kepemimpinan kepala sekolah dalam pengembangan motivasi...

78
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SD TANAH TINGAL Disusun Oleh: MARDINAH : NIM. 107018203814 JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013

Upload: vonguyet

Post on 14-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM

PENGEMBANGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SD TANAH

TINGAL

Disusun Oleh:

MARDINAH :

NIM. 107018203814

JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013

Page 2: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

i

Page 3: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

ii

Page 4: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

iii

Page 5: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

iv

Page 6: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

v

ABSTRAK

Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Motivasi Kerja Guru Di Sd Tanah

Tingal

Kata kunci : Kepemimpinan kepala sekolah, Motivasi kerja guru.

Skripsi, Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 10

September 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kepemimpinan kepala sekolah

dalam pengembangan motivasi kerja guru di SD Tanah Tingal, yang dilihat dari beberapa program

pengembangan motivasi kerja guru di sekolah menggunakan metode kualitatif dalam bentuk

analisis deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di SD Tanah Tingal 2012/2013. Adapun teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lebih banyak hasil wawancara dan observasi

(pengamatan). Respondennya terdiri dari guru, tata usaha, siswa serta wali murid SD Tanah Tingal.

Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi resmi lainnya. Disamping itu

penulis juga merujuk kepada buku-buku kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja. Sumber-

sumber tersebut digunakan sebagai landasan teori untuk mengaji lebih jauh aspek-aspek yang

menjadi faktor pendukung terhadap tugas dan tanggung jawab kepala sekolah SD Tanah Tingal,

Hasil penelitian menunjukan bahwa kepemimpinan kepala sekolah telah berupaya

mengembangkan motivasi kerja dengan beberapa program kegiatan brefing setiap pagi untuk

menciptakan kebersamaan diantara guru, memberikan saran dan anjuran dan sugesti untuk

memelihara serta meningkatkan semangat guru yaitu berupa , bertanggung dalam memenuhi dan

menyedikan dukungan yang diperlukan guru yaitu selalu menyediakan media pembelajaran yang

diinginkan oleh para guru meskipun ada beberapa keinginan para guru yaitu ingin mendapat

imbalan lebih dari apa yang telah dihasilkan oleh para guru bukan hanya ucapan terimakasih.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah dalam

pengembangan motivasi kerja guru di SD Tanah Tingal cukup baik. Hal ini menunjukan bahwa

kepemimpinan kepala sekolah memiliki peranan penting dalam pengembangan motivasi kerja guru

di SD Tanah Tingal.

Page 7: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa salalu penulis uncapkan sebagai

ungkapan rasa syukur atas segalalimpahan nikmat, rahmat dan anugrah-Nya kepada penulis, sehingga

dapat terselesaikan sebuah karya kecil berupa skripsi ini sebagai persyaratan dalam mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd) yang mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi diri penulis khususnya dan

umumnya bagi seluruh pembaca karya ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada

NabiMuhmmad SAW, keluarga sahabat-sahabat serta umatnya yang setia hingga akhir zaman.

Penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini berkat dukungan dan bantuan berbagai pihak.

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:

1. Ibu Nurlena Rifa’I, M.A, Ph. D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Rusydy Zakaria, M.Phil. Ketua Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan,

3. Bapak H. Mu’arif SAM, M.Pd. Ketua Prodi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan, serta jajaran Dosen, Staf Prodi Manajemen Pendidikan.

4. Bapak Drs. Mashuri, AM, M.Pd Dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan

pengarahan, saran serta nasehat yang penulis butuhkan selama pembuatan skripsi ini dan

bantuan yang telah banyak diberikan selama penulis menempuh studi di fakultas ini.

5. Seluruh Dosen dan Asisten Dosen FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal ilmu pengetahuan yang sangat

bermanfaat.

6. Bapak Ikin Ahmad Sodikin Kepala Sekolah SD Tanah Tingal, dewan guru Sekolah Tanah

Tingal serta seluruh staf karyawan yang telah memberikan izin penulis untuk melakukan

penelitian di sekolah tersebut, sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.

7. Kepada orang tuaku yang sangat penulis sayangi Bapak, Umi, Apa dan Emi (Calon Mertua)

yang selalu memberikan dukungan, bimbingan dan do’a yang tak pernah lelah kepada penulis

sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

8. Keluarga besar Pondok Pesantren Daar El Hikam, yang telah mengajarkan Ilmu agama dan

sehingga hati ini selalu mendapat pencerahan dalam menghadapi setiap masalah sehari-hari.

Semoga Allah terus mencurahkan keberkahan untuk Abi Umi serta seluruh yang ada di

Pondok.

9. Kepada saudara kandungku kaka Uton, teteh Diana, adik tuti dan adik Siti makasih ya sayang

buat semangatnya walaupun kadang suka menyebalkan hehe.

Page 8: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

vii

10. Kepada calon suami tercinta Kaka Rahmat Hidayatullah yang tidak henti-hentinya memotivasi

dan selalu memberikan dukungan moril dan non moril sehingga skripsi ini selesai dengan baik.

11. Kepada teman-teman MP angkatan 2007, yang selalu indah untuk dikenang dan tidak bisa

penulis lupakan dalam menggapai semua cita-cita kita ini. Tank’s for All.

12. Kepada sahabat-sahabatku, adik kelasku, Kaka Tia, Ade Icha, Teh Eva, Bule Fatma, neng Uci,

Neng Nur, Bunda Lulu, yang telah banyak memberikan semangat dan do’a dalam penyelesaian

skripsi ini.

13. Serta segenap pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terima kasih atas bantuan dan

motivasinya kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga semua kebaikan tersebut mendapat balasan dari llah SWT. Semoga rahmat, taufiq dan

hidayah-Nya selalu dilimpahkan pada kita semua sepanjang kehidupan kita dan mudah-mudahan

karya ini dapat bermanfaat pula bagi pembaca sekalian. Amin

Jakarta, 17 September 2013

Penulis

Mardinah

Page 9: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

viii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4

C. Pembatasan dan perumusan Masalah .......................................... 5

D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 4

E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kepemimpinan

1. Pengertian kepemimpinan kepala sekolah .............................. 6

2. Fungsi kepemimpinan kepala sekolah ..................................... 7

3. Gaya kepemimpinan ................................................................ 9

4. Tipe kepemimpinan ................................................................. 11

B. Kepala Sekolah ............................................................................ 14

1. Pengertian kepala sekolah....................................................... 14

2. Fungsi kepala sekolah ............................................................. 15

C. Motivasi kerja guru

1. Pengertian motivasi kerja ...................................................... 20

2. Jenis-jenis motivasi kerja ...................................................... 22

3. Teori motivasi kerja .............................................................. 23

4. Ciri-ciri motivasi kerja .......................................................... 26

5. Faktor-faktor yang mempengaruh imotivasi ......................... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 29

B. Metode Penelitian ....................................................................... 29

C. Populasi dan Sampel ................................................................... 29

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 30

E. Teknik Pengolahan Data ............................................................ 31

F. Instrument penelitian .................................................................. 31

Page 10: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

ix

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum ....................................................................... 44

B. Deskripsi dan Analisis Data ........................................................ 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................. 74

B. Saran ............................................................................................ 75

DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 76

LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................... 80

Page 11: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1 kisi-kisi .......................................................................... 32

Tabel 2 Data Siswa SD Tanah Tingal Tahun 2011/2012 ............ 46

Tabel 3 Data Siswa SD Tanah Tingal Tahun 2012/2013 ............ 46

Tabel 4 Struktur organisasi ......................................................... 47

Tabel 5 Data Guru ...................................................................... 48

Page 12: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kunci pembangunan untuk masa sekarang dan

yang akan datang, karena melalui pendidikan diharapkan setiap individu

dapat meningkatkan kualitasnya, baik dari segi pengetahuan atau wawasan

maupun dari segi keterampilan agar setiap individu mampu berpartisipasi

dalam gerak pembangunan. Pendidikan merupakan alat untuk memperbaiki

keadaan sekarang dan untuk mempersiapkan dunia esok yang lebih baik.

Pendidikan juga suatu lembaga terpenting dalam membentuk dan

mengembangkan generasi masa depan bangsa, menuju masyarakat yang dapat

menghadapi tantangan-tantangan yang ada akibat perkembangan zaman.

Melalui pemberian pengetahuan dan keterampilaan tersebut, suatu

bangsa dapat merealisasikan apa yang dicitakan-citakan kedalam kehidupan

sehari-hari. Oleh sebab itu pendidikan dilakukan agar manusia berkembang

dari sebelum tahu menjadi tahu, dan dari tahu menjadi lebih tahu.

Sekolah merupakan lembaga pendidikan sesuai dengan misinya, yaitu

melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan. Kegiatan mengajar ini akan berjalan lancar jika komponen-

komponen dalam lembaga terpenuhi dan berfungsi sebagaimana mestinya,

komponen-komponen tersebut meliputi sarana dan prasarana yang memadai,

terpenuhinya tenaga pendidikan yang kualitatif, adanya struktur organisasi

yang teratur dan tak kalah pentingnya adalah peran kepala sekolah sebagai

supervisor, dengan demikian apabila setiap komponen dalam lembaga

pendidikan tersebut berfungsi dengan baik, maka pelaksanaan belajar

mengajar berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Salah satu yang menunjang dan sekaligus terpenting dalam proses

pendidikan adalah guru. Guru merupakan orang yang paling penting dan

Page 13: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

2

dominan terlibat langsung dengan anak-anak didik. Karena itu guru

mempunyai tugas yang cukup besar dalam rangka mendidik dan mengajar

anak didiknya. Berhasil tidaknya proses belajar mengajar banyak ditentukan

oleh kemampuan guru.

Didalam pelaksanaan tugasnya, guru banyak terbentur akan berbagai

masalah, yang mengakibatkan menurunnya motivasi kerja seperti : keamanan

kerja, kondisi kerja yang kurang menyenangkan, kurang adanya perlakuan

yang wajar dan jujur, serta kurang adanya pengakuan dan penghargaan.

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut maka peran kepala

sekolah sangat besar dalam membantu mengurangi permasalahan yang

dimiliki oleh guru.

Kepemimpinan adalah suatu kekuatan penting dalam rangka

pengelolaan, oleh sebab itu kemampuan memimpin secara efektif merupakan

kunci keberhasilan sekolah.1 Kepemimpinan kepala sekolah akan sangat

berpengaruh bahkan sangat menentukan terhadap kemajuan sekolah.

Kepemimpinan kepala sekolah harus memiliki integritas tinggi, sebab

seseorang pemimpin akan selalu berada di tengah-tengah para anggota

organisasi yang dipimpinnya. Oleh karena itu dalam pendidikan modern

kepemimpinan kepala sekolah merupakan jabatan strategis dalam mencapai

tujuan pendidikan.

Kepala sekolah yang baik adalah kepala sekolah yang mempunyai

sifat dan perilaku kepemimpinan yang mampu menciptakan iklim sekolah

yang baik dan memberikan kepuasan kerja yang tinggi bagi para guru. Kepala

sekolah dalam perannya sebagai seorang pemimpin harus mampu

mengarahkan orang lain untuk melakukan tugas-tugas. Pemimpin yang baik

adalah mereka yang mampu memperhatikan kebutuhan dan tujuan orang-

orang yang bekerja untuknya (bawahannya) tidak terfokus pada kekuasaan

yang dimilikinya saja sehingga kepuasaan kerja bawahan selalu terpenuhi,

1 Wahyosumidjo. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta PT. Raja Grafindo Persada. 2007. Hal. 4

Page 14: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

3

seperti apa yang dinyatakan Follet bahwa para pemimpin seharusnya

berorientasi pada kelompok dan bukan berorientasi pada kekuasaan.2

Motivasi diartikan sebagai segala sesuatu yang menjadi pendorong

timbulnya suatu tingkah laku. artinya dengan motivasi guru mau bekerja

keras dengan menyumbangkan segenap kemampuan, pikiran, keterampilan

untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Adanya tujuan yang jelas dan disadari

akan mempengaruhi kebutuhan dan ini akan mendorong timbulnya motivasi.3

Adanya permasalahan yang timbul dari prilaku sebagian guru, seperti

konsisten waktu yang rendah, penyampaian materi yang tidak tuntas,

perkembangan siswa lambat dan tingkat kehadiran guru juga menurun, oleh

karena itu diperlukan upaya lebih lanjut dan lebih intensif, agar pendidikan

sekolah tetap dapat mencapai tujuan sebenarnya. Maka penting adanya

motivasi kerja dalam mengelola kepemimpinan kepala sekolah terhadap

kinerja guru.

