kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada...

157
KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA USAHA KECIL MENENGAH (UKM) MENGGUNAKAN TECHNOLOGY- ORGANIZATION-ENVIRONMENT (TOE) FRAMEWORK SKRIPSI Oleh : RESTRIANA HADI OKTALASA 11150930000057 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M/ 1441 H

Upload: others

Post on 21-Jan-2020

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA USAHA

KECIL MENENGAH (UKM) MENGGUNAKAN TECHNOLOGY-

ORGANIZATION-ENVIRONMENT (TOE) FRAMEWORK

SKRIPSI

Oleh :

RESTRIANA HADI OKTALASA

11150930000057

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2019 M/ 1441 H

Page 2: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha
Page 3: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA USAHA

KECIL MENENGAH (UKM) MENGGUNAKAN TECHNOLOGY-

ORGANIZATION-ENVIRONMENT (TOE) FRAMEWORK

SKRIPSI

Oleh :

RESTRIANA HADI OKTALASA

11150930000057

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2019 M/ 1441 H

Page 4: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

ii

KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA USAHA

KECIL MENENGAH (UKM) MENGGUNAKAN TOE FRAMEWORK

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh :

RESTRIANA HADI OKTALASA

11150930000057

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2019 M/ 1441 H

Page 5: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

iii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA USAHA

KECIL MENENGAH (UKM) MENGGUNAKAN TOE FRAMEWORK

Disusun Oleh:

RESTRIANA HADI OKTALASA

11150930000057

Page 6: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang berjudul Kesiapan Penggunaan Mobile Payment GoPay Pada

Usaha Kecil Menengah (UKM) Menggunakan TOE Framework yang ditulis

oleh Restriana Hadi Oktalasa, NIM 11150930000057 telah diuji dan dinyatakan

lulus dalam sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Selasa, 8 Oktober 2019. Skripsi ini

telah diterima sebagai salah satu syarat gelar sarjana strata satu (S1) program studi

Sistem Informasi.

Page 7: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

v

LEMBAR PERNYATAAN

Page 8: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha
Page 9: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

vi

ABSTRAK

Restriana Hadi Oktalasa – 11150930000057 Kesiapan Penggunaan Mobile

Payment GoPay Pada Usaha Kecil Menengah (UKM) Menggunakan TOE

Framework, di bawah bimbingan Aries Susanto HT, Ph.D dan Elvi Fetrina, MIT.

Ketidaksiapan pengguna akan menciptakan resistansi terhadap teknologi dan

dampak yang lebih jauh dapat menggagalkan adopsi teknologi itu sendiri sehingga

menimbulkan lingkungan yang tidak harmonis dalam perusahaan maupun

organisasi. GoPay merupakan layanan dompet virtual untuk memudahkan transaksi

dalam aplikasi Gojek. Saat ini, GoPay tidak hanya digunakan untuk pembayaran

yang tersedia dalam aplikasi Gojek saja, namun dapat digunakan untuk melakukan

pembayaran berbasis mobile di luar komunitas Gojek. Sejak Maret 2018 Gojek

mewadahi UKM untuk menggunakan GoPay sebagai metode pembayaran. Dalam

penerapannya, masih ditemukan UKM yang tidak menguasai sistem pembayaran

tersebut saat pembeli ingin menggunakannya. Hal ini terjadi, karena pedagang

tersebut tidak dijelaskan terkait penggunaanya oleh pemilik usaha. Selain itu,

pembeli masih cenderung menggunakan uang tunai untuk bertransaksi walaupun

sudah ditempel sticker QR GoPay pada UKM tersebut. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui faktor-faktor yang mempenaruhi kesiapan penggunaan GoPay

pada UKM dengan menggunakan TOE Framework. Populasi penelitian ini adalah

UKM di wilayah Jakarta dan Tangerang dengan teknik pengambilan sampel

purposive sampling. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis menggunakan Ms.

Excel 2016 dan pendekatan PLS-SEM menggunakan aplikasi SmartPLS 3.0.

Hasilnya satu dari enam hipotesis ditolak karena nilai T-test dari hipotesis tersebut

kurang dari 1,96, sedangkan lima hipotesis lainnya dinyatakan signifikan dan

diterima. Hasil dari penelitian ini diharapakan dapat menjadi salah satu bahan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan bagi Gojek khususnya layanan GoPay

untuk UKM agar dapat diterapkan lebih maksimal.

Kata Kunci: Kesiapan pengguna, GoPay, TOE Framework

Bab I-V + 117 Halaman + xiv + 13 Gambar + 17 Tabel + Daftar Pustaka + Lampiran

Pustaka Acuan (100, 1989-2019)

Page 10: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha
Page 11: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

vii

KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah SWT penulis panjatkan karena atas limpahan rahmat

dan hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Kesiapan Penggunaan Mobile Payment GoPay Pada Usaha Kecil Menengah

(UKM) Menggunakan TOE Framework.” Dalam proses penyusunan skripsi ini,

penulis mendapatkan dukungan, motivasi, bantuan maupun saran, serta bimbingan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati dan tidak

mengurangi rasa hormat perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, M.Env.Stud selaku Dekan Fakultas

Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Aang Subiyakto, Ph.D selaku Ketua Program Studi Sistem

Informasi dan Ibu Nidaul Hasanati, MMSI selaku Sekretaris Prodi Sistem

Informasi.

3. Bapak Aries Susanto HT, Ph.D selaku dosen pembimbing I dan Ibu Elvi

Fetrina, MIT selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing dan

mengarahkan dalam penulisan laporan ini sehingga terselesaikan

dengan baik.

4. Bapak Aang Subiyakto, Ph.D selaku dosen penguji I dan Bapak M.

Qomarul Huda, M.Kom., Ph.D selaku dosen penguji II yang telah

memberikan saran dan masukan dalam penulisan laporan ini.

5. Dosen – dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan

ilmu selama perkuliahan.

Page 12: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

viii

6. Seluruh karyawan Fakultas Sains dan Teknologi yang telah banyak

membantu peneliti dalam administrasi akademik yang berkaitan dengan

skripsi.

7. Kedua orang tua, Bapak Suhadi dan Ibu Siti Kalimah serta kakak Isnen

Hadi Al Ghozali dan Afrina yang telah memberikan doa, dukungan, dan

motivasi kepada penulis.

8. Surya Pribadi dan Keluarga yang telah memberikan doa, dukungan,

semangat dan motivasi kepada penulis.

9. UKM – UKM di wilayah Jakarta dan Tangerang Selatan selaku responden

yang sudah banyak membantu peneliti dalam mengerjakan laporan ini.

10. Yayasan Karya Salemba Empat dan para Donatur yang telah memberikan

dukungan finansial dan pelatihan softskill.

11. Teman – teman seperbimbingan yaitu Ginanjar Ramadhan, Dwi Adji

Prasetyo, Rahmadi Prabowo, Adinda Fitra, Nadila Chataliya, Nandita

Arvianti, dan Taufik Hidayat.

12. Senior Sistem Informasi yang telah banyak membantu penulis dalam

mengerjakan laporan yaitu Redno Novicta Sari, Cholidian Rida, Ahmad

Faishal , Darnilia Nurul, dan Indriyani Eta Rahastri.

13. Paguyuban KSE UIN Jakarta khususnya Alfi Rizalul, Fizna Sa’diyya, Ade

Ulfatun, Bella Surtia, Ratna Mutia, Hikma Rizkia, dan Muhammad

Achirlita yang telah memberikan semangat serta motivasi yang tak henti.

14. Teman-teman Sistem Informasi, Siti Naza Rayani, Adinda Gumilang,

Mely Sakinah, Nurita Iswati, Alifia Afina, Tsalitsa Luthfi, Nadinta

Putri, Kelas SIB, dan SI 2015 yang selalu memberikan dukungan dan

Page 13: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

ix

motivasi agar penyusunan laporan praktik kerja lapangan ini cepat

selesai.

15. Himpunan Mahasiswa Sistem informasi (HIMSI) khusunya Aulia Riski

Molanda, Anna Latifa, Firna Helfira, Aliya Huzna, Agam Riangga yang

terus bekerja sama dan memberikan semangat.

16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah

membantu sehingga skripsi ini terselesaikan.

Saat penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih ada banyak

kekurangan karena terbatasnya ilmu pengetahuan maupun wawasan yang dimiliki.

Penulis memohon maaf atas segala kekurangan yang ada dan tidak menolak atas

segala kritik dan saran bagi penulis dapat dikirimkan melaui email

[email protected].

Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

dan semua yang membaca.

Jakarta, 19 Agustus 2019

Restriana Hadi Oktalasa

NIM 11150930000057

Page 14: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha
Page 15: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ....................................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................. 6

1.3 Rumusan Masalah .................................................................................... 6

1.4 Batasan Masalah ....................................................................................... 7

1.5 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7

1.6 Manfaat Penelitian .................................................................................... 8

1.7 Metodologi Penelitian .............................................................................. 8

1.8 Model Penelitian ........................................................................................... 9

1.9 Pertanyaan Penelitian ............................................................................. 11

1.10 Sistematika Penulisan ......................................................................... 11

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 13

2.1 Konsep Dasar Kesiapan .............................................................................. 13

2.2 Adopsi Inovasi ............................................................................................ 14

2.3 Teori-teori Tentang Pengadopsian Teknologi ............................................. 16

2.4 Kritik Terhadap Konstruk-konstruk Utama dalam Model Adopsi dan

Utilisasi Sistem Informasi ................................................................................. 18

2.5 Financial Technology.................................................................................. 21

2.6 Electronic Commerce .................................................................................. 21

2.6.1 Klasifikasi E-Commerce ...................................................................... 22

2.7 Mobile Commerce ....................................................................................... 24

2.8 Mobile Payment .......................................................................................... 25

2.9 UKM ........................................................................................................... 27

Page 16: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

xi

2.9.1 Adopsi TI Oleh UKM .......................................................................... 28

2.10 Pembayaran ............................................................................................... 29

2.11 TOE Framework ....................................................................................... 30

2.11.1 Technology (Teknologi) ..................................................................... 31

2.11.2 Organization (Organisasi) .................................................................. 32

2.11.3 Environment (Lingkungan) ................................................................ 33

2.12 Metode Penelitian...................................................................................... 34

2.12.1 Penelitian Kuantitatif ............................................................................. 34

2.12.2 Pengelompokkan Data ........................................................................... 35

2.13 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 36

2.14 Skala Likert ............................................................................................... 38

2.15 Populasi dan Sampel ................................................................................. 38

2.15.1 Populasi .............................................................................................. 38

2.15.2 Sampel ................................................................................................ 39

2.15.3 Teknik Sampling ................................................................................ 39

2.16 Slovin ........................................................................................................ 42

2.17 Structural Equation Modeling (SEM) ....................................................... 43

2.18 Partial Least Squares (PLS) ..................................................................... 44

2.19 Evaluasi model PLS .................................................................................. 44

2.20 Penelitian Sejenis ...................................................................................... 49

2.21 Model dan Hipotesis Penelitian ................................................................ 54

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 60

3.1 Pendekatan Penelitian ................................................................................. 60

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................. 61

3.3 Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 62

3.3.1 Survei ................................................................................................... 62

3.3.2 Studi Pustaka ........................................................................................ 63

3.4 Instrumen Penelitian.................................................................................... 63

3.5 Analisis data dan Hasil Interpretasi ........................................................ 68

3.6 Prosedur Penelitian ................................................................................. 69

BAB IV PEMBAHASAN ..................................................................................... 70

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ......................................................................... 70

4.2 Visi dan Misi PT. Gojek Indonesia ................................................................. 72

4.2.1 Visi PT. Gojek Indonesia ......................................................................... 72

Page 17: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

xii

4.2.2 Misi PT. Gojek Indonesia ........................................................................ 72

4.2.3 Logo PT. Gojek Indonesia ....................................................................... 73

4.2.4 Tiga Pilar PT. Gojek Indonesia ................................................................ 74

4.3 Struktur Organisasi PT. Gojek Indonesia........................................................ 74

4.4 Layanan yang Ditawarkan Go-Jek .................................................................. 79

4.5 Pretest ........................................................................................................ 82

4.6 Analisa Demografi ..................................................................................... 82

4.5.1 Hasil Analisa Demografi .......................................................................... 82

4.5.2 Interpretasi Hasil Analisis Demografi ................................................ 83

4.6 Analisis Model Pengukuran (Outer Model) ............................................... 86

4.6.1 Hasil Analisis Model Pengukuran ............................................................ 86

4.6.2 Interpretasi Hasil Analisis Model Pengukuran (outer model).................. 94

4.7 Analisis Model Struktural .......................................................................... 95

4.7.1 Hasil Analisis Model Struktural ............................................................... 95

4.7.2 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis Model Struktural ..................... 102

4.7.2.1 Apakah Organization dan Adoption Intention berpengaruh secara

positif terhadap Technology? ...................................................................... 102

4.7.2.2 Apakah Organization berpengaruh secara positif terhadap Adoption

Intention? .................................................................................................... 103

4.7.2.3 Apakah Technology, Adoption Intention, dan Organization

berpengaruh secara positif Environment? ................................................... 104

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 107

5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 107

5.2 Saran .............................................................................................................. 108

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 110

Page 18: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Model Penelitian (Tornatzky & Fleischer, 1990) ........................... 10

Gambar 2. 1 Peredaran uang pada E-Commerce (Polkowski, 2018) .................. 22

Gambar 2. 2 Tiga Segmen Pasar dalam Mobile Commerce (Siau, Keng, & Fui-

hoon, 2004) ........................................................................................................... 24

Gambar 2. 3 Pengguna Utama Mobile Payment (Yang et al, 2012) ................... 26

Gambar 2. 4 smescoshop Indonesia (smescoindonesia.com, 2019) .................... 27

Gambar 2. 5 Mekanisme pembayaran secara elektronik (Huang, Yen, Liu, &

Chang, 2014) ......................................................................................................... 30

Gambar 2. 6 TOE Framework (Tornatzky & Fleischer, 1990) ........................... 31

Gambar 3. 1 Kerangka Berpikir .......................................................................... 69

Gambar 4. 1 Lambang Gojek (Gojek, 2019) ....................................................... 73

Gambar 4. 2 Struktur Organisasi Pusat PT Gojek Indonesia .............................. 75

Gambar 4. 3 Struktur Organisasi Regional .......................................................... 75

Gambar 4. 4 Hasil Path Coefficient ..................................................................... 96

Gambar 4. 5 Hasil Uji t-test ................................................................................. 98

Page 19: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Penelitian Sejenis ................................................................................ 49

Tabel 3. 1 Tabel Indikator dari Variabel Penelitian ............................................. 65

Tabel 4. 1 Hasil Analisis Demografi .................................................................... 83

Tabel 4. 2 Hasil Outer Loading Awal .................................................................. 87

Tabel 4. 3 Hasil Outer Loading setelah penghapusan beberapa indikator ........... 88

Tabel 4. 4 Hasil Composite Reliability ................................................................ 89

Tabel 4. 5 Hasil nilai Average Variance Extracted (AVE) .................................. 89

Tabel 4. 6 Hasil nilai Cross Loading .................................................................... 90

Tabel 4. 7 Hasil nilai Fornell-Lacker Criterion .................................................... 91

Tabel 4. 8 Ringkasan Hasil Analisis Model Pengukuran ..................................... 92

Tabel 4. 9 Hasil nilai Path Coefficient ................................................................. 95

Tabel 4. 10 Hasil nilai Coefficient of Determinant .............................................. 96

Tabel 4. 11 Hasil nilai t-test ................................................................................. 97

Tabel 4. 12 Hasil Effect Size ................................................................................ 99

Tabel 4. 13 Hasil Predictive Relevance ................................................................ 99

Tabel 4. 14 Hasil Relative Impact ...................................................................... 100

Tabel 4. 15 Ringkasan Analisis Struktural Model ............................................. 101

Page 20: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha
Page 21: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini di dunia ekonomi, informasi telah berkembang sangat pesat yang

diiringi oleh perubahan gaya hidup masyarakat. Perkembangan informasi pada

sektor ekonomi ini pun turut meningkatkan teknologi di dalamnya yang terus

menerus membuat para pengguna pasar agar berfikir lebih kreatif lagi supaya

bisnisnya maju (Fardani & Surendro, 2011). Para pengguna pasar pun juga

memanfaatkan alat tukar informasi seperti internet dalam upaya meningkatkan

peluang bisnisnya.

Dalam pertukaran informasi, internet sejak tahun 1990 telah memberikan

banyak peluang baru khususnya pada operasional bisnis sebagai alat tukar

informasi (Setiobudi & Wiradinata, 2018). Menurut Fardani & Surendro (2011)

dalam bertukar informasi internet mampu berjalan dimana saja dan kapan saja

menggunakan aplikasi seperti e-mail, e-shop, e-procurement, crowd sourcing,

e-marketplace, dan banyak lagi. Semakin tinggi persaingan bisnis maka

kebutuhan manajemen perusahaan yang efektif dan efisien sangat dibutuhkan

agar siap mengadopsi penggunaan teknologi, karena sebuah perusahaan pada

pengelolaanya tidak dapat dipungkiri lagi harus memanfaatkan Teknologi

Informasi (TI) (Sani & Subiyakto, 2018).

TI dapat digunakan pada perusahaan untuk memberikan nilai positif

bagi strategi manajemen yang berhubungan dengan beberapa aspek seperti

komunikasi, informasi, pengambilan keputusan, manajemen data serta

knowledge management (Adeosun, O. & Adetunde, 2009). Di Indonesia, Usaha

Page 22: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

2

Kecil Menegah (UKM) adalah pelaku ekonomi terbesar yang dapat

mempengaruhi dan mampu menjadi penyokong perekonomian Indonesia. UKM

telah berkontibusi sebanyak 60,34% Produk Domestik Bruto (PDB) dan

memiliki tingkat penyerapan tenaga kerja sekitar 97,22% dari seluru tenaga kerja

nasional (Kemenperin, 2019). Pembinaan UKM diyakini oleh pemerintah dapat

meningkatkan peluang ekspor dengan ciri khas yang dimiliki oleh produk dari

daerah masing-masing sehingga tidak bergantung lagi pada impor (Khristianto,

2012). Peranan TI dalam dunia UKM juga sangat besar untuk menunjang proses

pemasaran dan efisiensi pekerjaan sehingga dapat menaikkan daya saing

(Salamah & Kusumanto, 2017).

UKM hingga kini masih belum dapat mengalahkan kedudukan usaha

dengan skala besar pada persaingan industri karena diberlakukannya ASEAN-

China Free Trade Area (ACFT) yang membuatnya semakin terancam oleh

persaingan barang impor (Fardani & Surendro, 2011). Maka pada era ekonomi

kreatif ini, UKM disarankan untuk melakukan adopsi TI yang dapat memberikan

kemampuan untuk melayani dengan lebih baik lagi serta memiliki daya saing

yang tinggi (Apulu & Latham, 2011). Pertumbuhan UKM di Indonesia

mengalami peningkatan sebesar 6% per tahun yang didorong oleh pemerintah

dan lembaga swasta lainnya. Namun, pertumbuhan tersebut tidak diiringi dengan

pengenalan TI terhadap pelaku usaha. Kebanyakan pelaku usaha masih enggan

untuk mengenal TI yang sebenarnya dapat meningkatkan daya saing. Kurangnya

pengetahuan tentang ini pun yang menyebabkan pelaku usaha tidak tahu cara

membuat produk dengan pemanfaatan TI di dalamnya (Erlangga, 2014).

Page 23: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

3

Menurut Syarifah (2017) hanya 30% dari 56,5 juta UKM di Indonesia yang

memiliki pengetahuan tentang TI. Para pelaku UKM sangat penting untuk

memahami TI untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi perusahaan.

Beberapa tahun kebelakang ini, banyak perhatian untuk pemberdayaan dan

pengembangan bagi UKM di Indonesia. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan adopsi TI pada kalangan UKM, salah satunya adalah Pembayaran

Digital (Digital Payment atau e-Payment). Digital Payment adalah sistem

pembayaran dimana transaksi dilakukan dengan teknik digital yang

menggunakan media elektronik sehingga tidak perlu lagi menggunakan uang

tunai dalam sistem pembayaran ini (Vinitha & Vasantha, 2018). Sistem e-

Payment sendiri memiliki berbagai macam jenis seperti debit/credit card, online

banking, m-banking, e-wallet, Mobile Payment, e-check, dan online storage

value (Nguyen & Huynh, 2018).

Untuk saat ini pemanfaatan sistem e-Payment pada UKM di Indonesia

mulai terlihat pada pembayaran menggunakan sistem Mobile Payment. Pada

tahun 2007 Mobile Payment pertama yang dirilis di Indonesia adalah TCash

yang diberdayakan oleh Telkomsel, kemudian disusul oleh Indosat dan XL

Axiata. Di tahun 2012 Mobile Payment mulai didirikan dari pengembang

aplikasi dan industri perbankan (Setiobudi & Wiradinata, 2018). Kebanyakan

Mobile Payment yang berkembang di Indonesia memamanfaatkan 3 platform

pembayaran, yaitu Quick Response (QR) Code, Near-Field Communication

(NFC), dan One Time Password (OTP). Saat pelanggan ingin melakukan

pembayaran secara digital, maka penjual akan meminta pembayaran dengan

membuat QR Code atau dengan menampilkan tag NFC yang berisi informasi

Page 24: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

4

nomor tagihan, jumlah tagihan dan informasi lainnya untuk transaksi, lalu

pelanggan memindahkan QR Code melalui aplikasi yang mendukung

(InfrasoftTech, 2016) .

Menurut data Bank Indonesia, sampai dengan tahun 2018 Mobile Payment

di Indonesia dengan penggunaan tertinggi adalah GoPay dengan jumlah 79,3%

dan pesaingnya OVO dengan jumlah 58,4% dari 825 responden (TechinAsia,

2019). Dalam perluasan penggunaan transaksi cashless di UKM, GoPay dan

OVO kini sedang bersaing. Tingginya beberapa jenis Mobile Payment karena

pengguna merasa layanan yang diberikan memiliki cakupan yang cukup luas

(Eka, 2018). Dalam penerapannya, GoPay lebih dulu menggandeng UKM pada

Maret 2018 pada wilayah Jakarta dan Tangerang untuk bekerja sama, lalu

disusul oleh OVO. GoPay dalam mewadahi UKM ini juga bekerja sama dengan

BNI dan saat ini GoFood telah bekerja sama dengan lebih dari 125.000

merchant, dimana 70% diantaranya adalah UKM (Gojek, 2018). Berdasarkan

daftar UKM pada situs Gojek, UKM yang sudah menggunakan GoPay dalam

pembayarannya ada sebanyak 305 UKM di daerah Jakarta dan Tangerang.

Meskipun GoPay mudah ditemukan pada UKM, banyak dari pedagang

(UKM) masih kebingungan pada penerapan Mobile Payment dengan GoPay

terutama UKM seperti warung makan yang berada di pinggir jalan dan pedangan

keliling menggunakan gerobak. Mereka masih kesulitan dalam pemanfaatan

Teknologi Mobile Payment yang disuguhkan oleh GoPay. Berdasarkan

pengalaman sehari-hari, kebanyakan orang cenderung menyiapkan uang tunai

saat akan melakukan transaksi pada UKM. Hal tersebut dikarenakan belum

sadarnya para calon pembeli mengenai sistem pembayaran GoPay yang

Page 25: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

5

digunakan oleh penjual meskipun telah dipasang banner pemberitahuan dari

GoPay itu sendiri. Penjual pun terkadang tidak menawarkan sistem pembayaran

dengan GoPay karena tidak menguasai sistem tersebut. Para pembeli pun yang

awalnya tertarik untuk menggunakan Mobile Payment ini malah mengurungkan

niatnya membayar secara digital karena pedagang yang tidak menguasai sistem

ini saat ditanya. Pembeli lebih memilih menggunakan sistem pembayaran

dengan GoPay pada restoran dan rumah makan yang telah memiliki brand

karena kasir yang melayani pembayaran telah menguasai sistem. Jika pembeli

tidak menguasai sistem pembayaran dengan GoPay maka kasir akan

mengajarkan langkah-langkah dalam pembayaran. Namun pada UKM

ditemukan bahwa mereka tidak mengetahui penerapannya karena sistem ini

diurus oleh atasan mereka dan tidak diberi penjelasan tentang sistem ini lebih

lanjut.

Berdasarkan permasalahan tersebut, banyak faktor yang mungkin

menjadi penyebab masalah. Seperti model kesiapan yang digambarkan

Tornatzky & Fleischer (1990) yaitu TOE Framework, faktor yang

mempengaruhi penggunaan GOPAY pada UKM dapat dilihat dari tiga faktor

yaitu Technology-Organization-Environtment (Teknologi-Organisasi-

Lingkungan). Penelitian sejenis telah dilakukan oleh Hoti (2016) tentang

pengaruh Adopsi Inovasi pada UKM dalam konteks Teknologi, Organisasi, dan

Lingkungan. Hoti (2016) dapat membuktikan bahwa adopsi TI sangat jelas

dipengaruhi oleh konteks teknologi, organisasi, dan lingkungan. Hoti (2016)juga

menyebutkan bahwa TOE Framework merupakan salah satu model yang tepat

dalam menyelidiki pengadopsian TI pada UKM yang fokus pada adaptasi

Page 26: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

6

teknologi seperti e-Commerce, e-Bussines, ERP, dan memprediksi kesiapan

UKM dalam menggunakan adopsi TI. Kemudian penelitian Wen & Chen (2010)

membuktikan bahwa pengaruh terbesar UKM dalam mengadopsi TI adalah

faktor Teknologi dalam konteks kesiapan penggunaan adopsi TI.

Berdasarkan pembahasan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Kesiapan Penggunaan Mobile Payment GoPay Pada

Usaha Kecil Menengah (UKM) Menggunakan TOE Framework”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang permasalahan yang telah dijelaskan di

atas, maka penulis mengindentifikasikan masalah yang akan dijelaskan sebagai

berikut:

a. Masih banyaknya UKM yang belum memahami Mobile Payment

GoPay

b. Belum diketahui faktor yang menyebabkan UKM tidak menguasai

sistem pembayaran pada GoPay

c. Belum diketahui apakah sistem yang digunakan mempengaruhi

kesiapan UKM menggunakan sistem pembayaran pada GoPay

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan indentifikasi masalah di atas dapat dirumuskan masalah

dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana kesiapan UKM untuk

pembayaran menggunakan GoPay di wilayah Jakarta dan Tangerang,

dan apa saja faktor yang mempengaruhi kesiapan UKM dalam

melakukan transaksi pembayaran menggunakan GoPay?” yang dapat

membantu pihak Gojek dalam mengetahui kesiapan UKM dalam

menggunakan pembayaran berbasis mobile.

