kerjasama ekonomi indonesia

47
KERJASAMA EKONOMI INDONESIA – CHINA DALAM BIDANG PERDAGANGAN INTERNASIONAL (STUDI KASUS CAFTA : CHINA- ASEAN FREE TRADE AREA) KERJASAMA EKONOMI INDONESIA – CHINA DALAM BIDANG PERDAGANGAN INTERNASIONAL (STUDI KASUS CAFTA : CHINA-ASEAN FREE TRADE AREA) Hubungan antara Indonesia dan China adalah satu hal yang amat penting, baik bagi Indonesia maupun untuk China sendiri. Hubungan Bilateral Indonesia-China yang pernah membeku sepanjang pemerintahan Orde Baru, kini makin membaik, dan bahkan China merupakan salah satu mitra yang penting bagi Indonesia. Secara geopolitik, posisi Indonesia sangat strategis di kawasan Asia Pasifik dan Selat Malaka. Sedangkan secara ekonomi, Indonesia adalah negara yang sangat kaya dengan sumberdaya alam dan mineral, baik di darat maupun di laut. Kekayaan alam Indonesia yang sangat luar biasa ini jelas sangat menggoda negara-negara industri yang sedang maju saat ini seperti China untuk menguasainya, langsung ataupun tidak langsung. Disamping itu, dengan jumlah penduduk lebih dari 243 juta jiwa, Indonesia adalah pasar potensial bagi produk-produk negara-negara industri. Sedangkan China sendiri adalah dulunya merupakan negara berkembang yang dimana pemerintahnya masih menerapkan sistem

Upload: ty50n6291

Post on 26-Jul-2015

358 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kerjasama Ekonomi Indonesia

KERJASAMA EKONOMI INDONESIA – CHINA DALAM BIDANG PERDAGANGAN INTERNASIONAL (STUDI KASUS CAFTA : CHINA-ASEAN FREE TRADE AREA)

KERJASAMA EKONOMI INDONESIA – CHINA DALAM BIDANG PERDAGANGAN

INTERNASIONAL (STUDI KASUS CAFTA : CHINA-ASEAN FREE TRADE AREA)

Hubungan antara Indonesia dan China adalah satu hal yang amat penting, baik bagi

Indonesia maupun untuk China sendiri. Hubungan Bilateral Indonesia-China yang pernah

membeku sepanjang pemerintahan Orde Baru, kini makin membaik, dan bahkan China

merupakan salah satu mitra yang penting bagi Indonesia. Secara geopolitik, posisi Indonesia

sangat strategis di kawasan Asia Pasifik dan Selat Malaka. Sedangkan secara ekonomi, Indonesia

adalah negara yang sangat kaya dengan sumberdaya alam dan mineral, baik di darat maupun di

laut. Kekayaan alam Indonesia yang sangat luar biasa ini jelas sangat menggoda negara-negara

industri yang sedang maju saat ini seperti China untuk menguasainya, langsung ataupun tidak

langsung. Disamping itu, dengan jumlah penduduk lebih dari 243 juta jiwa, Indonesia adalah

pasar potensial bagi produk-produk negara-negara industri.

Sedangkan China sendiri adalah dulunya merupakan negara berkembang yang dimana

pemerintahnya masih menerapkan sistem tertutup dan belum terbuka dengan negara lainnya,

akan tetapi kini sudah berubah menjadi negara maju yang perekonomiannya terus berkembang

pesat bahkan sudah mengalahkan perkembangan negara-negara diu kawasan Eropa, dan China

sekarang adalah negara yang sangat terbuka dengan investasi asing semenjak liberalisasi

ekonomi yang dibawa pada tahun 1979 oleh Den Xioping. Dengan menggunakan sistem open

door policy atau membuka secara luas investasi asing yang akan masuk ke China, membuat

negara ini semakin disegani dalam pertumbuhan ekonominya dan investor asing yang masuk ke

China juga semakin banyak, ini dikarenakan iklim investasi di China sangat mendukung, dan

Page 2: Kerjasama Ekonomi Indonesia

para investor pun dipermudah birokrasinya oleh pemerintah setempat. Kemudian juga

pertumbuhan ekonmi China tidak pernah lepas dari angka dua digit, menjadi alasan utama

investor asing berbondong-bondong menginvestasikan properti atau sahamnya di China.

Cadangan devisa China pada saat ini juga sudah mencapai 3 miliar USD mengalahkan Amerika

Serikat, sehingga wajar dilihat dari faktanya yang ada pada saat ini bahwa China sekarang ini

sudah menjadi superpower baru yang bisa menyaingi kekuatan dari Amerika Serikat terutama

dalam hal ekonominya.

Hubungan bilateral antara China dan Indonesia terutama dalam bidang ekonomi saat ini

terus meningkat. Hal ini tercermin dari meningkatnya nilai perdagangan kedua negara, yang pada

tahun 2008 mencapai US$ 31 miliar. Dalam lima tahun ke depan, Presiden Republik Indonesia

(RI) Bapak Susilo B. Yudhoyono memperkirakan nilai perdagangan Indonesia-China akan

mencapai US$ 50 miliar1[1]. Peningkatan hubungan bilateral tersebut, diungkapkan oleh Dubes

China, tidak terlepas dari terjalinnya Free Trade Asean-China. Selain itu, China menganggap

Indonesia adalah negara yang mempunyai potensi sangat besar. Namun untuk merealisasikan

potensi itu diperlukan penghapusan beberapa hambatan, baik dari pihak China maupun dari

pihak Indonesia. Indonesia berharap lambannya realisasi dana pinjaman China agar bisa cepat

terealisasikan sehingga bisa dioptimalkan dengan baik oleh pemerintah Indonesia. Sebaliknya,

dunia usaha China yang ingin berinvestasi di Indonesia juga memerlukan jaminan dari

pemerintah RI untuk menghadapi risiko perubahan kebijakan pemerintah daerah2[2]. 

Tampilnya Cina sebagai kekuatan besar di dunia, dianggap bisa membantu Indonesia

mengimbangi pengaruh Amerika Serikat, Uni Eropa dan Jepang di kawasan Asia Pasifik. Bagi

1

2

Page 3: Kerjasama Ekonomi Indonesia

Indonesia yang menginginkan kondisi stabil di kawasan, bermitra dengan China menjadi sesuatu

yang tak terelakan sekaligus langkah strategis bagi kepentingan nasional.

Salah satu cara untuk mempererat hubungan satu negara dengan negara lainnya dalah

dengan melakukan perdagangan internasional. Perdagangan internasional merupakan salah satu

aspek penting dalam perekonomian setiap negara di dunia. Dengan perdagangan internasional,

perekonomian akan saling terjalin dan tercipta suatu hubungan ekonomi yang saling

mempengaruhi suatu negara dengan negara lain serta lalu lintas barang dan jasa akan membentuk

perdagangan antar bangsa. Perdagangan internasional pada saat ini secara tidak langsung

mendorong terjadinya globalisasi, hal ini ditandai dengan semakin berkembangnya sistem

inovasi teknologi informasi, perdagangan, reformasi politik, transnasionalisasi sistem keuangan,

dan investasi. Dan ini bisa menjadi modal yang penting bagi suatu negara untuk menarik investor

masuk ke dalam negerinya untuk menanam investasi di negarnya. Apalagi didukung dengan

situasi politik yang kondusif dan lingkungan bisnis yang kompetitif di dalam negara tersebut,

maka bukan tidak mungkin perkembangan ekonomi negara tersebut akan tumbuh semakin cepat.

Seperti halnya hubungan antara Indonesia dan China, hubungan ini sangat lekat dengan

adanya perdagangan internasional, dan salah satu perdagangan diantara kedua negara ini yang

masih baru dan juga masih berjalan sampai saat ini adalah adanya perdagangan bebas CAFTA

(China Asean Free Trade Area).

Sejak CAFTA diterapkan, jumlah perusahaan China yang menanamkan investasi di

Indonesia juga bertambah. Hingga akhir 2010 terdapat lebih dari seribu perusahaan China yang

tercatat di Indonesia, dengan investasi langsung mencapai 2,9 miliar dollar AS atau naik 31,7

persen dari tahun sebelumnya3[3]. Dan juga produk-produk China yang masuk ke China juga

menjadi sangat banyak dan bahkan membanjiri pasar lokal Indonesia. Dengan harganya yang

3

Page 4: Kerjasama Ekonomi Indonesia

relatif murah dan juga dari segi kualitas juga tidak kalah berbeda dengan barang-barang

bermerek lainnya, membuat produk China diserbu oleh konsumen Indonesia yang rata-rata

dalam memilih suatu produk dilihat dari harganya yang terjangkau terlebih dahulu.

