kependudukan dan keluarga berencana · web viewdalam hubungan dengan program keluarga berencana...

54
KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA

Upload: others

Post on 12-Jan-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan

KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA

Page 2: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan

BAB XIX

KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA

A. PENDAHULUAN

Masih tingginya tingkat pertumbuhan penduduk dan kurang seimbangnya struktur umur penduduk merupakan masalah pokok yang dihadapi dalam bidang kependudukan dan keluarga beren-cana. Tingkat pertumbuhan penduduk yang relatif'tinggi dise-babkan masih tingginya tingkat kelahiran disatu pihak dan le- bih cepatnya penurunan tingkat kematian dilain pihak. Selain itu, struktur umur penduduk yang kurang seimbang disebabkan oleh karena sebagian besar penduduk berumur muda. Salah satu akibatnya, tingkat beban ketergantungan, yaitu perbandingan antara kelompok penduduk yang tidak bekerja terhadap kelompok penduduk yang bekerja, relatif masih tinggi.

Masalah pokok lainnya disamping tingkat pertumbuhan pen-duduk yang tinggi dan struktur umur penduduk yang kurang se-imbang, adalah penyebaran penduduk yang juga kurang se- imbang. Penyebaran penduduk yang kurang seimbang ini disebabkan oleh karena secara geografis, pulau Jawa yang hanya sekitar 7% da- ri luas wilayah Indonesia, dihuni oleh lebih dari 62% pen- duduk Indonesia. Sedangkan sisanya, yaitu sekitar 38% dari jumlah penduduk berada di pulau-pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya, dan lain-lain yang relatif masih jarang penduduknya.

Dalam Repelita III telah dilakukan berbagai usaha menang-gulangi masalah dibidang kependudukan dan keluarga berencana. Uasha-usaha yang dijalankan tersebut merupakan sebagian dari usaha jangka panjang untuk memecahkan masalah tersebut di-atas. Dalam hubungan ini, keluarga berencana merupakan bagian utama dari pada usaha jangka panjang untuk menurunkan tingkat kelahiran dan menyelaraakan struktur umur penduduk Indonesia.

B. PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN

Pelaksanaan kegiatan pembangunan kependudukan dan keluar- ga berencana pada tahun 1981/82 merupakan kebijaksanaan ter- padu antar sektor guna mendorong masyarakat untuk mengerti dan menyadari manfaat keluarga kecil yang bahagia dan sejah- tera. Disamping usaha penanggulangan dan pelayanan kontra-sepsi, dilakukan pula usaha untuk meningkatkan kemantapan pe-makaian kontrasepsi. Kegiatan tersebut berarti pula mening

XIX/3

Page 3: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan

katkan kesejahteraan peserta keluarga berencana maupun kelom-poknya.

Dengan memanfaatkan gambaran yang diperlihatkan oleh ha- sil sensus penduduk 1980, pelaksanaan kegiatan pada tahun 1981/82 terutama ditujukan untuk mempertahankan keberhasilan pelaksanaan program pada tahun-tahun sebelumnya antara lain berupa kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

(1) meningkatkan kemampuan daerah-daerah yang potensial, da- lam arti daerah yang sangat berpengaruh terhadap keselu- ruhan hasil program secara nasional tetapi relatif masih lemah. Daerah-daerah tersebut antara lain Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Se- latan dan Nusa Tenggara Barat;

(2) membina, mempertahankan dan memberikan pengayoman pada daerah-daerah yang relatif telah maju antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah, D.I.Yogyakarta, Bali, Sulawesi Utara dan Bengkulu;

(3) memberikan rangsangan kepada propinsi-propinsi lainnya untuk lebih meningkatkan program di wilayahnya masing- masing.

Sehubungan dengan itu maka pada tahun 1981/82 telah dila-kukan usaha pemantapan organisasi dan personalia pelaksana, peningkatan pelaksanaan kegiatan program yang lebih intensif bagi propinsi-propinsi yang masih lemah, dan mengembangkan penggarapan program kependudukan dan keluarga berencana per-kotaan.

Kegiatan-kegiatan lain yang ditempuh pada tahun 1981/82 berupa :

(a) Usaha-usaha pemantapan, antara lain pemantapan inatitusibaik institusi pemerintah maupun non-pemerintah dalam keikut sertaannya secara aktif dalam pelaksanaan program;

(b) meratakan keberhasilan pencapaian sasaran dengan mening-katkan keterpaduan pelaksanaan kegiatan penerangan danmotivasi dengan pelayanan kontrasepsi serta pengkaitanpencapaian sasaran menurut penjadwalan waktu;

(c) meningkatkan keterpaduan program-program lintas sektoraldalam rangka menunjang keberhasilan program.

