kesetimbangan kimia
DESCRIPTION
Ini merupakan hasil dari praktikum mengenai pembuktian serta penjelasan singkat tentang kesetimbangan kimia. Semoga dapat membantu..TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
OLEH :PUTRI ANGGREYNI
GOLDA BELADONNAADITYA TRI NUGRAHA
KRISMELISATIA MUTIARA .HOGHY OCTORYKelas : _XI IA 2_
SMA NEGERI 2 PALANGKA RAYAKALTENG
KATA PENGANTAR
Puji syukur akhirnya Laporan Praktikum Kimia ini dapat terselesaikan. Pembahasan teori disusun berdasarkan data-data yang didapat dari berbagai sumber. Pendekatan dan penyajian laporan ini pada dasarnya membahas mengenai Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesetimbangan Kimia beserta penjelasannya.
Kami sebagai penulis telah berusaha menyusun laporan praktikum ini sebaik mungkin. Akan tetapi, kami sadar bahwa laporan ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, semua kritik dan saran demi perbaikan laporan ini akan kami sambut dengan senang hati.
Akhir kata, kami ucapakan terima kasih kepada Bu Herlina selaku guru pengajar Kimia yang telah membimbing dalam pelaksanaan praktikum serta pembuatan laporan ini, sehingga laporan ini dapat terwujud.
Palangkaraya, 28 Januari 2009
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar .........................................................................................2Daftar isi .........................................................................................3Langkah kerja praktikum .............................................................................4Hasil Percobaan .........................................................................................5
I. PEMBAHASAN TEORI
1.1 Konsep Kesetimbangan ................................................................61.2 Azas Le Chatelier ................................................................61.3 Konsep Azas Le Chatelier ....................................................71.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesetimbangan ............................................................................8
1.4.1 Perubahan Konsentrasi ........................................81.4.2 Perubahan Volum ....................................................81.4.3 Perubahan Suhu ....................................................101.4.4 Perubahan Tekanan ....................................................11
1.5 Penambahan Katalis Pada Reaksi Setimbang ............................................................................13
Daftar Pustaka ........................................................................................14Lampiran ....................................................................................... 15
3
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
Tujuan : Menentukan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesetimbangan Kimia
Asal : Gelas Kimia 250 ml Spatula Pipet Tetes Tabung Reaksi
Bahan : Larutan KI 1MLarutan K2SO4 1MLarutan Kristal Pb2SO4 1MLarutan Aquades
Cara Kerja :
A. Percobaan I1. Ambil secukupnya Kristal Pb2SO4 1M, kemudian masukkan ke dalam
tabung reaksi.2. Masukkan KI 1M ke dalam tabung reaksi yang sudah dimasukkan Kristal
Pb2SO4 1M sebelumnya, sebanyak 4 ml.3. Aduk atau kocok tabung reaksi dan lihat reaksi yang terjadi.4. Setelah itu didiamkan hingga terjadi endapan (endapan I).5. Kemudian setelah mengendap, buang cairan yang ada dalam tabung dan
biarkan endapan yang ada.6. Setelah cairan telah dibuang, masukkan aquades ke dalam tabung reaksi
yang berisi endapan yang terjadi sebelumnya.7. Kemudian dikocok sampai muncul endapan dan lihat perubahan yang
terjadi.8. Setelah terjadi endapan lagi, seperti sebelumnya buang cairan yang ada
hingga hanya endapan yang tersisa (endapan II).9. Kemudian masukkan K2SO4 1M ke dalam tabung reaksi yang berisi
endapan II yang telah terjadi sebelumnya.10.Kocok tabung reaksi dan lihat perubahannya.11.Setelah itu, cuci tabung reaksi hingga bersih dan beralih ke percobaan
kedua.
