keracunan sianida

51
PROBLEM BASED LEARNING Blok 30 Ilmu Kedokteran Forensik Makalah Mandiri PBL 2 Pemeriksaan Korban Keracunan Sianida Nur Atikah Azmi 10-2008-306 Kelompok C3 Dr Martina

Upload: esaa-felicia

Post on 02-Feb-2016

47 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Keracunan Sianida

TRANSCRIPT

Page 1: Keracunan Sianida

PROBLEM BASED LEARNING

Blok 30

Ilmu Kedokteran Forensik

Makalah Mandiri PBL 2

Pemeriksaan Korban Keracunan Sianida

Nur Atikah Azmi

10-2008-306

Kelompok C3

Dr Martina

Universitas Kristen Krida Wacana

Jakarta ,2012

Page 2: Keracunan Sianida

PENDAHULUAN

Toksikologi adalah ilmu yang memepelajari sumber ,sifat serta khasiat racun ,gejala-gejala dan

pengobatan pada keracunan ,serta kelainan yang didapatkan pada korban yang meninggal .Racun

pula ialah zat yang bekerja pada tubuh secara kimiawi dan fisiologik yang dalam dosis toksik

akan menyebabkan gangguan kesehatan atau mengakibatkan kematian .Berdasarkan

sumber ,dapat dibagikan menjadi racun yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti

kurare ,kokain ,opium dari papaver somniferum ,aflatoksin dari aspergilus niger .Ada juga racun

yang berasal dari hewan seperti toksin ular/laba-laba/hewan laut .Racun dari mineral didapatkan

dari arsen dan timah hitam .Racun dari sumber sintetik pula datangnya dari heroin .

Pembagian racun berdasarkan organ tubuh yang dipengaruhi misalnya racun yang bersifat

hepatotoksik dan nefrotoksik .Berdasarkan tempat di mana racun berada ,dapat dibagi menjadi

racun yang terdapat di alam bebas ,misalnya gas racun di alam .Yang kedua ,racun di rumah

tangga misalnya detergen ,desinfektan ,insektisida ,cleaners (pembersih) .Yang ketiga ,racun

dalam pertanian ,misalnya insektisida ,herbisida dan pestisida .Yang keempat ,racun yang

digunakan dalam industry dan laboratorium ,misalnya asam dan basa kuat ,logam berat .Yang

kelima ,racun dalam makanan ,misalnya CN dalam singkong ,toksin botulinus ,bahan

pengawet ,zat aditif serta yang keenam ,racun dalam bentuk obat misalnya hipnotik ,sedative dan

lain-lain .

Faktor-faktor yang mempengaruhi keracunan adalah seperti berikut :

a) cara masuk

b) umur

c) kondisi tubuh

d) kebiasaan

e) idiosinkrasi dan alergi

f) waktu pemberian

Diagnosa keracunan didasarkan atas adanya tanda dan gejala yang sesuai dengan racun penyebab

.Dengan analisis kimiawi dapat dibuktikan adanya racun pada sisa barang bukti .Yang terpenting

pada penegakan diagnosis keracunan adalah dapat ditemukan racun/sisa racun dalam

tubuh/cairan tubuh korban ,jika racun menjalar secara sistemik serta terdapatnya kelainan pada

Page 3: Keracunan Sianida

tubuh korban ,baik secara makroskopik maupun mikroskopik yang sesuai dengan racun

penyebab .Di samping itu ,harus benar-benar dipastikan korban ada kontak dengan racun .Yang

perlu diperhatikan untuk pemeriksaan korban keracunan ialah keterangan tentang racun apa kira-

kira yang merupakan penyebabnya .

Sianida,CN merupakan racun yang sangat toksik ,karena garam sianida dalam takaran kecil

sudah cukup untuk menimbulkan kematian pada seseorang dengan cepat seperti bunuh diri yang

dilakukan oleh beberapa tokoh nazi .Kematian akibat keracunan CN umumnya terjadi pada kasus

bunuh diri dan pembunuhan .Tetapi mungkin pula terjadi akibat kecelakaan di

laboratorium ,pada penyemprotan (fumigasi) dalam pertanian dan penyemprotan di gudang-

gudang kapal .

Garam sianida cepat diabsorbsi melalui saluran pencernaan .Cyanogen dan uap HCN diabsorbsi

melalui pernapasan ,HCN cair akan cepat diabsorbsi melalui kulit tetapi gas HCN

lambat .Sedangkan nitril organic (iminodipropilnitril ,glikonitril ,asetonitril) cepat diserap

melalui kulit .CN dapat masuk ke tubuh lewat mulut ,inhalasi dan kulit .

SKENARIO PBL 2

Suatu hari anda didatangi penyidik dan diminta untuk membantu mereka dalam memeriksa suatu

tempat kejadian perkara (TKP) .Menurut penyidik ,TKP adalah sebuah rumah yang cukup besar milik

seorang pengusaha dan istrinya ditemukan meninggal dunia di dalam kamarnya yang terkunci di dalam

.Anaknya yang pertama kali mencurigai hal itu (pukul 8.00) karena si ayah yang biasanya bagun untuk

lari pagi ,hari ini belum keluar dari kamarnya .Ia bersama dengan pak ketua RT melaporkannya kepada

polisi .

Penyidik telah membuka kamar tersebut dan menemukan kedua orang tersebut tiduran di tempat

tidurnya dan dalam keadaan mati .Tidak ada tanda-tanda perkelahian di ruang tersebut ,segalanya

masih tertata rapi sebagaimana biasa ,tutur anaknya .Dari pengamatan sementara tidak ditemukan

luka-luka pada kedua mayat dan tidak ada barang yang hilang .Salah seorang penyidik ditelpon oleh

petugas asuransi bahawa ia telah dihubungi oleh anak si pengusaha berkaitan kemungkinan klaim

asuransi jiwa pengusaha tersebut

Page 4: Keracunan Sianida

Langkah 1 : Identifikasi Istilah yang Tidak Diketahui

Tidak ada

Langkah 2 : Rumusan Masalah

Pasangan suami isteri yang ditemukan meninggal dunia di dalam kamar terkunci tanpa tanda-

tanda kekerasan .

Langkah 3 : Analisis Masalah

SKENARIO KELOMPOK C3

Tuan Hartawan (63 tahun) merupakan seorang pengusaha sukses. Beliau dan Istrinya (59

tahun) ditemukan meninggal dunia di dalam kamarnya yang terkunci dari dalam. Setelah

ditelusuri, mereka memiliki kebiasaan minum air mineral pada malam hari sebelum tidur.

Anaknya yang pertama kali mengetahui hal ini (pukul 08.00) karena ayahnya biasanya bangun

Pasangan suami isteri meninggal dunia

dalam kamar terkunci tanpa tanda-tanda

1.Aspek Hukum dan Medikolegal

3. Pemeriksaan

4. Tanatologi

5. Toksikologi

2. Riwayat Medis

6. Visum et Repertum

7. Interpretasi temuan

8. Asuransi Jiwa

Page 5: Keracunan Sianida

pagi untuk lari pagi belum keluar kamar. Ia dengan polisi segera melapor kepada polisi. Polisi

dan dokter forensik tiba di rumah pada pukul 09.00. salah satu penyidik ditelpon oleh petugas

asuransi bahwa ia dihubungi oleh anak si pengusaha berkaitan dengan kemungkinan klaim

asuransi jiwa pengusaha tersebut.

Pada punggung terdapat lebam mayat berwarna merah terang dan tidak menghilang pada

penekanan, tidak ada tanda-tanda kekerasan. Pada TKP ditemukan gelas yang berisi sedikit air di

samping tempat tidur.

