kerjasama 1

127
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KERJASAMA ANAK MELALUI PERMAINAN PIPA BOCOR PADA KELOMPOK A PAUD RUMAH KITA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI OLEH ANNISA FATIHATUR RIZQI NPM 09150004 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN IKIP PGRI SEMARANG 2013 i

Upload: colsite24

Post on 26-Dec-2015

65 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj

TRANSCRIPT

Page 1: kerjasama 1

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KERJASAMA ANAK

MELALUI PERMAINAN PIPA BOCOR PADA KELOMPOK A

PAUD RUMAH KITA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

OLEH

ANNISA FATIHATUR RIZQI

NPM 09150004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

IKIP PGRI SEMARANG

2013

i

Page 2: kerjasama 1

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KERJASAMA ANAK

MELALUI PERMAINAN PIPA BOCOR PADA KELOMPOK A

PAUD RUMAH KITA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan

IKIP PGRI Semarang untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH

ANNISA FATIHATUR RIZQI

NPM 09150004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

IKIP PGRI SEMARANG

2013

SKRIPSI

ii

Page 3: kerjasama 1

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KERJASAMA ANAK

MELALUI PERMAINAN PIPA BOCOR PADA KELOMPOK A

PAUD RUMAH KITA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Yang disusun dan diajukan oleh

ANNISA FATIHATUR RIZQI

NPM 09150004

Telah disetujui oleh pembimbing untuk dilanjutkan

Di hadapan Dewan Penguji

iii

Pembimbing I,

Agung Prasetyo, S. Psi., M. Pd.

NPP 046901158

Semarang, 28 Oktober 2013

Pembimbing II,

Ellya Rakhmawati, S.Pd.

NPP 108701281

Page 4: kerjasama 1

SKRIPSI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KERJASAMA ANAK

MELALUI PERMAINAN PIPA BOCOR PADA KELOMPOK A

PAUD RUMAH KITA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Yang disusun dan diajukan oleh

ANNISA FATIHATUR RIZQI

NPM 09150004

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pada tanggal 11 November 2013

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji

Ketua, Sekretaris,

Dr. M. Th. S. R. Retnaningdyastuti, M. Pd. Agung Prasetyo, S. Psi., M.Pd. Psi.

NIP 195306031981032001 NPP 046901158

Penguji I

Agung Prasetyo, S. Psi., M.Pd. Psi.

NPP 046901158 (………………………………)

Penguji II

Ellya Rakhmawati, S.Pd.

NPP 108701281 (………………………………)

Penguji III

Mila Karmila, M. Pd

NPP 108501283 (………………………………)

iv

Page 5: kerjasama 1

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya

adalah sesuatu yang utama.

Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah dilaksanakan /

diperbuatnya. ( Ali Bin Abu Thalib )

Persembahan :

Kupersembahkan skripsi ini untuk :

1. Kedua orang tua tercinta bapak Khunen dan

ibu Nurkhatun beserta Adiku tercinta Annisa

Royyanuz Zahro dengan segala doa dan kasih

sayangnya.

2. Team PAUD Rumah Kita Semarang yang

selalu mendukung dan menyemangatiku.

3. Teman-teman seperjuangan Mahasiswa PG-

PAUD IKIP PGRI Semarang Khususnya kelas

A dan D.

4. Segenap Dosen Program Studi PG-PAUD

5. Almamaterku IKIP PGRI Semarang.

v

Page 6: kerjasama 1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan kasihnya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi yang

berjudul “Meningkatkan Keamampuan Kerjasama Anak Melalui Permainan Pipa

Bocor Pada Kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang Tahun Ajaran

2013/2014” ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar

sarjana pendidikan.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari hambatan dan rintangan serta

berbagai kesulitan. Namun, berkat bimbingan, bantuan, nasehat, dorongan serta

saran-saran dari berbagai pihak, khusunya Pembimbing, segala hal teersebut dapat

diatasi dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini, dengan tulus hati

penulis sampaikan kepada:

1. Dr. Muhdi, S.H., M.Hum., Rektor IKIP PGRI Seamarang yang telah memberi

kesempatan pada penulis untuk menimba ilmu di IKIP PGRI Semarang.

2. Dr. M. Th. S. R. Retnaningdyastuti, M. Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

yang telah memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian.

3. Agung Prasetyo, S. Psi., M. Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Anak Usia

Dini yang telah menyetujui usulan topik skripsi penulis.

4. Agung Prasetyo, S. Psi., M. Pd., Pembimbing I penulis yang telah

mengarahkan penulis dengan ketekunan serta kecermatan dan Ellya

Rakhmawati, S.Pd Pembimbing II yang telah membimbing penulis dengan

dedikasi yang tinggi.

vi

Page 7: kerjasama 1

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini yang telah

memberi bekal ilmu pada penulis selama belajar di IKIP PGRI Semarang.

6. Seluruh Pengelola, Kepala sekolah, Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUD

Rumah Kita Semarang yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian.

7. Berbagai pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu pada

kesempatan ini.

8. Handai taulan dan teman-teman senasib sepenanggungan yang telah

memberikan dorongan dan bantuan baik material maupun moral sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pendidik,

khusunya pendidik anak usia dini.

Semarang, 11 November 2013

Penulis,

vii

Page 8: kerjasama 1

ABSTRAK

Annisa Fatihatur Rizqi, NPM 09150004 “Meningkatkan

Keamampuan Kerjasama Anak Melalui Permainan Pipa Bocor Pada

Kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014”. Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini. Fakultas Ilmu Pendidikan. IKIP

PGRI Semarang.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan bekerjasama anak yang

masih kurang karena kurangnya inovasi guru dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran khususnya untuk Meningkatkan Kemampuan Kerjasama anak

pada kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Upaya

Meningkatkan Kemampuan Kerjasama anak pada kelompok A PAUD Rumah

Kita Semarang Tahun Ajaran 2013/2014dapat meningkat.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini

adalah 6 anak dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Data

dalam penelitian ini diperoleh melalui instrument penelitian lembar observasi

dan pedoman wawancara.

Berdasarkan hasil analisis data penelitian setelah melakukan Permainan

Pipa Bocor, menunjukkan adanya peningkatan dalam penggunaan Permainan

Pipa Bocor terhadap Kemampuan Bercerita anak pada kelompok A PAUD

Rumah Kita Semarang tahun pelajaran 2013/2014. Diperoleh data kriteria baik

pra siklus sebesar 16.67% kemudian meningkat menjadi 44.44% pada siklus I,

dan akhirnya meningkat menjadi 83.33% pada siklus II. Oleh karena itu dapat

disimpulkan bahwa “Permainan Pipa Bocor dapat meningkatkan kemampuan

kerjasama anak pada kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang tahun

pelajaran 2013/2014”.

Saran yang hendak peneliti sampaikan hendaknya pendidik

menggunakan Permainan Pipa Bocor untuk meningkatkan kemampuan

kerjasama anak TK A sehingga target pembelajaran tercapai.

Kata Kunci: Kemampuan Kerjasama Anak, Permainan Pipa Bocor

Viii

Page 9: kerjasama 1

DAFTAR ISI

SAMPUL LUAR……………………………………………………….. i

SAMPUL DALAM…………………………………………………….. ii

PERSETUJUAN………………………………………………………... iii

PENGESAHAN………………………………………………………… iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………… v

KATA PENGANTAR………………………………………………….. vi

ABSTRAK……………………………………………………………… viii

DAFTAR ISI……………………………………………………………. ix

DAFTAR BAGAN………………………………………………………. xii

DAFTAR TABEL………………………………………………………… xiii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………….. xiv

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………….. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………. 1

B. Identifikasi Masalah………………………………………… 4

C. Pembatasan Masalah……………………………………….... 5

D. Rumusan Masalah………………………………………….. 5

ix

Page 10: kerjasama 1

E. Tujuan Penelitian……………………………………………. 5

F. Manfaat Penelitian………………………………………….. 6

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kajian Teori…………………………………………………... 7

1. Kemampuan Kerjasama………..…………………………… 7

a. Pengertian Kerjasama….……………………………… 8

b. Tahap-Tahap Kerjasama……………………………… 8

c. Tingkat Pencapaian Kerjasama……………………….. 10

d. Syarat-Syarat Kerjasama……………………………… 11

e. Jenis Kerjasama………………………………………. 13

2. Permainan Pipa Bocor..…………………………………….. 14

a. Pengertian Permainan Pipa Bocor.……………………. 14

b. Langkah Pembuatan Permainan Pipa Bocor…..………. 16

c. Prosedur Permainan Pipa Bocor..……………………… 17

d. Hubungan Permainan Pipa Bocor dan Kemampuan

Kerjasama………………………………………………. 19

B. Penelitian yang Relevan………………………………………... 20

C. Kerangka Berpikir……………………………………………… 21

D. Hipotesis Tindakan……………………………………………... 22

BAB III METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian……………………………………………. 23

B. Subjek Penelitian……………………………………………. 24

x

Page 11: kerjasama 1

C. Sumber Data…………………………………………………. 24

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data………………………… 24

E. Validasi Data………………………………………………… 27

F. Analisis Data………………………………………………… 28

G. Indikator Kinerja…………………………………………….. 28

H. Prosedur Penelitian…………………………………………... 30

I. Indikator Keberhasilan………………………………………. 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pra Siklus….………………………………………… 35

B. Deskripsi Hasil Siklus I………………………………………… 36

1. Perencanaan Tindakan……………………………………… 36

2. Pelaksanaan Tindakan………………………………………. 37

3. Hasil Pengamatan…………………………………………… 41

4. Refleksi……………………………………………………… 43

C. Deskripsi Hasil Siklus II……………………………………….. 44

1. Perencanaan Tindakan……………………………………… 44

2. Pelaksanaan Tindakan………………………………………. 44

3. Hasil Pengamatan…………………………………………… 48

4. Refleksi……………………………………………………… 50

D. Pembahasan……………………………………………………… 51

BAB V PENUTUP

A. Simpulan……………………………………………………….. 53

xi

Page 12: kerjasama 1

B. Saran…………………………………………………………… 54

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………. 55

LAMPIRAN…………………………………………………………… 57

xii

Page 13: kerjasama 1

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1: Kerangka Berpikir…………………………………………… 21

xiii

Page 14: kerjasama 1

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1: Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelaa………………... 23

Tabel 3.2: Kisi-Kisi Lembar Observasi………………………………… 25

Tabel 3.3: Klasifikasi Kemampuan Kerjasama Anak……………...….. 29

Tabel 3.4: Rencana Aktivitas Siklus I dan Siklus II…………………… 30

Tabel 4.1: Hasil Observasi Pra Siklus………………………………….. 35

Tabel 4.2: Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas Siklus I………. 37

Tabel 4.3: Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus I……………………… 41

Tabel 4.4: Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas Siklus II……... 44

Tabel 4.5: Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus II…………………….. 48

Tabel 4.6: Perbandingan Rekapitulasi Hasil Observasi Pra Siklus,

Siklus I dan Siklus II…………………………………………………… 52

xiv

Page 15: kerjasama 1

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1: Perbandingan Hasil Observasi Pra Siklus…………………… 36

Grafik 4.2: Perbandingan RekapitulasiHasil Observasi Siklus I….…….. 43

Grafik 4.3: Perbandingan Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus II…….… 49

Grafik 4.4: Perbandingan Rekapitulasi Hasil Observasi Pra Siklus,

Siklus I dan Siklus II…………………………………………………… 52

xv

Page 16: kerjasama 1

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1: Pendidik memberikan apresepsi…………..……………… 38

Gambar 4.2: Guru menjelaskan permainan pipa bocor…………………. 39

Gambar 4.3: Kelompok Anak perempuan bermain pipa bocor………… 40

Gambar 4.4: Kelompok Anak laki-laki bermain pipa bocor …………… 40

Gambar 4.5: Anak melakukan permainan pipa bocor dengan

kelompok yang berbeda…………………… ………………………….. 45

Gambar 4.6 : Anak bias menyelesaikan permainan pipa bocor………… 47

xvi

Page 17: kerjasama 1

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-Kisi Lembar Observasi……………………………… 59

Lampiran 2 Lembar Observasi………………………………………... 60

Lampiran 3 Deskriptor………………………………………………... 61

Lampiran 4 Lembar Observasi Pra Siklus…………………………….. 63

Lampiran 5 Rekapitulasi Hasil Observasi Pra Siklus…………………. 70

Lampiran 6 Pedoman Wawancara Pra Siklus………………………… 71

Lampiran 7 Lembar Observasi Siklus I……………………………….. 72

Lampiran 8 Rekapitulasi Hasil Siklus I Setiap Pertemuan…………….. 78

Lampiran 9 Rekapitulasi Hasil Siklus I …………………………….… 81

Lampiran 10 Pedoman Wawancara Siklus I…………………………… 82

Lampiran 11 Lembar Observasi Siklus II……………………………… 83

Lampiran 12 Rekapitulasi Hasil Siklus II Setiap Pertemuan……........... 89

Lampiran 13 Rekapitulasi Hasil Siklus II ……………………………… 92

Lampiran 14 Reapitulasi Perbandingan Pra Siklus Siklus I Siklus II… 93

Lampiran 14 Pedoman Wawancara Siklus II…………………………… 94

Lampiran 15 Rencana Kegiatan Harian (RKH)…………………………. 95

Lampiran 16 Data Anak TK A PAUD Rumah Kita Semarang Tahun

Pelajaran 2012/2013…………………………………………………….. 111

Lampiran 17 Surat Ijin Penelitian………………………………………. 112

Lampiran 18 Surat Keterangan Penelitian……………………………… 113

Lampiran 19 Kartu Bimbingan…………………………………………. 114

Lampiran 20 Pernyataan Keaslian Tulisan…………………………….. 116

Lampiran 21 Biodata Peneliti…………………………………………. 117

xvii

Page 18: kerjasama 1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa usia dini merupakan masa yang penting dalam perkembangan

kehidupan seseorang. Dalam masa ini terdapat masa yang disebut dengan usia

emas atau golden age masa-masa tersebut merupakan masa kritis dimana

seorang anak membutuhkan rangsangan-rangsangan yang tepat untuk

mencapai kematangan yang sempurna (Wiwien, 2008: 56). Maimunah Hasan

(2009: 29) mengatakan dalam lima tahun pertama yang disebut dengan The

Golden Years, seorang anak mempunyai potensi yang sangat besar untuk

berembang.

Ada berbagai kemampuan yang harus distimulasi pada anak sejak usia

dini termasuk kemampuan dalam bekerjasama. Kerjasama merupakan aspek

penting dalam kehidupan manusia. Yudha (2005: 24) mengatakan kemampuan

kerjasama penting untuk memberikan keterampilan baru agar ikut

berpartisipasi dalam dunia yang terus berubah dan berkembang. Oleh karena

itu kemampuan ini perlu diasah sejak dini. Kerjasama biasanya akan terjadi

saat anak bersosialisasi, dan waktu anak bersosialisasi terjadi ketika anak

sedang bermain.

Hal ini selaras dengan pendapat Parten (dalam Nurani, 2009: 144)

memandang kegiatan bermain sebagai sarana sosialisasi, diharapkan melalui

bermain dapat memberi kesempatan anak bereksplorasi, menemukan,

1

Page 19: kerjasama 1

2

mengekspresikan perasaan, berkreasi dan belajar secara menyenangkan.

