kepolisian negara republik indonesia - polri.go.id kapolri nomor 22... · surat keterangan...

30
Hsl Rapat tgl 6 Nov 07 PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PENENTUAN STATUS GUGUR, TEWAS, HILANG DAN MENINGGAL DUNIA BIASA DALAM TUGAS BAGI ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka menetapkan status gugur, tewas, hilang dan meninggal dunia biasa dalam tugas bagi anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, perlu menetapkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia tentang Tata Cara Penentuan Status Gugur, Tewas, Hilang Dan Meninggal Dunia Biasa Dalam Tugas Bagi Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia; Mengingat : 1. 2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4168); Keputusan Presiden Nomor 70 tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG TATA CARA PENENTUAN STATUS GUGUR, TEWAS, HILANG DAN MENINGGAL DUNIA BIASA DALAM TUGAS BAGI ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Polri. 2. Tugas ..... 2. Tugas Kepolisian adalah tugas sebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan

Upload: dangtuyen

Post on 06-Feb-2018

236 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA - polri.go.id KAPOLRI NOMOR 22... · surat keterangan kematian/visum et repertum dari dokter yang berwenang; f. fotokopi surat nikah dan kartu

Hsl Rapat tgl 6 Nov 07

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 22 TAHUN 2007

TENTANG

TATA CARA PENENTUAN STATUS GUGUR, TEWAS, HILANG DAN MENINGGAL DUNIA BIASA DALAM TUGAS

BAGI ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa dalam rangka menetapkan status gugur, tewas, hilang dan meninggal dunia biasa dalam tugas bagi anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, perlu menetapkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia tentang Tata Cara Penentuan Status Gugur, Tewas, Hilang Dan Meninggal Dunia Biasa Dalam Tugas Bagi Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia;

Mengingat : 1.

2.

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4168);

Keputusan Presiden Nomor 70 tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia;

MEMUTUSKAN: Menetapkan

:

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG TATA CARA PENENTUAN STATUS GUGUR, TEWAS, HILANG DAN MENINGGAL DUNIA BIASA DALAM TUGAS BAGI ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Polri.

2. Tugas .....

2. Tugas Kepolisian adalah tugas sebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan

Page 2: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA - polri.go.id KAPOLRI NOMOR 22... · surat keterangan kematian/visum et repertum dari dokter yang berwenang; f. fotokopi surat nikah dan kartu

2

perundang-undangan.

3. Lawan adalah para pelaku pelanggar hukum atau tindak pidana.

4. Gugur adalah meninggal dunia dalam tugas Kepolisian, sebagai akibat dari tindakan langsung lawan atau yang menentang negara atau pemerintahan yang sah.

5. Tewas adalah meninggal dunia dalam menjalankan tugas Kepolisian atau dalam keadaan lain yang ada hubungannya dengan dinas.

6. Hilang dalam tugas adalah keadaan anggota Polri pada saat melaksanakan tugas Kepolisian, tidak diketahui keberadaannya dan tidak diketahui apakah masih hidup atau telah meninggal dunia.

7. Meninggal dunia biasa adalah meninggal dunia karena sebab tertentu yang bukan karena sedang menjalankan tugas atau karena hubungannya dengan pelaksanaan dinas.

8. Atasan langsung adalah anggota Polri yang karena jabatannya mempunyai wewenang langsung terhadap bawahan yang dipimpinnya.

9. Operasi Kepolisian adalah kegiatan penggunaan kekuatan Polri dan/atau kekuatan di luar Polri yang disusun dan diorganisasikan sesuai dengan sasaran yang dihadapi, dilaksanakan dalam waktu tertentu dengan menggunakan pola operasi tertentu yang didukung dengan administrasi, logistik dan alokasi anggaran.

10. Tindakan langsung lawan adalah tindakan yang dilakukan oleh lawan yang ditujukan kepada anggota Polri yang sedang melaksanakan tugas Kepolisian, yang dapat menimbulkan resiko terhadap jiwa, raga dan harta benda.

11. Ahli waris adalah suami atau istri dan anak-anaknya yang sah atau disahkan berdasarkan ketentuan yang berlaku.

12. Kepala Kesatuan Kerja yang selanjutnya disingkat Kasatker.

13. Korban adalah anggota Polri yang gugur/tewas/hilang/meninggal dunia biasa.

14. Tim Peneliti adalah Pejabat Polri yang ditunjuk Kapolri sebagai tim atau kelompok untuk melakukan tugas meneliti dan mengkaji terjadinya peristiwa dan persyaratan guna menentukan status anggota Polri yang meninggal dunia dalam tugas Kepolisian.

Pasal 2

Anggota Polri yang meninggal dunia dalam dinas dan/atau panggilan tugas Kepolisian, dapat

ditentukan statusnya sebagai anggota Polri yang: a. gugur; b. tewas; c. hilang; atau d. meninggal dunia biasa.

BAB II .....

BAB II

Page 3: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA - polri.go.id KAPOLRI NOMOR 22... · surat keterangan kematian/visum et repertum dari dokter yang berwenang; f. fotokopi surat nikah dan kartu

3

PERSYARATAN

Bagian Kesatu Status Gugur

Pasal 3

(1) Status gugur diberikan kepada anggota Polri yang meninggal dunia karena: a. sedang melaksanakan tugas kepolisian; dan b. akibat tindakan langsung lawan atau yang menentang negara/pemerintahan

yang sah.

(2) Persyaratan administrasi bagi anggota Polri untuk penentuan status gugur adalah:

a. laporan pelaksanaan tugas dan laporan kronologis kejadian yang dibuat dan ditandatangani oleh atasan langsung korban kepada Kapolda di satuan Kewilayahan atau Kasatker di lingkungan Mabes Polri;

b. fotokopi Surat Keputusan pengangkatan pertama sebagai anggota Polri dan Surat Keputusan tentang penempatan, pangkat dan jabatan terakhir sebagai anggota Polri;

c. fotokopi Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri;

d. kartutanda peserta Asabri;

e. surat keterangan kematian/visum et repertum dari dokter yang berwenang;

f. fotokopi surat nikah dan kartu penunjukan suami/istri bagi anggota Polri yang sudah berkeluarga;

g. fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga, dan surat keterangan ahli waris;

h. rekomendasi dari Kapolda/Kasatker yang bersangkutan kepada Kapolri.