Untuk mendapatkan informasi yang aktual tersebut maka perlu

dilakukan penelitian. Faktor kerja yang mana yang masih kurang dan faktor

apa yang dianggap sudah baik. Selain itu perlu juga untuk diketahui aspek apa

saja yang berhubungan dengan motivasi kerja guru.

Perhatian yang diberikan kepala sekolah dapat membantu memotivasi

kerja guru, karena motivasi sangat penting dan harus dimiliki oleh setiap

pribadi yang bersangkutan. Dengan adanya motivasi kerja ini akan timbul

rasa cinta terhadap profesi yang di embannya, karena salah satu sikap

professional guru adalah memiliki semangat (motivasi) untuk memberikan

layanan kepada siswa, sekolah dan masyarakat. Motivasi kerja guru

merupakan kekuatan yang dapat menimbulkan semangat kerja pada diri guru

yang mendorongnya untuk tugas-tugasnya dalam dunia pendidikan yaitu

aktifitas belajar mengajar.

2 T. Hani Handoko, 2000. Manajemen. Edisi Kedua. Hal. 307

3Oemar Hamalik Proses Belajar mengajar. Jakarta.Bumi Aksara. Hal.161.

Page 15: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

4

Kepemimpinan kepala sekolah dalam pengembangan motivasi kerja

yaitu bagaimana kepala sekolah dapat menciptakan iklim kerja yang baik

dilingkungan sekolah, kerena hal ini dapat mengembangkan motivasi kerja

guru.

Semua kegiatan yang ada didalam sekolah merupakan upaya

pemenuhan terhadap tercapainya tujuan sekolah, sehingga segala aktivitas

organisasi sekolah hendaknya dikelola lebih optimal. Demi mewujudkan

tujuan tersebut maka kualitas kerja guru perlu ditingkatkan.

Oleh karena itu diperlukan peran dari kepala untuk mendorong guru-

guru supaya bekerja lebih maksimal lagi. Salah satu tugas kepala sekolah

adalah sebagai pemimpin, yaitu memimpi segala aktivitas khususnya guru.

Jika kepala sekolah sebagai pemimpin dapat melakukan tugas, fungsi dan

tanggung jawabnya dengan baik serta melaksanakan kepemimpinannya

secara efektif dan professional maka logikanya kepemimpinan kepala sekolah

dapat meningkat prestasi kerja guru.

Guru yang termotivasi dalam mengajar terlihat dalam ketekunanya

ketika melaksanakan tugas dengan ulet, penuh kreatif dan sebagainya. Hal ini

berdampak pada kepuasaan kerja guru yang akhirnya mampu menciptakan

kinerja yang baik. Berdasarkan teori-teori diatas dapat dikemukakan bahwa

pengembangan motivasi kerja guru dapat berpengaruh jika fungsi

kepemimpinan kepala sekolah telah terlaksana dengan baik.

Dari permasalahan tersebut di atas penulis tertarik dan mencoba

mengangkat sebuah penelitian tentang “KEPEMIMPINAN KEPALA

SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI KERJA GURU DI

SD TANAH TINGAL”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang di paparkan di atas, ada beberapa masalah

yang dapat di identifikasi di antaranya adalah:

Page 16: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

5

1. Rendahnya kepemimpinan kepala sekolah dalam menciptakan lingkungan

fisik yang kondusif

2. Kepala sekolah kurang melibatkan guru dalam menentukan kebijakan.

3. Rendahnya tanggung jawab guru dalam melaksanakan tugas dan peraturan.

4. Guru belum merasa puas terhadap hasil penilaian yang diberikan kepala

sekolah.

C. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan

masalah berikut : “Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah dalam

mengembangkan motivasi kerja guru?”.

D. Tujuan penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana kepemimpinan

kepala sekolah dalam pengembangkan motivasi kerja guru di SD Tanah

Tingal .

E. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yang

hendak dicapai yaitu:

1. Dapat menambah wawasan, pengalaman dan pengetahuan tentang materi

atau kajian yang dibahas bagi penulis.

2. Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi para kepala sekolah sebagai

masukan positif dalam menciptakan kondisi sekolah yang baik.

3. Sebagai bahan masukan atau input bagi SD Tanah Tingal

4. Penelitian ini diharapkan berguna bagi masyarakat untuk terus

berkontribusi bagi penciptaan yang mencerdaskan.

Page 17: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

6

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR

A. Kepemimpinan

1) Pengertian Kepemimpinan

Pengertian kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain untuk

mencapai tujuan yang ditetapkan, berkaitan dengan proses yang

mempengaruhi orang sehingga mereka mencapai sasaran dalam keadaan

tertentu.1

Penggunaan istilah lain seperti kekuasaan, wewenang, manajemen,

adminstrasi, pengendalian, dan supervisor yang juga menjelaskan hal yang

sama dengan kepemimpinan2

Leadership atau kepemimpinan dalam pengertian umum

menunjukkan suatu proses kegiatan dalam hal memimpin, membimbing,

mengontrol perilaku, perasaan serta tingkah laku terhadap orang lain yang

ada dibawah pengawasannya. Kepemimpinan dapat diartikan sebagai

kemampuan seseorang menggerakkan, mengarahkan, sekaligus

mempengaruhi pola fikir, cara kerja setiap anggota agar bersikap mandiri

dalam bekerja terutama dalam mengambil keputusan untuk kepentingan

percepatan tujuan yang telah ditetapkan3.

Kepemimpinan berusaha untuk membuat perubahan dalam

organisasi dengan (1) menyusun visi masa depan dan strategi untuk

membuat perubahan yang dibutuhkan, (2) mengkomunikasikan dan

menjelaskan visi (3) memotivasi dan memberi inspirasi kepada orang lain

untuk mencapai visi itu4.

1 Abdul Rahman Shaleh, Psikologi & Industri dan Organisasi. Jakarta. Lembaga

Penelitian UIN. 2006. Hal. 110 2 Gary Yukl, Kepemimpinan Dalam Organisasi Edisi Kelima Jakarta. 2005 Hal. 3

3 Wahyudi, Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Organisasi Pembelajar. Bandung.

2009. Alfabeta. Hal. 119 4 Gary Yukl, Op.Cit 2005. Hal. 7

Page 18: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

7

Kata “memimpin” mempunyai arti memberikan bimbingan,

menuntun, mengarahkan dan berjalan di depan (Precede). Pemimpin

berprilaku untuk membantu organisasi dengan kemampuan maksimal

dalam mencapai tujuan5

Berdasarkan dari beberapa definisi yang dikemukakan para ahli

kepemimpinan tersebut, dapat digaris bawahi bahwa kepemimpinan kepala

sekolah adalah pemimpin pendidikan yang mempunyai peranan yang

sangat besar dalam mengembangkan mutu pendidikan di sekolah, dengan

Melalui proses menggerakkan mempengaruhi dan membimbing orang lain

dalam rangka mencapai tujuan organisasi. kepala sekolah sebagai

pemimpin tertinggi di sekolah. Pola kepemimpinannya akan sangat

berpengaruh bahkan sangat menentukan kamajuan sekolah. Oleh karena

itu dalam pendidikan modern kepemimpinan kepala sekolah merupakan

jabatan strategis dalam mencapai tujuan pendidikan. Bagaimana kepala

sekolah untuk membuat orang lain bekerja untuk mencapai tujuan sekolah.

2) Fungsi Kepemimpinan

Kepala Sekolah sebagai seorang pemimpin dalam praktik sehari-

hari harus selalu berusaha memperhatikan dan mempraktikkan delapan

fungsi kepemimpinan didalam kehidupan sekolah6:

a) Menciptakan kebersamaan diantara guru dan orang-orang yang

menjadi bawahannya.

b) Menciptakan rasa aman didalam lingkungan sekolah sehingga para

guru dan orang-orang yang menjadi bawahan dalam melaksanakan

tugasnya mereka merasa aman, bebas dari segala perasaan gelisah,

kekhawatiran serta memperoleh jaminan keamanan (providing

security).

5 Wahyosumidjo. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta PT. Raja Grafindo Persada.

2007. Hal. 104 6 Wahyosumidjo. Ibid. Hal. 106

Page 19: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

8

c) Memberikan saran, anjuran dan sugesti untuk memelihara serta

meningkatan semangat para guru staff dan siswa, rela berkorban

demi menumbuhkan rasa kebersamaan dalam melaksanakan tugas

masing-masing.

d) Bertanggung jawab memenuhi dan menyediakan dukungan yang

diperlukan oleh para guru.

e) Sebagai motivator, dalam arti mampu menimbulkan dan

menggerakkan semangat para guru, staf dan para siswa dalam

pencapaian tujuan yang telah di tetapkan.

f) Selalu menjaga penampilan dan integritas sebagai kepala sekolah,

selalu terpercaya, di hormati baik sikap, prilaku maupun

perbuatannya.

g) Membangkitkan semangat, percaya diri terhadap para guru

sehingga mereka menerima dan memahami tujuan sekolah secara

antusias, bekerja secara bertanggung jawab kearah tercapainya

tujuan sekolah (inspiring).

h) Selalu dapat memperhatikan, menghargai apapun yang dihasilkan

oleh para mereka yang menjadi tanggung jawabnya.7

Keberadaan pemimpin yang menjalankan fungsi kepemimpinannya

dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi di sekolah dengan

menetapkan tujuan secara utuh (firm and purposeful), mendayagunakan

bawahan melalui pendekatan partisipatif (a parcipte approach), dan

didasari oleh kemampuan kepemimpinan secara professional (the leading

professional)8.

Sebagai seorang pemimpin kepala sekolah harus memiliki sikap

professional serta mampu mendayagunakan sumberdaya sekolah dan

memiliki harapan yang tinggi terhadap kemajuan sekolah.

Pemimpin organisasi sekolah dalam hal ini kepala sekolah sebagai

aktifitas pendidikan setidaknya mempunyai ciri-ciri : mampu mengambil

7 Wahyosumodjo. Ibid. Hal.106

8 Aan Komariah. Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif. Jakarta. PT. Bumi

Aksara. 2005.Hal.40

Page 20: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

9

keputusan, mempunyai kemampuan hubungan interaksi sesama,

mempunyai keahlian dalam berkomunikasi, mampu memberikan motivasi

kerja kepada bawahan9.

