kesadahan

34
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak satupun mahluk hidupdi dunia ini yang tidak memerlukan dan tidak mengandung air. Sel hidup, baik tumbuhan maupun hewan, sebagian besar tersusun oleh air, seperti di dalam seltumbuhan terkandung lebih dari 75% atau di dalam sel hewan terkandung lebihdari 67%. Dari sejumlah 40 juta mil- kubik air yang berada di permukaan dan didalam tanah, ternyata tidak lebih dari 0,5% (0,2 juta mil- kubik) yang secaralangsung dapat digunakan untuk kepentingan manusia. Karena 97% dari sumberair tersebut terdiri dari air laut, 2,5% berbentuk salju abadi yang dalam keadaanmencair baru dapat digunakan. 1 Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Parameter kimia dalam persyaratan kualitas air adalah jumlah kandungan unsur Ca 2+ dan Mg 2+ dalam air yang 42

Upload: elisa-maharani

Post on 08-Jul-2016

19 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

kesadahan pada air

TRANSCRIPT

Page 1: Kesadahan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak satupun mahluk

hidupdi dunia ini yang tidak memerlukan dan tidak mengandung air. Sel

hidup, baik tumbuhan maupun hewan, sebagian besar tersusun oleh air, seperti

di dalam seltumbuhan terkandung lebih dari 75% atau di dalam sel hewan

terkandung lebihdari 67%. Dari sejumlah 40 juta mil-kubik air yang berada di

permukaan dan didalam tanah, ternyata tidak lebih dari 0,5% (0,2 juta mil-

kubik) yang secaralangsung dapat digunakan untuk kepentingan manusia.

Karena 97% dari sumberair tersebut terdiri dari air laut, 2,5% berbentuk salju

abadi yang dalam keadaanmencair baru dapat digunakan.1

Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Pengelolaan sumber daya air

yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta

privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah memiliki undang-

undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang

Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Parameter kimia

dalam persyaratan kualitas air adalah jumlah kandungan unsur Ca2+ dan Mg2+

dalam air yang keberadaannya biasa disebut kesadahan air. Kesadahan dalam

air sangat tidak dikehendaki baik untuk penggunaan rumahtangga maupun

untuk penggunaan industri. Bagi air rumah tangga tingkat kesadahan yang

tinggi mengakibatkan konsumsi sabun lebih banyak karena sabun jadi kurang

efektif akibat salah satu bagian dari molekul sabun diikat oleh unsur Ca atau

Mg. Bagi industri unsur Ca dapat menyebabkan kerak pada dinding peralatan

sistem pemanasan sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan

industri, disamping itu dapat menghambat proses pemanasan. Akibat adanya

masalah ini, persyaratan kesadahan pada air industri sangat diperhatikan. Pada

umumnya jumlah kesadahan dalam air industri harus nol, berarti unsur

Ca+ dan Mg+ dihilangkan sama sekali.2

42

Page 2: Kesadahan

43

Oleh karena itu, pada percobaan ini akan dilakukan pemeriksaan tingkat

kesadahan pada air sumur gali untuk mengetahui layak atau tidaknya

untuk digunakan.

B. Tujuan Praktikum

Tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah mnghitung dan mengetahui

kadar Ca2+ dan Mg2+ dalam sampel air sumur gali

C. Manfaat Praktikum

1. Mengetahui cara menghitung kesadahan total dan kesadaran ca pada

sampel air.

2. Mengetahui kadar ca2+ dan Mg2+ dalam sampel air sumur gali

3. Mengetahui tentang tingkat kesadaran pada sampel air sumur gali.

4. Mengetahui cara pengujian parameter kesadaran pada sampel air

sumur gali

5. Mengetahui hasil pengujian parameter sampel air sumur gali.

6. Membandingkan hasil pengujian dengan nilai baku mutu/ regulasi

yang berlaku

Page 3: Kesadahan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Air

Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk

hidup dibumi, fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain.

Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air

minum. Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air dalam tubuh manusia itu

sendiri. Kehilangan air untuk 15% dan berat badan dapat mengakibatkan kematian

yang diakibatkan oleh dehidrasi. Karena orang dewasa perlu meminum minimal

sebanyak 1,5 liter – 2 liter sehari untuk keseimbangan dalam tubuh dan membantu

proses metabolisme.3

Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010, air

minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan

yang memenuhi syarat kesehatan dan langsung diminum.4

B. Sumber Air

Sumber air dialami terdiri dari atas air laut, air atmosfer, air permukaan dan

air tanah

1. Air Laut

Air laut mempunyai sifat asin, karena mengandung garam nacα kadar

garam nacα dalam air laut tidak memenuhi syarat untuk air minum.

2. Air Atmosfer

Dalam kehidupan sehari-hari disebut air hujan, dapat terjadi

pengkotoran dengan adanya pengotoran udara yang disebabkan oleh

kotoran industri/ debu.5

3. Air Permukaan

Air permukaan merupakan salah satu sumber penting bahan baku air

bersih, faktor-faktor yang harus diperhatikan yaitu:

a. Mutu atau kualitas baku

b. Jumlah atau kuantitasnya

c. Kontinuitasnya

44

Page 4: Kesadahan

45

4. Air Tanah

Air tanah merupakan sebagian air hujan yang mencapai permukaan

bumi dan menyerap kedalam lapisan tanah dan menjadi air tanah.6

C. Karekteristik Air

Selain berlimpah keberadaanya di muka bumi airpun memiliki

karakteristikvyang khas. Menurut Effendi (2003) karakteristik tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Pada kisaran suhu yang sesuai bagi kehidupan yaitu 0oC (32oF)- 100oC, air

berwujud cair.

2. Perubahan suhu air berlangsung lambat sehingga air memicu sifat sebagai

penyimpanan panas yang sangat baik.

3. Air memerlukan panas yang tinggi dalam proses penguapan

4. Air merupakan pelarut yang baik

5. Air memiliki tegangan permukaan yang tinggi

6. Air merupakan satu-satunya senyawa yang meregang ketika membeku7

D. Definisi Air Tanah

Menurut undang-undang No.7 tahun 2004 air tanah adalah air yang terdapat

dalam lapisan tanah atau batuan dibawah permukaan tanah.8 Air tanah dangkal

adalah terjadi karena adanya proses peresapan air dari permukaan tanah. Lumpur

akan ertahan. Demikian pula dengan sebagian bakteri sehingga air tanahakan

jernih tetapi lebih banyak mengandung zat kimia (garam-garam yang terlarut).9

E. Kandungan Air Tanah

Air tanah melalui berbagai filtrasi tanah sehingga dianggap bersih secara

bakteriologis meskipun demmikian air tanah mengandung banyak mineral terlarut

dibandinngkan dengan air permukaan.10 Permasalahan pada air tanah yang timbul

adalah tingginya angka kandungan Total Disolved Solids (TOS), kesadaran

dengan kandungan zat mangan (Mn) dan besi (Fe).11

Page 5: Kesadahan

46

F. Pengertian Air Sumur Gali

Air tanah adalah air permukaan yang meresap ke dalam tanah dan dapat

menjadi air tanah tertekan. Air tanah tertekan adalah lapisan air tanah yang

dibatasi oleh dua lapisan kedap air dan karenanya mempunyai tekanan seperti

halnya air mengalir melalui pipa yang penuh terletak miring. Air tanah tidak

tertekan adalah air yang berasal dari rembesan melalui permukaan tanah yang

mengisi pori tanah. Apabila digali atau dibor air tanah akan menuju lubang

pengeboran.12

Sumur gali adalah salah satu jenis sarana air bersih yang paling sederhana

yanng dibuat menggali tanah sampai pada kedalaman lapisan air tanah pertama.13

Sumur gali adalah saana air bersih yang mengambil/ memanfaatkan air tanah

dengan cara menggali lubang ditanah dengan menggunakan tangan sampai

mendapatkan air lubag kemudian diberi dinding, bibir dan lantai serta SPAL

nya.14

G. Pencemaran Air

Pencemaran air yaitu masuknya makhluk hidup, zat, energi atau komponen

lain didalam air, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang

menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukanya. Menurut

kristanto, pencemaran air adalah penyimpangan sifat-sifat dari keadaan normal.15

H. Sumber Pencemaran

Erat kaitannya dengan masalah imdikator pencemaran air, ternyata komponen

penyemaran air turut menentukan bagaimana indikator tersebut terjadi. Menurut

Wardhana (1995), komponen pencemaran air yang berasal dari idustri, rumah

tangga (pemukiman) dan pertanian dapat dikelommpokkan sebagai bahan

buangan:

