kesehatan pariwisata: tantangan di era masyarakat ekonomi … · 2017. 6. 6. · dengan angka...

15
Kesehatan Pariwisata: Tantangan di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN Denpasar, 11-12 September 2015

Upload: others

Post on 09-Dec-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kesehatan Pariwisata: Tantangan di Era Masyarakat Ekonomi … · 2017. 6. 6. · dengan angka insiden 320,96 per 100.000 penduduk Bali,di atas rata-rata nasional 65,57 per 100.000

Kesehatan Pariwisata: Tantangan di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN Denpasar, 11-12 September 2015

Page 2: Kesehatan Pariwisata: Tantangan di Era Masyarakat Ekonomi … · 2017. 6. 6. · dengan angka insiden 320,96 per 100.000 penduduk Bali,di atas rata-rata nasional 65,57 per 100.000

Kesehatan Pariwisata: Tantangan di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN Denpasar, 11-12 September 2015

BUKU ABSTRAK

Seminar Nasional dan Simposium

“Kesehatan Pariwisata: Tantangan di Era Masyarakat

Ekonomi ASEAN”

Gedung Widya Sabha, Fakultas Kedokteraan, Universitas Udayana,

Denpasar, Bali

11-12 September 2015

Program Studi Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran

Universita Udayana

Page 3: Kesehatan Pariwisata: Tantangan di Era Masyarakat Ekonomi … · 2017. 6. 6. · dengan angka insiden 320,96 per 100.000 penduduk Bali,di atas rata-rata nasional 65,57 per 100.000

Kesehatan Pariwisata: Tantangan di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN Denpasar, 11-12 September 2015

DAFTAR ISI

PRESENTASI ORAL

KESEHATAN KERJA SEKTOR PARIWISATA

Health preparedness of exchange students attending Summer semester

2015 at the Universitas Udayana, Bali

Stefanie Juergens, Ni Luh Putu Ariastuti MPH , A.A.S. Sawitri ....................................1

Peningkatan Kesehatan Pramuwisata Olahraga Dalam Bisnis Pariwisata

Di Provinsi Bali

Made Wahyu Adhiputra ......................................................................................2

Kadar Timbal (Pb) dalam Darah Operator Stasiun Pengisian Bahan

Bakar Umum (SPBU) di Kota Denpasar Tahun 2015

I Putu Wahyu Krisdinatha ....................................................................................3

Proporsi Kejadian Kelelahan Kerja Pada Pekerja Konstruksi Bangunan

Pt. Adhi Karya Divisi Konstruksi IV Wilayah Operasional II Bali Tahun

2015

Luh Putu Putri Jayanthi........................................................................................4

Status Anemia dan Kecukupan Zat Besi Berhubungan Dengan

Produktivitas Kerja Pekerja Wanita Perusahaan Garmen di Kota

Denpasar

Bulan Anggadini Dharma, Ni Wayan Arya Utami ......................................................5

Prevalensi Noise Induced Hearing Loss pada Petugas Parkir Pesawat

(Marshalling) PT. X di Bandar Udara International I Gusti Ngurah Rai-

Bali

Ida Ayu Trisna Pramayanti, Made Kerta Duana .................................................6

PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DAN PENYAKIT TIDAK

MENULAR DI DAERAH PARIWISATA

Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Siswa SMA tentang Bahaya Rokok di

Kota Denpasar Pasca Penerapan Peringatan Bergambar pada Kemasan

Rokok

Luh Devi Priyanthi Asdiana...................................................................................8

Page 4: Kesehatan Pariwisata: Tantangan di Era Masyarakat Ekonomi … · 2017. 6. 6. · dengan angka insiden 320,96 per 100.000 penduduk Bali,di atas rata-rata nasional 65,57 per 100.000

Kesehatan Pariwisata: Tantangan di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN Denpasar, 11-12 September 2015

