kesiapan indonesia dalam revolusi industri 4 -...

27
KESIAPAN INDONESIA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS Jakarta, 16 April 2018 Disampaikan dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9, Kementerian Komunikasi dan Informatika

Upload: lenhu

Post on 20-Jun-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KESIAPAN INDONESIA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1523852865_DE_BAPPENAS___Indonesia_Siap_Menuju... · Makanan dan hewan hidup untuk makanan Minuman dan tembakau

KESIAPAN INDONESIA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS

Jakarta, 16 April 2018

Disampaikan dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9, Kementerian Komunikasi dan Informatika

Page 2: KESIAPAN INDONESIA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1523852865_DE_BAPPENAS___Indonesia_Siap_Menuju... · Makanan dan hewan hidup untuk makanan Minuman dan tembakau

REPUBLIK INDONESIA

2

Outline

Pencapaian Pembangunan Nasional danSasaran Ekonomi Makro

Pembangunan Industri Nasional menuju Era 4.0

Lanjutan Agenda Reformasi Ekonomi: Rencana Kerja Pemerintah

Page 3: KESIAPAN INDONESIA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1523852865_DE_BAPPENAS___Indonesia_Siap_Menuju... · Makanan dan hewan hidup untuk makanan Minuman dan tembakau

REPUBLIK INDONESIA

3

Pencapaian Pembangunan Nasionaldan Sasaran Ekonomi Makro

Page 4: KESIAPAN INDONESIA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1523852865_DE_BAPPENAS___Indonesia_Siap_Menuju... · Makanan dan hewan hidup untuk makanan Minuman dan tembakau

REPUBLIK INDONESIA

4

Ekonomi Indonesia Menunjukkan Perbaikan Secara Bertahap…

• Konsumsi rumah tangga di Q4-2017 membaik, walaupun masihsedikit di bawah 5,0%. Faktor penyebabnya:

Smart consumers: masyarakat Indonesia lebih memilih dalamberbelanja yang seperlunya.

Leissure consumers: lebih menyenangi aktivitas terkait rekreasi.

Saving behavior: lebih banyak menabung terutama kelompokmenengah ke atas.

• Industri non-migas dalam dua kuartal terakhir tumbuh cukup baik

(Q3 lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional).

Sumber: BPS (diolah)

Komponen 20162017

2017I II III IV

Konsumsi Rumah Tangga 5,01 4,94 4,95 4,93 4,97 4,95

Konsumsi LNPRT 6,64 8,07 8,52 6,02 5,24 6,91

Konsumsi Pemerintah -0,14 2,69 -1,92 3,48 3,81 2,14

PMTB 4,47 4,77 5,34 7,08 7,27 6,15

Ekspor -1,57 8,41 2,80 17,01 8,50 9,09

Impor -2,45 4,81 0,20 15,46 11,81 8,06

Pertumbuhan Sektor

Pertanian 3,36 7,15 3,23 2,77 2,44 3,81

Pertambangan 0,95 -1,22 2,12 1,84 0,08 0,69Industri 4,26 4,28 3,50 4,85 4,46 4,27

Industri Non Migas 4,43 4,80 3,93 5,46 5,14 4,84

Perdagangan 4,03 4,61 3,47 5,20 4,47 4,44

Transportasi & Pergudangan 7,45 8,06 8,80 8,88 8,21 8,49

Informasi dan Komunikasi 8,88 10,48 11,06 8,82 8,99 9,81

Jasa Keuangan & Asuransi 8,90 5,99 5,94 6,16 3,85 5,48

PDB 5,03 5,01 5,01 5,06 5,19 5,07

Pertumbuhan Ekonomi (Persen, YoY)

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), diolah kembali

4,95,0 5,1

2015 2016 2017

Page 5: KESIAPAN INDONESIA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1523852865_DE_BAPPENAS___Indonesia_Siap_Menuju... · Makanan dan hewan hidup untuk makanan Minuman dan tembakau

REPUBLIK INDONESIA

5

Perbaikan Ekonomi Disertai Pencapaian Pembangunan Multidimensi

Pengembangan Angkutan BarangBersubsidi Tol Laut Rasio Elektrifikasi

(Persen)

2017 810*)95,35

Konsumsi Listrik per Kapita(kWh)

2017 810*)1.011,5

Kapasitas Pembangkit(GW)

