kertas kerja penentuan arah kiblat  · web viewpengukuran dilakukan dengan derajat sudut dari...

36
KERTAS KERJA PENENTUAN ARAH KIBLAT Oleh : M. MA’MURI AS A. Penentuan Arah Kiblat. Masalah kiblat tidak lain adalah masalah arah, yakni arah kota Makkah. Arah kota Makkah dapat diketahui dari setiap titik di permukaan bumi ini, dengan melakukan suatu perhitungan, mengingat setiap titik dipermukaan bumi ini berada pada permukaan bola, maka penentuan arah kiblat dilakukan dengan Ilmu Ukur Segitiga Bola (Spherical Trigonometri). Pengukuran dilakukan dengan derajat sudut dari titik utara. Dengan demikian ada tiga buah titik yang harus dibuat yaitu : 1. Titik M, diletakkan di kota Makkah. 2. Titik O, diletakkan di kota (tempat) yang akan ditentukan arah kiblatnya. 3. Titik U, diletakkan di titik utara. Titik M dan titik U adalah dua titik yang sifatnya tetap, tidak berubah-ubah. Titik M selalu berada di sebelah utara equator, dan titik U sebagai titik pusat (sumbu). Sedang titik O selalu berubah-ubah tempatnya, mungkin berada di sebelah utara equator dan kemungkinan pula berada di sebelah selatannya. Bila ketiga titik itu dihubungkan dengan garis, maka terjadilah segitiga bola UOM, seperti pada gambar. U o M m u bm - bo 1

Upload: nguyendung

Post on 22-May-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KERTAS KERJA PENENTUAN ARAH KIBLAT  · Web viewPengukuran dilakukan dengan derajat sudut dari titik utara. ... dapat dicari dengan melakukan interpolasi dengan ketentuan bahwa penyimpangan

KERTAS KERJA PENENTUAN ARAH KIBLATOleh : M. MA’MURI AS

A. Penentuan Arah Kiblat.

Masalah kiblat tidak lain adalah masalah arah, yakni arah kota Makkah. Arah kota Makkah dapat diketahui dari setiap titik di permukaan bumi ini, dengan melakukan suatu perhitungan, mengingat setiap titik dipermukaan bumi ini berada pada permukaan bola, maka penentuan arah kiblat dilakukan dengan Ilmu Ukur Segitiga Bola (Spherical Trigonometri). Pengukuran dilakukan dengan derajat sudut dari titik utara. Dengan demikian ada tiga buah titik yang harus dibuat yaitu :

1. Titik M, diletakkan di kota Makkah.2. Titik O, diletakkan di kota (tempat) yang akan ditentukan arah kiblatnya.3. Titik U, diletakkan di titik utara.

Titik M dan titik U adalah dua titik yang sifatnya tetap, tidak berubah-ubah. Titik M selalu berada di sebelah utara equator, dan titik U sebagai titik pusat (sumbu). Sedang titik O selalu berubah-ubah tempatnya, mungkin berada di sebelah utara equator dan kemungkinan pula berada di sebelah selatannya.

Bila ketiga titik itu dihubungkan dengan garis, maka terjadilah segitiga bola UOM, seperti pada gambar.

U

o

M m u

bm - bo

O

Ketiga sisinya diberi nama dengan huruf kecil dari nama sudut yang ada di hadapannya, yaitu sisi u, sisi o, dan sisi m.

Data yang diperlukan :Untuk menyelesaikan perhitungan arah kiblat, hanya diperlukan dua data yaitu :1. Lintang kota Makkah dan lintang tempat yang akan diukur arah kiblatnya.2. Bujur kota Makkah dan bujur tempat yang akan ditentukan arah kiblatnya.

------------------------------Kertas kerja disampaikan pada Semiloka Nasional Problematika Arah Kiblat dan Waktu Shalat, Urgensi dan Sosialisasi, Tanggal 12 - 14 Juli 2010. di Pon. Pes. Tebuireng Jombang Jatim.

1

Page 2: KERTAS KERJA PENENTUAN ARAH KIBLAT  · Web viewPengukuran dilakukan dengan derajat sudut dari titik utara. ... dapat dicari dengan melakukan interpolasi dengan ketentuan bahwa penyimpangan

Kedua data tersebut dapat dicari dalam buku yang memuat daftar lintang (φ) dan bujur ( λ ), misalnya buku “Lintang dan Bujur Kota-kota Penting di Dunia” yang diterbitkan oleh Sumbangsih Offset, Yogyakarta. Buku ini merupakan reproduksi dari daftar lintang dan bujur yang disusun oleh PR. BOSS. Hanya saja khusus untuk kota Makkah terdapat koreksi yang dilakukan oleh Ustadz H. Sa’aduddin Djambek.

Untuk kota-kota yang tidak disebutkan dalam daftar tersebut, dapat dicari dengan melakukan interpolasi dengan ketentuan bahwa penyimpangan ke arah utara-selatan, tiap-tiap 111 km = 10. Sedangkan penyimpangan ke arah barat-timur, dapat dicari dengan rumus:

10 paralel = 111 km cos lintang

Rumus yang dipergunakan :

1. Cotg < UOM = Cos L0 tg LM - sin LO cos (bM – bO) sin (bM – bO)

2. Cotg < UOM = Cos LO tg LM + sin LO cos (bM – bO) Sin (bM – bO)

3. Cotg B = cotg b sin a – cos a cotg C Sin C

Contoh perhitungan :

1. Hitunglah arah kiblat kota Jombang, jika diketahui :Lintang Tempat (φ) = 7032’ SBujur Tempat (λ) =112013’ BTLintang Makkah ( φ ) = 21025’ UBujur Makkah ( λ ) = 39050’ BT

Cotg < UOM = cos 10 tg 1 M + sin 10 cos ( bM – bO ) Sin ( bM – bO )

Sif Tan (( cos -7032’ x tg 21025’+ sin 7032’x cos 72023’) / sin 72023’) = shif 0’” = 24012’32.85”

Jadi arah kiblat kota Jombang adalah :24012’32.85” di ukur dari titik Barat ke Utara, atau65047’27.15” di ukur dari titik Utara ke Barat, atau Azimuthnya294012’32.85” UTSB.

