kerjasama turki dan rusia dalam pengadaan...

87
KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN SISTEM PERTAHANAN UDARA RUDAL S-400 Tahun 2017 Skripsi Diajukan Untuk Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Omi Ngabekti 1113113000042 PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Upload: vucong

Post on 25-Apr-2019

242 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN SISTEM

PERTAHANAN UDARA RUDAL S-400

Tahun 2017

Skripsi

Diajukan Untuk Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Omi Ngabekti

1113113000042

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

i

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul:

KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN SISTEM

PERTAHANAN UDARA RUDAL S-400 TAHUN 2017

1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 13 September 2018

Omi Ngabekti

Page 3: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama : Omi Ngabekti

NIM : 1113113000042

Program Studi : Hubungan Internasional

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN SISTEM

PERTAHANAN UDARA RUDAL S-400 TAHUN 2017

Dan telah memenuhi syarat untuk diuji.

Jakarta, 10 Juli 2018

Mengetahui, Menyetujui,

Ketua Program Studi Pembimbing

Ahmad Al Fajri, M.A Rahmi Fitriyanti, M.Si

NIP. NIP. 197709142011012004

Page 4: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI

KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN SISTEM

PERTAHANAN UDARA RUDAL S-400 TAHUN 2017

Oleh

Omi Ngabekti

1113113000042

Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 13

September 2018. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Hubungan Internasional.

Ketua, Sekertaris,

Ahmad Al Fajri, M.A Eva Mushoffa, MHSPS

NIP. NIP.

Penguji I, Penguji II,

Irfan Hutagalung, LL.M Ahmad Al Fajri, M.A

NIP. NIP.

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 13 September 2018

Ketua Program Studi Hubungan Internasional,

FISIP UIN Jakarta,

Ahmad Alfajri, M.A

NIP.

Page 5: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

iv

ABSTRAK

Skripsi ini bertujuan untuk menganalisa kerjasama Turki dan Rusia dalam

pengadaan senjata sistem pertahanan udara rudal S-400 tahun 2017. Hal yang

menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah ketika Turki dan Rusia melakukan

kerjasama ini, ditengah berbagai pertentangan kedua belah pihak. Turki yang

merupakan anggota NATO, mendapat reaksi keras dari negara anggota NATO

lainnya. Turki beralasan keputusannya ini adalah demi menjaga wilayahnya dari

ancaman musuh. Sistem senjata ini berkategori sebagai surface to air missile (SAM)

yang merupakan sistem dengan senjata rudal yang diluncurkan dari darat untuk

menghalau ancaman musuh yang datang dari udara. Turki pada dasarnya memiliki

beberapa opsi dari beberapa negara lain dalam membeli sistem pertahanan udara

untuk mengamankan wilayahnya.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan deskriptif analitis.

Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari berbagai sumber yang

didapatkan melului studi pustaka ke berbagai perpustakaan. Selain itu, didapatkan

juga berupa artikel dan berita online, serta berbagai sumber lainnya. Penelitian ini

menggunakan teori Neorealisme dan Model Pilihan Rasional sebagai alat analisanya.

Hasil dari penelitian ilmiah ini didapatkan jawaban bahwa ada dua faktor utama yang

melatarbelakangi Turki untuk memutuskan membeli sistem S-400 dari Rusia. Faktor

yang pertama adalah Turki yang merasa terancam keamanannya yang datang dari luar

mengharuskannya untuk berusaha dapat menjamin kemanan wilayahnya. Hal ini

mengarahkan Turki untuk memilih senjata yang mumpuni dan sesuai dengan

kebutuhan negaranya. Atas dasar itulah Turki memutuskan untuk memilih sistem S-

400 untuk menjadi bagian dari pertahanannya. Faktor kedua adalah untuk menjaga

kepentingan nasionalnya dengan berusaha meningkatkan ketahanan dan kemampuan

nasional Turki. Selama ini Rusia kerap menekan Turki melalui Suriah dan isu Kurdi.

Dengan terjalinnya hubungan yang erat antara Turki dan Rusia, Turki telah berkurang

ancamannya dan kini Rusia berada di sisi Turki dalam percaturan politik dan

keamanan internasional.

.

Kata kunci : Turki, Rusia, NATO, S-400, SAM, Neorealisme, Model Aktor Rasional

Page 6: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrrahim, segala puji dan syukur selalu penulis ucapkan

kepada Allah swt atas segala rakhmat dan nikmatnya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam tak lupa dihaturkan kepada Nabi

Muhammad saw.

Dalam pengerjaan skripsi ini, penulis telah melibatkan beberapa pihak yang

sangat membantu dalam banyak hal. Oleh sebab itu, disini penulis sampaikan rasa

terima kasih sedalam-dalamnya kepada :

1. Keluarga penulis, Bapak Kusaeri dan Ibu Suwatni, kakak Nur Azizah dan

Nina Agustina serta kakak ipar M. Arif Sukmawan yang selalu memberikan

semangat, doa, dukungan, cinta, nasehat kepada penulis, hingga skripsi ini

dapat terselesaikan,

2. Bapak Ahmad Al Fajri, M.A, selaku Ketua Program Studi Hubungan

Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah menyetujui permohonan penyusunan skripsi,

3. Ibu Rahmi Fitriyanti, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah

membimbing dalam penyusunan skripsi ini dari awal seminar proposal hingga

selesai,

4. Dosen-dosen Hubungan Internasional UIN Jakarta. Terima kasih atas segala

ilmu yang telah diberikan selama masa perkuliahan,

Page 7: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

vi

5. Seluruh sahabat penulis, Anam, Cici, Deki, Dimas, Dudu, Frando, Redi, Risky

dan Tesar yang terus menemani dari masa SMA,

6. Teman – teman HI-B, Alif, Auzan, Dewo dan Celo yang telah menemani

penulis selama masa perkuliahan.

7. Kawan – kawan HI-2013, Daus, Day, Faizal, Fikri, Faris, Terima kasih atas

dukungannya.

8. Sahabat-sahabat lainnya dan teman-teman HI UIN Jakarta angkatan 2013

yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu. Terima kasih telah memberikan

energi positif kepada penulis selama masa perkuliahan.

Penulis berharap segala dukungan dan bantuan ini mendapatkan balasan dari

Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, kritik

dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa

mendatang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi setiap

pembacanya dan bagi perkembangan studi Hubungan Internasional

Jakarta, 13 September 2018

Omi Ngabekti

Page 8: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

vii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME………………………………………. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI…………………………………… ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI…………………………………. iii

ABSTRAK……………………………………………………………………….. iv

KATA PENGANTAR……………………………………………………………. v

DAFTAR ISI……………………………………………………………………. vii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………….. ix

DAFTAR SINGKATAN…………………………………………………………. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah……...………………….……………………………. 1

B. Pertanyaan Penelitian……………………………………………………. 8

C. Tujuan Penelitian……...……………………………………….……….. 8

D. Tinjauan Pustaka………..………………………………………..……… 9

E. Kerangka Teoritis…...………………………………………….………… 11

a. Neorealisme…………….……………………………….…………..... 11

b. Model Aktor Rasional………..………………………………………… 14

F. Metode Penelitian….…………………………………………………… 15

G. Sistematika Penulisan…….……………………………………………. 16

Page 9: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

viii

BAB II. KEKUATAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN UDARA TURKI

A. Hubungan Turki dan Rusia…………..…………………………………. 19

B. Dinamika Keamanan Turki……….…..………………………………… 24

1. Konflik Suriah…………………..………………………………. 25

2. Permasalahan Kurdi……………..……………………………… 26

3. Insiden Penembakan Pesawat Tempur SU-24 Rusia…...………. 28

C. Kekuatan Pertahanan Udara Turki……………………………………… 34

BAB III SPESIFIKASI DAN PENGEMBANGAN SISTEM PERTAHANAN

UDARA RUSIA

A. Perkembangan Sistem Senjata Pertahanan Udara di Rusia……………. 30

B. Spesifikasi dan Pengembangan Sistem Rudal S-400…………………… 45

BAB IV ANALISA KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM

PENGADAAN SISTEM RUDAL S-400

A. Turki Membutuhkan Senjata yang Mampu Untuk Melindunginya dari

Ancaman Keamanan …………………………………………………… 52

B. Strategi Turki Untuk Menjaga Kepentingan Nasionalnya …………….. 57

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………….. 65

B. Saran………………………………………………………………..….. 68

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. xi

LAMPIRAN………………………………………………………………….... xvi

Page 10: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.A.1 Sistem Pertahanan Udara Rudal S-400…………………….. 2

Gambar III.B.1 Spesifikasi Sistem Pertahanan Udara Rudal S-400 …..….. 46

Gambar III.B.2 Negara Pengguna dan Pengguna Potensial Sistem S-400….. 50

Page 11: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

x

DAFTAR SINGKATAN

AS Amerika Serikat

FSA Free Syrian Army

GDP Gross Domestic Product

ICBM Inter-Continental Ballistic Missile

ISIS Islamic State of Iraq and Syria

NATO North Atlantic Treaty Organization

PKK Partiya Karkaren Kurdistan (Partai Pekerja Kurdi)

PYD Partiya Yekitiya Demokrat (Partai Persatuan Demokratik)

SAM Surface to Air Missile

THAAD Transmission of High Altitude Area Defense

USD United States Dollar

YPG Yekineyen Parastina Gel

Page 12: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Pada 12 September 2017, Turki menandatangani kesepakatan kerjasama

pengadaan senjata sistem pertahanan udara rudal S-400 dengan Rusia. Turki akan

menggunakan sistem ini untuk melindungi wilayahnya dari gangguan luar yang

datang dari udara. Ancaman besar masih menghadang Turki di depan perbatasan

negaranya dengan Suriah. Konflik Suriah yang kemudian semakin besar dengan

munculnya Islamic State of Syria and Iraq (ISIS) dan berbagai kelompok lainnya

telah membuat Turki merasa harus memperkuat diri.1

Senjata sistem pertahanan udara rudal S-400 merupakan sistem rudal canggih

dalam kategori surface to air missile (SAM) yang dirancang untuk menghancurkan

berbagai obyek di udara, seperti pesawat tempur, rudal balistik dan berbagai macam

lainnya. Sistem ini dikembangkan dan diproduksi oleh Rusia. Sistem S-400 ini mulai

digunakan angkatan bersenjata Rusia pada tahun 2007. S-400 merupakan

pengembangan lanjutan dari pendahulunya yaitu S-200 dan S-300.2

Keputusan Turki untuk membeli senjata ini memunculkan reaksi keras dari

berbagai negara anggota NATO. Banyak negara anggota NATO yang menyayangkan

1 “Turkey Wants Russia’s S400 Air Defense System”, National Interest, diungah pada 9 Maret

2018, diakses pada 26 Maret 2018, tersedia di laman: http://nationalinterest.org/blog/thebuzz/turkey-

wants-russias-s-400-air-defense-system-24821. 2 “S-400”, CSIS, diungah pada 5 April 2017, diakses pada 26 Maret 2018, tersedia di laman:

https://missilethreat.csis.org/defsys/s-400-triumf/.

Page 13: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

2

bahkan mengecam keputusan Turki tersebut. Protes keras dilayangkan ke Turki dan

menyatakan keputusan Turki tersebut adalah penghinaan bagi NATO.3 Namun, Turki

menjadikan Yunani sebagai pembenaran tindakannya untuk membeli sistem

pertahanan udara dari Rusia. NATO tidak beraksi ketika Yunani membeli sistem S-

300 dari Rusia.4

Gambar I.A.1 Sistem Pertahanan Udara Rudal S-400

Sumber: Reuters5

3 Gonul Tol, Nilsu Goren, Turkey’s Quest for Air Defense: Is The S-400 Deal a Pivot to Russia?,

(Middle East Institute, 2015). Hal 6 4 Can Kasapoglu, Turkey’s S-400 Dilemma, (EDAM Foreign Policy and Security, 2017), hal 6

5 “Turkey, Russia Sign Deal on Supply of S-400”, Reuters, diungah pada 29 Desember 2017,

diakses pada 26 Maret 2018, tersedia di laman: https://www.reuters.com/article/us-russia-turkey-

missiles/turkey-russia-sign-deal-on-supply-of-s-400-missiles-idUSKBN1EN0T5

Page 14: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

3

Turki menyatakan bahwa saat ini sedang mengalami berbagai ancaman dari

luar. Oleh karena itu, Turki merasa perlu untuk memperkuat diri demi menjaga

keamanan dan kedaulatannya. Turki belum memiliki sistem pertahanan udara sendiri

dan Rusia adalah negara yang bersedia menjual senjatanya ke Turki.6

Rudal S-400 merupakan senjata canggih yang mampu menghancurkan serangan

lawan secara akurat dan efektif. Radar dari sistem rudal ini diklaim mampu

menjangkau jarak sejauh 600km dan dapat menghancurkan target dalam jarak 250km.

Rudal ini juga dapat menghancurkan rudal balistik pada jarak 60km.7

Nilai kontrak pembelian senjata tersebut adalah US$2,5 miliar . Nilai tersebut

untuk pembelian satu paket sistem S-400 termasuk 4 baterai S-400 , radar dan

peralatan pendukung lainnya. Keputusan Turki untuk membeli rudal S-400 telah

semakin membuat hubungan dengan NATO semakin memburuk. AS bereaksi keras

dan mengancam akan segera menyiapkan sanksi bagi Turki.8

Meskipun rudal S-400 belum pernah digunakan secara langsung dalam

pertempuran, namun di atas kertas senjata ini sudah dipercaya ketangguhannya oleh

banyak negara. Dari sisi keamanan, Turki merasa perlu untuk memperkuat

6 Gonul Tol, Nilsu Goren, Turkey’s Quest for Air Defense: Is The S-400 Deal a Pivot to Russia?.

Hal 4 7 Rosobonexport, S-400. Hal 1

8 “Turkey, Russia Sign Deal on Supply of S-400”, Reuters, diungah pada 29 Desember 2017,

diakses pada 26 Maret 2018, tersedia di laman: https://www.reuters.com/article/us-russia-turkey-

missiles/turkey-russia-sign-deal-on-supply-of-s-400-missiles-idUSKBN1EN0T5

Page 15: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

4

pertahanan udaranya. Turki berada dalam posisi yang berbatasan dengan wilayah

konflik dan kapanpun potensi gangguan keamanan Turki dari luar bisa terjadi.9

Hubungan Turki dengan NATO semakin memburuk dengan adanya kerjasama

ini. Sebelumnya, Turki kerap berseteru dengan beberapa negara NATO. Tahun 2016,

hubungan Turki dengan Jerman sempat renggang saat dilaksanakannya referendum

konstitusi untuk merevisi konstitusi negara Turki. Bangsa Turki telah berdiaspora ke

berbagai negara, sekitar 3 juta warga turki telah berdiaspora ke 57 negara di dunia

dan yang terbesar adalah di Jerman.10

Turki menilai Jerman telah ikut campur dengan menghalangi proses referendum

yang dilaksanakan Turki. Presiden Erdogan mengeluarkan pernyataan kontroversial

dengan menyebut Kanselir Jerman, Angela Merkel, telah menggunakan cara-cara

Nazi dalam menghadapi Turki. Perseteruan tidak hanya dengan Jerman, Turki juga

berseteru dengan Belanda dan Austria. Belanda menganggap Turki telah membuat

negaranya menjadi turut gaduh karena referendum kontroversial yang dilaksanakan

Turki di tengah kesibukan Belanda dalam menyambut pemilu di negaranya. Belanda

melakukan pengusiran terhadap Menteri Turki, Fatma Betul Sayan Kaya, ketika

sedang berpidato di Belanda.11

9 Can Kasapoglu, Turkey’s S-400 Dilemma, (EDAM Foreign Policy and Security, 2017).

hal 2 10

Jim Zanotti, Clayton Thomas, Turkey: Background and US Relations in Brief, (Congressional

Research Service, 2018). Hal 6. 11

Jim Zanotti, Clayton Thomas, Turkey: Background and US Relations in Brief, (Congressional

Research Service, 2018). Hal 6 .

Page 16: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

5

Turki kerap bersitegang dengan NATO, hal tersebut dikarenakan kerap

bertentangannya sikap Presiden Erdogan dengan negara-negara anggota NATO

lainnya. Pada saat latihan militer di negara Norwegia tahun 2017 yang

diselenggarakan oleh NATO, tertampang foto Erdogan sebagai sasaran tembak sangat

membuat Erdogan murka. Ia merasa sangat terhina dan diperlakukan layaknya seperti

musuh. Meskipun pada akhirnya pihak penyelenggara meminta maaf dan mengaku

bahwa insiden tersebut adalah dikarenakan oleh keteledoran dan tidak memiliki

maksud lain terhadap Turki. Namun, hal tersebut tetap membuat Erdogan murka dan

menganggap tindakan NATO tidak bisa ditolerir. Turki akhirnya menarik diri dari

keikutsertaan latihan militer NATO tersebut.12

Pada awal konflik Suriah, Turki bersama negara-negara anggota NATO lainnya

berada pada pihak yang mendukung pihak Oposisi Suriah dengan mendukung Free

Syrian Army (FSA). Hal tersebut membuatnya berada dijalan yang bertentangan

dengan Rusia. Rezim Bashar Al Assad mendapat dukungan penuh dari Rusia dan Iran

untuk meghadapi tentara pemberontak (FSA) dan juga untuk mengahadapi para

militan yang semakin banyak dengan terjadinya konflik Suriah.

