keputusan menteri pertanianperundangan.pertanian.go.id/admin/k_mentan/sk-442-03.pdf · (2)...

38
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003 TENTANG PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN IZIN TETAP PESTISIDA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa terhadap pestisida yang diajukan permohonan pendaftaran telah dievaluasi dan dilakukan pengujian-pengujian serta hasilnya dinilai telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditentukan; b. bahwa atas dasar hal tersebut di atas dan sesuai ketentuan Pasal 11 Keputusan Menteri Pertanian Nomor 434.1/Kpts/TP.270/7/2001 tentang Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pestisida, dipandang perlu untuk mendaftar dan memberikan izin tetap pestisida; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3478); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan (Lembaran Negara Nomor 3699); 4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3821); 5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida (Lembaran Negara Tahun 1973 Nomor 12); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3586); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tenang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4153); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2002 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Departemen Pertanian (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4224); 11. Keputusan Presiden Nomor 228/M Tahun 2001 tentang Pembentukan Kabinet Gotong Royong; 12. Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen; 13. Keputusan Presiden Nomor 109 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Departemen;

Upload: others

Post on 17-Sep-2019

30 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

TENTANG

PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN IZIN TETAP PESTISIDA

MENTERI PERTANIAN,

Menimbang : a. bahwa terhadap pestisida yang diajukan permohonan pendaftaran telah dievaluasi dan dilakukan pengujian-pengujian serta hasilnya dinilai telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditentukan;

b. bahwa atas dasar hal tersebut di atas dan sesuai ketentuan Pasal 11 Keputusan Menteri Pertanian Nomor 434.1/Kpts/TP.270/7/2001 tentang Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pestisida, dipandang perlu untuk mendaftar dan memberikan izin tetap pestisida;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya

Tanaman (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3478);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan (Lembaran Negara Nomor 3699);

4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3821);

5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida (Lembaran Negara Tahun 1973 Nomor 12);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3586);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tenang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4153);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2002 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Departemen Pertanian (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4224);

11. Keputusan Presiden Nomor 228/M Tahun 2001 tentang Pembentukan Kabinet Gotong Royong;

12. Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen;

13. Keputusan Presiden Nomor 109 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Departemen;

14. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 01/Kpts/OT.210/1/2001 juncto Keputusan Menteri Pertanian Nomor 354.1/Kpts/OT.210/6/2001 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian;

15. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 99/Kpts/OT.210/2/2001 juncto Keputusan Menteri Pertanian Nomor 392/Kpts/OT.210/7/2001 tentang Kelengkapan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian;

16. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 434.1/Kpts/TP.270/7/2001 tentang Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pestisida;

17. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 194/Kpts/KP.150/3/2003 tentang Komisi Pestisida;

18. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 517/Kpts/TP.270/9/2002 tentang Pengawasan Pestisida;

Memperhatikan : Pendapat Komisi Pestisida dalam suratnya Nomor 279/Kompes/2003

tanggal 25 Agustus 2003;

MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN TENTANG PENDAFTARAN DAN

PEMBERIAN IZIN TETAP PESTISIDA.

Pasal 1

(1) Pestisida seperti tercantum pada kolom 6 Lampiran Keputusan ini, terdaftar dan diberi izin tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 Keputusan Menteri Pertanian Nomor 434.1/Kpts/TP.270/7/2001 tentang Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pestisida, atas nama pemegang pendaftaran seperti tercantum pada kolom 6.

(2) Kepada pemegang pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

diberikan izin yang berlaku selama 5 (lima) tahun sejak ditetapkannya keputusan ini, untuk mengedarkan maupun mengeluarkan keterangan mengenai pestisida-pestisida sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dengan mengikuti ketentuan-ketentuan dalam Keputusan ini dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Kedudukan sebagai pemegang pendaftaran sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) dapat ditinjau kembali apabila pemegang pendaftaran tidak lagi ditunjuk untuk mendaftarkan pestisida tersebut oleh pemilik formulasi pestisida yang bersangkutan atau tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(4) Permohonan pendaftaran ulang pestisida seperti tercantum pada kolom

2 Lampiran Keputusan ini harus diajukan secara tertulis 2 (dua) bulan sebelum berakhirnya izin sebagaimana dimaksud dalam ayat (2).

Pasal 2

(1) Pestisida sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1), mengandung

bahan aktif seperti tercantum pada kolom 2 dan mempunyai bentuk formulasi seperti tercantum pada kolom 3 Lampiran keputusan ini.

(2) Komposisi formulasi, sifat-sifat fisik dan kimia, stabilitas, kompatibilitas

dan sifat-sifat lain dari bahan aktif maupun formulasi harus sesuai dengan data dan keterangan yang diberikan dalam permohonan pendaftaran.

Pasal 3

(1) Pestisida sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 (ayat (1) hanya boleh : a. diimpor dan/atau diproduksi oleh pemegang pendaftaran dan/atau

pihak lain yang mendapat persetujuan dari pemegang pendaftaran serta memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. disimpan dan diedarkan dalam wadah asli dengan label yang

disetujui Direktur Pupuk dan Pestisida; c. digunakan menurut ketentuan seperti tersebut dalam kolom 4 dan 5

Lampiran keputusan ini, serta sesuai petunjuk pada label. (2) Pestisida sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) tidak boleh

digunakan dengan pesawat terbang, kecuali dengan izin Menteri Pertanian atau pejabat yang ditunjuk.

Pasal 4

(1) Pemegang pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1)

wajib menjamin : a. pada waktu mulai diedarkan, mutu pestisida sesuai dengan

ketentuan dalam Pasal 2; b. pestisida diedarkan dalam wadah dan pembungkus yang sesuai

dengan yang dinyatakan pada permohonan pendaftaran dan yang disetujui oleh Direktorat Jenderal Bina Sarana Pertanian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) butir b;

c. tiap wadah dan pembungkus pestisida diberi label sesuai dengan

Keputusan Menteri Pertanian Nomor 434.1/Kpts/TP.270/7/2001 tentang Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pestisida;

d. tiap keterangan dalam bentuk apapun, yang diedarkan olehnya

atau pihak lain atas persetujuannya sesuai dengan ketentuan perizinan serta data dan keterangan yang diberikan dalam permohonan pendaftarannya.

(2) Pemegang pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1)

wajib mengupayakan : a. mutu pestisida yang diedarkan tidak mengalami kerusakan yang

mengakibatkan pestisida tersebut menjadi tidak efektif, dan atau tidak aman dalam peredaran dan penggunaannya;

b. menarik kembali dari peredaran, pestisida yang mutunya tidak

sesuai dengan ketentuan yang berlaku; c. menghentikan peredaran pestisida yang wadah, pembungkus dan

labelnya tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) butir b dan c, sampai wadah, pembungkus dan labelnya diganti dengan yang memenuhi ketentuan;

d. menarik kembali keterangan dalam bentuk apapun yang tidak

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(3) Pemegang pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) wajib memberikan kepada Direktorat Jenderal Bina Sarana Pertanian:

a. bahan aktif murni untuk pemeriksaan laboratorium terhadap

pestisida sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1); b. contoh formulasi pestisida sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2

dan wadah, pembungkus dan label pembungkus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) butir b dan c.

