kesalahan penggunaan tanda baca dalam paragraf

110

Click here to load reader

Upload: phamnga

Post on 12-Jan-2017

289 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA

DALAM PARAGRAF DESKRIPSI

PADA SISWA BIMBINGAN BELAJAR TINGKAT SMP

GANESHA OPERATION CENGKARENG, JAKARTA BARAT

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

oleh

AMSARI

NIM 1110013000089

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 2: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

LEⅣIBAR PENGESAHAN PE■ lIBIⅣIBING SKRIPSI

Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Paragraf Deskripsi

pada Siswa Bimbingan Belttar Tingkat SⅣ IP di Ganesha Operation

Cengkareng,Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2015/2016

Sklipsi

Diajukan kepada Fakultas llrru T'arbiyah dan Keguruan UIN Sl,arif Hidavatr-rllah

Jakarta Seba_eai salah satu sl,arat Mencapai Gelar Sar'f ana Pendidikan (S.Pd)

C)leh

Amsari

ll10013000089

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTASILⅣ IU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAⅣI NEGERISYARIF ⅡIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

1970121

Page 3: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF
Page 4: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

KE卜IENTERIAN AG劇 ンIAUIN JAKARTA

I FITKI /け ′〃 /m● (力 十ヽ,95Cリリι″

′′'″

P/〃′υ〃ぃ′`′

FORⅣI(m)

No.Dokumcn : ■1l K―「 R―AKD-089

Tgl.Terbit : lMaret2OlO

No. I{evisi: : 0lHal

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda

Nama

Tcmpat/Tgl.Lah士

NIM

Junsan/Prodi

Judu skripd

tangan di bawah城

:.…ハ.叩 s■ 11.…………………1・….」aKa「 ta′ ts rktrot t99 θ

:.…11.1..Q.9.1.3..0.9ρ olつ .…

.怪想は、Kan 嚇 aよぃ %に ほ`∂ncs h

:.卜rn.IAttnド ...マ c,“ぃv.|ハ、..て含Npハ ..βぶ聡..?価なn..

%幹′件に,…蹂≦.fい01..≦1,Wa..F、隅,I、賃晰a.〕 MttβRN

臀騨切糖懸キきl哩撻・ワヽ鶏汗`侵・1い叩.炒†

Dosen Pembimbing …9「∴せい麟v.、ノ…M.・.リ:1.

2.

dengan ini menyatakan bahwa skrfusi ]xang saya buat benar-benar hasil karya sendiri

dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pemyataan ini dfoint sebagai salah satu syarat menerrpuh Ujian Muraqasyah.

Jak血,…0..よli.攣 11.

Ⅳlahasヽwa Ybs.

顆 国て日¶昌鱚 胚

AC183ADF9 /′ /

ENAM RIBU RUP:AH

Attsari `

NIM.‖ 1 0013000089

Page 5: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

i

ABSTRAK

Amsari NIM: 1110013000089, Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam

Paragraf Deskripsi pada Siswa Bimbingan Belajar Tingkat SMP di Ganesha

Operation Cengkareng, Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2015/2016.

Penelitian ini menganalisis kesalahan penggunaan tanda baca dalam paragraf

deskripsi pada siswa bimbingan belajar tingkat SMP di Ganesha Operation

Cengkareng, Jakarta Barat tahun pelajaran 2015/2016. Analisis kesalahan

merupakan prosedur kerja yang biasa digunakan oleh peneliti atau guru bahasa

untuk mengidentifikasi kesalahan yang dibuat siswa melalui beberapa tahap, yaitu

mengumpulkan data, mengidentifikasi kesalahan yang terdapat di dalam data,

menjelaskan kesalahan, mengklasifikasikan kesalahan, dan menilai taraf

keseriusan kesalahan. Tanda baca merupakan tanda-tanda ekstra lingual yang

diterapkan dalam bahasa tulis. Paragraf deskripsi adalah paragraf yang berkaitan

dengan segala sesuatu yang ditangkap atau diserap oleh pancaindera. Penelitian

ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk kesalahan penggunaan tanda

baca di dalam paragraf deskripsi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yang

bertujuan untuk membuat gambaran yang akurat dan apa adanya mengenai

bentuk-bentuk kesalahan penggunaan tanda baca di dalam paragraf deskripsi.

Teknik pengumpulan data menggunakan tes. Subjek dalam penelitian ini adalah

siswa bimbingan belajar tingkat SMP di Ganesha Operation Cengkareng, Jakarta

Barat yang berjumlah 10 siswa.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih ada siswa yang melakukan

kesalahan penggunaan tanda baca dalam menulis paragraf deskripsi. Bentuk

kesalahannya, yaitu kesalahan penggunaan tanda titik dengan persentase

kesalahan 40 %, kesalahan penggunaan tanda koma dengan persentase terbesar 55

%, dan kesalahan penggunaan tanda hubung dengan persentase terkecil 5 %.

Tidak terdapat kesalahan pada penggunaan titik koma (;), tanda titik dua (:), tanda

pisah ( ), tanda elipsis (...), tanda tanya (?), tanda seru (!), tanda kurung ((...)),

tanda kurung siku ([...]), tanda petik (“...”), tanda petik tunggal („...‟), tanda garis

miring (/), dan tanda penyingkat/apostrof (‟). Dengan demikian, masih terdapat

kesalahan penggunaan tanda baca dalam paragraf deskripsi pada siswa bimbingan

belajar tingkat SMP di Ganesha Operation Cengkareng, Jakarta Barat tahun

pelajaran 2015/2016.

Kata kunci: Kesalahan, Tanda Baca, Paragraf Deskripsi

Page 6: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

ii

ABSTRACT

Amsari NIM: 1110013000089, Using Punctuation Errors in Paragraph

Description ofGanesha Operation Course Level Junior High School in

Cengkareng, West Jakarta in academic year 2015/2016.

This study analyzes using punctuation errors in paragraph description

ofGanesha Operation Course Level Junior High School inCengkareng, West

Jakarta in academic year 2015/2016. The error analysis is a working procedure

used by the researcher or teacher to identify mistakes made students through

several stages, which collects data, identify errors contained in the data,

explaining the error, the error classifying, and assessing the level of seriousness of

the error. Punctuation is extra lingual signs are applied in written language.

Paragraph description is a paragraph that deals with everything captured or

absorbed by the senses. This study aimed to describe forms of improper use of

punctuation in a paragraph description.

The method used in this research is descriptive qualitative, which aims to

create an accurate picture and what about other forms of improper use of

punctuation in paragraph description. The data collection technique using the test.

Subjects in this study were students at the Ganesha Operation Course Level Junior

High School inCengkareng, West Jakarta total 10 students.

The results of this study indicate that there are students who make mistakes

use of punctuation in writing a paragraph description. Forms of guilt, namely

misapplication of the colon with a percentage of 40% error, improper use of

commas with the largest percentage of 55%, and an error use of hyphens with the

smallest percentage of 5%. There are no errors in the use of the semicolon (;),

colon (:), dash (-) sign ellipsis (...), the question mark (?), Exclamation mark (!),

Parentheses ((.. .)), brackets ([...]), quotation marks ( "..."), single quotes ( '...'), the

slash (/), and apostrophe / apostrophe ( ' ). Thus, there is still errors in paragraph

description ofGanesha Operation Course Level Junior High School inCengkareng,

West Jakarta in academic year 2015/2016.

Keywords: Errors, Punctuation, Paragraph Description

Page 7: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah Subhanallah wa Ta`ala. Atas

segala karunia dan rahmat-Nya yang tak terhitung berupa kasih sayang, nikmat

iman dan islam, serta kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Paragraf Deskripsi

pada Siswa Bimbingan Belajar Tingkat SMP di Ganesha Operation

Cengkareng, Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2015/2016”. Shalawat dan salam

semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wassalam beserta

keluarga, sahabat, serta para pengikutnya.

Penulis menyusun skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah. Penulis

senantiasa mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar skripsi ini menjadi

karya yang lebih baik lagi.

Proses penulisan skripsi ini tentu saja banyak menemui hambatan dan

kendala. Semua itu tidak akan teratasi tanpa bantuan dan dukungan dari beberapa

pihak baik secara moril maupun materiil. Oleh karena itu, pada kesempatan ini

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah melancarkan

penyelesaian skripsi ini;

2. Makyun Subuki, M.Hum. Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah melancarkan penyelesaian skripsi ini;

3. Dr. Hindun, M.Pd. Selaku dosen pembimbing yang telah memberikan ilmu

dan bimbingan bagi penulis selama ini. Terima kasih atas semangat, arahan,

dan kesabaran Ibu selama membimbing penulis;

4. Bapak dan Ibu dosen di lingkungan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta;

Page 8: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

iv

5. Seluruh keluarga besar bimbingan belajar Ganesha Operation Cengkareng,

Jakarta Barat yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian;

6. Orang tua, Iryanto dan Rohati, kakak Nurriki, adik Mita Yulia dan keluarga

yang telah memberikan kasih sayang , doa, dukungan yang luar biasa kepada

penulis;

7. Istri tercinta, Leny Hikmah Rentiana, S.S. yang selalu memberikan doa dan

semangat dalam penulisan skripsi ini;

8. Teman-teman Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2010 yang

telah memberikan dukungannya dalam penulisan skripsi ini;

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan, hal ini tidak terlepas dari keterbatasan pada diri penulis. Semoga

skripsi ini bermanfaat bagi kemajuan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.

Jakarta, 12 Mei 2016

Penulis

Ams

Page 9: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

ABSTRAK ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 6

C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 6

D. Perumusan Masalah ......................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 7

F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORETIS

A. Kajian Teori

1. Tanda Baca .................................................................................... 9

a. Pengertian Tanda Baca ............................................................... 9

b. Penggunaan Tanda Baca ............................................................. 10

2. Paragraf ........................................................................................ 30

a. Pengertian Paragraf .................................................................... 30

b. Syarat-Syarat Paragraf ............................................................... 32

c. Ciri-Ciri dan Fungsi Paragraf .................................................... 33

d. Jenis-Jenis Paragraf .................................................................... 35

3. Paragraf Deskripsi ......................................................................... 36

a. Pengertian Paragraf Deskripsi .................................................... 36

4. Analisis Kesalahan ........................................................................ 39

Page 10: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

vi

a. Pengertian Analisis Kesalahan .................................................... 39

b. Penyebab Terjadinya Kesalahan ................................................. 40

B. Penelitian yang Relevan .................................................................. 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 47

B. Metode Penelitian ............................................................................ 47

C. Populasi dan Sampel ....................................................................... 48

D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 49

E. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data .................................... 49

F. Langkah Analisis Data .................................................................... 51

G. Instrumen Penelitian ........................................................................ 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ................................................................................. 55

B. Analisis dan Interpretasi Data ......................................................... 62

BAB V PENUTUP

A. Simpulan .......................................................................................... 71

B. Saran ......................................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Page 11: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Daftar Nama Siswa Bimbingan Belajar Tingkat SMP Ganesha

Operation Cengkareng, Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2015/2016” dan

Nomor Karangan ................................................................................... 55

Tabel 4.2 Kategori Paragraf Deskripsi pada Siswa Bimbingan Belajar Tingkat

SMP Ganesha Operation Cengkareng, Jakarta Barat Tahun Pelajaran

2015/2016 .............................................................................................. 55

Tabel 4.3 Klasifikasi Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Paragraf

Deskripsi pada Siswa Bimbingan Belajar Tingkat SMP di Ganesha

Operation Cengkareng, Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2015/2016 ....... 57

Tabel 4.4 Deskripsi Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Paragraf Deskripsi

pada Siswa Bimbingan Belajar Tingkat SMP di Ganesha Operation

Cengkareng, Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2015/2016 ........................ 58

Tabel 4.5 Analisis Kesalahan Tanda Baca dalam Paragraf Deskripsi pada Siswa

Bimbingan Belajar Tingkat SMP di Ganesha Operation Cengkareng,

Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2015/2016 ............................................. 62

Tabel 4.6 Persentase Kesalahan Tanda Baca dalam Paragraf Deskripsi pada Siswa

Bimbingan Belajar Tingkat SMP di Ganesha Operation Cengkareng,

Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2015/2016 ............................................. 69

Tabel 6.1 Tabel Uji Referensi ................................................................................ 74

Page 12: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Uji Referensi

Lampiran 2 : Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 3 : Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 4 : Profil bimbingan belajar Ganesha Operation

Lampiran 5 : Agenda kelas bimbingan belajar Ganesha Operation

Cengkareng, Jakarta Barat

Lampiran 6 : Hasil paragraf deskripsi siswa bimbingan belajar tingkat

SMP Ganesha Operation Cengkareng, Jakarta Barat

Lampiran 7 : Biodata Penulis

Page 13: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu bahasa dan sastra berfungsi sebagai pendukung pengembangan

keterampilan berbahasa peserta didik. Pengembangan keterampilan berbahasa

akan optimal apabila dipraktikkan dalam serangkaian pelatihan dan tugas yang

ditindaklanjuti. Oleh karena itu, praktik berbahasa peserta didik menjadi tuntutan

utama bagi pendidk atau guru.

Pengajaran bahasa merupakan kunci sukses bagi segala kegiatan pendidikan.

Pengetahuan itu dapat tersampaikan karena bahasa. Tanpa bahasa, semua

pengetahuan yang hendak disampaikan sia-sia. Oleh karena itu, bahasa menjadi

media penyampaian pengetahuan dalam kegiatan pendidikan.

Pembelajaran bahasa yaitu belajar berkomunikasi. Oleh karena itu,

pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan pada peningkatan kemampuan peserta

didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik

secara lisan maupun tulisan.

Berkenaan dengan hal tersebut, guru harus mampu menjadi penyedia wahana

berbahasa peserta didik. Dalam pembelajaran, peserta didik harus melakukan

praktik berbahasa, baik mendengar, membaca, berbicara, dan menulis. Praktik

berbahasa tersebut harus ditindaklanjuti sampai tuntas sehingga memberikan

pencerahan dalam pengembangan logika, etika, dan estetika peserta didik.

Bahasa merupakan alat komunikasi yang berwujud lisan dan tulisan yang

dipergunakan oleh perorangan maupun kelompok. Tanpa ada bahasa berarti tidak

Page 14: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

2

ada masyarakat atau lingkungan sosial. Bahasa berfungsi di tengah kehidupan

manusia yang nantinya akan membentuk masyarakat atau kelompok sosial

tertentu.

Bahasa tulis memiliki karakteristik berbeda dengan karakteristik bahasa lisan.

Di dalam bahasa lisan, orang akan lebih mudah untuk memahami maksud penutur

pengucapnya. Hal ini dikarenakan adanya intonasi pada pengucapan kalimat-

kalimat yang dituturkan. Dalam bahasa tulis, penulis hendaknya menguasai tata

cara penulisan, termasuk di dalamnya tanda baca yang berfungsi sebagai intonasi

atau jeda dalam tulisan agar mudah dipahami.

Tanda baca merupakan alat bantu berupa tanda-tanda baca untuk memperjelas

maksud serta tujuan yang terkandung dari bahasa itu sendiri. Tanpa adanya tanda

baca, suatu bahasa akan sangat sulit memfungsikan dirinya sebagai sarana

komunikasi. Jadi, penuturan kalimat atau tulisan yang tidak disertai dengan tanda

baca merupakan suatu teka-teki bagi pembaca, sehingga pemaknaan pembaca

terhadap kalimat atau tulisan akan berbeda-beda.

Memahami tentang penggunaan serta penempatan tanda baca, akan dapat

mempengaruhi hasil suatu karangan untuk menunjang peningkatan keterampilan

dalam berbahasa. Menyusun karangan yang bermutu, hendaknya memperhatikan

penggunaan tanda baca. Penggunaan tanda baca dalam karangan ini, juga dapat

memperjelas makna dan intonasi dari suatu kalimat sehingga memudahkan

pembaca dalam memahami isi paragrafnya.

Menyusun suatu paragraf, seorang penulis hendaknya memahami hal-hal

penting yang ada di dalamnya seperti pemilihan kata, penggunaan kalimat-kalimat

Page 15: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

3

efektif, dan penggunaan tanda-tanda baca, sehingga pengarang dapat

menghasilkan suatu karangan yang berkualitas dan bermutu, serta isinya mudah

dipahami oleh pembaca. Penggunaan tanda baca sangatlah penting dalam

menyusun paragraf, agar penulis atau pengarang dapat lebih mudah dalam

menyampaikan isi paragrafnya kepada pembaca sehingga pembaca dapat

memahami isi paragraf dengan cepat.

