kesepakatan rakernas bkprn 2013 terkait penyusunan rencana ... · pdf fileterkait penyusunan...
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Oleh:
Direktur Tata Ruang dan Pertanahan, Kementerian PPN/Bappenas
Kesepakatan Rakernas BKPRN 2013 terkait Penyusunan Rencana Zonasi
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1
Disampaikan pada acara Workshop Nasional Akselerasi RZWP-3-K Jakarta , 21 November 2013
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
Kerangka Pembahasan
I. Peran Sektor Kelautan dan Perikanan dalam Pembangunan Nasional
II. Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
a. Tujuan dan Ruang Lingkup
b. Dokumen Rencana
III. Kesepakatan Rakernas BKPRN 2013
2
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
I. PERAN SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM
PEMBANGUNAN NASIONAL
3
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
Ruang Wilayah Laut NKRI
Kondisi
• Panjang pantai Indonesia mencapai 95.181 km dengan luas wilayah laut 5,8 juta km², mendominasi total luas territorial Indonesia sebesar 7,7 juta km².
• NKRI sebagai archipelagic state dengan 3 ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia) yang juga sebagai jalur pelayaran internasional.
Permasalahan yang dihadapi
• Belum selesainya batas wilayah laut Indonesia dengan negara tetangga
• Terbatasnya sarana dan prasarana penjagaan dan pengawasan wilayah perairan yurisdiksi nasional pada wilayah perbatasan laut, terutama pulau-pulau kecil terdepan/terluar kondisinya masih tertinggal.
• Permasalahan interkoneksi antarwilayah dan antarpulau yang berimplikasi pada transportasi dan distribusi logistik.
• Menurunnya kualitas ekosistem pesisir & laut
• Terbatasnya berbagai informasi geospasial sumber daya
Sumber: Kebijakan Pengarusutamaan dan Lintas Bidang, RPJMN 2010-2014 4
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
PERAN SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL (RPJMN 2010 – 2014)
• Pemberdayaan masyarakat pesisir melalui pengembangan usaha alternatif
Penanggulangan Kemiskinan
• Menjamin ketersediaan sumberdaya ikan sebagai sumber pangan penting Ketahanan Pangan
• Pengelolaan konservasi, mitigasi dan adaptasi bencana di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
Lingkungan Hidup dan Pengelolaan
Bencana
• Pengelolaan pulau-pulau kecil, termasuk pulau-pulau kecil terluar dan pengawasan Sumberdaya Kelautan Perikanan
Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Paska Konflik
• Peningkatan efektifitas peraturan perundangan, hukum laut.
Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
Sumber: Direktorat Kelautan dan Perikanan, Kementerian PPN/Bappenas
5
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
II. PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
6
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
Tujuan
• Melindungi , mengonservasi , merehabilitasi, memanfaatkan, dan memperkaya Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil serta sistem ekologisnya secara berkelanjutan;
• Menciptakan keharmonisan dan sinergi antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah dalam pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;
• Memperkuat peran serta masyarakat dan lembaga pemerintah serta mendorong inisiatif Masyarakat dalam pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil; dan
• Meningkatkan nilai sosial, ekonomi, dan budaya Masyarakat melalui peran serta masyarakat dalam pemanfaatan Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
Ruang Lingkup
• Daerah peralihan antara Ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut, ke arah darat mencakup wilayah administrasi kecamatan dan ke arah laut sejauh 12 (dua belas) mil laut diukur dari garis pantai
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
7 Sumber: UU No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
Dokumen Rencana pada UU No. 27 Tahun 2007 dan Keterkaitannya dengan Rencana Pembangunan Daerah
Rencana Tata Ruang Rencana Pembangunan Produk Hukum
Jangka Waktu Berlaku
RSWP-3-K (Rencana Strategis Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil)
Bagian tak terpisahkan dan/atau komplemen dari RPJPD
Peraturan Kepala Daerah
20 tahun, ditinjau 5 tahun sekali
RZWP-3-K (Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil)
- Peraturan Daerah
20 tahun, ditinjau kembali setiap 5 tahun
RPWP-3-K (Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil)
Bagian tak terpisahkan dan/atau komplemen dari RPJMD
Peraturan Kepala Daerah
5 tahun, dapat ditinjau kembali sekurang-kurangnya 1 kali
RAPWP-3-K (Rencana Aksi Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil)
Bagian tak terpisahkan dan/atau komplemen dari Rencana Pembangunan Jangka Pendek Daerah/Tahunan Daerah
Peraturan Kepala Daerah
Berlaku 1 sampai 3 tahun
Sumber: UU No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 8
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
RZWP-3-K
Kedudukan RZWP-3-K terhadap RTRW
Pasal 9 ayat (2) UU 27/2007: RZWP-3-K diserasikan, diselaraskan, dan diseimbangkan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten/kota. Penjelasan Pasal 9 - “RZWP-3-K Provinsi dan Kabupaten/Kota merupakan bagian dari Tata Ruang Wilayah Provinsi atau Kabupaten/Kota sesuai dengan Pasal 5 ayat (4) dan ayat (5) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.”