(3) Selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), apabila diperlukan dapat dilengkapi dengan persyaratan:

a. surat perintah tugas dari pejabat yang berwenang, bila sedang dalam tugas operasi;

b. berita acara pemeriksaan keterangan saksi;

c. surat keterangan/foto tempat kejadian perkara (TKP).

Bagian Kedua Status Tewas

Pasal 4

(1) Status tewas diberikan kepada anggota Polri yang meninggal dunia karena: a. sedang melaksanakan tugas kepolisian tetapi bukan akibat tindakan langsung

lawan; atau

b. tidak sedang melaksanakan tugas kepolisian namun sebagai akibat tindakan langsung lawan.

(2) Dikecualikan ......

Page 4: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA - polri.go.id KAPOLRI NOMOR 22... · surat keterangan kematian/visum et repertum dari dokter yang berwenang; f. fotokopi surat nikah dan kartu

4

(2) Dikecualikan pemberian status tewas bagi anggota Polri yang meninggal dunia sebagaimana dimaksud pada ayat (1), karena: a. sakit; atau b. melakukan perbuatan tercela dan perbuatan melanggar hukum.

(3) Persyaratan administrasi bagi anggota Polri untuk penentuan status tewas adalah:

a. laporan pelaksanaan tugas dan laporan kronologis kejadian yang dibuat dan ditandatangani oleh atasan langsung korban kepada Kapolda di satuan Kewilayahan atau Kasatker di lingkungan Mabes Polri;

b. fotokopi Surat Keputusan pengangkatan pertama sebagai anggota Polri dan Surat Keputusan tentang penempatan, pangkat, dan jabatan terakhir sebagai anggota Polri;

c. fotokopi KTA Polri;

d. kartutanda peserta Asabri;

e. surat keterangan kematian/visum et repertum dari dokter yang berwenang;

f. fotokopi surat nikah dan kartu penunjukan suami/istri bagi anggota Polri yang sudah berkeluarga;

g. fotokopi KTP, Kartu Keluarga, dan surat keterangan ahli waris;

h. rekomendasi dari Kapolda/Kasatker yang bersangkutan kepada Kapolri.

Bagian Ketiga Status Hilang

Pasal 5

(1) Status hilang diberikan kepada anggota Polri dengan ketentuan sedang melaksanakan tugas namun tidak diketahui keberadaannya.

(2) Status hilang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan setelah dilakukan upaya pencarian selama 1 (satu) tahun, namun tidak diketemukan.

(3) Persyaratan administrasi bagi anggota Polri untuk penentuan status hilang adalah:

a. laporan pelaksanaan tugas dan laporan kronologis kejadian yang dibuat dan ditandatangani oleh atasan langsung korban kepada Kapolda di satuan Kewilayahan atau Kasatker dilingkungan Mabes Polri;

b. fotokopi surat keputusan pengangkatan pertama sebagai anggota Polri dan Surat Keputusan tentang penempatan, pangkat dan jabatan terakhir sebagai anggota Polri;

c. fotokopi KTA Polri;

d. kartutanda peserta Asabri;

e. fotokopi surat nikah dan kartu penunjukan suami/istri bagi anggota Polri yang sudah berkeluarga;

f. fotokopi KTP, Kartu Keluarga, dan surat keterangan ahli waris;

g. rekomendasi dari Kapolda/Kasatker yang bersangkutan kepada Kapolri.

Bagian Keempat .....

Page 5: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA - polri.go.id KAPOLRI NOMOR 22... · surat keterangan kematian/visum et repertum dari dokter yang berwenang; f. fotokopi surat nikah dan kartu

5

Bagian Keempat Format Laporan

Pasal 6

Format laporan tentang kronologis kejadian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf a, Pasal 4 ayat (3) huruf a, dan Pasal 5 ayat (3) huruf a tercantum dalam lampiran yang tidak terpisahkan dengan peraturan ini.

Bagian Kelima

Meninggal Dunia Biasa

Pasal 7 (1) Anggota Polri dinyatakan meninggal dunia biasa apabila tidak memenuhi persyaratan

status gugur, tewas, dan hilang, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 5.

(2) Persyaratan administrasi bagi anggota Polri yang meninggal dunia biasa sebagai

berikut:

a. laporan kematian secara berjenjang dari: 1. Polres kepada Polda, bagi korban yang bertugas dikewilayahan; 2. Polda/Satker Mabes Polri kepada Kapolri, bagi korban yang bertugas di

Mabes Polri atau BKO;

b. surat keterangan kematian dari dokter yang berwenang (visum et repertum); atau

c. berita acara pemeriksaan keterangan saksi.

BAB III

TATA CARA PENGUSULAN

Bagian Kesatu Gugur dan Tewas

Pasal 8

(1) Tata cara pengusulan status gugur atau tewas bagi anggota Polri sebagai berikut:

a. atasan langsung korban secara berjenjang melaporkan tentang kejadian anggota Polri yang meninggal dunia dalam melaksanakan tugas, dengan melampirkan laporan kejadian secara kronologis kepada:

1. Kasatker bagi korban yang bertugas di lingkungan Mabes Polri;

2. Kapolda bagi korban yang bertugas di kewilayahan, termasuk anggota Polri yang diperbantukan pada tugas operasi kepolisian di kewilayahan;

b. berdasarkan .....

Page 6: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA - polri.go.id KAPOLRI NOMOR 22... · surat keterangan kematian/visum et repertum dari dokter yang berwenang; f. fotokopi surat nikah dan kartu

6

b. berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada huruf a, Kasatker/Kapolda mengusulkan kepada Kapolri u.p. De SDM Kapolri untuk mendapatkan penetapan status gugur atau tewas.

