kepuasan kerja

33
KEPUASAN KERJA ( Job Satisfaction ) AM. SHALAHUDDIN. MAGISTER OF EDUCATION ADMINISTRATION Prof. DR. HAMKA UNIVERSITY – JAKARTA 2009

Upload: salman-shalahuddin

Post on 11-Jun-2015

19.169 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kepuasan Kerja

KEPUASAN KERJA( Job Satisfaction )

AM. SHALAHUDDIN.MAGISTER OF EDUCATION ADMINISTRATION

Prof. DR. HAMKA UNIVERSITY – JAKARTA2009

Page 2: Kepuasan Kerja

DEFINISI

Page 3: Kepuasan Kerja

• ROBBINS (1996).Kepuasan kerja merupakan sikap umum seorang karyawan terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja menunjukkan adanya kesesuaian antara harapan seseorang yang timbul dengan imbalan yang disediakan oleh pekerjaan.

Page 4: Kepuasan Kerja

• PORTER (dalam Luthans, 1995).Kepuasan kerja adalah perbedaan antara seberapa banyak sesuatu yang seharusnya diterima dengan seberapa banyak yang sebenarnya dia terima.

• MATHIS AND JACKSON (2000).Kepuasan kerja merupakan pernyataan emosional yang positif yang merupakan hasil evaluasi dari pengalaman kerja.

Page 5: Kepuasan Kerja

• WEXLEY & YUKLKepuasan kerja adalah cara pegawai merasakan dirinya atau pekerjaannya.

• HANI HANDOKO.Keadaan emosional yang menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya.

Page 6: Kepuasan Kerja

• Kamus Besar Bahasa Indonesia.KEPUASAN KERJA : KEADAAN PSIKIS yg MENYENANGKAN yg dirasakan oleh pekerja dl suatu lingkungan pekerjaan krn TERPENUHINYA semua kebutuhan secara MEMADAI.

Page 7: Kepuasan Kerja

ASPEK – ASPEK KEPUASAN KERJA

Page 8: Kepuasan Kerja

• GIBSON (1995).Menyatakan bahwa kepuasan kerja dipengaruhi oleh Upah, Pekerjaan, Promosi, Penyelia dan Rekan Kerja.

• WEXLEY DAN YUKL (1992).Mereka berpendapat bahwa kepuasan kerja dipengaruhi oleh Upah, Pekerjaan, PENGAWASAN, Teman Kerja, Materi Pekerjaan, JAMINAN KERJA dan PROMOSI.

Page 9: Kepuasan Kerja

• LOCK (1995).Faktor – factor penting yang mendorong adanya kepuasan kerja adalah pekerjaan yang secara mental MENANTANG, ganjaran yang pantas, kondisi kerja yang mendukung dan rekan kerja yang mendukung.

• MATHIS AND JACKSONS (2000).Mereka menyatakan bahwasannya kepuasan kerja memiliki banyak dimensi, diantaranya adalah pekerjaan itu sendiri, gaji, PENGAKUAN, supervise, kerjasama yang baik dengan teman kerja, serta KESEMPATAN UNTUK BERKEMBANG.

Page 10: Kepuasan Kerja

• NURSYIRWAN & SANUSI (1989), PUNOMOSIDHI (1990).

Indikator Kepuasan Kerja adalah Rasa Aman Bekerja Dengan Kelompok, Kepuasan Terhadap Atasan, Kepuasan Terhadap Pekerjaan Itu Sendiri, Gaji, Kemauan Dan Kesempatan Untuk Maju.

• TIMOTHY A. JUDGE AND SHINICIRO WATANABE ( 1993).

Kesempatan Untuk Promosi, Factor Intrinsic, Kondisi Kerja, Pendidikan, USAHA PRIBADI, System Gaji, JAM KERJA, HAKEKAT PEKERJAAN, Kesempatan Untuk Maju Dan Berkembang.

