kerangka manusia.doc

13
NAMA : INDIRA BUNGA SAFITRI KELAS : 8G NO. ABSEN : 11

Upload: syahsyhar-blacked-rose

Post on 29-Nov-2015

92 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

ngcjh

TRANSCRIPT

NAMA : INDIRA BUNGA SAFITRI

KELAS : 8G

NO. ABSEN : 11

Kerangka Manusia

Rangka (skelet) merupakan rangkaian

tulang yang mendukung dan melindungi

organ tubuh yang lunak. Tulangs atu

dengan tulang yang lain dihubungkan oleh

persendian (artikulasi). Sistem rangka

yang terletak di dalam tubuh dan

dilindungi oleh kulit dan otot disebut

endoskeleton. Fungsi rangka antara lain

sebagai berikut.

a. Memberikan bentuk

tubuh dan menegakkan

berdirinya tubuh.

b. Melindungi organ yang rusak.

c. Alat gerak pasif.

d. Tempat melekatnya otot.

e. Tempat pembentukan sumsum.

Tengkorak Manusia

Tengkorak manusia terdiri dari berbagai bagian seperti tulang dahi,

tulang tapis, tulang pelipis, tulang ubun-ubun, tulang tempurung

belakang, tulang mandibula, tulang ubun-ubun, tulang hidung, tulang

maksila dan tulang baji.

Rangka bagian atas

Tulang bagian atas terdiri

atas tulang selangka, tulang

belikat, tulang lengan atas

(humerus), tulang lengan bawah

yang terdiri atas tulang

pengumpil (radius) dan hasta

(ulna), pergelangan tangan

(karpal) berjumlah 8 buah,

telapak tangan (metakarpal)

berjumlah 5 buah, dan ruas jari

tangan (falanges) berjumlah 14 buah.

Rangka bagian bawah

Anggota tungkai bawah

bersambungan dengan tulang aksial pada

gelangan pinggul. Tungkai bawah terdiri

atas tulang pinggul atau pelvic, paha

(femur), tempurung lutut (patela), tulang

kering (tibia), betis (fibula), ruas

pergelangan kaki (tarsal) berjumlah 7 buah,

telapak tangan (metatarsal) berjumlah 5

buah, dan ruas jari kaki (falanges)

berjumlah 14 ruas.

Bagian tubuh

Tulang belakang, tersusun atas ruas-ruas yang kuat dan fleksibel

untuk menyangga kepala. Terdiri dari 33 ruas tulang, yaitu 7 ruas tulang

leher, 12 ruas tulang punggung, 5 ruas tulang pinggang, 5 ruas tulang

kelangkang, dan 4 ruas tulang ekor. Tulang rusuk atau tulang iga,

tersusun dari 12 pasang tulang iga yang semuanya berpangkal pada

tulang punggung dan dapat dikelompokkan sebagai berikut. 7 pasang

tulang rusuk sejati, tulang ini menempel pada tulang dada, sedangkan

bagian belakang menempel pada tulang punggung. 3 pasang tulang rusuk

palsu, pada bagian belakang menempel pada tulang punggung,

sedangkan bagian depan menempel pada tulang rusuk di atasnya. 2

pasang tulang rusuk melayang, berada pada bagian belakang tulang

rusuk menempel pada bagian tulang punggung dan bagian depan

melayang karena tidak menempel pada tulang dada. Tulang dada,

merupakan sebuah tulang pipih yang terletak di tengah dada. Tulang

dada dibedakan menjadi tiga yaitu: bagian atas (hulu), sepotong tulang

berbentuk segitiga, yang berhubungan dengan selangka, bagian badan,

yang berhubungan dengan tujuh pasang tulang rusuk sejati, serta tulang

pedang-pedangan (bagian taju pedang), yang tersusun atas tulang rawan.

