keputusan menkes_standar pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut.doc

Upload: ulfah-safilina

Post on 29-Feb-2016

262 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR ---/MENKES/PER/---/2015TENTANGSTANDAR PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUTMENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,Menimbang: a. bahwa pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah merupakan pelayanan profesional yang diberikan oleh perawat gigi ( terapis gigi dan mulut) (terapis gigi dan mulut) kepada perorangan dan masyarakat;

b. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut diperlukan adanya suatu Standar Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan;Mengingat: 1. Undang -undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495);

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

2.Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nornor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3637);

4.Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1035/Menkes/SK/ IX/1998 tentang Perawat gigi ( tearpis gigi dan mulut);

5.Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1392/Menkes/SK/ XII/2001 tentang Registrasi dan Izin Kerja Perawat gigi ( tearpis gigi dan mulut);

5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1796/Menkes/ PER/VIII/2011 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan;

6.Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/ XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan;MEMUTUSKAN :Menetapkan:

Kesatu: KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG STANDAR PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT.Kedua : Standar Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut dimaksud dalam Diktum Kesatu sebagaimana terlampir dalam Lampiran Keputusan ini.Ketiga : Standar sebagaimana dimaksud dalam diktum Kedua digunakan sebagai acuan oleh perawat gigi ( tearpis gigi dan mulut) (terapis gigi dan mulut) dalam melakukan pekerjaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut.Keempat : Menteri, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota rnelakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan standar pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut ini dengan mengikutsertakan Organisasi Profesi sesuai dengan fungsi dan tugasnya masing-masing.Kelima:Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal -- -- 2015MENTERI KESEHATAN,

Prof.Dr.dr. Nila Djuwita Anfasa Moeloek, Sp.M (K)LampiranKeputusan Menteri Kesehatan Nomor: --/MENKES/PER/--/2015 Tanggal: -- -- 2015STANDAR PELAYANAN ASUHANKESEHATAN GIGI DAN MULUT OLEH PERAWAT GIGI ( TEARPIS GIGI DAN MULUT) (TERAPIS GIGI DAN MULUT)I. PENDAHULUANA. LATAR BELAKANGDalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan/ menjelaskan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.Dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menjelaskan bahwa upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintregasi dan berkesinambungan pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat. untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentukTambahkan Pasal KesgilutDalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1992 tentang Tenaga Kesehatan, dijelaskan bahwa tenaga kesehatan merupakan salah satu unsur penting dalam pelaksanaan upaya kesehatan untuk dapat menyelenggarakan pelayanan yang professional, dan perawat gigi ( terapis gigi dan mulut) termasuk dalam rumpun tenaga keperawatan.Undang undang no 36 tahun 2014 tentangSebagaimana dijelaskan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1392/Menkes/SK/XII/2001 tentang Registrasi dan Izin Kerja Perawat gigi ( tearpis gigi dan mulut), Perawat gigi ( tearpis gigi dan mulut) mempunyai tugas pokok merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut pada individu, kelompok dan masyarakat di sarana pelayanan kesehatan.

Sebagaimana dijelaskan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 58/Menkes/PER/--/2012 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perawat gigi ( tearpis gigi dan mulut), Bahwa pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam bidang promotif, preventif, dan kuratif sederhana yang diberikan kepada individu, kelompok, dan masyarakat yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal.Berkaitan dengan upaya pelayanan kesehatan gigi dan mulut, maka perlu disusun Standar Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut yang merupakan acuan bagi perawat gigi ( tearpis gigi dan mulut) dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut.Standar Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut oleh Perawat gigi ( tearpis gigi dan mulut) ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:Bab I Pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang, tujuan, ruang lingkup dan pengertian dari disusunnya standar ini.

Bab II sampai dengan Bab VI berisi tentang standar teknis pelayanan asuhan kesehatan /kesehatan gigi dan mulut, diuraikan menurut standar administrasi dan tata laksana, standar pengumpulan data kesehatan gigi, standar promotif, standar preventif, standar kuratif, standar pelayanan hygiene kesehatan, standar pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pasien umum rawat inap.Standar Pengkajian, Standar Diagnosa Kesehatan Gigi, Standar Perencanaan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi, Standar Implementasi Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi, dan Standar Evaluasi dan DokumentasiBab VII Penutup, menguraikan perlu dibuatnya standar ini.Dengan sistematika tersebut di atas diharapkan dapat dipahami maksud, tujuan, pengertian serta materi standar secara komprehensif oleh perawat gigi ( tearpis gigi dan mulut) dan pihak-pihak terkait lainnya.B. TUJUAN1. Meningkatkan profesionalisme perawat gigi ( tearpis gigi dan mulut) dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut.2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut.C. PENGERTIAN1. Perawat gigi ( tearpis gigi dan mulut) adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan perawat gigi ( tearpis gigi dan mulut) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.1. Perawat gigi ( tearpis gigi dan mulut) adalah setiap orang yang telah lulus dari pendidikan perawat gigi ( tearpis gigi dan mulut) sesuai dengan perundang-undangan yang melaksanakan pelayanan klinis, pendidikan dan konsultasi dalam kerangka pencegahan penyakit gigi dan mulut, dan peningkatan kesehatan gigi dan mulut masyarakat melalui pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut.

2. Asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang terencana ditunjukkan kepada kelompok tertentu yang dapat diikuti dalam kurun waktu tertentu diselenggarakan secara berkesinambungan untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal.

2. Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam bidang promotif, preventif, dan kuratif sederhana yang diberikan kepada individu, kelompok, dan masyarakat yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal.

3. Standar pelayanan adalah pedoman yang harus diikuti oleh perawat gigi ( tearpis gigi dan mulut) dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut.4. Standar pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah suatu pedoman yang harus digunakan oleh perawat gigi ( tearpis gigi dan mulut) dalam menjalankan tugas pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut agar tercapai pelayanan yang bermutu.

D. RUANG LINGKUPStandar asuhan kesehatan gigi dan mulut oleh perawat gigi ( tearpis gigi dan mulut) meliputi:1. Standar Pengkajian : a. Standar Administrasi. b. Standar Tata Laksana Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut.

2. Standar Pengumpulan Data Kesehatan Gigi:

a. Standar Penjaringan Data Kesehatan Gigi dan Mulut.

b. Standar Pemeriksaan OHIS.

c. Standar Pemeriksaan DMF-T/def-t.

d. Standar Pemeriksaan CPITN.

3. Standar Promotif:

a. Standar Penyusunan Rencana Kerja Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut.

b. Standar Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut. c. Standar Pelatihan Kader.

4. Standar Preventif:

a. Standar Sikat Gigi Massal.

b. Standar Kumur-kumur Dengan Larutan Fluor.

c. Standar Pembersihan Karang Gigi.

d. Standar Pengolesan fluor.

e. Standar Penumpatan Pit dan Fissure Sealant.

5. Standar Kuratif:

a. Standar Pencabutan Gigi Sulung Goyang Derajat 2 atau Lebih

b. Standar Atraumatic Restorative Treatment (ART).

c. Standar Penumpatan Gigi 1 - 2 Bidang Dengan Bahan Amalgam.

d. Standar Penumpatan Gigi 1-2 Bidang Dengan Bahan Sewarna Gigi.

e. Standar Pencabutan Gigi Permanen Akar Tunggal Dengan Infiltrasi Anestesi.

f. Standar Rujukan. g. Standar Pencatatan dan Pelaporan.

6. Standar Hygiene Kesehatan Gigi:

a. Standar Higiene Petugas Kesehatan Gigi dan Mulut.

b. Standar Sterilisasi dan Pemeliharaan alat-alat Kesehatan Gigi.

c. Standar Lingkungan Kerja.

7. Standar Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Pasien Umum Rawat Inap.8. Standar Peralatan dan Bahan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut.

Standar pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut perawat gigi ( tearpis gigi dan mulut) meliputi:1. Standar Pengkajian 2. Standar Diagnosa Kesehatan Gigi

3. Standar Perencanaan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi

4. Standar Implementasi Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi

5. Standar Evaluasi dan Dokumentasi Setiap standar diuraikan ke dalam pernyataan standar1. STANDAR PENGKAJIAN A. Pernyataan standar:Perawat gigi ( tearpis gigi dan mulut) (terapis gigi dan mulut) mengumpulkan semua informasi yang akurat, relevan dan lengkap dari semua sumber yang terkait dengan kondisi pasien yang dibutuhkan perawat gigi ( tearpis gigi dan mulut) dalam menegakkan diagnosa kesehatan gigiB. Hasil yang di capai:Data pasien yang tepat, akurat dan lengkapC. Prasyarat yang diperlukanPemeriksaan subyektif dan obyektif secara tepat, akurat dan lengkapD. Proses pengkajian Pemeriksaan subyektif: anamnesa, biodata, keluhan utama, riwayat kesehatan gigi,riwayat kesehatan, dan latar belakang budaya Pemeriksaan obyektif: hasil pemeriksaan fisik( odontogram), psikologis, pemeriksaan penunjang2. STANDAR DIAGNOSA KESEHATAN GIGI