Page 11: Kepuasan Kerja

TEORI – TEORI KEPUASAN KERJA

Page 12: Kepuasan Kerja

• DISCREPANCY THEORY.

PORTER (1961), Kepuasan Kerja Merupakan SELISIH Atau Perbandingan Antara HARAPAN DENGAN KENYATAAN.

LOCKE (1969), Semakin SESUAI antara HARAPAN seseorang dengan KENYATAAN yang ia hadapi atau ia terima maka ia akan merasa semakin puas.

Page 13: Kepuasan Kerja
Page 14: Kepuasan Kerja

• TEORI ERG ALDERFER.Tiga Kelompok Kebutuhan Yang Utama, yaitu :– KEBUTUHAN AKAN KEBERADAAN (Existence).

KEBUTUHAN FISIOLOGIS DAN MATERIAL serta kebutuhan rasa aman seperti kebutuhan akan makanan, minuman, pakaian, perumahan dan keamanan. Dalam organisasi, kebutuhan ini seperti upah, kondisi kerja, jaminan sosial dan sebagainya.

– KEBUTUHAN AKAN KETERKAITAN (Relatedness).Kebutuhan ini meliputi semua bentuk kebutuhan yang berkaitan dengan KEPUASAN HUBUNGAN ANTAR PRIBADI di tempat kerja.

– KEBUTUHAN AKAN PERTUMBUHAN (Growth).Kebutuhan ini meliputi semua kebutuhan yang berkaitan dengan PENGEMBANGAN POTENSI SESEORANG.

Page 15: Kepuasan Kerja

TEORI DUA FAKTOR DARI HERZBERG

Page 16: Kepuasan Kerja

• TEORI DUA FAKTOR DARI HERZBERG.Faktor tersebut adalah:– KONDISI EKSTRINSIK ( Konteks Pekerjaan )

Gaji / Upah, Kemanan Kerja, Kondisi Pekerjaan, Status, Kebijakan Organisasi, Supervisi Dan Hubungan Interpersonal. Apabila faktor ini TIDAK TERPENUHI maka karyawan akan merasa TIDAK PUAS.

– KONDISI INTRINSIK Prestasi Kerja, Pengakuan, Tanggung Jawab, Kemajuan, Pekerjaan Itu Sendiri, & Pertumbuhan. Apabila kondisi ini DIPENUHI oleh organisasi atau perusahaan maka karyawan merasa PUAS.

Page 17: Kepuasan Kerja

TEORI MASLOW

Page 18: Kepuasan Kerja

• TEORI MASLOW ( 1954 )Kebutuhan Manusia Bersifat BERJENJANG.Mulai Dari Tingkatan Yang PALING RENDAH Sampai Tingkatan Yang PALING TINGGI. – Phisiological Needs

( Makanan, Pakaian, Perumahan ).– Kebutuhan Keamanan Dan Kenyamanan (Safety Needs).

( Merdeka atau Bebas dari Ancaman ).– Kebutuhan Akan Rasa Saling Memiliki.

( Interaksi, Interrelasi & Afiliasi ).– Kebutuhan Dihargai.

( Eksistensi, Prestise, Power, Penghargaan ).– KEBUTUHAN AKAN AKTUALISASI DIRI (self actualization).

( Kemampuan, Keahlian & Potensi Diri ).

Page 19: Kepuasan Kerja

MENGUKUR KEPUASAN KERJA

Page 20: Kepuasan Kerja

ALAT PENGUKUR

• PERINGKAT GLOBAL PENGHITUNGAN ( Single Global Rating ).“ Berdasarkan Semua Hal, Seberapa Puaskah Anda Dengan Pekerjaan Anda ? “

Page 21: Kepuasan Kerja
Page 22: Kepuasan Kerja

SKOR PENGHITUNGAN ( Summation Score )

• Pendekatan ini mengidentifikasi elemen – elemen pekerjaan tertentu dan menanyakan perasaan karyawan terhadap setiap elemen tersebut.