1. Padat

2. Organic dan olahan bahan makanan

3. Anorganik

4. Cairan berminyak

5. Berupa panas

Page 6: Kesadahan

47

6. Zat kimia16

I. Pengertian Kesadahan Air

Istilah air sadah (hard water) secara umum digunakan untuk menjelaskan

tentang air yang mengandung ion kalsium dan ion magnesium dengan konsentrasi

tinggi. Namun kesadahan air itu terjadi apabila ion-ion tersebut bereaksi dengan

ion-ion hidrogen karbonat (bikarbonat/HCO3-), sulfat (SO4

2-), atau klorida (Cα-).17

Selain kalsium dan magnesium penyebab kesadahan juga bisa merupakan ion

logam lai maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat. Metode paling sederhana

untuk menetukan kesadahan air adalah dengan sabun. Dalam air lunak, sabun

akan menghasilkan busa yang banyak. Pada air sadah, sabun tidak akan

menghasilkan busa atau menghasilkan sedikit sekali busa. Kesadahan air total

dinyatakan dalam satuan ppm berat per volume (w/v) dari CaCO3. Jika kesadahan

total melebihi alkalinitas total maka sebagian dari kation penyusun kesadahan

(kalsium dan magnesium) berikatan dengan sulfat (SO42-), klorida (Cα-), silikat

(SiO32-), atau nitrat (NO3

-), yang tidak terdeteksi pada penentuan alkalinitas.18

Oleh karena itu hubungan antara nilai kesadahan dan alkalinitas tidak selalu

positif, atau semakin besar nilai kesadahan tidak selalu disertai dengan semakin

tingginya alkalinitas dan sebaliknya.7

J. Jenis Kesadahan Air

Kesadaha air digolongkan dalam dua jenis, yaitu kesadahan sementara dan

kesadahan tetap. Kesadahan sementara disebabkan oleh garam-garam karbonat

(CO3-) dan bikarbonat (HCO3

-) dari kalsium (Ca) dan magnesium (Mg).

Kesadahan air ini bersifat sementara karena dapat dihilangkan dengan cara

pemanasan, dimana terbentuk garam kalsium karbonat yang tidak larut dan

mengendap sehingga dapat mudah dihilangkan. Kesadahan tetap disebabkan oleh

adanya garam-garam Khlorida (Cα-) dan sulfat (SO4)- dari kalsium (Ca) dan

magnesium (Mg).19

Page 7: Kesadahan

48

K. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kesadahan Air

Berdasarkan siklus hidrologi pergerakan air mulai dari air hujan hingga

aliranair tanah dalam aquiver, akan mengalami perubahan komposisi kimia yang

berupa penambahan atau pengurangan unsur-unsur kimia yang terkandung di

dalamnya. Hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor fisik, kimia, dan lingkungan

secara umum. Untuk faktor fisik umumnya dipengaruhi oleh beberapa aspek yaitu

cuaca (meteorologi) buatan, litologi, dan jenis tanah (pedologi). Jenis tanah yang

mengandung batuan gamping menyebabkan tingkat kesadahan air tanahnya tetap

tinggi (keras) ion yang terkandung cukup besar yaitu Ca24 dan Mg24 kondisi tanah

yang mengandung batu granit, air tanahnya memiliki derajat kesadahan yang

rendah, karena mengandung unsur (mineral) CO2 dan HCO3-.

Kesadahan perairan berasal dari kontak air dengan tanah dan bebatuan. Air

hujan sebenarnya tidak memiliki kemampuan untuk melarutkan ion-ion penyusun

kesadahan yang banyak terikat di dalam tanah dan batuan kapur (limeston) ,

meskipunmemiliki kadar CO2 yang relatif tinggi. Larutnya ion-ion dapat

meningkatkan nilai kesadahan disebabkan oleh aktifitas bakteri di dalam tanah

yang banyak mengeluarkan karbondioksida.

