kesehatan jiwa

9
Kesehatan jiwa dapat dilihat lewat tes yang menggunakan metode Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI). Dengan model ini, peserta ujian diwajibkan menjawab 566 butir soal. Materinya berkisar tentang kegiatan sehari-hari. Soal yang diujikan juga mudah saja, misalnya "Aku ingin jadi penari," "Kadang-kadang aku merasa ingin mengumpat caci," "Aku sekarang ingin jadi wanita," dan "Tidurku sering terganggu dan terjaga." Setiap soal cukup dijawab dengan memilih kata "ya" atau "tidak." Dari serangkaian materi sepele ini akan muncul kesimpulan tentang sepuluh kondisi jiwa si calon: hypochondriasis (keluhan fisik), depression, schizophrenic (mengalami halusinasi dan kekacauan proses pikir), paranoia (kecurigaan berlebihan), conversion hysteria (sakit jasmani karena pengaruh psikologis), psychopathic deviate (antisosial), masculinity-femininity (mengukur seberapa maskulin dan femininnya seseorang lewat kegiatan yang dilakukan), social introvert (kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain), psychasthenia (ketelitian), dan hypomania (reaksi ketika berhadapan dengan orang banyak). Hypochondriasis Adalah gangguan dimana seseorang disibukkan dengan rasa takut mengalami penyakit serius. Hypochondriasis terjadi paling sering diantara usia 20 dan 30 tahun dan tampak mempengaruhi kedua jenis kelamin secara seimbang. Beberapa orang dengan hypochondriasis juga mengalami depresi atau kegelisahan. Pada Hypochondriasis, perhatian orang tersebut mengenai penyakit serius seringkali didasarkan pada salah tafsir pada fungsi normal tubuh. Pemeriksaan dan penentraman hati kembali oleh dokter untuk menghilangkan perhatian mereka; orang dengan hypochondriasis cenderung untuk percaya bahwa dokter bagaimanapun juga telah gagal untuk menemukan penyakit yang mendasari. GEJALA Hypochondriasis diduga ketika orang yang sehat dengan gejala ringan diasyikkan dengan gejala-gejala yang spesifik dan tidak bereaksi untuk ditentramkan kembali hatinya setelah evaluasi seksama. Hubungan pribadi dan performa kerja seringkali menderita sebagaimana orang tersebut menjadi semakin terarah dengan isu kesehatan

Upload: iwan-susanto

Post on 09-Apr-2016

6 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Kesehatan Jiwa

TRANSCRIPT

Page 1: Kesehatan jiwa

Kesehatan jiwa dapat dilihat lewat tes yang menggunakan metode Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI). Dengan model ini, peserta ujian diwajibkan menjawab 566 butir soal. Materinya berkisar tentang kegiatan sehari-hari. Soal yang diujikan juga mudah saja, misalnya "Aku ingin jadi penari," "Kadang-kadang aku merasa ingin mengumpat caci," "Aku sekarang ingin jadi wanita," dan "Tidurku sering terganggu dan terjaga." Setiap soal cukup dijawab dengan memilih kata "ya" atau "tidak." Dari serangkaian materi sepele ini akan muncul kesimpulan tentang sepuluh kondisi jiwa si calon: hypochondriasis (keluhan fisik), depression, schizophrenic (mengalami halusinasi dan kekacauan proses pikir), paranoia (kecurigaan berlebihan), conversion hysteria (sakit jasmani karena pengaruh psikologis), psychopathic deviate (antisosial), masculinity-femininity (mengukur seberapa maskulin dan femininnya seseorang lewat kegiatan yang dilakukan), social introvert (kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain), psychasthenia (ketelitian), dan hypomania (reaksi ketika berhadapan dengan orang banyak).