Bentuk Tulang

Tulang pipa:

memiliki bentuk sesuai namanya, berbentuk pipa. Tulang

ini memiliki bentuk memanjang dan tengahnya berlu-

bang. Contohnya adalah tulang paha, tulang betis, dan

tulang lengan.

Tulang pendek:

memiliki bentuk sesuai dengan namanya berbentuk

pendek. Tulang ini bersifat ringan dan kuat. Meskipun tu-

lang ini pendek, tulang ini mampu menahan beban yang

cukup berat. Contohnya adalah tulang pergelangan

tangan, telapak tangan, dan telapak kaki.

Tulang pipih:

memiliki bentuk pipih seperti pelat. Contoh dari tulang

pipih adalah tulang penyusun tengkorak, tulang rusuk,

dan tulang dada.

Tulang tidak beraturan:

merupakan gabungandari berbagai bentuk tulang.

Contohnya adalah tulang wajah dan tulang yang ter-

dapat pada ruas-ruas tulang belakang.

Kelainan pada tulang

Osteoporosis adalah gangguan tulang karena reabsorpasi bahan

tulang terhambat. Hal ini disebabkan oleh kekurangan hormon kelamin

pria atau wanita.

Retak tulang dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:

(1) Fraktura sederhana, apabila tulang yang retak tidak sampai melukai

otot.

(2) Greenstick (retak tak lengkap), apabila tulang hanya retak dan

sebagian tidak sampai memisah.

(3) Fraktura tertutup, apabila tulang yang patah menyebabkan otot

terluka, tetapi tidak keluar dari kulit.

(4) Fraktura terbuka, apabila tulang yang patah sampai mencuat keluar

kulit.

Bentuk-bentuk otot

Otot lurik memiliki susunan berupa

serabut-serabut panjang yang

mengandung banyak inti sel dan tampak

adanya bagian yang terang diselingi

bagian gelap yang melintang. Oleh karena

itu, otot lurik disebut juga otot serat

melintang. Umumnya, otot lurik melekat

pada rangka sehingga sering disebut juga otot rangka. Otot lurik terdiri

atas serabut-serabut halus yang disebut miofibril, memiliki banyak inti,

dan memiliki warna polos dengan sitoplasma yang bening. Cara kerjanya

dipengaruhi oleh kesadaran atau saraf sadar dan tidak tahan kelelahan.

Otot polos sangat berbeda dengan

otot lurik karena tidak memiliki serat

gelap dan terang. Otot polos memiliki sel-

sel berbentuk gelendong dan terdapat

sebuah inti di tengah sel. Karakteristik

otot polos adalah gerakannya di bawah

pengaruh saraf tak sadar, reaksinya

lambat, tetapi mampu berkontraksi dalam waktu lama dan tidak cepat

mengalami kelelahan. Otot polos terdapat pada saluran alat-alat

dalam,seperti saluran pernapasan, saluran pencernaan, pembuluh darah,

dan getah bening.

Otot jantung atau miokardium hanya

terdapat pada dinding jantung. Otot

jantung memiliki ciri-ciri seperti otot

lurik (memiliki serat gelap dan terang),

tetapi cara kerjanya seperti otot polos

(dipengaruhi saraf tak sadar). Kerja otot

jantung berkaitan erat dengan fungsi jantung untuk memompa darah ke

seluruh tubuh.

Macam-macam sendi

Sendi peluru, memungkinkan gerakan yang bebas hampir ke segala arah,

misalnya sendi antara lengan atas dan bahu.

Sendi engsel, memungkinkan gerakan satu bidang seperti pada engsel

pintu atau jendela, misalnya sendi pada siku dan lutut.

Sendi putar, memungkinkan gerakan memutar, misalnya sendi pada

tulang leher.

Sendi geser, memungkinkan pergeseran antar tulang, misalnya sendi

yang terdapat pada tulang belakang.

Sendi pelana, memungkinkan gerakan memutar dan melengkung,

misalnya sendi pada ibu jari.