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Berisiko Tertular HIV/AIDS

pada Anak Jalanan di Kota Denpasar Tahun 2015

Radita Mustikawati, Ni Luh Putu Suariyani, Ni Putu Widarini .....................................9

Deteksi Molekuler Keberadaan Toxoplasma Gondii pada Sumber Air di

Bali

Made Pasek Kardiwinata, Kadek Karang Agustina, I Made Subrata ............................10

Studi Tentang Perilaku Berisiko Pelaku Pekerja Pariwisata (Sopir Travel

dan Pramuwisata) terhadap HIV/AIDS di Kota Denpasar Provinsi Bali

Ni Komang Ekawati, Desak Yuli Kurniati .................................................................11

Faktor Dominan yang Mempengaruhi Perilaku Berisiko Tertular

HIV/AIDS pada Siswa SMA di Kawasan Pariwisata di Bali

I Made Jana Darmika, Ni Wayan Septarini .............................................................12

Kontribusi Perilaku Ibu Rumah Tangga terhadap Ketersediaan dan

Konsumsi Garam Beriodium (Studi Kasus Di SD No.7 Buana Giri

Bebandem Karangasem)

I Komang Agusjaya Mataram, Ni Putu Agustini ........................................................13

Dukungan Perokok dan Bukan Perokok terhadap Kebijakan

Pengendalian Tembakau di Kota Pariwisata (Denpasar dan Yogyakarta)

Retno Mardhiati ............................................................................................................. 14

Terapi Okupasi terhadap Lansia Depresi

Kadek Eka Swedarma ..........................................................................................15

Uji Resistensi Nyamuk Aedes Aegypti di Kawasan Pariwisata

Sang Gede Purnama, Pasek Kardiwinata, Suwito .....................................................16

KEAMANAN PANGAN & KESEHATAN LINGKUNGAN DAERAH WISATA

KontaminasiI Makanan oleh Coli tinja dan Escheresia coli di Tempat

Pengelolaan Makanan (TPM), Pedagang Kaki Lima (PKL), Jasa Boga

dan Restoran di Jakarta Selatan

I Made Djaja ......................................................................................................18

Page 5: Kesehatan Pariwisata: Tantangan di Era Masyarakat Ekonomi … · 2017. 6. 6. · dengan angka insiden 320,96 per 100.000 penduduk Bali,di atas rata-rata nasional 65,57 per 100.000

Kesehatan Pariwisata: Tantangan di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN Denpasar, 11-12 September 2015

Efektivitas Model Instalasi Pengolahan Air Limbah Vertical Flow Sub-

Surface Flow Constructed Wetland dalam Mengolah Air Limbah

Kegiatan Laundry di Kabupaten Badung

G. Padmanabha, I.G.H Purnama ............................................................................19

Identifikasi Pewarna Sintetis pada Pangan Jajanan Tradisional di Pasar

Tradisional Kota Denpasar Tahun 2015

Ni Made Cahyani ................................................................................................20

Higiene Sanitasi dan Cemaran Coliform pada Lawar Bali: Tantangan

Kesehatan Pariwisata Bali

Ni Putu Eka Trisdayanti, A.A.S. Sawitri , I N. Sujaya ..................................................21

PRESENTASI POSTER

Tingkat Pengetahuan Petugas Puskesmas Di Kabupaten Bangli

Mengenai Manajemen Penatalaksanaan Pasien Keracunan Arak

Methanol

Cok Istri Rara Dewi Saraswati, Putu Ayu Indrayathi ..................................................23

Evaluasi Paska Advokasi Inpres No.12 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan

Kebijakan Dan Strategi Nasional P4GN pada Instansi Pemerintah dan

Swasta di Denpasar Tahun 2015

Rika Melia Carolina Ballo, Ni Made Sri Nopiyani ......................................................24

Gambaran Infeksi Soil Transmitted Helminths pada Pekerja Industri

Kerajinan Genteng Tradisional di Desa Pejaten Kecamatan Kediri

Kabupaten Tabanan Tahun 2015

Indar Ratu Ardillah, Made Kerta Duana ..................................................................25

