kesetimbangan uap cair

12
KESETIMBANGAN UAP CAIR OLEH : CHRISTIN NATALIA SIAHAAN (120405095) M. ALFIKRI RIDHATULLAH (120405114) DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2015

Upload: muhammad-alfikri-ridhatullah

Post on 11-Nov-2015

104 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

kimia fisika, termodinamika, hukum 2 termodinamika

TRANSCRIPT

Komposisi uap yang berada dalam kesetimbanagn dengan suatu cairan yang terdiri dari komponen-komponen dengan komposisi tertentu ditentukan secara eksperimen.

KESETIMBANGAN UAP CAIROLEH : CHRISTIN NATALIA SIAHAAN (120405095)M. ALFIKRI RIDHATULLAH (120405114)

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS SUMATERA UTARA2015PENGENALANKomposisi uap yang berada dalam kesetimbangan dengan suatu cairan yang terdiri dari komponen-komponen dengan komposisi tertentu ditentukan secara eksperimen. Data komposisi uap ditampilkan pada diagram komposisi versus temperatur seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 11.3 pada kondisi tekanan konstan

Cont .Keterangan gambar 3.11Tampilan data kesetimbangan uap-cair yang normal diperlihatkan oleh Gambar 11.3a, kurva ABC menunjukkan suatu cairan dengan berbagai komposisi yang mendidih pada berbagai temperatur, dan kurva ADC menunjukkan komposisi uapnya pada berbagai temperatur yang bersangkutan. Contoh: Suatu cairan dengan komposisi x1 akan mendidih pada temperatur T1 dan komposisi uap yang berada dalam kesetimbangan dengan cairan tersebut adalah y1Berdasarkan kurva-kurva pada gambar 11.3a, b, dan c dapat disimpulkan bahwa untuk sembarang cairan dengan komposis x1 akan menghasilkan uap dengan komposisi tertinggi dimiliki oleh komponen yang lebih mudah menguap (volatile). Dimana simbol x dan y menunjukkan fraksi mol komponen yang lebih volatile di dalam cairan dan di dalam uap.ContPada Gambar 11.3b dan c terdapat suatu komposisi kritis (critical composition) xg. Pada titik ini uap memiliki komposisi yang sama dengan cairan, dengan demikian tidak ada perubahan yang terjadi pada proses pendidihan. Campuran kritis itu disebut azeotrope.Perlu diingat bahwa komposisi uap yang berada dalam kesetimbangan dengan cairan berubah dengan berubahnya tekanan. Untuk kegunaan proses distilasi, data kesetimbangan uap cair lebih bermanfaat jika disajikan dalam bentuk grafik x versus y pada tekanan konstan, hal ini disebabkan kebanyakan operasi distilasi dalam industri dilakukan pada tekanan konstan. Grafik yang dimaksud ditunjukkan oleh Gambar 11.4. Perlu dicatat bahwa temperatur bervariasi di sepanjang kurva.

Cont.Suatu eksperimen tentang kesetimbangan uap-cair untuk campuran benzen dan toluen ditempatkan dan dipanaskan dalam suatu bejana yang tertutup sehingga tekanan di dalam bejana tetap konstan pada tekanan atmosfir dan tidak ada komponen yang lepas dari bejana. Pada eksperimen ini, fraksi mol komponen yang lebih volatile (benzen) dalam campuran (fasa cair) divariasikan, dan harga-harganya di plotkan pada sumbu absis. Untuk setiap harga fraksi mol benzen yang berbeda dalam campuran akan menghasilkan temperatur didih yang berbeda pula, dan harga-harganya diplotkan pada sumbu ordinat. Dari data eksperimen dihasilkan kurva-kurva seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 11.5. Kurva ABCJ menjelaskan hubungan antara fraksi mol komponen dalam fasa cair dengan temperatur didih, dan disebut sebagai kurva didih (boiling curve). Kurva ADEJ disebut sebagai kurva titik embun (dew point). Kurva ini menjelaskan temperatur ketika uap dengan komposisi y mulai mengembun.

Sekarang mari kita lihat perubahan apa yang terjadi bila uap lewat jenuh (titik H) didinginkan sampai ke titik D. Ketika mencapai kondisi D uap mulai terkondensasi, dan tetes cairan yang pertama terbentuk memiliki komposisi K. Pendinginan seterusnya ke titik T menghasilkan cairan L dan uap N. Dengan demikian, kondensasi parsil menghasilkan uap yang kaya dengan komponen lebih volatile sebagai mana yang terjadi pada proses penguapan parsil. Pada kolum distilasi industri kimia, proses penguapan parsil dan kondensasi parsil berlasung secara simultan.Bila suatu campuran memenuhi sifat ideal, baik fasa gas dan fasa cairannya, maka hubungan keseimbangannya dapat dinyatakan dengan Hukum Raoult dan Dalton:

dengan = tekanan uap murni yang dapat dicari dengan: a. Pustaka (tabel, kurva) b. Persamaan Pendekatan (Antoine):

Dengan A, B, dan C adalah suatu tetapan yang berlaku untuk suatu komponen (kisaran daerah suhu yang sempit) dengan suhu < 100 C, t = C.

Hukum RaoultTekanan uap parsial dari sebuah komponen di dalam campuran adalah sama dengan tekanan uap komponen tersebut dalam keadaan murni pada suhu tertentu dikalikan dengan fraksi molnya dalam campuran tersebut.Hukum HenryTekanan parsial spesies dalam fasa uap adalah perbandingan langsung terhadap mol fraksi cairannya.