1.0 ASPEK HUKUM DAN MEDIKOLEGAL

1.1 ASPEK HUKUM

Barang bukti dan penyitaan

Pasal 39 KUHAP

Yang dapat dikenakan penyitaan adalah:

a. Benda atau tagihan tersangka atau terdakwa yang seluruh atau sebagian diduga diperoleh

dari tindak pidana atau sebagai hasil dari tindak pidana.

b. Benda yang telah dipergunakan secara langsung untuk melakukan tindak pidana untuk

mempersiapkannya.

c. Benda yang dipergunakan untuk menghalangi penyidikan tindak pidana.

d. Benda khusus dibuat atau diperuntukkan melakukan tindak pidana.

e. Benda lain yang mempunyai hubungan langsung dengan tindak pidana yang dilakukan.1

Pasal 133 KUHAP

1. Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka,

keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia

berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman

atau dokter atau ahli lainnya.

Page 6: Keracunan Sianida

2. Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara

tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau

pemeriksaan mayat atau pemeriksaan bedah mayat.

3. Mayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada rumah sakit

harus diperlakukan secara baik dengan penuh penghormatan terhadap mayat tersebut dan

diberi label yang memuat identitas mayat, dilakukan dengan diberi cap jabatan yang

dilekatkan pada ibu jari kaki atau bagian lain badan mayat.1

Adapun yang termasuk dalam kategori penyidik menurut KUHAP pasal 6 ayat (1) PP 27 tahun

1983 pasal 2 ayat (1) adalah pejabat Polisi Negara RI yang diberi wewenang khusus oleh undang

– undang dengan pangkat serendah – rendahnya Pembantu Letnan Dua, sedangkan penyidik

pembantu berpangkat serendah – rendahnya Sersan Dua dalam PP yang sama disebutkan bahwa

bila penyidik tersebut adalah pegawai negeri sipil, maka kepangkatannya adalah serendah –

rendahnya golongan II/b untuk penyidik dan II/a untuk penyidik pembantu. Bila disuatu

kepolisian sector tidak ada pejabat penyidik seperti diatas, maka Kepala Kepolisian sector yang

berpangkat Bintara dibawah pembantu letnan dua dikategorikan pula sebagai penyidik karena

jabatannya ( PP 27 th 1983 pasal 2 ayat(2)

Pasal 134 KUHAP

1. Dalam hal sangat diperlukan dimana untuk keperluan pembuktian bedah mayat tidak

mungkin lagi dihindari, penyidik wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada keluarga

korban

2. Dalam hal keluarga keberatan, penyidik wajib menrangkan sejelas – jelasnya tentang

maksud dan tujuan perlu dilakukannya pembedahan tersebut.

3. Apabila dalam waktu dua hari tidak ada tanggapan apapun dari keluarga atau pihak yang

perlu diberitahu tidak ditemukan, penyidik segera melaksanakan ketentuan sebagaimana

dimaksud dalam pasal 133 ayat (3) undang – undang ini.1

Pasal 179 KUHAP

1. Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran kehakiman atau dokter

atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan.

2. Semua ketentuan tersebut diatas untuk saksi berlaku juga bagi mereka yang memberikan

keterangan ahli, dengan ketentuan bahwa mereka mengucapkan sumpah atau janji akan

Page 7: Keracunan Sianida

memberikan keterangan yang sebaik-baiknya dan sebenar – benarnya menurut

pengetahuan dalam bidang keahlianya.1

Penangkapan dan Penahanan

Pasal 17 KUHAP

Perintah penangkapan dilakukan terhadap seseorang yang diduga keras melakukan tindak pidana

berdasarkan bukti permulaan yang cukup.

Pasal 19 KUHAP

1)Penangkapan sebagaimana dimaksud dalam pasal 17, dapat dilakukan untuk paling lama satu

hari.

2)Terhadap tersangka pelaku pelanggaran tidak diadakan penangkapan kecuali dalam hal ia telah

dipanggil .1

1.2 MEDIKOLEGAL

Bentuk Bantuan Dokter Bagi Peradilan dan Manfaatnya

Pasal 183 KUHAP

Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-

kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-

benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya.1

Pasal 184 KUHAP

(1) Alat bukti yang sah ialah

a. keterangan saksi

b. keterangan ahli

c. surat

d. petunjuk

e. keterangan terdakwa.

(2) Hal yang secara umum sudah diketahui tidak perlu dibuktikan.1

Pasal 185 KUHAP

1) Keterangan saksi sebagai alat bukti ialah apa yang saksi nyatakan di sidang pengadilan

Page 8: Keracunan Sianida

2) Keterangan seorang saksi saja tidak cukup untuk membuktikan bahwa terdakwa bersalah

terhadap perbuatan yang didakwakan kepadanya

3) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak berlaku apabila disertai dengan suatu

alat bukti yang sah lainnya.

4) Keterangan beberapa saksi yang berdiri sendiri-sendiri tentang suatu kejadian atau keadaan

dapat digunakan sebagai suatu alat bukti yang sah apabila keterangan saksi itu

ada .hubungannya satu dengan yang lain sedemikian rupa, sehingga dapat membenarkan

adanya suatu kejadian atau keadaan tertentu.

5) Baik pendapat maupun rekaan, yang diperoleh dari hasil pemikiran saja, bukan merupakan

keterangan saksi.

6) Dalam menilai kebenaran keterangan seorang saksi, hakim harus dengan sungguh-sungguh

memperhatikan

a. persesuaian antara keterangan saksi satu dengan yang lain

b. persesuaian antara keterangan saksi dengan alat bukti lain

c. alasan yang mungkin dipergunakan oleh saksi untuk memberi keterangan yang tertentu

d. cara hidup dan kesusilaan saksi serta segala sesuatu yang pada umumnya dapat

mempengaruhi dapat tidaknya keterangan itu dipercaya.

7) Keterangan dari saksi yang tidak disumpah meskipun sesuai satu dengan yang lain tidak

merupakan alat bukti namun apabila keterangan itu sesuai dengan keterangan dari saksi yang

disumpah dapat dipergunakan sebagai tambahan alat bukti sah yang lain.1

Pasal 186 KUHAP

Keterangan ahli ialah apa yang seorang ahli nyatakan di sidang pengadilan.

Penjelasan : Keterangan ahli ini dapat juga sudah diberikan pada waktu pemeriksaan oleh

penyidik atau penuntut umum yang dituangkan dalam suatu bentuk laporan dan dibuat dengan

mengingat sumpah di waktu ia menerima jabatan atau pekerjaan.1

Pasal 187 KUHAP

Surat sebagaimana tersebut pada Pasal 184 ayat (1) huruf c, dibuat atas sumpah jabatan atau

dikuatkan dengan sumpah, adalah:

a. berita acara dan surat lain dalam bentuk resmi yang dibuat oleh pejabat umum yang

berwenang atau yang dibuat di hadapannya, yang memuat keterangan tentang kejadian

Page 9: Keracunan Sianida

atau keadaan yang didengar, dilihat atau yang dialaminya sendiri, disertai dengan alasan

yang jelas dan tegas tentang keterangannya itu

b. surat yang dibuat menurut ketentuan peraturan perundang-undangan atau surat yang

dibuat oleh pejabat mengenal hal yang termasuk dalam tata laksana yang menjadi

tanggung jawabnya dan yang diperuntukkan bagi pembuktian sesuatu hal atau sesuatu

keadaan

c. surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan keahliannya

mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang diminta secara resmi dan padanya

d. surat lain yang hanya dapat berlaku jika ada hubungannya dengan isi dari alat

pembuktian yang lain.1

Pasal 65 KUHAP

Tersangka atau terdakwa berhak untuk mengusahakan diri mengajukan saksi dan atau seseorang

yang memiliki keahlian khusus guna memberikan keterangan yang menguntungkan bagi

dirinya.1

Pasal 66 KUHAP

Tersangka atau terdakwa tidak dibebani kewajiban pembuktian.1

Pasal 180 KUHAP

(1) Dalam hal diperlukan untuk menjernihkan duduknya persoalan yang timbul di sidang

pengadilan, hakim ketua sidang dapat minta keterangan ahli dan dapat pula minta agar

diajukan bahan baru oleh yang berkepentingan.

