ketahanan nasional bidang politik

Upload: prafitri-kurniawan

Post on 02-Jun-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Ketahanan Nasional Bidang Politik

    1/9

    TUGAS KEWARGANEGARAAN

    Pentingnya Pendidikan Politik Dalam Rangka Meningkatkan

    Ketahanan Nasional di Bidang Politik

    DISUSUN OLEH:

    PRAFITRI KURNIAWAN

    I0412040

    JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2014

  • 8/10/2019 Ketahanan Nasional Bidang Politik

    2/9

    PENDAHULUAN

    Menjelang pemilu tahun 2014, wacana mengenai siapa calon presiden yang tepat

    memimpin Indonesia, menjadi topik yang selalu menarik dibicarakan. Perbincangan

    mengenai politik kini tidak hanya terjadi di kalangan anggota DPR, ataupun elit politik

    maupun akademisi di forum seminar atau perkuliahan, tetapi juga terjadi di warung

    kopi, tempat ronda, dan tempat-tempat berkumpulnya masyarakat. Sebagian masyarakat

    masih punya harapan bahwa pemilihan presiden mendatang akan membawa perubahan

    bagi mereka, namun sebagian yang lain sudah apatis, karena bagi sebagian mereka,

    pemilihan presiden hanya sekedar formalitas belaka yang tidak membawa perubahan

    apapun.

    Mereka mempunyai penilaian sendiri terhadap setiap calon presiden yang ada

    dan tidak jarang mengomentari nasib anggota DPR, menteri, atau publik figur lainnya

    yang terkena kasus korupsi.

    Jumlah masyarakat yang memilih untuk tidak menggunakan hak pilihnya pun

    selalu tinggi dalam setiap pemilihan umum (pemilu) maupun pemilihan kepala daerah

    (pilkada). Mereka merasa dengan bergantinya presiden atau anggota legislatif tidak

    berarti nasib mereka berganti.

    Di satu sisi, ada sebagian masyarakat yang menggunakan hak pilihnya hanya

    berdasarkan pada calon yang memberi uang paling banyak. Para pendukung calon juga

    ada yang mudah terprovokasi sehingga mudah terjadi konflik antar pendukung satu

    calon dengan pendukung calon lainnya. Konflik komunal, selain berakar dari fanatisme

    suku, daerah, agama, golongan, benturan kepentingan antar golongan, serta faktor

    ketidakadilan dalam penegak hukum, juga karena kedewasaan berpolitik yang masih

    rendah.Di sisi lain, ada sebagian masyarakat yang semakin kritis terhadap kehidupan

    berbangsa dan bernegara. Mereka tidak jarang melakukan demonstrasi untuk

    menyuarakan aspirasi. Namun sayang, demontrasi sering berujung dengan konflik

    sehingga kontraproduktif dengan tujuan awal demonstrasi.

    Lalu bagaimana sebenarnya ketahanan politik Indonesia saat ini? Bagaimanakah

    kondisi ketahanan politik yang tangguh, dan bagaimana pula konsepsi serta strategi agar

    ketahanan politik Indonesia tangguh?

  • 8/10/2019 Ketahanan Nasional Bidang Politik

    3/9

    KETAHANAN NASIONAL DAN KETAHANAN POLITIK

    Berbicara mengenai ketahanan politik, tidak bisa lepas dari ketahanan nasional

    dan politik itu sendiri. Ketahanan nasional Indonesia mengandung dua pengertian, yaitu

    sebagai kondisi, dan sebagai konsepsi. Ketahanan sebagai kondisi adalah kondisi

    dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang

    terintegrasi berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan

    mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala

    tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari

    dalam, untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara,

    serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya.

    Sedangkan ketahanan nasional sebagai konsepsi adalah konsepsi pengembangan

    kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan

    keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara

    utuh, menyeluruh dan terpadu berlandaskan pancasila, UUD 1945 dan wawasan

    nusantara.

