Seminar Proposal TesisSeminar Proposal Tesis

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KARAKTERISTIK

INDIVIDUAL TERHADAP KEPUASAN KERJA

PADA KARYAWAN PRODUKSIDI PT. OTSUKA INDONESIA

Oleh :

Mohammad Indra Moechliansjah

LATAR BELAKANG MASALAHLATAR BELAKANG MASALAH

• Kepuasan kerja karyawan sangat penting terhadap produktivitas dan kelangsungan kinerja suatu perusahaan. Sehingga penting bagi suatu organisasi perusahaan untuk turut memperhatikan usaha-usaha peningkatan gairah kerja karyawan agar mereka merasa senang dalam bekerja di perusahaan tersebut.

• Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individuil. Setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai-nilai yang berlaku pada dirinya. Ini disebabkan karena adanya perbedaan pada masing-masing individu. Semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaan sesuai dengan keinginan individu tersebut, maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya, dan sebaliknya.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

• Faktor-faktor karakteristik individual apa saja yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan pabrik PT.OTSUKA INDONESIA Lawang?

• Bagaimana pengaruh dari karakteristik individual terhadap kepuasan kerja?

C. Tujuan Penelitian

• Untuk mengetahui faktor - faktor karakteristik individual yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan PT.OTSUKA INDONESIA.• Untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari karakteristik individual pada kepuasan kerja.

KEGUNAAN PENELITIANKEGUNAAN PENELITIAN• Memberikan informasi secara ilmiah mengenai

hubungan karakteristik individual dengan kepuasaan kerja di PT. Otsuka Indonesia.

• Dengan adanya informasi tersebut diharapkan dapat dirumuskan suatu strategi untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan di PT. Otsuka Indonesia.

• Memberikan konstribusi dalam pengujian dan pengembangan teori MSDM dalam kaitannya peningkatan kepuasan kerja karyawan di PT.

Otsuka Indonesia.

LANDASAN TEORILANDASAN TEORI

Definisi Kepuasan kerja :• Wexley dan Yukl (Shobarudin, 1992 : 129) :

“Kepuasan kerja sebagai cara seorang pekerja merasakan pekerjaannya. Kepuasan kerja merupakan generalisasi sikap-sikap terhadap pekerjaannya yang didasarkan atas berbagai aspek pekerjaannya”.

• Davis ( 1985 : 69 ) : “Kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan pegawai tentang

menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka. Kepuasan kerja menunjukkan kesesuaian antara harapan dari seseorang yang timbul dan imbalan yang disediakan oleh perusahaan”.

• Definisi umum : “Kepuasan kerja adalah perasaan seseorang terhadap pekerjaannya”.

(As’ad : 1995, 104)

TEORI KEPUASAN KERJATEORI KEPUASAN KERJATerdapat Tiga macam Teori Kepuasan :1) Teori Keadilan ( Equity Theory)

– Prinsip teori keadilan ialah bahwa seseorang akan merasa puas atau tidak puas tergantung apakah ia merasakan adanya keadilan atau tidak atas sesuatu atau faktor tertentu.

– Empat Komponen Utama Teori Keadilan (Ivencevich ) :• Person : Orang yang mendapatkan keadilan atau

ketidak adilan• Comparison Person : Orang yang digunakan sebagai

pembanding ter- hadap ratio input dan pendapatan.• Inputs : Segala sesuatu yang berharga dirasakan

karyawan sebagai sembangan terhadap pekerjaan (mis, Ketrampilan, pengalaman, dll)

• Out Comes : Sesuatu yang diterima sebagai hasil pekerjaan (mis gaji, Insentif,dll)

2) Teori Diskrepansi (Discrepancy Theory)– Kepuasan atau ketidakpuasan dengan sejumlah

aspek pekerjaan tergantung pada selisih (discrepancy) antara harapan-harapan, kebutuhan-kebutuhan atau nilai-nilai seharusnya dengan apa yang menurut perasaannya atau persepsinya telah diperoleh atau dicapai.