Evaluasi Program Food Safety Masuk Desa (FSMD) di Gorontalo Tahun

2015

Ni Nyoman Rieta Harum, Desak Putu Yuli Kurniati ...................................................26

Fenomena Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Reproduksi di

Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Bali oleh

Remaja Kota Denpasar

Luh Ita Distriana Dewi, Desak Putu Yuli Kurniati ......................................................27

Page 6: Kesehatan Pariwisata: Tantangan di Era Masyarakat Ekonomi … · 2017. 6. 6. · dengan angka insiden 320,96 per 100.000 penduduk Bali,di atas rata-rata nasional 65,57 per 100.000

Kesehatan Pariwisata: Tantangan di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN Denpasar, 11-12 September 2015

Pengetahuan dan Sikap Remaja Jalanan tentang Kesehatan Reproduksi

di Kota Denpasar Tahun 2015

I Gusti Ayu Hendy Mandayani, Ni Putu Widarini ......................................................28

Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Pada Sekaa Teruna-Teruni Di Desa

Bengkala Tahun 2015

Luh Aniek Prawisanti, Ni L.P. Suariyani...................................................................29

Evaluasi Implementasi Puskesmas Mampu PONED di Kabupaten

Karangasem Tahun 2015

Dewa Ayu Laksemi Pramesti ................................................................................30

Pengetahuan dan Sikap Personal Hygiene Organ Reproduksi Remaja

putri Jalanan di Kota Denpasar Tahun 2015

Ni Made Setiari, Ni Putu Widarini ..........................................................................31

Hubungan Antara Faktor Resiko (Umur Dan Jenis Kelamin) dengan

Kelainan Jaringan Periodontal pada Penderita Diabetes Melitus yang

Berkunjung ke Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Sanjiwani Gianyar

I Gusti Agung Ayu Dharmawati, I Nyoman Wirata ....................................................32

Junior High School Students Perception in the Implementation of Clean

and Healthy Behavior (PHBS) at the School Setting

Ni Luh Putu Eva Yanti, Juniati Sahar, Henny Permatasari ...........................................33

Peningkatan Perilaku Kesehatan Lansia Mengenai Asam Urat Melalui

Manajemen PANDU Di Kelurahan Cisalak Pasar Depok

Putu Ayu Sani Utami, Junaiti Sahar, Widyatuti ........................................................34

Persepsi Masyarakat terhadap Pelaksanaan Program Pemanfaatan Gas

Metana Dari Timbunan Sampah pada Lingkungan Tempat Pengelolaan

Sampah Terpadu-3R di Desa Kesiman Kertalangu Denpasar Tahun

2015

Ida Ayu Ratna Piliphin, Desak Putu Yuli Kurniati ......................................................35

Pengembangan Pariwisata Nusa Penida Berkelanjutan dengan

Penerapan Konsep Tri Hita Karana Berbasis Masyarakat

I Wayan Karta, I Gusti Ayu Sri Dhyanaputri .............................................................36

Page 7: Kesehatan Pariwisata: Tantangan di Era Masyarakat Ekonomi … · 2017. 6. 6. · dengan angka insiden 320,96 per 100.000 penduduk Bali,di atas rata-rata nasional 65,57 per 100.000

Kesehatan Pariwisata: Tantangan di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN Denpasar, 11-12 September 2015

Aktivitas Enzim Cholinesterase dan Morbiditas Pada Masyarakat

Terpapar dan Tidak Terpapar Pestisida di Desa Candi Kuning,

Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan Tahun 2015

Socca Narestri Pradipta, Made Ayu Hita Pretiwi Suryadhi, I Nengah Sujaya ..................37

Sosialisasi Bahan Tambahan Pangan (BTP) Berbahaya pada Jajanan

Sekolah di Lingkungan Pariwisata Bali (SD 1 dan 11 Sanur)