Namun kemudian Turki mengambil langkah yang berseberangan dengan Barat,

ketika Turki memutuskan untuk bekerjasama dengan Rusia dan Iran dalam mencari

solusi bersama untuk Suriah dan sekaligus memerangi kelompok militan Kurdi di

Suriah yang berbatasan dengan Turki. Negara-negara Barat memiliki kebijakan yang

12

Nicolas Saidel, Turkey’s Eastern Pivot: a Challenge for NATO and threat to US

National Security. (Center for Ethnics and The Rule of Law: 2017). hal 5

Page 17: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

6

akomodatif terhadap milisi Kurdi di Suriah, karena dianggap telah berjasa dalam

memerangi ISIS.13

Turki menganggap kelompok YPG di Suriah bagian utara memiliki afiliasi

dengan separatis Kurdi di Turki bagian Selatan (PKK). Turki menyatakan YPG

merupakan kelompok teroris yang berbahaya, oleh karena itu perlu untuk diperangi.

Namun, AS dan negara-negara anggota NATO lainnya memiliki pandangan lain,

YPG dipandang sebagai kelompok yang tidak berhubungan dengan kelompok teroris

PKK di Turki.14

Disisi lain, hubungan Turki dan Rusia kerap terjadi ketegangan, meskipun tidak

sampai berujung pada perang terbuka. Hubungan keduanya semakin memburuk

tatkala Turki menembak jatuh pesawat tempur Rusia SU-24 yang dinilai telah

melanggar batas wilayah udara Turki. Sebagai tanggapannya, Rusia memutuskan

hubungan diplomatik dan melakukan tekanan terhadap Turki dengan menerapkan

sanksi berupa embargo. Peristiwa penembakan pesawat tempur Rusia tersebut

mengakibatkan satu pilot Rusia tewas dan satu lainnya terluka. Rusia menilai

pesawatnya tidak melanggar batas wilayah yang dituduhkan oleh pihak keamanan

Turki.15

Usaha normalisasi hubungan keduanya mulai dilakukan pada 12 Juni 2016 yang

diinisiasi oleh Turki. Berbagai pertemuan tingkat tinggi dilaksanakan untuk

13

Nicolas Saidel, Turkey’s Eastern Pivot: a Challenge for NATO and threat to US National

Security. (Center for Ethnics and The Rule of Law: 2017). hal 4 14

Ortezem, H Selim. Turkey and Russia: A Fragile Friendship. Hal 129. 15

Ortezem, H Selim. Turkey and Russia: A Fragile Friendship. Hal 125-126.

Page 18: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

7

mengakhiri perseteruan kedua negara. Hasil akhir telah disepakati bersama untuk

dilakukan normalisasi hubungan Turki dengan Rusia.16

Ujian kembali datang ketika

Duta Besar Rusia untuk Turki ditembak mati oleh salah seorang anggota kepolisian

Turki. Meskipun pelaku penembakan berhasil ditembak mati oleh aparat keamanan

Turki, namun peristiwa ini dikhawatirkan akan mengganggu proses normalisasi

hubungan Turki-Rusia. Namun hal tersebut dapat di cegah, Turki dan Rusia melihat

peristiwa tersebut adalah usaha untuk memprovokasi kedua negara tersebut.17

Penjualan S-400 kepada Turki menimbulkan pertanyaan tatkala Turki yang

notabene merupakan negara anggota NATO sangat potensial untuk dapat

memanfaatkan kerjasama penjualan senjata ini untuk dapat mengambil alih teknologi

senjata S-400 Rusia. Namun bagaimanapun Rusia tetap dengan keputusannya untuk

tetap menjual sistem senjata canggih tersebut kepada Turki. Sistem pertahanan udara

rudal S-400 merupakan sebuah karya besar dari industri pertahanan Rusia. Melihat

spesifikasi S-400, senjata ini di atas kertas lebih unggul dari berbagai jenis senjata

pertahanan udara yang diproduksi oleh berbagai negara di dunia.18

Melihat dinamika Timur Tengah, Rusia sudah lama terlibat dalam kemelut di

kawasan ini. Sejak masa Uni Soviet, sudah secara intens terlibat dalam berbagai

kemelut konflik ataupun perang. Secara umum keterlibatan tersebut tidak secara

langsung, seperti melalui dukungan persenjataan maupun politik. Hubungan Turki

16

Ortezem, H Selim. Turkey and Russia: A Fragile Friendship. Hal 127. 17

Ortezem, H Selim. Turkey and Russia: A Fragile Friendship. Hal 133-134 18

Svarin, David. Toward a Eurasian Axis? Russia and Turkey Between Cooperation and

Competiton, (Routledge: Taylor and Francis Group, 2015). Hal 382

Page 19: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

8

dan Rusia sudah berlangsung lama hingga berabad-abad lamanya. Hubungan tersebut

diwarnai dengan berbagai dinamika yang dipengaruhi oleh kepentingan nasional

kedua negara tersebut maupun kondisi politik regional dan global.19

Pada masa Kekaisaran Rusia, hubungan dengan Turki Usmani cenderung

konfliktual. Salah satu tujuan kebijakan Rusia adalah untuk memiliki jalur yang

menghubungkan antara Laut Hitam dengan Mediterania. Wilayah yang potensial

untuk tujuan tersebut dapat diperoleh di sekitar perairan Laut Hitam yang

mengharuskannya untuk berhadapan dengan Turki Usmani.20

B. Pertanyaan Penelitian

Terjadinya kesepakatan kerjasama antara Turki dan Rusia dalam pengadaan

sistem pertahanan udara rudal S-400 menjadi hal yang menarik untuk dikaji.

Hubungan kedua negara yang fluktuatif, tidak menjadi halangan bagi kedua negara

untuk dapat bekerjasama lebih erat lagi. Tentangan dari berbagai pihak yang harus

Turki hadapi, merupakan konsekuensi atas kebijakannya.

Berdasarkan hal tersebut, dalam penelitian ini akan mengangkat pertanyaan

penelitian yang tepat, yaitu “Apa yang melandasi pengambil kebijakan Turki untuk

bekerjasama dengan Rusia dalam pengadaan sistem pertahanan udara rudal S-400?”

19

Svarin, David. Toward a Eurasian Axis? Russia and Turkey Between Cooperation and

Competiton. Hal 382 20

Svarin, David. Toward a Eurasian Axis? Russia and Turkey Between Cooperation and

Competiton. Hal 382

Page 20: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

9

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui dan memahami hal-hal yang menjadi pertimbangan Turki

menjalin kerjasama dengan Rusia untuk mendapatkan senjata sistem

pertahanan udara rudal S-400.

2. Mengetahui dan memahami implikasi dari kebijakan yang diambil oleh Turki

dari kerjasamanya dengan Rusia.

3. Mengetahui dan memahami maksud dan tujuan Turki atas terjalinnya

kerjasama ini.

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan sebuah pemahaman

baru sehingga hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam perkembangan

pengetahuan mengenai ilmu Hubungan Internasional.

D. Tinjauan Pustaka

Penelitian ini akan menggunakan beberapa sumber sebagai bahan pembanding

dan pendukung. Sumber yang dipilih merupakan karya ilmiah yang berkaitan dengan

pertanyaan penelitian ini. Salah satunya yaitu karya ilmiah berjudul “From 2002-

2017, to What Extent Has Turkish Security Policy Been Effective?”, merupakan

suatu karya yang ditulis oleh Kolonel William Robert Lynch pada tahun 2017. Karya

ini ditulis untuk memenuhi persyaratan gelar Master di School of Advanced Military

Studies United States Army Command and General Staff College Fort Leavenworth,

Kansas.

Page 21: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

10

Tesis ini meneliti mengenai kebijakan keamanan yang dikeluarkan oleh

pemerintah Turki dari periode 2002 sampai 2017. Dalam penelitiannya ini dibahas

dengan sangat terperinci faktor-faktor internal maupun eksternal yang berkaitan pada

pengaruhnya terhadap kebijakan keamanan Turki. Latar belakang sejarah negara

Turki dengan segala dinamikanya terangkum dengan rapih dan terperinci.

Tentu Tesis ini memiliki kaitan dari tema pembahasan dari penelitian ini. Pada

BAB II penelitian skripsi ini akan dijabarkan mengenai sejarah dan peran Turki

dalam percaturan politik maupun keamanan dunia. Turki yang memiliki sejarah

panjang dengan pencapaian besar yang pernah diraihnya, telah menjadikannya aktor

yang diperhitungan dalam hubungan antar negara.

Selanjutnya juga terdapat sebuah jurnal berjudul “Russian Turkish Relations:

Contemporary Dilemmas of Past Empires” yang ditulis oleh Zvi Magen dan

Gallia. Jurnal ini meneliti mengenai hubungan Turki dan Rusia terkhusus di era

kontemporer. Banyak sisi yang dibahas dalam jurnal ini yang telah mendukung untuk

salah satu sumber data yang penting untuk penelitian skripsi ini.

Jurnal ini mengungkap bagaimana hubungan yang tidak stabil antara kedua

negara ini. Namun disisi lain kedua negara kerap juga menunjukkan hubungan yang

mesra atas dasar kepentingan nasional negara masing-masing. Rusia sangat

diuntungkan dengan terjalinnya hubungan dengan Turki. Rusia menjadi mitra

strategis bagi kepentingan ekonomi dan perdagangan Turki.

Hal ini sangat membantu dalam penulisan penelitian skripsi ini untuk

menganalisa bagaimana sebenarnya latar belakang hubungan kedua negara. Hal ini

Page 22: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

11

dikarenakan hubungan Turki dan Rusia yang selalu berubah dan tidak menunjukkan

arah yang permanen atau setidaknya tidak selalu berubah dengan cepat.

Jurnal berjudul “Turkey and Russia a Fragile Friendship”, karya Hasan

Ortezem memberi gambaran dinamika hubungan Turki dan Rusia terkhusus terkait

permasalahan insiden penembakan pesawat tempur Rusia SU-24 Rusia yang

ditembak jatuh oleh pesawat tempur F-16 Turki. Peristiwa ini mengakibatkan

rusaknya hubungan kedua negara yang sebelumnya sedang menunjukkan hubungan

yang semakin erat.

Jurnal ini membedah dengan terperinci bagaimana dinamika hubungan Turki

dengan Rusia begitu rumit. Selain itu, berbagai faktor yang berkaitan dengan

hubungan kedua negara ditelaah secara mendalam. Tidak hanya berbicara mengenai

keamanan, jurnal ini juga menyentuh permasalahan yang luas. Hal ini berkaitan

dengan pertanyaan masalah yang diangkat dalam penelitian skripsi ini.

E. Kerangka Teori

1. Teori Neorealisme

Neorealisme hadir sebagai pembaharu dan pengkritik dari Realisme. Teori ini

juga disebut Realisme Struktural. Neorealisme digagas oleh seorang peneliti HI,

Kenneth Waltz. Ia menuangkan pemikirannya dalam buku berjudul “Theory of

International Politics” yang diterbitkan tahun 1979.

Ada beberapa aspek yang masih dipertahankan dari pemikiran Realisme Klasik.

Neorealisme masih berpandangan bahwa negara merupakan aktor terpenting dalam

Page 23: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

12

hubungan internasional. Keduanya pun masih memiliki kepercayaan bahwa sistem

dunia bersifat anarki. Namun, Neorealis memiliki perbedaan dalam memandang

struktur maupun sistem. Meskipun anarki, Neorealisme mempercayai bahwa sistem

berpengaruh besar dalam menentukan arah kebijakan suatu negara. Disisi lain,

Realisme menafikkan peran sistem internasional.21

Ada lima asumsi teoritis dari Neorealisme yang berasal dari Realisme Klasik,

yaitu:22

1. Sistem internasional bersifat anarki.

2. Negara memiliki potensi menyakiti dan menghancurkan negara lain.

3. Negara tidak bisa menilai secara akurat maksud dari negara lain.

4. Motif utama negara adalah untuk bertahan hidup.

5. Negara-negara mencari cara untuk bertahan hidup dalam sistem

internasional.

Neorealis mengasumsikan kebutuhan semua negara adalah sama, yaitu untuk

bertahan hidup. Namun, kemampuan masing-masing negara berbeda. Sistem

internasional yang anarki, membuat negara saling bersaing untuk memperkuat diri

demi menjamin keamanannya. Hal ini dilandasi tidak adanya kepercayaan yang utuh

21

Kenneth Waltz. Theory of international Politics. Hal 132-133 22

John J. Mearsheimer, “The False Promise of International Institutions”. Hal 16

Page 24: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

13

untuk menilai apakah negara lain akan menyerang atau tidak. Keadaan ini akan

membuat negara berusaha melakukan perimbangan kekuatan (balance of power).23

Ada dua cara negara untuk melakukan perimbangan kekuatan dalam Neorealisme,

yaitu: Penyeimbangan Internal dan Penyeimbangan Eksternal. Penyeimbangan

Internal dapat dilakukan dalam bentuk peningkatan kemampuan ekonomi ataupun

meningkatkan anggaran belanja pertahanan. Penyeimbangan Eksternal dapat

dilakuakan melalui jalinan kerjasama ataupun aliansi dengan negara yang lebih kuat.

Usaha perimbangan kekuatan yang dilakukan negara dapat mengarahkan kepada

security dilema.24

Neorealisme juga memandang power sebagai hal yang sangat penting. Neorealis

percaya bahwa ancaman akan selalu ada, oleh karena itu negara harus memperkuat

diri untuk menjaga dirinya dari berbagai ancaman yang datang. Neorealis juga

percaya bahwa keselamatan negara bergantung pada dirinya sendiri (self-help), tidak

ada negara atau pihak lain yang dapat menjamin keberlangsungan hidupnya.25

Ada dua jenis dalam Neorealisme, yaitu: Realisme Offensif dan Realisme

Defensif. Realisme Defensif merujuk kepada pemikiran Kenneth Waltz. Sedangkan

Realisme Offensif merujuk kepada pemikiran Mearsheimer. Realisme Defensif

berpandangan bahwa power tetap menjadi hal yang penting. Oleh karena itu negara

perlu mengumpulkan power untuk tetap survive. Namun usaha peningkatan power ini

23

Kenneth Waltz. Theory of international Politics. Hal 133 24

John J. Mearsheimer, “The False Promise of International Institutions”. Hal 10 25

Kenneth Waltz. Theory of international Politics. Hal 131

Page 25: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

14

bukan ditujukan untuk agresi maupun ekspansi, tetapi untuk menekan lawan sebagai

bentuk perimbangan.26

Realisme Offensif memiliki pandangan bahwa negara harus memiliki power yang

unggul. Power harus ditingkatkan sampai pada batas kemampuan diatas negara lain.

Negara juga harus menjadi hegemon dan untuk tetap survive juga harus memiliki

kekuatan yang mumpuni. Hal ini karena Realisme Offensif percaya bahwa negara

lain akan selalu datang mengancam.27

2. Model Aktor Rasional (Rational Actor Model/RAM)

Graham T. Allison menyebutkan bahwa ada tiga model analisa untuk memahami

pengambilan kebijakan luar negeri suatu negara, yaitu: Rational Actor Model ,

Bureaucratic Model, dan Organizational Model. Dalam Hubungan Internasional,

Rational Actor Model (RAM) memiliki pandangan bahwa negara merupakan unit

utama dalam analisa (state unitary). Mekanisme pengambilan kebijakan luar negeri

ini bertujuan untuk memberi jalan bagi penyelesaian permasalahan yang dihadapi

negara, terutama terkait dalam permasalahan internasional.28

Para aktor secara rasional berusaha untuk mengamankan kepentingannya. Dalam

Rational Actor Model (RAM), pertimbangan untung-rugi menjadi hal utama yang

melandasi pembuatan kebijakan. Yang menjadi perhitungannya adalah untuk

26

John J. Mearsheimer, “The False Promise of International Institutions”. Hal 10 27

John J. Mearsheimer, “The False Promise of International Institutions”. Hal 10 28

Allison. The Essence of Decision: Explaining The Cuban Missile Crisis. Hal 30

Page 26: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

15

mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dan dengan pengorbanan yang

sekecil mungkin.

Menurut Greg Cashman, ada beberapa tahapan dalam RAM yang harus dilalui

para pengambil kebijakan, yaitu:29

a. Identify problem (identifikasi masalah)

b. Identify and rank goals (identifikasi dan tingkatan tujuan)

c. Gather information (mengumpulkan informasi)

d. Identify alternative (mengidentifikasi alternatif)

e. Analize alternative (menganalisa alternatif)

f. Select alternative (memilih alternatif)

g. Implement decision (menerapkan kebijakan)

h. Monitor and evaluate (mengawasi dan mengevaluasi)

Tahapan-tahapan tersebut harus dilalui oleh para pembuat kebijakan untuk

memutuskan kebijakan apa yang akan diambil oleh negara. Para pembuat kebijakan

akan merumuskan dan memutuskan kebijakan atas pertimbangan strategis untuk

mengamankan tujuan dan kepentingan nasional negaranya. Dengan dilaluinya

tahapan-tahapan di atas, akan mengarahkan keputusan yang bersifat rasional

berdasarkan perhitungan yang matang mengenai resiko dan pencapaian.

29

Alex Mintz, Karl De Rouen. Understanding Foreign Policy Decision Making. Cambridge

University Press. 2010. Hal 58

Page 27: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

16

F. Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian yang baik, diperlukan suatu metodologi penelitian

yang terstruktur dengan baik pula. Dalam penelitian ini, akan menggunakan metode

penelitian secara normatif dengan bersifat deskriptif analistis. Ada berbagai data yang

digunakan dalam penelitian ini, data-data tersebut terdiri dari buku, jurnal dan

lainnya. Data-data tersebut didapatkan berupa cetak maupun elektronik. Selain itu

juga digunakan data hasil wawancara yang bersumber dari pihak terkait yang

memiliki kapasitas.

