web viewpacking plant ambon (maluku) packing plant celukang bawang (bali) packing plant samarinda...

50
Sulfandy ( D221 08 255 ) LAPORAN KERJA PRAKTEK TEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN UNIVERSITAS HASANUDDIN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Semen Tonasa (Persero) mulai didirikan berdasarkan Tap MPRS RI No.II/MPRS/1960, tanggal 05 Desember 1960 tentang pola pembangunan Nasional Semesta berencana tahapan 1961-1969. Di dalam Tap MPRS tersebut membahas mengenai pola proyek bidang produksi industri golongan AI 1953 No. 54 yang mencantumkan rencana untuk mendirikan pabrik semen di Sulawesi Selatan dengan hasil produksi 375.000 ton/tahun. Tujuan mendirikan pabrik semen tersebut dimaksudkan untuk mensuplai semen untuk pembangunan Kawasan 1.Pabrik Semen Tonasa I Pabrik Semen Tonasa I berlokasi di desa Tonasa Kecamatan Balocci Kabupaten Pangkajene Kepulauan Propinsi Sulawesi Selatan. Letaknya kurang lebih 60 km sebelah utara Kota Makassar dan didirikan berdasarkan Tap. MPRS RI No.II/MPRS/1960 tanggal 5 Desember 1960. Survei bahan baku untuk keperluan pabrik dilaksanakan oleh tim Technoexport Cekoslowakia berdasarkan kontrak yang ditandatangani di Jakarta 1

Upload: nguyennguyet

Post on 30-Jan-2018

249 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewPacking Plant Ambon (Maluku) Packing Plant Celukang Bawang (Bali) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )

LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah

PT. Semen Tonasa (Persero) mulai didirikan berdasarkan Tap MPRS

RI No.II/MPRS/1960, tanggal 05 Desember 1960 tentang pola pembangunan

Nasional Semesta berencana tahapan 1961-1969.

Di dalam Tap MPRS tersebut membahas mengenai pola proyek

bidang produksi industri golongan AI 1953 No. 54 yang mencantumkan

rencana untuk mendirikan pabrik semen di Sulawesi Selatan dengan hasil

produksi 375.000 ton/tahun. Tujuan mendirikan pabrik semen tersebut

dimaksudkan untuk mensuplai semen untuk pembangunan Kawasan

1. Pabrik Semen Tonasa I

Pabrik Semen Tonasa I berlokasi di desa Tonasa Kecamatan

Balocci Kabupaten Pangkajene Kepulauan Propinsi Sulawesi Selatan.

Letaknya kurang lebih 60 km sebelah utara Kota Makassar dan didirikan

berdasarkan Tap. MPRS RI No.II/MPRS/1960 tanggal 5 Desember 1960.

Survei bahan baku untuk keperluan pabrik dilaksanakan oleh tim

Technoexport Cekoslowakia berdasarkan kontrak yang ditandatangani di

Jakarta pada tanggal 13 Juni 1960. Pada survei ini, Team Technoexport

Cekoslowakia dibantu oleh Lembaga Geologi Bandung dalam hal

pengeboran dan pengambilan sampel bahan baku yang berlangsung antara

tanggal 8 Agustus 1960 sampai 5 Mei 1961. Sedang analisa sampel bahan

baku tersebut dilakukan oleh Balai Penelitian Kimia Ujung Pandang.

Berdasarkan hasil survei bahan baku tersebut, Bank Industri

Negara Jakarta, Bakit Jakarta dan Biro Industrial Departemen

Perindustrian Dasar Pertambangan, menyusun studi kelayakan pendirian

pabrik PT. Semen Tonasa. Dalam studi kelayakan tersebut disimpulkan

bahwa kapasitas produksi Semen Tonasa adalah 350 ton terak per hari atau

110.000 ton semen Portland type I per tahun. Proses yang digunakan

1

Page 2: Web viewPacking Plant Ambon (Maluku) Packing Plant Celukang Bawang (Bali) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )

LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

adalah proses basah dengan bahan bakar Bunker-C oil. Penyusunan studi

kelayakan selesai pada tahun 1962.

Jumlah investasi proyek adalah sebesar Rp. 3,1 milyar atau USD

10,098 juta (1 USD = Rp. 307) yang terdiri dari valuta asing sebesar USD

= 6,515 juta, dan biaya lokal sebesar Rp. 1,1 milyar.

Adapun biaya valuta asing diperoleh dari bantuan pemerintah

Cekoslowakia. Bantuan ini disampaikan kepada pemerintah Indonesia

berupa mesin-mesin pabrik, alat-alat kerja, alat-alat berat, serta perangkat

lunak berupa perencanaan/design dan supervisi untuk konstruksi,

pemasangan mesin/ listrik sampai mesin masa operasi percobaan.

Pelaksanaan pembangunan yang dimulai bulan Juni 1962,

sepenuhnya dilaksanakan oleh Proyek Semen Tonasa dan dibantu oleh

kontraktor lokal untuk semua jenis pekerjaan. Pada tanggal 2 November

1968, pembangunan pabrik selesai dilaksanakan dan pabrik diresmikan

oleh Menteri Perindustrian, M. Yusuf.

Sesudah operasi selama 16 tahun, ternyata pabrik Semen Tonasa I

yang menggunakan proses basah tidak lagi mampu untuk diteruskan

beroperasi secara ekonomis akibat terjadinya beberapa kali kenaikan bahan

bakar minyak. Di samping itu, adanya pabrik Semen Tonasa II dan mulai

beroperasinya pabrik Semen Tonasa III pada tahun 1984, menyebabkan

kebutuhan semen di wilayah pemasaran PT Semen Tonasa masih dapat

disuplai oleh pabrik Semen Tonasa II dan Tonasa III tersebut.

Oleh karena itu, pada bulan November 1984 diputuskan untuk

menghentikan sementara Semen Tonasa I sambil meneliti kemungkinan

pemanfaatan lebih lanjut.

2. Pabrik Semen Tonasa II

Pabrik Semen Tonasa II yang berlokasi di Desa Mangilu,

Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, Propinsi Sulawesi Selatan, 25

Km di Sebelah Utara Pabrik Semen Tonasa I, yang didirikan berdasarkan

2

Page 3: Web viewPacking Plant Ambon (Maluku) Packing Plant Celukang Bawang (Bali) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )

LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

persetujuan Bappenas No.023/XL-LC/B.V/76 dan No.285/D.I/IX/76

tanggal 2 September 1976.

Survei bahan baku dilakukan Dyckerhoff Engineering dari Jerman

Barat, dibantu oleh kontraktor dalam negeri yang bekerja sama dengna

Direktorat geologi Bandung. Berdasrakan hasil survei Dyckerhoff

Engineering maka disusunlah studi kelayakan pendirian Pabrik Semen

Tonasa II. Dalam studi kelayakan tersebut disimpulkan bahwa kapasitas

produksi Semen Tonasa II adalah 1.650 ton terak/hari atau 510.000 ton

semen Portland tipe I/tahun dengan kemungkinan perluasan lebih lanjut.

Peroses yang digunakan adalah proses kering dengan bahan bakar minyak

buncker-C oil. Pelaksanaan akhir tahun 1976-1979.

