kerajaan banten

33
Kerajaan Banten 1. Letak Kerajaan Banten 2. Kehidupan Politik Kerajaan Banten 3. Puncak Kejayaan 4. Sistem Ekonomi 5. Sistem Sosial 6. Kehidupan Budaya Kesultanan Banten 7. Faktor kemajuan 8. Faktor kemunduran 9. Peninggalan kerajaan Banten

Upload: oky-wahyu

Post on 19-Jul-2015

2.940 views

Category:

Social Media


15 download

TRANSCRIPT

Kerajaan Banten

1. Letak Kerajaan Banten

2. Kehidupan Politik Kerajaan Banten

3. Puncak Kejayaan

4. Sistem Ekonomi

5. Sistem Sosial

6. Kehidupan Budaya Kesultanan Banten

7. Faktor kemajuan

8. Faktor kemunduran

9. Peninggalan kerajaan Banten

1. Letak Kerajaan Banten

Secara geografis, Kerajaan Banten terletak dipropinsi Banten. Wilayah kekuasaan Banten meliputibagian barat Pulau Jawa, seluruh wilayah Lampung, dansebagian wilayah selatan Jawa Barat. Situs peninggalanKerajaan Banten tersebar di beberapa kota sepertiTangerang, Serang, Cilegon, dan Pandeglang. Padamulanya, wilayah Kesultanan Banten termasuk dalamkekuasaan Kerajaan Sunda.

Dengan posisi yang strategis ini Kerajaan Bantenberkembang menjadi kerajaan besar di Pulau Jawa danbahkan menjadi saingan berat bagi VOC di Batavia.

1. Letak Kerajaan Banten

2. Kehidupan Politik Kerajaan Banten

Banten merupakan daerah kekuasaan Kerajaan Pajajaran. Namun padatahun 1524 wilayah Banten berhasil dikuasai oleh Kerajaan Demak di bawahpimpinan Syarif Hidayatullah. Pada waktu Demak terjadi perebutankekuasaan, Banten melepaskan diri dan tumbuh menjadi kerajaan besar.

Setelah itu, kekuasaan Banten diserahkan kepada Sultan Hasanudin, putra Syarif Hidayatullah. Sultan Hasanudin dianggap sebagai peletak dasarKerajaan Banten. Banten semakin maju di bawah pemerintahan Sultan Hasanudin karena didukung oleh faktor-faktor berikut ini:

1. Letak Banten yang strategis terutama setelah Malaka jatuh ke tanganPortugis, Banten menjadi bandar utama karena dilalui jalur perdaganganlaut.

2. Banten menghasilkan rempah-rempah lada yang menjadi perdaganganutama bangsa Eropa menuju Asia.

3. Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahanSultan Ageng Tirtayasa.

2. Kehidupan Politik Kerajaan Banten

Hal-hal yang dilakukan oleh Sultan Ageng Tirtayasa terhadap kemajuanKerajaan Banten adalah sebagai berikut:

1. Memajukan wilayah perdagangan yang berkembang sampai ke bagianselatan Pulau Sumatera dan sebagian wilayah Pulau Kalimantan.

2. Banten dijadikan sebagai tempat perdagangan.3. Memajukan pendidikan dan kebudayaan Islam sehingga banyak murid

yang belajar agama Islam ke Banten.4. Melakukan modernisasi bangunan keraton dengan bantuan arsitektur

Lucas Cardeel. 5. Membangun armada laut untuk melindungi perdagangan.6. Sultan Ageng Tirtayasa merupakan salah satu raja yang gigih menentang

pendudukan VOC di Indonesia. Kekuatan politik dan angkatan perangBanten maju pesat di bawah kepemimpinannya.

Namun akhirnya VOC menjalankan politik adu domba antara Sultan Ageng dan putranya, Sultan Haji. Berkat politik adu domba tersebut Sultan Ageng Tirtayasa kemudian berhasil ditangkap dan dipenjarakan di Batavia hingga wafat pada tahun 1629 Masehi.