Menurut Todd Landman, metode penelitian adalah “sarana dimana sebuah teori

diturunkan dan diuji, termasuk pengumpulan bukti-bukti, perumusan pengujian

hipotesis dan akhirnya sampai pada kesimpulan substantif”. Diperlukan pemilihan

metode yang tepat dalam melakukan penelitian, sehingga akan mengarahkan kepada

hasil penelitian yang baik.30

Jenis analisis data yang digunakan adalah dengan analisis secara kualitatif.

Mengingat judul penelitian dan jenis metode penelitian yang saya ambil lebih tepat

untuk menggunakan analisis secara kualitatif. Karena penelitian dalam menganalisis

suatu kebijakan negara bersifat deskriptif analistis tentu tidak cocok dengan

menggunakan penelitian secara kuantitatif. Dalam Hubungan Internasional¸

30

Umar S Bakry, Metode Penelitian Hubungan Internasional, Pustaka Pelajar,2016, Yogyakarta.

Hal 61

Page 28: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

17

penelitian kualitatif merupakan jenis yang paling sering digunakan. Diperpikarakan

70% peneliti HI menggunakan jenis penelitian ini.31

G. Sistematika Penulisan

Skripsi ini disusun secara sistematis yang terbagi dalam beberapa BAB dan sub-

bab. BAB pertama yaitu pendahuluan yang berisi tentang penjelasan awal mengenai

skripsi ini. Dalam BAB pertama ini terdiri dari pernyataan masalah, pertanyaan

masalah, tinjauan pustaka, kerangka teori, dan metode penelitian.

Pada BAB kedua menjelaskan mengenai latar belakang dari permasalahan yang

akan diteliti. Sesuai dengan pertanyaan yang diangkat dalam penelitian ini, maka

pada BAB kedua berisi mengenai sejarah dinamika politik dan keamanan yang harus

dihadapi Turki. Selain itu, juga terdapat beberapa sub-bab yang akan mendukung

penelitian ini.

Kemudian, pada BAB III berisi mengenai pembahasan dari spesifikasi senjata

sistem pertahanan udara rudal S-400 beserta perbandingan dengan berbagai sistem

persenjataan serupa yang ada di dunia. Disini akan bermanfaat sebagai data yang bisa

mendukung hasil penelitian ini.

BAB IV berisi analisis dari permasalahan yang diangkat pada tema penelitian ini.

Data beserta penjabaran pada BAB-BAB sebelumnya, menjadi bahan untuk

menganalisa. Pada BAB inilah akan dilakukan analisa sesuai dengan teori yang

31

Umar S Bakry, Metode Penelitian Hubungan Internasional, Pustaka Pelajar,2016, Yogyakarta.

Hal 61

Page 29: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

18

digunakan. BAB V menjadi BAB terakhir dan berisi kesimpulan dari hasil penelitian

ini.

Page 30: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

19

BAB II

KEKUATAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN UDARA TURKI

A. Hubungan Turki dan Rusia

Berakhirnya Perang Dunia Pertama telah membawa konsekuensi besar bagi

tatanan politik dan keamanan dunia. Berbagai negara monarki runtuh dan berubah

menjadi negara republik. Diantaranya adalah monarki di Kekaisaran Rusia dan Turki

Usmani yang mengalami keruntuhan dan beralih ke pemerintahan dengan sistem

republik.32

Perang Dunia Pertama telah membuat kondisi dalam negeri Rusia mengalami

gejolak yang diakibatkan oleh ketidakpuasan masyarakat Rusia secara umum

terhadap pemerintahan Tsaris di Rusia. Kondisi tersebut diperparah dengan Rusia

yang terlibat dalam kemelut Perang Dunia Pertama melawan kekuatan negara-negara

Poros. Pada puncak dari gejolak yang terjadi, sebuah revolusi terjadi yang

meruntuhkan monarki dinasti Romanov di Rusia. Revolusi ini disebut Revolusi

Oktober berdasarkan waktu peristiwanya. Revolusi ini juga kerap disebut sebagai

Revolusi Bolshevik.33

Setelah terjadinya revolusi, Rusia mengalami perang saudara yang berlarut-larut.

Terjadi suatu polarisasi kekuatan di Rusia yang mengerucut pada dua kekuatan besar,

32

Svarin, David. Toward a Eurasian Axis? Russia and Turkey Between Cooperation and

Competiton. Hal 383 33

Ziya Onis, Suhnaz Yilmaz, Turkey and Russia in a Shifting Global Order: Cooperation,

Conflict, and Asymmetric Interdependence in a Turbulent Region. Hal 4.

Page 31: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

20

yaitu; Bolshevik dan Menshevik. Perang saudara segera mendera Rusia akibat dari

perebutan kekuasaan. Rusia mengalami berbagai permasalahan disemua bidang yang

diakibatkan oleh perang yang dialaminya.34

Kaum Bolshevik berhasil memenangkan kemelut di Rusia setelah mengalahkan

kaum Menshevik yang menjadi seterunya. Rusia kemudian bertransformasi menjadi

negara komunis pertama di dunia. Vladimir Illiych Lenin merubah arah kebijakan

luar negerinya secara radikal. Ia memotori perjanjian Brest-Litovsk dengan negara-

negara Poros yang mengakhiri keterlibatan Rusia dalam Perang Dunia Pertama.

Perjanjian ini banyak merugikan Rusia, terutama disebabkan keharusan Rusia untuk

melepaskan beberapa wilayah miliknya.35

Disisi lain, runtuhnya Turki Usmani telah mendorong terbentuknya berbagai

negara-bangsa di Timur Tengah. Mustafa Kemal Attaturk berhasil menyelamatkan

bangsa Turki dari kehancuran total dengan menghimpun kekuatan untuk melawan

tentara pendudukan Sekutu dan kemudian mendirikan negara Turki modern yang

berdasarkan atas semangat kebangsaan yang sekuler.36

Pada masa inilah terjadi perbaikan hubungan Turki dengan Rusia. Dibawah

pemerintahan Vladimir Illych Lenin, Rusia melepaskan klaim atas wilayah perairan

Dardanella. Rusia banyak membantu perjuangan Kemalis yang mendirikan negara

34

Ziya Onis, Suhnaz Yilmaz, Turkey and Russia in a Shifting Global Order: Cooperation,

Conflict, and Asymmetric Interdependence in a Turbulent Region. Hal 4. 35

Ziya Onis, Suhnaz Yilmaz, Turkey and Russia in a Shifting Global Order: Cooperation,

Conflict, and Asymmetric Interdependence in a Turbulent Region. Hal 4. 36“Ziya Onis, Suhnaz Yilmaz, Turkey and Russia in a Shifting Global Order: Cooperation, Conflict,

and Asymmetric Interdependence in a Turbulent Region. Hal 5

Page 32: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

21

Republik Turki dan Rusia menjadi negara kedua yang mengakui negara Republik

Turki tersebut. Hal tersebut dilandasi oleh pandangan Lenin yang menilai perjuangan

Kemalis di Turki sejalan dengan perjuangan kaum Bolshevik di Rusia.37

Suatu langkah nyata bagi usaha Rusia untuk masa depan hubungannya dengan

Turki diwujudkan melalui perjanjian Moscow tahun 1921 yang menyatakan bahwa

seluruh perjanjian yang sebelumnya pernah ditandatangani antara Rusia dengan Turki

dibatalkan demi hukum. Hal ini membuat harapan akan semakin eratnya hubungan

Rusia dengan Turki akan terus dapat dilakukan. Karena dengan adanya perjanjian ini,

memungkinkan masa depan hubungan kedua negara akan terlepas dari warisan

permasalan masa lalu.38

Joseph Stalin sebagai pengganti Lenin, meneruskan kebijakan luar negeri yang

bersahabat dengan Turki. Republik Sosialis Federasi Soviet (RSFS) Rusia

bertransformasi dan bergabung ke dalam Uni Soviet melalui perjanjian Persekutuan

yang menggabungkan RSFS Rusia, Ukraina, Belarus dan Transkaukasus. Tahun

selanjutnya hubungan kedua negara semakin erat, peningkatan kerjasama dapat

dilihat dari meningkatnya nilai perdagangan kedua negara. Turki juga menyandarkan

model pembangunan negara yang terencana berdasarkan model yang diterapkan

37

“Ziya Onis, Suhnaz Yilmaz, Turkey and Russia in a Shifting Global Order: Cooperation, Conflict,

and Asymmetric Interdependence in a Turbulent Region. Hal 4. 38

“Ziya Onis, Suhnaz Yilmaz, Turkey and Russia in a Shifting Global Order: Cooperation, Conflict,

and Asymmetric Interdependence in a Turbulent Region. Hal 4.

Page 33: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

22

Stalin. Turki menilai model pembangunan yang diterapkan Stalin telah berhasil

membuat ekonomi dan industri Uni Soviet maju.39

Tahun 1925, Turki dan Rusia menandatangani kesepakatan persahabatan dan

netralitas. Kesepakatan ini menandai komitmen keduanya untuk tetap menjaga

hubungan baik ditengah panasnya kondisi perpolitikan dan keamanan Eropa. Namun,

pada Maret 1945 perjanjian ini dibatalkan. Rusia kembali memunculkan ambisinya

untuk memperluas pengaruhnya, Turki menjadi salah satu negara yang terancam.40

Persaingan antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet menimbulkan

kekhawatiran dunia akan timbulnya perang baru yang jauh lebih dahsyat dari

malapetaka Perang Dunia Kedua. Pada masa Perang Dingin, Turki berada di pihak

Blok Barat dengan bergabung ke dalam North Atlantic Treaty Organization (NATO).

Bergabungnya Turki kedalam NATO menunjukkan komitmennya untuk melawan

komunisme. Kebijakan dalam negerinya menunjukkan sikap yang sama dalam

melawan komunisme.41

Di sisi lain, munculnya kelompok militan PKK telah membuat pemerintah Turki

merasa terancam. Pemerintah Turki menanggapi pemberontakan PKK dengan keras.

Banyak tentara diterjunkan ke wilayah bagian selatan Turki yang didominasi etnik

Kurdi. Tercatat berbagai pembantaian dilakukan oleh tentara Turki terhadap warga

39

Aydin, Mustafa. Securitization of History and Geography: Understanding of Security in Turkey,

(Southeast European and Balack Sea Studies, 2010). Hal 172 40

Ziya Onis, Suhnaz Yilmaz, Turkey and Russia in a Shifting Global Order: Cooperation,

Conflict, and Asymmetric Interdependence in a Turbulent Region. Hal 4. 41

Arda Mevlutoglu, Commentary on Assesing the Turkish Defense Industry: Structural Issues and

Major Challenges. Hal 283

Page 34: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

23

Kurdi. Tidak hanya itu, pemerintah Turki juga melakukan diskriminasi melalui

undang-undang maupun dalam praktik pemerintahan.42

Pertimbangan lain dari Turki untuk bergabung dengan Blok Barat adalah

dikarenakan Uni Soviet yang membangkitkan kembali tuntutan terhadap penguasaan

akses selat Bosporus. Hal ini yang mengakibatkan kembali retaknya hubungan

dengan Turki setelah sebelumnya mengalami perbaikan hubungan yang signifikan.43

Turki tidak memiliki kekuatan yang memadai untuk menghadapi kedigdayaan

kekuatan Uni Soviet. Hal tersebutlah yang secara rasional mengarahkan Turki untuk

merapatkan diri dengan Blok Barat dan bergabung dengan NATO. Turki banyak

mendapatkan bantuan dari Amerika Serikat berupa bantuan ekonomi maupun militer,

salah satunya melalui Marshal Plan. Amerika Serikat mengeluarkan kebijakan

bantuan Marshal Plan untuk membantu negara-negara yang kalah dalam Perang

Dunia Kedua untuk dapat membangun kembali negaranya. Bantuan bukan hanya

diberikan kepada negara-negara yang kalah Perang Dunia Kedua saja, namun juga

diarahkan kepada negara-negara yang sedang dalam kesulitan ekonomi, seperti Turki

dan Yunani. Marshal Plan pada dasarnya bertujuan untuk menghalau perluasan

pengaruh Komunis ke berbagai negara Eropa.44

42

Tarik H Og’uzlu, Turkey and The European Union: The Security Dimension, (Frank Cass, 2010),

Vol 23, No 3 43

Stalin Planned to Annex Turkey, Iran and China”, Moldova.org, diakses pada 3 April 2018,

tersedia di laman: http://www.moldova.org/en/stalin-planned-to-annex-parts-of-iran-turkey-and-china-

203463-eng/. 44

Aydin, Mustafa. Securitization of History and Geography: Understanding of Security in Turkey.

Hal 173

Page 35: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

24

Pada masa Perang Dingin , periode titik terendah hubungan Rusia dengan Turki

terjadi sejak Perang Dunia Pertama. Turki menjadi negara penting bagi Barat untuk

mengepung Uni Soviet dari basis kekuatan Eropa yang kontra dengan Komunis.

NATO membangun basis militernya di Turki, tepatnya di kota Incyrlik. Disinilah

banyak ditempatkan rudal Patriot milik NATO yang dipersiapkan untuk bersiaga

mempertahankan negara-negara yang berada di pihak Blok Barat jika Uni Soviet

melakukan serangan. Hingga kini NATO masih tetap mempertahankan pangkalan

militernya di Turki yang berbasis di kota Incyrlik.45

Paska runtuhnya Uni Soviet, Republik Federasi Rusia yang baru berdiri dengan

segera melakukan perbaikan hubungan dengan Turki. Banyak peningkatan hubungan

yang terjalin pada kedua negara, terutama pada ikatan perdagangan. Nilai

perdagangan kedua negara meningkat dari tahun ke tahun. Hubungan Rusia dengan

Turki yang semakin erat tersebut, dapat dilihat dari kedua negara yang banyak

melakukan kerjasama. Republik Turki yang baru berdiri selepas perang dunia II

tersebut, menerima pinjaman luar negeri pertamanya dari Rusia tahun 1934.46

B. Dinamika Keamanan Turki

Turki telah mengalami beberapa gejolak keamanan dalam negerinya selama

beberapa tahun terakhir. Pada sub-bab ini akan dijabarkan mengenai dinamika

keamanan yang dialami Turki, ada tiga dinamika keamanan yang akan dijabarkan,

45

Tarik, H Og’uzlu. Turkey and The European Union: The Security Dimension. Hal 67 46

Ataturk: Creator of Modern Turkey’, Columbia.edu, , diunggah pada 12 Januari 1994, diakses

pada 3 April 2018, tersedia di laman:, http://www.columbia.edu/~sss31/Turkiye/ata/hayati.html

Page 36: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

25

yaitu mengenai konflik Suriah, permasalahan Kurdi, dan insiden penembakan

pesawat tempur SU-24 Rusia. Pemilihan ketiga permasalahan tersebut adalah

berdasarkan pertimbangan relevansi masalah tersebut terhadap pertanyaan penelitian

ini.

1. Konflik Suriah

Konflik Suriah telah memperburuk situasi keamanan Timur Tengah yang telah

kacau. Berawal dari demonstrasi menuntut penggulingan Presiden Bashar Al Assad

sebagai dampak dari Arab Spring berujung pada perang saudara yang tak

berkesudahan. Aparat keamanan Suriah menanggapi para demonstran secara represif

yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dalam jumlah banyak.47

Turki harus menghadapi kenyataan bahwa negaranya tidak dapat berdiam diri

melihat kekacauan di negara tetangganya. Keamanan Turki terancam seiring dengan

gejolak keamanan di Suriah. Ada sekitar tiga juta pengungsi Suriah yang memasuki

Turki. Mereka merupakan korban perang yang berusaha untuk menyelamatkan diri.