9
RTRW
RZWP-3-K
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
Status Penetapan RZWP-3-K
No Penetapan RZWP-3-K Jumlah
PROVINSI 3
1 Jawa Timur – Perda No. 6 Tahun 2012 tentang Pengelolaan dan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Tahun 2012-2032
2 DI Yogyakarta – Perda No. 16 Tahun 2011 tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Prov DIY Tahun 2011-2030
3 Sumatera Barat – Perda No. 13 Tahun 2012 tentang RTRW (terintegrasi dengan Perda RTRW)
KABUPATEN 6
1 Pekalongan – Perda No. 4 Tahun 2010 tentang RZWP-3-K
2 Gresik - Perda No. 8 Tahun 2011 tentang RTRW Kab. Gresik Tahun 2010-2030
3 Sinjai – Perda No. 30 Tahun 2012 tentang RZWP-3-K
4 Banjar
5 Serang – Perda No. 2 Tahun 2013
6 Pangkajene Kepulauan - Perbup No. 13 Tahun 2013 tentang RZRWP-3-K
KOTA 3
1 Pekalongan – Perda No. 4 Tahun 2010 tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir Kota Pekalongan
2 Ternate – Perda No. 36 Tahun 2011 tentang RZWP-3-K
3 Kendari – Perda No. 13 Tahun 2012 Sumber: Ditjen Kelautan, Peisisir dan Pulau-Pulau Kecil, KKP, s.d. tahun 2012
10
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
III. Kesepakatan Rakernas BKPRN 2013
11
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN)
BKPRN merupakan lembaga yang: Mempunyai peran sangat strategis
dalam kegiatan penataan ruang, baik pada aspek perencanaan, pemanfaatan, maupun pengendalian;
Melibatkan peran dan integrasi lintas sektor dan daerah.
Dasar Hukum BKPRN: • Amanat pembentukan melalui
Keppres 4/2009 tentang Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN).
• Permenko Bidang Perekonomian No. PER-02/M.EKON/10/2009 tentang Tata Kerja BKPRN
• SK Menteri PPN/Kepala Bappenas selaku Sekretaris BKPRN No. KEP 46/M.PPN/HK/03/2013 tentang Pedoman Tata Kerja Sekretariat BKPRN
12
KETUA BKPRN merangkap anggota
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
SEKRETARIS merangkap anggota Menteri PPN/Kepala
Bappenas
WAKIL KETUA I merangkap anggota Menteri Pekerjaan
Umum
WAKIL KETUA II merangkap anggota
Menteri Dalam Negeri
ANGGOTA 1. Menteri Pertahanan
2. Menteri ESDM 3. Menteri Perindustrian
4. Menteri Pertanian 5. Menteri Kehutanan
6. Menteri Perhubungan 7. Menteri Kelautan Perikanan 8. Menteri Lingkungan Hidup
9. Kepala BPN 10. Waseskab
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
Kesepakatan Rakernas BKPRN 2013
1. Perlu percepatan penetapan: a) Perda RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota; dan b) Perda RZWP-3-K.
2. RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota agar mengakomodir materi teknis Rencana Zonasi Wilayah Pesisir & Pulau-pulau Kecil (RZWP-3-K) sehingga dapat ditetapkan menjadi 1 (satu) Perda, termasuk di dalamnya rencana pengelolaan pesisir, pulau-pulau kecil dan laut sampai dengan 12 mil laut (Catatan: Berlaku pada kondisi RTRW sedang dalam proses penyusunan atau review).