Selain secara alami tersebut, peningkatan kesadahan air tanah dipengaruhi

oleh aktifitas manusia atau hewan-hewan yang dapat mencemari tanah berupa zat

sadah langsung maupun secara tidak langsung, seperti memicu percepatan atau

penambahan peningkatan populasi bakteri di dalam tanah.20

L. Peraturan yang Berhubungan dengan Kesadahan Air

Peraturan yang digunakan untuk standard baku kesadahan yaitu pada Peratuan

Menteri Kesehatan No. 416 tahun 1990 Tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan

Kualitas Air. Bedasarkan PERMENKES No. 416 tahun 1990, baku mutu standar

parameter kesadahan yaitu 500 mg/l untuk air bersih.12 Selain itu,

peraturantentang air yang mengatur baku mutu standar parameter kesadahan total

terdapat pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 452 Tahun 2010 Tentang

Persyaratan Kualitas Air Minum menyebutkan bahwa standar baku mutu

kesadahan yang digolongkan dalam parameter tidak langsung berhubungan

dengan kesehatan, parameter kimiawi yaitu 500mg/l untuk air minum.4

Page 8: Kesadahan

49

Tingkat kesadahan air biasanya digolongkan seperti ditunjukan pada tabel 2.1

berikut.

Tabel 2.1 Klasifikasi Tingkat Kesadahan

Mg/L CaCO3 Tingkat Kesadahan

0-75

75-100

150-300

>300

Lunak (soft)

Sedang (moderately hard)

Tinggi (hard)

Tinggi sekali (very hard)

M. Dampak Air Sadah

1. Dampak Positif

a. Menyediakan kalsium yang diperlukan tubuh, misalnya untuk

pertumbuhan

b. Mempunyai rasa yang lebih dari air lunak

c. Senyawa timbal lebih sukar larut dalam air sadah sehingga

kemunkinan terjadinya pencemaran air oleh logam berat ini

dapat diminimalkan.

2. Dampak Negatif

Air sadah dapat menyebabkan pengendapan mineral yang

menyumbat saluran pipa dan keran. Air sadah juga dapat menyebabkan

pemborosan sabun di rumah tangga.

Menurut WHO dampak yang timbul dari penggunaan air sadah

tersebut terhadap kesehatan berupa penyumbatan pembuluh darah

jantung (cardiovascular disease) dan batu ginjal (uroluthiasis).20

Page 9: Kesadahan

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

1. Alat

a. Buret

b. Corong kaca

c. Gelas ukur

d. Erlenmeyer

e. Pipet ukur (2ml dan 5ml)

f. Bulb

g. Spatula

h. Timbangan analitik

i. Statif

2. Bahan

a. Larutan EDTA 0,01M

b. Larutan Buffer PH 10

c. Larutan NaOH 5%

d. Indikator EBT

e. Indikator Murexido

f. Sampel air (air artetis) di Kelurahan Tembalang

g. Kertas

h. Aquadest

i. label

j. Tissu

B. Skema Kerja Pemeriksaan Kesadahan

1. Prosedur Kerja Kesadahan Total (Ca dan Mg )

50

Dimasukan 100ml sampel air artetis ke dalam Erlenmayer

Ditambah 5ml buffer PH 10

Page 10: Kesadahan

51

Gambar 3.1 Prosedur Kerja Pemeriksaan Kesadahan Total

2. Prosedur Kerja Kesadahan Kalsium (Ca)

Gambar 3.2 Prosedur Kerja Kesadahan Kalsium

C. Perhitungan

1. Kesadahan total =

2. Kesadahan Ca =

Keterrangan

A1 : ml titran EDTA untuk percobaan kesadahan total

A2 : ml titran EDTA untuk percobaan kesadahan Ca

B : ml sampel air

1,0009 : Equivalen antara 1ml EDTA 0,01M dan 1mg kesadahan sebagai

CaCO3

F : Faktor perbedaan antara kadar larutan EDTA menurut

standarisasi dengan CaCO3 (F≤1)