(2) Dalam hal timbul keberatan yang beralasan dari terdakwa atau penasihat hukum terhadap

hasil keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hakim memerintahkan agar hal

itu dilakukan penelitian ulang.

(3) Hakim karena jabatannya dapat memerintahkan untuk dilakukan penelitian ulang

sebagaimana tersebut pada ayat (2).

(4) Penelitian ulang sebagaimana tersebut pada ayat (2) dan ayat (3) dilakukan oleh instansi

semula dengan komposisi personil yang berbeda dan instansi lain yang mempunyai

wewenang untuk itu.1

Page 10: Keracunan Sianida

Rahasia Jabatan dan Pembuatan SKA / Visum et Repertum

Peraturan Pemerintah No 26 Tahun 1960 tentang lafal sumpah dokter

"Saya bersumpah/berjanji bahwa: Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan

perikekemanusiaan;

Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang berhormat dan bersusila, sesuai dengan

martabat pekerjaan saya;

Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran;

Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan karena

keilmuan saya sebagai Dokter.” … dst.1

2.0 RIWAYAT MEDISRiwayat medis penting diambil tahu dalam menentukan sebab kematian .Pertanyaan atau

alloanamnesis bisa dijalankan ke atas orang-orang terdekat si mati seperti orang tuanya ,anak-

anak ,kakak adik ,suami atau isteri ,saudara-mara terdekat serta saksi yang berada di tempat

kejadian .Antara anamnesis umum yang bisa dipertanyakan adalah riwayat penyakit sekarang

(RPS) si korban ,riwayat penyakit dahulu (RPD) ,riwayat pengambilan obat-obatan ,riwayat

perawatan di rumah sakit .Atau jika tiada orang terdekat yang bisa dipertanyakan ,kita bisa

melakukan pertanyaan riwayat penyakit dan pengobatan kepada RS tempat korban pernah

dirawat sebelum ini.2

Jika berada di tempat kejadian ,kita harus mengumpulkan keterangan sebanyak mungkin tentang

saat kematian ,kapan terkahir kali ditemukan dalam keadaan sehat ,sebelum kejadian ini apakah

ia sehat-sehat saja .Berapa lama gejala timbul setelah makan/minum terakhir ,dan apa gejala-

gejalanya .Bila sebelumnya sudah sakit ,apa penyakitnya ,obat-obat apa yang diberikan dan

berapa banyak ,juga ditanyakan apakah apotik memberikan obat yang sesuai .Obat yang tersisa

dihitung jumlahnya .Terus ,dipertanyakan bagaimana keadaan emosi korban tersebut sebelumnya

Page 11: Keracunan Sianida

dan apak pekerjaan korban ,sebab mungkin saja racun diambil dari tempat ia bekerja atau

mengalami industrial poisoning .2

Hasil dari anamnesis skenario ini , ,ternyata setelah dianamnesis anak si mati ,mereka pengidap

hipertensi ,dan pada riwayat pengobatan ,obat yang dikonsumsi ialah captopril .Ayahnya

mempunyai kebiasaan olahraga yaitu suka lari pagi mulai pukul 8.00 pagi .Kedua orang tua si

anak juga sering masuk tidur sekitar pukul 10.00 malam .Mereka akan minum air putih sebelum

tidur dan mengkonsumsi obat captopril .Kejadian disadari oleh si anak pada jam 8.00 pagi karena

ayahnya tidak bangun untuk lari pagi .

3.0 PEMERIKSAAN

3.1 Pemeriksaan Tempat Kejadian Perkara (TKP)

Pemeriksaan di TKP penting untuk membantu penentuan penyebab kematian dan menentukan

cara kematian .Pemeriksaan harus ditujukan untuk menjelaskan apakah mungkin orang itu mati

akibat keracunan ,misalnya dengan memeriksa obat ,apakah ada sisa obat atau

pembungkusnya .Bila terdapat muntahan ,apakah berbau fosfor (bau bawang putih) ,bagaimana

sifat muntahan ,dan warna muntahan .Dilihat apakah terdapat gelas atau alat minum lain ,atau

ada surat perpisahan /peninggalan jika merupakan kasus bunuh diri .2,3

Terus ,dilakukan pengumpulan barang bukti .Kumpulkan obat-obatan dan

pembungkusnya .Muntahan harus diambil dengan kertas saring dan disimpan dalam

toples .periksa adanya etiket dari apotik dan jangan lupa untuk memeriksa tempat sampah .Pada

pemeriksaan luar ,yang harus dilakukan adalah mengenalpasti bau sekeliling ,melakukan

penekanan dada mayat dan menentukan apakah ada bau-bau yang tidak biasa keluar dari hidung

atau mulut .Terus dilihat dan dicatat pakaian ,lebam mayat ,adanya kelainan di tempat masuknya

racun ,perubahan kulit ,kuku ,rambut dan sklera .2,3

Page 12: Keracunan Sianida

Pemeriksaan pada skenario

Hasil dari anamnesis anak kedua korban ,beliau mula menyedari saat kejadian apabila

sadar ayahnya tidak bangun pada pukul 8.00 pagi untuk lari pagi .Ini berarti ,si suami adalah

seseorang yang sangat menjaga kesehatannya .Apabila ditanya kebiasaan kedua orang tuanya

setiap hari ,beliau mengatakan kedua orang tuanya sering masuk tidur sekitar pukul 10

malam .Dan sebelum tidur ,orang tuanya akan mengkonsumsi obat anti-hipertensi yaitu captopril

karena mereka pengidap hipertensi dan minum air putih .Setelah si anak melaporkan kejadian

kepada ketua RT ,dokter dan polisi datang ke rumah pada pukul 9.00 pagi .Pada kasus ini ,dapat

diduga ,ianya satu cara kematian yang tidak wajar .

Pada skenario keracunan sianida ini ,posisi kedua mayat ditemui berbaring di atas tempat

tidur .Di mana posisi tangan si suami memegang leher dan istrinya pula memegang tangan

suaminya .Di samping tempat tidur ,ditemukan adanya dua gelas berisi air putih yang sudah

tinggal separuh menandakan kedua korban ada meminumnya sebelum meninggal dunia.Di dalam

kamar itu juga terdapat dispenser air yang merupakan sumber air minum kedua korban sebelum

tidur .Perlu dilakukan pemeriksaan toksikologi pada gelas dan dispenser air untuk mengetahui

jika ada zat atau bahan racun kimiawi .Kamar terkunci dari dalam saat dipertanyakan kepada

anak korban .Ini berarti ,kejadian ini terjadi saat kedua-duanya lagi tidur dan terbangun akibat

gejala keracunan .

Di lantai ,tepi dari tempat tidur ,ditemukan muntahan berwarna putih kekuningan .Untuk

itu ,perlu diambil sampel muntahannya untuk pemeriksaan lanjut .Juga dicium bau muntahan

tersebut ,di mana pada keracunan sianida ini ,terbau amandel .Selain itu ditemukan obat anti

hipertensi di samping tempat tidur korban ,di mana mungkin korban mengkonsumsi obat

bersama air putih sebelum tidur .Perlu dicatat nama obatnya, indikasi obat , jumlah obat yang

tersisa, efek yang mungkin dapat ditimbulkan pada pemakaian obat tersebut, untuk mengetahui

apakah ada kemungkinan korban meninggal akibat konsumsi obat-obat tersebut.