Akselerasi Penyusunan RZWP-3-K 13
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
Akselerasi Penyusunan RZWP-3-K
Program Kerja: Percepatan penetapan Perda RTRW
Provinsi/Kabupaten/Kota dan Perda RZWP3K
Rencana Kegiatan Lintas Sektor:
Fasilitasi percepatan Raperda RZWP3K (bagi daerah yg sudah memiliki Perda
RTRW)
POKJA 1 Program Kerja:
Fasilitasi Penyusunan Rekomendasi untuk mensinergikan peraturan perundangan
sektoral
Rencana Kegiatan Lintas Sektor: Kajian pelaksanaan UU 27/2007 dan
implikasinya terhadap implementasi UU 26/2007
POKJA 3
Perwujudan Akselerasi Penyusunan RZWP-3-K dalam Agenda Kerja BKPRN 2014-2015
14 Dukungan Fasilitasi Kegiatan BKPRN
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
Dukungan Fasilitasi Kegiatan BKPRN
15
Sosialisasi RZWP-3-K terhadap K/L dan Pemda
Sharing pembelajaran (lessons learned) dari daerah yang telah memiliki perda tentang RZWP-3-K
Debottlenecking terhadap hambatan-hambatan yang dihadapi dalam implementasi UU No. 27 Tahun 2007 antara lain:
• Pengaturan wilayah transisi (kecamatan pesisir);
• Adanya perbedaan penggunaan nomenklatur pada UU No. 26 Tahun 2007 dan UU No. 27 Tahun 2007; dan
• Mekanisme/SOP persetujuan substansi RZWP-3-K
Peningkatan peran BKPRD dalam mempercepat penyusunan RZWP-3-K
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
Kegiatan:
1. Sosialisasi komprehensif dokumen rencana pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di tingkat pusat dan daerah
2. Identifikasi kendala yang dihadapi Pemerintahan Daerah dalam melakukan penyusunan RZWP-3-K
Identifikasi: 1. Output 2. Outcome 3. Indikator Kinerja 4. Penanggung
Jawab
TUANGKAN DALAM:
1. AGENDA KERJA BKPRN 2014-2015
2. AGENDA KERJA BKPRD 2014-2015
TAHAP 1
TAHAP 2
TAHAP 3
Langkah-langkah Akselerasi Penyusunan RZWP-3-K oleh BKPRN dan BKPRD
16
TERIMA KASIH
17
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
Lampiran 1:
TUGAS BKPRN
18
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
Tugas BKPRN
19
BKPRN bertugas mengkoordinasikan:
a. Penyiapan kebijakan penataan ruang nasional;
b. Pelaksanaan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional secara terpadu sebagai dasar bagi kebijakan pengembangan tata ruang wilayah nasional dan kawasan yang dijabarkan dalam program pembangunan sektor dan program pembangunan di daerah;
c. Penanganan dan penyelesaian masalah yang timbul dalam penyelenggaraan penataan ruang, baik di tingkat nasional maupun daerah, dan memberikan pengarahan serta saran pemecahannya;
d. Penyusunan peraturan perundang-undangan di bidang penataan ruang, termasuk standar, prosedur, dan kriteria;
e. Pemaduserasian berbagai peraturan perundang-undangan yang terkait dengan penyelenggaraan penataan ruang;
f. Pemaduserasian penatagunaan tanah dan penatagunaan sumber daya alam lainnya dengan Rencana Tata Ruang;
Sumber: Keppres No. 4 Tahun 2009 tentang BKPRN
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
Tugas BKPRN (2)
20
BKPRN bertugas mengkoordinasikan:
g. Pemantauan pelaksanaan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan pemanfaatkan hasil pemantauan tersebut untuk penyempurnaan Rencana Tata Ruang;
h. Penyelenggaraan, pembinaan, dan penentuan prioritas pelaksanaan penataan ruang kawasan-kawasan strategis nasional dalam rangka pengembangan wilayah;
i. Pelaksanaan penataan ruang wilayah nasional dan kawasan strategis nasional.
j. Pemfasilitasan kerja sama penataan ruang antarprovinsi;
k. Kerja sama penataan ruang antarnegara
l. Penyebarluasan informasi bidang penataan ruang dan yang terkait.
m.Sinkronisasi Rencana Umum dan Rencana Rinci Tata Ruang Daerah dengan peraturan perundang-undnagan, termasuk dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan rencana rincinya.
n. Upaya peningkatan kapasitas kelembagaan Pemerintahan dan Pemerintah Daerah dalam penyelenggraan penataan ruang.