2017 60,49

Ketersediaan Energi Dan Pembangunan Pita Lebar Daerah Terpencil

Infrastruktur konektivitas untuk pemerataan antar wilayah

Pembangunan Bandara Baru

2015 2016 2017

2Bandara

2Bandara

3Bandara

1.Anambas2.Namniwel

1.Miangas2.Morowali

1.Werur2.Maratua3.Koroway Batu

3Rute

6 Rute

9Rute

2015 2016 2017

Penyediaan Lintasan Kereta Api Perintis

3Lintas

6 Lintas

2015 2016 2017

6 Lintas

Pembangunan Jalan Baru dan Jalan Tol

2015 2016 2017

Jalan Baru(kumulatif)

1.286km

1. 845km

2.393km

2015 2016 2017*

132km

176km

332km

Jalan Tol(kumulatif beroperasi)

810*)

Keterangan: Angka Kumulatif

Peringkat daya saing infrastruktur Indonesia meningkat dari 61 (2013/2014) ke 52 (2017/2018)

Sumber: Global Competitiveness Index, WEF, 2017-2018

Kumulatif

Kumulatif

*per November 2017

Page 6: KESIAPAN INDONESIA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1523852865_DE_BAPPENAS___Indonesia_Siap_Menuju... · Makanan dan hewan hidup untuk makanan Minuman dan tembakau

REPUBLIK INDONESIA

6

Trading Across Borders

Enforcing Contracts

Resolving Insolvency

151

116

118

49

104

62

70

108

166

76

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Indicator 91

20182017

144

108

106

38

114

55

43

112

145

38

72

Starting a Business

Dealing with Construction Permits

Registering Property

Getting Electricity

Paying Taxes

Getting Credit

Protecting Minority Investors

7

8

12

11

-10

7

27

-4

21

38

Source: EODB Report by World Bank

Change in ranking

19106

9172

EODB 2016 Ranking

EODB 2017Ranking

EODB 2018Ranking

Improvement of Indonesia’s EODB Ranking EODB Ranking per Indicator

Terjadi Peningkatan dalam Peringkat Indonesia di Beberapa Parameter Pembangunan Ekonomi Internasional

Negara2016

Ranking2020

Proyeksi

Rep Rakyat Tiongkok (▼ -1) 1 2

Amerika Serikat (▲+1) 2 1

Jepang (▬) 4 4

Korea Selatan (▼ -1) 5 6

India (▲+6) 11 5

Thailand (▬) 14 14

Malaysia (▲+4) 17 13

Vietnam (▲+6) 18 12

Indonesia (▲+4) 19 15

Brazil (▲+5) 29 23

Rusia (▬) 32 32Sumber: Global Manufacturing Competitiveness Index 2016, Deloitte Global dan US Council on Competitiveness

Rep Rakyat Tiongkok dan Amerika Serikat masih akan menjadi kekuatan manufaktur dunia.

“The Rise of Mighty Five” yakni India, Thailand, Malaysia, Vietnam dan Indonesia diproyeksikan akan menjadi penantang negara industrialisasi utama.

Indonesia diproyeksikan naik 4 peringkat menjadi peringkat 15.

Global Manufacturing Competitiveness Index

Page 7: KESIAPAN INDONESIA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1523852865_DE_BAPPENAS___Indonesia_Siap_Menuju... · Makanan dan hewan hidup untuk makanan Minuman dan tembakau

REPUBLIK INDONESIA

Perekonomian Tahun 2019 Diperkirakan Tumbuh Stabil dnTerkendali…

• Momentum pemulihan ekonomi global dan perbaikan harga komoditas akan terus berlanjut di tahun 2018 dan 2019.

• Pertumbuhan ekonomi domestik diperkirakan akan terus meningkat dengan tingkat inflasi dan nilai tukar yang terkendali.

• Pembangunan infrastruktur yang sudah mulai operasional akan memicu pertumbuhan ekonomi tahun 2019.