(2) Dalam hal anggota Polri yang meninggal dunia dalam tugas biasa, Kasatker/ Kapolda dapat menetapkan status sebagai meninggal dunia biasa dan melaporkan kepada Kapolri u.p. De SDM Kapolri.

Bagian Kedua

Hilang

Pasal 9

(1) Tata cara pengusulan status hilang bagi anggota Polri adalah:

a. atasan langsung korban secara berjenjang melaporkan tentang kejadian adanya anggota Polri yang hilang dalam tugas, dengan melampirkan kronologis kejadian kepada:

1. Kasatker bagi korban yang bertugas di lingkungan Mabes Polri;

2. Kapolda bagi korban yang bertugas di kewilayahan, termasuk anggota Polri yang diperbantukan pada tugas operasi kepolisian di kewilayahan;

b. berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada huruf a, Kasatker/Kapolda menerbitkan Surat Perintah tentang Pencarian Orang Hilang dengan tenggang waktu selama 1 (satu) tahun dan selama masa pencarian, hak-haknya tetap diberikan secara penuh;

c. setelah masa pencarian berakhir dan anggota Polri tersebut belum ditemukan, maka Kasatker/Kapolda membuat surat pernyataan bahwa anggota Polri tersebut telah hilang dan dinyatakan meninggal dunia;

d. berdasarkan bukti-bukti dan keterangan saksi yang diperoleh selama pencarian, Kasatker/Kapolda mengusulkan kepada Kapolri u.p. De SDM Kapolri untuk menerbitkan Keputusan tentang Penetapan status gugur, tewas atau meninggal dunia biasa dengan memberikan hak-haknya sesuai ketentuan yang berlaku.

(2) Apabila dikemudian hari anggota Polri yang hilang dan telah dinyatakan gugur, tewas atau meninggal dunia biasa ditemukan masih hidup, maka dilakukan peninjauan kembali atas Keputusan Kapolri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, dan diadakan penelitian personel dan diproses sesuai ketentuan yang berlaku untuk menetapkan statusnya lebih lanjut serta menghitung kembali hak-hak yang seharusnya diterima.

(3) Penelitian personel sebagaimana dimaksud pada ayat (2), digunakan untuk menentukan status anggota Polri yang hilang dan telah dinyatakan gugur, tewas atau meninggal dunia biasa, dalam rangka: a. rehabilitasi; b. Pemberhentian Dengan Hormat (PDH); c. Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH).

(4) Apabila .....

Page 7: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA - polri.go.id KAPOLRI NOMOR 22... · surat keterangan kematian/visum et repertum dari dokter yang berwenang; f. fotokopi surat nikah dan kartu

7

(4) Apabila anggota Polri yang hilang dalam tugas diketemukan jasadnya selama masa

pencarian, maka Kasatker/Kapolda melakukan penelitian sebab-sebab kematiannya, dan diusulkan kepada Kapolri u.p. De SDM Kapolri untuk menerbitkan Keputusan tentang Penetapan status sebagai anggota Polri yang telah gugur, tewas atau meninggal dunia biasa.

(5) Format Keputusan Kapolri tentang Penentuan Status gugur dan tewas sebagaimana

tercantum dalam lampiran yang tidak terpisahkan dengan peraturan ini.

Bagian Ketiga Penentuan Status

Paragraf 1

Tingkat Kewilayahan

Pasal 10

(1) Penentuan status gugur, tewas, hilang dan meninggal dunia biasa dalam tugas diusulkan oleh Kapolda kepada Kapolri, berdasarkan rekomendasi hasil rapat/sidang Tim Peneliti Tingkat Polda yang dituangkan dalam berita acara dan ditandatangani oleh: a. Ketua; b. Wakil Ketua; c. Sekretaris dan anggota.

(2) Pengusulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai saran pertimbangan dengan melampirkan kelengkapan persyaratan administrasi dan daftar nama sesuai status masing-masing anggota Polri tersebut.

Paragraf 2 Tingkat Mabes Polri

Pasal 11

(1) Penentuan status gugur, tewas, meninggal dunia biasa dan hilang dalam tugas yang

dihasilkan Tim Peneliti Tingkat Mabes Polri dituangkan dalam berita acara hasil rapat, ditanda tangani oleh: a. Ketua; b. Wakil Ketua; c. Sekretaris dan anggota.

(2) Berita acara hasil rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai dengan saran

pertimbangan dan rekomendasi, kelengkapan administrasi serta daftar nama para korban baik anggota Polri dari Polda maupun dari Satker Mabes Polri untuk bahan penerbitan Keputusan Kapolri tentang Penetapan Status gugur, tewas, hilang dan meninggal dunia biasa.

Bagian …..

Page 8: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA - polri.go.id KAPOLRI NOMOR 22... · surat keterangan kematian/visum et repertum dari dokter yang berwenang; f. fotokopi surat nikah dan kartu

8

Bagian Keempat Mekanisme

Pasal 12

(1) Dalam rangka penentuan status gugur, tewas, hilang dan meninggal dunia biasa

dalam pelaksanaan tugas, fungsi personel pada tingkat kewilayahan melakukan kegiatan sebagai berikut:

a. Polwil/Polwiltabes/Poltabes/ Polres/Ta: 1. menerima laporan tentang anggota yang meninggal dunia dan hilang

dalam tugas Kepolisian;

2. melakukan koordinasi dengan fungsi/instansi terkait;

3. mengkoordinasikan dengan ahli waris korban;

4. membuat laporan dan mengusulkan status korban kepada Kapolda u.p. Karo Pers;

b. Polda: 1. menerima laporan tentang anggota yang meninggal dunia dan hilang

dalam tugas Kepolisian;

2. mempelajari dan menelaah laporan kronologis kejadian dari atasan langsung korban;

3. melakukan koordinasi dengan fungsi/instansi terkait;

4. mengkoordinasikan dengan ahli waris korban;

5. menyusun dan menyiapkan kelengkapan persyaratan administrasi dalam rangka pelaksanaan rapat tingkat kewilayahan;

6. membuat laporan dan mengusulkan status korban kepada Kapolri u.p. De SDM Kapolri sesuai hasil rapat Tim Peneliti.

