kesehatan masyarakat akbid hafshawaty zainul hasan genggong probolinggo

34
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masalah kesehatan merupakan masalah yang sangat penting yang di hadapi oleh masyarakat kita saat ini .Semakin maju teknologi di bidang kedokteran, semakin banyak pula macam penyakit yang mendera masyarakat. Hal ini tentu saja di pengaruhi oleh faktor tingkah laku manusia itu sendiri. Kesehatan merupakan kebutuhan dengan hak setiap insan agar dapat kemampuan yang melekat dalam diri setiap insan. Hal ini hanya dapat dicapai bila masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, berperan serta untuk meningkatkan kemampuan hidup sehatnya. Kemandirian masyarakat diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatannya dan menjalankan upaya peecahannya sendiri adalah kelangsungan pembangunan. GBHN mengamanatkan agar dapat dikembangkan suatu sistem kesehatan nasional yang semakin mendorong peningkatan peran serta masyarakat. Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi masyarakat untuk membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya 1

Upload: veranica-widi

Post on 20-Feb-2017

211 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: KESEHATAN MASYARAKAT AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Masalah kesehatan merupakan masalah yang sangat penting yang di hadapi

oleh masyarakat kita saat ini .Semakin maju teknologi di bidang kedokteran,

semakin banyak pula macam penyakit yang mendera masyarakat. Hal ini tentu

saja di pengaruhi oleh faktor tingkah laku manusia itu sendiri.

Kesehatan merupakan kebutuhan dengan hak setiap insan agar dapat

kemampuan yang melekat dalam diri setiap insan. Hal ini hanya dapat dicapai bila

masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, berperan serta untuk

meningkatkan kemampuan hidup sehatnya.

Kemandirian masyarakat diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatannya

dan menjalankan upaya peecahannya sendiri adalah kelangsungan pembangunan.

GBHN mengamanatkan agar dapat dikembangkan suatu sistem kesehatan

nasional yang semakin mendorong peningkatan peran serta masyarakat.

Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang

menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui,

bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang

KIA merupakan upaya memfasilitasi masyarakat untuk membangun sistem

kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non

klinis terkait kehamilan dan persalinan. Sistem kesiagaan merupakan sistem

tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal

penggunaan alat transportasi/komunikasi (telepon genggam, telpon rumah),

pendanaan, pendonor darah, pencatatan-pemantaun dan informasi KB. Dalam

pengertian ini tercakup pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka

masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah keterampilan para dukun bayi

serta pembinaan kesehatan akan di taman kanak-kanak.

1

Page 2: KESEHATAN MASYARAKAT AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan tentang konsep epidemologi!

2. Jelaskan tentang issu kesehatan lingkungan!

3. Jelaskan tentang surveilans dalam praktik kebidanan1

4. Jelaskan tentang pencegahan penyakit yang berkaitan dengan kesehatan ibu

dan anak!

5. Jelaskan tentang advokasi, kemitraan dan pemberdayaan masyarakat untuk

mendukung upaya – upaya kesehatan ibu dan anak!

6. Jelaskan tentang pendidikan kesehatan pada masyarakat!

7. Jelaskan tentang pencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakat!

8. Jelaskan tentang teknologi kebidanan tepat guna!

9. Jelaskan tentang system pelayanan kesehatan dan system rujukan!

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang konsep epidemologi

2. Untuk mengetahui tentang issu kesehatan lingkungan

3. Untuk mengetahui tentang surveilans dalam praktik kebidanan

4. Untuk mengetahui tentang pencegahan penyakit yang berkaitan dengan

kesehatan ibu dan anak

5. Untuk mengetahui tentang advokasi, kemitraan dan pemberdayaan

masyarakat untuk mendukung upaya – upaya kesehatan ibu dan anak

6. Untuk mengetahui tentang pendidikan kesehatan pada masyarakat

7. Untuk mengetahui tentang pencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakat

8. Untuk mengetahui tentang teknologi kebidanan tepat guna

9. Untuk mengetahui tentang system pelayanan kesehatan dan system rujukan

2

Page 3: KESEHATAN MASYARAKAT AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO

BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP EPIDEMOLOGI

Konsep dasar epidemologi

1. Definisi epidemologi

Epidemilogi berasal dari bahasa Yunani, yaitu (Epi=pada, Demos=penduduk,

logos = ilmu), dengan demikian epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari

hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat.

