kesadahan
DESCRIPTION
kesadahan pada airTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak satupun mahluk
hidupdi dunia ini yang tidak memerlukan dan tidak mengandung air. Sel
hidup, baik tumbuhan maupun hewan, sebagian besar tersusun oleh air, seperti
di dalam seltumbuhan terkandung lebih dari 75% atau di dalam sel hewan
terkandung lebihdari 67%. Dari sejumlah 40 juta mil-kubik air yang berada di
permukaan dan didalam tanah, ternyata tidak lebih dari 0,5% (0,2 juta mil-
kubik) yang secaralangsung dapat digunakan untuk kepentingan manusia.
Karena 97% dari sumberair tersebut terdiri dari air laut, 2,5% berbentuk salju
abadi yang dalam keadaanmencair baru dapat digunakan.1
Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Pengelolaan sumber daya air
yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta
privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah memiliki undang-
undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang
Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Parameter kimia
dalam persyaratan kualitas air adalah jumlah kandungan unsur Ca2+ dan Mg2+
dalam air yang keberadaannya biasa disebut kesadahan air. Kesadahan dalam
air sangat tidak dikehendaki baik untuk penggunaan rumahtangga maupun
untuk penggunaan industri. Bagi air rumah tangga tingkat kesadahan yang
tinggi mengakibatkan konsumsi sabun lebih banyak karena sabun jadi kurang
efektif akibat salah satu bagian dari molekul sabun diikat oleh unsur Ca atau
Mg. Bagi industri unsur Ca dapat menyebabkan kerak pada dinding peralatan
sistem pemanasan sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan
industri, disamping itu dapat menghambat proses pemanasan. Akibat adanya
masalah ini, persyaratan kesadahan pada air industri sangat diperhatikan. Pada
umumnya jumlah kesadahan dalam air industri harus nol, berarti unsur
Ca+ dan Mg+ dihilangkan sama sekali.2
42
43
Oleh karena itu, pada percobaan ini akan dilakukan pemeriksaan tingkat
kesadahan pada air sumur gali untuk mengetahui layak atau tidaknya
untuk digunakan.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah mnghitung dan mengetahui
kadar Ca2+ dan Mg2+ dalam sampel air sumur gali
C. Manfaat Praktikum
1. Mengetahui cara menghitung kesadahan total dan kesadaran ca pada
sampel air.
2. Mengetahui kadar ca2+ dan Mg2+ dalam sampel air sumur gali
3. Mengetahui tentang tingkat kesadaran pada sampel air sumur gali.
4. Mengetahui cara pengujian parameter kesadaran pada sampel air
sumur gali
5. Mengetahui hasil pengujian parameter sampel air sumur gali.
6. Membandingkan hasil pengujian dengan nilai baku mutu/ regulasi
yang berlaku
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Air
Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk
hidup dibumi, fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain.
Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air
minum. Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air dalam tubuh manusia itu
sendiri. Kehilangan air untuk 15% dan berat badan dapat mengakibatkan kematian
yang diakibatkan oleh dehidrasi. Karena orang dewasa perlu meminum minimal
sebanyak 1,5 liter – 2 liter sehari untuk keseimbangan dalam tubuh dan membantu
proses metabolisme.3
Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010, air
minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan
yang memenuhi syarat kesehatan dan langsung diminum.4
B. Sumber Air
Sumber air dialami terdiri dari atas air laut, air atmosfer, air permukaan dan
air tanah
1. Air Laut
Air laut mempunyai sifat asin, karena mengandung garam nacα kadar
garam nacα dalam air laut tidak memenuhi syarat untuk air minum.