• Faktor yang umumnya disertakan : Suasana Pekerjaan, Pengawasan, Tingkat Upah, Peluang Promosi, Hubungan Dengan Mitra Kerja.

• Faktor tersebut diperingkat berdasarkan skala yang distandartkan dan kemudian ditambahkan untuk mendapatkan skor secara keseluruhan.

Page 23: Kepuasan Kerja

Gambar Ekspresi Wajah

• Dikembangkan Kunin ( 1995 ).• Responden ( Karyawan ) Memilih Salah Satu

Ekspresi Gambar Orang.• Mulai dari Ekspresi Wajah Sangat Gembira,

Gembira, Netral, Cemberut, dan Sangat Cemberut.

• Kepuasan Kerja Bisa diketahui dari Gambar Ekspresi Wajah Yang dipilih.

Page 24: Kepuasan Kerja

DAMPAK KEPUASAN KERJA

Page 25: Kepuasan Kerja

KEPUASAN & PRODUKTIFITAS

• Mitos atau Ilmu Pengetahuan ??“ Para Pekerja Yang Bahagia Tidak Selalu Menjadi Pekerja Yang Produktif !!! “

• 1930-an ( Hawthorne di Western Electric )“ Pekerja Yang Bahagia Adalah Pekerja Yang Produktif !!! “

Page 26: Kepuasan Kerja

KEPUASAN DAN KEABSENAN

• Adanya Hubungan Negatif Yang Konsisten Antara Kepuasan Dan Keabsenan.

• Kepuasan Berkorelasi Negatif Dengan Keabsenan.

• Dibutuhkan Pengujian Lebih Lanjut Disesuaikan Dengan Kondisi Tertentu dan Bersifat Kasuistic !!

Page 27: Kepuasan Kerja

KEPUASAN DAN PENGUNDURAN DIRI

• Kepuasan Juga Berkorelasi Negatif Dengan Pengunduran Diri.

• Faktor – Faktor Lain :Kondisi Bursa Kerja, Peluang Pekerjaan Alternatif, Panjangnya Masa Kerja.Budaya dan Kebiasaan ( Adat ), Hubungan Kekerabatan, Balas Budi.Merupakan Rintangan – Rintangan Penting Bagi Keputusan Aktual Untuk Meninggalkan Pekerjaan Yang Sekarang.

Page 28: Kepuasan Kerja

EKSPRESI KETIDAKPUASAN

Page 29: Kepuasan Kerja
Page 30: Kepuasan Kerja

KEPUASAN KERJA DAN OCB

• ANGGAPAN LOGISKepuasan Kerja Menjadi Penentu Utama Perilaku Kewargaan Organisasi Karyawan ( OCB ).

• Karyawan Yang Puas BERKEMUNGKINAN LEBIH BESAR Untuk Berbicara Secara Positif Tentang Organisasi, Membantu Yang Lain, Dan Berbuat Kinerja Pekerjaan Mereka Melampui Perkiraan Normal.

Page 31: Kepuasan Kerja
Page 32: Kepuasan Kerja

KEPUASAN KERJA DAN KEPUASAN PELANGGAN

Page 33: Kepuasan Kerja

• Karyawan Yang Puas Berkemungkinan Lebih Besar Untuk Ramah, Ceria Dan Responsive – Sangat Dihargai Pelanggan.Pelanggan Berkemungkinan Lebih Besar Menjumpai Wajah – Wajah Akrab Dan Menerima Layanan Yang Berpengalaman.

• Pelanggan Yang Tidak Puas Dapat Meningkatkan Ketidakpuasan Kerja Karyawan.

• Pelanggan Yang Kasar, Ceroboh Dan Banyak Menuntut Secara Tidak Masuk Akal Dapat Mengancam Kepuasan Kerja Karyawan.