Sampel air artetis sebanyak 50ml dimasukkan dalam Erlemenyer

Ditambahkan 2ml larutan NaOH 5%, kemudian Erlemenyer dikocok

Ditambahkan ±50 mg indikator EBT

Dititrasi dengan larutan EDTA 0,01 M sampai terjadi perubahan warna (merah

tua ke biru tua)

Ditambahkan ±50 mg indikator Murexida

Dititrasi engan larutan EDTA 0,01 M sampai terjadi perubahan warna (dari

merah menjadi lembayung)

A1 x 1,0009 x 1000 x fB

A2 x 1,0009 x 1000 x fB

Page 11: Kesadahan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Hasil pengamatan dan perhitungan kesadahan total (Ca dan Mg)

a. Pengamatan warna kesadahan total (Ca dan Mg)

Tabel 4.1 Pengamatan Warna Uji Kesadahan Total

Warna

Awal

Sampel

Warna Setelah Penambahan

HasilBuffer Ph EBT EDTA 0,01M

Bening

(Tidak

Berwarna)

Bening

(Tidak

Berwarna)

Keunguan

Semu Pink

Bening (Tidak

Berwarna)

Negative

(-)

Keterangan :

- Perlakuan tidak diberi KCN 10% karena larutan sampel setelah

penambahan buffer pH 10 tidak keruh

- Sampel air mengandung kesadahan total (Cad an Mg) jika larutan

uji yang berwarna merah berubah menjadi warna biru laut setelah

dititrasi EDTA 0,01 M

b. Perhitungan uji kesadahan total (Cad an Mg)

Diketahui :

(A1) ml titran EDTA 001 M untuk percobaan kesadahan total = 0

ml

(B) ml sampel air = 100ml

(f) factor perbedaan antaa kadar larutan EDTA dengan CaCO3 = 1

Equivalen antara 1ml EDTA 0,01M dan 1mg kesadahan = 1,0009

Maka kesadahan total = 0 mg CaCO3/ liter (tidak terdapat

kesadahan total)

52

Page 12: Kesadahan

53

2. Hasil pengamatan dan perhitungan kesadahan kalsium (Ca )

a. Pengamatan warna kesadahan kalsium (Ca)

Tabel 4.2 Pengamatan Warna Uji Kesadahan Kalsium

Warna

Awal

Sampel

Warna Setelah Penambahan

HasilNaOH 5% Murexida

EDTA

0,01M

Bening

(Tidak

Berwarna)

Bening

(Tidak

Berwarna)

Merah

MudaLembayung

Positive

(+)

Keterangan :

- Sampel air positif mengandung kesadahan kalsium karena larutan

ujiberubah warna dari merah muda menjadi lembayung setelah

dititrasi EDTA 0,01M

b. Perhitungan uji kesadahan kalsium (Ca)

Diketahui :

A2 (ml larutan EDTA 0,01M untuk percobaan kesadahan kalsium)=

7ml

B (sampel air) = 100 ml

f (factor perbedaan antara kadar larutan EDTA menurut

standardisasi dengan CaCO3) = 1

Kesadahan Ca = A ₂×1,0009 ×1000 × f

B

= 7ml×1,0009 ×1000 × f

100 ml

= 140, 126 mg Ca/ liter

Page 13: Kesadahan

54

Air sampel sumur gali mengandung kesadahan Ca sebesar 140, 126

mg Ca/ liter

B. Pembahasan

1. Deskripsi Pengujian

Dalam pengujian kesadahan ini bertujuan untuk menentukan

kesadahan total (Mg dan a) dan kesadahan kalsium (Ca) terhadap sampel

air sumur gali. Pengujian pertama yaitu menentukan kesadahan total (Mg

dan Ca) dengan cara memasukkan 100 ml sampel air kedalam erlenmeyer

lalu menambahkan 5 ml buffer PH 10. Setelah itu menambahkan indikator

EBT dan sampel berubah warna menjadi ungu muda. Kemudian sampel

air dititrasi dengan larutan EDTA 0,01 M sampai terjadi perubahan warna.