3. Puncak KejayaanKesultanan Banten merupakan kerajaan maritim dan

mengandalkan perdagangan dalam menopangperekonomiannya. Monopoli atas perdagangan lada di Lampung, menempatkan penguasa Banten sekaligus sebagai pedagang perantaradan Kesultanan Banten berkembang pesat, menjadi salah satu pusatniaga yang penting pada masa itu. Perdagangan laut berkembang keseluruh Nusantara, Banten menjadi kawasan multi-etnis. Dibantu orangInggris, Denmark dan Tionghoa, Banten berdagangdengan Persia, India, Siam, Vietnam, Filipina, Cina dan Jepang

Masa Sultan Ageng Tirtayasa (bertahta 1651-1682) dipandangsebagai masa kejayaan Banten. Di bawah dia, Banten memiliki armada yang mengesankan, dibangun atas contoh Eropa, serta juga telahmengupah orang Eropa bekerja pada Kesultanan Banten. Dalammengamankan jalur pelayarannya Banten juga mengirimkan armada lautnya keSukadana atau Kerajaan Tanjungpura (Kalimantan Barat sekarang) dan menaklukkannya tahun 1661. Pada masa ini Bantenjuga berusaha keluar dari tekanan yang dilakukan VOC, yang sebelumnyatelah melakukan blokade atas kapal-kapal dagang menuju Banten.

3. Puncak KejayaanMasa Kesultanan

– Maulana Hasanuddin atau Pangeran Sabakingkin memerintah pada tahun 1552 – 1570– Maulana Yusuf atau Pangeran Pasareyan memerintah pada tahun 1570 – 1585– Maulana Muhammad atau Pangeran Sedangrana memerintah pada tahun 1585 – 1596– Sultan Abu al-Mafakhir Mahmud Abdulkadir atau Pangeran Ratu memerintah pada tahun

1596 – 1647– Sultan Abu al-Ma’ali Ahmad memerintah pada tahun 1647 – 1651

– Sultan Ageng Tirtayasa atau Sultan Abu al-Fath Abdul Fattah memerintah padatahun 1651-1682

– Sultan Haji atau Sultan Abu Nashar Abdul Qahar memerintah pada tahun 1683 – 1687– Sultan Abu Fadhl Muhammad Yahya memerintah pada tahun 1687 – 1690– Sultan Abul Mahasin Muhammad Zainul Abidin memerintah pada tahun 1690 – 1733– Sultan Abul Fathi Muhammad Syifa Zainul Arifin memerintah pada tahun 1733 – 1747– Ratu Syarifah Fatimah memerintah pada tahun 1747 – 1750– Sultan Arif Zainul Asyiqin al-Qadiri memerintah pada tahun 1753 – 1773– Sultan Abul Mafakhir Muhammad Aliuddin memerintah pada tahun 1773 – 1799– Sultan Abul Fath Muhammad Muhyiddin Zainussalihin memerintah pada tahun 1799 – 1803– Sultan Abul Nashar Muhammad Ishaq Zainulmutaqin memerintah pada tahun 1803 – 1808– Sultan Muhammad bin Muhammad Muhyiddin Zainussalihin memerintah pada tahun 1809 –

1813

4. Sistem Ekonomi

Kehidupan ekonomi kerajaan Banten bertumpu padabidang perdagangan karena memiliki bahan ekspor penting, yaitu lada sebagai daya tarik yang kuat bagi pedagang asing.

Dalam meletakan dasar pembangunan ekonomi Banten, selain di bidang perdagangan untuk daerah pesisir, padakawasan pedalaman pembukaan sawah mulai diperkenalkan. Asumsi ini berkembang karena pada waktu itu di beberapakawasan pedalaman seperti Lebak, perekonomianmasyarakatnya ditopang oleh kegiatan perladangan, sebagaimana penafsiran darinaskah sanghyangsiksakandangkaresian yang menceritakanadanya istilah pahuma(peladang), panggerek (pemburu) dan panyadap (penyadap). Ketiga istilah ini jelas lebih kepadasistem ladang, begitu juga dengan nama peralatanyaseperti kujang, patik, baliung, kored dan sadap.