Banyak diantaranya yang berusaha memasuki negara-negara Eropa, namun tertahan

di Turki dikarenakan banyak diantara negara-negara Eropa menutup perbatasannya

dari para pengungsi Suriah. Kebijakan ini diambil atas dasar pertimbangan keamanan,

mengingat akan sangat mudah bagi radikalis menyusup diantara para imigran yang

memasuki Eropa dan akan mengancam keamanan nasionalnya.48

47

Daoudi, Marwa. The Structure-Identity Nexus: Syria and Turkey’s Collapse (2011), (Routledge:

Taylor and Francis, 2016). Hal 11-12 48

Stevenson, Jonathan. Turkey’s Diminishing Policy Option in Syria, (International Institute for

Strategic Studies, 2016), Vol 22, Hal 1

Page 37: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

26

Turki membuka diri untuk membantu para pengungsi Suriah yang sedang

mengalami kesusahan akibat perang di Suriah. Berawal dari konflik domestik, telah

berubah dan mengarahkan pada konflik yang lebih rumit lagi tatkala berbagai negara

turut campur tangan mewarnai konflik Suriah. Masing-masing negara memiliki

kepentingan dalam keterlibatannya dalam konflik Suriah. AS berusaha mengambil

pengaruh di Suriah dengan menyokong pemberontak Suriah untuk menggulingkan

rezim Bashar Al Assad dari kursi kepresidenan.49

Rusia memiliki kepentingan besar untuk menjaga kepentinganngya di Timur

Tengah dengan mendukung rezim Assad yang pro Rusia dan anti AS untuk tetap

berkuasa. Pada masa awal terjadinya konflik Suriah, keterlibatan Turki dilandasi oleh

kenyataan dari ikatannya sebagai anggota NATO. Turki menjadi garda terdepan bagi

NATO untuk menghadapi musuh bersama mereka di Timur Tengah, terutama terkait

konflik Suriah. Turki banyak mendapat banyak bantuan militer dari sesama negara

anggota NATO. Tahun 2012, Jerman mengirimkan sistem rudal Patriot untuk

melindungi Turki dari serangan yang dilakukan dari wilayah negara tetangganya.50

2. Permasalahan Kurdi

Suku Kurdi merupakan entitas masyarakat yang terpisah kedalam berbagai

negara. Populasi Kurdi secara signifikan terdapat di beberapa wilayah di dalam

negara Turki, Suriah, Irak dan Iran. Suku ini terpisah akibat dari kekalahan Turki

49

Stevenson, Jonathan. Turkey’s Diminishing Policy Option in Syria. Hal 2 50

Barrinha, Andre. The Ambitious Insulator: Revisiting Turkey’s Position in Regional Security

Complex Theory. Hal 175

Page 38: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

27

Usmani dalam Perang Dunia Pertama yang mengakibatkan wilayahnya terpecah ke

dalam negara-negara yang baru didirikan.51

Permasalahan Kurdi di Turki bermula ketika awal berdirinya negara Turki

modern. Pada masa Republik Turki dibawah kekuasaan Presiden Mustafa Kemal

Attaturk, tekanan dan penindasan terhadap suku Kurdi mulai terjadi secara luas. Di

wilayah yang didominasi suku Kurdi terdapat entitas politik yang berhaluan kiri dan

berusaha menentang pemerintahan Ankara. Kelompok ini disebut YPG.52

Pemerintah Turki mengklaim YPG di negaranya memiliki kaitan dengan

gerakan kemerdekaan Kurdi di berbagai negara. Serangan militer yang dilakukan oleh

Turki ke kota Afrin, Suriah, adalah bertujuan untuk mengamankan wilayah

perbatasan negaranya. Kota Afrin dikuasai oleh milisi Kurdi yang berhasil

mengontrol kota ini ketika konflik di Suriah mulai berkecamuk. Kekuatan yang

dimiliki Kurdi di Suriah dikhawatirkan akan mengancam Turki dengan ikut

bangkitnya Kurdi di Turki.53

Pada 2017, dilakukan referendum secara sepihak oleh Kurdi di Irak yang

bertujuan untuk memperoleh kemerdekaan lepas dari Irak. Namun referendum ini

ditentang Irak dan tidak diakui secara internasional. Gerakan kemerdekaan bangsa

Kurdi bersifat multinasional dengan melewati batas teritorial satu negara. Hal ini

membuat perjuangan kemerdekaan bangsa Kurdi sangat sulit diwujudkan. Fakta juga

menunjukkan bahwa saat ini semangat kebangsaan suku Kurdi sudah mulai luntur

51

Tarik H Og’uzlu, Turkey and The European Union: The Security Dimension. Hal 70 52

Tarik H Og’uzlu, Turkey and The European Union: The Security Dimension. Hal 71 53 Tarik H Og’uzlu, Turkey and The European Union: The Security Dimension. Hal 72

Page 39: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

28

kembali. Mereka telah berbaur dan memiliki identitas kebangsaannya menyatu

dengan negara yang kini ditempatinya.54

3. Penembakan Pesawat Tempur SU-24 Rusia

Era Paska Perang Dingin merupakan saat dimana hubungan Rusia dengan Turki

semakin erat terjalin. Kedua negara pada dasarnya memiliki hubungan yang saling

menguntungkan, terutama jika ditinjau dari aspek ekonomi. Komoditas minyak dan

gas menjadi hal yang sangat penting untuk melihat realitas hubungan perdagangan

kedua negara yang saling bergantung. Rusia merupakan salah satu negara pengekspor

gas alam terbesar di dunia. Negara-negara Eropa sangat bergantung terhadap pasokan

gas dari Rusia, terutama Eropa bagian tengah dan timur. Turki memiliki letak yang

sangat strategis bagi jalur lalu lintas perdagangan dunia. Rusia melihat hal ini sangat

potensial untuk dimanfaatkan sebagai jalur pipa minyak dan gas yang disalurkan ke

Eropa melalui Turki.55

Di sisi lain, hubungan Turki dengan negara-negara Barat anggota NATO

semakin erat terjalin. Perbaikan hubungan yang signifikan ini kerap mendapat

tantangan ketika kedua negara kerap dihadapkan pada perbedaan kepentingan yang

membuatnya saling berbenturan. Isu mengenai genosida bangsa Armenia dimasa lalu

yang dilakukan oleh Turki Usmani kerap membuat hubungan kedua negara memanas.

Rusia memiliki pandangan yang membela bangsa Armenia dan mengutuk genosida

54 Tarik H Og’uzlu, Turkey and The European Union: The Security Dimension. Hal 72 55

Balcer, Adam. The Future of Turkish-Russian Relations: a Strategic Perspective, (Turkish

Policy Quarterly, 2009). Hal 78-79

Page 40: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

29

tersebut. Rusia menilai bahwa genosida yang dilakukan oleh Turki Usmani dimasa

lalu merupakan realitas sejarah yang harus diakui dan dipertanggung jawabkan.56

Namun Turki memiliki pendirian bahwa tindakannya pada masa lalu terhadap

bangsa Armenia bukanlah suatu bentuk genosida. Turki menganggap bahwa

tindakannya hanyalah suatu pembelaan kepada bangsanya dari para pengkhianat.

Pada masa tersebut, Turki sedang dilanda berbagai ancaman dari luar, terutama dari

Rusia yang menjadi lawannya di Perang Dunia Pertama. Bangsa Armenia yang

didominasi penganut Kristiani dianggap telah berkhianat dengan melawan Turki

Usmani.57

Penembakan jatuh pesawat tempur SU-24 Rusia yang dilakukan oleh Turki

dengan menggunakan pesawat tempur F-16 pada tahun 2015 menjadi penyebab

menurunnya hubungan kedua negara sampai pada titik terendah paska Perang Dingin.

Insiden ini membuat kedua negara saling bermusuhan dan memutuskan hubungan

diplomatik. Rusia mengutuk keras tindakan Turki dan menyatakan bahwa Rusia telah

ditusuk dari belakang. Turki berkilah dengan menyatakan bahwa tindakan yang

dilakukan oleh pihaknya adalah sesuai prosedur yang berlaku. Turki menilai pesawat

tempur Rusia telah memasuki wilayah kedaulatan negara Turki tanpa izin. Radar

56

Ziya Onis, Suhnaz Yilmaz. Turkey and Russia in a Shifting Global Order: Cooperation,

Conflict, and Asymetric Interdependence in a Turbulent Region. Hal 13 57

Andre Barinha, The Ambitious Insulator: Revisiting Turkey’s Position in Regional Security

Complex Theory, (Routledge: Taylor and Francis, 2014). Hal 174

Page 41: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

30

militer Turki telah melacak pesawat tempur asing yang memasuki wilayah Turki. Hal

ini membuat niliter Turki bergerak cepat untuk menghalau dan mengamankannya.58

Namun Rusia membantah tuduhan Turki dengan menyatakan bahwa pesawat

tempurnya memang berada diperbatasan Turki, namun tidak masuk dan melanggar

batas wilayah kedaulatan Turki. Pesawat tersebuat masih masuk dalam wilayah

negara Suriah yang memang merupakan wilayah operasi bagi militer Rusia.59

Negara

Suriah memang merupakan negara yang sedang dirundung konflik. Berawal dari

permasalahan domestik dimana terjadi demonstransi besar menuntut penggulingan

rezim Bashar Al Assad. Penolakan mundur Assad dari kursi presiden dan tindakan

represif aparat keamanan Suriah telah meningkatkan eskalasi dan berubah menjadi

perang saudara. Kini permasalahan Suriah bukanlah sebatas konflik domestik dan

telah menjadi konflik internasional yang melibatkan berbagai negara.60

Rusia memiliki kepentingan dengan terus mempertahankan rezim Assad di

Suriah. Secara geopolitik, Suriah sangatlah strategis. Suriah memiliki kedekatan

hubungan yang sangat erat dengan Rusia dan Iran. Dalam konstelasi politik dan

keamanan Timur Tengah, Rusia menjadikan Suriah sebagai benteng terdepan dalam

menghadapi hegemoni AS di kawasan ini. Kejatuhan rezim Assad di Suriah akan

membuat posisi Rusia akan semakin sulit. Rusia tidak akan dapat bertahan di Timur

Tengah jika hanya dengan Iran saja sebagai basis perlawanan terhadap hegemoni AS.

58

Ortezem, H Selim. Turkey and Russia: A Fragile Friendship. Hal 124-125 59

Ortezem, H Selim. Turkey and Russia: A Fragile Friendship. Hal 124-125 60

Daoudy, Marwa. The Structure-Identity Nexus: Syria and Turkey’s Collapse (2011). Hal 19-20

Page 42: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

31

Iran pun tidak akan sanggup bertahan dengan dikepung oleh musuh-musuh

disekelilingnya yang setiap saat dapat mengancam eksistensinya.61

Letak negara Suriah yang berada di tengah jalur perdagangan penting di Timur

Tengah dan memiliki karakteristik alam yang baik menjadi sangat penting untuk

dapat dikendalikan dan dikuasai. Selain masalah keamanan dan politik yang membuat

Rusia melibatkan diri dalam konflik Suriah, juga disebabkan kepentingan

ekonominya. Rusia memiliki kepentingan, terutama adanya rencana pembangunan

pipa minyak yang menghubungakan beberapa negara penghasil minyak di Timur

Tengah dan jalur pipa tersebut melalui wilayah negara Suriah. Rusia dengan segera

bergerak turut campur tangan dalam konflik Suriah demi mengamankan

kepentingannya.62

Rusia segera bereaksi terhadap tindakan Turki yang menembak pesawat tempur

SU-24 milik Rusia. Turki pada mulanya tetap teguh dengan pendirian bahwa

pihaknya telah bertindak dengan benar dan tidak bersedia untuk meminta maaf.

Menanggapi hal tersebut, Rusia segera menerapkan sanksi bagi Turki sebagai wujud

tekanan bagi Turki yang telah berani menantang Rusia.63

Sanksi yang diberikan oleh Rusia terdiri dari berbagai bentuk dan bidang,

seperti dalam bidang ekonomi maupun militer. Rusia menjadi mitra perdagangan

terbesar kedua Turki setelah Jerman. Turki menggunakan 55% gas alam dan 30%

61

Sussex, Matthew. The Triumph of Russian National Security Policy? Russia’s Rapid Rebound,

(Australian Institute of International Affairs, 2017). Hal 2 62

Ipek, Pinar. Oil and Intra-state Conflict in Iraq and Syria: Sub-state Actors and Challenges for

Turkey’s Energy Security, (Middle Eastern Studies, 2017). Hal 141 63

Ortezem, H Selim. Turkey and Russia: A Fragile Friendship. Hal 126

Page 43: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

32

minyak bumi untuk kebutuhan dalam negerinya yang diimpor dari Rusia. Gas

merupakan komoditas ekspor yang penting bagi Rusia, tak hanya berperan dalam

perdagangan namun juga kerap dijadikan alat politik. Rusia yang merupakan

pemasok gas terbesar ke Eropa, kerap menggunakannya sebagai alat tekan terhadap

jika menghadapi permasalahan. Turki dan Rusia juga sedang bekerjasama dalam

proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di Turki senilai USD 20 Miliar

dan ditargetkan untuk selesai tahun 2020.64

Rusia juga berusaha menekan Turki melalui sektor pariwisata. Tercatat sampai

triwulan ketiga tahun 2013, ada sekitar 3,6 juta wisatawan Rusia mengunjungi Turki.

Sektor pariwisata telah menyumbang banyak kontribusi bagi perekonomian Turki.

Menurut hasil penelitian dari World Travel and Tourism Council (WTTC), sektor

pariwisata telah menyumbangkan USD 96 Miliar terhadap perekonomian Turki dan

telah menyediakan 2,1 juta lapangan pekerjaan.

Data statistik perdagangan luar negeri Turki mencatat, bahwa tahun 2009 nilai

ekspor Turki ke Rusia hanya sebesar USD 6.5 Miliar. Sedangkan nilai impor Turki

dari Rusia mencapai USD 31.4 Miliar. Sebelum terjadinya insiden penembakan

pesawat tempur SU-24 ini, Erdogan telah berkomitmen untuk meningkatkan nilai

perdagangan kedua negara menjadi USD 100 Miliar. Melihat data di atas,

menunjukkan bahwa kedua negara memiliki ikatan yang saling menguntungkan dan

memiliki prospek yang bagus. Para analis ekonomi berpendapat bahwa sanksi

64

Bilgin, Mert. Energy Policy in Turkey: Security, Market, Suply, and Pipeline, (Routledge:

Taylor and Francis, 2011). Hal 401

Page 44: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

33

ekonomi yang dikeluarkan Rusia untuk Turki akan berdampak negatif bagi kedua

negara.65

Usaha normalisasi hubungan kedua negara dilakukan pada 2016, dimana telah

terjadi pertemuan antara kedua negara untuk membahas normalisasi hubungan.

Pertemuan lanjutan menunjukkan tren yang positif. Kedua negara berkomitmen untuk

dapat memperbaiki hubungan dan dilakukan kerjasama yang dapat mempererat

hubungan kedua negara.66

Hubungan kedua negara kembali mendapat tantangan ketika Duta Besar Rusia

untuk Turki dibunuh oleh seorang oknum petugas keamanan Turki. Pembunuhan ini

dilakukan dengan motif kekecewaan dan kemarahan kepada Rusia atas

keterlibatannya dalam komflik Suriah. Ia menganggap Rusia telah bertanggung jawab

atas pembantaian rakyat Suriah akibat dari serangan militer Rusia maupun

sokongannya kepada rezim Bashar Al Assad.67

Peristiwa ini dikhawatirkan akan merusak usaha normalisasi hubungan yang

baru dibangun. Namun Rusia dapat meredam kekhawatiran akan rusaknya usaha

normalisasi yang tengah dilakukan. Rusia menganggap peristiwa ini adalah suatu

bentuk provokasi yang dilakukan oleh pihak tertentu yang menginginkan hubungan

Rusia dan Turki buruk. Pertemuan selanjutnya antara kedua negara mengindikasikan

65

Ortezem, H Selim. Turkey and Russia: A Fragile Friendship. Hal 126 66

Ortezem, H Selim. Turkey and Russia: A Fragile Friendship. Hal 127 67

Ortezem, H Selim. Turkey and Russia: A Fragile Friendship. Hal 130

Page 45: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

34

keinginan untuk dapat mempererat kerjasama. Kini hubungan Rusia dan Turki

semakin erat yang ditunjukkan dengan terjalinnya kerjasama diberbagai sektor.68

Dalam konflik Suriah, kini Rusia dan Turki berada dalam satu sisi yang saling

bekerjasama. Rusia mendukung tindakan Turki untuk memerangi kelompok

bersenjata suku Kurdi yang berada di wilayah kedaulatan negara Suriah. Rusia dan

Turki juga memiliki pandangan yang sama terkait solusi dari permasalahan konflik

Suriah yang terjadi berlarut-larut.69

C. Kekuatan Pertahanan Udara Turki

Turki merupakan salah satu negara terkuat di dunia. Menurut data yang dirilis

Global Fire Power, Turki berada pada urutan 10 negara terkuat di dunia pada tahun

2018. Turki memiliki kekuatan sebesar 743.415 personil. Turki juga memiliki

berbagai alutsista canggih yang siap melayani angkatan perangnya. Secara total Turki

memiliki 1.018 pesawat tempur, 194 kapal perang (termasuk 12 kapal selam), 2445

tank tempur dan berbagai jenis senjata lainnya.70

Angkatan Udara Turki mulai dibentuk tahun 1911 pada masa Turki Usmani.

Kemelut Perang Dunia Pertama yang melibatkan Turki, menjadi ajang bagi angkatan

udaranya dalam mengarungi pertempuran udara. Memasuki masa Republik, angkatan

68

Ortezem, H Selim. Turkey and Russia: A Fragile Friendship. Hal 134 69

Ortezem, H Selim. Turkey and Russia: A Fragile Friendship. Hal 136 70

“2018 Turkey Military Strenght”, Global Fire Power, diakses pada 24 Juni 2018, tersedia di laman: https://www.globalfirepower.com/country-military-strength-detail.asp?country_id=turkey.

Page 46: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

35

udara Turki terus berbenah. Turki memperkuat diri dengan menambah pesawat

tempurnya yang didatangkan dari berbagai negara.

Pada masa diantara dua perang dunia, Turki relatif aman dari serangan musuh.

Selepas Perang Dunia II, muncul dua kekuatan dunia yang saling berebut pengaruh.

AS dan Uni Soviet tampil sebagai negara adidaya dengan kekuatan militer maupun

ekonomi yang luar biasa besar. Persaingan ini telah memunculkan Perang Dingin dan

mengarahkan dunia pada dua arah kekuatan; Blok Barat dan Blok Timur.

Turki mulai mendapatkan ancaman dari Uni Soviet selepas Perang Dunia II. Uni

Soviet berusaha memperluas kekuasannya ke berbagai penjuru dunia, salah satunya

berusaha mengklaim kembali penguasaan Laut Hitam. Uni Soviet bermaksud untuk

mendapatkan akses ke Mediterania dari Laut Hitam melalui selat Bosporus. Tindakan

Uni Soviet tersebut telah mengancam keberadaan Turki, mengingat Turki merupakan

negara yang menghubungkan Laut Hitam dengan Mediterania. Kekuatan besar Uni

Soviet membuat Turki gusar. Kekuatan kedua negara tersebut tidak sebanding. Atas

pertimbangan tersebut, Turki memutuskan mengajukan diri untuk bergabung dengan

aliansi NATO.71

Setelah menjadi anggota NATO, Turki banyak mendapatkan bantuan dari AS.

