keputusan investasi modal (ok)

17
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN II Keputusan Investasi ModalDi Susun Oleh : Suniti Yanto 2113600122 Sri Wahyuni 2113600024 Nita Fardila 2113600262

Upload: gumelar-bangkit-s

Post on 17-Dec-2015

115 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

manajemen keuangan

TRANSCRIPT

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN II Keputusan Investasi Modal

Di Susun Oleh : Suniti Yanto2113600122 Sri Wahyuni2113600024 Nita Fardila2113600262 Siti Fauziah2113600 Prastiti Diningrum2113600196

DAFTAR ISI

BAB IKeputusan Investasi ModalBAB IIModel NondiskontoPriode PengembalianTingkat Pengembalian AkuntansiBAB IIIModel DiskontoDefinisi NPVTingkat Pengembalian InternalBAB IVPasca Audit Proyek ModalManfaat Pasca AuditBAB VProyel Saling EksklusifNPV Dibandingkan Dengan IRRPerhitingan dan Penyesuaian Arus Kas

BAB VIInvestasi ModalBagaimana Investasi Di BedakanBagaimana Estimasi Arus Kas Operasional Di BedakanNilai SisaTingkat Diskonto

BAB I Keputusan Investasi Modal

Keputusan investasi modal seringkali berkaitan dengan masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang, kecuali tanah, aktiva selalu disusutkan selama umur manfaatnya, dan investasi dipakai ketika aktiva itu digunakan. Pada umumnya, investasi modal yang baik akan menerima kembali modal awal sepanjang umurnya, dan pada saat yang sama, menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi, salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal akan menghasilkan kembali sumberdaya awalnya atau tidak, dan memberikan pengembalian yang wajar. Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai risiko investasi, dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan.Salah satu tugas yang paling sulit adalah mengestimasi arus kas.Keputusan investasi modal(capital investmen decisions)berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan, dan prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Karena keputusan investasi modal menmpatkan sebagian sumber daya perusahaan pada resiko, sehingga keputusan investasi modal adalah keputusan yang amat penting yang diambil oleh para manajer.Proses pengambilan keputusan investasi modal sering kali desebut sebagai penganggaran modal(capital budgeting). Jenis dari pengaggaran modal itu sendiri ada dua, yaitu;a.Proyek Independen(Independent project)Adalah proyek investasi modal yang tidak berkaitan satu dengan yang lainnya. Jadi apabila ada proyek yang diterima atau ditolak tidak akan berpengaruh terhadap protek yang lainnya.b.Proyek Saling Eksklusif(Mutualy exclusive project)Proyek ini mengharuskan perusahaan untuk memilih salah satu alternatif yang saling bersaing untuk menyediakan jasa dasar yang sama. Penerimaan salah satu protek akan menghalangi proyek lainnya.Keputusan investasi modal sering kali berkaitan dengan masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang.Pada umumnya investasi modal yang baik akan menghasilkan kembali modal awal sepanjang umurnya dan pada saat yang sama menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal akan menghasilkan kembali sumber daya awalnya atau tidak, dan memberikan pengembalian yang wajar. Dengan membuat penilaian ini, seorang manajer dapat memutuskan diterima tidaknya proyek-proyek independen dan membandingakan proyek-proyek yang saling bersaing berdasarkan keunggulan ekonomisnya.Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai resiko investasi, dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan. Para manajer juga harus menetapkan tujuan dan prioritas dari investasi modal serta harus mengidentifikasi beberapa kriteria dasar atas penerimaan dan penolakan investasi yang diusulkan. Ada beberapa metoda yang digunakan oleh manajer untuk menunjukan mana proyek yang harus diterima dan mana yang harus ditolak, diantaranya adalah metoda non-diskonto dan metoda diskonto.