2. Air Atmosfer
Dalam kehidupan sehari-hari disebut air hujan, dapat terjadi
pengkotoran dengan adanya pengotoran udara yang disebabkan oleh
kotoran industri/ debu.5
3. Air Permukaan
Air permukaan merupakan salah satu sumber penting bahan baku air
bersih, faktor-faktor yang harus diperhatikan yaitu:
a. Mutu atau kualitas baku
b. Jumlah atau kuantitasnya
c. Kontinuitasnya
44
45
4. Air Tanah
Air tanah merupakan sebagian air hujan yang mencapai permukaan
bumi dan menyerap kedalam lapisan tanah dan menjadi air tanah.6
C. Karekteristik Air
Selain berlimpah keberadaanya di muka bumi airpun memiliki
karakteristikvyang khas. Menurut Effendi (2003) karakteristik tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Pada kisaran suhu yang sesuai bagi kehidupan yaitu 0oC (32oF)- 100oC, air
berwujud cair.
2. Perubahan suhu air berlangsung lambat sehingga air memicu sifat sebagai
penyimpanan panas yang sangat baik.
3. Air memerlukan panas yang tinggi dalam proses penguapan
4. Air merupakan pelarut yang baik
5. Air memiliki tegangan permukaan yang tinggi
6. Air merupakan satu-satunya senyawa yang meregang ketika membeku7
D. Definisi Air Tanah
Menurut undang-undang No.7 tahun 2004 air tanah adalah air yang terdapat
dalam lapisan tanah atau batuan dibawah permukaan tanah.8 Air tanah dangkal
adalah terjadi karena adanya proses peresapan air dari permukaan tanah. Lumpur
akan ertahan. Demikian pula dengan sebagian bakteri sehingga air tanahakan
jernih tetapi lebih banyak mengandung zat kimia (garam-garam yang terlarut).9
E. Kandungan Air Tanah
Air tanah melalui berbagai filtrasi tanah sehingga dianggap bersih secara
bakteriologis meskipun demmikian air tanah mengandung banyak mineral terlarut
dibandinngkan dengan air permukaan.10 Permasalahan pada air tanah yang timbul
adalah tingginya angka kandungan Total Disolved Solids (TOS), kesadaran
dengan kandungan zat mangan (Mn) dan besi (Fe).11
46
F. Pengertian Air Sumur Gali
Air tanah adalah air permukaan yang meresap ke dalam tanah dan dapat
menjadi air tanah tertekan. Air tanah tertekan adalah lapisan air tanah yang
dibatasi oleh dua lapisan kedap air dan karenanya mempunyai tekanan seperti
halnya air mengalir melalui pipa yang penuh terletak miring. Air tanah tidak
tertekan adalah air yang berasal dari rembesan melalui permukaan tanah yang
mengisi pori tanah. Apabila digali atau dibor air tanah akan menuju lubang
pengeboran.12
Sumur gali adalah salah satu jenis sarana air bersih yang paling sederhana
yanng dibuat menggali tanah sampai pada kedalaman lapisan air tanah pertama.13
Sumur gali adalah saana air bersih yang mengambil/ memanfaatkan air tanah
dengan cara menggali lubang ditanah dengan menggunakan tangan sampai
mendapatkan air lubag kemudian diberi dinding, bibir dan lantai serta SPAL
nya.14
G. Pencemaran Air
Pencemaran air yaitu masuknya makhluk hidup, zat, energi atau komponen
lain didalam air, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukanya. Menurut
kristanto, pencemaran air adalah penyimpangan sifat-sifat dari keadaan normal.15
H. Sumber Pencemaran
Erat kaitannya dengan masalah imdikator pencemaran air, ternyata komponen
penyemaran air turut menentukan bagaimana indikator tersebut terjadi. Menurut
Wardhana (1995), komponen pencemaran air yang berasal dari idustri, rumah
