kesehatan gigi pada remaja

13
Banyak masalah kesehatan gigi dan mulut yang menjadi persoalan bagi para remaja. Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sering kali diabaikan oleh para remaja. Sebaliknya, begitu banyak kebiasaan-kebiasaan buruk para remaja yang dapat menyebabkan kerusakan pada gigi dan mulut. Kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut antara lain : kebiasaan mengonsumsi makanan manis dan lengket (misalnya: permen, coklat); kebiasaan mengonsumsi minuman-minuman yang manis dan berkarbonasi; dan kebiasaan merokok. Masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering dialami oleh para remaja, antara lain: gigi berlubang, posisi gigi yang tidak beraturan/ tidak rapi, adanya pewarnaan pada gigi, gusi berdarah, sariawan, dan bau mulut. Masalah-masalah kesehatan gigi dan mulut ini apabila tidak segera diatasi dapat menimbulkan persoalan bagi para remaja nantinya. Selain mengganggu produktivitas kerja dan pergaulan sehari-hari, masalah kesehatan gigi juga dapat menimbulkan persoalan pada saat para remaja memasuki dunia kerja nantinya. Banyak remaja yang harus kecewa karena tidak dapat mewujudkan cita-citanya memasuki profesi kerja yang diinginkan karena kondisi kesehatan gigi yang tidak memenuhi persyaratan. Berikut akan dibahas mengenai masalah-masalah kesehatan gigi yang banyak dialami para remaja. Gigi berlubang Hampir setiap orang pernah merasakan sakit gigi. Factor penyebabnya bisa bermacam-macam, tetapi kebanyakan orang sakit gigi karena giginya berlubang besar dan sudah mengenai bagian pulpa. Gigi berlubang atau karies adalah penyakit jaringan keras gigi akibat aktivitas bakteri yang menyebabkan terjadinya pelunakan dan selanjutnya terjadi lubang/ rongga pada gigi. Proses terjadinya lubang pada gigi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berinteraksi, yaitu: adanya bakteri di dalam plak, gula, waktu dan juga gigi itu sendiri. Makanan yang mengandung gula bisa terselip atau menempel di gigi. Jika tidak dibersihkan segera setelah makan, maka bakteri akan mengubahnya menjadi asam yang dapat menurunkan pH rongga mulut. Penurunan pH yang berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu akan mengakibatkan demineralisasi/ pelunakan gigi secara perlahan- lahan. Jika hal ini terus dibiarkan, maka dapat mengakibatkan lubang pada gigi terus membesar atau meluas. Gigi yang sudah menajdi lubang tidak bisa utuh lagi. Sekali berlubang akan tetap berlubang, bahkan akan semakin besar dan dalam. Perjalanan penyakit gigi berlubang ini terjadi secara perlahan dan bertahap. Mula-mula lubang gigi ini akan mengenai lapisan email dan disebut dengan karies email. Apabila karies email ini tidak segera ditambal, maka akan terus berlanjut ke tahap selanjutnya yaitu mengenai lapisan dentin atau disebut karies

Upload: nur-m-harun

Post on 19-Jan-2016

107 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kesehatan Gigi Pada Remaja

Banyak masalah kesehatan gigi dan mulut yang menjadi persoalan bagi para remaja. Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sering kali diabaikan oleh para remaja. Sebaliknya, begitu banyak kebiasaan-kebiasaan buruk para remaja yang dapat menyebabkan kerusakan pada gigi dan mulut. Kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut antara lain : kebiasaan mengonsumsi makanan manis dan lengket (misalnya: permen, coklat); kebiasaan mengonsumsi minuman-minuman yang manis dan berkarbonasi; dan kebiasaan merokok.Masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering dialami oleh para remaja, antara lain: gigi berlubang, posisi gigi yang tidak beraturan/ tidak rapi, adanya pewarnaan pada gigi, gusi berdarah, sariawan, dan bau mulut. Masalah-masalah kesehatan gigi dan mulut ini apabila tidak segera diatasi dapat menimbulkan persoalan bagi para remaja nantinya. Selain mengganggu produktivitas kerja dan pergaulan sehari-hari, masalah kesehatan gigi juga dapat menimbulkan persoalan pada saat para remaja memasuki dunia kerja nantinya. Banyak remaja yang harus kecewa karena tidak dapat mewujudkan cita-citanya memasuki profesi kerja yang diinginkan karena kondisi kesehatan gigi yang tidak memenuhi persyaratan. Berikut akan dibahas mengenai masalah-masalah kesehatan gigi yang banyak dialami para remaja.