Page 27: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

7

1.4 Batasan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan di atas, maka ruang

lingkup penelitian masalah dibatasi pada:

a. Penelitian ini dilakukan pada Mobile Payment GoPay yaitu salah satu

layanan pembayaran pada Gojek yang menyediakan berbagai layanan

jasa lainnya seperti transportasi, logistik, pengiriman makanan atau

barang, dan lain lain.

b. Penelitian ini dilakukan di wilayah Jakarta dan Tangerang Selatan.

c. Secara teori, penelitian ini mengadopsi model TOE Framework yang

dikembangkan oleh Tornatzky & Fleisher (1990).

d. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan termasuk

kategori experimental research.

e. Pengumpulan data dilaksanakan dengan melakukan survei dalam

bentuk kuesioner dan disebarkan kepada UKM yang menggunakan

GoPay.

f. Kuesioner digunakan dalam bentuk pertanyaan tertutup (close-ended

question) dengan menggunakan skala Likert.

g. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dalam

pengambilan sampel.

h. Kuesioner disebarkan secara offline, yaitu penyebaran kuesioner

dilakukan melalui tatap muka secara langsung dengan responden.

i. Analisis data menggunakan tools SmartPLS versi 3.2

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan penjelasan di atas, tujuan dari penelitian ini yaitu:

Page 28: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

8

a. Menguji kesiapan UKM menggunakan GoPay sebagai metode

pembayaran

b. Mengetahui faktor yang mempengaruhi kesiapan penggunaan GoPay

pada UKM

c. Mengetahui seberapa siap penggunaan GoPay untuk UKM

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini memberikan manfaat sebagai berikut :

a. Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat menjadi model alternatif dalam

pengukuran kesiapan penggunaan Mobile Payment GoPay.

b. Secara praktis, dapat menjadi bahan pertimbangan GoPay dalam

penerapannya di UKM untuk memberikan pengetahuan yang lebih

detail dalam penggunaan sistem pembayaran ini

1.7 Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian ini

menggunakan analisis data dengan bentuk angka yang memungkinkan peneliti

menguji suatu hipotesis atau teori tertentu (Indrawan & Yaniawati, 2014;

Sugiyono, 2013; Suryani & Hendriyadi, 2016). Dalam pengujian hipotesis,

penelitian ini termasuk dalam kategori experimental research.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan

beberapa cara, yaitu dengan melakukan wawancara, studi pustaka, dan survei.

Wawancara dilakukan secara tidak terstruktur dengan beberapa UKM di

wilayah Jakarta dan Tangerang secara acak. Setelah itu, peneliti melakukan

studi pustaka dengan mempelajari penelitian sejenis yang pernah dilakukan

Page 29: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

9

sebelumnya baik dari buku, jurnal, situs-situs penyedia layanan yang berkaitan

dengan penelitian ini. Selanjutnya survei dengan menggunakan kuesioner yang

disebarkan kepada UKM yang telah menggunakan GoPay sebagai metode

pembayarannya. Kuesioner digunakan dalam bentuk petanyaan tertutup (close-

ended question) dengan menggunakan skala Likert.

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan

adalah purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan menentukan

kriteria tertentu, dimana kriteria responden pada penelitian ini adalah (1)

merupakan UKM di wilayah Jakarta dan Tangerang, (2) telah menggunakan

GoPay sebagai metode pembayaran, (3) telah mengikuti pelatihan yang

diadakan oleh Go-Jek.

1.8 Model Penelitian

Model yang digunakan pada penelitian ini adalah TOE Framework

yang dikembangkan oleh Tornatzky & Fleischer (1990) yang berhubungan

dengan teknologi, organisasi, dan lingkungan. Kerangka TOE Framework

merupakan model kesiapan pada tingkat organisasi yang memadukan tiga

pengaruh besar pada potensi kesiapan penggunaan teknologi atau adopsi

inovasi (Setiobudi & Wiraddinata, 2018). TOE Framework ini digunakan

untuk mengukur kesiapan penggunaan teknologi yang terdiri dari tiga konteks

yaitu Technology, Organization, dan Environment.

Penekanan kemampuan dinamis dan saling berinteraksi secara teknis

dengan lingkungan pada TOE Framework hampir sama dengan patokan yang

digunakan di Actor Network Theory (Awa, Ukoha, & Emecheta, 2016). Saat

Page 30: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

10

ini TOE Framework lebih banyak digunakan untuk pengujian variabel dalam

mengambil suatu keputusan. TOE Framework adalah satu-satunya kerangka

kerja sistem informasi yang menenkankan pada variabel sosial dan perilaku

pengguna yang diakui dapat berinteraksi pada pengembangan teknologi

dengan kondisi organisasi yang terbentuk dari isu-isu lingkungan (Hossain &

Quaddus, 2011).

TOE Framework banyak mendapat dukungan secara teoritis dan

empiris jika dilakukan secara subtansial serta validasi inventaris pengukuran di

level organisasi (Yi-shun Wang, Li, Li, & Zhang, 2016; Yoon & George,

2013). Menurut (Wang et al., 2016) TOE Framework telah hadir sebagai salah

satu perspektif yang spesifik untuk adopsi sistem,

Technology Organization

Adoption Intention

Technology

H1a

H1b H2

H3c

H3bH3a

Gambar 1. 1 Model penelitian yang digunakan (Tornatzky & Fleischer, 1990)

Pada konteks Technology terdiri dari tiga variabel yaitu Relative

Advantage, Compability, dan Complexity. Pada konteks Organization terdiri

dari tiga variabel yaitu Organizational Competency, Top Management

Support, dan Training and Education. Selanjutnya pada kontesk

Page 31: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

11

Environment terdiri dari dua variabel yaitu Competitive Pressure dan

Trading Partnet Support. Kemudian pada pengujiannya, variabel-variabel

tersebut diuji berdasarkan konteksnya.

1.9 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan variabel yang terdapat pada model penelitian yang

digunakan, terdapat sembilan variabel yang diasumsikan sebagai faktor

yang berpengaruh terhadap kesiapan menggunakan Mobile Payment GoPay

pada UKM adalah sebagai berikut:

1. Apakah Technology berpengaruh secara positif terhadap

Organization dan Adoption Intention?

2. Apakah Organization berpengaruh secara positif terhadap

Adoption Intention?

3. Apakah Environment berpengaruh secara positif terhadap

Technology, Adoption Intention, dan Organization?

1.10 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan laporan penelitian, pembahasan terbagi dalam

lima bab yang secara singkat akan diuraikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi penjelasan secara singkat mengenai latar

belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan

sistematika penulisan.

Page 32: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

12

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai dasar-dasar teori yang

mendukung tentang penggunaan Mobile Payment GOPAY

pada UKM menggunakan model TOE Framework

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas tentang metodologi yang digunakan

dalam penelitian ini

BAB IV HASIL ANALISIS DAN INTERPRETASI

Bab ini menguraikan profil singkat perusahaan dan

membahas hasil-hasil yang diperoleh dari kesiapan

pengguanaan Mobile Payment GOPAY pada UKM

menggunakan integrasi model TOE Framework.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan yang berkenaan dengan hasil

pemecahan masalah serta beberapa saran

Page 33: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha
Page 34: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

13

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Kesiapan

Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bahwa kesiapan berasal

dari kata siap yang berarti sudah sedia. Bitjoli, Yaulie, & Stanley (2017)

mengatakan jika kesiapan elektronik (e-Readiness) adalah sebuah ukuran pada

kesiapan secara nasional, ekonomi, dan kesiapan untuk menerima manfaat dari

penggunaan TI. Selain itu e-Readiness diartikan sebagai tingkatan dimana

masyarakat disiapkan untuk berpartisipasi dalam penggunaan TI untuk

membangun kehidupan masyarakat yang lebih baik (Waryanto, 2010).

Sedangkan kesiapan organisasi merupakan sebuah kondisi untuk suatu proses

yang dikelola dengan baik agar bisa memulai suatu kegiatan yang baru

(Handisa, 2017).

Menurut Eby (2013) kesiapan dalam upaya perubahan akan diusulkan

dalam istilah persepsi individual yang berkenaan dengan aspek khusus dari

lingkungan organisasi dimana organisasi tersebut telah merasa siap untuk

menentukan perubahan dalam skala yang besar. Kesiapan organisasi

menggambarkan kenyataan pengartian yang unik dari segi individual tentang

organisasi. Kesiapan juga dapat diartikan sebagai kondisi seseorang atau

kelompok organisasi secara keseluruhan yang dapat membuatnya siap untuk

bisa memberikan respon pada suatu acara tertentu terhadap sebuah kondisi

yang sedang dihadapinya (Slameto, 2008).

Menurut Kaplan & Norton (2004) kesiapan dalam konteks perubahan

strategis merupakan suatu tingkat seberapa siap asset, proses, dan aktivitas

Page 35: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

14

organisasi untuk berpindah dari kondisi sekarang kepada kondisi baru yang

diharapkan lebih baik. Jika dari segi kesiapan teknologi ialah kecenderungan

untuk menggunakan teknologi baru untuk bisa menyelesaikan tujuan pada

sebuah organisasi tertentu dari berbagai pekerjaan yang dikerjakan dirumah

ataupun dimana saja (Passuraman, 2000). Menurut Lazuari (2003) kesiapan

teknologi merupakan kondisi individu atau organisasi untuk dapat beradaptasi

serta dapat menggunakan dan memanfaatkan teknologi yang digunakan untuk

kegiatan sehari-hari.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kesiapan

elektronik terbagi menjadi beberapa konteks yaitu, organisasi, perubahan

strategis, dan teknologi yang didefinisikan sebagai suatu perubahan kondisi

untuk menyelesaikan suatu tujuan pada individu atau organsasi yang

diharapkan dapat merubah kondisinya saat ini menjadi lebih baik.

2.2 Adopsi Inovasi

TI dapat terlihat sebagai suatu inovasi yang proses difusinya melibatkan

dua sisi yaitu penawaran dan permintaan (Tornatzky & Fleischer, 1990). Dari

sisi penawaran ialah hal yang berhubungan dengan pembuatan, produksi, dan

difusi inovasi. Jika dari sisi permintaan adalah hal-hal yang difokuskan pada

adopsi dan aplikasi inovasi. Difusi dan adopsi merupakan penengah dari kedua

sisi tersebut dimana difusi biasanya terjadi pada tingkat yang lebih tinggi

seperti pada masyarakat, sedangkan adopsi umumnya terjadi pada lingkungan

yang lebih kecil seperti perusahaan atau individu (Wahid & Iswari, 2007).

Page 36: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

15

Proses adopsi inovasi atau Diffusion of Innovation (DOI) telah

dipelajari selama lebih dari 30 tahun dan salah satu model adopsi yang paling

popular ialah yang dijelaskan oleh Rogers (Sahin, 2006). Menurut Rogers

(2003) difusi didefinisikan sebagai sebuah proses yang mana inovasi

merupakan penghubung melalu suatu saluran tertentu dari waktu ke waktu dari

aspek-aspek sistem sosial. Kecepatan difusi pada sebuah inovasi dipengaruhi

oleh empat elemen yaitu karakteristik inovasi, kanal komunikasi yang

digunakan untuk menghubungkan manfaat inovasi, waktu saat inovasi

diperkenalkan, dan sistem sosial pada tempat inovasi berdifusi. Semakin besar

dan sulit inovasi, maka semakin lama waktu untuk berdifusi. Berdasarkan hasil

pemetaan yang dilakukan oleh Rogers, adopsi inovasi dapat dipengaruhi oleh

lima karakter umum yaitu relative advantage, compability, complexity,

observability, dan trialability.

Dari segi kanal komunikasi yang digunakan, semakin besar jangkauan

kanal komunikasi maka semakin cepat inovasi akan terjadi (Wahid & Iswari,

2007). Media massa merupakan kanal komunikasi yang efektif digunakan

untuk memberikan informasi inovasi kepada calon pengguna yang dapat

menjangkau secara luas, sedangkan pada jangkauan kecil seperti individu dapat

dilakukan komunikasi interpersonal. Rogers (2003) membedakan actor yang

mengadopsi inovasi berdasarkan waktunya menjadi innovator, eraly adopter,

early majority, dan laggard. Jumlah kumulatif yang ideal pada seseorang atau

organisasi yang melakukan adopsi inovasi ialah yang menekati kurva S dimana

nilai dimulai dari yang rendah kemudian naik dengan cepat sehingga mencapai

kondisi yang stagnan atau hanya bertambah sedikit.

Page 37: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

16

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan jika difusi dapat

dilibatkan pada suatu teknologi agar semakin terlihat menjadi sebuah inovasi

dengan mengedepankan dua sisi yaitu penawaran dan permintaan. Difusi

Inovasi juga dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti karakteristik inovasi

teknologi, kanal informasi, waktu perkenalan teknologi serta pula

memperhatikan sistem sosial yang ada di lingkungan sekitar sehingga dapat

memberikan dampak pada difusi inovasi tersebut.

2.3 Teori-teori Tentang Pengadopsian Teknologi

Beberapa macam teori perilaku (behavioural theory) telah banyak

digunakan untuk mengkaji proses adopsi teknologi infomasi oleh pengguna

akhir (end user). Teori tersebut diantaranya adalah Theory of Reason Action

(TRA), Theory of Planned Behaviour (TPB), Social Cognitive Theory (SCT),

Task Technology Fit (TTF) Theory, The Diffusion of Innovation Theory (IDT),

dan Technology Acceptance Model (TAM). Menurut Lee, Kozar, & Larsenm

(2003) dalam kurun waktu 18 tahun belakangan TAM adalah model yang

paling popular dan banyak digunakan untuk penelitian tentang proses adopsi

teknologi informasi, sedangkan model yang paling baru adalah Unified Theory

of Acceptance and Use of Technology (UTAUT).

Davis (1989) mengatakan bahwa TRA dikembangkan oleh (Ajzen &

Fishbein (1975) yang membantu peneliti untuk dapat memprediksi sikap dan

perilaku dari individu. TRA telah mampu memprediksi dan menjelaskan

perilaku pada individu di berbagai wilayah kajian yang membuktikan bahwa

kinerja seseorang mengenai perilaku tertentu ditentukan oleh tujuan untuk

menjalankan perilaku dengan sikap dan norma subyektif. Kemudian menurut

Page 38: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

17

Hermana, Budi, Farida, & Adrianti (2007) TPB merupakan pengembangan dari

TRA dengan menambahkan variabel perceived behavioural control. Penelitian

mengenai adopsi teknologi sudah menggunakan TRA dan TPB sebagai model

teoritisnya walaupun TRA lebih umum untuk digunakan.

Hermana et al., (2007)menjelaskan bahwa SCT adalah model yang

didasarkan pada teori kognitif yang dikembangkan oleh Badura untuk menguji

pengaruh computer self-efficacy, ekspetasi hasil, minat, dan kecemasan

terhadap penggunaan komputer. Selanjutnya Goodhue & Thompson (1995)

menjelaskan TTF merupakan konstruk yang disebut kecocokan tugas dengan

teknologi, yaitu kesesuaian antara kemampuan teknologi dengan tuntutan

pekerjaan.

IDT yang dikembangkan oleh Rogers (2003) menjelaskan bahwa difusi

adalah proses dimana sebuah inovasi dikomunikasikan dari waktu ke waktu

melalui saluran-saluran tertentu antara angota sebuah sistem sosial. Terdapat

lima faktor yang mempengaruhi suatu adopsi inovasi, yatiu relative advantage,

compabiltiy, complexity, triability, dan observability. Selain IDT, teori yang

paling popular untuk digunakan adalah TAM. Menurut Davis (1989) TAM

memiliki tujuan utama yaitu memberikan dasar untuk mengetahui pengaruh

faktor eksternal terhadap kepercayaan, sikap, dan tujuan pengguna. TAM

menganggap faktor utama seseorang yang dapat memepengaruhi perilaku

penerimaan komputer adalah persepsi manfaat (perceived uselfulness) dan

persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use).

Page 39: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

18

UTAUT adalah model yang disusun berdasarkan teori-teori dasar

tentang perilaku pengguna teknologi dang model penerimaan seperti TRA,

TAM, TPB, SCT, motivational model, model pemanfaatan personal computer,

dan teori difusi inovasi. UTAUT terdiri dari empat variavel sebagai

determinant terhadap tujuan dan penggunaan teknologi infomasi yaitu,

ekspektasi kinerja, usaha, pengaruh sosial, dan kondisi pendukung dengan

empat variabel sebagai moderator antara determinant dengan tujuan dan

penggunaan teknologi yaitu, jenis kelamin, usia, pengalaman, dan

kesukarelaan.

2.4 Kritik Terhadap Konstruk-konstruk Utama dalam Model Adopsi dan

Utilisasi Sistem Informasi

Davis (1989) menejlaskan bahwa kegunaan persepsian adalah ukuran

tingkat keyakinan seseorang jika dengan menggunakan teknologi akan

meningkatkan kinerjanya. Jika individu percaya jika SI kurang berguna untuk

meningkatkan kinerja maka individu tersebut tidak akan menggunakannya

lagi. Berdasarkan teori Gagné & Deci (2005)penerimaan teknologi ditentukan

oleh dua tipe motivasi, yaitu motivasi ekstrinsik dan intrinsik. Motivasi

instrinsik muncul karena adanya ekspektasi yang dirasakan oleh individu dari

hasil berinteraksi dengan teknologi. Motivasi instrinsik juga banyak dibahas

dalam teori-teori adopsi sehingga perlu pengembangan kosntruk motivasi

internal dalam teori-teori adopsi SI, seperti internalisasi dalam teori pengaruh

sosial terutama dalam konteks komputasi organisasi. Sedangkan motivasi

ekstrisik muncul karena adanya ekspektasi atas penggunaan teknologi tertentu

yang diterima dari luar interkasi individu dengan sistem.

Page 40: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

19

Penelitian sebelumnya menjelaskan jika konstruk persepsi kegunaan

berpengaruh positif terhadap penggunaan (Davis, 1989; Igbaria, Zinatelli,

Cragg, & Cavaye, 1997; Venkatesh, 2003). Venkatesh (2003) menguji

pengaruh persepsi kegunaan terhadap perilaku pengguna TI antara pria dan

wanita yang menunjukkan jika pengaruh persepsi kegunaan pria lebih kuat

dibanding wanita. Hal tersebut menjelaskan bahwa pria lebih menekankan

aspek kemanfaatan dalam penggunaan TI disbanding wanita sehingga persepsi

ini dapat mempengaruhi sikap pria dalam penggunaan TI. Amaroso & Gardner

(2004) juga mengembangkan TAM dengan penambahan variabel eksternal

untuk meneliti penerimaan teknologi, yaitu gender, pengalaman, kompleksitas

dan kesukarelaan.

TPB juga dikembangkan oleh Taylor & Todd (1995) dengan

menambahkan variabel usia sebagai variabel eksternal dalam penerimaan yang

menunjukkan usia muda memperngaruhi variabel sikap pada penggunaan

teknologi, sedangkan usia tua lebih berpengaruh pada variabel kontrol perilaku.

Szajna (1996) juga menguji secara empiris model TAM dengan responden dari

mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama lima belas minggu

terakhir niat pengguna mahasiswa dalam menggunakan e-mail lebih banyak

dibandingkan pada minggu awal diterapkannya e-mail. Pada tahap pra-

implementasi ternyata persepsi kegunaan berdampak langsung dan signifikan

terhadap niat pengguna sedangkan persepsi kemudahan tidak signifikan.

TAM menyatakan bahwa perceived usefulness merupakan prediktor

terkuat pada niat pengguna (Davis et al., 1989; Venkatesh & Davis (2000).

Nidumoulu (1998) mengemukakan jika hubungan antara perceiced usefulness

Page 41: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

20

dan sikap terhadap pengguna teknologi memiliki hubungan yang terbalik.

Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan jika kosntruk persepsi

keguanaan mempunyai kemungkinan tidak dapat memprediksi sikap, niat, dan

perilaku penggunaan TI. Kondisi tersebut terjadi karan konteks penelitian yang

berbeda dengan konteks penelitian ketika konstruk perceived usefulness

dikembangkan. Maka terjadilah inkonsistensi temuan terhadap kosntruk

perceived usefulness memberikan pengujian lebih lanjut pada konstruk

perceived usefulness.

Konstruk sikap berhubungan erat dengan empat kosntruk pada model

TRA, TPB, DTPB, dan TAM merupakan motivasi isntrinsik, perasaan terhadap

pengguna, dan niat berperilaku. Pada beberapa model seperti, TRA dan TPB

kosntruk sikap merupaka prediktor terkuat terhadap niat berperilaku

(Venkatesh, 2003). Menurut Taylor & Todd (1995) menemukan jika hubungan

antara sikap dan perilaku terkadang membingungkan. Venkates (2003)

menjelaskan bahwa pengaruh sikap telah dijelaskan oleh kinerja dan upaya

harapan sehingga sikap tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat

berperilaku. Maka dapat disimpulkan bahwa inkonsistensi pengaruh sikap

terhadap niat perilaku pengguna TI menjelaskan jika sikap dapat diabaikan atau

tidak disyaratkan secara mutlak sebagai prediktor niat dan perilaku TI,

terutama saat model adopsi tersebut telah mengandung variabel upaya harapan

atau motivasi ekstrinsik sebagai prediktor niat dan perilaku.

Page 42: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

21

2.5 Financial Technology

Financial Technology adalah sebuah produk sekaligus layanan jasa

keuangan dengan kombinasi platform teknologi dan model bisnis yang inovatif

(Edy, Triyani, & Prapti, 2018). Fintech di Indonesia mulai berkembang seiring

dengan perkembangan teknologi yang membuka peluang untuk memulai

mendirikan dan menyediakan platform yang memudahkan dalam kegiatan

keuangan. Bank di Indonesia pun turut serta dalam pemanfaatan layanan yang

ditawarkan Fintech agar semakin efisien untuk konsumennya. Jumlah Fintech

di Indonesia yang telah resmi terdaftar dan memiliki izin sebanyak 113

perusahaan, namun banyak juga perusahaan yang belum mendaftarkan

perizinannya (OJK, 2019). Model Fintech yang berkembang di Indonesia ialah

Peer to Peer (P2P) lending, yaitu sebagai peminjam atau sebagai pemberi

pinjaman (investor). Maka dapat disimpulkan fintech ialah teknologi pada

bidang keuangan yang diciptakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

2.6 Electronic Commerce

Electronic Commerce biasa disebut dengan E-commerce adalah transaksi

perdagangan seperti membeli atau menjual dengan memanfaatkan teknologi

internet sebagai media (Gutriansyah, 2015). Tidak dapat dipungkiri jika E-

commerce telah mengubah banyak hal, tidak hanya dalam segi pembelian dan

penjualan, tetapi juga pada perspektif bisnis dari segi keunggulan produksi dan

kebutuhan pelanggan (MacGregor & Vrazalic, 2005). Perubahan tersebut

dikarenakan meningkatnya pengguna internet dan orang-orang yang

menggunakan E-commerce sebagai media penjualan dan pembelian sehingga

E-commerce semakin popular saat ini (Alboukrek, 2003).

Page 43: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

22

Gambar 2. 1 Peredaran uang pada E-Commerce (Polkowski, 2018)

Maka dapat disimpulkan bahwa E-commerce ialah kegiatan jual beli

dengan pemanfaatan teknologi sehingga dapat memudahkan kegiatan sehari-

hari sehingga dapat meningkatkan peluang bisnis.

2.6.1 Klasifikasi E-Commerce

Menurut Qutni (2012) E-commerce dapat dikategorikan menjadi beberapa

tipe, yaitu:

1. Business to Consumer (B2C), merupakan tipe E-commerce yang

paling banyak diterapkan. Pada tipe ini perusahaan menyediakan

layanan secara langsung di internet dan menawarkan informasi

serta tampilan tatapmuka yang cukup nyaman untuk menarik

konsumen dalam pembelian secara online.

2. Consumer to Consumer (C2C), merupakan transaksi saat

konsumen menjual produknya secara langsung ke konsumen yang

lain (Nugrahani, 2011). Konsumen yang ingin menjual produknya

juga dapat mengiklankan produk yang akan dijual pada situs lelang

Page 44: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

23

(Fuady, 2005). Namun pada tipe ini, situs E-commerce tidak

bertanggung jawab atas pengiriman logistik, hanya membantu

untuk pertukaran informasi (Luthfihadi & Dewanto, 2013). Salah

satu contoh E-commerce dengan tipe ini adalah Ebay.

3. Consumer to Business (C2B), merupakan konsumen yang menjual

produk kepada organisasi atau individu yang membutuhkan produk

dan melakukan transaksi (Fuady, 2005). Tipe ini membuat

konsumen dengan leluasa mengatur sebuah bisnis yang seimbang

dengan kebutuhan yang diinginkan (Luthfihadi & Dewanto, 2013).

4. Business to Business (B2B), merupakan tipe yang banyak

digunakan bagi pengguna E-commerce (Nugrahani, 2011). Pada

tipe ini memungkinkan antar perusahaan dapat melakukan

transaksi jual beli yang akan digunakan untuk membantu proses

produksi produk atapun mendukung operasi pada sebuah

perusahaan (Hermawan, 2012). Dengan menggunakan Electronic

Data Intercharge (EDI) yang awalnya menjadi konsep E-

commerce, perdagangan antar bisnis dan mengintegrasikan Supply

Chain dapat dengan mudah dilakukan di internet untuk megurangi

biaya serta efisiensi dalam linkungan pengguna internet

(Luthfihadi & Dewanto, 2013).

5. Business to Government (B2G), adalah situs web E-commerce

yang melakukan kegiatan bisnis dengan pemerintahan.

6. Mobile Commerce, adalah transaksi dan aktivitas E-Commerce

yang dilakukan menggunakan telepon seluler.

Page 45: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

24

2.7 Mobile Commerce

Mobile Commerce yang juga dikenal sebagai E-Commerce ialah suatu

wadah yang memungkinkan jutaan orang dapat mengakses website layanan

informasi tentang penjualan dan pembelian dimana saja dan kapan saja (Qutni,

2012). Pada dasarnya mobile commerce adalah pengembangan dari E-

Commerce yang memiliki ciri khas yang membedakannya dengan E-

Commerce dengan penggunaan telepon seluler. Mobile commerce juga

didefinisikan sebagai segala transaksi yang dilakukan menggunakan jaringan

telepon seluler (Pratama,2015).

Gambar 2. 2 Tiga Segmen Pasar dalam Mobile Commerce (Siau, Keng, & Fui-

hoon, 2004)

Menurut Niranjanamurthy (2013), ada beberapa keuntungan dalam

menggunakan mobile commerce disbanding E-Commerce yaitu:

1. Convenience, adalah suatu bentuk perangkat yang praktis dan

mudah dibawa dalam melakukan transanksi jual beli.

2. Flexible Accessibility, adalah pengguna dapat memilih kapan saja

dalam menggunakan mobile commerce.

3. Easy Connectivity, adalah perangkat mobile dapat digunakan

selama terjangkau sinyal.

Page 46: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

25

4. Personalization, adalah kebebasan pengguna dalam melakukan

pengaturan dalam bertransaksi.

5. Time Efficient, adalah otomatisasi waktu pada mobile sehingga

tidak perlu melakukan set up seperti pada komputer.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa mobile

commerce adalah transaksi perdagangan online yang memanfaatkan jaringan

telpon seluler sehingga dengan mudah dapat dilakukan dimana saja dan kapan

saja.

2.8 Mobile Payment

Menurut Simarta (2006), komponen mobile commerce terdiri dari

pembayaran, perbankan, perdagangan, pembelian, pemesanan dan reservasi,

serta pelalangan. Mobile Payment sendiri adalah setiap pembayaran dimana

dari saat dimulai, diaktifkan, ataupun ingin mengkonfirmasi pembayaran

dilakukan menggunakan telepon seluler (Karnouskos & Fokus, 2004). Menurut

Yang et al. (2012), Mobile Payment adalah sebuah aplikasi yang baru muncul

dan merupakan bagian yang penting dari mobile commerce.

Page 47: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

26

Gambar 2. 3 Pengguna Utama Mobile Payment (Yang et al, 2012)

Adposi dan penggunaan dari Mobile Payment dapat memberikan

keuntungan untuk kedua pihak yaitu penyedia layanan dan investor (Yang et

al, 2012). Keuntungan yang didapatkan dari penggunaan Mobile Payment yaitu

aspek kenyamanan, biaya, keamanan, kemampuan dalam menerima iklan dan

pengecekan saldo dimana saja berada (Untoro, Trenggana, & Dewi, 2013).