2. Konsep sehat sakit

Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan

yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas

dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947).

seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis),

atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerja/kegiatannya

terganggu. Walaupun seseorang sakit (istilah sehari -hari) seperti masuk

angin, pilek, tetapi bila ia tidak terganggu untuk melaksanakan kegiatannya,

maka ia di anggap tidak sakit

3. Factor kausal terjadinya penyakit

Konsep dasar dan proses terjadinya penyakit dalam epidemiologi berkembang

dari rantai sebab akibat menuju suatu proses kejadian penyakit yaitu proses

interaksi antara manusia (pejamu) dengan berbagai sifatnya (biologis,

Fisiologis, Psikologis, Sosiologis dan antropologis), dan dengan penyebab

(agent) serta lingkungan (Enviroment).

Menurut John Gordon, model segitiga epidemiologi menggambarkan

interaksi tiga komponen penyakit yaitu manusia (Host), penyebab (Agent)

dan lingkungan (Enviromet).

B. ISSU KESEHATAN LINGKUNGAN

1. Disparitas status kesehatan

Disparitas adalah perbedaan; jarak: adanya upah yang diterima oleh para

pekerja pabrik itu. Di Indonesia yang sungguh kaya luar biasa ini,status

Menghalangi pemiliknya untuk mendapatkan hak kesehatan yang layak. ,

masyarakat, media massa , politikus bahkan insan kesehatan masih

3

Page 4: KESEHATAN MASYARAKAT AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO

memandang hak kesehatan hanya pada hak untuk memperoleh pelayanan

kuratif dirumah sakit  dan puskesmas .

2. Beban ganda penyakit

Bagi masyarakat Indonesia khususnya, penyakit memiliki beban ganda,yang

pertama adalah rasa sakit yang diderita dan Uang yang cukup banyak Untuk

mengatasi masalah penyakit yang dideritanya.

3. Kinerja pelayanan kesehatan yang masih rendah

JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat, Agung

Laksono, menilai kinerja pelayanan kesehatan masih rendah terutama di

daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan pulau-pulau terluar. Dikatakan,

hingga saat ini jumlah dan distribusi dokter, bidan serta perawat belum

merata dimana disparitas rasio dokter umum per 100.000 penduduk antar

wilayah masih tinggi. "Indonesia mengalami kekurangan pada hampir semua

tenaga kesehatan yang diperlukan,

4. Perilaku masyarakat yang kurang mendukung

Dewasa ini sikap masyarakat Indonesia juga sama buruknya dengan system

yang mengatur kesehatan.Jika anda berkunjung ke Jakarta misalnya, lihatlah

sungai disana kini sungai di Jakarta mengalami perubahan fungsi, fungsi

sungai bukan lagi menjadi tata perairan kota tapi tempat sampah umum.

5. Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan

Rendahnya Pembangunan Ekonomi yang belum merata adalah biang keladi

pokok masalah ini.hal tersebut menimbulkan kesenjangan soasial baik

papan,sandang dan pangan.

6. Rendahnya pemanfaatan fasilitas pemerintah & keterjangkauan

Fasilitas pelayanan kesehatan dasar, yaitu Puskesmas yang diperkuat dengan

Puskesmas Pembantu dan Puskesmas keliling, telah didirikan di hampir

seluruh wilayah Indonesia. Saat ini, jumlah Puskesmas di seluruh Indonesia

adalah 7.550 unit, Puskesmas Pembantu 22.002 unit dan Puskesmas keliling

6.132 unit.

7. Rendahnya status kesehatan penduduk miskin

Angka kematian bayi pada kelompok termiskin adalah 61 dibandingkan

dengan 17 per 1.000 kelahiran hidup pada kelompok terkaya.Penyakit infeksi

4

Page 5: KESEHATAN MASYARAKAT AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO

yang merupakan penyebab kematian utama pada bayi dan balita, seperti

malaria dan TBC, lebih sering terjadi pada masyarakat miskin.