Mayat dan benda bukti biologis/ medis, termasuk obat atau racun, dikirimkan ke instalasi

kedokteran forensik atau ke RS umum setempat untuk pemeriksaan lanjutan. Apabila tidak

tersedia sarana pemeriksaan labolatorium forensik, benda bukti dapat dikirim ke laboratorium

Page 13: Keracunan Sianida

kepolisian atau ke bagian kedokteran forensik. Benda bukti bukan biologis dapat langsung

dikirim ke laboratorium kriminal/ forensik kepolisisan daerah setempat.

4.0 TANATOLOGI

4.1 Pemeriksaan Luar Jenazah

Untuk skenario keracunan sianida ini ,yakni pada pemeriksaan luar jenazah ,tercium bau

amandel yang patognomonik untuk keracunan CN ,tercium dengan cara menekan dada mayat

sehingga akan keluar gas dari mulut dan hidung .Bau tersebut harus cepat dapat ditentukan

karena indra pencium kita cepat teradaptasi sehingga tidak dapat membaui bau khas tersebut .

Sianosis terjadi pada bibir dan wajah ,busa keluar dari mulut dan lebam mayat berwarna merah

terang karena darah vena kaya akan oksi-Hb . Posisi tangan kanan mayat laki-laki memegang

dada, sedangkan pada mayat perempuan ditemukan tangan kanan memegang tangan kiri mayat

laki-laki. Pada mayat perempuan terjadi cadaveric spasme pada tangan kanan. Terus ,terjadi

penurunan suhu pada kedua mayat dengan suhu mayat 20oC. Tidak ditemukan tanda kekerasan

pada kedua mayat. Terjadi perubahan pada mata kedua mayat yaitu kornea mata menjadi keruh,

tepi retina dan batas diskus akan sangat kabur. Masih belum terjadi pembusukan pada kedua

mayat .2,3

Page 14: Keracunan Sianida

4.2 Pemeriksaan Dalam Bedah Jenazah

Tercium bau amandel yang khas waktu membuka rongga dada ,perut dan otak serta lambung

(bila racun melalui mulut) .Darah ,otot dan penampang organ tubuh dapat berwarna merah terang

.Selanjutnya ,hanya ditemukan tanda-tanda asfiksia pada organ –organ tubuh .

Pada korban yang menelan garam alkali sianida ,dapat ditemukan kelainan pada mukosa

lambung beupa korosi dan berwarna merah kecoklatan karena terbentuk hematin alkali dan pada

perabaan mukosa licin seperti sabun .Korosi dapat mengakibatkan perforasi lambung yang dapat

terjadi antemortal atau postmortal .2,3

5.0 TOKSIKOLOGI

5.1 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium harus dilakukan dan diperhatikan jika ada kemungkinan terjadinya

keracunan sianida.Di mana dapat dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan seperti di bawah ini:

a. Uji kertas saring

Kertas saring dicelupkan ke dalam larutan asam pikrat jenuh, biarkan hingga menjadi

lembab. Teteskan satu tetes isi lambung atau darah korban, diamkan sampai agak mengering,

kemudian teteskan Na2CO3 10% 1 tetes. Uji (+ve) bila terbentuk warna ungu.

Kertas saring dicelupkan ke dalam larutan HJO3 1%, kemudian ke dalam larutan kanji

1% dan dikeringkan. Setelah itu kertas saring dipotong-potong seperti kertas lakmus. Caranya

dengan membasahi kertas dengan ludah di bawah lidah. Uji positif bila warna berubah menjadi

warna iru. Hasil uji berwarna biru muda meragukan sedangkan bila warna tidak berubah (merah

muda) berarti tidak terdapat keracunan.2,3

Page 15: Keracunan Sianida

Kertas saring dicelupkan dalam larutan KCl, dikeringkan dan dipotong-potong kecil.

Kertas tersebut dicelupkan ke dalam darah korban, bila positif maka warna akan beubah menjadi

merah ternag karena terbentuk sianmethemoglobin.

b. Reaksi Schonbein-Pagenstencher (Reaksi Guajacol)

Masukkan 50 mg isi lambung/ jaringam ke dalam botol Erlenmeyer. Kertas saring

(panjang 3-4 cm, lebar 1-2 cm) dicelupkan ke dalam larutan guajacol 10% dalam alkohol,

keringkan. Lalu celupkan ke dalam larutan 0,1% CuSO4 dalam air dan kertas saring

digantungkan diatas jaringan dalam botol. Bila isi lambung alkals, ditambahkan asam tetrat yang

dipakai untuk mengasamkan, agar KCN mudah terurai. Botol tersebut dihangatkan. Bila hasil

reaksi positif, akan terbentuk warna biru hijau pada kertas saring. Reaksi ini tidak spesifik, hasil

positif semu didapatkan bila isi lambung mengandung klorin, nitrogen oksida atau ozon,

sehingga reaksi ini hanya untuk skrining.2,3

c. Reaksi Prussian Blue (Biru Berlin)

Isi lambung/jaringan didestilasi dengan destilatro. 5 ml destilat + 1 ml NaOH 50% + 3

tetes FeSO4 10% rp + 3 tetes FeCl3 5%, panaskan sampai hampir mendidih, lalu dinginkan dan

tambahkan HCl pekat tetes demi tetes samapi terbentuk endapan Fe(OH)3, teruskan sampai

endapan larut kembali dan berbentuk biru berlin.2,3

d. Cara Gettler Goldbaum

Dengan menggunakan 2 buah piringan dan diantara kedua piringan dijepitkan kertas

saring Whatman No.50 yang digunting sebesar flange. Kertas saring dicelupkan ke dalam larutan

FeSO4 10% rp selama 5 menit, keringkan lalu celupkan ke dalam larutan NaOH 20% selama

beberapa detik. Letakan dan jepitkan kertas saring diantara kedua flange. Panaskan bahan dan

salurkan uap yang terbentuk hingga melewati kertas saring reagensia antara ke dua flange. Hasil

positif bila terjadi perubahan warna pada kertas saring menjadi biru.2,3

Page 16: Keracunan Sianida

6.0 VISUM ET REPERTUM1. Visum et Repertum mayat Laki-Laki 4

Bagian Ilmu Kedokteran Forensik

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jalan Terusan Arjuna No.6 Jakarta 11510

Nomor : 4567-SK III/3456/2-12 Jakarta, 4 Januari

2012

Lamp : Satu sampul tersegel---------------------------------------------------------------------------

Perihal: Hasil Pemeriksaan Pembedahan atas jenazah Tn. Hartawan----------------------------

Projustitia

Visum Et Repertum

Yang bertanda tangan di bawah ini, Cetiga, dokter ahli kedokteran forensik pada Bagian

Ilmu Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta,

menerangkan bahwa atas permintaan tertulis dari Kepolisian Resort Polisi Jakarta Barat No. Pol:

B/678/VR/XII/12/Serse tertanggal 4 Januari 2012, maka pada tanggal empat januari dua ribu dua

belas, pukul sembilan Waktu Indonesia bagian Barat, bertempat di ruang bedah jenazah Bagian

Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana telah melakukan pemeriksaan

atas jenazah yang menurut surat permintaan tersebut adalah:

Nama : Tn. Hartawan--------------------------------------------------------------------

Jenis kelamin : Laki-laki-------------------------------------------------------------------------

Umur : 63 tahun-------------------------------------------------------------------------