Bantuan tersebut berupa peralatan militer maupun ekonomi. Turki menjadi salah satu

basis utama NATO di Eropa untuk membendung perluasan pengaruh Uni Soviet.

71

Balcer, Adam. The Future of Turkish-Russian Relations: a Strategic Perspective, (Turkish

Policy Quarterly, 2009). Hal 80

Page 47: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

36

NATO banyak membangun basis militernya di Turki, seperti di kota Incyrlic. NATO

juga banyak menempatkan rudal-rudalnya yang diarahkan ke Uni Soviet.72

Pada masa Perang Dingin inilah sistem pertahanan udara mulai digunakan di

Turki. Meskipun saat itu berstatus milik negara lain dibawah misi NATO. Sistem

pertahanan udara pertama berbasis rudal yang dimiliki Turki adalah Nike Hercules

yang mulai beroperasi untuk menjaga sekutu NATO.73

Tahun 1994 Turki memiliki delapan skadron dengan sistem pertahanan udara.

Enam skadron diantaranya merupakan Nike Hercules yang terdiri dari 128 peluncur

rudal. Dua skadron lainnya berjumlah 24 yang merupakan buatan Inggris, Rapier.

Dua jenis senjata ini menjadi ujung tombak pertahanan udara Turki pada masa itu.

Dalam perkembangannya, Turki banyak mendapatkan transfer teknologi dari

berbagai negara anggota NATO. Berbagai peralatan tempur mampu diproduksi Turki.

Namun, dalam hal sistem pertahanan udara Turki relatif lemah. Turki bayak

mengandalkan bantuan dari sekutu NATO untuk melindunginya dari acaman musuh.

Salah satu diantaranya adalah dalam menghadapi ancaman dari Irak dan Suriah yang

semakin bergejolak setelah terjadinya Arab Spring.74

NATO mengirimkan beberapa baterai sistem rudal Patriot untuk mengamankan

wilayah Turki dari ancaman yang datang dari udara. Namun rudal Patriot kemudian

72

“Turkey’s Prospects and Challenges for a National Missile Defense System”,The New Turkey,

diunggah pada 23 April 2017, diaksses pada 23 April 2018, tersedia di laman: https://thenewturkey.

org/turkeys-prospects-and-challenges-for-a-national-missile-defense-system/. 73

“Turkey’s Prospects and Challenges for a National Missile Defense System”,The New Turkey.

Diakses pada 23 April 2018. 74

Caglar Kurc, Between Defence Autarky and Dependency: The Dynamic of Turkish Defence

Industrialization, (Routledge: Taylor and Francis Group, 2017). Hal 173-174

Page 48: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

37

di tarik dari Turki. NATO menilai tingkat keterancaman Turki sudah menurun,

sehingga penempatan rudal Patriot di Turki sudah tidak mendesak. Hal ini juga

dikarenakan penempatan rudal Patriot ini di Turki memiliki batas waktu; bisa

dihentikan, diperpanjang ataupun dirotasi.75

Ada beberapa jenis rudal pertahanan udara berbasis SAM yang dimiliki Turki,

diantaranya adalah NASAMS, Sea Sparrow Missile, Rapier FSC (Field Standard –C),

Sea Zenith CIWS dan HISAR. Untuk HISAR, senjata ini masih dalam tahap

pengembangan dan belum beroperasi. Rudal-rudal tersebut ada yang berbasis di darat

ataupun pada kapal perang. Dalam hal ini, rudal pertahanan udara yang ditempatkan

di kapal perang tetap masuk dalam kategori surface to air missile (SAM).76

Turki kini sedang membangun sistem pertahanan udaranya berdasarkan hasil

produksi dalam negeri. Beberapa produk diantaranya adalah HISAR dan KORKUT.

Keduanya merupakan pertahanan udara berdaya jangkau menengah (medium range).

HISAR dan KORKUT merupakan hasil pengembangan dari ROKETSAN dan

ASELSAN. Keduanya merupakan perusahaan utama yang memproduksi berbagai

macam persenjataan bagi Turki. Kedua perusahaan tersebut dimiliki oleh pemerintah

Turki dan diandalkan untuk dapat meningkatkan kemandirian Turki dalam persediaan

persenjataan.HISAR merupakan jenis SAM, sedangkan KORKUT non-missile. 77

75

Caglar Kurc, Between Defence Autarky and Dependency: The Dynamic of Turkish Defence

Industrialization, (Routledge: Taylor and Francis Group, 2017). Hal 174 76

“Turkey”, Missile Defense Advocacy, diunggah pada 26 Juni 2018, diakses pada 4 Juli 2018,

tersedia di laman: http://missiledefenseadvocacy.org/intl-cooperation/turkey/. 77

“Turkey Strengthening it’s Air Defense”, Anadolu Agency, diunggah pada 13 Desember 2017,

diakses pada 20 Mei 2018, tersedia di laman: https://www.aa.com.tr/en/science-technology/turkey-

strengthening-its-air-defense/1004156.

Page 49: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

38

Ada dua jenis dari HISAR, yaitu HISAR A dan HISAR O. Perbedaan keduanya

terutama pada daya jangkaunya untuk menghalau obyek musuh. HISAR A memiliki

daya jangkau rendah, yaitu 15 km. Sedangkan HISAR O memiliki karakteristik

dengan jangkauan menengah yang mampu mengahancurkan musuh dalam radius 25

km.78

HISAR dirancang sebagai sistem rudal pertahanan udara untuk melindungi

pangkalan militer dan berbagai fasilitas militer lainnya. Sistem ini memiliki

kemampuan untuk mencegat pesawat tempur, helikopter, rudal yang diluncurkan dari

kapal perang dan obyek terbang tanpa awak. Dengan peluncuran rudal secara vertikal,

HISAR mampu menarget musuh dalam arah pandangan 360°.79

Perusahaan ASELSAN sudah berdiri sejak tahun 1975 dan menjadi perusahaan

pembuat senjata terbesar di Turki. Bahkan ASELSAN masuk dalam 100 besar

perusahaan persenjataan terbaik di dunia. Sedangkan ROKETSAN merupakan

perusahaan yang berfokus pada pengembangan dan produksi roket dan rudal.

ROKETSAN mulai berdiri tahun 1988 dan berkembang bersama dengan ASELSAN

untuk meningkatkan kemampuan produksi persenjataan dalam negeri Turki.80

Setelah dibatalkannya kerjasama pembelian sistem pertahanan udara dengan

Tiongkok, Turki berfokus untuk meningkatkan kemampuan industri pertahanan

78

“HISAR Air Defense Missiles”, Roketsan, diakses pada 24 Juni 2018, tersedia di laman: http://

www.roketsan.com.tr/en/urunler-hizmetler/hava-sistemleri/hisar-hava-savunma-fuzeleri/. 79

“HISAR Air Defense Missiles”, Roketsan, diakses pada 24 Juni 2018. 80

“EUROSAM, Together With ASELSAN and ROKETSAN Lay the Foundation Strategic

Cooperation Air Missile Defence”, MBDA Systems. diakses pada 16 Juli 2018, tersedia di laman:

https://www.mbda-systems.com/eurosam-together-aselsan-roketsan-lay-foundation-strategic-

cooperation-air-missile-defence/.

Page 50: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

39

dalam negerinya. Turki menjajaki kerjasama dengan EUROSAM untuk memperkuat

pertahanan udaranya. EUROSAM merupakan perusahaan yang berasal dari Italia dan

Perancis yang merupakan hasil kerjasama antara MBDS dan THALES. Perusahaan

ini sudah berdiri dari tahun 1989 dan memiliki reputasi yang baik dalam

memproduksi persenjataannya. EUROSAM berfokus pada pengembangan sistem

rudal pertahanan udara yang berbasis darat ke udara (surface to air missile/ SAM).81

Selain itu, Turki juga bernegosiasi dengan Rusia untuk mendapatkan transfer

teknologi dalam pembelian sistem pertahanan udara rudal S-400. Turki meminta

Rusia untuk bersedia membuat sebagian komponen S-400 untuk diproduksi di Turki.

81

“EUROSAM, Together With ASELSAN and ROKETSAN Lay the Foundation Strategic

Cooperation Air Missile Defence”, MBDA Systems, Diakses pada 16 Juli 2018.

Page 51: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

40

BAB III

SPESIFIKASI DAN PERKEMBANGAN SISTEM PERTAHANAN

UDARA RUSIA

A. Perkembangan Sistem Senjata Pertahanan Udara di Rusia

Keberhasilan manusia untuk mewujudkan teknologi pesawat terbang telah

berhasil merubah dunia secara signifikan. Tidak lama setelah pesawat terbang

pertama diciptakan, Perang Dunia Pertama pecah dan dengan segera teknologi

pesawat terbang digunakan untuk kepentingan militer. Penggunaan pesawat terbang

dalam peperangan memiliki peran strategis bagi berjalannya perang. Pesawat

dianggap memiliki mobilitas tinggi dan dapat masuk ke jantung pertahanan musuh

dengan cepat.82

Senjata anti serangan udara mulai diciptakan untuk menghadapi ancaman dari

udara. Pada awalnya hanya berupa senjata api biasa yang diarahkan keudara dengan

membidik pesawat musuh. Namun dalam perkembangannya, senjata api biasa kurang

efektif untuk menghancurkan pesawat musuh. Diciptakanlah senjata khusus untuk

menghalau ancaman musuh dari udara, namun senjata ini masih berupa senjata

artileri dengan menggunakan peluru yang dimuntahkan ke udara.83

82

“Air Force History”, Military, diakses pada 3 April 2018, tersedia di laman: https://

www.military.com/air-force-birthday/air-force-history.html. 83

“Anti Air Craft Gun”, Britannica, diakses pada 8 April 2018, tersedia di laman:

https://www.britannica.com/technology/antiaircraft-gun

Page 52: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

41

Pada saat terjadinya Perang Dunia Kedua, teknologi pesawat tempur berkembang

dengan pesat. Sistem pertahanan udara dalam jenis artileri semakin tidak efektif. Hal

ini disebabkan perkembangan senjata artileri tidak dapat mengimbangi ketangguhan

pesawat tempur. Beberapa negara berupaya menciptakan senjata baru dengan

menggunakan rudal yang berkemampuan khusus untuk menghancurkan pesawat

tempur lawan.84

Teknologi rudal mulai berkembang pesat pada masa Perang Dingin. Persaingan

ideologi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet berkembang menjadi persaingan

dalam segala aspek, terutama teknologi senjata perang. Sistem dunia yang bipolar

telah membelah dunia menjadi dua kekuatan yaitu Blok Barat dan Timur. menjadi

ajang perebutaan pengaruh.

NAZI Jerman telah berkontribusi besar dalam perkembangan teknologi roket pada

masa Perang Dunia Kedua. Keterbatasan angkatan laut dan kegagalan angkatan

udaranya untuk menginvasi Inggris membuatnya terus berupaya mengembangkan

teknologi roket yang memiliki daya jangkau luas dan minim resiko. Roket yang

berhasil dikembangkan adalah roket V1 dan V2. Jerman telah menggunakan ribuan

Roket V1 untuk menyerang London. Roket ini ditempatkan di Perancis dan

diluncurkan ke udara menyeberangi selat Channel menuju London. Roket V2

merupakan karya terbesar NAZI Jerman dalam dunia teknologi roket. Namun roket

84

.Britannica, “Anti Air Craft Gun”. Diakses pada 8 April 2018.

Page 53: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

42

V2 belum sempat digunakan Jerman dalam perang, karena kekalahannya di Perang

Dunia Kedua.85

Kehebatan para ilmuan Jerman telah banyak dimanfaatkan dan direkrut oleh AS

dan Uni Soviet. Kekalahan Jerman pada Perang Dunia Kedua membuat banyak

infrastruktur hancur dan berbagai program pembangunan terhenti untuk sementara.

Para ilmuan banyak yang terlibat dalam pengembangan teknologi perang Jerman

yang canggih dan tangguh.86

AS mengalami kemajuan pesat dalam penguasaan teknologi roket setelah

berakhirnya Perang Dunia II. Teknologi roket inilah yang kemudian digunakan

sebagai sistem pendorong wahana antariksa. AS bukan saja berkeinginan menjadi

hegemon di bumi, namun juga menguasai dunia antariksa. Pada tahap selanjutnya AS

banyak meluncurkan wahana antariksanya sebagai misi eksplorasi ruang angkasa. 87

Uni Soviet pada dasarnya sudah memiliki kemampuan membuat roket dan

digunakan pada saat Perang Dunia Kedua. Senjata jenis roket yang terkenal adalah

roket Katyusya yang memiliki karakteristik penggunaan yang berbeda dengan roket

V1 dan V2 milik Jerman. Roket Katyusya digunakan untuk perang di medan tempur,

roket ini diangkut menggunakan truk dan ditempatkan di atasnya. Jadi fungsi dari

85

“Britishs Response to V1 and V2”, NationalArchives, diakses pada 5 April 2018, tersedia di

laman: http://www.nationalarchives.gov.uk/education/resources/british-response-v1-and-v2/. 86

“Brief History of Rockets”, NASA, diakses pada 3 April 2018, tersedia di laman:

https://www.grc.nasa.gov/WWW/k-12/TRC/Rockets/history_of_rockets.html. 87

“Brief History of Rockets”, NASA. Diakses pada 3 April 2018.

Page 54: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

43

roket Katyusya layaknya seperti senjata artileri yang dibawa ke medan tempur dan

digunakan di lapangan untuk menghancurkan musuh secara langsung.88

Uni Soviet terlibat persaingan dengan AS untuk menguasai ruang angkasa. Berkat

teknologi canggih yang dimilikinya, Uni Soviet berhasil meluncurkan Sputnik 1

tahun 1957 sebagai satelit buatan manusia pertama yang mengorbit bumi.89

Uni

Soviet juga berhasil mengirimkan manusia ke ruang angkasa untuk pertama kalinya

di dunia dengan selamat sampai kembali ke bumi, yaitu Yuri Gagarin.

Teknologi roket inilah yang kemudian menjadi cikal bakal teknologi persenjataan

rudal. Senjata rudal memiliki sistem pendorong yang serupa dengan roket. Perbedaan

mendasar keduanya adalah pada keberadaan teknologi dengan kemampuan menarget

musuh secara akurat. Roket pada dasarnya ialah hanya benda yang memiliki sistem

pendorong ke udara. Sedangkan rudal memiliki kelengkapan alat untuk mendeteksi

dan menarget lawan dengan alat pemandu. Dengan berkembangnya teknologi senjata

rudal di dunia, seakan telah mempersempit ruang dunia. Pada masa Perang Dingin,

AS dan Uni Soviet berlomba untuk menyebarkan senjata rudalnya agar dapat

menjangkau seluruh sisi bumi. Hal ini demi menjamin keamanan negaranya dari

ancaman musuh dan dengan segera dapat melakukan serangan jika musuh

menyerang.90

88

“Katyusya Rocket”, GlobalSecurity, diakses pada 5 April 2018, tersedia di laman:

https://www.globalsecurity.org/military/world/russia/katyusha.htm. 89

“Brief History of Rockets”, NASA. Diakses pada 3 April 2018. 90

“Missile”, Britannica, diakses pada 4 April 2018, tersedia di laman: https://www.

britannica.com/technology/missile.

Page 55: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

44

AS banyak menempatkan rudalnya di Eropa untuk menghalau ancaman dari Uni

Soviet. Begitu juga dengan Uni Soviet yang banyak menempatkan rudalnya di Eropa

Timur dan Kuba. Penempatan rudal berhulu ledak nuklir Uni Soviet di Kuba telah

memicu ketegangan dengan AS. Tindakan Uni Soviet ini dilihat AS sebagai suatu

ancaman terhadap negerinya, mengingat jarak negara Kuba yang hanya beberapa

puluh mil dari daratan utama AS yang memungkinkan Uni Soviet dengan mudah

menyerang AS jika terjadi perang.91

Pada puncaknya, terjadilah apa yang dinamakan sebagai Krisis Misil Kuba.

Terjadinya Krisis Misil Kuba ini telah mengarahkan dunia pada kekhawatiran yang

tinggi akan terjadinya perang nuklir. Jika terjadi perang, bumi akan mengalami

kehancuran dan eksistensi kehidupan manusia berada dalam ancaman. Pada saat itu,

armada perang AS memblokade lautan Karibia sebagai respon terhadap tindakan Uni

Soviet. Kedua kekuatan saling berhadapan dengan membawa rudal berhulu ledak

nuklir dan setiap saat siap diluncurkan.92

Rudal memiliki daya jangkau yang luas, akurasi target serangan yang tinggi dan

sulit untuk dihalau oleh musuh. Hal ini membuat berbagai negara merasa gusar dan

perlu untuk mengembangkan senjata yang berfungsi sebagai penghalau serangan

udara, terutama serangan menggunakan rudal. Berbagai negara banyak yang

melakukan pengembangan kemampuan rudalnya untuk dapat menghanvurkan musuh.

91

“Cuban Missile Crisis”, History, diakses pada 4 April 2018, tersedia di laman: https://www.

history.com/topics/cold-war/cuban-missile-crisis. 92

“Krisis Rudal Kuba (October Crisis)”, Artileri, diunggah pada 28 Februari 2015, diakses pada 5

April 2018, tersedia di laman: https://www.artileri.org/2015/02/krisis-rudal-kuba-october-crisis.html.

Page 56: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

45

Namun, disaat yang bersamaan mereka juga terus mengembangkan suatu sistem

pertahanan udara yang memungkinkan menghalau berbagai jenis senjata dari udara.