Catatan : Percobaan yang ke II sama seperti Percobaan yang ke I, hanya terdapat perbedaan yaitu,
2. Masukkan K2SO4 1M ke dalam tabung reaksi yang sudah dimasukkan Kristal Pb2SO4 1M sebelumnya, sebanyak 4 ml
9. Kemudian masukkan KI 1M ke dalam tabung reaksi yang berisi endapan larutan ke II.
4
Hasil Percobaan :
Percobaan I : Pada kasus reaksi antara Kristal Pb2SO4 dengan Larutan KI 1M, larutan KI yang awalnya bening berubah warna menjadi kuning tua dan Kristal Pb2SO4 yang semula putih berubah warna menjadi kuning tua sama seperti larutannya, serta saat reaksi terjadi muncul gelembung-gelembung udara. Kemudian setelah didiamkan beberapa saat didapatka endapan (endapan I).
Endapan I dari percobaan ditambah dengan aquades menghasilkan endapan dengan warna kuning yang memudar (endapan II). Larutan aquades berubah warna, semula bening menjadi keruh kekuning-kuningan. Saat reaksi terjadi tak ada gelembung-gelembung udara. Disini aquades bertindak sebagai penetral.
Endapan II yang telah didapat direaksikan kembali dengan Larutan K2SO4 1M dan menghasilkan endapan yang sebagian berwarna kuning sama seperti endapan II serta sebagian lain berwarna putih dengan komposisi endapan berwarna kuning >> endapan berwarna putih.
Percobaan II : Pada kasus reaksi antara Kristal Pb2SO4 dengan Larutan K2SO4 1M, larutan K2SO4 yang semula berwarna bening berubah menjadi keruh keputih-putihan dan menghasilkan endapan berwarna putih (endapan I).
Endapan I dari percobaan direaksikan dengan aquades menghasilkan endapan dengan warna tetap putih yang sedikit memudar (endapan II). Larutan aquades mengalami perubahan warna sedikit yaitu semula bening menjadi keruh. Saat reaksi terjadi muncul gelembung-gelembung udara. Aquades bertindak sebagai penetral.
Endapan II yang telah ada direaksikan kembali dengan larutan KI 1M menghasilkan endapan yang sebagian berwarna putih sama seperti endapan II serta sebagian lagi berwarna kuning dengan komposisi endapan berwarna kuning << endapan berwarna putih.
Berdasarkan hasil percobaan di dapat bahwa Larutan KI 1M menghasilkan endapan Kristal P2SO4 berwarna kuning dan sebaliknya Larutan K2SO4
menghasilkan endapan berwarna putih. Komposisi dari masing-masing pereaksi dan hasil reaksi tidak mengalami perubahan dimana “Hukum Kesetimbangan” berlaku.
5
Konsep Kesetimbangan Kimia yaitu :
Apabila sesuatu reaksi kimia kelihatan seperti “berhenti separuh jalan”, (yaitu warna larutan tak berubah lagi, pembentukan gas berhenti… etc) seolah-olah reaksi kimia berhenti sebelum lengkap 100%…
hasilnya satu campuran bahan reaksi & hasil reaksi
Sebenarnya reaksi tidak “berhenti” ttp pada ketika itu reaksi terjadi dalam dua arah;
ke hadapan: pembentukan hasil reaksi, dan
ke belakang: pembentukan bahan reaksi
Dalam keadaan ini, dikatakan bahawa KESEIMBANGAN DINAMIK telah dicapai.
Azas LE CHÂTELIER
Suatu system dalam keadaan setimbang cenderung mempertahankan kesetimbangannya, sehingga bila ada pengaruh dari luar, maka system akan berubah sedemikian rupa agar segera diperoleh keadaan kesetimbangan lagi.
Seorang ahli kimia Perancis, Henri-Louis Le Châtelier (1850 – 1936) telah mengemukakan satu set prinsip untuk meramal respon sesuatu sistem yang mendapat gangguan saat telah mencapai keadaan setimbang.
Azas LE CHÂTELIER menyatakan bahwa...
6
“Jika dalam suatu sistem kesetimbangan diberikan aksi, maka akan berubah sedemikian rupa sehingga pengaruh aksi itu sekecil mungkin.”
Beberapa aksi yang dapat menimbulkan perubahan pada sistem kesetimbangan antara lain, perubahan konsentrasi, perubahan volum, perubahan tekanan, dan perubahan suhu.