Kebangsaan : Indonesia------------------------------------------------------------------------

Page 17: Keracunan Sianida

Agama : Kristen---------------------------------------------------------------------------

Pekerjaan : Pengusaha-----------------------------------------------------------------------

Alamat : Jalan Tanjung Duren Raya No 112, Jakarta Barat-------------------------

Hasil Pemeriksaan

I. Pemeriksaan Luar

1. Mayat tidak diberi label, tidak ditutup, dan tidak dibungkus.------------------------------.

2. Mayat berpakaian sebagai berikut:--------------------------------------------------------------

a. Baju dan celana piyama lengan panjang berwarna putih bergaris-garis warna biru,

ukuran L dengan satu buah saku pada bagian dada kiri, yang kosong.----------------

b. Celana dalam dari kaus warna putih, merek Calvin Klein, ukuran XL.---------------

3. Tidak ditemukan perhiasan pada tubuh korban.-----------------------------------------------

4. Kaku mayat terdapat pada seluruh tubuh, sukar dilawan. Lebam mayat terdapat di daerah

punggung, berwarna merah terang, tidak pucat bila ditekan. Terjadi penurunan suhu

tubuh mayat menjadi 20oC, dan ditemukan sianosis pada wajah dan bibir. Tidak ada

tanda- tanda pembusukan, adiposera dan mumifikasi.-----------------------------------

5. Mayat adalah seorang laki-laki bangsa Indonesia, umur 63 tahun, kulit berwarna putih,

gizi baik, panjang badan seratus tujuh puluh sentimeter dan berat badan tujuh puluh lima

kilogram.------------------------------------------------------------------------------

6. Rambut kepala berwarna hitam sedikit beruban dengan panjang 5 cm. Alis berwarna

hitam sedikit beruban dengan panjang 4 cm.--------------------------------------------------

7. Kelopak mata terbuka 1 cm. kornea mata menjadi keruh, tepi retina dan batas diskus akan

sangat kabur.---------------------------------------------------------------------------------

8. Hidung mancung. Kedua daun telinga berbentuk biasa.-------------------------------------

9. Mulut terbuka 1 cm. Kedua bibir berbentuk biasa. Gigi geligi lengkap.-------------------

10. Dari lubang hidung, telinga, dan lubang tubuh lainnya tidak keluar apa-apa Pada lubang

mulut ditemukan busa.-------------------------------------------------------------------

11. Alat kelamin berbentuk biasa tidak menunjukkan kelainan. Lubang dubur berbentuk

biasa tidak menunjukkan kelainan.--------------------------------------------------------------

12. Tidak ditemukan tanda kekerasan---------------------------------------------------------------

Page 18: Keracunan Sianida

II. Pemeriksaan dalam (bedah jenazah)

13. Jaringan lemak bawah kulit daerah dada dan perut berwarna kuning kecoklatan, tebal di

daerah dada lima millimeter sedangkan di daerah perut sebelas sentimeter. Otot-otot

berwarna coklat dan cukup tebal.----------------------------------------------------------

14. Sekat rongga badan sebelah kanan setinggi sela iga keempat dan yang kiri setinggi sela

iga kelima.-------------------------------------------------------------------------------------

15. Jaringan bawah kulit daerah leher dan otot leher menunjukkan warna merah terang.--

16. Dinding rongga perut tampak licin, berwarna merah terang. Dalam rongga perut tidak

terdapat darah maupun cairan. Tirai usus tampak menutupi sebagian besar usus.--------

17. Lidah berwarna merah terang, perabaan kaku, tidak terdapat bekas gigitan maupun

resapan darah. Tonsil berwarna merah terang, membesar dan penampangnya. Kelenjar

gondok berwarna merah terang, membesar.---------------------------------------------------

18. Batang tenggorok dan cabangnya terdapat busa, berwarna putih.--------------------------

19. Kerongkongan terdapat lendir , selaput lendirnya berwarna putih.-------------------------

20. Paru kanan terdiri dari tiga baga, berwarna merah terang dan lebih padat, terdapat bercak-

bercak perdarahan. Penampangnya tampak berwarna merah terang.--------------

Paru kiri terdiri dari dua baga, berwarna merah terang dan lebih padat. Penampangnya

tampak berwarna merah terang. Berat paru kiri enam ratus gram dan yang kanan enam

ratus gram.-----------------------------------------------------------------------------------------

21. Jantung tampak sebesar tinju kanan mayat. Selaput luar jantung tampak licin, terdapat

bintik perdarahan.-----------------------------------------------------------------------

Katup jantung tidak menunjukkan kelainan. Tebal otot bilik jantung kanan empat

millimeter dan yang kiri dua belas millimeter. Otot putting cukup tebal. Pembuluh nadi

jantung tidak tersumbat dan dindingnya tidak menebal. Sekat jantung tidak menunjukkan

kelainan. Berat jantung tiga ratus gram.---------------------------------------

22. Hati berwarna merah terang, permukaanya rata, tepinya tajam dan perabaan padat.

Penampang hati berwarna merah terang gambaran hati tampak jelas. Berat hati adalah

seribu dua ratus gram.-----------------------------------------------------------------------------

23. Kandung empedu berisi cairan berwarna hijau coklat, selaput lendirnya berwarna hijau

seperti beludru. Saluran empedu tidak menunjukkan penyumbatan.----------------

Page 19: Keracunan Sianida

24. Limpa berwarna merah terang, permukaannya keriput dan perabaan padat.

Penampangnya berwarna merah terang dengan gambaran limpa jelas. Berat limpa seratus

sepuluh gram.-----------------------------------------------------------------------------

25. Lambung kosong.pada mukosa lambung terdapat luka berwarna merah kecoklatan,

perabaan mukosa licin, seperti sabun. Usus dua belas jari, usus halus dan usus besar tidak

menunjukkan kelainan.---------------------------------------------------------------------

26. Anak ginjal kanan berbentuk kacang merah dan yang kiri berbentuk kacang merah.----

Berat anak ginjal kanan dan kiri delapan gram.-----------------------------------------------

27. Ginjal kanan dan kiri bersimpai lemak tipis. Simpai ginjal kanan dan kiri tampak rata dan

licin, berwarna merah terang. Berat ginjal kanan Sembilan puluh gram dan yang kiri

seratus gram. Penampang ginjal menunjukkan gambaran yang jelas berwarna merah

terang, piala ginjal dan saluran kemih tidak menunjukkan kelainan.--------------

28. Kandung kencing berisi cairan berwarna kekuningan dan selaput lendirnya berwarna

putih, tidak menunjukkan kelainan.-------------------------------------------------------------

29. Kulit kepala bagian dalam bersih. Tulang tengkorak utuh. Selaput keras otak tidak

menunjukkan kelainan. Tidak terdapat perdarahan di atas maupun di bawah selaput keras

otak. Permukaan otak besar menunjukkan gambaran lekuk otak yang biasa, tidak terdapat

perdarahan. Penampang otak besar tidak menunjukkan kelainan. Otak kecil dan batang

otak tidak menunjukkan perdarahan baik pada permukaan maupun

penampangnya.------------------------------------------------------------------------------------

Kesimpulan

Pada mayat laki-laki ini ditemukan lebam mayat berwarna merah terang di daerah punggung,

terjadi sianosis (kebiruan) pada wajah dan bibir, tercium bau amandel dengan cara menekan dada

mayat.--------------------------------------------------------------------------------------------------

Sebab mati orang ini adalah keracunan sianida yang mengakibatkan hipoksia (sulit

bernapas).----------------------------------------------------------------------------------------------------