Berbagai produk nasional yang terancam akan membanjirnya produk China antara lain dalam

bidang : tekstil dan produk tekstil, alas kaki, elektronika, ban, furnitur, industri permesinan,

mainan anak-anak, serta otomotif4[4]. Dan akan masih banyak lagi produk-produk dari China

yang akan membanjiri pasar Indonesia juga pemerintah tidak segera mengantisipasinya,

dikarenakan Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial yang berada di kawasan Asia

Tenggara, masyarakat Indonesia sudah terbiasa menjadi masyarakat yang konsumtif, yang hanya

memikirkan untuk memilih barang semurah mungkin untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Sedangkan bagi Indonesia sendiri, Indonesia hanya bisa mengirim bahan-bahan mentah

seperti hasil bumi untuk dijadikan komuditas ekspor ke China dalam rangka CAFTA ini. Dimana

harganya pun masih relatif murah sehingga pendapatan untuk negara juga tidak terlaru besar.

Untuk ekspor ke China sendiri yang paling dominan adalah ekspor biji kakao. Indonesia memang

dikenal sebagai penghasil biji kakao yang baik dan juga berkualitas tinggi, tidak heran kalau

sector inilah yang menjadi andalan Indonesia untuk ekspor ke China. Akan tetapi ekspor ini

bukan tanpa halangan, karena banyak negara yang menjadi pesaing dalam ekspor produk ini,

seperti misalnya Italia dan juga Malaysia. Indonesia sendiri kini berada dalam urutan kelima

dalam pemasok biji kakao ke negara China dengan nilai USD 25,12 juta (9,63 %) pada tahun

20095[5].

Dengan banyaknya saingan yang ada maka, ini perlu dijadikan perhatian yang serius bagi

pemerintah Indonesia yang dimana Indonesia sebagai negara berkembang harus bisa untuk

4

5

Page 5: Kerjasama Ekonomi Indonesia

mengolah atau memilih ekspor dengan pendapatan yang cukup besar, jangan hanya bisa

mengekspor barang mentah saja, atau hasil bumi saja, paling tidak Indonesia harus sudah bisa

mengekspor barang setengah jadi bahkan barang yang sudah jadi, sehingga pendapatan untuk

negara juga semakin bertambah besar. Karena selama ini, ekspor Indonesia didominasi produk

mentah dan bahan baku seperti biji kakao, kemudian minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO)

dan minyak mentah. Sementara itu, impor dari China sudah berbentuk barang setengah jadi dan

barang yang sudah jadi terutama dalam bidang tekhnologi. Ketua Lembaga Penelitian dan

Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unika Atma Jaya, A Prasetyantoko menambahkan, ada

beberapa penyelamatan jangka pendek terkait pemberlakuan CAFTA itu, yakni perlindungan

produk dalam negeri (safeguard), program antidumping maupun kewajiban mencantumkan

produk sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Menurut dia, CAFTA dalam jangka menengah

memberi kesempatan untuk memacu daya saing perekonomian domestik. Dalam jangka

menengah, perlu memanfaatkan peluang dengan mengidentifikasi sektor yang komplemen

terhadap produk China, mendorong peluang non perdagangan seperti investasi langsung untuk

kapasitas produksi dan memperbaiki logistik6[6]. 

Pemerintah tampaknya tidak perlu renegosiasi perjanjian perdagangan ASEAN-China,

karena lebih menyulitkan dan membutuhkan proses lama. Karena proses negosisasi ini sendiri

bukan hanya Indonesia saja yang terlibat, akan tetapi Negara-negara ASEAN juga harus ikut

terlibat, karena perdagan bebas ini melingkupi keseluruhan negara-negara Asia Tenggara.

Menurut Anggito Abimanyu seorang pengamat ekonomi Perjanjian CAFTA yang disepakati

menteri perdagangan ASEAN-China, ada tiga. Pertama, CAFTA tetap dilanjutkan dan tidak ada

rencana notifikasi karena kerugian akibat kecurangan perdagangan (unfair trade). Kedua, bila

suatu negara mengalami defisit, negara surplus harus mendorong impor. Ketiga, pembentukan

6

Page 6: Kerjasama Ekonomi Indonesia

tim pengkajian terhadap perdagangan bilateral7[7]. Bila memang ada kerugian akibat

perdagangan bebas, maka membutuhkan biaya mahal dan proses panjang untuk membuktikan

hal tersebut. Selain itu, kesepakatan bukan hanya dengan China tapi juga dengan negara

ASEAN. 

7

Page 7: Kerjasama Ekonomi Indonesia

KESIMPULAN

Hubungan antara Indonesia dan China yang sebelumnya sempat kurang baik dan tidak

terlaru dekat pada era rezim orde lama kini berangsur membaik dan bahkan sekarang menjadi

mitra dagang yang cukup strategis, salah satu perwujudan dari hubungan mitra dagang yang baik

antara China dan juga Indonesia adalah dengan adanya CAFTA (China ASEAN Free Trade

Area) yang dimana CAFTA ini sebenarnya dimulai ketika era Megawati namun itu hanya

pondasi awal, dan implementasi yang nyata dari perjanjian CAFTA itu dimulai pada 1 januari

2010. Pada awal dimulainya CAFTA ini, Indonesia sudah diresahkan dengan membanjirnya

produk-produk China di pasaran lokal, yang membuat pengusaha dalam negeri kita kewalahan

dan bahkan ada yang gulung tikar, dan ini merupakan hal yang sangat harus diperhatikan oleh

pemerintah, yang dimana pemerintah harus bisa melindungi masyarakatnya dari serbuah produk-

produk asing. Oleh karena itu perlu pemerintah harus mengkaji benar manfaat dan juga kerugian

yang di dapat dari CAFTA ini, karena kalau tidak secepatnya diantisipasi bukan tidak mungkin

pasar lokal akan diisi penuh oleh produk China dan pengusaha lokal hanya bisa tertunduk lesu

dan melihat took-tokonya tutup gulung tikar.

Page 8: Kerjasama Ekonomi Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

1.      http://www.antaranews.com/berita/268898/indonesia-bisa-perluas-pasar-ekspor-china. Artikel

yang diakses pada tanggal 1 April 2012

2.      http://www.bappenas.go.id/node/116/2468/hubungan-bilateral-indonesia---china-terus-

meningkat-/.m Artikel yang diakses pada tanggal 2 April 2012

3.      http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/04/13/07372828/ACFTA.Bisa.Menguntungkan.

Artikel yang diakses pada tanggal 1 April 2012

4.      http://bisnis.vivanews.com/news/read/216778-enam-sektor-paling-rawan-serbuan-produk-china.

Artikel yang diakses pada tanggal 2 April 2012

5.      Departemen Perindustrian. 2009. “Roadmap Pengembangan Industri Kakao”. Direktorat Jendral

Industri Agro dan Kimia, Jakarta

BAB 2KERJASAMA CINA-AMERIKA SERIKAT

Pada bab ini akan dibahas lebih dalam mengenai kerjasama antara Cina dan Amerika Serikat yang telah dimulai sejak tahun 1979 hingga terjadinya kesepakatan di antara kedua negara untuk melakukan hubungankerjasama dalam bidang ekonomi, dimana Cina memutuskan untuk membeli

Page 9: Kerjasama Ekonomi Indonesia

surat obligasi Amerika Serikat pada tahun 2008-2009. Pembahasan dalam babini merupakan suatu analisa terhadap kemajuan perekonomian negara Cinadalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir dan krisis ekonomi global yangdialami oleh Amerika Serikat pada tahun 2008.Bab 2 ini akan dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan peristiwa yangterjadi pada kedua negara masing-masing hingga terbentuknya hubungankerjasama ekonomi yang melibatkan pembelian surat obligasi AmerikaSerikat oleh Cina. Pada bagian pertama akan dibahas mengenai kemajuanperekonomian Cina dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, dimulai sejaktahun 1999 hingga tahun 2009. Kemudian pada bagian ke dua akan dibahasmengenai krisis ekonomi yang dialami oleh Amerika Serikat hingga AmerikaSerikat mengambil tindakan untuk mengeluarkan surat obligasi untuk dibelioleh Cina dalam jumlah yang cukup besar. Selanjutnya bagian ke tiga dalambab ini akan masuk lebih dalam mengenai kerjasama yang dibangun antaranegara Cina dan Amerika Serikat. Dalam bagian ke tiga ini juga akan dilihathubungan perdagangan kedua negara tersebut dari nilai surplusnya, hinggadefisit dan krisis ekonomi yang dialami oleh Amerika Serikat.