C. SURVEILANS DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

1. Pengertian

Kegiatan pemantauan secara cermat dan terus-menerus terhadap berbagai

faktor yang menentukan kejadian dan penyebaran penyakit atau gangguan

kesehatan yang meliputi pengumpulan, analisis, interpretasi, dan

penyebarluasan data sebagai bahan untuk penanggulangan dan pencegahan

(WHO)

2. Prinsip surveilans

3. Komponen surveilans

1. Pengumpulan data

2. Pengolahan

3. Analisis dan Intrepretasi data

4. Distribusi Data

5. Evaluasi

Kegiatan yang utama àpengumpulan data (menentukan kelompok yang

beresiko, penyebab penyakit dan karakteristiknya, reservoir penyakit

infeksi, memastikan keadaan yang menyebabkan transmisi penyakit, dan

mencatat kejadian penyakit)

5

Page 6: KESEHATAN MASYARAKAT AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO

4. Jenis surveilans

1. SURVEILANS AKTIF :

Pengamatan kasus dilakukan secara langsung ke lapangan.

Hasil yang diperoleh lengkap dan jauh lebih baik

Dibutuhkannya dana dan tenaga khusus.

2. SURVEILANS PASIF :

Pengamatan kasus dilakukan secara tidak langsung, yaitu melalui laporan.\

Hasil yang diperoleh kurang lengkap.

5. Macam – macam surveilans

6. Manfaat surveilans

a. Dapat menjelaskan pola penyakit yang sedang berlangsung

b. Mengevaluasi tindakan pengendalian penyakit dan penyediaan data

untuk perencanaan pelayanan kesehatan

c. Monitoring kecenderungan penyakit endemis

6

Page 7: KESEHATAN MASYARAKAT AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO

d. Mempelajari riwayat alamiah penyakit dan untuk mendeteksi

adanya KLB

e. Memberikan informasi dan data dasar untuk penentuan prioritas,

pengambilan kebijakan, perencanaan, implementasi, dan alokasi

sumber data kesehatan

7. Evaluasi surveilans

à Menilai apakah masalah kesehatan harus berada dalam pengawasan

surveilans

à Menilai apkah sistem surveilan berjalan scr efektif

Evaluasi Sistem Menurut Sifat-Sifat  :

•Simplicity (Kesederhanaan) à struktur dan pengoperasiannya, disusun

dng sederhana & tujuan tercapai

•Fleksibility (Keluwesan) à dapat menyesuaikan diri dng perubahan

informasi tanpa disertai peningkatan kebutuhan, biaya, tenaga & waktu

Ex: dapat menerima perubahan definisi kasus, penyakit & masalah

kesehatan yg baru diidentifikasi

•Acceptibility (Kemudahan diterima) : menggambarkan kemauan seseorang

atau organisasi dlm melaksanakan system surveilans

Ex: angka keikutsertaan dr perorangan/organisasi

•Representativeness(Menggambarkan)

à menggambarkan secara akurat

•Timeliness (Ketepatan waktu)àmenggambarkan kecepatan atau

kelambatan diantara langkah2 dlm satu system surveilans

•Sensitivity (Sensitiv): ditentukan o/ validitas informasi yg dukumpulkan o/

sistem dan pengumpulan informasi diluar system u/ menentukan

frekuensi keadaan & komuniti

•Prediktive value positive: populasi yg diidentifikasi sbg kasus o/

surveilanse & kenyataannya memang kasus

7

Page 8: KESEHATAN MASYARAKAT AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO

D. PENCEGAHAN PENYAKIT YANG BERKAITAN DENGAN

KESEHATAN IBU DAN ANAK

1. Konsep dasar pencegahan

• Pengertian:

Pencegahan atau prevention dapat diartikan sebagai tindakan yang

dilakukan sebelum peristiwa yang diharapkan akan terjadi, sehingga

peristiwa tadi tidak terjadi atau dapat dihindari

àBertindak mendahului (to come before or procede) atau mengantisipasi

(to anticipate) yang menyebabkan sesuatu proses tidak mungkin

berkembang lebih lanjut.

2. Pencegahan primer

Pencegahan  primer yang dilakukan dalam fase pre-patogenesis sebelum

proses penyakit terjadi. Terbagi menjadi 2 tahap yaitu

a. Health promotion: u/ pembinaan & memajukan kesehatan scr umum &

kesejahteraaan individu atau kelompok.

b. Specifik protection: sudah tertuju kepada jenis penyakit atau masalah

kesehatan tertentu.