Menurut Nugraha (2008: 2.17) menjelaskan dalam periode prasekolah

memiliki ciri sosialisasi pada anak yaitu mulai bermain bersama (cooperative

play). Maka dari itu kemampuan bekerjasama menjadi hal yang penting

diperhatikan sejak anak usia dini. Yudha (2005: 54) mengatakan kerjasama

penting untuk memberikan keterampilan baru agar ikut berpartisipasi dalam

dunia yang terus berubah dan berkembang.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin meningkat,

permainan yang dilakukan oleh anak-anakpun semakin berkembang. Berbagai

macam permainan atau game berbasis elektronik atau menggunakan komputer

telah hadir. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan orangtua yang sibuk

biasanya cenderung memberikan anak permainan tersebut, akibatnya anak

kurang mendapatkan stimulasi dalam kemampuan bersosialisasinya, ini juga

mengakibatkan kemampuan kerjasama anak yang rendah. Salah satu upaya

yang dilakukan untuk mengembangkan berbagai kemampuan kerjasama pada

anak yaitu dengan mengikutsertakan anak pada Pendidikan Anak Usia Dini.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan

yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang

dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki

kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut sebagaimana yang

dinyatakan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun

Page 20: kerjasama 1

3

2003. (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 58

Tahun 2009).

Pemberian rangsangan atau stimulus pada anak usia dini dilakukan

melalui kegatan bermain. Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan anak

secara berulang-ulang tanpa adanya paksaan. Bermain dapat dilakukan sendiri

maupun bersama-sama. Ketika bermain secara tidak langsung seluruh

kemampuan anak akan terstimulus. Begitu juga dengan kemampuan kerjasama

anak.

Berdasarkan kondisi realita dilapangan banyak anak yang memiliki

kemampuan kerjasama yang rendah. Begitu pula pada anak Kelompok A di

PAUD Rumah Kita Semarang peserta didik menunjukan kecenderungan

rendahnya kemampuan kerjasama yang dimiliki peserta didik. Hal ini

ditunjukan ketika anak sedang bermain sepak bola dan dibagi menjadi dua

kelompok masing-masing lima anak dari tiga anak hanya satu sampai dua anak

dari masing-masing kelompok yang bekerjasama dalam bermain bola.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kemampuan

kerjasama peserta didik, namun metode yang dipakai sepertinya kurang

bervariasi sehingga hasil yang dicapai belumlah maksimal. Oleh karena itu

peneliti berinsiatif untuk melakukan penelitian tentang permainan yang dapat

meningkatkan kemampuan kerjasama anak pada PAUD Rumah Kita

Semarang.

Malahayati (2012: 62) menjelaskan Pipa bocor merupakan permainan

yang penuh dengan kerjasama, karena tanpa kerjasama permainan tidak akan

Page 21: kerjasama 1

4

bisa diselesaikan. Melalui permainan pipa bocor diharapkan anak dapat saling

bekerjasama, menaati peraturan main yang ada, bersikap sportif dan saling

memberikan semangat antari teman.

Berdasarkan pemaparan di atas, penulis mencoba untuk melakukan

usaha yang dapat menstimulasi kemampuan bekerjasama anak, terutama pada

kelompok A. Penelitian Tindakan Kelas ini penulis beri judul “Meningkatkan

kemampuan kerjasama anak melalui permainan pipa bocor pada Kelompok A

PAUD Rumah Kita Semarang Tahun Ajaran 2013/2014”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, terdapat beberapa

masalah yang dapat diuraikan, sebagai berikut:

1. Rendahnya kemampuan kerjasama anak di PAUD Rumah Kita Semarang.

2. Kurangnya kreativitas guru dalam memberikan permainan bagi anak di

PAUD Rumah Kita Semarang.

3. Kurang bervariasinya metode yang digunakan guru dalam meningkatkan

kemampuan kerjasama bagi anak di PAUD Rumah Kita Semarang.

4. Banyaknya faktor yang mempengaruhi rendahnya kemampuan kerjasama

bagi anak di PAUD Rumah Kita Semarang.

5. Belum diterapkannya permainan pipa bocor untuk meningkatkan

kemampuan kerjasama bagi anak PAUD Rumah Kita Semarang.

Page 22: kerjasama 1

5

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka peneliti hanya akan

membatasi pada upaya meningkatkan kemampuan kerjasama anak melalui

permainan pipa bocor. Hal ini dimaksudkan agar permasalahan yang hendak

diteliti lebih terfokus pada peningkatan kemampuan kerjasama anak melalui

permainan pipa bocor pada kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan maka

permasalahanannya adalah bagaimana meningkatkan kemampuan kerjasama

anak melalui melalui permainan pipa bocor pada kelompok A PAUD Rumah

Kita Semarang Tahun Ajaran 2013/2014?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan

tujuan khusus.

1. Tujuan umum adalah untuk meningkatkan kemampuan kerjasama anak.

2. Tujuan khusus adalah untuk meningkatkan kemampuan kerjasama anak

melalui permainan pipa bocor.

Page 23: kerjasama 1

6

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik yang

bersifat teoretis maupun praktis.

1. Secara Teoritis

Diharapkan melalui hasil penelitian ini, teori yang telah dihasilkan

dapat dijadikan salah satu pedoman untuk meningkatkan kerjasama

melalui permainan pipa bocor oleh pihak-pihak yang berkecimpung dalam

dunia pendidikan, khususnya pendidikan anak usia dini.

2. Secara Praktis

a. Bagi guru

Sebagai salah satu bahan ajar di sekolah sebagai salah satu permainan

yang dapat meningkatkan kemampuan kerjasama anak.

b. Bagi anak

Sarana meningkatkan kemampuan kerjasama anak sehingga anak

mempunyai kemampuan kerjasama yang baik.

c. Bagi sekolah

Sebagai upaya memberikan pembelajaran terbaik bagi anak sehingga

kepercayaan masyarakat terhadap sekolah semakin meningkat.

d. Bagi orang tua

Sarana penyampaian informasi mengenai cara meningkatan

kemampuan kerjasama anak.

Page 24: kerjasama 1

7

BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Kemampuan Kerjasama

a. Pengertian Kerjasama

Menurut Hafsah (dalam Ika, 2008: 6) Kerjasama sering juga

disebut dengan istilah kemitraan berarti suatu strategi kegiatan yang

dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu

untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling

membutuhkan dan saling membesarkan. Kemendiknas (dalam Agus,

2012: 3) Kerjasama adalah perilaku yang didasarkan pada upaya

menjadikan dirinya mampu menjalin hubungan dengan orang lain

dalam melaksanakan tindakan dan pekerjaan. Menurut Yudha (2005:

39) kerjasama adalah gejala saling mendekati untuk mengurus

kepentingan bersama dan tujuan bersama. Kerjasama merupakan salah

satu asas pembelajaran anak usia dini. Dengan bekerjasama

kemampuan sosial anak akan berkembang optimal. Oleh sebab itu

pembelajaran sebaiknya dirancang secara untuk mengembangkan

keterampilan sosial anak (Yuliani, 2009: 95).

Dari berbagai pengertian tersebut kemampuan kerjasama

dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu

kelompok yang didasari upaya untuk menjalin hubungan dengan

7

Page 25: kerjasama 1

8

orang lain dan melakukan pekerjaan untuk mencapai tujuan atau

kepentingan kerjasama.

b. Tahap-Tahap Kerjasama

Kerjasama bukan hal yang serta merta ada dan tumbuh dalam

diri anak. Menurut Tedjasaputra, (2001: 88) tahapan dalam

kemampuan kerjasama anak adalah :

1) Anak dapat membina dan mempertahankan hubungan dengan

teman

2) Anak mau berbagi dengan teman yang lain.

3) Anak mau menghadapi masalah bersama-sama.

4) Mau menunggu giliran.

5) Belajar mengendalikan diri.

6) Mau berbagi.

Menurut Yudha (2005: 43) tahap-tahap kerjasama ini menjadi

langkah keberlangsungan dari suatu wujud kebersamaan. Tahap-tahap

kerjasama antara lain:

1) Bekerja sendiri

Pada tahap ini seseorang memerlukan waktu dan proses untuk

mengenal dirinya sendiri. Pemahaman tentang diri sendiri akan

membantu penentuan dengan siapa dan bekerjasama, pada bidang

apa, berapa lama dan dalam kondisi yang bagaimana.

Page 26: kerjasama 1

9

2) Mengamati dan mengenal lingkungan

Mengenal lingkungan tempat kerjasama akan terjadi merupakan

cara yang dapat membantu seseorang menentukan siap untuk

terlibat atau tidak terlibat dengan mengacu pada pemahaman

potensi diri.

3) Merasa tertarik dan mengadakan penyesuaian diri

Pada tahap ini keterampilan untuk melakukan kerjasama perlu

dilakukan dengan penyesuaian. Hal ini penting, mengingat

manusiannya yang terlibat dalam kerjasama yang akan terjadi

terdiri dari orang yang heterogen dalam hal kepribadian,

kemampuan intelektual, dan akses terhadap sumber daya.

4) Terbuka untuk memberi dan menerima

Kemampuan menyesuaikan diri adalah langkah menuju

keterbukaan sikap. Orang yang terlibat dalam kerjasama harus mau

dan mampu untuk saling memberi dan menerima. Kemampuan itu

harus dikikis atau paling tidak dikurangi sehingga proses

keterbukaan dapat berlangsung.

Berdasarkan tahapan kerjasama di atas maka dapat disimpulkan

tahap-tahap kerjasama, yaitu bekerja sendiri, mengamati dan

mengenal lingkungan, merasa tertarik dan mengadakan penyesuaian

diri, anak mampu menjalin dan mempertahankan hubungan dengan

Page 27: kerjasama 1

10

teman, terbuka untuk memberi dan menerima, terbuka dan mau

menghadapi masalah bersama-sama.

c. Tingkat Pencapaian Kejasama

Dalam Matriks (2010) dijelaskan tingkat pencapaian kejasama

dalam lingkup perkembangan sosial emosional dengan indikator mau

bekerjasama dalam kelompok ketika melakukan kegiatan.

Kerjasama pada anak dapat dilihat dalam Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 pada lingkup

perkembangan sosial emosional dengan indikator bersikap kooperatif

dengan teman.

d. Tujuan Kerjasama

Hafsah (dalam Ika, 2011: 5) mengatakan tujuan dalam

kerjasama harus menimbulkan kesadaran dan saling menguntungkan

kedua pihak. Tentu saja, saling menguntungkan bukan berarti bahwa

kedua pihak yang bekerja sama tersebut harus memiliki kekuatan dan

kemampuan yang sama serta memperoleh keuntungan yang sama

besar. Akan tetapi, kedua pihak memberi kontribusi atau peran yang

sesuai dengan kekuatan dan potensi masing-masing pihak, sehingga

keuntungan atau kerugian yang dicapai atau diderita kedua pihak

bersifat proporsional, artinya sesuai dengan peran dan kekuatan

masing-masing.

Page 28: kerjasama 1

11

Menurut Yudha (2005: 54) tujuan kerjasama anak usia dini

yaitu:

1) Menyiapkan anak didik dengan keterampilan baru agar ikut

berpartisipasi dalam dunia yang terus berubah dan berkembang.

2) Membentuk kepribadian anak agar dapat mengembangkan

kemampuan berkomunikasi dan berkerjasama dengan orang lain

dalam berbagai situasi sosial.

3) Mengajak anak untuk membangun pengetahuan secara aktif

karena dalam pembelajaran kerjasama anak taman anak tidak

menerima pengetahuan dari guru begitu saja tetapi siswa

menyusun pengetahuan yang terus menerus sehingga

menempatkan anak sebagai pihak aktif.

4) Dapat memantapkan interaksi pribadi dengan anak dan diantara

guru dengan anak. Hal ini bertujuan untuk membangun proses

sosial yang akan membangun tujuan bersama.

e. Syarat-Syarat Kerjasama

Yudha (2005: 40) menjelaskan pencapaian kerjasama menuntut

persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh anggota yang terlibat,

antara lain :

Page 29: kerjasama 1

12

1) Kepentingan yang sama.

Kerjasama akan terbentuk apabila ada kepentingan yang sama

yang ingin dicapai oleh semua anggota .

2) Keadilan.

Kerjasama harus didasari oleh prinsip-prinsip keadilan, artinya

setiap orang yang ikut bekerjasama memperoleh imbalan yang

sesuai dengan kontribusinya dalam pelaksanaan suatu kegiatan

kerjasama.

3) Saling pengertian.

Kerjasama harus dilandasi oleh keinginan untuk mengerti dan

memahami kepentingan dari orang-orang yang terlibat dalam

kegatan itu. Pengertian ini akan merangsang timbulnya kerjasama

atas dasar saling pengertian (mutual understanding).

4) Tujuan yang sama.

Kerjasama akan terbentuk apabila semua orang memiliki tujuan

serupa tentang hal yang ingin dicapai.

5) Saling membantu.

Kerjasama merupakan dasar keberhasilan dalam pencapaian

tujuan. Hal ini akan lebih mudah terjadi, jika tiap orang dalam

suatu kelompok bersedia untuk saling membantu teman

sekelompok jika diperlukan.

Page 30: kerjasama 1

13

6) Saling melayani.

Kesediaan untuk saling melayani merupakan unsur yang

mempercepat terjadinya kerjasama. Jika salah satu anggota hanya

ingin dilayani, tanpa mau melayani maka akibatnya akan terjadi

kepincangan distribusi kegiatan.

7) Tanggung jawab.

Kerjasama merupakan perwujudan tanggung jawab dari tiap

orang yang terlibat dalam kelompok. Jika ada satu anggota yang

tidak bertanggungjawab biasanya akan mempengaruhi tujuan atau

kegiatan kelompok.

8) Penghargaan.

Seorang akan merasa bahagia jika mendapat penghargaan atas

kegiatan yang dilakukannya. Hal yang sangat penting dalam

kerjasama adalah keinginan untuk saling menghargai sesama

anggota kelompok.

9) Kompromi.

Kerjasama kelompok adalah gabungan dari tiap orang yang

terlibat dalam kegiatan kelompok sosial. Unsur kompromi penting

untuk melandasi kapan suatu kegiatan akan diselesaikan.

f. Jenis Kerjasama

Setiap orang memilki keterbatasan baik secara fisik maupun

materi ataupun pengetahuan. Setiap orang juga tidak bisa melakukan

Page 31: kerjasama 1

14

semua aktivitasnya sendiri, oleh karena itu kemampuan kerjasama

perlu dilatih sejak dini untuk mempersiapkan anak menghadapi masa

depannya.

Kemampuan kerjasama memiliki beberapa jenis pola. Yudha

dan Rudyanto (2005: 42) menjelaskan pola kerjasama dapat ditinjau

dari kedudukan atau status pelaku kerjasama dan dari proses kerjanya.

Pola kerjasama ditinjau dari kedudukan atau status pelakunya dapat

digolongkan menjadi dua, yaitu:

1) Kerjasama setara.

Kerjasama ini merupakan kerjasama yang terjadi antara orang

yang mempunyai posisi yang sama, misal: kerjasama antara guru

dan anak, guru sebagai pembuat program kegiatan dan anak

memerlukan guru untuk mengembangkan kemampuannya.

2) Kerjasama tak setara.

Kerjasama tak setara merupakan pola kerjasama yang terjadi antar

orang yang berbeda posisi, namun kedua belah pihak saling

membutuhkan untuk kepentingan masing-masing, misal

kerjasama antara pemilik TK dengan guru sebagai pelaksana di

lapangan.

Page 32: kerjasama 1

15

2. Permainan Pipa Bocor

a. Pengertian Permainan Pipa Bocor

Permainan adalah aktivitas yang menyenangkan yang

dilakukan untuk bersenang-senang (Santrock, 2007: 216). Permainan

mempunyai arti sebagai sarana mensosialisasikan diri artinya

permainan digunakan sebagai sarana membawa anak ke masyarakat

(Diana, 2010: 113). Daniel Berlyne (dalam Santrock, 2007: 217)

mengatakan permainan sebagai aktivitas yang seru dan menyenangkan

karena permainan memuaskan dorongan bereksplorasi yang kita

semua miliki.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

permainan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk bersenang-

senang sebagai sarana anak untuk memuaskan dorongan bereksplorasi

dan untuk mensosialisasikan diri.