Langkah-langkah dan usaha-usaha yang ditempuh diatas di-tujukan untuk mempercepat tercapainya sasaran jangka panjang di bidang kependudukan. Yakni untuk menurunkan tingkat kesu-buran dengan 50% selambat-lambatnya pada tahun 2000 diban

XIX/4

Page 4: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan

dingkan dengan keadaan pada tahun 1971, meningkatkan kwalitas hidup, meningkatkan tingkat harapan hidup, dan menurunkan tingkat kematian terutama kematian anak-anak. Oleh karena itu dalam tahun 1981/82 usaha-usaha terpadu untuk menurunkan tingkat kelahiran dan tingkat kematian, serta peningkatan ke-sejahteraan keluarga terus dilanjutkan.

Usaha terpadu KB-Gizi telah dikembangkan dari tahun ke-tahun. Pada tahun 1981/82 jumlah seluruh desa yang digarap meliputi 18.288 desa, sementara pada tahun 1980/81 tercatat di 9.000 desa dan tahun 1979/80 sebagai tahun pertama hanya dilaksanakan di 2.500 desa.

Tujuan usaha ini adalah untuk memberikan pengayoman ke-lestarian para peserta keluarga berencana melalui peningkatan gizi anak-anak balita. Hal ini akan berarti pula penurunan tingkat kematian anak-anak dan sekaligus menurunkan tingkat kelahiran.

Upaya pengayoman kelestarian peserta keluarga berencana dilakukan pula melalui program peningkatan pendapatan keluar- ga. Di setiap desa oleh para peserta tersebut telah dikem-bangkan paguyuban/kelompok keluarga berencana dengan kegiat-an-kegiatan yang menunjukkan adanya kesadaran bahwa keluarga berencana merupakan salah satu kebutuhan hidup menuju keluar- ga bahagia dan sejahtera. Di samping itu dilaksanakan pula usaha peningkatan pendapatan melalui program pengembangan daerah kecamatan miskin seperti kegiatan pembangunan sarana pertanian sederhana dan penyediaan bibit tanaman dan ternak. Pada tahun 1980/81 program daerah kecamatan miskin t81ah di-kembangkan di 82 kecamatan, sedangkan tahun 1981/82 telah di-kembangkan lagi di 65 kecamatan. Usaha-usaha lainnya adalah berupa kegiatan yang bertujuan merubah pola kebudayaan, anta-ra lain peningkatan usia perkawinan bagi wanita pedesaan me-lalui latihan ketrampilan wanita dalam saluran PKK.

Dalam pelaksanaan usaha-usaha terpadu tersebut, disamping peranan instansi pemerintah dan swasta, sangat besar pula pe-ranan lembaga-lembaga desa seperti LKMD, PLKB dan PPKBD. Guna memperluas dan mengembangkan program kependudukan dan keluar- ga berencana, pada tahun 1981/82 berbagai pertemuan pada tingkat pusat dan daerah dengan instansi-instansi pemerintah dan swasta terus dilanjutkan. Maksud pertemuan tersebut ada- lah untuk memberikan peranan kepada, lembaga-lembaga tersebut untuk turut serta dalam kegiatan perencanaan dan pelaksanaan.

Di bidang pendidikan kependudukan, dalam tahun 1981/82

XIX/5

Page 5: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan

dilanjutkan kegiatan tahun-tahun sebelumnya, terutama dalam pengembangan pendidikan kependudukan untuk pendidikan luar sekolah. Untuk pendidikan kependudukan dalam lingkungan pen-didikan formal pada tahun 1981/82 telah dilakukan evaluasi pelaksanaan pendidikan kependudukan. Maksud evaluasi tersebut adalah untuk menata kembali program pendidikan kependudukan dalam lingkungan pendidikan formal untuk lebih memantapkan pelaksanaan program selanjutnya.

Usaha penerangan dan motivasi ke arah tercapainya keluar- ga kecil yang bahagia dan aejahtera terus ditingkatkan pada tahun 1981/82. Dengan telah terbinanya saluran-saluran pene-rangan dari tingkat pusat sampai tingkat desa, pada tahun 1981/82 perhatian terutama diarahkan pada penyempurnaan isi dan cara pesan yang akan disampaikan kepada masyarakat. Di-samping itu juga disempurnakan pola kerja antar berbagai ke-giatan penerangan dan motivasi melalui pertemuan peningkatan mutu penerangan dan motivasi yang dilaksanakan secara ber-kala, baik pada tingkat pusat maupun tingkat kabupaten/kodya. Dalam rangka pembinaan kelestarian, pada tahun 1981/82 diusa-hakan adanya peningkatan keserasian, keteraturan dan ke-sinambungan kegiatan penerangan dan motivasi. Usaha yang di-tempuh antara lain melalui Team Keluarga Berencana Keliling (TKBK) yang merupakan gabungan operasional lapangan antara Team Medis Keliling dengan penerangan kelompok pedesaan. De- ngan demikian kegiatan pelayanan kontrasepsi disatu pihak dan kegiatan penerangan dan motivasi dilain pihak merupakan kegiatan terpadu dengan bimbingan dan pengawasan petugas lapangan keluarga berencana. Untuk memberikan pelayanan kontra- sepsi yang lebih baik pada tahun 1981/82 telah dilakukan per-temuan berkala dalam rangka peningkatan mutu pelayanan yang dilaksanakan pada tingkat pusat dan tingkat kabupaten/kodya.