3. Pencegahan sekunder

Pencegahan sekunder dimana proses penyakit sudah mulai memasuki fase

pathogenesis tapi masih dalam tahap ringan dan belum nyata. Ex: diagnosa

dini & pengobatan langsung à pem. Lab, biomedis, dll

à metode yang tergolong screening / case funding ( aktif dan pasif) u/

menemukan kasus subklinis berbagai penyakit endemis

à Manthoux test thd TB, Papsmear thd ca cx, HIV thd AIDS, VDRL thd

sifilis, dll

4. Pencegahan tersier

Pencegahan tersier dimana dalam fase pathogenesis tersebut proses penyakit

sudah nyata dan berlanjut dan mungkin dalam taraf dan akan berakhir atau

dlm fase penembuhan, tahap pemulihan. Tahap pencegahan tersier

a. Disability limitation : tindakan agar penyakit tidak berlanjut & berkembang

menjadi lebih parah, jika sudah parah maka à mencegah kematian.

8

Page 9: KESEHATAN MASYARAKAT AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO

b. Rehabilitation: tindak lanjut setelah penderita berhasil melalui disability

atau ketidakmampuannya &masuk dalam proses penyembuhan. ex: fisioterapi

& perawatan neurologis u/ penderita polio

5. Program kesehatan yang terkait dalam meningkatkan status kesehatan

ibu dan anak

Pemeliharaan Kesehatan Ibu

1. Perkawinan yang sehat.

Memenuhi kriteria umur calon pasangan, yaitu 20-35 th, memenuhi kaidah

kesiapan pasangan suami istri dlm aspek biopsikososial, ekonomi, &

spiritual

2. Keluarga yang sehat

salah satu upaya untuk membentuk keluarga yg sehat adalah memiliki

nilai-nilai kuat yg dianut oleh seluruh anggota keluarga.

3. Pemeliharaan Kesehatan Ibu pada usia remaja

Makin maju atau meningkatnya kualitas hidup masyarakat di suatu negara,

tren kehidupan reproduksi remaja jg berubah . Peningkatan kualitas hidup,

gizi, pengetahuan à menstruasi lebih awal, prilaku seks. Yg kurang baik,

memungkinkan tjd kehamilan memberdayakan keluarga u/ meningkatkan

ketahanan nonfisik menghadapi arus globalisasi.

4. Pemeliharaan kesehatan Ibu pada masa kehamilan, persalinan dan nifas

ex: standar ANC 14 T , keb.nutrisi bumil, persalinan di tenaga kesehatan,

keb. Nutrisi bufas

5. Pelayanan kesehatan pd BBL / neonatus

6. Pelayanan kesehatan anak balita

E. PENDIDIKAN KESEHATAN PADA MASYARAKAT

1. Pengertian

Pendidikan Kesehatan: Suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan

perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan  (Notoatmodjo, 2007: 12)

Penyuluhan Kesehatan: Proses perubahan perilaku dikalangan masyarakat

agar mereka tahu, mau dan mampu melakukan perubahan demi tercapainya

kesehatan yang lebih baik

9

Page 10: KESEHATAN MASYARAKAT AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO

2. Prinsip Pendidikan dan Penyuluhan Kesehatan

• Merupakan kumpulan pengalaman dimana saja dan kapan saja sepanjang

dapat mempengaruhi pengetahuan sikap dan kebiasaan sasaran pendidikan

• Tidak dapat secara mudah diberikan oleh seseorang kepada orang lain

àsasaran pendidikan yg dpt merubah tingkah lakunya sendiri

• Pendidikàmengubah sikap dan tingkah laku individu, keluarga, kelompok

dan masyarakat

• Dikatakan berhasil àsasaran pendidikan mengubah sikap sesuai dengan

tujuan yg ditetapkan

3. Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan

4. Metode Pendidikan Kesehatan

5. Alat Bantu/ Media

Mempermudah penerimaan informasi pada sasaran

Macam-macam alat bantu pendidikan:

1. Visual aids : slide, film, dll

10

Page 11: KESEHATAN MASYARAKAT AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO

2. Audio aids : radio, pita suara, dll

3. Audio visual aids : TV, VCD

6. Perilaku kesehatan

Pengertian : Suatu respon seseorang (organisme) thd stimulus yg berkaitan dg

sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan.

Perilaku Kesehatan mencakup

1. Perilakau sesorang thd sakit dan penyakit: baik secara pasif ( mengetahui,

mempresepsipenyakit & rasa sakit yyg ada pd dirinya) & aktif (tindakan)

2. Perilaku thd pelayanan kesehatan : respon thd pelayanan kesehatan

tradisional maupun modern

3. Perilaku thd makanan : respon bahwa makanan adlh kebutuhan vitalàzat

gizi, pengelolaan, dll.

