kesmavet rizki pratiwi.docx
DESCRIPTION
KESMAVET SIRKUSTRANSCRIPT
A. PENGATURAN PENGIRIMAN HEWAN-HEWAN SIRKUS.Sirkus merupakan salah satu pertunjukan yang disuguhkan kepada masyarakat
dari berbagai usia dengan menampilkan berbagai atraksi spektakuler dan sangat
menghibur tidak hanya oleh manusia, tetapi juga hewan. Hewan yang ditampilkan
pun mulai dari hewan liar dan buas seperti singa, harimau, dan gajah, hingga hewan-
hewan kecil yang gemar dipelihara oleh manusia seperti anjing dan berbagai jenis
burung. Cara melatih hewan tentu tidak semudah melatih manusia, butuh keahlian
khusus, kesabaran dan tentu saja rasa kasih sayang kepada hewan tersebut sehingga
mereka dapat patuh dan menuruti perintah dari pelatihnya.
Pertunjukan sirkus merupakan salah satu pertunjukan yang gemar melakukan
perjalanan keberbagai tempat untuk menampilkan kehebatan kelompok sirkusnya,
sehingga tidak hanya orang-orang dari daerah tertentu saja yang dapat menyaksikan
pertunjukan sirkus tersebut. Contohnya adalah kelompok sirkus bernama “Oriental
Sirkus” yang asalnya dari Taman Safari Indonesia. Mereka gemar berkeliling daerah
di Indonesia untuk menghibur masyarakat di daerah lain dengan pertunjukan sirkus
mereka yang berkelas. Tetapi seperti yang kita ketahui bahwa para penampil dari
sirkus tidak hanya manusia tetapi juga hewan, jadi tentu saja tidak mudah untuk
membawa hewan-hewan tersebut berkeliling Indonesia, terutama para hewan-hewan
buas. Membutuhkan cara khusus untuk membawa mereka sehingga tidak melanggar
kesejahteraan hewan, membuat mereka tetap nyaman, aman dan bebas dari rasa stress.
Untuk membawa hewan masuk kedaerah tertentu pun tidak mudah karena dibutuhkan
berbagai izin, mulai dari pihak karantina hewan dan dinas peternakan.
Berikut ini adalah cara hewan sirkus dari kelompok sirkus “Oriental Sirkus
Taman Safari Indonesia” sehingga dapat masuk ke suatu daerah serta berbagai
berbagai izin yang dibutuhkan:
1. Sebelum melakukan perjalanan keberbagai daerah di Indonesia, pihak dari
Oriental Sirkus harus telah mempersiapkan perizinan mereka beberapa bulan
sebelumnya, bahkan perngurusan perizinan dari kelompok sirkus tersebut
membutuhkan waktu minimal satu bulan karena memang membutuhkan banyak
izin dari berbagai pihak dan setiap daerah yang dikunjungi memiliki perizinan
yang berbeda-beda pula.
2. Hewan dikirim dari Taman Safari Indonesia yang terletak di Pasuruan, Jawa
Barat. Perizinan dimulai dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)
setempat, disana yang harus disiapkan adalah Surat Angkut Tumbuhan dan Satwa
Liar Dalam Negeri (STAS-DN). Yang perlu diterangkan dalam surat tersebut
adalah dari mana hewan tersebut berasal dan dikirim atas tujuan apa. Menurut
Keputusan Menteri Kehutanan No. 477/Kpts-II/2003, dikenal tiga jenis izin
perdagangan tumbuhan dan satwa liar, yaitu :
a. Izin mengambil atau menangkap tumbuhan dan satwa liar, yang diterbitkan
BKSDA,
b. Izin sebagai pengedar tumbuhan dan satwa liar Dalam Negeri, yang
diterbitkan BKSDA, dan
c. Izin sebagai pengedar tumbuhan dan satwa liar ke dan dari Luar Negeri, yang
diterbitkan oleh Direktur Jenderal PHKA.
Setelah sampai di tempat tujuan, surat yang dibutuhkan adalah Surat Berita
Acara Pemeriksaan (BAP) Satwa.
3. Hewan-hewan tersebut akan dikirim menggukana kapal laut LCT (Landing Craft
Tank) yang merupakan kapal khusus pengangkut barang yang disewa oleh pihak
sirkus. Alasan digunakannya kapal barang LCT adalah karena jika menggunakan
kapal penumpang dapat berdampak stress bagi hewan-hewan karena kapal
penumpang pada umumnya tertutup sehingga akan terasa pengap bagi hewan-
hewan. Kapal barang lebih terbuka sehingga dapat langsung kontak dengan
matahari.
4. Selama diperjalanan hewan-hewan secara terarut diberi makanan dan minuman
sesuai kebutuhan mereka dan tetap harus dikontrol oleh para keeper dari masing-
masing hewan.
5. Setelah sampai di daerah tujuan, hewan akan diperiksa terlebih dahulu di Balai
Karantina setempat. Disana akan dilakukan pemeriksaan lab untuk hewan-hewan
seperti anjing, burung dan simpanse. Pemeriksaan tersebut berupa pemeriksaan
rabies, flu burung, dan penyakit zoonosis lainnya. Tetapi tidak dilakukan
pemeriksaan bagi hewan buas seperti singa, harimau dan gajah karena dari pihak
Oriental Sirkus memiliki dokter hewan khusus di Taman Safari yang rutin
memeriksa mereka sehingga mereka telah memiliki surat kesehatan. Alasan
lainnya juga adalah mengurangi stress dari hewan buas tersebut jika harus
diperiksa lagi di balai karantina setempat.
6. Setelah sampai, mereka akan diadaptasikan terlebih dahulu kepada tempat baru
mereka minimal 3 hari. Selama 3 hari tersebut para hewan tidak diperbolehkan
melakukan kontak langsung dengan orang-orang disamping para keeper mereka.
7. Kandang yang digunakan untuk hewan-hewan adalah kandang transport
berukuran sesuai ukuran hewan tersebut tetapi tetap membuat mereka bebas
bergerak, kandang tersebut juga harus tertutup oleh masyarakat demi mengurangi
stress, kecuali bagi gajah yang diperbolehkan untuk tidak dikandangkan dan bebas
berinteraksi dengan pengunjung tetapi tetap dalam pengawasan para keeper.