Pengujian kedua untuk menentukan kesadahan kalsium (Ca) dengan

cara menambahkan 2ml larutan NaOH 5% kedalam sampel air lalu

erlenmeyer dikocok, kemudian menambahkan indikator murexida. Setelah

itu sampel air dititrasi dengan larutan EDTA 0,01 M sampai terjadi

perubahan warna sampel dari merah menjadi lembayung (ungu).

2. Gambaran Umum Sampel

Sampel yang digunakan dalam pengujian ini adalah air sumur gali

yang diambil di daerah Gondang, Tembalang. Sumur gali merupakan salah

satu cara mendapatkan air bersih. Summur gali adalah sarana untuk

menyadap dan menampung air tanah dengan cara menggali tanah

berbentuk sumuran agar mendapatkan air yang sehat dan murah serta

dapat dimanfaatkan oleh perorangan (rumah tangga) maupun kelompok

sebagai sumber air minum.

Menurut Entjang (2000), dari segi kesehatan sebenarnya penggunaan

sumur gali ini kurang baik bila cara pembuatannya tidak benar-benar

diperhatikan, tetapi untuk memperkecil kemungkinan terjadinya

pencemaran dapat diupayakan pencegahannya.

Di Indonesia, sumur gali banyak digunakan terutama didaerah

pedesaan. Hal ini disebabkan karena pembuatannya yang mudah dan

Page 14: Kesadahan

55

terjangkau di masyarakat. Sumur gali umumnya dibuat untuk mengambil

air tanah bebas, oleh karena itu kuantitas air sumur gali sangat dipengaruhi

oleh musim. Dari segi kesehatan, sumur gali ini memang kurang baik bila

konstruksi, lokasi, penggunaan, dan pemeliharaannya tidak diperhatikan

dengan baik.

3. Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian kesadahan total, setelah sampel

ditambahkan indikator EBT dan dititrasi larutan EDTA 0,01 M warna

berubah dari ungu muda menjadi bening dengan volume titran yang

digunakan adalah 30,2 ml. Sedangkan pada pengujian kesadahan kalsium

setelah sampel ditambahkan indikator murexida warna sampel berubah

menjadi merah muda dan setelah dititrasi oleh larutan EDTA 0,01 M

warna sampel berubah menjadi lembaayung (ungu) volum titran yang

digunakan adalah sebanyak 7ml.

Oleh karena itu sampel air sumur gali tidak memiliki kesadahan total

(Ca dan Mg) namun, memiliki kesadahan Calcium yaitu sebesar 140,126

mgCa/α. Nilai tersebut berada dibawah baku mutu kesadahan menurut

Permenkes nomor 492 tahun 2010 (< 500 MgCa/α), sehingga masih aman

untuk digunakan/dikonsumsi.

4. Factor- Factor Yang Mempengaruhi Pengujian

Hasil yang didapat dari pengujian belum tentu 100% menggambarkan

keadaan kandungan kesadahan sebenarnya pada sampel air sumur gali

tersebut karena terdapat beberapa factor yang mungkin terjadi saat proses

pengujian yaitu :

1. Kemungkinan paparan snar matahari langsung pada sampel saat

pengukuran kandungan kesadahan dalam samper air sumur gali

2. Wadah atau jirigen telah terkontaminasi logam atau zat lain

3. Kurang teliti saat pengawasan warna pada saat titrasi EDTA 0,01M

4. Kurang teliti dalam penambahan zat-zat kedalam sampel

Page 15: Kesadahan

56

Page 16: Kesadahan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan nilai kesadahan total dari

sampel air sumur gali yaitu 0 dan kesadahan kalsium 140, 126 mg

Ca/lt

2. Pada pemeriksaan kesadahan total terjadi perubahan warna akhir yaitu

ungu menjadi kuning dan pada kesadahan kalsium terjadi perubahan

warna dari merah ke lembayung.