Berdasarkan pengalaman penulis, dijumpai dalam praktik pembelajaran

bahasa Indonesia di sekolah-sekolah, misalnya di SD (Sekolah Dasar). Penerapan

EYD (Ejaan yang Disempurnakan) khususnya tanda baca, penerapannya belum

tuntas ketika kegiatan menulis di sekolah. Ketika di sekolah dasar, seseorang

mendapatkan pembelajaran menulis. Akan tetapi, hal yang diajarkan sebatas

penggunaan huruf kapital yang benar dan tepat. Penggunaan tanda baca biasanya

tanda baca titik dan tanda baca koma. Padahal masih ada tanda baca lain yang

harus diperkenalkan dalam pembelajaran menulis.

Keterampilan menulis dalam pembelajaran bahasa Indonesia merupakan

kegiatan menuangkan pikiran seseorang atau penulis yang sifatnya tertulis.

Tertulis di sini maksudnya, pikiran atau gagasan diaplikasikan ke dalam media

tulis seperti: buku, koran, majalah, maupun artikel di internet. Dengan demikian,

menulis dapat dilihat dan dibaca oleh si pembaca, sehingga sangatlah penting

untuk diajarkan sejak dini. Hal ini di samping dapat dijadikan bekal untuk jenjang

sekolah yang lebih tinggi, juga berfungsi melatih peserta didik di dalam

menyampaikan atau mengungkapkan buah pikirannya secara teratur, baik

berbentuk kalimat maupun berupa paragraf.

Page 16: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

4

Tulisan merupakan refleksi buah pikiran seseorang. Sistematik atau tidaknya

tulisan seseorang dipengaruhi oleh cara berpikirnya. Sebelum menulis, seseorang

harus terlebih dahulu memahami benar butir-butir pikiran yang hendak

dikemukakannya. Sistem yang terbentuk dari butir-butir itu menjadikan arah cara

berpikir yang jernih, dan pada akhirnya membantu mewujudkan penyajian yang

sistematik.

Sejalan perkembangan pendidikan di zaman sekarang ini, tempat belajar tidak

sebatas di lingkungan sekolah saja. Banyak bermunculan jasa-jasa tempat belajar

tambahan yang lebih luwes, inovatif, dan menarik. Bahkan tidak jarang yang

memberikan janji kelulusan 100% pada UN (Ujian Nasional). Jasa-jasa tempat

belajar tambahan ini biasa disebut bimbingan belajar.

Banyak orang tua yang memberikan tambahan belajar anaknya ke tempat

bimbingan belajar. Orang tua mempercayakan anaknya belajar di tempat tersebut

dengan berbagai alasan. Pertama, orang tua tidak ada waktu mengajarkan anaknya

karena sibuk dengan pekerjaannya di rumah atau di luar. Kedua, dengan

memberikan tambahan belajar di tempat bimbingan belajar berharap anaknya

lebih mendalami materi pelajaran di sekolah. Ketiga, keinginan orang tua agar

anaknya mendapat nilai lebih dan peringkat di sekolah. Keempat, orang tua tidak

jarang yang beralasan untuk mengurangi waktu bermain anaknya di rumah

dikarenakan kekhawatiran anaknya salah bergaul di lingkungan masyarakat.

Kelima, belajar di tempat bimbingan belajar lebih efektif dan kondusif karena

dalam satu ruangan belajarnya hanya beberapa siswa dan belajar lebih interaktif.

Page 17: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

5

Pembelajaran yang efektif dan efisien dapat membuat hasil belajar siswa

menjadi optimal. Dalam kenyataannya masih jauh dari yang diharapkan. Dalam

hal ini, terutama terjadi dalam pembelajaran keterampilan menulis karangan

deskripsi di bimbingan belajar, khususnya di tingkat pendidikan SMP.

Pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi, masih banyak

ditemukan kesalahan dalam menerapkan tanda baca. Hal inilah yang menjadi

alasan penulis meneliti kesalahan tanda baca pada karangan deskripsi dalam

pembelajaran bahasa Indonesia di bimbingan belajar Ganesha Operation

Cengkareng, Jakarta Barat.

Adapun alasan yang dilakukan peneliti terhadap masalah penerapan tanda

baca dalam menulis karangan deskripsi di bimbingan belajar Ganesha Operation

Cengkareng, Jakarta Barat adalah keterampilan siswa tersebut dalam menerapkan

tanda baca pada karangan deskripsi masih ditemukan kesalahan penggunaannya.

Hal ini terlihat ketika mereka mendapat tugas mengarang bebas, ternyata masih

banyak yang tidak menghiraukan tanda baca yang benar dan tepat.

Oleh karena itu, penulis ingin meningkatkan keterampilan menulis terutama

dalam karangan deskripsi yang menerapkan tanda baca yang benar dan tepat.

Atas dasar tersebut, judul penelitian yang diajukan penulis untuk penyusunan

skripsi adalah “Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Paragraf Deskripsi pada

Siswa Bimbingan Belajar Tingkat SMP di Ganesha Operation Cengkareng,

Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2015/2016”

Page 18: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa

masalah yang terdapat pada ketidakberhasilan pengajaran bahasa dan sastra

Indonesia, di antaranya:

1. Banyak siswa yang masih belum tepat menerapkan tanda baca dalam menulis

paragraf.

2. Pembelajaran menulis bahasa Indonesia di sekolah maupun di bimbingan

belajar belum optimal.

3. Kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran menulis.

4. Kurangnya motivasi pada siswa untuk berlatih menulis.

C. Pembatasan Masalah

Suatu penelitian harus dibatasi agar penelitian terarah dan tujuan penelitian

tercapai. Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan pada permasalahan

kesalahan penggunaan tanda baca dalam paragraf deskripsi pada siswa bimbingan

belajar tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama) di Ganesha Operation

Cengkareng, Jakarta Barat semester genap tahun pelajaran 2015/2016.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, rumusan penelitian ini adalah:

Bagaimanakah kesalahan penggunaan tanda baca dalam paragraf deskripsi pada

siswa bimbingan belajar tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama) di Ganesha

Operation Cengkareng, Jakarta Barat semester genap tahun pelajaran 2015/2016?

Page 19: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

7

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah disebutkan di atas, penelitian ini bertujuan

untuk menjelaskan kesalahan penggunaan tanda baca dalam paragraf deskripsi

pada siswa bimbingan belajar tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama) di

Ganesha Operation Cengkareng, Jakarta Barat semester genap tahun pelajaran

2015/2016.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

Secara praktis, manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian, yaitu

a. Menambah wawasan dan pengetahuan para siswa dalam menerapkan tanda

baca dalam paragraf deskripsi.

b. Memperbaiki kesalahan berbahasa khususnya dalam keterampilan

menulis.

c. Menjadi sumber masukan bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan

penelitian lebih lanjut tentang penerapan tanda baca yang baik dan benar

dalam menulis.

2. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian penerapan tanda baca dalam paragraf deskripsi pada

pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di bimbingan belajar Ganesha

Operation Cengkareng, Jakarta Barat tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama)

semester genap tahun pelajaran 2015/2016, secara teoretis dapat digunakan

Page 20: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

8

sebagai sumbangan pemikiran bagi para pembaca yang ingin menulis suatu

paragraf yang baik dan benar.

Page 21: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

9

BAB II

LANDASAN TEORETIS

A. Kajian Teori

1. Tanda Baca

a. Pengertian Tanda Baca

Tanda baca adalah tanda-tanda yang digunakan di dalam bahasa tulis agar

kalimat-kalimat yang kita tulis dapat dipahami orang persis seperti yang kita

maksudkan.1Berbeda dengan pendapat Kusno Budi Santoso bahwa, “tanda

baca adalah suatu alat kalimat yang berupa tanda-tanda ekstra lingual, seperti

koma (,), titik (.), tanda seru (!), dan sebagainya yang sangat besar peranannya

dalam menentukan makna kalimat”.2

Salah satu yang sering diabaikan orang dalam menulis adalah penggunaan

tanda baca (pungtuasi). Padahal, tanda baca dapat membantu seseorang dalam

memahami isi bacaan. Coba bayangkan jika sebuah teks atau wacana tidak

menggunakan tanda baca. Sudah tentu, bacaan tersebut tidak dapat dipahami.3

Jadi, tanda baca merupakan tanda-tanda ekstra lingual yang diterapkan

dalam bahasa tulis. Tanda baca diterapkan agar kalimat-kalimat yang ditulis

dapat dimengerti maknanya sesuai apa yang ingin dimaksudkan si penulis.

1 Abdul Chaer, Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, Edisi

Revisi, Cet. ke-2, 2006), hlm. 71-72. 2 Kusno Budi Santoso, Problematika Bahasa Indonesia: Sebuah Analisis Praktis Bahasa

Baku, (Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet. ke-1, 1990), hlm. 128. 3 Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah Z.A, Pembinaan Bahasa Indonesia, (Jakarta:

UIN Press, Cet. ke-1, 2007), hlm. 43.

Page 22: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

10

b. Penggunaan Tanda Baca

Pemakaian tanda baca dalam Ejaan bahasa Indonesia yang Disempurnakan

mencakup pengaturan tanda titik, tanda koma, tanda titik koma, tanda titik dua,

tanda hubung, tanda pisah, tanda elipsis, tanda tanya, tanda seru, tanda kurung,

tanda kurung siku, tanda petik, tanda petik tunggal, tanda ulang, tanda garis

miring, dan penyingkat (apostrof).4

1) Tanda Titik (.)

a) Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau

seruan.

Misalnya:

(1) Ibuku berasal dari Jakarta.

(2) Kau saja yang kesana.

(3) Dia menanyakan dimana rumahnya.

(4) Hari ini tanggal 30 April 2016.

(5) Marilah kita pergi bersama-sama.

(6) Sudilah kiranya Saudara mengabulkan permohonan ini.

b) Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan,

ikhtisar, atau daftar.

Misalnya:

(1) III. Departemen Dalam Negeri

A. Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa

B. Direktorat Jenderal Agraria

4 E. Zaenal Arifin dan S Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia: Untuk Perguruan

Tinggi, (Jakarta: Akademika Pressindo, Edisi Revisi, 2009), hlm. 197.

Page 23: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

11

1. …

(2) 1. Patokan Umum

1.1 Isi Karangan

1.2 Ilustrasi

1.2.1 Gambar Tangan

1.2.2 Tabel

1.2.3 Grafik

Catatan:

Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu

bagan atau ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir

dalam deretan angka atau huruf.

c) Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang

menunjukkan waktu.

Misalnya:

Pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)

d) Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang

menunjukkan jangka waktu.

Misalnya:

(1) 1.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)

(2) 0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)

(3) 0.0.30 jam (30 detik)

Page 24: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

12

e) Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak

berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit dalam

daftar pustaka.

Misalnya:

Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia, Jakarta:

Rineka Cipta.

f) Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.

Misalnya:

(1) Desa itu berpenduduk 24.200 orang.

(2) Gempa yang terjadi semalam menewaskan 1.231 jiwa.

g) Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya

yang tidak menunjukkan jumlah.

Misalnya:

(1) Ia lahir pada tahun 1990 di Jakarta.

(2) Lihat halaman 2345 seterusnya.

(3) Nomor gironya 5645678.

h) Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala

karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.

Misalnya:

(1) Acara kunjungan Susilo Bambang Yudhoyono

(2) Bentuk dan Kedaulatan (Bab 1 UUD ‟45)

(3) Salah Asuhan

Page 25: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

13

i) Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal suat

atau (2) nama dan alamat surat.

Misalnya:

(1) Jalan Daan Mogot 82 (tanpa titik)

Jakarta (tanpa titik)

30 April 2016 (tanpa titik)

(2) Yth. Sdr. Iryanto (tanpa titik)

Jalan Semanan Raya 70 (tanpa titik)

Tangerang (tanpa titik)

Atau:

(1) Kantor Penempatan Tenaga (tanpa titik)

(2) Jalan Cikini 71 (tanpa titik)

(3) Jakarta (tanpa titik)

2) Tanda Koma (,)

a) Tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau

pembilangan.

Misalnya:

(1) Saya membeli kertas, pena, dan tinta.

(2) Surat biasa, surat kilat, maupun surat khusus memerlukan prangko.

(3) Satu, dua, … tiga!

Page 26: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

14

b) Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari

kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau

melainkan.

Misalnya:

(1) Saya ingin datang, tetapi hari hujan.

(2) Riki bukan anak saya, melainkan anak Pak Edi.

c) Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat

jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.

Misalnya:

(1) Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.

(2) Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.

d) Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk

kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.

Misalnya:

(1) Saya tidak akan datang kalau hari hujan.

(2) Dia lupa akan janjinya karena sibuk.

(3) Dia tahu bahwa soal itu penting.

e) Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antar

kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh

karena itu, jadi, lagi pula,meskipun begitu, akan tetapi.

Misalnya:

(1) …. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.

(2) …. Jadi, soalnya tidak semudah itu.

Page 27: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

15

f) Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh,

kasihan dari kata lain yang terdapat di dalam kalimat.

Misalnya:

(1) O, begitu?

(2) Wah, bukan main!

(3) Hati-hati, ya, nanti jatuh.

g) Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian

lain dalam kalimat.

Misalnya:

(1) Kata ibu “Saya gembira sekali.”

(2) “Saya gembira sekali,” kata ibu, “karena kamu lulus.”

h) Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian

alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau

negeri yang ditulis berurutan.

Misalnya:

(1) Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas

Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan raya Salemba 6, Jakarta.

(2) Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor

(3) Tangerang, 11 Januari 2016

(4) Kuala Lumpur, Malaysia.

i) Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik

susunannya dalam daftar pustaka.

Page 28: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

16

Misalnya:

(1) Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta:

Rineka Cipta.

j) Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.

Misalnya:

(1) W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-

mengarang (Jogjakarta:UP Indonesia, 1967), hlm. 4.

k) Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang

mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri,

keluarga, atau marga.

Misalnya:

(1) Ratulangi, S.E.

(2) Ny. Khadijah, M.A.

l) Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah

dan sen yang dinyatakan dengan angka.

Misalnya:

(1) 12,5 m

(2) Rp12,50

m) Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya

tidak membatasi. (Lihat juga pemakaian tanda pisah, Bab V, Pasal F.)

Misalnya:

(1) Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali.

Page 29: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

17

(2) Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang laki-laki yang

makan sirih.

(3) Semua siswa, baik yang laki-laki maupun perempuan, mengikuti

latihan paduan suara.

Bandingkan dengan keterangan pembatas yang pemakaiannya tidak

diapit tanda koma:

(1) Semua siswa yang lulus ujian mendaftarkan namanya pada panitia.

n) Tanda koma dapat dipakai untuk menghindari salah baca di belakang

keterangan yang terdapat pada awal kalimat.

Misalnya:

(1) Dalam upaya pembinaan dan pengembangan bahasa, kita

memerlukan sikap yang sungguh-sungguh.

(2) Atas bantuan Agus, Karyadi mengucapkan terima kasih.

Bandingkan dengan:

(1) Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam

pembinaan dan pengembangan bahasa.

(2) Karyadi mengucapkan terima kasih atas bantuan Agus.

o) Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari

bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langung itu

berakhir dengan tanda tanya atau seru.

Misalnya:

(1) “Di mana Saudara tinggal?” tanya Karim.

(2) “Berdiri lurus-lurus!” perintahnya.

Page 30: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

18

3) Tanda Titik Koma (;)

a) Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian

kalimat yang sejenis dan setara.

Misalnya:

(1) Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.

b) Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung

untuk memisahkan kalimat yang setara dalam kalimat majemuk.

Misalnya:

(1) Ayah mengurus tanamannya di kebun itu; Ibu sibuk bekerja di

dapur; Adikmenghafal nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri

asyik mendengarkan siaran “Pilihan Pendengar”.

4) Tanda Dua Titik (:)

a) Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika

diikuti rangkaian atau pemerian.

Misalnya:

(1) Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan

lemari.

(2) Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan itu: hidup

atau mati.

b) Tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian atau perian itu merupakan

pelengkap yang mengkahiri pernyataan.

Page 31: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

19

Misalnya:

(1) Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.

(2) Fakultas itu mempunyai Jurusan Ekonomi Umum dan Jurusan

EkonomiPerusahaan.

c) Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan

pemerian.

Misalnya:

(1) Ketua : Ahmad Wijaya

Sekretaris : S. Handayani

Bendahara : B. Hartawan

(2) Tempat Sidang : Ruang 104

Pengantar Acara : Bambang S.

Hari : Senin

Waktu : 09.30

d) Tanda titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang

menunjukkan pelaku dalam percakapan.

Misalnya:

(1) Ibu : (meletakkan beberapa kopor) “Bawa kopor ini, Mir!”

(2) Amir : “Baik, Bu.” (mengangkat kopor dan masuk)

(3) Ibu : “Jangan lupa. Letakkan baik-baik!” (duduk di kursi besar)

e) Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di

antara bab danayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul

Page 32: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

20

suatu karangan , serta (iv) diantara nama kota dan penerbit buku acuan

dalam karangan.