PertumbuhanEkonomi (%)

2017 2018** 2019

5,07 5,4 5,4-5,8

Inflasi (%)

2017* 2018** 2019

3,61 3,5 2,5-4,5

2017 2018** 2019

13.382 13.50013.500-13.700

Nilai Tukar(Rp/USD)

Catatan:* Inflasi Y-o-Y** Sasaran pada APBN 2018

7

Page 8: KESIAPAN INDONESIA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1523852865_DE_BAPPENAS___Indonesia_Siap_Menuju... · Makanan dan hewan hidup untuk makanan Minuman dan tembakau

2018** 2019

11,0 10,7-11,3

7,8 8,1-8,7

8,9 8,6-9,0

2018** 2019

0,4 0,8

3,4 6,2-6,6

6,9 6,9-7,2

5,4(2018)**

5,4-5,8(2019)

PERTUMBUHAN EKONOMI

Sisi Pengeluaran

Sisi Lapangan Usaha

Konsumsi Rumah Tangga

Konsumsi LNPRT

Konsumsi Pemerintah PMTB

Ekspor

Impor

Investasi dan konsumsi rumah tangga diharapkan sebagaisumber pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran

Sumber: ** Prognosa/Estimasi Sementara 2018 dan Perhitungan Bappenas

REPUBLIK INDONESIA

8

Stabilitas yang Ditunjukkan dengan Pertumbuhan Sisi Pengeluaranataupun Lapangan Usaha

Perdagangan

2018** 2019

5,0 5,0-5,1

2018** 2019

9,3 9,2-11,1

2018** 2019

5,4 2,8-3,7

2018** 2019

7,1 7,5-8,3

2018** 2019

4,0 6,0-7,3

2018** 2019

4,8 6,3-7,6

Pertanian Industri Pengolahan

2018** 2019

6,1 5,4-6,0

2018** 2019

5,1 5,1-5,6

2018** 2019

4,0 3,9-4,1

Jasa Keuangan

Infokom

Listrik

Konstruksi Transportasi

Pertambangan

Page 9: KESIAPAN INDONESIA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1523852865_DE_BAPPENAS___Indonesia_Siap_Menuju... · Makanan dan hewan hidup untuk makanan Minuman dan tembakau

REPUBLIK INDONESIA

Rasio Gini

0,38–0,39

Indeks Pembangunan Manusia

71,98Pertumbuhan Ekonomi

5,4–5,8%

Tingkat Kemiskinan

8,5–9,5%

Sasaran Makro Pembangunan Tahun 2019

Tingkat Pengangguran Terbuka

4,8–5,2%

9

Page 10: KESIAPAN INDONESIA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1523852865_DE_BAPPENAS___Indonesia_Siap_Menuju... · Makanan dan hewan hidup untuk makanan Minuman dan tembakau

REPUBLIK INDONESIA

10

Pembangunan Industri Nasional menuju Era 4.0

Page 11: KESIAPAN INDONESIA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1523852865_DE_BAPPENAS___Indonesia_Siap_Menuju... · Makanan dan hewan hidup untuk makanan Minuman dan tembakau

REPUBLIK INDONESIA

11

Pengembangan Industri Nasional Diarahkan untuk Menindaklanjuti IsuProduktivitas, Daya Saing dan Pengembangan Teknologi …

Isu Strategis:1. Tren pertumbuhan dan kontribusi PDB industri menurun, dengan

tingkat kerentanan rantai pasok/nilai yang bervariasi dan dipengaruhistruktur hulu-hilir, harmonisasi kebijakan, ketergantungan imporbahan baku dan penolong, ekonomi biaya tinggi (logistik dankemudahan berusaha).

2. Produktivitas tenaga kerja industri stagnan.3. Ekspor produk manufaktur didominasi produk berteknologi rendah

dan dengan daya saing rendah.

* Produktivitas tenaga kerja Indonesia yang stagnanselama lebih dari 2 dekade dan kehilangan daya saingterhadap tenaga kerja luar negeri.

* Efisiensi pemanfaatan Capital yang melemah (ICOR tinggi) akibat fungsi intermediasi perbankan yang tidak optimal (financial deepening issues) dan akses keuangan yang terbatasbagi banyak masyarakat (financial inclusion issues).

Pertumbuhan PDB Manufaktur Non Migas

Persentase Ekspor Manufaktur Berteknologi Tinggi (%)

Sumber: Bank Dunia (2018)

* Kapasitas manufaktur lokal untuk menghasilkan produkekspor bermuatan teknologi tinggi masih rendah dancenderung kalah bersaing di pasar internasional.