    Sementara itu, politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem

    politik (atau negara) yang menyangkut proses menentukan dan melaksanakan tujuan-

    tujuan dari sistem itu. Politik merupakan satu aspek kehidupan nasional yang di satu sisi

    berkaitan dengan kekuasaan atau kekuatan dalam penyelenggaraan pemerintahan negara

    dan di sisi lain berkaitan dengan penyaluran aspirasi rakyat sebagai wujud dari

    kedaulatan di tangan rakyat.

    Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) mengartikan ketahanan politik

    sebagai kondisi dinamik kehidupan politik bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan

    yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapidan mengatasi tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan yang datang dari luar dan

    dari dalam yang langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan

    kehidupan politik bangsa dan negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan

    UUD 1945.

    Kondisi ketahanan politik dikatakan tangguh apabila ada keseimbangan,

    keserasian, dan keselarasan hubungan antara penyelenggaraan pemerintahan negara dan

    masyarakat. Dalam rangka mewujudkan ketahanan politik, konsepsinya adalah perlunya

  • 8/10/2019 Ketahanan Nasional Bidang Politik

    4/9

    kehidupan politik bangsa yang sehat dan dinamis yang mengandung kemampuan

    memelihara stabilitas politik yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Salah satu

    strategi tercepat mewujudkan konsepsi tersebut adalah dengan meningkatkan

    pendidikan politik bagi masyarakat, sehingga pada akhirnya terwujud ketahanan

    nasional yang tangguh. Dengan pendikan politik yang memadai, maka akan tercipta

    ketahanan politik, baik untuk politik dalam negeri maupun politik luar negeri.

    Indonesia pernah mengalami masa-masa suram saat pendidikan politik

    masyarakat kurang memadai. Dengan pendidikan politik yang rendah, kesadaran

    masyarakat terhadap semangat kebangsaan serta persatuan dan kesatuan juga rendah,

    sehingga stabilitas politik terancam, dan penguasa bisa melakukan apapun tanpa kritik

    dari masyarakat. Pada masa orde lama, misalnya, stabilitas politik terancam ketika

    dalam beberapa tahun kabinet negara diombang-ambingkan oleh pergantian perdana

    menteri dengan sistem pemerintahan parlementer yang memang dianut saat itu.

    Pelaksanaan demokrasi pun pernah berganti-ganti, mulai dari demokrasi Pancasila,

    demokrasi liberal, dan demokrasi terpimpin. Indonesia meskipun telah mencanangkan

    politik bebas aktif, tapi di era demokrasi terpimpin, Indonesia condong ke blok timur.

    Stabilitas juga terancam ketika Presiden Sukarno membubarkan parlemen, dan

    mengukuhkan posisinya sebagai penguasa tunggal yang tak terbantahkan. Puncaknya

    adalah saat ia akhirnya diputuskan sebagai presiden seumur hidup. Pada masa orde baru,

    Presiden Suharto melakukan intervensi terhadap semua cabang kekuasaan sehingga

    tidak ada mekanisme checks and balances.Sayang, saat itu tidak ada sikap kritis dari

    masyarakat atas berbagai penyimpangan ini. Koreksi atas pemerintahan baru bisa

    dilakukan setelah semua elemen masyarakat berkumpul, sehingga agak terlambat ketika

    banyak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara telah rusak.

    Setelah kejatuhan Presiden Soeharto, masa reformasi ternyata tidak kunjungmembawa perubahan berarti. Ideologi dalam politik dirasakan telah mati. Ruang kosong

    demokratisasi diambil alih oleh oligarki politik dan ekonomi yang telah berkembang

    sebelumnya. Artinya reformasi telah dibajak oleh kekuatan lama yang telah menguasai

    selama 32 tahun orde baru. Oleh karena itu, tidak aneh bila reformasi tidak memberi

    manfaat berarti bagi rakyat.

    Rendahnya pendidikan politik juga ditandai dengan banyaknya pemilu dan

    pilkada yang diwarnai politik uang. Hal ini berakibat buruk bagi penyelenggaraan

  • 8/10/2019 Ketahanan Nasional Bidang Politik

    5/9

    pemerintahan di masa depan, karena calon yang dipilih melalui proses politik,

    cenderung tidak mandiri dalam pengambilan kebijakan. Kebijakan-kebijakan yang

    dikeluarkan disetir oleh cukong yang membiayai mereka dalam proses pencalonan.