Demikianlah visum et repertum ini saya buat dengan sesungguhnya berdasarkan keilmuan saya

dan dengan mengingat sumpah sesuai dengan Kitab Undang-undang Hukum Acara

Pidana.--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Page 20: Keracunan Sianida

Dokter yang memeriksa,

 

dr. Cetiga

NIP 13020040045

2. Visum et Repertum mayat Perempuan 4

Bagian Ilmu Kedokteran Forensik

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jalan Terusan Arjuna No.6 Jakarta 11510

Nomor : 4567-SK III/3456/3-12 Jakarta, 4 Januari

2012

Lamp : Satu sampul tersegel---------------------------------------------------------------------------

Perihal: Hasil Pemeriksaan Pembedahan atas jenazah Ibu Elizabeth-------------------------

Projustitia

Visum Et Repertum

Yang bertanda tangan di bawah ini, Priscilia, dokter ahli kedokteran forensik pada Bagian

Ilmu Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta,

menerangkan bahwa atas permintaan tertulis dari Kepolisian Resort Polisi Jakarta Barat No. Pol:

B/678/VR/XII/12/Serse tertanggal 4 Januari 2012, maka pada tanggal empat januari dua ribu dua

belas, pukul sembilan Waktu Indonesia bagian Barat, bertempat di ruang bedah jenazah Bagian

Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana telah melakukan pemeriksaan

atas jenazah yang menurut surat permintaan tersebut adalah:

Page 21: Keracunan Sianida

Nama : Ibu Elizabeth--------------------------------------------------------------------

Jenis kelamin : Perempuan----------------------------------------------------------------------

Umur : 59 tahun-------------------------------------------------------------------------

Kebangsaan : Indonesia------------------------------------------------------------------------

Agama : Kristen---------------------------------------------------------------------------

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga-------------------------------------------------------------

Alamat : Jalan Tanjung Duren Raya No 112, Jakarta Barat-------------------------

Hasil Pemeriksaan

I. Pemeriksaan Luar

1. Mayat tidak diberi label, tidak ditutup, dan tidak dibungkus.-------------------------------

2. Mayat berpakaian sebagai berikut:--------------------------------------------------------------

a. Baju dan celana piyama lengan panjang berwarna putih berbunga-bunga warna pink,

ukuran M dengan dua buah saku pada bagian pinggang kanan dan kiri, yang

kosong.-----------------------------------------------------------------------------------------

b. Celana dalam dari kaus warna putih, merek Wacoal, ukuran M.-----------------------

c. Bra berwarna putih, merek Wacoal, ukuran 34B.----------------------------------------

3. Tidak ditemukan perhiasan pada tubuh korban.-----------------------------------------------

4. Kaku mayat terdapat pada seluruh tubuh, sukar dilawan. Lebam mayat terdapat di daerah

punggung, berwarna merah terang, tidak pucat bila ditekan. Terjadi penurunan suhu

tubuh mayat menjadi 20oC, dan ditemukan sianosis pada wajah dan bibir. Tidak ada

tanda- tanda pembusukan, adiposeram dan mumifikasi.--------------------------------

5. Mayat adalah seorang perempuan bangsa Indonesia, umur 59 tahun, kulit berwarna putih,

gizi baik, panjang badan seratus lima puluh delapan sentimeter dan berat badan lima

puluh kilogram.------------------------------------------------------------------------------

6. Rambut kepala panjang, lurus berwarna hitam sedikit beruban dengan panjang 30 cm.

Alis berwarna hitam sedikit beruban dengan panjang 4 cm.---------------------------------

7. Kelopak mata tertutup. Kornea mata menjadi keruh, tepi retina dan batas diskus akan

sangat kabur.---------------------------------------------------------------------------------------

8. Hidung mancung. Kedua daun telinga berbentuk biasa.-------------------------------------

Page 22: Keracunan Sianida

9. Mulut tertutup. Kedua bibir berbentuk biasa. Gigi geligi lengkap.-------------------------

10. Dari lubang hidung, telinga, dan lubang tubuh lainnya tidak keluar apa-apa Pada lubang

mulut ditemukan busa.-------------------------------------------------------------------

11. Alat kelamin berbentuk biasa tidak menunjukkan kelainan. Lubang dubur berbentuk

biasa tidak menunjukkan kelainan.--------------------------------------------------------------

12. Tidak ditemukan tanda kekerasan---------------------------------------------------------------

II. Pemeriksaan dalam (bedah jenazah)

13. Jaringan lemak bawah kulit daerah dada dan perut berwarna kuning kecoklatan, tebal di

daerah dada lima millimeter sedangkan di daerah perut sebelas sentimeter. Otot-otot

berwarna coklat dan cukup tebal.--------------------------------------------------

14. Sekat rongga badan sebelah kanan setinggi sela iga keempat dan yang kiri setinggi sela

iga kelima.-----------------------------------------------------------------------------------

15. Jaringan bawah kulit daerah leher dan otot leher menunjukkan warna merah terang.-

16. Dinding rongga perut tampak licin, berwarna merah terang. Dalam rongga perut tidak

terdapat darah maupun cairan. Tirai usus tampak menutupi sebagian besar

usus.------------------------------------------------------------------------------------------------

17. Lidah berwarna merah terang, perabaan kaku, tidak terdapat bekas gigitan maupun

resapan darah. Tonsil berwarna merah terang, membesar dan penampangnya. Kelenjar

gondok berwarna merah terang, membesar.---------------------------------------

18. Batang tenggorok dan cabangnya terdapat busa, berwarna putih.-------------------------

19. Kerongkongan terdapat lendir , selaput lendirnya berwarna putih.-----------------------

20. Paru kanan terdiri dari tiga baga, berwarna merah terang dan lebih padat, terdapat

bercak-bercak perdarahan. Penampangnya tampak berwarna merah terang.------------

Paru kiri terdiri dari dua baga, berwarna merah terang dan lebih padat. Penampangnya

tampak berwarna merah terang. Berat paru kiri enam ratus gram dan yang kanan enam

ratus gram.-------------------------------------------------------------------

21. Jantung tampak sebesar tinju kanan mayat. Selaput luar jantung tampak licin, terdapat

bintik perdarahan.----------------------------------------------------------------------

Page 23: Keracunan Sianida

Katup jantung tidak menunjukkan kelainan. Tebal otot bilik jantung kanan empat

millimeter dan yang kiri dua belas millimeter. Otot putting cukup tebal. Pembuluh nadi

jantung tidak tersumbat dan dindingnya tidak menebal. Sekat jantung tidak

menunjukkan kelainan. Berat jantung tiga ratus gram.-------------------------------------

22. Hati berwarna merah terang, permukaanya rata, tepinya tajam dan perabaan padat.

Penampang hati berwarna merah terang gambaran hati tampak jelas. Berat hati adalah

seribu dua ratus gram.-------------------------------------------------------------------

23. Kandung empedu berisi cairan berwarna hijau coklat, selaput lendirnya berwarna hijau

seperti beludru. Saluran empedu tidak menunjukkan penyumbatan.---------------

24. Limpa berwarna merah terang, permukaannya keriput dan perabaan padat.

Penampangnya berwarna merah terang dengan gambaran limpa jelas. Berat limpa

seratus sepuluh gram.----------------------------------------------------------------------------

25. Lambung kosong.pada mukosa lambung terdapat luka berwarna merah kecoklatan,

perabaan mukosa licin, seperti sabun. Usus dua belas jari, usus halus dan usus besar

tidak menunjukkan kelainan.-------------------------------------------------------------------

26. Anak ginjal kanan berbentuk kacang merah dan yang kiri berbentuk kacang merah.--

Berat anak ginjal kanan dan kiri delapan gram.----------------------------------------------