BAB II

MODEL NONDISKONTO

Model dasar untuk keputusan investasi modal dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori utama :1. Model Nondiskonto, mengabaikan nilai waktu dari uang.2. Model Diskonto, mempertimbangkan secara eksplisit.Banyak perusahaan tampaknya menggunakan kedua model tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kategori memberikan informasi yang berguna bagi manajer pada waktu mereka harus membuat keputusan investasi modal.Periode Pengembalian Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode pengembalian. Periode pengembalian adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya. Rumusnya :

Periode Pengembalian = Investasi semula/Arus kas tahunan

Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya, maka periode pengembalian dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu ketika investasi awal diperoleh kembali.Salah satu cara untuk menggunakan periode pengembalian adalah dengan menetapkan suatu periode pengembalian maksimum pada seluruh proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini. Kesimpulannya, periode pengambalian memberi manajer informasi yang dapat digunakan sebagai berikut :1. Membantu mengendalikan risiko yang berhubungan dengan ketidakpastian arus kas di masa depan.2. Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas perusahaan.3. Membantu mengendalikan risiko keusangan.4. Membantu mengendalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja.Akan tetapi, metode tersebut mengandung kelemahan yang signifikan karena mengabaikan total profitabilitas proyek dan nilai waktu uang.

Tingkat Pengembalian AkuntansiTingkat pengembalian akuntansi merupakan model nondiskonto kedua yang umum digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek. Rumusnya :Tingkat Pengembalian Akuntansi = Laba Rata-rata/ Investasi awal atau investasi rata-rata Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau sebagai investasi rata-rata. Jika I adalah investasi awal, S adalah nilai sisa, dan dengan asumsi bahwa investasi dikonsumsi secara merata, maka investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut :

Investasi rata-rata = (I + S)/2

Berbeda dengan metode periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan profitabilitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mempertimbangkan profitablitas proyek; seperti periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mengabaikan nilai waktu dari uang. Pengabaian nilai waktu uang juga merupakan kelemahan metode tingkat pengembalian akuntansi; periode ini dapat mengarahkan seorang manajer untuk memilih investasi yang tidak memaksimalkan laba. Model diskonto menggunakan arus kas yang didiskontokan, diamana arus kas masa depan dinyatakan dalam nilai sekarang.

BAB III

MODEL DISKONTO : Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV)

Model diskonto secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang, dan oleh karena itu memasukkan konsep diskonto arus kas masuk dan arus kas keluar. Dua model diskonto akan dipertimbangkan : nilai sekarang bersih (NPV) dan tingkat pengembalian internal (IRR).

Definisi NPVNPV merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek. Tingkat pengembalian yang diperlukan adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima. Hal itu juga disebut sebagai tingkat diskonto, tingkat rintangan/tingkat batas, dan biaya modal. Nilai NPV yang positif menandakan bahwa :1. Investasi awal telah tertutupi,2. Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi, dan3. Pengembalian yang melebihi dari (1) dan (2) telah diterima.Jadi, jika NPV > 0, maka investasi tersebut menguntungkan dan karena itu dapat diterima. Jika NPV = 0, pengambil keputusan dapat menerima atau menolak investasi itu. Akhirnya jika NPV < 0, maka investasi sebaiknya ditolak.

Contoh Illustrasi Nilai Sekarang Bersih

Divisi produk khusus dari Honley Medical sedang mengembangkan instrumen tekanan darah. Manajer pemasaran tertarik dengan prospek produk tersebut setelah menyelesaikan suatu penelitian pasar secara mendalam yang mengungkapan pendapatan tahunan diharapkan $300.000. Peralatan untuk membuat instrumen membutuhkan biaya $$320.000, siklus hidup produk lima tahun. Setelah lima tahun peralatan dijual $40.000. Modal kerja diperkirakan bertambah $40.000. Beban operasional kas tahunan diperkirakan $180.000, tingkat pengembalian yang diminta 12 persen haruskah Honley Medical memproduksi instrumen baru tersebut?