Hypochondriasis Adalah gangguan dimana seseorang disibukkan dengan rasa takut mengalami penyakit serius. Hypochondriasis terjadi paling sering diantara usia 20 dan 30 tahun dan tampak mempengaruhi kedua jenis kelamin secara seimbang. Beberapa orang dengan hypochondriasis juga mengalami depresi atau kegelisahan. Pada Hypochondriasis, perhatian orang tersebut mengenai penyakit serius seringkali didasarkan pada salah tafsir pada fungsi normal tubuh. Pemeriksaan dan penentraman hati kembali oleh dokter untuk menghilangkan perhatian mereka; orang dengan hypochondriasis cenderung untuk percaya bahwa dokter bagaimanapun juga telah gagal untuk menemukan penyakit yang mendasari.GEJALAHypochondriasis diduga ketika orang yang sehat dengan gejala ringan diasyikkan dengan gejala-gejala yang spesifik dan tidak bereaksi untuk ditentramkan kembali hatinya setelah evaluasi seksama. Hubungan pribadi dan performa kerja seringkali menderita sebagaimana orang tersebut menjadi semakin terarah dengan isu kesehatanDIAGNOSADiagnosa pada Hypochondriasis dipastikan ketika keadaan berlangsung lama setidaknya 6 bulan dan gejala-gejala orang tersebut tidak dapat dihubungkan dengan depresi atau gangguan kesehatan mental lainnya.

DepresiMenurut Nasional Insitute of Mental Health (dalam Siswanto, 2002), gangguan depresi dipahami sebagai suatu penyakit tubuh yang menyeluruh (whole-body), yang meliputi tubuh, suasana perasaan dan pikiran. Ini berpengaruh terhadap cara makan dan tidur, cara seseorang merasa mengenai dirinya sendiri dan cara orang berpikir mengenai sesuatu. Gangguan depresi tidak sama dengan suasana murung (blue mood). Ini juga tidak sama dengan kelemahan pribadi atau suatu kondisi yang dapat dikehendaki atau diharapkan berlaku. Orang dengan penyakit depresi tidak dapat begitu saja ”memaksa diri mereka sendiri” dan menjadi lebih baik. Leitenberg & Wilson (1986) menyatakan bahwa mereka yang depresi menunjukkan kontrol diri rendah, yaitu evaluasi diri yang negatif, harapan terhadap performance rendah, suka menghukum diri dan sedikit memberikan hadiah terhadap diri sendiri. Hal ini

Page 2: Kesehatan jiwa

sesuai dengan pendapat Beck (1985) yang menyatakan bahwa individu yang mengalami depresi karena pada awal perkembangannya ia memperoleh skema kognitif dengan karakteristik berupa rendahnya penilaian terhadap diri sendiri dan tidak adanya keyakinan mengenai masa depannya.Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, disimpulkan bahwa depresi adalah suatu kelompok gangguan klinis yang ditandai oleh hilangnya perasaan kendali dan pengalaman subyektif adanya penderitaan berat, simtom-simtom yang muncul seperti kesedihan, keputusasaan, perasaan tidak berharga dan perasaan bersalah, menarik diri dari orang lain, gangguan makan, gangguan tidur, menarik diri, kehilangan konsentrasi, ide yang meloncat-loncat, tegang, kehilangan energi dan munculnya pikiran atau ide bunuh diri. Penelitian ini mengacu pada definisi dari teori Beck yang menyatakan bahwa depresi menunjuk pada suasana mood yang depresif, konsep diri negatif, keinginan-keinginan regresif serta adanya perubahan-perubahan vegetatif dan perubahan pada tingkat aktivitas.BENTUK-BENTUK DEPRESIDalam psikiatri, gangguan depresi dibedakan dalam dua bentuk. Pertama adalah bentuk gangguan depresi yang ditandai dengan episode depresi. Dalam bentuk ini depresi muncul dalam gejala-gejala seperti rasa sedih, tidak berdaya, murung, munculnya perasaan bersalah dan berdosa. Jika depresinya semakin berat maka akan timbul perasaan putus asa diikuti munculnya keinginan mati dan ide bunuh diri. Kedua berupa gangguan depresi bipolar yang kadang disebut juga dengan gangguan manic depresif, yang ditandai dengan perubahan drastis antara manic dan depresi, The Encarta Desk Encyclopedia (dalam Sulistyorini, 2005).Martin (dalam Hadi 2004), menyebutkan ada tiga jenis depresi, yaitu :1.Depresi eksogenus, adalah depresi yang terjadi karena faktor dari luar, seperti “kehilangan” sesuatu atau seseorang 2.Depresi endogenus, adalah depresi yang terjadi karena faktor dari dalam, seperti gangguan hormon, gangguan kimia dalam otak atau susunan saraf 3.Depresi neurotik, adalah depresi yang terjadi apabila depresi reaktif tidak terselesaikan secara baik dan tuntas. Depresi ini merupakan respon terhadap stres dan kecemasan yang telah ditimbun dalam waktu yang lama.