Page 12: KESIAPAN INDONESIA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1523852865_DE_BAPPENAS___Indonesia_Siap_Menuju... · Makanan dan hewan hidup untuk makanan Minuman dan tembakau

REPUBLIK INDONESIA

12

• Komposisi produk ekspor Indonesia masih homogendidominasi oleh produk hasil alam (batubara, CPO dan karet) sehingga tidak terdiversifikasi dengan optimal.

• Indonesia tertinggal dibandingkan negara peers dalam mengembangkan produk baru di bidang manufaktur.

• Produk ekspor negara-negara peers lebih heterogen/keragaman yang baik dan didorong oleh produk dengan kandungan teknologi/value addedyang tinggi.

Ekspor Thailand (2016) - $ 234 Milyar Ekspor Malaysia (2016) - $ 225 Milyar

Saat ini Komposisi Produk Ekspor Indonesia Bersifat Homogen danTertinggal dalam Mengembangkan Produk Baru …

Ekspor Indonesia (2016) - $ 156 Milyar

Makanan dan hewan hidup untuk makanan

Minuman dan tembakau

Bahan mentah (tidak dapat dimakan)

Bahan bakar, pelumas dan bahan terkait

Minyak hewani dan nabati, lemak dan lilin

Produk kimia dan terkait

Barang manufaktur

Permesinan dan transportasi

Barang manufaktur lainnya

Lainnya

Page 13: KESIAPAN INDONESIA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1523852865_DE_BAPPENAS___Indonesia_Siap_Menuju... · Makanan dan hewan hidup untuk makanan Minuman dan tembakau

REPUBLIK INDONESIA

13

Keragaman dan Kompleksitas Produk Indonesia perluDitingkatkan untuk Mampu Bersaing di Pasar Global

• Produk ekspor Indonesia memiliki ragam yang terbatas yang ditunjukkan lokasi produk yang berada di tepian peta keterkaitan antarproduk manufaktur.• Beberapa produk memiliki konsentrasi/kepadatan tinggi yang menunjukkan integrasi hulu-hilir, namun tidak memiliki pengaruh (backward & forward

linkage) terhadap peningkatan kapasitas untuk menghasilkan produk baru dengan teknologi yang lebih tinggi.• Produk ekspor Indonesia masih terbatas untuk ekspor tekstil, hasil perkebunan dan kayu, dan produk kimia yang berada di tepian peta keterkaitan tersebut.

Sedangkan Indonesia masih sangat sedikit memiliki produk ekspor yang memiliki backward & forward linkage yang tinggi.

Makanan dan hewan hidup untuk makanan

Minuman dan tembakau

Bahan mentah (tidak dapat dimakan)

Bahan bakar, pelumas dan bahan terkait

Minyak hewani dan nabati, lemak dan lilin

Produk kimia dan turunannya

Barang manufaktur

Permesinan dan transportasi

Barang manufaktur lainnya

Lainnya

Sumber: Harvard University Atlas of Economic Complexity 2016, diunduh 2018

Economic Complexity: menunjukkan keterkaitan antara produk, berdasarkan kesamaan know-how untuk memproduksi sebuah barang. Produk yang di tepian menunjukkan keterkaitan rendah, sedangkan yang di pusat keterkaitan tinggi.

Page 14: KESIAPAN INDONESIA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1523852865_DE_BAPPENAS___Indonesia_Siap_Menuju... · Makanan dan hewan hidup untuk makanan Minuman dan tembakau

REPUBLIK INDONESIA

14

Pengembangan Produk Indonesia dapat Dilakukan secara Bertahap untukMenuju Tingkat Kualitas dan Kompleksitas Produk yang Lebih Tinggi

• Kapasitas manufakturlokal perlu dikembangkanuntuk menghasilkanproduk ekspor dengankompleksitas/nilai tambahtinggi.

• Dalam jangka menengah, salah satu quick wins yaitumenumbuhkan produkelektrik dan elektronik, mengingat modalitas yang dibutuhkan untukmengejar kemampuanteknologi produksi sudahdimiliki.

Makanan dan hewan hidup untuk makanan

Minuman dan tembakau

Bahan mentah (tidak dapat dimakan)

Bahan bakar, pelumas dan bahan terkait

Minyak hewani dan nabati, lemak dan lilin

Produk kimia dan turunannya

Barang manufaktur

Permesinan dan transportasi

Barang manufaktur lainnya

Lainnya

Sumber: Harvard University Atlas of Economic Complexity 2016, diunduh 2018

Complexity : tingkat kompleksitas untuk memproduksi suatu barang. Nilai ini berbanding lurus dengan nilai tambah yang dihasilkan. Distance: seberapa jauh kapabilitas yang diperlukan untuk memproduksi suatu produk dari kapabilitas yang sudah dimiliki (spesifik negara).