Ni Wayan Arya Utami, Kadek Tresna Adhi ..............................................................38

Promosi Kesehatan di Sekolah pada Remaja dalam Upaya Pencegahan

Penyakit HIV/AIDS di Kota Denapasar

Ni Komang Ekawati, L.P.L Wulandari, Dinar Lubis, Sang Gede Purnama .......................39

Page 8: Kesehatan Pariwisata: Tantangan di Era Masyarakat Ekonomi … · 2017. 6. 6. · dengan angka insiden 320,96 per 100.000 penduduk Bali,di atas rata-rata nasional 65,57 per 100.000

Kesehatan Pariwisata: Tantangan di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN Denpasar, 11-12 September 2015 16

Uji Resistensi Nyamuk Aedes Aegypti di Kawasan Pariwisata

Sang Gede Purnama1, Pasek Kardiwinata1, Suwito 2

1Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

,

2Subdit

Pengendalian Vektor Kementrian Kesehatan RI

ABSTRAK

Latar Belakang dan Tujuan: Pemanfaatan insektisida malathion dalam upaya

pengendalian nyamuk dewasa sudah sejak lama dilakukan. Beberapa daerah dan

hotel-hotel bahkan melakukan pengasapan secara rutin dan tanpa takaran sesuai

yang dianjurkan. Tindakan tersebut dapat berdampak pada lingkungan, kesehatan

dan resistensi nyamuk. Pengujian terhadap insektisida malathion di Kota Denpasar

belum dilakukan. Oleh sebab itu diperlukan pengukuran resistensi nyamuk terhadap

insektisida Malathion.

Metode: Jentik dikumpulkan dari beberapa tempat penampungan air di Kota

Denpasar kemudian di besarkan (rearing) menjadi nyamuk dewasa. Nyamuk

dikontakan dengan menggunakan tabung susceptibility test kit yang didalamnya

dilapisi impregnated paper malathion 0,8% dan tabung kontrol sebagai pembanding

menggunakan kertas steril. Uji dilakukan pada 25 ekor nyamuk sebanyak 3 kali

ulangan. Kemudian diamati selama 24 jam.

Hasil: Hasil menunjukkan insektisida hanya mematikan nyamuk uji sebanyak 8%. Ini

berarti jenis nyamuk uji sudah dalam kategori resisten tinggi terhadap insektisida

malathion.

Simpulan: Pengendalian vektor menggunakan Malathion sudah tidak efektif lagi.

Untuk itu perlu menggunakan insektisida alternatif lainnya yang lebih efektif.

Kata Kunci: resistensi, aedes, Denpasar

Page 9: Kesehatan Pariwisata: Tantangan di Era Masyarakat Ekonomi … · 2017. 6. 6. · dengan angka insiden 320,96 per 100.000 penduduk Bali,di atas rata-rata nasional 65,57 per 100.000

UJI RESISTENSI NYAMUK AEDES AEGYPTI DI KAWASANPARIWISATA

Oleh : Sang Gede Purnama1, Pasek Kardiwinata1, Suwito 2

1. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Udayana2. Subdit Pengendalian Vektor, Kementrian Kesehatan, RI

Pemanfaatan insektisida malathion dalam upaya pengendalian nyamuk dewasa sudah sejaklama dilakukan. Beberapa daerah dan hotel-hotel bahkan melakukan pengasapan secara rutin dantanpa takaran sesuai yang dianjurkan. Tindakan tersebut dapat berdampak pada lingkungan,kesehatan dan resistensi nyamuk. Pengujian terhadap insektisida malathion di Kota Denpasarbelum dilakukan. Oleh sebab itu diperlukan pengukuran resistensi nyamuk terhadap insektisidaMalathion.