2.1 Kemajuan CinaKebangkitan perekonomian Cina telah dimulai sejak awal masakepemimpinan Deng Xiaoping pada tahun 1978. Pada masa itu DengXiaoping mulai mereformasi perekonomiannya untuk menumbuhkan lajuperdagangan dan investasi di dalam maupun luar negeri. Berbeda denganrezim Mao Zedong yang melarang keberadaan pengusaha swasta maupunasing melalui kebijakannya yaitu “lompatan besar ke depan” yang lebihmenitikberatkan area pertanian kolektif dan membangun komune-komune.Kemajuan Cina baik secara ekonomi, sosial, budaya maupunpolitiknya tidak terlepas dari kebijakan pemerintahan Deng Xiaoping, dimanadalam pidatonya pada tahun 1978, “Emansipasi Pikiran, Mencari Kebenarandari Fakta-Fakta, Bersatu dan Menatap ke Depan”, menjadi tonggakkebebasan masyarakat Cina dalam mengembangkan pemikiran mereka dalampeningkatan perekonomian maupun kehidupan politiknya. Perubahanpemikiran pemerintah Cina dalam hal sosial, budaya, politik dan ekonomidengan sistem yang baru memungkinkan setiap daerah di Cina menjadi lebihmaju dan terbuka terhadap investor asing yang pada saat itu mulai masuk keCina.Reformasi Deng Xiaoping pada bulan Desember 1978 lebihmenekankan pada empat bidang modernisasi, yaitu bidang pertanian, industri,pertahanan dan ilmu pengetahuan serta teknologi. Prinsip dasar dari konsepmodernisasi tersebut adalah menumbuhkembangkan pemikiran dan mencarikebenaran dari fakta dan pemahaman yang jelas mengenai sosialisme danbagaimana membangun sosialisme itu sendiri dan disertai reformasi

Page 10: Kerjasama Ekonomi Indonesia

menyeluruh di Cina. Deng Xiaoping berharap dengan adanya modernisasi diCina maka nantinya Cina dapat tumbuh menjadi negara industri yang maju.Keterbukaan ekonomi sendiri telah mulai digagas pada tahun 1975,terutama mengenai industrialisasi. Maka setelah menggantikan Mao Zedong

sebagai pemimpin, Deng membuat kebijakan “ekonomi pintu terbuka”.Kebijakan ini diharapkan dapat mengatasi masalah modal, teknologi dankemampuan manajemen yang menjadi kendala modernisasi Cina1. PemerintahCina melakukan penghapusan terhadap model pertanian kolektif, memberikanperizinan untuk berdirinya perusahaan swasta, dan membentuk kawasan pasarbebas. Permasalahan ketiadaan modal diatasi pemerintah dengan mengundanginvestor untuk menanamkan modalnya di Cina. Pemerintah berharap denganmasuknya investor asing tersebut akan membawa serta teknologi dankemampuan manajemen yang dibutuhkan untuk melakukan modernisasi, disamping mengurangi jumlah pengangguran.Sejak tahun 1980-an pemerintah mengeluarkan lebih dari 500 undangundangdan peraturan-peraturan ekonomi untuk memberikan jaminan hukumserta jaminan lain-lainnya bagi investor asing di Cina. Di antara kebijakantersebut yang terpenting adalah UU Perusahaan Patungan Cina-Asing, UUKerja Sama Patungan Cina-Asing, UU Perusahaan yang Dimiliki AsingSepenuhnya, dan aturan-aturan pelaksanaan yang terkait. Pada akhir 2007,investor asing mendirikan 591.000 perusahaan yang didanai asing, dan 450perusahaan multinasional top dunia telah berinvestasi di Cina. Cina mulaimelembagakan sistem hak kekayaan intelektual, sebagian besar didorong olehpeningkatan jumlah paten dalam negeri dan kekayaan intelektual lainnya2.Selain membuat kebijakan-kebijakan yang memudahkan para investorasing untuk menanamkan modalnya di Cina, pemerintah Cina juga melakukanreformasi kebijakan pertanian yang dimulai tahun 1994 yang disebutEconomic and Technological Development Zone (ETDZ). Sasaran kebijakanETDZ adalah meningkatkan:a) efisiensi proses produksi pertanian,

b) mengenalkan sistem produksi masal untuk alternaif beras sepertihortikultura dan akuakultura,c) menguasai dan meningkatkan performa teknologi yang sudah ada dimasyarakat petani, dand) mengembangkan teknologi baru terutama dalam bidang pembibitan,pupuk, dan pestisida ramah lingkungan.Setelah dilakukannya reformasi pada bidang pertanian, produk-produk

Page 11: Kerjasama Ekonomi Indonesia

pertanian Cina kini mulai diekspor dan mendapat pasaran luas di negaranegaraberkembang.Dengan dukungan pemerintah di berbagai bidang, maka sektorekonomi Cina berkembang dengan pesat. Perkembangan ini diindikasikandengan banyaknya investor asing yang tertarik dan telah masuk untukmenanamkan modalnya di Cina. Salah satu daya tarik para investor asingadalah fasilitas dan kenyamanan yang diberikan oleh pemerintah Cinaterhadap para investor seperti pelayanan birokrasi satu atap yangmemudahkan para investor, kondisi infrastruktur wilayah industri danperdagangan yang baik, serta peraturan-peraturan yang tidak memberatkaninvestor. Selain itu karena jumlah penduduknya yang sangat tinggi, sumberdaya manusia yang ada di Cina sangat murah pada saat itu serta pengurusansurat-surat dan dokumen yang dipermudah sehingga berbisnis di Cina sangatefisien dan produsen dapat menekan biaya produksi seminimal mungkin.Untuk meningkatkan penanaman modal asing langsung (PMA) olehinvestor luar negeri, maka pemerintah membentuk zona ekonomi khusus.Diharapkan dengan masuknya modal asing, dapat mendorong modernisasiterutama di bidang industri dan ekonomi. Pengembangan zona ekonomikhusus ini dimulai pada Juli 1979 dengan memilih empat daerah, yaituShantou, Shenzhen, Zhuhai di Guangdong Propinsi dan Xiamen di Fujian

Propinsi dan menetapkan seluruh propinsi pulau Hainan sebuah zona ekonomikhusus.Menurut Bangkit Wiryawan dalam bukunya Zona Ekonomi Khusus:Strategi Cina Memanfaatkan Modal Global, secara keseluruhan sejak pertamakali masuknya PMA pada tahun 1980 hingga 2006 Cina memperoleh realisasiPMA sebesar US $ 685,4 milyar dengan melibatkan 594.415 perusahaanasing yang sebagian besar bergerak di sektor manufaktur (57,7%), real estate(11,8%) dan sektor finansial (9,8%)3. Sektor pertanian yang populer ditahun1970-an semakin hari semakin menurun dan banyak digantikan olehsektor industri. Saat ini industri manufaktur menyumbang 40% dari GDPCina. Selain itu negara-negara asal PMA juga bertambah dari yangsebelumnya hanya sebatas negara tetangga, kini Amerika Serikat, Jepang, dannegara-negara Eropa berlomba-lomba menanamkan investasinya di Cina.Grafik yang ditampilkan di bawah ini menggambarkan dengan lebihjelas sebuah peningkatan dalam masuknya modal asing ke Cina dari tahun2001 hingga 2009. Grafik 2.1 Grafik Arus PMA Cina

Page 12: Kerjasama Ekonomi Indonesia

Dalam grafik 2.1 di atas terlihat jelas bahwa sejak tahun 2001 hinggapertengahan tahun 2007 arus penanaman modal asing di Cina mengalamipeningkatan yang konsisten. Akan tetapi pada pertengahan 2007 hingga 2009,dalam grafik terlihat adanya penurunan yang sangat drastis dalam aliranmodal asing yang masuk hingga mencapai level terendah. Hal ini merupakansalah satu dampak yang dialami oleh Cina dari krisis ekonomi global terjadidi Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Dampak krisis ekonomi globaltersebut mempengaruhi jumlah penanaman modal asing yang masuk ke Cinakarena banyak perusahaan terutama perusahaan Amerika Serikat, baik skalabesar maupun kecil yang menutup pabriknya di Cina seperti General Motor.Namun terlepas dari penurunan dalam investasi yang terjadi di Cina,secara global kemajuan industri Cina mengalami pertumbuhan yang pesat.Meski banyak perusahaan asing yang menutup pabriknya di Cina, namuninvestasi asing masih tetap masuk dan masih banyak yang tertarik untukmenanamkan modalnya di Cina. Banyak pabrik-pabrik dari perusahaan asingyang didirikan di dalam wilayah zona ekonomi khusus sehingga mendapatkankeistimewaan dan kemudahan dalam menjalankan bisnis mereka.Bidang industri utama di Cina adalah pertambangan dan pengolahanbijih, besi, baja, aluminium, batubara, mesin, tekstil dan pakaian jadi,persenjataan, minyak bumi, semen, bahan kimia, pupuk, produk konsumentermasuk sepatu, mainan, dan elektronik, mobil dan alat transportasi lainnyatermasuk mobil kereta api dan lokomotif, kapal, dan pesawat udara, dantelekomunikasi.Dari tabel 2.2 di bawah ini terlihat bahwa pada tahun 2007 Cina dapatbersaing dengan negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Eropadalam bidang penjualan barang-barang konsumsi. Barang-barang konsumsiyang digambarkan dalam grafik adalah telepon genggam, televisi, perangkatDVD, dan mobil. Cina unggul secara komparatif dari Amerika Serikat dan