Di bidang penelitian pada tahun 1981/82 terutama telah dilaksanakan penelitian penjajagan pendirian pabrik kondom di dalam negeri, melanjutkan kegiatan penelitian untuk mendapat- kan bahan baku pil keluarga berencana, di samping melanjutkan penelitian-penelitian yang ada.

Hasil-hasil pelaksanaan pembangunan menurut masing-masing kegiatan dapat dikemukakan sebagai berikut :

a. Penerangan dan Motivasi

Salah satu tujuan kegiatan penerangan dan motivasi pro-

XIX/6

Page 6: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan

gram kependudukan dan keluarga berencana adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran maayarakat mengenai permasalahan kependudukan pada umumnya dan masalah keluarga berencana pada khususnya. Selain itu kegiatan penerangan dan motivasi juga bertujuan untuk memberikan pengayoman guna membina kelestari- an peserta keluarga berencana yang ada.

Dalam tiga tahun terakhir ini sasaran penerangan dan mo-tivasi lebih diarahkan kepada usaha mendorong meningkatnya proses pelembagaan kegiatan kependudukan dan keluarga beren-cana dalam masyarakat. Usaha pembinaan dilakukan antara apa- rat pemerintah dan unsur-unsur yang potensial dalam masyara-kat. Untuk memantapkan usaha pembinaan ini pada tahun 1981/82 telah dibentuk suatu wadah yaitu pertemuan peningkatan mutu penerangan dan motivasi yang dilaksanakan secara berkala baik pada tingkat pusat maupun pada tingkat lapangan. Melalui ke-giatan tersebut nampak makin tumbuhnya peningkatan keikutser-taan secara aktif dan kreatif masyarakat dalam program kepen-dudukan dan keluarga berencana sebagai unsur pengelola pro-gram. Dengan demikian masyarakat semakin sadar dan bertang-gungjawab atas berhasilnya pelaksanaan program.

Keberhasilan usaha pelembagaan tersebut nampak terutama di daerah-daerah yang keikutsertaannya cukup tinggi yaitu an-tara 15% keatas. Pada daerah tersebut terlihat terus mening-katnya pertumbuhan pos keluarga berencana desa atau kelompok peserta keluarga berencana. Perkembangan pertumbuhan lembaga-lembaga masyarakat tersebut dapat dilihat pada Tabel XIX - 1. Pada tahun 1981/82 lembaga-lembaga masyarakat tersebut telah meningkat menjadi 167.232 unit sedangkan pada tahun sebelum-nya (1980/81) baru terdapat 159.522 unit. Melalui lembaga-lembaga tersebut telah tumbuh pula kegiatan lain yang sifat-nya produktif, sehingga kelompok peserta keluarga berencana nampak pula merupakan wahana untuk mendorong usaha lain dalam rangka pembangunan desa.

Kegiatan penerangan dan motivasi yang utama dalam tahun 1981/82 adalah meningkatkan perluasan daya jangkau jaringan penerangan sehingga memungkinkan pendekatan yang lebih akrab dengan masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses pelembagaan dan pembudayaan. Jalur yang digunakan adalah pe-nerangan massa, penerangan kelompok dan forum diskusi. Semen- tara itu, untuk meningkatkan mutu penerangan dan motivasi te- lah diadakan pertemuan secara berkala antara para penyusun kebijakan penerangan dan motivasi dengan para pelaksana di lapangan. Hal ini dimaksudkan supaya isi penerangan dapat di

XIX/7

Page 7: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan

kembangkan sesuai dengan perkembangan program yang makin me-ningkat, baik dalam program keluarga berencana maupun pro- gram-program pembangunan lainnya seperti kesehatan, kesehatan lingkungan, gizi, lingkungan hidup dan peningkatan pendapatan keluarga.

Sehubungan dengan usaha pengembangan program keluarga be-rencana perkotaan, dalam tahun 1981/82 telah dilakukan peru- musan kembali cara pendekatan penerangan sesuai dengan kon- disi masyarakat perkotaan antara lain melalui iklan di surat kabar dan majalah serta peningkatan penerangan melalui RRI dan radio swasta niaga. Kegiatan ini dikembangkan di Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan dan Ujung Pandang.

Disamping itu telah dikembangkan pula penerangan bagi ke-lompok masyarakat khusus melalui jalur khotbah, bagi masyara-kat keturunan Cina melalui jalur Badan Komunikasi Pembina Ke-satuan Bangsa (Bakom PKB) dan pemanfaatan .tenaga mahasiswa yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

b. Pendidikan dan Latihan.