Mobile Payment di Indonesia masih dalam tahap pengembangan, namun

penggunanya sudah aktif terkibat dalam penggunaan Mobile Payment. Pada

tahun 2013 diperkirakan pemilik rekening bank jumlahnya sekitar 70 juta,

sedangkan pengguna mobile banking dan payment mencapai 150 juta (Untoro

et al., 2013).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan jika Mobile Payment

merupakan alat pembayaran yang dilakukan dengan telepon seluler sehingga

dapat memungkinkan penggunanya dapat melakukan transaksi dimana saja dan

kapan saja.

Page 48: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

27

2.9 UKM

Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan kegiatan eknomi rakyat yang

dilihat dari skalanya dengan bidang usaha yang perlu dilindungi untuk

mencegah dari kecurangan persaingan usaha (Oktaviani, 2017). Jika usaha

kecil menengah hanya memiliki karyawan sebanyak 1 sampai 19 orang,

sedangkan usaha besar bisa memiliki karyawan lebih dari 99 orang (BPS,

2011). UKM juga memiliki peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi

di Indonesia seperti pada krisis yang pernah terjadi di Indonesia, UKM mampu

mengahadapinya (Oktaviani, 2017). UKM juga terbukti lebih baik dalam

fleksibiltas usaha dibandingkan dengan usaha berkapasitas besar (Nugrahani,

2011). Saat ini UKM telah menjadi perhatian pemerintah dalam meningkatkan

daya saing dan peluang bisnis lainnya dengan memanfaatkan TI (Apulu &

Latham, 2011).

Gambar 2. 4 smescoshop Indonesia (smescoindonesia.com, 2019)

Gambar 2.6 adalah bentuk pemerintah dalam mewadahi UKM

dengan membantu memasarkan produk-produk UKM melalui E-commerce

yang dibuat oleh Kementrian Koperasi dan UKM. Berdasarkan uraian di atas

Page 49: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

28

maka UKM merupakan bentuk usaha pada tingkat ekonomi dengan skala kecil

hingga menengah yang memiliki dampak positif bagi perekonomian Indonesia

sehingga saat ini pemerintah berusaha mewadahi UKM agar lebih baik.

2.9.1 Adopsi TI Oleh UKM

Dilihat dari penggunaannya, TI adalah sebuah solusi yang

dapat memenuhi kriteria daya saing global yang mana dapat

menjalankan operasi bisnis secara reliable, seimbang, dan

berstandar tinggi (Fardani & Surendro, 2011). Menurut Irfan &

Santosa (2015) penggunaan TI yang baik pada UKM dapat

memaksimalkan kinerja dalam mengatur bisnis, memberikan

informasi yang cepat dan akurat kepada pengusaha agar dapat

menentukan langkah bisnis selanjutnya. Pada era ekonomi sekarang

ini, penting bagi UKM dalam melakukan adopsi TI karena dapat

memberikan kemampuan untuk melayani dengan lebih baik dan

memiliki daya saing. Sejak tahun 2010 adopsi TI mulai dilakukan

UKM, namun penerapannya hanya sebatas aplikasi dasar yang tidak

dapat membantu usaha secara maksimal (Fardani & Surendro,

2011). Permasalah umum yang terjadi pada UKM adalah enggannya

pelaku usaha untuk mengenal TI untuk mengembangkan usahanya

walaupun pemanfaatan TI saat ini semakin mudah dijangkau dan

digunakan bahkan untuk orang awam (Salamah & Kusumanto,

2017).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan jika

pemanfaatan TI pada UKM dapat memberikan dampak positif agar

Page 50: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

29

pelayanan yang diberikan dapat lebih maksimal sehingga dapat

meningkatkan daya saing. Namun, penggunaan TI di kalangan UKM

masih belum bisa maksimal.

2.10 Pembayaran

Pembayaran adalah suatu sistem yang berhubungan dengan kegiatan

pemindahan dana dari satu pihak ke pihak yan lain dengan melibatkan

komponen dari sistem pembayaran yaitu alat pembayaran, kliring, dan

setelmen (Bank Indonesia, 2008). Setiap hari sistem pembayaran dilakukan

oleh sebagian besar pelaku ekonomi yang melibatkan perolehan barang

ataupun sebuah layanan yang dilakukan dengan pembayaran tunai maupun

tidak tunai (Polkowski, 2018). Perkembangan tenologi juga merubah sistem

pembayaran menjadi sistem pembayaran elektronik. Begitu pula dengan Bank-

Bank di Indonesia sebagai fasilisator dalam bidang keuangan juga telah

menggunakan sistem elektronik untuk meningkatkan efisiensi kepada

pelanggannya (Dewi, 2006). Sistem pembayaran elektronik merupakan

pertukaran nilai atau transaksi menggunakan jaringan Teknologi Informasi dan

Komunikasi (Ayol & Ukpere, 2010).

Page 51: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

30

Gambar 2. 5 Mekanisme pembayaran secara elektronik (Huang, Yen, Liu, &

Chang, 2014)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembayaran merupakan

suatu sistem yang digunakan dengan menggunakan alat-alat pembayaran.

Seiiring perkembangan zaman, metode pembayaran semakin beragam seperti

pembayaran secara elektronik yang memanfaatkan penggunaan TI dalam

metode pembayaran.

2.11 TOE Framework

Tornatzky & Fleischer (1990) mengembangkan sebuah Framework

bernama TOE (Technology, Organization, Environment) yang menghadirkan

dimensi perusahaan yang dapat mempengaruhi adopsi dan implementasi

terhadap inovasi yang baru. Menurut Setiobudi & Wiradinata (2018) TOE

Framework merupakan model penerimaan teknologi pada level organisasi

yang memadukan tiga faktor penting yang dapat mempengaruhi pada

penerimaan atau adposi teknologi. Pada konteks teknologi, penelitian

difokuskan pada cara dan struktur teknologi dapat mempengaruhi proses

adposi TI (Aboelmaged & Hashem, 2018). Pada konteks organisasi penelitian

fokus pada atribut organisasi yang dapat mempengaruhi adopsi teknologi,

Page 52: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

31

sedangkan pada konteks lingkungan penelitian ditekankan pada lingkungan

sekitar yang dapat mempengaruhi adopsi TI (Aboelmaged & Hashem, 2018).

Technology

Adoption Intention

Environment

Organization

Gambar 2. 6 TOE Framework (Tornatzky & Fleischer, 1990)

2.11.1 Technology (Teknologi)

1. Relative Advantage

Relative advantage merupakan faktor teknologi yang dapat

dirasakan sebagai penyedia layanan atau jasa untuk perusahaan

(Rogers, 2003a). Menurut Ngah, Zainuddin, & Thurasamy (2017)

Relative advantage adalah sejauh mana inovasi dapat melakukan

perubahan yang lebih baik daripada metode yang telah diterapkan

sebelumnya. Maka dapat disimpulkan bahwa Relative advantage

pencapaian dampak teknologi sebagai penyedia jasa sudah dirasa lebih

baik daripada metode sebelumnya atau belum.

2. Compability

Compability adalah suatu tingakatan saat inovasi dianggap

konsisten dengan nilai-nilai yang ada dan kegiatan bisnis dari adopsi

yang potensial. Menurut Rogers (2003) Compability ialah nilai yang

Page 53: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

32

dirasakan dari adopsi teknologi telah konsisten dengan nilai-nilai yang

telah ada sebelumnya dan juga dapat memperbaiki pengalaman di masa

lalu yang dianggap kurang efektif (Ngah et al., 2017). Maka dapat

disimpulkan Compability ialah keadaan saat inovasi telah konsisten

dengan nilai-nilai yang ada, kegiatan bisnis yang potensial, serta

memperbaiki pengalaman masa lalu yang dirasa masih belum efektif.

3. Complexity

Complexity adalah tingkat kesulitan pengguna dalam upaya untuk

memahami dan menggunakan sistem (Hoti, 2016). Menurut Ngah et al.

(2017) complexity ialah sejauh mana inovasi dianggap relatif sulit untuk

dipahami dan diterapkan. Maka dapat disimpulkan bahwa Complexity

adalah keadaan dimana pengguna merasa sulit untuk memahami

penggunaan sistem.

2.11.2 Organization (Organisasi)

1. Organizational Competency

Organizational Competency adalah gambaran kesiapan

organisasi sebagai persepsi dan evaluasi penunjang keputusan

tentang sejauh mana kepercayaan organisasi memiliki kesadaran,

sumber daya, dan komitmen dalam mengadopsi TI (Tan, et al.,

2009). Maka Organizational Competency merupakan suatu kondisi

perusahaan untuk berkomitmen dalam penggunaan TI, baik dari sisi

kepercayaan perusahaan jika penggunaan TI dapat merubah

kinerjanya lebih baik, dan sumber daya yang dapat mendukung

untuk penggunaan TI dalam pekerjaannya.

Page 54: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

33

2. Top Management Support

Menurut Salwani, et al. (2009) Top management support

merupakan persepsi dan tindakan dari pejabat mengenai manfaat

adopsi TI dalam menciptakan nilai-nilai bagi perusahaan. Maka Top

management support adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh

pemangku jabatan tertinggi dalam penggunaan TI untuk

meningkatkan nilai-nilai perusahaan.

3. Training and Education

Training and Education adalah usaha perusahaan dalam

menginstruksikan karyawannya untuk bekerja menggunakan

teknologi untuk menjaga kualitas dan kuantitas (Salwani et al.,

2009). Maka Training and Education adalah suatu kegiatan yang

dilakukan oleh perusahaan untuk karyawannya agar dapat

memahami dan mengerti penggunaan dan penerapan TI untuk

meningkatkan nilai perusahaan.

2.11.3 Environment (Lingkungan)

1. Competitive Pressure

Menurut Zhu & Kraemer (2005), Competitive pressure adalah

sebuah tingkatan tekanan yang dirasakan perusahaan dari para

pesaingnya dalam perusahaan. Competitive Pressure telah diakui

sebagai tujuan penting untuk asimilasi inovasi (Aboelmaged &

Hashem, 2018). Dapat disimpulkan bahwa Competitive Pressure

adalah keadaan dimana perusahaan merasakan daya saing yang

Page 55: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

34

ditimbulkan oleh perusahaan yang berada di lingkungannya

melakukan kegiatan dan tujuan yang sama.

2. Trading partner support

Gangwar & Date (2015) menjelaskan jika Trading Partner

Support merupakan faktor yang berhubungan dengan penyedia

layanan atau jasa dan mitra yang bekerja sama dengan perusahaan.

Maka Trading Partner Support adalah hal-hal yang berhubungan

dengan kerja sama antar perusahaan atau penyedia jasa lainnya agar

dapat meningkatkan nilai dan daya saing perusahaan, serta meluaskan

informasi tentang perusahaan melalui mitra.

2.12 Metode Penelitian

2.12.1 Penelitian Kuantitatif

Penelitian dengan pendekatan kuantitatif ialah penelitian yang

menekankan analisisnya pada data-data numerik yang diolah dengan

metode statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan

pada penelitian dalam rangka menguji hipotesis dan menyandarkan

kesimpulannya pada suatu probabilitas kesalahan. Dengan metode

kuantitatif maka akan diperoleh signifikasi perbedaan kelompok atau

signifikasi hubungan antar variabel (Azwar, 2007).

Maka dapat disimpulkan bahwa penelitian kuantitatif

merupakan penelitian dengan menggunakan prosedur statistika dan

data numerik dengan menyimpulkan pada suatu probabilitas

kesalahan agar diperoleh hasil yang signifikan.

Page 56: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

35

2.12.2 Pengelompokkan Data

Menurut Suryani & Hendriyadi (2016) pengelompokkan data terbagi

menjadi beberapa jenis yaitu:

1. Data Menurut Jenisnya

Data menurut jenisnya yaitu data dikelompokkan menjadi dua

yaitu kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang

dinyatakan dalam bentuk kategori atau karakteristik yang

dimiliki objek penelitian seperti jenis kelamin, usia, warna, dan

lain-lain. Sedangkan data kuantitatif adalah data yang

dinyatakan dalam angka yang dapat berupa hasil perhitungan

atau pengukuran seperti tinggi badanm berat badan, suhu, dan

lain-lain.

2. Data menurut sumbernya

Data menurut sumbernya terbagi menjadi dua jenis yaitu data

internal dan eksternal. Data internal adalah data yang didapatkan

dari dalam perusahaan, organisasi, atau instansi dimana

penelitian dilaksanakan yang menggambarkan keadaan di

dalamnya. Sementara data eksternal adalah data yang

menggambarkan keadaan di luar organisasi yang umumnya

didapatkan dari pihak lain untuk digunakan sebagai

pembanding.

3. Data Menurut Cara Memperolehnya

Data menurut cara memperolehnya dikelompokkan menjadi dua

jenis yaitu primer dan sekunder. Data primer adalah data yang

Page 57: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

36

dikumpulkan langsung oleh peneliti yang akan menggunakan

data tersebut yang diperoleh dari wawancara atau kuisoner.

Sedangkan data sekunder adalah data yang tidak langsung

dikumpulkan oleh peneliti yang didapatkan dari laporan tahunan

dan lain sebagainya.

4. Data Menurut Waktu Pengumpulannya

Data menuru waktu pengumpulannya terbagi menjadi tiga jenis

yaitu data cross section, data deret waktu (time series), dan data

panel (cross section time series). Data cross section merupakan

data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu untuk

menjelaskan gambaran perkembangan sebuah objek atau

peristiwa. Data deret waktu (time series) merupakan data yang

menjelaskan sebuah objek atau peristiwa dari waktu ke waktu

secara historis. Data panel (cross section time series) merupakan

data yang menjelaskan beberapa objek dari waktu ke waktu

secara historis.

2.13 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, kuesioner,

dan observasi.

1. Wawancara

Menurut Sugiyono (2013) wawacara merupakan suatu percakapan

yang diarahkan pada suatu masalah tertentu dengan cara tanya jawab

secara lisan dimana dua orang atau lebih melakukan tatap muka.

Wawancara diadakan dengan maksud mengkontruksi mengenai

Page 58: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

37

orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, dan lain-lain

(Sugiyono, 2013). Maka dapat disimpulkan bahwa wawancara adalah

teknik pengumpulan data dengan cara memberikan suatu pertanyaan

kepada responden agar peneliti dapat menemukan permasalahan

terkait.

2. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan memberikan

seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden. Berdasarkan

prosedurnya, kuesioner terbagi menjadi dua macam yaitu kuesioner

langsung dan tidak langsung. Kuesioner langsung adalah kuesioner

yang diberikan kepada responden secara langsung, sedangkan tidak

langsung adalah kuesioner yang didapat oleh responden melalui

perantara. Jika berdasarkan jenisnya, kuesioner terbagi menjadi

kuesioner terbuka dan tertutup. Kuesioner terbuka adalah kuesioner

dengan pertanyaan yang jawabannya dapat diisi dengan leluasa

sehingga akan mendapatkan data yang beragam. Kuesioner tertutup

ialah kuesioner dengan beberapa pilihan jawaban yang telah

ditetapkan.

3. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan mengamati

perilaku manusia, tempat, proses pekerjaan, gejala-gejala yang

muncul, dan lain-lain. Observasi dilaksanakan karena mempunyai

tujuan tertentu, memiliki sifat ilmiah, kuantitatif, cepat, dan terbukti

reabilitas serta validitasnya.

Page 59: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

38

2.14 Skala Likert

Macam-macam skala pengukuran dapat berupa skala nominal, ordinal,

interval, rasio. Dari skala tersebut didapatkan data-data yang juga bersifat

nominal, ordinal, interval, atau rasio. Secara umum, teknik pemberian skor

atau nilai yang digunakan pada kuesioner adalah skala Likert. Menurut

Sugiyono (2013) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Skala

Likert menggunakan beberapa pertanyaan dalam mengukur perilaku individu

dengan tujuh pilihan respon yaitu sangat setuju, setuju, agak setuju, netral,

agak tidak setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju (Likert, 1932).

Penggunaan tujuh pilihan respon karena indeks validitas, reliabilitas,

kekuatan diskriminasi, dan stabilitasnya disukai oleh responden (Budiaji,

2013).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa skala Likert

merupakan suatu skala yang digunakan untuk mengukur suatu perilaku

individu yang umumnya berupa kuesioner dengan pilihan jawaban yang telah

ditentukan.

2.15 Populasi dan Sampel

2.15.1 Populasi

Populasi adalah jumlah secara menyeluruh dari unit analisis yang

ciri-cirinya dapat diramalkan (Triyono, 2013). Menurut Eriyanto

(2007) populasi ialah segala bagian dari objek yang akan diamati.

Sugiyono (2013) menjelaskan jika populasi adalah sebuah wilayah

Page 60: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

39

generalisasi yang terdiri dari objek yang memiliki kualitas tertentu yang

ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

Maka dapat disimpulkan bahwa populasi adalah jumlah

keseluruhan dari objek yang diamati dengan kualitas tertentu.

2.15.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai

karakteristik yang sama dari objek yang merupakan sumber data

(Sukandarrumidi, 2006). Menurut Sugiyono (2013) sampel merupakan

bagian dari karakteristik dan jumlah yang dimiliki oleh sebuah

populasi. Pengambilan sampel pada suatu penelitian dengan tujuan

sebagai pertimbangan efisiensi dan sentralisasi masalah dengan fokus

pada sebagian dari populasinya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan

bagian daari populasi dengan karakteristik dan jumlah yang dimiliki

sumber data dengan tujuan supaya lebih efisien dan fokus pada masalah

pada penelitian.

2.15.3 Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk

menentukan sampel dan teknik sampling yang akan digunakan pada

penelitian (Sugiyono, 2013). Pada dasarnya, teknik sampling

memiliki dua macam metode pengambilan sampel yaitu pengambilan

sampel secara acak (probability sampling) dan pengambilan sampe

secara tidak acak (non-probability sampling) (Triyono, 2013).

Page 61: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

40

Beberapa cara pengambilan sampel secara acak (probability

sampling) menurut Sugiyono (2013) sebagai berikut:

1. Simple Random Sampling

Simple Random Sampling dinyatakan sederhana karena

pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan tingkatan yang ada pada suatu populasi.

Simple Random Sampling merupakan teknik untuk

mendapatkan sampel yang dilakukan langsung di unit

sampling sehingga setiap populasi memiliki peluang yang

sama untuk menjadi sampel. Cara pengambilan sampel

dapat dilakukan dengan undian, ordinal, dan tabel bilangan

random.

2. Proportionate Stratified Random Sampling

Proportionate Stratified Random Sampling merupakan

teknik pengambilan sampel yang biasa digunakan pada

populasi yang memiliki susunan atau struktur yang

berlapis-lapis. Teknik ini tidak dapat membuat strata jika

tidak melakukan investigasi.

3. Disproportionate Stratified Random Sampling

Disproportionate Stratified Random Sampling digunakan

apabila ingin menentukan jumlah sampel dengan populasi

yang berstrata namun kurang proposional.

4. Cluster Sampling

Page 62: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

41

Cluster Sampling merupakan teknik yang digunakan jika

populasi tidak terdiri dari individu melainkan kelompok

individu atau cluster. Teknik ini digunakan untuk

menentukan sampel jika objek penelitian sangat luas.

Beberapa cara pengambilan sampel secara tidak acak (non-

probability sampling) menurut Sugiyono (2013) sebagai berikut:

1. Systematic Sampling

Systematic sampling merupakan teknik pengambilan

sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah

diberi nomor urut. Dari sampel yang diambil, hanya unsur

pertama saja dari sampel yang dipilih secara acak

selanjutnya dipilih secara sistematis dengan suatu pola

tertentu. Teknik pengambilan sampel jenis ini jarang

mengalami kesalahan karena anggota sampel yang

menyebar secara merata.

2. Kuota Sampling

Kuota Sampling merupakan teknik pengambilan sampel

dari suatu populasi yang memiliki ciri tertentu hingga

jumlah (kuota) yang diinginkan. Pada teknik ini, jumlah

populasi tidak dihitung akan tetapi diklasifikasikan menjadi

beberapa kelompok.

3. Aksidental Sampling

Aksidental sampling merupakan teknik pengambilan

sampel secara kebetulan atau tidak disengaja bertemu

Page 63: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

42

dengan peneliti. Dalam teknik ini, pengambilan sampel

tidak diputuskan terlebih dahulu sehingga peneliti secara

langsung mengumpulkan data dari unit sampling yang

ditemukan.

4. Purposive Sampling

Purposive Sampling ialah teknik pengambilan sampel

dengan mempertimbangkan hal-hal tertentu. Pemilihan

subjek didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang berhubungan

dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya

berdasarkan tujuan penelitian.

5. Sampling jenuh

Sampling jenuh adalah teknik pengambilan sampel jika

seluruh anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Teknik ini dilakukan pada populasi yang berjumlah sedikit.

6. Snowball Sampling

Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel

dengan teknik awal mengambil beberapa sampel, lalu

sampel yang telah dipilih diinstruksikan untuk memilih

teman-temannya untuk dijadikan sampel.

2.16 Slovin

Slovin merupakan salah satu cara atau rumus dalam menentukan

besaran sampel yang dikembangkan oleh Slovin (1960). Pada penggunaan

rumus slovin, besaran populasi harus diketahui. Rumus slovin juga

menetapkan taraf keyakinan pada penhitungannya yang terbagi menjadi taraf

Page 64: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

43

keyakinan 90%, 95%, dan 99% (Tatang, 2011). Semakin besar taraf

keyakinan yang ditetapkan maka data yang diperoleh semakin baik. Untuk

dapat menentukan jumlah sampel dengan populasi yang telah diketahui dapat

menggunakan rumus yaitu:

𝑛 =𝑁

1 + 𝑁𝑒2

n = Ukuran sampel

N = Jumlah seluruh anggota populasi

e = toleransi terjadinya galat, taraf signifikansi

2.17 Structural Equation Modeling (SEM)

Structural Equation Modeling (SEM) adalah metode analisis data yang

sering digunakan dalam riset pemasaran karena dapat menguji model secara

linier dan aditif yang didukung secara teoritis (Dell, 2015). Dengan SEM,

pemasar dapat dilakukan secara visual dengan memeriksa hubungan yang ada

di antara variabel-variabel yang diminati untuk memprioritaskan sumber daya

agar dapat melayani pelanggan dengan lebih baik (Hair, Hult, Ringle, &

Sarstedt, 2017). Ada dua submodel dalam model persamaan strukturalyaitu

model bagian dalam menentukan hubungan antara variabel independen dan

dependen (Kwong & Wong, 2013). Dalam SEM, suatu variabel dapat

dikatakan eksogen atau endogen. Sebuah variabel eksogen memiliki panah

jalur ke luar, sedangkan variabel endogen memiliki setidaknya satu jalur yang

mengarah ke dalam dan mewakili efek dari variabel lain (Kwong & Wong,

2013).

Page 65: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

44

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa SEM

adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data yang dapat dilakuka

secara visual dengan melihat kondisi variabel-variabel yang saling

berhubungan.

2.18 Partial Least Squares (PLS)

Partial Least Squares (PLS) adalah pendekatan pemodelan lunak untuk

SEM tanpa asumsi tentang distribusi data (Vinzi, 2010). Maka PLS-SEM dapat

menjadi alternatif yang baik untuk situasi seperti ukuran sampel kecil, Aplikasi

memiliki sedikit teori yang tersedia, keakuratan prediksi, dan spesifikasi model

yang benar tidak dapat dipastikan (Kwong & Wong, 2013). PLS berfungsi

untuk pemodelan persamaan struktural yang diterapkan pada penelitian

terutama pada jumlah populasi yang terbatas (Kwong & Wong, 2013). PLS-

SEM telah digunakan di banyak bidang, seperti ilmu organisasi, sistem

informasi manajemen dan strategi bisnis.

Dengan demikian, dapat disimpulkan jika PLS merupakan pendekatan

untuk SEM tanpa mengasumsi distribusi data sehingga dapat menjadi solusi

pada kondisi ukuran sampel yang kecil dan aplikasi yang digunakan untuk

menganalisis memiliki sedikit teori.

2.19 Evaluasi model PLS

PLS adalah sebuah cara alternative pada analisis SEM saat data yang

digunakan tidak berdistribusi normal multivariate (A.A.G Alfa, Rachmatin, &

Agustina, 2017). Nilai variabel laten pada SEM dengan PLS diestimasi sesuai

dengan kombinasi linear dari variabel-variabel manifest yang berhubungan

Page 66: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

45

dengan variabel laten sehingga diperlukan mengganti variabel manifest (A.A.G

Alfa et al., 2017). Menurut Monecke & Leisch (2012) SEM dengan PLS terdiri

dari tiga komponen yaitu model structural, model pengukuran, dan skema

pembobotan. Pada analisis SEM dengan PLS terdapat dua model yaitu inner

model dan outer model (A.A.G Alfa et al., 2017).

1. Model Pengukuran (Outer Model)

Model Pengukuran atau Outer Model merupakan model yang

menggambarkan hubungan antar variabel laten dengan

indikatornya. Model pengukuran ini memiliki pemeriksaan

Convergent Validity yang terdiri dari individual item reliability,

internal consistency, Average Variance Extracted (AVE), dan

pemeriksaan Discriminant Validity.

Tahap pertama pada convergent validity ialah Individual

indicator reliability. Individual indicator reliability merupakan

sebuah jenis validitas yang berkaitan dengan prinsip bahwa

pengukur suatu konstruk harus mempunyai kolerasi tinggi sehingga

digunakan untuk mengukur besarnya kolerasi antara variabel laten

dengan variabel manifest pada model pengukuran reflekstif. Pada

Individual indicator reliability dapat dinilai berdasarkan outer

loading yaitu dengan berdasarkan kolerasi antara nilai komponen

(item score) dengan nilai konstrak (A.A.G Alfa et al., 2017). Suatu

kolerasi dapat dikatakan memenuhi Individual item reliability

apabila mempunyai outer loading score lebih besar dari 0,5 sampai

0,6 (Chin, 1998).

Page 67: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

46

Tahap kedua adalah pengukuran Internal consistency

reliability. Dalam pengukuran Internal consistency reliability

dilakukan dengan memeriksa nilai composite reliability. Nilai

composite reliability dianggap lebih baik untuk mengukur internal

consistency daripada menggunakan cronbach’s alpha pada model

PLS-SEM. Hal tersebut disebabkan oleh nilai composite reliability

tidak mengasumsikan kesamaan boot dari setiap indikator (Yamin

& Kurniawan, 2011). Batas nilai yang digunakan ialah diatas 0,7

berart dapat diterima dan diatas 0,8 berarti memuaskan (Hair et al.,

2017). Composite Realibility dapat dihitung dengan rumus berikut:

𝜌𝑐 = (Σ𝜆𝑖)2

Σ𝜆𝑖2+ Σ𝑖𝑣𝑎𝑟𝜀(𝑖)

dimana 𝜆𝑖 menyatakan loading factor dari var 𝜀(𝑖) = 1 - 𝜆𝑖2

Tahap ketiga adalah mengukur Avarage Variance Extracted

(AVE). Apabila nilai AVE lebih besar dibandingkan nilai kolerasi

diantara variabel laten, maka Discriminant Validity dapat dianggap

terpenuhi (A.A.G Alfa et al., 2017). Discriminant Validity dianggap

tercapai jika nilai AVE lebih besar dari 0,5 (Sarwono & Narimawati,

2015). AVE dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut:

𝐴𝑉𝐸 = Σ𝜆𝑖

2

Σ𝜆𝑖2+ Σ𝑖𝑣𝑎𝑟𝜀(𝑖)

Dimana 𝜆𝑖 menyatakan loading factor (covenrgent validity)

dari var 𝜀(𝑖) = 1 - 𝜆𝑖2

Selanjutnya dilakukan pengukuran Discriminant Validity.