Pengembangan Industri 4.0 menjadi sebuah peluangsignifikan bagi Indonesia alam meningkatkan daya

saing produk industri nasional di pasar global

Page 15: KESIAPAN INDONESIA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1523852865_DE_BAPPENAS___Indonesia_Siap_Menuju... · Makanan dan hewan hidup untuk makanan Minuman dan tembakau

REPUBLIK INDONESIA

15

• ICT Indonesia memiliki peringkat yang cukup baik, tetapi pertumbuhannya belum memenuhi kebutuhan pembangunan Indonesia—utamanya perihal ketertinggalan dalam hal ketersediaan infrastruktur, penggunaan pribadi, dan manfaat ekonomi.

• ICT memiliki korelasi positif yang kuat dengan daya saing suatu negara, dan kemajuan ICT Indonesia belum masih bisa dioptimalkanuntuk mendukung inovasi dan mencapai target pembangunan.

Tantangan: Perlu Penguatan Information, Communication & Technology (ICT) untuk Mencapai

Standar Best-Practices

Page 16: KESIAPAN INDONESIA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1523852865_DE_BAPPENAS___Indonesia_Siap_Menuju... · Makanan dan hewan hidup untuk makanan Minuman dan tembakau

REPUBLIK INDONESIA

16

3 Hal Pendorong Adopsi Mobil Elektrik

Sumber: ING Economics

1. FasterCharging

2. Better Battery3. Cost Efficient

Proyeksi ING Economics untuk pasar Eropa, Mobil Elektrik (EV) akan 100% menggantikan mobilberbasis sistem pembakaran/internal combustion engine (ICE) pada tahun 2030.

Mobil elektrik akan memiliki komponen inti yang jauh lebih sedikit, dengan konsekuensi manfaatdalam bentuk perawatan minimal (Minimum Maintenance) dan hemat (Cost Efficiency).

Pasar senilai $200 miliar untuk Engine Block, Transmission dan Exhaust System akan hilang dantergantikan oleh pasar baru.

Perkembangan Teknologi Sedemikian Cepat dengan Skala yang Sangat Besar, Merubah Dunia Usaha secara Fundamental, contoh Teknologi Mobil Elektrik

Peran Industry 4.0?

Page 17: KESIAPAN INDONESIA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1523852865_DE_BAPPENAS___Indonesia_Siap_Menuju... · Makanan dan hewan hidup untuk makanan Minuman dan tembakau

REPUBLIK INDONESIA

17

• Hampir semua jenis profesi memiliki potensi otomasi. Akan tetapi masing-masing jenis profesi memiliki kadar yang berbeda-beda, dan industripengolahan memiliki salah satu potensi terbesar yaitu 60 persen.

• Dari 4 periode technology breakthrough, otomasi diprediksi memberikan dampak peningkatan produktivitas terbesar (0,8% s.d. 1,4%). Tiga periode breakthrough lainnya adalah:• Periode penemuan mesin uap (0,3%) 1850 - 1910• Periode awal proses mekanisasi (0,4%) 1993 - 2007 • Periode awal IT (0,6%) 1995 - 2005

• Inovasi digital Indonesia akan memfasilitasi peningkatanproduktivitas ekonomi dan membuka peluang baru.

• Indonesia diprediksi akan memiliki pangsa 52% pasar e-commerce Asia Tenggara pada tahun 2025 yang didorongoleh pertumbuhan kelas menengah dan perbaikan aksesinfrastruktur digital.

• Industry 4.0 sejalan dengan tren ini.

