kesenian rebana dalam stategi

24
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: “KESENIAN REBANA DALAM STRATEGI DAKWAH ULAMA DAN PELESTARIAN KEBUDAYAAN ISLAM” PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SENI DAN BUDAYA DALAM DAKWAH TERHADAP KEEFEKTIFAN DAKWAH DAN PELESTARIAN BUDAYA ISLAM DESA KALIWINASUH KECAMATAN PURWAREJA KLAMPOK KABUPATEN BANJARNEGARA BIDANG KEGIATAN : PKM BIDANG PENELITIAN Diusulkan oleh : TITIK AKHIROH 7211412036 / 2012 ROKHIMATUL ULYA 7211412043 / 2012 NURYATI 3401412026 / 2012 IFATUN ISTIQOMAH 7211412034 / 2012 RICKA WENYS N. 1301413037 / 2013 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG KOTA SEMARANG 2014

Upload: tiktiktik-bunyi-hujand

Post on 30-Sep-2015

37 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

PKMP

TRANSCRIPT

  • USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    JUDUL PROGRAM:

    KESENIAN REBANA DALAM STRATEGI DAKWAH ULAMA DAN

    PELESTARIAN KEBUDAYAAN ISLAM

    PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SENI DAN BUDAYA DALAM

    DAKWAH TERHADAP KEEFEKTIFAN DAKWAH DAN PELESTARIAN

    BUDAYA ISLAM DESA KALIWINASUH KECAMATAN PURWAREJA

    KLAMPOK KABUPATEN BANJARNEGARA

    BIDANG KEGIATAN :

    PKM BIDANG PENELITIAN

    Diusulkan oleh :

    TITIK AKHIROH 7211412036 / 2012

    ROKHIMATUL ULYA 7211412043 / 2012

    NURYATI 3401412026 / 2012

    IFATUN ISTIQOMAH 7211412034 / 2012

    RICKA WENYS N. 1301413037 / 2013

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    KOTA SEMARANG

    2014

  • ii

  • iii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN MUKA .................................................................................... i

    HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii

    DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

    RINGKASAN .............................................................................................. vi

    BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

    1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 3

    1.3 Tujuan Penelitian........................................................................ 4

    1.4 Luaran yang Diharapkan ............................................................ 4

    1.5 Kegunaan program ..................................................................... 4

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 5

    BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 8

    BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ..................................... 12

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 13

    LAMPIRAN ................................................................................................. 14

    - Biodata Ketua dan Anggota....................................................................... 14

    - Justifikasi Anggaran Biaya ........................................................................ 17

    - Susunan Organisasi Kegiatan dan Pembagian Tugas ............................... 19

    - Surat Pernyataan Ketua Panitia ................................................................. 20

  • iv

    RINGKASAN

    Kebudayaan merupakan kebiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang

    dan dipandang baik, serta diajarkan ke generasi-generasi selanjutnya. Sedangkan

    kesenian merupakan bagian dari kebudayaan. Kesenian akan berkembang seiring

    dengan berkembangnya kebudayaan. Kesenian rebana merupakan kesenian Indonesia

    yang erat kaitannya dengan agama Islam. Rebana ini menjadi salah satu media untuk

    menyebarkan agama Islam dan juga sebagai hiburan. Pendekatan seni budaya dalam

    dakwah ini dinilai lebih efektif dan berhasil untuk dilakukan seperti yang

    dicontohkan para walisanga. Hal ini terbukti bahwa masyarakat khususnya Jawa

    banyak menganut agama Islam. Saat ini metode penyampaian dakwah cenderung

    monoton sehingga masyarakat kurang bisa menerima apa yang telah disampaikan.

    Oleh karena itu, penulis bermaksud untuk melakukan penelitian terhadap

    keefektifan dakwah dengan menggunakan kesenian rebana. Populasi penelitian

    adalah jamaah pengajian Desa Kaliwasuh, Kecamatan Purwareja Klampok,

    Kabupaten Banjarnegara. Penelitian dilakukan dengan membandingkan antara

    dakwah menggunakan pendekatan seni budaya dengan dakwah tanpa menggunakan

    pendekatan seni budaya. Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah

    mengetahui pengaruh penerapan pendekatan seni dan budaya dalam dakwah terhadap

    keefektifan dakwah sebagai media dalam melestarikan kesenian yang merupakan

    salah satu warisan budaya Islam. Selain itu juga diharapkan ada keluaran berupa

    artikel ilmiah.

    Kata kunci : agama islam, dakwah, rebana

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

    Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat dan

    maju telah mengubah sistem di segala bidang untuk memenuhi tuntutan

    perkembangan zaman. Dalam hal keagamaan pun menerima kemajuan iptek

    tanpa lepas atau berubah dari prinsip atau ajaran pokok agama itu. Islam

    senantiasa berorientasi pada masa depan, bukan agama ekseklusif dari

    perkembangan zaman. Bagi seorang yang masih awam kadang-kadang masih

    menyamakan kebudayaan dengan kesenian, namun sebenarnya mengenai

    konsep kebudayaan itu sendiri sangat kompleks ruang lingkupnya dan seolah-

    olah tidak ada batasannya. Kebudayaan merupakan keseluruhan pengetahuan,

    kepercayaan, kesusilaan, dan kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai

    anggota masyarakat. Kebudayaan merupakan kelakuan atau kebiasaan yang

    senantiasa diulang-ulang dan diajarkan sebagai sesuatu yang baik dan patut

    untuk diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya (Sastrosupono,

    1982).