Page 13: Kerjasama Ekonomi Indonesia

negara-negara Eropa dalam penjualan produk telepon genggam. Dalam penjualan produk televisi, Cina masih kalah dibandingkan dengan negaranegaraEropa namun sedikit lebih unggul bila dibandingkan dengan AmerikaSerikat. Sedangkan untuk produk perangkat DVD dan mobil, Cina memangmasih kalah bila dibandingkan dengan Amerika Serikat dan negara-negaraEropa akan tetapi eksistensi Cina dalam pasaran produk ini sudah patut untukdiperhitungkan. Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan penjualanbarang-barang konsumsi yang dihasilkan oleh Cina.Grafik 2.2 Penjualan Barang Konsumsi Cina Tahun 2007Sumber

Grafik 2.3 berikut ini akan menggambarkan lebih rinci mengenaipertumbuhan pasar Cina untuk pengguna telepon seluler, pemberian kreditperumahan, dan penjualan kendaraan jenis sedan:

Grafik 2.3 Pertumbuhan Pasar Seluler, Kredit Perumahan DanSedan

Page 14: Kerjasama Ekonomi Indonesia

Dari grafik 2.3 di atas, secara jelas terlihat bahwa pengguna teleponseluler di Cina mengalami peningkatan yang cukup signifikan sejak tahun1993 hingga tahun 2008. Peningkatan ini dapat dijadikan indikator kemajuanekonomi Cina karena di samping menggambarkan peningkatan kesadaranmasyarakat akan kebutuhan terhadap teknologi, diikuti juga dengan daya belimereka terhadap barang-barang tersebut. Hal ini juga terjadi pada produkkendaraan berjenis sedan yang mengalami peningkatan penjualan yang cukupkentara sejak tahun 1995 hingga tahun 2008. Sedangkan peningkatan dalampemberian kredit untuk perumahan juga mengindikasikan kemampuanekonomi sebagian besar rakyat Cina sehingga mereka melakukan permintaanterhadap perumahan.Sejak awal tujuan utama pemerintah Cina membuka pintuperdagangannya dan mengundang banyak investor masuk adalah untukmeningkatkan produksi barang-barang komoditas ekspor yang laku untukdijual di luar negeri dan menjadikan Cina sebagai basis produksi komoditasekspor. Dengan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, banyak investorasing yang terus berusaha menanamkan modalnya ke Cina. Pemerintahmenanggapi hal ini dengan menurunkan tarif ekspor impornya sehingga nilai investasi di Cina terus meningkat. Hal ini juga menyebabkan makinberagamnya investasi di Cina.Seperti yang dimuat pada detik finance pada Selasa 14 Oktober 2008,cadangan devisa Cina per akhir September 2008 tercatat sebesar 1,9056

Page 15: Kerjasama Ekonomi Indonesia

triliun Dollar. Bank Sentral Cina atau People's Bank of Cina juga melansirbahwa angka tersebut berarti melonjak hingga 32,9% dibandingkan tahun2007 dan naik 25% dibandingkan akhir tahun 20074. Detik memberitakanbahwa berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan Cina, Cinamerupakan negara pengekspor terbesar ketiga dunia dengan peningkatan totalGDP (Gross Domestic Product) sebesar 12% di volume 3,24 triliun Dollar.Oleh karena itu, Cina merupakan negara pengekspor terbesar diAsia. Kenyataan tersebut membuat Cina memiliki posisi strategis danmemegang peranan penting dalam ekonomi dunia. Perkembangan danpertumbuhan yang terjadi di Cina mempunyai pengaruh yang dapatdiperhitungkan bagi sistem internasional.Namun pada tahun 2009, ekspor Cina mengalami kelesuan. Hal inisejalan dengan grafik penanaman modal asing di Cina yang menunjukkanpenurunan pada tahun 2009. Grafik di bawah ini akan menunjukkan faktorfaktorapa saja yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ProdukDomestik Bruto (PDB) riil pemerintah Cina dari tahun 1996 sampai kwartalketiga tahun 2009:

Grafik 2.4 Pertumbuhan GDP Cina

Pada tahun 1996, kontribusi konsumsi terhadap PDB masih lebihbesar dibandingkan dengan kontribusi yang diberikan oleh ekspor bersihbarang dan jasa dan akumulasi modal kotor. Sedangkan pada tahun 1997,kontribusi ekspor bersih barang dan jasa lebih besar dibandingkan dengankonsumsi dan pembentukan modal. Tahun 1998, 1999, dan 2000, konsumsi

Page 16: Kerjasama Ekonomi Indonesia

kembali menjadi penyumbang terbesar dalam perekonomian Cina. Pada tahun2001 nampak jelas hanya akumulasi modal kotor serta konsumsi saja yangmemberikan sumbangan bagi PDB Cina, sementara ekspor bersih tidakterlihat kontribusinya. Akan tetapi hal ini tidak berjalan lama sebab padatahun-tahun berikutnya hingga tahun 2008, ekspor bersih barang dan jasamemberikan kontribusi sedikit demi sedikit bagi PDB di Cina. Namunkontribusi ini tidak sebanding dengan kontribusi yang diberikan olehakumulasi modal kotor dan konsumsi masyarakatnya. Bahkan pada tahun2009 kwartal ketiga, kontribusi ekspor bersih barang dan jasa menunjukkantingkat yang negatif.Pada periode ini, akumulasi modal memiliki kontribusi yang palingbesar terhadap perekonomian negara Cina. Hal ini menandakan bahwa kemajuan Cina berasal dari pembentukan modalnya. Diikuti dengan konsumsimasyarakatnya. Sementara ekspornya tidak memberikan pengaruh yangsignifikan terhadap kemajuan tersebut. Cina juga aktif ikut serta dalamkerjasama ekonomi dengan negara-negara lain. Keikutsertaan Cina dalamberbagai kerjasama ekonomi menunjukkan besarnya kepentingan nasionalCina terhadap pemenuhan tuntutan dan kebutuhan ekonomi domestik. Hal inijuga sekaligus digunakan Cina untuk membantu menuntaskan masalahmasalahdomestik yang berkaitan dengan ekonomi seperti kemiskinan danketerbelakangan. Cina bergabung dalam banyak kerjasama ekonomi denganberbagai negara di dunia untuk meningkatkan kerjasamanya dibidangekonomi agar dapat meningkatkan perdagangan dan pendapatan negara.Organisasi-organisasi yang diikuti oleh Cina, yaitu: World TradeOrganisation (WTO), Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), ShanghaiCoperation Organisation (SCO), ASEAN Plus Three (APT), G-20, dan jugaOPEC. Dalam konteks regional, Cina dan ASEAN telah menyepakatidibentuknya zona perdagangan bebas Cina-ASEAN (ASEAN-China FreeTrade Area, ACFTA) yang diberlakukan di semua negara ASEAN mulaiDesember 2009. Dalam keikutsertaan Cina di berbagai forum ekonomi duniatersebut, Cina telah menunjukkan bahwa mereka merupakan mesin penggerakekonomi dunia.Dalam konteks global, sejak Cina resmi masuk menjadi salah satuanggota WTO pada tahun 2001 membuat pertumbuhan ekonomi Cina yangsangat cepat semakin berkembang. Masuknya Cina ke dalam WTO memberidampak yang cukup positif bagi perekonomian Cina. Keuntunganperdagangan yang semakin besar menguatkan perekonomian Cina sehinggaCina mampu mengintegrasikan ekonominya ke dalam WTO. Banyak harapanyang ingin dicapai oleh semua masyarakat Cina sehingga masuknya Cina kedalam WTO mendapat tanggapan positif dan disambut meriah dengan pestabesar di seluruh wilayah Cina. Dengan bergabungnya Cina dengan organisasi

Page 17: Kerjasama Ekonomi Indonesia

besar di dunia maka pintu perdagangan Cina semakin terbuka luas.