Masculinity - FemininityDimensi ini terkait dengan pembagian peran antar gender dalam masyarakat. Maskulinitas mengindikasikan kecenderungan suatu masyarakat untuk menunjukkan kebanggaan personal melalui prestasi, ketegasan, heroisme, kesuksesan finansial dan material. Di sisi lain, femininitas mengindikasikan kecenderungan suatu masyarakat terhadap hubungan kekeluargaan, kesederhanaan, kepedulian terhadap yang lemah, dan kesetaraan hidup serta pelestarian lingkungan.

ParanoiaIstilah paranoia berasal dari dua kata Yunani yang terpisah, para yang berarti di luar, dan nous yang bermakna pikiran. Gabungan kedua kata ini pada awalnya berarti, gila-di luar pemikiran yang wajar dan rasional. Sekarang istilah paranoia merujuk kepada ketakutan tak berdasar dan tak rasional.GEJALA Dalam kadar yang rendah, gangguan paranoia biasanya berwujud kecurigaan yang berlebihan. Penderita

Page 3: Kesehatan jiwa

paranoia yang ringan masih bisa bekerja dan berkeluarga namun pada umumnya lingkup kehidupannya terbatas. Ia sukar mempercayai orang yang berada di luar lingkar kepercayaannya. Ia senantiasa bertanya-tanya apakah yang sesungguhnya terkandung di balik perkataan atau perbuatan orang.Di dalam kadar yang tinggi, penderita paranoia mengembangkan dan hidup dalam delusi-pemikiran tidak rasional dan jauh dari realitas-yang berisikan ketakutan. Pada umumnya ketakutan penderita paranoia bertema ancaman-seseorang atau sekelompok orang tengah merancang rencana untuk mencelakakannya. Biasanya penderita paranoia dapat membingkai cerita yang mendetail tentang bagaimanakah caranya orang atau kelompok ini berusaha mencelakakannya. Agar ia terselamatkan dari rancangan "jahat" itu, maka ia pun menciptakan sebuah rencana balasan untuk menyingkapkan rancangan jahat itu dan menyelamatkan dirinya dari kejaran "orang jahat" itu.ASAL-MUASALGangguan paranoia dapat ditimbulkan oleh lingkungan yang mencekam yang mengharuskan pribadi itu hidup dalam ketakutan untuk waktu yang berkepanjangan. Pada akhirnya benaknya penuh ketakutan dan untuk melindungi diri dari kemungkinan datangnya bahaya, maka ia harus senantiasa berjaga-jaga-mencurigai orang. Namun dalam kadar yang besar, gangguan paranoia bersumber dari senyawa kimiawi di otak yang acap diwariskan dari garis keturunan.DAMPAKSiapa pun yang pernah hidup dengan penderita paranoia tahu betapa sulitnya hidup dengannya. Apa pun yang kita katakan untuk meyakinkannya bahwa pikirannya keliru, tidaklah akan membawa hasil. Dampak terburuk adalah bila ia menganggap bahwa kitalah sumber ancaman baginya. Ia dapat melarikan diri dari hadapan kita atau ia berupaya untuk menyerang kita terlebih dahulu. Atau dampak lainnya adalah jika ia beranggapan bahwa ia harus melindungi kita dari ancaman luar, maka ia akan membangun benteng untuk memisahkan kita dari dunia luar.PENANGANANGangguan ini dapat diobati namun sukar disembuhkan. Dengan bantuan obat maka delusi ketakutannya dapat ditekan namun ketakutan dan kecurigaan bisa muncul kembali sewaktu-waktu.