    Kesenian merupakan aspek universal yang dapat ditemukan dalam

    kebudayaan dahulu, sekarang dan di manapun juga, maka kesenian akan

    mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan kebudayaan yang ada.

    Sebagai salah satu unsur dari kebudayaan, kesenian akan mengalami kehidupan

    statis apabila kebudayaan juga statis, sebaliknya kesenian akan bergerak dan

    berkembang apabila kebudayaan juga selalu bersikap terbuka terhadap

    perubahan baik secara cepat atau lambat. Apabila sedang membicarakan

    masalah kesenian, maka tidak terlepas dari masalah kebudayaan. Dalam

    pengertian secara umum kebudayaan diidentikkan dengan kesenian terutama

    seni tari, seni sastra, seni suara, seni pahat, dan lain sebagainya. Kesenian

    bukanlah merupakan masalah yang dapat dipandang dari segi aspeknya saja,

    melainkan merupakan bagian dari kebudayaan manusia atau budaya

    masyarakat. Kesenian adalah salah satu unsur dari kebudayaan yang merupakan

    bentuk aktivitas manusia dalam berungkap melalui satuan garapan medium

    maupun mengungkap nilai-nilai bersandikan pada seluruh kehidupan manusia

    dalam ajang budayanya untuk disampaikan dengan tujuan tertentu (Kartodirdjo,

    1990).

    Indonesia memiliki sebuah kesenian yang sangat kental dengan agama

    Islam yaitu kesenia rebana. Rebana sangat indentik dengan musik padang pasir,

    sebab rebana ini berasal dari Timur Tengah. Di daerah lain Rebana ini disebut

    pula dengan Gambus, Kasidah, dan Hadroh. Musik ini juga biasa disebut

  • 2

    dengan musik terbangan, namun dalam bahasa Jawa artinya juga sama dengan

    Rebana. Kesenian ini selain sebagai sarana media untuk menyebarkan ajaran

    agama Islam juga sebagai sebuah hiburan. Sebab di dalam kesenian Rebana

    terdapat sebuah kehendak untuk mengagungkan Asma Allah dan Nabi

    Muhammad serta seruan Amar Maruf Nahi Munkar. Hal ini dapat dilihat jelas

    dari syair-syair yang dilantunkannya (Moertjipto,1990).

    Dakwah Islamiyah merupakan suatu kewajiban bagi seluruh umat Islam

    di seluruh dunia. Satu hal yang tidak dapat dipungkiri bagi setiap muslim

    bahwa agama islam merupakan agama motivasi dan sudah menjadi

    kewajibannya untuk menyerukan, mendakwahkan ajaran Islam dengan

    kemampuan masing-masing. Setiap umat Islam yang sudah mengetahui ajaran

    agama Islam maka sudah mempunyai kewajiban untuk menyampaikan seruan

    agama itu kepada orang lain, sehingga kebenaran di dunia dan akhirat dapat

    dipertanggungjawabkan. Pendapat tersebut diperkuat dengan hadis Nabi

    Muhammad yaitu Sampaikan (ajaran-ajaran) dari padaku walaupun hanya satu

    ayat (Nasution, 1992).

    Cara melakukan dakwah setiap ulama pasti berbeda-beda ada yang

    melalui tulisan di media, melalui ceramah langsung di masjid-masjid ataupun

    dengan menggunakan ceramah dengan menggunakan pendekatan media seni

    dan budaya. Hal itu dapat dilihat dari adanya setiap kegiatan dakwahnya paling

    tidak mengandung kedua unsur tersebut. Sedangkan gagasan untuk

    melaksanakan dakwah dengan berbagai metode yang menyesuaikan budaya

    serta seni, berangkat dari konsep dakwah yang diterapkan oleh para

    Walisanga. Uraian di atas sesuai dengan pendapat Andy Darmawan (2002)

    Dan peran Walisanga ini dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa

    dengan dakwah melalu kebudayaan, dinyatakan sebagai model yang lebih

    efektif dan telah berhasil mengislamkan tanah Jawa (hlm.168).

    Kegiatan dakwah yang dilakukan oleh walisanga telah terlihat hasilnya

    yaitu banyaknya masyarakat Jawa yang menganut agama Islam. Selain itu juga

    memberikan nuansa baru bagi kehidupan keagamaan bagi masyarakat itu

    sendiri. Lewat dakwah dengan pendekatan seni budaya inilah babak baru dalam

    mewujudkan cita-cita masyarakat religius dan lestarinya budaya seni rebana

    yang merupakan warisan para wali. Masyarakat akan lebih mudah menerima

    nilai-nilai yang disampaikan. Berangkat dari konsep dakwah yang diterapkan

    oleh para Walisanga yang merupakan cikal bakal atau perintis dakwah di tanah

    Jawa. Peran para Walisanga ini dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa

    dengan dakwah lewat kebudayaan, dinyatakan sebagai model dakwah yang

    lebih efektif dan berhasil mengislamkan tanah Jawa.