3) Gaya kepemimpinan

Gaya kepemimpinan adalah bagian dari pendekatan prilaku

pemimpin yang memusatkan perhatian pada proses dinamika

kepemimpinan dalam usaha mempengaruhi aktifitas individu untuk

mencapai suatu tujuan dalam situasi tertentu, yaitu sebagai berikut:

a) Perilaku Kepemimpinan

Perilaku kepemimpinan cenderung diekspresikan dalam dua gaya

kepemimpinan yang berbeda. Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada

tugas (Task Oriented) dan gaya kepemimpinan yang berorientasi pada

karyawan (Employee oriented). 10

Gaya kepemimpinan yang berorientasi

pada tugas menekankan pada pengawasan yang ketat. Dengan pengawasan

yang ketat dapat dipastikan bahwa tugas yang diberikan dilaksanakan

dengan sebaik-baiknya. Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada

karyawan mengutamakan untuk memotivasi dan mengontrol bawahan, dan

bahkan dalam beberapa hal bawahan ikut berpartisipasi dalam

pengambilan keputusan yang terkait dengan bawahan.

b) Pendekatan Situasional

Pendekatan situasional berpandangan bahwa keefektifan kepemimpinan

bergantung pada kecocokan antar pribadi, tugas kekuasaan, sikap dan

persepsi11

. Pelakasanaan gaya kepemimpinan situasional sangat tergantung

dengan kematangan bawahan, sehingga perlakuan terhadap bawahan tidak

akan sama dilihat dari umur atau masa kerja.

c) Gaya Kepemimpinan Kontingensi menurut Fiedler

9 Wahyudi, Op.Cit. Hal. 63

10

T.Hani Handoko, Manajemen. Yogyakarta. BPFE., hal. 299 11

Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan Bandung.PT. Remaja Rosda Karya.

2006. hal. 95

Page 21: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

10

Disini Fiedler mengembangkan suatu model yang dinamakan model

kontingensi kepemimpinan yang efektif (A Contingency Model of

Leadership Eff ectiveness) berhubungan antara gaya kepemimpinan

dengan situasi yang menyenangkan itu diterangkan dalam hubungannya

dengan dimensi-dimensi sebagai berikut:

1) Derajat situasi dimana pemimpin menguasai, mengendalikan dan

mempengaruhi situasi.

2) Derajat situasi yang menghadapkan manajer dengan tidak kepastian. 12

d) Gaya Kepemimpinan Kontinum

Tannenbaun dan Smith mengusulkan bahwa, seorang manajer perlu

mempertimbangkan tiga perangkat kekuatan sebelum memilih gaya

kepemimpinan yaitu: kekuatan yang ada dalam diri manajer sendiri,

kekuatan yang ada pada bawahan, dan kekuatan yang ada dalam situasi.

Sehubungan dengan teori tersebut terdapat tujuh tingkat hubungan

pemimpin dengan bawahan yaitu:

1) Manajer mengambil keputusan dan mengumumkannya

2) Manajer menjual keputusan

3) Manajer menyajikan gagasan dan mengundang pertanyaan

4) Manajer menawarkan keputusan sementara yang masih diubah

5) Manajer menyajikan masalah, menerima saran, membuat keputusan

6) Manajer menentukan batas-batas, meminta kelompok untuk

mengambil keputusan.

7) Manajer membolehkan bawahan dalam batas yang ditetapkan atasan.13

a. Gaya Kepemimpinan Partisipatif menurut Likert

Menurur Likert, bahwa pemimpin itu dapat berhasil jika bergaya Particip

active management, yaitu keberhasilan pemimpin adalah jika berorientasi

pada bawahan, dan mendasarkan komunikasi.

Selanjutnya ada empat sistem kepemimpinan dalam manajemen yaitu

sebagai berikut14

:

12

T.Hani Handoko, Op.Cit. Hal 311 13

T.Hani Handoko, Ibid. Hal . 320

Page 22: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

11

A. Sistem 1 : membuat semua keputusan yang berhubungan dengan

pekerjaan dan memerintahkan bawahan untuk melaksanakannya

B. Sistem 2 : masih memberi perintah-perintah, tetapi bawahan masih

mempunyai kebebasan tertentu untuk mengomentari perintah.

C. Sistem 3 : menetapkan tujuan dan memberi perintah umum setelah

dibahas bersama bawahan.

D. Sistem 4 : tujuan ditetapkan dan keputusan dibuat oleh kelompok

(sistem ideal)

Berdasarkan teori yang telah dikemukan di atas, maka yang

dimaksud dengan gaya kepemimpinan adalah penilaian karyawan terhadap

gaya pemimpin atau atasan dalam mempengaruhi bawahan untuk mencapai

tujuan organisasi.

4) Tipe Kepemimpinan

a. Tipe kepemimpinan otokratis: “otokratis pemerasan dan otokratis bijak”

Otokratik pemerasan adalah kepemimpinan diktator atau direktif. Orang

yang menganut pendekatan ini biasanya ia mengambil suatu keputusan

tanpa berkonsultasi kepada anggotanya dan mereka harus memenuhi

keputusan tersebut. Musyawarah tidak diperlukan, sedang rapat-rapat

diadakan hanya untuk menyampaikan intstruksi-instruksi atau perintah

yang harus dilaksanakan.

Otokratik bijak kurang lebih sama dengan otokratis pemerasan yaitu

keputusan tetap ditangan pemimpin, hanya saja disini pemimpin

memberikan sedikit kesempatan kepada anggota dalam memberikan

komentar serta diberi sedikit kelonggoran untuk melaksanakan tugasnya

dengan batas-batas yang telah ditentukan.

b. Tipe Kepemimpinan Konsultasi

Tipe ini merupakan gaya kepemimpinan yang menunjukan bahwa dalam

menetapkan tujuan, memberikan perintah-perintah, dan membuat

keputusan setelah berkonsultasi dengan bawahannya. Pemimpin memiliki

14

Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan Bandung.PT. Remaja Rosda Karya.

2006. hal.95

Page 23: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

12

kepercayaan kepada bawahan sehingga setiap keputusan yang menyangkut

dengan tugas anggota, pemimpin memberikan kepercayaan untuk

menentukan keputusan tersebut. Dan untuk keputusan-keputusan penting

tetap berada di tangan pemimpin. Misalnya, kepala sekolah memberikan

kebebasan kepada guru dalam menentukan metode mengajar.

Pemimpin gaya ini lebih mengutamakan imbalan atau hadiah daripada

ancaman atau hukuman. Misalnya, setiap guru yang bersungguh-sungguh

atau bekerja dengan baik akan diberikan hadiah. Pemimpin dengan gaya

ini juga memberikan kebebasan kepada anggota untuk berdiskusi dengan

atasan.

c. Kepemimpinan Peran Serta Kelompok

Gaya kepemimpinan ini menunjukkan bahwa semua masalah yang timbul

dalam organisasi dalam organisasi dipecahkan bersama-sama. Pemimpin

dengan gaya ini sangat mempercayai bawahan, menciptakan suasana kerja

yang kondusif yaitu saling tolong menolong, menghargai dan

menghormati. Dalam komunikasi saling berlangsung, baik keatas, bawah,

juga kesamping.. pemimpin lebih mengutamakan persahabatan atau

menganggap bahwa anggota adalah partner dalam kerja.15

d. Kepemimpinan Demokratis16

Kepemimpinan ini dikenal dengan istilah kepemimpinan konsultatif atau

konsesus. Orang yang menganut pendekatan ini melibatkan para karyawan

yang harus melaksanakan keputusan dalam proses pembuatannya.

Pemimpin yang demokratis diperlukan dalam setiap intitusi, dimana

pemimpin tersebut dapat mengkordinasikan pekerjaan anggotanya dengan

menekankan rasa tanggung jawab bersama dan menganggap organisasi

bukan milik pribadi atau kelompok. Pemimpin demokratis selalu

mendengarkan nasehat dan saran setiap anggotanya.

15

Sutarto, Dasar-dasar Kepemimpinan Adminisisrasi, (Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 1991), Cet. Ke-3, h. 91-92. 16

M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT.

RosdaKarya, 2005) Cet. Ke- 15, hal.50.

Page 24: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

13

Pemimpin demokratis biasanya berfungsi sebagai katalisator dalam proses

pencapaian tujuan. Dalam melakukan aktivitas selalu berpegang teguh

kepada asas atau ideology negaranya. Hal ini penting agar setiap kebijakan

yang dibuat searah dengan ideology negaranya. Begitu juga dengan para

birokrat Indonesia tentunya dalam menjalankan kepemimpinan demokratis

harus berlandaskan pada nilai-nilai pancasila.

e. Tipe kepemimpinan Laissez Faire17

Pada tipe kepemimpinan Laissez faire ini sang pemimpin praktis tidak

memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat

semuanya sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikitpun dalam

kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus

dilakukan oleh bawahan sendiri. Dia merupakan pemimpin simbol, dan

biasanya tidak memiliki keterampilan teknis. Sebab duduknya sebagai

Pemimpin biasanya diperolehnya melalui penyogokan, suapan atau system

nepotisme.

Dia tidak mempunyai kewibawaan, dan tidak bisa mengontrol anak

buahnya. Tidak mampu melaksanakan koordinasi kerja, dan tidak berdaya

sama sekali menciptakan suasana kerja yang kooperatif. Sehingga

organisasi atau perusahaan yang dipimpinnya menjadi kacau-balau, morat-

marit, dan pada hakikatnya mirip satu firma tanpa kepala.

f. Tipe kepemimpinan Pseudo Demokratis

Tipe kepemimpinan yang dimaksudkan adalah demokrasi yang semu,

artinya seorang pemimpin yang mempunyai sifat pseudo demokratis hanya

menampakan sikapnya saja yang demokratis, dibalik kata-katanya yang

penuh tanggung jawab ada siasat yang sebenarnya merupakan tindakan

yang absolute. Pemimpin yang pseudo demokratis penuh dengan

manipulasi sehingga pendapatnya sendiri yang harus disetujui.

17

Kartini Kartono, Pemimipin dan Kepemimpinan,(Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2001) Cet.

Ke- 9 hal. 71-73

Page 25: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

14

B. Kepala Sekolah

1) Pengertian Kepala Sekolah

Kepala sekolah merupakan gabungan kata yang dijadikan satu hingga

mempunyai makna tersendiri. Kedua kata tersebut adalah “kepala” dan

“sekolah”. Kata “kepala” adalah pemimpin dalam suatu lembaga. Adapun

“sekolah” adalah sebuah lembaga dimana menjadi tempat menerima dan

memberi pelajaran.18

Kepala sekolah adalah guru yang diberi tugas khusus untuk mengelola

sekolah, membuat kebijakan, mengatur tata tertib dan operasionalisasi

sekolah sehingga tidak terjadi kesemrawutan atau diberi kepercayaan untuk

menjadi pemimpin sekaligus manager sekolah.19

Kepala sekolah adalah jabatan pemimpin yang tidak bisa diisi oleh

orang-orang tanpa didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan. Siapa pun

yang akan diangkat menjadi kepala sekolah harus ditentukan melalui prosedur

serta persyaratan tertentu seperti : latar belakang pendidikan, pengalaman,

usia , pangkat dan integritas. Oleh sebab itu, kepala sekolah pada hakikatnya

adalah jabatan formal, sebab pengangkutannya melalui suatu proses dan

prosedur yang didasarkan atas peraturan yang berlaku.20

Kepala sekolah adalah suatu profesi yang menuntut penguasaan

sejumlah kemampuan atau kompetensi.21

Kemampuan yang harus diwujudkan kepala sekolah sebagai

pemimpin dapat di analisis dari kepribadian kepala sekolah akan tercermin

dalam sifat-sifat (1) Jujur, (2) Percaya diri, (3) Tanggung jawab, (4) Berani

mengambil resiko dan keputusan, (5) Berjiwa besar (6) Emosi yang stabil

(7) Teladan22

.

18

Wahjosumidjo, Op.Cit. Hal.83 19

Aan Komariah, Op.Cit. 3 20

Wahjosumidjo, Op.Cit. Hal.84-85 21

Sudarwan Danim, Visi Baru Manajemen Sekolah (Dari Unit Birokrasi ke Lembaga

Akademik). (Jakarta: PT, Bumi Aksara, 2008), cet. 3. Hal. 97 22

E. Mulyasa. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung. PT. Remaja Rosda Karya.

2007. Hal. 115

Page 26: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

15

Berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 38, bahwa criteria untuk

menjadi kepala SD/MI meliputi:23

a) Berstatus sebagai guru SD

b) Memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen

pembelajaran sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

c) Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun di

SD/MI

d) Memiliki kemampuan kepemimpinan dan kewirausahaan di bidang

pendidikan.