Pemerintah berharap akan nilai ekspor yang meningkat dan meluasnya nilaiinvestasi asing dari sesama anggota WTO yang mau membuka bisnisnya diCina.Menurut David Scott dalam Journal of World-Systems Research,surplus perdagangan Cina secara keselurahan dengan dunia telah meningkatdari 23 miliar Dollar pada tahun 2001, 30 miliar Dollar tahun 2002, 26 miliarDollar tahun 2003, 102 miliar Dollar tahun 2005, 177 miliar Dollar tahun2006, dan 262 miliar Dollar pada tahun 2007. Cadangan devisa Cina yangsebagian besar adalah emas dan Dollar Amerika, juga melonjak dalam dekadepertama abad ini. Dengan meraih lebih dari 711 miliar Dollar pada tahun2005, Cina menggantikan Jepang pada bulan februari 2006 sebagai pemegangcadangan terbesar di dunia, menyeberangi 1 triliun Dollar di ambang akhirmusim gugur 2006, dan meraih sekitar 1,5 triliun Dollar pada akhir tahun20075.Berikut ini adalah tabel negara-negara yang melakukan perdagangandengan Cina pada tahun 2009:Tabel 2.1 Partner Perdagangan Cina 2009

(Dalam $ billion)Rank Country/region Volume % change over 20081 United States 298.3 -10.62 Japan 228.9 -14.23 Hong Kong 174.9 -14.14 South Korea 156.2 -16.05 Taiwan 106.2 -17.86 Germany 105.7 -8.17 Australia 60.1 0.78 Malaysia 52.0 -3.09 Singapore 47.9 -8.810 India 43.4 -16.3Source: PRC General Administration of Customs, China's Customs Statistics

Volume perdagangan Cina dengan Amerika Serikat dan Jepang adalahyang tertinggi walaupun ada penurunan sebesar 10,6 persen dalamperdagangan dengan Amerika Serikat. Hal ini terjadi karena krisis ekonomiglobal yang terjadi di Amerika Serikat.Dalam dua dekade terakhir, banyak perubahan yang terjadi di Cinaseperti pesatnya arus pembangunan di kota-kota besar Cina antara lainBeijing, Shenzhen, Guangzhou, Macau, Shanghai, dan Guangdong. Cinatumbuh sebagai negara berkembang yang mampu menggerakkan ekonominyadi sektor industri dan makro ekonomi. Perkembangan sektor industri danmakro ekonomi tersebut didukung oleh regulasi pemerintah dan jugapenyediaan tenaga kerja yang menguntungkan. Namun, dibalik kemajuan

Page 18: Kerjasama Ekonomi Indonesia

pembangunan yang terjadi di Cina, pemerintah Cina tentu masih menghadapibeberapa masalah yang berkaitan dengan urusan dalam negeri, antara lainmasalah kemiskinan dan pemerataan pembangunan.Masalah-masalah yang dihadapi Cina merupakan ciri khas darimasalah yang dihadapi oleh negara sedang berkembang. Oleh karena itu dapatdikatakan bahwa Cina saat ini nasih dalam masa transisi. Masalahketidakseimbangan pendapatan merupakan merupakan masalah dalam negeriyang harus diselesaikan pemerintah Cina. Kesenjangan antara masyarakatkota di Cina yang terus meningkat pendapatannya berbanding terbalik denganmasyarakat pedesaan terutama kaum petani di pedesaan kecil yangberpendapatan rendah. Selain itu, Cina juga masih memiliki masalahseparatisme di Tibet, Xinjiang, dan juga masalah Taiwan sehinggamembutuhkan penanganan khusus dri pemerintah segera untuk menghindariintervensi asing terhadap masalah dalam negeri Cina.Di tengah arus kemajuan Cina sebagai kekuatan baru dunia, ternyatatantangan dalam negeri Cina juga mendesak untuk segera diselesaikan. Halini membuat Cina harus menjawab dua tantangan sekaligus, yaitu tantangandomestik dan tantangan global.

2.2 Krisis Ekonomi Amerika SerikatBerbanding terbalik dengan kondisi perekonomian Cina yang terusmenanjak, krisis ekonomi yang mulai terjadi di Amerika Serikat pada tahun2008 telah mengguncang banyak pihak termasuk masyarakat di berbagainegara. Hal ini sangat mengejutkan karena Amerika Serikat sebagai negarabesar dan kuat secara ekonomi, pada akhirnya juga mengalami krisis ekonomiyang menumbangkan bursa saham dan keuangan Amerika Serikat sertaberbagai negara di dunia lainnya.Cyrillus Harinowo mengungkapkan bahwa perekonomian AmerikaSerikat dalam sejarah perkembangannya hampir selalu mengalami defisitdalam neraca pembayarannya. Defisit APBN pemerintahan Presiden Bush Jr.mencapai rekor tertinggi dalam tahun fiskal 2004 yang berakhir pada tanggal30 September 2004, yaitu dengan jumlah sebesar 413 miliar Dollar 6. Defisityang dialami oleh Amerika Serikat pada masa tersebut merupakan defisitanggaran dan defisit neraca perdagangan sehingga disebut defisit kembar.Penyebab dari munculnya defisit kembar tersebut adalahmeningkatnya anggaran belanja negara dan pemotongan nilai pajak senilai1,85 triliun Dollar yang dimaksudkan untuk mendorong perekonomianAmerika Serikat sehingga terjadi peningkatan penerimaan pajak, namun yang

Page 19: Kerjasama Ekonomi Indonesia

terjadi malah sebaliknya. Walaupun pajak telah dipangkas, pertumbuhanekonomi Amerika Serikat tidak secepat yang diharapkan7. Untuk menghadapimasalah tersebut, Bank Sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunga utamaAmerika Serikat (Federal Funds Rate) secara bertahap pada akhir July 2004yang juga pernah terjadi pada awal 1980-an dan pada awal tahun 1990-an.Defisit kembar yang terjadi menyebabkan melemahnya nilai mata uangAmerika Serikat.

Defisit neraca perdagangan Amerika Serikat terjadi karenaketimpangan neraca perdagangan Amerika Serikat dengan Jepang pada tahun2004, dimana nilai ekspor Jepang ke Amerika Serikat meningkat drastis8.Begitu juga dengan yang terjadi pada tahun 2007 dimana neraca perdaganganAmerika Serikat mengalami ketimpangan yang salah satunya disebabkan olehmeningkatnya ekspor Cina ke Amerika Serikat. Selain itu pemerintahAmerika Serikat juga melakukan peningkatan anggaran pertahanannya setelahserangan teroris dan menjadi lebih besar lagi dengan adanya serangan keAfganistan dan Irak oleh Amerika Serikat9.Krisis ekonomi di Amerika pada tahun 2007 bermula dari tindakanBank Sentral Amerika Serikat (The Fed) yang berusaha memulihkan ekonomipaska peristiwa penyerangan World Trade Center (WTC) 9/11 oleh terorisdan jatuhnya banyak saham-saham dari industri teknologi dengan caramenurunkan suku bunga secara terus menerus. The fed merupakan lembagayang merancang tingkat suku bunga demi mengontrol inflasi dan menjagapertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat. Rendahnya suku bunga memicupengembang dan perusahaan pembiayaan perumahan untuk membangunperumahan murah dan menjualnya melalui skema subprime mortgage.Bersamaan dengan itu juga banyak keluarga di Amerika menggadaikanrumahnya, menjadikan rumah-rumah mereka sebagai sumber uang untukkebutuhan lain.Dengan maraknya permintaan kredit perumahan ini, maka lahirlahpihak-pihak yang ikut memanfaatkan keadaan seperti Quick Loan Fundingyang memberikan kredit bahkan ke orang-orang yang tidak layak menerimakredit, atau seperti Ownit yang memberikan kredit perumahan sampai 100%tanpa pengaman uang muka.Kredit atau pinjaman ke orang yang tidakseharusnya menerima yang kemudian disebut Sub-prime borrowers, inilahyang kemudian memicu gelombang krisis yang sangat besar dan luas dampaknya di Amerika Serikat.Walaupun begitu bank juga mempunyai batasan kredit yang diaturdalam UU perbankan sehingga memaksa mereka untuk bekerja sama dengan

Page 20: Kerjasama Ekonomi Indonesia

investment banking yang fungsinya sebagai broker. Lembaga ini sangatagresif dalam meningkatkan keuntungan perusahaan yang disebabkan olehkebebasan-kebebasan yang dimiliki dibandingkan bank-bank secara umumsehingga orang-orang yang kurang memenuhi syarat (suprime) dirangsanguntuk meminta mortgage.Bank investasi merupakan lembaga keuangan yang membantuperusahaan, orang perseorangan maupun pemerintah dalam meningkatkanmodal mereka melalui jasa investasi. Kegiatan yang dilakukan oleh bankinvestasi adalah membantu perusahaan yang terlibat dalam merger danakuisisi, dan menyediakan layanan tambahan seperti menyediakan pasar,perdagangan derivatif, instrumen pendapatan tetap, valuta asing, komoditi,dan efek ekuitas. Bank investasi melakukan beberapa kegiatan perbankanseperti bank tetapi lebih bebas daripada bank karena tidak terikat olehperaturan-peraturan bank. Karena tidak adanya regulasi yang jelasmenyebabkan bank investasi ini dapat menyalurkan dan menjual investasiyang dimilikinya kepada siapa saja dimana pun berada seperti bank-bank luarnegeri dan perusahaan investasi di seluruh dunia guna mendapatkankeuntungan. Contoh-contoh bank investasi tersebut, yaitu: Lehman Brothers,Bear Stern, Goldman Sachs, Morgan Stanleydan banyak lagi.Pasar modal Amerika, Wall Street, memfasilitasi penyebarluasankredit yang tidak baik tersebut dengan menciptakan investasi-investasi ‘subprime’menjadi seolah investasi yang menjanjikan. Nama Wall Street memangsudah kuat dan tidak diragukan lagi sehingga banyak investor diseluruh duniamembeli investasi buruk ini hanya karena melihat jaminan investasi tersebutberasal dari Wall Street di Amerika.Situasi ini diperburuk dengan munculnyaproduk-produk seperti Collateralized Debt Obligations (CDOs) yang tidak dipahami oleh orang awam dan juga banyak dibeli oleh institusipemerintahan.Grafik 2.5 Skema Sub-Prime Mortgage