  • 3

    Saat ini dakwah yang dilakukan para ulama cenderung monoton sehingga

    mengakibatkan masyarakat susah untuk mencerna dan menerima apa yang

    disampaikan, apalagi setiap jamaah yang dihadapi sangat heterogen dilihat dari

    segi keimanannya sehingga membutuhkan cara yang berbeda juga dalam

    penyampaiannya. Seni dalam berdakwah merupakan salah satu sarana

    menyebarkan agama Islam yang telah dijelaskan di atas merupakan warisan dari

    para wali yang telah terbukti telah mengislamkan hampir semua wilayah di

    Jawa yang mana Islam mulai masuk di tanah Jawa sebelum abad ke-13 M

    (Ridin sofwan, 2004). Maka dari itu penulis akan melihat ulama di Desa

    Kaliwinasuh, Kecamatan Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara yang

    melakukan dakwah Islam dengan menggunakan pendekatan seni dan budaya

    dan mengajak untuk bersama-sama melestarikan warisan budaya islam terutama

    kesenian rebana. Kemudian penulisan akan membandikan ulama yang dalam

    dawahnya tidak menggunakan pendekatan seni budaya. Jika dikaitkan dengan

    strategi dakwah ulama dengan pendekatan seni budaya dalam strategi dakwah

    ini sangat besar pengaruhnya terhadap penerimaan nilai-nilai religius kepada

    masyarakat, selain itu, melalui pendekatan seni budaya juga sebagai wujud

    pelesatarian budaya Islam. Kesenian Islam mempunyai fungsi dan peranan di

    dalam menyampaikan pesan spiritual dan essensial Islam melalui bahasa yang

    abadi dan kejelasan simbolnya. Sesuai uraian di atas, sudah selayaknya

    dijadikan sebagai pedoman dan acuan guna melihat kembali produk-produk

    kesenian dan kebudayaan yang telah diterima, digauli, dan dikembangkan

    selama ini sebagai wujud pelestarian budaya.

    Berdasarkan pengamatan penulis untuk mengambil sampel di Desa

    Kaliwinasuh Kecamatan Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara ini

    karena banyak masyarakat muslim di desa ini yang mulai meninggalkan budaya

    asli mereka serta akibat pengaruh globalisasi yang demikan kuatnya

    mengakibatkan lunturnya pemahaman pada ajaran agama Islam.

    Untuk itu penulis akan melakukan penelitian pada strategi ulama dalam

    dakwah dengan menggunakan pendekatan seni dan budaya.

    1.2 RUMUSAN MASALAH

    Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, masalah dapat

    dirumuskan yaitu bagaimana pengaruh strategi dakwah ulama dengan

    menggunakan pendekatan seni dan budaya terhadap penerimaan masyarakat

    terhadap nilai-nilai religiusitas yang disampaikan ?

  • 4

    1.3 TUJUAN PENELITIAN

    Bedasarkan pertanyaan penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah

    dengan menggunakan pendekatan seni dan budaya dalam model strategi

    dakwah yang dilakukan oleh ulama diharapkan mampu memberikan keefektifan

    dakwah sehingga memudahkan masyarakat untuk menerimanya serta dapat

    melestarikan kesenian rebana sebagai salah satu warisan budaya Islam.

    1.3 LUARAN YANG DIHARAPKAN

    Luaran yang diharapkan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh

    penerapan pendekatan seni dan budaya dalam dakwah terhadap keefektifan

    dakwah sebagai media dalam melestarikan kesenian yang merupakan salah satu

    warisan budaya Islam. Selain itu juga diharapkan ada keluaran berupa artikel

    ilmiah.

    1.4 KEGUNAAN PROGRAM

    Berdasarkan pengamatan penulis strategi dakwah yang dilakukan ulama

    tanpa menggunakan media seni dan budaya dan tidak melihat kondisi keimanan

    individu akan memperhambat penerimaan nilai-nilai religiusitas yang

    disampaikan kepada masyarakat. Dengan adanya Program Kreativitas

    Mahasiswa ini, diharapkan penulis mampu mengajak semua lapisan masyarakat

    (ulama) untuk bersama-sama melestarikan kebudayaan Indonesia. Di tengah

    pengaruh globalisasi yang semakin kuat pengaruhnya terhadap keberadaan

    budaya Indonesia yang mulai banyak ditinggalkan bangsa Indonesia.