2. Arah kiblat kota Jombang dengan rumus no : 3 yaitu :Cotg B = cotg b sin a – cos a cotg C

Sin CDiketahui : a. 900 – lo = 900 – ( -7032’ ) = 97032’

b. 900 – lM = 900 – ( 21025’ ) = 68035’C. bM – bO = 112013’ – 39050’ = 72023’

B. Adalah arah kiblat yang dicari.

2

Page 3: KERTAS KERJA PENENTUAN ARAH KIBLAT  · Web viewPengukuran dilakukan dengan derajat sudut dari titik utara. ... dapat dicari dengan melakukan interpolasi dengan ketentuan bahwa penyimpangan

Shif Tan (( 1/tan 68035’ x sin 97032’) / sin 72023’ – cos 97032’ x 1/tan 72023’) = Shif 0’” = 24012’32.85” Jadi arah kiblat kota Jombang adalah :24012’32.85” di ukur dari titik Barat ke Utara, atau65047’27.15” di ukur dari titik Utara ke Barat, atau Azimuthnya294012’32.85” UTSB.

Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa Arah Kiblat kota Jombang Jawa Timur adalah : 24012’32.85” di ukur dari titik Barat ke Utara atau 65047’27.15” di ukur dari titik Utara ke Barat atau 294012’32.85” di ukur dari titik Utara, Timur, Selatan san Barat ( UTSB)

B. Pengukuran Kiblat berpedoman pada Titik Utara.

Setelah memperoleh data arah utara – selatan yang akurat, maka dapat diukur arah kiblatnya dengan bantuan busur derajat, rubu’ mujayyab, segi tiga siku-siku, Kompas atau dengan bantuan Theodolit.a). Dengan menggunakan busur derajat.

- Buatlah garis utara – selatan pada peralatan yang betul-betul datar.- Tentukan suatu titik pada garis tersebut, misalnya titik A.- Letakkan titik pusat busur derajat pada titik A.

- Impitkan garis tengah lengkungan busur dengan garis utara – selatan, arah utara menunjuk angka nol dengan lengkungan busur di arah barat.

- Hitung pada busur derajat nilai dari titik nol derajat ( titik utara ) sebanyak data arah kiblat kota tersebut ( dikira-kirakan ) kemudian berilah titik, misalnya K.

- Busur derajat diambil lalu hubungkan titik A dan K. AK adalah garis arah kibat untuk kota A.

U

B Titik I Titik II T

S

3

Page 4: KERTAS KERJA PENENTUAN ARAH KIBLAT  · Web viewPengukuran dilakukan dengan derajat sudut dari titik utara. ... dapat dicari dengan melakukan interpolasi dengan ketentuan bahwa penyimpangan

U Shaf

65047’27.15” KA’BAH

24012’32.85”

B T

Shaf S

b). Dengan menggunakan segi tiga siku.1. Buatlah garis arah utara-selatan pada peralatan yang betul-betul datar

sepanjang 100 cm ( garis AB ).2. Dari titik B dibuat garis persis tegak lurus ke arah Barat.3. Dengan menggunakan perhitungan Geniometri, yaitu tg x0 X 100 cm, maka

akan diketahui panjang garis yang mengarah ke Barat yaitu Y cm ( AC ).4. Kemudian kedua ujung garis yang saling berpotongan tegak lurus itu yaitu

titik A dan titik C dihubungkan satu sama lain menjadi garis AC. Garis AC itulah merupakan arah kiblat untuk kota A.Menurut rumus geometri adalah tg x0 = BC

AB BC = tg x0 X AB BC = x X 100 cm BC = Y cmPerlu diketahui : Kalau pengukuran itu dilakukan di atas kertas, maka penyederhanaan 100 cm diperkecil menjadi sepersepuluhnya yaitu 10 cm.Misalnya : tg 65047’27.15” = BC AB BC = tg 65047’27.15” X AB BC = 2.224153471 X 100 cm BC = 222.4153471 cm BC = 222.41 cm ( dibulatkan ).

C

222.41 cm 65047’27.15”

S U A 100 cm B

C. Bayang-bayang Kiblat.

4

Page 5: KERTAS KERJA PENENTUAN ARAH KIBLAT  · Web viewPengukuran dilakukan dengan derajat sudut dari titik utara. ... dapat dicari dengan melakukan interpolasi dengan ketentuan bahwa penyimpangan

Untuk mengetahui pukul berapa suatu benda yang tegak lurus di halaman akan mengarahj atau membelakangi kiblat, maka perlu adanya perhitungan. Untuk mencari bayang-bayang arah kiblat, maka rumus yang dipergunakan adalah :Cotg P = cos b tg ACos ( C – P ) = cotg a tg b cos P

Keterangan ;1. P = Sudut Pembantu

C = Sudut waktu matahari, yaitu busur pada ewdaran harian matahari antara lingkaran meridian dengan titik pusat matahari yang sedang membuat bayang-bayang menunjuk ke arah kiblat.

A = Arah kiblat ( dihitung dari titik utara ke barat / timur.a = 900 – deklinasi matahari, yaitu jarak antara kutub utara dengan matahari

diukur sepanjang lingkaran deklinasi/lingkaran waktu.b = 900 – lintang tempat, yaitu jarak titik kutub utara dengan titik zenith.

2. Bila harga mutlak deklinasi matahari lebih besar darti harga mutlak ( 900 – A ) maka pada hari itu tidak akan terjadi bayang-bayang yang menunjuk ke arah kiblat, sebab antara lingkaran azimuth kiblat dengan lingkaran edaran harian matahari tidak berpotongan.

3. Bila harga deklinasi matahari sama dengan harga lintang tempat, maka matahari akan berkulminasi persis di titik zenith, artinya pada hari itu tidak akan terjadi bayang-bayang menunjuk ke arah kiblat, sebab pada titik zenithlah lingkaran azimuth kiblat berpotongan dengan lingkaran edaran harian matahari.