Page 21: Kerjasama Ekonomi Indonesia

Dari skema subprime mortgage tersebut, dapat kita lihat nilaiperumahan keluarga di Amerika Serikat sebesar 23 triliun Dollar yang terbagiatas ekuitas pemilik rumah dan kredit perumahan. Namun kredit perumahanmasih terbagi lagi dan memiliki turunan karena terus diinvestasikan olehagensi-agensi kredit perumahan pada bank investasi sehingga muncullahsubprime atau gagal bayar. Menurut Fabozzi dalam bukunya SubprimeMortgage Credit Derivatives, skema Sub-Prime Mortgage Amerika Serikatdigambarkan sebagai berikut:

Pembiayaan jenis subprime mortgage seperti skema di atas sebenarnyasangat berisiko, baik bagi kreditor maupun debitor. Resiko-resiko ini munculkarena bunganya yang tinggi, sejarah kredit peminjam yang buruk, dankemampuan keuangan peminjam yang rendah. Biasanya subprime lenders(Pemberi pinjaman) adalah lembaga pembiayaan perumahan yangmenghimpun dan mengumpulkan berbagai utang tersebut lalu menjualnyakepada bank komersial. Oleh bank komersial, sebagian portofolio tersebutdijual lagi kepada bank investasi. Oleh bank investasi, kumpulan utangtersebut dijual kepada investor di seluruh dunia seperti bank komersial,perusahaan asuransi, maupun investor perorangan.Kumpulan utang tersebut dinamakan Mortgage-Backed Securities(MBS) yang merupakan bentuk utang yang dijamin. MBS ini termasuk salahsatu bentuk transaksi derivatif yang penuh risiko. Ketika pembeli rumahmembayar bunga, baik pada cicilan bulanan atau pada saat pelunasan,pembeli MBS mendapat pendapatan. Layaknya transaksi derivatif lain, MBS

Page 22: Kerjasama Ekonomi Indonesia

bisa dibeli dari tangan pertama atau berikutnya. Artinya, investor yang sudahmembeli MBS bisa menjualnya lagi ke investor lain. Perolehan pendapatandibagi menurut jenjang atau senioritas pembeli MBS ini. Dan ini menjadibeban seluruhnya bagi pembeli rumah.Ini membuat nilai yang harus dibayarpembeli rumah melambung tinggi hingga 100% dari nilai aslinya. Meskipuntergolong kredit berisiko tinggi, bank investasi dan hedge fund (HF) tetapmemainkan instrumen ini, karena para investor dari golongan pemain barubanyak yang tertarik membeli MBS. Ditambah lagi ada dukunganpemeringkatan yang dibuat lembaga seperti Standard & Poor’s (S&P).Akibatnya, menjelang 2007, pembeli rumah dengan skema ini taksanggup mencicil kredit rumah murah tersebut lantaran semakin sulitnyaperekonomian AS. Ketika ini terjadi, satu-satunya jaminan bagi MBS adalahrumah-rumah itu sendiri. Namun, karena penawaran perumahan ternyatamelebihi permintaan seiring gelembung industri perumahan dalam 2001-2005, nilai rumah-rumah itupun turun, tidak sesuai lagi dengan nilai yang dijaminkan dalam MBS. Sementara bank investasi dan HF harus tetapmemberi pendapatan berupa bunga kepada para investornya. Inilah asal mulaterjadinya krisis subprime mortgage yang berimbas ke seluruh dunia.Dengan terjadinya ketimpangan kredit mengakibatkan banyak terjadigagal bayar terhadap kredit perumahan tersebut. Hal inilah yangmenyebabkan banyak persahaan kredit perumahan ini tidak mampumembayar kembali utangnya dan menyebabkan kebangkrutan padaperusahan-perusahan tersebut. Dampak dari krisis ini bukan hanyamenyebabkan harga rumah turun sampai 16%, namun banyaknya perusahaanyang akhirnya bangkrut mau tidak mau melakukan pemutusan hubungan kerjasacara besar-besaran sehingga angka pengangguran dan kriminalitasmeningkat tajam, penjualan properti tidak laku serta banyak rumah-rumahyang akhirnya disita oleh bank akibat para nasabah yang tidak sanggupmembayar cicilan.Dari skema 2.6 berikut ni, dapat kita lihat bahwa pemberian kreditperumahan atau subprime mortgage ini sangat beresiko bagi para nasabah.Pemberian kredit dilakukan melalui berbagai tahapan sehingga uang yangdibayarkan oleh para debitur kemudian diputarkan kembali melalui bank-bankinvestasi sehingga kemudian terjadi gagal bayar oleh para nasabah.

Berikut ini adalah gambaran struktur keamanan dari pemberian kreditsuprime mortgage:Grafik 2.6 Struktur Pemberian Kredit Subprime Mortgage

Page 23: Kerjasama Ekonomi Indonesia

Akibat kasus gagal bayar subprime mortgage ini, Amerika Serikatmengalami krisis ekonomi yang tidak hanya terjadi di wilayah Amerika sajatetapi juga merambat ke negara-negara lain. Investment Banks (BankInvestasi) seperti Goldmas Sachs, Bear Stearns dan Morgan Stanley juga ikutterlibat dalam terjadinya krisis subprime mortgage ini. Hal ini terjadi karenaspesialisasi mereka adalah mengembangkan instrumen investasi seperti EBAyang dijual kepada perbankan dan institusi keuangan. Pemilik surat utang subprime mortgage bukan hanya perbankan diAmerika Serikat saja, namun juga perbankan di Australia, Cina, India, Taiwandan negara-negaa lain. Hal ini memberikan dampak signifikan terhadap hargasaham perbankan di seluruh dunia yang jatuh di level terendah yangmengakibatkan melemahnya kegiatan perekonomian.Untuk mencegah kejatuhan yang lebih parah, maka The fedmengeluarkan beberapa kebijakan seperti menyuntikan dana ke dalam sistem

Page 24: Kerjasama Ekonomi Indonesia

keuangan dan perbankan Amerika Serikat. Untuk menjaga likuiditas investorsubprime mortgage yang merugi, pada tanggal 9 Agustus 2007 The fedbergabung dengan The European Central Bank dan mengeluarkan dana yangbesar sebesar 30 miliar Dollar10. Jumlah tersebut tidak mencukupi dan pada10 Agustus, The fed menambahnya 36 miliar Dollar. Penambahan ini terusdilakukan hingga 16 Agustus 2007 sebesar 29 miliar Dollar.Selain menyuntikkan dana, The fed menurunkan tingkat suku bungayang tinggi menjadi 5,75%. Dengan diturunkannya suku bunga, maka akanada kelonggaran bagi peminjam subrime mortgage untuk melunasi utangnyakepada pemberi pinjaman sehingga surat utang berbasis subprime mortgageyang saat itu banyak dipegang investor seluruh dunia kembali memperolehjaminannya dan kembali bernilai. Bantuan The fed tidak hanya sampai disitusaja, pada Maret 2008, The fed membantu Bear Stearns, sebuah bankinvestasi di Wall Street sebesar 30 milyar Dollar11. Pertumbuhan ekonomi diAmerika Serikat pada masa krisis tersebut tetap berjalan walaupun lambatsehingga banyak ahli ekonomi memprediksi bahwa krisis akan segeraberakhir. Namun pada September 2008, The Federal NationalMortgageAssociation (Fannie Mae) dan The Federal Home LoanMortgageCorporation (Freddy Mac) jatuh dan harus disuntik dana lebih dari100 milyar Dollar oleh The fed12. Kemudian disusul bankrutnya Lehman Brothers dan sejumlah raksasa lainnya keuangan Amerika Serikat lainnya.Sehingga keadaan Amerika Serikat secara ekonomi pada saat itu berada diluarperkiraan banyak pihak. Sedikit demi sedikit The fed menjadi tumpuanterakhir bukan hanya bank-bank saja tetapi seluruh perekonomian AmerikaSerikat13.Untuk menyelamatkan perekonomian yang kian memburuk maka padatanggal 18 September 2008, Pemerintah Amerika Serikat meminta Kongresuntuk menyetujui paket penyelamatan ekonomi, berupa dana talanganpemerintah yang juga disebut bailout sebesar 700 miliar Dollar. Keputusanuntuk memberikan dana talangan ini sempat diwarnai oleh ketegangan danpenolakan dari kongres, namun pada tanggal 3 Oktober 2008, akhirnyaKongres menyetujui bailout14. Kemudian Presiden Bush menandatangani UUStabilisasi Ekonomi Darurat 2008.UU Stabilisasi Ekonomi Darurat 2008 merupakan Undang-undangyang memuat rencana pengucuran dana talangan pemerintah (bailout) sebesar700 miliar Dollar untuk mengambil alih beberapa perusahaan dan lembagakeuangan yang merugi di pasar modal Amerika Serikat. Bukan hanya itu saja,pemerintah juga mengeluarkan keputusan untuk membeli surat berhargajangka pendek senilai 900 miliar Dollar. Selain itu Bank Sentral Amerika jugamengumumkan rencana radikal untuk menutup sejumlah besar utang jangkapendek yang bertujuan untuk meminimalisasikan kemacetan kredit yangmengakibatkan krisis finansial global.Pada akhirnya yang dapat dilakukan The fed adalah hanya dengan