Dari beberapa definisi di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa kepala

sekolah adalah seseorang yang mempunyai jabatan yang tidak bisa digantikan

begitu saja tanpa ada prosedur ketentuan yang telah ditetapkan secara baku,

dan harus memenuhi ketentuan tersebut. Dan bertanggung jawab

mempengaruhi, mengajak, mengatur, mengkordinir para personil atau

pegawai kearah pelaksanaan dan perbaikan mutu pendidikan dan pencapaian

tujuan yang telah ditetapkan.

2) Fungsi kepala sekolah

Menurut Mulyasa “tugas kepala sekolah sedikitnya harus mampu

berfungsi sebagai, edukator, manager, administrator, supervisor, leader,

innovator dan motivator”.

a. Kepala sekolah sebagai Edukator24

Kepala sekolah harus memiliki strategi untuk meningkatkan

profesionlisme tenaga kependidikan di sekolahnya, dengan cara

menciptakan iklim sekolah yang kondusif. Menurut Mulyasa “Kepala

sekolah juga berusaha melakukan pendidikan pembinaan mental, moral,

fisik dan artistik kepada para tenaga kependidikan serta memberikan

motivasi agar para tenaga kependidikan merasa betah dan menyukai

23

Standar Nasional Pendidikan, (Jakarta: CV, Eko Jaya, 2005), hal.31 24

E. Mulyasa, Menjadi Kepala sekolah Profesional, (PT. Remaja Rosdakarya, 2000) hal. 98-99

Page 27: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

16

profesinya”. Disamping itu kepala sekolah juga dapat membagi

wewenangnya dengan para pegawainya dalam pengelolan pendidikan agar

dapat efektif dan efisien. Kaitannya kinerja kepala sekolah tidak hanya

sebagai seorang pemimpin tetapi harus dapat menjalankan peran dan

fungsinya sebagai manager serta berperan sebagai seorang pendidik,

supervisor untuk mencapai profesionalisme kepala sekolah dan menjadi

tauladan bagi para bawahannya.

Dari sudut yang berbeda, menurut Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan

dimana kepala sekolah sebagai seorang pendidik (edukator) juga harus

mempunyai kemampuan profesional keguruan yaitu:

1. Menguasai bahan yang diajarkan

2. Mengelola program belajar mengajar

3. Menggunakan sumber media belajar

4. Mengelola interaksi belajar mengajar

5. Mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan

6. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah

7. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian

pendidikan untuk keperluan pengajaran. 25

Dari pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa kepala sekolah

sebagai pendidik harus mengetahui materi yang akan diajarkan, serta

mampu merencanakan program belajar mengajar. Kepala sekolah juga

menyediakan media belajar sebagai alat bantu untuk proses pembelajaran

serta mampu menciptakan interaksi dalam belajar mengajar dengan

melakukan bimbingan atau penyuluhan terhadap siswa. Kepala sekolah

harus mengetahui pengelolaan administrasi sekolah dan mampu

mengevaluasi hasil-hasil penelitian pendidikan dalam keperluan pengajaran.

Dengan demikian kinerja kepala sekolah dalam melaksanakan tugas dan

tanggung jawab serta fungsinya sebagai seorang pemimpin dan mengatur

penyelenggaraan pendidikan sekolah dapat dilakukan secara maksimal.

25

Cece Wijaya, A. Tabrani Rusyan. Kemampuan Dasar Dalam Proses Belajar Mengajar,

(Bandung: Rosda Karya, 1991), hal. .21

Page 28: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

17

b. Kepala sekolah sebagai Manajer

Menurut Mulyasa “Kepala sekolah sebagai manager harus mampu

memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerja sama yaitu dengan

memberikan kesempatan kepada para pendidik terlibat dalam kegiatan yang

menunjang program sekolah”.26

Kepala sekolah sebagai manager harus

mampu mengawasi dan bertanggung jawab atas kesatuan kerja keseluruhan

divisi yang mencakup atau beberapa kegiatan fungsional dalam satuan

kerja”.27

Dari pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa kepala sekolah harus mampu

memberdayakan tenaga pendidiknya salah satunya yaitu dengan cara

menugaskan guru maupun karyawan untuk mengikuti seminar pendidikan

sehingga untuk mengasah dan meningkatkan kualitas dalam proses kegiatan

belajar mengajar.

c. Kepala sekolah sebagai administrator

Kepala sekolah sebagai bertanggung jawab terhadap kelancaran

pelaksanaan kependidikan dan pengajaran di sekolahnya. Oleh karena itu,

untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik kepala hendaknya

memahami, menguasai, dan mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang

berkenaan dengan fungsinya sebagai administrator. Adapun fungsi-fungsi

kepala sekolah sebagai administrator menurut ngalim purwanto adalah

sebagai berikut:

1) Fungsi perencanaan

2) Fungsi pengorganisasian

3) Fungsi pengordinasian

4) Fungsi pengawasan

5) Fungsi kepegawaian28

d. Kepala sekolah sebagai supervisor

Sebagai supervisor maka kepala sekolah berkewajiban untuk

memberikan pembinaan atau bimbingan kepada para guru dan tenaga

26

Mulyasa, Op.Cit. 103-104 27

T. Hani Handoko, Op.Cit. Hal.20 28

Ngalim Purwanto, Op.Cit. Hal.106

Page 29: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

18

kependidikan serta administrator lainnya. Namun, sebelum memberikan

pembinaan dan bimbingan kepada orang lain maka kepala sekolah harus

membina dirinya sendiri. Supervisi bisa dilakukan ke dalam kelas atau

dalam kantor tempat orang-orang bekerja.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah

sebagai supervisor harus mampu mengawasi bawahannya dengan seksama

agar tugas dan kewajiban tenaga pendidik terlaksana dengan baik,

sehingga terjalin kerjasama yang baik antara kepala sekolah dan tenaga

pendidiknya dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan.

e. Kepala Sekolah sebagai Pemimpin

Kepala sekolah sebagai pemimpin harus mampu memberikan

petunjuk dan pengawasan, meningkatkan motivasi kerja tenaga

kependidikan. Kemampuan yang harus diwujudkan kepala sekolah sebagai

pemimpin dapat dianalisis dari kepribadian seperti: pengetahuan terhadap

kependidikan, misalnya, memahami kondisi tenaga kependidikan,

memahami kondisi siswa, menyusun program tenaga kependidikan,

menerima masukan dan kritikan dari berbagai pihak untuk meningkatkan

kemampuannya. Menganalisis visi dan misi sekolah seperti: melaksanakan

program untuk mewujudkan visi dan misi dalam tindakan. Kemampuan

mengambil keputusan seperti mengambil keputusan untuk kepentingan

internal dan eksternal sekolah. Mulyasa mengemukkan bahwa“ Kemampuan

berkomunikasi dalam menuangkan gagasan dengan tenaga kependidikan,

siswa, orang tua, dan masyarakat.”29

Menurut Wahjosumidjo yang

dikembangkan dari penjelasan Koonzt bahwa kepala sekolah sebagai

seorang pemimpin memiliki fungsi agar para bawahannya dengan penuh

kemauan serta sesuai dengan kemampuan secara maksimal berhasil

mencapai tujuan organisasi, pemimpin harus mampu membujuk (to induce)

dan meyakinkan ( persuade ) bawahan.30

29

Mulyasa, Op.Cit. Hal. 15-16 30

Wahjosumidjo, Op.Cit. Hal. 105

Page 30: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

19

Dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa tugas kepala sekolah

dalam memimpin harus mampu memberikan petunjuk dan mengawasi serta

meningkatkan motivasi kerja tenaga kependidikan. Ini ditunjukan dengan

kemampuan tegas mengambil keputusan dan komunikasi yang baik dapat

mempengaruhi dan meyakinkan bawahannya agar melaksanakan tugas

dengan sebaik-baiknya sehingga dapat mencapai tujuan dan sasaran

diinginkan.

f. Kepala sekolah sebagai innovator

Peran kepala sekolah sebagai innovator yaitu harus memiliki strategi

yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan,

mencari ide-ide baru, menjadi suri tauladan bagi seluruh tenaga pengajar

di sekolah dengan cara mengembangkan model-model pembelajaran yang

innovatif. Model-model pembelajaran tersebut mengubah strategi

pembelajaran dari pola kelas tetap menjadi kelas bidang studi, sehingga

setiap bidang studi memiliki kelas tersendiri yang dilengkapi dengan alat

peraga dan alat lainnya, hal ini dinamakan moving clas. Dan hal ini dapat

dipadukan dengan pembelajaran terpadu sehingga dalam satu bidang studi

dapat dijaga oleh beberapa orang guru (fasilitator) yang bertugas memberi

kemudahan bagi peserta didik dalam belajar.

Selain tugas tersebut di atas menurut Hendiyat Sutopo dkk, tugas

kepala sekolah secara umum meliputi:

1) Meningkatkan diri dan staf secara professional kerja

2) Meningkatkan pengajaran kelas

3) Menyusun dan meningkatkan program sekolah

4) Memberikan bimbingan dan meningkatkan disiplin

5) Menumbuhkan profesi dalam bidang kerja masing-masing

6) Mengusahakan hubungan dengan masyarakat

7) Menyediakan dan mengolah fasilitas yang memadai

8) Mengembangkan etika professional dan hubungan yang intim dengan staf

dan supervisior

9) Mengolah pengadaan, pendayagunaan dan pelaporan keuangan sekolah

Page 31: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

20

10) Mengatur pelayanan khusus (special servise) di sekolah.31

g. Kepala sekolah sebagai motivator

Seorang ahli ilmu jiwa berpendapat peranan seorang kepala sekolah

yang baik dapat disimpulkan menjadi 13 macam :

1) Sebagai pelaksana (Executive)

2) Sebagai perencana(Planner)

3) Sebagai seorang ahli (Expert)

4) Mewakili kelompok dalam tindakannya keluar (external group

resresentative)

5) Mengawasi hubungan antar kelompok (Controller of internal

relationship)

6) Bertindak sebagai pemberi ganjaran/pujian dan hukuman (purveyor

of reward and punishment)

7) Bertindak sebagai wasit dan penengah (Arbitrator and mediator)

8) Merupakan bagian dari kelompok (exemple)

9) Merupakan lambang dari kelompok (symbol of group)

10) Pemegang tanggung jawab para anggota kelompok (surrogate for

individual responsibility)

11) Sebagai pencipta atau memiliki cita-cita (ideologist)

12) Bertindak sebagai ayah (Father figure)

13) Sebagai kambing hitam (scop goat).32

C. Motivasi kerja Guru

1) Pengertian motivasi kerja

Kata motivasi itu berasal dari kata dasar motive yang artinya

dorongan, sebab, atau alasan manusia melakukan tindakan secara sadar. 33

31

Hendiyat Sutopo et.al, Kepemimpinan Pendidikan dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Bina

Aksara), hal-37 32

Ngalim Purwanto, Op.Cit. Hal-65 33

Sudirman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. PT. Raja Gafindo

Persada. 2006. Hal. 73

Page 32: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

21

Motivasi adalah sesuatu yang ada dalam diri seseorang, yang

mendorong orang tersebut bersikap dan bertindak guna mencapai tujuan

tertentu.34

Menurut T. Hani Handoko, motivasi adalah “keadaan dalam

pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan

kegiatan-kegiatan yang tertentu guna mencapai tujuan.35

Perubahan energi

dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan

dan reaksi untuk mencapai tujuan.36

Menurut Ernest J. Mo Ccmick dalam buku A. Anwar Prabu

Mangkunegara mengemukakan bahwa “motivasi kerja adalah sebagai

kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara

perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja”.37

Berdasarkan pengertian motivasi kerja di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah kegiatan yang mendorong,

mengarahkan, mempertahankan setiap tindakan yang di sebut kerja.