Langkah 1: Identifikasi arus kas

TahunUraianArus kas

0

1-4

5peralatanmodal kerja totalpendapatanbeban operasi totalpendapatan beban operasionalnilai sisaperolehan model kerja total$(320.000) (40.000)$(360.000)$300.000(180.000)$120.000$300.000(180.000)40.000 40.000$200.000

Langkah 2A: analisis NPV

TahunArus kasaFaktor DiskontobNilai sekarang

012345NPV$(360.000) 120.000 120.000 120.000 120.000 200.0001,0000,8930,7970,7120,6360,567$(360.000) 107.160 95.640 85.440 76.320 113.400$117.960

Langkah 2B: Analisis NPV

TahunArus kasaFaktor diskontobNilai sekarang

01-45NPV$(360.000) 120.000 200.0001,0003,0370,567$(360.000) 364.440 113.400$117.840

Tingkat Pengembalian InternalModel diskonto lainnya adalah metode tingkat pengembalian internal (IRR). IRR adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut.Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama dengan nol.Tingkat pengembalian internal merupakan teknik investasi modal yang paling luas digunakan. Salah satu alas an bagi popularitasnya mungkin karena konsep tingkat pengembaliannya, yakni konsep yang mudah digunakan oleh para manajer. Kemungkinan lain adalah bahwa para manajer mungkin percaya bahwa IRR adalah tingkat pengembalian majemuk actual atau sebenarnya yang diterima oleh investasi awal.Persamaannya : I - CFt/ (1 + i)t

BAB IV

PASCA AUDIT PROYEK MODAL

Unsur penting dalam proses investasi modal adalah analisis lebih lanjut terhadap proyek modal segera setelah proyek diimplementasikan. Analisis ini disebutpascaaudit. Pascaaudit membandingkan manfaat aktual dengan manfaat yang diestimasi dan biaya operasional aktual dengan biaya operasional yang diestimasi;Pascaaudit mengevaluasi hasil keseluruhan investasi dan mengusulkan tindakan perbaikan bila diperlukan.

Manfaat Pasca auditPerusahaan yang melakukan pascaaudit terhadap proyek modal mendapatkan beberapa manfaat :1.dengan mengevaluasi profitabilitas, pascaaudit menjamin bahwa sumberdaya digunakan secara bijaksana.Jika proyek berjalan dengan baik, maka hal itu mungkin memerlukan dana tambahan dan perhatian extra. Jika proyek tidak berjalan dengan baik, maka tindakan perbaikan mungkin diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau menghentikan proyek.2.dampaknya terhadap prilaku manajer. Jika manajer melakukan penghitungan atas hasil pengambilan keputusan investasi modal, mereka cenderung membuat keputusan untuk kepentingan terbaik perusahaan.Sebagai tambahan, pascaaudit menyediakan umpan balik kepada manajer yang dapat membantunya memperbaiki pengsmbilan keputusan di masa dating.

BAB V

PROYEK SALING EKSKLUSIF

Kebanyakan keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling eksklusif. Bagaimana analisis NPV dan IRR digunakan untuk memilih diantara proyek yang saling bersaing merupakan pertanyaan menarik.

NPV dibandingkan dengan IRRBaik NPV maupun IRR menghasilkan keputusan yang sama bagi proyek independen. NPV berbeda dengan IRR dalam dua hal, yaitu :1.NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang diperlukan.2.Metode NPV mengukur proftabilitas dalam nilai absolut, sementara metode IRR mengukur profitabilitas dalam nilai relatif.

PENGHITUNGAN DAN PENYESUAIAN ARUS KASAda dua langkah yang diperlukan untuk menghitung arus kas :1.Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal.2.Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak.Peramalan arus kas merupakan hal teknis dengan berbagai persyaratan dan metodeloginya dipelajari secara khusus dalam penelitian pemasaran, ilmu manajemen, dan statistik.

BAB VI INVESTASI MODAL : LINGKUNGAN MANUFAKTUR YG CANGGIH

Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang pada umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Banyak manfaat yang dapat direalisasikan dengan merancang ulang dan menyederhanakan proses manufaktur saat ini. Akan tetapi, setelah manfaat dari desain ulang dan penyederhanaan dicapai, akan menjadi nyata bahwa otomatisasi dapat menghasilkan manfaat tambahan.Meskipun analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang bersih dan tingkat pengembalian internal) tetap unggul dalam keputusan investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru meminta perhatian yang lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas diskonto.