tangga (pemukiman) dan pertanian dapat dikelommpokkan sebagai bahan
buangan:
1. Padat
2. Organic dan olahan bahan makanan
3. Anorganik
4. Cairan berminyak
5. Berupa panas
47
6. Zat kimia16
I. Pengertian Kesadahan Air
Istilah air sadah (hard water) secara umum digunakan untuk menjelaskan
tentang air yang mengandung ion kalsium dan ion magnesium dengan konsentrasi
tinggi. Namun kesadahan air itu terjadi apabila ion-ion tersebut bereaksi dengan
ion-ion hidrogen karbonat (bikarbonat/HCO3-), sulfat (SO4
2-), atau klorida (Cα-).17
Selain kalsium dan magnesium penyebab kesadahan juga bisa merupakan ion
logam lai maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat. Metode paling sederhana
untuk menetukan kesadahan air adalah dengan sabun. Dalam air lunak, sabun
akan menghasilkan busa yang banyak. Pada air sadah, sabun tidak akan
menghasilkan busa atau menghasilkan sedikit sekali busa. Kesadahan air total
dinyatakan dalam satuan ppm berat per volume (w/v) dari CaCO3. Jika kesadahan
total melebihi alkalinitas total maka sebagian dari kation penyusun kesadahan
(kalsium dan magnesium) berikatan dengan sulfat (SO42-), klorida (Cα-), silikat
(SiO32-), atau nitrat (NO3
-), yang tidak terdeteksi pada penentuan alkalinitas.18
Oleh karena itu hubungan antara nilai kesadahan dan alkalinitas tidak selalu
positif, atau semakin besar nilai kesadahan tidak selalu disertai dengan semakin
tingginya alkalinitas dan sebaliknya.7
J. Jenis Kesadahan Air
Kesadaha air digolongkan dalam dua jenis, yaitu kesadahan sementara dan
kesadahan tetap. Kesadahan sementara disebabkan oleh garam-garam karbonat
(CO3-) dan bikarbonat (HCO3
-) dari kalsium (Ca) dan magnesium (Mg).
Kesadahan air ini bersifat sementara karena dapat dihilangkan dengan cara
pemanasan, dimana terbentuk garam kalsium karbonat yang tidak larut dan
mengendap sehingga dapat mudah dihilangkan. Kesadahan tetap disebabkan oleh
adanya garam-garam Khlorida (Cα-) dan sulfat (SO4)- dari kalsium (Ca) dan
magnesium (Mg).19
48
K. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kesadahan Air
Berdasarkan siklus hidrologi pergerakan air mulai dari air hujan hingga
aliranair tanah dalam aquiver, akan mengalami perubahan komposisi kimia yang
berupa penambahan atau pengurangan unsur-unsur kimia yang terkandung di
dalamnya. Hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor fisik, kimia, dan lingkungan
secara umum. Untuk faktor fisik umumnya dipengaruhi oleh beberapa aspek yaitu
cuaca (meteorologi) buatan, litologi, dan jenis tanah (pedologi). Jenis tanah yang
mengandung batuan gamping menyebabkan tingkat kesadahan air tanahnya tetap
tinggi (keras) ion yang terkandung cukup besar yaitu Ca24 dan Mg24 kondisi tanah
yang mengandung batu granit, air tanahnya memiliki derajat kesadahan yang
rendah, karena mengandung unsur (mineral) CO2 dan HCO3-.
Kesadahan perairan berasal dari kontak air dengan tanah dan bebatuan. Air
hujan sebenarnya tidak memiliki kemampuan untuk melarutkan ion-ion penyusun
kesadahan yang banyak terikat di dalam tanah dan batuan kapur (limeston) ,
meskipunmemiliki kadar CO2 yang relatif tinggi. Larutnya ion-ion dapat
meningkatkan nilai kesadahan disebabkan oleh aktifitas bakteri di dalam tanah
yang banyak mengeluarkan karbondioksida.