Page 25: Kerjasama Ekonomi Indonesia

meminjamkan lebih banyak dan memperluas jumlah kredit dalamperekonomian, atau memperluas neraca The fed. Neraca tersebut merupakanjumlah dari semua pinjaman yang dibuat oleh The Fed dan sekuriti yang telahmenggelembung dari sekitar 940 miliar Dollar sebelum Lehman Brothers runtuh menjadi lebih dari 2,3 triliun Dollar pada saat rapat di bulan Desember.The fed telah meminjamkan lebih dari 675 miliar Dollar untuk bank umum,sekitar 50 miliar Dollar untuk dealer sekuritas, lebih dari 300 miliar Dollarkepada perusahaan-perusahaan yang mengeluarkan surat berharga, 540 miliarDollar untuk bank sentral asing ditambah pinjaman untuk menanggungStreans dan AIG15.Melemahnya Dollar di pasar sekarang disebabkan oleh beberapafaktor: melemahnya ekonomi Amerika Serikat yang disebabkan masalahkredit perumahan dan Bank Central Amerika Serikat pun terpaksamemangkas bunga agarekonomi tak hancur. Sementara itu, bunga mata uangUni Eropa tetap tinggi, sehingga terjadi permintaan kepada Euro danmenurunnya permintaan kepada Dollar. Melemahnya suatu mata uangdiakibatkan oleh melemahnya fundamental ekonomi negara tersebut, yangantara lain terdiri dari Inflation, GNP, dan BOP.Akibat inflasi, maka hargabarang jadi mahal dan berdasarkan teoriPPP (Purchasing Power Parity) terhadap mata uang negara lain, artinya matauang Dollar Amerika Serikat melemah. GNP(Gross National Product) yangtidak berkembang, berarti mengurangi pertumbuhan ekonomi, di manakekurangan dari output yang dihasilkan harus ditutup dengan import, yangberarti akan membebani BOP (Balance of Payment). Defisit dalam BOPotomatis akan melamahkan mata uang yang bersangkutan.Jika mata uang Amerika Serikat melemah, artinya terjadi defisit dalamBOP. Agar BOP dapat seimbang lagi maka harus diusahakan untuk menarikuang dari luar ke dalam wilayah Amerika, yaitu melalui kenaikan suku bunga.Penurunan suku bunga The fed untuk menyelamatkan bank-bank dari kreditmacet perumahan, tampaknya terlalu mengada-ada, karena macetnya kredittersebut akibat dari menurunnya daya beli masyarakat, khususnya nasabahkredit perumahan tersebut. Penurunan suku bunga ini tidak otomatis akan mendorong kenaikan daya beli masyarakat.The fed menurunkan suku bunga merupakan suatu strategi agar DollarAmerika Serikat merosot tajam, sehingga negara-negara besar membantumenyelamatkan kejatuhan Dollar Amerika Serikat. Apabila Dollar Amerikatidak dibantu, maka negara-negara di dunia secara global akan menderitakerugian, yang berarti akan terjadi resesi yang mengguncangkan dunia.Gelombang krisis ekonomi di Amerika menjadi besar dan ikutmempengaruhi perekonomian banyak negara yang melakukan transaksi

Page 26: Kerjasama Ekonomi Indonesia

dengan menggunakan mata uang Dollar Amerika sehingga disebut krisisekonomi global. Secara fundamental, sebenarnya ekonomi Amerika Serikatcukup kuat sehingga walaupun mengalami krisis ekonomi, ekonomi AmerikaSerikat akan tetap tumbuh walau dengan persentase yang jauh dari harapan.Masalah terbesarnya adalah psikologi pasar yang cenderung ketakutan, karenamereka tak mau menjadi orang terakhir yang meninggalkan pasar, dan krisiskredit rumah di sini.Wayne M. Morrison dan Marc Labonte (2008) dalam jurnalnya yangberjudul China’s Holding of U.S. Securities: Implications for the U.S.Economy menjelaskan bahwa tingkat bunga simpanan di Amerika Serikatrendah sehingga sangat begantung pada pemasukan modal asing dengantingkat bunga simpanan yang tinggi (dalam hal ini Cina) untuk meningkatkanpertumbuhannya dan membiayai defisit anggarannya. Amerika Serikatmenerbitkan surat obligasi Amerika Serikat.Dengan terjadinya krisis finansial global, sedikit banyak Cinamendapatkan banyak keuntungan baik dalam bidang politik maupun ekonomidi dunia. Kondisi perekonomian Amerika yang terus menurun menyebabkanAmerika Serikat harus mencari banyak modal asing. Sementara itu Cina tidakterkena imbas krisis finansial global dan memegang simpanan yang merupakan surat hutang Amerika Serikat sebanyak 800 milyar Dollar16,sehingga harapan Amerika Serikat untuk bangkit dan membayar biaya defisitanggarannya adalah dengan mengandalkan surat obligasi yang dibeli olehCina tersebut.Surat obligasi Amerika Serikat adalah kendaraan utama pemerintahAmerika Serikat yang digunakan untuk membiayai utang federal, yangmencapai 9 triliun Dollar pada September 2007. Dari jumlah ini, 53%diselenggarakan oleh dana perwalian pemerintah Amerika Serikat dan 47%adalah swasta. Dari total tingkat swasta diselenggarakan Sekuritas ObligasiAmerika (4,3 triliun Dollar), jumlah kepemilikan oleh asing 52,6% darikepemilikan total17. Surat obligasi Amerika Serikat terbagi dalam dua jenisberdasarkan waktunya, yaitu Long-term security atau surat utang jangkapanjang dan short-term debt atau utang jangka pendek. Long-term securitydan short-term security terdiri atas ekuitas, dan utang yang dibagi menjadiU.S. Treasury debt, U.S. Agency debt dan Corporate debt.2.3 Hubungan Kerjasama Cina - Amerika SerikatPertumbuhan ekonomi Cina yang sangat pesat mampumenghenyakkan banyak negara di dunia. Seiring dengan berkembangnyaperekonomian Cina, hubungan kerjasama ekonomi dan politik antara Cinadan Amerika Serikat yang terjalin sejak lama juga menunjukkan adanyasaling ketergantungan diantara dua negara tersebut. Hubungan kerjasama ini