Permainan yang sering dilakukan pada anak dapat bermanfaat

menjalin kerjasama, salah satunya adalah permainan pipa bocor.

Menurut Tendi (2012: 62) Pipa bocor merupakan permainan yang

penuh dengan kerjasama, karena tanpa kerjasama permainan tidak

akan bisa diselesaikan. Agustinus (2008: 141) mengatakan permainan

pipa bocor merupakan permainan yang mengutamakan kekompakan

antar individu dalam sebuah kelompok untk mengeluarkan ola plastic

menggunakan air. Permainan ini berupa memasukan air ke dalam pipa

paralon yang bocor untuk mengeluarkan bola plastik yang ada di

Page 33: kerjasama 1

16

dalamnya. Pipa bocor adalah permainan untuk melatih kemampuan

mengatur strategi untuk mengatasi berbagai masalah dan menanamkan

kemampuan leadership (Hamid, 2010: 23).

Berdasarkan pengertian di atas pipa bocor ialah permainan

yang menanaman kemampuan leadership dan kerjasama yang

bertujuan untuk melatih kemampuan mengatur strategi untuk

memecahkan berbagai masalah.

Berdasarkan keseluruhan pengertian di atas permainan pipa

bocor adalah suatu kegiatan yang menyenangkan untuk menanamkan

kemampuan leadership yang dilakukan secara berkelompok dan dapat

melatih kemampuan kerjasama anak serta kemampuan mengatur

strategi.

b. Langkah Pembuatan Permainan Pipa Bocor

Permainan pipa bocor merupakan permaninan yang sederhana.

Alat-alat yang digunakan untuk membuat permainan pipa bocor dapat

dengan mudah ditemukan disekitar kita. Hamid (2010: 23)

menjelaskan adapun alat bantu yang digunakan dalam permainan pipa

bocor adalah:

1. pipa bocor (dilubangi)

2. Penyangga

3. Ember atau kaleng

4. Bola pingpong.

Page 34: kerjasama 1

17

Malahayati (2012: 62) mengatakan peralatan yang dibutuhkan

dalam permainan ini adalah pipa bocor besar yang telah diberi lubang

secara acak, bola plastik atau bola pingpong, gayung atau sejenisnya

dan air.

Dari beberapa pendapat di atas peneliti memodifikasi peralatan

yang digunakan dalam permainan pipa bocor sesuai dengan keadaan

anak. Permainan pipa bocor ini memiliki ukuran tinggi 50 cm dan

diameter 14 cm yang dilengkapi dengan lubang-lubang pada dinding-

dinding pipa. Selain itu permainan pipa bocor juga dilengkapi dengan

alat bantu lainnya seperti bola pingpong, ember kecil sebagai

penyangga. Karena permainan pipa bocor ini dirancang untuk melatih

kerjasama anak, maka permainan ini dilakukan oleh 3 atau 5 orang

anak.

Pembuatan permainan pipa bocor ini tergolong mudah. Alat dan

bahan yang dibutuhkan untuk membuat pipa bocor adalah pipa dengan

panjang 50 cm dan diameter 14 cm serta alat pelubang.

Langkah pembuatan alat permainan pipa bocor adalah:

1) Siapkan dua buah pipa atau lebih dengan ukuran tinggi 50 cm dan

diameter 14 cm.

2) Siapkan alat pelubang.

3) Buatlah lubang-lubang pada dinding pipa.

Page 35: kerjasama 1

18

c. Prosedur Permainan Pipa Bocor

Tendi (2012: 62-63) menjelaskan cara bermain permainan

pipa bocor adalah :

1. Fasilitator memberkan arahan

2. Setiap peserta diberi waktu untuk memilih ketuanya dan

mendiskusikan strategi.

3. Fasilitator meniup peluit sebagai tanda permainan dimulai.

Menurut Bahari (2010: 23) mengatakan prosedur dalam

permainan pipa bocor adalah sebagai berikut:

1. Masing-masing kelompok diminta berlomba untuk mengeluarkan

bola pingpong yang ada dalam pipa bocor dengan menggunakan

air.

2. Cara menuangkan air ke dalam pipa hanya boleh menggunakan

ember yang telah disediakan dengan waktu yang telah ditentukan.

Berdasarkan prosedur permainan pipa bocor di atas peneliti

memodifikasi prosedur permainan yang disesuaikan dengan keadaan

anak, diantaranya:

1) Permainan pipa bocor dimainkan secara berkelompok anak 3

sampai 4 orang.

2) Permainan ini dilakukaan oleh dua kelompok atau lebih.

3) Anak akan memasukan bola pingpong ke dalam pipa.

Page 36: kerjasama 1

19

4) Lalu anak akan membagi tugas dikelompoknya siapa yang bertugas

mengisi air dan bertugas untuk menutup lubang-lubang yang ada di

pipa.

5) Satu anak mengisi air ke dalam pipa dan anak yang lain berusaha

menutup lubang pada pipa supaya air tidak keluar dan pipa bisa

terisi penuh, sehingga bola pingpong dapat diambil.

6) Setelah bola pingpong keluar dan dapat diambil, anak memasukan

bola pingpong ke dalam ember.

d. Hubungan Permainan Pipa Bocor dan Kerjasama

Malahayati (2012: 62) menjelaskan bahwa permainan pipa

bocor membutuhkan kekompakan, kerjasama dalam kelompok. Selain

itu kerjasama dan manajemen yang baik sangat diperlukan untuk

keberhasilan dalam permainan ini. Sikap toleransi antar kelompok

sangat penting, mengingat sikap indifidualisme yang sering muncul

dalam suatu organisasi atau instansi dapat memberikan efek negatif

bagi tujuan bersama. Sikap kompetitif juga sangat diperlukan, karena

dengan adanya persaingan akan lebih membangkitkan semangat dan

daya juang kelompok. Hal ini selaras dengan Agustinus (2008: 141)

menjelaskan bahwa permainan pipa bocor atau yang disebut juga

hydro tower dapat membangun kerja sama antar anggota tim.

Permainan pipa bocor juga dapat melatih kemampuan mengatasi

Page 37: kerjasama 1

20

berbagai masalah atau bagaimana mengatur strategi kerjasama

kelompok, dan strategi menyelesaikan masalah. (Hamid, 2010: 24)

Dari berbagai pendapat di atas hubungan permainan pipa

bocor dan kemampuan kerjasama yaitu permainan pipa bocor dapat

melatih kemampuan kerjasama dalam kelompok, pemecahan masalah,

pengatur strategi dalam pemecahan masalah dalam kelompok.

B. Penelitian yang Relevan

Kegiatan hasil penelitian yang relevan

1. Nama : Ningtyas, Dhita Paranita

Tahun : 2012

Judul : Meningkatkan Kemampuan Kerjasama Anak Didik

Melalui Permainan Estafet Keluarga Ikan Pada

Kelompok B Di PAUD Permata Bunda Blitar Tahun

Pelajaran 2011/2012.

Hasil : Penelitian ini terdri dari 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II.

Hasil perolehan pada Pra Tindakan sebelum

dilaksanakannya permainan ini diperoleh ketuntasan belajar

sebesar 57%. Pada Siklus I diperoleh ketuntasan belajar

sebesar 70% dan meningkat pada siklus II yang

memperoleh nilai ketuntasan belajar sebesar 90%.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan

bahwa Permainan Estafet Keluarga Ikan ini dapat

Page 38: kerjasama 1

21

diterapkan dengan baik dalam peningkatan kemampuan

kerjasama sehingga kemampuan kerjasama anak kelompok

B di PAUD Permata Bunda Blitar dapat meningkat.

C. Kerangka Berfikir

Gambar 2.1: Kerangka Berfikir

Siswa:

kemampuan

bekerjasama

anak rendah

KONDISI

AWAL

Guru belum

menggunakan

metode yang

variatif

TINDAKAN Melakukan

permainan

pipa bocor

Kemampuan

kerjasama

anak

meningkat

SIKLUS 1

Melakukan

permainan pipa

bocor secara

bergantian

SIKLUS II

Melakukan

permainan pipa

bocor dalam

kelompok

melalui

persaingan

yang sehat

KONDISI

AKHIR

Page 39: kerjasama 1

22

Dari bagan kerangka berfikir tersebut dapat dilihat saat guru belum

menggunakan metode yang variatif dalam pembelajaran kemampuan

kerjasama anak rendah. Peneliti mencoba menggunakan permainan pipa

bocor untuk meningkatkan kemampuan kerjasama anak. Pada siklus pertama

permainan pipa bocor dilakukan dalam kelompok secara bergantian. Namun

peneliti belum mendapatkan hasil sesuai harapan pada siklus pertama

sedangkan pada siklus kedua permainan pipa bocor dilakukan pada kelompok

dengan perlombaan, agar kemampuan kerjasama anak meningkat.

D. Hipotesis Tindakan

Mengacu pada kajian teori dan kerangka berfikir di atas, maka dapat

dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas yaitu melalui permainan pipa

bocor dapat meningkatkan kemampuan bekerjasama anak pada kelompok A

PAUD Rumah Kita Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014.

Page 40: kerjasama 1

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di PAUD Rumah Kita

Semarang. Hal ini karena peneliti mengajar di sekolah tersebut sehingga

terlibat langsung dalam proses pembelajaran di kelas, khususnya dalam

mencermati permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran.

Peneliti merencanakan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini pada

semester II Tahun Ajaran 2013/2014 antara bulan Agustus-Oktober 2013.

Adapun jadwal kegiatan penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.1: Jadwal Kegiatan Penelitian

Jenis Kegiatan Penelitian

Bulan

Agustus September Oktober

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Persiapan dan Penyusunan

Proposal

2. Penyusunan Instrumen

dan Uji Coba Instrumen

3. Pengumpulan Data

4. Analisis Data

5. Penyusunan Laporan

v

v

v

v

v

v

V

v

v

v

23

Page 41: kerjasama 1

24

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah semua siswa kelompok A

PAUD Rumah Kita Kecamatan Tembalang Kota Semarang, yang berjumlah

enam anak terdiri dari dua anak laki-laki dan empat anak perempuan.

C. Sumber Data

Arikunto (2010: 172) menjelaskan bahwa sumber data dalam

penelitianadalah subjek darimana data diperoleh. Dalam penelitian tindakan

kelas ini sumber data yang digunakan adalah:

a. Person,yaitu sumber data yang berasal dari siswa dan guru PAUD

Rumah Kita Semarang

b. Place, yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam

dan bergerak. Sumber data yang diam seperti ruang kelas, kelengkapan

alat, dan sejenisnya. Sedangkan sumber data yang bergerak, yakni

aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran yang memanfaatkan

permainan piba bocor.

D. Alat Pengumpulan Data

Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan beberapa teknik dan alat

pengumpulan data yang disesuaikan dengan masalah kemampuan kerjasama

yang diangkat dalam penelitian, yaitu:

Page 42: kerjasama 1

25

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja,

sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk

kemudian dilakukan pencatatan. Observasi sebagai alat pengumpul data

dapat dilakukan secara spontan dapat pula dengan daftar isian yang telah

disiapkan sebelumnya (Subagiyo, 2004: 63). Hal ini didukung oleh

Mardalis (2004: 63) mengatakan bahwa yang dilakukan waktu

pengamatan meliputi gejala-gejala sosial dalam kategori yang tepat,

mengamati berkali-kali dan mencatat segera \dengan memakai alat bantu

seperi checklist, skala penilaian atau alat mekanik seperti tape recorder,

dan lain-lain. Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan

observasi berupa lembar observasi beserta gambar atau foto.

Observasi yang dilakukan menggunakan lembar observasi.

Lembar observasi ini akan digunakan sebagai pedoman dalam

mengumpulkan data tentang kemampuan kerjasama anak. Lembar

observasi ini diambil dari tahapan kerjasama. Menurut Yudha (2005: 43)

tahapan kerjasama adalah:

1. Bekerja sendiri

2. Mengamati dan mengenal lingkungan

3. Merasa tertarik dan mengadakan penyesuaian diri

4. Terbuka untuk memberi dan menerima

Page 43: kerjasama 1

26

Adapun kisi-kisi lembar observasi yang digunakan peneliti dalan

Penelitian tindakan kelas ini adalah :

Tabel 3.2: kisi-kisi lembar observasi

No Aspek Indikator No

butir

1 Bekerja sendiri

- Mampu mengenal diri

sendiri 1

- Menggunakan alat main

bergantian

2

2

Mengamati dan mengenal

lingkungan

- Tidak memlih teman

bermain 3

- Menyapa teman dalam

kelompok 4

- Mengenal teman yang ada

dalam kelompok 5

3

Merasa tertarik dan

mengadakan penyesuaian diri

- Memahami aturan

permainan 6

- Menggunaan alat

permainan bersama 7

4

Terbuka untuk memberi dan

menerima

- Bekerjasama dalam suatu

permainan 8

- Menerima pembagian

- tugas dalam kelompok 9

- Saling menyemangati

antar anggota 10

Jumlah skor keseluruhan

Skor Tertinggi (yang mungkin diperoleh) - Skor Terendah (yang mungkin

diperoleh) : Kriteria

((10x3) - (10x1)) : 3 =

(30 - 10) : 3 =

20 : 3 = 6,67 = 7

Page 44: kerjasama 1

27

Keterangan:

1 = kurang

2 = cukup

3 = baik

2. Wawancara

Menurut Esterberg (dalam Sugiyono 2012: 72) wawancara adalah

merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui

tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik

tertentu. Oleh karena itu, peneliti mengajukan sejumlah pertanyaan kepada

guru dengan menggunakan pedoman wawancara untuk memperoleh data

tentang keterampilan bercerita anak melalui media pembelajaran.

Dalam proses ini, peneliti melakukan interview terhadap guru

teman sejawat (sebagai observer) untuk memperoleh data kegiatan

permainan pipa bocor untuk meningkatkan kemampuan kerjasama anak.

3. Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006: 231) dokumentasi adlah mencari data

atau hal-halsesuai variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat

kabar, masalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya.

Dalam penelitian ini peneliti akan mendokumentasikan aktivitas

permainan pipa bocor berupa foto kegiatan menggunakan kamera dan

video kegiatan menggunakan handycam.

Interval Kategori

23-30

16-22

>16

Baik

Cukup

Kurang

Jumlah

Page 45: kerjasama 1

28

E. Validasi Data

Semua data yang telah dikumpulkan harus terjamin kebenaran atau

objektivitasnya, maka diperlukan trianggulasi data untuk memasatikannya,

yaitu:

1. Trianggulasi Sumber, yaitu memastikan sumber data (anak kelompok

A PAUD Rumah Kita kecamatan Tembalang kota Semarang tahun

Pelajaran 2013/2014) dan guru (teman sejawat) sudah sesuai.

2. Trianggulasi metode, yaitu memastikan metode yang digunakan yaitu

metode observasi, wawancara, dan dokumentasi sudah sesuai dengan

aturan yang berlaku dalam penerapannya.

3. Trianggulasi alat, yaitu memastikan alat pengumpulan data yang

digunakan, antara lain lembar observasi dan pedoman wawancara

sudah memenuhi kriteria ketepatan

F. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan

analisis deskriptif kualitatif. Kemampuan kerjasama anak dianalisis secara

kuantitatif dengan memberikan skor (1, 2, dan 3). Data-data tersebut

dianalisis mulai dari siklus satu dan siklus dua untuk dibandingkan perolehan

nilai rata-ratanya. Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan tabel kriteria

deskriptif persentase, yang dikelompokkan dalam 3 kategori baik, cukup, dan

kurang sebagai berikut:

Page 46: kerjasama 1

29

Tabel 3.3. Klasifikasi Kemampuan Kerjasama Anak

Kriteria Skor Perolehan Penafsiran

Baik 80%-100% Kerjasama Anak Meningkat

Cukup 43%-74% Kerjasama Anak Mulai

Meningkat

kurang ≤ 43% Kerjasama Anak Belum

Meningkat

Hasil observasi dari aspek guru dan siswa dianalisis menggunakan

teknik deskriptif kualitatif yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat,

dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.