  • 5

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Kebudayaan (Koentjaraningrat,1990 : 180) adalah keseluruhan sistem, gagasan,

    tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang

    dijadikan milik manusia dengan belajar. Berdasarkan pendapat Koentjaraningrat ini,

    kebudayaan diperoleh dari proses belajar yang dilakukan manusia dalam kehidupan

    masyarakat. Adanya kebudayaan merupakan suatu usaha manusia dalam rangka

    memenuhi kebutuhan sehari-hari, di samping diciptakan sebagai alat untuk

    mempertahankan dan sekaligus mencapai kesempurnaan hidup manusia. Kebudayaan

    dibedakan adanya tiga gejala, yaitu ideas, activities, dan artifacts. Dalam hal ini

    gejala kebudayaan yang termasuk kelompok ideas adalah gejala sesuatu yang masih

    terdapat di dalam pikiran manusia yang berupa ide-ide, pendapat maupun gagasan.

    Sedangkan gejala kebudayaan yang termasuk kelompok activities adalah tindakan-

    tindakan manusia sebagai tindak lanjut dari apa yang terdapat dalam alam pikir

    manusia.

    Gejala kebudayaan yang ketiga adalah artifacts, yaitu kebudayaan yang bersifat

    kebendaan atau kebudayaan fisik atau kebudayaan material yang merupakan hasil

    karya manusia yang berupa benda dengan berbagai sifatnya (Koentjaraningrat,1990).

    Kebudayaan sebagai suatu sistem memiliki unsur-unsur yang besar maupun kecil dan

    merupakan satu rangkaian yang bulat serta menyeluruh atau bersifat universal.

    Adapun unsur-unsur kebudayaan yang diklasifikasikan Koentjaraningrat (1990)

    antara lain sebagai berikut:

    1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah

    tangga, senjata, dan sebagainya).

    2. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (Pertanian, peternakan, sistem

    produksi, sistem distribusi, dan sebagainya).

    3. Sistem masyarakat (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem

    perkawinan).

    4. Bahasa (lisan maupun tulisan).

    5. Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dan sebagainya).

    6. Sistem pengetahuan.

    7. Religi.

    Istilah universal dalam kebudayaan menunjukkan bahwa unsur-unsur tersebut

    di atas bersifat universal, artinya seluruh unsur itu selalu ada di dalam kebudayaan

    (hlm.204).

    Berdsarkan kodratnya, manusia adalah makhluk yang mengenal keindahan

    (animal aestheticum). Dalam usahan menuju ke arah kesempurnaan hidup, manusia

  • 6

    mempunyai dorongan dan keinginan untuk memperindah diri. Seni adalah hasil

    upaya budi manusia yang menumbuhkan rasa keindahan serta kepuasan pada dirinya.

    Kesenian merupakan perwujudan rasa keindahan atau perasaan keindahan pribadi

    seseorang dalam mencapai hidup bermayarakat. Seni merupakan usaha manusia

    untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan, untuk menciptakan bentuk-

    bentuk yang menyenangkan itu manusia menghasilkan karya seni yang indah.

    Keindahan adalah segala sesuatu bentuk yang menyenangkan dan dapat memenuhi

    keinginan yang terakhir (Soedarsono, 1976).

    Berbicara mengenai dua hal yang sangat melekat dengan kehidupan batin yaitu

    adanya seni budaya dengan agama, maka perlu membutuhkan perenungan-

    perenungan yang sangat cermat karena keduanya sama-sama memusatkan pada

    kegiatan rohani. Seni budaya berpangkal pada rasa keindahan sedangkan agama

    berpangkal pada keyakinan. Namun perlu dicatat pertama, pengertian ritual dalam

    Islam ada dua macam, yaitu wajib (harus) dan sunnah (dianjurkan). Di luar ketentuan

    yang sudah ada kedudukan teologisnya ialah bidah (baru). Kedua, dalam tulisan ini

    elemen estetis ritual yang dimaksudkan ialah substansinya, bukan sekedar atributnya.

    Jadi misalnya, keindahan lagu dalam shalat tidak termasuk dalam elemen estetis dan

    ritual bukan atribut, karena lagu tidak substansial. Dalam hal ini pun bahkan ada

    ulama yang menganggap melagukan ayat-ayat Alquran dalam bacaan sembahyang

    sebagai bidah, dan berusaha menjaga kemurnian ritual. Seni baca Alquran adalah

    unik dalam kaitan agama dan seni, sebab pengalaman keagamaannya lebih dominan

    dari pada pengalaman estetis, tetapi unsur estetisnya mempunyai nilai lebih tertentu

    (Kuntowijoyo, 2006).