Gigi berlubangHampir setiap orang pernah merasakan sakit gigi. Factor penyebabnya bisa bermacam-macam, tetapi kebanyakan orang sakit gigi karena giginya berlubang besar dan sudah mengenai bagian pulpa. Gigi berlubang atau karies adalah penyakit jaringan keras gigi akibat aktivitas bakteri yang menyebabkan terjadinya pelunakan dan selanjutnya terjadi lubang/ rongga pada gigi.Proses terjadinya lubang pada gigi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berinteraksi, yaitu: adanya bakteri di dalam plak, gula, waktu dan juga gigi itu sendiri. Makanan yang mengandung gula bisa terselip atau menempel di gigi. Jika tidak dibersihkan segera setelah makan, maka bakteri akan mengubahnya menjadi asam yang dapat menurunkan pH rongga mulut. Penurunan pH yang berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu akan mengakibatkan demineralisasi/ pelunakan gigi secara perlahan-lahan. Jika hal ini terus dibiarkan, maka dapat mengakibatkan lubang pada gigi terus membesar atau meluas. Gigi yang sudah menajdi lubang tidak bisa utuh lagi. Sekali berlubang akan tetap berlubang, bahkan akan semakin besar dan dalam.Perjalanan penyakit gigi berlubang ini terjadi secara perlahan dan bertahap. Mula-mula lubang gigi ini akan mengenai lapisan email dan disebut dengan karies email. Apabila karies email ini tidak segera ditambal, maka akan terus berlanjut ke tahap selanjutnya yaitu mengenai lapisan dentin atau disebut karies dentin. Selanjutnya apabila pada tahap karies dentin belum juga dilakukan penambalan maka proses lubang pada gigi tersebut akan berlanjut dan akan mengenai atap pulpa dan menyebabkan terjadinya radang pada pulpa atau dikenal dengan istilah pulpitis. Orang yang terkena pulpitis ini akan merasakan rasa sakit yang hebat bila terkena rangasangan dingin, kemasukan makanan, atau terkena suatu yang keras.Agar hal-hal tersebut tidak terjadi, maka perlu dilakukan tindakan pencegahan. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya karies gigi adalah: mnegurangi frekuensi makan makanan yang banyak mengandung gula/ karbohidrat, meningkatkan ketahanan gigi, yaitu dengan aplikasi fluor secara tepat; serta menghilangkan plak bakteri dengan melakukan sikat gigi secara benar dan teratur. Namun jika kondisi sudah terlanjut berlubang, maka perlu dilakukan penambalan segera sesuai dengan lokasi dan tingkat keparahan lubang gigi tersebut.

Gusi berdarahMasalah gusi berdarah seringkali dikeluhkan oleh para remaja. Biasanya terjadi tiba-tiba saat sedang menyikat gigi. Hal ini menunjukkan adanya peradangan gusi yang disebut dengan gingivitis. Peradangan pada gusi ini biasanya disebabkan oleh buruknya kebersihan mulut, sehingga terjadi penumpukan plak yang kemudian dapat mengiritasi gusi.