KONSEP AZAS
7
Faktor-Faktor Yg Memperngaruhi Keseimbangan Kimia
1. Perubahan Konsentrasi
Bila ke dalam sesuatu sistem kesetimbangan, konsentrasi salah satu komponennya di tambah maka kesetimbangan akan bergeser dari arah penambahan itu, dan bila salah satu komponen dikurangi maka kesetimbangan akan bergeser ke arah pengurangan itu.
Kadar reaksi ke KANAN dipercepatkan keseimbangan dicapai
dgn lbh cepatKadar reaksi ke KIRI juga dipercepatkan
KESEIMBANGAN TIDAK TERGANGGU
2. Perubahan Volume
8
Bila suatu reaksi dengan jumlah molekul atau partikel sebelum dan sesudah reaksi sama, perubahan volume tidak menggeser letak kesetimbangan.
Untuk reaksi yang jumlah partikel sebelum dan sesudah reaksi tidak sama maka,
Bila volum diperbesar kesetimbangan akan bergeser menuju ke ruas dengan jumlah partikel atau molekul (jumlah koefisien reaksi) yang besar.
Bila volum diperkecil kesetimbangan akan bergeser menuju ke ruas dengan jumlah molekul atau partikel (jumlah koefien reaksi) yang kecil
H2 (g) + I2 (g) 2 HI (g)
Apa yang akan terjadi apabila [ H2 ] ditambah setelah sistem berada dalam keadaan keseimbangan dinamik?
Komposisi zat pereaksi menjadi lebih besar
[H2] bertambah dan bereaksi dgn I2 menyebabkan [I2] berkurang & [HI] bertambah
bukan semua H2 yg ditambah akan bereaksi.
Kedudukan keseimbangan pd akhir reaksi berbeda (tetapi nilai Kc & Kp
masih tetap pada suhu sama)
9
Menurut Azas Le Chatelier, penambahan volum gas Hidrogen (komposisi pereaksi) ke dalam sistem yang berada dalam keseimbangan dinamik akan menyebabkan sistem tersebut akan beranjak ke arah mengurangkan kepekatan gas Hidrogen tersebut sehingga keseimbangan dicapai semula. Yakni sistem akan bergeser ke arah KANAN yaitu gas Hidrogen Iodida (Hasil reaksi) bertambah.
3. Perubahan Suhu
Perubahan suhu pada suatu reaksi setimbang akan menyebabkan terjadinya perubahan harga tetapan kesetimbangan (K) serta perubahan posisi kesetimbangan.
10
REAKSI ENDOTERM: Bahan TB + HABA Hasil TB
REAKSI EKSOTERM: Bahan TB Hasil TB + HABA
Menurut Azas Le Chatelier, jika sistem dalam kesetimbangan terjadi kenaikan suhu, maka akan terjadi pergeseran kesetimbangan ke arah reaksi yang menyerap kalor (∆H positif).
Dimana untuk setiap jenis reaksi berbeda :
REAKSI ENDOTERM, makin besar perubahan suhu maka harga Kp semakin besar, berarti jumlah zat hasil semakin banyak yang diakibatkan terjadinya pergeseran kesetimbangan ke kiri.
REAKSI EKSOTERM, makin besar perubahan suhu maka harga Kp semakin kecil, berarti jumlah hasin zat hasil semakin sedikit yamh diakibatkan terjadinya pergeseran kesetimbangan ke kiri.
Contoh reaksi endoterm :
N2O4 (g) 2 NO2 (g) ( ∆ Ho = 58.0 kJ )
Contoh reaksi eksoterm :
3 H2 (g) + N2 (g) 2 NH3 (g) (∆H ° = - 92 kJ)
4. Perubahan Tekanan
Perubahan tekanan akan berpengaruh pada konsentrasi gas-gas yang ada pada kesetimbangan. Oleh karena itu, pada sistem reaksi setimbang yang tidak melibatkan gas, perubahan tekanan tidak menggeser letak kesetimbangan.
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh perubahan tekanan terhadap sistem kesetimbangan gas dapat diingat kembali tentang persamaan gas ideal.