Sumber: Keppres No. 4 Tahun 2009 tentang BKPRN
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
Lampiran 2:
Integrasi Rencana Tata Ruang dengan Rencana Pembangunan
21
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
Hubungan Rencana Tata Ruang dengan Rencana Pembangunan
TERWUJUDNYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
NASIONAL/DAERAH
RENCANA PEMBANGUNAN
NASIONAL/DAERAH
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
(darat, laut, udara, dalam bumi) sinkronisasi
22
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
Pentingnya sinkronisasi antara dokumen rencana pembangunan dengan rencana tata ruang wilayah:
Dokumen Rencana Pembangunan adalah basis dari kerangka
PENGGANGGARAN
UU no. 26 tahun 2007 mengatur SANKSI bagi pemanfaatan ruang
(pembangunan) yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang
23
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
SINERGI RENCANA TATA RUANG DENGAN RENCANA PEMBANGUNAN
4 sinergi yang diharapkan, yaitu:
1. sinergi substansi,
2. sinergi antarsektor,
3. sinergi antarwilayah,
4. sinergi antarperiode waktu penyusunan
24
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
Rencana Pembangunan dan Penganggaran Pusat & Daerah
RPJM
Daerah
RPJP
Daerah
RKP RPJM
Nasional
RPJP
Nasional
Renstra
KL
Renja -
KL
Renstra
SKPD
Renja -
SKPD
RAPBN
RAPBD
RKA-KL
RKA -
SKPD
APBN
Keppres
Rincian
APBN
APBD
Kep KDH
tentang
Rincian APBD
Diacu
Pedoman Dijabarkan
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Diacu
Dijabarkan
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Diacu
Diacu
Diselaraskan melalui Musrenbang
RKP
Daerah
Musren-
bangda
Musren-
bangnas
Disesuaikan
dengan
karakteristik dan
potensi daerah
UU NO. 25/2004 : SPPN UU NO. 17/2003: Keuangan Negara
25
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
VISI
PEMBANGUNAN WILAYAH
(NASIONAL/PROVINSI/KOTA/
KABUPATEN)
MISI
PEMBANGUNAN WILAYAH
(NASIONAL/PROVINSI/KOTA/
KABUPATEN)
· Bidang SOSIAL, BUDAYA, DAN KEHIDUPAN BERAGAMA
· Bidang EKONOMI
· Bidang ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
· Bidang SARANA DAN PRASARANA
· Bidang POLITIK
· Bidang PERTAHANAN DAN KEAMANAN
· Bidang HUKUM DAN APARATUR
· Bidang WILAYAH DAN TATA RUANG
· Bidang SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP
ARAHAN
PEMBANGUNAN WILAYAH
(NASIONAL/PROVINSI/KOTA/KABUPATEN)
LINGKUP SUBSTANSI
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN
LINGKUP SUBSTANSI
DOKUMEN RENCANA SPASIAL
TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN
STRATEGI PENATAAN RUANG
(NASIONAL/PROVINSI/KOTA/
KABUPATEN)
RENCANA STRUKTUR DAN
POLA RUANG
(NASIONAL/PROVINSI/KOTA/
KABUPATEN)
memuat tentang Kawasan
Lindung dan Kawasan Budidaya
ARAHAN PEMANFAATAN
RUANG
(NASIONAL/PROVINSI/KOTA/
KABUPATEN)
ARAHAN PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG
(NASIONAL/PROVINSI/KOTA/
KABUPATEN)
menjadi acuan
Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah merupakan