Contoh Perhitungan :Pukul berapa di Jombang pada tanggal 13 Juli 2010, matahari membuat bayang-bayang mengarah atau membelakangi kiblat ?.Jika diketahui : φ = -7032’

λ = 112013’δ = 21046’46”e = -05 menit 45 detik

Rumus : Cotg P = cos b tg ACos ( C – P ) = cotg a tg b cos P

Maka : a = 900 – deklinasi = 900 – ( 21046’46” ) = 68013’14”b = 900 – lintang tempat = 900 – ( -7032’) = 97032’A = 65047’27.15”

Cotg P = cos b tg A = cos 97032’ x tg 65047’27.15”

= -0.291593124 X-1 = -3.429436148Shif tan Ans = -73.7436787Shif o,,, = -73044’37.24”

P = -73044’37.24”

Cos ( C-P ) = cotg a tg b cos P

5

Page 6: KERTAS KERJA PENENTUAN ARAH KIBLAT  · Web viewPengukuran dilakukan dengan derajat sudut dari titik utara. ... dapat dicari dengan melakukan interpolasi dengan ketentuan bahwa penyimpangan

= 1/tan 68013’14” x tg 97032’ x cos -73044’37.24” = -0.845778789

= 147.7554729 ( C-P ) = 147045’19.7” P = -73 0 44’37.24” +

C = 74000’42.46” : 15= 4j 36m 2.83d

Kulminasi = 12j 05m 45d + = 17j 01m 47.83d LMT

Selisih Bujur = 00j 28m 52d - = 16j 32m 55.83d WIB

Dibulatkan = 16j 33m WIB.

16j32m55.83d

6

Page 7: KERTAS KERJA PENENTUAN ARAH KIBLAT  · Web viewPengukuran dilakukan dengan derajat sudut dari titik utara. ... dapat dicari dengan melakukan interpolasi dengan ketentuan bahwa penyimpangan

LKERTAS KERJA PENENTUAN ARAH KIBLATOleh : Drs. HM. MA’MURI AS, M.HI.

D. Penentuan Arah Kiblat.

Masalah kiblat tidak lain adalah masalah arah, yakni arah kota Makkah. Arah kota Makkah dapat diketahui dari setiap titik di permukaan bumi ini, dengan melakukan suatu perhitungan, mengingat setiap titik dipermukaan bumi ini berada pada permukaan bola, maka penentuan arah kiblat dilakukan dengan Ilmu Ukur Segitiga Bola (Spherical Trigonometri). Pengukuran dilakukan dengan derajat sudut dari titik utara. Dengan demikian ada tiga buah titik yang harus dibuat yaitu :

4. Titik M, diletakkan di kota Makkah.5. Titik O, diletakkan di kota (tempat) yang akan ditentukan arah kiblatnya.6. Titik U, diletakkan di titik utara.

Titik M dan titik U adalah dua titik yang sifatnya tetap, tidak berubah-ubah. Titik M selalu berada di sebelah utara equator, dan titik U sebagai titik pusat (sumbu). Sedang titik O selalu berubah-ubah tempatnya, mungkin berada di sebelah utara equator dan kemungkinan pula berada di sebelah selatannya.

Bila ketiga titik itu dihubungkan dengan garis, maka terjadilah segitiga bola UOM, seperti pada gambar.

U

o

M m u

bm - bo

O

Ketiga sisinya diberi nama dengan huruf kecil dari nama sudut yang ada di hadapannya, yaitu sisi u, sisi o, dan sisi m.

Data yang diperlukan :Untuk menyelesaikan perhitungan arah kiblat, hanya diperlukan dua data yaitu :3. Lintang kota Makkah dan lintang tempat yang akan diukur arah kiblatnya.4. Bujur kota Makkah dan bujur tempat yang akan ditentukan arah kiblatnya.

___________________Kertas kerja disampaikan pada Pendidikan dan Pelatihan Hisab Rukyah Departemen Agama Kantor Kabupaten Sidoarjo, Tanggal 9 Juni 2010.

7

Page 8: KERTAS KERJA PENENTUAN ARAH KIBLAT  · Web viewPengukuran dilakukan dengan derajat sudut dari titik utara. ... dapat dicari dengan melakukan interpolasi dengan ketentuan bahwa penyimpangan

Kedua data tersebut dapat dicari dalam buku yang memuat daftar lintang ( p ) dan bujur ( L ), misalnya buku “Lintang dan Bujur Kota-kota Penting di Dunia” yang diterbitkan oleh Sumbangsih Offset, Yogyakarta. Buku ini merupakan reproduksi dari daftar lintang dan bujur yang disusun oleh PR. BOSS. Hanya saja khusus untuk kota Makkah terdapat koreksi yang dilakukan oleh Ustadz H. Sa’aduddin Djambek.

Untuk kota-kota yang tidak disebutkan dalam daftar tersebut, dapat dicari dengan melakukan interpolasi dengan ketentuan bahwa penyimpangan ke arah utara-selatan, tiap-tiap 111 km = 10. Sedangkan penyimpangan ke arah barat-timur, dapat dicari dengan rumus:

10 paralel = 111 km cos lintang

Rumus yang dipergunakan :

1. Cotg < UOM = Cos L0 tg LM - sin LO cos (bM – bO) sin (bM – bO)

4. Cotg < UOM = Cos LO tg LM + sin LO cos (bM – bO) Sin (bM – bO)

5. Cotg B = cotg b sin a – cos a cotg C Sin C

Contoh perhitungan :

3. Hitunglah arah kiblat kota Sidoarjo, jika diketahui :Lintang Tempat ( P ) = 7029’ SBujur Tempat ( L ) = 112043’ BTLintang Makkah ( P ) = 21025’ UBujur Makkah ( L ) = 39050’ BT

Cotg < UOM = cos 10 tg 1 M + sin 10 cos ( bM – bO ) Sin ( bM – bO )

Sif Tan (( cos -7029’ x tg 21025’+ sin 7029’x cos 72053’) / sin 72053’) = shif 0’” 24005’8.45”

Jadi arah kiblat kota Sidoarjo adalah :24005’8.45” di ukur dari titik Barat ke Utara, atau65054’51.55” di ukur dari titik Utara ke Barat, atau Azimuthnya294005’8.45” UTSB.