Discriminant Validity adalah suatu evaluasi untuk Outer Model

Page 68: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

47

karena validitas diskriminan berhubungan dengan prinsip bahwa

pengukur konstruk yang berlainan seharusnya tidak berkolerasi

tinggi (A.A.G Alfa et al., 2017). Validity Discriminant dapat diukur

berdasarkan nilai cross loading antar indikator dan cross loading

Fornell-Lacker’s (Hair et al., 2017; Yamin & Kurniawan, 2011).

Cross loading diukur dengan membandingkan kolerasi antar

indikator dengan konstrak dan konstrak di blok lainnya. Jika kolerasi

antar indikator dengan konstraknya lebih tinggi dari kolerasi dengan

blok lainnya, maka konstrak tersebut memperkirakan ukuran pada

blok tersebut lebih baik daripada blok lainnya. Cross Loading

Fornell-Lacker’s dilakukan dengan memeriksa nilai akar dari AVE.

Nilai akar AVE harus lebih besar dari kolerasi antar konstrak dengan

konstrak lainnya (Yamin & Kurniawan, 2011).

2. Model Struktural (Inner Model)

Model Struktural atau Inner Model yaitu menggambarkan

model yang berhubungan antar variabel laten yang dibentuk

berdasarkan subtansi teori. Model struktural terdiri dari

pengukuran nilai path coefficient (β), R2 (coefficient of

determination), nilai t-test, pengujian f2 (effect size), Q2

(predictive relevance), dan q2 (relative impact).

Tahapan pertama pada uji model struktural adalah

pengukuran koefisien jalur (path coefficient) yang dilakukan

untuk menunjukkan kekuatan hubungan konstrak (Yamin &

Kurniawan, 2011). Nilai batas ambang untuk path coefficient

Page 69: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

48

adalah 0,1 yang berarti path atau jalur tersebut berpengaruh

dalam model.

Selanjutnya mengevaluasi nilai R2 yang digunakan untuk

menjelaskan varian dari setiap target endogenous variabel.

Batas ambang nilai R2 terbagi menjadi tiga yaitu 0,67 berarti

subtansial, 0,33 berarti moderat, dan 0,19 berarti lemah (Yamin

& Kurniawan, 2011).

Setelah itu melakukan uji nilai t-test dengan menggunakan

metode bootstrapping melalui uji two-tailed dengan tingkat

signifikansi sebesar 5% yang digunakan untuk menguji

hipotesis penelitian. Hipotesis dikatakan dapat diterima jika

nilai t-test diatas 1,96 (Abdillah & Jogiyanto, 2015).

Tahap berikutnya adalah pengujian f2 (effect size) yang

dilakukan untuk memperkirakan pengaruh suatu variabel

terhadap variabel lainnya. Nilai batas ambang untuk f2 terbagi

menjadi tiga yaitu, 0,02 berarti memiliki pengaruh yang kecil,

0,15 berarti memiliki pengaruh menengah, dan 0,35 berarti

memiliki pengaruh yang besar. Rumus perhitungan nilai f2

adalah sebagai berikut:

𝑓2 =𝑅2𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒 − 𝑅2𝑒𝑥𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒

1 − 𝑅2𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒

Tahapan selajuntnya dengan melihat Q2 (predictive

relevance) menggunakan metode blindfolding untuk

membuktikan jika variabel yang digunakan memiliki

keterkaitan prediktif dengan variabel yang lainnya. Nilai Q2

Page 70: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

49

lebih besar dari 0 menunjukkan bahwa model memiliki nilai

predictive relevance, sedangkan jika nilai kurang dari 0

menunjukkan bahwa model kurang memiliki predictive

relevance. Model persamaannya yaitu:

Q2 = 1-(1-R12)(1-R2

2)

Tahap keenam adalah pengujian q2 dengan menggunakan

metode blindfolding untuk mengukur pengaruh relatif dari

sebuah keterkaitan prediktif variabel tertentu dengan variabel

lainnya. Nilai batas ambang untuk nilai q2 terbagi menjadi tiga

yaitu, 0,02 berarti kecil, 0,15 berarti sedang, dan 0,35 berarti

besar (Hair et al., 2017; Yamin & Kurniawan, 2011). Rumus

perhitungan q2 adalah sebagai berikut:

𝑓2 =𝑅2𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒 − 𝑅2𝑒𝑥𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒

1 − 𝑅2𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒

2.20 Penelitian Sejenis

Berikut ini adalah ringkasan dari beberapa peneilitian sejenis yang

dijadikan rujukan dalam memahami model penelitian yang digunakan.

Penelitian-penelitan di bawah ini merupakan penelitian yang berkaitan dengan

TOE Framework.

Tabel 2. 1 Penelitian Sejenis

No Nama (Tahun

Penelitian)

Judul Variabel Hasil Penelitian

1.

Yi-Sung

Wang, Hsien-

Ta Li, Ci-Rong

Li, Ding-

Zhong Zhang

(2016)

Factor affecting

hotels’ adoption

of mobile hotel

reservation

systems: A

technology-

organization-

environment

Independen: Relative Advantage,

Complexity,

Compability,

Top Management

Support

Compability dan

Complexity signifikan

pada konteks teknologi

namun Relative

Advantage belum. Firm

Size dan Technological

Competence siginifikan

Page 71: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

50

No Nama (Tahun

Penelitian)

Judul Variabel Hasil Penelitian

framework Dependen:

Firm Size,

Technological

Competence,

Competitive Presure,

Critical Mass,

Information Intensity

pada konteks organisasi,

namun Top Management

Support belum. Critical

Mass signifikan pada

konteks lingkungan

namun Competitive

Pressure dan

Information Intensity

belum.

2. Marian Bosch-

Rekveldt, Yuri

Jongkind,

Herman Mooi,

Hans Bakker,

Alexander

Verbraeck

(2011)

Grasping project

complexity in

large engineering

project: The TOE

(Technical,

Organizational

and

Environmetal)

Framework

Independen:

tasks, experience,

risks, Size

Organization,

resources, project

team, trust.

Dependen:

Stakeholders,

location, market

condition

Faktor yang signifikan

adalah Experience, size

organization, resources,

dan stakeholders.

3. Hsiu-Fen Lin

(2013)

Understanding

the determinants

of electronic

supply chain

management

system adoption:

Using the

technology-

organization-

environment

framework

Independen: Perceived

benefitd,Perceived

cost, Top

Management

Support, Trading

Partner Influence,

Competitive Pressure

Dependen:

Firm Size,

Absorptive Capacity

Perceived cost adalah

faktor yang sangat

signifikan pada

penelitian.

4. Mohamed

Gamal

Aboelmaged

(2014)

Predicting e-

readiness at firm-

level: An

analysis of

technological,

organizational

and

environmental

(TOE) effect on

e-maintenance

readiness in

manufacturing

firms.

Independen:

Technology

Infrastructure,

Technology

Competence,

Perceived e-

Maintenance

benefits, Perceived e-

Maintenance

challenge, Firm’s

maintenance priority,

firm size, ownership

type, and competitive

pressure

Dependen:

optimism,

innovativeness,

discomfort and

insecurity.

Faktor yang paling

signifikan dalam

memepengaruhi adalah

Technology Competency,

Perceived e-Maintenance

benefits.

5.

Qing Cao,

Donald R.

Jones, Hong

Contained

nomadic

Independen:

Faktor yang menunjukkan

manfaat paling dominan

Page 72: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

51

No Nama (Tahun

Penelitian)

Judul Variabel Hasil Penelitian

Sheng (2018) information

enviroments:

Technology,

organization, and

environment

influences on

adoption of

Hospital RFID

patient tracking

Perceived

Technology,

Organization

Competence

Dependen:

Trading partner

support

ialah Perveived

Technology yang

dianggap penting untuk

dalam memfalitisasi

adopsi TI.

6. Hung-Thai

Tsou, Sheila

Hsuan-Yu Hsu

(2015)

Performance

effects of

technology-

organization-

environment

openesss, service

co-production,

and digital-

resources

readiness: The

case of the IT

Industry

Independen:

Openess of

Technology, Openess

of Corporate

Culture,dan Openess

to external

environment, dan

Firm permormance

Dependen:

Service coproduction

dengan variable

Knowledge

reach/richness dan

Process

reach/richness.

Pengaruh terbesar ada

pada Firm Performance.

Hasil penelitian juga

menunjukkan bahwa

Openess of organization

dan environment

mempengaruhi secara

positif dengan service

coproduction, yang mana

berhubungan baik pula

dengan Firm

performance.

7. Marianne

Bradford, Julia

B.earp, Serevin

Grabski (2014)

Centralized to

end-to-end

identity and

acsess

management and

ERP System: A

multi case

analysis using

the Technology

Organization

Environment

framework

Independen:

technology,

organization,

obstacle environtmen

Faktor yang paling

mempengaruhi adalah

organization, khususnya

pada pejabat yang harus

memastikan bahwa dana

yang digunakan untuk

adopsi TI dapat

digunakan dan

diimplementasikan

dengan baik.

8. Ing-Long Wu,

Jian-Liang

Chen (2014)

A Stage-based of

IT innovation

and the BCS

performance

impact: A

moderator of

technology-

organization-

environment

Independen: initiation,

comprehension,

earliness of adoption

Dependen:

adaptation,

acceptance,

implementation;

outinization,

infusion, dan

assimilation.

Faktor yang paling

mempengaruhi pada

penelitian ini adalah

adaption acceptance

karena dalam

penerapannya inovasi TI

ini dapat dipertimbangkan

kembali.

9.

Mohamed

Aboelmagab,

Ghraib

Hashem (2018)

RFID

Application in

Patient and

Medical Asset

Independen: Technical

Advantages,

Organizatioal

Faktor yang paling kuat

mempengaruhi adalah

Organizational resistance

karena dilihat dari tingkat

Page 73: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

52

No. Nama (Tahun

Penelitian)

Judul Variabel Hasil Penelitian

9. Operations

Management: A

technology,

organizationa,

and

environmental

(TOE)

Perspective into

Key and

Impediments

Capacity,

Environmental

competitiveness,

Organizational

resistance

Dependen:

Technical

complexity, dan

Environtmental

uncertainly.

profesionalitas perawatan

yang fokus pada layanan

kesehatan dengan

pertimbangan pasien

sebagai daya saing.

10. Helmata

Gangwar dan

Hema Date

(2015)

Understanding

determinants of

cloud computing

adoption using an

integrated TAM-

TOE model

Independen:

Perceived

Usefulness,

Perceived Ease Of

Use

Dependen: relative

advantage,

compatibility,

complexity,

organizational

readiness, training

and education, dan

top management

support.

Competitive pressure dan

trading partner support

ditemukan berdampak

langsung pada adopsi

setelah dilakukan

pengujian secara empiris.

11. Dwi Yunarto,

A’ang

Subiyakto,

Aedah Binti

Abd. Rohman,

Reny Rian

Marlina (2019)

Assesment of

Readiness and

Usability of

Information

System Use

Independen:

Optimism,

Innovation,

Discomfort,

Insecurity

Dependen:

Learnability,

Effeciency,

Memorability,

Reliability,

Satisfaction, System

Usability

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

semua hipotesa diterima

dan tidak perlu mengubah

model atau kuesioner.

12. Asrul Sani,

TKA Rahman,

A’ang

Subiyakto,

Ninuk Wiliani

(2019)

Combining

Statistical and

Inerpretative

Analyses for

Testing

Readiness and IT

Adoption

Questionnaire

Independen:

Optimism,

Innovation,

Discomfort,

Insecurity

Dependen:

Technology

Competence, Firm

Scope, Firm Size,

Consumer Readiness,

Competitive

Pressure, Lack of

Trading partner

readiness, IT

Adoption

Sebanyak 13 indikator

ditolak dari 55 indikator

yang ada. Penilaian

tersebut masih

berdasarkan pada

referensi dan survey yang

dilakukan sehingga

membutuhkan penelitian

lebih lanjut.

Page 74: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

53

No

Nama (Tahun

Penelitian)

Judul

Variabel

Hasil Penelitian

13. Resad Setyadi,

A’ang

Subiyakto,

Aedah binti

Abd Rahman

(2019)

Assesing The

Information

Technology

Governance

Trust Using

Readiness and

Usability

Models: A

Model

Development

Study

Independen:

Hopefulness,

Breakthrough,

Discomfort,

Insecurity

Dependen:

Quality of

Information, Quality

of System, Quality of

Service, Trust

System, IT

Governance

Tata kelola TI dapat

dikelola dengan baik

dengan

mengkombinasikan

empat variabel model

kesiapan dengan tiga

variabel model kegunaan

yang menghasilkan

kepercayaan sistem.

14. A’ang

Subiyakto, Nur

Aeni Hidayah,

Gregoryo

Gusti,

Muhammad

Ariful Hikami

(2019)

Readiness and

Success of

Ubiquitous

Learning in

Indonesia:

Perspectives

from the

Implementation

of a Pilot Project

Independen:

Optimism,

Innovation,

Discomfort,

Insecurity

Dependen:

Information Quality,

System Quality,

Service Quality, User

Satisfaction,

Information System

Success

Terdapat tiga hipotesis

yang ditolak dari tiga

belas hipotesis yang ada.

Hipotesis yang paling

berpengaruh pada model

adalah Optimism

terhadap Service Quality.

15. A’ang

Subiyakto,

Asrul Sani,

TKA Rahman

(2018)

Model Kesiapan

dan Adopsi

Teknologi

Informasi

diantara Usaha

Kecil Menengah

(UKM)

Indonesia

Independen:

Optimism,

Innovation,

Discomfort,

Insecurity

Dependen:

Technology

Competence, Firm

Scope, Firm Size,

Costumer Readiness,

Competitive

Pressure, Trading

Partner, IT Adoption

Terdapat model

kombinasi dengan empat

variabel model kesiapan

dan enam variabel adopsi

TI dalam hal

pengembangan UKM.

Berdasarkan penjelasan dari beberapa penelitian di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa TOE Framework dapat mengukur kesiapan penggunaan

TI pada tingkat organisasi. Wang & Yang (2015) menjelaskan bahwa faktor

yang dapat mempengaruhi adopsi TI pada perusahaan khususnya mobile

commerce memiliki pengaruh yang berbeda-beda. Y. Wang & Yang (2010)

Page 75: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

54

menyarankan untuk penelitian di masa yang akan datang agar dapat untuk

menggunakan ukuran skala seperti skala Likert yang yang lebih akurat dari

yang telah digunakan sebelumnya. Oleh karena itu, TOE Framework

digunakan dalam penelitian ini dengan memperhatikan saran-saran

berdasarkan penelitian sejenis.

2.21 Model dan Hipotesis Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui kesiapan

penggunaan pada sebuah sistem. Pada penelitian ini, sistem yang dimaksud

adalah Mobile Payment GOPAY pada UKM. Dengan demikian, maka akan

dilakukan pengukuran tingkat kesiapan penggunaan terhadap penerapan

Mobile Payment GOPAY.

Berdasarkan hasil penelitian sejenis dan kajian teori yang telah

dijelaskan, peneliti menggunakan Technology-Organization-Environtment

(TOE) Framework sebagai dasar penelitian. Hal tersebut diputuskan karena

adopsi Mobile Commerce atau Mobile Payment erat kaitannya dengan adopsi

TI pada sebuah organisasi. TOE Framework merupakan sejumlah variabel

yang memprediksi tingkat kesiapan adopsi TI yang menjadi penghalang dari

penggunaan TI pada level organisasi (Wang et al., 2016). TOE Framework

menunjukkan bahwa adopsi TI dipengaruhi oleh beberapa variabel yaitu

Technology, Organization, dan Environment (Kauffman & Walden, 2001).

Pada konteks Technology dibahas perkembangan teknologi yang

dikembangkan, tingkat kesulitan, dan efesiensi adopsi TI yang digunakan.

Sedangkan konteks Organization dibahas sikap organisasi dalam penggunaan

TI, dan konteks Environment dibahas lingkungan yang dapat mempengaruhi

Page 76: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

55

penggunaan TI. Model penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1.1. Berikut

ini adalah penjelasan dari variabel-variabel yang membentuk model

penelitian.

1. Technology (Teknologi)

Dalam konteks teknologi, variabel yang diambil untuk

penelitian ini adalah Relative Advantage, Compability, dan

Complexity. Relative Advantage merupakan tingkat kelebihan

suatu adopsi TI dianggap lebih baik dari adopsi sebelumnya

atau kegiatan yang telah dilakukam sebelumnya maka semakin

besar Relative Advantage dirasakan oleh pengguna, maka

semakin cepat TI diadopsi oleh pengguna (Tristiyanti, 2017).

Compability merupakan fitur penting dari adopsi TI sebagai

kesesuaian dengan gaya hidup pengguna TI sehingga dapat

mendorong penggunaannya (Mndzebele, 2013). Complexity

didefinisikan sebagai tingakatan penggunaan TI dianggap

sesuatu yang rumit atau tidak rumit (Tanuwijaya, 2013).

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa Technology dianggap memberikan dampak postif pada

penggunaan TI karena semakin besar keuntungan yang

dirasakan, maka semakin cepat penggunaan TI oleh

penggunanya. Technology juga dapat memberikan acuan

sejauh mana adopsi dirasa sesuai dengan nilai-nilai,

keyakinan, kebiasaan, maupun pengalaman organisasi yang

sudah ada sebelumnya dan dapat memberikan pengaruh positif

Page 77: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

56

pada suatu organisasi. Oleh karena itu, peneliti mengambil

hipotesa sebagai berikut:

H1a : Technology berpengaruh positif terhadap

Organization

H1b : Technology berpengaruh positif terhadap Adoption

Intention

2. Organization (Organisasi)

Pada konteks organisasi ditentukan tiga vaiabel yang

mempengaruhi yaitu kompetensi organisasi (Organizational

Competency), dukungan manajemen puncak (Top

Management Support), dan pelatihan dan pendidikan

(Training and Education). Kompetensi organisasi

(Oranizational Competency) merupakan kecakapan

manajemen mulai dari manjemen puncak (top management),

manajemen menengah (middle management) sampai dengan

jajaran supervisor sebagai manajemen yang bertemu langsung

dengan pekerja operasional (Sugito & Kamaludin, 2016).

Menurut Moore et al (2010) Top Management Support

merupakan komponen penting dalam mengubah organisasi

untuk mengakomodasi pekerja. Pada penelitian Mariane et al

(2014) Top Management Support dibuktikan dapat

berpengaruh pada tingkat keyakinan pengguna untuk

menggunakan TI sehingga dapat meningkatkan kinerjanya.

Page 78: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

57

Training and Education merupakan sebuah tindakan

organisasi dimana pegawainya diarahkan untuk

mempersiapkan kinerjanya agar dapat memenuhi persyaratan

yang ditentukan. Salah satu penyebab penurunan kinerja

pegawai adalah ketidakmampuan pegawai dalam

menyelesaikan pekerjaannya (Wahdiniawati, Ma’arif, &

Dirjosuparto, 2014). Penelitian Wahdiniawati et al (2014)

membuktikan bahwa Training and Education mempengaruhi

kinerja pegawai, maka Trainining and Education harus

dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

Organization merupakan sebuah tindakan dalam mengatur

organisasi untuk mendalami kebutuhan organisasi agar dapat

mengikuti perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan

sehingga kinerjanya meningkat. Oleh karena itu, maka peneliti

mengambil hipotesis berikut:

H2 : Organization berpengaruh positif terhadap

Adoption Intention

3. Envrironment (Lingkungan)

Pada konteks lingkungan, ditentukan dua variabel yang

dapat mempengaruhi yaitu Trading Partner Support dan

Competitive Pressure. Trading Partner Support merupakan

sebuah konteks yang berhungan dengan penyedia layanan atau

mitra dagang (Gangwar, 2014). Pada penelitian Gangwar &

Page 79: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

58

Date (2015) terbukti bahwa Trading Partner Support dapat

mempengaruhi penggunaan TI, karena dengan penggunaan TI

konsumen dan distributor merasa saling menguntungkan. Dari

segi konsumen, maka konsumen akan menjadi pelanggan setia

karena layanan dan jasa yang didapat dari penggunaan TI

dirasa lebih baik dan efisien dari sebelumnya. Dari konsumen

yang setia dengan layanan dan jasa tersebut, maka distributor

akan mendapatkan nilai keuntungan dalam hubungan antar

fungsi organisasi.

Competitive Pressure merupakan tingkat tekanan yang

dirasakan organisasi dari para pesaingnya (Zhu & Kraemer,

2005). Pada penelitian Lin & Lin (2008) peran Competitive

Pressure terbukti sebagai motivator yang efektif bagi

organisasi. TI digunakan untuk pemasaran (Ramdani &

Lorenzo, 2009). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

jika Organization dapat mempengaruhi peran dan penggunaan

TI pada suatu organisasi dan memberikan tekanan yang

dirasakan suatu organisasi dari para pesaingnya yang dapat

mempengaruhi penggunaan TI agar dapat menyaingi para

pesaingnya untuk lebih baik melayani para konsumen. Oleh

karena itu, peneliti mengambil hipotesis berikut:

H3a : Environment berpengaruh positif terhadap

Technology

Page 80: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

59

H3b : Environment berpengaruh positif terhadap

Organization

H3c : Environment berpengaruh positif terhadap Adoption

Intention

4. Adoption Intention

Adoption Intention merupakan ukuran dari kemungkinan

seseorang menggunakan sebuah sistem (Surendran, 2012).

Menurut Marakarandy, Yajnik, & Dasgupta (2017) Adpotion

Intention didefinisikan sebagai ukuran kekuatan yang

diinginkan seseorang untuk melakukan perilaku tertentu.

Begitu pula menurut Ducey (2013) mengatakan bahwa

Adoption Intention adalah propabilitas subjektif seseorang

bahwa ia akan melakukan beberapa perilaku.

Page 81: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha
Page 82: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

60

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Pada penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif karena penelitian

melakukan pengukuran secara numerik dan perhitungan statistik maka akan

diperoleh signifikasi perbedaan kelompok atau signifikasi hubungan antar

variabel (Azwar, 2007). Pendekatan kuantitatif ini dikategorikan sebagai

experimental research yaitu dengan melakukan penelitian pada hubungan-

hubungan antar variabel lalu mengamati dampak yang terjadi. Pada hal ini,

peneliti menguji hipotesis yang berhubungan dengan faktor apa saja yang

mempengaruhi tingkat kesiapan penggunaan Mobile Payment GOPAY pada

UKM dari perspektif penggunaannya.

Dengan pendekatan yang telah ditentukan, maka peneliti memilih

metode, teknik, dan tools yang sesuai dengan pendekatan kuantitatif sehingga

setiap tahapan penelitian dapat dilakukan dengan tepat. Pengumpulan data

dilakukan menggunakan instrument berupa kuesioner yang disebarkan kepada

UKM yang sudah menggunakan GOPAY pada metode pembayaran. Lalu

analisis data dilakukan secara statistic dengan menggunakan Microsoft Word

2016 untuk penulisan laporan, Microsoft Excel 2016 untuk pengolahan data

demografis, Microsoft Visio 2016 untuk pembuatan gambar yang mendukung

penulisan, SmartPLS versi 3.0 untuk pengolahan data hasil penyebaran

kuesioner, dan Mendeley Dekstop versi 1.19.3 untuk penulisan referensi yang

digunakan peneliti sebagai acuan dalam penulisan laporan.

Page 83: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

61

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah UKM wilayah Jakarta dan

Tangerang yang telah menggunakan GOPAY sebagai metode pembayaran.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari situs go-jek.com terdapat 305 UKM

yang terdaftar pada situs. Berdasarkan informasi tersebut, diketahui bahwa

jumlah populasi pada penelitian ini adalah sebanyak 305 UKM.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling

yaitu pengambilan sampel dengan menentukan kriteria tertentu, dimana kriteria

responden pada penelitian ini adalah (1) merupakan UKM di wilayah Jakarta

dan Tangerang, (2) telah menggunakan GOPAY sebagai metode pembayaran,

(3) telah mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Go-Jek. Selanjutnya, untuk

menentukan jumlah sampel, peneliti melakukan perhitungan dengan

menggunakan rumus slovin dengan taraf keyakinan 95% (0,05) , sebagai

berikut:

𝑛 =𝑁

1+𝑁𝑒2

𝑛 = 305

1 + 305(0,05)2

𝑛 = 173

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, ditentukan bahwa sampel

yang harus diambil minimal 173 responden. Selain menggunakan slovin,

peneliti memperkuat landasan dalam menghitung jumlah sampel dengan

teori yang digunakan pada PLS-SEM (Hair et al., 2017). Menurut Hair et

al. (2017) jumlah minimal sampel yang digunakan pada PLS-SEM ialah

Page 84: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

62

10 kali dari jumlah hipotesis yang ada pada model. Pada penelitian ini

terdapat 6 hipotesis yang berarti minimal sampel yang diperlukan adalah

60 sampel sehingga 173 sampel yang didapatkan telah memenuhi syarat.

3.3 Metode Pengumpulan Data

3.3.1 Survei

Sebelum melaksankan survei, peneliti melakukan wawancara

terlebih dahulu melakukan wawancara untuk mengumpulkan data-data

yang berhubungan dengan sistem yang menjadi objek penelitian yaitu

Mobile Payment GoPay. Wawancara dilakukan secara tidak terstruktur

pada beberapa UKM yang telah menggunakan GoPay, maka diperoleh

informasi terkait kendala pada penggunaan metode pembayaran secara

mobile dengan GoPay.

Pada metode kuantitatif, survei merupakan metode yang paling

sering digunakan. Dengan metode survei dengan menggunakan

kuesioner bentuk pengumpulan data yang dianalisis menjadi informasi

yang baik. Kuesioner menggunakan tujuh pilihan respon yaitu sangat

setuju, setuju, agak setuju, netral, agak tidak setuju, tidak setuju, dan

sangat tidak setuju (Likert, 1932). Pada penelitian ini, kuesioner

disebarkan secara offline yaitu dengan tatap langsung dengan responden

yang dilakukan dari tanggal 1 Mei 2019.

Setelah seluruh kuesioner terkumpul, data yang didapat akan

diproses dan diklasfikasikan menggunakan Microsoft Excel 2016.

Berdasarkan hasil pengumpulan data kuesioner diperoleh 187

Page 85: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

63

kuesioner, terdapat 12 kuesioner yang tidak valid karena ada data yang

tidak lengkap dan kesalahan responden dalam menjawab. Berdasarkan

hal tersebut, didapat 175 kuesioner yang dinyatakan valid sehingga

kemudian digunakan dalam proses pengolahan data menggunakan

SmartPLS.

3.3.2 Studi Pustaka

Metode ini merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan

mempelajari teori dari buku-buku dan situs-situs penyedia layanan

terkait dengan objek penelitian yang akan dibahas.

3.4 Instrumen Penelitian

Dalam instrumen penelitian ini terdapat kuesioner yang terbagi menjadi

dua bagian. Pada bagian pertama berisi surat pengantar dari peneliti sebagai

permohonan untuk pengisian kuesioner. Selanjutnya pada bagian kedua berisi

pertanyaan-pertanyaan penelitian. Lembaran pertanyaan terbagi menjadi tiga

bagian yaitu, pertanyaan mengenai profil responden, pertanyaan umum, dan

pertanyaan pengujian. Pertanyaan mengenai profil responden terdiri dari 4

pertanyaan terkait dengan jenis kelamin, usia, pendapatan per bulan, dan

wilayah usaha. Pertanyaan umum terdiri dari 4 pertanyaan mengenai rentang

waktu penggunaan internet, penggunaan GoPay, rentang waktu penggunaan

GoPay, dan sudah siap atau belum menggunakan GoPay. Pertanyaan pengujian

terdiri dari 35 pertanyaan yang telah disesuaikan dengan variabel yang ada

pada model TOE Framework. Daftar pertanyaan dapat dilihat pada tabel 3.1

dan format kuesioner penelitian selengkapnya dapat dilihat pada bagian

lampiran.