POTENSIPELUANG

Perkembangan Teknologi, termasuk Industry 4.0 juga Memberikan Peluangyang Sangat Besar bagi Perkembangan Ekonomi—Saat Ini & Masa Mendatang

Sumber: Temasek dan Google Report

Sumber: McKinsey Global Institute

Page 18: KESIAPAN INDONESIA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1523852865_DE_BAPPENAS___Indonesia_Siap_Menuju... · Makanan dan hewan hidup untuk makanan Minuman dan tembakau

REPUBLIK INDONESIA

18

PERAN PEMERINTAH

-

Industry 4.0 Industry 4.0 Industry 4.0 Industry 4.0 Industry 4.0 Industry 4.0Industry 4.0 Industry 4.0 Industry 4.0 Industry 4.0 Industry 4.0 Industry 4.0 Industry 4.0

Penyiapan Hard-Infrastructure

Penyiapan Soft-Infrastrcture

Adaptasi Regulasi

Pemerintah Perlu Menajamkan Peran yang Sudah Ada untuk MengadaptasiPerubahan yang Terjadi di Masyarakat dan Dunia Usaha

Pemerintah Indonesia harus menyiapkan dukungan dalam skala penuh, dimulai dari:• Percepatan pembangunan infrastruktur fisik (koneksi dan jaringan, sarana

pendukung, kemanan jaringan),• Penyiapan SDM (Up-skilling & Re-skilling, penyusunan kurikulum pendidikan,

peningkatan literasi digital); dan• Memberikan dukungan kebijakan yang sesuai kebutuhan (jaringan pengamanan

masyarakat, perizinan, operasional, kualitas aparatur negara, dsb)

Page 19: KESIAPAN INDONESIA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1523852865_DE_BAPPENAS___Indonesia_Siap_Menuju... · Makanan dan hewan hidup untuk makanan Minuman dan tembakau

REPUBLIK INDONESIA

19

Lanjutan Agenda Reformasi Ekonomi: Perencanaan Pembangunan Sektor

Industri

Page 20: KESIAPAN INDONESIA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1523852865_DE_BAPPENAS___Indonesia_Siap_Menuju... · Makanan dan hewan hidup untuk makanan Minuman dan tembakau

REPUBLIK INDONESIA

4. Peningkatan daya saing industri andalan non pangan5. Peningkatan aktivitas industri di luar Jawa melalui

kawasan industri dan sentra IKM6. Peningkatan kompetensi SDM industri7. Peningkatan kapasitas inovasi dan penerapan

teknologi

1. Perbaikan iklim usaha dan peningkatan investasimanufaktur

2. Peningkatan nilai tambah dan ekspor produkmanufaktur berbasis agro

3. Peningkatan nilai tambah dan ekspor industri hulunon agro dan industri pendukung

Konsep Pembangunan Industri Tahun 2019

1. Nilai tambah manufaktur2. Iklim usaha3. Produktivitas4. Kandungan teknologi5. Ekspor manufaktur

Isu Strategis Tahun 2019

Page 21: KESIAPAN INDONESIA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1523852865_DE_BAPPENAS___Indonesia_Siap_Menuju... · Makanan dan hewan hidup untuk makanan Minuman dan tembakau

REPUBLIK INDONESIA

21

2019 adalah tahun terakhir pelaksanaan RPJMN 2015-2019.RKP 2019 fokus pada optimalisasi pemanfaatan seluruh sumber daya (pemerintah, swasta, perbankan)

untuk mengejar pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan nasional dalam RPJMN.

RKP 2019 Merupakan Kesinambungan Implementasi Money Follows Program

Menajamkan Integrasi

Sumber Pendanaan

Memastikan Pelaksanaan

Program

Menajamkan Prioritas Nasional

Belanja K/L, Belanja Non K/L, Belanja Transfer ke Daerah, PHLN,

BUMN, PINA dan Swasta

Pengendalian Dilakukan Sampai ke Level Proyek

(satuan 3)

RKP2019

30 PP 24 PP

10 PN 5 PN

2018 2019

Page 22: KESIAPAN INDONESIA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1523852865_DE_BAPPENAS___Indonesia_Siap_Menuju... · Makanan dan hewan hidup untuk makanan Minuman dan tembakau

REPUBLIK INDONESIA

22

Tema dan Prioritas Nasional RKP 2019

“PemerataanPembangunan

untukPertumbuhanBerkualitas”

Pembangunan Manusia melalui Pengurangan Kemiskinan dan Peningkatan Pelayanan Dasar

Pengurangan Kesenjangan antarwilayah melalui Penguatan Konektivitas dan Kemaritiman

Peningkatan Nilai Tambah Ekonomi danPenciptaan Lapangan Kerja melalui Pertanian, Industri, Pariwisata, Jasa Produktif Lainnya danPenciptaan Lapangan Kerja