Dalam motivasi, walaupun sudah memiliki komitmen dan persepsi

yang baik terhadap suatu pekerjaan tetapi pada dasarnya ada tiga unsur

mendasar yang melahirkan suatu motivasi. Menurut Siagian ada tiga unsur

utama dalam pembentukan motivasi yaitu kebutuhan, dorongan dan tujuan.

Dalam sebuah organisasi, kerja karyawan tidak bisa terlepas dari

fungsi organisasi tersebut, karyawan merupakan bagian dari organisasi

sehingga ia akan melaksanakan tugas-tugas yang menjadi kewajiban dan

tanggung jawabnya guna mencapai tujuan organisasi. Sekolah merupakan

sebuah organisasi yang didalamnya terdapat individu yang terdiri dari

unsur kepala sekolah, tata usaha dan murid. Guru sebagai salah satu unsur

sekolah memiliki motivasi kerja sesuai dengan tugas dan kewajiban utama

yakni mengajar.

34

Abdul Rahman Shaleh.Op.Cit. Hal. 73. 35

T. Hani Handoko, Manajemen, Yogyakarta : BPFE Yogyakarta, 1998, ed. 2, cet. Ke-

13, Hal. 252 36

Oemar Hamalik.Proses Belajar mengajar. Jakarta.Bumi Aksara. Hal.158 37

Anwar prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,

Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2001, Hal. 94-95

Page 33: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

22

Apabila pegawai/guru merasa sanggup untuk mengembangkan

karirnya disertai dengan kesempatan yang ada lahirlah suatu motivasi yang

tinggi yang akan membuat pegawai/guru bekerja dengan semangat,

bertanggung jawab, dan perasaan puas yang akan membawa hasil yang

memuaskan.

2) Jenis-jenis motivasi

Dalam melakukan suatu perbuatan yang bersifat sendiri, seseorang

selalu didorong oleh motivasi tertentu baik yang objektif maupun yang

subyektif. Adapun motivasi kerja itu sendiri mempunyai jenis sebagai

berikut :

a) Motivasi intrinsik yakni dorongan yang terdapat dalam pekerjaan yang

dilakukan. Misalnya : bekerja karena pekerjaan itu sesuai dengan bakat

dan minat, dapat diselesaikan dengan baik karena memiliki

pengetahuan dalam menyelesaikan. Menurut Sardiman motif intrinsik

adalah motif yang berfungsi tidak perlu dirangsang dari luar, karena

dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan

sesuatu.

b) Motivasi ekstrinsik yakni dorongan yang kuat berasal dari pekerjaan

yang sedang dilakukan. Misalnya : bekerja karena upah atau gaji yang

tinggi, mempertahankan kedudukan yang baik dan lain-lain. 38

Kedua jenis motivasi tersebut merupakan satu kesatuan yang sangat

menentukan keberhasilan seseorang dalam memperoleh hasil kerja yang

optimal, walau bagaimanapun bakat dan keahlian seseorang dalam

melakukan suatu pekerjaan mesti dihargai karena penghargaan memiliki

arti dan pengaruh yang sangat besar bagi setiap orang pendorong dan

penunjang dalam mengeksplorasikan segala kemampuan dan keahliannya.

38

Sardiman.A.m, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada 2000 cet ke-7 hal. 87

Page 34: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

23

3) Teori motivasi kerja

Motivasi berawal dari adanya kekurangan dalam diri seseorang

atau kebutuahan yang belum terpenuhi. Seseorang dalam melakukan suatu

aktivitas tertentu selalu didorong oleh motif-motif tertentu, yaitu

merupakan upaya memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

Adapun tingkat kebutuhan manusia yang mendorong manusia

untuk bekerja menurut Maslow adalah:39

a) Kebutuhan aktualisasi diri ( Self actualization )

Kebutuhan aktualisasi diri dipenuhi dengan menggunakan kecakapan,

kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi

kerja yang sangat memuaskan atau luar biasa yang sangat sulit dicapai

orang lain.

b) Kebutuhan akan penghargaan diri/status (Esteem needs)

Merupakan kebutuhan akan pengakuan serta penghargaan prestise timbul

karena adanya prestasi, tetapi selamanya tidak demikian.

c) Kebutuhan akan cinta (love) atau afiliasi (social needs)

Kebutuhan afiliasi adalah kebutuhan sosial misalnya berteman, mencintai

serta diterima dalam pergaulan lingkungan kerjanya. Manusia pada dasar

nya selalu ingin berkelompok dan tidak seorangpun manusia ingin hidup

menyendiri. Kebutuahan itu terdiri dari :

1) Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain di tempat ia

bekerja.

2) Kebutuhan akan perasaan dihormati. Karena manusia merasa dirinya

penting. Serendah-rendahnya pendidikan dan kedudukan seseorang

tetap merasa dirinya penting.

3) Kebutuhan akan perasaan kemajuan dan tidak sanggup menyenangi

kegagalan. Kemajuan di segala bidang merupakan keinginan dan

kebutuhan yang menjadi idaman setiap orang.

39

Abdul Rahman Shaleh, Op.Cit. Hal. 83

Page 35: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

24

4) Kebutuhan akan perasaan ikut serta. Setiap karyawan akan merasa

senang. Jika diikutkan dalam berbagai kegiatan dan mengemukakan

saran atau pendapat pada pimpinan.

d) Kebutuahan akan keamanan dan keselamatan (Savety needs)

Jika kebutuahan psikologis sudah sedikit terpenuhi maka kebutuhan ini

dapat menjadi motivasi. Kebutuhan ini merupakan rasa aman dari

kecelakaan dan keselamatan dalam melaksanakan pekerjaan. Kebutuhan

ini mengarah pada bentuk kebutuhan akan keamanan dan keselamatan jika

di tempat kerja pada saat mengerjakan pekerjaan pada waktu jam-jam

tertentu.

e) Kebutuhan fisik (Phisical needs)

Kebutuhan fisik adalah kebutuhan yang diperlukan untuk mempertahankan

kelangsungan hidup seorang seperti sandang, pangan, papan. Organisasi

membantu indiviu dengan menyediakan gaji yang baik, keuntungan serta

kondisi kerja untuk memuaskan kebutuhannya.

Maslow tidak bermaksud hierarki kebutuhannya itu secara langsung

diterapkan dalam motivasi kerja. Dia tidak menggali aspek-aspek motivasi

manusia dalam organisasi sampai pada sekitar abad 20 tahun, setelah ia

menyampaikan teori aslinya itu, Douglas Mc Gregor dalam bukunya The

Human Side Of Enterprise mencoba mempopolerkan teori Maslow dalam

literatur manajemen.

Page 36: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

25

Dengan demikian hierarki kebutuhan dari Maslow dapat di ubah ke

dalam tatanan model motivasi kerja seperti yang dilukiskan pada gambar

berikut:40

Gambar 1

Hierarki motivasi kerja

Dari keterangan teori di atas dapat diketahui bahwa, kebutuhan yang

paling dasar harus dipenuhi terlebih dahulu, setelah kebutuhan paling dasar

terpenuhi maka kebutuhan yang paling tinggi berikutnya akan menjadi

kebutuhan utama. Kebutuhan ketiga akan muncul jika kebutuhan kedua

tersebut tersebut telah terpenuhi. Begitu seterusnya sampai terpenuhinya

kebutuhan aktualisasi diri. Sebagaimana telah diuraikan, dapat dikatakan

bahwa suatu kebutuhan yang telah terpenuhi tidaklah menjadi motivator

utama lagi dalam bertindak.

40

Miftah Thoha, Prilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2007), hal- 228-229.

Aktualisasi diri

Penghargaan misalnya: status,

titel, simbol-simbol, promosi,

penjamuan dan sebagainya.

Soaial atau afiliasi misalnya: kelompok

formal atau informal, menjadi ketua

yayasan, ketua organisasi olahraga, dan

sebagainya

Keamanan, misalnya: jaminan masa pensiun,

santunan kecelakaan, jaminan asuransi

kesehatan dan sebagainya.

Fisik, misalnya gaji, upah tunjangan, honorium, bantuan

pakaian, sewa perumahan, uang transport dan lain-lain.

Page 37: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

26

4) Ciri-ciri motivasi kerja

Interaksi dan motivasi belajar mengajar bahwa motivasi yang ada

pada diri setiap orang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:41

a. Tekun menghadapi tugas

b. Ulet menghadapi kesulitan

c. Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah

d. Lebih senang bekerja sendiri

e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin

f. Dapat mempertahankan pendapatnya.

g. Tidak pernah mudah melepaskan hal yang diyakini.

h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seseoarng yang

memiliki motivasi kerja, memiliki ciri-ciri-di atas, apabila seseorang

memiliki ciri-ciri tersebut, berarti orang itu mempunyai motivasi kerja

yang cukup tinggi. Ciri- ciri motivasi sangat penting dalam kegiatan

sekolah karena setiap kegiatan akan berhasil dengan dengan baik.

Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya : 42

a. Motif bawaan

Yang dimaksud motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak

lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. Sebagai contoh misalnya:

dorongan untuk makan, dorongan untuk minum, dorongan untuk bekerja,

untuk beristirahat, dan dorongan seksual. Motif-motif ini sering kali

disebut motif-motif yang diisyaratkan secara biologis.

b. Motif yang dipelajari

Maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari. Sebagai

contoh : dorongan untuk mengajar sesuatu dalam masyarakat. Motif-motif

ini seringkali disebut dengan motif-motif yang diisyaratkan secara social .

sebab manusia hidup dalam lingkungan social dengan sesama manusia

41

http://rastodio.com/manajemen/faktor-faktor dan-ciri-ciri-yang-mempengaruhi-

motivasi kerja.html 42

Sardiman. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta. PT. Raja Gafindo Persada.

2006. Hal.86

Page 38: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

27

yang lain, sehingga motivasi itu terbentuk. Sebab justru dengan

kemampuan berhubungan, kerjasama didalam masyarakat tercapailah

suatu kepuasan diri. Sehingga manusia perlu mengembangkan sifat-sifat

ramah, koperatif, membina hubungan baik dengan sesama, apalagi orang

tua dan guru. Dalam kegiatan belajar mengajar , hal ini dapat membantu

dalam usaha mencapai prestasi.

a. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Motivasi guru

Seseorang guru akan melakukan semua pekerjaan dengan baik

apabila ada faktor pendorongnya. Faktor-faktor yang mendorong

seseorang mau bekerja menurut Peterson dan Plowman adalah sebagai

berikut:43

a. Keinginan untuk dapat hidup

Untuk mempertahankan hidup, orang akan mau bekerja. Seperti

memperoleh kompensasi yang memadai atau pekerjaan yang tetap

walaupun penghasilan masih mencukupi.

b. Keinginan untuk memiliki

Keinginan untuk memiliki sesuatu menjadi pemicu seseorang mau

bekerja, seperti keinginan untuk memiliki benda.

c. Keinginan akan kekuasaan

Seseorang akan mau bekerja disebabkan adanya keinginan untuk di

akui, dihormati oleh orang lain untuk memperoleh status yang tinggi.

d. Keinginan akan pengakuan

43

Husaini Usman, Manajemen, Teori Praktik dan Riset Pendidikan Jakarta: Bumi

Aksara. 2008. Hal.245-246

Page 39: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

28

Keinginan seseorang untuk menjadi orang yang berperan dalam

masyarakat atau pemimpin dalam suatu lembaga akan mendorong

seseorang untuk bekerja.