Page 2: Kesehatan Gigi Pada Remaja

Gejala yang terlihat pada gusi yang mengalami peradangan adalah gusi tampak bengkak, kemerahan, lunak dan mudah berdarah saat mengyikat gigi.Kunci utama dalam mengatasi radang gusi ini adalah pembersihan plak dan perbaikan kebersihan mulut. Hal ini dapat dilakukan dengan menyikat gigi secara benar dan rutin setelah makan dan sebelum tidur, serta menggunakan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan celah antara dua gigi. Selain itu, perbanyaklah mengonsumsi vitamin C yang berkhasiat untuk meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah infeksi kuman (termasuk infeksi kuman penyebab radang gusi), dan mempercepat penyembuhan luka. Sumber vitamin C alami banyak terdapat pada buah-buahan segar seperti kiwi, jambu biji, jeruk, sirsak, dan mangga; juga pada sayuran misalnya brokoli.

SariawanSariawan merupakan bahasa awam untuk berbagai macam lesi/ luka yang timbul di rongga mulut. Namun biasanya jenis sariawan yangs sering timbul sehari-hari pada rongga mulut disebut Stomatitis Aftosa Recurent.Gejala sariawan berupa rasa sakit atau terbakar selama satu atau dua hari, kemudian timbul luka di rongga mulut. Rasa sakit dan panas pada sariawan membuat penderitanya susah makan dan minum, sehingga penderita menjadi lemas. Sariawan bisa menyerang siapa saja, juga para remaja. Biasanya daerah yang paling sering mengalami sariawan adalah pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah serta langit-langit.Cara mencegah timbulnya sariawan di antaranya adalah dengan menjaga kebersihan rongga mulut, serta mengonsumsi nutrisi yang cukup (terutama yang mengandung vitamin B12 dan zat besi). Selain itu, jangan lupa menghindari stress. Namun bila ternyata sariawan selalu hilang timbul, maka dapat dicoba dengan berkumur air garam hangat dan berkonsultasi ke dokter gigi.

Bau mulutBau mulut atau halitosis pada saat berbicara sering tidak disadari oleh para penderitanya. Kita baru menyadari saat lawan bicaranya menjauh sedikit demi sedikit atau memalingkan muka saat berdekatan. Hal ini bisa berlangsung lama bila tidak ada sahabat atau teman kita yang memberitahu. Setelah menyadari adanya bau yang tidak sedap keluar dari mulut, maka biasanya orang akan menjadi minder, rendah diri, dan membatasi berkomunikasi dengan rekannya.Halitosis 90% disebabkan oleh kurangnya kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut. Sedangkan sisanya disebabkan oleh penyakit kronis yang berhubungan THT, seperti: bronchitis, sinusitis, gingivitis, tonsillitis, penyakit saluran pencernaan, dan diabetes. Agar terhindar dari bau mulut, dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut; menambal gigi berlubang yang masih dapat dipertahankan; mencabut gigi dan sisa akar gigi yang sudah tidak dapat dipertahankan lagi; menghindari makanan-makanan yang dapat menimbulkan bau mulut seperti jengkol, pete, bawang dan durian; serta menghilangkan kebiasaan merokok. Jangan lupa control ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali.

Mal oklusiMal oklusi adalah kontak yang tidak baik antara gigi-gigi atas dan gigi-gigi bawah pada saat rahang menutup. Hal ini bisa disebabkan oleh letak gigi yang tidak sesuai dalam lengkungnya. Letak gigi yang tidak baik ini bisa disebabkan oleh: perbandingan ukuran lebar gigi dengan ukuran lengkung rahang yang tidak sesuai, kebiasaan buruk mendorong gigi dengan lidah atau mengisap jari, serta akibat dari tanggalnya gigi sulung sebelum waktunya kerena karies maupun kecelakaan.Perawatan mal oklusi dapat dilakukan dengan menggunakan alat ortodonti atau kawat gigi untuk memperbaiki posisi gigi agar didapatkan kontak yang baik antara gigi-gigi atas dan gigi-gigi bawah. Tujuan perawatan ortodonti adalah mendapatkan oklusi yang sehat secara fungsional, dan indah dari segi estetika.