Rudal pertama yang berhasil dibuat sebagai bentuk pertahanan udara adalah

“Nike Ajax” yang diproduksi AS untuk mengamankan wilayahnya dari ancaman

serangan musuh. Senjata ini memiliki kemampuan menghadapi musuh dari jarak

sejauh 48 Km dan mampu melaju dengan kecepatan 2,25 Mach (2760 Km/jam).

Rudal ini resmi beroperasi pada tahun 1954 setelah memakan waktu pengembangan

yang panjang sejak tahun 1945.93

B. Spesfikasi dan Pengembangan S-400

Rusia memiliki sejarah panjang dalam perkembangan teknologi sistem pertahanan

udara berbasis rudal. Usaha Rusia dalam membangun rudal pertahanan udara ini

dimulai pada tahun 1951. Program ini dilakukan dalam rangka usaha memperkuat

pertahanan udara Rusia dari potensi serangan pihak asing. Pada tahun tersebut, Stalin

merasa terancam dengan perkembangan teknologi persenjataan AS. Disisi lain AS

telah memulai program ini beberapa tahun sebelumnya, yaitu dimulai tahun 1945.94

93

“Nike Ajax”, NikeMissile, diakses pada 5 April 2018, tersedia di laman: http://nikemissile.org/

Ajax.shtml. 94

Alexey Arbatov, Vladimir Dvorkin, Missile Defense: Confrontation and Cooperation, (Cernegie

Moscow Center, 2013), Moscow. Hal 33

Page 57: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

46

Gambar III.B.1 Spesifikasi S-400

Sumber: Russia Beyond95

95

“100 Years of Russias Air Defense: The Principal Milestones of The Centenary”, RussiaBeyond,

diunggah pada 5 Maret 2015, diakses pada 5 April 2018, tersedia di laman: https://

Page 58: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

47

Pada awalnya negara-negara mengamankan wilayah udaranya menggunakan

artileri untuk menghalau pesawat musuh. Dalam perkembangannya, teknologi

pesawat tempur berkembang dengan pesat. Hal tersebut mengakibatkan efektifitas

artileri dari darat untuk menghalau serangan musuh lawan di udara semakin menurun.

Senjata artileri memiliki kekurangan pada akurasi serangan terhadap obyek tertarget.

Pada tahun 1941, tercatat bahwa Inggris rata-rata memerlukan 4100 peluru

yang dimuntahkan dari senjata artilerinya untuk menghancurkan satu pesawat musuh.

Itu artinya perlu waktu dan sumber daya besar untuk menghancurkan lawan, serta

besar kemungkinan pesawat tempur lawan untuk menghindarinya jika pesawat

tersebut terbang dengan ketinggian dan kecepatan yang tinggi. 96

Ketika teknologi pesawat tempur memungkinkan untuk dapat terbang dengan

kecepatan tinggi, senjata artileri tidak akan ada gunanya lagi. Peluru dari senjata

artileri tidak sanggup menghancurkan lawan ketika pesawat tempur lawan terbang

dengan ketinggian ribuan meter ataupun dengan kecepatan mendekati atau setara

dengan kecepatan suara.97

Pada mulanya “Surface to Air Missile” (SAM) ditujukan untuk menghancurkan

pesawat tempur musuh. Artileri anti serangan udara secara umum sudah banyak

digunakan oleh berbagai negara didunia sebelum dikembangkannya senjata jenis

SAM. Pada akhir dekade 1960-an, tantangan tidak hanya datang dari pesawat

www.rbth.com/defence/2015/03/09/100_years_of_russian_air_defense_the_principal_milestones_of_t

he_cent_44273.html. 96

“Anti Air Craft Gun”, Britannica. Diakses pada 8 April 2018. 97

“100 Years of Russias Air Defense: The Principal Milestones of The Centenary”, RussiaBeyond,

diunggah pada 5 Maret 2015. Diakses pada 5 April 2018.

Page 59: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

48

tempur, namun sudah muncul dalam bentuk “Inter Continental Ballistic Missile”

(ICBM).98

Rusia kini merupakan negara dengan kemampuan sistem pertahanan

udaranya paling maju di dunia. Rudal S-400 kini merupakan yang tercanggih yang

dimiliki Rusia dan diatas kertas tidak ada teknologi SAM yang dapat

menandinginya.99

Tercatat dalam sejarah, Perang Vietnam menjadi ajang pembuktian kemampuan

SAM sebagai pengahalau serangan udara musuh. AS banyak mendapat kerugian yang

diakibatkan serangan dari Vietnam Utara yang mendapat suplai sebanyak 7658 rudal

dan telah melatih tentara Vietnam Utara untuk mengoperasikan sistem ini. Pada tahun

1966 ada sekitar 11.000 instruktur, teknisi dan ahli rudal Uni Soviet dikirim ke

Vietnam untuk menghadapi AS. Superioritas Uni Soviet dalam teknologi SAM

membuat AS gusar dan berusaha membuat pengembangan sistem yang sudah

dimilikinya.100

Rusia memulai program pengembangan sistem pertahanan udara rudal S-400

pada dekade 1980-an. Setelah mengalami keterlambatan, sistem ini mulai digunakan

oleh angkatan perang Rusia tahun 2007. Rudal ini disebut merupakan yang

tercanggih dikelasnya. Kemampuan tangguh yang dimilikinya membuat banyak

negara merasa khawatir dengan perkembangan persenjataan Rusia. Radar yang

98

Alexey Arbatov, The Vicissitudes of Russian Missile Defense, (Routledge: Taylor and Francis

Group, 2018), Vol 74, No 4. Hal 227 99

Alexey Arbatov, Vladimir Dvorkin, Missile Defense: Confrontation and Cooperation, (Cernegie

Moscow Center, 2013), Moscow. Hal 156 100

“Vietnam War: The Critical Role of Russian Weapons”, RussiaBeyond, diunggah pada 30

April 2015, diakses pada 7 April 2018, tersedia di laman: https://www.rbth.com/blogs/2015/04/30/

vietnam_war_the_critical_role_of_russian_weapons_42917.

Page 60: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

49

dimiliki S-400 dapat melacak musuh sejauh 600km dan rudalnya maksimal dapat

mencegat musuh sejauh 400km. S-400 juga memiliki kemampuan menarget musuh

secara simultan dengan jumlah 300 target..101

Di atas kertas, Rudal S-400 merupakan yang tercanggih dikelasnya. Meskipun

pada kenyataannya S-400 belum pernah digunakan secara langsung dalam perang

sungguhan. Pada tahun 2015, AS melakukan serangan udaranya ke Suriah dengan

menggunakan rudal Tomahawk yang diluncurkan dari atas kapal perang. Meskipun

Rusia berada dipihak Suriah, namun Rusia tidak terlihat menghalau serangan AS

tersebut. Padahal Rusia sebelumnya telah menempatkan beberapa baterai rudal S-400

di Suriah.

Untuk menghalau serangan udara AS, Suriah banyak menggunakan rudal tua

buatan Uni Soviet, seperti: Pantsir, S-200 dan lainnya. Hal ini membuat efektivitas

penghancuran serangan udara lawan tidak maksimal. Banyak rudal Tomahawk yang

berhasil menyelesaikan misinya dengan menghantam sasaran yang dituju. Dalam

serangan ini, Suriah mengalami banyak kerugian di beberapa tempat situs militer

angkatan udaranya yang memang menjadi target utama serangan ini.102

101

Rosobonexport, S-400. Hal 2 102

Gonul Nul, Nilsu Goren, Turkey’s Quest for Air Defense: Is The Deal Pivot to Russia?,

(Middle East Institute: 2017. Hal 6

Page 61: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

50

Gambar: III.B.2 Negara pengguna dan potensial pengguna S-400

Sumber: Reuters103

Secara perhitungan ekonomi, rudal S-400 bukanlah senjata yang murah. Dalam

setiap perang, setiap pihak akan memperhitungkan berapa biaya yang harus

dikeluarkan dan apakah sebanding dengan apa yang akan didapatkan. Dari berbagai

jenis SAM, masing-masing memiliki karakteristik yang membedakannya dengan

jenis lainnya. Masing-masing dirancang sesuai kebutuhan dan digunakan sesuai

fungsinya juga.

103

“The Growler’s Triumph: Russian Missile System Invaded the Market, RT, diungah pada 7

Februari 2018, diakses pada 28 Maret 2018, tersedia di laman: https://www.rt.com/news/418121-s400-

growler-systems-worldwide/ .

Page 62: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

51

BAB IV

ANALISA KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN

SISTEM PERTAHANAN UDARA RUDAL S-400

Pada BAB IV ini, berisi mengenai analisa dari permasalahan yang diangkat di

skripsi ini. Setelah sebelumnya telah dibahas pada BAB II mengenai background

negara Turki, terutama terkait kekuatan pertahanan udaranya, dinamika keamanan

dan berbagai hal yang dapat mendukung dalam menganalisa pertanyaan penelitian

skripsi ini.

Ada dua faktor utama yang melandasi keputusan Turki untuk bekerjasama dengan

Rusia dalam pengadaan sistem pertahanan udara rudal S-400. Kedua faktor tersebut

ialah: kebutuhan Turki untuk mendapatkan senjata yang mampu untuk melindungi

keamanannya dan strategi Turki untuk mengamankan kepentingan nasionalnya

dengan cara menguatkan ketahanan dalam negerinya.

Hal yang menarik dari pembahasan ini ialah tantangan yang harus dihadapi Turki

terkait keputusannya untuk membeli senjata dari Rusia. Hubungan Turki dengan

berbagai negara anggota NATO semakin memburuk. Bahkan AS mengancam akan

memberikan sanksi bagi Turki. Presiden AS, Donald Trump, telah mengeluarkan

peraturan mengenai tindakan terhadap ancaman negara. Hal ini memungkinkan AS

untuk memberi sanksi kepada negara-negara yang dianggap sebagai ancaman.

Page 63: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

52

A. Turki Membutuhkan Senjata yang Mampu Melindunginya dari Ancaman

Keamanan

Keputusan Turki untuk memilih sistem S-400 dari berbagai pilihan sistem dan

berbagai resiko yang menghadang Turki terkait keputusannya ini, akan dianalisa

dengan menggunakan RAM sebagai alat analisanya. Ada beberapa alasan untuk

menggunakan RAM, terutama dari karakteristik permasalahan dalam penelitian ini

mengarah kepada kebijakan pemerintah negara yang rasional.

Sistem S-400 merupakan pilihan yang diambil Turki untuk memperkuat

pertahanannya. S-400 memiliki kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan Turki

akan perlindungan wilayahnya dari serangan udara. Hingga kini Turki tidak

mememiliki sistem pertahanan udara yang memadai yang membuatnya rentan akan

serangan udara lawan. Padahal, ancaman besar Turki saat ini adalah serangan udara

yang berasal dari negara tetangga.104

Turki telah melakukan penjajakan untuk memenuhi kebutuhan pertahanan

udaranya. Beberapa usaha kerjasama telah dicoba Turki. Ada beberapa SAM yang

memang dirancang memiliki daya jangkau yang rendah dan sanggup menghalau

obyek yang kecil dan terbang rendah. Ada juga yang memang dirancang memiliki

daya jangkau yang luas dan ditujukan untuk menghalau ICBM yang berhulu ledak

besar dan berkecepatan tinggi. Israel telah memiliki sistem pertahanan udara Iron

Dome, sistem ini memiliki karakteristik sebagai pencegat berdaya jangkau rendah dan

menengah. Iron Dome bekerja secara efektif untuk menghalau berbagai jenis obyek

104

“Turkey’s Prospects and Challenges for a National Missile Defense System”,The New Turkey,

diunggah pada 23 April 2017. Diakses pada 23 April 2018.

Page 64: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

53

udara, seperti roket, rudal, pesawat nirawak, bahkan mortir tak luput dari

jangkauannya.105

Berbeda dengan Iron Dome, rudal THAAD memiliki daya jangkau yang luas

menyentuh angka ratusan kilometer. Rudal THAAD dirancang untuk menghancurkan

rudal balistik musuh. Berbagai negara telah mengoperasikan sistem senjata ini untuk

mengamankan negaranya. Banyak negara anggota NATO yang menggunakannya.106

Turki dalam posisi sulit dan harus mengambil keputusan yang tepat untuk dapat

melindungi negaranya dari ancaman. Turki masuk dalam dilema keamanan. Dimana

Turki dihadapkan pada pilihan sulit, yang masing-masing pilihan mengandung resiko

besar untuk negaranya. Jika Turki tetap dengan keputusannya untuk membeli S-400

Russia, berbagai ancaman baru dapat muncul sebagai reaksi atas kebijakan yang

diambil Turki. Namun, jika Turki tidak membeli S-400, wilayah kedaulatannya akan

menjadi taruhan dan keamanan jiwa jutaan rakyatnya yang hidup di perbatasan

dengan Suriah akan terancam.107

Faktor ketidakamanan yang dirasakan oleh Turki, mengarahkannya untuk

mengambil tindakan demi menjamin keamanannya. Atas dasar itulah dapat diketahui

bahwa faktor keamanan berperan besar dalam ketusan Turki ini. Faktor “National

Security” dijunjung tinggi oleh Turki dalam pertimbangan pembuatan kebijakan yang

diambilnya ini.

105

Can Kasapoglu, Turkey’s S-400 Dilemma, (EDAM Foreign Policy and Security, 2017), hal 19 106

Can Kasapoglu, Turkey’s S-400 Dilemma, (EDAM Foreign Policy and Security, 2017), hal 8 107

Gonul Nul, Nilsu Goren, Turkey’s Quest for Air Defense: Is The Deal Pivot to Russia?. Hal 6

Page 65: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

54

Untuk memperkuat analisa dalam penelitian ini, berikut akan dipaparkan tahapan-

tahapan dalam RAM sesuai dengan konteks penelitian ini. Greg Cashman

menyebutkan bahwa ada beberapa tahapan yang dilalui pengambil kebijakan untuk

menetapkan kebijakan apa yang perlu diambil, yaitu: Identify problem, Identify and

rank goals, Gather information, Identify alternative , Analize alternative, Select

alternative, Implement decision dan Monitor and evaluate. 108

a. Identify problem (identifikasi masalah)

Permasalahan yang dihadapi Turki adalah masalah keamanan yang

mengancam wilayahnya, terutama pertahanan udara. Ketika Turki menyadari

wilayah kedaulatannya kerap mendapat serangan udara dari negara sekitarnya,

Turki dengan segera mencari cara untuk dapat menyelesaikan permasalahan

yang dihadapinya.

b. Identify and rank goals (identifikasi dan tingkatan tujuan)

Turki bermaksud untuk mendapat solusi dari permasalahan keamanan

negaranya. Salah satu cara untuk dapat mewujudkannya ialah dengan

memperkuat kemampuan pertahanannya. Keamanan nasional Turki adalah

alasan utama Turki memperkuat pertahanan udaranya.

c. Gather information (mengumpulkan informasi)

Turki telah mengumpulkan berbagai informasi mengenai ancaman beserta

solusi keamanan yang memungkinkannya untuk mengambil sebuah kebijakan.

108

Alex Mintz, Karl De Rouen. Understanding Foreign Policy Decision Making. Cambridge

University Press. 2010. Hal 58

Page 66: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

55

menilai negaranya memerlukan senjata yang ampuh untuk melindungi

negaranya. Berbagai pilihan kebijakan telah dibuat Turki untuk memperkuat

negaranya. Berdasarkan penilaian Turki, ia memutuskan untuk memperkuat

sistem pertahanan udaranya.

d. Identify alternative (mengidentifikasi alternatif)

Ada berbagai pilihan untuk menjawab kebutuhan Turki. Berbagai negara telah

sanggup memproduksi sistem pertahanan udara dengan kemampuan mutakhir.

Rusia memiliki sistem unggulan, seperti: Pantsir-1, S-300 dan S-400,

Tiongkok memiliki FD 2000, AS dengan sistem Patriot dan THAAD,

EUROSAM sebagai hasil kerjasama Perancis dan Italia memiliki SAM-T.

Sebelum Turki menjatuhkan pilihannya kepada S-400, telah dilakukan

berbagai upaya untuk mendapatkan sistem pertahanan udara. Salah satunya

adalah kerjasama dengan Tiongkok. Tahun 2015, Turki dan Tiongkok sepakat

untuk bekerjasama dalam pengadaan sistem pertahanan bagi Turki. Namun

kemudian Turki membatalkan kerjasamanya dengan Tiongkok.

e. Analize alternative (menganalisa alternatif)

Dari berbagai pilihan untuk solusi keamanan udaranya, Turki

mempertimbangkan berbagai potensi kerjasama dengan negara lain. Dari data

di atas, Turki menganalisa pilihan-pilihan tersebut. Ada berbagai senjata yang

menjadi pertimbangan Turki untuk dimiliki. Turki sudah lama ingin

mendapatkan sistem Patriot untuk menjaga wilayah uadaranya. Namun, AS

berbelit-belit untuk mewujudkan keinginan Turki tersebut dan hingga kini

Page 67: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

56

Turki belum memiliki sistem Patriot sendiri. Setelah berbagai usaha pencarian

solusi keamannya, Turki kini memilih sistem S-400.

f. Select alternative (memilih alternatif)

Turki memilih S-400 untuk memperkuat pertahanan udaranya. Turki menilai

kemampuan S-400 sesuai dengan kebutuhan Turki. Rusia juga memberi

lampu hijau terkait niat Turki tersebut.

g. Implement decision (menerapkan kebijakan)

Turki menerapkan keputusan yang diambilnya dengan malakukan kerjasama

dengan Rusia untuk mendapatkan sistem S-400. Kesepakatan dapat ditekan

pada bulan 12 September 2017 dan seluruh proses perjanjian selesai di tanda

tangani pada 29 Desember 2017.

h. Monitor and evaluate (mengawasi dan mengevaluasi)

Turki mendapat tentangan keras dari berbagai negara anggota NATO.