Page 86: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

64

Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode kuesioner yang

terstruktur dengan masing-masing berisi pertanyaan dan jawaban. Peneliti

menggunakan tujuh poin skala Likert. Disediakan tujuh pilihan alternatif

jawaban pada setiap pertanyaan, yaitu “sangat tidak setuju” (1), “tidak setuju”

(2), “agak tidak setuju” (3), “netral” (4), “agak setuju” (5), “setuju” (6), “sangat

setuju” (7).

Page 87: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

65

Tabel 3. 1 Tabel Indikator dari Variabel Penelitian

Konteks Variabel Kode Nama Indikator Pertanyaan

Technology Relative

Advantage

TE01 Keunggulan dengan

menggunakan sistem

Saya merasa pembayaran dengan GoPay tidak perlu keahlian

khusus

TE02 Keunggulan

pemeliharaan

Dengan GoPay, saya tidak perlu memelihara sistem pembayaran

yang dilakukan secara digital

TE03 Keunggulan waktu Dengan GoPay, saya merasa usaha saya dapat memudahkan

konsumen untuk melakukan pembayaran

TE04 Keunggulan pelayanan Usaha saya mengalami peningkatan dengan penggunaan GoPay

sebagai metode pembayaran

Compability TE05 Cocok dengan keinginan

dalam melakukan

transaski

Saya tidak merasa kesulitan dalam melayani pembeli yang

membayar menggunakan GoPay

TE06 Cocok dengan gaya

hidup

Saya merasa bahwa GoPay adalah metode pembayaran yang

cocok dengan usaha saya

TE07 Konsisten dengan

organisasi

Saya merasa bahwa GoPay konsisten dengan usaha yang saya

miliki

TE08 Cocok dengan nilai-nilai

organisasi sebelumnya

Saya merasa bahwa GoPay tidak merubah aturan yang sudah

saya tetapkan pada usaha saya

Complexity

TE09 Kemudahan sistem Saya merasa GoPay mudah untuk digunakan

TE10 Sistem tidak

membingungkan

pengguna

Saya tidak menemukan kesulitan dalam menggunakan GoPay

TE11 Alur sistem dapat

dimengerti

Saya merasa GoPay membuat saya kesulitan untuk melakukan

transaksi

TE12 Tingkat kesulitan Saya sangat mengerti sistem pembayaran dengan menggunakan

GoPay

Organization

Organizational

Compentency

OR01 Penerapan IT yang

tinggi

Usaha saya sangat memprioritaskan GoPay sebagai metode

pembayaran

OR02

Kemampuan organisasi

beradaptasi

GoPay membuat usaha saya mudah beradaptasi dengan keadaan

sekitar

Page 88: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

66

Konteks Variabel Kode Nama Indikator Pertanyaan

Organizational

Compentency

OR03 Kerja sama tim Jika saya kesulitan menggunakan GoPay, pegawai lain dapat

mengajarkan saya

OR04 Usaha top management

untuk organisasi

Pemilik Usaha selalu menyarankan untuk menggunakan GoPay

agar lebih baik dalam melayani

Top

Management

Support

OR05 Kehandalan Top

Management Support

Saya merasa, Pemilik usaha selalu berbagi informasi mengenai

usaha yang sedang berjalan

OR06 Kecakapan

kepemimpinan

Pemilik usaha adalah pemimpin yang kuat dan dapat

memajukan usaha kami

OR07 Pengelolaan oleh Top

Management Support

Bos saya mengajarkan bahwa GoPay adalah metode

pembayaran yang harus digunakan

OR08 Top Management

Support dapat mengatasi

masalah yang terjadi

Bos saya dapat mengatasi resiko yang terjadi dalam

menggunakan GoPay

Training and

Education

OR09 Pelatihan dan

pembelajaran

meningkatkan

pengetahuan pengguna

Saya akan mengerti sistem pembayaran dengan GoPay jika

diadakan pelatihan dan pembelajaran tentang GoPay secara

berkala

OR10 Organisasi mewadahi

dalam hal pelatihan dan

pembelajaran

Di tempat saya bekerja, saya diberikan pelatihan dan

pembelajaran untuk menggunakan GoPay

OR11 Pemahaman Dengan adanya pelatihan dan pembelajaran dalam

menggunakan GoPay membuat saya lebih memahami metode

pembayaran ini

OR12 Percaya diri Dengan pelatihan dan pembelajaran dalam menggunakan

GoPay meningkatkan kepercayaan diri saya dalam melayani

pembeli menggunakan GoPay

Environment

Competitive

Pressure

EN01 Daya saing dengan

organisasi lain

Dengan menggunakan GoPay, usaha saya memiliki daya saing

yang kuat

EN02 Keunggulan organisasi Dengan menggunakan GoPay, usaha saya memiliki nilai lebih

EN03

Menarik pelanggan

Dengan menggunakan GoPay, usaha saya lebih disenangi

ketimbang metode pembayaran tunai

Page 89: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

67

Konteks Variabel Kode Nama Indikator Pertanyaan

EN04 Memiliki nilai jual yang

tinggi

Dengan menggunakan GoPay, usaha saya lebih disenangi

daripada mobile payment yang lainnya

Trading

Partner

Support

EN05 Sistem sudah teruji Pihak GoPay (Gojek) telah memastikan bahwa GoPay adalah

sistem pembayaran yang telah teruji

EN06 Keamanan Pihak GoPay (Gojek) telah memastikan bahwa GoPay adalah

sistem pebayaran yang aman

EN07 Jaminan atau Asuransi Pihak GoPay (Gojek) telah memastikan bahwa dengan

menggunakan GoPay, usaha saya telah memiliki jaminan dari

pemerintah

EN08 Memiliki mitra dagang

yang mendukung

Saya yakin dengan menggunakan GoPay usaha saya sudah

terjamin dari berbagai pihak yang bekerja sama dengan GoPay

Adoption

Intention

(AI)

Adoption

Intention

AI1 Minat dalam

menggunakan teknologi

Secara Keseluruhan, saya berminat untuk menggunakan GoPay

sebagai metode pembayaran pada usaha saya

AI2 Ketertarikan dalam

perkembangan teknologi

Saya tertarik terhadap perkembangan teknologi seperti GoPay

untuk metode pembayaran yang lebih efektif dan efisien pada

usaha saya

AI3 Menyarankan

penggunaan teknologi

Saya mau menawarkan rekan usaha saya untuk menggunakan

GoPay sebagai metode pembayaran

Page 90: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

68

3.5 Analisis data dan Hasil Interpretasi

Analisis data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu analisis

demografis dan analisis statistik inferensial. Pertama, peneliti melakukan

analisis demografis dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel

2016. Data dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, usia, pendapatan

perbulan, wilayah usaha, penggunaan internet, penggunaan GoPay, dan

rentang waktu penggunaan GoPay. Kedua, peneliti melaukakn analisis

statistik inferensial menggunakan perangkat lunak SmartPLS versi 3.2.7.

Dalam analisis menggunakan perangkat lunak SmartPLS versi 3.2.7,

ada dua analisis yang dilakukan pada tahap ini yaitu, outer model dan inner

model. Outer Model dilakukan melalui uji validitas dan realibilitas Outer

Model melalui individual indicator reliability, internal consistency

reliability, convergent validity, dan discriminant validity. Pengujian inner

model melalui path coefficient (β), coefficient of determination (R2), t-test

melalui bootstrapping, effect size (f2), predictive relevance (Q2), dan relative

impact (q2) menggunakan metode uji blindfolding (Alodya Ann Gita Alfa,

2017; Ghozali & Latan, 2015; Hair et al., 2017; Hussein, 2015)

Setelah itu, interpretasi hasil penelitian dijabarkan hasil analisis

demografis responden dengan kondisi yang berjalan dan menerjemahkan

hasil analisis model secara statistik kuantitatif dengan membandingkan

sejumlah literatur terkait sebelumnya. Lalu hasil dan interpretasi tersebut

secara lengkap akan dijelaskan pada Bab IV.

Page 91: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

69

3.6 Prosedur Penelitian

Mulai

Pengujian Masalah

Latar Belakang

Indentifikasi

Masalah

Rumusan Masalah

Batasan Masalah

Tujuan Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Wawancara

Survei

Studi Pustaka

Daftar Pertanyaan

Wawancara

Kuisioner

Tabel Penelitian

Sejenis

Model Penelitian

Metode Analisis Data

Pre-test

Pengujian dengan

SmartPLS

Interpretasi Hasil

Analisis Data Outer

Model

Analisis Data Inner

Model

Hasil Analisis

Demografi

Hasil Analisis

Outer Model

Hasil Analisis Inner

Model

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3. 1 Kerangka Berpikir

Page 92: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha
Page 93: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

70

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT. Gojek Indonesia merupakan karya anak bangsa yang berdiri pada

tahun 2010 di Jakarta. Perusahaan ini kali pertama lahir dengan niat baik untuk

memberikan solusi memudahkan kehidupan sehari-hari di tengah kemacetan

perkotaan. Kala itu seorang pemuda kreatif Nadiem Makarim mempunyai

pemikiran untuk membuat bisnis transportasi ojek yang dikarenakan ia sering

menggunakan jasa ojek. Karena kebiasaannya tersebut, Nadiem Makarim

menemukan ide untuk dapat menciptakan sarana agar jasa transportasi ojek

lebih efektif dan efisien. Perusahaan ini bekerja dengan menghubungkan ojek

dengan penumpang ojek, dimana sebelumnya tukang ojek lebih banyak

menghabiskan waktu di pangkalan menunggu penumpang.

Awal peluncurannya, Go-Jek hanya melayani lewat call center saja dan

hanya melayani pemesanan ojek di wilayah Jakarta saja. Tetapi pada tahun

2015 Go-Jek mulai berkembang dan membuat aplikasi Go-Jek dengan sistem

yang tertata rapi. Dengan aplikasi ini, pengguna ojek dapat dengan mudah

memesan ojek secara online, membayar secara kredit dan mengetahui

keberadaan driver yang akan menjemput para pemesan. Go-Jek bermitra

dengan para tukang ojek menggunakan sistem bagi hasil dengan ketentuan

20/80, yang artinya 20% pendapatan yang diterima untuk perusahaan dan 80%

untuk driver Go-Jek. Go-Jek juga melakukan pelatihan kepada mitra driver

mereka untuk memberikan kepuasan pelayanan terhadap pelanggan.

Page 94: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

71

Go-Jek telah menuai prestasi sebagai Juara 1 dalam kompetisi bisnis

Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI) di Bali dalam

perkembangannya yang pesat ini. Selain itu, Go-Jek telah memperoleh

berbagai penghargaan dari komunitas bisnis maupun sosial. Go-Jek dapat

dipesan melalui Go-Jek App yang bisa diunduh melalui Play Store maupun

App Store. Pada awal peluncuran aplikasi dalam waktu satu bulan aplikasi ini

sudah berhasil mencapai 150.000 download, dengan rating 4,4 dari 5 bintang.

Untuk pembayarannya pun memiliki dua cara yaitu secara cash atau

menggunakan Go-Jek Credit atau GoPay. GoPay adalah metode pembayaran

Go-Jek yang dibuat cashless dan dapat digunakan untuk membayar semua

layanan.

Awal pendiriannya Go-Jek melayani hanya empat jenis layanan, yaitu

layanan jasa kurir, jasa transportasi, jasa delivery makanan di Jabodetabek dan

jasa belanja dengan nominal dibawah Satu Juta Rupiah. Go-Jek terus

berkembang dengan meluncurkan inovasi-inovasi baru dengan produk layanan

jasa yang lain. Hingga saat ini sudah ada enam belas layanan jasa yang dapat

dipesan melalui aplikasi Go-Jek, diantaranya Go-Ride, Go-Car, Go-Food, Go-

Mart, Go-Send, Go-Box, Go-Tix, Go-Med, Go-Massage, Go-Clean, Go-Auto,

Go-Glam, Go-Bills, Go-Pulsa, GoPay dan Go-Point. Selain itu Aplikasi Go-

Jek juga dilengkapi dengan fasilitas GoPay, Go-Bills, Go-Point, dan Go-Pulsa.

Hingga Maret 2019 ini, Go-Jek telah bermitra dengan lebih dari

400.000 driver ojek yang telah tersebar di 50 kota di seluruh Indonesia. di

antaranya Bali, Balikpapan, Banda Aceh, Bandar Lampung, Bandung,

Banjarmasin, Banyuwangi, Batam, Belitung, Bukittinggi, Cilacap, Cirebon,

Page 95: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

72

Garut, Gresik, Jakarta, Jambi, Jember, Karawang, Kediri, Madiun, Madura,

Magelang, Makassar, Malang, Manado, Mataram, Medan, Mojokerto, Padang,

Palembang, Pasuruan, Pekalongan, Pekanbaru, Pematang Siantar, Pontianak,

Probolinggo, Purwakarta, Purwokerto, Salatiga, Samarinda, Semarang,

Serang, Sidoarjo, Solo, Sukabumi,Sumedang, Surabaya, Tasikmalaya, Tegal,

dan Yogyakarta. Layanan Go-Food juga sudah merangkul lebih dari 400 ribu

penjual makanan dan minuman, yang 80% di antaranya merupakan Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Aplikasi Go-Jek telah diunduh lebih

dari 50.000.000.000 kali di Play Store di sistem Android dan App Store di

perangkat iOS.

4.2 Visi dan Misi PT. Gojek Indonesia

4.2.1 Visi PT. Gojek Indonesia

Membantu memperbaiki struktur transportasi di Indonesia.

Memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melaksanakan

pekerjaan sehari-hari, seperti pengiriman dokumen, belanja harian

dengan menggunakan layanan fasilitas kurir serta turut menyejahterakan

kehidupan tukang ojek di Indonesia ke depannya.

4.2.2 Misi PT. Gojek Indonesia

PT. Gojek Indonesia merupakan perusahaan startup asli

Indonesia dengan misi sosial. PT. Gojek Indonesia ingin meningkatkan

kesejahteraan sosial dengan menciptakan efisiensi pasar. Untuk dapat

mewujudkannya, PT. Gojek Indonesia memiliki misi:

Page 96: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

73

1. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola struktur

transportasi yang baik dengan menggunakan kemajuan teknologi.

2. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah

kepada pelanggan.

3. Membuka lapangan kerja selebar-lebarnya bagi masyarakat

Indonesia.

4. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap

lingkungan dan sosial.

5. Menjaga hubungan baik dengan berbagai pihak yang terkait

dengan usaha ojek online.

4.2.3 Logo PT. Gojek Indonesia

Logo yang digunakan dalam identitas Go-Jek adalah seorang

mengendarai sepeda motor dengan simbol beberapa garis melengkung di

atas kepala berwarna hijau yang melambangkan transportasi ojek yang

berbasis online dengan tulisan Go-Jek yang merupakan branding

perusahaan dicetak secara tebal dengan huruf kapital yang mencolok

tujuannya agar mampu dilihat dengan jelas dan mudah diingat

masyarakat.

Gambar 4. 1 Lambang Gojek (Gojek, 2019)

Page 97: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

74

Pemilihan warna pada logo Go-Jek adalah warna hijau. Warna

hijau dipilih karena melambangkan pertumbuhan, kebangkitan, stabilitas

dan ketahanan. Hijau juga dapat diartikan kemakmuran dan kombinasi

warna yang positif seperti halnya gojek yang memilik misi

memakmurkan mitra pengojek mereka dan membawa pengaruh yang

positif bagi lingkungan sekitarnya. Dalam logo Go-Jek juga terdapat

tagline “An Ojek for Every Need” yang berarti perusahaan ini

menyediakan jasa transportasi ojek untuk siapa saja yang membutuhkan

dengan sistem yang efektif dan efisien.

4.2.4 Tiga Pilar PT. Gojek Indonesia

3. Kecepatan

Melayani dengan cepat, dan terus belajar dan berkembang dari

pengalaman.

4. Inovasi

Terus menawarkan teknologi baru untuk mempermudah hidup

Anda.

5. Dampak Sosial

Memberikan dampak positif sosial sebesar-besarnya untuk

masyarakat Indonesia.

4.3 Struktur Organisasi PT. Gojek Indonesia

Struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Gojek Indonesia adalah

Struktur Organisasi Fungsional, yaitu pembagian tugas yang dibagi kedalam

kelompok fungsional yang terpisah. Berikut ini akan digambarkan struktur

organisasi PT. Gojek Indonesia.

Page 98: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

75

Go-Jek Directors

Nadiem MakarimChief Executive Gojek

Michaelangelo MoranChief Branding Gojek

Rohan MongaChief Product Gojek

Sheran GunaskaraChief Technology Gojek

Monica OundangHuman Resource Gojek

Kevin Aluwi Chief Financial Gojek

Gambar 4. 2 Struktur Organisasi Pusat PT Gojek Indonesia

Direktur Utama

Wakil Direktur

Manajer/Co Bidang ITManajer/Co. Karyawan

Front Office & PemasaranManajer/Co Keuangan

Manajer/Co. Pengemudi Ojek

Karyawan:Bidang IT

ProgrammingWeb

Karyawan:Customer Service

AdministrasiPemasaran

Karyawan:Akuntansi

Karyawan:Pengemudi Ojek

Gambar 4. 3 Struktur Organisasi Regional

4.4 Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan

1. Direktur Utama

Tugas pokok dan fungsi jabatan seorang Direktur Utama adalah sebagai

berikut:

a. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi

perusahaan.

Page 99: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

76

b. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan

perusahaan.

c. Bertanggung jawab atas keuntungan dan juga kerugian yang

dialami perusahaan.

d. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber

pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan.

e. Menentukan strategi untuk mencapai Visi-Misi perusahaan.

f. Mengkoordinasi dan mengawasi semua kegiatan perusahaan

mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan

barang.

2. Wakil Direktur

Tugas pokok dan fungsi jabatan seorang Wakil Direktur adalah

membantu semua tugas direktur utama yang merupakan wakil di masing-

masing area.

3. Manager IT

Tugas pokok dan fungsi jabatan seorang Manager IT adalah sebagai

berikut:

a. Mengembangkan dan menyusun strategi dan rencana IT Go-Jek

dalam hal mempermudah pekerjaan dan dalam pelayanan

kepada pelanggan.

b. Mengkoordinir dan mengelola pendayagunaan Software,

Hardware, Braiware dan jaringan di bidang TIK untuk mencapai

kinerja optimum Go-Jek Indonesia.

Page 100: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

77

c. Mengelola layanan perancangan sistem komputerisasi dan

program aplikasi perangkat yang terintegrasi.

d. Menyediakan data-data yang diperlukan oleh bagian lain yang

menyangkut IT.

4. Manager Karyawan Front Office& Pemasaran

Tugas pokok dan fungsi jabatan seorang Manager Karyawan Front

Office dan Pemasaran adalah sebagai berikut:

a. Melatih, menetapkan dan mengevaluasi karyawan front office.

b. Memastikan bahwasanya karyawan mengetahui sistem

komputerisasi, etika menerima keluhan secara langsung atau via

telepon dan standard operasional Go-Jek.

c. Menangani keluhan pelanggan yang tidak bisa diselesaikan

bawahannya.

d. Membuat lapran daftar pelanggan.

e. Menjaga kedisiplinan petugas kantor dengan memberikan sanksi

dan peringatan bagi yang melanggar.

f. Merencanakan dan menetapkan segala sesuatu yang

berhubungan dengan pemasaran.

5. Manager Akuntansi

Tugas pokok dan fungsi jabatan seorang Manager Akuntansi adalah

sebagai berikut:

a. Mengkoordinasi perencanaan anggaran.

b. Mengembangkan format pengajuan dan pertanggung jawaban

keuangan.

Page 101: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

78

c. Mengkoordinasi pelaksanaan audit.

d. Melakukan sistem pencatatan keuangan.

e. Bertanggung jawab terhadap wakil direktur.

f. Merencanakan, mengendalikan dan membuat keputusan atas

semua aktivitas akuntansi.

g. Menerima laporan arus kas keluar dan masuk ke perusahaan.

6. Manager Ojek

Tugas pokok dan fungsi jabatan seorang Manager Ojek adalah sebagai

berikut:

a. Membuat kelompok-kelompok tukang ojek.

b. Mengkoordinir semua karyawan tukang ojek.

c. Selalu melakukan pengontrolan di setiap lini pangkalan Go-Jek.

d. Bertanggung jawab kepada wakil direktur atas semua karyawan

tukang ojek.

7. Karyawan Bidang Programming :

Tugas pokok dan fungsi jabatan seorang karyawan bidang programming

adalah sebagai berikut:

a. Melaksanakan semua pekerjaan yang ditetapkan oleh manajer

IT di bidang Programming.

b. Bertanggung jawab mengenai program kepada manajer IT.

8. Karyawan Bidang Web

Tugas pokok dan fungsi jabatan seorang karyawan bidang web adalah

sebagai berikut:

Page 102: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

79

a. Melaksanakan semua pekerjaan yang ditetapkan oleh manajer

IT di bidang Web.

b. Bertanggung jawab mengenai program aplikasi maupun web

go-jek.

9. Front office (CS. Administrasi & Pemasaran)

Tugas pokok dan fungsi jabatan seorang Front Office adalah sebagai

berikut:

a. Melaksanakan semua pekerjaan front office yang ditetapkan

oleh Manajer Front Office dan Administrasi.

b. Bertanggung jawab kepada Manajer Front Office dan

Administrasi.

10. Driver Ojek

Tugas pokok dan fungsi jabatan seorang Driver Ojek adalah sebagai

berikut:

a. Melaksanakan semua pekerjaan yang ditetapkan oleh manajer

bagian ojek.

b. Mengantarkan penumpang dan pesanan sesuai dengan waktu

ditetapkan dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan.

c. Bertanggung jawab kepada atasannya.

4.4 Layanan yang Ditawarkan Go-Jek

Sampai saat ini aplikasi Go-Jek telah menyediakan 17 macam layanan jasa,

Gojek sudah menerapkan semua layanan sesuai aplikasi, yaitu:

1. GoRide

Page 103: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

80

GoRide adalah layanan transportasi sepeda motor yang dapat

mengantar anda ke berbagai tempat dengan lebih mudah dan lebih

cepat.

2. GoCar

GoCar adalah layanan transportasi menggunakan mobil untuk

mengantarkan Anda kemanapun dengan nyaman.

3. GoFood

GoFood adalah layanan pesan-antar makanan dengan lebih dari 30.000

daftar restauran.

4. GoMart

GoMart adalah layanan yang dapat digunakan untuk berbelanja ribuan

jenis barang dari berbagai macam toko di area anda.

5. GoSend

GoSend adalah layanan kurir instan yang dapat digunakan untuk

mengirim surat dan barang dalam waktu 60 menit.

6. GoBox

GoBox adalah layanan pindah barang ukuran besar menggunakan truk/

mobil bak/blind van.

7. GoTix

GoTix adalah layanan informasi acara dengan akses pembelian dan

pengantaran tiket langsung ke tangan Anda.

8. GoMed

GoMed merupakan hasil kolaborasi antara Gojek dengan Halodoc.

GoMed tidak menyediakan produk apapun, melainkan menghubungkan

Page 104: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

81

pengguna dengan lebih dari 1000 apotek di Jabodetabek, Bandung, dan

Surabaya.

9. GoMassage

GoMassage adalah layanan jasa pijat kesehatan professional langsung

ke rumah anda.

11. GoClean

GoClean adalah layanan jasa kebersihan professional untuk

membersihkan kamar kos, rumah, dan kantor Anda.

12. GoGlam

GoGlam adalah layanan jasa perawatan kecantikan untuk manicure-

pedicure, creambath, waxing, dan lainnya langsung ke rumah Anda.

13. GoAuto

GoAuto adalah layanan perawatan cuci, servis, dan layanan darurat

untuk kendaraan baik mobil maupun motor kapanpun dan dimana pun.

14. GoBusway

GoBusway adalah layanan untuk memonitor jadwal layanan bus

Transjakarta dan memesan GoRide untuk mengantar Anda kesana.

15. GoPulsa

GoPulsa merupakan layanan untuk membeli pulsa atau internet dengan

sistem pembayaran menggunakan saldo GoPay.

16. GoBills

GoBills merupakan layanan pembayaran tagihan seperti tagihan listrik,

membeli token listrik hingga BPJS dengan sistem pembayaran

menggunakan saldo GoPay.

Page 105: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

82

17. GoPoints

GoPoints adalah program loyalty dari Gojek khusus untuk pengguna

GoPay. Setiap transaksi menggunakan GoPay akan mendapatkan 1

token, mainkan token, kumpulkan poin dan dapatkan reward menarik.

18. GoPay

GoPay adalah layanan dompet virtual untuk memudahkan transaksi

Anda di dalam aplikasi GoJek.

4.5 Pretest

Pretest dilakukan untuk menguji jika indikator penelitian dapat dimengerti

oleh calon responden atau partisipan survei sehingga survei yang telah

disebarkan dengan biaya yang mahal tidak mengecewakan. Dikatakan sebagai

pretest karena belum diuji menggunakan responden yang sebenarnya. Tujuan

dilakukan pretest adalah untuk menguji validitas yang menunjukkan tingkat

seberapa besar indikator yang digunakan telah mawakili konsep yang diukur.

Banyak literature yang memaparkan pengujian secara statistik berdasarkan

survey pada bidang sistem infomasi yang menggunakan pretest untuk

memvalidasi model peneltian (Aang Subiyakto, Ahlan, Kartiwi, & Putra, 2015).

Prestest dikatakan memiliki tingkat reliabilitas yang baik jika nilai composite

reliability di atas 0,6 dan nilai average variance exracted (AVE) di atas 0,5.

4.6 Analisa Demografi

4.5.1 Hasil Analisa Demografi

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner didapatkan 175 responden.

Dengan hasil responden tersebut maka diketahui karakteristik

Page 106: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

83

responden yaitu jenis kelamin, rentang usia, pendapatan perbulan,

penggunaan internet, penggunaan GoPay, dan rentang penggunaan

GoPay yang diperoleh disajikan pada table berikut.

Tabel 4. 1 Hasil Analisis Demografi

No. Karakteristik Item Jumlah Persentase

1. Jenis Kelamin Laki-laki 100 57,14%

Perempuan 75 42,86%

2. Usia < 20 tahun 6 3,4%

21-30 tahun 82 46,8%

31-40 tahun 69 39,4%

≥ 41 tahun 18 10,4%

3. Pendapatan

perbulan

≤ Rp 1.000.000 12 6,85%

Rp 1.000.000 – Rp

3.000.000

54 30,80%

Rp 3.000.000 – Rp

6.000.000

75 42,85%

≥ Rp 6.000.000 34 19,50%

4. Wilayah Usaha Jakarta Pusat 12 6,85%

Jakarta Barat 8 4,57%

Jakarta Selatan 94 53,71%

Jakarta Utara 14 8%

Jakarta Timur 17 9,71%

Tangerang Selatan &

Tangerang

30 17,16%

5. Penggunaan

Internet

≤ 1 tahun 17 9,71%

1 – 4 tahun 61 34,85%

5 – 8 tahun 69 39,44%

≥ 8 tahun 28 16%

6. Penggunaan

GoPay

Sudah 175 100%

Belum 0 0%

7. Waktu Penggunaan ≤ 1 bulan 14 8%

2 – 5 bulan 77 44%

6 – 12 bulan 71 40,57%

≥ 12 bulan 13 7,43%

8. Kesiapan

Penggunaan

GOPAY

Sangat tidak siap 6 5%

Tidak siap 57 32,5%

Cukup siap 15 8,5%

Siap 61 34,5%

Sangat siap 34 19,2%

4.5.2 Interpretasi Hasil Analisis Demografi

Berdasarkan hasil analisis demografi yang terdapat pada tabel

maka selanjutnya peneliti melakukan interpretasi dan diskusi tentang

hasil analisis yang didapatkan. Pertama, jumlah responden didominasi

Page 107: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

84

oleh jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 100 orang atau sebesar

57,14% dari jumlah keseluruhan responden pada penelitian ini.