Pewarnaan gigi

Page 3: Kesehatan Gigi Pada Remaja

Pewarnaan gigi dapat mengurangi keindahan penampilan dan mempengaruhi percaya diri seseorang. Hal ini terjadi pada anak-anak dan remaja yang sangat memperhatikan penampilannya. Banyak sekali cara/ teknik perawatan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah pewarnaan pada gigi ini. Teknik-teknik perawatan tersebut antara lain dengan veneer/ crown dan bleaching. Perawatan ini harus dikerjakan oleh ahlinya sesuai dengan metode standar yang berlaku, agar diperoleh hasil yang baik dan aman.

Page 4: Kesehatan Gigi Pada Remaja

Gigi terdiri dari 3 lapisan yaitu bagian terluar email, bagian tengah adalah dentin, dan bagian paling dalam adalah pulpa yang berisi saraf dan pembuluh darah.

Ketika gigi mulai bolong / mengalami karies, kedalamannya dapat semakin bertambah apabila tidak segera dilakukan penambalan. Gigi akan terasa ngilu saat minum dingin jika kedalaman karies sudah mencapai lapisan dentin. Namun jika kedalaman karies terus bertambah dan semakin mendekati ke rongga pulpa, maka timbul rasa sakit yang hebat karena telah merangsang saraf dan ruang pulpa mulai terinfeksi bakteri. Sakitnya berupa sakit spontan dan berdenyut walaupun tanpa adanya rangsangan berupa makanan dan minuman. Jika keadaan seperti ini didiamkan tanpa perawatan, lama kelamaan dapat mengakibatkan bengkak dan timbul nanah pada gusi. Segeralah datang ke dokter gigi untuk mendapatkan penanganan yang tepat sehingga infeksi segera tertanggulangi dan tidak menyebar.

Penanganan yang dokter gigi berikan adalah pertama-tama untuk menghilangkan rasa sakitnya terlebih dahulu. Kemudian dilanjutkan dengan perawatan saraf gigi (root canal therapy). Perawatan saraf gigi adalah suatu usaha menyelamatkan gigi terhadap tindakan pencabutan. Perawatan ini biasanya dilakukan dalam beberapa kali kunjungan tergantung dari keadaan gigi. Dalam perawatan ini, ruang pulpa dibersihkan dari bakteri sumber infeksi. Setelah ruang pulpa steril, dilakukan penututupan akar sehingga bakteri tidak dapat masuk kembali. Kemudian perawatan dapat dilanjutkan ke tahap akhir yaitu mengembalikan bentuk gigi seperti semula. Hal ini dapat dilakukan dengan pemasangan mahkota selongsong (jacket crown) ataupun onlay. Pembuatan mahkota selongsong / onlay dimaksudkan untuk menghindari pecahnya gigi karena sisa struktur gigi yang sehat sudah tinggal sedikit akibat bolong yang besar dan dalam.

Page 5: Kesehatan Gigi Pada Remaja

Oleh sebab itu janganlah takut untuk menjalani perawatan saraf gigi karena perawatan ini justru bertujuan untuk menghilangkan rasa sakit yang anda alami dan membersihkan gigi dari segala sumber infeksi sehingga gigi tersebut dapat dipertahankan lebih lama dan terhindar dari pencabutan.

Ketika remaja, kondisi fisik sedang berada dalam tahap yang energik dan ingin mencoba banyak hal. Secara tak disadari, beberapa kebiasaan yang umum dilakukan remaja dapat berbahaya bagi kesehatan giginya. Sayangnya, kerusakan yang diakibatkan baru terlihat setelah jangka waktu yang lama. Ada banyak hal yang dilakukan remaja yang tampak tidak berbahaya namun mempengaruhi kesehatan mulut dan bisa mengakibatkan infeksi, sakit gigi atau bahkan komplikasi yang mengancam jiwa.

Berikut ada beberapa kebiasaan yang sering dilakukan remaja dan dapat merusak gigi:

Minum Air Kemasan

Minum air kemasan adalah cara yang nyaman untuk mengusir haus di mana saja, baik di sekolah atau di lapangan olahraga. Tapi, air kemasan tidak memiliki kandungan fluoride yang mencukupi. Fluoride membantu mencegah kerusakan gigi dan meningkatkan kesehatan mulut secara keseluruhan. Jika remaja tidak minum air kemasan yang mengandung fluoride, sebaiknya menyikat gigi dengan pasta gigi berfluoride dan berkonsultasi dengan dokter gigi tentang prosedur yang disebut pernis fluoride.