    Kesenian Islam sebagai kesenian agama tauhid haruslah merupakan kesenian

    yang selalu melandaskan geraknya pada kaidah tauhid, artinya segala sesuatu gerak

    kesenian harus diarahkan dan bersumber pada ajaran dan prinsip-prinsip keesaan

    Tuhan, bersih dari segala bentuk penghalalan dan kecenderungan menyembah selain

    Allah, bersih dari pemberhalaan uang, estetika, teori-teori keilmuan, Allah diletakkan

    sebagai sumber dan tujuan tertinggi. Kesenian Islam mempunyai sifat-sifat yang

    tenang, mudah dipahami, terstruktur dan mempunyai karakteristik spiritual yang

    tinggi dibandingkan dengan unsur kesenian lainnya.kesenian Islam mempunyai

    fungsi dan peranan di dalam menyampaikan pesan spiritual dan essensial Islam

    melalui bahasa yang abadi dan keligasan simbulnya. Sesuai uraian uraiaan diatas,

    sudah selayaknya dijadikan sebagai pedoman dan acuan guna melihat kembali

    produk-produk kesenian dan kebudayaan yang telah diterima, digauli dan

    dikembangkan selam ini. Konsekuensinya, bila produk bila seni dan budaya yang

    tidak berjiwa tauhid maka selayaknya harus dihindari (Murtioso, 1994).

    Allah SWT telah mengajarkan Nabi Muhammad SAW, agar menyeru,

    mengajak, dan memanggil umat manusia ke jalan-Nya. Seruan, ajakan, dan panggilan

  • 7

    Nabi Muhammad ini lazim disebut dengan istilah dakwah. Dalam kamus bahasa

    Indonesia mengidentikkan istilah Islamisasi dengan dakwah. Istilah Islamisasi berasal

    dari kata Islam dan mendapatkan sufiks isasi ; hal ini mengandung maksud

    bahwa Islam adalah ajaran yang yang disampaikan oleh Nabi Muhammad, yang

    berpedoman pada Alquran dan hadis. Islamisasi mengandung arti proses. Jadi secara

    keseluruhan Islamisasi merupakan suatu proses yang dilakukan oleh Nabi

    Muhammad maupun para pengikutnya untuk menjadikan seseorang guna memeluk

    agama Islam. Dakwah berarti menghasung (mengajak) kepada kebaikan dan petunjuk

    agar mengerjakan yang baik (maruf) dan menjauhi kejahatan (munkar, agar mereka)

    mencapai keutuhan dunia dan akhirat (Zarkassy, 1977).

    Berkenaan dengan pentingnya seni rebana dalam startegi dakwah ulama dan

    dalam rangka pelestarian budaya, penulis menemukan bahawa dalam dengan

    menggunakan strategi dakwah dengan menggunakan pendekatan seni budaya ini akan

    mampu dengan mudah diterima oleh masyarakat, dibandingkan dengan dawah tanpa

    menggunakan pendekatan ini karena terkesan monoton yang mengakibatkan

    masyarakat susah untuk menerima nilai-nilai yang disampaikan. Seperti yang

    dilakukan KH.Maruf Islammuddin, pengasuh pondok pesantren wali songo Sragen,

    merupakan sosok seorang juru dakwah yang merintis dakwah dengan pendekatan seni

    dan budaya. Secara individu memang KH.Maruf Islamuddin memang senang dengan

    seni, apalagi seni tarik suara.

    KERANGKA BERFIKIR

    Kebudayaan

    Kesenian

    Kesenian Islam

    Kesenian

    rebana

    Ulama

    Pengembang

    kesenian

    Media

    dakwah

    Keefektifan

    masyarakat

  • 8

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Tujuan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh seni rebana dalam

    strategi dakwah ulama dalam pencapaian keefektifan dakwah dan pelestarian

    budaya Islam.

    3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

    a. Tempat

    Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kaliwinasuh, Kecamatan Purwareja

    Klampok, Kabupaten Banjarnegara. Alasan pemilihan tempat ini karena

    banyaknya jamaah pengajian di desa tersebut, sehingga peneliti ingin

    meneliti ada tidaknya pengaruh penyampaian dakwah dengan media seni

    budaya yang dampaknya dapat memberikan keefektifan dalam dakwah dan

    pelestarian kesenian Islam.

    b. Waktu penelitian

    Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan maulid penanggalan

    hijriah, yakni pada bulan Maret Mei 2015.

    3.3 Pendekatan Penelitian

    Penelitian ini menggunakan metode True Experimental Design, karena

    dalam desain ini peneliti dapat mengontrol seluruh variabel luar yang

    mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal

    (kualitas pelasanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri utama dari

    true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen

    maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi

    tertentu.

    True Experimental Design terdiri dari dua bentuk design, yaitu Posttest

    Only Control Design dan Pretest Group Design.

    Penelitian ini menggunakan bentuk design yang pertama, yaitu Posttest

    Only Control Design.

    Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih

    secara random (R). Kelompok pertama disebut kelompok eksperimen yang

    R X O2

    R O4

  • 9

    diberi perlakuan dengan dakwah menggunakan pendekatan seni rebana untuk

    masyarakat Dusun Kaliwinasuh, Kecamatan Purwareja Klampok, Kabupaten

    Banjarnegara. Sedangkan kelompok kedua disebut kelompok kontrol yaitu

    kelompok yang tidak diberi perlakuan, untuk jamaah Dusun Kalimandi,

    kecamatan Purwareja Klampok, Kabupaten Banjarnegara.