4. Sistem Ekonomi

Pada masa Sultan Ageng antara 1663 dan 1667 pekerjaanpengairan besar dilakukan untuk mengembangkanpertanian. Antara 30 dan 40 km kanal baru dibangun denganmenggunakan tenaga sebanyak 16 000 orang. Di sepanjang kanal tersebut, antara 30 dan 40 000 ribu hektarsawah baru dan ribuan hektar perkebunan kelapa ditanam. 30000-an petani ditempatkan di atas tanah tersebut, termasuk orang Bugis dan Makasar. Perkebunan tebu, yang didatangkan saudagar Cina pada tahun 1620-an, dikembangkan. Di bawah Sultan Ageng, perkembanganpenduduk Banten meningkat signifikan.

Tak dapat dipungkiri sampai pada tahun 1678, Bantentelah menjadi kota metropolitan, dengan jumlah pendudukdan kekayaan yang dimilikinya menjadikan Banten sebagaisalah satu kota terbesar di dunia pada masa tersebut.

5. Sistem SosialKehidupan sosial rakyat Banten berlandaskan ajaran-

ajaran yang berlaku dalam agama Islam.Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa, kehidupan sosialmasyarakat Banten semakin meningkat dengan pesat karenasultan memperhatikan kesejahteraan rakyatnya.Usaha yang ditempuh oleh Sultan Ageng Tirtayasa adalah menerapkansistem perdagangan bebas dan mengusir VOC dari Batavia.

Menurut catatan sejarah Banten, Sultan Banten termasukketurunan Nabi Muhammad SAW sehingga agama Islam benar-benar menjadi pedoman hidup rakyat. Meskipunagama Islam mempengaruhi sebagian besar kehidupanKesultanan Banten, namun penduduk Banten telahmenjalankan praktek toleransi terhadap keberadaan pemelukagama lain. Hal ini dibuktikan dengan dibangunnya sebuahklenteng di pelabuhan Banten pada tahun 1673.

5. Sistem Sosial

Kerajaan Banten menerapkan sistem timbal balik, Kerajaan akan membina hubungan baik terhadap Negara manapun yang ingin membina hubungan baik denganKerajaan, tapi sebaliknya Kerajaan Banten menerapkan sistemperlawanan terhadap bangsa manapun yang inginmenganggu kedaulatan Kerajaan. Sayangnya ini hanyaberlangsung pada masa Sultan Ageng Tirtayasa saja, karenapada masa kepemimpinan Sultan Haji Kerajaan Banten justrumengalami keruntuhan karena pada masa itu KerajaanBanten berada dibawah naungan Belanda yang inginmenguasai pemerintah dan perekonomian Bantensepeunuhnya. Sejak kematianSultan AgengTirtayasa pemerintahan Kerajaan Banten mengalami banyakkemunduran karena terjadi perebutan tahta dan perangsaudara hingga akhirnya Banten dikuasai oleh Belanda.

6. Kehidupan Budaya Kesultanan Banten

Masyarakat yang berada pada wilayah Kesultanan Banten terdiri dariberagam etnis yang ada di Nusantara, antara lain: Sunda, Jawa, Melayu, Bugis, Makassar, dan Bali. Beragam suku tersebut memberi pengaruhterhadap perkembangan budaya di Banten dengan tetap berdasarkanaturan agama Islam. Pengaruh budaya Asia lain didapatkan dari migrasipenduduk Cina akibat perang Fujian tahun 1676, serta keberadaanpedagang India dan Arab yang berinteraksi dengan masyarakat setempat.