Meskipun begitu, Turki tetap teguh dengan keputusannya untuk memilih

sistem S-400. Setelah Turki memutuskan untuk memilih sistem pertahanan

udara S-400, ada beberapa tindakan yang mengikuti setelahnya. Turki

menuntut supaya pada tahap kedua pengadaan sistem S-400 akan disertai

transfer of technology (ToT). Turki tidak berhenti di S-400, beberapa

penjajakan lainnya dilakukan Turki untuk memperkuat pertahanan udaranya.

Turki membuka kerjasama dengan perusahaan patungan Italia-Perancis,

EUROSAM, untuk membangun sistem pertahanan udara yang diproduksi

Page 68: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

57

bersama. Turki juga tetap membuka kemungkinan untuk membeli sistem

Patriot.

B. Strategi Turki Untuk Mengamankan Kepentingan Nasionalnya

Turki berbatasan dengan negara-negara yang sedang dirundung konflik. Irak dan

Suriah merupakan negara yang memiliki perbatasan darat dengan Turki dan kini

mengalami kerusakan parah akibat perang yang hingga kini belum menunjukkan

perbaikan keadaan keamanan yang berarti.109

Sejarah mencatat bahwa Turki memiliki hubungan yang kurang baik dengan

berbagai negara di sekitarnya. Turki memiliki permasalahan historis dengan Yunani

sejak masa Turki Usmani. Turki juga memiliki hubungan yang buruk dengan negara

Siprus. Turki membentuk negara Siprus Utara yang didominasi Muslim Turk. Hal ini

membuat membuat Siprus terbagi menjadi dua, Siprus Utara yang didukung Turki

dan Siprus bagian selatan yang didominasi etnik Yunani. Selain itu, Turki juga

terlibat kemelut terkait permasalahan Georgia, Nagorno-Karabakh antara Azerbaijan

dengan Armenian dan terkait Genosida Armenia.110

Turki merupakan salah satu negara terdampak dari konflik di Irak dan Suriah.

Perbatasan dengan dua negara tersebut rawan mendapat serangan langsung berupa

mortir ataupun roket. Beberapa kali warga sipil menjadi korban serangan tersebut

yang datang dari perbatasan Turki dan Suriah. Ancaman keamanan tersebut datang

109

Gonul Nul, Nilsu Goren, Turkey’s Quest for Air Defense: Is The Deal Pivot to Russia?. Hal 6 110

Andre Barinha, The Ambitious Insulator: Revisiting Turkey’s Position in Regional Security

Complex Theory, (Routledge: Taylor and Francis, 2014). Hal 175

Page 69: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

58

ditengah keadaan Turki yang memiliki keterbatasan kemampuan untuk melindungi

wilayahnya dari serangan musuh, hal ini membuat Turki mencari cara untuk dapat

tetap menjamin negaranya tetap aman dari berbagai ancaman.111

Turki berusaha untuk menanggapi ancaman dengan melakukan peningkatan

kapabilitas militernya. Tahun 1999, Turki menunjukkan ketertarikan untuk

mendapatkan sistem Patriot. Namun hingga kini tidak kunjung selesai dan Turki

belum mendapatkan sistem Patriot. Kekhawatiran akan digunakannya senjata AS

terhadap pelanggaran kemanusian menjadi hal krusial pada setiap penjualan senjata

AS ke luar negeri.112

Lambatnya persetujuan permintaan Turki untuk mendapat sistem Patriot dari AS

membuat Turki semakin terdesak. Kebutuhan Turki akan jaminan keamanan

wilayahnya belum dapat dipenuhi dengan sumberdaya dalam negeri. Selama ini Turki

masih banyak bergantung terhadap produk impor untuk persenjataannya.113

NATO menyetujui untuk menempatkan rudal Patriot di Turki. Hal ini dilakukan

sebagai bentuk dukungan NATO terhadap Turki sebagai negara anggota yang sedang

menghadapi ancaman dari luar akibat dari kemelut konflik Suriah. Sebanyak enam

111

Andre Barinha, The Ambitious Insulator: Revisiting Turkey’s Position in Regional Security

Complex Theory. Hal 174 112

Caglar Kurc, Between Defence Autarky and Dependency: The Dynamic of Turkish Defence

Industrialization. Hal 274 113

Can Kasapoglu, Turkey’s S-400 Dilema. Hal 6

Page 70: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

59

baterai S-400 ditempatkan di Turki dekat perbatasan dengan Suriah untuk menghalau

ancaman dari udara.114

Namun, NATO kemudian menarik kembali rudal Patriot dari Turki yang

menyebabkan kekecewaan Turki terhadap NATO. Turki menilai bahwa NATO telah

meninggalkan anggotanya yang sedang terancam oleh musuh. Padahal Turki merasa

bahwa negaranya telah banyak berkorban demi stabilitas keamanan Timur Tengah.

Turki menjadi garda terdepan NATO dalam menghadapi tantangan di Timur Tengah.

Turki menghadapi secara langsung dan mengerahkan seluruh kemampuannya untuk

menjaga keamanan bersama.115

Turki merasa sekutunya telah meninggalkannya saat dalam kesulitan. Aliansi

yang sudah lama terbangun tidak membawa jalan keluar untuk permasalahan

keamanan Turki. Kondisi Turki yang banyak mendapat tantangan dari luar dan

keterbatasan kemampuan negaranya, mengharuskan Turki untuk mencari alternatif

untuk membangun persekutuan baru guna mendapat sokongan bantuan yang

dibutuhkannya. Hal ini bertujuan untuk dapat mencari jalan keluar dari masalah yang

sedang dihadapinya. Rusia memiliki apa yang dibutuhkan Turki dan Rusia bersedia

untuk mengakomodir Turki.116

Ketersediaan Rusia untuk menjual sistem pertahanan udara rudal S-400 yang

sesuai dengan kebutuhannya, telah menjadi suatu hal yang menguntungkan Turki

114

Caglar Kurc, Between Defence Autarky and Dependency: The Dynamic of Turkish Defence

Industrialization. Hal 274 115

Caglar Kurc, Between Defence Autarky and Dependency: The Dynamic of Turkish Defence

Industrialization. Hal 173-174 116

Can Kasapoglu, Turkey’s S-400 Dilema. Hal 6

Page 71: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

60

demi memperkuat pertahanan udaranya. Selama ini, Rusia memiliki reputasi yang

baik terkait kualitas dari senjata yang diproduksinya. Kejayaan industri pertahanan

Rusia dapat dilihat sejak masa Uni Soviet yang mampu untuk membuat persenjataan

canggih dan digunakan berbagai negara di dunia.117

Ada faktor lain di luar masalah keamanan yang dialami Turki. Rusia memiliki

berbagai macam hal yang dibutuhkan Turki. Dalam hal ini Turki ingin menjalin

kerjasama dengan sekutu barunya yang memungkinkannya untuk mendapat

keuntungan yang sejalan dengan kepentingan nasionalnya..118

Rusia memiliki keunggulan dalam hal teknologi yang berada diatas kemampuan

Turki. Selain itu, Rusia juga menjadi salah satu negara penghasil gas alam terbesar di

dunia. Bahkan beberapa negara Eropa bergantung pada pasokan gas dari Rusia.

Tahun 2012, Turki mengandalkan pasokan gas dari Rusia yang menyentuh angka

46% dari total kebutuhan dalam negerinya.119

Turki membutuhkan bantuan negara lain untuk memperkuat bargaining position-

nya dalam percaturan politik dan keamanan internasional. Dengan bekerjasama yang

lebih erat dengan Rusia, memungkinkan Turki untuk mendapatkan bantuan di tengah

117

“S-400”, CSIS, diungah pada 5 April 2017, diakses pada 26 Maret 2018, tersedia di laman:

https://missilethreat.csis.org/defsys/s-400-triumf/. 118

Jim Zanotti, Clayton Thomas, Turkey: Background and US Relations in Brief, (Congressional

Research Service, 2018). Hal 11 119

Svarin, David. Toward a Eurasian Axis? Russia and Turkey Between Cooperation and

Competiton, (Routledge: Taylor and Francis Group, 2015). Hal 384

Page 72: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

61

keterbatasan kemampuan yang dimiliki Turki dalam hal daya tawarnya di kancah

internasional.120

Turki berusaha untuk melakukan perimbangan dengan kekuatan yang

mengancamnya. Turki memilih Rusia untuk menjadi rekan kerjasama. Selain Turki

mendapatkan senjata untuk memenuhi kebutuhan keamanannya, ada beberapa

keuntungan yang didapat Turki dengan terjadinya jalinan kerjasama ini.121

Rusia yang sebelumnya berusaha terus menekan Turki, kini mulai menghentikan

ancamannya kepada Turki yang kerap dilakukan melalui Suriah. Rusia banyak

mengirim persenjataan ke Suriah sebagai bagian dari usaha mempertahankan rezim

Assad. Turki beberapa kali mendapat serangan dari perbatasan Suriah dengan

menggunakan senjata buatan Rusia. Rusia mengirimkan sejumlah rudal Scud ke

Suriah yang secara tidak langsung telah meningkatkan tingkat keterancaman Turki.122

Pada tahun 2017, Rusia menggelar pertemuan internasional yang dihadiri berbagai

pemimpin negara maupun entitas politik lainnya untuk membicarakan masa depan

perdamaian Suriah. Salah satu yang diundang adalah pemimpin Kurdi Suriah. Hal ini

membuat Turki merasa dirugikan. Karena secara tidak langsung Rusia telah

membawa Kurdi sebagai salah satu entitas politik yang diakui keberadaannya.123

120

Svarin, David. Toward a Eurasian Axis? Russia and Turkey Between Cooperation and

Competiton, (Routledge: Taylor and Francis Group, 2015). Hal 382-383 121

Gonul Nul, Nilsu Goren, Turkey’s Quest for Air Defense: Is The S-400 Deal Pivot to Russia?.

Hal 2 122

Gonul Nul, Nilsu Goren, Turkey’s Quest for Air Defense: Is The S-400 Deal Pivot to Russia?.

Hal 8 123

Gonul Nul, Nilsu Goren, Turkey’s Quest for Air Defense: Is The S-400 Deal Pivot to Russia?.

Hal 7-8

Page 73: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

62

Namun, kini Turki mendapatkan lampu hijau dari Rusia untuk melakukan operasi

militer ke wilayah Suriah untuk menghancurkan kekuatan milisi Kurdi. Rusia

membiarkan Turki melanggar kedaulatan negara Suriah yang selama ini

dilindunginya. Perubahan sikap Rusia ini membawa dampak baik untuk

melumpuhkan kekuatan milisi Kurdi yang dianggap Turki sebagai ancaman

negaranya.124

Turki kini mendapat dukungan dari Iran yang sudah berubah lebih bersahabat.

Sikap Iran ini merujuk kepada telah berubahnya dinamika hubungan yang terjadi

antara keduanya. Selama ini hubungan Turki dan Iran cukup buruk. Keduanya sering

menghadapi perseteruan yang dikarenakan perbedaan kepentingan nasional dan posisi

dalam hubungan internasional. Turki telah lama setia bersama AS yang menjadi

seteru bagi Iran. Dalam konflik Suriah pun keduanya berada dalam posisi yang

berlawanan terkait keberpihakannya.125

Dalam analisa ini, Turki menunjukkan kecenderungan untuk bertahan

menghadapi ancaman keamanan dari luar. Dalam Neorealisme, motif negara dalam

hubungan internasonal adalah untuk tetap survive. Ketika Turki merasa terancam, ia

akan berusaha menanggapinya. Turki memaknai Realisme Defensif sebagai bagian

dari usaha menjawab tantangan.

124

Hasan Selim Ortezem, Turkey and Russia: A Fragile Friendship, (Turkeys Policy Quarterly,

2017). Hal 129 125

Hasan Selim Ortezem, Turkey and Russia: A Fragile Friendship, (Turkeys Policy Quarterly,

2017). Hal 129

Page 74: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

63

Turki yang memiliki program kemandirian alutsista untuk masa depan,

merupakan suatu bentuk usaha meningkatkan power mereka. Terkait keamanan

udaranya, Turki menjawab tantangan dengan menjajaki kerjasama untuk memperoleh

persenjataan melalui produksi bersama. Turki kerap menuntut adanya transfer of

technology (ToT ) dalam setiap kerjasamanya.126

Tiongkok merupakan salah satu negara yang pernah menjalin kerjasama dengan

Turki dalam pengadaan sistem pertahanan udara. Namun, sebelum tahap akhir proses

perjanjian selesai, Turki memutuskan untuk membatalkan kerjasama ini. Alasan yang

digunakan Turki adalah tidak ditemukannya kesepakatan antara Turki dan Tiongkok

terkait ToT. 127

Selain dengan Tiongkok, Turki juga telah menandatangani perjanjian kerjasama

dengan EUROSAM, suatu perusahaan patungan Italia dan Perancis. Turki membuka

semua kemungkinan kerjasama dengan negara lain. Bahkan Turki tetap membuka

peluang untuk sistem S-400 jika AS bersedia menjualnya ke Turki.128

Dari berbagai penjabaran BAB IV ini, didapatkan kesimpulan bahwa terjalinnya

kerjasama dengan Rusia dalam pengadaan sistem pertahanan udara bagi Turki adalah

disebabkan faktor keterancaman yang dirasakan oleh Turki. Ketika Turki merasa

negaranya sedang terancam, maka ia akan berusaha melakukan peningkatan kekuatan

untuk dapat menjaga perimbangan. Namun, keterbatasan kemampuan alutsista yang

126

Xiaoli Guo, Is Turkey Acting Fairly?- Turkey’s Choice in T-LORAMIDS, (Asian Journal of

Middle East and Islamic Studies, 2017), Vol 11, No 2. Hal 83 127

Xiaoli Guo, Is Turkey Acting Fairly?- Turkey’s Choice in T-LORAMIDS. Hal 87 128

Gonul Nul, Nilsu Goren, Turkey’s Quest for Air Defense: Is The S-400 Deal Pivot to Russia?.

Hal 5

Page 75: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

64

dimiliki Turki ia berusaha mencari alternatif dengan membuka kerjasama. Namun,

selain faktor keamanan, juga didorong oleh maksud Turki untuk meningkatkan

perannya dalam percaturan politik dan keamanan internasional.

Keputusan Turki untuk memilih sistem S-400 adalah pertimbangan rasional Turki

untuk mendapatkan tujuannya, yaitu menjamin kepentingan nasionalnya. Meskipun

kerjasama ini tanpa adanya ToT, tetapi Turki melihat ada berbagai keuntungan yang

didapat. Diantara keuntungan yang didapat adalah Turki mendapat solusi keamanan

yang sedang dicarinya yaitu dengan memperoleh sistem S-400. Disaat yang

bersamaan, Turki telah berkurang ancamannya dengan mundurnya Rusia sebagai

negara pengancam.

Page 76: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perjanjian kerjasama pengadaan sistem pertahanan udara rudal S-400 antara Turki

dan Rusia menjadi pembahasan yang menarik, mengingat membuat banyak anggota

NATO merasa kecewa terhadap kebijakan Turki. hubungan kedua negara. Turki yang

merupakan salah satu negara anggota dianggap telah membangkang dan merusak

aliansi.

Peraturan dalam tubuh organisasi NATO telah ditetapkan bahwa diantara masing-

masing anggota memiliki tanggung jawab terhadap keamanan bersama. Lebih

terperinci lagi, sesama anggota harus dapat diintegrasikan dalam hal koordinasi

keamanan maupun dalam sistem pertahanannya. AS menilai senjata S-400 tidak bisa

diintegrasikan dengan sistem yang kini digunakan negara-negara anggota NATO.

Turki yang merasa keamanan negaranya sedang terancam oleh gejolak yang

terjadi dibeberapa negara tetangganya, merasa perlu untuk memperkuat diri.

Keterbatasan kemampuan industri dalam negerinya untuk memproduksi alutsista

canggih, mengarahkannya untuk dapat bekerjasama dengan negara lain. Hal ini tidak

dapat dielakkan karena kebutuhan yang mendesak terkait dengan keamanan dan

keselamatan negara.

Bergulirnya Arab Spring telah membuat Timur Tengah bergejolak. Impian untuk

menuju tatanan masyarakat yang terbuka dan demokrativ masih jauh dari harapan.

Page 77: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

66

Negara-negara yang tersapu oleh gelombang ini harus tertatih melangkah untuk

bangkit kembali setelah terjadinya huru-hara tersebut. Suriah merupakan negara yang

mengalami dampak terburuk diantara negara-negara lainnya yang terimbas Arab

Spring . Ratusan ribu nyawa telah melayang akibat perang sipil yang berlarut-larut.

Jutaan penduduk Suriah mengalami kelaparan dan hidup dalam tenda pengungsian.

Hal tersebut membuat stabilitas keamanan kawasan menjadi terancam.

Masing-masing negara berusaha untuk menghadapi segala tantangan yang ada dengan

cara memperkuat diri. Tantangan keamanan terbesar Turki datang dari wilayah

perbatasan. Turki memiliki beberapa perbatasan darat dengan negara lain. Irak dan

Suriah merupakan negara yang memiliki perbatasan darat dengan Turki. Kedua

negara tersebut sedang dirundung konflik yang berlarut-larut. Disisi lain, wilayah

perbatasan diantara ketiga negara ini merupakan wilayah yang didominasi suku

Kurdi.