(2) Dalam rangka penentuan status gugur, tewas, hilang dan meninggal dunia biasa dalam pelaksanaan tugas, fungsi personel pada satuan kerja di lingkungan Mabes Polri, melakukan kegiatan sebagai berikut:

a. menerima laporan tentang anggota yang meninggal dunia dan hilang dalam tugas Kepolisian;

b. melakukan koordinasi dengan fungsi/instansi terkait;

c. mengkoordinasikan dengan ahli waris korban;

d. mempelajari dan menelaah laporan kronologis kejadian dari atasan langsung korban, serta menyiapkan kelengkapan persyaratan administrasi;

e. membuat laporan dan mengusulkan status korban kepada Kapolri u.p. De SDM Kapolri.

(3) Karo Binjah Polri setelah menerima laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), segera melakukan kegiatan sebagai berikut :

a. mempelajari dan menelaah laporan Kapolda/Kasatker yang mengusulkan status anggota Polri yang meninggal;

b. meneliti .....

Page 9: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA - polri.go.id KAPOLRI NOMOR 22... · surat keterangan kematian/visum et repertum dari dokter yang berwenang; f. fotokopi surat nikah dan kartu

9

b. meneliti kelengkapan persyaratan administrasi dan laporan kronologis kejadian yang menyebabkan anggota Polri meninggal dunia atau hilang dalam tugas Kepolisian;

c. melakukan koordinasi dengan fungsi/instansi terkait;

d. menyiapkan bahan rapat dan mengkoordinasikan dengan Tim peneliti untuk membahas laporan dan usulan Kapolda/Kasatker, pada sidang tingkat Mabes Polri guna menentukan status korban;

e. menyusun laporan dan menyiapkan kelengkapan persyaratan administrasi serta melaporkan hasil pelaksanaan rapat tingkat Mabes Polri kepada Kapolri sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing Tim Peneliti;

f. menyiapkan rancangan Keputusan Kapolri tentang Penetapan Status Gugur, Tewas atau Meninggal dunia biasa sesuai hasil rapat Tim Peneliti tingkat Mabes Polri untuk disahkan Kapolri.

BAB IV

TIM PENELITI

Bagian Kesatu Tingkat Mabes Polri

Pasal 13

(1) Susunan Tim Peneliti tingkat Mabes Polri terdiri dari:

a. Penasehat : Wakapolri; b. Ketua : De SDM Kapolri; c. Wakil Ketua : Karo Binjah Polri; d. Sekretaris : Kabag Jahmat Ro Binjah Polri; e. Anggota : 1. Irwil Itwasum Polri; 2. Kapuspaminal Div Propam Polri; 3. Kapusdokkes Polri; 4. Karopsikologi Polri; 5. Karorenmin Babinkam Polri; 6. Wakadivbinkum Polri; 7. Pejabat lain yang ditunjuk.

(2) Tugas dan Kewajiban Tim Peneliti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah: a. melaksanakan koordinasi dengan Kasatker/ Kapolda dan fungsi terkait untuk

mempersiapkan rapat tim peneliti;

b. mempelajari dan meneliti berkas usulan dan persyaratan administrasi dari Kasatker/Kapolda;

c. melaksanakan rapat untuk membahas dan menghadirkan saksi yang berkompeten untuk menentukan status korban;

d. membuat rekomendasi penetapan status korban yaitu gugur, tewas dan meninggal dunia biasa atau hilang dalam tugas;

e. mengesahkan status gugur, tewas dan meninggal dunia biasa;

f. membuat dan menandatangani berita acara hasil rapat. Pasal ......

Page 10: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA - polri.go.id KAPOLRI NOMOR 22... · surat keterangan kematian/visum et repertum dari dokter yang berwenang; f. fotokopi surat nikah dan kartu

10

Pasal 14

(1) Anggota Tim Peneliti yang tidak setuju terhadap putusan hasil rapat sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) huruf e, tetap harus menandatangani keputusan hasil rapat.

(2) Ketidaksetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam berita

acara hasil rapat.

Bagian Kedua Tingkat Polda

Pasal 15

(1) Susunan Tim Peneliti Tingkat Polda terdiri dari:

a. Penasehat : Kapolda; b. Ketua : Wakapolda; c. Wakil Ketua : Irwasda; d. Sekretaris : Karo Pers; e. Anggota : 1. Karo Ops; 2. Kabidpropam;

3. Dir Intelkam; 4. Kabiddokkes; 5. Irbid Bin Itwasda; 6. Kabag Psikologi Ro Pers; 7. Pejabat lain yang ditunjuk.

(2) Tugas dan Kewajiban Tim Peneliti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. melaksanakan koordinasi dengan fungsi terkait untuk mempersiapkan rapat tim peneliti;

b. mempelajari dan meneliti berkas usulan dan persyaratan administrasi dari Kasatker pada Polda;

c. melaksanakan rapat untuk membahas dan menghadirkan saksi yang berkompeten untuk menentukan status korban;

d. membuat rekomendasi penetapan status korban yaitu gugur, tewas, hilang dan meninggal dunia biasa dalam tugas kepada Kapolda untuk bahan pengusulan kepada Kapolri;

e. membuat dan menanda tangani berita acara hasil rapat.

(3) Format berita acara hasil rapat sebagaimana tercantum dalam lampiran yang tidak terpisahkan dengan peraturan ini.

BAB V .....

Page 11: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA - polri.go.id KAPOLRI NOMOR 22... · surat keterangan kematian/visum et repertum dari dokter yang berwenang; f. fotokopi surat nikah dan kartu

11

BAB V

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 16

Pada saat peraturan ini mulai berlaku, Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep/371/III/2001 tanggal 16 Maret 2001 tentang Naskah Sementara Buku Petunjuk Administrasi Anggota Polri Yang Dinyatakan Gugur, Tewas, Hilang Dan Meninggal Dunia Biasa, dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan ini.