Misalnya:

(1) Tempo, IV (2016), 34: 7

(2) Surah Lukman: 29

(3) Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: sebuah Studi,

sudah terbit.

(4) Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia.

Jakarta: Rineka Cipta.

5) Tanda Hubung (-)

a) Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh

pergantian baris.

Misalnya:

(1) Di samping cara-cara lama itu ada ju-

ga cara yang baru

Suku kata yang berupa satu vokal tidak ditempatkan pada ujung baris

atau pangkal baris.

Misalnya:

(1) Beberapa pendapat mengenai masalah itu

telah disampaikan ….

(2) Walaupun sakit, mereka tetap tidak mau

beranjak ….

Page 33: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

21

Atau

(3) Beberapa pendapat mengenai masalah

Itu telah disampaikan ….

(4) Walaupun sakit, mereka tetap tidak

mau beranjak ….

Bukan

(5) Beberapa pendapat mengenai masalah i-

tu telah disamapaikan ….

(6) Walaupun sakit, mereka tetap tidak ma-

u beranjak ….

b) Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya

atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris.

Misalnya:

(1) Kini ada acara baru untuk meng-

ukur panas.

(2) Kukuran baru ini memudahkan kita me-

ngukur kelapa.

(3) Senjata merupakan alat pertahan-

an yang canggih.

Akhiran i tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada

pangkal baris.

c) Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.

Misalnya:

Page 34: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

22

Anak-anak, berulang-ulang, kemerah-merahan

Angka 2 sebagai tanda ulang hanya digunakan pada tulisan cepat dan

notula, dan tidak dipakai pada teks karangan.

d) Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-

bagian tanggal.

Misalnya:

(1) a-m-s-a-r-i

(2) 28-4-2016

e) Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas (i) hubungan bagian

bagian kata atauungkapan, dan (ii) penghilangan baian kelompok kata.

Misalnya:

ber-evolusi, dua puluh lima-ribuan (20 x 5.000), tang-

gung jawab-dankesetiakawanan-sosial

Bandingkan dengan:

be-revolusi, dua-puluh-lima-ribuan (1 x 25.000), tang-

gung jawab dankesetiakawanan sosial

f) Tanda hubung dipakai untuk merangkai (i) se- dengan kata berikutnya

yang dimulai dengan huruf kapital, (ii) ke- dengan angka, (iii) angka

dengan -an, (iv) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata,

dan (v) nama jabatan rangkap.

Misalnya:

se-Jakarta, ulang tahun ke-2, tahun 90-an, mem-PHK-kan, hari-H,

sinar-X; Menteri-Sekretaris Negara.

Page 35: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

23

g) Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia

dengan unsur bahasa asing.

Misalnya:

di-skorsing

6) Tanda Pisah (―)

a) Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi

penjelasan di luar bangun kalimat.

Misalnya:

Kemerdekaan bangsa itu―saya yakin akantercapai―diperjuangkan

oleh bangsa itu sendiri.

b) Tanda pisah menegaskan adanya keterangan oposisi atau keterangan

yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.

Misalnya:

Rangkaian temuan ini―evolusi, teori kenisbian, dan kini juga

pembelahan atom―telah mengubah konsepsi kita tentang alam

semesta.

c) Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti

„sampai ke‟ atau „sampai dengan‟.

Misalnya:

(1) 2015―2016

(2) Tanggal 5―10 April 2016

(3) Jakarta―Bandung

Page 36: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

24

Catatan:

Dalam pengetikan, tanda pisah dinyatakan dengan dua buah tanda

hubung tanpa spasi sebelum dan sesudahnya.

7) Tanda Elipsis (…)

a) Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.

Misalnya:

Kalau begitu … kita kerjakan sekarang saja.

b) Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam satu kalimat atau naskah ada

bagian yang dihilangkan.

Misalnya:

Sebab-sebab kemerosotan … akan diteliti lebih lanjut.

Catatan:

Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai

empat buah titik; tiga buah titik untuk menandai penghilangan teks dan

satu untuk menandai akhir kalimat.

Misalnya:

Oleh karena itu, kita harus berhati-hati ….

8) Tanda Tanya (?)

(a) Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.

Misalnya:

(1) Dimana ia sekarang?

Page 37: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

25

(2) Anda ingat, tidak?

b) Tanda tanya dipakai dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian

kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat membuktikan

kebenarannya.

Misalnya:

(1) Perusahaan itu berdiri tahun 1998 (?).

(2) Uangnya sebanyak 15 juta rupiah (?) hilang.

9) Tanda Seru (!)

a) Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa

seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,

ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.

Misalnya:

(1) Alangkah baiknya orang itu!

(2) Siapkan barisan sekarang juga!

(3) Yakin! Dia akan melakukannya.

(4) Ayo!

10) Tanda Kurung ((…))

a) Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.

Misalnya:

Sekarang Leny sudah memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk).

Page 38: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

26

b) Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian

integral pokok pembicaraan.

Misalnya:

Anaknya diberikan nama “Permata” (jenis batuan berharga).

c) Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks

dapatdihilangkan.

Misalnya:

(1) Kata cocaine diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi

kokain(a).

(2) Pria itu berasal dari (kota) Bandung.

d) Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan

keterangan.

Misalnya:

Faktor produksi menyangkut masalah (a) alam, (b) tenaga kerja, dan (c)

modal.

11) Tanda Kurung Siku ([…])

a) Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai

koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis

orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu

memang terdapat di naskah asli.

Misalnya:

Dewan juri meng[a]gumi suaranya.

Page 39: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

27

b) Tanda kurung siku menapit keterangan dalam kalimat penjelas yang

sudah bertanda kurung.

Misalnya:

Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II

[lihat halaman 35-38] perlu dibentangkan di sini.

12) Tanda Petik (“…”)

a) Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan

dan naskah atau bahan tertulis lain.

Misalnya:

(1) “Saya sudah mengetahuinya,” kata Mita, “ini buktinya.”

(2) Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara ialah bahasa

Indonesia.”

b) Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai

dalam kalimat.

Misalnya:

(1) Bacalah “Bola Lampu” dalam buku Dari Suatu Masa dari Suatu

Tempat.

(2) Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul “Rapor dan Nilai

Prestasi di SMA” dimuat dalam majalah Tempo.

(3) Sajak “Berdiri Aku” terdapat pada halaman 5 buku itu.

c) Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang

mempunyai arti khusus.

Page 40: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

28

Misalnya:

(1) Karena ia takut tertipu, cara pembayarannya langsung di tempat

yang biasa disebut “COD (Cash on Delivery)”.

(2) Model potongan rambutnya selalu saja “mohawk”.

d) Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan

langsung.

Misalnya:

Kata Ibu, “Jangan hanya diam saja.”

e) Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di

belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai

dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat.

Misalnya:

(1) Karena sering ke perpustakaan, Mita mendapat julukan “si Kutu

Buku”.

(2) Setelah lulus ujian seleksi masuk kerja, Selanjutnya Beno “Face to

Face” untuk diwawancara.

Catatan:

Tanda petik pembuka dan tanda petik penutup pada pasangan tanda

petik itu ditulis sama tinggi di sebelah atas baris.

13) Tanda Petik Tunggal („…‟)

a) Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan

lain.

Page 41: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

29

Misalnya:

(1) Tanya Aam, “Kau dengar bunyi „dug-dug‟ tadi?”

(2) “Semalam aku mendengar orang teriak „Tolong!‟, dan aku pun

mencari sumber suara itu,” ujar Pak Yanto.

b) Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata

atau ungkapan asing.

Misalnya:

(1) Kaya hati „Pemurah‟

(2) Open „buka‟

(3) Bilingual „dua bahasa‟

14) Tanda Garis Miring (/)

a) Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat dan nomor pada alamat

dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.

Misalnya:

(1) No. 7/IV/2016

(2) Jalan Dharma III/10

(3) tahun pelajaran 2015/2016

b) Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap.

Misalnya:

(1) dikirimkan lewat „dikirimkan lewat

darat/laut darat atau laut‟

(2) harganya Rp500,00/buah „harganya Rp500,00 tiap buah‟

Page 42: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

30

15) Tanda Penyingkat atau Apostrof („ )

Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian

angka tahun.

Misalnya:

(1) Aku „kan pergi sekarang. („kan = akan)

(2) Ia „lah menuduhku. („lah = telah)

(3) 21 April ‟16. (‟16 = 2016)5

2. Paragraf

a. Pengertian Paragraf

Seseorang yang menguasai bahasa lisan secara aktif belum tentu

menguasai bahasa tulis secara aktif. Banyak orang yang pandai berbicara di

depan umum, tetapi tidak mudah menuangkan idenya dalam bentuk bahasa

tulis.

Dalam penguasaan bahasa tulis, salah satu hal yang perlu diingat ialah

penguasaan menyusun paragraf yang baik. Seorang penulis dituntut untuk

menuangkan ide dan pikirannya secara teratur dan terorganisasi ke dalam

jenjang-jenjang tulisan: kata/diksi, kalimat, paragraf, subbab, bab/wacana, dan

buku. Tentu saja, seorang tidak akan mampu membuat sebuah paragraf jika

tidak menguasai sistem ejaan, penggunaan kata, dari kalimat dengan baik.

Kemampuan menerapkan Ejaan yang Disempurnakan, memilih diksi yang

tepat, dan membuat kalimat efektif tidak sepenuhnya menjamin seseorang

5Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia, Pedoman Umum Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, (Jakarta: Balai

Pustaka, Edisi ke-2, Cet. ke-17, 1991), hlm. 53-68.

Page 43: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

31

dapat menulis dengan baik. Ada satu syarat yang sangat penting yang harus

dipenuhi oleh penulis yaitu seseorang dituntut mampu menghubung-

hubungkan kalimat dengan kalimat dalam satu kesatuan yang koheren/padu.6

Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan.

Dalam paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua

kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama

atau kalimat topik, kalimat-kalimat penjelas sampai pada kalimat penutup.

Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk

membentuk sebuah gagasan.7

Paragraf adalah rangkaian kalimat yang secara bersama-sama menjelaskan

suatu unit ide atau gagasan pengarang. Kalimat-kalimat tersebut saling

berhubungan dan tarik-menarik (kohesi).8

Paragraf adalah satuan bahasa tulis yang terdiri dari beberapa kalimat.

Kalimat-kalimatnya harus disusun secara runtut dan sistematis.Paragraf

merupakan satu kesatuan kalimat yang padu dan utuh.9

Berdasarkan uraian di atas, paragraf merupakan serangkaian kalimat yang

terdiri dari satu kalimat utama atau kalimat topik dan beberapa kalimat

penjelas. Antara satu kalimat dengan kalimat lain dalam paragraf tersebut

saling berhubungan (koheren/padu) dan tarik-menarik (kohesi).

6Ramlan A.Gani dan Mahmudah Fitriyah Z.A, op. cit., hlm.128-129.

7 Sabarti Akhadiah, dkk.,Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Erlangga, Cet. ke-14, 1988), hlm. 144. 8 Asul Wiyanto, Terampil Menulis Paragraf, (Jakarta: Grasindo, 2004), hlm. 32.

9 Kunjana Rahardi, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Erlangga, 2009),

hlm. 101.

Page 44: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

32

b. Syarat-Syarat Paragraf

Dalam menyusun paragraf yang baik, seorang penulis dituntut untuk

memperhatikan syarat paragraf yang baik, yaitu kesatuan dan kepaduan

(koherensi).

1) Kesatuan

Tiap alinea hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu

topik.Fungsi alinea adalah mengembangkan gagasan pokok atau topik

tersebut. Oleh karena itu, dalam pengembangannya tidak boleh ada unsur-

unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik atau gagasan

tersebut. Alinea dianggap mempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam

alinea itu tidak terlepas dari topiknya atau selalu relevan dengan topik.

2) Koherensi

Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah alinea ialah koherensi atau

kepaduan, yakni adanya hubungan yang harmonis, yang memperhatikan

kesatuan kebersamaan antara satu kalimat dengan kalimat yang lainnya dalam

sebuah alinea. Alinea yang memiliki koherensi akan sangat memudahkan

pembaca mengikuti alur pembahasan yang disuguhkan. Ketiadaan Koherensi

dalam sebuah alinea akan menyulitkan pembaca untuk menghubungkan satu

kalimat dengan kalimat lainnya. Dalam koherensi, termasuk pula keteraturan

(sistematika)urutan gagasan. Gagasan dituturkan pula secara teratur dari satu

detail ke detail berikutnya, dari satu fakta ke fakta selanjutnya, dari satu soal

ke soal yang lain, sehingga pembaca dapat dengan mudah mengikuti uraian

yang disajikan dengan seksama. Untuk menyatakan kepaduan atau koherensi

Page 45: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

33

dari sebuah alinea, ada bentuk lain yang sering digunakan yaitu penggunaan

kata atau frasa (kelompok kata) dalam bermacam-macam hubungan.10

c. Ciri-ciri dan Fungsi Paragraf

Sesuatu yang bersifat abstrak lebih sulit dipahami dibandingkan dengan

sesuatu yang lebih kecil dan konkret. Pemahaman pada dasarnya ialah

memahami bagian-bagian kecil serta hubungan antar bagian-bagian itu dalam

rangka keseluruhan. Karangan pun dapat dikategorikan sebagai suatu yang

abstrak. Maka untuk memahaminya karangan itu perlu dipecah-pecahkan

menjadi bagian-bagian kecil yang dikenal dengan istilah paragraf.

Di bawah ini merupakan ciri-ciri dan fungsi paragraf, yaitu:

1) Ciri-ciri paragraf

a) Kalimat pertama berketuk ke dalam lima ketukan spasi untuk jenis

karangan biasa, misalnya surat, dan delapn ketukan untuk jenis

karangan ilmiah formal, misalnya: makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.

Karangan berbentuk lurus dan tidak berketuk (Block Style) ditandai

dengan jarak spasi merenggang, satu spasi lebih banyak dari jarak antar

baris lainnya.

b) Paragraf menggunakan pikiran utama (gagasan utama) yang dinyatakan

dalam kalimat topik.

10

Muharidwan, “Menulis Paragraf,” artikel diakses pada 15 april 2016 dari

http://vixionholick.wordpress.com/2011/11/22syarat-syarat-paragraf-alinea.

Page 46: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

34

c) Setiap paragraf menggunakan sebuah kalimat topik dan selebihnya

kalimat pengembang yang berfungsi menjelaskan, menguraikan atau

menerangkan pikiran utama yang ada dalam kalimat topik.

d) Kalimat menggunakan pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat

penjelas, kalimat ini berisi tentang detail-detail kalimat topik. Paragraf

bukan kumpulan kalimat-kalimat topik. Paragraf hanya berisi satu

kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas

berisi detail yang sangat spesifik, dan tidak mengulang pikiran penjelas

lainnya.

2) Fungsi paragraf

Dalam karangan yang panjang, paragraf mempunyai ciri-ciri dan fungsi

yang penting.Dengan paragraf itu pengarang dapat mengekspresikan

keseluruhan gagasan secara utuh, runtut, lengkap, menyatu dan sempurna

sehingga bermakna dan dapat dipahami oleh pembaca sesuai dengan

keinginan penulisnya.Lebih jauh daripada itu, paragraf dapat mendinamiskan

sebuah karangan sehingga menjadi lebih hidup, dinamis, dan energik

sehingga pembaca menjadi penuh semangat.Artinya, paragraf mempunyai

ciri-ciri dan fungsi strategis dalam menjembatani gagasan penulis dan

pembacanya.

Melalui penjelasan di atas tersirat beberapa fungsi paragraf, yaitu:

a) Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk sesuatu atau

pikiran dan perasaan dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara

logis, dalam suatu kesatuan.

Page 47: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

35

b) Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi karangan yang terdiri

dari beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pemikiran.

c) Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis, dan memudahkan

pemahaman bagi pembaca.

d) Memudahkan pengembangan topik kedalam satuan, satuan unit pikiran

lebih kecil, dan

e) Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri atas

beberapa variabel.11

Berdasarkan penjelasan di atas, fungsi paragraf adalah memudahkan

pemahaman ide pokok pengarang, mengembangkan ide pokok pengarang

secara sistematis, dan sebagai penyampai ide pokok pengarang kepada

pembaca.

d. Jenis-Jenis Paragraf

Dilihat dari segi tujuan, paragraf terbagi atas tiga: paragraf pembuka

(pendahuluan), penghubung (penguraian), dan penutup (kesimpulan dari semua

wacana). Jika dilihat dari isinya, paragraf terdiri dari:

1) Eksposisi adalah bentuk wacana yang memaparkan suatu informasi dengan

sejelas-jelasnya.