Selain secara alami tersebut, peningkatan kesadahan air tanah dipengaruhi
oleh aktifitas manusia atau hewan-hewan yang dapat mencemari tanah berupa zat
sadah langsung maupun secara tidak langsung, seperti memicu percepatan atau
penambahan peningkatan populasi bakteri di dalam tanah.20
L. Peraturan yang Berhubungan dengan Kesadahan Air
Peraturan yang digunakan untuk standard baku kesadahan yaitu pada Peratuan
Menteri Kesehatan No. 416 tahun 1990 Tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan
Kualitas Air. Bedasarkan PERMENKES No. 416 tahun 1990, baku mutu standar
parameter kesadahan yaitu 500 mg/l untuk air bersih.12 Selain itu,
peraturantentang air yang mengatur baku mutu standar parameter kesadahan total
terdapat pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 452 Tahun 2010 Tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum menyebutkan bahwa standar baku mutu
kesadahan yang digolongkan dalam parameter tidak langsung berhubungan
dengan kesehatan, parameter kimiawi yaitu 500mg/l untuk air minum.4
49
Tingkat kesadahan air biasanya digolongkan seperti ditunjukan pada tabel 2.1
berikut.
Tabel 2.1 Klasifikasi Tingkat Kesadahan
Mg/L CaCO3 Tingkat Kesadahan
0-75
75-100
150-300
>300
Lunak (soft)
Sedang (moderately hard)
Tinggi (hard)
Tinggi sekali (very hard)
M. Dampak Air Sadah
1. Dampak Positif
a. Menyediakan kalsium yang diperlukan tubuh, misalnya untuk
pertumbuhan
b. Mempunyai rasa yang lebih dari air lunak
c. Senyawa timbal lebih sukar larut dalam air sadah sehingga
kemunkinan terjadinya pencemaran air oleh logam berat ini
dapat diminimalkan.
2. Dampak Negatif
Air sadah dapat menyebabkan pengendapan mineral yang
menyumbat saluran pipa dan keran. Air sadah juga dapat menyebabkan
pemborosan sabun di rumah tangga.
Menurut WHO dampak yang timbul dari penggunaan air sadah
tersebut terhadap kesehatan berupa penyumbatan pembuluh darah
jantung (cardiovascular disease) dan batu ginjal (uroluthiasis).20
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Buret
b. Corong kaca
c. Gelas ukur
d. Erlenmeyer
e. Pipet ukur (2ml dan 5ml)
f. Bulb
g. Spatula
h. Timbangan analitik
i. Statif
2. Bahan
a. Larutan EDTA 0,01M
b. Larutan Buffer PH 10
c. Larutan NaOH 5%
d. Indikator EBT
e. Indikator Murexido
f. Sampel air (air artetis) di Kelurahan Tembalang
g. Kertas
h. Aquadest
i. label
j. Tissu
B. Skema Kerja Pemeriksaan Kesadahan
1. Prosedur Kerja Kesadahan Total (Ca dan Mg )
50
Dimasukan 100ml sampel air artetis ke dalam Erlenmayer
Ditambah 5ml buffer PH 10
51
Gambar 3.1 Prosedur Kerja Pemeriksaan Kesadahan Total
2. Prosedur Kerja Kesadahan Kalsium (Ca)
Gambar 3.2 Prosedur Kerja Kesadahan Kalsium
C. Perhitungan
1. Kesadahan total =
2. Kesadahan Ca =
Keterrangan
A1 : ml titran EDTA untuk percobaan kesadahan total
A2 : ml titran EDTA untuk percobaan kesadahan Ca
B : ml sampel air
1,0009 : Equivalen antara 1ml EDTA 0,01M dan 1mg kesadahan sebagai
CaCO3
F : Faktor perbedaan antara kadar larutan EDTA menurut
standarisasi dengan CaCO3 (F≤1)
Sampel air artetis sebanyak 50ml dimasukkan dalam Erlemenyer
