kepmendagri_65_99 ttg pedoman pembentukan kelurahan

5
+ c:\setra\fppm\sd undang-undang\f-kepmendagri 65’1999.doc 1. MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 65 TAHUN 1999 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGATURAN MENGENAI PEMBENTUKAN KELURAHAN MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 67 ayat (6) dan Pasal 126 ayat (2) Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah perlu menetapkan Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman Umum Pengaturan mengenai Pembentukan Kelurahan; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839). 2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848); 3. Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 1984 tentang Susunan Organisasi Departemen Dalam Negeri sebagaimana telah dirubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 27 Tahun 1992; 4. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknis Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1999 tentang Pencabutan Beberapa Peraturan Menteri Dalam Negeri, Keputusan Menteri Dalam Negeri dari lnstruksi Menteri Dalam Negeri mengenai pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa; 6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 1988 tentang Prosedur Penetapan Produk-produk hukum di Lingkungan Departemen Dalam Negeri; 7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 92 Tahun 1992 tentang

Upload: cemapakapermai

Post on 08-Jun-2015

3.120 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kepmendagri_65_99 Ttg Pedoman Pembentukan Kelurahan

+ c:\setra\fppm\sd undang-undang\f-kepmendagri 65’1999.doc 1.

MENTERI DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERINOMOR 65 TAHUN 1999

TENTANGPEDOMAN UMUM PENGATURAN

MENGENAI PEMBENTUKAN KELURAHAN

MENTERI DALAM NEGERI,

Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 67 ayat (6) dan Pasal126 ayat (2) Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentangPemerintahan Daerah perlu menetapkan Keputusan Menteri DalamNegeri tentang Pedoman Umum Pengaturan mengenaiPembentukan Kelurahan;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, TambahanLembaran Negara Nomor 3839).

2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang PerimbanganKeuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (LembaranNegara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran NegaraNomor 3848);

3. Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 1984 tentang SusunanOrganisasi Departemen Dalam Negeri sebagaimana telah dirubahterakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 27 Tahun 1992;

4. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang TeknisPenyusunan Peraturan Perundang-undangan dan BentukRancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintahdan Rancangan Keputusan Presiden

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1999 tentangPencabutan Beberapa Peraturan Menteri Dalam Negeri,Keputusan Menteri Dalam Negeri dari lnstruksi Menteri DalamNegeri mengenai pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun1979 tentang Pemerintahan Desa;

6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 1988 tentangProsedur Penetapan Produk-produk hukum di LingkunganDepartemen Dalam Negeri;

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 92 Tahun 1992 tentang

Page 2: Kepmendagri_65_99 Ttg Pedoman Pembentukan Kelurahan

+ c:\setra\fppm\sd undang-undang\f-kepmendagri 65’1999.doc 2.

Organisasi dan Tata Kerja Departemen Dalam Negeri.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG PEDOMANUMUM PENGATURAN MENGENAI PEMBENTUKANKELURAHAN

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :

a. Kelurahan, Desa, Kawasan Perdesaan, Kawasan Perkotaan,Camat dan Lurah adalah sebagaimana dimaksud dalamUndang-undang Nomor 22 Tahun 1999;

b. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah dan PerangkatDaerah Otonom Kabupaten dan atau Kota;

c. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan PerwakilanRakyat Daerah Kabupaten dan atau Kota;

d. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa;

e. Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalahBadan Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemukamasyarakat di Desa yang berfungsi mengayomi adat istiadat,membuat Peraturan Desa, menampung dan menyalurkanaspirasi masyarakat serta melakukan pengawasan terhadappenyelenggaraan pemerintahan desa.

BAB IIPEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN

DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN

Pasal 2

(1). Kelurahan dibentuk di Kawasan Perkotaan denganmemperhatikan persyaratan luas wilayah, jumlah penduduk,potensi dan kondisi sosial budaya masyarakat;

(2). Kelurahan yang kondisi masyarakat dan wilayahnya tidaklagi memenuhi persyaratan dapat dihapus atau digabungsetelah dimusyawarahkan dengan tokoh-tokoh masyarakat.

Page 3: Kepmendagri_65_99 Ttg Pedoman Pembentukan Kelurahan

+ c:\setra\fppm\sd undang-undang\f-kepmendagri 65’1999.doc 3.

Pasal 3

(1). Pembentukan, Penghapusan dari Penggabungan Kelurahansebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 diusulkan oleh Lurahmelalui Camat Kepada Bupati atau Walikota.