2) Narasi adalah bentuk wacana yang menceritakan kejadian secara

kronologis.

11

Widjono Hs., Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di

Perguruan Tinggi, (Jakarta: Grasindo, Edisi Revisi, Cet. ke-3, 2011), hlm.174-175.

Page 48: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

36

3) Argumentasi adalah bentuk wacana yang mengemukakan ide dengan

bukti, sumber atau fakta.

4) Deskripsi adalah bentuk wacana yang menggambarkan suatu objek,

keadaan, suasana, dan lain-lain.

3. Paragraf Deskripsi

a. Pengertian Paragraf Deskripsi

Paragraf deskriptif adalah paragraf yang berisi tentang melukiskan atau

menggambarkan apa saja yang dilihat di depan mata penulisnya. Paragraf ini

bersifat loyal terhadap tata ruang atau tata letak objek yang dituliskan,

penyajiannya dapat berurutan dari atas ke bawah bawah atau sebaliknya, dari

depan ke belakang.12

Deskripsi berkaitan dengan kesan pancaindra.Melalui

deskripsi, pembaca diajak melihat, mendengar atau merasakan sesuai dengan

yang dilukiskan.13

Sesuatu yang dideskripsikan tidak hanya terbatas pada apa yang kita lihat

dan kita dengar saja, tetapi yang dapat kita rasa dan kita pikir, seperti rasa

takut, cemas, tegang, jijik, haru, dan kasih sayang. Begitupula suasana yang

timbul dari suatu peristiwa seperti suasana mencekam, putus asa, kemesraan,

dan keromantisan panorama, pantai.14

12

Kunjana Rahardi, Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk Karang-Mengarang, (Jakarta:

Erlangga, Cet. ke-1, 2009), hlm.166. 13

Sudarno dan Eman A. Rahman, Terampil berbahasa Indonesia, (Jakarta: PT Hikmat

Syahid Indah, 1986 ), hlm. 117. 14

Novi Resmini, dkk.,Membaca dan Menulis di SD: Teori dan Pengajarannya, (Jakarta:

UPI PRESS, 2006 ), hlm.116.

Page 49: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

37

Berdasarkan kategori yang lazim, ada dua objek yang diungkapkan dalam

deskripsi yaitu orang dan tempat.15

1) Deskripsi orang

Yaitu mendeskripsikan tentang orang, adapun macam-macam dari

deskripsi orang yaitu:

2) Deskripsi keadaan fisik

Deskripsi fisik bertujuan memberi gambaran yang sejelas-jelasnya tentang

keadaan tubuh seseorang tokoh. Deskripsi ini banyak bersifat objektif.

3) Deskripsi keadaan sekitar

Deskripsi keadaan sekitar yaitu penggambaran seseorang yang

mengelilingi sang tokoh, misalnya menggambarkan tentang aktivitas-

aktivitas yang dilakukan, pekerjaan atau jabatan, pakaian, tempat

kediaman, dan kendaraan yang ikut menggambarkan watak seseorang.

4) Deskripsi watak atau tingkah laku perbuatan

Mendeskripsikan watak seseorang ini memang paling sulit dilakukan. Kita

harus mampu menafsirkan tabir yang terkandung dibalik fisik manusia.

Dengan kecermatan dan keahlian kita, kita harus mampu mengidentifikasi

unsur-unsur dan kepribadian seorang tokoh. Kemudian, menampilkan

dengan jelas unsur-unsur yang dapat memperlihatkan karakter yang

digambarkan.

5) Deskripsi gagasan-gagasan tokoh

15

Ibid.,hlm. 118.

Page 50: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

38

Hal ini memang tidak dapat diserap oleh pancaindera manusia. Namun,

antara perasaan dan unsur fisik mempunyai hubungan erat. Pancaran

wajah, pandangan mata, gerak bibir, dan gerak tubuh merupakan petunjuk

tentang keadaan perasaan seseorang pada waktu itu.16

6) Deskripsi tempat

Tempat memegang peranan yang sangat penting dalam setiap peristiwa

Tidak ada peristiwa yang terlepas dari lingkungan dan tempat. Semua

kisah akan selalu mempunyai latar belakang tempat. Jika kita melukiskan

sebuah tempat, hendaknya kita bekerja dengan mengikuti cara yang logis

dalam menyusun perincian.17

Menurut Sudarno dan Eman A. Rahman paragraf deskripsi terbagi menjadi

dua macam, yaitu deskripsi ekspositoris dan deskripsi improsionistik (sugestif).

Deskripsi ekspositoris, penulis hanya ingin memberitahukan memperlihatkan

atau mendengarkan sesuatu kepada pembaca. Ada atau tidak adanya kesan

pembaca tidak menjadi masalah bagi penulis, sedangkan deskripsi

improsionistik menimbulkan suatu kesan pada para pembaca, kesan itu bisa

bermacam-macam, misalnya: menarik hati (minat), benci, seram, indah, jijik,

cantik, tampan.18

Langkah-langkah menulis deskripsi sebagai berikut:

(1) Menentukan apa yang akan dideskripsikan, apakah akan

mendeskripsikan tempat atau orang.

(2) Merumuskan tujuan pendeskripsian

16

Ibid.,hlm. 118-121. 17

Ibid.,hlm.121. 18

Sudarno dan Eman A. Rahman, op.cit.,hlm.135.

Page 51: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

39

(3) Menetapkan bagian yang akan dideskripsikan

(4) Memerinci dan mensistematiskan hal-hal yang menunjang kekuatan

bagian yang akan dideskripsikan.19

Contoh paragraf deskriptif:

“Setelah menempuh jalan sepanjang kurang-lebih lima kilometer yang

kiri-kanannya penuh kandang kuda. Anda akan menemukan deretan rumah

gedig yang sangat mirip satu sama lain. Di sana sini tampak anak-anak

sampai dewasa, bahkan sampai usia lanjut berseleweran bagaikan semut

rangrang yang bubar karena terinjak. Itulah Pesantren Salafi al-Hidayah

pimpinan Haji Ma`mun Bajuri. Deretan rumah berdinding anyaman bambu

(orang kampung itu bilang gedig) yang mirip satu sama lain tadi tidak lain

adalah pemukiman dan sekaligus tempat berlangsungnya segala aktivitas

santri dari pagi hingga malam. Yang tampak hanyalah santri laki-laki

(aulad) sedangkan santri wanita (banat) selalu dipingit alias tidak

diperbolehkan keluar kalau tidak ditemani muhrimnya. Santri wanita

tinggal dibangunan belakang tempat tinggal laki-laki dan diawasi selama

24 jam oleh ustazah yang kebetulan bermukim di kompleks itu juga.”20

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa paragraf

deskripsi adalah paragraf yang berkaitan dengan segala sesuatu yang ditangkap

atau diserap oleh pancaindera. Paragraf deskripsi membuat si pembaca

merasakan apa yang digambarkan penulis.

4. Analisis Kesalahan

a. Pengertian Analisis Kesalahan

19

Novi Resmini, dkk.,op.cit., hlm. 122. 20

Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah Z.A,op.cit., hlm. 142.

Page 52: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

40

Corder dalam Sri Utari Subyakto dan Nababan mendefinisikan bahwa

analisis kesalahan merupakan suatu aktivitas yang mengkaji kesalahan-

kesalahan yang dibuat oleh seorang pelajar bahasa target dalam proses belajar-

mengajar bahasa terget tersebut.21

Henry Guntur Tarigan, analisis kesalahan

adalah pengkajian segala aspek kesalahan yang sering dibuat oleh para siswa

secara cermat dan mendalam.22

Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut,

maka dapat disimpulkan bahwa analisis kesalahan merupakan suatu teknik

yang mengkaji segala aspek kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh siswa.

b. Penyebab Terjadinya Kesalahan

Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal kata “kesalahan” dan

“kekeliruan” sebagai dua kata yang bersinonim, dua kata yang mempunyai

makna yang kurang-lebih sama. Istilah kesalahan (“eror”) dan kekeliruan

(“mistake”) dalam pengajaran bahasa dibedakan yakni penyimpangan dalam

pemakaian bahasa.

Kekeliruan pada umumnya disebabkan oleh faktor performansi.

Keterbatasan dalam mengingat sesuatu atau kelupaan menyebabkan kekeliruan

dalam melafalkan bunyi bahasa, kata, urutan kata, tekanan kata atau kalimat,

dan sebagainya. Kekeliruan ini bersifat acak, artinya dapat terjadi pada setiap

tataran linguistik. Kekeliruan biasanya dapat diperbaiki oleh para siswa sendiri

bila yang bersangkutan lebih mawas diri, lebih sadar atau memusatkan

21

Sri Utari Subyakto dan Nababan, Analisis Kontrastif dan Kesalahan: Suatu Kajian dari

Sudut Pandang Guru Bahasa, (Jakarta Timur: Program Pascasarjana Pendidikan IKIP

Rawamangun, 1994) hlm. 5. 22

Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Remedi Bahasa, (Bandung: Angkasa,Edisi Revisi,

2009), hlm. 6.

Page 53: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

41

perhatian. Siswa sebenarnya sudah mengetahui sistem linguistik bahasa yang

digunakannya, namun karena sesuatu hal dia lupa akan sistem tersebut.

Kelupaan ini biasanya tidak lama, karena itu pula, kekeliruan itu sendiri tidak

bersifat lama.

Sebaliknya, kesalahan disebabkan oleh faktor kompetensi. Artinya, siswa

memang belum memahami sistem linguistik bahasa yang digunakannya.

Kesalahan biasanya terjadi secara konsisten, jadi secara sistematis. Kesalahan

itu dapat berlangsung lama apabila tidak diperbaiki. Perbaikan biasanya

dilakukan oleh guru, misalnya melalui pengajaran remedial, latihan, praktik,

dan sebagainya. Sering dikatakan bahwa kesalahan merupakan gambaran

terhadap pemahaman siswa akan sistem bahasa yang sedang dipelajarinya. Bila

tahap pemahaman siswa akan sistem bahasa yang sedang dipelajarinya ternyata

kurang maka kesalahan sering terjadi, dan kesalahan akan berkurang apabila

tahap pemahaman semakin meningkat.23

Sumber-sumber kesalahan dapat dikategorikan berdasarkan landasan teori

yang dianut atau secara umum. Misalnya, sumber kesalahan akibat transfer dari

B1 ke B2, sumber kesalahan yang dapat dikategorikan pada kesalahan

idiosinkratik, sumber kesalahan dalam kategori keberkembangan, sumber

kesalahan akibat proses belajar mengajar, atau lain-lainnya. Sumber kesalahan

diasumsikan dan diduga peneliti sendiri berdasarkan data dan pengalaman

23

Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan, Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa,

(Bandung: Angkasa, Cet. ke-1,1990), hlm. 75-76.

Page 54: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

42

peneliti.24

Oleh karena itu, penyebab dari kesalahan penggunaan tanda baca

yaitu siswa tidak memahami penggunaan tanda baca secara mendalam.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan merupakan acuan penulisan skripsi ini yang masih

ada keterkaitan. Proses pembuatan skripsi ini, peneliti mengacu pada penelitian-

penelitian yang relevan, yang telah ada sebelumnya sebagai berikut:

Penelitian skripsi Yeti Puspitasari (2014), Mahasiswi UIN (Universitas Islam

Negeri) Syarif Hidayatullah, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

(PGMI), yang berjudul Analisis Kesalahan Huruf Kapital dan Tanda Baca pada

Paragraf Deskriptif Siswa Kelas V SD Negeri Sampay Rumpin-Bogor. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa ditemukan pada penulisan huruf kapital, kesalahan

terbesar yang paling sering dilakukan siswa yaitu pada penulisan huruf pertama

kata awal kalimat dengan persentase 48% . Kesalahan tersebut terlihat pada

permulaan kalimat, baik awal kalimat maupun pergantian kalimat. Indikasi

kesalahan ini sering terjadi. Pertama, adanya keterbiasaan dari siswa itu sendiri.

Kedua, siswa tidak terlatih menulis kapital pada huruf pertama awal kalimat. Pada

tanda baca kesalahan terbanyak yaitu kesalahan penggunaan tanda titik pada akhir

kalimat yang bukan pertanyaan/seruan dengan persentase 39,13%. Indikasi yang

menyebabkan kesalahan ini terjadi pertama, ketidaktelitian siswa setelah akhir

kalimat menggunakan tanda titik sehingga siswa kurang memperhatikan kaidah

kebahasaan yang baik dan benar. Kedua, ketidaktahuan siswa akan penempatan

24

Jos Daniel Parera, Linguistik Edukasional: Metodologi Pembelajaran Bahasa, Analisis

Kontrasif Antarbahasa, Analisis Kesalahan Berbahasa, (Jakarta: Erlangga, Edisi ke-2, Cet. ke-1,

1997), hlm. 146.

Page 55: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

43

tanda titik ketika akhir kalimat. Faktor lain penyebab kesalahan yaitu motivasi

belajar siswa rendah, respon dan sikap siswa yang kurang baik selama proses

belajar, guru yang hanya menghandalkan metode ceramah dan lebih menekankan

aspek teoretikal daripada keterampilan praktik bahasa tulis, dan materi ajar yang

kurang dipahami siswa.

Perbedaan penelitian Yeti Puspitasari dengan skripsi ini adalah pertama,

skripsi Yeti Puspitasari dilakukan tahun 2014, sedangkan penelitian skripsi ini

dilakukan tahun 2016. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Yeti Puspitasari

subjeknya adalah paragraf deskriptif yang ditulis oleh siswa kelas V SD Negeri

Sampay Rumpin-Bogor, sedangkan penelitian skripsi ini subjeknya adalah

paragraf deskripsi yang ditulis oleh siswa bimbingan belajar tingkat SMP di

Ganesha Operation Cengkareng, Jakarta Barat. Ketiga, penelitan yang dilakukan

oleh Yeti Puspitasari objeknya adalah huruf kapital dan tanda baca yang terdapat

pada paragraf deskriptif, sedangkan penelitian skripsi ini objeknya adalah tanda

baca yang terdapat pada paragraf deskripsi.

Penelitian skripsi Sumiati (2013), Mahasiswi UIN (Universitas Islam Negeri)

Syarif Hidayatullah, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, yang

berjudul Penggunaan Tanda Baca pada Paragraf Narasi Siswa Kelas VIII SMPI

Yapkum Depok . Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tanda baca

pada paragraf narasi siswa SMPI Yapkum Depok, dalam penulisannya ditemukan

beberapa tanda baca yang digunakan siswa antara lain: tanda koma (,), tanda titik

(.), tanda seru (!), tanda tanya (?), tanda hubung (-), dan tanda kutip (“...”). siswa

dalam penulisannya lebih banyak menggunakan tanda baca titik (.) dengan jumlah

Page 56: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

44

penggunaan keseluruhan 81 tanda titik (.), tanda titik yang benar digunakan oleh

siswa dalam penulisannya berjumlah 68 tanda titik (.), sedangkan kesalahan

penggunaan tanda titik (.) yang dilakukan oleh siswa berjumlah 13 tanda titik (.),

sedangkan penggunaan tanda baca yang paling sedikit digunakan dalam penulisan

siswa yaitu tanda seru (!), dari 13 siswa yang menggunakan tanda seru hanya 1

siswa, dan jumlah yang digunakannya pun hanya (1) tanda seru (!) dalam

penulisannya. Fungsi dari penggunaan tanda baca yang sesuai EYD, yaitu agar

penulis dapat lebih mudah dalam menyampaikan isi tulisannya kepada pembaca

sehingga pembaca dapat memahami isi tulisannya dengan cepat.

Perbedaan penelitian Sumiati dengan skripsi ini adalah pertama, skripsi

Sumiati dilakukan tahun 2013, sedangkan penelitian skripsi ini dilakukan tahun

2016. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Sumiati subjeknya adalah paragraf

narasi yang ditulis oleh siswa kelas VIII SMPI Yapkum Depok, sedangkan

penelitian skripsi ini subjeknya adalah paragraf deskripsi yang ditulis oleh siswa

bimbingan belajar tingkat SMP di Ganesha Operation Cengkareng, Jakarta Barat.

Ketiga, penelitan yang dilakukan oleh Sumiati objeknya adalah tanda baca yang

terdapat pada paragraf narasi, sedangkan penelitian skripsi ini objeknya adalah

tanda baca yang terdapat pada paragraf deskripsi.