Pasal 5

Izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) dapat diubah, diganti

atau dicabut apabila terbukti bahwa pestisida sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, menimbulkan pengaruh samping yang tidak diinginkan, atau diketahui mempunyai potensi bahaya tertentu yang sebelumnya tidak diketahui.

Pasal 6

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 15 September 2003

MENTERI PERTANIAN,

PROF. DR. IR. BUNGARAN SARAGIH, M.Ec SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth : 1. Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian; 2. Menteri Keuangan; 3. Menteri Kesehatan; 4. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi; 5. Menteri Perindustrian dan Perdagangan;’ 6. Menteri Negara Lingkungan Hidup; 7. Menteri Kehutanan; 8. Menteri Kelautan dan Perikanan; 9. Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan; 10. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; 11. Para Pimpinan Unit Kerja Eselon I di lingkungan Departemen Pertanian; 12. Keputusan Komisi Pestisida; 13. Para Pemegang Pendaftaran.

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

PESTISIDA PENDAFTARAN BARU

1. AGITA : 9,7 % Pestisida untuk peternakan racun kontak dan lambung berbentuk butiran yang dapat didispersikan dalam air

Kandang ternak : Lalat Musca domestica

Penyemprotan spot s/d 6 minggu Pengecatan s/d 6 minggu

PT Novartis Biochemie RI. 1860/8-2003/T

2. AGRISAL 2P Bacillus thuringiensis Var Kurstaki seroptipe 3 abc : 2 %

Insektisida racun lambung berbentuk tepung yang dapat disuspensikan

Kubis : Perusak daun Plutella xylostella

Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 g/l

PT Sejuk Alam Lestari RI. 864/8-2003/T

3. ALMARIN 80 WP Ametrin : 80 %

Herbisida seletif pra dan purna tumbuh berbentuk tepung yang dapat disuspensikan

Tepung : Gulma berdaun lebar Cleome rutidospermae Gulma berdaun sempit Digitaria diliaris

Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 kg/ha Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 kg/ha

PT Dalzon Chemical Indonesia

RI. 1859/8-2003/T

4. ALTAC 15 EC Alfa sipermetrin : 15 g/l

Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan

Cabai : Ulat grayak Spodoptera litura

Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l

PT Indagro Inc. RI. 1867/8-2003/T

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

ALTAC 15 EC

(Lanjutan)

Kedelai : Ulat grayak Spodoptera litura

Penyemprotan volume tinggi : 1 –2 ml/l

5. AMECT EC Abamektin : 18,5 g/l

Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan

Kubis : Perusak daun Plutella xylostella Crodicolomia binotalis

Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/l 0,25 – 0,5 ml/l

PT Agrokimindo Kurniabuana

RI. 1866/8-2003/T

6. AUDIT 480 AS Isopropil amina glifosat : 486 g/l (setara dengan glifosat : 360 g/l)

Herbisida sistemik purna tumbuh bergerak larutan dalam air

Kelapa sawit (TBM) : Gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides Borreria alata Dioda sarmentosa Gulma berdaun sempit Axonopus compressu Ottochloa nodosa

Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 l/ha

PT Surat Tani RI. 1863/8-2003/T

7. BALURIX 10 Lt DEET : 10%

Repelen berbentuk losion

Nyamuk Aedes aegypti Pengolesan

PT Barnet Nuansa Alam RI. 1868/8-2003/T

8. BELVO 80 WDG Belerang : 80 %

Fungisida protektif berbentuk butiran yang dapat didispersikan dalam air

Cabai : Penyakit bercak daun Cercospora capsici Penyakit antraknosa Colletotrichum capsici

Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 kg/ha Penyemprotan volume tinggi : 4 kg/ha

PT Kresna Bumitama Sejati RI. 1869/8-2003/T

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

9. BENSTAR 50 WP

Benomil : 50%

Fungisida sistemik, protektif dan kuratif berbentuk tepung yang dapat disuspensikan

Kacang panjang : Penyakit bercak daun Cercospora cruenta

Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 g/l

PT CAC Indonesia RI. 1870/8-2003/T

10. BITE WDG Bacillus thuringiensis

Var. Aizawai serotipe (H – 7) : 20 %

Insektisida racun lambung berbentuk butiran yang dapat didispersikan dalam air

Kubis : Perusak daun Plutella xylostella Crocidolomia binotalis

Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 g/l

PT Agrokimindo Kurniabuana

RI. 1871/8-2003/T

11. CAPTURE 50 EC Sipermetrin : 50 g/l

Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan

Kakao : Pengisap buah Helopeltis antonii.

Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/l

PT Dharma Guna Wibwa RI. 1874/8-2003/T

12. CICAK 0,15 MC d-aletrin : 0,15 %

Pestisida rumah tangga racun kontak, lambung dan pernafasan berbentuk padatan lingkar

Di dalam ruangan : Nyamuk Culex quinquefasciatus

Pembakaran

PT Inti Karunia Multiusaha RI. 1873/8-2003/T

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

13. CIPLUS 50 EC

Sipermetrin : 50 g/l

Pestisida untuk pengendalian vektor penyakit pada manusia racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan

Di dalam ruangan : lalat Musca domestica kecoa Periplaneta Americana Nyamuk Culex quinquefasciatus

Penyemprotan residual s/d 4 minggu Penyemprotan residual s/d 4 minggu Penyemprotan residual s/d 4 minggu Kalimat Peringatan : - Tidak boleh digunakan oleh

perorangan hanya oleh pest control atau petugas dinas kesehatan.

- Kemasan minimum 1 liter.

PT Grafa Tritamasaksi RI. 1872/8-2003/T

14.

COZEB 80 WP Mankozeb : 80 %

Fungisida sistemik berbentuk tepung yang dapat disuspensikan

Kentang : Penyakit busuk daun Phytophthora infestans.

Penyemprotan volume tinggi : 0,75 – 1,5 g/l

PT Dharma Guna Wibawa RI. 1876/8-2003/T

15. CRYMAX WP Bacillus thuringiensis Var Kurstaki strain EG 7841 : 2,5 %

Insektisida racun kontak berbentuk tepung yang dapat disuspensikan

Kubis : Perusak daun Plutella xylostella

Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 kg/ha

PT Bayer Indonesia Tbk. BG Crop Protection

RI. 1878/8-2003/T

16. DOMESTOS NOMOS 0,7 A d-aletrin : 0,6 % d-fenotrin : 0,1 %

Pestisida rumah tangga racun kontak, lambung dan pernafasan berbentuk aerosol

Di dalam ruangan : Nyamuk Culex quinquefasciatus

Penyemprotan

PT Technopia Jakarta RI. 1880/8-2003/T

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

17. DRAGON 25 EC

Lamda sihalotrin : 25 g/l

Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan

Cabai : Ulat grayak Spodoptera litura.

Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l

PT Trida Kimia Sakti RI. 1881/8-2003/T

18. EPHONPLUS 100 SL Etefon : 100 g/l

Zat pengatur tumbuh tanaman berbentuk pekatan yang dapat larut dalam air

Karet : Meningkatkan produksi karet kering Meningkatkan kadar sukrosa lateks Meningkatkan kadar fosta anorganik lteks.

Pengolesan pada bidang sadap : 3,5 %

PT Buana Internuasa RI. 1882/8-2003/T

19. FENTOP 30 EC Fenvalerat : 30 g/l

Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan

Cabai : Ulat grayak Spodoptera litura :

Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l

PT Indagro Inc. RI. 1945/8-2003/T

Kedelai : Ulat grayak Spodoptera litura.

Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l

20. FITOKARB 50 WP Karbendazim : 50 %

Fungisida protektif berbentuk tepung yang dapat disuspensikan

Kacang panjang : Penyakit bercak daun Cercospora cruenta.

Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l

PT CAC Indonesia RI. 1886/8-2003/T

21. FITONIL 75 WP Klorotalonil : 75 %

Fungisida protektif berbentuk tepung yang dapat disuspensikan

Bawang merah : Penyakit bercak ungu Alternaria porri;

Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l

PT CAC Indonesia RI. 1883/8-2003/T

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

FITONIL 75 WP

(Lanjutan)

Cabai : Penyakit bercak daun Cercospora cruenta;

Penyemprotan volume tinggi : 2 – 3 g/l

Kentang : Penyakit busuk daun Phytophthora infestans.

Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 g/l

22. FOTPZEB 80 WBP Mankozeb : 80 %

Fungisida protektif berbentuk tepung yang dapat disuspensikan

Bawang merah Penyakit bercak ungu Altermaria porri;

Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l

PT CAC Indonesia RI. 1887/8-2003/T

Kentang : Penyakit busuk daun Phytophthora infestans.

Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 g/l

23. FLYING SWAN 0,125 MC Esbiotrin : 0,125 %

Pestisida rumah tangga racun kontak, lambung dan pernafasan berbentuk padatan lingkar

Di dalam ruangan ; nyamuk Culex quinquefasciatus

Pembakaran

PT Fumakilla Indonesia RI. 1885/8-2003/T

24. GRASSTIN 480 AS Isopropil amina glifosat : 480 g/l (setaran dengan glifosat : 356 g/l)

Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air

Kelapa sawit (TBM) : Gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides Borreria alata Dioda sarmentosa

Gulma berdaun sempit Axonopus compressus Ottochloa nodosa;

Penyemprotan volume tinggi : 3 – 4,5 l/ha 1,5 – 3 l/ha Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 l/ha

PT Sari Kimia Unggul RI. 1890/8-2003/T

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

GRASSTIN 480 AS

(Lanjutan)

Lahan-lahan tanaman : Alang-alang Imperata cylindrical.

Penyemprotan volume tinggi : 3 – 6 l/ha

25. HERBAMIN 865 AS 2,4-D dimetil amina : 865 g/l (setara dengan 2,4-D : 720 g/l)

Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air

Padi sawah tanam pindah di lahan irigasi : gulma berdaun lebar Monochoria vaginalis Teki Cyperus difformis Fimbrystilis miliacea Scirpus juncoides.

Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 l/ha Kalimat Perigatan : - Berbahaya terhadap biota

air selain ikan - Jerami tidak boleh dibakar

PT Raharja Intan Abadi RI. 1893/8-2003/T

26. HERBISAL 480 AS Isopropil amina glifosat : 480 g/l (setara dengan glifosat : 356 g/l)

Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air

Kelapa sawit (TBM): Gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides Borreria alata Dioda sarmentosa Gulma berdaun sempit Axonopus compressus Ottochloa nodosa

Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 l/ha

PT CAC Indonesia RI. 1891/8-2003/T

27. HIPROFIT 80 WP Mankozeb : 80 %

Fungisida protektif berbentuk tepung yang dapat disuspensikan

Bawang merang : Penyakit bercak daun Alternaria porri

Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 g/l

PT Raharja Intan Abadi RI. 1892/8-2003/T

Kentang : Penyakit busuk daun Phytophthora infestans.

Penyemprotan volume tinggi : 0,625 – 1,25 g/l

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

28. MANTEB 80 WP

Mankozeb : 80 %

Fungisida protektif berbentuk tepung yang dapat disuspensikan

Bawang merah : Penyakit bercak ungu Altermaria porri;

Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 g/l

PT Pentagro Fertila Utama RI. 1899/8-2003/T

Kentang : Penyakit busuk daun Phytophotra infestans.

Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 g/l

29. MAMBA 480 SL Isopropil amina glifosat : 485,8 g/l (setara dengan glifosat : 360 g/l)

Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk pekatan yang dapat larut dalam air

Karet (TM) : Gulma berdaun sempit Ottochloa nodosa;

Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 l/ha

PT Dow AgroSciences Indonesia

RI. 1900/8-2003/T

Kelapa sawit (TM) : Gulma berdaun lebar Elephathoupus spicatus

Gulma berdaun sempit Ottocholoa nodosa.

Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 l/ha Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 l/ha

30. META PRIMA 20 WDG Metil metsulfuron : 20 %

Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk butiran yang dapat didispersikan dalam air

Lahan tanpa tanaman : Gulma berdaun lebar Melastoma malabathricum Lantana camara Chromolaena odorata Tetracera indica Mikania micrantha Clidemia hirta.

Penyemprotan volume tinggi : 112,5 – 225 g/ha 150 – 225 g/ha 75 – 150 g/ha

PT Prima Karya Berjaya RI. 1897/8-2003/T

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

31. METHRISIDA 100 EC

Permetrin : 100 g/l

Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan

Kedelai : Perusak daun Spodoptera litura Penggulung daun Lamprosema indicata;

Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 l/ha

PT Petrosida Gresik RI. 1901/8-2003/T

Kubis : Perusak daun Plutella xylostella Crocidolojmia binotalis ;

Penyemprotan volume tinggi : 1 – 1,5 l/ha 0,5 – 1 l/ha

Tembakau : Kutu daun Myxus persicae Kutu kebul Bernisisa tabacci.

Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 l/ha Kalimat Peringatan : - Berbahaya pada biota tanah

32. MOONDEER 0,25 MC d-aletrin : 0,25 %

Pestisida rumah tangga racun kontak, lambung dan pernafasan berbentuk padatan lingkar

DI dalam ruangan : nyamuk Culex quinquefasciatus

Pembakaran

PT Rodamas Company RI. 1902/8-2003/T

33. NEPTUNE 25 WP Imidakloprid : 25 %

Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk tepung yang dapat disuspensikan

Cabai : Ulat grayak Spodoptera litura ;

Penyemprotan volume tinggi : 2 – 2,5 ml/l

PT Johnya Jaya Makmur RI. 1904/8-2003/T

Kedelai : Ulat grayak Spodoptera litura

Penyemprotan volume tinggi : 2 – 2,5 ml/l

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

34. NET PERMA 0,45 K

Deltrametrin : 0,45 %

Pestisida untuk pengendalian vektor penyakit pada manusia racun kontak dan lambung berbentuk kelabu

Pencelupan kelambu : Vektor malaria Anopheles aconitus Anopheles maculates.