4. Perilaku thd lingkungan kesehatan : dlm hal air bersih, pembuangan air

kotor, limbah, rumah sehat, dll)

7. Domain/ ranah/kawasan Perilaku

• Ranah kognitif

• Ranah afektif

• Ranah psikomotor

diukur dari

a. Pengetahun (knowledge)

b. Sikap & tanggapan (attitude)

11

Page 12: KESEHATAN MASYARAKAT AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO

c. Praktek atau tindakan yang dilakukan (practice)

8. Perubahan perilaku

Teori Perubahan Perilaku

1) Teori Stimulus-Organisme-Respon (S-O-R)

stimulus yg diberikan dapat ditolak/diterima, apabila stimulus telah

mendapatkan perhatian dr organismeàproses berikutnya(seperti gambar

sbelumnya)

2) Teori Fungsi

Stimulasi yg dpt mengakibatkan perubahan perilaku seseorang apabila

stimulasi tsb dpt dimengerti dlm konteks keb. org tsb.

3) Teori Kurt Lewin

Perilaku manusia adalah suatu keadaan yg seimbang antara kekuatan

pendorong & kekuatan penahan

9. Bentuk Perubahan Perilaku Perilaku alamiah (natural change)

perubahan perilaku yg disebabkan kejadian alamiah à keluarga di dalamnya jg mengalami perubahan

Perubahan rencana ( planed change)perubahan perilaku krn direncanakan sendiri. ex: perokokà berhenti merokok

Kesediaan u/ berubah, ex: adanya inovasi baru

12

Page 13: KESEHATAN MASYARAKAT AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO

F. PENCATATAN DAN PELAPORAN KESEHATAN MASYARAKAT

1. Pengertian

Pencatatan (recording) dan pelaporan (reporting) berpedoman terpadu

puskesmas adalah kegiatan pencatatan dan pelaporan data umum, sarana,

tenaga, dan upaya pelayanan kesehatan di puskesmas termasuk puskesmas

pembantu.

2. Tujuan :

a. Tersedianya data yang meliputi keadaan fisik, tenaga, sarana dan kegiatan

pokok puskesmas secara akurat tepat waktu dan mutakir

b. Terlaksananya pelaporan data data secara teratur di berbagai jenjang

administrasi sesuai dengan peraturan yang berlaku

c. Dipergunakan data tersebut untuk pengambilan keputusan dalam rangka

pengelolaan program kesehatan masyarakat melalui puskesmas diperbagai

tingkat administrasi

3. Batasan dari pencatatan dan pelaporan

a. Melakukan pencatatan tiap kegiatan & melaporkan kepada instansi yg

berwenang àlaporan lengan dng format yg ditetapkan

b. Melakukan pencatatan data semua kegiatan dlm triwulan,

tahunanàrekapitulasi kegiatan triwulan, tahunan kpd instansi yg

berwenang dng menggunakan format yg ditetapkan

4. Ruang Lingkup

1. SP2TP dilakukan oleh semua puskesmas termasuk puskesmas pembantu

dan puskesmas keliling

2. Pencatatan dan pelaporan mencakup :

a. Data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas

b. Data ketenagaan di puskesmas

c. Data sarana yang dimiliki puskesmas

d. Data kegiatan pokok puskesmas baik dalam / luar gedung

5. Pengelolaan pencatatan

Jenis formulir standar yg digunakan dalam pencatatan adalah sbb

1. Rekam Kesehatan Keluarga (RKK) : family holder, pengguna RKK

diutamakan pada anggota keluarga yg mengidap/ dlm kondisi TB, kusta,

13

Page 14: KESEHATAN MASYARAKAT AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO

ibu hamil resiko tinggi, BBLR, balita KEKàalat bantu pencarian berkas

KTPK

2. Kartu rawat jalan

3. Kartu indeks penyakit àidentitas, riwayat & perkembangan penyakit, pd

TBC & kusta

4. Kartu Ibu: identitas, status kesehatan dari kehamilanàmelahirkan

5. Kartu anak : identitas, status kesehatan, pelayanan preventif, promotif,

kuratif pd balita & anak prasekolah

6. KMS balita, anak sekolah

7. KMS ibu hamil

8. KMS usia lanjut

9. Register

14

Page 15: KESEHATAN MASYARAKAT AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO

• Nomor indeks

pengunjung

puskesmas

• Rawat jalan

• Kunjungan

• Rawat inap

• KIA & KB

• Kohort ibu & balita

• Deteksi dini tumbuh

kembang dan gizi

• Penimbangan balita

• Imunisasi

• Gizi

• Kapsul beryodium

• Anak sekolah

• Sensus harian:

kunjunganm KIA,

imunisasi & penyakit

6. SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas)

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) yang berlaku

hingga saat ini adalah merujuk pada Keputuasn Dirjen Binkesmas No.