Minum Jus Jeruk dan Minuman Olahraga

Jus jeruk dan minuman olahraga dapat menyebabkan kerusakan serius pada gigi. Sebabnya bukan hanya karena kandungan gula, tetapi juga karena sifat asam. Asam sitrat dan askorbat dalam minuman olahraga juga jus jeruk adalah yang paling sering menggerogoti enamel gigi. Remaja sering mengalami erosi enamel karena cenderung meminum minuman ini dalam jumlah banyak. Air putih adalah cara terbaik untuk mengobati haus. Tetapi jika minum jus jeruk atau minuman olahraga, sebaiknya jangan terlalu banyak menahannya di dalam mulut tetapi minumlah cepat-cepat. Jika memungkinkan, berkumurlah dengan air sesudah minum jus jeruk atau minuman olahraga.

Mengunyah Es

Page 6: Kesehatan Gigi Pada Remaja

Terkadang remaja mengunyah es untuk mengatasi kelaparan jika sedang diet atau tidak sempat makan karena jadwal yang sibuk. Beberapa remaja juga mengunyah es sebagai kebiasaan ketika merasa gugup. Mengunyah es dapat menyebabkan kerusakan mikro pada gigi. Kerusakan ini dapat dilihat di bawah cahaya yang kuat dan menjadi saluran bagi bakteri untuk dapat masuk dan berdiam diri sehingga menyebabkan gigi berlubang. Kebiasaan ini juga meningkatkan peluang ini keretakan gigi.

BulimiaBulimia adalah gangguan mental di mana penderitanya memuntahkan kembali makanan yang telah ditelan dengan sengaja. Selain menyebabkan kerusakan fisik dan emosional, gangguan makan in sering menyebabkan kerusakan gigi yang luas. Penyebabnya adalah kandungan karbohidrat dan gula dalam makanan melemahkan dan mengikis email gigi. Asam lambung yang mengenai gigi juga dapat melarutkan email gigi juga memicu kerusakan gigi.

Sering Memakai Pemutih Gigi

Remaja dibanjiri dengan iklan selebriti bergigi putih seperti mutiara dan senyum yang terlihat sempurna. Akibatnya, banyak remaja mencoba menggunakan produk pemutih gigi untuk mendapat senyum sempurna. Sayangnya, banyak di antara mereka yang tidak tahu kapan saatnya harus berhenti.

Page 7: Kesehatan Gigi Pada Remaja

Ada banyak manfaat mulut bersih, seperti membuat napas menjadi segar, mulut terlindung dari bakteri mulut, dan yang pasti juga dapat membuat kita percaya diri. Dengan napas yang segar kita pun merasa nyaman saat berada di dekat orang lain, tanpa perlu was-was orang tersebut akan mencium bau mulut Anda.

Kesehatan Mulut adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada kesehatan rongga mulut. Ini termasuk gigi, gusi dan lidah. Kesehatan mulut yang buruk dapat disebabkan oleh luka, infeksi jamur, sariawan, sindrom mulut kering dan kanker mulut.

Namun, terkadang penyebab utama dari kesehatan mulut yang buruk bukanlah penyakit berat tetapi hanya pola kebersihan mulut yang buruk, dan kebersihan mulut yang buruk ini pada gilirannya menyebabkan kesehatan mulut yang buruk pula. Nutrisi yang baik tidak hanya membuat kita sehat dan karenanya mencerminkan kesehatan mulut kita, tetapi juga menghasilkan kesehatan mulut yang baik.  Kekurangan Vitamin A dapat menyebabkan gusi bengkak, gusi berdarah dan penyakit gusi lainnya.  Kalsium dan Vitamin D membantu menjaga kesehatan gigi yang kuat juga. Kalsium dan Vitamin D akan diserap pada gigi dan karenanya memberikan kekuatan pada gigi. Tembaga, Seng, Besi, Yodium dan Kalium juga merupakan mineral penting yang baik bagi kesehatan mulut. Ini bekerja dengan kalsium dan fosfor dan mencegah kerusakan gigi juga.