Jumlah investasi yang digunakan untuk membiayai pembangunan

pabrik Semen Tonasa II adalah sebesar Rp. 53,18 milyar terdiri dari Can$

127.525 (1 Can$=Rp.417), terdiri dari valuta asing sebesar Can$ 83,6 juta

dan biaya lokal sebesar 18,307 milyar. Adapun biaya valuta asing tersebut

diperoleh dari bantuan kredit ekspor pemerintah Canada.

Proyek pembangunan pabrik Semen Tonasa II secara resmi dimulai

tanggal 20 Oktober 1976. Perencanaan dan pembangunan pabrik dilakukan

oleh Countinho Caro & Co dari Jerman Barat bersama Swan Wooster

Canada, secara Fized Fee, berdasarkan perencanaan dasar yang dibuka

oleh Dyckerhoff Engineering. Mesin-mesin utama pabrik dan sebagian

besar bahan konstruksi untuk pekerjaan sipil didatangkan dari Canada.

Dalam pengawasan seluruh proyek, baik dalam pemasangan mesin-mesin

utama maupun dalam pelaksanaan konstruksi sipil, PT. Semen Tonasa

dibantu oleh Dyckerhoff Engineering. Sedangkan yang menyangkut

masalah hukum, PT. Semen Tonasa dibantu oleh Konsultan Hukum

Delson dan Gordon dari Amerika Serikat.

Pada tanggal 15 Desember 1979, pembangunan Pabrik Semen

Tonasa II selesai dan diresmikan oleh Bapak Presiden Soeharto pada

tanggal 28 Februari 1980.

3

Page 4: Web viewPacking Plant Ambon (Maluku) Packing Plant Celukang Bawang (Bali) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )

LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

3. Pabrik Semen Tonasa III

Pabrik Semen Tonasa III yang berlokasi di tempat yang sama

dengan Pabrik Semen Tonasa II, dibangun berdasarkan persetujuan

Bappenas: No.32/EXC-LC/B.V/1981 dan No.2177/WK/10/1981 tanggal

30 Oktober 1981.

Survei bahan baku tidak dilaksanakan lagi karena lokasi yang sama

dan telah dilakukan pada saat survei bahan baku Semen Tonasa II,

sedangkan studi kelayakan masih tetap dilakukan Dyckerhoff Engineering.

Dalam studi tersebut disimpulkan bahwa kapasitas produksi pabrik

Semen Tonasa III adalah 1900 ton terak/hari atau 590000 ton Semen

Portland Tipe I/tahun. Proses yang digunakan adalah proses kering dengan

bahan bakar minyak buncker-C pada tahap uji dan saat operasi komersial

menggunakan batu bara.

Jumlah investasi sebesar Rp. 98.807 milyar atau DM.343 juta (1

DM =Rp.288), terdiri dari biaya valuta asing sebesar DM.204 juta dan

biaya lokal sebesar Rp.40.055 milyar. Adapun biaya valuta asing tersebut

sebagian besar bantuan kredit ekspor Pemerintah Jerman Barat. Proyek

pembangunan pabrik Semen Tonasa III dimulai pada tanggal 9 Januari

1082. Perencanaan dan Pembangunan dilakukan oleh Countinho Caro &

Co, Jerman Barat secara Lump Sum Contrct Price (Turn Key).

Mesin-mesin pabrik seluruhnya didatangkan dari Jerman. Dalam

pengawasan seluruh proyek baik pemasangan mesin-mesin utama maupun

pelaksanaan konstruksi sipil, PT. Semen Tonasa dibantu oleh Dyckerhoff

Engineering. Sedangkan menyangkut masalah hukum, dibantu oleh

Konsultan Hukum Delson dan Gordon dari Amerika Serikat.

Pada tanggal 3 April 1985 Pabrik Semen Tonasa III selesai dan

diresmikan oleh Bapak Presiden Soeharto didampingi Perdana Menteri

LeeKwan Yew dari Singapura.

4

Page 5: Web viewPacking Plant Ambon (Maluku) Packing Plant Celukang Bawang (Bali) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )

LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

4. Pabrik Semen Tonasa IV

Perluasan Pabrik Semen Tonasa tidak berhenti hanya pada Semen

Tonasa II dan III yang telah berkapasitas total 1.180.000 ton/tahun. Untuk

menunjang laju pembangunan nasional, Semen Tonasa yang memiliki

bahan baku yang cukup serta dukungan pemerintah kepada perusahaan

milik negara ini, maka didirikanlah pabrik Semen Tonasa IV berdasarkan

SK. Menteri Perindustrian No.82/MPP.IX/1990 tanggal 2 Oktober 1990,

dan SK. Menteri Keuangan RI No.9.1549/MK.013/1990 tanggal 29

November 1990.

Pabrik Semen Tonasa Unit IV dibangun pada lokasi sama dengan

Tonasa II dan III, dengan kapasitas yang lebih besar yaitu 2.300.000

ton/tahun dengan menggunakan teknologi canggih yaitu Digital Control

System (DCS) dalam proses pengendalian operasional.

Dengan demikian PT. Semen Tonasa memiliki pabrik semen

dengan total kapasitas terpasang sebesar 3.480.000 ton/tahun. Pabrik

Tonasa Unit IV diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10

September 1996.

Tonasa Unit IV dikerjakan secara Swakelola oleh PT Semen

Tonasa dibantu oleh PT Rekayasa Industri sebagai konsultan.

2.1.1 Konsolidasi Dengan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk

Sebelum konsolidasi dengan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk,

pemegang saham PT. Semen Tonasa adalah Pemerintah Republik

Indonesia. Konsolidasi dengan Semen Gresik (Persero) Tbk

dilaksanakan pada tanggal 15 September 1995 dan kemudian sesuai

dengan keputusan RUPSLB pada tanggal 13 Mei 1997, 500 lembar

saham portepel dijual kepada koperasi Karyawan Semen Tonasa

(KKST), sehingga pemegang saham PT. Semen Tonasa saat ini adalah

PT. Semen Gresik (Persero) Tbk yaitu sebesar 99,9998 % dan Koperasi

Karyawan Semen Tonasa yaitu sebesar 0,0002%.

5

Page 6: Web viewPacking Plant Ambon (Maluku) Packing Plant Celukang Bawang (Bali) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )

LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2.1.2 Pembangunan Sarana Penunjang

Untuk membantu kelancaran operasi produksi dan pemasaran

Semen Tonasa di Kawasan Timur Indonesia, maka pada tahun 1995 PT.

Semen Tonasa mulai membangun unit pengantongan semen atau

terminal Packing Plant di beberapa daerah pelabuhan di Indonesia

Bagian Tengah dan Indonesia Bagian Timur, antara lain:

1. Packing Plant Bitung (Sulawesi Utara)

2. Packing Plant Makassar (Sulawesi Selatan)

3. Packing Plant Ambon (Maluku)

4. Packing Plant Celukang Bawang (Bali)

5. Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur)

6. Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

7. Packing Plant Palu (Sulawesi Tengah)

6

P.Plant BitungKapasitas 300.000 ton/thn

P.Plant MakassarKapasitas 600.000 ton/thn

P.Plant BaliKapasitas 600.000 ton/thn

P.Plant AmbonKapasitas 300.000 ton/thn

Page 7: Web viewPacking Plant Ambon (Maluku) Packing Plant Celukang Bawang (Bali) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )

LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Dengan adanya unit pengantongan semen di daerah, hambatan

pemasaran PT Semen Tonasa seperti keterlambatan pengiriman semen

dapat diatasi dengan baik. Di samping itu, PT Semen Tonasa juga

membangun pembangkit listrik tenaga uap atau Boiler Turbine

Generator (BTG) di Pelabuhan Biringkassi dengan kapasitas 2x25 MW

yang dikerjakan oleh Chenda Chemical Engineering Corporation of

China (CC E CC).