Pasal 17

Peraturan Kapolri ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, Peraturan Kapolri ini ditempatkan dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 5 Desember 2007 KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

Drs. SUTANTO JENDERAL POLISI

Diundangkan di Jakarta Pada tanggal 2007

MENTERI HUKUM DAN HAM REPUBLIK INDONESIA, ANDI MATTALATTA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN NOMOR

Paraf :

1. Konseptor / Karo Binjah : Vide Draft

2. De SDM Kapolri : Vide Draft

3. Kadivbinkum Polri : ………………..

4. Kasetum Polri : …………………

5. Wakapolri : ………………………

Page 12: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA - polri.go.id KAPOLRI NOMOR 22... · surat keterangan kematian/visum et repertum dari dokter yang berwenang; f. fotokopi surat nikah dan kartu

12

a. bahwa sesuai dengan sifat, tugas bidang kepolisian, maka dalam melaksanakan

tugasnya anggota kepolisian banyak dihadapkan kepada tantangan dan ancaman yang berisiko tinggi baik terhadap jiwa dan raga setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia;

b. bahwa sebagai wujud penghargaan kepada anggota Kepolisian Negara Republik

Indonesia, khususnya yang gugur, tewas, hilang, meninggal dunia yang disebabkan

oleh karena dinas dan/atau panggilan tugas Kepolisian, kepada keluarganya diberikan santunan;

c. bahwa dalam rangka penentuan status gugur, tewas, hilang, meninggal dunia yang disebabkan oleh karena dinas dan/atau panggilan tugas Kepolisian, diperlukan kriteria dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh anggota Kepolisian Negara Republik

Indonesia yang gugur, tewas, hilang, meninggal dunia;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebgaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan

huruf c, perlu menetapkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia tentang Tata Cara Penentuan Status Gugur, Tewas, Hilang dan Meninggal Dunia Biasa Dalam Tugas Bagi Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia;

Hasil rekomendasi diberikan kepada siapa?

Ketentuan Lain-lain

Page 13: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA - polri.go.id KAPOLRI NOMOR 22... · surat keterangan kematian/visum et repertum dari dokter yang berwenang; f. fotokopi surat nikah dan kartu

13

Apabila terjadi perubahan struktur organisasi baik di tingkat pusat dan/atau di tingkat kewilayahan, maka jabatan sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 14 dan Pasal 16 menyesuaikan dengan ketentuan yang baru

Pasal 6

Bagian Keempat Meninggal Dunia Biasa

Pasal 7

Page 14: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA - polri.go.id KAPOLRI NOMOR 22... · surat keterangan kematian/visum et repertum dari dokter yang berwenang; f. fotokopi surat nikah dan kartu

LAMPIRAN

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 20 TAHUN 2007

TENTANG

STANDAR KOMPONEN PENDIDIKAN UNTUK PENDIDIKAN PEMBENTUKAN DAN

PENDIDIKAN PENGEMBANGAN DI LINGKUNGAN LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Page 15: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA - polri.go.id KAPOLRI NOMOR 22... · surat keterangan kematian/visum et repertum dari dokter yang berwenang; f. fotokopi surat nikah dan kartu

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I TABEL STRUKTUR KURIKULUM

1. RANGKA PELAJARAN POKOK 2. SILABUS

BAB II STANDAR BIAYA OPERASIONAL

1. DIKTUKBRIP POLRI.

2. DIKBANGUM (SELABRIP/SECAPA).

3. DIKBANGUM (SELAINS/SELAPA).

4. DIKBANGSPES BRIP/PNS SETINGKAT.

5. DIKBANGSPES INSPEKTUR/PNS SETINGKAT.

6. KOMISARIS POLISI/PNS SETINGKAT.

/ BAB I ...........

Page 16: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA - polri.go.id KAPOLRI NOMOR 22... · surat keterangan kematian/visum et repertum dari dokter yang berwenang; f. fotokopi surat nikah dan kartu

2

BAB I

TABEL STRUKTUR KURIKULUM

1. Rangka Pelajaran Pokok KOP KESATUAN

RANGKA PELAJARAN POKOK

NO MATA PELAJARAN JML JP TAHAP

KET I II III

1 2 3 4 5 6 7

2. Silabus .....

Page 17: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA - polri.go.id KAPOLRI NOMOR 22... · surat keterangan kematian/visum et repertum dari dokter yang berwenang; f. fotokopi surat nikah dan kartu

3

2. Silabus KOP KESATUAN

SILABUS

MAPEL : KODE : ALOKASI WAKTU :

STANDAR

KOMPE

TENSI

KOMPE

TENSI DASAR

INDI

KATOR

MATERI

POKOK

PENGALAMAN

BELAJAR

SARANA /

SUMBER

BELAJAR

PENILAIAN JENIS /

BENTUK

1 2 3 4 5 6 7

BAB II .....

Page 18: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA - polri.go.id KAPOLRI NOMOR 22... · surat keterangan kematian/visum et repertum dari dokter yang berwenang; f. fotokopi surat nikah dan kartu

4

BAB II

STANDAR BIAYA OPERASIONAL

1. Diktukbrip KOP KESATUAN

STANDAR INDEKS BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR POLRI

(DIKTUKBRIP)