PsychastheniaPsychasthenia adalah gangguan jiwa yang bersifat paksaan, yang berarti kurangnya kemampuan jiwa untuk tetap dalam keadaan integrasi yang normal. Gejala penyakit ini terdiri dari : 1.Phobia phobia adalah rasa takut yang tidak masuk akal, atau yang ditakuti tidak seimbang dengan ketakutan, penderita tidak tahu mengapa takut dan tidak dapat menghindari rasa takut itu. Kadang-kadang rasa takut yang tidak masuk akal itu menyebabkan tertawaan orang, sehingga ia semakin merasa cemas. Diantara phobia yang terkenal ialah takut berada di tempat yang tertutup, tinggi, luas, ditengah orang ramai, melihat darah, binatang kecil, kotoran dan sebagainya. 2.Obsesi yaitu gejala gangguan jiwa, dimana penderita dikuasai oleh suatu pikiran yang tidak bisa dihindarinya. Misalnya seorang gadis yang merasa bahwa ia akan sengsara saja. Apabila ia sedang menimba air maka ia merasa akan jatuh ke dalam sumur. Ia merasa pula bahwa hidupnya selalu diliputi kesusahan. Dalam penelitian terbukti bahwa si gadis tersebut adalah anak yang sangat dimanja, akan tetapi terpaksa hidup terpisah dari orang tuanya. Kegagalan dalam penyesuaian diri akibat perpisahan itu,

Page 4: Kesehatan jiwa

menyebabkan ia merasa sangat kecewa dan selalu menyalahkan nasibnya. 3.Kompulsifkompulsif adalah gangguan jiwa, yang menyebabkan melakukan sesuatu, baik masuk akal ataupun tindakan itu tidak dilakukannya, maka penderita akan merasa gelisah dan cemas, kegelisahan atau kecemasan itu baru hilang apabila tindakan itu dilakukan, gejalanya banyak seperti ; a.repetitive compulsive orang terpaksa mengulang-ngulang pekerjaannya. Akan tetapi tidak semua pengulangan dianggap sebagai gangguan jiwa. Pengulangan yang termasuk gangguan jiwa ialah apabila kelakuan itu mempengaruhi hubungan sosialnya, dalam mencapai suatu kebutuhan atau keinginannya. Disamping itu ia terpaksa pula mengeluarkan tenaga lebih banyak dari kebutuhan pekerjaannya, karena untuk setiap pekerjaan yang dilakukannya, ia terpaksa mengulang ulanginya kembali. Banyak juga orang yang dapat menahan perasaan ingin mengulang-ngulang itu, dan menyalurkan keinginannya itu ke arah yang bermanfaat dan sesuai dengan alam sekitarnya.tetapi bila keadaannya terganggu, maka kecemasannya bertambah dan keinginannya untuk mengulang-ulangi itubertambah kuat. b.serial compulsive Dalam hal ini, penderita terpaksa melakukan suatu urutan-urutan tertentu dalam kehidupannya sehari-hari. Misalnya dalam berpakaian, harus dimulai dengan pakai sepatu, kain, baju dan seterusnya. Jika ia merubah urutan-urutan itu, ia akan merasa cemas sekali., ia tidak akan merasa tenang, sebelum mengulang kembali dari semula. Demikian pula halnya dengan membuka pakaian. c.compulsive ordelinenese Dalam hal ini seorang terpaksa harus mengikuti suatu aturan tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya seseorang akan merasa terganggu bila buku-buku dalam almarinya diubah susunan atau salah penempatannya. Jika terjadi perubahan, ia akan merasa gelisah. d.copulsive magic Orang yang dihinggapi gangguan ini, terpaksa membaca kalimat-kalimat tertentu sebelum melakukan suatu pekerjaan. Seandainya ia terlanjur malakukan suatu pekerjaan tanpa membaca kalimat-kalimat itu, ia akan merasa cemas dan gelisah. Untuk menghilangkannya ia terpaksa mengulangi pekerjaannya itu dengan terlebih dahulu membaca kalimat-kalimat tersebut. e.kleptomania Penderita terpaksa mencuri baran orang lain. Sebenarnya ia merasa gelisah dengan kelakuan mencuri itu, akan tetapi ia tidak dapat menghindari dirinya dari tindakan itu. Yang banyak menderita gejala ini adalah anak-anak karena orang tuanya terlalu keras, terlalu disiplin, atau kurang memperhatikan anak-anaknya. f. fetishism Pada gejala ini orang terpaksa mengumpulkan dan menyimpan barang-barang kepunyaan orang lain dari seks yan berlainan. Misalnya orang laki-laki yang suka menyimpan sapu tangan, sepatu atau rambut wanita, yang baginya mempunyai arti atau nilai seksuil dalam perasaannya. g.compulsive yang berhubungan dengan seksuil Gejala ini ada dua macam yaitu pertama, ingin tahu tentang kelamin dari orang yang berlainan seks, dan kedua ingin memamerkan kelamin sendiri. Dalam hal yang pertama, seseorang akan berusaha untuk