4. Arah kiblat kota Sidoarjo dengan rumus no : 3 yaitu :Cotg B = cotg b sin a – cos a cotg C Sin CDiketahui : a. 900 – lo = 900 – ( -7029’ ) = 97029’

b. 900 – lM = 900 – ( 21025’ ) = 68035’C. bM – bO = 112043’ – 39050’ = 72053’

B. Adalah arah kiblat yang dicari.

8

Page 9: KERTAS KERJA PENENTUAN ARAH KIBLAT  · Web viewPengukuran dilakukan dengan derajat sudut dari titik utara. ... dapat dicari dengan melakukan interpolasi dengan ketentuan bahwa penyimpangan

Shif Tan (( 1/tan 68035’ x sin 97029’) / sin 72053’ – cos 97029’ x 1/tan 72053’) = Shif 0’” 24005’8.45” Jadi arah kiblat kota Sidoarjo adalah :24005’8.45” di ukur dari titik Barat ke Utara ( dibulatkan ), atau65054’51.55” di ukur dari titik Utara ke Barat, atau Azimuthnya294005’8.45” UTSB.

Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa Arah Kiblat kota Sidoarjo Jawa Timur adalah : 24005’8.45” di ukur dari titik Barat ke Utara atau 65054’51.55” di ukur dari titik Utara ke Barat atau 294005’8.45” di ukur dari titik Utara, Timur, Selatan san Barat ( UTSB)

E. Pengukuran Kiblat berpedoman pada Titik Utara.

Setelah memperoleh data arah utara – selatan yang akurat, maka dapat diukur arah kiblatnya dengan bantuan busur derajat, rubu’ mujayyab, segi tiga siku-siku, Kompas atau dengan bantuan Theodolit.a). Dengan menggunakan busur derajat.

- Buatlah garis utara – selatan pada peralatan yang betul-betul datar.- Tentukan suatu titik pada garis tersebut, misalnya titik A.- Letakkan titik pusat busur derajat pada titik A.

- Impitkan garis tengah lengkungan busur dengan garis utara – selatan, arah utara menunjuk angka nol dengan lengkungan busur di arah barat.

- Hitung pada busur derajat nilai dari titik nol derajat ( titik utara ) sebanyak data arah kiblat kota tersebut ( dikira-kirakan ) kemudian berilah titik, misalnya K.

- Busur derajat diambil lalu hubungkan titik A dan K. AK adalah garis arah kibat untuk kota A.

U

B Titik I Titik II T

S

9

Page 10: KERTAS KERJA PENENTUAN ARAH KIBLAT  · Web viewPengukuran dilakukan dengan derajat sudut dari titik utara. ... dapat dicari dengan melakukan interpolasi dengan ketentuan bahwa penyimpangan

U Shaf

65054’51.55” KA’BAH

24005’8.45”

B T

Shaf S

b). Dengan menggunakan segi tiga siku.Buatlah garis arah utara-selatan pada peralatan yang betul-betul datar sepanjang

100 cm ( garis AB ).5. Dari titik B dibuat garis persis tegak lurus ke arah Barat.6. Dengan menggunakan perhitungan Geniometri, yaitu tg x0 X 100 cm, maka akan

diketahui panjang garis yang mengarah ke Barat yaitu Y cm ( AC ).7. Kemudian kedua ujung garis yang saling berpotongan tegak lurus itu yaitu titik

A dan titik C dihubungkan satu sama lain menjadi garis AC. Garis AC itulah merupakan arah kiblat untuk kota A.Menurut rumus geniometri adalah tg x0 = BC AB BC = tg x0 X AB BC = x X 100 cm BC = Y cmPerlu diketahui : Kalau pengukuran itu dilakukan di atas kertas, maka penyederhanaan 100 cm diperkecil menjadi sepersepuluhnya yaitu 10 cm.Misalnya : tg 65054’51.55” = BC AB BC = tg 65054’51.55” X AB BC = 2.237027763 X 100 cm BC = 223.7027763 cm BC = 224 cm ( dibulatkan ).

C

224 cm 65054’51.55”

S U A 100 cm B

F. Bayang-bayang Kiblat.

10

Page 11: KERTAS KERJA PENENTUAN ARAH KIBLAT  · Web viewPengukuran dilakukan dengan derajat sudut dari titik utara. ... dapat dicari dengan melakukan interpolasi dengan ketentuan bahwa penyimpangan

Untuk mengetahui pukul berapa suatu benda yang tegak lurus di halaman akan mengarahj atau membelakangi kiblat, maka perlu adanya perhitungan. Untuk mencari bayang-bayang arah kiblat, maka rumus yang dipergunakan adalah :Cotg P = cos b tg ACos ( C – P ) = cotg a tg b cos P

Keterangan ;1. P = Sudut Pembantu

C = Sudut waktu matahari, yaitu busur pada ewdaran harian matahari antara lingkaran meridian dengan titik pusat matahari yang sedang membuat bayang-bayang menunjuk ke arah kiblat.

A = Arah kiblat ( dihitung dari titik utara ke barat / timur.a = 900 – deklinasi matahari, yaitu jarak antara kutub utara dengan matahari

diukur sepanjang lingkaran deklinasi/lingkaran waktu.b = 900 – lintang tempat, yaitu jarak titik kutub utara dengan titik zenith.

2. Bila harga mutlak deklinasi matahari lebih besar darti harga mutlak ( 900 – A ) maka pada hari itu tidak akan terjadi bayang-bayang yang menunjuk ke arah kiblat, sebab antara lingkaran azimuth kiblat dengan lingkaran edaran harian matahari tidak berpotongan.

3. Bila harga deklinasi matahari sama dengan harga lintang tempat, maka matahari akan berkulminasi persis di titik zenith, artinya pada hari itu tidak akan terjadi bayang-bayang menunjuk ke arah kiblat, sebab pada titik zenithlah lingkaran azimuth kiblat berpotongan dengan lingkaran edaran harian matahari.