Dalam memotivasi guru, kepala sekolah harus mengetahui

motivator-motivator yang dimiliki oleh guru. Orang mau bekerja untuk

dapat memenuhi kebutuhan, baik kebutuhan yang disadari, maupun

kebutuhan yang tidak disadari, berbentuk materi atau non materi serta

kebutuhan fisik dan rohani.

Page 40: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini di laksanakan di SD Tanah Tingal yang terletak di Jalan

Merpati Raya No. 32 A Sawah Baru, Jombang- Ciputat Tangerang Selatan

15413. Telp. 021 – 746 373336 Fax.7412912,

Adapun waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga

Maret 2013.

B. Metode penelitian

Metode penelitian adalah “cara yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data penelitian”.1 Dalam penelitian ini, penulis

menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, yaitu analisis

penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai

status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya

pada saat penelitian dilakukan.

C. Populasi dan Sampel

Menurut Hadari Nawawi dalam buku Margono mengatakan bahwa

“populasi adalah keseluruhan subyek penelitian, yang terdiri dari manusia,

benda-benda, hewan, tumbuhan, peristiwa yang memiliki karakteristik

tertentu dalam suatu penelitian”.2 Dalam penelitian ini penulis menggali

fakta dan data melalui sumber-sumber kunci seperti kepala sekolah, guru,

komite sekolah, pengurus osis.

1Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2006), cet ke-XV, hal. 130-132

2 Margono , Metodelogi Penelitian pendidikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2007), Cet ke-6, h. 118

Page 41: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

30

D. Teknik pengumpulan data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, penulis menggunakan

skala kepemimpinan kepala sekolah yang dibuat sendiri oleh penulis

sesuai dengan kebutuhan penelitian. Pengumpulan data yang berbentuk

pertanyaan tertulis melakukan sebuah daftar pertanyaan yang sudah

dipersiapkan sebelumnya.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

melalui:

1. Penelitian kepustakaan ( library research )

- Mencatat membaca bahan dan dokumen, serta mengolah

2. Penelitian lapangan (Field research )

- Mengumpulan data yang bersumber dari lapangan.

1. Observasi, dalam metode observasi didahului dengan membuat panduan

pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item

tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi.

Observasi digunakan untuk memperoleh data tentang kepemimpinan

kepala sekolah dalam pengembangan motivasi kerja guru.

2. Wawancara yaitu pengumpulan data melalui tanya jawab dengan sumber

data. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi tentang :

kepemimpinan kepala sekolah, tentang keadaan dan gambaran pengelolaan

kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh kepala sekolah.

Metode wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman

wawancara (interview guide) agar lebih terarah. Wawancara dilakukan

dengan kepala sekolah SD Tanah Tingal , 4 orang orang guru kelas (kelas

1, kelas 3, kelas 4, kelas 6), 1 orang unsur TU (kasubag dikjar), 1 orang

karyawan pramubakti, 4 orang siswa kelas 6, dan orang tua murid sebagai

komponen dari proses pendidikan tersebut dengan alat berupa recorder

atau buku catatan.

3. Studi dokumentasi, metode dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data

berupa mencari data mengenai catatan, transkip, buku, surat kabar,

Page 42: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

31

majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya.3 Studi

dokumentasi digunakan untuk memperoleh data-data tentang berdirinya

sekolah, tujuan sekolah, struktur sekolah, visi misi sekolah, prestasi siwa,

dan yang berhubungan dengan kepemimpinan kepala sekolah dalam

pengembangan motivasi kerja guru.

E. Teknik Pengolahan Data

Data yang telah diperoleh dilapangan akan dianalisa melalui proses:

1. Klasifikasi data, yakni proses pengelompokan data berdasarkan jawaban-

jawaban responden.

2. Kategorisasi data yaitu pengelompokan data berdasarkan berdasarkan pada

aspek-aspek masalah yang muncul.

3. Interpretasi data yaitu proses mencari kesamaan dan perbedaan dari data

yang diperoleh kemudian ditarik kesimpulan.

F. Instrumen Penelitian

1. Definisi Konseptual

Motivasi kerja guru adalah kondisi yang berpengaruh

membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang

berhubungan dengan lingkungan kerja”.4 Motivasi kerja berhubungan erat

dengan pengembangan kemampuan guru untuk melaksanakan pekerjaan

dan tugas yang lebih baik.

2. Definisi Operasional

Yang dimaksud dengan kepala sekolah Kepemimpinan adalah

mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang ditetapkan,

berkaitan dengan proses yang mempengaruhi orang sehingga mereka

mencapai sasaran dalam keadaan tertentu.5

3 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktik,(Jakarta: PT. Rineka

Cipta, cet, 13, 2006) h.231

4 Anwar prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung

: PT Remaja Rosdakarya, 2001, Hal. 94.

5 Abdul Rahman Shaleh, Psikologi & Industri dan Organisasi. Jakarta. Lembaga

Penelitian UIN. 2006. Hal. 110

Page 43: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

32

Adapun titik fokus yang penulis teliti adalah variabel

kepemimpinan kepala sekolah, dengan kisi-kisi sebagaimana tabel 1

berikut :

Tabel 1

Dimensi Aspek Dimensi

Dekripsi Daftar

Pertanyaan

1. Kepemimpinan 1. Fungsi

kepemimpinan

a) Menciptakan kebersamaan

diantara guru dan karyawan

b) Menciptakan rasa aman didalam

lingkungan sekolah.

c) Memberikan saran, anjuran dan

sugesti untuk memelihara serta

meningkatan semangat para guru

staff dan siswa.

d) Bertanggung jawab memenuhi

dan menyediakan dukungan yang

diperlukan oleh para guru.

e) Sebagai motivator, dalam arti

mampu menimbulkan dan

menggerakkan semangat para

guru, dan staf.

f) Selalu menjaga penampilan dan

integritas sebagai kepala sekolah.

g) Membangkitkan semangat,

percaya diri terhadap para guru.

h) Selalu dapat memperhatikan,

menghargai apapun yang

dihasilkan oleh para guru dan

staf.

1

2

3

4

5

6

7

Page 44: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

33

2. Tipe

kepemimpin

an

a. Kepemimpinan Otoriter

b. Kepemimpinan Konsultasi

c. Kepemimpinan Peran serta

kelompok,

d. Kepemimpinan Demokratis

e. Kepemimpinan Laizes faire

f. Kepemimpinan Pseudo

demokratis

8

2. Kepala sekolah 1. Kriteria kepala

sekolah

a. Berstatus sebagai guru SD/MI

b. Memiliki kualifikasi akademik

c. Mengalami pengalaman mengajar

5 tahun

d. Memiliki kemampuan

kepemimpinan dan

kewirausahaan di bidang

pendidikan.

9

10

2. Fungsi kepala

sekolah

a. Kepala sekolah sebagai edukator

b. Kepala sekolah sebagai manajer

c. Kepala sekolah sebagai

administrator

d. Kepala sekolah sebagai

supervisor

e. Kepala sekolah sebagai leader

f. Kepala sekolah sebagai inovator

g. Kepala sekolah sebagai motivator

11

12

13

14

15

16

3. Motivasi kerja 1. Faktor yang

mempengaruhi

motivasi kerja

guru

a. Keinginan untuk dapat hidup

b. Keinginan untuk memiliki

c. Keinginan akan kekuasaan

d. Keinginan akan pengakuan.

17

18

19

20

Page 45: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum

1. Profil kepala sekolah

Bapak Ikin Ahmad Sodikin M.Ud. MA adalah pemimpin kepala SD

Tanah Tingal dari semenjak pertama didirikannya sekolah ini. Beliau lahir di

Ciamis, 1 Desember 1960.

Pendidikan terakhir beliau adalah Magister (S2) Jurusan Usuluddin.

Sebelum menjadi kepala sekolah, dari tahun 1989 sampai dengan 2007, beliau

menjadi guru di berbagai sekolah, beliau merupakan seorang yang mempunyai

kemampuan dalam memimpin walaupun jurusan S2 beliau agama namun beliau

mempunyai potensi sebagai seorang pemimpin, sehingga pemilik Yayasan

mempercayakan beliau sebagai kepala sekolah di SD Tanah Tingal ini.

2. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya Sekolah Dasar Tanah Tingal

Berdirinya Sekolah Tanah Tingal ini diilhami oleh seorang tokoh pada

masa orde baru Bapak Boediardjo yang semangat ingin menjadikan Tanah Tingal

sebagai tempat pendidikan agar tempat ini dapat bermanfaat supaya terlahir

generasi yang terdidik baik jasmani maupun rohani. Semangat beliau patut ditiru

dan menjadi tauladan untuk generasi penerus bangsa. sebagai seorang pejuang

dan budayawan beliau memiliki visi ke depan. Kepedulian beliau kepada

lingkungan sangatlah besar, hal ini terlihat dari kondisi Tanah Tingal yang penuh

dengan pepohonan yang menjadi paru-paru kota.

Maka untuk mewujudkan cita-cita beliau tersebut, didirikanlah Sekolah

Tanah Tingal yang berwawasan lingkungan. Dimana siswa belajar tentang

lingkungan, bukan hanya alamnya saja, tetapi meliputi aspek sosial, budaya,

agama, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan lain-lain. Dengan harapan,

terlahirnya generasi yang mampu memegang tongkat estafet perjuangan bangsa

menjadi bangsa yang maju. Sehingga bangsa Indonesia, menjadi bangsa yang

berwibawa dalam peraturan kehidupan bangsa-bangsa di dunia.

Page 46: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

45

3. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah Dasar Tanah Tingal

Visi Sekolah Dasar Tanah Tingal adalah : “Mewujudkan pendidikan

berkualitas dengan memperhatikan kecerdasan majemuk siswa melalui kegiatan

eksplorasi lingkungan sehingga terlahir generasi yang memiliki semangat

persatuan ditengah keberagaman dan bertanggung jawab atas nasib bangsanya”.

Misi dari Sekolah Dasar Tanah Tingal adalah : “Mengoptimalkan

potensi siswa dengan memperhatikan kecerdasan majemuknya, melalui kegiatan

ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan untuk hidup mandiri dan mengikuti

pendidikan lebih lanjut”.

Sedangkan Tujuan dari Sekolah Dasar Tanah Tingal adalah :

a. Menghargai potensi yang dimiliki oleh masing-masing siswa

b. Menghargai perbedaan, artinya semua siswa mempunyai hak dan kewajiban

yang sama. Perbedaan suku bangsa, agama, keturunan, kecerdasan, kondisi

fisik, dan lain-lain harus dijadikan perekat persaudaraan.

c. Menghargai budaya nasional dan menyerap budaya luar dengan bijaksana

d. Menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat internasional

e. Membangun masyarakat yang senang belajar

f. Peduli terhadap pelestarian lingkungan

4. Profil Sekolah Dasar Tanah Tingal

Sekolah Dasar Tanah Tingal merupakan pembangunan pendidikan

formal yang berciri khas lingkungan. Sekolah ini berdiri pada tahun 2007 yang

berlokasi di Jl. Merpati Raya No.32, Desa Sawah Baru Jombang Kecamatan

Ciputat Tangerang Selatan, Banten.

Letak Ciputat persis di bibir Ibu Kota yang berbatasan langsung dengan

Jakarta Selatan, oleh karena itu sampai saat ini Ciputat tidak dapat terlepas dari

pengaruh kehidupan masyarakat Jakarta, baik dalam kehidupan sosial, ekonomi

maupun budaya.