G. Indikator Kinerja

Penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil apabila sudah

tercapai indikator keberhasilan. Adapun indikator keberhasilan, yakni:

1. Guru terampil dan kreatif melakukan permainan pipa bocor untuk

meningkatkan kerjasama anak yang ditandai dengan kategori baik di

lembar observasi.

2. Terjadi perubahan sikap dan perilaku anak dalam proses pembelajaran

yang melakukan permainan pipa bocor yang ditandai kategori baik dalam

lembar observasi.

3. Kondisi akhir yang diharapkan dalam penelitian tindakan kelas ditetapkan

indikator kerja.

Page 47: kerjasama 1

30

H. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua kali siklus yang

sudah dianggap mampu memenuhi target peneliti dalam mencapai hasil

diinginkan dan mengatasi persoalan yang ada. Untuk lebih jelas dapat dilihat

dari bagan serta rencana aktivitas yang mengacu pada Matrik Pembelajaran

Tahun 2010:

Tabel 3.4 Rencana Aktivitas Siklus 1 dan Siklus 2

Aktivitas Siklus 1 Siklus 2

Perencanaan a. Guru menyusun

RKH dengan

indikator (SE)

mampu bekerjasama

dengan teman dalam

suatu kegiatan

b. Guru menyiapkan alat

permainan pipa bocor.

c. Guru menyiapkan

instrumen pengamatan

a. Guru menyusun RKH

dengan indikator (SE)

mampu bekerjasama

dengan teman Guru

b. Guru menyiapkan alat

permainan pipa bocor

c. Guru menyiapkan

instrumen pengamatan

Page 48: kerjasama 1

31

Pelaksanaan

a. Guru menyiapkan alat

dan bahan untuk

bermain/ setting

lingkungan main out

door

b. Guru mengkondisikan

anak dengan duduk

melingkar

c. Berdoa bersama

d. Guru memancing

pengetahuan anak

tentang kerjasama

e. Guru

menginformasikan

kegiatan hari ini.

f. Guru memberi

informasi bagaimana

cara bermain pipa

bocor

g. Guru dan anak

membuat peraturan

main bersama-sama.

h. Guru membagi

a. Guru menyiapkan alat dan

bahan untuk bermain/

setting lingkungan main

out door

b. Guru mengondisikan anak

duduk melingkar

c. Berdoa bersama

d. Guru mengajak anak untuk

bercakap-cakap

memancing pengetahuan

anak tentang kerjasama

e. Guru menginformasikan

kegiatan hari ini

f. Guru menginformasikan

bagaimana cara bermain

pipa bocor

g. Guru dan anak membuat

kesepakatan atau

peraturan main bersama-

sama.

h. Guru membagi kelompok

masing-masing terdiri dari

3 anak membagikan secara

Page 49: kerjasama 1

32

kelompok masing-

masing kelompok 3

anak.

i. Guru mempersilahkan

setiap kelompok

melakukan secara

bergantian.

j. Selesai bermain anak

merapikan mainan.

k. Recalling atau

mengingat kembali

apa yang anak

lakukan.

acak.

i. Anak berlomba atau

bersaing untuk

menyelesaikan permainan

pipa bocor.

j. Guru menentukan siapa

pemenang permainan.

k. Anak membereskan

mainan

l. Guru mngkondisikan anak

duduk melingkar

m. Recalling atau mengingat

kembali apa yang anak

lakukan

Observasi a. Guru mengamati anak

dan memberikan

bantuan serta

pendampingan saat

anak bermain pipa

bocor

b. Aspek yang diamati

pada anak didik

a. Guru mengamati anak saat

melakukan permainan pipa

bocor.

b. Aspek yang diamati pada

anak adalah kemampuan

untuk bekerjasama dalam

kelompok.

c. Guru mengamati tahapan

Page 50: kerjasama 1

33

meliputi anak untuk

dapat belakukan

bekerjasama dalam

dalam kelompok

dengan temannya

c. Guru mengamati dan

memperhatikan

tahapan kerjasama

anak.

kerjasama anak

Refleksi Peneliti (penulis)

mengoreksi keberhasilan

penelitian tindakan kelas

berdasarkan ketercapaian

indikator kinerja. Apabila

belum tercapai maka

dilakukan siklus

selanjutnya.

Peneliti (penulis) mengoreksi

keberhasilan penelitian

tindakan kelas berdasarkan

ketercapaian indikator kinerja.

Apabila belum tercapai maka

dilakukan siklus selanjutnya.

Page 51: kerjasama 1

34

I. Indikator Keberhasilan

Penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil memenuhi indikator

keberhasilan. Adapun indikator keberhasilannya, yakni:

1. Pendidik terampil melakukan permainan pipa bocor yang ditandai

dengan aktivitas pendidik minimal baik dalam lembar observasi.

2. Terjadi perubahan sikap dan perilaku anak dalam permainan pipa bocor

yang ditandai dengan aktivitas anak minimal baik dalam lembar

observasi.

3. 80% anak kelompok A PAUD Rumah Kita Kota Semarang mengalami

peningkatan kerjasama anak menjadi lebih baik setelah melakukan

permainan pipa bocor, yang ditandai dengan aktivitas anak dalam

kategori baik di lembar observasi.

Page 52: kerjasama 1

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pra Siklus

Data hasil observasi tentang kemampuan kerjasama anak PAUD

Rumah Kita Semarang tahun pelajaran 2013/2014 sebelum dilakukan

penelitian tindakan kelas (pra siklus) disajikan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 4.1 : Hasil Observasi Pra Siklus

REKAPITULASI HASIL OBSERVASI PRA SIKLUS

Pra Siklus

Indikator

Nilai

kemampuan

kerjasama

anak

Jumlah

Anak

Tingkat Keberhasilan (%)

Mau bekerjasama

dalam kelompok dalam

melakukan kegiatan SE

Baik (3) 1 16.67

Cukup (2) 1 16.67

Kurang (1) 4 66,67

Jumlah 6 100.00

Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa hanya 16,67%

anak PAUD Rumah Kita Semarang tahun pelajaran 2013/2014 yang nilai

kemampuan kerjasamanya dalam kriteria baik. Sedangkan 16,67% anak

PAUD Rumah Kita Semarang tahun pelajaran 2013/2014 nilai kemampuan

kerjasamanya dalam kriteria cukup. Bahkan 66,67% anak PAUD Rumah Kita

35

Page 53: kerjasama 1

36

Semarang tahun pelajaran 2013/2014 nilai kemampuan kerjasama pada

kriteria kurang. Hal ini juga diperkuat dengan hasil wawancara peneliti

dengan salah satu pendidik PAUD Rumah Kita Semarang yang menyatakan

bahwa kalau anak kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang rata-rata

memiliki kemampuan kerjasama yang rendah. Oleh karena itu, perlu

dilakukan suatu upaya untuk meningkatkan kemampuan kerjasama anak

PAUD Rumah Kita Semarang Tahun Ajaran 2013/2014 agar berada pada

kriteria baik. Perbandingan tiap kriteria pada data pra siklus nilai kemampuan

kerjasama anak PAUD Rumah Kita Semarang Tahun Ajaran 2013/2014 dapat

dilihat pada grafik di bawah ini.

Grafik 4.1 : Tabel Observasi Pra Siklus

B. Deskripsi Hasil Siklus I

1. Perencanaan Tindakan

Peneliti merencanakan upaya meningkatkan kemampuan kerjasama

anak melalui permainan pipa bocor yang dapat menstimulasi kemampuan

kerjasama anak. Peneliti merencanakan penelitian tindakan kelas siklus I

untuk meningkatkan kemampuan kerjasama melalui permainan pipa bocor

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

Pra

Siklus

Baik

Cukup

Rendah

Page 54: kerjasama 1

37

pada anak kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang tahun ajaran

2013/2014 secara bergantian. Jadwal kegiatan penelitian tindakan kelas

siklus I dinyatakan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.2 : Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas Siklus I

Pertemuan Hari dan Tanggal

1 Senin, 7 Oktober 2013

2 Rabu, 9 Oktober 2013

3 Jumat, 11 Oktober 2013

Peneliti juga mempersiapkan Rencana Kegiatan Harian (RKH), media dan

alat untuk mendukung pelaksanaan penelitian.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus I untuk meningkatkan

kemampuan kerjasama anak melalui permainan pipa bocor pada kelompok

A PAUD Rumah Kita Semarang tahun ajaran 2013/2014 ini berpedoman

pada rencana kegiatan harian yang telah direncanakan, yaitu:

a. Senin, 7 Oktober 2013

Rencana kegiatan harian (RKH) hari Senin, 7 Oktober 2013

yaitu: 1) Doa dan salam pembuka; 2) Apresepsi; 3) Song; 4) Permainan

Edukatif: Permainan Pipa Bocor bergantian; 5) penjelasan permainan;

6) Penetapan aturan main; 7) Permainan pipa bocor secara bergantian;

Page 55: kerjasama 1

38

8) Recalling permainan pipa bocor; 9) Kegiatan inti (sentra persiapan);

10) istirahat; 11) Eskulikuler; 12) Penutup.

Penelitian tindakan kelas pada Senin, 7 Oktober 2013 ini

berjalan lancar. Anak dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok

laki-laki dan perempuan. Anak mampu mengikuti peraturan main

walaupun ada beberapa anak yang masih belum mau ikut dalam

permainan dan sebagian anak yang terkadang lupa dengan peraturan

permainan dan belum bisa menerima pembagian tugas dalam

kelompok.

b. Rabu, 9 September 2013

Rencana kegiatan harian (RKH) hari Rabu, 9 Oktober 2013

yaitu: 1) Doa dan salam pembuka; 2) Apresepsi; 3) Song; 4) Permainan

Edukatif: Permainan Pipa Bocor secara bergantian; 5) Penjelasan

permainan ; 6) Penetapan aturan main; 7) Permainan pipa bocor secara

bergantian; 8) Recalling permainan pipa bocor; 9) Kegiatan inti (sentra

balok); 10) istirahat; 11) Eskulikuler; 12) Penutup.

Gambar 4.1: Pendidik Memberikan Apresepsi

Page 56: kerjasama 1

39

Penelitian tindakan kelas pada Rabu, 9 Oktober 2013 ini

berjalan lancar. Anak masih dibagi menjadi dua kelompok laki-laki dan

perempuan. Anak memberikan lebih antusias dalam melakuan

permainan pipa bocor dibandingkan pada hari pertama. Beberapa anak

yang kemarin belum mau bermain berkelompok sekarang sudah mulai

mau bermain berkelompok walaupun masih memilih teman.

c. Jumat, 11 Oktober 2013

Rencana kegiatan harian (RKH) hari Jumat,11 Okober 2013

yaitu: 1) Doa dan salam pembuka 2) Apresepsi; 3) Song; 4) Senam

sehat gembira; 5) Fun day class: Permainan Pipa Bocor secara

bergantian; 6) penjelasan permainan; 7) Penetapan aturan main; 8)

Permainan pipa secara bergantian; 9) Recalling permainan pipa bocor;

10) Istirahat; 11) Penutup.

Gambar 4.2: Guru Menjelaskan Cara Bermain Pipa Bocor

Page 57: kerjasama 1

40

Penelitian tindakan kelas pada Jumat, 11 Oktober 2013 ini

berjalan dengan baik. Anak sudah mengetahui teman-teman yang ada

dalam kelompoknya. Anak memberikan tanggapan yang semakin baik

dengan mengikuti keseluruhan kegiatan dan semakin antusias dalam

melakuan permainan pipa bocor. Anak sudah mulai mengerti peraturan

permainan dan bisa bekerjasama dalam menyelesaikan permainan pipa

bocor.

Gambar 4.3: Kelompok Anak Perempuan Melakukan Permainan Pipa

Bocor

Gambar 4.4: Kelompok Anak Laki-laki Melakukan Permainan Pipa

Bocor

Page 58: kerjasama 1

41

3. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada kegiatan siklus I yang telah dilakukan

tersaji dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.3 : Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus I

REKAPITULASI HASIL OBSERVASI

SIKLUS I

Siklus I

Indikator

Nilai

Kemampuan

Kerjasama

Anak

Jumlah Anak di

Setiap

Pertemuan Jumlah

Tingkat

Keberhasilan

(%) 1 2 3

Mau

bekerjasama

dalam

kelompok

dalam

melakukan

kegiatan(SE)

Baik (3) 1 2 5 8 44.44

Cukup (2) 3 3 1 12 38.89

Kurang (1) 2 1 0 5 16.67

Jumlah 18 100

Hasil rekapitulasi observasi siklus I tentang kemampuan kerjasama

anak setelah melakukan permainan pipa bocor secara bergantian, dapat

diketahui 44,44% PAUD Rumah Kita Semarang tahun pelajaran

2013/2014 yang nilai kemampuan kerjasamanya dalam kriteria baik.

Sedangkan 38,89% anak PAUD Rumah Kita Semarang tahun pelajaran

2013/2014 nilai kemampuan kerjasamanya masih dalam kriteria cukup.

Masih ada 16,67% anak PAUD Rumah Kita Semarang tahun pelajaran

2013/2014 yang nilai kemampuan kerjasamanya berada pada kriteria

kurang. Hasil rekapitulasi siklus I ini telah mengalami peningkatan

Page 59: kerjasama 1

42

dibandingkan hasil observasi pra silkus sebesar 27,77%. Peningkatan

persentase nilai kinerja yang ditargetkan yaitu 80 %.

Hal ini juga diperkuat dengan kesimpulan hasil wawancara peneliti

dengan wali kelas kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang yang

menyatakan kalau rata-rata anak kelompok A PAUD Rumah Kita

Semarang kemampuan kerjasamanya mulai meningkat, hal ini dilihat saat

anak kelompok A bermain dalam sentra dengan pasangan mainnya serta

saat menggunakan metode proyek saat bermain di sentra balok. Namun,

dalam menyelesaikan kegiatan yang membutuhkan kerjasama kelompok

masih membutuhkan banyak bimbingan dan motivasi dari guru. Oleh

karena itu, perlu dilakukan suatu upaya untuk meningkatkan nilai

kemampuan kerjasama anak kelompok PAUD Rumah Kita Semarang

Ajaran 2013/2014 agar mencapai persentase sebesar 80% pada kriteria

baik. Sehingga indikator kinerja yang mensyaratkan 80% kemampuan

kerjasama anak meningkat setelah melakuan permainan pipa bocor dengan

kriteria kemampuan kerjasama baik, belum berhasil. Perbandingan tiap

kriteria pada data rekapitulasi siklus I nilai kemampuan kerjasama anak

kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang tahun ajaran 2013/2014 dapat

dilihat pada grafik sebagai berikut:

Page 60: kerjasama 1

43

Grafik 4.2 : Perbandingan Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus I

4. Refleksi

Refleksi berupa koreksi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan

ini dilakukan untuk mengetahui kekurangan yang ada pada siklus I.

Berdasarkan hasil refleksi ditemukan bahwa aktivitas anak kelompok A

PAUD Rumah Kita Semarang saat melakukan permainan pipa bocor

belum maksimal. Ada anak yang belum mau bermaian dalam kelompok.

Masih ada anak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permainan dan

masih banyak anak yang belum mengerti peraturan permainan pipa bocor

dan belum bias mnerima pembagian tugas masih membutuhkan bantuan

pada pertemuan 1 dan 2. Pada pertemuan 3 terlihat anak sudah mulai ada

sedikit peningkatan. Anak sudah mengetahui mana kelompok mainnya

masing-masing tanpa perlu dibagi lagi oleh guru. Namun masih ada

beberapa anak yang belum mau menerima pembagian tugas dalam

kelompok. Dengan demikian kegiatan untuk meningkatkan kemampuan

kerjasama dilanjutkan di siklus II.

