KESIMPULAN

Hubungan perwat – klien yang terapiuik adalah pengalaman belajar bersama dan pengalaman perbaikan emosi bagi klien. Dalam hal ini, perawat memakai dirinya sebgai terapiutik dan memakai berbagai teknik komunikasi agar perilaku klien berubah ke arah yag positif seoptimal mungkin.

Agar perawat berperan aktif dan terapiutik, ia harus menganalisa dirinya : kesadaran diri, klarifikasi nilai, perasaan, kemampuan menjadi role model. Seluruh perilaku dan perasaan yang di sampaikan perawat ( verbal dan nonverbal ) hendaknya bertujuan terapiutik dengan klien.

Analisa hubungan intim yang terapiutik perludilakukan untuk evaluasi perkembangan hubungan dan menentuakn teknik dan keterampilan yang tepat setiap tahap untuk menyelesaikan masalah klien dengan prinsip disini dan saat ini.