Bagaimana Investasi DibedakanInvestasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih kompleks dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur standar di masa lalu. Bagi peralatan standar, biaya langsung akuisisi mencerminkan investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan kadang terabaikan, padahal jumlahnya bisa jadi cukup besar.

Bagaimana Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan

Penghematan biaya tenaga kerja langsung sering digunakan sebagai justifikasi utama untuk melakukan otomatisasi. Dalam analisis investasi modal tradisional, manfaat yang tak berwujud dan penghematan tak langsung sering diabaikan. Akan tetapi, dalam keputusan otomatisasi, manfaat tak berwujud dan tak langsung dapat cukup berpengaruh dan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup proyek. Kualitas yang lebih baik, lebih dapat diandalkan, mengurangi waktu tenggang, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan kemampuan untuk mempertahankan pangsa pasar semuanya merupakan manfaat tak berwujud namun penting dalam sistem manufaktur yang canggih.

Nilai SisaNilai sisa atau nilai akhir sering diabaikan dalam keputusan investasi. Alasan yang biasa dikemukakan adalah karena sulitnya mengestimasi nilai sisa. Karena ketidakpastian ini, dampak nilai sisa sering diabaikan. Namun, pendekatan tersebut mungkin tidak bijaksana karena nilai sisa dapat menghasilkan perbedaan keputusan Antara melakukan investasi atau tidak. Dengan memperhatikan ketatnya persaingan, perusahaan tidak boleh membuat keputusan yang tidak tepat (merugikan).untuk mengilustrasikan pengaruh potensial dari ilai akhir, asumsikan arus kas operasional tahunan setelah pajak dari proyek yang ditunjukkan pada tampilan sebelumnya adalah $ 3,1 juta, bukan $ 4 juta. Nilai sekarang bersih tanpa nilai sisa adalah sbb:

Nilai sekarang ($ 3.100.000 x 5,65) $ 17.515.000Investasi 18.000.000 Nilai sekarang bersih$ (485.000)

Tanpa nilai akhir, proyek akan ditolak. Namun, nilai sekarang bersih dengan nilai sisa sebesar $ 2 juta merupakan hasil yang positif. Hal itu berarti investasi perlu dilakukan

Nilai sekarang ($ 3.100.000 x 5,65) $ 17.515.000Nilai sekarang ($ 2.000.000 x 0,322) 644.000Investasi (18.000.000) Nilai sekarang bersih$ 159.000

Namun, bagaimana jika nilai sisa lebih kecil dari yang diharapkan? Misalkan, kemungkinan hasil terburuk adalah nilai sisa sebesar $ 1.600.000? Apa pengaruhnya terhadap keputusan yang diambil? NPV dapat dihitung kembali berdasarkan skenario baru ini

Nilai sekarang ($ 3.100.000 x 5,65) $ 17.515.000Nilai sekarang ($ 1.600.000 x 0,322) 515.200Investasi(18.000.000) Nilai sekarang bersih$ 30.200

Jadi menurut skenario pesimistis ini, NPV masih positif. Hal itu menggambarkan bagaimana analisis sensitivitas dapat digunakan dalam kaitannya dengan ketidakpastian mengenal nilai sisa. Analisis ini juga dapat digunakan untuk variabel arus kas lainnya.

Tingkat Diskonto

Jangan terlalu konservativ terhadap diskonto yang ternyata dapat membahayakan. Secara teori, jika arus kas masa depan diketahui dengan pasti, maka tingkat diskonto yang tepat merupakan biaya modal perusahaan. Dalam prakteknya, arus kas masa depan tidak pasti dan manajer sering memilih tingkat diskonto lebil tinggi daripada biaya modal untuk menghindari ketidak pastian tersebut. Jika tingkat diskonto yang dipilih terlalu tinggi, maka akan membiaskan proses pemilihan investasi jangka pendek.