Sedangkan responden dengan jenis kelamin perempuan berjumlah 75

orang atau sebesar 42,86%.

Kedua, dilihat dari rentang usia responden, kebanyakan reponden

berusia pada rentang 21 – 30 tahun yang berjumlah 82 orang atau

sebesar 46,8%, selanjutnya usia 31 – 40 tahun berjumlah 69 orang atau

sebesar 39,4%, usia yang lebih dari 41 tahun sebanyak 18 orang atau

sebesar 10,4%, dan responden paling sedikit dengan usia dibawah 20

tahun sejumlah 6 orang atau sebesar 3,4%.

Ketiga, berdasarkan pendapatan perbulan, didapatkan responden

paling banyak pada pendapatan sebesar RP 3.000.000 – Rp 6.000.000

sebanyak 75 responden atau sebesar 42,85%, lalu pendapatan Rp

1.000.000 – Rp 3.000.000 sejumlah 54 responden (30,80%), pendapatan

diatas Rp 6.000.000 sejumlah 34 responden (19,50%), sedangkan

responden paling sedikit dengan pendapatan ≤ Rp 1.000.000 perbulan

sejumlah 12 responden atau sebesar 6,85%.

Keempat, berdasarkan wilayah usahanya, didapatkan responden

paling banyak pada wilayah Jakarta Selatan sebanyak 94 responden atau

sebesar 53,71%, lalu wilayah Tangerang Selatan sebanyak 23

responden (13,16%), wilayah Jakarta Timur sejumlah 17 responden

(9,17%), wilayah Jakarta Utara sejumlah 14 responden (8%), wilayah

Jakarta Barat sejumlah 8 responden (4,57%), dan responden paling

sedikit dari wilayah Kota Tangerang sejumlah 7 responden (4%).

Page 108: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

85

Kelima, berdasarkan rentang waktu penggunaan internet,

diketauhi jika responden paling banyak menggunakan internet pada

rentang 5 – 8 tahun sebanyak 69 responden (39.44%), setelah itu disusul

pada rentang 1 – 4 tahun sebanyak 61 responden (34,85%), lalu

penggunaan internet lebih dari 8 tahun sebanyak 28 responden (16%),

dan responden yang paling sedikit menggunakan internet adalah kurang

dari setahun sejumlah 17 responden (9,71%).

Keenam, dilihat dari responden yang sudah menggunakan GoPay,

semua responden telah menggunakan GoPay sebagai metode

pembayaran pada usahanya. Ketujuh, dilihat dari rentang waktu

penggunaan GoPay sebagai metode pembayaran, responden paling

banyak pada rentang waktu 2 – 5 bulan yaitu sebanyak 77 responden

(44%), selanjutnya disusul oleh rentang waktu 6 – 12 bulan (40,57%),

lalu rentang waktu kurang dari satu bulan sejumlah 14 responden (8%).

Responden paling sedikit menggunakan GoPay sebagai metode

pembayaran pada rentang waktu lebih dari 12 bulan yaitu sejumlah 13

responden (7,43%).

Kedelapan, dilihat dari kesiapan responden dalam menggunakan

GoPay, responden paling banyak menjawab siap dengan jumlah 61

responden atau sebesar 34,5%, sangat siap sebanyak 34 responden

(19,2%), cukup siap sebanyak 15 responden (8,5%). Lalu sebanyak 57

responden (32,5%) tidak siap dan sebanyak 6 responden atau sebesar

5% sangat tidak siap.

Page 109: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

86

4.6 Analisis Model Pengukuran (Outer Model)

4.6.1 Hasil Analisis Model Pengukuran

Dalam melakukan analisis model pengukuran (outer model) dilakukan

melaui empat tahap yaitu individual indicator reliability, internal

consistency reliability, average variance extracted, dan discriminan

validity. Berikut adalah penjelasan dari empat hasil pengujian:

1. Individual Indicator Reliability

Pada tahap ini, pengujian dilakukan dengan melihat nilai

outer loading. Outer Loading tersebut menggambarkan besarnya

setiap kolerasi antara indikator dengan variabelnya. Nilai outer

loading yang dapat dikatakan ideal ialah nilai diatas 0,7 (Yamin

& Kurniawan, 2011). Sedangkan nilai outer loading 0,5 – 0,6

dikatakan cukup dan masih bisa untuk dipertahankan (Yamin &

Kurniawan, 2011).

Berdasarkan hasil pengujian, terdapat 10 indikator yang

dihapus. Indikator yang dihapus pertama kali adalah OR09,

OR11, OR12, TE01, TE02, dan TE10 karena nilai berada

dibawah batas minimal yaitu 0,5 – 0,6 yang dapat dikatakan

cukup (Yamin & Kurniawan, 2011). Lalu saat melakukan

perhitungan kembali, ketika nilai outer loading dikatakan sudah

valid, pada tahap Discriminant Validity nilai cross loading yang

dihasilkan masih tidak sesuai pada baris OR02 dan OR06. Hal

tersebut menyebabkan peneliti harus menghapus kembali

indikator OR02 dan OR06. Selanjutnya, peneliti menemukan

nilai yang tidak sesuai pada nilai fornell-lacker criterion pada

Page 110: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

87

nilai Organization yang menyebabkan penghapusan indikator

kembali pada nilai outer loading yang paling rendah yaitu OR03.

Tabel 4. 2 Hasil Outer Loading Awal

AI Environment Organization Technology

AI1 0,861

AI2 0,645

AI3 0,742

EN01 0,888

EN02 0,877

EN03 0,798

EN04 0,770

EN05 0,890

EN06 0,881

EN07 0,781

EN08 0,849

OR01 0,774

OR010 0,677

OR011** 0,412

OR012** 0,345

OR02** 0,799

OR03** 0,828

OR04 0,832

OR05 0,771

OR06** 0,747

OR07 0,673

OR08 0,791

OR09** 0,363

TE01** 0,520

TE010** 0,414

TE011 0,806

TE012** 0,603

TE02** 0,167

TE03 0,808

TE04 0,770

TE05 0,863

TE06 0,798

TE07 0,901

TE08 0,805

TE09 0,660

Page 111: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

88

Selanjutnya pada tabel 4.3 menunjukkan hasil outer loading

yang sudah valid. Setelah penghapusan beberapa indikator yang

telah disebutkan diatas, maka nilai outer loading yang tidak

dihapus mengalami perubahan nilai namun tetap pada variabel

yang sama.

Tabel 4. 3 Hasil Outer Loading setelah penghapusan beberapa indikator

AI Environment Organization Technology

AI1 0,857

AI2 0,614

AI3 0,765

EN01 0,887

EN02 0,874

EN03 0,799

EN04 0,772

EN05 0,889

EN06 0,882

EN07 0,783

EN08 0,851

OR01 0,913

OR04 0,872

OR05 0,744

OR07 0,845

OR08 0,742

OR10 0,803

TE03 0,801

TE04 0,818

TE05 0,873

TE06 0,850

TE07 0,921

TE08 0,850

TE09 0,609

TE11 0,767

2. Internal Consistency Reliability

Pada tahap ini, pengujian dilakukan dengan melihat nilai

composite reability. Nilai ambang batas yang digunakan adalah 0,7

Page 112: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

89

(Ghozali & Latan, 2015). Pada tabel 4.4 menunjukkan nilai

composite reability yang digunakan telah memenuhi ambang batas

minimal yang ditentukan. Dapat disimpulkan bahwa variabel

tersebut dapat memenuhi syarat untuk digunakan.

Tabel 4. 4 Hasil Composite Reliability

Composite Reliability

AI 0,794

Environment 0,952

Organization 0,926

Technology 0,940

3. Average Variance Extracted

Pengujian pada tahap ini dilakukan dengan melihat nilai Average

Variance Extracted (AVE). Nilai AVE agar menjadi convergent

validity yang baik ditunjukkan dengan nilai minimal 0,5 (Ghozali

& Latan, 2015; Hair et al, 2011). Hasil uji analisis nilai AVE dapat

dilihat pada tabel .. Pada tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai

AVE dari semua variabel lebih besar dari 0,5. maka dapat

disimpulkan bahwa nilai AVE dapat diterima dan memenuhi

syarat.

Tabel 4. 5 Hasil nilai Average Variance Extracted (AVE)

Average Variance Extracted (AVE)

AI 0,566

Environment 0,711

Organization 0,676

Technology 0,665

4. Discriminant Validity

Page 113: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

90

Pada tahap pengujian Discriminant Validity, dilakukan dengan dua

tahap pemeriksaan nilai cross loading. Tahapan pertama yaitu

melakukan pemerikasaan nilai cross loading dengan

membandingkan kolerasi indikator dengan variabelnya dan

variabel blok lainnya. Nilai antara indikatornya harus lebih besar

dari kolerasi dengan variabel pada blok lainnya (Hair et al, 2011).

Tabel 4.6 menunjukkan nilai cross loading pada penelitian ini.

Tabel 4. 6 Hasil nilai Cross Loading

AI Environment Organization Technology

AI1 0,857 0,584 0,636 0,696

AI2 0,614 0,345 0,302 0,422

AI3 0,765 0,573 0,674 0,535

EN01 0,578 0,887 0,608 0,755

EN02 0,549 0,874 0,542 0,733

EN03 0,564 0,799 0,552 0,566

EN04 0,644 0,772 0,567 0,612

EN05 0,566 0,889 0,589 0,728

EN06 0,647 0,882 0,654 0,741

EN07 0,498 0,783 0,495 0,537

EN08 0,566 0,851 0,603 0,651

OR01 0,703 0,601 0,913 0,693

OR04 0,674 0,727 0,872 0,729

OR05 0,573 0,514 0,744 0,635

OR07 0,635 0,464 0,845 0,616

OR08 0,532 0,647 0,742 0,694

OR10 0,567 0,397 0,803 0,630

TE03 0,496 0,597 0,474 0,801

TE04 0,621 0,629 0,814 0,818

TE05 0,580 0,659 0,549 0,873

TE06 0,661 0,553 0,763 0,850

TE07 0,780 0,791 0,824 0,921

TE08 0,639 0,752 0,814 0,850

TE09 0,495 0,519 0,299 0,609

TE11 0,541 0,638 0,570 0,767

Page 114: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

91

Tahapan kedua yaitu memeriksa nilai fornell-lacker

criterion yang dilakukan dengan cara melihat nilai akar dari AVE.

Nilai akar AVE harus lebih besar daripada kolerasi antar konstruk

dengan konstruk lainnya (Hair et al, 2011). Pada tabel 4.7

menunjukkan bahwa nilai akar AVE lebih besar dari kolerasi antar

konstrak dengan konstrak lainnya.

Tabel 4. 7 Hasil nilai Fornell-Lacker Criterion

AI Environment Organization Technology

AI 0,752

Environment 0,685 0,843

Organization 0,750 0,686 0,822

Technology 0,748 0,794 0,812 0,816

Berdarkan pengujian yang telah dilakukan pada analisis

model pengukuran (outer model) didapatkan bahwa empat

pengujian tersebut telah memenuhi standar yang ada. Oleh karena

itu, model yang digunakan telah terbukti telah memenuhi

karakteristik yang baik pada setiap tahap pengujian. Hasil

pengukuran yang telah dilakukan, secara ringkas dapat dilihat pada

tabel 4.8

Page 115: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

92

Tabel 4. 8 Ringkasan Hasil Analisis Model Pengukuran

VAR IND OL Cross Loading

AVE CR AI Environment Organization Technology

AI

AI1 0,861 0,857 0,584 0,636 0,696

0,566 0,794 AI2 0,645 0,614 0,345 0,302 0,422

AI3 0,742 0,765 0,573 0,674 0,535

Environment

EN01 0,887 0,578 0,887 0,608 0,755

0,711 0,952

EN02 0,874 0,549 0,874 0,542 0,733

EN03 0,799 0,564 0,799 0,552 0,566

EN04 0,772 0,644 0,772 0,567 0,612

EN05 0,889 0,566 0,889 0,589 0,728

EN06 0,882 0,647 0,882 0,654 0,741

EN07 0,783 0,498 0,783 0,495 0,537

EN08 0,851 0,566 0,851 0,603 0,651

Organization

OR01 0,913 0,703 0,601 0,913 0,693

0,676 0,926

OR02*

OR03*

OR04 0,872 0,674 0,727 0,872 0,729

OR05 0,744 0,573 0,514 0,744 0,635

0R06*

OR07 0,845 0,635 0,464 0,845 0,616

OR08 0,742 0,532 0,647 0,742 0,694

OR09*

OR10 0,803 0,567 0,397 0,803 0,630

OR11*

OR12*

Technology

TE01*

0,665 0,940 TE02*

TE03 0,801 0,496 0,597 0,474 0,801

Page 116: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

93

Keterangan:

* : dihapus OL : Outer Loading

VAR : Variabel AVE : Average Variance Extracted

IND : Indikator CR : Composite Relibiality

TE04 0,818 0,621 0,629 0,814 0,818

TE05 0,873 0,580 0,659 0,549 0,873

TE06 0,850 0,661 0,553 0,763 0,850

TE07 0,921 0,780 0,791 0,824 0,921

TE08 0,850 0,639 0,752 0,814 0,850

TE09 0,609 0,495 0,519 0,299 0,609

TE10*

TE11 0,767 0,541 0,638 0,570 0,767

TE12*

Page 117: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

94

4.6.2 Interpretasi Hasil Analisis Model Pengukuran (outer model)

Berdasarkan empat pengujian yang telah dilakukan pada analisis

model pengukuran (outer model) terdapat hal yang perlu diperhatikan

sebagai berikut:

1. Pada hasil analisis model pengukuran kepada model penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini sudah dapat dikatakan sesuai

dengan ketentuan yang ada pada setiap tahap pegujian. Setiap

tahapan pun sudah memiliki karakteristik yang baik, maka

pengujian sudah layak untuk dilanjutkan ke tahap selanjutnya

yaitu pengujian model struktural (structural model).

2. Terdapat 10 indikator yang dihapus dalam model penelitian, yaitu

adalah OR09, OR11, OR12, TE01, TE02, dan TE10 karena nilai

outer loading kurang dari 0.5 – 0,6 (Yamin & Kurniawan, 2011).

Lalu OR02 dan OR06 yang memiliki nilai cross loading yang

tidak sesuai, lalu OR03 karena nilai fornell-lacker criterion yang

masih tidak sesuai. Peneliti menganggap jika adanya

penghapusan indikator tersebut disebabkan karena:

a. Pemilihan redaksi pertanyaan pada kuesioner yang masih

belum dipahami responden yang menyebabkan perbedaan

artian.

b. Pengisian kuesioner oleh responden yang tidak

memperhatikan keadaan sebenarnya sehingga responden

salah dalam menjawab pertanyaan.

Page 118: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

95

Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya peninjauan kembali dan

melakukan pengembangan lanjutan terkait instrument yang digunakan

pada penelitian ini, terutama pada indikator yang dihapus. Walaupun

peneliti sudah berusaha denga sebaik mungkin, namun masih banyak

hal di lapangan yang diluar kendali peneliti saat pelaksanaannya.

4.7 Analisis Model Struktural

4.7.1 Hasil Analisis Model Struktural

Tahapan pada analisis model struktural terbagi menjadi enam

tahapan. Tahapan-tahapan tersebut adalah pengujian path

coefficient(beta), coefficient of determinant(R2), t-test menggunakan

metode bootstrapping, effect size (f2), predictive relevance (Q2), dan

relative impact (q2). Berikut adalah penjelasan dari setiap pengujian

yang dilakukan:

1. Path Coefficient

Pada tahap ini nilai path coefficient dengan ambang batas 0,1 dapat

dikatakan memiliki pengaruh pada model yang digunakan.

Berdasarkan analisis yang dilakukan, ada satu jalur yang memiliki

nilai paling kecil yaitu Environment → Organization yaitu 0,111.

Nilai dari path coefficient dapat dilihat pada tabel 4.9 dan gambar

4.4

Tabel 4. 9 Hasil nilai Path Coefficient

Hubungan Antar Variabel (β)

Environment → AI 0.204

Environment → Organization 0.111

Environment → Technology 0.794

Organization → AI 0.396

Page 119: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

96

Technology → AI 0.264

Technology → Organization 0.724

Gambar 4. 4 Hasil Path Coefficient

2. Coefficent of Determinant (R2)

Pengujian pada tahap ini dilakukan untuk menggambarkan varian

dari tiap target endogenous variabel yaitu variabel yang dianggap

dipengaruhi oleh variabel yang lain. Menurut Yamin &

Kurniawan (2011) standar pengukuran untuk nilai R2 terbagi

menjadi tiga yaitu 0.67 dikatakan substansial, 0.33 dikatakan

moderat, dan 0.19 dikatakan tingkat variannya lemah.

Tabel 4. 10 Hasil nilai Coefficient of Determinant

R2

AI 0,634

Organization 0,664

Page 120: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

97

Technology 0,631

Berdasarkan tabel 4.10 ketiga variabel berada pada

klasifikasi moderat yaitu AI (0,634), Organization (0,664), dan

Technology (0,631) yang berarti Environment menjelaskan

secara moderat 36,6% dari varian AI. Sedangkan Environment

menjelaskan secara moderat 33,6% dari varian Organization dan

Environment menjelaskan secara moderat 36,9% dari varian

Technology.

3. T-test atau T-Statistic

Pengujian pada tahap ini dilakukan dengan menggunakan

metode bootstrapping dengan uji one tailed dimana tingkat

signifikan yang digunakan adalah 5%. Berdasarkan hal tersebut,

maka nilai t-test yang dihasilkan dinyatakan valid jika lebih besar

dari 1.96 (Hair et al, 2017). Dengan melihat tabel 4.11 dan

gambar 4.5 diketahui jika satu hipotesis ditolak yaitu

Environment → Organization dengan nilai 1,284.

Tabel 4. 11 Hasil nilai t-test

Hipotesis T Statistics

Environment → AI 2,585

Environment → Organization 1,284

Environment → Technology 31,162

Organization → AI 3,682

Technology → AI 2,255

Technology → Organization 9,931

Page 121: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

98

Gambar 4. 5 Hasil Uji t-test

4. Effect Size (f2)

Dalam pengujian tahap ini dilakukan dengan menghitung nilai

effect size agar dapat memprediksi pengaruh suatu variabel tertentu

terhadap variabel lainnya dalam strukturalmodel. Nilai effect size

yang memiliki batas sekitar 0,02 mengartikan pengaruh kecil, 0,15

mengartikan pengaruh menengah, dan 0,35 mengartikan pengaruh

besar. Sedangkan nilai effect size dibawah 0,02 mengartikan tidak

memiliki pengaruh dalam strukturalmodel (Yamin & Kurniawan,

2011; Hair et al, 2017). Hasil perhitungan nilai effect size dapat

dililhat pada tabel 4.12

Page 122: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

99

Tabel 4. 12 Hasil Effect Size

Hipotesis f2 Analisis f2

Hip. Jalur R2-in R2-ex ∑R2

H1a Technology → Organization 0,664 0,479 0,2 Sedang

H1b Technology → AI 0,634 0,627 0,02 Kecil

H2 Organization → AI 0,634 0,578 0,153 Sedang

H3a Environment → Technology 0,634 0 1,71 Besar

H3b Environment→ Organization 0,664 0,659 0,01 Tidak

berpengaruh

H3c Environment → AI 0,634 0,618 0,043 Kecil

Berdasarkan tabel 4.12 diketahui bahwa hipotesis Environment →

Technology memiliki pengaruh yang besar yaitu 1,71 yang

menunjukkan bahwa hipotesis ini mempunyai pengaruh yang besar

pada struktur model. Sementara Environment → Organization

dengan nilai 0,01 tidak berpengaruh terhadap structural model.

5. Predictive Relevance (Q2)

Pengujian pada tahap ini dilakukan dengan menggunakan

metode blindfolding. Pengujian ini dilakukan agar dapat

memberikan bukti jika variabel tertentu yang digunakan pada suatu

model yang dibuat mempunyai keterkaitan prediktif dengan

variabel yang lain pada model tersebut. Nilai yang dihasilkan

pengujian ini dikatakan valid jika lebih besar dari 0. Hasil

pengujian ini terdapat pada tabel 4.13

Tabel 4. 13 Hasil Predictive Relevance

AI 0,190

Environment 0,593

Organization 0,522

Technology 0,540

Page 123: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

100

6. Relative Impact (q2)

Pengujian ini menggunakan metode blindfolding agar dapat

menghitung nilai q2 yang menunjukkan pengaruh relatif sebuah

keterkaitan antara prediktif sebuah variabel tertentu dengan

variabel yang lain. Ambang batas yang dimiliki nilai q2 adalah

0,02 untuk pengaruh kecil, 0,15 pengaruh menengah, dan 0,35

pengaruh besar (Yamin & Kurniawan, 2011). Hasil nilai q2dapat

dilihat pada tabel 4.14

Tabel 4. 14 Hasil Relative Impact

Hipotesis q2 Analisis q2

Hip. Jalur Q2-in Q2-ex ∑Q2

H1a Technology → Organization 0,407 0,288 0,2 Sedang

H1b Technology → AI 0,328 0,321 0,02 Kecil

H2 Organization → AI 0,328 0,305 0,034 Kecil

H3a Environment → Technology 0,38 0 0,612 Besar

H3b Environment→ Organization 0,407 0,404 0,005 Tidak

berpengaruh

H3c Environment → AI 0,328 0,320 0,02 Kecil

Page 124: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

101

Tabel 4. 15 Ringkasan Analisis Struktural Model

Hipotesis (β) t-test R2 f2 Q2 q2 (β) t-test R2 f2 Q2 q2

Hip. Jalur R2-in R2-ex ∑R2 Q2-in Q2-ex ∑Q2

H1a Technology →

Organization 0,724 9,931 0,664 0,664 0,479 0,2 0,407 0,407 0,288 0,2 Sign Diterima s m PR m

H1b Technology → AI 0,264 2,255 0,634 0,634 0,627 0,02 0,328 0,328 0,321 0,02 Sign Diterima s k PR k

H2 Organization →

AI 0,396 3,682 0,634 0,634 0,578 0,153 0,328 0,328 0,305 0,034 Sign Diterima s m PR m

H3a Environment→

Technology 0,794 31,162 0,634 0,634 0 1,71 0,38 0,38 0 0,612 Sign Diterima s b PR b

H3b Environment→

Organization 0,111 1,284 0,664 0,664 0,659 0,01 0,407 0,407 0,404 0,005 Sign Ditolak s tb PR tb

H3c Environment →

AI 0,204 2,585 0,634 0,634 0,618 0,043 0,328 0,328 0,320 0,02 Sign Diterima s k PR k

Keterangan:

Sign : signifikan tb : tidak berpengaruh R2 : Coefficient of Determinant

s : subtansial k : kecil β :path coefficient

m : menengah PR : Predictive Relevance Q2 :Predictive Relevance

b : besar f2 : Effect Size q2 : Relative Impact

Page 125: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

102

4.7.2 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis Model Struktural

Berdasarkan hasil analisis structural model yang telah dilakukan,

maka selanjutnya akan dijelaskan interpretasi dan diskusi hasil dari

analisis tersebut. Berikut adalah penjelasan hasil analisis structural

model yang telah dilakukan mengikuti pertanyaan dan hipotesis yang

diajukan pada sub bab sebelumnya.

4.7.2.1 Apakah Organization dan Adoption Intention berpengaruh

secara positif terhadap Technology?

H1a : Technology berpengaruh positif terhadap Organization

Berdasarkan hasil analisis structural model yang telah

dilakukan pada pengujian t-test menunjukkan H1a diterima yang

berarti Technology memiliki pengaruh terhadap Organization. Hal

ini didukung oleh nilai path coefficient 0,724 yang berarti hipotesis

yang menghubungkan Technology → Organization memiliki

pengaruh yang signifikan secara positif. Jika melihat nilai f2 dan q2

hipotesis ini memiliki pengaruh yang menengah.

Hasil hipotesis ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh beberapa penelitian yang menyimpulkan jika Technology

memberikan pengaruh terhadap Organization yang menunjukkan

bahwa penggunaan suatu teknologi dapat memberikan pengaruh

positif untuk organisasi dalam menjalankan pekerjaan mereka (Al-

Qirim, 2007; Cao et al., 2018).

H1b : Technology berpengaruh positif terhadap Adoption

Intention

Page 126: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

103

Berdasarkan hasil analisis struktural model pada pengujian t-

test menunjukkan H1b diterima yang berarti Technology memiliki

pengaruh terhadap Adoption Intention. Selain itu, nilai path

coefficient 0,264 menandakan bahwa hipotesis Technology → AI

memiliki hubungan yang signifikan namun memiliki pengaruh

yang kecil jika melihat nilai f2 dan q2. Dengan kata lain, Teknologi

memiliki pengaruh terhadap ukuran seseorang untuk mengadopsi

teknologi tersebut.

Teknologi yang semakin canggih dan mudah untuk digunakan

memiliki pengaruh kepada seseorang atau kelompok untuk

mengadopsi teknologi untuk mempermudah pekerjaan mereka.

Hasil dari hipotesis ini sejalan dengan penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya (Gibbs & Kraemer, 2004). Peneliti

memperkirakan hal ini terjadi karena GOPAY merupakan mobile

payment pertama yang telah menjangkau UKM untuk melakukan

pembayaran secara mobile. Hal tersebut juga sejalan dengan niat

pemerintah Indonesia yang mendukung untuk menuju era Cashless

Society dan menyarankan UKM untuk menggunakan metode

pembayaran secara mobile. Selain itu, banyak dari UKM yang

tertarik untuk menggunakan GOPAY sebagai metode pembayaran

karena sistem yang digunakan tidak rumit dan mudah dimengerti.

4.7.2.2 Apakah Organization berpengaruh secara positif terhadap

Adoption Intention?

H2 : Organization berpengaruh positif terhadap Adoption

Page 127: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

104

Intention

Berdasarkan hasil analisis sturuktural model pada pengujian t-test

menunjukkan H2 diterima yang berarti Organizaton memiliki pengaruh

terhadap AI. Selain itu, nilai path coefficient 0,396 menandakan jika

hipotesis Organization → AI memiliki hubungan yang signifikan dan

memiliki nilai f2 dan q2 yang menengah.

Semakin siap sebuah organisasi dalam menggunakan teknologi

maka semakin tinggi pula niat sebuah organisasi dalam mengadopsi

suatu Teknologi. Begitu pula dengan tindakan Top Management

Support dalam menekankan karyawannya untuk menggunakan

teknologi, maka semakin tinggi niat karyawan dalam menggunakan

teknologi dalam pekerjaannya, serta seringnya pelatihan dan

pendidikan yang diberikan oleh sebuah oragnisasi akan membuat

karyawannya mengerti dan niatnya menggunakan teknologi semakin

tinggi. Hasil dari hipotesis ini sejalan dengan penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya yang menyimpulkan Organziation memiliki

pengaruh terhadap Adoption Intention (Martins, Tiago, & Popovis,

2014; Rahayu & Day, 2015)

4.7.2.3 Apakah Technology, Adoption Intention, dan Organization

berpengaruh secara positif Environment?

H3a : Environment berpengaruh positif terhadap Technology

Berdasarkan hasil analisis structural model pada pengujian t-test

menunjukkan jika H3a diterima yang berarti Environment memiliki

pengaruh terhadap Technology. Selain itu, nilai path coefficient 0,794

Page 128: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

105

menunjukkan bahwa hipotesis Environment → Technology memiliki

hubungan yang signifikan dan nilai f2 dan q2 menunjukkan pengaruh

yang besar.