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

Siklus I

Baik

Cukup

Kurang

Page 61: kerjasama 1

44

C. Deskripsi Hasil Siklus II

1. Perencanaan Tindakan

Penelitian merencanakan upaya meningkatkan kemampuan

kerjasama anak dengan pemainan pipa bocor yang menstimulasi

kemampuan kerjasama dalam sebuah perlombaan atau persaingan yang

sehat antar kelompok. Peneliti merencanakan penelitian tindakan kelas

siklus II untuk meningkatkan kemampuan kerjasama melalui permainan

pipa bocor pada anak PAUD Rumah Kita Semarang. Jadwal kegiatan

penelitian tindakan kelas siklus II dinyatakan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.4 : Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas Siklus II

Pertemuan Hari dan Tanggal

1 Jumat, 18 Oktober 2013

2 Senin, 21 Oktober 2013

3 Rabu, 23 Oktober 2013

Peneliti juga mempersiapkan Rencana Kegiatan Harian (RKH), media dan

alat untuk mendukung pelaksanaan penelitian.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus II untuk meningkatkan

kemampuan kerjasama anak melalui permainan pipa bocor pada anak

kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang tahun ajaran 2013/2014 ini

berpedoman pada rencana kegiatan harian atau RKH yang telah

direncanakan, yaitu:

Page 62: kerjasama 1

45

a. Jumat, 18 Oktober 2013

Rencana kegiatan harian (RKH) hari Jumat,18 Okober 2013

yaitu: 1) Doa dan salam pembuka; 2) Apresepsi; 3) Song; 4) senam

sehat gembira; 5) Fun day class: Permainan Pipa Bocor dengan

perlombaan atau persaingan yang sehat antar kelompok; 6) Penjelasan

permainan ; 7) Penetapan aturan main; 8) Permainan Pipa Bocor dengan

perlombaan atau persaingan yang sehat antar kelompok; 9) Recalling

permainan pipa bocor; 10) istirahat; 11) Penutup.

Penelitian tindakan kelas pada Jumat, 18 Oktober 2013 ini

berjalan lancar. Anak melakukan permainan pipa bocor dengan

kelompok yang berbeda. Guru memberikan penjelasan bahwa

permainan akan dilombakan. Anak sangat antusias melakukan

permainan pipa bocor karena ini adalah sebuah perlombaan.

Gambar 4.5: Anak Melakukan Permainan Pipa Bocor Dengan

Kelompok yang Berbeda

Page 63: kerjasama 1

46

Hanya ada satu anak yang belum bisa menerima pembagian

tugas dengan baik, karena anggota kelompok yang berbeda namun

anak-anak mau terus semanagat mengikuti permaianan.

b. Senin, 21 Oktober 2013

Rencana kegiatan harian (RKH) hari Senin, 21 Oktober 2013

yaitu: 1) Doa dan salam pembuka; 2) Apresepsi; 3) Song; 4)

Permainan Edukatif: Permainan Pipa Bocor dengan perlombaan atau

persaingan yang sehat antar kelompok; 5) penjelasan permainan; 6)

Penetapan aturan main; 7) Permainan Pipa Bocor dengan perlombaan

atau persaingan yang sehat antar kelompok; 8) Recalling permainan

pipa bocor; 9) Kegiatan inti (sentra persiapan); 10) Istirahat; 11)

Eskulikuler; 12) Penutup.

Penelitian tindakan kelas pada Jumat, 21 Oktober 2013 berjalan

sangat baik dan lancar sesuai harapan peneliti. Anak memberikan

tanggapan yang baik dengan mengikuti keseluruhan kegiatan dan lebih

antusias dalam melakukan permainan pipa bocor dibandingkan

kemarin. Hampir semua anak sudah bisa menerima pembagian tugas

dengan baik dan bekerjasama dengan kelompoknya dalam

menyalesaikan permainan. Namun masih ada satu sampai dua anak

yang tidak bersemangat melakukan kegiatan.

Gambar 4.5: Anak memainkan APE Aku

Bisa secara individu

Page 64: kerjasama 1

47

c. Rabu, 23 Oktober 2013

Rencana kegiatan harian (RKH) hari Rabu,23 Oktober 2013

yaitu: 1) Doa dan salam pembuka; 2) Apresepsi; 3) Song; 4) Permainan

Edukatif: Permainan Pipa Bocor dengan perlombaan atau persaingan

yang sehat antar kelompok; 5) penjelasan permainan; 6) Penetapan

aturan main; 7) Permainan Pipa Bocor dengan perlombaan atau

persaingan yang sehat antar kelompok; 8) Recalling permainan pipa

bocor; 9) Kegiatan inti (sentra persiapan); 10) Istirahat; 11)

Esktrakurikuler; 12) Penutup.

Penelitian tindakan kelas pada Rabu, 23 Oktober 2013 berjalan

sangat baik dan lancar sesuai harapan peneliti. Anak memberikan

tanggapan yang baik dengan mengikuti keseluruhan kegiatan dan lebih

antusias dalam melakukan permainan pipa bocor dibandingkan

kemarin. semua anak sudah bisa bekerjasama dengan kelompoknya

Gambar 4.6: Anak Bisa Menyelesaikan Permainan Pipa Bocor

Page 65: kerjasama 1

48

dalam menyelesaikan permainan. Anak Kelompok A PAUD Rumah

Kita Semarang mampu bekerjasma.

3. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada kegiatan siklus II yang telah dilakukan

tersaji dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.5 : Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus II

Siklus II

Indikator

Nilai

Kemampuan

Kerjasama

Anak

Jumlah Anak di

Setiap

Pertemuan Jumlah

Tingkat

Keberhasilan

(%) 1 2 3

Mau

bekerjasama

dalam

kelompok

dalam

melakukan

kegiatan (SE)

Baik (3) 5 4 6 15 83.33

Cukup (2) 1 2 0 3 16.67

Kurang (1) 0 0 0 0 0

Jumlah 18 100

Hasil rekapitulasi observasi siklus II tentang kemampuan

kerjasama anak setelah melakukan permainan pipa bocor dalam

perlombaan, dapat diketahui 83,33% PAUD Rumah Kita Semarang tahun

pelajaran 2013/2014 yang nilai kemampuan kerjasamanya dalam kriteria

baik. Sedangkan 16.67% anak PAUD Rumah Kita Semarang tahun

pelajaran 2013/2014 nilai kemampuan kerjasamanya masih dalam kriteria

cukup. Tidak ada anak PAUD Rumah Kita Semarang tahun pelajaran

2013/2014 yang nilai kemampuan kerjasamanya berada pada kriteria

Page 66: kerjasama 1

49

kurang. Hasil rekapitulasi siklus II ini telah mengalami peningkatan

dibandingkan hasil observasi pra silkus sebesar 38,89%. Peningkatan

persentase nilai kinerja yang ditargetkan yaitu 80 %. Prosentase nilai

kemampuan kerjasama anak pada kriteria baik ini telah memenuhi

indikator kinerja yang ditargetkan, yaitu sebesar 80 %.

Hal ini juga diperkuat dengan kesimpulan dari hasil wawancara

peneliti dengan wali kelas kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang

yang menyatakan kalau anak kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang

telah mampu bekerjasama dalam melakukan aktivitas kelompok. Oleh

karena itu, tidak perlu dilakukan suatu upaya untuk meningkatkan nilai

kemampuan kerjasama pada anak kelompok A PAUD Rumah Kita

Semarang tahun ajaran 2013/2014. Sehingga indikator kinerja yang

mensyaratkan 80% kemampuan kerjasama anak meningkat setelah

melakukan permainan pipa bocor. Perbandingan tiap kriteria pada data

rekapitulasi siklus II nilai kemampuan kerjasama anak kelompok A PAUD

Rumah Kita Semarang tahun ajaran 2013/2014 dapat dilihat pada grafik di

bawah ini:

Grafik 4.3 : Perbandingan Rekapitulasi Hasil Observasi II

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

Siklus II

Baik

Cukup

Kurang

Page 67: kerjasama 1

50

4. Refleksi

Refleksi berupa koreksi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan

ini dilakukan untuk mengetahui kekurangan yang ada pada siklus II.

Berdasarkan hasil refleksi ditemukan bahwa kemampuan kerjasama anak

kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang tahun pelajaran 2013/2014

telah memenuhi target dalam indikator kinerja. Pada pertemuan 1 masih

ada anak yang belum bisa menerima pembagian tugas karena perbedaan

anggota kelompok dan menyelesaikan tugas bersama, ada satu anak yang.

Pada pertemuan 2 justru terjadi penurunan ada dua anak yang kurang

semangat melakukan permainan pipa bocor. Namun, pada pertemuan 3

kemampuan kerjasama memenuhi target yang diharapkan. Hasil pada

siklus II ini telah mencapai indikator keberhasilan dalam penelitian

tindakan kelas ini. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu, lebih

dari 80% anak kemampuan kerjasama setelah melakukan permainan pipa

bocor, yang ditandai dengan perolehan kriteria baik.

Hasil observasi siklus II tentang kemampuan kerjasama anak

setelah melakukan permainan pipa bocor dengan persaingan antar

kelompok atau perlombaan, ternyata ketercapaian indikator kinerja

maksimal terjadi di pertemuan ke 3 sebesar 83.33% dengan kriteria

kemampuan kerjasama anak baik. Sehingga indikator kinerja yang

mensyaratkan 80% kemampuan kerjasama anak meningkat setelah

melakukan permainan pipa bocor dengan kriteria kemampuan kerjasama

anak baik, telah berhasil.

Page 68: kerjasama 1

51

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dan II menunjukkan bahwa

melalui permainan pipa bocor dapat meningkatkan kemampuan kerjasama

anak pada kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang tahun pelajaran

2013/2014. Hal ini terlihat dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti

terhadap kemampuan kerjasama anak pada siklus II yang mengalami

peningkatan dari siklus I. Kemampuan kerjasama anak pada siklus I masih

tergolong cukup. Hal ini ditunjukkan oleh analisis hasil observasi siklus I di

setiap pertemuan. Dari 3 pertemuan yang dilakukan di siklus I, 2 pertemuan

menunjukkan kemampuan kerjasama anak kelompok A PAUD Rumah Kita

Semarang tahun pelajaran 2013/2014 dalam kriteria cukup, sedangkan di

pertemuan ke 3 kemampuan kerjasama anak kelompok A PAUD Rumah Kita

Semarang tahun ajaran 2013/2014 dalam kriteria baik.

Kemampuan kerjasama tersebut dapat dilihat dari kemampuan anak

bekerjasama menyelesaikan permainan pipa bocor. Hasil rekapitulasi di

siklus I secara umum, kemampuan kerjasama anak pada kriteria baik sebesar

44.44%. Sedangkan hasil rekapitulasi di siklus II secara umum, keterampilan

bercerita anak pada kriteria baik sebesar 83.33%

Peningkatan kemampuan kerjasama anak dari pra siklus. siklus I dan

siklus II, tersaji dalam tabel di bawah ini:

Page 69: kerjasama 1

52

Tabel 4.6: Perbandingan Rekapitulasi Hasil Observasi

Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Indikator Nilai

Keterampilan

Tingkat Keberhasilan

Pra

Siklus

Siklus

I

Siklus

II

Mau bekerjasama

dalam kelompok

dalam melakukan

kegiatan (SE)

Baik 16.67 44.44 83.33

Cukup 16.67 38.89 16.67

Kurang 66,67

16.67 0

Jumlah 100 100 100

Grafik 4.4: Perbandingan Rekapitulasi Hasil Observasi

Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hipotesis

tindakan yang berbunyi melalui permainan pipa bocor dapat meningkatan

kemampuan kerjasama anak pada kelompok A PAUD Rumah Kita

Semarang tahun pelajaran 2013/2014, diterima kebenarannya.

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

PraSiklus

Siklus I Silus II

Baik

Cukup

Kurang

Page 70: kerjasama 1

53

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan bahwa

melalui permainan pipa bocor terbukti dapat meningkatkan kemampuan

kerjasama anak kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang tahun pelajaran

2013/2014. Hal tersebut ditandai dari peningkatan rata-rata skor rekapitulasi

hasil observasi. Rata-rata peningkatan kemampuan kerjasama anak kelompok

A PAUD Rumah Kita Semarang pada kriteria baik, pra siklus sebesar 16.67%

kemudian meningkat menjadi 44.44% pada siklus I, dan akhirnya meningkat

menjadi 83.33% pada siklus II.

Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah 80% anak meningkat

kemampuan kerjasamanya setelah melakukan permainan pipa bocor, yang

ditandai dengan aktivitas anak dalam kriteria baik di lembar observasi.

Peningkatan kemampuan kerjasama yang dimaksud terdiri tahapan kerjasama

yang suah dilewati sampai tahap akhir. Tahap-tahap tersebut secara umum

dalam kondisi yang baik.

Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis

penelitian yang berbunyi melalui permainan pipa bocor dapat meningkatkan

kemampuan kerjasama anak pada kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang

tahun ajaran 2013/2014, diterima kebenarannya.

Page 71: kerjasama 1

54

Hasil dari penelitian tindakan kelas ini juga menunjukkan bahwa teori

yang dikemukakan Tendi (2012:62) mengatakan permainan Pipa bocor

merupakan permainan yang penuh dengan kerjasama, karena tanpa kerjasama

permainan tidak akan bisa diselesaikan, terbukti benar. Hal ini karena

permainan pipa bocor telah diterima kebenarannya setelah dilakukan

penelitian tindakan kelas dapat meningkatkan kemampuan kerjasama pada

anak Kelompok A PAUD Rumah Kita Semarang tahun ajaran 2013/2014

B. Saran

Hasil dari penelitian tindakan kelas ini dapat digunakan oleh beberapa

pihak, antara lain:

1. Kepada Guru, agar meningkatkan kemampuan kerjasama anak melalui

media pembelajaran dan permainan yang beragam, di antaranya

menggunakan permainan pipa bocor.

2. Kepada Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita, memberikan motivasi kepada

pendidik-pendidik agar mampu mengembangkan berbagai macam

permainan seperti permainan pipa bocor sehingga anak-anak kelompok A

meningkat kemampuan kerjasamanya.

3. Kepada Pembaca, sebagai masukan dan referensi dalam kegiatan proses

belajar mengajar supaya dapat menciptakan cara belajar yang inovatif,

efektif dan menyenangkan bagi anak usia dini.

Page 72: kerjasama 1

55

Page 73: kerjasama 1

56

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI

No Aspek Indikator No

butir

1 Bekerja sendiri

- Mampu mengenal diri

sendiri 1

- Menggunakan alat main

bergantian 2

2

Mengamati dan mengenal

lingkungan

- Tidak memlih teman

bermain 3

- Menyapa teman dalam

kelompok 4

- Mengenal teman yang ada

dalam kelompok 5

3

Merasa tertarik dan

mengadakan penyesuaian diri

- Memahami aturan

permainan 6

- Menggunaan alat

permainan bersama 7

4

Terbuka untuk memberi dan

menerima

- Bekerjasama dalam suatu

permainan 8

- Menerima pembagian

- tugas dalam kelompok 9

- Saling menyemangati

antar anggota 10

Page 74: kerjasama 1

57

Lembar Observasi

No.