2.1.3 Pelabuhan Khusus Biringkassi

Pelabuhan Khusus Biringkassi yang berjarak 17 km dari lokasi

pabrik dibangun sendiri oleh PT Semen Tonasa. Pelabuhan ini

berfungsi sebagai jaringan distribusi antar pulau maupun ekspor dan

dapat disandari kapal dengan muatan di atas 17.500 ton. Pelabuhan ini

juga digunakan untuk bongkar muat barang-barang kebutuhan pabrik

seperti : batu bara, gypsum, slag, kertas kraf, suku cadang, dan lain-lain.

7

P.Plant BanjarmasinKapasitas 300.000 ton/thn

P.Plant PaluKapasitas 150.000 ton/thn

P.Plant BanjarmasinKapasitas 300.000 ton/thn

Page 8: Web viewPacking Plant Ambon (Maluku) Packing Plant Celukang Bawang (Bali) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )

LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Untuk kelancaran operasi, pelabuhan ini dilengkapi dengan rambu-

rambu laut dan moringbuoy.

Pelabuhan Biringkassi dilengkapi 5 (lima) unit packer dengan

kapasitas masing-masing 100 ton per jam serta 7 unit shop loader, 4

unit digunakan untuk pengisian semen zak dengan kapasitas masing-

masing 100-200 ton per jam, atau sekitar 4000 ton per hari, 3 unit

lainnya digunakan untuk pengisian semen curah dengan kapasitas

masing-masing 500 ton perjam atau 6000 ton per hari.

Panjang dermaga Pelabuhan sekitar 2 kilometer diukur dari garis

pantai ke laut sedangkan panjang dermaga untuk standar kapal adalah :

Dermaga I sebelah utara 429 kilometer dengan kedalaman 10,5 meter

(LWL), sebelah selatan 445,50 meter dengan kedalaman 7,5 meter

(LWL). Dermaga II adalah 65 meter dengan kedalaman 5 meter (LWL).

2.1.4 Status Perusahaan

Pada awal dimulainya konstruksi perusahaan ini masih dalam

status “proyek” di lingkungan Departemen Perindustrian Dasar dan

Pertambangan yang berlangsung dari tahun 1963 hingga tahun 1968.

Dan dengan selesainya pembangunan dan mulai beroperasinya Pabrik

Semen Tonasa I status proyek ditingkatkan menjadi “pabrik”. Status

pabrik ini berlangsung hingga tahun 1971.

Setelah menunjukkan hasil yang dicapai baik, maka status

pabrik ditingkatkan menjadi “Perusahaan Umum (Perum)” berdasarkan

peraturan pemerintah No.54 tahun 1969 dan berlangsung hingga tahun

1976.

8

Page 9: Web viewPacking Plant Ambon (Maluku) Packing Plant Celukang Bawang (Bali) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )

LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Kemudian berubah menjadi PT Persero berdasarkan Peraturan

Pemerintah No. 1 tahun 1975 dan berlangsung hingga sekarang. Untuk

menunjukkan Effisiensi dan Effektivitas perusahaan perseroan serta

memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk turut serta dalam

kepemilikan saham-saham perusahaan, maka PT Semen Tonasa telah

menjajaki keikutsertaannya dalam peraturan pemerintah RI No. 55

tahun 1990 tentang perusahaan perseroan yang menjual sahamnya

kepada masyarakat melalui pasar modal (Go Public).

2.2 Sistem Manajemen Semen Tonasa

Dalam upaya mewujudkan visi dan misi, sistem manajemen

perusahaan yang terintegrasi dan terpadu menerapkan Sistem Manajemen

Mutu ISO 9001, Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 dan Sistem

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3/OHSAS) yang disebut

sebagai Sistem Manajemen Semen Tonasa.

Sistem Manajemen Mutu

Lebih dari satu dekade, perusahaan menerapkan Sistem Manajemen

Mutu baru ISO 9001:2008. Jaminan mutu dan kepuasan konsumen

merupakan komitmen manajemen dalam menghadapi persaingan yang ketat

dengan produsen semen lainnya. Pemenuhan komitmen tersebut terwujud

dalam upaya pemenuhan kualitas produk sesuai permintaan konsumen dan

penyerahan produk yang tepat waktu dengan harga yang bersaing.

Upaya tersebut diwujudkan dengan penerapan Sistem Manajemen

Mutu ISO 9001:2000 yang selanjutnya di upgrade menjadi ISO 9001:2008.

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Perseroan menyadari bahwa tenaga kerja merupakan bagian dari

stakeholders yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya dalam suatu

perusahaan. Megingat pentingnya tenaga kerja dalam kelangsungan usaha,

maka kondisi keselamatan karyawan harus dijamin. Hal ini sudah menjadi

9

Page 10: Web viewPacking Plant Ambon (Maluku) Packing Plant Celukang Bawang (Bali) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )

LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

komitmen Manajemen Perseroan untuk menciptakan lingkungan kerja yang

aman, sehat, sejahterah bebas dari kecelakaan dan pencemaran lingkungan

serta penyakit akibat kerja.

Untuk mewujudkan komitmen tersebut, sejak tahun 2000 Perseroan

telah menetapkan bagian dari penerapan sistem manajemen keselamatan

kerja. Penerapan sistem manajemen ini diwujudkan melalui pemberian

sertifikat audit dari Kementrian Tenaga Kerja Republik Indonesi dengan

predikat tertinggi “Bendera Emas” sejak Januari 2004.

Sistem Manajeman Lingkungan

Perlindungan lingkungan merupakan kebijakan manajemen dalam

upaya menjamin pembangunan yang berlanjutan. Pengelolaan dan

pemantauan lingkungan secara terus menerus dilaksanakan oleh Perseroan

bekerjasama dengan institusi luar yang terkait.

Kesadaran akan pentingnya pengelolaan lingkungan telah dimulai

sejak berdirinya Pabrik Perseroan dan senantiasa dikembangkan dan

disempurnakan. Salah satu upaya pengelolaan lingkungan adalah

dilakukannya “update” penerapan sistem manajemen lingkungan ISO 14001

dari versi 2004 dan dinyatakan sesuai oleh Badan Sertfikasi Internasional.

Komitmen manajemen Lingkungan adalah “Menjadi produsen yang

ramah lingkungan” yang diwujudkan melalui pemenuhan persyaratan

peraturan yang berlaku; meminasi dampak negatif dari produsen dan produk

yang dihasilkan; pelaksanaan program efisinsi pemakaian sumber daya alam

dan energi; melaksanakan kehiatan konservasi lahan bekas tambang; serta

membina hubungan harmonis dengan masyarakat sekitar dan pemerintah

daerah. Keberhasilan ini dibuktikan dengan diperolehnya penghargaan dari

pemerintah pada program “PROPER” dengan predikat baik “BIRU”.