PV = nRT
11
P = (n/V) RT
Dari persamaan itu dapat diketahui bahwa perubahan tekanan akan berakibat yang sebaliknya dengan perubahan volum. Artinya, bila tekanan diperbesar = volum diperkecil, dan sebaliknya tekanan diperkecil = volum diperbesar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa :
Untuk reaksi kesetimbangan dengan jumlah partikel sebelum reaksi sama dengan jumlah partikel sesudah reaksi, perubahan tekanan tidak akan menggeser letak kesetimbangan.
Untuk reaksi kesetimbangan dengan jumlah partikel sebelum maupun sesudah reaksi tidak sama, maka
Tekanan diperbesar kesetimbangan akan bergeser ke jumlah partikel yang kecil.Tekanan diperkecil kesetimbangan akan bergeser ke jumlah partikel yang besar.
Perhitungan jumlah partikel ini hanya dilakukan terhadap komponen kesetimbangn yang mudah berubah konsentrasinya. Artinya, untuk kesetimbangan heterogen, jumlah partikel hanya dihitung untuk zat-zat yang berwujud gas (g) dan zat-zat yang terlarut dalam larutan (aq). Untuk zat-zat yang berwujud padat (s) dan pelarut murni (l) jumlah partikelnya tidak dihitung.
Kadar TB
Kedudukan keseimbangan
Kesan hanya signifikan pd substrat dalam fasa bergas shj. Kesan pd cecair & pepejal adalah minima & boleh diabaikan
Pemalar keseimbangan
kadar Pemalar
TIADA KESAN
12
(a) Volum diperkecil (tekanan diperbesar) kesetimbangan bergeser ke kanan.
(b) Keadaan setimbang
(c) Volum diperbesar (tekanan diperkecil) kesetimbangan bergeser ke kiri.
Penambahan Katalis pada Reaksi Setimbang
Reaksi pembuatan amonia berlangsung sebagai berikut,
3 H2 (g) + N2 (g) 2 NH3 (g) (∆H ° = - 92 kJ)
Pada suhu 100°C, reaksi akan mencapai keadaan setimbang dalam waktu bertahun-tahun. Apabila ke dalam reaksi tersebut diberi katalis, maka kesetimbangan akan dapat tercapai hanya dalam waktu 5 menit sampai 10 menit. Dengan demikian, katalis dapat mempercepat tercapainya suatu keadaan setimbang.
Apakah pengaruhnya jika suatu reaksi yang sudah dalam keadaan setimbang ditambahkan katalis kedalamnya? Katalis akan mempercepat laju reaksi pembentukan NH3, tetapi sekaligus juga akan mempercepat laju reaksi penguraian menjadi gas N2 dan gas H2. Pengaruh ini sama kuatnya. Dengan demikian, adanya katalis dalam reaksi kesetimbangan, tidak mengakibatkan terjadi pergeseran letak kesetimbangan, tetapi hanya mempercepat tercapainya keadaan setimbang.
13
DAFTAR PUSTAKA
Brady, J.E., Holum, J.R. (1993). Chemistry: The Study of Matter and Its Changes, Wiley, N.Y.
Chang, R. (2002). Chemistry, McGraw-Hill, (7th edition), Singapore.
Sudarmo, Unggul. 2006. KIMIA Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Phibeta
14
LAMPIRAN
Foto-Foto Praktikum Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesetimbangan :
Percobaan I :Antara Kristal Pb2SO4 dengan Larutan KI 1M
Didapatkan Endapan Berwarna Kuning (Endapan I) direaksikan dengan Larutan Aquades
Didapatkan Endapan Berwarna Kuning Memudar (Endapan II) Direaksikan dengan Larutan K2SO4 1M. Membuat endapan yang semula berwarna Kuning menjadi sebagian tetap kuning dan sebagian lagi berwarna putih (Kuning >> Putih ).
15
Percobaan II :
Antara Kristal Pb2SO4 dengan Larutan K2SO4 1M
Didapatkan endapan berwarna putih (endapan I) direaksikan dengan Larutan Aquades
Didapatkan endapan berwarna putih (endapan II) direaksikan dengan Larutan KI 1M. Membuat endapan yang semula berwarna putih menjadi sebagian tetap putih dan sebagian lagi berwarna kuning ( Kuning << Putih ) .
16