Meningkatnya jangkauan program kependudukan dan keluarga berencana perlu diimbangi dengan peningkatan kemampuan dan ketrampilan tenaga pengelola dan tenaga pelaksana. Untuk itu pada tahun 1981/82 telah dilaksanakan pendidikan dan latihan berbagai jenis tenaga antara lain pendidikan tenaga medis dan non-medis. Pendidikan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pelayanan keluarga berencana dan meningkatkan kemampuan tenaga-tenaga lapangan (Tabel XIX - 2).

Untuk mendukung terselenggaranya pendidikan dan latihan yang baik, maka pembinaan pusat-pusat latihan kependudukan dan keluarga berencana yang meliputi pembinaan teknis latih- an, materi latihan, administrasi, kelengkapan dan mutu per-sonil, serta perlengkapan latihan terus ditingkatkan.

Dalam rangka mendukung pelembagaan dan pembudayaan norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera, program pendidikan kependudukan pada tahun 1981/82 masih tetap diarahkan pada penyiapan tenaga guru/pelatih pendidikan kependudukan. Tenaga guru tersebut diperlukan untuk pendidikan luar sekolah dan untuk kelompok-kelompok masyarakat khuauanya wanita dan pe-muda. Untuk bidang pendidikan formal, pada tahun 1981/82 te- lah selesai dilakukan penilaian lapangan yang dilanjutkan de- ngan penyiapan langkah-langkah baru dalam penanganan pendi

XIX/8

Page 8: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan

TABEL XIX – 1JUMLAH PEMBANTU PEMBINA KELUARGA BERENCANA DESA

(PPKBD) DAN PAGUYUBAN(unit)

TABEL XIX – 2JUMLAH TENAGA YANG MENDAPATKAN PENDIDIKAN

DAN LATIHAN KELUARGA BERENCANA1978/79 – 1981/82

(orang)

1) Petugas Lapangan Keluarga Berencana2) Angka diperbaiki

XIX/9

Page 9: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan

GRAFIK XIX – 1JUMLAH PEMBANTU PEMBINA KELUARGA BERENCANA

DESA (PPKBD) DAN PAGUYUBAN,1978/79 – 1981/82

XIX/10

Page 10: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan
Page 11: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan

GRAFIK XIX – 2JUMLAH TENAGA YANG MENDAPATKAN PENDIDIKAN

DAN LATIHAN KELUARGA BERENCANA,1978/79 – 1981/82

XIX/11

Page 12: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan

dikan kependudukan. Dalam tahun 1981/82 telah dilaksanakan pendidikan latihan dibidang pendidikan dan kependudukan dari berbagai jenis tenaga guru/pelatih sebanyak 6.303 orang (Tabel XIX - 3)

c. Pelayanan Keluarga Berencana

(1) Perkembangan jumlah Perserta Baru Keluarga Berencana

Dalam tahun 1981/82 peserta baru keluarga berencana telah mencapai jumlah 2.966.897 orang atau sekitar 147.0% dari jum-lah sasaran yang direncanakan akan dicapai yaitu 2.018.109 orang. Menurut wilayah penggarapan, maka di Jawa dan Bali te- lah dicapai 2.075.029 orang peserta baru, di 10 propinsi luar Jawa Bali I terdapat 717.090 peserta dan di 11 propinsi luar Jawa Bali II terdapat 174.778 peserta (Tabel XIX - 4).

Terdapat gambaran bahwa pencapaian 147,0% di atas sasaran yang telah ditetapkan nampaknya bersifat merata pada wilayah garapan. Apabila dibandingkan dengan sasaran pencapaian pe-serta baru keluarga berencana berdasarkan Repelita III, ma- ka sampai dengan tahun 1981/82 telah dapat dicapai sebanyak 8.247.932 orang atau sekitar 6,0% di atas sasaran yang dite-tapkan sebanyak 7.772.000 orang peserta keluarga berencanabaru.

Dilihat dari metode kontrasepai yang dipakai para peserta baru keluarga berencana pada tahun 1981/82 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX - 5 nampak bahwa sekitar 64.3% meng-gunakan pil, 20,1% menggunakan IUD, 5,6% menggunakan kondom, 7,7% menggunakan suntikan dan sisanya sekitar 2,3% mengguna- kan metode lainnya. Angka-angka tersebut memberikan gambaran yang menggembirakan karena adanya perubahan penggunaan alat kontrasepsi ke arah yang lebih mantap. Tabel XIX - 5 memberi-kan gambaran bahwa penggunaan pil telah menurun dari 69,5% pada tahun 1980/81 menjadi 64,3% pada tahun 1981/82, demikian juga kondom telah menurun dari 8,7% pada tahun 1980/81 men-jadi 5,6% pada tahun 1981/82. Sedangkan untuk penggunaan IUD terdapat kenaikan dari 16,3% pada tahun 1980/81 menjadi 20,1% pada tahun 1981/82, penggunaan suntikan telah naik dari 3,7% pada tahun 1980/81 menjadi 7,7% pada tahun 1981/82, demikian juga untuk metode lainnya terdapat kenaikan yaitu dari 1,9% pada tahun 1980/81 menjadi 2,3% pada tahun 1981/82. Adanya pergeseran penggunaan kontrasepsi ke arah yang lebih mantap pada tahun 1981/82 menunjukkan bahwa usaha program untuk mengarahkan kepada penggunaan IUD telah memberikan hasil yang positif.