Pemantapan Ketahanan Energi, Pangan, danSumber Daya Air

Stabilitas Keamanan Nasional dan KesuksesanPemilu

12345

Prioritas Nasional

Tema

Titik BeratPembangunan

Industri Nasional

Page 23: KESIAPAN INDONESIA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1523852865_DE_BAPPENAS___Indonesia_Siap_Menuju... · Makanan dan hewan hidup untuk makanan Minuman dan tembakau

REPUBLIK INDONESIA

23

Arah Kebijakan Prioritas Nasional 3

8 Indikator:1. Pertumbuhan PDB Pertanian: 3,9-4,1 %2. Pertumbuhan PDB Industri Pengolahan: 5,1-

5,6%3. Pertumbuhan PDB Perdagangan: 5,4-6,0%

4. Pertumbuhan Investasi (PMTB): 7,5-8,3%5. Pertumbuhan Ekspor Barang dan Jasa: 6,0-7,3%6. Nilai Devisa Pariwisata: Rp. 175-180 Triliun

7. Penyediaan Lapangan Kerja: 2,6-2,9 Juta Orang8. Laju Pertumbuhan PDB per Tenaga Kerja: 4,0 -

5,0%

a) Meningkatkan Hasil Pertanian, Perikanan dan Kehutanan b) Mengembangkan Industri Pengolahan Hasil Pertanian,

Perikanan, dan Kehutanan c) Meningkatkan Mutu, Sertifikasi, dan Standarisasi Hasil

Pertanian, Perikanan, dan Kehutanand) Memperkuat Kelembagaan dan Usaha Pertanian,

Perikanan, dan Kehutanane) Meningkatkan Sarana dan Prasarana Pendukung Nilai

Tambah Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

Meningkatkan Ekspor dan Nilai Tambah Produk Pertanian

Sasaran:Meningkatnya Nilai Tambah Ekonomi dan Lapangan Kerja Pertanian, Industri, Pariwisata dan Jasa Produktif Lainnya,

Mempercepat Peningkatan Ekspor danNilai Tambah Industri Pengolahan

a) Memperbaiki Iklim Usaha dan Meningkatkan Investasi

b) Mengembangkan dan Meningkatkan Investasi Industri Hulu Non Agro dan Pendukung

c) Meningkatkan Daya Saing Industri Andalan Non Pangan

d) Mengembangkan 7 Kawasan Industri dan 6 KEK Industri/Logistik

Meningkatkan Nilai Tambah Pariwisata dan Jasa Produktif Lainnya

a) Mempercepat Pengembangan 10 Kawasan Pariwisata termasuk 4 KEK Pariwisata, dan Penguatan Destinasi Unggulan

b) Memperkuat Struktur Ekonomi Kreatifc) Mengembangkan Kemitraan Usaha Mikro dan Kecil

(UMK) dengan Usaha Menengah dan Besar (UMB)d) Meningkatkan Perdagangan Dalam dan Luar Negerie) Memperluas Akses Keuangan/Pembiayaan

Mempercepat Peningkatan Keahlian Tenaga Kerja

a) Meningkatkan Kerja Sama dengan Dunia Usahab) Menguatkan Penyelenggaraaan Diklat Vokasic) Memantapkan Sistem Sertifikasi Kompetensid) Meningkatkan Keterampilan Wirausaha

Mengembangkan Iptek dan Inovasi untukMeningkatkan Produktivitas

a) Mengembangkan penelitian Bidang Keilmuan Strategis Penunjang Produktivitas

b) Mengembangkan dan Memanfaatkan Teknologi Pengungkit Produktivitas

c) Menyiapkan SDM Iptek (Peneliti, Perekayasa)d) Memperkuat Inovasi dan Penguasaan Teknologi Frontier

Arah Kebijakan:

1 2 3

4 5

Page 24: KESIAPAN INDONESIA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1523852865_DE_BAPPENAS___Indonesia_Siap_Menuju... · Makanan dan hewan hidup untuk makanan Minuman dan tembakau

REPUBLIK INDONESIA

24

Peningkatan Ekspor dan Nilai Tambah Produk Pertanian

Peningkatan Nilai Tambah Pariwisata dan Jasa Produktif

Pengembangan Iptek dan Inovasi untuk Meningkatkan Produktivitas

Percepatan Peningkatan Ekspor dan Nilai Tambah Industri Pengolahan

Percepatan Peningkatan Keahlian Tenaga Kerja

PENINGKATAN NILAI TAMBAH EKONOMI DAN PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA MELALUI PERTANIAN, INDUSTRI, PARIWISATA DAN JASA PRODUKTIF LAINNYA