NO JENIS KEBUTUHAN

STANDARD

KECUALI WILAYAH NAD, NTT, MALUKU, MAL UT DAN PAPUA

KHUSUS WILAYAH NAD, NTT, MALUKU, MALUT DAN PAPUA

I DISALURKAN 2,097,000 2,320,000

A. BELANJA PEGAWAI 664,000 732,000

1 HONORARIUM 559,000 616,000

a. Mengajar 500,000 550.000

b. Buat Naskah 7,000 8,000

c. Buat Soal 7,000 8,000

d. Mengawasi Ujian 42,000 46,000

e. Koreksi 3,000 4,000

2 HONOR MENTOR & SUPERVISOR 105.000 116.000

a. Honor Mentor 100.000 110.000

b. Honor Supervisor 5.000 6.000

B. BELANJA BARANG 1,433,000 1,588,000

1 MAKAN DIKTUK 900,000 990,000

a. ULP Pendidikan 750,000 825,000

b. Extra Fooding Siswa 150,000 165,000

2 KEBUTUHAN PESERTA DIDIK 165,000 182,000

a. Uang Saku 125,000 137,000

b. Kesehatan 15,000 17,000

c. Alat Tulis 10,000 11,000

d. Olahraga 5,000 6,000

e. Cuci Pakaian 10,000 11,000

3 KEBUTUHAN TENAGA PENDIDIK 37,000 43,000

a. Buat Naskah 7,000 10,000

b. Perjalanan/Akomodasi 30,000 33,000

4 DUKUNGAN 93,000 113,000

a. Alin/Alongin 15,000 22,000

b. Kepustakaan 20.000 24000

c. Reproduksi 32,000 35,000

d. Up. Buka/Tutup 16,000 20,000

e. Koordinasi/Konsultasi 10,000 12,000

5. KEBUTUHAN .…..

Page 19: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA - polri.go.id KAPOLRI NOMOR 22... · surat keterangan kematian/visum et repertum dari dokter yang berwenang; f. fotokopi surat nikah dan kartu

5

1 2 3 4

5 KEBUTUHAN KEBERSIHAN 60,000 64,000

a. Fasdik 25,000 27,000

b. Alsatri 17,000 18,000

c. Alins/Alongins 18,000 19,000

6 ADMINISTRASI 28,000 29,000

a. Tata Usaha 15,000 15,000

b. Rapat/Evaluasi 13,000 14,000

7 LATIHAN PRAKTEK LAPANGAN 60,000 66,000

a. Koord dan Orientasi - -

b. Duk Staf Penyelenggara - -

c. Bahan Kontak - -

d. Perjalanan Peserta Didik - -

e. Ganti Rugi - -

8 KEGIATAN KHUSUS 25,000 29,000

a. Karya tulis - -

b. Seminar - -

c. Peninjauan ObJek Penting 10,000 11,000

d. Penataran - -

e. Giat khusus lainnya 15.000 18,000

9 PENGASUHAN 31,000 32,000

Pengasuhan 31,000 32,000

10 CETAK HANJAR 34,000 40,000

Cetak Hanjar -

II DIPUSATKAN 201,000 201,000

1 SUSUN BIJAK BIDANG DIK 50,000 50,000

a. Binsisjemen Dik 35.000 35.000

b. Evadasi 15.000 15.000

2 SUSUN HANJAR/KURIKULUM 6,000 6,000

3 GIAT PATMA BA 145,000 145,000

JUMLAH KESELURUHAN 2,343,000 2,570,000

2. Dikbangum .....

Page 20: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA - polri.go.id KAPOLRI NOMOR 22... · surat keterangan kematian/visum et repertum dari dokter yang berwenang; f. fotokopi surat nikah dan kartu

6

2. Dikbangum

KOP KESATUAN

STANDAR INDEKS BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN PENGEMBANGAN UMUM

(SELABRIP ATAU SECAPA)

NO JENIS KEBUTUHAN STANDAR KET

I DISALURKAN 2,017,000

A. BELANJA PEGAWAI 562,000

1 HONORARIUM 562,000

a. Mengajar 500,000

b. Buat Naskah 10,000

c. Buat Soal 10,000

d. Mengawasi Ujian 39,000

e. Koreksi 3,000

B. BELANJA BARANG 1,455,000

1 MAKAN DIK 900,000

a. ULP Pendidikan 750,000

b. Extra Fooding Siswa 150,000

2 KEBUTUHAN PESERTA DIKDIK 110,000

a. Uang Saku 75,000

b. Kesehatan 15,000

c. Alat Tulis 5,000

d. Olahraga 5,000

e. Cuci Pakaian 10,000

3 KEBUTUHAN TENAGA PENDIDIK 47,000

a. Buat Naskah 7,000

b. Perjalanan/Akomodasi 40,000

4 DUKUNGAN 44,000

a. Alins/Alongins 10,000

b. Kepustakaan 6,000

c. Reproduksi 8,000

d. Upacara Buka/Tutup 10,000

e. Koordinasi/Konsultasi 10.000

5 KEBUTHAN KEBERSIHAN 58,000

a. Fasdik 25,000

b. Alsatri 15,000

c. Alins/Alongins 18.000

6 ADMINISTRASI 30,000

a. Tata Usaha 15,000

b. Rapat/Evaluasi 15,000

7. LATIHAN ..…

Page 21: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA - polri.go.id KAPOLRI NOMOR 22... · surat keterangan kematian/visum et repertum dari dokter yang berwenang; f. fotokopi surat nikah dan kartu

7

1 2 3 4

7 LATIHAN PRAKTEK LAPANGAN 75,000

a. Koord & Orientasi 10,000

b. Duk Staf Penyelenggara 15,000

c. Bahan Kontak 15,000

d. Perjalanan Siswa 25,000

e. Ganti Rugi 10,000

8 KEGIATAN KHUSUS 26,000

a. Karya Tulis -

b. Seminar -

c. Peninjauan Objek Penting -

d. Penataran 6.000

e. Giat Khusus lainnya. 20,000

9 PENGASUHAN 15,000

Pengasuhan 15,000

10 CETAK HANJAR 25,000

Cetak Hanjar 25,000

11 PERJALANAN 125,000

Biaya Perjalanan Pulang Siswa 125,000

II DIPUSATKAN 50,000

1 SUSUN BIJAK BIDANG DIK 30,000

2 SUSUN HANJAR DAN KUR 20,000

JUMLAH KESELURUHAN 2,067,000

3. Dikbangum ....

Page 22: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA - polri.go.id KAPOLRI NOMOR 22... · surat keterangan kematian/visum et repertum dari dokter yang berwenang; f. fotokopi surat nikah dan kartu

8

3. Dikbangum (Selains/Selapa)

KOP KESATUAN

STANDAR INDEKS BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN PENGEMBANGAN UMUM

(SELAINS ATAU SELAPA)