Makanan Yang Boleh Dimakan Dan Yang Harus Dihindari.

Apa yang Anda masukkan ke dalam mulut Anda pasti memberi efek pada gigi Anda. Ada berbagai cara di mana nutrisi mempengaruhi mulut dan gigi. Makanan kaya kalsium dan fosfor baik untuk gigi Anda. Makanan kaya omega-3 dan asam lemak juga akan membantu untuk meningkatkan kesehatan mulut Anda. Makanan dan minuman yang meningkatkan produksi air liur baik untuk kesehatan mulut Anda. Air liur bekerja secara alami menetralkan asam yang meningkatkan kerusakan gigi dan pembusukan. Selain itu juga membantu membersihkan partikel makanan kecil yang menempel di gigi Anda. Semua jenis makanan manis harus dihindari untuk kesehatan mulut yang baik serta mencegah produksi asam dan kerusakan makanan dan pembusukan.

Stres dan Kesehatan Mulut.

Mulut kering, kebiasaan kertak atau mengeretak gigi (tooth grinding/bruxism) sering dikaitkan dengan stres. pengabaian kesehatan mulut, dari mulai menghindari pemeriksaan gigi, sampai melewatkan kegiatan menjaga kebersihan mulut yang sederhana seperti flossing dan menyikat gigi dpat dipicu oleh stress. Stres dapat mengubah sikap kita terhadap kesehatan gigi. Stres berarti pola makan yang buruk. Stres dan dampaknya pada kesehatan mulut dan kesehatan secara umum bisa menjadi serius dan mengancam jiwa, karenanya penting untuk mencoba tips-tips sederhana tentang bagaimana menjaga kesehatan mulut dan gigi Anda.

Page 8: Kesehatan Gigi Pada Remaja

www.creampemutih.net/flek-hitam

Karang gigi adalah endapan mineral, yang terjadi karena sisa makanan yang menempel pada plak yang terdapat pada enamel mahkota gigi tidak terbersihkan dengan baik. Makanan akan mengeras dan menjadi karang gigi (calculus) yang menyebabkan penurunan gusi, gigi goyang dan mudah tanggal, gusi berdarah, dan bau mulut.

Karang Gigi yang nama lainnya adalah kalkulus merupakan kotoran dalam mulut yang menempel di gigi dalam jangka waktu lama sehingga lama kelamaan akan mengeras dan membatu sehingga sulit untuk dibersihkan dengansisa makanan .

Apa sih karang gigi itu? Istilah kedokterannya adalah kalkulus (setelah di indonesiakan). Karang gigi sebenarnya adalah endapan mineral, yang terjadi karena sisa makanan yang menempel pada plak yang terdapat pada enamel mahkota gigi yang tidak terbersihkan dengan baik. Di dalam mulut kita, terdapat kurang lebih 350 jenis kuman, baik dan tidak baik. Kuman yang tidak baik, “mengolah” sisa makanan yang ada, dengan bantuan air liur, dan mengubah konsistensi lapisan “lembut” plak menjadi keras. Biasanya karang gigi berwarna kuning keputihan, tetapi pada orang yang mempunyai kebiasaan buruk seperti merokok dan minum kopi yang terlalu banyak, warnanya bisa berubah menjadi kuning lebih kecoklatan.

Perawatan Karang Gigi Pada Orang Dewasa.

Perawatan terhadap karang gigi orang dewasa tidak bisa dilakukan secara sendiri di rumah. Karena karang gigi terbentuk pada daerah yang “sulit” dibersihkan, yaitu daerah di antara gigi, leher gigi dekat gusi dan pada daerah di mana terdapat gigi bertumpuk. Oleh sebab itu anda harus mengunjungi dokter gigi. Alat perawatan karang gigi, adalah scaler dan nama perawatan karang gigi disebut dengan skaling. Yaitu penghilang jaringan penyakit seperti kalkulus dan lainnya.