1

2

3

4

5

PRIORITAS NASIONAL 3

Pendidikan vokasi dansistem kompetensi SDM Industri

Aspek Pembangunan Industri di dalamPrioritas Nasional 3

Industri agro danIKM agro

Industri hulu & andalan non agro, industripendukung, IKM non agro, dan perwilayahanindustri

Ekspor manufaktur Litbang industri

PN

PP

Page 25: KESIAPAN INDONESIA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1523852865_DE_BAPPENAS___Indonesia_Siap_Menuju... · Makanan dan hewan hidup untuk makanan Minuman dan tembakau

REPUBLIK INDONESIA

25

TAX ALLOWANCE IMPORT DUTY FACILITYTAX HOLIDAY

PMK No.159/PMK.010/2015)

5-15 tahun pembebasan pajak dengan pembebasan sampai 20 tahun untuk proyek yang dianggap sebagai proyek strategis.

Pengurangan pajak hingga 100% di 9 industri pionir :1. Industri logam dasar; 2. Industri kilang minyak dan / atau

bahan kimia organik dasar; 3. Industri permesinan; 4. Industri sumber daya terbarukan; 5. Industri perangkat komunikasi;6. Pengolahan hasil pertanian;7. Transportasi laut;8. Industri manufaktur di KEK;9. Infrastruktur ekonomi

Paket investasi minimum Rp 1 triliun (US$ 100 juta)

PP No.9/2016

30% dari nilai investasiPengurangan pajak penghasilanbersih perusahaan selama 6 tahun,5% setiap tahun.

145 segmen bisnis yang memenuhi syarat untuktunjangan pajak, diperluas dari129 segmen dalam peraturansebelumnya.

Di bawah persyaratan tertentuantara lain nilai investasi atauorientasi ekspor, penyerapantenaga kerja, kandungan lokal, dan lokasi proyek, terutama di luar Pulau Jawa.

PMK No. 176/PMK.011/2009)

Mesin, barang, bahan untukproduksi

2 tahun pembebasan bea masukatau 4 tahun untuk perusahaanyang menggunakan mesinproduksi lokal (min 30%)

Industri yang menghasilkanbarang dan / atau layanan, termasuk: Pariwisata dan budayaKendaraan umumLayanan kesehatan masyarakatPertambanganKonstruksiTelekomunikasiPelabuhan

Dilengkapi dengan Penguatan Skema Insentif yang Kompetitif

InsentifPenguranganPajak untukR&D sedang

disiapkan

Page 26: KESIAPAN INDONESIA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1523852865_DE_BAPPENAS___Indonesia_Siap_Menuju... · Makanan dan hewan hidup untuk makanan Minuman dan tembakau

REPUBLIK INDONESIA

26

Menjadi ekonomi negara majuekonomi maju denganpendapatan per kapita:

USD 13.000+

Ekonomi modern dengan tingkatkesejahteraan berkualitas, dan

pendapatan per kapita sebesar USD 29.000

Th 2034 Th 2045

KomponenPertumbuhan

Rata-Rata (2017-2045)

PDB 6,4%

Investasi 7,3%

Ekspor 8,0%

SISI PENGELUARAN SEKTOR INDUSTRIMenjadi penggerak utama perekonomian

Rata-rata pertumbuhan : 7,8%Kontribusi terhadap PDB : 32% (th 2045)

Pendapatan per kapita:

USD 3.377

Th 2015

Sektor Pariwisata, serta Ekonomi Kreatif dan Digital sebagai pendorong pertumbuhan sektor jasa

Sumber: Bappenas, Naskah Akademis Visi Indonesia 2045

… Menjadikan Strategi Saat ini Menjadi Bahan Dasar bagi PertumbuhanLebih Tinggi dalam Jangka Panjang Visi 2045

Page 27: KESIAPAN INDONESIA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4 - fmb9.idfmb9.id/document/1523852865_DE_BAPPENAS___Indonesia_Siap_Menuju... · Makanan dan hewan hidup untuk makanan Minuman dan tembakau

Terima Kasih