Pencucian s/d 45 kali

Aidil F. Zarkasih RI. 1903/8-2003/T

35. NIMBO 0,6 AS Azadirakhtin : 0,6 g/l

Insektisida sistemik racun lambung berbentuk larutan dalam air

Cabai : Kutu daun Myzus persicae

Ulat grayak Spodoptera litura.

Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 ml/l Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 ml/l

PT Indonesia Nihon Seima RI. 1908/8-2003/T

36. NOXONE 297 AS & Parakuat diklorida : 297 g/l (setara dengan ion parakuat : 215 g/l)

Herbisida kontak purna tumbuh berbentuk larutan dalam air

Lahan tanpa tanaman : Gulma berdaun lebar Commelina benghalensis Ageratum conyzoides Borreria alata Calopogonium mucunoides Synedrella nodiflora

Gulma berdaun sempit Pennisetum sp. Digitaria ciliaris Eleusine indica.

Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 l/ha 1 – 2 l/ha Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 l/ha

PT Prospek Karyatama RI. 1907/8-2003/T

37. NUFOSAT 480 AS Isopropil amina glifosat : 480 g/l (setara dengan glifosat : 356 g/l)

Herbisida purna tumbuh berbentuk larutan dalam air

Kelapa sawit (TBM) : Gulma berdaun lebar Mikania micrantha Gulma berdaun sempit Ottochloa nodosa Asystasis intrusa;

Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 l/ha Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 l/ha

PT Agrow RI. 1905/8-2003/T

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

NUFOSAT 480 AS

(Lanjutan)

Karet (TBM) : Gulma berdaun lebar Borreria alata Mikania michrantha Neprholephis biserrata Gulma berdaun sempit Ottochloa nodosa;

Penyemprotan volume tinggi : 3 – 4,5 l/ha 2 – 4,5 l/ha Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4,5 l/ha

Lahan tanpa tanaman : Alang-alang Impera cylindrical.

Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4,5 l/ha

38. OBERON 240 SC Spiromesifen : 240 g/l

Akarisida racun kontak berbentuk pekatan suspensi

Teh : Tungau jingga Brevipalpus phoenicis;

Penyemprotan volume tinggi : 100 – 200 ml/ha

PT Bayer Indonesia Tbk. BG Crop Protection

RI. 19118-2003/T

Apel : Tungau Tetranychus sp.

Penyemprotan volume tinggi : 0,4 – 0,8 ml/l

39. OPUS 75 EC Epoksikonazol : 75 g/l

Fungisida racun kontak berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan

Padi : Penyakit hawar pelepah Rhizoctonia solani.

Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/l

PT BASF Indonesia RI. 1946/8-2003/T

40. OSHIN 5 WP Dinoteferun : 5,06 %

Insektisida racun kontak dan pernafasan berbentuk tepung yang dapat disuspensikan

Cabai : Kutu daun Myzus persicae Hama trips Thrips sp.

Penyemprotan volume tinggi : 3,2 g/l

PT Arysta Tirta Agro RI. 1910/8-2003/T

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

41. OTOMIN 865 AS

2,4-D dimetil amina : 865 g/l (setara dengan 2,4-D : 720 g/l)

Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air

Padi sawah : Gulma berdaun lebar Ludwigia octovalvis Teki Cyperus iria Fimbristylis littoralis.

Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 l/ha Kalimat Peringatan : - Berbahaya terhadap biota

air selain ikan - Jerami tidak boleh dibakar

PT Anekausaha Tanioto RI. 1912/8-2003/T

42. PENTACRON 500 EC Profenofos : 500 g/l

Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan

Cabai : Ulat grayak Spodoptera litura;

Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l

PT Pentagro Fertila Utama RI. 1914/8-2003/T

Kedelai : Ulat grayak Spodoptera litura.

Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l Kalimat Peringatan : - Berbahaya pada biota tanah

43. POLINEB 80 WP Maneb : 80 %

Fungisida protektif berbentuk tepung yang dapat disuspensikan

Kentang : Penyakit busuk daun Phytophthora infestans.

Penyemprotan volume tinggi : 0,75 – 1,5 g/l

PT Arysta Tirta Agro RI. 1918/8-2003/T

44. PROMANEB 80 WP Maneb : 80 %

Fungisida protektif berbentuk tepung yang dapat disuspensikan

Tomat : Penyakit busuk daun Phytophthora infestans.

Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 g/l

PT Prospek Karyatama RI. 1919/8-2003/T

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

45. PROTEKTAN 80 WP

Mankozeb : 80 %

Fungisida protektif berbentuk tepung yang dapat disuspensikan

Cabai merah : Penyakit bercak daun Cerncospora capsici Penyakit antraknosa Collectotrichum spp.;

Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 g/l

PT Agrow RI. 1917/8-2003/T

Kentang : Penyakit busuk daun Phytophthora infestans.

Penyemprotan volume tinggi : 1 –2 g/l

46. RAID 0,8 L d-aletrin : 0,8 g/l

Pestisida rumah tangga racun kontak, lambung dan pernafasan berbentuk larutan

Di dalam ruangan : nyamuk Culex quinquefasciatus.

Penyemprotan

PT SC Johnson & Son Indonesia Ltd.

RI. 1920/8-2003/T

47. ROLIDOR 25 EC Lamda sihalotrin : 25 g/l

Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan

Bawang merah : Ulat grayak Spodoptera exigua;

Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 g/l

PT Rolimex Kimia Nusamas

RI. 1921/8-2003/T

Cabai : Ulat grayak Spodoptera litura;

Penyemprotan volume tinggi : 0,125 – 0,25 ml/l

Kubis : Perusak daun Plutella xylostella Crocidolomia binotalis

Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

48. ROSCO 75 WP

Tiodikarb : 75 %

Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk tepung yang dapat disuspensikan

Cabai : Ulat grayak Spodoptera litura

Penyemprotan volume tinggi : 3 – 4 g/l

CV Agro Chemica RI. 1922/8-2003/T

49. RYPO 30 EC Sipermetrin : 30 g/l

Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan

Kedelai : Ulat grayak Spodoptera litura.

Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l

PT Agrokimindo Kurniabuana

RI. 1925/8-2003/T

50. SCUD 50 EC Sipermetrin : 50 g/l

Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan

Kedelai : Ulat grayak Spodoptera litura Lalat bibit Agrmyza sp.,

Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 ml/l

PT Mitra Agronusa RI. 1926/8-2003/T

Kubis : Perusak daun Plutella xylostella Crocidolomia binotalis;

Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l

Kakao : Pengisap buah Helopeltis antoniii.

Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 ml/l

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

51. SIDAFOS 480 AS

Isopropil amina glifosat : 480 g/l (setara dengan glifosat : 360 g/l

Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air

Kopi (TBM) : Gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides Gulma berdaun sempit Axonopus compressus Digitaria adscendens Teki Cyperus kilingia;

Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 l/ha Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 l/ha

PT Yaisda Makmur Abadi RI. 1928/8-2003/T

Karet (TBM) : Gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides Gulma berdaun sempit Axonopus compressus Teki Cyperus compressus Cyperus kilinga;

Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 l/ha Penyemprotan volume tinggi : 2 – 3 l/ha 3 l/ha

Kakao (TBM) : Gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides Mikania cordata Gulma berdaun sempit Digitaria adscendens;

Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 l/ha 3 l/ha Penyemprotan volume tinggi : 2 – 3 l/ha

Kelapa sawit (TBM) : Gulma berdaun lebar Borreria latifolia Calopogonium mucunoides Gulma berdaun sempit Axonopus compressus.

Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 l/ha 2 – 3 l/ha Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 l/ha

52. SOLUSI 865 AS 2,4-D dimetil amina : 865 g/l (setara dengan 2,4-D : 720 g/l

Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air

Karet (TM) : Gulma berdaun lebar Chromolaena odorata Borreria alata Ageratum conyzoides

Penyemprotan volume tinggi : 3 l/ha 1 – 2 l/ha 2 – 3 l/ha

CV Mitra Agronusa RI. 1931/8-2003/T

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

53. STARFOS 25 EC

Deltametrin : 25 g/l

Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan

Cabai : Kutu daun Aphis craccivora.

Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l

PT Agro Persada RI. 1879/8-2003/T

54. STARMEK 18 EC Abamektin : 18,4 g/l

Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan

Cabai : Hama trips Thrips parvispinus;

Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l

PT Pentagro Fertila Utama RI. 1935/8-2003/T

Kentang : Pengorok daun Liriomyza huidobrensis

Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l

55. STARVO 100 EC Sipermetrin : 100 g/l

Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan

Cabai : Ulat grayak Spodoptera litura.

Penyemprotan volume tinggi : 1 ml/l Kalimat Peringatan : - Berbahaya pada biota tanah

PT Prima Tani Makmur Jaya

RI. 1932/8-2003/T

56. SUPRA 615 AS Isopropil amina glifosat : 615 g/l (setara dengan glifosat : 456 g/l)

Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air

Kelapa sawit (TBM) : Gulma berdaun lebar Mikania micrantha Asystasia intrusa Gulma berdaun sempit Ottochloa nodosa;

Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 2,5 l/ha Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 2,5 l/ha

PT Agrokimia Bumi Makmur

RI. 1933/8-2003/T

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

SUPRA 615 AS

(Lanjutan)

Karet (TM) : Gulma berdaun lebar Borreria alata Neprholepsis bisserata Mikania micrantha Gulma berdaun sempit Ottocholoa nodosa;

Penyemprotan volume tinggi : 2,25 – 2,5 l/ha 1,5 – 2,5 l/ha Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 2,5 l/ha

Lahan tanpa tanaman : Alang-alang Imperata cylindrical.

Penyemprotan volume tinggi : 4 – 6,75 l/ha

57. SWEEPER 480 AS Isopropil amina glifosat : 480 g/l (setara dengan glifosat : 356 g/l)

Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air

Kelapa sawit (TBM) : Gulma berdaun lebar Borreria alata Synedrella nodiflora Mitracarpus villosus Gulma berdaun sempit Axonopus compressus

Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 l/ha Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 l/ha

PT Multi Graha Agritama RI. 1934/8-2003/T

Karet (TBM) : Gulma berdaun lebar Borreria alata Ageratum conyzoides Chromolaena odorata Gulma berdaun sempit Digitaria adschendesn

Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3l/ha 3 – 4,5 l/ha Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 l/ha

58. TAGOLING 75 WP Klorotalonil : 75 %

Fungisida racun kontak berbentuk tepung yang dapat disuspensikan

Tomat : Penyakit bercak kuning Alternaria solani;

Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 g/l

PT Sari Kimia Unggul RI. 1938/8-2003/T

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

TAGOLING 75 WP

(Lanjutan)

Jeruk : Penyakit jamur tepung Oidium sp.

Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 g/l

59. TANIUP 480 AS Isopropil amina glifosat : 480 g/l (setara dengan glifosat : 360 g/l)

Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air

Kelapa sawit (TBM) : Gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides Gulma berdaun sempit Ottochloa nodosa Axonopus compressus Paspalum conjugatum.

Penyemprotan volume tinggi : 4 – 6 l/ha Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 l/ha 4 – 6 l/ha

PT Tani Mas Subur RI. 1936/8-2003/T

60. TARGET 500 SC Fenamidon : 504,1 g/l

Fungisida protektif dan kuratif berbentuk pekatan suspensi

Kentang : Penyakit busuk daun Phytophthora infestans.

Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l Kalimat Peringatan : - Berbahaya pada biota tanah

PT Bayer Indonesia Tbk. BG Crop Protection

RI. 1915/8-2003/T

61. TRIDENT 200 EC Triazofos : 200 g/l

Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan

Jeruk : Pengorok daun Phyllocnistis citrella Hama aphid Toxoptera citridea.

Penyemprotan volume tinggi : 0,75 – 1,5 ml/l

PT Tanindo Subur Prima RI. 1942/8-2003/T

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

62. TRYMEXYL 8/64 WP

Metalaksil : 8 % Mankozeb : 64 %

Fungisida sistemik berbentuk tepung yang dapat disuspensikan

Kentang : Penyakit busuk daun Phytophthora infestans.

Penyemprotan volume tinggi : 4 g/l Kalimat Peringatan : - Berbahaya pada biota tanah

PT Trida Kimia Sakti RI. 1941/8-2003/T

63. TSUNAMI 290 AS 2,4-D dimetil amina : 290 g/l (setara dengan 2,4-D : 240 g/l)

Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air

Padi sawah tanah pindah di lahan irigasi : Gulma berdaun lebar Limnocharis flava Monochoria vaginalis Teki Cyperus difformis Fimbrystilis miliacea Scirpus juncoides.

Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 l/ha Kalimat Peringatan : - Berbahaya terhadap biota

air selain ikan - Jerami tidak boleh dibakar

PT Putra Timor Agro Nusantara

RI. 1938/8-2003/T

64. WEEDAMIN 965 AS 2,4-D dimetil amina : 865 g/l (setara dengan 2,4-D : 720 g/l)

Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air

Padi sawah : Gulma berdaun lebar Monochoria vaginalis Jussiaea repens Sphenoclea zeylanica Portulaca spp. Teki Cyperus difformis Cyperus iria Fimbristylis miliacea Scirpus juncolides

Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 l/ha 0,5 – 1 l/ma 1 – 2 l/ha 0,5 – 1 l/ha Kalimat Peringatan : - Berbahaya terhadap biota

air selain ikan - Jerami tidak boleh dibakar

PT Putri Kimianusa RI. 1944/8-2003/T

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

PESTISIDA PENDAFTARAN ULANG

1. ACTOZEB 80 WP Mankozeb : 80 %

Fungisida protektif berbentuk tepung yang dapat disuspensikan

Kentang : Penyakit busuk daun Phytophthora sp.

Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 g/l

PT Agro Mulia Sahabat Sejahtera

RI. 1810/8-2003/T

2. AGREPT 20 WP Streptomisin sulfat : 20 %

Bakterisida sistemik, bakteriostatik antibioktika berbentuk tepung yang dapat disuspensikan

Tomat : Penyakit layu Pseudomonas solanacearum :

Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 g/ 10 l

PT Mastalin Mandiri RI. 654/8-2003/T

Tembakau : Penyakit layu bakteri Erwinia Carotovora.

Penyemprotan volume tinggi : 2 – 2,5 g/l

3. ASSAULT 100 AS Imazapir : 100 g/l

Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air

Karet : Gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides Amaranthus spinosus Borreria alata Gulma berdaun sempit Axonopus compressus Ottochloa nodosa Paspalum conjugatum Panicum sp. Paspalum trigonium Setaria barbata;

Penyemprotan volume tinggi : 2,5 – 5 l/ha

PT BASF Indonesia RI. 1108/8-2003/T

Kelapa sawit : Gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides Amaranthus spinosus Borreria alata

Penyemprotan volume tinggi : 2,5 – 5 l/ha

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

ASSAULT 100 AS

(Lanjutan)

Gulma berdaun sempit Axonopus compressu Ottochloa nodosa Paspalum conjugatum Panicum sp. Paspalum trigonium Setaria barbata ; Lahan baru dan lahan tanpa tanaman : Alang-alang Imperata cylindrical.

Penyemprotan volume tinggi : 2,5 – 5 l/ha

4.

ATONIK 6,5 L Natrium orto nitrofenol:2g/l Natrium 2,4 dinitrofenol: 0,5 g/l Natrium 5 nitroguaiakol:1g/l Natrium para nitrofenol:3 g/l

Zat pengatur tumbuh tanaman berbentuk larutan

Cabai merah : Meningkatkan jumlah dan bobot buah; Kentang : Meningkatkan jumlah dan bobot umbi; Padi : Menurunkan kadar butir beras yang pecah; Tomat : Meningkatkan jumlah dan bobot buah.

Penyemprotan volume tinggi : Penyemprotan volume tinggi : 1 ml/l Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l Penyemprotan volume tinggi : 1 l/ha Penyemprotan volume tinggi : 1 ml/3 l

PT Mastalin Mandiri RI. 561/8-2003/T

5. AUTAN 118 AS DEET : 118,75 g/l

Repelen berbentuk larutan dalam air

Untuk mengusir nyamuk Aedes aegypti.

Pengolesan pada kulit PT Johnson Home Hygiene Products

RI. 1380/8-2003/T

6. AUTAN 12,5 Lt DEET : 12,5 %

Repelen berbentuk losion

Untuk mengusir nyamuk Aedes aegypti.

Pengolesan pada kulit

PT Johnson Home Hygiene Products

RI. 1382/8-2003/T

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

7. BAVISTIN 50 WP

Karbendazim : 50 %

Fungisida sistemik yang bersifat fungitoksik berbentuk tepung yang dapat disuspensikan

Bawang merah : Penyakit bercak ungu Altermaria porri;

Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 g/l

PT BASF Indonesia RI. 66/8-2003/T

Cabai : Penyakit bercak daun Cercospora capsici Penyakit antraknosa Colletotrichum capsici;

Penyemprotan volume tinggi : 5 – 10 g/l

Kacang hijau : Penyakit kudis Elsinoe sp.;

Penyemprotan volume tinggi : 0,4 – 1 kg/ha

Karet : Penyakit bidang sadap Ceratocystis fimbriata;

Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 g/l

Kubis : Penyakit akar ganda Plasmodiophora brassicae;

Penyiraman pada tanah : 12,5 – 25 g/m2

Padi : Penyakit hawar pelepah Rhizoctonia solani;

Penyemprotan volume tinggi : 10 – 12 g/ 10 l

Tembakau : Penyakit patik daun Cercospora nicotianae

Penyemprotan volume tinggi : 15 g/10 l

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

8. BILLY 20 WP

Etil pirazosulfuron : 20 %

Herbisida pra tumbuh berbentuk tepung yang dapat disuspensikan

Padi gogo : Gulma berdaun lebar Eleutheranthera rudelaris

Penyemprotan volume tinggi : 100 – 200 g/ha

PT Tanindo Subur Prima RI. 1403/8-2003/T

Padi sawah : Gulma berdaun lebar Monochoria vaginalis Spenochlea zeylanica

Gulma berdaun sempit Echinochloa crusgallli Teki Cyperus difformis Cyperus iria.

Penyemprotan volume tinggi : 40 – 80 g/ha Penyemprotan volume tinggi : 40 – 80 g/ha Penyemprotan volume tinggi : 40 – 80 g/ha

9. BIONASA 480 AS Isopropil amina glifosat : 480 g/l (setara dengan glifosat : 356 g/l)

Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air

Kelapa sawit (TBM) : Gulma berdaun lebar Calopogonium mucunoides Ageratum conyzoides Synedrella nodiflora Borreria alata

Gulma berdaun sempit Ischaemum timorense;

Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 l/ha 1,5 – 3 l/ha Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 l/ha

CV Mitra Agronusa RI. 1806/8-2003/T

Karet (TBM) : Gulma berdaun lebar Borreria alata Diodia sarmentosa Gulma berdaun sempit Ottocholoa nodosa Ischaemum timorense Paspalum conjugatum

Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 l/ha Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 l/ha

10. CADRE 240 AS Imazapik : 240 g/l

Herbisida purna tumbuh, selektif berbentuk larutan dalam air

Tebu : Gulma berdaun lebar Cleome sp.

Gulma berdaun sempit Digitaria sp.;

Penyemprotan volume tinggi : 200 – 300 ml/ha Penyemprotan volume tinggi : 200 – 300 ml/ha

PT BASF Indonesia RI. 1442/12-2003/T

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

CADRE 240 AS

(Lanjutan)

Kacang tanah : Gulma berdaun lebar Mimosa invisa Richardia brasiliensis Spigelia anthelmia Gulma berdaun sempit Croton hirtus Digitaria ciliaris

Penyemprotan volume tinggi : 50 – 100 ml/ha

11. CELPHOS 56 T* Aluminium fosfida : 56 %

Insektisida racun pernafasan berbentuk tablet

Beras di penyimpanan : Sitophilus oryzae;

Tembakau di penyimpanan : Lasioderma serricorne.

Fumigasi : 3 tablet/ton fmigasi : 1 – 2 tablet/m

3

PT Petrokimia Kayaku RI. 630/8-2003/T

12. CHIX 25 EC Beta sipermetrin : 25,4 g/l

Insektisida kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan

Cabai : Ulat grayak Spodoptera litura;

Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 l/ha

PT Nufarm Indonesia RI. 1404/8-2003/T

Kubis : Perusak daun Plutella xylostella Crocidoloima binotalis;

Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 l /ha

Kedelai : Ulat grayak Spodoptera litura;

Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 l/ha

Kakao : Pengisap buah Helopeltis spp.;

Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/s

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

HIX 25 EC

(Lanjutan)

Kelapa sawit : Ulat api Setora nitens;

Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/l

Kentang : Kutu daun Myzus persicae hama Thrips palmi;

Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l

Padi gogo : Walang sangit Leptocoria sp.

Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 l/ha

13. CONFIDOR 200 SL Imidakloprid : 200 g/l

Insektisida sistemik racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang larut dalam air

Apel : Kutu daun Aphis sp., Cabai : Kutu daun Myzus persicae hama Thrips sp.;

Penyemprotan volume tinggi : 0,125 – 0,250 ml/l Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/l

PT Bayer Indonesia Tbk. BG Crop Protection

RI. 1007/8-2003/T

Jeruk : Kutu daun Aphis sp. Kutu loncat Diaphorina citri Penggerak daun Phyllocnictis citrella;

Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 l/ha Pengolesahan pada batang : 5 – 10 ml/pohon Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,5 ml/l Pengolesan pada batang : 10 ml/pohon

Kacang panjang : Kutu daun Aphis sp. Pengisap daun Empoasa sp.,

Penyemprotan volume tinggi : 0,125 – 0,255 ml/l

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

CONFIDOR 200 SL

(Lanjutan)

Kapas : Wereng kapas Sundapteryx biguttula;

Penyemprotan volume tinggi : 50 – 100 ml/ha

Kentang : Kutu daun Myzus persicae hama Thrips palmi;

Penyemprotan volume tinggi : 100 – 200 ml/ha

Padi : Wereng coklat Nilaparvata lugens;

Penyemprotan volume tinggi : 62,5 – 125 ml/ha

Semangka : Kutu daun Aphis s.p Thrips sp.;

Penyemprotan volume tinggi : 0,125 – 0,250 ml/l

Teh : Empoasca sp.,

Penyemprotan volume tinggi : 100 – 200 ml/ha

Tomat : Kutu daun Aphis sp.

Penyemprotan volume tinggi : 0,125 – 0,25 ml/l

14. CONTRAC 0,005 B Bromadiolon : 0,005 %

Rodentisida antioagulan berupa umpan siap pakai berbentuk blok

Untuk mengendalikan tikus Ratus diardi pada bangunan bukan perumahan

Pengumpanan PT Triman Sentosatama RI. 1385/8-2003/T

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

15. CURZATE 8/64 WP

Simoksanil : 8,36% Mankozeb : 64,64 %

Fungisida kontak dan sistemik berbentuk tepung yang dapat disuspensikan

Anggur : Penyakit tepung palsu Plasmophara viticola;

Bawang merah : Penyakit bercak daun Alternaria porri;

Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 g/l Penyemprotan volume tinggi : 20 – 40 g/10 l

PT Du Pont Agricultural Products Indonesia

RI. 1301/8-2003/T

Kentang : Penyakit busuk daun Phytophthora infestans;

Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 g/l

Melon : Penyakit embun bulu Pseudoperonospora cubensis;

Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 g/l

Semangka : Penyakit embun bulu Pseudoperonospora cubensis;

Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 g/l

Tomat : Penyakit busuk daun Phytophthora infestans;

Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 g/l

16. DEKAMON 22,43 L Natrium orto nitrofenol : 6,90 g/l Natrium para nitrofenol : 10,35 g/l natrium, 2,4 dinitrofenol : 1,73 g/l natrium 5 nitroguaiakol : 3,45 g/l

Zat pengatur tumbuh tanaman berbentuk larutan

Apel : Meningkatkan jumlah dan bobot buah; Cabai merah : Meningkatkan jumlah dan bobot buah; Kedelai : Meningkatkan pengisian polong, jumlah polong berbiji dua, polong berbiji tiga, dan mutu biji; Padi : Meningkatkan jumlah malai perumpun.

Penyemprotan volume tinggi : 12,5 ml/10 l air Penyemprotan volume tinggi : 2 – 2,5 ml/10 l air Penyemprotan volume tinggi : 10 – 15 ml/10 l air Penyemprotan volume tinggi : 10 ml/10 l air

PT Kalatham RI. 532/8-2003/T

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

17. FASTA 15 EC

Alfametrin : 15 g/l

Insektisida kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan

Cabai : Kutu daun Myzus persicae;

Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 gl/ha

PT BASF Indonesia

RI. 738/8-2003/T

Kakao : Pengisap buah Helopeltis sp.,

Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l

Kedelai : Lalat bibit Agromyza sp., Ulat grayak Spodoptera litura;

Penggulung daun Lamposema indicata Penggerak polong Etiella zinckenella :

Kepik hijau Nezara viridula;

Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/ha Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/ha Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/ha

Kelapa sawit : Ulat api Thosea asigna Setora nitens;

Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 l/ha

Kubis : Perusak daun Plutella xylostella Crocidolomia binotalis;

Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 /ha

Teh : Pengisap daun Helopeltis sp.,

Penyemprotan volume tinggi : 0,2 – 0,4 l/ha

Tembakau : Ulat grayak Spodoptera litura Penggerak pucuk Heliothis sp.

Penyemprotan volume tinggi : 7,5 – 15 ml/10 l

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

18. FEDONA 30 EC

Alfametrin : 30 g/l

Insektisida kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan

Untuk mengendalikan nyamuk Aedes aegypti dan Culex sp. Di dalam dan luar ruangan.

Pengabutan : 35 – 70 mlha

PT BASF Indonesia

RI. 7386/8-2003/T

19. GARLON 480 EC Triklopir : 480 g/l

Arborisida dan herbisida purna tumbuh sistemik berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan

Karet : Mematikan tanaman;

Pengolesan batang Konsentrasi : 50 – 100 ml/pelarut dosis per pohon 100 ml larutan oles

PT Dow AgroSciences Indonesia

RI. 695/8-2003/T

Karet : Gulma berdaun lebar Borreria latifolia Pueraria javanica Calopogonium pubescens Eupatorium odoratum;

Penyemprotan volume tinggi : 0,25 l/ha Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 l/ha

Semak belukar Melastoma malabathricum;

Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 l/ha

Kelapa sawit : Gulma berdaun lebar Borreria alata Pueraria javanica Calopogonium mucunoides Centrosema pubescens Eupatorium odoratum;

Penyemprotan volume tinggi : 0,25 l/ha Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 l/ha

20. GLIDAMIN 300/100 AS Isopropil amina glifosat : 300 g/l (setara dengan glifosat : 222,4 g/l) 2,4-D dimetil amina : 100 g/l (setara dengan 2,4-D : 83,1 g/l)

Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air

Kakao : Gulma berdaun sempit Axonopus compressus Ottocholoa nodosa; Karet (TBM) : Gulma berdaun lebar Mikania sp.