Ditambahkan 2ml larutan NaOH 5%, kemudian Erlemenyer dikocok
Ditambahkan ±50 mg indikator EBT
Dititrasi dengan larutan EDTA 0,01 M sampai terjadi perubahan warna (merah
tua ke biru tua)
Ditambahkan ±50 mg indikator Murexida
Dititrasi engan larutan EDTA 0,01 M sampai terjadi perubahan warna (dari
merah menjadi lembayung)
A1 x 1,0009 x 1000 x fB
A2 x 1,0009 x 1000 x fB
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Hasil pengamatan dan perhitungan kesadahan total (Ca dan Mg)
a. Pengamatan warna kesadahan total (Ca dan Mg)
Tabel 4.1 Pengamatan Warna Uji Kesadahan Total
Warna
Awal
Sampel
Warna Setelah Penambahan
HasilBuffer Ph EBT EDTA 0,01M
Bening
(Tidak
Berwarna)
Bening
(Tidak
Berwarna)
Keunguan
Semu Pink
Bening (Tidak
Berwarna)
Negative
(-)
Keterangan :
- Perlakuan tidak diberi KCN 10% karena larutan sampel setelah
penambahan buffer pH 10 tidak keruh
- Sampel air mengandung kesadahan total (Cad an Mg) jika larutan
uji yang berwarna merah berubah menjadi warna biru laut setelah
dititrasi EDTA 0,01 M
b. Perhitungan uji kesadahan total (Cad an Mg)
Diketahui :
(A1) ml titran EDTA 001 M untuk percobaan kesadahan total = 0
ml
(B) ml sampel air = 100ml
(f) factor perbedaan antaa kadar larutan EDTA dengan CaCO3 = 1
Equivalen antara 1ml EDTA 0,01M dan 1mg kesadahan = 1,0009
Maka kesadahan total = 0 mg CaCO3/ liter (tidak terdapat
kesadahan total)
52
53
2. Hasil pengamatan dan perhitungan kesadahan kalsium (Ca )
a. Pengamatan warna kesadahan kalsium (Ca)
Tabel 4.2 Pengamatan Warna Uji Kesadahan Kalsium
Warna
Awal
Sampel
Warna Setelah Penambahan
HasilNaOH 5% Murexida
EDTA
0,01M
Bening
(Tidak
Berwarna)
Bening
(Tidak
Berwarna)
Merah
MudaLembayung
Positive
(+)
Keterangan :
- Sampel air positif mengandung kesadahan kalsium karena larutan
ujiberubah warna dari merah muda menjadi lembayung setelah
dititrasi EDTA 0,01M
b. Perhitungan uji kesadahan kalsium (Ca)
Diketahui :
A2 (ml larutan EDTA 0,01M untuk percobaan kesadahan kalsium)=
7ml
B (sampel air) = 100 ml
f (factor perbedaan antara kadar larutan EDTA menurut
standardisasi dengan CaCO3) = 1
Kesadahan Ca = A ₂×1,0009 ×1000 × f
B
= 7ml×1,0009 ×1000 × f
100 ml
= 140, 126 mg Ca/ liter
54
Air sampel sumur gali mengandung kesadahan Ca sebesar 140, 126
mg Ca/ liter
B. Pembahasan
1. Deskripsi Pengujian
Dalam pengujian kesadahan ini bertujuan untuk menentukan
kesadahan total (Mg dan a) dan kesadahan kalsium (Ca) terhadap sampel
air sumur gali. Pengujian pertama yaitu menentukan kesadahan total (Mg
dan Ca) dengan cara memasukkan 100 ml sampel air kedalam erlenmeyer
lalu menambahkan 5 ml buffer PH 10. Setelah itu menambahkan indikator
EBT dan sampel berubah warna menjadi ungu muda. Kemudian sampel
air dititrasi dengan larutan EDTA 0,01 M sampai terjadi perubahan warna.
Pengujian kedua untuk menentukan kesadahan kalsium (Ca) dengan
cara menambahkan 2ml larutan NaOH 5% kedalam sampel air lalu
erlenmeyer dikocok, kemudian menambahkan indikator murexida. Setelah
itu sampel air dititrasi dengan larutan EDTA 0,01 M sampai terjadi
perubahan warna sampel dari merah menjadi lembayung (ungu).