    Pengaruh adanya perlakuan (treatment) adalah (O1:O2). Dalam penelitian

    yang sesungguhnya, pengaruh treatment dianalisis dengan uji beda,

    menggunakan statistik t-test. Jika terdapat perbedaan yang signifikan antara

    kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka perlakuan yang diberikan

    berpengaruh secara signifikan.

    3.4 Teknik pengumpulan data

    a. Populasi

    Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas

    obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

    diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

    kesimpulannya. (Sugiyono, 2006:242)

    Populasi penelitian adalah jamaah pengajian Desa Kaliwinasuh,

    Kecamatan Purwareja Klampok, Kabupaten Banjarnegara yang menjadi

    populasi target dalam penelitian ini.

    b. Sampel

    Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi. (Sudjana,

    1996:6). Sampel pada penelitian ini tidak menggunakan jamaah Desa

    Kaliwinasuh secara keseluruhan, tetapi hanya sebagian saja. Agar sampel

    dikatakan representative (mewakili populasi), diperlukan teknik random

    sampling karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan

    secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu, dari

    hasil pengambilan sampel tersebut terdapatlah dua Kelompok Jamaah yang

    menjadi sample dalam penelitian yaitu jamaah pengajian Dusun

    Kaliwinasuh, Kecamatan Purwareja Klampok, Kabupaten Banjarnegara

    sebagai jamaah kelompok eksperimen dan Jamaah pengajian Dusun

    Kalimandi, Purwareja Klampok, Kabupaten Banjarnegara sebagai

    kelompok kontrol. Sampel dari masing-masing kelompok sejumlah 50

    jamaah, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 100

    jamaah.

    3.5 Variabel penelitian

  • 10

    Variabel adalah obyek penelitian atau apa saja yang menjadi titik

    perhatian suatu penelitian. (Arikunto, 2006:118)

    Variabel dalam penelitian ini adalah :

    a. Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

    penyebab. Variable bebas dalam penelitian ini adalah seni rebana terhadap

    keefektifan dakwah ulama Desa Kaliwinasuh, Kecamatan Purwareja

    Kalmpok, Kabupaten Banjarnegara.

    b. Variabel terikat yaitu variabel yang menjadi akibat dari suatu penyebab.

    Variabel terikat dalam penelitian ini adalah jamaah pengajian Desa

    Kaliwinasuh, Kecamatan Purwareja Klampok.

    3.6 Instrumen penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilaksanakan untuk

    melihat pengaruh kesenian rebana terhadap strategi dakwah ulama terhadap

    kefektifan dakwah dan pelestarian kesenian Islam pada masyarakat Desa

    Kaliwinasuh, Kecamatan Purwareja Klampok, Kabupaten Banjarnegara. Data

    yang diperlukan untuk keperluan analisis data penelitian adalah kondisi jamaah

    yang cenderung susah menerima nilai-nilai yang disampaikan ulama yang

    terkesan monoton dan banyaknya masyarakat Desa Kaliwinasuh yang lebih

    menyukai kesenian modern yang kurang mendidik masyarakat

    Untuk mengumpulkan data tentang kondisi jamaah yang susah dalam

    menerima nilai-nilai yang disampaikan ulama yang dalam penyapaiannya

    terkesan monoton dan masyarakat yang cenderung mulai condong pada seni

    modern yang kurang mendidik. Untuk mendapat ketetapan data mengenai

    pengaruh kesenian rebana terhadap strategi dakwah ulama terhadap kefektifan

    dakwah dan pelestarian kesenian, maka peneliti melakukan pengolahan data

    melalui penghitungan validitas dan realibilitas.

    1. Validitas

    Validitas instrumen dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu

    alat pengumpul data dapat mengukur apa yang hendak diukur. Sejauh ini

    validitas yang dilakukan peneliti adalah memantau perkembangan jamaah

    terhadap penerimaan nilai - nilai yang disampaikan ulama tanpa

    menggunakan pendekatan seni budaya yang kemudian dialihkan ke

    pendekatan seni budaya untuk mencapai keefektifan dakwah dan

    pelestarian kesenian islam

    2. Reliabilitas

    Setelah menghitung validitas instrumen, langkah kedua yang

    dilakukan peneliti adalah menghitung reliabilitas instrumen. Reliabilitas

  • 11

    instrumen adalah salah satu penentu kualitas instrument. Suatu instrument

    dikatakan reliabel apabila hasil pengukuran yang dilakukan dengan

    instrument tersebut secara berulang kali terhadap subjek yang sama

    menunjukkan hasil yang tetap, ajeg, dan stabil. Perhitungan reliabilitas ini

    untuk menentukan sejauh mana suatu alat pengumpul data dapat dipercaya

    atau diandalkan. Dalam hal ini, instrumen yang digunakan dapat dipercaya

    sebagai alat untuk mengumpulkan data tentang pengaruh kesenian rebana

    dalam strategi dakwah ulama terhadap kefektifan dakwah ulama dan

    pelestarian kesenian Islam pada masyarakat Desa Kaliwinasuh.