Gulma berdaun sempit Axonopus compressus Paspalum conjugatum;

Penyemprotan volume tinggi : 3 l/ha Penyemprotan volume tinggi : 1,5 l/ha Penyemprotan volume tinggi : 5 l/ha

PT Adil Makmur Fajar RI. 1011/8-2003/T

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

GLIDAMIN 300/100 AS

(Lanjutan)

Karet (TM) : Gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides Gulma berdaun sempit Axonopus compressus Paspalum conjugatum;

Penyemprotan volume tinggi : 6 l/ha Penyemprotan volume tinggi : 1,5 l/ha

Kelapa sawit (TBM) : Gulma berdaun sempit Setaria barbata;

Penyemprotan volume tinggi : 1,55 l/ha

Kelapa sawit (TM) : Gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides Mikania sp. Gulma berdaun sempit Axonopus compressus Setaria barbata;

Penyemprotan volume tinggi : 1,5 l/ha

Kelapa (TBM dan TM) : Gulma berdaun sempit Axonopus compressus Ischaemum indicum Paspalum conjugatum;

Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 l/ha

Kopi : Gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides;

Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 l/ha

Lahan tanpa tanaman : Gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides;

Penyemprotan volume tinggi : 2,5 – 5 l/ha

Persiapan tanam budidaya padi sawah TOT : Gulma berdaun lebar Commelina benghalensis Texi Cyperus rotundus;

Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 l/ha

Teh : Gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides.

Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 l/ha

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

21. HERBATOP 276 AS*

Parakuat diklorida : 276 g/l (setara dengan ion parakuat : 200 g/l

Herbisida kontak purna tumbuh berbentuk larutan dalam air

Jagung TOT : Gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides Borreria latifolia Portulaca oleracea Gulma berdaun sempit Eleusine indica Cynodon dactylon Teki Cyperus rotundus

Penyemprotan volume tinggi : 3 l/ha Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 l/ha

PT Fadjarpurnama Pratama Inti

RI. 526/8-2003/T

Karet, Kelapa sawit dan Teh: Gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides Borreria latifolia Calopogonium mucunoides Centella asiatica Hydocotyle sibthorpiodes Drymaria sp. Demilia sonchifolia Erigeroon riparius Galinsoga palmivora Gnaphatium indicum Mikania micrantha Polygala peniculata Rhicardsonia brasilliensis; Gulma berdaun sempit Axonopus compressus Cynodon dactylon Eleusine indica Paspalum conjugatum Teki Cyperus spp.

Penyemprotan volume tinggi : 1 – 3 l/ha Penyemprotan volume tinggi : 1 – 3 l/ha

Kopi : Gulma berdaun sempit Oplismenus burmanni;

Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 l/ha

Padi pasang surut : Teki Cyperus spp.;

Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 l/ha

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

HERBATOP 276 AS*

(Lanjutan)

Padi sawah TOT : Gulma berdaun lebar Monochoria vaginalis Commelina spp.

Gulma berdaun sempit Echinochloa crusgalli Teki Cyperus difformis;

Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 l/ha Penyemprotan volume tinggi : 2 – 3 l/ha 1 – 2 l/ha

Tebu : Gulma berdaun lebar Ageraum conyzoides Borreria alata Gulma berdaun sempit Paspalum conjugatum Ottocholoa nodosa Teki Cyperus rotundus.

Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 l/ha

22. HYVAR 80 WP Bromacil : 79,61 %

Herbisida sistemik pra tumbuh berbentuk tepung yang dapat disuspensikan

Nenas : Gulma berdaun lebar Borreria alata Gulma berdaun sempit Axonopus compressu.

Penyemprotan volume tinggi : 2 – 4 kg/ha

PT Du Pont Agricultural Products Indonesia

RI. 793/8-2003/T

23. KANON 400 EC Dimetoat : 400 g/l

Insektisida sistemik dan kontak berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan

Apel : Kutu daun Myzus persicae;

Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l

PT Petrokimia Kayaku RI. 1414/8-2003/t

Cabai : Kutu daun Myzus persicae Hama Thrips spl.;

Penyemprotan volume tinggi : 0,125 – 0,25 ml/l

Jeruk : Kutu daun Toxoperat citridus;

Kutu loncat Diaphorina citri;

Penyemprotan volume tinggi : 2 ml/l Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

CANON 400 EC

(Lanjutan)

Kacang panjang : Hama Thrips sp.; Kutu daun Aphis sp.;

Penyemprotan volume tinggi : 0,5 – 1 ml/l

Kedelai : Ulat grayak Spodoptera litura;

Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 l/ha

Kentang : Kutu daun Myzus persicae Hama Thrips sp.

Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 l/ha

Kopi : Kutu putih Planococcus citri;

Penyemprotan volume tinggi : 0,1 – 0,2 %

Kubis : Kutu daun Myzus persicae

Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l

Melon : Hama trips Thrips sp.

Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l

Semangka : Hama Thrips sp.

Penyemprotan volume tinggi : 0,25 – 0,50 ml/l

Tembakau : Kutu daun Myzus persicae;

Penyemprotan volume tinggi : 1 – 2 ml/l

24. KELTHANE 200 EC Dikofol : 191 g/l

Akarisda racun kontak berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan

Cabai : Tungau Tarsonemus translucens;

Penyemprotan volume tinggi : 450 – 900 ml/ha

PT Dow AgroSciences Indonesia

RI. 844/8-2003/T

Kapas : Tungau Tetrochus sp.;

Penyemprotan volume tinggi : 450 – 900 ml/ha

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 442/Kpts/SR.140/9/2003

No.

Nama pestisida dan bahan aktif serta

kadarnya

Jenis pestisida dan bentuk formulasi

Penggunaan yang terdaftar dan diizinkan Nama pemegang

pendaftaran Nomor

pendaftaran Tanaman/komoditas yang dapat diperlakukan dan organisme sasaran/tujuan penggunaan

Cara aplikasi dan dosis atau konsentrasi formulasi

1 2 3 4 5 6 7

KELTHANE 200 EC

(Lanjutan)

Teh : Tungau Brevipalpus phoenicis.

Penyemprotan volume tinggi : 450 – 900 ml/ha

25. KILTOP 500 EC BPMC : 480 g/l

Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan

Kakao : Pengisap buah Helopeltis antonii;

Penyemprotan volume tinggi : 3 ml/l

PT Kemivaksindo Sakti RI. 428/8-2003/T

Kedelai : Ulat grayak Spodoptera litura;

Penyemprotan volume tinggi : 4 ml/l

Padi : Wereng coklat Nilaparvata lugens;

Penyemprotan volume tinggi : 2 – 3 ml/l

Tembakau : Ulat grayak Spodoptera litura;

Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 ml/l

Teh : Pengisap buah Helopeltis antonii.

Penyemprotan volume tinggi : 3 ml/l

26. KRIMAT 75 WG Natrium trifoksisulfuron : 1,85 % ametrin : 73,15 %

Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk butiran yang dapat didispersikan dalam air

Tebu : Gulma berdaun lebar Cleome rutidospermae Gulma berdaun sempit Brachiaria sp. Digitaria sp. Eleusine indica.

Penyemprotan volume tinggi : 1,5 – 3 kg/ha Penyemprotan volume tinggi : 2,5/ha 2,5 – 3 kg/ha 1,5 – 3 kg/ha

PT Syngenta Indonesia RI. 1858/8-2003/T

27. MARSHAL 25 ST Karbosulfan : 25,53 %

Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk tepung

Jagung : Lalat bibit Atherigona exigua;

Perlakuan benih : 20 – 40 g/kg benih

PT Bina Guna Kimia RI. 645/8-2003/T