Aspek yang Diamati

Skor

1 2 3

1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri

2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian

3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih

4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok

5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok

6. Anak mampu memahami peraturan permainan

7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan

8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan

9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok

10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota

Jumlah Skor Keseluruhan

Keterangan:

3 = baik

2 = cukup

1 = kurang

Interval Kategori

23 - 30

15 - 22

≤ 15

Baik

Cukup

Kurang

Jumlah

Page 75: kerjasama 1

58

DESKRIPTOR

No. Pernyataan

Kriteria

Baik Cukup Kurang

1 Anak mampu

mengenal

dirinya sendiri

Anak mampu

mengenal dirinya

sendiri dengan

baik

Anak butuh bantuan

mengenal dirinya

sendiri

Anak tidak

mampu mengenal

dirinya sendiri

2 Anak mampu

menggunakan

alat main secara

bergantian

Anak mampu

menggunakan alat

main secara

bergantian dengan

baik

Anak butuh bantuan

(diingatkan) untuk

menggunakan alat

main secara

bergantian

Anak tidak

mampu

menggunakan alat

main secara

bergantian

3 Anak Mampu

bermain dengan

semua teman

tanpa memilih

Anak Mampu

bermain dengan

semua teman.

Anak hanya bermain

dengan satu atau dua

teman

Anak tidak mau

bermain dengan

semua teman

(bermain sendiri)

4 Anak mampu

menyapa teman

dalam

kelompok

Anak mau

menyapa teman

dalam kelompok

dengan baik.

Anak hanya

menyapa menyapa

satu atau dua teman

dalam kelompok

Anak tidak mau

menyapa teman

dalam kelompok

5 Anak mampu

mengenal teman

yang ada dalam

kelompok

Anak mampu

mengenal semua

teman yang ada

dalam kelompok

dengan bai

Anak hanya

mengenal satu atau

dua teman yang ada

dalam kelompok

Anak tidak

mengenal teman

yang ada dalam

kelompok

6 Anak mampu

memahami

peratuan

permainan

Anak mampu

memahami

peratuan

permainan dengan

baik

Anakbutuh bantuan

(diingatkan) tentang

peratuan permainan

Anak tidak

mampu

memahami

peratuan

permainan

Page 76: kerjasama 1

59

7 Anak mampu

menggunakan

alat main

bersamaan

Anak mampu

menggunakan alat

main bersamaan

dengan semua

teman

Anak mampu

menggunakan alat

main bersamaan

dengan satu atau dua

teman

Anak tidak mau

menggunakan alat

main bersama

teman.

8 Anak mampu

bekerjasama

dalam suatu

permainan

Anak mampu

bekerjasama dalam

suatu permainan

dengan baik

Anak hanya mampu

bekerjasama dengan

satu teman dalam

suatu permainan

Anak tidak

mampu

bekerjasama

dalam suatu

permainan

9 Anak mampu

menerima

pembagian

tugas dalam

kelompok

Anak mampu

menerima

pembagian tugas

dalam kelompok

dengan baik

Anak memilih dalam

melakukan tugas

dalam kelompok

Anak tidak

mampu menerima

pembagian tugas

dalam kelompok

10 Anak mampu

memberikan

semangat antar

anggota

Anak mampu

memberikan

semangat antar

anggota dengan

baik

Anak kurang

memberikan

semangat antar

anggota

Anak tidak

memberikan

semangat antar

anggota

Page 77: kerjasama 1

60

LEMBAR OBSERVASI

PRA SIKLUS

Nama Anak: Rama

No.

Aspek yang Diamati

Skor

1 2 3

1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v

2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v

3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih v

4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok v

5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v

6. Anak mampu memahami peraturan permainan v

7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan v

8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v

9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok v

10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota v

Jumlah Skor Keseluruhan 2 2 6

Keterangan:

1 : Kurang

2 : Cukup

3 : Baik

Semarang, 3 Oktober 2013

Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti

Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi

Page 78: kerjasama 1

61

LEMBAR OBSERVASI

PRA SIKLUS

Nama Anak: Nafis

No.

Aspek yang Diamati

Skor

1 2 3

1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v

2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v

3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih v

4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok V

5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v

6. Anak mampu memahami peraturan permainan v

7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan V

8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v

9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok v

10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota V

Jumlah Skor Keseluruhan 8 2 -

Keterangan:

1 : Kurang

2 : Cukup

3 : Baik

Semarang, 3 Oktober 2013

Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti

Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi

Page 79: kerjasama 1

62

LEMBAR OBSERVASI

PRA SIKLUS

Nama Anak: Viola

No.

Aspek yang Diamati

Skor

1 2 3

1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v

2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v

3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih v

4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok v

5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v

6. Anak mampu memahami peraturan permainan v

7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan v

8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v

9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok v

10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota v

Jumlah Skor Keseluruhan 3 3 3

Keterangan:

1 : Kurang

2 : Cukup

3 : Baik

Semarang, 3 Oktober 2013

Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti

Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi

Page 80: kerjasama 1

63

LEMBAR OBSERVASI

PRA SIKLUS

Nama Anak: Nindit

No.

Aspek yang Diamati

Skor

1 2 3

1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v

2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v

3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih v

4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok v

5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v

6. Anak mampu memahami peraturan permainan v

7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan v

8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v

9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok v

10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota v

Jumlah Skor Keseluruhan 9 1 -

Keterangan:

1 : Kurang

2 : Cukup

3 : Baik

Semarang, 3 Oktober 2013

Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti

Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi

Page 81: kerjasama 1

64

LEMBAR OBSERVASI

PRA SIKLUS

Nama Anak: Evo

No.

Aspek yang Diamati

Skor

1 2 3

1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v

2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v

3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih v

4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok v

5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v

6. Anak mampu memahami peraturan permainan v

7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan v

8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v

9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok v

10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota v

Jumlah Skor Keseluruhan 5 5 -

Keterangan:

1 : Kurang

2 : Cukup

3 : Baik

Semarang, 3 Oktober 2013

Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti

Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi

Page 82: kerjasama 1

65

LEMBAR OBSERVASI

PRA SIKLUS

Nama Anak: Raissa

No.

Aspek yang Diamati

Skor

1 2 3

1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v

2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v

3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih v

4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok v

5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v

6. Anak mampu memahami peraturan permainan v

7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan v

8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v

9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok v

10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota v

Jumlah Skor Keseluruhan 7 3 -

Keterangan:

1 : Kurang

2 : Cukup

3 : Baik

Semarang, 3 Oktober 2013

Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti

Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi

Page 83: kerjasama 1

66

REKAPITULASI HASIL OBSERVASI

PRA SIKLUS

Nama Pernyataan Skor

Total

Persentase

(%) Kriteria

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Rama 3 2 2 3 3 3 1 2 1 3 24 2,4 Baik

Nafis 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 12 1.2 Kurang

Viola 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 15 1.5 Kurang

Nindit 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1.1 Kurang

Evo 2 2 1 3 2 3 1 2 1 3 20 2 Cukup

raissa 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 13 1.3 Kurang

JUMLAH 95.00 9.5

RATA-RATA 15.83 1.58

KRITERIA KURANG

Kriteria:

1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri

2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian.

3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih.

4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok.

5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok.

6. Anak mampu memahami peraturan permainan.

7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan

8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan

9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok

10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota.

Skor Tertinggi (yang mungkin diperoleh) - Skor Terendah (yang mungkin

diperoleh) : Kriteria

((10x3) - (10x1)) : 3 =

(30 - 10) : 3 =

20 : 3 = 6,67 = 7

Interval 23 - 30 Baik

15 - 22 Cukup

≤ 15 Kurang

Page 84: kerjasama 1

67

REKAPITULASI HASIL OBSERVASI PRA SIKLUS

Pra Siklus

Indikator

Nilai

kemampuan

kerjasama

anak

Jumlah

Anak

Tingkat

Keberhasilan

(%)

Mau bekerjasama

dalam kelompok

dalam melakukan

kegiatan SE

Baik (3) 1 16.67

Cukup (2) 1 16.67

Kurang (1) 4 66,67

Jumlah 6 100.00

Page 85: kerjasama 1

68

LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA

PRA SIKLUS

Nama: Mrs. Apri

No. Pertanyaan Jawaban

1 Apakah anak Kelompo A

PAUD Rumah Kita Semarang

dapat bermain dengan semua

teman tanpa memlilih?

Hanya satu atau dua anak yang

bisa, tapi banyak yang belum

bisa

2 Apakah anak kelompok A

PAUD Rumah Kita Semarang

mengerti peraturan main saat

bermain berkelompok?

Ada yang bisa, tapi banyak

yang masih diingatkan dengan

bu guru

3 Apakah anak kelompok A

PAUD Rumah Kita Semarang

dapat bekerjasama saat

memlakuan permainan

kelompok?

Banyak anak yang belum bisa

daripada yang sudah bisa

4 Apakah anak kelompok A

PAUD Rumah Kita Semarang

mampu menggunakan alat

main bersama-sama saat

bermain?

Beberapa anak tidak mau

berbagi mainan dengan

temannya.

Semarang, 2 Oktober 2013

Wali Kelas Kelompok A Peneliti

Lisholawati F.A.T Annisa Fatihatur Rizqi

Page 86: kerjasama 1

69

LEMBAR OBSERVASI

SIKLUS I

Nama Anak: Rama

No.

Aspek yang Diamati

Skor

1 2 3

1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v

2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v

3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih v

4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok v

5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v

6. Anak mampu memahami peraturan permainan v

7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan v

8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v

9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok v

10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota v

Jumlah Skor Keseluruhan 1 2 7

Keterangan:

1 : Kurang

2 : Cukup

3 : Baik

Semarang, 7-11 Oktober 2013

Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti

Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi

Page 87: kerjasama 1

70

LEMBAR OBSERVASI

SIKLUS 1

Nama Anak: Nafis

No.

Aspek yang Diamati

Skor

1 2 3

1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v

2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v

3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih v

4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok v

5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v

6. Anak mampu memahami peraturan permainan v

7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan v

8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v

9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok v

10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota v

Jumlah Skor Keseluruhan 7 3

Keterangan:

1 : Kurang

2 : Cukup

3 : Baik

Semarang, 7-11 Oktober 2013

Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti

Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi

Page 88: kerjasama 1

71

LEMBAR OBSERVASI

SIKLUS I

Nama Anak: Viola

No.

Aspek yang Diamati

Skor

1 2 3

1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v

2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v

3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih v

4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok v

5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v

6. Anak mampu memahami peraturan permainan v

7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan v

8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v

9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok v

10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota v

Jumlah Skor Keseluruhan 1 4 5

Keterangan:

1 : Kurang

2 : Cukup

3 : Baik

Semarang, 7-11 Oktober 2013

Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti

Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi

Page 89: kerjasama 1

72

LEMBAR OBSERVASI

SIKLUS I

Nama Anak: Nindit

No.

Aspek yang Diamati

Skor

1 2 3

1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v

2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v

3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih v

4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok v

5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v

6. Anak mampu memahami peraturan permainan v

7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan v

8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v

9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok v

10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota v

Jumlah Skor Keseluruhan - 3 7

Keterangan:

1 : Kurang

2 : Cukup

3 : Baik

Semarang, 7-11 Oktober 2013

Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti

Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi

Page 90: kerjasama 1

73

LEMBAR OBSERVASI

SIKLUS I

Nama Anak: Evo

No.

Aspek yang Diamati

Skor

1 2 3

1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v

2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v

3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih v

4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok v

5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v

6. Anak mampu memahami peraturan permainan v

7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan v

8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v

9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok v

10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota v

Jumlah Skor Keseluruhan 2 3 3

Keterangan:

1 : Kurang

2 : Cukup

3 : Baik

Semarang, 7-11 Oktober 2013

Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti

Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi

Page 91: kerjasama 1

74

LEMBAR OBSERVASI

SIKLUS I

Nama Anak: Raissa

No.

Aspek yang Diamati

Skor

1 2 3

1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v

2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v

3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih v

4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok v

5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v

6. Anak mampu memahami peraturan permainan v

7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan v

8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v

9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok v

10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota v

Jumlah Skor Keseluruhan 4 4 2

Keterangan:

1 : Kurang

2 : Cukup

3 : Baik

Semarang, 7-11 Oktober 2013

Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti

Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi

Page 92: kerjasama 1

75

REKAPITULASI HASIL OBSERVASI

SIKLUS I PERTEMUAN 1

Nama Indikator Skor Persentase

Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total (%)

Rama 3 2 2 2 1 1 1 2 1 3 18 60.0 Cukup

Nafis 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 11 36.7 Kurang

Evo 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 17 56.7 Cukup

Nindit 3 2 1 2 1 1 3 1 1 2 17 56.7 Cukup

Vio 3 2 3 3 3 2 2 1 1 3 23 76.7 Baik

Raissa 2 1 2 3 1 1 1 1 1 1 14 46.7 Kurang

JUMLAH 100 333.3

RATA-RATA 16.67 55.6

KRITERIA CUKUP

Kriteria:

1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri

2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian.

3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih.

4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok.

5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok.

6. Anak mampu memahami peraturan permainan.

7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan

8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan

9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok

10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota.

Skor Tertinggi (yang mungkin diperoleh) - Skor Terendah (yang mungkin

diperoleh) : Kriteria

((10x3) - (10x1)) : 3 =

(30 - 10) : 3 =

20 : 3 = 6,67 = 7

Interval 23 - 30 Baik

15 - 22 Cukup

≤ 15 Kurang

Page 93: kerjasama 1

76

REKAPITULASI HASIL OBSERVASI

SIKLUS I PERTEMUAN 2

Nama Indikator Skor Persentase

Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total (%)

Rama 3 3 3 2 2 1 2 2 2 3 23 76.7 Baik

Nafis 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 15 50.0 Cukup

Evo 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 14 46.7 Kurang

Nindit 2 2 1 1 2 1 3 1 1 2 16 53.3 Cukup

Vio 3 2 1 3 3 2 3 2 1 3 23 76.7 Baik

Raissa 3 1 1 2 2 1 1 2 1 2 16 53.3 Cukup

JUMLAH 107 356.67

RATA-RATA 17.83 59.4

KRITERIA CUKUP

Kriteria:

1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri

2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian.

3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih.

4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok.

5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok.

6. Anak mampu memahami peraturan permainan.

7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan

8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan

9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok

10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota.

Skor Tertinggi (yang mungkin diperoleh) - Skor Terendah (yang mungkin

diperoleh) : Kriteria

((10x3) - (10x1)) : 3 =

(30 - 10) : 3 =

20 : 3 = 6,67 = 7

Interval 23 - 30 Baik

15 - 22 Cukup

≤ 15 Kurang

Page 94: kerjasama 1

77

REKAPITULASI HASIL OBSERVASI

SIKLUS I PERTEMUAN 3

Nama Indikator Skor Persentase

Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total (%)

Rama 3 2 3 3 3 1 2 3 3 3 26 86.7 Baik

Nafis 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 23 76.7 Baik

Evo 2 1 3 2 3 2 1 2 3 3 22 73.3 Cukup

Nindit 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 27 90.0 Baik

Vio 3 2 1 3 3 2 3 2 2 3 24 80.0 Baik

Raissa 2 3 3 2 1 1 1 2 1 2 18 60.0 Cukup

JUMLAH 140 466.7

RATA-RATA 23.33 77.8

KRITERIA BAIK

Kriteria:

1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri

2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian.

3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih.

4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok.

5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok.

6. Anak mampu memahami peraturan permainan.

7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan

8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan

9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok

10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota.

Skor Tertinggi (yang mungkin diperoleh) - Skor Terendah (yang mungkin

diperoleh) : Kriteria

((10x3) - (10x1)) : 3 =

(30 - 10) : 3 =

20 : 3 = 6,67 = 7

Interval 23 - 30 Baik

15 - 22 Cukup

≤ 15 Kurang

Page 95: kerjasama 1

78

REKAPITULASI HASIL OBSERVASI

SIKLUS I

Siklus I

Indikator

Nilai

Kemampuan

Kerjasama

Anak

Jumlah Anak di

Setiap

Pertemuan Jumlah

Tingkat

Keberhasilan

(%) 1 2 3

Mau

bekerjasama

dalam

kelompok

dalam

melakukan

kegiatan SE

Baik (3) 1 2 5 8 44.44

Cukup (2) 3 3 1 12 38.89

Kurang (1) 2 1 0 5 16.67

Jumlah 18 100

Page 96: kerjasama 1

79

LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA

SIKLUS I

Nama: Mrs. Apri

No. Pertanyaan Jawaban

1 Apakah anak Kelompok A

PAUD Rumah Kita Semarang

dapat bermain dengan semua

teman tanpa memlilih?