27. Ginjal kanan dan kiri bersimpai lemak tipis. Simpai ginjal kanan dan kiri tampak rata

dan licin, berwarna merah terang. Berat ginjal kanan Sembilan puluh gram dan yang kiri

seratus gram. Penampang ginjal menunjukkan gambaran yang jelas berwarna merah

terang, piala ginjal dan saluran kemih tidak menunjukkan kelainan.-

28. Kandung kencing berisi cairan berwarna kekuningan dan selaput lendirnya berwarna

putih, tidak menunjukkan kelainan.-----------------------------------------------------------

Kulit kepala bagian dalam bersih. Tulang tengkorak utuh. Selaput keras otak tidak

menunjukkan kelainan. Tidak terdapat perdarahan di atas maupun di bawah selaput

keras otak. Permukaan otak besar menunjukkan gambaran lekuk otak yang biasa, tidak

terdapat perdarahan. Penampang otak besar tidak menunjukkan kelainan. Otak kecil dan

batang otak tidak menunjukkan perdarahan baik pada permukaan maupun

penampangnya.------------------------------------------------------------------------------------

Page 24: Keracunan Sianida

Kesimpulan

Pada mayat perempuan ini ditemukan lebam mayat berwarna merah terang di daerah punggung,

terjadi sianosis (kebiruan) pada wajah dan bibir, tercium bau amandel dengan cara menekan dada

mayat, dan terdapat cadaveric spasme (kekakuan otot) pada tangan kanan mayat yang memegang

tangan kiri mayat laki-laki.---------------------------------------------------

Sebab mati orang ini adalah keracunan sianida yang mengakibatkan hipoksia (sulit

bernapas).----------------------------------------------------------------------------------------------------

Demikianlah visum et repertum ini saya buat dengan sesungguhnya berdasarkan keilmuan saya

dan dengan mengingat sumpah sesuai dengan Kitab Undang-undang Hukum Acara

Pidana.-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dokter yang memeriksa,

 

dr. Cetiga

NIP 13020040045

Page 25: Keracunan Sianida

7.0 INTERPRETASI TEMUANPemeriksaan luar

1. Terjadi sianosis pada bibir dan wajah kedua korban

2. Tercium bau amandel dari hidung dan mulut

3. Penurunan suhu sehingga 200C

4. ditemukan lebam mayat berwarna merah terang di daerah punggung ,dan apabila dilakukan

penekanan ,lebam mayat tidak memucat .Menandakan korban mengalami keracunan saat

kematian .

5. Ditemukan kaku mayat yang sukar dilawan .Ini menandakan kaku mayat yang komplit ,atau

dapat diduga waktu kematian melebihi lapan jam

6. Ditemukan cadaveric spasm pada tangan kanan jenazah perempuan yang memegang erat

tangan suaminya

7. Perubahan kornea menjadi keruh . Ini menandakan bahwa sudah terjadi 10-12 jam pasca mati.

Dan terdapat pula tepi retina dan batas diskus yang sangat kabur. Ini menandakan sudah terjadi

7-10 jam pasca mati.

Pemeriksaan dalam

Tercium bau amandel yang khas pada waktu membuka rongga dada, perut, otak, serta lambung.

Darah, otot, dan penampang organ tubuh dapat berwarna merah terang.Ditemukan tanda-tanda

asfiksia pada organ-organ tubuh.2,3

Pemeriksaan Laboratorium

Uji kertas saring: berwarna ungu.

Reaksi Schonbein-Pagenstecher: berwarna biru-hijau. Yang menunjukkan pada kedua

jenazah terjadi keracunan sianida2

Page 26: Keracunan Sianida

8.0 ASURANSI JIWA1. Asuransi Jiwa Meninggal atau Ketidakmampuan Tetap

Dalam hal Meninggal atau ketidakmampuan Tetap, santunan sebesar Saldo Hutang Anda.

2. Asuransi Ketidakmampuan Sementara

Dalam hal ketidakmampuan sementara, santunan sebesar pembayaran minimum bulanan

(minimum payment) anda pada hari ke-31 anda dirawat di RS, pembayaran dilakukan

setiap bulan terus menerus sampai maksimum 12 bulan.

Manfaat-manfaat

Manfaat-manfaat berikut ini dibayarkan jika memenuhi ketentuan ketentuan dan syarat-syarat.

1. Manfaat Meninggal

Dalam hal meninggal , maka penanggung akan membayarkan saldo terhutang kartu kredit

pada tanggal meninggal tertanggung sampai dengan nilai maksimum yang telah

ditentukan. Sakit yang dipertanggungkan di bawah program asuransi ini adalah sakit yang

diderita oleh tertanggung setelah tertanggung dipertanggungkan di bawah program

asuransi ini untuk masa paling sedikitnya 30 hari setelah tanggal berlakunya asuransi.5

2. Manfaat Ketidakmampuan Sementara

Jika tertanggung tidak dapat melakukan pekerjaan apapun yang sesuai dengan pendidikan

dan pengalamannya sedikitnya 30 hari berturut-turut karena sakit atau kecelakaan dan

dirawat di rumah sakit, maka pada hari ke-31 .Perusahaan akan membayar tagihan

minimum bulanan yang telah jatuh tempo untuk kartu kredit yang dipertanggungkan.

Pembayaran akan dilakukan setiap bulan terus menerus sampai maksimum 12 bulan atau

hingga nilai maksimum yang telah ditentukan, selama tertanggung masih dalam kondisi

ketidakmampuan sementara.

Page 27: Keracunan Sianida

3. Manfaat Ketidakmampuan Tetap

Penanggung akan membayarkan saldo terhutang kartu kredit sampai dengan nilai

maksimum yang telah ditentukan.

Ketentuan Umum

1. Batasan Usia

Batas usia masuk untuk asuransi ini adalah minimal 18 Tahun dan maksimal 65 tahun

Manfaat-manfaat tidak akan dibayarkan apabila Tertanggung mancapai usia 65 tahun.

Pembayaran Manfaat

-Semua Manfaat dibayarkan oleh penanggung kepada kami untuk kemudian dipergunakan

terhadap kewajiban fasilitas kartu kredit anda.

Dengan diterimanya pembayaran manfaat-manfaat tersebut oleh kami, penanggung dibebaskan

dari semua klaim yang timbul.5

Mulai berlaku asuransi

-Tanggal mulai berlakunya perlindungan asuransi tercantum pada sertifikat.

Batasan Pembayaran Manfaat

1. Manfaat ketidakmampuan sementara tidak akan dibayarkan untuk masa 30 hari pertama

dari setiap masa ketidakmampuan sementara

2. Manfaat meninggal akan dibayarkan dalam jangka waktu 14 hari setelah penanggung

menerima klaim.

3. Jumlah manfaat yang dibayarkan sesuai dengan sertifikat dan polis asuransi sejenisnya.

Page 28: Keracunan Sianida

4. Jika satu kejadian memungkinakan tertanggung untuk memperoleh lebih dari satu

manfaat, maka hanya satu manfaat yang akan dibayarkan, yaitu manfaat tertinggi yang

memungkinkan

Premi

1. Perlindungan asuransi sebagaimana yang dimaksud dalam sertifikat ini tidak akan

berlaku dan manfaat-manfaat tidak akan dibayarkan oleh penanggung kecuali apabila

premi telah dibayarkan oleh kami pada penanggung sebelum tanggal jatuh tempo dimana

pemabyaran itu harus dilakukan.