    4.7 Teknik Pengumpulan Data

    Data penelitian terdiri atas dua klasifikasi. Pertama, data dari jamaah

    pengajian yang diberi perlakuan melalui pendekatan kesenian rebana untuk

    mengetahui adanya pengaruh dalam keefektifan dakwah ulama dan pelestarian

    kesenian rebana. Kedua, data dari jamaah Dusun Kaliwinasuh pengajian yang

    tidak diberi perlakuan seperti pada jamaah pengajian Dusun Kalimandi. Peneliti

    kemudian akan melakukan observasi terus terang atau tersamar untuk

    mengetahui dari awal hingga akhir peneltian. Peneliti dalam melakukan

    pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, sehingga

    sumber yang diteliti mengetahui sejak awal hingga akhir tentang aktivitas

    peneliti. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau tersamar

    dalam observasi, hal ini untuk menghindari jika suatu data yang dicari

    merupakan data yang masih dirahasiakan.

    4.8 Indikator Pencapaian

    Indikator merupakan suatu patokan atau acuan yang digunakan untuk

    menentukan keberhasilan suatu kegiatan atau program. Sesuai dengan

    karakteristik penelitian pengaruh kesenian rebana dalam strategi dakwah ulama,

    maka keberhasilan dakwah arah perbaikan, baik yang terkait keefektifan

    dakwah dibandingkan dengan tidak menggunakan pendekatan seni dan budaya.

    Terkait dengan itu, maka indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah :

    Hasil Aspek Keefektifan dakwah

    76%

    a. Mampu menerima nilai-nilai yang

    disampikan ulama

    b. Melestarikan kesenian islam

  • 12

    BAB IV

    BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

    4.1 Anggaran Biaya

    NO URAIAN ANGGARAN

    1 KESEKERTARIATAN Rp.700.000,00

    2 BAHAN UNTUK ACARA Rp.680.000,00

    3 SEWA PERALATAN Rp.2.420.000,00

    4 KONSUMSI KEGIATAN Rp.1.320.000,00

    5 TRANSPORTASI DAN AKOMODASI Rp.1.100.000,00

    6 PELAKSANAAN KEGIATAN Rp. 500.000,00

    JUMLAH Rp.6.720.000,00

    4.2 JADWAL KEGIATAN PROGRAM

    Program ini direncanakan dengan alokasi waktu sebagai berikut:

    Kegiatan Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3

    I II III IV I II III IV I II III IV

    Kajian

    lapangan

    Pengenalan

    Materi

    Mulai

    Permainan

    Penutupan

    Evaluasi

    Kesenian rebana ini akan dimainkan setiap dua minggu sekali pada hari

    Sabtu disesuaikan dengan jadwal ulama mengisi. Kesenian rebana ini akan

    dimainkan dengan tampilan baru dengan harapan menarik perhatian jamaah

    untuk datang dan mengikuti pengajian, yaitu dengan menggunakan selingan

    musik rebana dengan nada-nada yang di aransemen dalam lagu Jawa.

  • 13

    DAFTAR PUSTAKA

    Darmawan, A. (2002). Metodologi Ilmu Dawah. Yogyakarta. LESFI.

    Koentjaraningrat. (1983). Kebudayaan Mentalitet dan Kebudayaan. Jakarta: UI Press

    Sastrosupono S. (1982). Menghampiri Kebudayaan. Bandung. Alumni Suguyono.

    (2006) . metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung : alfabeta

  • 14

    LAMPIRAN 1

    BIODATA KETUA DAN ANGGOTA

    1.1.1 Biodata Ketua

    A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap (dengan gelar) Titik Akhiroh

    2 Jenis Kelamin Perempuan

    3 Program Studi Akuntansi S1

    4 NIM 7211412036

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Banjarnegara, 6 April 1994

    6 E-mail [email protected]

    7 Nomor Telepon/HP 085743619519

    B. Riwayat Pendidikan SD SMP SMA

    Nama

    Institusi

    SD N 3 Gemuruh SMP N 2 Bawang SMKN 1

    Wonosobo

    Jurusan Akuntansi

    Tahun

    Masuk-Lulus

    2000-2006 2006-2009 2009 2012

    1.1.2 Biodata Anggota I

    A. Identitas Diri

    1 Nama Lengkap (dengan gelar) Rokhimatul Ulya

    2 Jenis Kelamin Perempuan

    3 Program Studi Akuntansi S1

    4 NIM 7211412043

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Wonosobo, 16 Juni 1993

    6 E-mail [email protected]

    7 Nomor Telepon/HP 085729868981

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama

    Institusi

    SDN 2 Butuh SMPN 2 Kertek SMKN 1

    Wonosobo

    Jurusan - - Akuntansi

    Tahun

    Masuk-Lulus

    1999 2005 2005 2008 2009 2012

    1.1.3 Biodata Anggota II

    A. Identitas Diri

    1 Nama Lengkap (dengan gelar) Nuryati

    2 Jenis Kelamin Perempuan

  • 15

    3 Program Studi Pendidikan Sosiologi dan

    Antropologi S1

    4 NIM 3401412026

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Banjarnegara, 25 Desember 1994