Page 27: Kerjasama Ekonomi Indonesia

tidak terlepas dari langkah Deng Xiaoping yang mau membuka diri danmembuka mata hati masyarakat Cina untuk hidup lebih baik dan maju sepertiAS yang telah dikenal sebagai negara modern dan maju.Hubungan antara Amerika Serikat dan Cina dinyatakan dengan adanyakunjungan-kunjungan kenegaraan antara kedua negara untuk membahas berbagai hal dan kepentingan dalam kerjasama ekonomi maupun poltik.Kerjasama bilateral Cina-Amerika Serikat dirasa penting karena masingmasingmemiliki kepentingan untuk memajukan perdagangan dan hubunganpolitik mereka.Seperti pada tanggal 26 Maret 1997 wakil presiden Al Goremelakukan kunjungan ke Cina untuk membicarakan kerjasama bilateraldiantara kedua negara.Hubungan kerjasama antara Amerika Serikat dengan Cina inimerupakan langkah awal dari hubungan kedua negara yang sebelumnyamengalami pasang surut masalah ekonomi dan politik. Dalam kunjungan initerjadi kesepakatan penandatanganan kontrak dagang senilai 2,2 miliar dollarAmerika Serikat, dengan perusahaan-perusahaan Amerika, Boeing, danGeneral Motors. Selain membahas masalah kerjasama ekonomi, dalamkunjungannya wakil presiden Al Gore dan Perdana Menteri Cina Li Pengjuga membicarakan dan menandatangani kesepakatan dalam bidang politik,yaitu kesepakatan mempertahankan kehadiran konsulat Amerika Serikat diHongkong setelah kota Hongkong dikembalikan kepada Beijing tanggal 1 Juli1997.Kunjungan Al Gore saat itu bertujuan untuk mempersiapkan rencanakunjungan presiden Bill Clinton dengan presiden Jiang Zemin gunameningkatkan hubungan kerjasama yang selama ini kurang harmonis. Pasangsurut hubungan kedua negara ini dapat mempengaruhi kestabilan dankesejahteraan kawasan Asia Pasifik sehingga pertemuan yang dilakukan olehAl Gore sangat dinanti oleh banyak pihak.Hubungan bilateral antara Cina dan Amerika Serikat didasarkan olehrasa tanggung jawab kedua negara terhadap dunia. Presiden Amerika SerikatGeorge H.W Bush dan Bill Clinton serta komite perdagangan duniaberasumsi bahwa cara terbaik untuk mempengaruhi reformasi Cina di masayang akan datang adalah dengan meyakinkan Cina untuk menjadi bagian dari masyarakat internasional18. Pembicaraan dan negosiasi perdagang bilateraltelah dicapai pada 15 November 1999. Dengan melihat berbagai faktor sepertikondisi politik, militer, ekonomi dalam negeri Cina dan hubungan Cinadengan dunia internasional, maka Bill Clinton bersedia mendukung penuhkeanggotaan RRC di WTO19.Atas dukungan dan sponsor Amerika tersebut kemudian Cina resmi

Page 28: Kerjasama Ekonomi Indonesia

menjadi anggota WTO pada akhir 2001 dan berlaku efektif mulai 1 Januari2002. Pada saat itu pula dimulai tahap baru bagi Cina dalam kancahperdagangan dan investasi internasional. Namun bagi Cina kesetaraan antarareformasi ekonomi dan reformasi politik tidak dapat dijalankan bergitu sajabagi Cina yang masih dibawah kontrol pemerintah yang kuat.Oleh karena ituAS mengajak Cina supaya membawa kesetaraan antara reformasi dan politikguna hubungan kerjasama yang dinamis serta mengurangi pelanggaran HAMyang sering terjadi di Cina. Amerika Serikat sendiri tidak pernah mengingkaripenyalahgunaan HAM oleh Cina walaupun isu tersebut telah menjadi isuglobal.Pada bulan November 2003 sebuah dialog baru dimulai oleh WakilMenteri Luar Negeri Amerika Alan P. Larson dengan komisi perencanaanjangka panjang Cina yaitu Cina’s National Development and ReformCommission (NDRC). Forum ini menjadi sebuah wadah baru untuk berbagigagasan, mekanisme ini dimaksudkan untuk memberikan pemerintah tempatdalam pembuatan kebijakan ekonomi.Tujuan dari pengembangan ekonomi dan reformasi dialog adalahuntuk mendirikan jalur diskusi tetap mengenai isu-isu strategis dalam rangkauntuk menekankan pertukaran informasi dan saling belajar. Fokus daripertemuan Alan P. Larson dengan NDRC adalah pada kebijakan tingkatmakro yang dimaksudkan untuk membawa dialog dalam reformasi ekonomi yang luas, kerjasama mengenai isu-isu ekonomi internasional, danpengembangan kemitraan dengan Amerika Serikat di dalam pengembanganCina20.Pertemuan kedua Amerika Serikat dengan Cina’s NationalDevelopment and Reform Commission (NDRC) dilakukan pada bulan April2004 yang berorientasi pada pembicaraan mengenai pembangunan jangkapanjang dan isu-isu restrukturisasi seperti ekonomi pasar, mengatasitantangan di perbatasan timur laut Cina, pengembangan Barat, dan kerja samaenergi. Sejak saat itu, lebih banyak topik baru yang dibicarakan, termasukmengembangkan jaring pengaman sosial dan keamanan pengangguran diCina.Setiap dialog Cina’s National Development and Reform Commission(NDRC) berupaya untuk membangun hubungan yang lebih luas dan untukmenegaskan kembali bahwa Cina akan mengikuti jalan reformasi pasar.Dengan demikian pertemuan-pertemuan ini menekankan dialog, kepentinganbersama, dan berbagi informasi yang mengarah pada usaha-usaha untukmengatasi beberapa masalah yang parah dalam hubungan bilateral Cina danAmerika Serikat21.Setelah pertemuan pada bulan April, maka pada bulan Mei 2004diadakan kembali pertemuan antara Amerika Serikat dan Cina’s NationalDevelopment and Reform Commission (NDRC).Kali ini Amerika Serikat

Page 29: Kerjasama Ekonomi Indonesia

diwakili oleh Menteri Energi Spencer Abraham yang menandatanganiMemorandum of Understanding (MOU) dengan NDRC mengenai dialogAmerika Serikat dengan Cina tentang kebijakan energi antara kedua negara.Dialog tersebut memperkuat interaksi yang berhubungan denganenergi antara Cina dan Amerika Serikat, yang merupakan dua negarakonsumen energi terbesar di dunia. Dialog kebijakan energi Amerika Serikat dan Cina dibangun berdasarkan kerjasama dalam bidang fisika nuklir energitinggi, energi fosil, efisiensi energi dan pembaharuan energi dan pertukaraninformasi tentang energi. NDRC dan Departemen Energi Amerika Serikatjuga bertukar pandangan dan keahlian mengenai penggunaan teknologi nuklirsecara damai, dan juga akan diselenggarakannya forum tahunan minyak dangas bumi dengan Cina.Hubungan bilateral antara Cina dan Amerika Serikat yang semakinberkembang terlihat dari masalah-masalah besar yang dibahas seperti padakunjungan Presiden AS George Bush ke Beijing pada 16 November 2005.Kunjungan ini dilakukan dalam rangka memberikan pendapat atas masalahmasalahbesar antara Cina dan Amerika Serikat seperti surplus perdaganganCina yang tinggi, nilai mata uang Cina dan hak-hak properti intelektual.Dalam pertemuan ini Presiden Bush juga menyarankan agar Cina memilikikebebasan politik dan agama yang lebih besar.Pertemuan ini dilangsungkan di tengah perseteruan soal impor pakaianmurah dari Cina ke pasar Amerika Serikat. Dalam kunjungannya PresidenBush dan Hu Jintao ini akhirnya tercapai persetujuan denganmenyeimbangkan perdagangan antara kedua negara, pemimpin Cinamenjanjikan untuk melanjutkan usaha mencapai nilai mata uang dengan nilaipasar, dan menghentikan tindakan pembajakan berbagai produk oleh Cinayang merugikan pengusaha Amerika Serikat miliaran dollar serta Cina akanmembeli 70 pesawat Boeing dari Amerika Serikat. Pembelian pesawat itumerupakan usaha mengurangi frustasi Amerika Serikat atas surplusperdagangan Cina yang diperkirakan mencapai 200 miliar Dollar AmerikaSerikat.Pada bulan Juli 2009, kembali diadakan dialog antara Cina danAmerika Serikat. Menteri Keuangan Timothy Geithner bertemu dengan WakilPerdana Menteri Cina Wang Qishangin Beijing untuk putaran perdana dialogekonomi dan strategis. Dalam pertemuan ini kedua negara merundingkan sebuah Nota Kesepahaman (MOU) untuk meningkatkan kerjasama dalambidang perubahan iklim, energi, dan lingkungan yang dimaksudkan untukmemperluas dan meningkatkan kerjasama antara kedua belah pihak padabersih dan hemat energi, melindungi lingkungan, dan menjamin keamananenergi.Hubungan perdagangan antara Cina dan Amerika Serikat yang terusmeningkat dapat kita lihat dari tabel di bawah ini:Tabel 2.2 Perdagangan Cina Dengan Amerika Serikat

Page 30: Kerjasama Ekonomi Indonesia

Dalam $ billion)2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

USexports 16.3 19.2 22.1 28.4 34.7 41.8 55.2 65.2 71.5 69.6

% change 24.4 18.3 15.1 28.5 22.2 20.6 32.1 18.1 9.5 -2.6USimports 100.0 102.3 125.2 152.4 196.7 243.5 287.8 321.5 337.8 296.4% change 22.3 2.2 22.4 21.7 29.1 23.8 18.2 11.7 5.1 -12.3Total 116.3 121.5 147.3 180.8 231.4 285.3 343 386.7 409.2 366.0% change 22.6 21.4 21.2 22.8 28 23.3 20.2 12.7 5.8 -10.6USbalance -83.7 -83.0 -103.1-124.0-162.0-201.6-232.5-256.3-266.3 -226.8