3) Teori Dua Faktor (Herzberg’s)– Motivation Factors :

» Prestasi (Achievement)» Pengakuan (Recognition)» Pekerjaan itu sendiri (The work it self)» Tanggung Jawab (Responsibility)» Pengembangan Potensi Individu (Advancement)

– Maitenance Factors :• Gaji atau upah (Wages atau Salaries)• Kondisi kerja (Working Condition)• Kebijaksanaan dan administrasi perusahaan (Company

Policy and Administration)• Hubungan antarpribadi (Interpersonal Relation)• Kualitas Supervisi (Quality Supervisi)

DAMPAK KETIDAKPUASAN KERJADAMPAK KETIDAKPUASAN KERJA

• PERGANTIAN PEGAWAI

• KEMANGKIRAN

• PENCURIAN

Karakteristik Individu• Menurut Umar Nimran (1992, 9 - 11) di dalam memahami

perilaku individu, kita perlu mengkaji berbagai karakteristik yang melekat pada individu itu, antara lain :

• Umur• Jenis kelamin• Status perkawinan• Jumlah tanggungan• Masa kerja

• Menurut Gibson (1995 : 124) bahwa variabel individual termasuk kemampuan dan kecakapan, latar belakang dan variabel demografi. Kemampuan dan kecakapan dipengaruhi oleh faktor pendidikan, pengalaman kerja sebelumnya, masa kerja dan pendidikan ketrampilan/kursus.

PENELITI TERDAHULUPENELITI TERDAHULU

• Smith (1977 : 454 - 460) menerangkan bahwa ketika para pegawai semakin bertambah usianya, mereka cenderung merasa lebih puas dengan pekerjaannya. Penelitian ini dilakukan pada hampir 4000 manajer yang menunjukkan kenaikan indeks kepuasan kerja.

• Hasil penelitian Komaruddin (1992) menunjukkan :– Terdapat hubungan dari ke enam variabel bebas yaitu ; iklim

perusahaan, kehidupan keluarga karyawan, karakteristik pekerjaan, fasilitas kepegawaian, pendidikan dan umur karyawan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan.

• Penelitian dari Tri Purnamastuti ( 1995 ) menyimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja diperusahaan Pabrik Gula Kedawung Pasuruan adalah Status / jabatan, umur, keberhasilan kerja.

HIPOTESISHIPOTESIS

Diduga bahwa faktor-faktor karakteristik individual memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja di PT. Otsuka Indonesia

PARADIGMA PENELITIANPARADIGMA PENELITIAN

Karakteristik Individual :

• Umur• Jumlah Tanggungan• Masa Kerja• Pendidikan• Pengalaman• Kursus/Pelatihan• Jenis Kelamin• Status Perkawinan

Kepuasan Kerja Karyawan

Variabel Variabel PenelitianPenelitian

a. Variable - variabel bebas / independen 1) Umur (X1)2) Jumlah Tanggungan (X2)3) Masa Kerja (X3)4) Pendidikan (X4)5) Pengalaman (D1)6) Kursus /Pelatihan (D2)7) Jenis Kelamin (D3)8) Status Perkawinan (D4)

b. Variable tidak bebas / tergantung / dependen ( Y ) adalahKepuasan Kerja (Faktor Higienis pada Teori dua faktor)

Instrumen PenelitianInstrumen PenelitianInstrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisener. Sebelum instrumen digunakan untuk menjaring data dilapangan, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji realibilitas.

Populasi dan Tehnik Pengambilan SampelPopulasi dan Tehnik Pengambilan SampelPengambilan sampel dalam penelitian ini adalah memakai pengambilan sampel acak distratifikasi (stratified random sample ).

TEKNIK ANALISIS DATATEKNIK ANALISIS DATAAnalisis Regresi Berganda Pada penilitian ini akan terbentuk persamaan regressi ganda

sebanyak 4 buah, dikarenakan jumlah dari variabel boneka (dummy) sebanyak 4 buah (D1 - D4).

Y = a + b1 x1 + b2 x 2 + b3 x1 + b4 x 2 + b5 D1 (3)

Y = a + b1 x1 + b2 x 2 + b3 x1 + b4 x 2 + b6 D2 (4)

Y = a + b1 x1 + b2 x 2 + b3 x1 + b4 x 2 + b7 D3 (5)

Y = a + b1 x1 + b2 x 2 + b3 x1 + b4 x 2 + b8 D4 (6)

Analisis Korelasi Ganda : Uji korelasi ini untuk mengukur keeratan hubungan antara dua

variabel atau lebih, dimana keeratan hubungan tersebut ditandai dengan besarnya koefisien korelasi(digunakan program SPSS)- Untuk mengetahui besarnya pengaruh semua variabel terhadap variabel tergantung diketahui dari besarnya koefisien determinasi (R2)- Untuk menguji signifikasi Model digunakan Uji t- Untuk menguji keeratan hubungan digunakan Uji F

Terima kasih