(2). Usul Lurah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) olehBupati atau Walikota dimintakan persetujuan DPRD,

(3). Atas persetujuan DPRD, Bupati atau Walikota menerbitkanPeraturan Daerah mengenai Pembentukan, Penghapusanatau Penggabungan Kelurahan,

BAB IIIPERUBAHAN DESA MENJADI

KELURAHAN

Pasal 4

(1). Desa-desa di wilayah Kabupaten yang memenuhipersyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dapatdibentuk menjadi Kelurahan atas prakarsa masyarakat.

(2). Pembentukan Kelurahan sebagaimana dimaksud dalam ayat(1) diusulkan oleh Pemerintah Desa atas persetujuan BPDkepada Bupati dengan tembusan Camat.

(3). Atas persetujuan DPRD, Bupati menetapkan PeraturanDaerah mengenai perubahan status Desa menjadiKelurahan.

Pasal 5

Dengan ditetapkan status Desa menjadi Kelurahan sebagamanadimaksud dalam Pasal 4, kewenangan Desa sebagai suatukesatuan mengurus kepentingan masyarakat setempatberdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat berubahmenjadi kewenangan wilayah kerja Lurah sebagai PerangkatDaerah Kabupaten dibawah Kecamatan.

Pasal 6

(1). Kepala Desa dan Perangkat Desa serta Anggota BPD dariDesa-desa yang ditetapkan menjadi Kelurahan yang

Page 4: Kepmendagri_65_99 Ttg Pedoman Pembentukan Kelurahan

+ c:\setra\fppm\sd undang-undang\f-kepmendagri 65’1999.doc 4.

memenuhi persyaratan dapat diangkat menjadi PegawaiNegeri Sipil sesuai dengan peraturan perundangan yangberlaku dan kemampuan keuangan Daerah Kabupaten.

(2). Bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa serta Anggota BPDsebagamana dimaksud dalam ayat (1) yang tidak memenuhipersyaratan diberhentikan dari jabatannya dan diberikanpenghargaan sesuai kemampuan keuangan DaerahKabupaten.

Pasal 7

(1). Seluruh Kekayaan dan sumber-sumber Pendapatan yangmenjadi milik Pemerintah Desa dengan berubahnya statusDesa menjadi Kelurahan, diserahkan dan menjadi milikPemerintah Daerah Kabupaten.

(2). Kekayaan dan sumber-sumber Pendapatan sebagaidimaksud dalam ayat (1) dikelola melalui AnggaranPendapatan dan Belanja Daerah dengan memperhatikankepentingan Kelurahan yang bersangkutan.

BAB IVKETENTUAN PENUTUP

Pasal 8

(1). Keputusan Menteri Dalam Negeri ini merupakan Pedomanbagi Pemerintah Kabupaten dan Kota serta DPRD dalammenetapkan Peraturan Daerah Kabupaten dan Kotamengenai Pembentukan Kelurahan.

(2). Peraturan Daerah Kabupaten dan Kota sebagai dimaksuddalam ayat (1) memuat materi antara lain mengenai :

a. penegasan mengenai pengertian pembentukanKelurahan yang diartikan pembentukan Kelurahan barusebagai akibat pemecahan, penggabungan dan atauperubahan Desa menjadi Kelurahan;

b. persyaratan terbentuknya Kelurahan, yaitu :1). jumlah penduduk;2). luas wilayah;3). sosial budaya;4). potensi Kelurahan;

Page 5: Kepmendagri_65_99 Ttg Pedoman Pembentukan Kelurahan

+ c:\setra\fppm\sd undang-undang\f-kepmendagri 65’1999.doc 5.

5). sarana dan prasarana pemerintahan.

c. penegasan mengenai batas wilayah Kelurahan dalamsetiap pembentukan Kelurahan;

d. mekanisme pelaksanaan pembentukan, penghapusandan atau penggabungan Kelurahan.

Pasal 9

(1). Peraturan Daerah Kabupaten dan Kota sebagaimanadimaksud dalam Pasal 8 tidak memerlukan pengesahan dariPejabat yang berwenang;

(2). Peraturan Daerah Kabupaten dan Kota sebagaimanadimaksud dalam ayat (1) disampaikan kepada MenteriDalam Negeri dalam rangka pengawasan dengan tembusankepada Gubernur selambat-lambatnya lima belas harisetelah ditetapkan.

Pasal 10

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta,pada tanggal 6 September 1999.

MENTERI DALAM NEGERI,

ttd

SYARWAN HAMID