Jentik dikumpulkan dari beberapa tempat penampungan air di Kota Denpasar kemudian dibesarkan (rearing) menjadi nyamuk dewasa. Nyamuk dikontakan dengan menggunakan tabungsusceptibility test kit yang didalamnya dilapisi impregnated paper malathion 0,8% dan tabungkontrol sebagai pembanding menggunakan kertas steril. Uji dilakukan pada 25 ekor nyamuksebanyak 3 kali ulangan. Kemudian diamati selama 24 jam.

Hasil menunjukkan insektisida hanya mematikan nyamuk uji sebanyak 8%. Ini berarti jenisnyamuk uji sudah dalam kategori resisten tinggi terhadap insektisida malathion. Pengendalianvektor menggunakan Malathion sudah tidak efektif lagi. Untuk itu perlu menggunakan insektisidaalternatif lainnya yang lebih efektif.

Kata Kunci : resistensi, Aedes, Denpasar

Page 10: Kesehatan Pariwisata: Tantangan di Era Masyarakat Ekonomi … · 2017. 6. 6. · dengan angka insiden 320,96 per 100.000 penduduk Bali,di atas rata-rata nasional 65,57 per 100.000

Latar belakang

Kejadian DBD masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Khususnya

pada Provinsi Bali memiliki prevalensi penyakit demam berdarah dengue (DBD) tertinggi di

Indonesia pada tahun 2010. Angka penderita tercatat sebesar 12.490 kasus, CFR sebesar 0,28

dengan angka insiden 320,96 per 100.000 penduduk Bali,di atas rata-rata nasional 65,57 per

100.000 penduduk1.

Kota Denpasar adalah salah satu daerah endemis di Provinsi Bali. Berdasarkan laporan

Dinas Kesehatan Provinsi Bali, di Kota Denpasar pada tahun 2007 terdapat 3.264 kasus dan 10

kematian (CFR : 0,31). Pada tahun 2008, terdapat 2.709 kasus dan 14 kematian (CFR : 0.52), tahun

2009 terdapat 2.190 kasus dan 2 kematian (CFR : 0,09) dan tahun 2010 terdapat 4.426 kasus

dengan 24 kematian (CFR : 0,54) dengan angka insiden 561,36 per 100.000 penduduk2.

Kecamatan Denpasar Selatan merupakan salah satu daerah dengan kasus DBD paling

tinggi di antara kecamatan lainnya. Berbagai upaya telah dilakukan dalam upaya penanggulangan

DBD, seperti pemberantasan sarang nyamuk (PSN), penyuluhan kesehatan, serta menggunakan

insektisida seperti melakukan fogging dan abatisasi, namun hasilnya kurang optimal.

Wilayah Denpasar Selatan memiliki penduduk yang cukup padat dan banyak penduduk

pendatang serta mobilitas penduduknya tinggi. Jumlah penduduk Kecamatan Denpasar Selatan

sebesar 186.330 jiwa. Berdasarkan data BPS pada tahun 2008, kepadatan penduduk Kota Denpasar

telah mencapai 5.085 jiwa per km2, dengan kepadatan penduduk di Kecamatan Denpasar Selatan

sebesar 3.727 jiwa per km2 dengan jumlah rumah tangga sebanyak 46.2403. Kepadatan penduduk

dan densitas vektor nyamuk mempengaruhi penyebaran penyakit DBD4.

Upaya pengendalian vektor DBD dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)

sudah dilakukan di Kota Denpasar, namun hasilnya belum maksimal, sedangkan upaya

pemberantasan secara kimiawi dengan menggunakan organophospat sudah dilakukan sejak 19903.

Hal ini dapat berakibat pada resistensi nyamuk terhadap insektisida organophospat tersebut. Oleh

sebab itulah perlu dilakukan uji resistensi terhadap penggunaan malathion di Kota Denpasar.