XIX/12

Page 13: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan

TABEL XIX - 3JUMLAH TENAGA GURU PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN

YANG DILATIH1978/79 – 1981/82

(orang)

1) Angka diperbaiki2) Pendidikan Luar Sekolah3) Sekolah Pendidikan Guru

XIX/13

Page 14: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan

GRAFIK XIX – 3JUMLAH TENAGA GURU PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN

YANG TERLATIH,1978/79 – 1981/82

XIX/14

Page 15: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan

TABEL XIX – 4HASIL PENCAPAIAN SASARAN PESERTA BARU KELUARGA

BERENCANA,1978/79 – 1981/82

(peserta)

TABEL XIX – 5JUMLAH PESERTA BARU KELUARGA BERENCANA

MENURUT METODE KONTRASEPSI,1978/79 – 1981/82(ribu peserta)

*) Angka diperbaiki

XIX/15

Page 16: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan

GRAFIK XIX - 4HASIL PENCAPAIAN SASARAN PESERTA BARU

KELUARGA BERENCANA, 1978/79 - 1981/82

Page 17: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan

XIX/16

Page 18: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan

GRAFIK XIX – 5JUMLAH PESERTA BARU KELUARGA BERENCANA

MENURUT METODE KONTRASEPSI,1978/79 – 1981/82

XIX/17

Page 19: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan

Selanjutnya apabila dilihat dari perkembangan peserta ba-ru keluarga berencana yang meningkat setiap tahun, dari ciri-ciri pesertanya juga terdapat hal yang mengesankan yaitu se-bagian besar peserta baru berasal dari kelompok umur di bawah 30 tahun sebagaimana digambarkan pada Tabel XIX - 6. Hal ini menunjukkan bahwa penggarapan sasaran peserta baru telah da-pat diarahkan pada sasaran kelompok umur yang mempunyai po-tensi tinggi untuk melahirkan sehingga dengan meningkatnya kelestarian peserta baru tersebut akan memberikan arti dalam usaha penurunan tingkat kesuburan. Selain dari pada itu dari segi lapangan pekerjaan sebagian besar dari peserta baru yai-tu sekitar 63,9% berasal dari keluarga petani. Hal ini menun-jukkan bahwa penggarapan program telah menjangkau sebagian besar penduduk yang berpendapatan rendah yang tinggal di dae-rah pedesaan, aebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX - 7.

(2) Pembinaan Peserta Keluarga Berencana

Dalam rangka upaya memberikan pengayoman dan kelestarian peserta baru dalam menjaga keteraturan dan kesinambungan penggunaan kontrasepsi, maka di samping usaha mendapatkan pe-serta baru keluarga berencana, dilakukan pula usaha-usaha pembinaan kepada para peserta tersebut. Pembinaan peserta ke-luarga berencana ini dilakukan tidak hanya terbatas pada penyaluran kontrasepsi yang lebih mudah tetapi juga dilakukan usaha pengayoman medis maupun pengayoman melalui program ke-pendudukan yang terpadu. Program kependudukan terpadu terse- but antara lain meliputi program KB-Gizi dan program pening-katan pendapatan keluarga menuju pelembagaan norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.

Dalam tahun 1981/82 jumlah peserta keluarga berencana yang dibina terus meningkat setiap bulannya sehingga pada akhir tahun telah mencapai 8,8 juta peserta keluarga berenca-na aktif atau sekitar 39,16% dari seluruh pasangan usia subur (Tabel XIX - 8). Jumlah tersebut merupakan kenaikan sekitar 13,0% bila dibandingkan dengan tahun 1980/ 81. Apabila diban-dingkan dengan sasaran Repelita III maka jumlah tersebut me-rupakan 92,6% dari jumlah aasaran peserta keluarga berencana aktip selama Repelita III yang berjumlah 9,5 juta orang.