2. Pembayaran atas sejumlah premi yang dikenakan atas fasilitas kartu kredit/ready cash

anda sesuai dengan sertifikat ini akan dibayarkan oleh kami kepada penanggung pada

akhir setiap bulan. Kami tidak akan melanjutkan pembayaran premi anda kepada

penanggung dalam hal anda belum membayar jumlah minimal pembayaran bulanan

(Minimum Amount Due) periode lalu dan jumlah lainnya yang harus anda bayarkan pada

BRI pada tanggal dimana pembayaran itu jatuh tempoh.

3. Premi yang dibayarkan sesuai dengan asuransi anda berdasarkan saldo hutang yang

tercantum dalam lembar penagihan bulanan Fasilitas Kartu Kredit / Ready Cash anda

adalah sebesar 0,235% untuk kartu standard dan Gold serta 0,375% untuk kartu Platinum

dari saldo terhutang pada tagihan kartu kredit setiap bulannya.

4. Penanggung dapat merubah tingkat premi yang disepakati oleh dan di antara penanggung

dan kami sewaktu-waktu, dana akan diberitahukan kepada anda 1 bulan sebelum

perubahan tersebut berlaku.5

Tanggal berakhirnya asuransi

Perlindungan asuransi sebagaimana dimaksud dalam sertifikat ini akan berakhir pada saat:

1. Berakhirnya atau ditutupnya kartu kredit; atau

2. Kegagalan pembebanan premi melalaui kartu kredit pada saat jatuh tempo ; atau

3. Tertanggung meninggal dunia atau menderita ketidak mampuan tetap; atau

4. Tertanggung mencapai usia 65 tahun ;atau

Page 29: Keracunan Sianida

5. Tertanggung membatalkan program asuransi ini atau ;

6. Perusahaan membatalkan program asuransi ini karena adanya pernyataan yang salah atau

adanya pemalsuan dalam pengajuan klaim.

Prosedur pengajuan klaim

Manfaat-manfaat sesuai dengan sertifikat, tidak akan dibayarkan kecuali hal-hal tersebut

dibawah ini terpenuhi ;

1. Anda menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada kami selambat-lambatnya

dalam kurun waktu 30 hari setelah terjadinya peristiwa yang menimbulkan adanya suatu

manfaat.

2. Anda melengkapi formulir kalim yang disediakan tanpa dipungut biaya (gratis) oleh

penanggung sebgai bukti yang diyakini penanggung untuk mendukung klaim yang

diajukan dengan ketentuan bahwa mengenai dipertanggungkannya anda dalam

perlindungan asuransi sebagaimana dimaksud dalam sertifikat, cukup dibuktikan dengan

dokumen-dokumen sebagai berikut :

1. Sertifikat asuransi dan ;

2. Lembar penagihan yang memuat tagihan dan pembayaran premi anda.

3. Anda menjalani pemeriksaan kesehatan kapan saja oleh seorang dokter yang sah dan

berkualifikasi yang ditujuk oleh penanggung (apabila dipersyaratkan oleh penanggung)

biaya pemeriksaan kesehatan dimana ditanggung oleh penanggung.

4. Anda menjalani setiap pemeriksaan kesehatan yang direkomendasikan oleh dokter yang

sah an berkualifikasi, dan dalam hala mana dianggap layak bagi anda untuk

menjalaninya, apabila dipersyaratkan oleh penanggung.

5. Anda menyerahkan bukti usia anda apabila dianggap perlu oleh penanggung.

6. Menjalani autopsi jika dianggap perlu oleh penanggung, selama tidak bertentangan

dengan hukum yang berlaku, biaya autopsi dimana ditanggung oleh penanggung.

Page 30: Keracunan Sianida

Bukti saldo hutang

Dalam menentukan jumlah atas suatu manfaat, penanggung berhak berpedoman pada setiap

lembar penagihan tertulis yang telah ditanda tangani untuk dan atas nama BRI oleh seorang

pejabat penanggung jawab sejumlah saldo hutang anda atau sejumlah pembayaran minimum

bulanan (minimum payment) .5

Pengecualian

Manfaat-manfaat sesuai dengan sertifikat tidak akan dibayarkan apabila peristiwa, yang

menimbulkan suatu manfaat disebabkan oleh :

1. Santunan meninggal dunia atau sakit karena kecelakaan.

1. Tindakan bunuh diri, percobaan bunuh diri / gila / hilang ingatan atau melukai diri

sendiri.

2. Tindak kejahatan yang dilakukan oleh pihak yang berkepentingan dalam asuransi.

2. Santunan ketidakmamouan sementara dan ketidakmampuan tetap.

1. Pengaruh alkohol dan obat-obatan, kecuali bahwa obat tersebut digunakan atas

petunuk dokter dan bukan dalam hubungan dengn uoaya perwatan kencandan

obat.

2. Terinfeksi HIV, aids, ARC dan segala yang berkaitan dengan akibatnya.

3. Sema yang berkitan dengan kehamilan melhairkan, keguguran dan semua

komplikasi nya

4. Penyakit bawaan sejak lahir.

5. Penyakit-penyakit dibawah in jika yang sudah diderita oleh tertanggung dalam

jangka waktu 6 bulan sebelum tanggal berlakunya asuransi kecuali jika

tertanggung telah dipertanggungkan dibawah program asuransi ini selama 1 tahun

sejak berlakunya asuransi

1. TBC

2. Radang kandungan empedu

3. Penyakit Ginjal

4. Diabetes Mellitus

Page 31: Keracunan Sianida

5. Tekanan darah tinggi

6. Penyakit jantung

7. Ayan (epilepsi)

8. Tumor jinak

6. Penyakit-penyakit dibawah ini jika yang sudah diderita oleh tertnggung dalam

jangka waktu 1 tahun sebelum tanggal berlakunya asuransi kecuali jika

tertanggung telah dipertanggungkan dibawah program asuransi ini selama 1 tahun

sejak berlakunya asuransi;

1. Semua bentuk hernia

2. Haemorrhoid (wasir)

3. amandel yang memerlukan tindak operasi

4. kelainan rongga hidung yang memerlukan operasi

5. segala jenis keganasan (karsinoma)

7. Gangguan mental dan kejiwaan atau sakit jiwa;

8. Reaksi nuklir, radiasi, atau terkontaminasi zat radio aktif.

Pembatalan

Anda dapat membatalkan perlindungan asuransi anda setiap waktu dengan memberitahukan

secara tertulis satu bulan sebelum pembatalan.5

Page 32: Keracunan Sianida

9.0 PENUTUPKesimpulannya ,kedua pasangan suami isteri ini meninggal dunia dalam kamar terkunci tanpa

tanda-tanda kekerasan akibat keracunan sianida .Diagnosis ditegakkan atas adanya tanda dan

gejala yang bersesuaian dengan racun penyebab yaitu sianida dan juga dengan analisis kimiawi

yang positif .

DAFTAR PUSTAKA

1. Peraturan perundang-undangan bidang kedokteran ,edisi ke-2 ,Bagian kedokteran forensik fakultas kedokteran Universitas Indonesia ,Jakarta ,1994 : hal 6-12

2. Ilmu Kedokteran Forensik ,Bagian kedokteran forensik fakultas kedokteran Universitas

Indonesia ,Jakarta , 1997 : hal 71-100

3. Dr.Abdul Mun’im Idries ,Luka akibat tembakan senjata api ,Bab 5 ,Pedoman ilmu

kedokteran forensik ,edisi pertama ,penerbit Binarupa Aksara :1997 :hal 286-346

4. Teknik autopsi forensik ,edisi ke-4 ,Bagian kedokteran forensik fakultas kedokteran

Univesitas Indonesia ,Jakarta ,2000 : hal 73-81

5. Asuransi Jiwa .Diunduh dari http://www.bringinlife.co.id/creditshield.aspx .Diunduh pada 6 Januari 2012