Page 11: Kesehatan Pariwisata: Tantangan di Era Masyarakat Ekonomi … · 2017. 6. 6. · dengan angka insiden 320,96 per 100.000 penduduk Bali,di atas rata-rata nasional 65,57 per 100.000

Bahan dan alat

Mikroskop stereo, Suceptible test kit, Impregnated paper malathion 0,8%, Kertas kontrol,

Temperature suhu, Pengukuran kelembaban udara, Aspirator, Senter, Paper cup, Kain kasa,

Gunting, Kertas label, Karet gelang, Pinset, Petridish, Chloroform, Kapas, Air gula 10%, Jarum

bedah nyamuk, Timer,

Metode

Penelitian ini adalah eksperimental untuk menguji kerentanan nyamuk terhadap malathion

di Kota Denpasar. Pengulangan dilakukan sebanyak 3 kali da nada kontrol. Pengamatan dilakukan

60 menit pertama dan 24 jam.

Jentik dikumpulkan dari beberapa tempat penampungan air di Kota Denpasar bersama-

sama petugas Jumantik. Total jentik yang dikumpulkan di 4 kecamatan sebanyak 400 jentik. Jentik

kemudian dipilih secara acak berdasarkan lokasi dan ukurannya agar sama untuk mendapatkan

perlakuan. Jentik kemudian di seleksi dan di besarkan (rearing) menjadi nyamuk dewasa agar

memenuhi standar uji.

Nyamuk dikontakan dengan menggunakan tabung susceptibility test kit selama 60 menit

yang didalamnya dilapisi impregnated paper malathion 0,8% dan tabung kontrol sebagai

pembanding menggunakan kertas steril. Selama kontak suhu dan kelembaban di catat. Setelah

kontak 60 menit kematian nyamuk dicatat dan nyamuk dipindahkan pada tabung susceptibility test

kit bersih dan diberi larutan gula 10%. Kemudian diamati sampai dengan 24 jam setelah kontak

dan selanjutnya dihitung jumlah kematian nyamuk . Uji dilakukan pada 25 ekor nyamuk sebanyak

3 kali ulangan.

Koreksi angka nyamuk uji

Dihitung persentase kamatian nyamuk uji dan kontrol. Bila persentase kematian nyamuk

kontrol setelah pengamatan 24 jam antara 5-20%, maka persentase kematian nyamuk uji dikoreksi

dengan rumus abbot :

Page 12: Kesehatan Pariwisata: Tantangan di Era Masyarakat Ekonomi … · 2017. 6. 6. · dengan angka insiden 320,96 per 100.000 penduduk Bali,di atas rata-rata nasional 65,57 per 100.000

= −100 − 100Keterangan

AI = % kematian nyamuk uji setelah dikoreksiA = % Kematian nyamuk ujiB = % Kematian nyamuk kontrol

Apabila persentase nyamuk kontrol lebih dari 20% maka pengujian dianggap gagal dan harus

diulang lagi

Kriteria status kerentanan

Tingkat kerentanan vektor ditentukan berdasarkan persentase kematian nyamuk uji dalam

periode pengamatan 24 jam. Kematian nyamuk uji kurang dari 80% dinyatakan resisten, kematian

nyamuk uji 80-98% dinyatakan toleran dan kematian lebih dari 98% rentan (susceptible).

Hasil dan pembahasan

Setelah dilakukan uji kerentanan nyamuk menggunakan impregnated paper malathion

0,8% didapatkan data bahwa insektisida hanya mematikan nyamuk uji Ae. Aegypti 6 ekor dari 75

ekor nyamuk (8%) dan nyamuk kontrol 25 ekor dengan kematian 0%. Hal ini menunjukkan bahwa

jenis nyamuk uji tersebut sudah dalam kategori resisten terhadap malathion 0,8%.

Hasil uji Impregnated paper malathion 0,8% (golongan organophospat) yang hanya dapat

mematikan rata-rata 8% menunjukkan pengendalian vektor yang dilakukan tidak efektif.

Pemanfaatan malathion yang sudah lama di daerah ini serta sering menyebabkan tingkat

kerentanan nyamuk terhadap malathion sangat rendah. Oleh karena itu diperlukan penggunaan

jenis insektisida lainnya.