Sekolah yang memiliki luas wilayah 9 hektar ini dibangun pada lokasi

yang strategis dan tenang. Strategis karena sekolah ini mudah dijangkau oleh

masyarakat sekitarnya, posisi yang agak ke dalam menimbulkan suasana yang

tenang, aman nyaman dan suasana yang masih alami karena sekolah ini banyak

Page 47: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

46

tumbuh pepohonan besar, adanya kebun untuk pembelajaran, sawah, kolam

renang, danau dan terhindar dari kebisingan kendaraan mobil dan motor.

5. Data Siswa

Siswa dan guru mempunyai kaitan yang sangat erat. Keduanya harus

menjadi subyek dan obyek dalam kegiatan belajar mengajar. Guru dan siswalah

yang merupakan komponen utama dalam proses belajar mengajar.

Dalam kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar Tanah Tingal setiap

siswa diberi buku terintegrasi dari sekolah yang dibuat oleh gurunya sendiri

sesuai dengan kurikulum pemerintah. Buku tersebut adalah pegangan para siswa

dalam mengikuti pembelajaran di sekolah dan sebagai bahan pembelajaran di

rumah.

Jumlah siswa Sekolah Dasar Tanah Tingal dari tahun 2011-2012 dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2

Data Siswa SD Tanah Tingal Tahun Ajaran 2011/2012

No Rombel Jumlah Kelas Jumlah Siswa

1 Kelas I 1 8 anak

2 Kelas II 1 12 anak

3 Kelas III 1 13 anak

4 Kelas IV 1 17 anak

5 Kelas V 1 8 anak

6 Kelas VI 1 10 anak

JUMLAH 68 Anak

Tabel 3

Data Siswa SD Tanah Tingal Tahun Ajaran 2012/2013

No Rombel Jumlah Kelas Jumlah Siswa

1 Kelas I 1 17 anak

2 Kelas II 1 8 anak

3 Kelas III 1 13 anak

4 Kelas IV 1 15 anak

Page 48: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

47

5 Kelas V 1 16 anak

6 Kelas VI 1 7 anak

JUMLAH 76 Anak

Dari data yang didapat, terlihat bahwa jumlah siswa yang ada di Sekolah

Dasar Tanah Tingal semakin meningkat. Ini menunjukkan bahwa Sekolah Tanah

Tingal sudah dikenal dan diterima oleh masyarakat.

6. Struktur Organisasi Sekolah Dasar Tanah Tingal

Sekolah termasuk suatu organisasi yang bergerak dibidang pendidikan.

Organisasi sekolah bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan cara

memberikan pendidikan pada para siswa. Setiap sekolah mempunyai visi, misi

dan tujuan yang ingin dicapai.

Agar visi, misi, dan tujuan sekolah dapat tercapai maka diperlukan

sebuah organisasi sekolah yang baik. Adapun struktur organisasi Sekolah Dasar

Tanah Tingal adalah sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASI

SEKOLAH TANAH TINGAL

KETUA YAYASAN

DIREKTUR EXECUTIVE

WA DIR EXECUTIVE MARKETING & HUMAS

KEPALA SEKOLAH

ADMINISTRASI

GURU BAG KURIKULUM GURU

Page 49: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

48

7. Guru dan Karyawan

Latar belakang pendidikan guru merupakan salah satu faktor penentu

untuk meningkatkan kompetensi dalam mengajar, guru yang memiliki latar

belakang pendidikan yang tinggi dan sesuai dengan bidangnya serta menguasai

disiplin ilmu kependidikan, mampu memberikan kualitas pembelajaran dan

kinerja yang akan berdampak pada kualitas output yang dihasilkan dari lembaga

pendidikan tersebut.

Keadaan guru yang berada di Sekolah Dasar Tanah Tingal cukup

memadai dalam jumlah maupun kualitas. Dari segi jumlah perbandingan siswa

dan guru adalah 1:11. Perbandingan ini cukup ideal untuk pendidikan di sekolah.

Dari segi kualitas atau kompetensi cukup memadai karena ada guru yang sarjana,

sarjana muda dan pesantren. Dengan demikian profesionalisme cukup memadai

karena hampir semua guru mengajar sesuai ijazah pendidikan mereka.

Dari hasil observasi yang dilakukan jumlah guru yang berlatar belakang

S1 ada 16 dari jumlah 18 orang, 2 orang guru berlatar belakang SMA dan

pesantren. Untuk guru ekskul berjumlah 6 orang dari jumlah 9 orang. Untuk 3

orang guru ekskul adalah dari guru kelas.Dan pegawai mempunyai 10 orang.

Adapun yang lain berlatar belakang Diploma dan SLTA. Untuk mengetahui

jumlah guru dan pegawai yang ada.

Tabel 5

Data Guru dan Karyawan SD Tanah Tingal

No Nama Mata Pelajaran Pendidikan

Terakhir

1 Ahmad Qosim, S.Pd.I Guru kelas 1 S1

2 Mardinah, Guru bidang studi kelas 1 S1

3 Dwi Asih, SE Guru kelas 2 S1

4 Iin Mutmainnah Guru bidang studi kelas 2 S1

5 Dasuki, Sp Guru kelas 3 S1

EKSKUL LAB KELAS

Page 50: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

49

6 Rosmiati, S.Pd Guru bidang studi kelas 3 S1

7 Mardiana, S.Pd.I Guru kelas 4 S1

8 Arie Mutya Wulan Sari, S.Pd Guru bidang studi kelas 4 S1

9 Nurlailah, S.Pd Guru kelas 5 S1

10 Eka S.Pd Guru bidang studi kelas 5 S1

11 Ida Febriyanti, S.Pi Guru kelas 6 S1

12 Fitria Ayum, S.Pd Guru bidang studi kelas 6 S1

13 Iwan Setiawan Zakaria,

S.Sn

Guru seni budaya S1

14 Cecep Supriyandi, S.Pd Guru penjas S1

15 Anita Welsa Purimahuwa Guru agama Kristen SMA

16 Maria Emilia Putu Santi

Giri, S.Pd

Guru agama Kristen S1

17 Ridwan Guru Lab. Agama Islam S1

18 Himjar Guru lab. Kebun SMA

19 Nanda Soraya, S.Pd Bid. Kurikulum S1

20 Indri Ansori Administrasi SMA

21 Heri Setyawan Staff IT D2

22 Subani Guru ekskul Gamelan S1

23 Bayu Guru Ekskul B. Inggris S1

24 Bagus Guru ekskul Tari S1

25 Yanto Guru ekskul gitar S1

26 Imam JAS Guru ekskul keterampilan S1

27 Endi Kuswanto Guru Pramuka S1

28 Eka Setiawati Hiskia, SE Staff marketing dan

promosi

S1

29 Suhaebah Debeturu Staff Keuangan SMK

30 Syafrudin Security MTSN

31 Yudiyanto Karyawan STM

32 Suhadi Karyawan STM

33 Deni Priyadi Karyawan SMP

34 Wawan Irawan Karyawan MAN

Page 51: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

50

8. Fasilitas & Sarana Sekolah

Fasilitas dan sarana dalam lembaga pendidikan sangat penting, guna

menunjang proses pencapaian tujuan pembelajaran dan pendidikan secara umum.

Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan, sarana dalam penyelenggaraan

muatan lokal Sekolah Dasar Tanah Tingal, meliputi: ruang kelas, ruang

perkantoran, dan ruang pendukung lainnya.

Ruang Belajar terdiri dari ruang kelas yang terdiri dari 6 ruang. Dengan

ruang kelas yang terbuka tidak seperti kelas-kelas yang ada disekolah formal

lainnya. Sekolah ini tidak mengunakan dingding tetapi bentuknya seperti saung.

Satu ruang laboratorium komputer, ruang perpustakaan, laboratorium alam,

laboratorium agama, ruang cookery, dan sarana belajar di luar ruangan (outdoor

activities). Sarana tersebut cukup untuk memenuhi standar minimal karena masih

memungkinkan terjadinya kegiatan belajar mengajar.

Ruang perkantoran terdiri dari satu ruang kepala sekolah, ruang Humas

dan Bendahara, dan ruang UKS. Untuk para guru di Sekolah Tanah Tingal tidak

memiliki kantor, mereka selalu berada di kelas.

Ruang pendukung lainnya antara lain: mushala, bengkel kreasi, lapangan

olahraga, kolam renang, tempat parkir, area bermain, kebun, toilet siswa, saung

serbaguna, internet, hotspot area, kantin, koperasi, lapangan basket, pondok seni,

danau, dan sawah.

B. Deskripsi dan Analisis Data

Dalam penelitian penulis menggunakan data penelitian bersifat

kualitatif, data yang ditampilkan berbentuk Tabel dan dijabarkan dalam bentuk

pertanyaan-pertanyaan yang peneliti berikan dalam wawancara yang diadakan

pada tanggal Desember 2012 – Mei 2013

Dalam proses wawancara yang dilakukan oleh peneliti, pertanyaan

tersebut yang ditujukan kepada pihak Kunci (Key Person) yaitu kepala

sekolah, Wakes bidang sumber daya manusia, para guru, murid, TU (kasubag

dikjar) dan karyawan pramubakti diberikan secara terpisah dan berbeda.

Adapun hasil keseluruhan dari hasil wawancara dilampirkan dalam lampiran

Page 52: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

51

skripsi ini. Bentuk pertanyaan pertanyaan dan jawabannya dari setiap

responden beserta analisisnya dituangkan dalam deskripsi sebagai berikut:

1. Peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pengembangan motivasi

kerja guru di SD Tanah Tingal

Keberhasilan Sekolah mencapai tujuan yang telah ditetapkan akan

sangat tergantung terhadap berjalannya fungsi kepemimpinan kepala sekolah.

Hal ini akan bisa dilihat dari penjelasan komponen-komponen sebagai berikut:

a. Fungsi kepemimpinan kepala sekolah

Dari hasil wawancara mengenai apakah fungsi kepemimpinan

kepala sekolah ini sudah direalisasikan dengan baik. Diketahui menurut

12 guru dari 18 guru mengatakan kepala sekolah telah menjalankan

beberapa fungsi kepemimpinan dengan baik. Mereka merasa puas dengan

kepemimpinan kepala sekolah, bahwa beliau telah menjalankan beberapa

fungsi kepemimpinan yaitu:

1) Menciptakan kebersamaan diantara guru dan karyawan

Dari hasil wawancara bahwa sebagian besar guru mengatakan

bahwa kepala sekolah telah menciptakan kebersamaan diantara guru dan

karyawan yaitu melalui kegiatan-kegiatan rutin yang dilaksanakan di SD

Tanah Tingal. Kepala sekolah menciptakan kebersamaan pada setiap hari,

pertengahan semester dan diakhir semester. Tujuannya adalah agar guru

selalu terbangun motivasi, dan mendapat pencerahan. Hal ini diperkuat

dari penjelasan Ibu Diana Guru kelas 4:

Kepala sekolah selalu menciptakan kebersamaan yaitu dengan

cara mengadakan timbel ding dipertengahan semester, studi banding

dalam pertengahan proses pembelajaran berlangsung, field trip teacher

diakhir semester. Dari kegiatan tersebut kebersamaan diantara guru-guru

semakin kuat dan harmonis.1

Menciptakan kebersamaan didalam sekolah sangat dibutuhkan,

hal ini memerlukan kegiatan khusus agar terciptanya kebersamaan di

antara guru-guru. Maka dari itu kepala sekolah sangat konsisten

1 Hasil wawancara dengan Ibu Mardiana S.Pd ( Guru kelas SD Tanah Tingal ) pada tanggal 6 maret

2013

Page 53: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

52

melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menciptakan kebersamaan.