Hasil peninggalan kebudayaan yang bersifat materi dari KerajaanBanten berupa bangunan-bangunan yang bentuk dan ukirannyamendapatkan pengaruh dari kebudayaan Islam. Contoh dari peninggalantersebut bisa kita lihat pada adanya pembangunan masjid yang pada masa Kesultanan Banten, masjid dijadikan sebagai tempat untuk melaksanakanibadah. Selain masjid hasil peninggalan kebudayaan berupa materi berupahasil karya sastra berupa nyanyian-nyanyian bernada islami, teknikmembaca Al-quran, serta hikayat mengenai cerita-cerita bertema islam. Selain peninggalan satra juga terdapat bangunan peninggalan istana padamasa Kesultanan Banten. Bangunan-bangunan tersebut adalah peninggalanmateri yang bercorak islam karena dibangun pada masa kekusaan KerajaanBanten yang bercorak islam.

6. Kehidupan Budaya Kesultanan Banten

Dalam bidang seni bangunan Bantenmeninggalkan seni bangunan Masjid AgungBanten yang dibangun pada abad ke-16. Selainitu, Kerajaan Banten memiliki bangunan istanadan bangunan gapura pada Istana Kaibon yang dibangun oleh Jan Lucas Cardeel, seorangBelanda yang telah memeluk agama Islam. Sejumlah peninggalan bersejarah di Banten saatini dikembangkan menjadi tempat wisata sejarahyang banyak menarik kunjungan wisatawan daridalam dan luar negeri.

7. Faktor kemajuan

Beberapa faktor penyebab kemajuaankerajaan ini adalah :

1. Letaknya sangat strategis, yaitu di SelatSunda,

2. Pelabuhan kerajaan Banten memenuhipersyaratan yang baik,

3. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis.

8. Faktor kemunduran

Beberapa faktor penyebab kemundurankerajaan ini adalah :

1. Mangkatnya Raja Besar Banten MaulanaYusuf dan tidak ada yang menggantikannya,

2. Perang saudara antara saudara MaulanaYusuf dengan pembesar Kerajaan Banten.

9. Peninggalan kerajaan Banten

Di Banten Lama dan sekitarnya kini masih terdapatbeberapa peninggalan kepurbakalaan yang berasal darizaman kerajaan Islam Banten (abad XVI – XVIII)

Peninggalan tersebut ada yang masih utuh namunbanyak yang tinggal reruntuhannya saja bahkan tidaksedikit yang berupa fragmen-fragmen kecil. Peninggalan berupa artefak –artefak kecil yang dikumpulkan dalam penelitian dan penggaliankepurbakalaan kini telah disimpan di Museum SitusKepurbakalaan yang terletak di halaman depan bekasKeraton Surosowan.

9. Peninggalan kerajaan Banten

Komplek Keraton Surosowan

9. Peninggalan kerajaan Banten

Komplek Mesjid Agung

9. Peninggalan kerajaan Banten

Meriam Ki Amuk

9. Peninggalan kerajaan Banten

Mesjid Pacinan Tinggi

9. Peninggalan kerajaan Banten

Komplek Keraton Kaibon

9. Peninggalan kerajaan Banten

Mesjid Koja

9. Peninggalan kerajaan Banten

Kerkhof

9. Peninggalan kerajaan Banten

Benteng Spelwijk

9. Peninggalan kerajaan Banten

Klenteng Cina

9. Peninggalan kerajaan Banten

Watu Gilang

9. Peninggalan kerajaan Banten

Makam Kerabat Sultan

9. Peninggalan kerajaan Banten

Mesjid Agung Kenari

9. Peninggalan kerajaan Banten

Benda-benda purbakala di Museum Banten

9. Peninggalan kerajaan Banten

Pelabuhan Karangantu

9. Peninggalan kerajaan Banten

Tasikardi

9. Peninggalan kerajaan Banten

Sumber

http://isra28blog.blogspot.com/2013/12/letak-kehidupan-politik-ekonomi-sosial.html

https://ganepm2k.wordpress.com/2013/11/11/makalah-kerajaan-banten/

http://ridwanaz.com/umum/sejarah/sejarah-kerajaan-banten-beserta-kehidupan-politik-sosial-dan-budaya/

Dan-berbagai-web-lain.