Selama ini Ankara merasa terancam dengan keberadaan suku Kurdi yang

kerap membangkang terhadap pemerintah pusat. Selama beberapa dekade, penduduk

suku Kurdi di Turki mendapat perlakuan diskriminatif dari pemerintah mevkipun

mereka merupakan suku terbesar kedua yang membentuk identitas kebangsaan Turki.

Kurdi telah lama terpisah oleh batas-batas negara. Mereka tidak memiliki negara

sendiri. Kondisi ini membuat Turki harus bisa menjamin keamanan negaranya.

Munculnya ISIS semakin memperburuk situasi. Mereka kerap menyusup sebagai

pengungsi Suriah dan masuk ke dalam negara Turki. Ancaman kemanan ini

merupakan kenyataan yang harus dihadapi Turki.

Page 78: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

67

Tujuan Turki untuk mendapatkan sistem pertahanan udara rudal S-400 adalah

untuk dapat mengamankan wilayah udaranya dari serangan musuh. Beberapa kali

desa dan kota di sekitar perbatasan Turki dan Suriah diserang dengan menggunakan

senjata artileri ataupun roket. Turki memiliki kekuatan pertahanan terkuat kedua

diantara negara-negara anggota NATO di Eropa, namun Turki masih sangat

bergantung terhadap pasokan persenjataan dari negara lain.

Hingga kini Turki tidak memiliki sistem pertahanan udara yang mumpuni

untuk menghalau serangan musuh. Merupukan pertimbangan yang rasional bagi

Turki untuk bertindak mengamankan willayah kedaulatannya. Rusia memiliki

reputasi yang baik terkait dengan kualitas maupun kemampuan berbagai senjata yang

diproduksinya.

Selain bertujuan untuk mendapat persenjataan yang dapat digunakan untuk

mengamankan wilayah uadaranya, Turki juga mengalami penurunan ancaman yang

datang dari perbatasannya dengan Surah. Rusia kini menghentikan tekanan terhadap

Turki melalui Suriah. Selama ini Rusia banyak memberi sokongan politik maupun

militer kepada Suriah.

Rusia mendukung tindakan Turki untuk menyerang milisi Kurdi di perbatasan

yang merupakan wilayah kedaulatan negara Suriah. Turki mendapat tentangan keras

dari Suriah yang dinilainya merupakan suatu bentuk agresi. Hal ini membuat Rusia

berada dalam sisi yang berbeda dengan Suriah.

Selain faktor keamanan, Turki juga sedang berusaha menjamin kepentingan

nasionalnya. Meskipun hubungan politik kedua negara selalu diwarnai dengan

Page 79: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

68

gejolak, namun di luar itu Turki dengan Rusia menunjukkan semakin eratnya

hubungan kedua negara paska Perang Dingin. Eratnya hubungan kedua ditandai

dengan semakin meningkatnya perdagangan kedua negara.

Turki masih membutuhkan Rusia sebagai mitra strategisnya. Dengan kemampuan

Rusia dalam penguasaan teknologi yang tinggi, akan menguntungkan Turki untuk

bekerjasama. Tak hanya itu, SDA Rusia yang melimpah akan turut menjamin

ketahanan nasional Turki jika dapat menjalin kerjasama dengan baik.

B. Saran

Karya yang telah disusun dan ditulis ini tentu masih memiliki banyak kekurangan.

Ini adalah murni keterbatasan penulis untuk menyajikan karya yang masih jauh dari

kata sempurna ini. Namun ini merupakan sebuah usaha yang disertai harapan supaya

apa yang telah dikerjakan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat secara umum.

Atas kesadaran tersebut diatas, tentu akan dengan senang hati untuk menerima

segala kritik yang membangun. Sebuah kritik tentu sangat dibutuhkan demi perbaikan

penulis kedepan. Semoga penulis maupun para pembaca dapat mengambil manfaat

dari tulisan ini.

Page 80: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

xi

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Alex Mintz, Karl De Rouen. Understanding Foreign Policy Decision Making.

Cambridge University Press. 2010

Missile Defense: Confrontation and Cooperation. Moscow: Cernegie Moscow

Center. 2013.

Burchill, Scott dan Andrew Linklater. Teori-teori Hubungan Internasional. New

York: ST Martin’s Press, 1996.

Bakry, Umar S. Metode Penelitian Hubungan Internasional. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar. 2016.

Laporan dan Artikel Ilmiah

Jim Zanotti, Clayton Thomas, Turkey: Background and US Relations in Brief,

(Congressional Research Service, 2018)

Alexander Vasilev, The Black Sea Region in Turkeys Foreign Policy Strategy:

Turkey Russia on The Black Sea, (Carnegie Moscow Center, 2011)

Asli Aydintasbash, With Friends Like These: Turkey, Russia and The End of an

Unlikely Alliance, (European Council on Foreign Relations, 2016)

Gonul Nul, Nilsu Goren, Turkey’s Quest for Air Defense: Is The Deal Pivot to

Russia?, (Middle East Institute: 2017)

Jurnal

Hasan Selim Ortezem, Turkey and Russia: A Fragile Friendship, (Turkeys Policy

Quarterly, 2017). Vol 15, No 14.

Zvi Magen, Galia Lindenstrauss, Russian-Turkish Relations: Contemporary

Dilemmas of Past Empires, (Strategic Assessment, 2013). Vol 16, No 2.

Adam Balcer, The Future of Turkish-Russian Relations: a Strategic Perspective,

(Turkish Policy Quarterly, 2009). Vol 8, No 1.

Harun Yilmaz, The Rise of Red Kurdistan, (Iranian Studies, 2014). Vol 47, No 5.

Page 81: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

xii

Mustafa Aydin, Securitization of History and Geography: Understanding of

Security in Turkey, (Southeast European and Balack Sea Studies, 2010). Vol 3,

No 2.

David Svarin, Toward a Eurasian Axis? Russia and Turkey Between Cooperation

and Competiton, (Routledge: Taylor and Francis, 2015). Vol 1, No 4.

Tarik H Og’uzlu, Turkey and The European Union: The Security Dimension,

(Frank Cass, 2010). Vol 23, No 3.

Jonathan Stevenson, Turkey’s Diminishing Policy Option in Syria, (International

Institute for Strategic Studies, 2016). Vol 22

Andre Barinha, The Ambitious Insulator: Revisiting Turkey’s Position in Regional

Security Complex Theory, (Routledge: Taylor and Francis, 2014). Vol 19,

No 2

Matthew Sussex, The Triumph of Russian National Security Policy? Russia’s

Rapid Rebound, (Australian Institute of International Affairs, 2017)

Marwa Doudi, The Structure-Identity Nexus: Syria and Turkey’s Collapse (2011),

(Routledge: Taylor and Francis, 2016)

Pinar Ipek, Oil and Intra-state Conflict in Iraq and Syria: Sub-state Actors and

Challenges for Turkey’s Energy Security, (Middle Eastern Studies, 2017).

Vol 53, No 3

Caglar Kurc, Between Defence Autarky and Dependency: The Dynamic of Turkish

Defence Industrialization, (Routledge: Taylor and Francis Group, 2017). Vol

17, No 3.

Ziya Onis, Suhnaz Yilmaz Turkey and Russia in a Shifting Global Order:

Cooperation, Conflict, and Asymetric Interdependence in a Turbulent

Region, (Routledge: Taylor and Francis Group, 2015),

Mert Bilgin, Energy Policy in Turkey: Security, Market, Suply, and Pipeline,

(Routledge: Taylor and Francis Group, 2011). Vol 12, No 3.

Alexey Arbatov, The Vicissitudes of Russian Missile Defense, (Routledge: Taylor

and Francis Group, 2018). Vol 74, No 4.

Xiaoli Guo, Is Turkey Acting Fairly?- Turkey’s Choice in T-LORAMIDS, (Asian

Journal of Middle East and Islamic Studies, 2017). Vol 11, No 2.

Page 82: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

xiii

Berita dan Artikel Online

“S-400”, CSIS, diungah pada 5 April 2017, diakse pada 26 Maret 2018, tersedia di

laman: https://missilethreat.csis.org/defsys/s-400-triumf/

“Turkey Wants Russia’s S400 Air Defense System”, National Interest, diungah pada

9 Maret 2018, diakses pada 26 Maret 2018, tersedia di laman:

http://nationalinterest.org/blog/the-buzz/turkey-wants-russias-s-400-air-

defense-system-24821.

“Turkey, Russia Sign Deal on Supply of S-400”, Reuters, diungah pada 29 Desember

2017, diakses pada 26 Maret 2018, tersedia di laman: https://www.

reuters.com/article/us-russia-turkey-missiles/turkey-russia-sign-deal-on-supply-

of-s-400-missiles-idUSKBN1EN0T5

“Stalin Planned to Annex Turkey, Iran and China”, Moldova.org, diakses pada 3

April 2018, tersedia di laman: http://www.moldova.org/en/stalin-planned-to-

annex-parts-of-iran-turkey-and-china-203463-eng/.

“Ataturk: Creator of Modern Turkey’, Columbia.edu, , diunggah pada 12 Januari

1994, diakses pada 3 April 2018, tersedia di laman:, http://www.columbia.edu/

~sss31/Turkiye/ata/hayati.html

“Turkey’s Prospects and Challenges for a National Missile Defense System”,The

New Turkey, diunggah pada 23 April 2017, diaksses pada 23 April 2018,

tersedia di laman: https://thenewturkey.org/turkeys-prospects-and-challenges-

for-a national-missile-defense-system/.

“Turkey”, Missile Defense Advocacy, diunggah pada 26 Juni 2018, diakses pada 4

Juli 2018, tersedia di laman: http://missiledefenseadvocacy.org/intlcooperation/

turkey/.

”Turkey Strengthening it’s Air Defense”, Anadolu Agency, diunggah pada 13

Desember 2017, diakses pada 20 Mei 2018, tersedia di laman: https://

www.aa.com.tr/en/science-technology/turkey-strengthening-its-air-defense

/1004156.

“EUROSAM, Together With ASELSAN and ROKETSAN Lay the Foundation

Strategic Cooperation Air Missile Defence”, MBDA Systems, diakses pada 16

Juli 2018, tersedia di laman: https://www.mbda-systems.com/eurosam-together-

aselsan-roketsan-lay-foundation-strategic-cooperation-air-missile-defence/

“HISAR Air Defense Missiles”, Roketsan, diakses pada 24 Juni 2018, tersedia di

laman: http://www.roketsan.com.tr/en/urunler-hizmetler/hava-sistemleri/hisar-

hava-savunma-fuzeleri/.

Page 83: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

xiv

“Air Force History”, Military, diakses pada 3 April 2018, tersedia di laman:

https://www.military.com/air-force-birthday/air-force-history.html

“Anti Air Craft Gun”, Britannica, diakses pada 8 April 2018, tersedia di laman:

https://www.britannica.com/technology/antiaircraft-gun

“Britishs Response to V1 and V2”, NationalArchives, diakses pada 5 April 2018,

tersedia di laman: http://www.nationalarchives.gov.uk/education/resources/

british-response-v1-and-v2/.

“Brief History of Rockets”, NASA, diakses pada 3 April 2018, tersedia di laman:

https://www.grc.nasa.gov/WWW/k-12/TRC/Rockets/history_of_rockets.html.

“Katyusya Rocket”, GlobalSecurity, diakses pada 5 April 2018, tersedia di laman:

https://www.globalsecurity.org/military/world/russia/katyusha.htm.

“Cuban Missile Crisis”, History, diakses pada 4 April 2018, tersedia di laman:

https://www.history.com/topics/cold-war/cuban-missile-crisis.

“Krisis Rudal Kuba (October Crisis)”, Artileri, diunggah pada 28 Februari 2015,

diakses pada 5 April 2018, tersedia di laman: https://www.artileri.org/

2015/02/krisis-rudal-kuba-october-crisis.html

Nike Ajax”, NikeMissile, diakses pada 5 April 2018, tersedia di laman:

http://nikemissile.org/Ajax.shtml.

“100 Years of Russias Air Defense: The Principal Milestones of The Centenary”,

RussiaBeyond, diunggah pada 5 Maret 2015, diakses pada 5 April 2018,

tersedia di laman: https://www.rbth.com/defence/2015/03/09/100_years_

of_russian_air_defense the_principal_milestones_of_the_cent_44273.html

“Vietnam War: The Critical Role of Russian Weapons”, RussiaBeyond, diunggah

pada 30 April 2015, diakses pada 7 April 2018, tersedia di laman:

https://www.rbth.com/blogs/2015/04/30/vietnam_war_the_critical_role_of_russ

ian_weapons_42917.

Page 84: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

xv

Lampiran

Lampiran : Wawancara dengan Bapak Hendrajit

TRANSKRIP HASIL WAWANCARA SKRIPSI

Narasumber : Bapak Hendrajit

Kapasitas : Direktur Eksekutif Global Future Institute

Keterangan : Wawancara dilakukan melalui tatap muka langsung dengan

narasumber.

Waktu : 2 Juli 2018, pada pukul 14.00 WIB.

Omi Ngabekti: Bagaimana pandangan bapak terkait kerjasama Turki dan Rusia

dalam pengadaan senjata S-400?

Hendrajit :Turki memang membutuhkan senjata untuk memperkuat diri. Timur

Tengah sekarang sedang bergejoolak dan itu memang dari dulu. Tapi

Turki sekarang merasa lebih. Disatu sisi mereka ingin memperkuat

diri, tapi mereka belum mampu membangun alutsista yang seperti itu.

Omi Ngabekti : Mengapa Turki mengambil keputusan yang beresiko? Dia anggota

NATO dan memang sudah mendapat reaksi keras.

Hendrajit : Dia punya pertimbangan, kalau dia tidak beli, wilayahnya tidak

aman. Apalagi seperti yang sudah saya bilang tadi, dia dikelilingi

Page 85: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

xvi

banyak negara yang konflik. Daripada dia diserang karena dia lemah,

secara rasional dia akan beli.Terkait hubungannya dengan NATO, dia

tau mereka saling membutuhkan. Makanya NATO akan selalu

bersama Turki, NATO banyak mengandalkan Turki untuk Timur

Tengah. Kalau mereka meninggalkan Turki, mereka rugi. Dan

Erdogan tahu itu.

Omi Ngabekti : Apa ini suatu pertanda kalau Turki bermaksud lepas dari pengaruh

AS dan merapat ke Rusia?

Hendrajit : Tidak juga. Polanya dia hanya ingin aman. Erdogan ingin tidak ada

yang ganggu dia. Dan itu terlihat dibanyak kebijakannya. Erdogan

tidak bisa lepas dari AS, karena mereka saling membutuhkan. Dia

pragmatis, sama dengan Rusia. Kalau Amerika, mau beli senjata

perlu banyak syaratnya. Tapi kalau Rusia tidak, dia tidak ikut campur

dengan negara yang membeli senjata dia. Dia tidak ikut campur soal

HAM, demokrasi.

Omi Ngabekti : Seberapa besar ancaman yang sedang dihadapi Turki sehingga dia

memutuskan membeli senjata ini? Senjata yang tergolong berat dan

mahal.

Hendrajit : Banyak ancamannya. Dia pertimbangkan keuntungan kalau beli ini.

Turki sedang dalam posisi sulit, dia butuh bantuan. Di perbatasan ada

Page 86: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

xvii

Suriah yang lagi perang, ada Kurdi juga, ada ISIS.Turki butuh

kepastian keamanan. Dalam hal ini memang ini yang dibutuhkan,

Rusia pragmatis bukan ideologis. Kalau beli dari Amerika ribet,

banyak aturan dan mereka sering ikut campur mengenai penggunaan

senjata yang mereka jual.

Omi Ngabekti : Apakah Turki sedang melakukan manuver dengan ini menjadi aktor

dominan di Timur Tengah seperti persaingan Iran dan Saudi?

Hendrajit : Pada dasarnya setiap bangsa tidak bisa dilepaskan dari nilai

historisnya. Turki dulu pernah Berjaya, Usmani. Tapi akhirnya

runtuh karena sudah lama menjadi orang tua yang sakit di Eropa.

Sekarang Erdogan sedang punya niat untuk membangkitkan kembali

Turki. Tentu bukan model seperti Usmani, tapi dengan pembaharuan.

Rusia juga begitu, Putin ada keinginan kejayaan Soviet dulu. Itu

wajar. Itu bisa jadi penyemangat bangsa. Dulu ingat hebat, sekarang

jadi ingin lagi.

Omi Ngabekti : Menurut bapak bagaimana prospek Hubungan Turki-Rusia

kedepannya?

Hendrajit : Prospek apanya?

Page 87: KERJASAMA TURKI DAN RUSIA DALAM PENGADAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43473/1/OMI... · Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

xviii

Omi Ngabekti : Prospek mengenai hubungan mereka pak, apakah akanterus baik

seperti ini atau seperti dulu. Kan dulu biasa hubungan mereka

fluktuatif.

Hendrajit : Tidak ada jaminan hubungan mereka. Seama mereka merasa saling

menguntungkan dan tidak ada kebijakan yang merugikan, akan terus.

Tapi harus diingat bahwa ini adalah Hubungan bisnis semata, gak ada

hati di antara mereka. Selama ada senjata, yang beli, ya silahkan.

Dua-duanya gitu.

Omi Ngabekti : Baik pak, mungkin sudah cukup pertnyaannya. Terimakasih banyak

pak sudah memenerima saya, maaf juga sudah mengganggu

waktunya.

Hendrajit : Oo tidak apa-apa, tidak ganggu kok.