2. Gambaran Umum Sampel
Sampel yang digunakan dalam pengujian ini adalah air sumur gali
yang diambil di daerah Gondang, Tembalang. Sumur gali merupakan salah
satu cara mendapatkan air bersih. Summur gali adalah sarana untuk
menyadap dan menampung air tanah dengan cara menggali tanah
berbentuk sumuran agar mendapatkan air yang sehat dan murah serta
dapat dimanfaatkan oleh perorangan (rumah tangga) maupun kelompok
sebagai sumber air minum.
Menurut Entjang (2000), dari segi kesehatan sebenarnya penggunaan
sumur gali ini kurang baik bila cara pembuatannya tidak benar-benar
diperhatikan, tetapi untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
pencemaran dapat diupayakan pencegahannya.
Di Indonesia, sumur gali banyak digunakan terutama didaerah
pedesaan. Hal ini disebabkan karena pembuatannya yang mudah dan
55
terjangkau di masyarakat. Sumur gali umumnya dibuat untuk mengambil
air tanah bebas, oleh karena itu kuantitas air sumur gali sangat dipengaruhi
oleh musim. Dari segi kesehatan, sumur gali ini memang kurang baik bila
konstruksi, lokasi, penggunaan, dan pemeliharaannya tidak diperhatikan
dengan baik.
3. Hasil Pengujian
Berdasarkan hasil pengujian kesadahan total, setelah sampel
ditambahkan indikator EBT dan dititrasi larutan EDTA 0,01 M warna
berubah dari ungu muda menjadi bening dengan volume titran yang
digunakan adalah 30,2 ml. Sedangkan pada pengujian kesadahan kalsium
setelah sampel ditambahkan indikator murexida warna sampel berubah
menjadi merah muda dan setelah dititrasi oleh larutan EDTA 0,01 M
warna sampel berubah menjadi lembaayung (ungu) volum titran yang
digunakan adalah sebanyak 7ml.
Oleh karena itu sampel air sumur gali tidak memiliki kesadahan total
(Ca dan Mg) namun, memiliki kesadahan Calcium yaitu sebesar 140,126
mgCa/α. Nilai tersebut berada dibawah baku mutu kesadahan menurut
Permenkes nomor 492 tahun 2010 (< 500 MgCa/α), sehingga masih aman
untuk digunakan/dikonsumsi.
4. Factor- Factor Yang Mempengaruhi Pengujian
Hasil yang didapat dari pengujian belum tentu 100% menggambarkan
keadaan kandungan kesadahan sebenarnya pada sampel air sumur gali
tersebut karena terdapat beberapa factor yang mungkin terjadi saat proses
pengujian yaitu :
1. Kemungkinan paparan snar matahari langsung pada sampel saat
pengukuran kandungan kesadahan dalam samper air sumur gali
2. Wadah atau jirigen telah terkontaminasi logam atau zat lain
3. Kurang teliti saat pengawasan warna pada saat titrasi EDTA 0,01M
4. Kurang teliti dalam penambahan zat-zat kedalam sampel
56
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan nilai kesadahan total dari
sampel air sumur gali yaitu 0 dan kesadahan kalsium 140, 126 mg
Ca/lt
2. Pada pemeriksaan kesadahan total terjadi perubahan warna akhir yaitu
ungu menjadi kuning dan pada kesadahan kalsium terjadi perubahan
warna dari merah ke lembayung.