A. Pernyataan standar:Perawat gigi ( tearpis gigi dan mulut) menganalisa data yang diperoleh pada pengkajian, menginterprestasikan secara akurat dan logis untuk menegakan diagnosa dan masalah kesehatan gigi yang tepat.B. Hasil yang di capai:Diagnosa yang akuratC. Prasyarat yang diperlukan:Diagnosa sesuai dengan nomenklatur perawat gigi ( tearpis gigi dan mulut)D. Penegakan diagnosa:Penegakan diagnosa sesuai dengan permasalahan kesehatan gigi pasien3. STANDAR PERENCANAAN PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUTA. Pernyataan:Perencanaan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut meliputi tujuan, intervensi, rasional, analisa biaya.B. Hasil yang di capai:Tersusun rencana tindakan untuk klien secara komprehensifC. Prasyarat yang diperlukan: Melibatkan klien dan atau keluarga Memilih tindakan yang aman sesuai kondisi dankebutuhan klien berdasar evidence base

Mempertimbangkan kebijakan dan peraturanyang berlaku, sumber daya serta masalah yang ada D. Pembuatan perencanaan:Menganalisa masalah kesehatan gigi untuk menyusun rencana asuhan kesehatan gigi4. STANDAR IMPLEMENTASI PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGIA. Pernyataan standar:Perawat gigi ( tearpis gigi dan mulut) melaksanakan rencana asuhan kesehatan gigi secara komprehensif efektif, efisien, dan aman berdasarkan evidence based kepada klien, dalam bentuk upaya promotif,preventif, kuratif sederhana dilakukan secara mandiri, kolaborasi, dan rujukan.B. Hasil yang di capai:terlaksananya asuhan kesehatan gigiC. Prasyarat yang diperlukanMelakukan asuhan sesuai perencanaan dan tindakan sesuai standarD. implementasiPelaksanaan asuhan kesehatan gigi5. STANDAR EVALUASI DAN DOKUMENTASI Standar evaluasi:A. Pernyataan standar:Perawat gigi ( tearpis gigi dan mulut) melakukan evaluasi secara sistematis dan berkesinambungan untuk melihat ke efektifan dari asuhan yang sudah di berikan,sesuai dengan perubahan kondisi klienB. Hasil yang di capai:Adanya evaluasi dari asuhan kesehatan yang hasilnya segera di catat dan beritahukan kepada klien/ keluarga

C. Prasyarat yang diperlukan:Evaluasi dilakukan sesegera mungkin setelah selesai melakukan asuhan kesehatan gigiEvaluasi dilakukan sesuai standar

Hasil sesegera mungkin di tindaklanjuti ke klienD. Proses Evaluasi :Melihat ke efektifan dari asuhan yang sudah di berikan Standar dokumentasi:A. Pernyataan standar:Perawat gigi ( tearpis gigi dan mulut) mendokumentasikan secara lengkap, akurat, singkat dan jelas, mengenai keadaan/ kejadian yang ditemukan dan dilakukan dalam memberikan asuhan kesehatan gigi

B. Hasil yang di capai:Dokumentasi sesuai standar

C. Prasyarat yang diperlukan:Pencatatan segera setelah asuhan kesehatan gigi

D. Proses dokumentasi:Ditulis dalam bentuk SOAP:

1. S adalah data subyektif , mencatat dari hasil anamnesa

adalah data obyektif , mencatat dari hasil pemeriksaan

2. A adalah hasil analisa, menegakan diagnosa dan masalah keperawatan

3. P adalah perencanaan.

4. I adalah lmplementasi/pelaksanaan. Mencatat seluruh pelaksanaan dan perencanaan yang telah dilakukan seperti edukasi, tindakan mandiri, kolaboratif maupun rujukan5. E adalah evaluasi adalah melihat ke efektifan asuhan kesehatan gigi6. PENUTUPStandar Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut ini merupakan acuan bagi Perawat gigi ( tearpis gigi dan mulut) dalam melaksanakan kegiatannya. Standar ini dimaksudkan untuk memandu Perawat gigi ( tearpis gigi dan mulut) melakukan kegiatannya untuk mencapai mutu pelayanan yang optimal.Standar pelayanan bersifat dinamis. Karena kebutuhan pelayanan pada umumnya selalu meningkat, maka standar pelayanan perlu terus ditingkatkan sesuai kemajuan ilmu dan teknologi dan selalu berupaya mengkaji dan meningkatkan standar secara periodik. Disamping itu keragaman tingkat kebutuhan masyarakat dan sarana - prasarana yang tersedia, maka standar pelayanan dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat.Sehubungan peran serta semua pihak yang terkait terutama pimpinan unit/sarana pelayanan sangat menentukan implementasi pedoman ini, dan berperan aktif dalam mendorong dan mengawasi pelaksanaan standar ini.MENTERI KESEHATAN,

Prof.Dr.dr. Nila Djuwita Anfasa Moeloek, Sp.M (K)