590/BM/DJ/INFO/V/96 (Departemen Kesehatan RI, 1998).

Pemanfaatan SP2TP

1. Untuk memenuhi administrasi pada jenjang yang lebih tinggi dalam tingkat

pembinaan , perencanaan, dan penetapan kebijaksanaan.

2. Dimanfaatkan puskesmas untuk peningkatan upaya kesehatan puskesmas

mealui :

a. perencanaan, ( perencanaan mikro )

b. penggerakan dan pelaksanaan ( loka karya mini

puskesmas )

c. pengawasan, pengendalian dan penilaian(stratifikasi )

Ada 2 jenis pencatatan kegiatan Puskesmas, yaitu :

Pencatatan di dalam gedung Puskesmas

Pencatatan di dalam gedung Puskesmas membutuhkan Kartu Tanda Pengenal

Keluarga (KTPK), Kartu Status Perorangan dan beberapa Buku Register.

Pencatatan di luar gedung Puskesmas

Pencatatan di luar gedung Puskesmas menggunakan beberapa Buku Register.

Jenis Laporan

1. Laporan harian untuk melaporkan kejadian luar biasa penyakit tertentu.

15

Page 16: KESEHATAN MASYARAKAT AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO

2. Laporan mingguan untuk melaporkan kegiatan penyakit yang sedang

ditanggulangi

3. Laporan bulanan untuk melaporkan kegiatan rutin progam.

7. Pengelolaan laporan

Bulanan

• Formulir LB 1 untuk data kesakitan

• Formulir LB 2 untuk Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat

(LPLPO)

• Formulir LB 3 untuk data Gizi, KIA, Imunisasi dan Pengamatan Penyakit

Menular

• Formulir LB 4 untuk data kegiatan Puskesmas

Tahunan

• Formulir LT-1 untuk data dasar Puskesmas

• Formulir LT-2 untuk data kepegawaian Puskesmas termasuk Bidan di desa

• Formulir LT-3 untuk data peralatan Puskesmas termasuk Puskesmas

Pembantu dan Puskesmas Keliling

Laporan Sentinel

Puskesmas-puskesmas yang telah ditetapkan untuk pemantauan program

tertentu selain mengirimkan laporan seperti yang telah disebutkan diatas, juga

mengirimkan laporan sentinel seperti :

LB1S untuk data penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan

Penyakit Diare, ISPA

LB2S untuk data KIA, Gizi, tetanus neonatorum dan Penyakit Akibat Kerja

8. Alur laporan

• Laporan dati dikirimkan ke dinas kesehatan dati 1 dan kanwil departemen

kesehatan provinsi serta pusat pembinaan kesehatan dlm bentuk rekapitulasi

dari laporan SP2TP mliputi

1. Laporan triwulan a. Hasil entry data/rekapitulasi laporan

LB1

16

Page 17: KESEHATAN MASYARAKAT AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO

b. Hasil entry data/rekapitulasi laporan

LB2

c. Hasil entry data/rekapitulasi laporan

LB3

d. Hasil entry data/rekapitulasi laporan

LB4

2. Laporan tahunan

a. Hasil entry data/rekapitulasi laporan

LT-1

b. Hasil entry data/rekapitulasi laporan

LT-2

c. Hasil entry data/rekapitulasi laporan

LT-3

Frekuensi laporan

a. Laporan triwulan: dikirim paling lambat tanggal 20, bulan berikutnya dari

triwulan yg dimaksud. Diberikan kepada

1. Kepala dinas kesehatan dati 1

2. Kepala kantor wilayah depkes provinsi

3. Depkes RI ditjen Binkesmas

b. Laporan tahunan: dikirim paling lanbat akhir bulan februari di tahun

berikutnya. Diberikan kepada

1. Kepala dinas kesehatan dati 1

2. Kepala kantor wilayah depkes provinsi

3. Depkes RI ditjen Binkesmas

9. Mekanisme pelaporan

17

Page 18: KESEHATAN MASYARAKAT AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO

18

Page 19: KESEHATAN MASYARAKAT AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO

G. TEKNOLOGI KEBIDANAN TEPAT GUNA

1. Pengertian Teknologi Kebidanan Tepat Guna

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang

diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi tepat

guna adalah suatu alat yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat berguna serta

sesuai dengan fungsinya.