Alat scaler tersebut ada 3 macam, antara lain :

Manual.

Supersonik.

Ultrasonik.

Alat ini lebih populer saat ini karena lebih cepat, mudah, dan meminimalisasi rasa nyeri saat pembersihan karang gigi pada orang dewasa. Apabila anda ingin merawat gigi agar terhindar dari karang gigi, bisa mencoba saran sebagai berikut :

Membersihkan dengan sikat gigi menggunakan teknik dan frekuensi yang tepat.

Page 9: Kesehatan Gigi Pada Remaja

Menggunakan dental floss (benang gigi) untuk pembersihan mekanis tambahan bagi gigi-gigi yang berjejal, yang tidak dapat dijangkau oleh sikat gigi.

Menggunakan obat kumur sebagai antibakteri bagi rongga mulut (penggunaan dan dosisnya dapat dilihat pada petunjuk kemasan obat kumur).

Mengkonsumsi buah yang banyak mengandung vitamin c (misalnya buah kiwi dan stroberi) untuk menjaga kesehatan gusi.

Mengkonsumsi sayuran hijau yang mengandung serat untuk pembersihan gigi secara alami.

Hindari kebiasaan buruk seperti merokok, dan kurangi kebiasaan minum teh atau kopi.

Melakukan pemeriksaan kesehatan gigi ke dokter gigi secara rutin (biasanya 6 bulan sekali, tetapi setiap individu berbeda-beda kebutuhannya).

Page 10: Kesehatan Gigi Pada Remaja

OVERBRUSHING, overdo a good thing….

drg. Marsellina Soenarto

“Dok, kog gusi saya ngilu sekali saat  menggosok gigi ya?” “Saat konsumsi minuman dingin ataupun makan sesuatu yang manis dan asam, kog gusi saya terasa tidak nyaman ya?” Mungkin saja anda mengalami overbrushing, yang terkadang tidak anda sadari…..

Apa itu overbrushing?Overbrushing adalah istilah umum yang digunakan untuk “toothbrush abrasion,” atau kebiasaan menggosok gigi dengan tekanan yang berlebih, hingga dapat menyebabkan penurunan gusi. Kesalahan cara menggosok gigi dan pemilihan sikat gigi yang tidak tepat dapat pula memperburuk kondisi gigi dan gusi.Akibatnya, lama kelamaan akar gigi akan terbuka (resesi gingiva), leher gigi berlubang, lapisan email pun akan terkikis sehingga akan terasa ngilu saat mengkonsumsi minuman dingin, manis/asam, atau bahkan saat tersentuh bulu sikat gigi.

Bagaimana cara mencegahnya?Tips untuk mencegah overbrushing;-    Mengurangi tekanan berlebih saat menggosok gigi-    Menggunakan sikat gigi dengan jenis bulu sikat yang soft dan cara menggosok gigi yang benar.-    Rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi (sekurang-kurangnya 6 bln sekali)Dapatkah gigi saya diperbaiki?    Pada kasus ringan, di mana belum terjadi lubang pada leher gigi, segera pensiun kan sikat gigi berbulu keras anda dan gantilah dengan sikat gigi berbulu soft, dan gunakan pasta gigi khusus untuk gigi sensitive.Pasta gigi khusus untuk gigi sensitive biasanya mengandung pottasium nitrate atau stronsium cloride, yang mampu membantu mengurangi rasa ngilu yang anda alami.

    Pada keadaan dentin/akar gigi yang terbuka/ cekungan pada leher gigi, sebaiknya dilakukan penambalan (filling). Penambalan gigi yang dilakukan, disesuaikan dengan derajat keparahan masing masing kasus.

    Bila dentin yang terbuka sudah mengenai jaringan pulpa, di mana terdapat saraf gigi di dalamnya, kemungkinan harus dilakukan perawatan saluran akar (root canal treatment).

Page 11: Kesehatan Gigi Pada Remaja