3. Sampel air masih dikategorikan aman kaena tidak melebihi ambang

batas kesadahan yang ditentukan yaitu maksimum 500 mg/lt

(Permenkes no 492 / MENKES/PER/IV/2010). Dan kesadahan

kalsiumnya dianggap tidak aman karena melebihi 30 mg/lt (SNI tahun

2010)

B. Saran

1. Diperlukan ketelitian dalam penambahan zat-zat pada sampel

2. Lebih memperhatikan dan lebih teliti dalam pengambilan sampel

3. Paham terhadap langkah kerja yang harus dilakukan

4. Memperhatikan personal hygiene agar tidak terjadi kontaminasi silang

57

Page 17: Kesadahan

DAFTAR PUSTAKA

1. Ristiati, Ni Putu. 2004. Analisis Kualitatif Bakteri Coliform Pada Depo

Air Minum Isi Ulang Di Kota Singaraja Bali. Jurnal Ekologi Kesehatan

Vol 3 No 1, April 2004 :64 –73

2. Kusuma, T. 2007. Penghilangan Kesadahan Air dengan Metode Isoterm

Adsorbsi Freunlich dengan Adsorben Zeolit.

http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-renyekanur-27214-1-

2007ta-r.pdf. (Diakses tanggal 8 Juni 2016).

3. Slamet, Juli Soemirat. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Gajah Mada

University Press. 2007.

4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 492 / MENKES / PER / IV / 2010.

Tentang Persyaratan Kuaitas Air Minum. 2010.

5. Sutrisno, Totok C. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta : Rineka

Cipta.2004.

6. Chandra, Budiman. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta : EGC.

2006.

7. Effendi, Hefni. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta : Kanisius.2003.

8. Undang – Undang RI No 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air.

9. Dainur. Materi – Materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta :

Widya Medika. 1993.

10. Pitojo, Setijo dan Eling Purwantoyo. Deteksi Pencemaran Air Minum.

Semarang : Aneka Ilmu. 2003.

11. Adel. Pengertian Air Tanah. Diakses dari http:/responsitory.usu.ac.id. pada

26 Mei 2016.

12. Sanropie, Djasia, dkk. Buku Pedoman Studi Penyediaan Air Bersih.

Akademi Penilik Kesehatan Teknologi Sanitasi. Jakarta : Pusdinakes.1984.

13. Depkes RI. Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Peraturan Menteri

Kesehatan RI No 416 tahun 1990. Depkes RI. 1990.

14. Kristianto, P. Ekologi Industri. Yogyakarta : ANDI. 2002.

15. Wardhana, AW. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta : ANDI

offset.1995.

58

Page 18: Kesadahan

59

16. Cahyana, U., dkk. Kimia Untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta : Piranti

Darma Kalokatama.2007.

17. Boyd,C.E. Water Quality in Warmwater Fish Pond , Forth Printing.

Alabama, USA: Agricultural Experiment Station, Auburn

University.1988.

18. Ferdiaz, Srikandi. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta : Kanisius. 1992.

19. Cholil, Munawar., dkk. Analisis Kesadahan Air Tanah di Kecamatan

Toroh Kabupaten Grobogan Propinsi Jawa Tengah. ISSN 2407-9189:

University Research Colloguium.2016.

20. Purba, J. Pengelolaan Lingkungan Sosial: Kantor Menteri Negara

Lingkungan Hidup. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.2002.

Page 19: Kesadahan

LAMPIRAN

Foto-Foto Kegiatan Praktikum Kesadahan Total

60

100ml sampel artesis ke

dalam erlenmeyer

Penambahan 5ml buffer

pH 10

Penimbangan 50mg

indicator EBT

Penambahan

indicator EBTTitrasi larutan EDTA Hasil titrasi, warna

tetap bening

Page 20: Kesadahan

61

Foto-foto Kegiatan Praktikum Kesadahan Kalsium

50ml sampel artesis ke

dalam erlenmeyer

Penambhan 2ml

larutan NaOH 5%

Penimbangan 50mg

indicator murexida

Penambahan indicator

murexida

Larutan menjadi merah

muda

Titrasi dengan larutan

EDTA 0,01M

Hasil titrasi, warna berubah

menjadi lembayung

Page 21: Kesadahan

62

Halaman Pengesahan Laporan Praktikum Sementara

Page 22: Kesadahan

63

Halaman Hasil Laporan Praktikum Sementara

Page 23: Kesadahan

64

Halaman Hasil Laporan Praktikum Sementara