NO JENIS KEBUTUHAN STANDAR KET

I DISALURKAN 2,313,000

A. BELANJA PEGAWAI 584,000

HONORARIUM 584,000

1. Mengajar 500,000

2. Buat Naskah 11,000

3. Buat Soal 11,000

4. Mengawasi Ujian 60,000

5. Koreksi 2,000

B. BELANJA BARANG 1,729,000

1 MAKAN DIK 900,000

a. ULP Pendidikan 750,000

b. Ekstra Fooding Siswa 150,000

2 KEBUTUHAN PESERTA DIDIK 120,000

a. Uang Saku 80,000

b. Kesehatan 15,000

c. Alat Tulis 9,000

d. Olahraga 6,000

e. Cuci Pakaian 10,000

3 KEBUTUHAN TENAGA PENDIDIK 47,000

a. Buat Naskah 7,000

b. Perjalanan/Akomodasi 40,000

4 DUKUNGAN 74,000

a. Alins/Alongins 15,000

b. Kepustakaan 14,000

c. Reproduksi 15.000

d. Upacara Buka/Tutup 20,000

e. Koordinasi/Konsultasi 10,000

5 KEBUTUHAN KEBERSIHAN 58,000

a. Fasdik -

b. Alsatri -

c. Alins/Alongins -

6 ADMINISTRASI 45,000

a. Tata Usaha 25,000

b. Rapat/Evaluasi 20,000

7. LATIHAN ..…

Page 23: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA - polri.go.id KAPOLRI NOMOR 22... · surat keterangan kematian/visum et repertum dari dokter yang berwenang; f. fotokopi surat nikah dan kartu

9

1 2 3 4

7 LATIHAN PRAKTEK/LAPANGAN 170,000

a. Koordinasi dan Orientasi 10,000

b. Duk Staf Penyelenggara 50,000

c. Bahan Kontak 10.000

d. Perjalanan Pasis -

e. Ganti Rugi -

f. MTL-2 75,000

g. Simulasi 25,000

8 KEGIATAN KHUSUS 125,000

a. Karya Tulis -

b. Seminar -

c. Peninjauan Objek Penting -

d. Penataran -

e. Giat Khusus lainnya. -

9 PENGASUHAN 30,000

Pengasuhan 30.000

10 CETAK HANJAR 50,000

Cetak Hanjar 50.000

11 PERJALANAN 160,000

Biaya Perjalanan Pulang Siswa 160,000

II DIPUSATKAN 125,000

1 SUSUN BIJAK BIDANG DIK 100,000

2 SUSUN HANJAR/KURIKULUM 25,000

JUMLAH KESELURUHAN 2,438,000

4. Dikbangspes ....

Page 24: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA - polri.go.id KAPOLRI NOMOR 22... · surat keterangan kematian/visum et repertum dari dokter yang berwenang; f. fotokopi surat nikah dan kartu

10

4. Dikbangspers (Brip/PNS Setingkat) KOP KESATUAN

STANDAR INDEKS BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN PENGEMBANGAN SPESIALISASI

BRIGADIR POLISI/PNS SETINGKAT

NO JENIS KEBUTUHAN STANDAR KET

I DISALURKAN 2.123,000

A. BELANJA PEGAWAI 657,000

HONORARIUM 657,000

1. Mengajar 500,000

2. Buat Naskah 13,000

3. Buat Soal 13,000

4. Mengawasi Ujian 120,000

5. Koreksi 11,000

B. BELANJA BARANG 1,466,000

1 MAKAN DIK 900,000

a. ULP Pendidikan 750,000

b. Ekstra Fooding Siswa 150,000

2 KEBUTUHAN PESERTA DIDIK 100,000

a. Uang Saku 60,000

b. Kesehatan 15,000

c. Alat Tulis 5,000

d. Olahraga 5,000

e. Cuci Pakaian 10,000

3 KEBUTUHAN TENAGA PENDIDIK 30,000

a. Buat Naskah 15,000

b. Perjalanan/Akomodasi 15,000

4 DUKUNGAN 46,000

a. Alins/Alongins 8,000

b. Kepustakaan 3,000

c. Reproduksi 10.000

d. Upacara Buka/Tutup 25,000

e. Koordinasi/Konsultasi -

5 KEBUTUHAN KEBERSIHAN 35,000

a. Fasdik 10,000

b. Alsatri 15,000

c. Alins/Alongins 10,000

6 ADMINISTRASI 15,000

a. Tata Usaha 10,000

b. Rapat/Evaluasi 5,000

7. LATIHAN …..

Page 25: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA - polri.go.id KAPOLRI NOMOR 22... · surat keterangan kematian/visum et repertum dari dokter yang berwenang; f. fotokopi surat nikah dan kartu

11

1 2 3 4

7 LATIHAN PRAKTEK/LAPANGAN 30,000

a. Koord dan Orientasi -

b. Duk Staf Penyelenggara -

c. Bahan Kontak -

d. Perjalanan Peserta Didik -

e. Ganti Rugi -

8 KEGIATAN KHUSUS 15,000

a. Karya Tulis -

b. Seminar -

c. Peninjauan ObJek Penting -

d. Penataran -

e. Giat Khusus lainnya. -

9 PENGASUHAN 25,000

Pengasuhan 25.000

10 CETAK HANJAR 20,000

Cetak Hanjar 20.000

11 PERJALANAN 250,000

Biaya Perjalanan Pulang Siswa 250,000

II DIPUSATKAN 45,000

1 SUSUN BIJAK BIDANG DIK 40,000

a. Binsisjemen Dik 20,000

b. Evadasi 20,000

2 SUSUN HANJAR/KURIKULUM 5,000

JUMLAH KESELURUHAN 2,168,000

5. Dikbangum ....

Page 26: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA - polri.go.id KAPOLRI NOMOR 22... · surat keterangan kematian/visum et repertum dari dokter yang berwenang; f. fotokopi surat nikah dan kartu