    6 E-mail [email protected]

    7 Nomor Telepon/HP 087737084493

    B. Riwayat Pendidikan SD SMP SMA

    Nama

    Institusi

    SDN 04

    Kaliwinasuh

    SMPN 3 Purworeja

    Klampok

    SMAN 1

    Purwareja

    Klampok

    Jurusan - - Bahasa

    Tahun

    Masuk-Lulus

    2000-2006 2006 2009 2009 2012

    1.1.4 Biodata Anggota III A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ifatun Istiqomah

    2 Jenis Kelamin Perempuan

    3 Program Studi Akuntansi S1

    4 NIM 7211412034

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Tegal, 13 Oktober 1994

    6 E-mail [email protected]

    7 Nomor Telepon/HP 085713520020

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama

    Institusi

    SDN Jatiwangi 01 SMPN 1

    Pagerbarang

    SMKN 1 Slawi

    Jurusan - - Akuntansi

    Tahun

    Masuk-Lulus

    2000 2006 2006 2009 2009 2012

    1.1.5 Biodata Anggota IV A. Identitas Diri

    1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ricka Wenys N.

    2 Jenis Kelamin Perempuan

    3 Program Studi Bimbingan Konseling

    4 NIM 1301413037

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Demak, 27 Januari 1995

  • 16

  • 17

    LAMPIRAN 2 JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN

    a. Kesekertariatan

    NO URAIAN ANGGARAN

    1 Kertas A4 4 rem X@ Rp. 30.000,00 Rp 120.000,00

    2 Penyusunan laporan Rp.400.000,00 Rp 400.000,00

    3 Buku catatan 4 buah X Rp 5000,00 Rp 20.000,00

    4 Pembuatan surat Rp 100.000,00

    5 Amplop 3 pack Rp 70.000,00

    JUMLAH Rp 710.000,00

    b. Bahan dasar untuk kegiatan

    NO URAIAN ANGGARAN

    1 Tiker 4 X @ Rp. 70.000,00 Rp 280.000,00

    2 Dekorasi Rp 200.000,00

    3 Pembuatan MMT Rp 200.000,00

    JUMLAH Rp 680.000,00

    c. Sewa peralatan

    NO URAIAN ANGGARAN

    1 Peralatan Rebana 1 set Rp 1.000.000,00

    2 Komputer 2 bulan X@ 600.000,00 Rp 320.000,00

    3 Dokumentasi Rp 900.000,00

    4 Sewa Sound System Rp 300.000,00

    5 Sewa Tempat Rp 300.000,00

    JUMLAH Rp 2.720.000,00

    d. Konsumsi kegiatan

    NO URAIAN ANGGARAN

    1 Konsumsi Pengenalan 80 X @7000,00 Rp 560.000,00

    2 Konsumsi praktik dawah 80 X @7000,00 Rp 560.000,00

    3 Konsumsi dan plakat pembicara Rp 200.000,00

    4 Konsumsi panitia 10X@ 7000,00 Rp 70.000,00

    JUMLAH Rp 1.390.000,00

    e. Transportasi dan Akomodasi

  • 18

    NO URAIAN ANGGARAN

    1 Transportasi dan Akomodasi Panitia 4 X

    200.000,00

    Rp 800.000,00

    2 Komunikasi via telphon Rp 300.000,00

    JUMLAH Rp 1.100.000,00

    f. Pelaksanaan Kegiatan

    NO URAIAN ANGGARAN

    1 Kebersihan Rp. 100.000,00

    2 Keamanan Rp . 100.000,00

    3 Kenang-kenangan PIN @ Rp 4.000,00 x 50 Rp. 200.000,00

    4 Kenang-kenagan pembicara 50.000,00 X @

    2

    Rp.100.000,00

    JUMLAH Rp. 500.000,00

  • 19

    LAMPIRAN 3

    SUSUNAN ORGANISASI TIM KEGIATAN DAN PEMBAGIAN TUGAS

    No Nama/NIM Program

    Studi

    Bidang

    Ilmu

    Alokasi

    Waktu

    (Jam/minggu)

    Uraian Tugas

    1. Titik

    Akhiroh

    Akuntansi

    S1 Akuntansi 15

    Koordinator tim,

    Pembicara 1

    2. Rokhimatul

    Ulya

    Akuntansi

    S1 Akuntansi 15

    Pembicara 2,

    Pendanaan

    3. Nuryati

    Pendidikan

    Sosiologi

    dan

    Antropologi

    S1

    Pendidikan

    Sosiologi

    dan

    Antropologi

    15

    Koordinator

    pemberdayaan

    anggota dan

    peserta,

    Moderator

    4. Ifatun

    Istiqomah

    Akuntansi

    S1 Akuntansi 15

    Penyusun

    kurikulum dan

    metode

    pelaksanaan

    program,

    Koordinator

    penyiapan bahan

    5. Ricka

    Wenys N.

    Bimbingan

    Konseling

    S1

    Bimbingan

    Konseling 15

    Humas,

    Koordinator

    perlengkapan

  • 20