Contoh Perhitungan :Pukul berapa di Sidoarjo pada tanggal 12 Mei 2009, matahari membuat bayang-bayang mengarah atau membelakangi kiblat ?.Jika diketahui : p = -7029’

L = 112043’d = 22057’34”e = 00 menit 45 detik

Rumus : Cotg P = cos b tg ACos ( C – P ) = cotg a tg b cos P

Maka : a = 900 – deklinasi = 900 – ( 22057’34” ) = 67002’26”b = 900 – lintang tempat = 900 – ( -7029’) = 97029’A = 65054’51.55”

Cotg P = cos b tg A = cos 97029’ x tg 65054’51.55”

= -0.291345545= -3.432350407= -73.7567532= -73045’24.31”

Cos ( C-P ) = cotg a tg b cos P = cotg 67002’26” x tg 97029’ x cos -73045’24.31” = -0.902115036= 154.4374872

11

Page 12: KERTAS KERJA PENENTUAN ARAH KIBLAT  · Web viewPengukuran dilakukan dengan derajat sudut dari titik utara. ... dapat dicari dengan melakukan interpolasi dengan ketentuan bahwa penyimpangan

( C-P ) = 154026’14.9” P = -73 0 45’24.31” +

C1 = 80040’50.64” : 15= 5j 22m 43.38d

Kulminasi = 11j 59m 15d + = 17j 21m 58.58d LMT

Selisih Bujur = 00j 30m 52d - = 16j 51m 6.38d WIB

Dibulatkan = 16j 51m WIB.

16j51m6.38d

KERTAS KERJA PENENTUAN ARAH KIBLATOleh : Drs. HM. MA’MURI AS, M.HI.

12

Page 13: KERTAS KERJA PENENTUAN ARAH KIBLAT  · Web viewPengukuran dilakukan dengan derajat sudut dari titik utara. ... dapat dicari dengan melakukan interpolasi dengan ketentuan bahwa penyimpangan

A. Penentuan Arah Kiblat.

Masalah kiblat tidak lain adalah masalah arah, yakni arah kota Makkah. Arah kota Makkah dapat diketahui dari setiap titik di permukaan bumi ini, dengan melakukan suatu perhitungan, mengingat setiap titik dipermukaan bumi ini berada pada permukaan bola, maka penentuan arah kiblat dilakukan dengan Ilmu Ukur Segitiga Bola (Spherical Trigonometri). Pengukuran dilakukan dengan derajat sudut dari titik utara. Dengan demikian ada tiga buah titik yang harus dibuat yaitu :

7. Titik M, diletakkan di kota Makkah.8. Titik O, diletakkan di kota (tempat) yang akan ditentukan arah kiblatnya.9. Titik U, diletakkan di titik utara.

Titik M dan titik U adalah dua titik yang sifatnya tetap, tidak berubah-ubah. Titik M selalu berada di sebelah utara equator, dan titik U sebagai titik pusat (sumbu). Sedang titik O selalu berubah-ubah tempatnya, mungkin berada di sebelah utara equator dan kemungkinan pula berada di sebelah selatannya.

Bila ketiga titik itu dihubungkan dengan garis, maka terjadilah segitiga bola UOM, seperti pada gambar.

U

o

M m u

bm - bo O

Ketiga sisinya diberi nama dengan huruf kecil dari nama sudut yang ada di hadapannya, yaitu sisi u, sisi o, dan sisi m.

Data yang diperlukan : Untuk menyelesaikan perhitungan arah kiblat hanya diperlukan dua data yaitu :1. Lintang kota Makkah dan lintang tempat yang akan diukur arah kiblatnya.2. Bujur kota Makkah dan bujur tempat yang akan ditentukan arah kiblatnya.

___________________Kertas kerja disampaikan pada Orientasi dan Pembinaan Hisab dan Rukyah Departemen Agama Kantor Wilayah Prop. Jawa Timur, Tanggal 18 Juni 2009.Kedua data tersebut dapat dicari dalam buku yang memuat daftar lintang ( p ) dan bujur ( L ), misalnya buku “Lintang dan Bujur Kota-kota Penting di Dunia” yang diterbitkan oleh Sumbangsih Offset, Yogyakarta. Buku ini merupakan reproduksi

13

Page 14: KERTAS KERJA PENENTUAN ARAH KIBLAT  · Web viewPengukuran dilakukan dengan derajat sudut dari titik utara. ... dapat dicari dengan melakukan interpolasi dengan ketentuan bahwa penyimpangan

dari daftar lintang dan bujur yang disusun oleh PR. BOSS. Hanya saja khusus untuk kota Makkah terdapat koreksi yang dilakukan oleh Ustadz H. Sa’aduddin Djambek.

Untuk kota-kota yang tidak disebutkan dalam daftar tersebut, dapat dicari dengan melakukan interpolasi dengan ketentuan bahwa penyimpangan ke arah utara-selatan, tiap-tiap 111 km = 10. Sedangkan penyimpangan ke arah barat-timur, dapat dicari dengan rumus:

10 paralel = 111 km cos lintang

Rumus yang dipergunakan :

1. Cotg < UOM = Cos L0 tg LM - sin LO cos (bM – bO) sin (bM – bO)

2. Cotg < UOM = Cos LO tg LM + sin LO cos (bM – bO) Sin (bM – bO)

3. Cotg B = cotg b sin a – cos a cotg C Sin C

Contoh perhitungan :

1. Hitunglah arah kiblat kota Surabaya, jika diketahui :Lintang Tempat ( P ) = 7015’ SBujur Tempat ( L ) = 112045’ BTLintang Makkah ( P ) = 21025’ UBujur Makkah ( L ) = 39050’ BT

Cotg < UOM = cos 10 tg 1 M + sin 10 cos ( bM – bO ) Sin ( bM – bO )

Sif Tan (( cos -7015’ x tg 21025’+ sin 72055’x cos 72055’) / sin 72055’) = shif 0’” 24001’45.03”

Jadi arah kiblat kota Surabaya adalah :24002’ di ukur dari titik Barat ke Utara, atau65058’ di ukur dari titik Utara ke Barat, atau Azimuthnya294002’ UTSB.

2. Arah kiblat kota Surabaya dengan rumus no : 3 yaitu :Cotg B = cotg b sin a – cos a cotg C Sin CDiketahui : a. 900 – lo = 900 – ( -7015’ ) = 97015’

b. 900 – lM = 900 – ( 21025’ ) = 68035’C. bM – bO = 112045’ – 39050’ = 72055’

B. Adalah arah kiblat yang dicari.Shif Tan (( 1/tan 68035’ x sin 97015’) / sin 72055’ – cos 97015’ x 1/tan 72055’) = Shif 0’” 24001’45.03”

14

Page 15: KERTAS KERJA PENENTUAN ARAH KIBLAT  · Web viewPengukuran dilakukan dengan derajat sudut dari titik utara. ... dapat dicari dengan melakukan interpolasi dengan ketentuan bahwa penyimpangan

Jadi arah kiblat kota Surabaya adalah :24002’ di ukur dari titik Barat ke Utara ( dibulatkan ), atau65058’ di ukur dari titik Utara ke Barat, atau Azimuthnya294002’ UTSB.

Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa Arah Kiblat kota Surabaya adalah : 24001’45.03” di ukur dari titik Barat ke Utara atau 65058’14.97” di ukur dari titik Utara ke Barat atau 294001’45.03” di ukur dari titik Utara, Timur, Selatan san Barat ( UTSB)

B. Pengukuran Kiblat berpedoman pada Titik Utara.

Setelah memperoleh data arah utara – selatan yang akurat, maka dapat diukur arah kiblatnya dengan bantuan busur derajat, rubu’ mujayyab, segi tiga siku-siku, Kompas atau dengan bantuan Theodolit.a). Dengan menggunakan busur derajat.

- Buatlah garis utara – selatan pada peralatan yang betul-betul datar.- Tentukan suatu titik pada garis tersebut, misalnya titik A.- Letakkan titik pusat busur derajat pada titik A.

- Impitkan garis tengah lengkungan busur dengan garis utara – selatan, arah utara menunjuk angka nol dengan lengkungan busur di arah barat.

- Hitung pada busur derajat nilai dari titik nol derajat ( titik utara ) sebanyak data arah kiblat kota tersebut ( dikira-kirakan ) kemudian berilah titik, misalnya K.

- Busur derajat diambil lalu hubungkan titik A dan K. AK adalah garis arah kibat untuk kota A.

U

B Titik I Titik II T

S

U Shaf

15

Page 16: KERTAS KERJA PENENTUAN ARAH KIBLAT  · Web viewPengukuran dilakukan dengan derajat sudut dari titik utara. ... dapat dicari dengan melakukan interpolasi dengan ketentuan bahwa penyimpangan

65058’14.97” KA’BAH

24001'45.03”

B T

Shaf S

b). Dengan menggunakan segi tiga siku.Buatlah garis arah utara-selatan pada peralatan yang betul-betul datar sepanjang

100 cm ( garis AB ).8. Dari titik B dibuat garis persis tegak lurus ke arah Barat.9. Dengan menggunakan perhitungan Geniometri, yaitu tg x0 X 100 cm, maka

diketahui panjang garis yang mengarah ke Barat yaitu Y cm ( garis AC ).10. Kemudian kedua ujung garis yang saling berpotongan tegak lurus itu yaitu titik

A dan titik C dihubungkan satu sama lain menjadi garis AC. Garis AC itulah merupakan arah kiblat untuk kota A.Menurut rumus geniometri adalah tg x0 = BC AB BC = tg x0 X AB BC = x X 100 cm BC = Y cmPerlu diketahui : Kalau pengukuran itu dilakukan di atas kertas, maka penyederhanaan 100 cm diperkecil menjadi sepersepuluhnya yaitu 10 cm.Misalnya : tg 65058’14.97” = BC AB BC = tg 65058’14.97” X AB BC = 2.242962339 X 100 cm BC = 224.2962339 cm BC = 224 cm ( dibulatkan ).

C

224.29 cm 65058’14.97”

S U A 100 cm B

C. Bayang-bayang Kiblat.

16

Page 17: KERTAS KERJA PENENTUAN ARAH KIBLAT  · Web viewPengukuran dilakukan dengan derajat sudut dari titik utara. ... dapat dicari dengan melakukan interpolasi dengan ketentuan bahwa penyimpangan

Untuk mengetahui pukul berapa suatu benda yang tegak lurus di halaman akan mengarahj atau membelakangi kiblat, maka perlu adanya perhitungan. Untuk mencari bayang-bayang arah kiblat, maka rumus yang dipergunakan adalah :Cotg P = cos b tg ACos ( C – P ) = cotg a tg b cos P

Keterangan ;1. P = Sudut Pembantu

C = Sudut waktu matahari, yaitu busur pada ewdaran harian matahari antara lingkaran meridian dengan titik pusat matahari yang sedang membuat bayang-bayang menunjuk ke arah kiblat.

A = Arah kiblat ( dihitung dari titik utara ke barat / timur.a = 900 – deklinasi matahari, yaitu jarak antara kutub utara dengan matahari

diukur sepanjang lingkaran deklinasi/lingkaran waktu.b = 900 – lintang tempat, yaitu jarak titik kutub utara dengan titik zenith.

2. Bila harga mutlak deklinasi matahari lebih besar darti harga mutlak ( 900 – A ) maka pada hari itu tidak akan terjadi bayang-bayang yang menunjuk ke arah kiblat, sebab antara lingkaran azimuth kiblat dengan lingkaran edaran harian matahari tidak berpotongan.

11. Bila harga deklinasi matahari sama dengan harga lintang tempat, maka matahari akan berkulminasi persis di titik zenith, artinya pada hari itu tidak akan terjadi bayang-bayang menunjuk ke arah kiblat, sebab pada titik zenithlah lingkaran azimuth kiblat berpotongan dengan lingkaran edaran harian matahari.

Contoh Perhitungan :Pukul berapa di Surabaya pada tanggal 18 Juni 2009, matahari membuat bayang-bayang mengarah atau membelakangi kiblat ?.Jika diketahui : p = -7015’

L = 112045’d = 23024’47”e = -01 menit 08 detik

Rumus : Cotg P = cos b tg ACos ( C – P ) = cotg a tg b cos P

Maka : a = 900 – deklinasi = 900 – ( 23024’47” ) = 66035’13”b = 900 – lintang tempat = 900 – ( -7015’) = 97015’A = 65058’14.97”

Cotg P = cos b tg A = cos 97015’ x tg 65058’14.97”

= -0.283059535= -3.5328257= -74.19532881= -74011’43.18”

Cos ( C-P ) = cotg a tg b cos P= cotg 66035’13” x tg 97015’ x cos -74011’43.18”= -0.927035631= 157.9773404

( C-P ) = 157058’38.4”

17

Page 18: KERTAS KERJA PENENTUAN ARAH KIBLAT  · Web viewPengukuran dilakukan dengan derajat sudut dari titik utara. ... dapat dicari dengan melakukan interpolasi dengan ketentuan bahwa penyimpangan

P = -74 0 11’43.18” + C1 = 83046’55.25” : 15

= 5j 35m 7.68dKulminasi = 12j 01m 08d +

= 17j36m 15.68d LMTSelisih Bujur = 00j 31m 00d -

= 17j 05m 15.68d WIBDibulatkan = 17j 05m WIB.