2.3 Tanggung Jawab Sosial (CSR)

Sebagai koperasi yang beroperasi dan berkembang di tengah

masyarakat, Perseroan turut bertanggungjawab dalam upaya memajukan

10

Page 11: Web viewPacking Plant Ambon (Maluku) Packing Plant Celukang Bawang (Bali) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )

LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

usaha masyarakat sekitar terutama bagi yang belum cukup modal dan

keahlian. Upaya yang dilakukan diantaranya adalah memberikan pelatihan

teknis dan bantuan kemitraan bagi koperasi dan pengusaha kecil agar mereka

dapat menjalankan usahanya secara lebih baik dan profesional. Hingga tahun

2005, Perseroan telah menjadi mitra sekitar 2.975 usaha kecil dan 315

koperasi di Sulawesi Selatan.

Kepedulian sosial diwujudkan melalui pemberian beasiswa kepada

anak didik SD, SMP, SMU dan mahasiswa yang berprestasi dari keluarga

yang kurang mampu, palatihan untuk peningkatan keterampilan atau kualitas

SDM, perbaikan sarana umum berupa sarana pendidikan, pembangunan

rumah ibadah, dan sarana sosial lainnya, pengobatan massal secara periodik,

bantuan kepada masyarakat yang tertimpa bancana alam, dan lain-lain.

Perseroan juga melakukan kegiatan donor darah dari karyawan, pemberian

hewan kurban kepada kaum dhuafa.

Dengan upaya-upaya ini, perseroan berkeinginan untuk membentuk

sumber daya manusia yang berkualitas dan memilikin rasa tanggung jawab

sosial dan kepedulian yang tinggi.

Program Kemitraan

Program kemitraan telah dilaksanakan sejak tahun 1287, dengan

menyalurkan dana hasil penyertaan pemerintah berupa pinjaman

modal/investasi kepada pengusaha kecil dan koperasi di wilayah kabupaten

Pangkep dan sekitarnya di wilayah Sulawesi Selatan.Melalui program

kemitraan, perseroan memberikan bantuan kredit lunak kepada pengusaha

kecil dan koperasi sebagai modal usaha dan investasi serta bantuan hibah

untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan manajerial dan promosi

pemasaran/pameran perusahaan. Dengan program kemitraan ini diharapkan

pengusaha kecil dan koperasi dapat hidup secara mandiri dan tangguh.

Sampai dengan tahun 2007 telah dikucurkan dana pinjaman mitra binaan

sebesar Rp. 24,7 milyar, hibah sebesar Rp. 2,8 milyar dan penyertaan Rp.

1,6 milyar kepada 3.961 mitra binaan.

11

Page 12: Web viewPacking Plant Ambon (Maluku) Packing Plant Celukang Bawang (Bali) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )

LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Program Bina Lingkungan

Program Bina Lingkungan juga dilakukan dengan tujuan

pemberdayaan kondisi sosial masyarakat di sekitar pabrik (kabupaten

Pangkep dan di luar kabupaten pangkep) terutama yang bersentuhan langsung

dengan dampak lingkungan fisik yang timbul dari operasional perseroan.

Obyek bantuan bina lingkungan meliputi pengingkatan kualitas kesehatan

masyarakat, pengembangan prasarana dan sarana masyarakat seperti jalan,

sarana ibadah serta bantuan pompa air untuk pengairan sawah disekitar pabrik

serta kegiatan melelestarikan lingkungan.

Selama tahun 2007 perseroan mengeluarkan Rp. 1,1 milyar untuk

berbagai program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat yang antara lain

meliputi bantuan dana untuk :

Korban musibah bencana alam (4,8%)

Peningkatan pendidikan dan pelatihan (27,7%

Pelayanan Kesehatan (25,4%)

Pengembangan sarana dan prasarana (12,4%

Sarana ibadah (23,1%)

Pelestarian lingkungan (6,6%)

2.4 Produk

Produk yang dihasilkan PT. Semen Tonasa antara lain:

1. Semen Portland Type 1

a. Semen Portland jenis I adalah semen hidrolis yang dibuat dengan

menggiling klinker semen dan gypsum. Semen Portland Jenis I

produksi perseroan memenuhi persyaratan SNI No. 15-2049-2004 Jenis

I dan ASTM C150-2004 tipe I.

b. Semen jenis ini digunakan untuk bangunan umum dengan kekuatan

tekanan yang tinggi (tidak memerlukan persyaratan khusus) seperti:

bangunan bertingkat tinggi, perumahan, jembatan dan jalan raya,

landasan bandar udara, beton pratekan, bendungan/ saluran irigasi,

12

Page 13: Web viewPacking Plant Ambon (Maluku) Packing Plant Celukang Bawang (Bali) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )

LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

elemen bangunan seperti genteng, hollow, brick/batako, paving block,

buis beton, roster dan lain-lain.

(Gambar : semen Portland Type 1)

2. Semen Portland Komposit

a. Semen Portland Komposit produksi PT Semen Tonasa memenuhi

persyaratan SNI 15-7064-2004. Kegunaan semen jenis ini

diperuntukkan untuk konstruksi beton umum, pasangan batu bata,

plesteran dan acian, selokan, jalan, pagar dinding, pembuatan elemen

bangunan khusus seperti beton pracetak, beton pratekan, panel beton,

bata beton (paving block) dan sebagainya.

b. Semen Portland Komposit adalah bahan pengikat hidrolis hasil

penggilingan bersama terak semen Portland dan gypsum dengan satu

atau lebih bahan anorganik, atau hasil pencampuran bubuk semen

Portland dengan bubuk bahan anorganik, atau hasil pencampuran bubuk

Semen Portland dengan bubuk bahan anorganik lain.

(Gambar : Semen Portland Komposit)

13

Page 14: Web viewPacking Plant Ambon (Maluku) Packing Plant Celukang Bawang (Bali) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )

LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

3. Semen Portland Pozzolan

Semen Portland Pozzolan adalah semen hidrolis yang terdiri dari

campuran homogen antara semen Portland dan Pozzoland halus yang

diproduksi dengan menggiling klinker semen Portland dan Pozoland

bersama-sama atau mencampur secara rata bubuk semen Portland dan

Pozzoland atau gabungan antara meng-giling dan men-campur, dimana

kadar pozzoland 15% - 40% massa Semen Portland Pozzolan.

Semen Potland Pozzolan produksi perseroan memenuhi persyaratan

SNI 15-0302-2004 type IP-U. Kegunaan: bangunan bertingkat (2-3 lantai),

konstruksi beton umum, konstruksi beton massa seperti pondasi plat penuh

dan ben-dungan, konstruksi bangunan di daerah pantai, tanah berair (rawa)

dan bangunan di lingkungan garam sulfat yang agresif, serta konstruksi

bangunan yang memerlukan kekedapan tinggi seperti bangunan sanitasi,

bangunan perairan, dan penampungan air.

2.5 Visi, Misi, dan Sasaran Perusahaan

1. Visi PT. Semen Tonasa

Menjadi perusahaan persemenan terkemuka di Asia dengan tingkat

efisiensi tinggi.