Sesuai dengan peraturan seharusnya pengasapan dilakukan secara terfokus dan terkontrol.

Namun kenyataanya dilapangan banyak perusahaan yang melakukan pengasapan secara bebas dan

tidak terkontrol. Terutamanya dikawasan pariwisata dengan mempertimbangkan agar wisatawan

tidak digigit nyamuk pelaksanaan pengendalian vektor seperti pengasapan justru dilakukan secara

rutin tiap minggu sekali.

Page 13: Kesehatan Pariwisata: Tantangan di Era Masyarakat Ekonomi … · 2017. 6. 6. · dengan angka insiden 320,96 per 100.000 penduduk Bali,di atas rata-rata nasional 65,57 per 100.000

Tabel 1. Hasil Uji Kerentanan nyamuk selama 1 jam dan 24 jam pengamatan

Ulangan JumlahNyamuk Uji

Jumlah kematianObservasi 1 jam Observasi 24 jamMati % Mati %

I 25 2 8 2 8II 25 6 24 2 8III 25 3 8 2 8Total 75 Rata-rata 13 Rata-rata 8kontrol 25 0 0 0 0Suhu 280 CKelembaban 85%

Penggunaan insektisida malathion sudah lama digunakan di Indonesia. Hal ini sangat

mempengaruhi tingkat kerentanan nyamuk terhadap jenis insektisida ini. Sebagian besar hotel dan

restaurant di kawasan wisata melakukan pengasapan swadaya secara rutin tanpa dikendalikan dan

pelaporan kepada dinas kesehatan. Hal ini juga mempengaruhi tingkat kerentanan nyamuk.

Pengunaan insektisida jenis malathion di Kota Denpasar sudah tidak efektif lagi dalam

membunuh nyamuk dewasa karena sudah resistensi. Angka kematian rata-rata nyamuk hanya

sebatas 8%. Hal ini akan menyebabkan program pengasapan tersebut akan menghabiskan

anggaran yang besar namun hasil yang sangat minim. Oleh sebab itu diperlukan upaya

pengendalian nyamuk dengan alternatif lainnya.

Upaya pengendalian nyamu Aedes sp sebenarnya yang paling efektif adalah memberantas

sarang nyamuk. Upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dapat mengatasi jentik-jentik yang

akan tumbuh menjadi nyamuk dewasa. Sehingga populasi nyamuk dapat kita tekan jumlahnya.

Membunuh nyamuk dewasa dengan pengasapan hanya bersifat sementara saja, jentik nyamuk

yang tidak dikendalikan dapat terus tumbuh menjadi nyamuk dewasa.

Daftar Pustaka

1. Halstead, S.B., Dengue, London: Lancet, 2007.2. World Health Organization, World Health Report 2004– Changing History, WHO: Geneva,

2004.3. Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Laporan DBD Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Bali, 2010.

Page 14: Kesehatan Pariwisata: Tantangan di Era Masyarakat Ekonomi … · 2017. 6. 6. · dengan angka insiden 320,96 per 100.000 penduduk Bali,di atas rata-rata nasional 65,57 per 100.000

4. Dinkes Kota Denpasar, Laporan DBD Dinas Kesehatan Kota Denpasar, 2011.5. Onasis, A., Studi spasial kerawanan wilayah terhadap kejadian demam berdarah dengue

(DBD) dan status kerentanan nyamuk Aedes aegypti terhadap temephos di Kota PadangTahun 2005. Tesis Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, tidak dipublikasikan, 2006.

6. Mukhlisin, Y., Tentang analisis spatial dan temporal kejadian demam berdarah dengue(DBD) di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 1997-2006. Tesis UniversitasGadjah Mada, Yogyakarta, tidak dipublikasikan, 2008.

7. Diggle, Peter J., Statistical Analysis of Spatial Point Patterns. Oxford University Press Inc,New York.2003.

8. Simanulang, M., Faktor-faktor risiko kejadian demam berdarah dengue (DBD) danpemetaan resistensi nyamuk Aedes aegypti di Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri,Tesis UGM, tidak dipublikasikan, 2011.