Secara teknis teknologi tepat guna merupakan jembatan antara teknologi

tradisional dan teknologi maju. Oleh karena itu aspek-aspek sosio-kultural dan

ekonomi juga merupakan dimensi yang harus diperhitungkan dalam mengelola

teknologi tepat guna.

2. Macam / jenis Teknologi Kebidanan Tepat Guna

Macam – macam :

Fetal Doppler

Fetal Doppler Sunray

Staturmeter

Eye Protector Photo

Therapy

Alat Pengukur

Panjang Bayi

Breast Pupm

Lingkar Lengan Ibu

Hamil

Pengukur Panjang

Bayi (calipher)

Reflek Hammer /

Reflek Patela

Umbilical Cord Clem

Nylon

Tourniquet

Jenis – jenis

Pelatiham BCLS

Training Manajement K3 Laboraturium

Cara Penerapan dan Pendekatan Ergonomis

ISO baru / IEC standar pada penilaian resiko melengkapi peralatan manajement

resiko

Kinerja OHSAS 18001

3. Fungsi dan manfaat Teknologi Kebidanan Tepat Guna

Fungsi

Alat kesehatan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.

Biaya yang digunakan cukup rendah dan relatif murah.

19

Page 20: KESEHATAN MASYARAKAT AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO

Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara.

Mengurangi kesalahan dalam mendiagnosis suatu penyakit.

Manfaat

Dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang makin hari makin meningkat,

tentu hal itu di barengi dengan kemampuan masyarakatnya yang mampu

mengoperasionalkan dan memanfaatkateknologi tepat guna tersebut.

Teknologi tepat guna mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui

pemenuhan kebutuhannya, pemecahan masalahnya dan penambahan hasil

produksi yang makin meningkat dari biasanya. Teknologi tersebut relatif

mudah dipahami mekanismenya, mudah dipelihara dan mudah diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari.

Teknologi tepat guna dapat mempermudah dan mempersingkat waktu pekerjaan

tenaga kesehatan dan klien.

Masyarakat mampu mempelajari, menerapkan, memelihara teknologi tepat

guna tersebut.

Masyarakat / klien bisa lebih cepat ditangani oleh tenaga kesehatan.

Hasil diagnosa akan lebih akurat, cepat, dan tepat 

4. Dampak Teknologi Kebidanan Tepat Guna

Dampak positif sebagai berikut:

• Dengan adanya teknologi tepat guna dalam kebidanan, maka masyarakat akan

mendapat kemudahan dalam menjaga kesehatan yang lebih efisien dan efektif.

• Teknologi yang ada, dapat membuat kegiatan khususnya di dalam kebidanan

akan lebih sederhana dan mudah

Dampak negatif sebagai berikut :

• Jika penggunaannya teknologi tepat guna tidak sesuai dengan lingkup yang

memerlukan maka itu akan sia-sia. Contoh penggunaan USG di daerah

pedalaman, disana tidak orang yang mengelolanya dan tidak sesuai dengan 

kebudayaan masyarakat disana.

20

Page 21: KESEHATAN MASYARAKAT AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO

• Dengan ketidaktepatan penggunaan alat tersebut maka akan berdampak buruk

terhadap pasien. Contoh : penggunaan USG pada pasien dengan cara-cara

yang tidak tepat.

• Penggunaan teknologi pada daerah pedalaman dengan tenaga yang tidak ahli

akan menimbulkan resiko terhadap pasien.

H. SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DAN SISTEM RUJUKAN

1. Konsep Dasar Sistem Pelayanan Kesehatan

Sistem pelayanan kesehatan merupakan suatu yang sangat penting di dalam

dunia kesehatan melalui sistem ini diharapkan kualitas kesehatan khususnya di

Indonesia. Melalui sistem ini tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai

dengan cara efektif dan tepat sasaran. Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan

tergantung dari berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan kesehatan

diantaranya perawat, dokter, atau tim kesehatan lain yang saling menunjang.