2. Misi PT. Semen Tonasa

a. Meningkatkan nilai perusahaan sesuai keinginan stakeholder.

b. Memproduksi semen untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan

kualitas dan harga bersaing serta penyerahan tepat waktu.

c. Senantiasa berupaya melakukan improvement di segala bidang guna

meningkatkan daya saing di pasar dan EBITDA MARGIN perusahaan.

d. Membangun lingkungan kerja yang mampu membangkitkan motivasi

karyawan untuk bekerja secara professional.

3. Sasaran Perusahaan

Untuk mencapai misi tersebut, maka perusahaan mengadakan

analisa dan menetapan sasaran-sasaran antara lain:

14

Page 15: Web viewPacking Plant Ambon (Maluku) Packing Plant Celukang Bawang (Bali) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )

LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

1. Sasaran Jangka Pendek

a. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia serta kondisi teknis dan

keuangan perusahaan.

b. Stabilitas pasokan harga semen dalam menjung pembangunan pada

unit pemasaran, produksi serta peningkatan pelayanan kepada

konsumen.

c. Berpartisipasi dalam program eksport non migas dengan

mengeksport hasil produksi semen pada setiap konsumen luar negeri.

d. Membantu pengembangan usaha keterkaitan dalam rangka

peningkatan penggunaan hasil produksi dalam negeri dalam negeri

untuk pertumbuhan sektor industri hulu dan hilir khususnya industri

kecil, golongan ekonomi lemah dn pertumbuhan ekonomi lainnya.

2. Sasaran Jangka Panjang

a. Peningkatan secara terus-menerus kemampuan Sumber Daya

Manusia, kemampuan teknik dan keuangan perusahaan.

b. Peningkatan kapasitas produksi secara ekonomis untuk mengikuti

perkembangan kebutuhan semen khususnya di wilayah pemasaran

baik dalam maupun luar negeri.

c. Peningkatan usaha keterkaitan yang lebih luas untuk pengembangan

industri dan ekonomi lainnya.

15

Page 16: Web viewPacking Plant Ambon (Maluku) Packing Plant Celukang Bawang (Bali) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )

LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Adanya struktur organisasi yang baik merupakan salah satu

syarat yang penting agar perusahaan dapat berjalan baik. Suatu

perusahaan akan berhasil mencapai prestasi kerja yang efektif dari

karyawan apabila terdapat sistem kerjasama yang baik, di mana

fungsi-fungsi dalam organisasi tersebut mempunyai tugas, wewenang,

dan tanggung jawab yang telah dinyatakan dan diuraikan secara jelas.

Struktur organisai perusahaan PT. Semen Tonasa mengikuti metode

atau prinsip organisasi dimana fungsi-fungsi di dalamnya telah dinyatakan dan

diuraikan dengan menekankan pada pembagian tugas, wewenang dan

tanggung jawab secara jelas dan tegas. Untuk lebih memahami kesatuan

oarganisasi perusahaan sebaimana terlampir.

Sesuai dengan Anggaran Dasar perusahaan, PT.Semen Tonasa diurus

dan dipimpin oleh direksi yang terdiri dari seorang direktur utama dan tiga

orang direktur. Dalam melakukan tugasnya direksi diawasi oleh dewan

komisaris dan direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham. (RUPS),

yang masing-masing untuk Jangka waktu 3 tahun bagi Dewan Komisaris dan

5 tahun bagi Direksi. Tugas dan wewenag dewan komisaris dan direksi diatur

dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Manajemen PT.Semen Tonasa menyusun

unit organisasi sebagai berikut:

1. Dewan Direksi

Bertanggung jawab kepada dewan komisaris sebagai wakil pemegang

saham. Dewan Direksi terdiri atas:

a. Direktur Produksi

Di dalam menjaga kestabilan produk, tugas direktur produksi setiap harinya

meliputi:

1. Terselenggaranya kelancaran operasi Pabrik Unit I, Pabrik Unit II,

Pabrik Unit III, dan Pabrik Unit IV, yang meliputi pencapaian target

16

Page 17: Web viewPacking Plant Ambon (Maluku) Packing Plant Celukang Bawang (Bali) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )

LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

produksi, pencapaian mutu/kualitas produksi dan terlaksananya

pemeliharaan masing-masing.

2. Terselengaranya pemeliharaan fasilitas yang meliputi perumahan

karyawan, gedung pabrik, gedung lainnya, pelabuhan khusus

Biringkassi, dan lingkungan hidup.

b. Direktur Penelitian Pengembangan (Litbang)

Dalam pengembangan perusahaan, tugas direktur litbang

melaksanakan kegiatan untuk merealisir tujuan perusahaan dengan baik.

Tugas-tugas tersebut meliputi:

a. Terselenggaranya semua aktifitas perencanaan dan pelaksanaan proyek-

proyek perluasan termasuk di dalamnya pengurusan sumber dana utuk

pembiayaan proyek-proyak dimaksud.

b. Penelitian terhadap efisiensi semua peralatan unit produksi yang ada dan

yang akan digunakan baik dalam unit-unit yang telah ada maupu dalam

proyek-proyek perluasan.

c. Direktur Pemasaran

Direktur Pemasaran bertugas membantu Direktur Utama dalam

mengawasi secara langsung pada dua departemen, yaitu:

1. Departemen Pemasaran

Departemen ini membawahi Biro Pemasaran Wilayah I, Biro

Pemasaran Wilayah II, Biro Pemasaran Wilayah III, dan Biro

Perencanaan dan Administrasi Pemasaran (PAP), yang dibantu oleh

beberapa seksi.

2. Departemen Distribusi

Departemen ini membawahi Biro Distribusi I, Biro Distribusi II,

dan Biro Perencanaan dan Pengendalian Semen dan Kantong, serta Biro

unit Pengantongan dan dibantu oleh beberapa seksi.

17

Page 18: Web viewPacking Plant Ambon (Maluku) Packing Plant Celukang Bawang (Bali) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )

LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

d. Direktur Keuangan dan Komersil

Betanggung jawab atas semua aktivitas perusahaan. Tugas direktur

keuangan dan komersil adalah:

a. Pembuatan anggaran pendapatan oleh belanja perusahaan serta

mengadakan pengawasan atas pelaksanaan anggaran pendapatan dan

belanja perusahaan tersebut.

b. Menyusun pendistribusian hasil produksi semen dengan jalan menyusun

srategi pemasaran di seluruh daerah pemasaran termasuk

pengangkutannya.

c. Merencanakan kegiatan pengadaan suku cadang bahan baku, bahan

pembantu dan mesin-mesin lainnya sebagai kelengakapan dalam

kegiatan produksi.

e. Kepala Departemen/ Bidang

Tanggung jawab dan tugas dari masing-masing Kepala Departemen

(Kadep) yang terdapat dalam struktur organisasi PT. Semen Tonasa adalah:

a. Kadep Umum

Bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Tugasnya mengelola dan

mengkoordinir bidang pelayanan umum, keamanan dan hukum.

b. Kadep Sumber Daya Manusia

Bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Tugasnya mengelola dan

mengkoordinir bidang pengawasan finansial dan pengawasan

operasional .

c. Kadep Satuan Pengawasan Intern

Bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Tugasnya mengelolah dan

mengkoordinir bidang pengawasan finansial dan pengawasan

operasional.