Semakin tinggi tekanan yang dirasakan suatu organisasi dari para

pesaingnya, maka semakin tinggi usaha organisasi dalam menggunakan

teknologi. Selain itu, penyedia layanan yang baik dan mitra usaha yang

dipercaya membuat organisasi tersebut yakin untuk menggunakan

teknologi yang dirasa dapat menguntungkan. Hasil hipotesis tersebut

sejalan dengan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya yang

menyimpulkan Environment memiliki pengaruh terhadap Technology

(Rahayu & Day, 2015).

H3b : Environment berpengaruh positif terhadap Organization

Berdasarkan hasil analisis struktural model pada pengujian t-test

menunjukkan H3b ditolak yang berarti Environmet tidak memiliki

pengaruh terhadap Organization. Sedangkan nilai path coefficient

0,111 yang berarti jika hipotesis Environment → Organization memiliki

pengaruh yang signifikan. Namun jika melihat nilai f2 dan q2, kedua

nilai tersebut menunjukkan hasil yang tidak berpengaruh.

Pada UKM, struktur organisasi yang ada masih belum tersusun

dengan sempurna. Hal tersebut yang menyebabkan UKM tidak

memperhatikan faktor-faktor organisasi yang ada. Pada saat di

lapangan, peneliti pun menemukan jika masih kebanyakan UKM lebih

menyenangi pembayaran secara tunai. Oleh karena itu, UKM sebagai

Page 129: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

106

organisasi dalam mengatur usahanya tidak mementingkan faktor-faktor

lingkungan seperti tekanan daya saing (Competitive Pressure) dan

dukungan penyedia layanan dan mitra (Trading Partner Support).

Hipotesis ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya yang menyimpulkan jika Environment tidak memiliki

pengaruh terhadap Organization (Rahayu & Day, 2015; Warsito, 2008).

H3c : Environment berpengaruh positif terhadap Adoption

Intention

Berdasarkan hasil analisis structural model pada pengujian t-test

menunjukkan bahwa H3c diterima yang berarti Environment memiliki

pengaruh terhadap Adoption Intention. Selain itu, nilai path coefficient

0,204 menunjukkan jika jalur Environmet → Adoption Intention

memiliki hubungan yang signifikan dan berdasarkan nilai f2 dan q2

menunjukkan nilai yang kecil.

Semakin tinggi para pesaing menggunakan teknologi, maka niat

suatu organisasi juga semakin tiggi untuk mengadopsi teknologi.

Dukungan dari penyedia layanan dan juga mitra yang meyakinkan

membuat organisasi lebih tinggi mengadopsi sebuah teknologi.

Hipotesis ini sejalan dengan penelitian yang sudah dilakukan

sebelumnya yang menyimpulkan jika Environment memiliki pengaruh

terhadap Adoption Intention (Purwantini & Hakim, 2018).

Page 130: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha
Page 131: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

107

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan terkait evaluasi kesiapan UKM dalam

menggunakan mobile payment GOPAY, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan, UKM telah siap

menggunakan GOPAY sebagai metode pembayarannya yang

dipengaruhi oleh faktor Technology-Organization-Environment.

2. Faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi niat UKM dalam

menggunakan mobile payment GOPAY adalah Technology

(Teknologi). Selanjutnya diikuti dengan Organization (Organisasi) dan

Environment (Lingkungan).

3. Dari enam hipotesis yang diajukan, satu hipotesis ditolak dan lima

lainnya diterima dengan hubungan yang signifikan positif. Hipotesis

yang ditolak yaitu Environment terhadap Organization. Hal tersebut

disebabkan karena struktur Organisasi yang belum sempurna

menyebabkan faktor organisasi yang ada tidak ditentukan oleh tekanan

daya saing (Competitive Pressure) ataupun pengaruh dari pihak

penyedia layanan dan mitra (Trading Partner Support).

4. Hipotesis yang memiliki pengaruh paling besar adalah Environment

terhadap Technology. Semakin tinggi tingkat tekanan yang dirasakan

dari pesaing serta dukungan dari penyedia layanan dan mitra, maka

Page 132: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

108

semakin tinggi pula niat organisasi tersebut untuk menggunakan

teknologi.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, adapun saran yang sekiranya

dapat dipertimbangkan dengan baik untuk penelitian selanjutnya maupun

untuk instansi terkait adalah sebagai berikut:

1. Untuk akademis dan peneliti selanjutnya, khususnya penelitian sejenis

sebaiknya mempertimbangkan dan memperbaiki hal-hal sebagai

berikut:

a. Berdasarkan hasil penelitian khususnya pada pengujian

kuesioner. Sebaiknya dapat meninjau kembali indikator yang

akan digunakan. Masukan dan saran dari para ahli sebaiknya

harus diperhatikan untuk memperkuat indikator agar mengurangi

terjadinya penghapusan indikator. Selain itu penambahan

indikator maupun variabel diperlukan agar penelitian terhadap

sistem dapat didalami dan lebih rinci.

b. Peneliti sebaiknya memperhatikan redaksi kalimat pada

pertanyaan kuesioner agar lebih mudah dipahami oleh

masyarakat umum sehingga tidak terjadi kesalahpahaman antara

peneliti dan responden.

c. Memperluas populasi dengan mengambil populasi lainnya yang

menggunakan GOPAY pada lingkungan UKM yang lebih luas

lagi, tidak hanya di Jakarta dan Tangerang saja.

Page 133: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

109

d. Penggunaan model TOE Framework pada penelitian ini dirasa

masih memiliki kekurangan. Untuk penelitian selanjutnya

diharapkan dapat mengkaji model lebih lanjut dan

mengintegrasikan dengan model lain seperti TAM, DoI, TPB, dan

lain-lain.

2. Bagi pihak GOJEK Indonesia, agar dapat terus mengembangkan dan

menyelesaikan gangguan dalam penerapan mobile payment GOPAY

pada UKM sehingga lebih banyak lagi UKM yang tertarik

menggunakan GOPAY sebagai metode pembayarannya.

3. Bagi UKM yang telah menggunakan mobile payment GOPAY

sebagai metode pembayarannya, agar dapat meningkatkan dan

mempertahankan penggunaan teknologi pada organisasi agar

mendapatkan daya saing yang tinggi serta jaminan dari pihak

penyedia layanan itu sendiri. Karena berdasarkan hasil penelitian,

faktor-faktor pada konteks Technology (Teknologi) mempengaruhi

secara signifikan terhadap penggunaan teknologi.

Page 134: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha
Page 135: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

110

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, W., & Jogiyanto. (2015). Partial Least Square (PLS) Alternatif

Structural Equation Modeling (SEM) dalam Penelitian Bisnis. Yogyakarta:

Andi.

Aboelmaged, M., & Hashem, G. (2018). SC. International Journal of Medical

Informatics. https://doi.org/10.1016/j.ijmedinf.2018.07.009

Adeosun, O., T. H., & Adetunde, I. . (2009). Strategic Application of Information

and Communication Technology of Effective Service Delivery in Banking

Industry. Journal of Social Science, 5(1), 47–51.

Ajzen, I., & Fishbein, M. (1975). Belief, Attitude, Intention, and Behavior: An

Introduction to Theory and Research. Addison-Wesley, Reading, MA, 129–

385.

Al-Qirim, N. A. . (2007). The Adoption of eCommerce communication and

application technologies in small business in New Zaeland. Electronic

Commerce Research and Application, 6, 62–73.

Alboukrek, K. (2003). Adapting To A New World Of E-Commerce. International

Law Review. Washington.

Alfa, A.A.G, Rachmatin, D., & Agustina, F. (2017). KEPUTUSAN KONSUMEN

DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELING PARTIAL LEAST

SQUARE, 2, 59–71.

Alfa, Alodya Ann Gita. (2017). Tutorial Menganalisa Dengan SmartPLS, 21–37.

Amaroso, D. ., & Gardner, C. (2004). development of an Instrument to Measure

the Acceptance of Internet Technology by Consumer. In Proceedings of the

37th Hawaii International Conference on System Science.

Apulu, I., & Latham, A. (2011). Driver for Information and Communication

Technology Adoption: A Case Study of Nigerian Small and Medium Sized

Enterprised. International Journal of Business Management, Vol. 6.

Awa, H. O., Ukoha, O., & Emecheta, B. C. (2016). Using T-O-E theoretical

framework to study the adoption of ERP solution, 1–23.

https://doi.org/10.1080/23311975.2016.1196571

Ayol, K., & Ukpere, W. I. (2010). Design of a secure unified e-payment system in

Nigeria: A case study. Cape Penisula University of Technology.

Azwar, S. (2007). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bitjoli, B. E., Rindengan, Y. D. Y., Karouw, S. D. S., Informatika, T., Sam, U.,

Manado, R., … Bahu, U. (2017). ANALISA KESIAPAN KOTA CERDAS (

STUDI KASUS : PEMERINTAH KOTA MANADO ), 12(1).

Bosch-rekveldt, M., Jongkind, Y., Mooi, H., Bakker, H., & Verbraeck, A. (2011).

Grasping project complexity in large engineering projects : The TOE (

Technical , Organizational and Environmental ) framework. JPMA, 29(6),

Page 136: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

111

728–739. https://doi.org/10.1016/j.ijproman.2010.07.008

BPS. (2011). Berita Resmi Statistik UKM. Retrieved March 11, 2019, from

www.bps.go.id

Bradford, M., Earp, J. B., & Grabski, S. (2014). International Journal of

Accounting Information Systems Centralized end-to-end identity and access

management and ERP systems : A multi-case analysis using the Technology

Organization Environment framework. International Journal of Accounting

Information Systems, 2922. https://doi.org/10.1016/j.accinf.2014.01.003

Budiaji, W. (2013). LIKERT ( The Measurement Scale and The Number of

Responses in Likert Scale ), 2(2), 127–133.

Cao, Q., Jones, D. R., & Sheng, H. (2018). Information & Management Contained

nomadic information environments : Technology , organization , and

environment influences on adoption of hospital RFID patient tracking.

Information & Management, 51(2), 225–239.

https://doi.org/10.1016/j.im.2013.11.007

Chin, W. W. (1998). The Partial Least Square Aproach to Structural equation

Modeling. Modern Metodhs for Business Research, 295, 336.

Davis, F. . (1989). Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User

Acceptance of Information Technology. MIS Quarterly, 13(5), 319–339.

Dell. (2015). Structural Equation Modelling. Retrieved March 11, 2019, from

www.statsoft.com/textbook/structural-equation-modelling

Dewi, Y. (2006). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Edy, S., Triyani, D., & Prapti, R. R. L. (2018). PROGRAM KEMITRAAN

MASYARAKAT DALAM TEKNOLOGI DAN INOVASI PRODUK

UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN UMKM. Majalah Ilmiah,

16(2), 1–203.

Eka, R. (2018). Tren Perkembangan “Mobile Payment” di Indonesia.

Eriyanto. (2007). Teknik Sampling Analisis Opini Public. Yogyakarta: LKis

Pelangi Aksara.

Erlangga, M. (2014). Pemanfaatan Teknologi Dalam Membantu Perkembangan

UKM di Indonesia. Retrieved from dailysocial.id/post/pemanfaatan-

teknologi-dalam-membantu-perkembangan-ukm-di-indonesia

Fardani, A., & Surendro, K. (2011). Strategi Adopsi Teknologi Informasi Berbasis

Cloud Computing. Symposium A Quarterly Journal In Modern Foreign

Literatures, 2011(Snati), 17–18.

Fuady, M. (2005). Hukum Kontrak Dari Sudut Pandang Hukum Bisnis. Bandung:

PT Citra Aditya Bakti.

Gagné, M., & Deci, E. L. (2005). Self-Determination Theory and Work

Motivation. Journal of Organizational Behavior, 26, 331–362.

Page 137: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

112

Gangwar, H., & Date, H. (2015). Understanding determinants of cloud computing

adoption using an integrated TAM-TOE model Journal of Enterprise

Information Management Article information :, (February).

https://doi.org/10.1108/JEIM-08-2013-0065

Ghozali, D. H. I., & Latan, H. (2015). Partial Least Squares Konsep, Teknik, dan

Aplikasi Menggunakan Program SmartPLS 3.0 Untuk Peneltian Empiris

(Edisi 2). Semarang: Universitas Diponegoro Semarang.

Gibbs, J. L., & Kraemer, K. (2004). A Cross-Country Investigation of the

Determinants of Scope of E-commerce Use : An Institutional Approach.

GO-PAY dan BNI Dukung Pengembangan UMKM Melalui Penyaluran KUR

untuk Mitra GO-FOOD. (2018).

Gutriansyah, R. (2015). Dampak Variabel Usability Terhadap Keputusan

Pembelian Pada Website E-Commerce B2C. Jurnal Manajemen Pemasara,

II, 1–7.

Hair, J. ., Hult, G. T. ., Ringle, C. ., & Sarstedt, M. (2017). A Primer on Partial

Least Suares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) (2nd Editio). USA:

SAGE Publication.

Handisa, R. H. (2017). EVALUASI TINGKAT KESIAPAN ORGANISASI

DALAM RANGKA PRESERVASI DIGITAL. KHIZANAH AL-HIKMAH,

5(2), 176–186. https://doi.org/DOI: https://doi.org/10.24252/kah.v5i2a5

Hermana, Budi, Farida, & Adrianti, R. (2007). Model Adopsi Internet pada Kaum

Ibu: Pengembangan dan Pengujian Instrumen Penelitian. In Proseding

Seminar Nasional Teknologi, Yogyakarta, 24 Nopember.

Hermawan, A. (2012). Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Hossain, M., & Quaddus, M. (2011). The adoption and continued usage intention

of RFID: An integrated framework. Information Technology & People, 24,

236–256.

HOTI, E. (2016). The technological, organizational and environmental framework

of IS innovation adaption in small and medium enterprises. Evidence from

research over the last 10 years. International Journal of Business and

Management, III(4), 1–14. https://doi.org/10.20472/bm.2015.3.4.001

Huang, C., Yen, S. ., Liu, C. ., & Chang, T. . (2014). The Relationship Among

Brand Equity, Customer Satisfaction, and Brand Resonance to Repurchase

Intention of Cultural and Creative Industry inTaiwan. The International

Journal of Organizational Innovation, 6(3), 106–120.

Hussein, A. S. (2015). Penelitian Bisnis dan Manajemen Menggunakan Partial

Least Squares ( PLS ) dengan smartPLS 3 . 0.

Igbaria, M., Zinatelli, N., Cragg, P., & Cavaye, L. . (1997). Personal Computing

Acceptance Factors in Small Firms: A Structural Equation Model. MIS

Quarterly, 21(3), 279–302.

Page 138: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

113

Indonesia, B. (2008). Sistem Pembayaran dan Pengedaran Uang.

Indrawan, R., & Yaniawati, P. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,

dan Campuran untuk Manajemen, Pembangunan, dan Pendidikan. Bandung:

Refika Aditama.

InfrasoftTech. (2016). QRys CODE PAYMENT SOLUTION. Retrieved from

www.infrasofttech.com/payment-solutions/QRys

Irfan, A., & Santosa, P. I. (2015). Adopsi cloud computing pada ukm di indonesia,

6–8.

Karnouskos, S., & Fokus, F. (2004). Mobile Payment: a Journey Through

Existing Procedures and Standardization Initiatives. IEEE Communication

Surveys and Tutorials, 6(4), 44–66.

Kemenperin. (2019). Digitalisasi Solusi Memacu Daya Ekspor UKM. Retrieved

from https://www.kemenperin.go.id

Khristianto, W. (2012). Penggunaan Teknologi Informasi di Usaha Kecil dan

Menengah (Studi Pada Usaha Kecil Menengah di Wilayah Gedong Meneng).

Seminar Hasil-Hasil Penelitian d an Peng Abdian Kepad a Masyarakat-

Dies Natalis FISIP Unila Tahun 2012, (March), 282–293.

Kwong, K., & Wong, K. (2013). Partial Least Squares Structural Equation

Modeling (PLS-SEM) Techniques Using SmartPLS. Marketing Bulletin, 24.

Lee, Y., Kozar, K. ., & Larsenm, K. (2003). The Technology Acceptance Model :

Past, Present, and Future, Communications of the Association for

Information Systems. AIS Electronic Library, 752–780.

Likert, R. (1932). A Technique for the Measurement of Attitudes. Archives of

Pshycology.

Lin, H. (2013). Technological Forecasting & Social Change Understanding the

determinants of electronic supply chain management system adoption : Using

the technology – organization – environment framework. Technological

Forecasting & Social Change. https://doi.org/10.1016/j.techfore.2013.09.001

Luthfihadi, M., & Dewanto, W. (2013). Technology Acceptance of E-commerce

in Indonesia. International Journal of Engineering Innovation and

Management, 3, 9–18.

MacGregor, R., & Vrazalic, L. (2005). A Basic Model of Electronic Commerce

Adoption Barriers: A Study of Regional Small Businesses In Sweden and

Australia. Journal of Small Business and Enterprise Development, 12(4),

510–527.

Martins, C., Tiago, O., & Popovis, A. (2014). Understanding the Internet Banking

Adoption. International Journal of Information Management, 34, 1–13.

Mndzebele, N. (2013). The Effect of Relative Advantage, Compability, and

Complexity in the Adoption of EC in the Hotel Industry. Journal of

Computer and Communication Engineering, 2 (4).

Page 139: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

114

Monecke, A., & Leisch, F. (2012). SEM PLS: Structural Equation Modeling

Using Partial Least Square. Journal of Statistic Software.

Ngah, A., Zainuddin, Y., & Thurasamy, R. (2017). Applying the TOE Framework

i the Halal Warehouse adoption study. Journal of Islamic Accounting and

Business Research, 8 (2), 161–181.

https://doi.org/https://doi.org.10.1108/JIABR-04-2014-0014

Nguyen, T. D., & Huynh, P. A. (2018). The Roles of Perceived Risk and Trust on

E-Payment Adoption The Roles of Perceived Risk and Trust on E – Payment

Adoption, (December 2017). https://doi.org/10.1007/978-3-319-73150-6

Niranjanamurthy, M. (2013). Advantages and Disadvantages of M-Commerce.

Analysis of E-Commerce and M-Commerce: Advantages, Limitations and

Security Issues, 2(6), 8.

Nugrahani, D. S. (2011). E-Commerce Untuk Pemasaran Produk Usaha Kecil Dan

Menengah No 1. SEGMEN Jurnal Manajemen Dan Bisnis.

OJK. (2019). Penyelenggaraan Fintech Terdaftar dan Berizin di OJK per 31 Mei

2019. Retrieved from www.ojk.go.id

Oktaviani, R. F. (2017). Peran Kemajuan Teknologi Ecommerce Untuk

Percepatan Keberhasilan Kinerja Dengan Penerapan Strategi Pemasaran

UKM, 6(2), 176–195.

Polkowski, Z. (2018). E-payment Online Payment Systems, (December 2013).

Pratama, I. P. B. (2015). E-Commerce, E-Business, dan Mobile Commerce: Teori

dan Praktek. Bandung: Informatika Bandung.

Purwantini, & Hakim, A. (2018). ANTESEDEN DAN KONSEKUEN

PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL BAGI UMKM : ANALISIS

PERSPEKTIF ORGANISASI, (September), 12–23.

Qutni, D. (2012). Terminology E-Commerce. Bandung: Gramedia Pustaka Utama.

Rahayu, R., & Day, J. (2015). Determinant Factors of E Commerce Adoption

SMEs in Developing Country: Evidence from Indonesia. Procedia- Social

and Behavioural Science, 195, 145–150.

https://doi.org/10.1016fj.sbspro.2015.06.423

Rogers, E. M. (2003a). Diffusion of Innovation (5th Editio). New York: Free

Press.

Rogers, E. M. (2003b). Diffusion of Innovations (5th Editio). New York: Free

Press.

Sahin, I. (2006). Detailed review of rogers’ diffusion innovations theory and

educational technology-related studies based on rogers’ theory. The Turkish

Online Journal of Educational Technology, 5(2), 14–22.

Salamah, I., & Kusumanto, R. (2017). Faktor - Faktor Pemanfaatan Teknologi

Informasi. Rekayasa Sistem Dan Teknologi Informasi, 1(3), 177–182.

Page 140: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

115

Salwani, Ramdani, B., Kawalek, P., & Lorenzo, O. (2009). Predicting SMEs

adoption of enterprise systems. Journal of Enterprise Information

Management, 22(2), 10–24. https://doi.org/10.1108/17410390910922796

Sani, A., & Subiyakto, A. (2018). Model Kesiapan dan Adopsi Teknologi

Informasi diantara Usaha Kecil Menengah ( UKM ) Indonesia, (000119314).

Sani, A., Subiyakto, A., & Wiliani, N. (2019). Combining Statistical and

Interpretative Analyses for Testing Readiness and IT Adoption

Questionnaire, (May). https://doi.org/10.4108/eai.27-4-2019.2286808

Sarwono, J., & Narimawati, U. (2015). Membuat Skripsi, Tesis, dan Disertasi

dengan Partial Least Square SEM (PLS-SEM). Yogyakarta: Andi.

Setiobudi, A., & Wiradinata, T. (2018). Intensi Ukm Dalam Adopsi Financial

Technology di Jawa Timur, (2622), 5–6.

Setyadi, Rahman, & Subiyakto, A. (2019). Assessing the Information Technology

Governance Trust Using Readiness And Usability Models : A Model

Development Study, (May). https://doi.org/10.1109/ICICTR.2018.8706852

Siau, Keng, N., & Fui-hoon, F. (2004). The Value of Mobile Commerce to

Customers, 65–69.

Simarta, J. (2006). Aplikasi Mobile Commerce menggunakan PHP dan MySQL.

Yogyakarta: Andi.

smescoindonesia.com. (2019). UKM. Retrieved March 11, 2019, from

www.smescoindonesia.com

Subiyakto, A, Hidayah, N. A., Gusti, G., & Hikami, M. A. (2019). Readiness and

Success of Ubiquitous Learning in Indonesia : Perspectives from Readiness

and Success of Ubiquitous Learning in Indonesia : Perspectives from the

Implementation of a Pilot Project, (February).

https://doi.org/10.3390/info10020079

Subiyakto, Aang, Ahlan, A. ., Kartiwi, M., & Putra, S. (2015). Measurement of

the information system project success of the higher education institutions in

Indonesia : A pilot study. International Journal of Business Information

Systems, 2(23). https://doi.org/https://doi.org/10.1504/IJBIS.2016.078908

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung:

Penerbit Alfabeta.

Sukandarrumidi. (2006). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pers UGM.

Suryani, & Hendriyadi. (2016). Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi pada

Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam. Jakarta: Kencana.

Syarifah, A. H. (2017). Pengaruh Adopsi Teknologi Informasi Pada Peningkatan

Daya Saing Usaha Kecil Dan Menengah ( Studi Pada UKM Di Wilayah

Daerah Istimewa Yogyakarta ), 8(2), 181–199.

Tan, K., Chong, S., Lin, B., & Eze, U. (2009). Internet-Based ICT Adoption:

Page 141: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

116

Evidence From Malaysian SMEs. Industrial Management & Data System,

109 (2), 224–244.

Tatang, A. (2011). Populasi dan Sampel Penelitian: Ukuran Sampel Rumus

Slovin. 2011.

TechinAsia. (2019). Perkembangan Mobile Wallet di Indonesia. Jakarta.

Retrieved from https://id.techinasia.com

Tornatzky, L. ., & Fleischer, M. (1990). The Process of Technological Innovation.

Lexington, MA: Lexington Books.

Triyono. (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Ombak.

Tsou, H., & Hsu, S. H. (2015). International Journal of Information Management

Performance effects of technology – organization – environment openness ,

service co-production , and digital-resource readiness : The case of the IT

industry. International Journal of Information Management, 35(1), 1–14.

https://doi.org/10.1016/j.ijinfomgt.2014.09.001

Untoro, Trenggana, R. A., & Dewi, K. (2013). PEMETAAN PRODUK DAN

RISIKO PEMBAYARAN BERGERAK ( MOBILE PAYMENT ) DALAM

SISTEM PEMBAYARAN DI INDONESIA. Jakarta: Bank Indonesia.

Venkatesh. (2003). User Acceptance of Information Technology : Toward a

Unified View. MIS Quarterly, 27(3).

Vinitha, K., & Vasantha, S. (2018). Factors Influencing Consumer ’ s Intention to

Adopt Digital Payment - Conceptual Model, (November 2017).

Vinzi, V. (2010). Handbook of Partial Least Square. Berlin: Springer.

Wahid, F., & Iswari, L. (2007). Adopsi Teknologi Informasi oleh Usaha Kecil dan

Menengah di Indonesia. Seminar, 2007(Snati), 75–79.

https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1016/S0165-0327%2800%2900321-9

Wang, Y., & Yang, Y. (2010). Understanding the determinants of RFID adoption

in the manufacturing industry. Technology Forecasting & Social Change, 77

(5), 803–815.

Wang, Yi-shun, Li, H., Li, C., & Zhang, D. (2016). Factors affecting hotels ’

adoption of mobile reservation systems : A technology-organization-

environment framework. Tourism Management, 53, 163–172.

https://doi.org/10.1016/j.tourman.2015.09.021

Waryanto. (2010). Pengaruh Karakteristik Good Corporate Governance (GCG)

Terhadap Luar Pengungkapan Corporate Social Responsility di Indonesia.

Universitas Diponegoro.

Wen, K., & Chen, Y. (2010). E-business value creation in SMEs: A US study

using the TOE framework. Intenational Journal of Electronic Business, 25,

1–10.

Wu, I., & Chen, J. (2014). Technological Forecasting & Social Change A stage-

Page 142: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

117

based diffusion of IT innovation and the BSC performance impact : A

moderator of technology – organization – environment. Technological

Forecasting & Social Change, 88, 76–90.

https://doi.org/10.1016/j.techfore.2014.06.015

Yamin, S., & Kurniawan, H. (2011). Generasi Baru Mengelola Data Penelitian

dengan Partial Least Square Path Modeling: Aplikasi dengan Software

XLSTAT, SmartPLS, dan Visual PLS. (Edisi 1). Jakarta: Salemba Infotek.

Yang, S. et al. (2012). Mobile Payment services adoption across time: An

empirical study of the effect of behavioral beliefs, social influences, and

personal traits. Computer in Human Behavior, 29(8), 2027–2049.

Yoon, T., & George, J. (2013). why aren’t organizations adopting virtual worlds?

Computers in Human Behavior.

https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1016/j.chb.2012.12.003

Yuniarto, D., Subiyakto, A., Binti, A., Rohman, A., & Marliana, R. R. (2019).

Assessment of Readiness and Usability of Information Systems Use,

(September). https://doi.org/10.15575/join.v4i1.256

Zhu, K., & Kraemer, K. . (2005). Post-Adoption Variations in Usage and Value of

E Business by Organizations: Cross-Country Evidence from the Retail

Industry. Information Systems Research, 16(1), 61–84.

Page 143: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha
Page 144: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

LAMPIRAN

Page 145: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

LAMPIRAN 1: KUESIONER PENELITIAN

Assalamualaikum wr.wb. – Salam Sejahtera

Perkenalkan nama saya Restriana Hadi Oktalasa, mahasiswa Program Studi Sistem Informasi,

Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya sedang melakukan penelitian

terkait Kesiapan Penggunaan Mobile Payment GOPAY Pada UKM. Penelitian ini bertujuan

untuk mengukur kesiapan UKM dalam menggunakan GOPAY sebagai metode pembayarannya.

Untuk itu saya memohon kesediaan kepada Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner berikut.