2. Konsep Pelayanan Primer di Bidang Kesehatan

Pelayanan kesehatan primer /PHC adalah strategi yang dapat dipakai untuk

menjamin tingkat minimal dari pelayanan kesehatan untuk semua penduduk.

PHC menekankan pada perkembangan yang bisa diterima, terjangkau, pelayanan

kesehatan yang diberikan adalah essensial bisa diraih, yang essensial dan

mengutamakan pada peningkatan serta kelestarian yang disertai percaya diri

sendiri disertai partisipasi masyarakat dalam menentukan sesuatu tentang

kesehatan.

3. Institusi Pelayanan Kesehatan

a) Rumah sakit

b) Puskesmas

c) Pustu

d) Polindes

e) Poskesdes

f) Posyandu

g) BPM

4. Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan

1) Tersedia dan berkesinambungan

2) Dapat diterima dan wajar

3) Mudah dicapai

21

Page 22: KESEHATAN MASYARAKAT AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO

4) Mudah dijangkau

5) Bermutu

5. Sistem Pelayanan Kesehatan di Indonesia

Pelayanan merupakan kegiatan dinamis berupa membantu menyiapkan,

menyediakan dan memproses, serta membantu keperluan orang lain. Pelayanan

kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-

sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,

mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan

perseorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat.

6. Definisi Rujukan

Sistem rujukan adalah suatu sistem jaringan pelayanan kesehatan yang

memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas

timbulnya masalah dari suatu kasus atau masalah kesehatan masyarakat, baik

secara vertikal maupun horizontal, kepada yang lebih kompeten, terjangkau dan

dilakukan secara rasional .

7. Jenis – jenis rujukan

1) Rujukan medik.

2) Rujukan kesehatan

8. Alur rujukan

Dalam rangka pelaksanaan rujukan diperhatikan hal-hal yang menyangkut

tingkat kegawatan penderita, waktu dan jarak tempuh sarana yang dibutuhkan

serta tingkat kemampuan tempat rujukan.

1) Dari kader

2) Dari posyandu

3) Dari puskesmas pembantu

4) Dari pondok bersalin

22

Page 23: KESEHATAN MASYARAKAT AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan kesehatan masyarakat merupakan salah satu modal pokok dalam

rangka pertumbuhan dan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan hal ini secara

optimal diselenggarakan upaya kkesehatan.

Dalam pendidikan kesehatan akan menemukan masalah yang menghambat proses

belajar pendidikan bagi individu, keluarga, kelompok ataupun masyarakat. Salah

satu bentuk pemecahan masalah pendidikan kesehatan tersebut adalah dengan

pendekatan pendidikan kesehatandan dengan melakukan upaya

pendidikankesehatan dalam meningkatkan kemampuan atau perilaku untuk

mencapai pendidikankesehatan secara optimal.

B. Saran

Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna , oleh sebab itu say mohon

kritikan dan saran dari teman-teman semuanya , khususnya kepada dosen

pembimbing demi kelengkapan makalah ini.

23

Page 24: KESEHATAN MASYARAKAT AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO

DAFTAR PUSTAKA 

Mubarak Wahit Igbal, 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Salemba MedikaSyafrudin, 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta Timur : CV. Trans Info MediaSoepardan,suryani.2008. “Konsep Kebidanan”. Jakarta : EGCPrawirohardjo,sarwono.2011. “Ilmu Kebidanan”. Jakarta : BPSPNotoatmojo,soekidjo.2008 “Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat”. Jakarta : Rineka CiptNotoatmojo soekidjo.2007.Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni.Jakarta

PT.RINEKA CIPTA

http://perpustakaanpusdiklataparatur.net/index.php?

option=com_content&view=article&id=64: kurikulum-penguji-kompetensi-

tenaga kesehatan&catid=38:kurikulum&Itemid=87 selasa 04 Desember 2012.

Ali, Zaidin. 2000. Dasar-dasar pendidikan kesehatan masyarakat, ed. 1.Depkes RI. Tt. Buku pedoman kerja Puskesmas jilid IIIIkatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2012. Naskah Akademik Pendidikan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : (Online)Notoatmodjo, Soekidjo.2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat ; Prinsip-prinsip Dasar. Jakarta : Rineka CiptaNotoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan.Yogyakarta : AndiOffsetSukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.Wikipedia. 2013. Ilmu Kesehatan Masyarakat.http://id.wikipedia.org/wiki/

Ilmu_kesehatan_masyarakat. Diakses pada 04 April 2014.

24