(3) Pelembagaan Pembudayaan

Usaha pelembagaan pembudayaan dalam pelaksanaan program kependudukan dan keluarga berencana pada tahun 1981/82 terus ditingkatkan. Keikutsertaan inatansi-inatansi pemerintah da-

XIX/18

Page 20: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan

TABEL XIX - 6

PERSENTASE PESERTA BARU KELUARGA BERENCANAMENURUT KEL0MP0K UMUR DI JAWA DAN BALI,

1978/79 - 1981/82(persen)

Kelompok Umur1978/79 1979/80 1980/81 1981/82

(Tahun)

15 - 19 10,4 10,8 10,5 % 10,5

20 - 24 32,6 34,2 35,4 35,725 - 29 27,7 28,1 27,7 27,930 - 34 16,0 14,9 15,0 15,035 - 39 10,4 9,5 9,0 8,540 - 44 2,5 2,1 2,1 2,045 Keatas 0,4 0,4 0,3 0,3

Jumlah : 100,0 100,0 100,0 100,0

TABEL XIX - 7

PERSENTASE PESERTA BARU KELUARGA BERENCANAMENURUT PEKERJAAN SUAMI, DI JAWA DAN BALI,

1978/79 - 1981/82(persen)

Pekerjaan SuamiPeserta KB 1978/79 1979/80 1980/81 1981/82

Pegawai Negeri 6,9 5,9 6,0 6,4

Pegawai Swasta 6,7 6,5 6,3 6,8A B R I 1,9 1,7 1,3 1,7Pedagang 5,4 5,4 5,2 4,8Petani 63,9 64,8 64,6 63,9Pekerja LepasTidak bekerja,

14,2 14,2 15,5 14,9

dan lain-lain 1,0 1,5 1,1 0,5

Jumlah 100,0 100,0 100,0 100,0

XIX/19

Page 21: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan

GRAFIK XIX – 6PERSENTASE PESERTA BARU KELUARGA BERENCANA

MENURUT KELOMPOK UMUR DI JAWA BALI,1978/79 – 1981/82

XIX/20

Page 22: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan

GRAFIK XIX - 7PERSENTASE PESERTA BARU KELUARGA BERANCANA MENAJRUT PEKERJAAN SUAMI

DI JAWA DAN BALI,1978/79 - 1981/82

XIX/21

Page 23: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan

lam kegiatan kependudukan dan keluarga berencana semakin ak-tif baik secara langsung sebagai unsur pelaksana program mau-pun sebagai pendukung melalui kegiatan-kegiatan yang terpadu dalam program masing-masing. Sebagai contoh, dengan Departe-men Tenaga Kerja dan Transmigrasi telah disusun suatu meka-nisme operasional yang saling mengisi untuk lebih meningkat-kan pelaksanaan program kependudukan dan keluarga berencana di daerah transmigrasi, dengan Departemen Pertanian dalam rangka program KB-Gizi. Demikian pula nampak bahwa organisasi masyarakat seperti organisasi buruh yaitu FBSI, HKTI dan HNSI dan organisasi wanita dan pemuda, telah menunjukkan peranan yang semakin meningkat baik di tingkat pusat maupun tingkat daerah.

Dari proses pelembagaan pembudayaan di lingkungan masya-rakat, terutama bagi daerah-daerah dengan tingkat kesertaan cukup tinggi, terlihat dinamika masyarakat yang semakin me-ningkat. Di daerah-daerah tersebut telah tumbuh dan berkem-bang pos-pos keluarga berencana desa atau kelompok-kelompok peserta keluarga berencana lainnya. Dalam pertumbuhannya ke-lompok peserta keluarga berencana tersebut telah menjadi wa-hana untuk mendorong usaha-usaha pembangunan yang tumbuh dan berkembang dslam kerangka kelembagaan sosial desa yang ada. Kegiatan yang dilaksanakan terutama adalah bidang kesehatan dan gizi, ketrampilan wanita dan usaha peningkatan pendapatan keluarga. Peranan lainnya adalah sebagai saluran pemberian ulang kontrasepsi terutama untuk pil keluarga berencana dan kondom. Selain itu, juga sebagai unsur yang mendorong parti-sipasi aktif masyarakat dalam pengambil alihan tanggung jawab pelaksana program yang semula bertumpu pada Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) telah berpindah ke tangan masyara- kat sendiri baik oleh PPKBD, paguyuban maupun kelompok peser- ta keluarga berencana lainnya.

(4) Pelayanan Kontrasepsi

Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melaksanakan ke-luarga berencana perlu diimbangi dengan tersedianya sarana pelayanan yang cukup dan mudah dijangkau, sehingga memberikan kesempatan yang sebaik-baiknya bagi masyarakat untuk melaksa-nakan keluarga berencana. Sarana utama dalam memberikan pela- yanan kepada masyarakat adalah klinik keluarga berencana. Pa- da tahun 1981/82 jumlah tempat pelayanan klinik keluarga be-rencana telah meningkat menjadi 6.129 buah klinik, sedangkan pada tahuu 1980/81 adalah 5.609 buah klinik. Dengan demikian terdapat kenaikan sebesar 9,3%. Perkembangan jumlah klinik keluarga berencana dapat dilihat pada Tabel XIX-9.