Petunjuk pengisian kuesioner

1. Mohon diberi tanda silang (x) pada kolom jawaban Bapak/Ibu yang dianggap paling sesuai.

2. Setiap pertanyaan hanya membutuhkan satu jawaban

3. Mohon untuk Bapak/Ibu memberikan jawaban yang sebenarnya

4. Terimakasih atas partisipasi Bapak/Ibu

A. Profil Responden

Jawablah dengan mengisi data diri atau memberikan tanda silang (x) pada jawaban yang

tersedia

1. Jenis Kelamin : □ Pria □ Wanita

2. Usia : □ ≥ 20 tahun

□ 21-30 tahun

□ 31-40 tahun

□ ≥ 41 tahun

3. Pendapatan per bulan : □ ≤ Rp. 1.000.000

□ Rp. 1.000.000 – Rp. 3.000.000

□ Rp. 3.000.000 – Rp. 6.000.000

□ ≥ Rp. 6.000.000

4. Wilayah Usaha : □ Jakarta Pusat

□ Jakarta Barat

□ Jakarta Selatan

□ Jakarta Utara

□ Jakarta Timur

□ Tangerang Selatan

□ Kota Tangerang

Page 146: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

B. Pertanyaan Umum

1. Sudah berapa lamakah anda menggunakan internet?

□ ≤ 1 tahun □ 1-4 tahun □ 5-8 tahun □ ≥ 8 tahun

2. Apakah anda sudah menggunakan GOPAY sebagai mobile payment (metode

pembayaran berbasis seluler)?

□ Sudah □ Belum

3. Sudah berapa lama menggunakan GOPAY sebagai metode pembayaran?

□ < 1 bulan □ 2 – 5 bulan □ 6 – 12 bulan □ > 12 bulan

4. Apakah anda sudah siap untuk menerima penerapan GOPAY sebagai metode

pembayaran pada usaha anda?

□ sangat siap □ tidak siap

□ siap □ sangat tidak siap

□ cukup siap

C. Pertanyaan Penelitian

Jawablah dengan memberikan tanda silang (x) pada jawaban yang tersedia. Pilihan jawaban

terdiri dari tujuh pilihan yaitu:

Jawaban Singkatan Nilai

STS Sangat Tidak Setuju 1

TS Tidak Setuju 2

ATS Agak Tidak Setuju 3

N Netral 4

AS Agak Setuju 5

S Setuju 6

SS Sangat Setuju 7

No Pertanyaan STS TS ATS N AS S SS Relative Advantage

1. Saya merasa pembayaran dengan

GOPAY tidak perlu keahlian

khusus

2. Dengan GOPAY, saya tidak

perlu memelihara sistem

pembayaran yang dilakukan secara

digital

3. Dengan GOPAY, saya merasa

usaha saya dapat memudahkan

Page 147: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

konsumen untuk melakukan

pembayaran

4. Usaha saya mengalami

peningkatan dengan penggunaan

GOPAY sebagai metode

pembayaran

Compability

5. Saya tidak merasa kesulitan dalam

melayani pembeli yang membayar

menggunakan GOPAY

6. Saya merasa bahwa GOPAY

adalah metode pembayaran yang

cocok dengan usaha saya

7. Saya merasa bahwa GOPAY

konsisten dengan usaha yang saya

miliki

8. Saya merasa bahwa GOPAY

tidak merubah aturan yang sudah

saya tetapkan pada usaha saya

Complexity

9. Saya merasa GOPAY mudah

untuk digunakan

10. Saya tidak menemukan kesulitan

dalam menggunakan GOPAY

11. Saya merasa GOPAY membuat

saya kesulitan untuk melakukan

transaksi

12. Saya sangat mengerti sistem

pembayaran dengan menggunakan

GOPAY

Organizational Competency

13. Usaha saya sangat

memprioritaskan GOPAY

sebagai metode pembayaran

14. GOPAY membuat usaha saya

mudah beradaptasi dengan keadaan

sekitar

15. Jika saya kesulitan menggunakan

GOPAY, pegawai lain dapat

mengajarkan saya

16. Pemilik Usaha selalu menyarankan

untuk menggunakan GOPAY

agar lebih baik dalam melayani

Top Management Support

17. Saya merasa, Pemilik usaha selalu

berbagi informasi mengenai usaha

yang sedang berjalan

18. Pemilik usaha adalah pemimpin

yang kuat dan dapat memajukan

usaha kami

19. Pemilik usaha mengajarkan bahwa

GOPAY adalah metode

pembayaran yang harus digunakan

Page 148: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

20. Pemilik Usaha dapat mengatasi

resiko yang terjadi dalam

menggunakan GOPAY

Training and Education

21. Saya akan mengerti sistem

pembayaran dengan GOPAY jika

diadakan pelatihan dan

pembelajaran tentang GOPAY

secara berkala

22. Di tempat saya bekerja, saya

diberikan pelatihan dan

pembelajaran untuk menggunakan

GOPAY

23. Dengan adanya pelatihan dan

pembelajaran dalam menggunakan

GOPAY membuat saya lebih

memahami metode pembayaran ini

24. Dengan pelatihan dan

pembelajaran dalam menggunakan

GOPAY meningkatkan

kepercayaan diri saya dalam

melayani pembeli menggunakan

GOPAY

Competitive Pressure

25. Dengan menggunakan GOPAY,

usaha saya memiliki daya saing

yang kuat

26. Dengan menggunakan GOPAY,

usaha saya memiliki nilai lebih

27. Dengan menggunakan GOPAY,

usaha saya lebih disenangi

ketimbang metode pembayaran

tunai

28. Dengan menggunakan GOPAY,

usaha saya lebih disenangi

daripada mobile payment yang

lainnya

Trading Partner Support

29. Pihak GOPAY (Gojek) telah

memastikan bahwa GOPAY

adalah sistem pembayaran yang

telah teruji

30. Pihak GOPAY (Gojek) telah

memastikan bahwa GOPAY

adalah sistem pebayaran yang

aman

31. Pihak GOPAY (Gojek) telah

memastikan bahwa dengan

menggunakan GOPAY, usaha

saya telah memiliki jaminan dari

pemerintah

32. Saya yakin dengan menggunakan

GOPAY usaha saya sudah

Page 149: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

terjamin dari berbagai pihak yang

bekerja sama dengan GOPAY

Adoption Intention

33. Secara Keseluruhan, saya berminat

untuk menggunakan GOPAY

sebagai metode pembayaran pada

usaha saya

34. Saya tertarik terhadap

perkembangan teknologi seperti

GOPAY untuk metode

pembayaran yang lebih efektif dan

efisien pada usaha saya

35. Saya mau menawarkan rekan usaha

saya untuk menggunakan

GOPAY sebagai metode

pembayaran

Page 150: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

LAMPIRAN 2: DATA RESPONDEN

TE OR EN AI

5 5 5 5 6 6 6 6 7 7 7 7 6 6 6 6 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 6 7

7 5 7 6 7 6 6 6 6 6 7 7 3 7 7 4 6 7 4 7 6 6 6 6 7 7 4 5 6 6 6 6 7 6 4

6 2 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 2 6 6 6 6 6 2 6 6 6 6 6 6 6 6 2 6 2 2 4 2 5 6

3 5 6 4 6 6 4 3 6 5 5 5 3 3 4 3 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4

7 6 6 3 4 3 4 1 7 4 6 6 1 6 6 4 5 6 3 3 7 3 7 7 5 7 3 7 4 4 4 4 1 6 4

5 5 6 4 5 4 3 4 6 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 6 5 5 4 5 4

7 4 5 4 6 4 4 5 6 6 6 7 2 7 6 4 4 6 3 6 7 3 6 6 7 7 7 4 7 6 6 6 4 5 5

3 3 6 7 7 4 6 5 6 6 4 6 4 7 6 4 7 7 4 6 7 4 6 4 7 7 4 4 7 7 3 3 2 6 6

6 6 6 4 5 2 6 6 6 4 6 6 1 6 7 2 6 7 2 2 6 6 6 6 6 6 4 6 7 7 7 7 4 5 4

5 6 6 4 6 5 4 4 6 6 5 3 4 6 4 4 4 4 4 4 6 4 6 6 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4

5 5 4 3 4 3 3 1 5 6 4 5 1 4 4 2 4 4 3 3 6 4 6 6 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4

5 5 4 3 4 3 3 1 5 6 4 5 1 4 4 2 4 4 3 3 6 4 6 6 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4

7 4 6 3 6 5 6 7 7 7 7 2 4 6 7 3 7 2 6 4 5 5 6 6 6 3 3 6 6 6 6 6 5 5 6

6 4 6 3 6 5 4 5 6 6 6 6 3 6 6 6 6 4 4 4 6 6 6 6 2 5 3 3 6 6 4 3 5 5 6

6 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6 7 6 6 6 6 6 4 6 6 5 6 5 5 6

6 2 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6 3 5 6 6 5 3 6 3 3 6 6 6 6 6 4 4 6 6 5 6 5 4 4

6 6 6 5 6 4 4 4 6 4 6 4 6 6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6

5 5 4 3 4 3 3 1 5 6 4 5 1 4 4 2 4 4 3 3 6 4 6 6 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4

7 4 6 3 6 5 6 7 7 7 7 2 4 6 7 3 7 2 6 4 5 5 6 6 6 3 3 6 6 6 6 6 5 4 6

5 5 4 3 4 3 3 1 5 6 4 5 1 4 4 2 4 4 3 3 6 4 6 6 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4

7 6 6 6 6 6 6 6 7 7 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 7 7 7 4 7

7 7 7 7 7 7 7 6 6 7 7 6 4 6 6 4 4 7 7 6 6 7 7 6 4 6 6 4 7 7 6 6 7 6 4

5 6 6 5 5 5 6 5 6 5 5 5 5 6 6 6 5 6 5 5 6 5 5 6 6 6 7 6 5 6 6 6 5 6 6

6 7 5 4 3 4 5 5 5 6 7 7 6 5 6 5 5 6 5 5 6 6 6 7 6 5 6 6 5 5 5 6 5 4 6

6 2 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6 3 5 6 6 5 3 6 3 3 6 6 6 6 6 4 4 6 6 5 6 5 4 4

5 5 4 5 7 6 6 7 6 4 7 6 7 7 7 7 6 6 7 4 7 6 6 7 7 3 6 4 5 5 2 4 7 6 7

6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 4 6

5 5 4 3 4 3 3 1 5 6 4 5 1 4 4 2 4 4 3 3 6 4 6 6 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4

6 6 6 2 6 6 6 6 6 6 6 6 3 4 6 3 4 4 4 4 5 1 1 1 6 6 6 6 6 6 1 6 5 4 6

5 5 4 3 4 3 3 1 5 6 4 5 1 4 4 2 4 4 3 3 6 4 6 6 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4

4 4 6 5 6 6 4 5 6 6 6 6 2 6 6 2 6 6 2 2 3 4 4 4 5 6 6 4 4 4 4 4 5 4 5

5 6 6 5 5 5 6 5 6 5 5 5 5 6 6 6 5 6 5 5 6 5 5 6 6 6 7 6 5 6 6 6 5 6 6

5 6 6 5 5 5 6 5 6 5 5 5 5 6 6 6 5 6 5 5 6 5 5 6 6 6 7 6 5 6 6 6 5 6 6

4 3 2 5 3 4 3 6 3 2 5 2 4 5 3 3 5 2 5 6 3 6 6 3 3 2 2 2 4 4 4 4 3 4 4

4 3 2 5 3 4 3 6 3 2 5 2 4 5 3 3 5 2 5 6 3 6 6 3 3 2 2 2 4 4 4 4 3 4 4

4 3 2 5 3 4 3 6 3 2 5 2 4 5 3 3 5 2 5 6 3 6 6 3 3 2 2 2 4 4 4 4 3 4 4

4 3 2 5 3 4 3 6 3 2 5 2 4 5 3 3 5 2 5 6 3 6 6 3 3 2 2 2 4 4 4 4 3 4 4

4 3 2 5 3 4 3 6 3 2 5 2 4 5 3 3 5 2 5 6 3 6 6 3 3 2 2 2 4 4 4 4 3 4 4

7 7 6 5 5 4 4 5 6 5 7 7 4 4 6 4 4 4 5 5 7 5 6 7 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5

6 6 5 5 5 6 5 6 5 5 5 5 6 6 6 5 6 5 5 6 5 5 6 6 6 7 6 5 6 6 6 6 7 4 6

Page 151: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

5 5 5 5 6 6 6 6 7 7 7 7 6 6 6 6 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 6 7

5 5 5 5 6 6 6 6 7 7 7 7 6 6 6 6 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 6 7

7 5 7 6 7 6 6 6 6 6 7 7 3 7 7 4 6 7 4 7 6 6 6 6 7 7 4 5 6 6 6 6 7 6 4

7 5 7 6 7 6 6 6 6 6 7 7 3 7 7 4 6 7 4 7 6 6 6 6 7 7 4 5 6 6 6 6 7 6 4

7 7 6 5 5 4 4 5 6 5 7 7 4 4 6 4 4 4 5 5 7 5 6 7 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5

3 3 6 7 7 4 6 5 6 6 4 6 4 7 6 4 7 7 4 6 7 4 6 4 7 7 4 4 7 7 3 3 5 6 6

7 5 7 6 7 6 6 6 6 6 7 7 3 7 7 4 6 7 4 7 6 6 6 6 7 7 4 5 6 6 6 6 7 6 4

7 5 7 6 7 6 6 6 6 6 7 7 3 7 7 4 6 7 4 7 6 6 6 6 7 7 4 5 6 6 6 6 7 6 4

7 5 7 6 7 6 6 6 6 6 7 7 3 7 7 4 6 7 4 7 6 6 6 6 7 7 4 5 6 6 6 6 7 6 4

3 3 6 7 7 4 6 5 6 6 4 6 4 7 6 4 7 7 4 6 7 4 6 4 7 7 4 4 7 7 3 3 5 6 6

6 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6 7 6 6 6 6 6 4 6 6 5 6 5 4 6

6 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6 7 6 6 6 6 6 4 6 6 5 6 5 4 6

6 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6 7 6 6 6 6 6 4 6 6 5 6 5 4 6

6 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6 7 6 6 6 6 6 4 6 6 5 6 6 4 6

6 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6 7 6 6 6 6 6 4 6 6 5 6 6 4 6

5 5 5 5 6 6 6 6 7 7 7 7 6 6 6 6 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 7

7 4 5 4 6 4 4 5 6 6 6 7 2 7 6 4 4 6 3 6 7 3 6 6 7 7 7 4 7 6 6 6 4 4 5

7 5 7 6 7 6 6 6 6 6 7 7 3 7 7 4 6 7 4 7 6 6 6 6 7 7 4 5 6 6 6 6 7 7 4

5 5 4 3 4 3 3 1 5 6 4 5 1 4 4 2 4 4 3 3 6 4 6 6 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4

7 6 6 3 4 3 4 1 7 4 6 6 1 6 6 4 5 6 3 3 7 3 7 7 5 7 3 7 4 4 4 4 1 7 4

7 5 7 6 7 6 6 6 6 6 7 7 3 7 7 4 6 7 4 7 6 6 6 6 7 7 4 5 6 6 6 6 7 7 4

7 4 5 4 6 4 4 5 6 6 6 7 2 7 6 4 4 6 3 6 7 3 6 6 7 7 7 4 7 6 6 6 4 4 5

7 5 7 6 7 6 6 6 6 6 7 7 3 7 7 4 6 7 4 7 6 6 6 6 7 7 4 5 6 6 6 6 7 7 4

7 5 7 6 7 6 6 6 6 6 7 7 3 7 7 4 6 7 4 7 6 6 6 6 7 7 4 5 6 6 6 6 7 7 4

3 5 6 4 6 6 4 3 6 5 5 5 3 3 4 3 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4

7 4 5 4 6 4 4 5 6 6 6 7 2 7 6 4 4 6 3 6 7 3 6 6 7 7 7 4 7 6 6 6 4 4 5

3 5 6 4 6 6 4 3 6 5 5 5 3 3 4 3 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4

3 5 6 4 6 6 4 3 6 5 5 5 3 3 4 3 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4

5 5 4 3 4 3 3 1 5 6 4 5 1 4 4 2 4 4 3 3 6 4 6 6 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4

5 5 4 3 4 3 3 1 5 6 4 5 1 4 4 2 4 4 3 3 6 4 6 6 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4

7 4 5 4 6 4 4 5 6 6 6 7 2 7 6 4 4 6 3 6 7 3 6 6 7 7 7 4 7 6 6 6 4 4 5

7 4 5 4 6 4 4 5 6 6 6 7 2 7 6 4 4 6 3 6 7 3 6 6 7 7 7 4 7 6 6 6 4 4 5

5 5 4 3 4 3 3 1 5 6 4 5 1 4 4 2 4 4 3 3 6 4 6 6 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4

5 5 4 3 4 3 3 1 5 6 4 5 1 4 4 2 4 4 3 3 6 4 6 6 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4

5 5 4 3 4 3 3 1 5 6 4 5 1 4 4 2 4 4 3 3 6 4 6 6 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4

5 5 4 3 4 3 3 1 5 6 4 5 1 4 4 2 4 4 3 3 6 4 6 6 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4

3 5 6 4 6 6 4 3 6 5 5 5 3 3 4 3 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4

7 4 5 4 6 4 4 5 6 6 6 7 2 7 6 4 4 6 3 6 7 3 6 6 7 7 7 4 7 6 6 6 4 4 5

5 5 4 3 4 3 3 1 5 6 4 5 1 4 4 2 4 4 3 3 6 4 6 6 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4

5 5 4 3 4 3 3 4 5 6 4 5 1 4 4 2 4 4 3 3 6 4 6 6 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4

5 5 4 3 4 3 3 4 5 6 4 5 1 4 4 2 4 4 3 3 6 4 6 6 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4

5 5 4 3 4 3 3 5 5 6 4 5 1 4 4 2 4 4 3 3 6 4 6 6 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4

3 5 6 4 6 6 4 3 6 5 5 5 3 3 4 3 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4

Page 152: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

5 5 4 3 4 3 3 1 5 6 4 5 1 4 4 2 4 4 3 3 6 4 6 6 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4

5 5 4 3 4 3 3 1 5 6 4 5 1 4 4 2 4 4 3 3 6 4 6 6 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4

3 5 6 4 6 6 4 3 6 5 5 5 3 3 4 3 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4

7 4 5 4 6 4 4 5 6 6 6 7 2 7 6 4 4 6 3 6 7 3 6 6 7 7 7 4 7 6 6 6 4 4 5

3 5 6 4 6 6 4 3 6 5 5 5 3 3 4 3 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4

3 5 6 4 6 6 4 3 6 5 5 5 3 3 4 3 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4

7 4 5 4 6 4 4 5 6 6 6 7 2 7 6 4 4 6 3 6 7 3 6 6 7 7 7 4 7 6 6 6 4 4 5

7 5 7 6 7 6 6 6 6 6 7 7 3 7 7 4 6 7 4 7 6 6 6 6 7 7 4 5 6 6 6 6 7 7 4

7 5 7 6 7 6 6 6 6 6 7 7 3 7 7 4 6 7 4 7 6 6 6 6 7 7 4 5 6 6 6 6 7 7 4

7 5 7 6 7 6 6 6 6 6 7 7 3 7 7 4 6 7 4 7 6 6 6 6 7 7 4 5 6 6 6 6 7 7 4

5 5 6 4 5 4 3 4 6 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 6 5 5 4 5 4

5 5 6 4 5 4 3 4 6 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 6 5 5 4 5 4

5 5 6 4 5 4 3 4 6 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 6 5 5 4 5 4

5 5 6 4 5 4 3 4 6 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 6 5 5 4 5 4

5 5 4 3 4 3 3 1 5 6 4 5 1 4 4 2 4 4 3 3 6 4 6 6 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4

5 5 4 3 4 3 3 1 5 6 4 5 1 4 4 2 4 4 3 3 6 4 6 6 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4

5 5 4 3 4 3 3 1 5 6 4 5 1 4 4 2 4 4 3 3 6 4 6 6 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4

7 4 5 4 6 4 4 5 6 6 6 7 2 7 6 4 4 6 3 6 7 3 6 6 7 7 7 4 7 6 6 6 4 4 5

3 3 6 7 7 4 6 5 6 6 4 6 4 7 6 4 7 7 4 6 7 4 6 4 7 7 4 4 7 7 3 3 2 7 6

5 5 4 3 4 3 3 1 5 6 4 5 1 4 4 2 4 4 3 3 6 4 6 6 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4

5 5 4 3 4 3 3 1 5 6 4 5 1 4 4 2 4 4 3 3 6 4 6 6 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4

7 4 5 4 6 4 4 5 6 6 6 7 2 7 6 4 4 6 3 6 7 3 6 6 7 7 7 4 7 6 6 6 4 4 5

3 3 6 7 7 4 6 5 6 6 4 6 4 7 6 4 7 7 4 6 7 4 6 4 7 7 4 4 7 7 3 3 2 7 6

5 5 4 3 4 3 3 1 5 6 4 5 1 4 4 2 4 4 3 3 6 4 6 6 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4

3 3 6 7 7 4 6 5 6 6 4 6 4 7 6 4 7 7 4 6 7 4 6 4 7 7 4 4 7 7 3 3 6 7 6

6 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6 7 6 6 6 6 6 4 6 6 5 6 6 5 6

6 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6 7 6 6 6 6 6 4 6 6 5 6 6 5 6

6 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6 7 6 6 6 6 6 4 6 6 5 6 6 5 6

6 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6 7 6 6 6 6 6 4 6 6 5 6 6 5 6

6 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6 7 6 6 6 6 6 4 6 6 5 6 6 5 6

5 5 5 5 6 6 6 6 7 7 7 7 6 6 6 6 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 7

3 5 6 4 6 6 4 3 6 5 5 5 3 3 4 3 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4

3 5 6 4 6 6 4 3 6 5 5 5 3 3 4 3 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4

5 5 5 5 6 6 6 6 7 7 7 7 6 6 6 6 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 7

7 5 7 6 7 6 6 6 6 6 7 7 3 7 7 4 6 7 4 7 6 6 6 6 7 7 4 5 6 6 6 6 7 7 4

5 5 4 3 4 3 3 1 5 6 4 5 1 4 4 2 4 4 3 3 6 4 6 6 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4

5 5 4 3 4 3 3 1 5 6 4 5 1 4 4 2 4 4 3 3 6 4 6 6 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4

5 5 4 3 4 3 3 1 5 6 4 5 1 4 4 2 4 4 3 3 6 4 6 6 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4

5 5 4 3 4 3 3 1 5 6 4 5 1 4 4 2 4 4 3 3 6 4 6 6 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4

5 5 4 3 4 3 3 1 5 6 4 5 1 4 4 2 4 4 3 3 6 4 6 6 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4

3 5 6 4 6 6 4 3 6 5 5 5 3 3 4 3 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4

6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 4 4 4 4 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

7 7 7 7 6 6 6 6 4 4 4 4 7 7 7 7 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 7 7 6 6 6 6 6 5 4

Page 153: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

6 6 6 6 4 4 4 4 6 6 6 6 6 6 6 6 4 4 4 4 6 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5

6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 4 4 4 4 7 7 7 7 6 6 6 6 7 7 7 7 6 5 4

6 6 6 6 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6

6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6

7 7 7 7 6 6 6 6 7 7 7 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 4 4 4 4 6 6 6 6 6 5 6

6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 6 6 6 6 5 6

6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 4 4 4 4 6 6 6 6 5 5 5

6 6 6 6 7 7 7 7 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 6 6 7 7 7 7 6 5 6

6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6

6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 4 4 4 4 6 6 6 6 6 5 6

6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 6 6 6 5 6

6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6

6 6 6 6 6 6 6 3 3 3 3 3 6 6 6 6 3 3 3 3 6 6 6 6 5 5 5 5 6 6 6 6 4 4 4

4 4 4 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

6 6 6 6 6 6 6 6 4 4 4 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6

6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6

7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 6 6 6 6 6 6 4 4 4 4 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7

7 7 7 7 6 6 6 6 4 4 4 4 6 6 6 6 4 4 4 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6

6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6

7 7 7 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 7 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6

5 6 6 5 5 5 6 5 6 5 5 5 5 6 6 6 5 7 5 6 6 5 5 6 6 6 7 6 5 6 6 6 6 7 6

6 5 5 5 6 5 6 5 5 5 5 6 6 6 5 7 5 6 6 5 5 6 6 6 7 6 5 6 6 6 6 7 6 5 6

7 4 5 4 6 4 4 5 6 6 6 7 2 7 6 4 4 6 3 6 7 3 6 6 7 7 7 4 7 6 6 6 4 4 5

3 5 6 4 6 6 4 3 6 5 5 5 3 3 4 3 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4

6 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6 7 6 6 6 6 6 4 6 6 5 6 6 5 6

7 7 6 5 5 4 4 5 6 5 7 7 4 4 6 4 4 4 5 5 7 5 6 7 4 4 5 4 5 5 5 5 6 6 5

3 3 6 7 7 4 6 5 6 6 4 6 4 7 6 4 7 7 4 6 7 4 6 4 7 7 4 4 7 7 3 3 6 7 6

6 6 5 5 5 6 5 6 5 5 5 5 6 6 6 5 6 5 5 6 5 5 6 6 6 7 6 5 6 6 6 6 7 6 6

5 5 6 4 5 4 3 4 6 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 6 5 5 4 6 4

6 6 6 4 5 2 6 6 6 4 6 6 1 6 7 2 6 7 2 2 6 6 6 6 6 6 4 6 7 7 7 7 4 6 4

6 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6 7 6 6 6 6 6 4 6 6 5 6 6 6 6

5 5 5 5 6 6 6 6 7 7 7 7 6 6 6 6 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 7 7 4 6 4

7 5 7 6 7 6 6 6 6 6 7 7 6 7 7 4 6 7 4 7 6 6 6 6 7 7 4 5 5 6 5 5 4 6 4

7 4 6 4 6 5 6 7 7 7 7 2 4 6 7 3 7 2 6 4 5 5 6 6 6 3 3 6 6 6 6 6 6 6 6

7 6 6 6 6 6 6 6 7 7 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 7 7 7 6 7

6 4 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6 3 5 6 6 5 3 6 3 3 6 6 6 6 6 4 4 6 6 5 6 6 6 4

6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6

6 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6 7 6 6 6 6 6 4 6 6 5 6 6 6 6

7 7 7 7 7 7 7 6 6 7 7 6 4 6 6 4 4 7 7 6 6 7 7 6 4 6 6 4 7 7 6 6 7 7 4

5 6 6 5 5 5 6 5 6 5 5 5 5 6 6 6 5 6 5 5 6 5 5 6 6 6 7 6 5 6 6 6 6 7 6

5 6 6 5 5 5 6 5 6 5 5 5 5 6 6 6 5 6 5 5 6 5 5 6 6 6 7 6 5 6 6 6 6 7 6

6 6 5 5 5 6 5 6 5 5 5 5 6 6 6 5 6 5 5 6 5 5 6 6 6 7 6 5 6 6 6 6 7 6 6

6 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6 7 6 6 6 6 6 4 6 6 5 6 6 6 6

Page 154: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha

7 5 7 6 7 6 6 6 6 6 7 7 3 7 7 4 6 7 4 7 6 6 6 6 7 7 4 5 6 6 6 6 7 7 4

6 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6 7 6 6 6 6 6 4 6 6 5 6 6 6 6

7 7 7 7 7 7 7 6 6 7 7 6 4 6 6 4 4 7 7 6 6 7 7 6 4 6 6 4 7 7 6 6 7 7 7

6 6 4 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 5 5 6 6 5 6 6 5 6 6 6 5 7 7 7 6 6 5 6 5 6

7 4 6 5 6 5 6 7 7 7 7 4 4 6 7 5 7 6 6 4 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6

6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7

Page 155: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha
Page 156: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha
Page 157: KESIAPAN PENGGUNAAN MOBILE PAYMENT GOPAY PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47895... · 2019-10-28 · kesiapan penggunaan mobile payment gopay pada usaha