18

Page 19: Web viewPacking Plant Ambon (Maluku) Packing Plant Celukang Bawang (Bali) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )

LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

d. Kadep Administrasi Keuangan

Bertanggung jawab kepada direktur keuangan dan komersil. Tugasnya

mengelolah dan mengkoordinir bidang adminisrasi keuangan dan

pengelolaan data elektronik.

e. Kadep Niaga

Bertanggung jawab kepada direktur keuangan dan komersil. Tugasnya

mengelolah dan mengkoordinir bidang pemasaran, pengadaan dan

gudang.

f. Kadep Operasi

Bertnggung jawab kepada direktur produkksi. Tugasnya mengelolah dan

mengkoordinir bidang produksi,penambanagn, pelabuhan, dan kendali

mutu.

g. Kadep Pemeliharaan

Bertanggung jawab kepada direktur produksi. Tugasnya mengelolah dan

mengkoordinir bidang pemeliharaan mesin dan listrik, workshop, dan

tonasa I.

h. Kadep Litbang Sistem Manajemen dan Pengendalian Mutu dan

Pengendalian Mutu Terpadu dan Lingkungan

Bertanggung jawab kepada direktur produksi. Tugasnya mengelolah dan

mengkoordinir bidang sistem manajemen dan pengendalian mutu

terpadu, lingkungan hidup dan keterkaitannya.

i. Kadep litbang teknis dan ekonomis

Bertanggung jawab kepada direktur produksi. Tugasnya mengelolah dan

mengkoordinir bidang rancang bangun dan perekayasaan dan

pelaksanaan konstruksi.

f. Kepala Biro

19

Page 20: Web viewPacking Plant Ambon (Maluku) Packing Plant Celukang Bawang (Bali) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )

LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Sebagai pembantu utama kepala departemen dan kepala bidang

dalam menangani pekerjaan setiap harinya, para kepala departemen

tersebut dilengkapi pula dengan staf, yang dalam struktur organisasi

levelnya disebut sebagai kepala biro. Adapun penentuan kepala biro ini

didasarkan pada jenis pekerjaan yang akan ditangani oleh masing-masing

bidang.

g. Kepala Seksi

Selanjutnya sebagai pendamping, kepala biro setiap harinya dalam

melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya,para kepala biro dibantu

oleh kepala seksi jabatan kepala seksi ini didasarkan pada jenis dan volume

pekerjaan yang akan dilaksakan agar informasi yang terkumpul dapat

memenuhi standar alternative yang akan diambil pimpinan perusahaan

dalam menentukaan garis kebijaksanaan yang akan dilalui.

Guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam menangani jenis

pekerjaan yang dihadapi setiap harinya, para kepala seksi dibantu oleh

tenaga kerja lainnya yang pengangkatan/ penempatannya didasarkan pada

jumlah pekerjaan yang dihadapi dan disesuaikan dengan tingkat

pendidikan, pengalaman kerja, serta keterampilan tenaga kerja tersebut.

2.7 Gambaran Umum Proses Produksi Semen

20

Page 21: Web viewPacking Plant Ambon (Maluku) Packing Plant Celukang Bawang (Bali) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )

LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Penjelasan aliran proses pembuatan semen :

1. Mining

Penambangan merupakan proses pengambilan batu kapur dan tanah liat yang

diperlukan dalam memproduksi semen. Dimana telah dibuat perencanaan

lokasi penambangan untuk kebutuhan setiap harinya. Langkah-langkah dalam

melakukan penambangan adalah pengupasan dan pembersihan topsoil,

pengeboran, peledakan , penggalian dan pemuatan serta yang terahkir adalah

pengangkutan ke ROM storage atau happer crusher.

2. Crusher

Bahan mentah yang berasal dari tambang, biasanya masih berukuran besar.

Bahan mentah tersebut perlu dipecah untuk memperkecil ukurannya (size

reduction) dengan menggunakan crusher. Size reduction disini dimaksudkan

untuk menyiapkan ukuran bahan sesuai dengan ukuran umpan raw mill, untuk

mempermudah pencampuran dan pengeringan

3. Storage

21

Page 22: Web viewPacking Plant Ambon (Maluku) Packing Plant Celukang Bawang (Bali) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )

LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Bahan baku harus disesuaikan dengan bentuk gudang dan cara pengambilan

bahan tersebut. Storage ini berfungsi untuk prehomogenisasi atau biasa

disebut keseragaman.

4. Raw Mill

Pada tahap ini terjadi proses pencampuran bahan baku yaitu batu kapur (lime

stone), dan tanah liat (clay), pada proses ini dilakukan suatu pengoreksian

menggunakan pasir silica dan pasir besi (iron sand) dengan perbandingan

tertentu, sehingga hasil produksinya disebut raw meal.

5. Blending Silo

Proses pencampuran ulang produk raw mill

6. Preheater (pemansan awal)

Proses ini berfungsi untuk mereduksi kadar air atau H2O

7. Calcasiner

Pada tahap ini terjadi proses calcinasi (penguraian) dimana menghilang

carbon dioksiada yang terkandung dalam bahan baku sehingga dihasilkan

kalsium dengan reaksi :

CaCo3 CaO + Co2

8. Kiln

Pada tahap ini terjadi reaksi besar – besaran hasil produknya disebut klinker

yang memiliki suhu 1400’C.

9. Cooler

Tahap ini dilakukan proses pendingan pada klinker yang berbentuk batu-

batuan untuk proses selanjutnya .

10. Silo

22

Page 23: Web viewPacking Plant Ambon (Maluku) Packing Plant Celukang Bawang (Bali) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )

LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Tempat ini adalah wadah untuk hasil proses cooler.

11. Finish Mill

Pada tahap ini dilakukan proses penambahan gypsum terhadap terak,

berfungsi untuk retarder atau pengatur waktu pengerasan semsn. sehingga

hasil semen nanti tidak cepat keras atau lama bila dicampurkan air pada saat

proses penggunaan semen.

12. Silo

Sama halnya dengan silo yang pertama tetapi silo ini adalah wadah terakhir

untuk semen yang nantinya akan di pakcing.

23

Page 24: Web viewPacking Plant Ambon (Maluku) Packing Plant Celukang Bawang (Bali) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )

LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

DEPARTEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PT.SEMEN TONASA

Gambaran Umum

Organisasi perusahaan dengan system managerial yang telah terstruktur

pastilah meletakkan peran sumber daya manusia sebagai asset berharga perusahaan

sehingga dapat mendukung kelancaran kinerja manajemen perusahaan. Manajemen

pengelolaan sumber daya manusia di PT.Semen Tonasa dipegang oleh Departemen

Sumber Daya Manusia di bawah Direktur Keuangan dan bertugas merencanakan,

mengkoordinasi, mengarahkan dan mengevaluasi kegiatan di bidang:

1. Perencanaan dan pengelolaan karyawan

2. Pendidikan dan pelatihan karyawan

3. Pelayanan kesehatan karyawan dan keluarga

Departeman Sumber Daya Manusia merencanakan, mengarahkan,

mengkoordinir dan mengendalikan fungsi aktifitas seluruh sumber daya

manusia di PT.Semen Tonasa, meliputi kegiatan administrasi, hubungan

industrial, perencanaan dan pengembangan karyawan, keselamatan dan

kesehatan kerja karyawan. Untuk memastikan tersedianya SDM yang handal

dan sesuai kebutuhan perusahaan, serta terpenuhinya kondisi kerja yang

kondusif dalam mencapai target kinerja perusahaan.