XIX/22

Page 24: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan

TABEL XIX – 8JUMLAH PESERTA KELUARGA BERENCANA LESTARI

MENURUT METODE KONTRASEPSI,1978/79 – 1981/82(ribu peserta)

TABEL XIX – 9JUMLAH KLINIK KELUARGA BERENCANA

MENURUT STATUS,1978/79 – 1981/82

(klinik)

XIX/23

Page 25: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan
Page 26: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan

GRAFIK XIX - 8JUMLAH PESERTA KELUARGA BERENCANA LESTARI

MENURUT METODE KONTRASEPSI,1978/79 - 1981/82

XIX/24

Page 27: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan

GRAFIK XIX - 9JUMLAH KLINIK KELUARGA BERENCANA

MENURUT STATUS, 1978/79 - 1981/82

XIX/25

Page 28: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan

Dalam upaya mendekatkan pelayanan kepada masyarakat yang tinggal jauh di pelosok desa dan pedalaman, klinik keluarga berencana juga mengembangkan terus dukungan pelayanan melalui Team Medis Keliling (TMK). Untuk itu pada tahun 1981/82 te- lah dilaksanakan pelayanan melalui TMK sebanyak 317.315 gerak pelayanan. Jika dibandingkan dengan jumlah gerak pelayanan pada tahun 1980/81 yaitu sebanyak 261.987, maka terdapat ke-naikan sebesar 21%.

Di samping peningkatan pelayanan melalui pengembangan jumlah klinik keluarga berencana serta pelayanan melalui TMK, telah pula dilakukan pemantapan pelayanan keluarga berencana di rumah sakit, sebagai tempat pelayanan pengayoman. Sampai dengan tahun 1981/82 telah terdapat 287 buah rumah sakit yang melakukan pelayanan keluarga berencana.

Dalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan peranan praktek dokter swasta dan praktek bidan swasta serta saluran komersial dalam kerangka program keluarga berencana perkotaan. Sementara itu, di dae- rah pedesaan peranan Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan paguyuban keluarga berencana terus ditingkatkan, terutama dalam memberikan pelayanan ulang kontrasepsi pil dan kondom.

Sejalan dengan makin meningkatnya jumlah klinik keluarga berencana, frekuensi pelayanan melalui TMK dan jumlah peserta keluarga berencana, aerta makin meluasnya jangkauan pelaya-nan, telah pula dilakukan penambahan tenaga pelayanan yang terdiri dari dokter, bidan, pembantu bidan, dan tenaga admi-nistrasi. Untuk tahun 1981/82 jumlah tenaga dokter telah me-ningkat menjadi 3.975 orang, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang baru berjumlah 3.808 orang. Demikian juga jumlah tenaga bidan meningkat menjadi 5.974 orang, tenaga pembantu bidan menjadi 4.661 orang dan tenaga administrasi klinik menjadi 4.242 orang. Perkembangan jumlah tenaga klinik keluarga berencana tersebut dapat dilihat pada Tabel XIX-10.

Selanjutnya untuk memberikan pelayanan yang serasi dan saling menunjang dengan penerangan keluarga berencana maka pada tahun 1981/82 telah mulai dikembangkan gerak terpadu da- lam melakukan pelayanan di lapangan melalui Team Keluarga Be-rencana Keliling (TKBK). Team ini merupakan gabungan dari dua team yang sebelumnya bergerak sendiri yaitu Team Medis Keli- ling dan penerangan kelompok pedesaan.

XIX/26

Page 29: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan

Dalam usaha memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya ke-pada masyarakat melalui berbagai sarana pelayanan yang sudah ada mulai tahun 1981/82 secara teratur dilakukan pertemuan antara tenaga-tenaga pelayanan medis/kontrasepsi baik pada tingkat propinsi maupun pada tingkat kabupaten/kodya. Dengan demikian usaha pemberian pelayanan keluarga berencana yang sebaik-baiknya dapat terus ditingkatkan.

d. Perbekalan dan Perlengkapan

Sasaran kegiatan perbekalan dan perlengkapan dalam menun-jang program kependudukan dan keluarga berencana adalah me-nyediakan alat kontrasepsi yang cukup, teratur dan tepat pada saat dibutuhkan, penyediaan sarana administrasi, sarana pe-nerangan maupun sarana penunjang lainnya sesuai dengan kebu-tuhan.

Meningkatnya jangkauan pelaksanaan program kependudukan dan keluarga berencana hampir ke seluruh pelosok pedesa4n di Indonesia, membutuhkan sistem penyediaan kontrasepsi yang le-bih baik. Dengan demikian, penyediaan alat kontrasepsi dapat lebih dekat kepada masyar&kat dan tersedia dalam jumlah yang memadai pada waktu dibutuhkan. Untuk itu pola penyediaan alat kontrasepsi yang pelaksanaannya dimulai tahun yang lalu, se-lama tahun 1981/82 terus dilakukan penyempurnaan. Di samping pola penyediaan tersebut juga dalam pola distribusi telah di-lakukan perbaikan yaitu tidak didasarkan atas permintaan la-pangan tetapi didasarkan pada perhitungan kebutuhan lapangan. Hal ini berarti keteraturan dan kelangsungan penyediaan kon-trasepsi dapat dipertahankan. Dengan berlakunya pola penye-diaan dan pola distribusi maka sistim monitoring pergudangan terus disempurnakan dan ditingkatkan pula.