Page 5: Kesehatan jiwa

melihat atau memperhatikan bentuk tubuh dan kelamin orang lain dengan berbagai cara, atau juga memegang-megangnya. Dalam hal kedua orang yang merasa terdorong untuk memamerkan tubuh dan kelaminnya tanpa merasa malu.

SchizopreniaSchizoprenia adalah kekacauan jiwa yang serius ditandai dengan kehilangan kontak pada kenyataan (psikosis), halusinasi, khayalan (kepercayaan yang salah), pikiran yang abnormal dan mengganggu kerja dan fungsi sosial. Schizophrenia lebih sering terjadi daripada penyakit Alzheimer, penyakit gula, atau multiple sklerosis.Beberapa ciri-ciri kekacauan merupakan bagian dari gejala Schizophrenia. Kekacauan yang menyerupai Schizophrenia, tetapi dengan gejala yang ada kurang dari 6 bulan, hal ini disebut Schizophreniform.Kekacauan dengan lama kegilaan berakhir sedikitnya 1 hari tetapi kurang dari 1 bulan disebut penyakit psikosis singkat.Suatu kekacauan ditandai oleh adanya perasaan, seperti depresi atau keranjingan, serta gejala schizophrenia yang lebih khas disebut schizoaffective.Suatu kekacauan watak yang mungkin mirip dengan gejala Schizophrenia, tetapi dengan gejala umum yang tidak begitu hebat seperti kriteria untuk kegilaan, disebut schizotypal kekacauan watak.JENIS-JENIS SCHIZOPHRENIASchizophrenia paranoid ditandai dengan keasyikan dengan khayalan atau halusinasi pendengaran; berbicara ngawur dan emosi yang aneh menonjol.Hebephrenic atau Schizophrenia tidak teratur ditandai dengan berbicara ngawur, kelakuan aneh, dan emosi datar yang aneh.Schizophrenia Catatonic didominasi dengan gejala fisik seperti keadaan tak bergerak, gerak tubuh berlebihan, atau melakukan postur aneh.

PENYEBABMeskipun penyebab spesifik Schizophrenia tidak diketahui, kekacauan ini secara jelas mempunyai dasar biologi.Banyak teori menyetujui model ”vulnerability-stress”, dimana schizophrenia sering terjadi pada orang yang secara biologis lemah. Apa yang membuat orang yang lemah menjadi Schizophrenia belum diketahui tetapi mungkin termasuk kecenderungan genetik; masalah setelah, selama, atau sesudah kelahiran; atau infeksi virus otak.Kesulitan dalam mengolah informasi, ketidakmampuan untuk memberi perhatian, ketidakmampuan untuk bertingkah laku dengan cara yang dapat diterima secara sosial, dan ketidakmampuan untuk menanggulangi masalah umum mungkin menunjukkan kelemahan.Di model ini, tekanan lingkungan, seperti peristiwa kehidupan menegangkan atau bagian masalah mendasar yang salah, menjadi pemicu datangnya dan kambuhnya Schizophrenia pada individu yang lemah.