12

4. Dikbangum (Inspektur Polisi/PNS Setingkat) KOP KESATUAN

STANDAR INDEKS BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN PENGEMBANGAN SPESIALISASI

INSPEKTUR POLISI/PNS SETINGKAT

NO JENIS KEBUTUHAN STANDAR KET

I DISALURKAN 2,.208,000

A. BELANJA PEGAWAI 657,000

HONORARIUM 657,000

a. Mengajar 500,000

b. Buat Naskah 13,000

c. Buat Soal 13,000

d. Mengawasi Ujian 120,000

e. Koreksi 11,000

B. BELANJA BARANG 1,551,000

1 MAKAN DIK 900,000

a. ULP Pendidikan 750,000

b. Ekstra Fooding Siswa 150,000

2 KEBUTUHAN PESERTA DIDIK 120,000

a. Uang Saku 80,000

b. Kesehatan 15,000

c. Alalt Tulis 5,000

d. Olahraga 5,000

e. Cuci Pakaian 10,000

3 KEBUTUHAN TENAGA PENDIDIK 30,000

a. Buat Naskah 15,000

b. Perjalanan/Akomodasi 15,000

4 DUKUNGAN 46,000

a. Alins/Alongins 8,000

b. Kepustakaan 3,000

c. Reproduksi 10.000

d. Upacara Buka/Tutup 25,000

e. Koordinasi/Konsultasi -

5 KEBUTUHAN KEBERSIHAN 35,000

a. Fasdik 10,000

b. Alsatri 15,000

c. Alins/Alongins 10,000

6 ADMINISTRASI 15,000

a. Tata Usaha 10,000

b. Rapat/Evaluasi 5,000

7. LATIHAN ..…

Page 27: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA - polri.go.id KAPOLRI NOMOR 22... · surat keterangan kematian/visum et repertum dari dokter yang berwenang; f. fotokopi surat nikah dan kartu

13

1 2 3 4

7 LATIHAN PRAKTEK/LAPANGAN 30,000

a. KoordIinasi dan orientasi -

b. Duk Staf Penyelenggara -

c. Bahan Kontak -

d. Perjalanan Peserta Didik -

e. Ganti Rugi -

8 KEGIATAN KHUSUS 15,000

a. Karya Tulis -

b. Seminar -

c. Peninjauan Objek Penting -

d. Penataran -

e. Giat Khusus lainnya. -

9 PENGASUHAN 25,000

Pengasuhan 25.000

10 CETAK HANJAR 20,000

Cetak Hanjar 20.000

11 PERJALANAN 280,000

Biaya Perjalanan Pulang Siswa 280,000

II DIPUSATKAN 60,000

1 SUSUN BIJAK BIDANG DIK 50,000

a. Binsisjemen Dik 25,000

b. Evadasi 25,000

2 SUSUN HANJAR/KURIKULUM 10,000

JUMLAH KESELURUHAN 2,268,000

6.Dikbangspes.....

Page 28: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA - polri.go.id KAPOLRI NOMOR 22... · surat keterangan kematian/visum et repertum dari dokter yang berwenang; f. fotokopi surat nikah dan kartu

14

6. Dikbangspes (Komisaris Polisi/PNS Setingkat) KOP KESATUAN

STANDAR INDEKS BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN PENGEMBANGAN SPESIALISASI

KOMISARIS POLISI/PNS SETINGKAT

NO JENIS KEBUTUHAN STANDAR KET

I DISALURKAN 2,.704,000

A. BELANJA PEGAWAI 687,000

HONORARIUM 687,000

a. Mengajar 500,000

b. Buat Naskah 13,000

c. Buat Soal 13,000

d. Mengawasi Ujian 150,000

e. Koreksi 11,000

B. BELANJA BARANG 2,017,000

1 MAKAN DIK 900,000

a. ULP Pendidikan 750,000

b. Ekstra Fooding Siswa 150,000

2 KEBUTUHAN PESERTA DIDIK 172,000

a. Uang Saku 100,000

b. Kesehatan 22,000

c. Alalt Tulis 25,000

d. Olahraga 15,000

e. Cuci Pakaian 10,000

3 KEBUTUHAN TENAGA PENDIDIK 60,000

a. Buat Naskah 10,000

b. Perjalanan/Akomodasi 50,000

4 DUKUNGAN 95,000

a. Alins/Alongins 10,000

b. Kepustakaan 10,000

c. Reproduksi 15.000

d. Upacara Buka/Tutup 50,000

e. Koordinasi/Konsultasi 10,000

5 KEBUTUHAN KEBERSIHAN 50,000

a. Fasdik 20,000

b. Alsatri 20,000

c. Alins/Alongins 10,000

6 ADMINISTRASI 40,000

a. Tata Usaha 30,000

b. Rapat/Evaluasi 10,000

7. LATIHAN ..…

Page 29: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA - polri.go.id KAPOLRI NOMOR 22... · surat keterangan kematian/visum et repertum dari dokter yang berwenang; f. fotokopi surat nikah dan kartu

15

2 3 4

7 LATIHAN PRAKTEK/LAPANGAN 50,000

a. Koord dan Orientasi -

b. Duk Staf Penyelenggara -

c. Bahan Kontak -

d. Perjalanan Peserta Didik -

e. Ganti Rugi -

8 KEGIATAN KHUSUS 50,000

a. Karya Tulis -

b. Seminar -

c. Peninjauan Objek Penting -

d. Penataran -

e. Giat Khusus lainnya. 50,000

9 PENGASUHAN 50,000

Pengasuhan 50.000

10 CETAK HANJAR 50,000

Cetak Hanjar 50.000

11 PERJALANAN 500,000

Biaya Perjalanan Pulang Siswa 500,000

II DIPUSATKAN 90,000

1 SUSUN BIJAK BIDANG DIK 60,000

a. Binsisjemen Dik 30,000

b. Evadasi 30,000

2 SUSUN HANJAR/KURIKULUM 30,000

JUMLAH KESELURUHAN 2,794,000

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 2007 KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

Drs. SUTANTO JENDERAL POLISI

Paraf :

1. Konseptor / Seslemdiklat: Vide Draft

2. Kalemdiklat : Vide Draft

3. Kadiv Binkum : Vide Draft

4. Kasetum : …………..

5. Wakapolri : …………..

Page 30: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA - polri.go.id KAPOLRI NOMOR 22... · surat keterangan kematian/visum et repertum dari dokter yang berwenang; f. fotokopi surat nikah dan kartu