Perkembangan penyediaan alat kontrasepsi selama tahun 1981/82 yang meliputi pil keluarga berencana, IUD dan kondom dapat dilihat pada Tabel XIX-11.

Dalam rangka menghindari ketergantungan penyediaan kon-trasepsi dari luar negeri, khususnya pil keluarga berencana, pada tahun 1981/82 telah berhasil dirakit sebanyak 25 juta siklus. Jumlah produksi tersebut akan terus ditingkatkan se-suai dengan meningkatnya kebutuhan di lapangan. Sebagai tin-dak lanjut dari usaha swasembada di bidang kontrasepsi, kini telah selesai dilakukan studi kelayakan pendirian pabrik kon-dom di dalam negeri. Demikian pula untuk jenis IUD terbaru

XIX/27

Page 30: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan

TABEL XIX – 10JUMLAH PERSONALIA KLINIK KELUARGA BERENCANA

MENURUT KATEGORI,1978/79 – 1981/82

(orang)

TABEL XIX – 11PENYEDIAAN ALAT KONTRASEPSI PADA KLINIK

KELUARGA BERENCANA,1978/79 – 1981/82

*) Angka diperbaiki

XIX/28

Page 31: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan

GRAFIK XIX – 10JUMLAH PERSONALIA KLINIK BERENCANA MENURUT KATEGORI,

1978/79 – 1981/82

Page 32: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan

XIX/29

Page 33: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan

GRAFIK XIX – 11PENYEDIAAN ALAT KONTRASEPSI PADA KLINIK KELUARGA BERENCANA,

1978/79 – 1981/82

XIX/30

Page 34: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan
Page 35: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan

telah selesai penjajagan untuk melakukan studi kelayakan un-tuk di produkSi di dalam negeri.

e. Pelaporan, Data Kependudukan dan Penelitian

Tersedianya jenis-jenis data dan informasi dari berbagai ragam kegiatan secara tepat dan dapat dipercaya merupakan su-atu hal penting bagi kecermatan perencanaan, pengendalian dan penilaian program kependudukan dan keluarga berencana. Sistem pencatatan pelaporan yang selama ini telah berjalan dengan baik mampu memberikan berbagai data dan informasi pelaksanaan program di seluruh wilayah sampai tingkat kecamatan dan desa.

Pada tahun 1981/82 dari sistem pencatatan pelaporan yang ada telah dilakukan usaha peningkatan dan penyempurnaan se-suai dengan tuntutan dan ruang lingkup informasi yang dibu-tuhkan, antara lain terjadinya peningkatan dan pengembangan tugas dan fungsi PLKB di lapangan serta pengintegrasian sis-tem pencatatan pelaporan dengan kegiatan penerangan dan PPKBD. Sehubungan dengan semakin meningkatnya jumlah penca-tatan pelaporan yang dilakukan maka dalam tahun 1981/82 telah dilakukan pemasangan komputer di kantor Pusat dalam rangka mempercepat proses pengolahan laporan-laporan.

Dalam rangka meningkatkan kesempurnaan dan ketertiban da-ta kependudukan, dalam tahun 1981/82 telah dilakukan uji coba penyempurnaan dan pengembangan data kependudukan yang dilak-sanakan di 6 kecamatan yang meliputi sekitar 82 desa. Kegiat-an ini dilakukan dengan kerjasama antara Departemen Dalam Ne-geri sebagai penanggungjawab registrasi vital, BKKBN dan Biro Pusat Statistik. Di samping penyempurnaan dan pengembangan registasi vital telah pula diterbitkan berbagai jenis bahan publikasi sebagai usaha penyebar luasan informasi data kepen-dudukan. Guna melengkapi data dan informasi yang ada pada ta-hun 1981/82 telah dilakukan berbagai penelitian terapan anta-ra lain penelitian operasional, penelitian data dasar, pene-litian pengembangan dan penelitian media.

Di samping itu dalam usaha untuk melakukan pengukuran ke-berhasilan dari dampak program keluarga berencana dalam tahun 1981/82 telah diselesaikan persiapan untuk mengadakan peneli- tian evaluatif melalui sistem modul. Melalui sistem ini in-formasi bisa cepat dihasilkan tentang berbagai tingkat ke-langsungan pemakaian kotrasepsi, tingkat kesertaan, karakte-ristik sosial ekonomi demografi penduduk, tingkat dan kecen-derungan fertilitas serta gizi anak balita, kesehatan ling-kungan, kelahiran dan kematian.

XIX/31

Page 36: KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA · Web viewDalam hubungan dengan program keluarga berencana perko-taan maka pada tahun 1981/82 telah dilakukan pula penataan kembali usaha meningkatkan