Penelitian skripsi Nurul Fardianingsih (2014), Mahasiswi UIN (Universitas

Islam Negeri) Syarif Hidayatullah, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, yang berjudul Penggunaan Kata Depan dalam Karangan Deskripsi

Siswa Kelas VIII Semester Genap Madrasah Tsanawiyah Al-Ihsan Jakarta Tahun

Pelajaran 2013/2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang

Page 57: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

45

menyebabkan kesalahan penggunaan kata depan adalah adanya kemiripan

penggunaan kata depan yang satu dengan yang lainnya. Selain itu juga

dikarenakan ada beberapa siswa yang menganggap mudah materi kata depan,

sehingga mereka tidak memperhatikan saat guru menjelaskan materi tentang kata

depan.

Perbedaan penelitian Nurul Fardianingsih dengan skripsi ini adalah pertama,

skripsi Nurul Fardianingsih dilakukan tahun 2014, sedangkan penelitian skripsi ini

dilakukan tahun 2016. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Nurul Fardianingsih

subjeknya adalah karangan deskripsi yang ditulis oleh siswa kelas VIII Madrasah

Tsanawiyah Al-Ihsan Jakarta, sedangkan penelitian skripsi ini subjeknya adalah

paragraf deskripsi yang ditulis oleh siswa bimbingan belajar tingkat SMP di

Ganesha Operation Cengkareng, Jakarta Barat. Ketiga, penelitan yang dilakukan

oleh Nurul Fardianingsih objeknya adalah kata depan yang terdapat pada

karangan deskripsi, sedangkan penelitian skripsi ini objeknya adalah tanda baca

yang terdapat pada paragraf deskripsi.

Dari berbagai penelitian di atas, telah dilakukan berbagai penelitian tentang

kesalahan tanda baca. Masih terdapat banyak kesalahan tanda baca pada paragraf.

Oleh karena itu, penelitian tentang kesalahan penggunaan tanda baca pada

paragraf deskripsi masih menarik dilakukan.

Penelitian ini mengambil penelitian tentang “Kesalahan Penggunaan Tanda

Baca dalam Paragraf Deskripsi pada Siswa Bimbingan Belajar Tingkat SMP di

Ganesha Operation Cengkareng, Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2015/2016”.

Penulis dalam melakukan penelitian ini, menggunakan metode penelitian

Page 58: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

46

kualitatif deskriptif. Metode penelitian kualitatif, yaitu metode penelitian yang

mengkaji perspektif partisipan dengan multi strategi, strategi-strategi yang bersifat

interaktif, seperti observasi langsung, observasi partisipatif, wawancara

mendalam, dokumen-dokumen, teknik-teknik pelengkap seperti foto, rekaman dan

lain-lain.25

Oleh karena itu, setelah diadakan penelitian diharapkan akan ada

tindak lanjut dari pendidik dan siswa dalam memahami tanda baca.

25

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, Cet. ke-6, 2010), hlm. 95.

Page 59: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

47

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Pengambilan data ini dilaksanakan di bimbingan belajar Ganesha Operation

Cengkareng, Jakarta Barat. Adapun penelitian dilaksanakan tiga bulan, yaitu

mulai bulan Maret 2016 s.d. Juni 2016. Dalam waktu tiga bulan inilah penulis

berupaya menggunakan waktu seefektif mungkin untuk melakukan penelitian.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang

dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan

simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan

keadaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian

kualitatif menurut Bogdan & Taylor (1990) adalah “prosedur penelitian kualitatif

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

yang berprilaku yang dapat diamati yang diarahkan pada latar dan individu secara

holistic (utuh)”.1

Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan,

wawancara, atau penelaah dokumen. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-

kata, gambar, dan bukan angka-angka.2 Hal yang perlu diingat, dalam penelitian

kualitatif seorang peneliti tidak dianjurkan menyakinkan bahwa dirinya sangat

1 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi

Aksara, Edisi ke-1, Cet. ke-1, 2013), hlm. 82. 2 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

Edisi Revisi, Cet. ke-24, 2007), hlm. 11.

Page 60: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

48

tahu tentang apa yang hendak dikaji. Seorang peneliti lebih berada pada posisi

sebagai “orang yang sedang belajar”.3

C. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi “social

situation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat (place),

pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berintegrasi secara sinergis.4 Situasi

sosial tersebut dapat dinyatakan sebagai objek penelitian yang ingin diketahui

“apa yang terjadi” di dalamnya. Objek penelitian ini adalah para siswa bimbingan

belajar tingkat SMP di Ganesha Operation Cengkareng, Jakarta Barat tahun

pelajaran 2015/2016. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.5 Apabila

seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.6 Dinamakan

penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil

penelitian sampel. Yang dimaksud menggeneralisasikan adalah mengangkat

kesimpulan penelitian sebagai sesuatu yang berlaku bagi populasi, sampel dalam

penelitian ini adalah siswa bimbingan belajar tingkat SMP kelas IX di Ganesha

Operation Cengkareng, Jakarta Barat tahun pelajaran 2015/2016.

3 Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rajawali Pers, Edisi ke-1,

2003), hlm.48. 4 Sugiyono, Memahami Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: CV.

Alfabeta, Edisi Revisi, 2005), hlm. 19. 5 Ibid., hlm. 215.

6 Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, Edisi

Revisi, 2010), hlm. 174.

Page 61: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

49

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah convenience

sampling. Convenience sampling merupakan teknik yang mengarah kepada

penarikan sampel sekenanya atau seadanya. Individu-individu yang ada dalam

suatu kelompok yang diambil sekenanya tersebut memang ada dan bersedia untuk

subyek penelitian.7 Di bimbingan belajar Ganesha Operation terdapat tiga (3)

kelas IX, yaitu IXA dengan jumlah 10 siswa, IXB dengan jumlah 10 siswa dan

IXC dengan jumlah 10 siswa. Peneliti mengambil sampel seluruh siswa di kelas

IXA.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode

tes. Tes adalah serangkaian atau latihan yang digunakan dalam mengukur

keterampilan, pengetahuan, sikap, inteligensi, kemampuan, atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok.8 Penulis memberikan tes kepada siswa

bimbingan belajar tingkat SMP di Ganesha Operation Cengkareng, Jakarta Barat

untuk membuat tiga paragraf deskripsi dengan tema suatu tempat.

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik pengolahan data kesalahan mencakup:

a. Mengumpulkan data kesalahan, yaitu berupa kesalahan berbahasa yang

dibuat oleh siswa, misalnya hasil ulangan, karangan, atau percakapan.

7 Yatim Riyanto, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Surabaya: SIC, Cet. ke-3, 2010),

hlm.81. 8 Ibid., hlm. 103.

Page 62: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

50

b. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi kesalahan, yaitu mengenali dan

memilah-milah kesalahan berdasarkan kategori kebahasaan, misalnya

kesalahan-kesalahan pelafalan, pembentukan kata, penggunaan kata, dan

penyusunan kalimat.

c. Memperingkat kesalahan, yaitu mengurutkan kesalahan berdasarkan

frekuensi atau keseringannya.

d. Menjelaskan kesalahan, yaitu menggambarkan letak kesalahan, penyebab

kesalahan, dan memberikan contoh yang benar.

e. Memprakirakan daerah rawan kesalahan, yaitu meramalkan tataran bahasa

yang dipelajari yang potensial mendatangkan kesalahan.

f. Mengoreksi kesalahan, yaitu memperbaiki dan bila dapat menghilangkan

kesalahan melalui penyusunan bahan yang tepat, buku pegangan yang baik,

dan teknik pengajaran yang serasi.9

2. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang peneliti gunakan yaitu teknis analisis kualitatif

deskriptif. Langkah pertama adalah membuat tabel frekuensi, kemudian

dilengkapi dengan persentase. Dalam hal ini, penulis menggunakan rumus

sebagai berikut.

F

P = ____ x 100%

N

Keterangan :

P = Persentase (%)

9Parera, Analisis Kontrastif Bahasa dan Analisis Kesalahan Berbahasa, (Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan IKIP Jakarta, 1997), hlm.58.

Page 63: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

51

F = Frekuensi kesalahan

N = Jumlah kesalahan tanda baca pada

paragraf deskripsi10

Setelah didapatkan hasil persentase, maka untuk mengetahui persentase

kesalahan tanda baca yang terdapat pada paragraf tersebut, dapat dilihat

berdasarkan kriteria di bawah ini:

NO Persentase Kriteria

1. 0% - 20% Baik Sekali

2. 21% - 40% Baik

3. 41% - 60% Cukup

4. 61% - 80% Buruk

5. 81% - 100% Buruk Sekali

F. Langkah Analisis Data

Langkah analisis data yang dilakukan penulis, di antaranya:

1. Memberi tugas kepada siswa membuat paragraf deskripsi.

2. Mengumpulkan hasil paragraf deskripsi siswa sebagai data penelitian.

3. Menganalisis dengan tabel.

4. Memberi penjelasan terhadap tanda kesalahan.

10

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, Edisi

ke-1, Cet. ke-24, 2012), hlm. 43.

Page 64: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

52

5. Membuat rekapitulasi data hasil temuan.

6. Simpulan hasil penelitian.

G. Instrumen Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, maka instrumen penelitiannya

adalah penulis sendiri. Dalam penelitian ini penulis menggunakan berupa tabel

analisis. Tabel analisis data yang penulis gunakan sebagai berikut.

Tabel 4.1

Daftar Nama Siswa Bimbingan Belajar Tingkat SMP di Ganesha Operation

Cengkareng, Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2015/2016 dan Nomor Karangan

No Nama Siswa Kelas Nomor Karangan

Tabel 4.2

Kategori Paragraf Deskripsi pada Siswa Bimbingan Belajar Tingkat SMP di

Ganesha Operation Cengkareng, Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2015/2016

No Nama

Siswa*

Judul Karangan Kategori

Paragraf

Deskripsi**

1 2 3 4 5

________________

*Koding (Lihat tabel 4.1)

** 1 = Kesan hidup

2 = Imajinasi

3 = Keterlibatan aspek pancaindera

4 = Menunjukkan objek yang ditulis

Page 65: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

53

5 = Memusatkan uraian pada objek yang ditulis

Tabel 4.3

Klasifikasi Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Paragraf Deskripsi pada

Siswa Bimbingan Belajar Tingkat SMP di Ganesha Operation Cengkareng,

Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2015/2016

No Nama Siswa Judul Karangan Jenis Kesalahan Jumlah

Tanda

Titik

Tanda

Koma

Tanda

Hubung

Jumlah

Tabel 4.4

Deskripsi Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Paragraf Deskripsi pada

Siswa Bimbingan Belajar Tingkat SMP di Ganesha Operation Cengkareng,

Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2015/2016

No Nomor

Karangan

Paragraf

ke-

Kalimat ke- Aspek

Kesalahan

Nomor ke-

Tabel 4.5

Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Paragraf Deskripsi pada Siswa

Bimbingan Belajar Tingkat SMP di Ganesha Operation Cengkareng, Jakarta Barat

Tahun Pelajaran 2015/2016

No Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca

Tabel 4.6

Page 66: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

54

Persentase Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Paragraf Deskripsi pada

Siswa Bimbingan Belajar Tingkat SMP di Ganesha Operation Cengkareng,

Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2015/2016

No Jenis Kesalahan Frekuensi

Kesalahan

Jumlah

Kesalahan

Tanda Baca

pada Paragraf

Deskripsi

Persentase

(%)

F

P = ____ x 100%

N

Keterangan :

P = Persentase (%)

F = Frekuensi kesalahan

N = Jumlah kesalahan tanda baca pada paragraf deskripsi

Page 67: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Untuk mempermudah dalam temuan penelitian disajikan tabel daftar nama 10

siswa Bimbingan Belajar tingkat SMP di Ganesha Operation Cengkareng, Jakarta

Barat yang telah menyusun karangan serta pemberian nomor karangan.

Tabel 4.1

Daftar Nama Siswa Bimbingan Belajar Tingkat SMP di Ganesha Operation

Cengkareng, Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2015/2016 dan Nomor Karangan

No Nama Siswa Kelas Nomor

Karangan

1. Luky Noviansyah Putra IX 1

2. Salma Lathifah IX 2

3. Theresia C.S. IX 3

4. M. Alfi S.N. IX 4

5. Belga Noviyanti IX 5

6. Eivonerose Erif IX 6

7. Rosa Hannandira IX 7

8. Cindy Dian Lestari IX 8

9. M. Fahri S. IX 9

10. Ghina Rosdiana Firdaus IX 10

Tabel 4.2

Kategori Paragraf Deskripsi pada Siswa Bimbingan Belajar Tingkat SMP di

Ganesha Operation Cengkareng, Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2015/2016

No Nama

Siswa*

Judul Karangan Kategori Paragraf

Deskripsi**

1 2 3 4 5

1. LNP Rumah Ku

2. SL Dki Jakarta

3. TCS Petroscience

4. MASN SMK TELKOM JAKARTA

Page 68: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

56

5. BN Kota Garut

6. EE Gunung Bromo

7. RH SMP Negeri 169 JAKARTA

8. CDL Pantai Pangandaran

9. MFS stadion glora bungkarno

10. GRF Kota Tawangmangu

________________

*Koding (Lihat tabel 4.1)

** 1 = Kesan hidup

2 = Imajinasi

3 = Keterlibatan aspek pancaindera

4 = Menunjukkan objek yang ditulis

5 = Memusatkan uraian pada objek yang ditulis

Dari data tabel di atas, ternyata kesepuluh peserta didik tingkat SMP di

bimbingan belajar Ganesha Operation Cengkareng, Jakarta Barat menghasilkan

paragraf deskripsi. Hanya ada dua paragraf yang bukan merupakan kategori

paragraf deskripsi yang utuh.

Data yang disajikan penulis berupa klasifikasi jenis kesalahan penggunaan

tanda baca dalam karangan deskripsi pada siswa bimbingan belajar tingkat SMP

Ganesha Operation Cengkareng, Jakarta Barat tahun pelajaran 2015/2016

diantaranya: kesalahan penggunaan tanda titik, kesalahan penggunaan tanda

koma, dan kesalahan tanda hubung.

Page 69: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

57

Tabel 4.3

Klasifikasi Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Paragraf Deskripsi pada

Siswa Bimbingan Belajar Tingkat SMP di Ganesha Operation Cengkareng,

Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2015/2016

No Nama Siswa Judul Karangan Jenis Kesalahan Jumlah

Tanda

Titik

Tanda

Koma

Tanda

Hubung

1. Luky Noviansyah

Putra

Rumah Ku - 1 - 1

2. Salma Lathifah Dki Jakarta 1 2 - 3

3. Theresia C.S. Petroscience 1 - - 1

4. M. Alfi S.N. SMK TELKOM

JAKARTA

- 1 - 1

5. Belga Noviyanti Kota Garut - 2 - 2

6. Eivonerose Erif Gunung Bromo 1 2 - 3

7. Rosa Hannandira SMP Negeri 169

JAKARTA

- - 1 1

8. Cindy Dian Lestari Pantai Pangandaran - 2 - 2

9. M. Fahri S. stadion glora

bungkarno

4 1 - 5

10. Ghina Rosdiana

Firdaus

KotaTawangmangu 1 - - 1

Jumlah 8 11 1 20

Page 70: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

58

Tabel 4.4

Deskripsi Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Paragraf Deskripsi pada

Siswa Bimbingan Belajar Tingkat SMP di Ganesha Operation Cengkareng,

Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2015/2016

No. Nomor

Karangan

Paragraf

ke-

Kalimat ke- Aspek

Kesalahan

Nomor ke-

1. 1 2 3 Di lantai 2 memiliki 3 kamar

tidur dan 4 kamar mandi serta

1 dapur dan 1 ruang makan.

3

2. 2 1 3 Jakarta terbagi menjadi 6

yaitu : Jakarta Barat, Jakarta

Timur, Jakarta Selatan,

Jakarta Pusat, Jakarta Utara

dan Kepulauan Seribu.

2

3. 2 2 2 Dan juga ada tempat rekreasi-

rekreasi lain seperti Dufan

(Ancol, Jakarta Utara), TMII

(Jakarta Timur)

1

4. 2 3 2 Karena Jakarta adalah

ibukota. Dan itu yang

membuat penduduk Jakarta

tidak mempunyai pekerjaan

dan banyak polusi.

4

5. 3 2 5 Tempat ini membuat kita

tertarik untuk mempelajari

1

Page 71: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

59

IPA

6. 4 2 1 Saat masuk ke dalam sekolah

di utara ada perpustakaan dan

ruangan adminitrasi.

6

7. 5 2 4 Selain turis juga banyak

warga dari luar daerah yang

berlibur ke kota ini.

5

8. 5 3 3 Udara yang diberikan juga

sangat sejuk. karena banyak

pengunungan yang masih

mengelilingi kota ini.

4

9. 6 1 2 Di sana terdapat banyak

kebun kentang, dan daun

bawang.

2

10. 6 1 3 Gunung Bromo hawanya

sangat dingin ketika sekitar

pukul 17.00 hingga pagi,

pada sore hari kabut mulai

turun ke pedesaaan.