    Dengan matinya ideologi dalam partai politik, saat ini sukar dibedakan antara

    partai satu dengan partai yang lain, karena meskipun berbeda nama dan bendera, visi

    dan misi, namun mereka sama-sama pragmatis. Pragmatisme tidak lepas dari kebutuhan

    partai politik dalam mengamankan kepentingannya, baik kepentingan ekonomi,

    kepentingan eksistensi, maupun lainnya.

    Akibat pragmatisme, pada satu kesempatan, beberapa partai politik dengan

    mudah berdebat panjang, namun pada masa pemilu atau pilkada, mereka bisa saja

    dengan mudahnya berkoalisi setelah ada transaksi tertentu, dengan melupakan visi misi,

    maupun ideologi masing-masing partai. Bila ini terjadi terus menerus, maka masyarakat

    pun suatu saat akan mempertanyakan manfaat demokratisasi bagi mereka. Jika itu

    terjadi, maka bisa jadi suatu saat masyarakat yang dikecewakan terus menerus oleh

    partai politik akan bertindak lebih beringas. Saat ini sudah mulai tampak

    ketidakpercayaan masyarakat terhadap institusi partai politik, yang dianggap sebagai

    salah satu institusi terkorup di Indonesia. Korupsi yang melibatkan fungsionaris partai

    politik tidak terlepas dari kebutuhan dana yang besar dalam menjalankan operasional

    partai politik sehingga seringkali kepentingan dukung mendukung calon oleh partai

    politik lebih bersifat transaksional, bukan pada kepentingan bangsa dan negara.

    Berbagai masalah tersebut tidak terlepas dari kurangnya pendidikan politik bagi

    warga negara, termasuk di dalamnya pendidikan politik bagi fungsionaris partai maupun

    yang telah menjadi penyelenggara negara. Sebagaimana diketahui, saat ini banyak

    penyelenggara negara yang mendapatkan posisinya secara instan, sehingga banyak dari

    mereka yang belum matang dalam berpolitik.Kesadaran akan pentingnya pendidikan politik semakin menguat pasca

    reformasi. Pendidikan politik saat ini disadari menjadi hal penting bagi kelangsungan

    demokrasi. Untuk itu, pemerintah pun mengharuskan partai politik mengalokasikan

    minimal 60% keuangan yang diterima dari pemerintah untuk pendidikan politik.

    Pendidikan politik adalah proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban,

    dan tanggung jawab setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

    Pendidikan politik tersebut berkaitan dengan kegiatan:

  • 8/10/2019 Ketahanan Nasional Bidang Politik

    6/9

    1. pendalaman mengenai empat pilar berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila,

    UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

    (NKRI);

    2.

    pemahaman mengenai hak dan kewajiban warga negara Indonesia dalam

    membangun etika dan budaya politik;

    3.

    pengkaderan anggota Partai Politik secara berjenjang dan berkelanjutan.

    Kegiatan pendidikan politik tersebut juga berkaitan dengan:

    1.

    peningkatan kesadaran hak dan kewajiban masyarakat dalam kehidupan

    bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;

    1. peningkatan partisipasi politik dan inisiatif masyarakat dalam kehidupan

    bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; dan

    2.

    peningkatan kemandirian, kedewasaan, dan membangun karakter bangsa dalam

    rangka memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.

    Pendidikan politik merupakan syarat utama dalam upaya mewujudkan

    partisipasi politik. Dalam praktik demokrasi modern, partisipasi politik merupakan salah

    satu tujuan pembangunan, termasuk pembangunan demokrasi (pembangunan politik)

    agar sistem politik dapat berjalan secara efektif. Partisipasi politik juga menjadi

    indikator utama bagi tingkat keberhasilan penyelenggaraan pemilu yang demokratis

    dalam negara demokrasi modern. Dengan kata lain, inti dari sebuah sistem

    pemerintahan yang demokratis adalah pada partisipasi seluruh entitas sistem tersebut

    terhadap setiap putusan atau kebijakan yang diambil. Inilah yang dimaknai dari prinsip

    (perdefinisi) demokrasi, yakni pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

    Ini pula yang membedakan antara demokrasi dengan sistem pemerintahan yang lain

    seperti monarki, di mana setiap kebijakan publik (baca: kekuasaan) terletak di tangan

    satu orang yang disebut raja, sultan, dan sebagainya; ataupun oligarkhi/aristokrasi,

    dimana pemerintahan di tangan beberapa orang saja dan bukan merupakan representasi

    dari seluruh publik.