GEJALASecara umum, gejala terbagi dalam tiga kelompok utama; khayalan dan halusinasi; pikiran yang kacau dan tabiat yang aneh; dan dengan gejala yang minim dan negatif.

Page 6: Kesehatan jiwa

Khayalan adalah kepercayaan palsu yang biasanya meliputi salah tafsir persepsi atau pengalaman. Misalnya, penderita Schizophrenia mungkin mengalami khayalan, percaya bahwa mereka sedang disiksa, diikuti, diperdayakan, atau dimata-matai.Mereka mungkin mempunyai referensi khayalan, percaya bahwa bagian dari buku, koran, atau syair lagu ditujukan secara khusus untuk mereka.

Mereka mungkin mempunyai khayalan pemikiran yang terbalik atau pikiran disisipi, percaya bahwa orang lain bisa membaca pikiran mereka, bahwa pikiran mereka sedang ditransfer ke orang lain, atau bahwa pikiran dan gerak hati mereka sedang dipaksakan pada oleh pihak lain.Halusinasi baik, penglihatan, bau, rasa, atau sentuhan mungkin terjadi, meskipun halusinasi suara (halusinasi pendengaran) adalah yang sering terjadi.Penderita mungkin “mendengar” suara yang mengomentari kelakuannya, berbicara dengan satu sama lain, atau membuat komentar kritis dan kasar terhadapnya.Kekacauan pikiran berkaitan dengan pikiran yang berantakan, yang tampak kalau berbicara bertele-tele, bergeser dari satu topik kepada lainnya, dan kehilangan arah tujuannya. Kemampuan bicara mungkin dengan perlahan menjadi tak teratur atau betul-betul membingungkan dan tak dapat dipahami.Kelakuan aneh mungkin berubah bentuk menjadi kebodohan kanak-kanak, kegelisahan, atau penampilan, kebersihan, atau berlagak yang tak pantas.

Gejala defisit atau negatif Schizophrenia termasuk tidak terpengaruh, kemunduran ketrampilan berbicara, anhedonia, dan antisosial.Tidak terpengaruh, seperti emosi yang datar. Mimik penderita mungkin tak beremosi; kontak mata buruk dan kesulitan mengekspresikan perasaan. Peristiwa yang umumnya membuat orang tertawa atau menangis tak diresponnya.Kemunduran ketrampilan berbicara sesuai dengan kemunduran pemikiran yang menyebabkan penurunan keterampilan berbicara. Jawaban terhadap pertanyaan mungkin ketus, satu dua kata, membuat kesan kekosongan dalam.Anhedonia merujuk pada ketidakmampuan menikmati kesenangan; penderita mungkin kurang tertarik pada hobinya dan melewatkan lebih banyak waktu tanpa tujuan.Asosial adalah kurangnya ketertarikan untuk berhubungan dengan orang lain.Gejala-gejala negatif ini sering dihubungkan dengan kehilangan motivasi, pencapaian maksud, dan cita-cita.

HypomaniaPenderita kelainan bipolar yang mengalami perpindahan suasana di antara depresi berat dan “tinggi” dikenal sebagai mania atau lebih rendah yang dikenal sebagai hypomania. Gejala-gejala yang tinggi termasuk merasa terganggu, suasana hati yang meningkat disertai dengan turunnya kebutuhan untuk tidur, menyerocos dan tingkah laku kasar yang dipicu oleh pertimbangan yang buruk sehingga mengakibatkan konsekuensi yang menyakitkan bagi mereka sendiri atau orang-orang yang dikasihinya.