1

11. 6 3 1 Setelah dari pananjakan

biasanya Tour Guide

menunjukkan wisata lain

6

Page 72: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

60

seperti kawah gunung bromo,

Pasir Berbisik, dan rumah

Teletubies seperti pada

filmnya.

12. 7 1 3 SMPN 169 Jakarta seringkali

mencetak prestasi akademik

dan non-akademik.

7

13. 8 2 1 Selain itu Pantai

Pangandaraan juga terdapat

berbagai permainan untuk

melihat pemandangan disana,

seperti jet ski, banana boat,

dan lain-lain.

5

14. 8 2 2 Selain itu kita bisa mencicipi

makanan khas disana dan bisa

membeli oleh-oleh, ada

banyak berbagai macam

makanan disana.

5

15. 9 1 4 disana banyak penjual kaos,

dan atribut

2, 1

16. 9 2 1 di dalamnya terdapat Bangku

warna-warni dan spanduk

Persija

1

Page 73: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

61

17. 9 2 3 warna temboknya warna oren

dan putih, membuat

stadionnya makin menarik

1

18. 9 3 2 tempatnya strategis dan

disampingnya ada gedung-

gedung bertingkat yang

menandakan indahnya

stadion glora Bungkarno

1

19. 10 1 2 kota ini terletak. di kaki

Gunung Lawu.

1

Keterangan aspek kesalahan:

1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.

2. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau

pembilangan.

3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat

setara berikutnya.

4. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika

anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.

5. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung

antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh

karena itu, jadi, lagipula, meskipun begitu, akan tetapi.

Page 74: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

62

6. Tanda koma dapat dipakai untuk menghindari salah baca/salah pengertian di

belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.

7. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa indonesia dengan

unsur bahasa asing.

B. Analisis dan Interpretasi Data

Tabel 4.5

Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Paragraf Deskripsi pada Siswa

Bimbingan Belajar Tingkat SMP di Ganesha Operation Cengkareng, Jakarta Barat

Tahun Pelajaran 2015/2016

No Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca

1. Data:Di lantai 2 memiliki 3 kamar tidur dan 4 kamar mandi serta 1 dapur

dan 1 ruang makan.

Analisis:Kalimat di atas kurang tepat, karena seharusnya setelah kata

“mandi” diberi tanda koma. Dalam EYD, tanda koma dipakai untuk

memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya.

Perbaikan: Di lantai 2 memiliki 3 kamar tidur dan 4 kamar mandi, serta

1 dapur dan 1 ruang makan.

2. Data:Jakarta terbagi menjadi 6 yaitu : Jakarta Barat, Jakarta Timur,

Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.

Analisis: Kalimat di atas kurang tepat, karena seharusnya setelah kata

“Utara” diberi tanda koma. Dalam EYD, tanda koma dipakai di antara

unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.

Perbaikan: Jakarta terbagi menjadi 6 yaitu : Jakarta Barat, Jakarta Timur,

Page 75: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

63

Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.

3. Data:Dan juga ada tempat rekreasi-rekreasi lain seperti Dufan (Ancol,

Jakarta Utara), TMII (Jakarta Timur)

Analisis: Kalimat di atas kurang tepat, karena seharusnya di akhir kalimat

diberi tanda titik. Dalam EYD, tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang

bukan pertanyaan atau seruan.

Perbaikan: Dan juga ada tempat rekreasi-rekreasi lain seperti Dufan

(Ancol, Jakarta Utara), TMII (Jakarta Timur).

4. Data:Karena Jakarta adalah ibukota. Dan itu yang membuat penduduk

Jakarta tidak mempunyai pekerjaan dan banyak polusi.

Analisis: Kalimat di atas kurang tepat, karena seharusnya setelah kata

“ibukota” diberi tanda koma, bukan tanda titik. Dalam EYD, tanda koma

dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak

kalimat itu mendahului induk kalimatnya.

Perbaikan: Karena Jakarta adalah ibukota, dan itu yang membuat

penduduk Jakarta tidak mempunyai pekerjaan dan banyak polusi.

5. Data:Tempat ini membuat kita tertarik untuk mempelajari IPA

Analisis:Kalimat di atas kurang tepat, karena seharusnya di akhir kalimat

diberi tanda titik. Dalam EYD, tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang

bukan pertanyaan atau seruan.

Perbaikan: Tempat ini membuat kita tertarik untuk mempelajari IPA.

6. Data:Saat masuk ke dalam sekolah di utara ada perpustakaan dan ruangan

adminitrasi.

Page 76: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

64

Analisis:Kalimat di atas kurang tepat, karena seharusnya setelah kata

“sekolah” diberi tanda koma. Dalam EYD, tanda koma dapat dipakai

untuk menghindari salah baca/salah pengertian di belakang keterangan

yang terdapat pada awal kalimat.

Perbaikan: Saat masuk ke dalam sekolah, di utara ada perpustakaan dan

ruangan adminitrasi.

7. Data:Selain turis juga banyak warga dari luar daerah yang berlibur ke

kota ini.

Analisis:Kalimat di atas kurang tepat, karena seharusnya setelah kata

“turis” diberi tanda koma. Dalam EYD, tanda koma dipakai di belakang

kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal

kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagipula, meskipun

begitu, akan tetapi.

Perbaikan: Selain turis, juga banyak warga dari luar daerah yang berlibur

ke kota ini.

8. Data:Udara yang diberikan juga sangat sejuk. karena banyak

pengunungan yang masih mengelilingi kota ini.

Analisis:Kalimat di atas kurang tepat, karena seharusnya setelah kata

“sejuk” tidak perlu diberi tanda titik ataupun tanda koma. Dalam EYD,

tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat

jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.

Perbaikan: Udara yang diberikan juga sangat sejuk karena banyak

pengunungan yang masih mengelilingi kota ini.

Page 77: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

65

9. Data: Di sana terdapat banyak kebun kentang, dan daun bawang.

Analisis: Kalimat di atas kurang tepat, karena seharusnya setelah kata

“kentang” tidak diberi tanda koma. Dalam EYD, tanda koma dipakai di

antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Perincian

kalimat di atas tidak lebih dari dua unsur yang disebutkan.

Perbaikan: Di sana terdapat banyak kebun kentang dan daun bawang.

10. Data: Gunung Bromo hawanya sangat dingin ketika sekitar pukul 17.00

hingga pagi, pada sore hari kabut mulai turun ke pedesaaan.

Analisis: Kalimat di atas kurang tepat, karena seharusnya tanda koma

setelah kata “pagi” diganti dengan tanda titik. Dalam EYD, tanda titik

dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.

Perbaikan: Gunung Bromo hawanya sangat dingin ketika sekitar pukul

17.00 hingga pagi. Pada sore hari kabut mulai turun ke pedesaaan.

11. Data: Setelah dari pananjakan biasanya Tour Guide menunjukkan wisata

lain seperti kawah gunung bromo, Pasir Berbisik, dan rumah Teletubies

seperti pada filmnya.

Analisis: Kalimat di atas kurang tepat, karena seharusnya setelah kata

“pananjakan” diberi tanda koma. Dalam EYD, tanda koma dapat dipakai

untuk menghindari salah baca/salah pengertian di belakang keterangan

yang terdapat pada awal kalimat.

Perbaikan: Setelah dari pananjakan, biasanya Tour Guide menunjukkan

wisata lain seperti kawah gunung bromo, Pasir Berbisik, dan rumah

Teletubies seperti pada filmnya.

Page 78: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

66

12. Data: SMPN 169 Jakarta seringkali mencetak prestasi akademik dan non-

akademik.

Analisis: Kalimat di atas kurang tepat, karena seharusnya tanda hubung

tidak diberi di antara kata “non-akademik”. Dalam EYD, tanda hubung

dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa indonesia dengan unsur bahasa

asing, misalnya di-skorsing.

Perbaikan: SMPN 169 Jakarta seringkali mencetak prestasi akademik

dan nonakademik.

13. Data: Selain itu Pantai Pangandaraan juga terdapat berbagai permainan

untuk melihat pemandangan disana, seperti jet ski, banana boat dan lain-

lain.

Analisis: Kalimat di atas kurang tepat, karena seharusnya setelah kata

“itu” diberi tanda koma. Dalam EYD, tanda koma dipakai di belakang

kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal

kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagipula, meskipun

begitu, akan tetapi.

Perbaikan: Selain itu, Pantai Pangandaraan juga terdapat berbagai

permainan untuk melihat pemandangan disana, seperti jet ski, banana boat

dan lain-lain.

14. Data: Selain itu kita bisa mencicipi makanan khas disana dan bisa

membeli oleh-oleh, ada banyak berbagai macam makanan disana.

Analisis: Kalimat di atas kurang tepat, karena seharusnya setelah kata

“itu” diberi tanda koma. Dalam EYD, tanda koma dipakai di belakang

Page 79: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

67

kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal

kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagipula, meskipun

begitu, akan tetapi.

Perbaikan: Selain itu, kita bisa mencicipi makanan khas disana dan bisa

membeli oleh-oleh, ada banyak berbagai macam makanan disana.

15. Data: disana banyak penjual kaos, dan atribut

Analisis: Kalimat di atas kurang tepat, karena:

- Setelah kata “kaos” tidak perlu diberi tanda koma. Dalam EYD, tanda

koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau

pembilangan. Perincian kalimat di atas tidak lebih dari dua unsur yang

disebutkan.

- Seharusnya di akhir kalimat diberi tanda titik. Dalam EYD, tanda titik

dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.

Perbaikan: disana banyak penjual kaos dan atribut.

16. Data: di dalamnya terdapat Bangku warna-warni dan spanduk Persija

Analisis: Kalimat di atas kurang tepat, karena seharusnya di akhir kalimat

diberi tanda titik. Dalam EYD, tanda titik dipakai pada akhir kalimat

yang bukan pertanyaan atau seruan.

Perbaikan: di dalamnya terdapat Bangku warna-warni dan spanduk

Persija.

17. Data: warna temboknya warna oren dan putih, membuat stadionnya

makin menarik

Analisis: Kalimat di atas kurang tepat, karena seharusnya di akhir kalimat

Page 80: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

68

diberi tanda titik. Dalam EYD, tanda titik dipakai pada akhir kalimat

yang bukan pertanyaan atau seruan.

Perbaikan: warna temboknya warna oren dan putih, membuat stadionnya

makin menarik.

18. Data: tempatnya strategis dan disampingnya ada gedung-gedung

bertingkat yang menandakan indahnya stadion glora Bungkarno

Analisis: Kalimat di atas kurang tepat, karena seharusnya di akhir kalimat

diberi tanda titik. Dalam EYD, tanda titik dipakai pada akhir kalimat

yang bukan pertanyaan atau seruan.

Perbaikan: tempatnya strategis dan disampingnya ada gedung-gedung

bertingkat yang menandakan indahnya stadion gelora Bungkarno.

19. Data: kota ini terletak. di kaki Gunung Lawu.

Analisis: Kalimat di atas kurang tepat, karena seharusnya setelah kata

“terletak” tidak diberi tanda titik. Dalam EYD, tanda titik dipakai pada

akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.

Perbaikan: kota ini terletak di kaki Gunung Lawu.

Page 81: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

69

Tabel 4.6

Persentase Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Paragraf Deskripsi pada

Siswa Bimbingan Belajar Tingkat SMP di Ganesha Operation Cengkareng,

Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2015/2016

No Jenis Kesalahan Frekuensi

Kesalahan

Jumlah

Kesalahan

Tanda Baca

pada Paragraf

Deskripsi

Persentase

(%)

1. Tanda Titik 8 20 40 %

2. Tanda Koma 11 20 55 %

3. Tanda Hubung 1 20 5 %

Hasil analisis data yang peneliti peroleh dalam paragraf deskripsi siswa

bimbingan belajar tingkat SMP di Ganesha Operation Cengkareng, Jakarta Barat

tahun pelajaran 2015/2016, berupa kesalahan pada aspek sebagai berikut.

1. Terdapat kesalahan penggunaan tanda koma dalam paragraf deskripsi siswa

bimbingan belajar tingkat SMP di Ganesha Operation Cengkareng, Jakarta

Barat tahun pelajaran 2015/2016 dengan persentase kesalahan terbesar 55 %.

2. Terdapat kesalahan penggunaan tanda hubung dalam paragraf deskripsi siswa

bimbingan belajar tingkat SMP di Ganesha Operation Cengkareng, Jakarta

Barat tahun pelajaran 2015/2016 dengan persentase kesalahan terkecil 5 %.

3. Terdapat kesalahan penggunaan tanda titik dalam paragraf deskripsi siswa

bimbingan belajar tingkat SMP di Ganesha Operation Cengkareng, Jakarta

Barat tahun pelajaran 2015/2016 dengan persentase kesalahan 40 %.

Kesimpulannya, terdapat kesalahan penggunaan tanda baca koma dengan

persentase kesalahan 55 %, tanda titik dengan persentase kesalahan 40 %, dan

Page 82: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

70

tanda hubung dengan persentase kesalahan 5 %. Dengan demikian, tidak terdapat

kesalahan pada penggunaan titik koma (;), tanda titik dua (:), tanda pisah ( ),

tanda elipsis (...), tanda tanya (?), tanda seru (!), tanda kurung ((...)), tanda kurung

siku ([...]), tanda petik (“...”), tanda petik tunggal („...‟), tanda garis miring (/), dan

tanda penyingkat/apostrof (‟).

Page 83: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

71

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan pembahasan yang dipaparkan

padapembahasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat kesalahan

penggunaan tanda baca dalam paragraf deskripsi pada siswa bimbingan belajar

tingkat SMP di Ganesha Operation Cengkareng, Jakarta Barat tahun pelajaran

2015/2016. Diantaranya, kesalahan penggunaan tanda titik dengan persentase

kesalahan 40 %, kesalahan penggunaan tanda koma dengan persentase terbesar 55

%, dan kesalahan penggunaan tanda hubung dengan persentase terkecil 5 %.

Tidak terdapat kesalahan pada penggunaan titik koma (;), tanda titik dua (:), tanda

pisah ( ), tanda elipsis (...), tanda tanya (?), tanda seru (!), tanda kurung ((...)),

tanda kurung siku ([...]), tanda petik (“...”), tanda petik tunggal („...‟), tanda garis

miring (/), dan tanda penyingkat/apostrof (‟). Dengan demikian, masih terdapat

kesalahan penggunaan tanda baca dalam paragraf deskripsi pada siswa bimbingan

belajar tingkat SMPdi Ganesha Operation Cengkareng, Jakarta Barat tahun

pelajaran 2015/2016.

B. Saran

Berdasarkan simpulan yang didapat. Maka saran penulis, yaitu guru mata

pelajaran bahasa Indonesia di sekolah maupun di bimbingan belajar harus

meningkatkan kreativitas dalam kegiatan belajar-mengajar khususnya pada materi

penggunaan tanda baca. Peserta didik harus lebih banyak membaca buku

Page 84: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

72

pedoman ejaan yang disempurnakan dan banyak berlatih menerapkan tanda baca

pada paragraf atau karangan, serta tidak mengulangi kesalahan yang telah

dilakukan, yaitu kesalahan penggunaan tanda baca.

Page 85: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti. dkk. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.

Jakarta: Erlangga, Cet. ke-14, 1988.

Arifin, E. Zaenal dan S Amran Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia: Untuk

Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo, Edisi Revisi, Cet. ke-11,

2009.

Bungin, Burhan. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers, Edisi

ke-1, 2008.

Chaer, Abdul. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta,

Edisi Revisi, Cet. ke-2, 2006.

Gani, Ramlan A. dan Mahmudah Fitriyah Z.A. Pembinaan Bahasa Indonesia.

Jakarta: UIN Press, Cet. ke-1, 2007.

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi

Aksara, Edisi ke-1, Cet. ke-1, 2013.

Hs., Widjono. Bahasa Indonesia:Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di

Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo, Edisi Revisi, Cet. ke-3, 2011.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya, Edisi Revisi, Cet. ke-24, 2007.

Muharidwan. “Syarat-syarat Paragraf (Alinea).” Artikel diakses pada 15 april

2016 dari http://vixionholick.wordpress.com/2011/11/22syarat-syarat-

paragraf-alinea/.

Parera, Jos Daniel. Linguistik Edukasional: Metodologi Pembelajaran Bahasa,

Analisis Kontrasif Antarbahasa, Analisis Kesalahan Berbahasa. Jakarta:

Erlangga, Edisi ke-2, Cet. ke-1,1997.

-------. Analisis Kontrastif Bahasa dan Analisis Kesalahan Berbahasa. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan IKIP Jakarta. 1997.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia. Pedoman Umum Bahasa Indonesia yang

Disempurnakan. Jakarta: Balai Pustaka, Edisi ke-2, Cet. ke-17,1991.