    Pendidikan politik juga penting sebagai upaya mewujudkan kaderisasi politik.

    Dalam ilmu politik, partai politik mengemban fungsi kaderisasi politik sebagai fungsi

    yang strategis untuk merekrut, mendidik dan melatih anggota partai politik yang

  • 8/10/2019 Ketahanan Nasional Bidang Politik

    7/9

    berbakat menjadi kader politik yang dipersiapkan menduduki jabatan publik atau untuk

    mengisi regenerasi kepemimpinan partai politik. Berkaitan fungsi partai politik,

    Budiharjo (2005:164) menegaskan bahwa, Partai politik mempunyai fungsi untuk

    mencari dan mengajak orang yang berbakat untuk turut aktif dalam kegiatan politik

    sebagai anggota partai (political recruitment) dan berusaha menarik golongan muda

    untuk dididik menjadi kader yang dipersiapkan mengganti pimpinan lama (selection of

    leadership). Kekuatan politik berkewajiban mewujudkan dan meningkatkan perannya

    dalam pendidikan politik bagi warga negara, terutama konstituennya sehingga menjadi

    warga negara yang sadar hukum yang memahami kewajiban dan hak sebagai warga

    negara.

  • 8/10/2019 Ketahanan Nasional Bidang Politik

    8/9

    PENUTUP

    Dengan pendidikan politik yang memadai, maka masyarakat akan tahu hak dan

    kewajiban masing-masing, sehingga dapat berpartisipasi dalam pembangunan.

    Masyarakat juga akan mampu memilh pemimpin terbaik yang mampu menyejahterakan

    masyarakat. Demikian pula dengan mendapatkan pendidikan politik memadai,

    penyelenggara negara akan mampu menyelenggarakan negara dengan baik dalam

    rangka mencapai tujuan bernegara. Mereka juga akan mampu mengarahkan,

    membimbing, dan mendapatkan kepentingan nasional dengan baik, baik di dalam

    maupun luar negari. Dengan kondisi ini maka ketahanan nasional di Indonesia di bidang

    politik akan nasional tangguh.

  • 8/10/2019 Ketahanan Nasional Bidang Politik

    9/9

    DAFTAR PUSTAKA

    Buku Putih Pertahanan Indonesia 2008, Jakarta: Departemen Pertahanan Indonesia,

    halaman 21.

    Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia, Bidang Studi/Materi Pokok

    Geostrategi dan Ketahanan Nasional, Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA)

    XIX Tahun 2013, halaman 24.

    Miriam Budiardjo,Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003,

    halaman 8.

    Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia, Bidang Studi/Materi Pokok

    Geostrategi dan Ketahanan Nasional, Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA)

    XIX Tahun 2013, halaman 55.

    Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia, Bidang Studi/Materi Pokok

    Geostrategi dan Ketahanan Nasional, Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA)

    XIX Tahun 2013, Halaman 55.

    .

    Soebagio, Distorsi dalam Transisi Demokrasi di Indonesia, dalam Jurnal Makara,

    Sosial Humaniora vol. 13, No. 2, Desember 2009, Depok: Universitas Indonesia, 2009,

    halaman 114.

    Soebagio, Distorsi dalam Transisi Demokrasi di Indonesia, dalam Jurnal Makara,

    Sosial Humaniora vol. 13, No. 2, Desember 2009, Depok: Universitas Indonesia, 2009,

    halaman 112

    Buku Putih Pertahanan Indonesia 2008, Jakarta: Departemen Pertahanan Indonesia,

    halaman 85.