terjemahan dari visi dan misi pengembangan wilayah dalam
pelaksanaan pembangunan untuk mencapai kondisi ideal tata ruang
wilayah yang diharapkan
Arahan pemanfaatan ruang wilayah disusun berdasarkan .... prioritas pengembangan wilayah dan pentahapan rencana
pelaksanaan program sesuai dengan RPJPD
HUBUNGAN SUBSTANSI (SINERGI MUATAN) DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN
DENGAN RENCANA TATA RUANG
26
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
KEMENTERIAN/
DINAS YANG
TERKAIT
VISI
PEMBANGUNAN WILAYAH
(NASIONAL/PROVINSI/KOTA/
KABUPATEN)
MISI
PEMBANGUNAN WILAYAH
(NASIONAL/PROVINSI/KOTA/
KABUPATEN)
· Bidang SOSIAL, BUDAYA, DAN KEHIDUPAN BERAGAMA
· Bidang EKONOMI
· Bidang ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
· Bidang SARANA DAN PRASARANA
· Bidang POLITIK
· Bidang PERTAHANAN DAN KEAMANAN
· Bidang HUKUM DAN APARATUR
· Bidang WILAYAH DAN TATA RUANG
· Bidang SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP
ARAHAN
PEMBANGUNAN WILAYAH
(NASIONAL/PROVINSI/KOTA/KABUPATEN)
LINGKUP SUBSTANSI
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN
LINGKUP SUBSTANSI
DOKUMEN RENCANA SPASIAL
TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN
STRATEGI PENATAAN RUANG
(NASIONAL/PROVINSI/KOTA/
KABUPATEN)
RENCANA STRUKTUR DAN
POLA RUANG
(NASIONAL/PROVINSI/KOTA/
KABUPATEN)
· KAWASAN LINDUNG
· KAWASAN BUDIDAYA
ARAHAN PEMANFAATAN
RUANG
(NASIONAL/PROVINSI/KOTA/
KABUPATEN)
ARAHAN PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG
(NASIONAL/PROVINSI/KOTA/
KABUPATEN)
KEMENTERIAN/DINAS
KEHUTANAN
KEMENTERIAN/DINAS
KELAUTAN PERIKANAN
KEMENTERIAN/DINAS
PERINDUSTRIAN
KEMENTERIAN/DINAS
TATA RUANG, dll
KEMENTERIAN/DINAS
KEHUTANAN, dll
KEMENTERIAN/DINAS
KELAUTAN PERIKANAN
KEMENTERIAN/DINAS
TATA RUANG
KEMENTERIAN
DALAM NEGERI
KEMENTERIAN/
DINAS YANG
TERKAIT
menjadi
acuan
LOKUS
FOKUS
HUBUNGAN SEKTORAL DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN DAN RENCANA TATA RUANG
27
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS
RPJP
Nasional
RPJP
Provinsi
RPJM
Nasional
RPJM
Provinsi
Renstra
KL(Dep. PU, Dep.
Pertanian, dll)
Renja
KL(Dep. PU, Dep.
Pertanian, dll)
RKP
RKP
Provinsi
Renstra
SKPD(Tata Ruang,
Pertanian,
Kehutanan, dll)
Renja
SKPD(Tata Ruang,
Pertanian,
Kehutanan, dll)
diacu
pedoman
pedoman
diperhatikan diserasikan melalui
musrenbang
NASIONAL
RPJP
Kab/Kota
RPJM
Kab/Kota
RKP
Kab/Kota
Renstra
SKPD(Tata Ruang,
Pertanian,
Kehutanan, dll)
Renja
SKPD(Tata Ruang,
Pertanian,
Kehutanan, dll)
diacu
pedoman
pedoman
pedoman
KAB/KOTA
diperhatikan
PROVINSI
pedoman
pedoman
pedoman
dijabarkan
pedoman
dijabarkan
dijabarkan
diserasikan melalui
musrenbang
Jangka Waktu 20 Tahun Jangka Waktu 5 Tahun Jangka Waktu 1 Tahun
RPWP-3-K RAPWP-3-K
RPWP-3-K RAPWP-3-K
Keterkaitan Rencana Pengelolaan Ruang WP-3-K dengan Rencana Pembangunan Daerah (2)
RSWP-3-K
RZWP-3-K & RTRW diacu
RSWP-3-K
RZWP-3-K & RTRW diacu
28