Struktur Organisasi Departemen SDM

24

Page 25: Web viewPacking Plant Ambon (Maluku) Packing Plant Celukang Bawang (Bali) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )

LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

URAIAN TUGAS DEPARTEMEN SDM

A. Departemen SDM

Departemen Sumber Daya Manusia meiliki lingkup tanggung jawab:

Memastikan bahwa SDM yang dimiliki dapat mencapai sasaran-sasaran

yang telah ditetapkan Perusahaan baik untuk masa sekarang maupun masa

yang akan datang.

Memastikan bahwa SDM yang dimiliki dibina dan dikembangkan sehingga

dapat mengikuti tuntutan perkembangan organisasi dan persaingan usaha

yang dihadapi oleh perusahaan

Memastikan terjadinya keseimbangan antara hak dan kewajiban keryawan,

sehingga kesejahteraan karyawan dan keluarganya baik lahir maupun batin

dapat terpenuhi

Memastikan terselenggaranya Hubungan Industrial yang baik dan tercipta

kondisi kerja yang kondusif, harmonis dan aman

Melakukan pembinaan dan memotivasi karyawan di lingkungan

Departemen Sumber Daya Manusia

B. Biro Pelayanan SDM

25

Page 26: Web viewPacking Plant Ambon (Maluku) Packing Plant Celukang Bawang (Bali) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )

LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Dibawah Departemen SDM, Biro Pelayanan SDM memilii peran dan tugas

dalam hal antara lain:

Merencanakan, menyarankan dan mengelola pengadaan tenaga kerja

Megelola dan mengevaluasi system remunerasi

Mengelola perubahan status ketenagakerjaan

Mengelola pemberhentian keryawan

Mengelola implementasi reward dan punishment

Membina dan mengembangkan bawahan

a. Seksi Administrasi & Remunerasi

Secara lebih spesifik, tugas biro pelayanan SDM dibantu oleh Seksi

Administrasi & Remunerasi dalam hal:

Merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan mengelola kegiatan rekrutmen

dan seleksi serta penempatan karyawan agar tersedia jumlah tenaga kerja

sesuai kebutuhan

Mengelola kegiatan administrasi personil karyawan antara lain: perubahan

satatus (promosi, mutasi, kenaikan sub-golongan & golongan,

pemberhentian, penilaian kondite) agar dapat berjalan dengan lancar

Mengelola administrasi penggajian/ upah/ penghasailan karyawan lainnya

secara benar dan tepat waktu

Mengelola penanganan administrasi kesejahteraan karyawan berupa

penjatahan (pakaian dinas, sepatu dinas, dan penunjukan rumah dinas) bagi

karyawan

Menyelneggarakan acara-acara yang berhubungan dengan keparsonaliaan

(serah terima jabatan/ unit kerja, pelepasan karyawan MPP) agar berjalan

lancar dan tertib

Menyelenggarakan seleksi pemilihan karyawan teladan

b. Seksi Hubungan Industrial

Seksi Hubungan Industrial memiliki batasan tugas antara lain:

26

Page 27: Web viewPacking Plant Ambon (Maluku) Packing Plant Celukang Bawang (Bali) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )

LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Mengevaluasi peraturan perusahaan tnatang kepersonaliaan

Memonitor pencapaian PKB

Mengevaluasi perjanjian-perjanjian kerja

Mengkoordinir penanganan kasus karyawan (pribadi/pelanggaran disiplin)

Melaksanakan/ mengelola kasus perselisihan hak, perselisihan kepentingan

dan perselisihan serikat.

C. Biro Pembelajaran

Untuk mengembangkan kualitas karyawan dalam upaya meningkatkan

produktifitas kerja, mka peran Biro Pembelajaran antara lain:

Menyusun rencana kerja dan anggaran Biro Pembelajaran

Mengelola, mengarahkan dan mengkoordinir rencana siswa/siswi &

mahasiswa yang akan melaksanakan kerja praktek lapangan, penelitian

Merencanakan mengelola dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran dan

pengembangan keryawan untuk mencapai tingkat kompetensi sesuai

dengan kebutuhan karyawan

Mengarahkan dan mengemdalikan perencanaan dan pelaksanaan

pembelajaran untuk mengukur pencapaian target sesuai program kerja yang

telah disusun

Membina dan mengembangkan wawasa bawahan

Menyusun rencana jenjang karier

a. Seksi Perencanaan & Evaluasi Pembelajaran

Tugas dari seksi perencanaan dan evaluasi pembelajaran antara lain:

Mengkoordinir penyusunan kebutuhan pembelajaran TNA dan Penysunan

pembelajaran keryawan sesuai kebutuhan perusahaan

Mencari dan menghubungi pihar lembaga pembelajaran luar

Mengevaluasi dan meyeleksi penawaran pembelajaran dari pihak luar,

biaya materi instruktur, waktu dan tempat.

27

Page 28: Web viewPacking Plant Ambon (Maluku) Packing Plant Celukang Bawang (Bali) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )

LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Penyusunan rencana pelaksanaan pembalajaran intern (materi, instruktur,

peserta, waktu, tempat dan anggaran)

Menyiapkan surat perintah kerja (SPK) kepada pihak luar yang telah

terpilih untuk mwlaksanakan pembelajaran keryawan

Mengevaliasi hasil pembelajaran

b. Seksi Pelaksanaan Pembelajaran

Selain terdapat fungsi perencanaan dalam biro pembelajaran, seksi

pelaksanaan pembelajaran mengatur pelaksanaan kegiatan pengembangan

keryawan. Tugas seksi pelaksanaan pembelajaran antara lain:

Menyusun dan mengatur pelaksanaan pembelajaran internal

Menyusun dan mengatur acara pembukaan dan penutupan pembelajaran

Mengkoordinir pendaftaran peserta pembelajaran eksternal

Mengawasi administrasi keuangan SPJ, honprarium serta membuat laporan

pertanggung jawaban

Mengelola pengadaan alat tulis peralatan dan perlengkapan pembelajaran

Mengkoordinir instruktur

Mengatur program PKL siswa dan mahasiswa dan mengelola perpustakaan

D. Biro Pelayanan Kesehatan

Tugas dan tanggung jawab biro pelayanan kesehatan antara lain:

Menyusun, mengawasi & mengendalikan anggaran tahunan biro

npelayanan kesehatan

Mengelola pemeliharaan kesehatan karyawan/ keluarga dan masyarakat

sekitar

Menyusun sasaran mutu/ rencana kerja biro pelayanan kesehatan

Mengembangkan, memonmitor dan mengevaluasi kinerja dan potensi

karyawan di bawah biro Pelayanan Kesehatan

Memberikan pelayanan yang memuaskan kepada padien

28

Page 29: Web viewPacking Plant Ambon (Maluku) Packing Plant Celukang Bawang (Bali) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )

LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Memelihara dan menyediakan sarana rumah sakit