3. Sampel air masih dikategorikan aman kaena tidak melebihi ambang
batas kesadahan yang ditentukan yaitu maksimum 500 mg/lt
(Permenkes no 492 / MENKES/PER/IV/2010). Dan kesadahan
kalsiumnya dianggap tidak aman karena melebihi 30 mg/lt (SNI tahun
2010)
B. Saran
1. Diperlukan ketelitian dalam penambahan zat-zat pada sampel
2. Lebih memperhatikan dan lebih teliti dalam pengambilan sampel
3. Paham terhadap langkah kerja yang harus dilakukan
4. Memperhatikan personal hygiene agar tidak terjadi kontaminasi silang
57
DAFTAR PUSTAKA
1. Ristiati, Ni Putu. 2004. Analisis Kualitatif Bakteri Coliform Pada Depo
Air Minum Isi Ulang Di Kota Singaraja Bali. Jurnal Ekologi Kesehatan
Vol 3 No 1, April 2004 :64 –73
2. Kusuma, T. 2007. Penghilangan Kesadahan Air dengan Metode Isoterm
Adsorbsi Freunlich dengan Adsorben Zeolit.
http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-renyekanur-27214-1-
2007ta-r.pdf. (Diakses tanggal 8 Juni 2016).
3. Slamet, Juli Soemirat. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Gajah Mada
University Press. 2007.
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 492 / MENKES / PER / IV / 2010.
Tentang Persyaratan Kuaitas Air Minum. 2010.
5. Sutrisno, Totok C. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta : Rineka
Cipta.2004.
6. Chandra, Budiman. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta : EGC.
2006.
7. Effendi, Hefni. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta : Kanisius.2003.
8. Undang – Undang RI No 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air.
9. Dainur. Materi – Materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta :
Widya Medika. 1993.
10. Pitojo, Setijo dan Eling Purwantoyo. Deteksi Pencemaran Air Minum.
Semarang : Aneka Ilmu. 2003.
11. Adel. Pengertian Air Tanah. Diakses dari http:/responsitory.usu.ac.id. pada
26 Mei 2016.
12. Sanropie, Djasia, dkk. Buku Pedoman Studi Penyediaan Air Bersih.
Akademi Penilik Kesehatan Teknologi Sanitasi. Jakarta : Pusdinakes.1984.
13. Depkes RI. Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Peraturan Menteri
Kesehatan RI No 416 tahun 1990. Depkes RI. 1990.
14. Kristianto, P. Ekologi Industri. Yogyakarta : ANDI. 2002.
15. Wardhana, AW. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta : ANDI
offset.1995.
58
59
16. Cahyana, U., dkk. Kimia Untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta : Piranti
Darma Kalokatama.2007.
17. Boyd,C.E. Water Quality in Warmwater Fish Pond , Forth Printing.
Alabama, USA: Agricultural Experiment Station, Auburn
University.1988.
18. Ferdiaz, Srikandi. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta : Kanisius. 1992.
19. Cholil, Munawar., dkk. Analisis Kesadahan Air Tanah di Kecamatan
Toroh Kabupaten Grobogan Propinsi Jawa Tengah. ISSN 2407-9189:
University Research Colloguium.2016.
20. Purba, J. Pengelolaan Lingkungan Sosial: Kantor Menteri Negara
Lingkungan Hidup. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.2002.
LAMPIRAN
Foto-Foto Kegiatan Praktikum Kesadahan Total
60
100ml sampel artesis ke
dalam erlenmeyer
Penambahan 5ml buffer
pH 10
Penimbangan 50mg
indicator EBT
Penambahan
indicator EBTTitrasi larutan EDTA Hasil titrasi, warna
tetap bening
61
Foto-foto Kegiatan Praktikum Kesadahan Kalsium
50ml sampel artesis ke
dalam erlenmeyer
Penambhan 2ml
larutan NaOH 5%
Penimbangan 50mg
indicator murexida
Penambahan indicator
murexida
Larutan menjadi merah
muda
Titrasi dengan larutan
EDTA 0,01M
Hasil titrasi, warna berubah
menjadi lembayung
62
Halaman Pengesahan Laporan Praktikum Sementara
63
Halaman Hasil Laporan Praktikum Sementara
64
Halaman Hasil Laporan Praktikum Sementara