Sekarang jumlah anak yang

bisa semakin banyak

2 Apakah anak kelompok A

PAUD Rumah Kita Semarang

mengerti peraturan main saat

bermain berkelompok?

Ada sebagian anak yang

kadang diingatkan bu guru ,tapi

banyak anak yang sudah tau.

3 Apakah anak kelompok A

PAUD Rumah Kita Semarang

dapat bekerjasama saat

melakuan permainan

kelompok?

Sekarang sudah ada

peningkatan beberapa anak

mulai bisa

4 Apakah anak kelompok A

PAUD Rumah Kita Semarang

mampu menggunakan alat

main bersama-sama saat

bermain?

Ada beberapa sebagian anak

yang bisa

Semarang, 16 Oktober 2013

Wali Kelas Kelompok A Peneliti

Lisholawati F.A.T Annisa Fatihatur Rizqi

Page 97: kerjasama 1

80

LEMBAR OBSERVASI

SIKLUS II

Nama Anak: Rama

No.

Aspek yang Diamati

Skor

1 2 3

1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v

2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v

3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih v

4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok v

5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v

6. Anak mampu memahami peraturan permainan v

7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan v

8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v

9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok v

10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota v

Jumlah Skor Keseluruhan 2 8

Keterangan:

1 : Kurang

2 : Cukup

3 : Baik

Semarang, 18-23 Oktober 2013

Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti

Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi

Page 98: kerjasama 1

81

LEMBAR OBSERVASI

SIKLUS II

Nama Anak: Nafis

No.

Aspek yang Diamati

Skor

1 2 3

1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v

2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v

3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih v

4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok v

5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v

6. Anak mampu memahami peraturan permainan v

7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan v

8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v

9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok v

10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota v

Jumlah Skor Keseluruhan 5 5

Keterangan:

1 : Kurang

2 : Cukup

3 : Baik

Semarang, 18-23 Oktober 2013

Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti

Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi

Page 99: kerjasama 1

82

LEMBAR OBSERVASI

SIKLUS II

Nama Anak: Viola

No.

Aspek yang Diamati

Skor

1 2 3

1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v

2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v

3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih v

4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok v

5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v

6. Anak mampu memahami peraturan permainan v

7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan v

8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v

9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok v

10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota v

Jumlah Skor Keseluruhan 2 8

Keterangan:

1 : Kurang

2 : Cukup

3 : Baik

Semarang, 18-23 Oktober 2013

Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti

Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi

Page 100: kerjasama 1

83

LEMBAR OBSERVASI

SIKLUS II

Nama Anak: Nindit

No.

Aspek yang Diamati

Skor

1 2 3

1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v

2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v

3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih V

4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok V

5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v

6. Anak mampu memahami peraturan permainan v

7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan v

8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v

9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok v

10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota v

Jumlah Skor Keseluruhan 2 8

Keterangan:

1 : Kurang

2 : Cukup

3 : Baik

Semarang, 18-23 Oktober 2013

Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti

Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi

Page 101: kerjasama 1

84

LEMBAR OBSERVASI

SIKLUS II

Nama Anak: Evo

No.

Aspek yang Diamati

Skor

1 2 3

1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v

2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian V

3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih V

4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok v

5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok v

6. Anak mampu memahami peraturan permainan V

7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan V

8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v

9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok V

10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota v

Jumlah Skor Keseluruhan 5 5

Keterangan:

1 : Kurang

2 : Cukup

3 : Baik

Semarang, 18-23 Oktober 2013

Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti

Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi

Page 102: kerjasama 1

85

LEMBAR OBSERVASI

SIKLUS II

Nama Anak: Raissa

No.

Aspek yang Diamati

Skor

1 2 3

1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri v

2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian v

3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih V

4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok v

5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok V

6. Anak mampu memahami peraturan permainan V

7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan V

8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan v

9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok V

10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota V

Jumlah Skor Keseluruhan 6 4

Keterangan:

1 : Kurang

2 : Cukup

3 : Baik

Semarang, 18-23 Oktober 2013

Kepala Sekolah PAUD Rumah Kita Peneliti

Hendra, ST Annisa Fatihatur Rizqi

Page 103: kerjasama 1

86

REKAPITULASI HASIL OBSERVASI

SIKLUS II PERTEMUAN 1

Nama Indikator Skor Persentase

Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total (%)

Rama 3 2 2 2 3 2 3 1 3 2 23 76.67 Baik

Nafis 2 3 3 2 3 2 2 1 2 3 23 76.67 Baik

Evo 3 2 1 3 3 1 2 1 1 2 19 63.33 Cukup

Nindit 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 24 80.00 Baik

Vio 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 25 83.33 Baik

Raissa 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 24 80.00 Baik

JUMLAH 138 460.00

RATA-RATA 23 76.67

KRITERIA BAIK

Kriteria:

1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri

2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian.

3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih.

4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok.

5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok.

6. Anak mampu memahami peraturan permainan.

7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan

8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan

9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok

10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota.

Skor Tertinggi (yang mungkin diperoleh) - Skor Terendah (yang mungkin

diperoleh) : Kriteria

((10x3) - (10x1)) : 3 =

(30 - 10) : 3 =

20 : 3 = 6,67 = 7

Interval 23 - 30 Baik

15 - 22 Cukup

≤ 15 Kurang

Page 104: kerjasama 1

87

REKAPITULASI HASIL OBSERVASI

SIKLUS II PERTEMUAN 2

Nama Indikator Skor Persentase

Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total (%)

Rama 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 23 76.67 Baik

Nafis 3 2 2 2 3 2 2 1 3 3 23 76.67 Baik

Evo 3 2 2 3 3 2 2 2 1 2 22 73.33 Cukup

Nindit 3 3 2 2 2 2 3 3 1 2 23 76.67 Baik

Vio 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 27 90.00 Baik

Raissa 3 2 2 2 2 2 2 1 1 3 20 66.67 Cukup

JUMLAH 138 460.00

RATA-RATA 23 76.67

KRITERIA BAIK

Kriteria:

1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri

2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian.

3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih.

4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok.

5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok.

6. Anak mampu memahami peraturan permainan.

7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan

8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan

9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok

10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota.

Skor Tertinggi (yang mungkin diperoleh) - Skor Terendah (yang mungkin

diperoleh) : Kriteria

((10x3) - (10x1)) : 3 =

(30 - 10) : 3 =

20 : 3 = 6,67 = 7

Interval 23 - 30 Baik

15 - 22 Cukup

≤ 15 Kurang

Page 105: kerjasama 1

88

REKAPITULASI HASIL OBSERVASI

SIKLUS II PERTEMUAN 3

Nama Indikator Skor Persentase

Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total (%)

Rama 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 28 93.33 Baik

Nafis 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 24 80.00 Baik

Evo 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 25 83.33 Baik

Nindit 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 27 90.00 Baik

Vio 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 28 93.33 Baik

Raissa 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 24 80.00 Baik

JUMLAH 156 520.00

RATA-RATA 26 86.67

KRITERIA BAIK

Kriteria:

1. Anak mampu mengenal dirinya sendiri

2. Anak mampu menggunakan alat main secara bergantian.

3. Anak mampu bermain dengan semua teman tanpa memilih.

4. Anak mampu menyapa teman dalam kelompok.

5. Anak mampu mengenal teman yang ada dalam kelompok.

6. Anak mampu memahami peraturan permainan.

7. Anak mampu menggunakan alat main bersamaan

8. Anak mampu bekerjasama dalam suatu permainan

9. Anak mampu menerima pembagian tugas dalam kelompok

10. Anak mampu memberikan semangat antar anggota.

Skor Tertinggi (yang mungkin diperoleh) - Skor Terendah (yang mungkin

diperoleh) : Kriteria

((10x3) - (10x1)) : 3 =

(30 - 10) : 3 =

20 : 3 = 6,67 = 7

Interval 23 - 30 Baik

15 - 22 Cukup

≤ 15 Kurang

Page 106: kerjasama 1

89

REKAPITULASI HASIL OBSERVASI

SIKLUS II

Siklus II

Indikator

Nilai

Kemampuan

Kerjasama

Anak

Jumlah Anak di

Setiap

Pertemuan Jumlah

Tingkat

Keberhasilan

(%) 1 2 3

Mau

bekerjasama

dalam

kelompok

dalam

melakukan

kegiatan SE

Baik (3) 5 4 6 15 83.33

Cukup (2) 1 2 0 3 16.67

Kurang (1) 0 0 0 0 0

Jumlah 18 100

Page 107: kerjasama 1

90

Perbandingan Rekapitulasi Hasil Observasi

Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Indikator Nilai

Keterampilan

Tingkat Keberhasilan

Pra

Siklus

Siklus

I Siklus II

Mau bekerjasama

dalam kelompok

dalam melakukan

kegiatan SE

Baik

16.67 44.44 83.33

Cukup 16.67 38.89 16.67

Kurang 66,67

16.67 0

Jumlah 100 100 100

Page 108: kerjasama 1

91

LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA

SIKLUS II

Nama: Mrs. Apri

No. Pertanyaan Jawaban

1 Apakah anak Kelompok A

PAUD Rumah Kita Semarang

dapat bermain dengan semua

teman tanpa memlilih?

Semua anak bisa

2 Apakah anak kelompok A

PAUD Rumah Kita Semarang

mengerti peraturan main saat

bermain berkelompok?

Hampir semua anak bisa

3 Apakah anak kelompok A

PAUD Rumah Kita Semarang

dapat bekerjasama saat

melakuan permainan

kelompok?

Semua anak bisa

melakukannya

4 Apakah anak kelompok A

PAUD Rumah Kita Semarang

mampu menggunakan alat

main bersama-sama saat

bermain?

Banyak anak yang mulai bisa

Semarang, 23 Oktober 2013

Wali Kelas Kelompok A Peneliti

Lisholawati F.A.T Annisa Fatihatur Rizqi

Siklus I

Page 109: kerjasama 1

92

RENCANA KEGIATAN HARIAN

KELOMPOK : TK A

SEMESTER/ MINGGU : 1 / 11

TEMA/ SUB TEMA : ALL ABOUT ME / Aku sayang Binatang Ciptaan

Tuhan

TOPIK : Sapi

HARI , TANGGAL :Senin, 7 Oktober 2013

WAKTU : 07.45-11.00 WIB

SENTRA : Persiapan

INDIKATOR KEGIATAN

PEMBELAJARAN

ALAT/

SUMBER

BELAJAR

PENILAIAN

PERKEMBANGAN

ANAK

PENDIDIKAN

NASIONALIS

ME,

KARAKTER

BANGSA DAN

KEWIRAUSA

HAAN

Alat Hasil

Mengucap do’a

sebelum dan

sesudah

melakukan

sesuatu (NAM)

Mengajukan

pertanyaan lebih

banyak

Menyanyikan

lagu sesuai irama

( Sn 2 )

Mau bekerjasama

dalam kelompok

dalam melakukan

kegiatan (SE-5)

Mengelompokan

benda yang

sama & sejenis

( K 1 )

Membedakan

A. KEGIATAN

AWAL Do’a dan salam

pembuka

Apersepsi : story

sapi binatang

kurban

Song : bapak tani,

anak genbala

Permainan Edukatif

: Pipa bocor

B. KEGIATAN INTI

Kantong pintat

Guru dan

anak

Guru dan

anak

Guru dan

anak

Anak dan

guru

Kantong

pintar,

bola,merjan,

piring

Praktek

langsung

percakapa

n

Praktek

langsung

Praktek

langsung

Unjuk

kerja

religius

Semangat

kebangsaan

kerjasama

kerjasama

Tanggung

jawab

Page 110: kerjasama 1

93

ciptaan tuhan

dengan buatan

manusia (NAM

5 )

Dapat memilih

kegiatan sendiri

Menyebutkan

bilangan 1 – 10

tanpa mengenal

konsep ( K 7 )

Membedakan

panjang –

pendek, lurus –

keriting ( K 3 )

Membuat garis

lurus, vertikal,

melengkung (F

16 )

Berdoa sebelum

makan dan

minum(NAM)

Makan bekal

yang sudah

dibawa

Bermain

permainan diluar

sekolah

Menceritakan

kembali kegiatan

Montase

Rollete

Dadu gambar

Tali pas

Menggambar Bebas

ISTIRAHAT Mencuci tangan,

berdoa sebelum dan

sesudah makan

Makan bersama

Bermain

EKSKUL

*RELIGI*

Membaca huruf

hijaiyah

C. KEGIATAN

AKHIR Mengulas kegiatan

dan Diskusi tentang

Majalah anak,

gunting, lem,

kertas hvs

APE rollet,

kartu huruf,

lem, kertas

hvs

Dadu gambar,

gambar sapi,

papan,

APE tali pas,

gambar orang

berbagai jenis

Kertas hvs,

crayon

Anak air

serbet

Anak, bekal

Mainan di

luar kelas

peraga

Anak dan

guru

Hasil

karya

Praktek

langsung

Unjuk

kerja

Unjuk

kerja

Hasil

karya

Penugasa

n

Observasi

Observasi

Praktek

langsung

Observasi

Tanggung

jawab

Tanggung

jawab

Tanggung

jawab

Tanggung

jawab

Tanggung

jawab

Kemandirian

Tanggung

jawab

Tanggung

jawab

religius

Tanggung

jawab

Page 111: kerjasama 1

94

sehari(K)

kegiatan satu hari

Janji pulang sekolah

Doa pulang dan

salam penutup

Anak dan

guru

Anak dan

guru

Observasi

Observasi

Tanggung

jawab

Religius

Semarang, 4 Oktober 2013

Kepala Sekolah Peneliti

Hendra, ST Annisa Fatihaur Rizqi

Page 112: kerjasama 1

95

RENCANA KEGIATAN HARIAN

KELOMPOK : TK A

SEMESTER/ MINGGU : 1 / 11

TEMA/ SUB TEMA : ALL ABOUT ME / Aku sayang Binatang Ciptaan

Tuhan

TOPIK : Sapi

HARI , TANGGAL :Rabu, 9 Oktober 2013

WAKTU : 07.45-11.00 WIB

SENTRA : Balok

INDIKATOR KEGIATAN

PEMBELAJARAN

ALAT/

SUMBER

BELAJAR

PENILAIAN

PERKEMBANGAN

ANAK

PENDIDIKAN

NASIONALIS

ME,

KARAKTER

BANGSA DAN

KEWIRAUSA

HAAN

Alat Hasil

Mengucap do’a

sebelum dan

sesudah

melakukan

sesuatu (NAM)

Mengajukan

pertanyaan lebih

banyak

Menyanyikan

lagu sesuai irama

( Sn 2 )

Mau bekerjasama

dalam kelompok

dalam melakukan

kegiatan (SE-5)

Mengelompokka

n 2 bentuk (

lingkaran dan

bujur sangkar)(

KOG. 2)

A. KEGIATAN

AWAL Do’a dan salam

pembuka

Apersepsi : story

sapi binatang

kurban

Song : bapak tani,

anak genbala

Permainan Edukatif

: Pipa bocor

B. KEGIATAN INTI

Mengenal bentuk

geometri

Guru dan

anak

Guru dan

anak

Guru dan

anak

Pipa bocor,

bola, ember

Balok

Balok dan

Praktek

langsung

percakapa

n

Praktek

langsung

Praktek

langsung

Unjuk

kerja

religius

Semangat

kebangsaan

kerjasama

kerjasama

Tanggung

jawab

Page 113: kerjasama 1

96

Meniru bentuk

(FM-B2)

Menyebutkan

makhluk ciptaan

Tuhan secara

sederhana.( MA

4)

Dapat memilih

kegiatan sendiri.