17j05m15.68d

KERTAS KERJA PENENTUAN ARAH KIBLATOleh : Drs. HM. MA’MURI AS, M.HI.

18

Page 19: KERTAS KERJA PENENTUAN ARAH KIBLAT  · Web viewPengukuran dilakukan dengan derajat sudut dari titik utara. ... dapat dicari dengan melakukan interpolasi dengan ketentuan bahwa penyimpangan

A. Penentuan Arah Kiblat.

Masalah kiblat tidak lain adalah masalah arah, yakni arah kota Makkah. Arah kota Makkah dapat diketahui dari setiap titik di permukaan bumi ini, dengan melakukan suatu perhitungan, mengingat setiap titik dipermukaan bumi ini berada pada permukaan bola, maka penentuan arah kiblat dilakukan dengan Ilmu Ukur Segitiga Bola (Spherical Trigonometri). Pengukuran dilakukan dengan derajat sudut dari titik utara. Dengan demikian ada tiga buah titik yang harus dibuat yaitu :

1. Titik M, diletakkan di kota Makkah.2. Titik O, diletakkan di kota (tempat) yang akan ditentukan arah kiblatnya.3. Titik U, diletakkan di titik utara.

Titik M dan titik U adalah dua titik yang sifatnya tetap, tidak berubah-ubah. Titik M selalu berada di sebelah utara equator, dan titik U sebagai titik pusat (sumbu). Sedang titik O selalu berubah-ubah tempatnya, mungkin berada di sebelah utara equator dan kemungkinan pula berada di sebelah selatannya.

Bila ketiga titik itu dihubungkan dengan garis, maka terjadilah segitiga bola UOM, seperti pada gambar.

U

o

M m u

bm - bo O

Ketiga sisinya diberi nama dengan huruf kecil dari nama sudut yang ada di hadapannya, yaitu sisi u, sisi o, dan sisi m.

Data yang diperlukan :Untuk menyelesaikan perhitungan arah kiblat hanya diperlukan dua data yaitu :

1. Lintang kota Makkah dan lintang tempat yang akan diukur arah kiblatnya. 2. Bujur kota Makkah dan bujur tempat yang akan ditentukan arah kiblatnya.

___________________Kertas kerja disampaikan pada Pendidikan dan Pelatihan Hisab dan Rukyah Pondok Pesantren Al- Amin Mojokerto Jawa Timur, Tanggal 29 April 2010.Kedua data tersebut dapat dicari dalam buku yang memuat daftar lintang ( p ) dan bujur ( L ), misalnya buku “Lintang dan Bujur Kota-kota Penting di Dunia” yang diterbitkan oleh Sumbangsih Offset, Yogyakarta. Buku ini merupakan reproduksi

19

Page 20: KERTAS KERJA PENENTUAN ARAH KIBLAT  · Web viewPengukuran dilakukan dengan derajat sudut dari titik utara. ... dapat dicari dengan melakukan interpolasi dengan ketentuan bahwa penyimpangan

dari daftar lintang dan bujur yang disusun oleh PR. BOSS. Hanya saja khusus untuk kota Makkah terdapat koreksi yang dilakukan oleh Ustadz H. Sa’aduddin Djambek.

Untuk kota-kota yang tidak disebutkan dalam daftar tersebut, dapat dicari dengan melakukan interpolasi dengan ketentuan bahwa penyimpangan ke arah utara-selatan, tiap-tiap 111 km = 10. Sedangkan penyimpangan ke arah barat-timur, dapat dicari dengan rumus:

10 paralel = 111 km cos lintang

Rumus yang dipergunakan :

1. Cotg < UOM = Cos L0 tg LM - sin LO cos (bM – bO) sin (bM – bO)

2. Cotg < UOM = Cos LO tg LM + sin LO cos (bM – bO) Sin (bM – bO)

3. Cotg B = cotg b sin a – cos a cotg C Sin C

Contoh perhitungan :

1. Hitunglah arah kiblat kota Mojokerto, jika diketahui :Lintang Tempat ( P ) = 7028’ SBujur Tempat ( L ) = 112026’ BTLintang Makkah ( P ) = 21025’ UBujur Makkah ( L ) = 39050’ BT

Cotg < UOM = cos 10 tg 1 M + sin 10 cos ( bM – bO ) Sin ( bM – bO )

Tan-1 (( cos -7028’ x tg 21025’+ sin 7028’x cos 72036’) / sin 72036’) = shif 0’” 24008’44.44”

Jadi arah kiblat kota Mojokerto adalah :24009’ di ukur dari titik Barat ke Utara, atau65051’ di ukur dari titik Utara ke Barat, atau Azimuthnya294009’ UTSB.

2. Arah kiblat kota Mojokerto dengan rumus no : 3 yaitu :Cotg B = cotg b sin a – cos a cotg C Sin CDiketahui : a. 900 – lo = 900 – ( -7028’ ) = 97028’

b. 900 – lM = 900 – ( 21025’ ) = 68035’C. bM – bO = 112026’ – 39050’ = 72036’

B. Adalah arah kiblat yang dicari.Shif Tan (( 1/tan 68035’ x sin 97028’) / sin 72036’ – cos 97028’ x 1/tan 72036’) = Shif 0’” 24008’44.44”

20

Page 21: KERTAS KERJA PENENTUAN ARAH KIBLAT  · Web viewPengukuran dilakukan dengan derajat sudut dari titik utara. ... dapat dicari dengan melakukan interpolasi dengan ketentuan bahwa penyimpangan

Jadi arah kiblat kota Mojokerto adalah :24009’ di ukur dari titik Barat ke Utara ( dibulatkan ), atau65051’ di ukur dari titik Utara ke Barat, atau Azimuthnya294009’ UTSB.

Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa Arah Kiblat kota Surabaya adalah : 24008’44.44” di ukur dari titik Barat ke Utara atau 65051’15.56” di ukur dari titik Utara ke Barat atau 294008’44.44” di ukur dari titik Utara, Timur, Selatan san Barat ( UTSB)

B. Pengukuran Kiblat berpedoman pada Titik Utara.

Setelah memperoleh data arah utara – selatan yang akurat, maka dapat diukur arah kiblatnya dengan bantuan busur derajat, rubu’ mujayyab, segi tiga siku-siku, Kompas atau dengan bantuan Theodolit.a). Dengan menggunakan busur derajat.

- Buatlah garis utara – selatan pada peralatan yang betul-betul datar.- Tentukan suatu titik pada garis tersebut, misalnya titik A.- Letakkan titik pusat busur derajat pada titik A.

- Impitkan garis tengah lengkungan busur dengan garis utara – selatan, arah utara menunjuk angka nol dengan lengkungan busur di arah barat.

- Hitung pada busur derajat nilai dari titik nol derajat ( titik utara ) sebanyak data arah kiblat kota tersebut ( dikira-kirakan ) kemudian berilah titik, misalnya K.

- Busur derajat diambil lalu hubungkan titik A dan K. AK adalah garis arah kibat untuk kota A.

U

B Titik I Titik II T

S

U Shaf

21

Page 22: KERTAS KERJA PENENTUAN ARAH KIBLAT  · Web viewPengukuran dilakukan dengan derajat sudut dari titik utara. ... dapat dicari dengan melakukan interpolasi dengan ketentuan bahwa penyimpangan

65051’15.56” KA’BAH

24008'44.44”

B T

Shaf S

b). Dengan menggunakan segi tiga siku.Buatlah garis arah utara-selatan pada peralatan yang betul-betul datar sepanjang

100 cm ( garis AB ).1. Dari titik B dibuat garis persis tegak lurus ke arah Barat.2. Dengan menggunakan perhitungan Geniometri, yaitu tg x0 X 100 cm, maka

diketahui panjang garis yang mengarah ke Barat yaitu Y cm ( garis AC ).3. Kemudian kedua ujung garis yang saling berpotongan tegak lurus itu yaitu

titik A dan titik C dihubungkan satu sama lain menjadi garis AC. Garis AC itulah merupakan arah kiblat untuk kota A.

Menurut rumus geniometri adalah tg x0 = BC AB BC = tg x0 X AB BC = x X 100 cm BC = Y cmPerlu diketahui : Kalau pengukuran itu dilakukan di atas kertas, maka penyederhanaan 100 cm diperkecil menjadi sepersepuluhnya yaitu 10 cm.Misalnya : tg 65051’15.56” = BC AB BC = tg 65051’15.56” X AB BC = 2.230755064 X 100 cm BC = 223.0755064 cm BC = 223 cm ( dibulatkan ).

C

223 cm 65051’15.56”

S U A 100 cm B

C. Bayang-bayang Kiblat.

22

Page 23: KERTAS KERJA PENENTUAN ARAH KIBLAT  · Web viewPengukuran dilakukan dengan derajat sudut dari titik utara. ... dapat dicari dengan melakukan interpolasi dengan ketentuan bahwa penyimpangan

Untuk mengetahui pukul berapa suatu benda yang tegak lurus di halaman akan mengarahj atau membelakangi kiblat, maka perlu adanya perhitungan. Untuk mencari bayang-bayang arah kiblat, maka rumus yang dipergunakan adalah :Cotg P = cos b tg ACos ( C – P ) = cotg a tg b cos P

Keterangan ;1. P = Sudut Pembantu

C = Sudut waktu matahari, yaitu busur pada ewdaran harian matahari antara lingkaran meridian dengan titik pusat matahari yang sedang membuat bayang-bayang menunjuk ke arah kiblat.

A = Arah kiblat ( dihitung dari titik utara ke barat / timur.a = 900 – deklinasi matahari, yaitu jarak antara kutub utara dengan matahari

diukur sepanjang lingkaran deklinasi/lingkaran waktu.b = 900 – lintang tempat, yaitu jarak titik kutub utara dengan titik zenith.

2. Bila harga mutlak deklinasi matahari lebih besar darti harga mutlak ( 900 – A ) maka pada hari itu tidak akan terjadi bayang-bayang yang menunjuk ke arah kiblat, sebab antara lingkaran azimuth kiblat dengan lingkaran edaran harian matahari tidak berpotongan.

3. Bila harga deklinasi matahari sama dengan harga lintang tempat, maka matahari akan berkulminasi persis di titik zenith, artinya pada hari itu tidak akan terjadi bayang-bayang menunjuk ke arah kiblat, sebab pada titik zenithlah lingkaran azimuth kiblat berpotongan dengan lingkaran edaran harian matahari.

Contoh Perhitungan :Pukul berapa di Mojokerto pada tanggal 27 April 2010, matahari membuat bayang-bayang mengarah atau membelakangi kiblat ?.Jika diketahui : p = -7028’

L = 112026’d = 13056’29”e = 02 menit 23 detik

Rumus : Cotg P = cos b tg ACos ( C – P ) = cotg a tg b cos P

Maka : a = 900 – deklinasi = 900 – ( 13056’9” ) = 76003’31”b = 900 – lintang tempat = 900 – ( -7028’) = 97028’A = 65051’15.56”

Cotg P = cos b tg A = cos 97028’ x tg 65051’15.56”

= -0.289885217= -3.449641242= -73.83390757= -73050’2.07”

Cos ( C-P ) = cotg a tg b cos P= cotg 76003’31” x tg 97028’ x cos -73050’2.07”= -0.527359864= 121.8272444

( C-P ) = 121049’38”

23

Page 24: KERTAS KERJA PENENTUAN ARAH KIBLAT  · Web viewPengukuran dilakukan dengan derajat sudut dari titik utara. ... dapat dicari dengan melakukan interpolasi dengan ketentuan bahwa penyimpangan

P = -73 0 50’2.07” + C1 = 47059’36.01” / 15

= 3j 11m 58.4d Kulminasi = 11j 57m 37.00d +

= 15j 09m 35.4d LMTSelisih Bujur = 00j 29m 44d -

= 14j 39m 51.4d WIBDibulatkan = 14j 40m WIB.

14j39m51.4d

24