9. Focks, D.A. and Chadee, D.D., Pupal survey: An epidemiologically significantsurveillance method for Aedes aegypti; An example using data from Trinidad. AmericanJournal of Tropical Medicine and Hygiene, 1997; 56 (2): 159-167

10. Kuno, G., Review of the factors modulating dengue transmission, epidemiological review.1995; 17: 321-335.

11. Harimurti, N., Analisis spasial dan temporal kasus demam berdarah dengue di KotaYogyakarta Juli 2004-Juni 2005, skripsi, tidak dipublikasikan, 2007.

12. Mammen P. Mammen Jr., Chusak Pimgate1, Constantianus J. M. Koenraadt, Alan L.Rothman, Jared Aldstadt, Ananda Nisalak, Richard G. Jarman, Spatial and TemporalClustering of Dengue Virus Transmission in Thai Villages, PLOS Medicine, 2008; 5 (11):1605-1616.

13. Sukesi, T., Sanitasi lingkungan pemukiman dan status resistensi nyamuk Aedes aegyptiterhadap kejadian DBD di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, 2011.

14. Sitorus, H., Deteksi resistensi larva Aedes aegypti dan Aedes albopictus terhadap malationdan temefos serta pemetaan kerawanan infeksi demam berdarah dengue di KecamatanSukarame Kota Palembang Sumatera Selatan, Tesis UGM, tidak dipublikasikan, 2008.

15. Polson, KA., Curtis, C., Chang, MS., Olson, JG., Chantha, N., Rawlins, SC.,. Susceptibilityof two Cambodian population of Aedes aegypti mosquito larvae to temephos during 2001.Dengue Bull.2001; 25: 79–83.

16. Chen, CD., Nazni, WA., Lee, HL., Sofian-Azirun, Susceptibility of Aedes aegypty andAedes albopictus to temephos in four study sites in Kuala Lumpur City Center and SelangorState, Malaysia. Trop Biomed,2005; 22: 207–216.

17. Macoris, MLG., Andrighetti, MTM., Takaku, V., Glasser, CM., Garbeloto, VC., Bracco,JE., Resistance of Aedes aegypti from the state of Sao Paulo, Brazil to organophosphatesinsecticides. Mem. Inst. Oswaldo Cruz. 2003; 98: 703–708.

18. Melo-Santos, MA., Varjal-Melo, JJ., Araújo, AP., Gomes, TC., Paiva, MH., Regis, LN.,Furtado, AF., Magalhaes, T., Macoris, ML., Andrighetti, MT., Ayres CF.,Resistance to theorganophosphate temephos: mechanisms, evolution and reversion in an Aedes aegyptilaboratory strain from Brazil. Acta Trop,2010; 113: 180–189.

19. Nazni, WA., Kamaludin, MY., Lee, HL., Rogayah, TAR., Sa’diyah, I., Oxidase activity inrelation to insecticides resitance in vectors of public health importance, Trop. Biomed.2000;17: 69–79.

Page 15: Kesehatan Pariwisata: Tantangan di Era Masyarakat Ekonomi … · 2017. 6. 6. · dengan angka insiden 320,96 per 100.000 penduduk Bali,di atas rata-rata nasional 65,57 per 100.000

20. Ponlawat, Scott, JG., Harrington LC., Insecticide susceptibility of Aedesaegypti and Aedesalbopictus across Thailand, J Med Entomol. 2005;42: 821–825.

21. Estelita L., Marcelo P., Ana P., Éllyda S., Ulisses S., Lúcia O., Antonio S., Clarisse N.,Clovis C., Marilia G., Craig Stephen W., Constância F., Maria A., Insecticide resistance inAedes aegypti populations from Ceará, Brazil. Parasites & Vectors 2011; 4 (5): 1-12