(SE 5)

Berdoa sebelum

makan dan

minum(NAM)

Makan bekal

yang sudah

dibawa

Bermain

permainan diluar

sekolah

Menceritakan

kembali kegiatan

sehari(K)

Membangun

kandang /

peternakan sapi

Membangun pabrik

susu cimory

Menggambar bebas

ISTIRAHAT Mencuci tangan,

berdoa sebelum dan

sesudah makan

Makan bersama

Bermain

EKSKUL

Bahasa Inggris

animal

C. KEGIATAN

AKHIR

Mengulas kegiatan

dan Diskusi tentang

kegiatan satu hari

Janji pulang sekolah

Doa pulang dan

salam penutup

property

Balok dan

property

Kertas,

ctayon,pensil

Anak air

serbet

Anak, bekal

Mainan di

luar kelas

peraga

Anak dan

guru

Anak dan

guru

Anak dan

guru

Unjuk

kerja

Unjuk

kerja

Unjuk

kerja

Penugasa

n

Observasi

Observasi

Praktek

langsung

Observasi

Observasi

Observasi

Tanggung

jawab

Tanggung

jawab

Tanggung

jawab

Tanggung

jawab

Tanggung

jawab

Kemandirian

Tanggung

jawab

Tanggung

jawab

religius

Tanggung

jawab

Page 114: kerjasama 1

97

Tanggung

jawab

Religius

Semarang, 8 Oktober 2013

Kepala Sekolah Peneliti

Hendra, ST Annisa Fatihaur Rizqi

Page 115: kerjasama 1

98

RENCANA KEGIATAN HARIAN

KELOMPOK : TK A

SEMESTER/ MINGGU : 1 / 11

TEMA/ SUB TEMA : ALL ABOUT ME / Aku sayang Binatang Ciptaan

Tuhan

TOPIK : Sapi

HARI , TANGGAL :Jumat, 11 Oktober 2013

WAKTU : 07.45-11.00 WIB

SENTRA : Fun Day

INDIKATOR KEGIATAN

PEMBELAJARAN

ALAT/

SUMBER

BELAJAR

PENILAIAN

PERKEMBANGAN

ANAK

PENDIDIKAN

NASIONALIS

ME,

KARAKTER

BANGSA DAN

KEWIRAUSA

HAAN

Alat Hasil

Mengucap do’a

sebelum dan

sesudah

melakukan

sesuatu (NAM)

Mengajukan

pertanyaan lebih

banyak

Menyanyikan

lagu sesuai irama

( Sn 2 )

Senam mengikuti

gerakan sendiri

(Sn)

Mau

bekerjasama

dalal kelompok

A. KEGIATAN

AWAL Do’a dan salam

pembuka

Apersepsi : story

sapi binatang

kurban

Song : bapak tani,

anak genbala

Senam Sehat

Gembira

B. KEGIATAN INTI

Permainan pipa

bocor

Guru dan

anak

Guru dan

anak

Guru dan

anak

Kaset, tape

rcorder

Pipa bocor,

bola

pingpong,

ember

Praktek

langsung

percakapa

n

Praktek

langsung

Praktek

langsung

Praktek

langsung

religius

Semangat

kebangsaan

kerjasama

semangat

Kerjasama

Page 116: kerjasama 1

99

saat melakukan

kegiatan

Berdoa sebelum

makan dan

minum(NAM)

Makan bekal

yang sudah

dibawa

Bermain

permainan diluar

sekolah

Menceritakan

kembali kegiatan

sehari(K)

ISTIRAHAT

Mencuci tangan,

berdoa sebelum dan

sesudah makan

Makan bersama

Bermain

C. KEGIATAN

AKHIR

Mengulas kegiatan

dan Diskusi tentang

kegiatan satu hari

Janji pulang sekolah

Doa pulang dan

salam penutup

Anak air

serbet

Anak, bekal

Mainan di

luar kelas

Anak dan

guru

Anak dan

guru

Penugasa

n

Observasi

Observasi

Observasi

Observasi

Observasi

Tanggung

jawab

Kemandirian

Tanggung

jawab

Tanggung

jawab

Tanggung

jawab

Religius

Semarang, 10 Oktober 2013

Kepala Sekolah Peneliti

Hendra, ST Annisa Fatihaur Rizqi

Page 117: kerjasama 1

100

Siklus II

RENCANA KEGIATAN HARIAN

KELOMPOK : TK A

SEMESTER/ MINGGU : 1 / 11

TEMA/ SUB TEMA : ALL ABOUT ME / Aku sayang Binatang Ciptaan

Tuhan

TOPIK : Laba-laba

HARI , TANGGAL :Jumat, 18 Oktober 2013

WAKTU : 07.45-11.00 WIB

SENTRA : Fun Day

INDIKATOR KEGIATAN

PEMBELAJARAN

ALAT/

SUMBER

BELAJAR

PENILAIAN

PERKEMBANGAN

ANAK

PENDIDIKAN

NASIONALIS

ME,

KARAKTER

BANGSA DAN

KEWIRAUSA

HAAN

Alat Hasil

Mengucap do’a

sebelum dan

sesudah

melakukan

sesuatu (NAM)

Mengajukan

pertanyaan lebih

banyak

Menyanyikan

lagu sesuai irama

( Sn 2 )

Senam mengikuti

gerakan sendiri

(Sn)

Mau

bekerjasama

A. KEGIATAN

AWAL

Do’a dan salam

pembuka

Apersepsi : story

sapi binatang

kurban

Song : bapak tani,

anak genbala

Senam Sehat

Gembira

B. KEGIATAN INTI

Permainan pipa

bocor

Guru dan

anak

Guru dan

anak

Guru dan

anak

Kaset, tape

rcorder

Pipa bocor,

bola pingpong,

Praktek

langsung

percakapa

n

Praktek

langsung

Praktek

langsung

Praktek

religius

Semangat

kebangsaan

kerjasama

semangat

Kerjasama

Page 118: kerjasama 1

101

dalal kelompok

saat melakukan

kegiatan

Berdoa sebelum

makan dan

minum(NAM)

Makan bekal

yang sudah

dibawa

Bermain

permainan diluar

sekolah

Menceritakan

kembali kegiatan

sehari(K)

ISTIRAHAT

Mencuci tangan,

berdoa sebelum dan

sesudah makan

Makan bersama

Bermain

C. KEGIATAN

AKHIR

Mengulas kegiatan

dan Diskusi tentang

kegiatan satu hari

Janji pulang sekolah

Doa pulang dan

salam penutup

ember

Anak air

serbet

Anak, bekal

Mainan di

luar kelas

Anak dan

guru

Anak dan

guru

langsung

Penugasa

n

Observasi

Observasi

Observasi

Observasi

Observasi

Tanggung

jawab

Kemandirian

Tanggung

jawab

Tanggung

jawab

Tanggung

jawab

Religius

Semarang, 17 Oktober 2013

Kepala Sekolah Peneliti

Hendra, ST Annisa Fatihaur Rizqi

Page 119: kerjasama 1

102

RENCANA KEGIATAN HARIAN

KELOMPOK : TK A

SEMESTER/ MINGGU : 1 / 11

TEMA/ SUB TEMA : ALL ABOUT ME / Aku sayang Binatang Ciptaan

Tuhan

TOPIK : Ikan

HARI , TANGGAL :Senin, 7 Oktober 2013

WAKTU : 07.45-11.00 WIB

SENTRA : Persiapan

INDIKATOR KEGIATAN

PEMBELAJARAN

ALAT/

SUMBER

BELAJAR

PENILAIAN

PERKEMBANGAN

ANAK

PENDIDIKAN

NASIONALIS

ME,

KARAKTER

BANGSA DAN

KEWIRAUSA

HAAN

Alat Hasil

Mengucap do’a

sebelum dan

sesudah

melakukan

sesuatu (NAM)

Mengajukan

pertanyaan lebih

banyak

Menyanyikan

lagu sesuai irama

( Sn 2 )

Mau bekerjasama

dalam kelompok

dalam melakukan

kegiatan (SE-5)

Mengelompokan

benda yang

sama & sejenis

A. KEGIATAN

AWAL

Do’a dan salam

pembuka

Apersepsi : story

ikan

Song : bapak tani,

anak genbala

Permainan Edukatif

: Pipa bocor

B. KEGIATAN INTI

Memancing ian

Guru dan

anak

Guru dan

anak

Guru dan

anak

Anak dan

guru

Ikan kertas,

pancingan magnet, kartu

Praktek

langsung

percakapa

n

Praktek

langsung

Praktek

langsung

Unjuk

kerja

religius

Semangat

kebangsaan

kerjasama

kerjasama

Tanggung

jawab

Page 120: kerjasama 1

103

( K 1 )

Membedakan

ciptaan tuhan

dengan buatan

manusia (NAM

5 )

Dapat memilih

kegiatan sendiri

Menyebutkan

bilangan 1 – 10

tanpa mengenal

konsep ( K 7 )

Membedakan

panjang –

pendek, lurus –

keriting ( K 3 )

Membuat garis

lurus, vertikal,

melengkung (F

16 )

Berdoa sebelum

makan dan

minum(NAM)

Makan bekal

yang sudah

dibawa

Bermain

permainan diluar

sekolah

Montase

kosakataku

Amlop hitung

Penggaris huruf

Menggambar Bebas

ISTIRAHAT Mencuci tangan,

berdoa sebelum dan

sesudah makan

Makan bersama

Bermain

EKSKUL

*RELIGI*

Membaca huruf

hijaiyah

C. KEGIATAN

AKHIR

huruf

Majalah anak,

gunting, lem,

kertas hvs

Ertas, spido,

kartu kata

Amplop,

kertas, pensil,

ikan

Penggaris

huruf, spidol,

spidol

Kertas hvs,

crayon

Anak air

serbet

Anak, bekal

Mainan di

luar kelas

peraga

Hasil

karya

Praktek

langsung

Unjuk

kerja

Unjuk

kerja

Hasil

karya

Penugasa

n

Observasi

Observasi

Praktek

langsung

Tanggung

jawab

Tanggung

jawab

Tanggung

jawab

Tanggung

jawab

Tanggung

jawab

Kemandirian

Tanggung

jawab

Tanggung

jawab

religius

Page 121: kerjasama 1

104

Menceritakan

kembali kegiatan

sehari(K)

Mengulas kegiatan

dan Diskusi tentang

kegiatan satu hari

Janji pulang sekolah

Doa pulang dan

salam penutup

Anak dan

guru

Anak dan

guru

Anak dan

guru

Observasi

Observasi

Observasi

Tanggung

jawab

Tanggung

jawab

Religius

Semarang, 18 Oktober 2013

Kepala Sekolah Peneliti

Hendra, ST Annisa Fatihaur Rizqi

Page 122: kerjasama 1

105

RENCANA KEGIATAN HARIAN

KELOMPOK : TK A

SEMESTER/ MINGGU : 1 / 11

TEMA/ SUB TEMA : ALL ABOUT ME / Aku sayang Binatang Ciptaan

Tuhan

TOPIK : Sapi

HARI , TANGGAL :Rabu, 23 Oktober 2013

WAKTU : 07.45-11.00 WIB

SENTRA : Balok

INDIKATOR KEGIATAN

PEMBELAJARAN

ALAT/

SUMBER

BELAJAR

PENILAIAN

PERKEMBANGAN

ANAK

PENDIDIKAN

NASIONALIS

ME,

KARAKTER

BANGSA DAN

KEWIRAUSA

HAAN

Alat Hasil

Mengucap do’a

sebelum dan

sesudah

melakukan

sesuatu (NAM)

Mengajukan

pertanyaan lebih

banyak

Menyanyikan

lagu sesuai irama

( Sn 2 )

Mau bekerjasama

dalam kelompok

dalam melakukan

kegiatan (SE-5)

Mengelompokka

n 2 bentuk (

lingkaran dan

A. KEGIATAN

AWAL

Do’a dan salam

pembuka

Apersepsi : story

ikan

Song : bapak tani,

anak genbala

Permainan Edukatif

: Pipa bocor

B. KEGIATAN INTI

Mengenal bentuk geometri

Guru dan

anak

Guru dan

anak

Guru dan

anak

Pipa bocor,

bola, ember

Balok

Praktek

langsung

percakapa

n

Praktek

langsung

Praktek

langsung

Unjuk kerja

religius

Semangat

kebangsaan

kerjasama

kerjasama

Tanggung jawab

Page 123: kerjasama 1

106

bujur sangkar)(

KOG. 2)

Meniru bentuk

(FM-B2)

Menyebutkan

makhluk ciptaan

Tuhan secara

sederhana.( MA

4)

Dapat memilih

kegiatan sendiri.

(SE 5)

Berdoa sebelum

makan dan

minum(NAM)

Makan bekal

yang sudah

dibawa

Bermain

permainan diluar

sekolah

Menceritakan

kembali kegiatan

sehari(K)

Membangun kolam

ikan

Membangun sea

world

Menggambar bebas

ISTIRAHAT

Mencuci tangan,

berdoa sebelum dan

sesudah makan

Makan bersama

Bermain

EKSKUL

Bahasa Inggris

animal

C. KEGIATAN

AKHIR Mengulas kegiatan

dan Diskusi tentang

kegiatan satu hari

Janji pulang sekolah

Doa pulang dan

salam penutup

Balok dan

property

Balok dan

property

Kertas,

ctayon,pensil

Anak air

serbet

Anak, bekal

Mainan di

luar kelas

peraga

Anak dan

guru

Anak dan

guru

Anak dan

guru

Unjuk

kerja

Unjuk

kerja

Unjuk

kerja

Penugasa

n

Observasi

Observasi

Praktek

langsung

Observasi

Observasi

Observasi

Tanggung

jawab

Tanggung

jawab

Tanggung

jawab

Tanggung

jawab

Tanggung

jawab

Kemandirian

Tanggung

jawab

Tanggung

jawab

religius

Tanggung

jawab

Page 124: kerjasama 1

107

Tanggung

jawab

Religius

Semarang, 22 Oktober 2013

Kepala Sekolah Peneliti

Hendra, ST Annisa Fatihaur Rizqi

Page 125: kerjasama 1

108

Data Anak Kelompok A

PAUD Rumah Kita Semarang

Tahun Pelajaran 2013/2014

No Nama Lengkap Nama Panggilan Jenis Kelamin

1 Satria Ramadhan Firmansyah Rama Laki-laki

2 M. Nafis Alfirdausi Nafis Laki-laki

3 Evo Camilo Evo Perempuan

4 Fatkhiya Purbandari N. Nindit Perempuan

5 Keisha Viola Depratikta Vio Perempuan

6 Zerlina Raissa Nabila Raissa Perempuan

Page 126: kerjasama 1

109

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Annisa Fatihatur Rizqi

NPM : 09150004

Prodi : Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Fakultas : Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya buat ini benar-benar

merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau

pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,

maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Semarang, 28 oktober 2013

..................

Yang membuat pernyataan

Annisa Fatihatur Rizqi

NPM 09150004

Page 127: kerjasama 1

110

BIODATA PENELITI

Nama : Annisa Fatihatur Rizqi

NPM : 09150004

Progdi : Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Fakultas : Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)

Tempat, Tanggal Lahir : Brebes, 14 Maret 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Mujahiddin RT 2 RW 4 Jatibarang Kidul

Kecamatan Jatibarang Brebes.

Riwayat Pendidikan

SD SD Negeri 1 Jatibarang Kidul Lulus Tahun 2003

SMP SMP Negeri 1 Jatibarang Lulus Tahun 2006

SMA SMA Negeri 1 Brebes Lulus Tahun 2009