Mengadakan hubungan lintas sektoral

Melaksanakan tugas dari atasan

Mengkoordinir pencatatan dan pelaporanrumah sakit

a. Seksi Poliklinik

Mengkoordinir pelayanan kesehatan karyawan dan keluarganya serta

masyarakat sekitar

Mengawasi/ memantau mutu pelayanan anatr unit di biro pelayanan

kesehatan

Mengkoordinasi rekapitulasi harian penyakit, obat-obat dan administrasi

kesehatan

Menyusun sasaran mutu / rencana kerja seksi poloklinik

Memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pasien

Melaksanakan tugas dari atasan

b. Seksi KIA

Mengkoordinir pelayanan kesehatan keryawan/ keluarga karyawan dan

masyarakat sekitarnya dalam hal pemeriksaan ibu hamil/ persalinan dan

balita

Mengawasi/ memantau mutu pelayana antar unit di biro pelayanan

kesehatan

Mengkoordinir pencqatatan laporan ibu hamil/ bayi/ balita/ KB dan

administrasi kesehatan

Menyususn sasaran mutu/ rencana kerja seksi KIA

Melaksanakan posyandu sekali sebulan

Mengkoordinir pelayanan keluarga berencana

Memberikan pelayanan yang meuaskan kepada pasien

Melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan

29

Page 30: Web viewPacking Plant Ambon (Maluku) Packing Plant Celukang Bawang (Bali) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )

LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

c. Seksi Hyperkes

Terlaksananya pelaksanaan general check up untuk semua karyawan

Mengkoordinir pemantauan pencemaran lingkungan (debu, bising, iklim

kerja, ergonomic dll)

Mengkoordinir system pencatatan dan pelaporan seksi hyperkes

Melaksanakan tugas-tugas yang diberi oleh atasan\menyusun ssaran mutu/

rencana kerja seksi hyperkes

Memberikan pelayanan check up yang memuaskan kepada karyawan.

Sarana kerja dari biro pelayanan kesehatan ini adalah meningkatkan

kesehatan karyawan dan keluarganya. Biro pelayanan kesehatanpun berperan

dalam menurunkan angka kecelakaan kerja atau yang diduga berhubungan

dengan pekerjaan.

Prosedur dan Ketentuan Umum

A. Biro Pelayanan SDM

Dibiro pelayanan SDM salah satu prosedur adalah prosedur untuk

pelaksanaan cuti tahunan. Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut:

1. Yang berhak mendapatkan cuti ini adalah: karyawan yang telah

bekerja secara terus menerus selama satu tahun.

2. Cuti tahunan ini selam 12 hari kerja

3. Pelaksanaan dari cuti tahunan ini terdiri dari 6 hari cuti wajib sekaligus

dan 6 hari cuti yang dapat dilaksanakan dengan mencicil

4. Seksi adm &remunerasi menginformasikan hak cuti kepada karyawan

yang bersangkutan dengan mengisi formulir permohonan cuti dan

mencatat rencana pelaksanaan cuti pada kartu master cuti

5. Persetujuan pelaksanaan cuti karyawan oleh atasan langsung (minimal

kasi segaris) dan atasan tidak langsung dengan ketentuan sbb:

30

Page 31: Web viewPacking Plant Ambon (Maluku) Packing Plant Celukang Bawang (Bali) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )

LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

NO. LEVEL KARYAWANATASAN

LANGSUNG

ATASAN

TIDAK

LANGSUNG

1 Pelaksana Kasi Karo

2 Adm. Dept selevel

pelaksana, Kaur/ Karu

Kadep

3 Kaur/ Karu Kasi Karo

4 Kasi Karo Kadep

5 Karo Kadep Dir. Segaris

6 Kadep Dir. Segaris

6. Atasan langsung dan atasan tidak langsung berhak mengizinkan atau

tidak mengizinkan permohonan cuti karyawan dengan melihat

kepentinga perusahaan

7. Cuti tahuna dapat dilaksanakan sampai dengan tanggal 15 Januari

tahun berikutnya, sisa cuti tahunan yang melebihi batas waktu

pelaksanaan cuti dinyatakan hangus

8. Persetujuan, penundaan, koreksi jumlah hari pelaksanaan cuti dicatat

oleh atasan langsung/ atasan tidak langsung minimal (Kasi) dalam

surat permohonan cuti

9. Pelaksanaan seksi administrasi & remunerasi membuat catatan

realisasi/ revisi pelaksanaan cuti paling lambat pada hari pelaksanaaan

10. Petugas administrasi & remunerasi melakukan pemutakhiran data

sesuai cuti karyawan dan pemcatatan pelaksanaan

11. Karyawan melakukan cuti sesuai rencasna

12. Apabila ada kepantingan mendesak maka atasan langsung/ atasan tidak

langsung Berhak memanggil karyawan untuk masuk kerja dan

31

Page 32: Web viewPacking Plant Ambon (Maluku) Packing Plant Celukang Bawang (Bali) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )

LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

menunda pelaksanaan cuti karyawan berdasarkan surat panggilan

masuk kerja dan ditembuskan ke sksi administrasi & remunerasi

13. Petugas seksi administrasi & remunerasi melakukan koreksi

pelaksanaan cuti pada master cuti karyawan

B. Biro Pelayanan Kesehatan

Salah satu prosedur pelaksanaan kegiatan yang ada di biro pelayanan

kesehatan adalah prosedur pelaksanaan pemerikasaan kesehatan berkala

(general check Up). Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan berkala ini

mempunyai tujuan:

1. Untuk mengetahui kondisi calon karyawan spesifik

2. Untuk mengklarifikasi kesehatan calon karyawan sesuai kebutuhan

Prosedur Pelaksanaan General Check Up adalah sbb:

1. Menyusun daftar nama-nama keryawan sesuai unit kerja masing-

masing

2. Membuat jadwalpemanggilan check up berkala karyawan sesuai

tanggal dan bulan kelahiran

3. Membuat dan mengedarkan undangan/ panggilan check up

4. Mengisi dat pribadi dan data pengukuran kesehatan diperlukan

5. Pemeriksaan fisik secara umum terdiri dari:

a) Pemeriksaan fisik secara keseluruhan

b) Pemeriksaan visus/ refraksi

c) Pemeriksaan telinga, hidung dan tenggorokan, pemeriksaan gigi

dan mulut

d) Pemeriksaan Ginekologi (jika diperlukan)

6. Pemeriksaan penunjang lainnya:

a. Pemeriksaan laboratorium klinik

b. Pemeriksaan Harvard Test (kesegaran jasmani)

32

Page 33: Web viewPacking Plant Ambon (Maluku) Packing Plant Celukang Bawang (Bali) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Sulfandy ( D221 08 255 )Irfan Saputra ( D221 08 851 )

LAPORAN KERJA PRAKTEKTEKNIK INDUSTRI JURUSAN MESIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

c. Pemeriksaan rekman jantung (EKG)

d. Pemeriksaan spirometer

e. Permeriksaan Radiologi

7. Evaluasi hasil pemeriksaan hasil check up kesehatan karyawan

8. Menindak lanjuti hasil check up kesehatan:

a. Member perawatan/ pengobatan

b. Control ulang hasil laboratorium

c. Merujuk ketingkat pelayanan kesehatan yang lebih tinggi

9. Merecord hasil pemeriksaan lanjutan sebagai data history penyakit

10. Melakukan evaluasi penyebab penyakit dengan biro K3 dan Amdal di

lingkungan kerja

33