Rahardi, Kunjana. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga,

Cet. ke-1, 2009.

-------. Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk Karang-Mengarang. Jakarta:

Erlangga, Cet. ke-1, 2009.

Resmini, Novi. dkk. Membaca dan Menulis di SD: Teori dan Pengajarannya.

Jakarta: UPI PRESS. 2006.

Page 86: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

Riyanto, Yatim. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC, Cet. Ke-3,

2010.

Santoso, Kusno Budi. Problematika Bahasa Indonesia: Sebuah Analisis Praktis

Bahasa Baku. Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet. ke-1,1990.

Subyakto, Sri Utari dan Nababan. Analisis Kontrastif dan Kesalahan: Suatu

Kajian dari Sudut Pandang Guru Bahasa.Jakarta Timur: Program

Pascasarjana Pendidikan IKIP Rawamangun. 1994.

Sudarno dan Eman A. Rahman. Terampil berbahasa Indonesia. Jakarta: PT

Hikmat Syahid Indah. 1986.

Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, Edisi ke-

1, Cet. ke-24, 2012.

Sugiono. Memahami Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV.

Alfabeta. Edisi Revisi, 2005.

Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta,

Edisi Revisi, 2010.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, Cet. ke-6,2010.

Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan. Pengajaran Analisis Kesalahan

Berbahasa. Bandung: Angkasa, Cet. ke-1,1990.

-------. Pengajaran Remedi Bahasa. Bandung: Angkasa, Edisi Revisi, 2009.

Wiyanto, Asul. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: Grasindo, 2004.

Page 87: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

UJI REFERENSI

Nama :Amsan

NIM :1110013000089

Fanas IIhll Tぽ も帥 dan Ke卿

3ms粗 :Pc血 漁血al Bhasa aan sastm L山 厭対a

htt SlⅢ重 I Kesal山 狙 Pengraan Tallda Baca ddaln Paranf

Deskrilpsi pada Siswa Binbingan Belttar Tttat

SMP di Ganesha Operation Cengkareng,Jakarta

Barat TahmPdttm20152016

Dosal ttimbing :Dr.Hindun,M.Pd.

No Pengarang Judul Buku Kota dan

Pcnerbit

Cetakan

dan Tahun

Hlm.

SI貯尊Si

NomOr

Foomole

Paraf

1 Madi出,

Sab耐.Dk

Pθ″わチ“袷浄

αη ttα4

滋 燿″お

3o錢76ロ

翅 砕 曲

Jakata:

Ertangga

ke-14,1988 31 7

2. Arifh, E.

Z,aeml dan S

Amrar Tasai

Cermat

Berbahasa

[ndonesia:

Untuk

Pergttnwn

Tinggi

Jakam:

Akadmika

Pressindo

ke-11,2009 10 4

3 Analisis

Ddld

Penelitian

Kuolitatf

Jakarta:

馴 飾 血 P魏

2008 48 3

4. Oba釘,Abd」 物"Bα

′厖,α

Pttblls ヽ

Jakam:

Rineka Cipta

ke‐2,2006 9―

 

Page 88: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

βabsa

f励“θslθ

5. Pembinaan

Bahasa

Indonesia.

Jakarta: UIN

Press

ke… 1,2007 9,31,39 3,6,20

6_ GⅧlawall,

Imam

鯰 わ滋

Pcr`J,t機

伽 ::″げ

ル θrr 力 κ

P認″Jカ

Jakanai Bmi

Aksara

h‐1,2013 47 1

7. Hs., Widjono Bα ttαsα

lηdbηで∫デαf

AZ″′α」(ν′ノα力

Pιηgι“

bα″

gαη

κり riιαグノ"

Pθζ[″協α′

■4ggブ

Jakarta:

Grasindo

ke-3,2011 35

8. Moleon3

Lexy J.

」、ィrlヶゎぁたなノ

Pιηιノノ′ノαη

κ“αみ″′√

Ban血血3Rantta

Rosdakarya

ke-24,2007 47 2,

こヽ

9、 MuhFidwan “Syarat‐

syarat

きい f

(対ineヴ

httsよヽ On

holick.wOrdp

ress,co」 201

1/H/22/syara

t… syamt¨

paFagf

diakses

pada 15

輌 1 2016

pkl.19Ю5

WIB

33 10

Page 89: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

alillea/

10. Parera, Jos

D面el

Linguistik

Edal<asional

Metodologi

Pembelajar-

an Bahqsa,

Analisis

Kontmsif

Antarbaha-

,so, Analisis

Kesalahan

Berhqhqsq

ke‐ 1,1997 42 解

Parem, Jos

Daniel

Analisis

Kontrastif

Bahasa dnn

Anolisis

Kesalatran

Berbalrusa

Jakarta:

DepaltelⅡ狙

Pendidikan

dan

聰 buttHL

IKIP JakaFta

1997 50 9

12. Pusat

Pembinaan

dan

h脚 凸anglan

Bahasa

Departemen

Pendidikan

Pa`あ″αη

伽 卿

3α′榜囮

勲戯解郎,α

Jakarta: Balai

Pustaka

ke… 17,

1991.

5

χ

Page 90: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

Kёbudayaan

Republik

lndollesla

13 Rahtti,

Kttm

Bahasa

Irdonesia

untuk

Perguruan

Tinggi

Jakarta:

Erlangga

kc‐ 1,2009 31 9

14、 Rahardiぅ

軸 alla

Penyunling-

on Bahasa

Indonesiu

untuk

Karang-

Mengarang

J轟

Erlangga

ke‐ 1,2009 36 12

15. Reslllmi,Novi.

dkk

A′しF,わαθα

aり′ルを′JJFr∫

訪 SD.・ ■θ7,

グレ刀

Pθ′gのα′α刀

り り

Jak錮ぬ: UPI

PRISS

2006 36,37,38,

38,39

14,15,16,1

7,19

16. Riyallto,

Yatim

Metodalogi

Penelitian

Perdidikan

Swabaya:

SIC

Kb‥3,2010 49,49 7,8

17 Santom,

Kusno Budi

Problemati-

ka Bahasa

Indonesia:

Sehuah

Analisis

Jゼ油mlnI PT

ma cipta

ke-1,1990. 9 2

Page 91: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

Pra■ lis

B赫

」め

18_ Analisis

Kontrastif

dan

Kesalqhan:

Suatu

Kajian dari

Sztdttr

Pandang

Guta

Bahasa

J赫

Timur:

Pttgttm

Pascasttana

Pclldidikan

IKIP

Lw倒mttЦ〔饗阻

1994 40 21

19 Sudamo dan

EIna血

Rahman

ル″″ ′′

レ“"勉

動J♭″ιslα

Jakarta: PT

Hibat

Sy山直d hdah

1986 36,38 13,18

20. Suddono.

Anas

Pθ姥うα″″″

Sねris′晨

P励 働ル“

Jakafta:

Rajawali Pers

ke-24,2012 51 10わ

21 Sugiyono ル化閣α物“

r

Pθ″″t減

廟 α″″″′√

](b′θ″,げ

″ 2υ

Bandung:

CV.Afabe協

Edisi

蹂 宙si,

2005

48,48 4,5

22 Sulltts血 i P化触夕ι″″

Fをη`″

″″2

5レα′z

ル 滋 ね 徽′

]akana:

Rineka Cipta

Edisi

Revisi,

2010

・6

Page 92: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

Pη財ブた

23 Shadinata,

Nalla Syaodih

Metode

Penelitisn

Pendidilmn

BmdЩ :PT

Renlua

Rosd盈可ya

ke6,2010 46 25 D

―24. Pengajamn

Analisis

Kesalaltan

[)erhaha,ta

Bandung:

メ正L〔非mtta

k← 1,1990 41 23

″Dつん Tarigan,Henly

m

Pengajaran

Remedi

Bahasa

2009 40 22 ∩胚Y

26. Wiyanto, Asul ル ″η ノ′

ル化Иγ′お

んragィ

Jakma:

Grasindo

2004 31 8

Jakarta.12N/1ci 2016

M.Pd.

NIP、 19701215 122001

Yallg

Dosen

γ

Dr.

Page 93: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

KEMENTERIAN AGAMAU:N」AKARTAF:TK」l′r″ Jυanda lV0 95 Clpυィarイ 5412● donesla

FORM(FR)

No Dokumen i FI丁 K― FR‐AKD-081

丁gl丁erbit : l Maret 2010

No Revisi 1 01Ha

SURAtt BIMBINGAN SKRIPSi

Nomor : Un.01/F1/KM .Ot.tt.1!A..tZOrcLamp. : -Hal : Bimbingan Skripsi

Jakarta, 12 April2016

Kepada Yth.As s qlamu' alaikum wr.wb.

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pernbimbing l/ll (materi/teknis) penulisanDr. Hindun, M.PdPembimbing SkripsiFakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN S1'3fi f gidaYatullah

Jakarta.

skripsi mahasiswa:

Nama

NIM

Jurusan

Semester

Judul Skripsi

Amsari

ll10013000089

Pcndidikan Bahasa dan Sastra lndonesia

XII(dua belas)

KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA PADA

PARAGRAF DESKRIPSI SISWA TTNGKAT SLTP BIMBINGAN BELAJAR

GANESIIA OPERATION, JAKARTA BARAT TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 72 April 2016,absfraksr/outline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional padrjudultersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungiJurusan terlebih dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapatdiperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

l(as s al amu' alaikum wr.w b.

. Eahasa dan Sastra Indonesia

1,Ⅳl.,uKl.lv■ .■■ulll. /

05200,01 1015Tembusan:1.Dekan FITK2.Mahasiswa ybs.

Page 94: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

KEMENTER:AN AGAMAUIN JAKARTAF:TK」l′r H Jυ anda″ο95 Clpυ rar,54′ 2●donesla

FORM(FR)

No Dokumen i FITK― FR―AKD-082

Tgl. Terbit : 'l Maret 2010

No. Revisi: : 01

Ha

SURAtt PERMOHONAN iZIN PENELIT:AN

Nomor : Un.01 lF.1 lKM.01 .31........12016Lamp. : OutlinerProposalHal : Permohonan lzin Penelitian

」akarta,26卜Лaret 2016

Kepada Yth.

Bapak/lbu Kepala Cabang Bimbel Ganesha OperationCengkareng, Jakarta BaratdiTempat

Assal a m u' al ai kum wr.wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Nama

NIM

:Amsa‖

:1110013000089

」urusan :Pendidikan Bahasa dan Sastra lndonesia

Semester :12(dua belas)

」udul Sk百 psi : KESALAHAN PENGGUNAAN ttANDA BACA PADA

PARAGRAF DESKRIPS:SISWA TINGKAT SLttP BIMBINGAN

BELAJAR GANESHA OPERAT10N CENGKARENG,JAKARttA

BARAT ttAHUN PELAJARAN 2015/2016

adalah benar mahasiswa/i Fakultas ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakartayang sedang menyusun Skripsi, dan akan mengadakan penelitian(riSetl diinstansi/sekolahノrnadrasah yang Saudara pirnpin.

Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan ketta Sama saudaral kami ucapkan te‖ ma kasih

Wassaramυ b′akυm wた wb.

a.n. DekanKajur Pend. Bahasa dan Sastra lndonesia

丁embusan:l Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3 Mahasiswa yang bersangkutan

NIP 19800305200901 1015Subuki,M Hum

Page 95: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

ProfilGar.resha opeiatir:^ ian dari se.iarah l'.ehidupa, masyarakat Indonesia sejak

1984. Sejak saat itu o, t".u. mengembangkan dan membuktikan diri sebagai

gi.bingl" Belajar ar di Indonesia'

penghargaan bergengsi TOP BRAND sebagai

en dan eksistensi dari Ganesha Operation

endi

tahun-tahrrn mendatan g'

Dengan keberhasilan meraih penghargaan TOP BRAND, ke depan Ganesha Operation akan

terus meningkatkan kualitas produk d*i;r;;serta membutiitan diri sebagai market leader

dan Bimbel terbaik di Indonesia'

Page 96: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

きδ皇〓層囁引ヨ豊 o.N

‘メ5,

工ぢヒ〓2 一4N

c■■8Fど  “N一

cXF8モ0 ●‘〔

4さ0〓せ量凛 N沿

菫〓■6nこ  ■na

Eu,

■■,

 ゛.“

寸的

N引

”ヽ0『〓ミコヽ」ξ驚ヽ■

dJⅡ〓く0〓=一く

            0卜ヽ““卜い●〓口●

      〓―父こミ崎5Ψ

           ”0つLo●〓く0“]

Page 97: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

0

ヨ8

ξlil:i::

Page 98: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

崎一0ぃoヽ

Jく00フ

一■OCЮΣCc‘´mコ  ∞コ

一〇0いC徊f3徊コ  トコ

9Cつ∽OC徊壺●Fc口0。cコい。C。コ“ωE一おY o¨

0ゝCOFンにF」〓QVC口0.■6´⊂〓υ∝“Qヒ〓徊y.0〓Lo口“oF」〓Oy  n

α徊yOC0030∞cωOメOFO」o∞ルQE一おY ●

ヽ∽ωαンoE一■Y⊂mOL“yくOЮE一おV  m‥

ヽ『ヽヽミミ HI

ヽもcc〓c●‘〓当

一饉0いCm一30コ

c口“理ooV一mDcO」omyコ″cコ個L●υくC●yo〓田OEO〓

一コタИ一OCロニ●●

お0●00い●OE」0」EcoメっEOcoEメ2cコ」一nc〇一二口υ暉OEO〓

yoαEpet∽コタリう

″00何OEo」,つくコロ“●ル●コ0●

C個OCO一●y

おoOつ」omヽ●0」0つヒ⊃om」ozCQ。⊂000」∩υC徊3ω〓」0∞  m―^

ЮEC03 ●¨

ヽ、ミヽSヽ  H―^

く“くυ一“ビu〔

一た0⊂Q〓ぃo。⊃卜に00Cofうoコヽ0い  mm

一〓OCmEco二つ0コ  ト〔

一〇0い⊂●fコ∞コ  Om

いo3ヽo⊂o、oE⊇0>c00●コ⊃¥ゼくoせoい″oαOL

O⊂ωゝ●OCO´C一C00COつo´一」0∞ИyO卜0‘」個メZOu田9ヒυ〓  nm

弓。0」盤Pl50∞E′

OEQoy■oゼOωocoメo〓」υ∞oαo」oつ00ヽ¨CO″∽yШ徊∪oOEO,

  マm

‘>聖υトコoおoも∝g一boMEE。工。EuΣ “〔

0⊂8〇三 N〔

ヽωヽヽヽミ Hm

く卜一“u●

HN

m

HN

m

”ヽON〓ミ〓5むヽ営ヽ驚

りくJ四】E四Lリコ饉CJ一OZくコ『く〓一日〓

Zくコ近ドZく〓面L

OHON[“くコ2く『●●

Dυ02〓≧“口LZくD〓面卜“uL0

0【ON・nHONヽ一一

0コ00●、ビ四>〓∽、“ШコDυШ“ヽユ〓∽〓>

く一∽ШZ002¨くいく工く“

ミ、ヽ●、ヽヽい ●h、し「ヽヽ●ヽ一、0ヽミしヽヽ “ヾド

≧0ミヌЩЩLO口礫凛ョ「≧く0

mふ訥WT                        L”ヽ

..∞E”o“OF〓∞“”∽コL

ピくFコШ●

“く7コu“一い2四

L」に“四卜∽四〓四

〓く∝υ0

一0つ卜002く0一

Page 99: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

:::::::

:::

つ一0“‘餞

t一OCCECm二一●コ

一Oo∽CC一3ロコ

c,

市Y

回Y  Nヾ0

一0一3aOLO一口Y   H●0

●、cc理●y●Eo●c●夕L●∽●マ0一ESニ

含mOCコCヽOV〕uCうOE●∽ロツ●VHHm.0

(C●〓0ぃCa」)CO●0●い●一OVO一m●

合●MCc・LF)c徊どココヽ“●“●V Om0

(cEEoE2c)ぃceOコc●o●一OV 一o0

一ηyo一o″C一『ビoいo一●y 卜〔0

(o「夕一ゼく)Oco一c●い0常) 0.mり

(ヽ●oao」L)Lo000●“口V いm0

(o〓o」oEっZ)c●occ〓●●″●Y ヾm0

(o>一一及oい0く)〓●一いoりoV mm0

(00」o>)●でoV●“oV Nm0

(OCアヒ02)0つCO●●コ●V 【m0

CヽCn一CO「C●y」00o「」0∞0一●Y

OCOυ●三

ヽ、ミヽミヽ

ト~ヽ、ヾn

tO

ヾ崎

0

Page 100: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

BIM[BEL GANESHA OPERAT10N

jalLn Raya Daan lⅥ Ogot KiV[i4Biok 6 H,Komplck Rしko Kcncana SaKti

1、 allla Sis■ a

可ill■ l婁 :Pe■ didika■

r/へ 1,r

:Lυ にたんθソbp′ Qh lりとfヘ

16D⑪ 13MA,キ

ス メ、ゴ争彎n k・和k 降こ・ ごの口oい11q l移′赤

M夕 、 ハ。し「(1 AI卸グ スひ:

」‐k星駆_=

。|(f( Ictn ta i . !Uf'r 1

nげn ツに

t

‐i mσnt、ス.ヒ tl結歩 n l∠11多

:mG

I i[ Lci 1 ['-,f t ( メ『n 二『ザ嶺〈じ

l・n。14n。 みnレ 1夕 RVムqレ| ンミス

舟q θlah[。'

・ゝヽ

、卜●

で、●伊い 二C′イン亀

二〔

'ご

1り

`f・セ 川 昴 く lUギ傾h多望室

′しC´ 1にメ qG(、匈リク

σ a“Jk塾 バ和

F:‐〔l鼻`lrス

し1,in l、プし|ゝ ′

■」

「u mQレ

:`

bqfl fqt-" $vrro1r. 9a Yq ヽVワイ沸0之C-4ι

ュi七S

9tur. Mc“ 出

mQs/1h

「もva、メぃ

K円9上コ わhn九

| , ,tl'rpメ♂角ネvたrken眩 二 li:口 lal

uttg鰤盤絆Eh鍛

鬱一  一 一一〓一一、,一、、‐‐‐‐,一一、、一一一一‘

%嘔k kυ

t/

αξl

Page 101: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

BIMBEL GANESHA OPERATiON

lal[t111ミ a卜 a[)tlall卜71ogot卜 (卜/1i4131ol、 6[I.Kollol〕 lck Rヒlko Kcllcana Sakli

iarna Srsrr a J AUUP ;6re1faH

取 皿 IDtSn cl面 hn Iり⑪

/Mド

Kelas :鰤′WⅥ/Ⅷ/Ⅷひ ′珀 /刈 )*----)

r

l/ r. t)a*d.*,,

9ド ( こaFafι a わめ辱ピ !唾 tor′ヒ供 i lI認っば ri КOC

■U ‐ 罐 tド Fσ θ 準 ― E坐 上二基登望里 旦 整 宝 二製 生 生 _← 殴

投 二 尋 里 1… 上掌 ユ主 _二 印しr共輿 i竺二_垂当聖■二二L望上■__

f.´ 〔ムe_んハ lar u,l^ {e, br.,

斡Oハ =ヽ 7姿 FIコ : シ「ヽ、, 急rこ・ 4「 ra l

*na (Jtn.o .1.11o r:J,c 'ifr-rrrt

Scittr.・ ′ iヽι \卜,確f"望重_tmレ三 i-!r-ecr.icrrt: lcl.t Cb:s'

dcCO 賛"摯

υ 蛯′ぞ輸 r,, 3摯210い し`u to+., . Da. rtr

f・

‐0年 ゲt′ rtiィ・

lon bcalo' lxeri t'tc "

*lttnょaIメlihan

Page 102: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

Nama Sisrva

BIMBEL GANESⅡA OPERAT10N

Jalan Raya Daan NIIogot K■ 4 14 Blok 6 H,Komplek Ruko Kencana Sakti

,@'lhue'a C 9

Thght Pendidikan:6D亜 勢NIIA)*

:(IWVⅣ IⅣIIⅣⅡIC晟 /X1/XII)*

可こⅥM L… 肺 %t釦“

Sバa怯 端 -l ,rttlMr^,+ unlvk Akun'tqnioi di 14,^ala'eitfe . Wfu'oqtsnce mt ta\zta? Aih〆 「鍵 .乾bダ たにι 削 レ k骸卜 激 酬 a篠

, r f ‐ ヽ ^ _f ′ ´._^

し恥lαニセ午υsαくnに 、ば %nl滅 cοれレグ Pの■骸 ウinC_

?嫌o gCWCn/3zや ぃi b(∫ 雨 師 、g Oり」οtqq・噸 幅 (ス ′降 r烈19惣 ЦttαOaノ

αNヽ ati m′七負lqtt k`崎 ′々 夕` h,.ikqnn Klea\oYr, laor'i AnJttnlz4ps , €tstar^'+ffi 虫だワa

あ 魚 (烈 惚 n ttnぐ ♭ι「h慎らq(74 Jι n」aに ■い ′ L(rθ %〔《膨 nヽ 文ド 市

キ雄 ntt π夕 ♭めο餃 xレ′ レ仁i払 И4レ′bムグar

Oawbtl bertlarn lr *<wy<t w bzbZ'hpa i[w; opl rb

fm%mι“β“「 帥 ″

ヵr物だと“4物々吻ゅι移酔β′ユ?A―①V r翅

ラにメF ttα lクレマ之‖Fチ

′ηl餡約

`4仁

γ々 インン 酸 24ク 物

2ビHυコ´ξ.び"「

Иた И飢 鍛 醐 ぼ 伐死u pa十 1れ 1 半「柩 場 骸 rt`Иィ物レグ4r

坤 ti"臼

グ‐

* Lingkari pilihan

Page 103: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

BIMBEL GANESIA OPERAT10N

Jalan R勢′a Daan νlogot KM i4 Blok 6 H,Komnplck RLIKO民 CnCana Sakti

: M ハt_「 キ(裾Nama SiSwa

二:・・gttai Pelld:dikarl

Kcla3

・3D醸応M局・:(IV〃′γ1/VII′γII1/E‰

′χ′XPXII)*

Sド ネヽ Tliにこ'M

」ニドユロT4

争・ 1藁千 lk。ぃ _操

`印TttCa geレ :む 孵 れし漁 幹

`´ィ・ 卜色 (MK

g“|イh「 ‐

f`へ ・壬 中

“こ`、

t, i!ぼ く`ず、 Gr.c..b-t di)F 恥 象♪摯象f 靖 「 4く せ

:1_1三 J二 ■::‐ Ⅲ」)よ`〔

J轟 ゞ

V,r,l i-,^,r1 *f kq`ぷ

こた[マ『ぎビ1そ予静」οう

('V-\.'t\i,3 c!:l

[ぃご1〔、ヽぃ ギ も[肇 )しを、

"レ■ 申ィ3M「 tギ ニ F「守十rひ F■lJ無_ダ 5F Qレ F:―

″。ぃ■約 「り0分「上―r

Dヒ 、■ttil言 もは■t rc鈴 1■ loと い l: 辞 ,身 墓:七■Ⅲ〔1,1 し,´ 曇ヶ

卜ご・ヽ 1■ と',こ、バa いい fユネヽ うt譲

―pi i■ギtiン=― '1・

1・, ftFもrd輩幌 二よa kan感 い 千jttr、 尋 ∫f・ 4・ Ji`11 :■バ.て,曇i

Sオ KJポ曇 i螢Sa麒 I r*rrt r Er ltleE*J\

い れα ,

オH里:難墾評盤釜

だ F~l「 多■

Page 104: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

BI■/1BEL GANESⅡ A OPERAT10N

Jalan Raya Daan Mogot KNI114 Blok 6 H,Kolnplek Ruko Kencana Sakti

Nama Sislwa

Tingkat Pendidikan

Kelas

:陳 鉾 “

町 Q/1ト

:(sttsNIIA)*

:σVⅣⅣⅣIⅣШθX/XI側 D*

た。″ &巌ノノせ 6“ι `晨4‐ a,a.fa{ E^ta Yu*$ lcrlekl. &' hrrA' J'aqra t*zat. .

卜■ い 及"

n"afccna4 Faq.C olo4ot Seruttlye '

鰤a F ttρPυは PC餞 あυ aP"a´あ

笠笥 酬コ‐ ソ υ pa゛ q酬

&* T3o t^/.t-f- t-rAX- .びし

`としιQ兜

・ dQヘ

μμ ∂。辞“/ 1野′?絆ハ どこポま 4ofeら q“ご

“リア

"・

O, g.-e { '"'aAA 'lQ'/o.?a+ セハh υhυ“ Yo■/ d― '“。●L 餞 負oκジ

V*)ru dllmon /aQong "

.9o{o^ rfu lcer-do - lpoeBa 4.Felfo c^r k-<+\o( '9el49ra1t―

ム・

hf. Gon:l ctt' 7v9a

色 め‐ Li'、

fatyamancr^ 42r 6. f- CA' 沖

o,G\C*gof W*rn

Ad" rai batXa-F 4'rn1no.6' $qa Fo* Pry Far€,^€' -l<alatnga

9。イヨ“οふ あ

^ム

藁わ 崎 颯α ~ Qq“ ∂q″ 蝋鳴 ql ^ヴuυ

Vman&-ga^Aya'

Ug-ro Vory a'tuealcqr ル・Jarng"4 1.qlurh.' lcor<^- btyo^f 6ra-euat'^ioa

」呵 "R^ "Чヨu9Cししへθ( ●ヽ ■o `へ ( ‐

* Lingkari pilihan

Page 105: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

BIPttBEL GANESⅡ A OPERAT10N

Jalan Raya Daan Mogot KM 14 Blok 6 H,Komplek Ruko Kencana Sβに i

Nama Sisrra

Tingkat Pendidikan

Kelas

:[ヽv.Om2▼ c」途 ?fif

:6D艘,SMげ

: (t\r/v/vl/v ill Y ru@lx/xl/xll) *

brcrnc,

,を三〕「′

Gヽ 、ィitJ「 ′、 おγ〔,1ア で ■ヤlf tθ巾昴「

いデ■

_ ′ 筆 :二‐幹 03,συ fいを■1,i tJざ■静

f 'rri らF"r ff{iC(●彗Jl :`『 lll『 ・91f● :10

(〔〔〔i::「fll f``キ:ilご!ヒ LC I

V'-tl r?. co

1・■アt卜 `:イ )(f「 :ゃ ri 讐l,:ダ 鉾1‐ 1轟 :(じ Fυ円「ξ

Oi Cむいせ静鋼 も子套[J■

●j:iモ ピ'弩 ―際I■・

`_il・lif〔 |お,ιl

~′

: ilま すic m(響wぉレFレ :

f(十〔|〔卜 ∂「'1:

lt iば「う `チ

:〕 戯「

ξ幸:Yいロフト

ir.;;JI 6 i:;:1 f' -r i'i '-; '

" "iι}:1‐

*Lillgkari pilihan

Page 106: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

BIPIBEL GANESHA OPERAT10N

Jalan Raya Daan卜logot KNI114 Blok 6 H,Komplek Ruko Kencana S,kti

Nama Sisrva

Tingkat Pendidikan

Kelas

:%sa Hamandほ

:6D麺動SNIA)*

:(IV/VⅣ 1/VI1/ⅥHO/7刃xIⅨII)*

sMP Ne9eFt 169」 AFA91A

1ヽヽく dan non― cl ra♂ θrtA■ _

or \fi l^,PrnrtiYi fi !o rrtci 1;* り■on [FI

\c,5 1

I',orfr l{iij 8 dan q´ 守♀NL

|

* Lingkari pilihan

Page 107: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

BIPttBEL GANESHA OPERAT10N

Jalan Raya Daan Ⅳlogot l酬114 Blok 6 H,Kornplek Ruko Kencana Sakti

Nama Sisrva

Tingkat Pendidikan

Kelas

:麟naЧ 91oO tat″i

:(SD桓璽]SMA)*

iCVⅣⅣⅣⅣⅥH口∬y測 D*

'?qr$hii$r$"aoron ld,fkbt" di pmvtnsi da,ubocat [ed,n\$ & Ouo-Qan6r'Aarcrr)

leravuun $rrqan&rruo , tqlu?okn Pgondcrruo ,?antai Vqg dibtrihkaO kqai

?onboi krUoif 0.i lat^ir bo.oi ponhi turytrrt ltdaF h,nVaf otor9 .{ag

〆ヽ`α9 r`記随oっ . 呻 dC● `dan Q(,aahu'firabu

い漁叫tヽぃ叩 Ptxtruroon untuk

よα聰

btvr tQtnUci\i \ro\aruq tror drsatu don bito \rrJobeli

olu´ Olu多ふ LぃЧ鮮 狭 だヽ

"dЧ迪輌 Ч ヒ鰤山 ハい。鉢・

?"は Q叩9Qn次用n d

auしよほnTぃdu 噛卜 に tuti` 争摯い出 助 暉

と思 1ごぃヽよ 汰 1科Otバ L如 丈 ユ

い dkレ Uざ1司Yい 、試ぃ甲 町ゝ 晨 】`〕9u‖ロソ虫ぃり 岬ヽ 1`acnF、 x、暉子1卜 卿

Vug [ottr tqn\G, Ququndotoo \tt0Dut ,mtrYorrug Jo\oq \Qatt tutn$Ih Sv

t{"u ko.m go*ornrf. \0ng Uurrih !ai,n\.raE Fsic [uHh dOn S.roosdorqan

りしQ

btrstt**-, d,rerru'

* Lingkari pilihan

ハ紗

一飾

Page 108: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

BIPIBEL GANESHA OPERAT10N

Jalan Raya Daan NIIogot KM 14 Blok 6 H,Komplek Ruko Kencana Sakti

Nama Sisrva

Tingkat Pendidikan

Kelas

パヽ~く

o\Rヽヽ、ヽ1ら

:(SD/⑪ /SMA)*

iCVMVyⅥ yⅥH□恵v畑 )*

Stad'cr' kt●01cヽ ,`

―α褻 燎≧Iヽ〔で矢` ιヽ氏「1.Itヾ

* Lingkari pilihan

とヽ さぶ。ごo・ ゛ゝ 夕 :.Ctふ よ` 〔`t trヾ ,」―‐ぜ、しヽ・、.1`_'3ヽ

'`ネat S'総嗅む寝\C(3it_t

Page 109: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

BIM[BEL GANESⅡ A OPERATION

Jalan Raya Daan Ⅳlogot KN/114 Blok 6 H,Komplek Ruko Kencana Sakti

Nama Sisrva :6シ 〃/~ハ ROSpl′ rNJ/1 爾′♪′邸

Tingkat Pendidikan:(SD/唖EPSⅣ眈 )*

:(IV/V/V1/VI1/Ⅵ I《フ Ⅳ X1/XII)*

Lqwu f sut.,, d,

4よ る麟 mi

tび ldでに di Provin'i kθЙ ln7 1σ lル7に

'kca Tawtymangrt Sangat 9 Jαa 厖品cw´

1 7Yo存θnσβ vQり おり仙 s法 iり9a Sttu C suas(ρ α∩」n

|<ο レ lθω′u口ptaυ

di'.,

ion 4eri , rVargo dtton p(n rq.n\oL -ranah .

Iaotah -\awangm manlli ki Jalcncn b2「之`力

k―たlο

k をR ‰

`i sよ

diF「9 ルlaコ | g61xoh sawah rltln kl,tn - L&tn luas ran kltu'?tor(ihql'

笏 汁飯げdレ ′¬ ル″ runqh ^rumah u.nrgr

yatt mmh k“ロ ノのP ttk詢「“

mαh〕“

hnい

Di hh ■t“ P9maリ

Qrcgcgan Sew,^ , Aisana tudo4t d'r tqun

feros /,on レ渉洵′ロ bqrYU,thtL

メィ ′lin“

′r■

mak4,an

型 竺 dTtt ncnutt」む 励 ‐にuぬ J鴨`da tt Sは

ほ「 nlは m`akヵ「 町 u“

* Lingkari pilihan

肝一″

Page 110: KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF

BIODATA PENULIS

Amsari, lahir di Jakarta tanggal 15 Maret 1990. Putra dari

pasangan Iryanto dan Rohati. Penulis telah menempuh

pendidikan sekolah dasar di SDN 06 Jakarta dari tahun

1997-2002. Melanjutkan pendidikan sekolah menengah

pertama di SMPN 205 Jakarta dari tahun 2002-2005.

Melanjutkan pendidikan sekolah menengah pertama atas di

SMAN 94 Jakarta dari tahun 2005-2008. Penulis mulai melanjutkan pendidikan

S1 di perguruan tinggi sejak tahun 2010 melalui jalur ujian mandiri (UM)

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis memilih Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, dan memilih jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia (PBSI) sampai tahun 2016.

Alamat Penulis sejak tahun 1990 hingga sekarang di Jl. Semanan Raya

Kampung Pulo RT 04 RW 08 No. 70, Kalideres, Jakarta Barat, 11850. Email:

[email protected].