Hal ini diperkuat dari penjelasan Ibu Eka S.Pd :

Dalam hal menciptakan kebersamaan sebenarnya memerlukan peran aktif

dari para warga sekolah seperti siswa, guru, staf sekolah, atau semua

komponen yang ada disekolah. Dan menurut saya kepala sekolah sudah

bisa membuat kegiatan agar kebersamaan itu bisa selalu tercipta, yaitu

dengan kegiatan brefing setiap pagi untuk menciptakan kebersamaan

diantara guru dan kepala sekolah, brefing pagi itu kegiatannya adalah

kita selalu mengevaluasi kegiatan pembelajaran setiap hari, apabila ada

keluhan dari guru-guru tentang siswa atau masalah lain yang berkaitan

dengan pembelajaran, jadi setiap ada masalah kita kita langsung cari

pemecahan masalahnya bersama-sama, namun jika tidak ada kita selalu

berbagi informasi yang kita dapat perharinya, baik dari membaca buku,

Koran, berita dari televisi dan dari sumber apapun yang kita dapat, maka

saya dan guru-guru diharuskan untuk bisa mentransfer informasi atau

ilmu yang kita dapat setiap hari.

Setelah kegiatan pagi selesai kemudian dilanjutkan kegiatan morning

activity yang dipandu oleh guru-guru, dalam kegiatan morning activity

tersebut, siswa diharuskan untuk baris berbaris kemudian ikrar pagi,

kegiatannya perharinya berbeda-beda yaitu setelah ikrar, kemudian ada

games, ada berkebun, ada bengkel kreasi untuk membuat karya atau

melihat karya sesama siswa. Ini bertujuan juga untuk bisa menciptakan

kebersamaan di antara adik kelas dan kakak kelas.2

Akan tetapi dari kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan

kebersamaan diantara guru dan karyawan ada kegiatan yang menimbulkan

kejenuhan yaitu kegiatan breafing yang dilaksanakan setiap pagi selama

15 menit sebelum anak-anak berbaris dan masuk kelas untuk memulai

pembelajaran. Seperti yang dikatakan oleh bapak Dasuki guru kelas 3,

Kepala sekolah setiap pagi hari mengadakan breafing pagi selama 15

menit yang harus diikuti oleh semua guru dan karyawan. Breafing ini

bertujuan untuk menciptakan kebersamaan dan memicu motivasi kerja,

kemudian adanya rapat.

2 Hasil wawancara dengan Ibu Eka, S.Pd (Guru kelas 5 SD Tanah Tingal) pada Tangal 6 Maret 2013

Page 54: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

53

Namun sebagian guru menyayangkan breafing yang setiap pagi

berlangsung terkadang menimbulkan kejenuhan karena kegiatan ini

dilaksanakan setiap hari dan terkadang suasananya tidak

menyenangkan.3

Rasa kejenuhan yang beberapa guru rasakan ini cukup beralasan karena

kegiatannya setiap hari, tetapi guru-guru tetap menjalankan hal tersebut

dengan suka ataupun tidak suka.

2) Menciptakan rasa aman didalam lingkungan sekolah

Guru-guru di Sekolah ini merasa aman, dengan adanaya petugas

keamanan yang sangat bertanggung jawab, dan sudah lama dipercaya

sebagai petugas keamanan di sekolah, petugas keamanan hanya satu

namun yayasan Tanah Tingal mempunyai keamanan berbeda dan bisa

bekerja sama dengan sekolah. Sekolah ini juga merupakan pusat pelatihan,

pendidikan dan kegiatan luar ruang (outdoor activities) terbesar di

kawasan Tangerang Selatan. Sekolah ini aman, nyaman, dan disiplin,

menyediakan lingkungan fisik (gedung, kelas, halaman) sekolah yang

bersih dan nyaman bagi setiap orang yang berada di sekolah ini. Hal ini

diperkuat oleh penjelasan Ibu Yuli guru kelas 5:

saya merasa aman dan nyaman berada di sekolah ini karena keadaan

lingkungan Sekolah yang aman, nyaman dan disiplin, hal ini perlu

diciptakan, agar anak dapat belajar tidak hanya keterampilan akademik

tetapi juga melatih siswa untuk mencapai hal-hal non-akademik yang

sangat penting bagi kehidupan itulah yang selalu ditanamkan kepala

sekolah pada setiap guru dan siswa4

Aspek keamanan fisik dan kenyamanan iklim sekolah dalam hubungan

interaksi antar warga sekolah, yaitu rasa saling mempercayai dan saling

3 Hasil wawancara dengan Bapak Dasuki, S.Pi (Guru kelas 3 SD Tanah Tingal) pada Tangal 9 Maret

2013

4 Hasil wawancara dengan Ibu Yuli ( Guru kelas 3 SD Tanah Tingal ) pada 8 Maret 2013

Page 55: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

54

menghargai antar warga sekolah telah tercipta di sekolah ini. Hal ini

diperkuat oleh Ibu Nanda guru bagian kurikulum,

Keamanan disini sangat diperhatikan karena kita hidup dalam dunia

pendidikan yang harus menjungjung tinggi nilai kejujuran, dan

Alhamdulillah disekolah ini sudah tercipta rasa aman disetiap warga

sekolah, sehingga tercipta rasa nyaman pada diri saya Dan juga kepala

sekolah tidak bosan dan lelah untuk menyampaikan setiap saat apa yang

menjadi visi misi dan apa yang harus dilakukan karena manusia itu kan

sifatnya khilaf atau lupa maka kepala sekolah coba untuk ingatkan terus

beberapa prinsip misalnya dengan cara kita mengembangkan 4 prinsip

SD Tanah Tingal yang kita tanamkan baik kepada kepala sekolah, guru,

karyawan ataupun kepada siswa yaitu prinsip disiplin, meghargai, kreatif

dan peduli lingkungan. Jika Prinsip ini sudah bisa tertanam pada siswa

maka bukan hanya keamanan fisik yang kita dapat tapi juga kenyamaan

batin juga bisa tercipta disekolah ini.5

3) Memberikan saran, anjuran dan sugesti untuk memelihara serta

meningkatkan semangat para guru, staf dan siswa.

Dari hasil wawancara bahwa sebagian guru mengatakan bahwa

kepemimpinan di sekolah ini telah memberikan saran, anjuran dan sugesti

untuk memelihara semangat para guru, staf dan siswa. Dalam proses

belajar mengajar sangat Penting adanya saran, anjuran dan sugesti ini

karena dengan sugesti yang ada maka siswa dan guru dapat tergerak untuk

melakukan hal yang diperintahkan oleh atasan atau guru, hal ini diperkuat

dari penjelasan Ibu Rosmiati, S.Pd Guru kelas 3 :

Kepala sekolah selalu memberikan sugesti positif dipagi hari yaitu kita

tidak boleh memarahi atau memberikan lebel kepada anak didik kita

sebagai anak yang nakal walaupun kenyataannya anak tersebut nakal

namun kita tetap tidak boleh mengatakan anak itu nakal. kepala sekolah

selalu memberikan sugesti kepada guru-guru bahwa kita bisa merubah

5 Hasil wawancara dengan Ibu Nanda, S.Pd (Guru bidang kurikulum SD Tanah Tingal) pada Tangal 10

Maret 2013

Page 56: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

55

anak yang nakal menjadi anak yang tidak nakal bahkan bisa menjadi

anak yang berprestasi caranya yaitu dengan selalu memberi sugesti

positif kepada anak didik. Dengan cara memberikan kata-kata yang halus

dan bijaksana seperti “ kamu memang pintar dan Ibu yakin kamu mampu

berbuat yang lebih baik dari yang telah kamu lakukan pada hari ini”.

Berawal dari hal tersebut saya selalu melakukan pendekatan dan

menanamkan sugesti positif pada murid saya. Dan anak-anak saya cukup

ada perubahan setelah saya mengikuti saran dari kepala sekolah.6

Ucapan seorang kepala sekolah terhadap guru dan begitu juga ucapan

guru kepada siswa sangat berpengaruh dan bisa memberikan solusi kepada

guru dari sugesti yang ditanamkan oleh kepala sekolah kepada guru

kemudian ditularkan kepada siswa-siswanya disekolah.

4) Bertanggung jawab memenuhi dan menyediakan dukungan yang

diperlukan oleh para guru.

Kepala sekolah disini telah bertanggung jawab dalam memenuhi atau

menyediakan dukungan yang diperlukan guru, staf dan siswa baik dana,

peralatan, waktu bahkan suasana yang mendukung. Tanpa adanya

dukungan kepala sekola, sumber daya manusia tidak mungkin

melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal ini diperkuat dari penjelasan

dari Bapak Ali S.Pd.

Dalam proses pembelajaran berlangsung kepala sekolah selalu

menanyakan apakah ada peralatan atau media yang dibutuhkan oleh

guru-guru? jika ada maka silahkan ajukan saja anggarannya. Dari sini

bisa terlihat bahwa kepala sekolah memberikan dukungan dalam

menyediakan apa yang diperlukan oleh guru-guru.

5) Sebagai motivator, dalam arti mampu menimbulkan dan menggerakkan

semangat para guru, dan staf.

Dari hasil wawancara bahwa hampir semua responden (12 guru)

mengatakan bahwa kepala sekolah telah menimbulkan motivasi kerja para

guru. Namun ada juga sebagian guru ( 6 guru) yang mengatakan bahwa

motivasi yang ada bukan karena dari kepemimpinan kepala sekolah

namun dari diri guru sendiri.

6 Hasil wawancara dengan Bapak Suhanda S.Pd ( Guru kelas 2 SD Tanah Tingal ) pada 9 Maret 2013

Page 57: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

56

Motivasi yang dibangun kepala sekolah yaitu dalam hal pengembangan

sarana dan prasarana penunjang pembelajaran telah dilakukan kepala

sekolah dengan cara melengkapi fasilitas dan media pembelajaran untuk

mendukung para guru dalam mengoptimalkan kinerjanya. Hal ini

diperkuat dari penjelasan Ibu Ida guru kelas 6 :

Alhamdulillah media pendukung pembelajaran disekolah ini cukup baik

sehingga membantu mempermudah saya dalam proses pembelajaran

berlangsung dan dalam mengajar saya lebih bersemangat apabila ada

bantuan media pembelajaran, salah satu contohnya, disekolah ini tersedia

Torso tubuh manusia untuk pembalajaran IPA, jadi pada waktu

menjelaskan mempermudah saya memberikan gambaran kepada murid

saya dan anak-anak pun akan lebih tertarik jika ada media Torso

tersebut, adanya Leb komputer, bengkel kreasi untuk pelajaran kesenian.7

Hal yang hampir sama juga di ungkapkan oleh Ibu Iin guru kelas 2

dalam pembelajaran media disekolah sangat mendukung salah satu

contohnya adanya laboratorium kebun untuk bisa mengaplikasikan

pelajaran materi IPA. Untuk pelajaran Matematika juga siswa diajarkan

untuk mengukur pertumbuhan dari pohon jagung, menghitung bibit yang

tumbuh dan yang mati, menghitung hasil buah yang diperoleh dari panen,

melakukan transaksi jual beli dan siswa diajarkan mampu

membandingkan sebuah tanaman yang satu dengan tanaman yang lain.

Untuk pelajaran SBK diajarkan untuk merawat lingkungan dan

memanfaatkan kulit jagung menjadi sebuah kreasi. Dalam pelajaran IPS

siswa diajarkan untuk saling bekerja sama merawat tanaman yang

mereka tanam. Untuk pelajaran PKNnya siswa diajarkan untuk cinta

terhadap lingkungan dan saling berbagi. Jadi hal penyediaan media yang

diberikan sekolah membuat saya termotivasi untuk bisa mengaplikasikan

pembelajaran dengan sarana dan prasarana yang tersedia.8

Sedangkan mereka yang mengatakan bahwa motivasi kerja yang ada pada

guru itu karena motivasi yang ada pada diri sendiri bukan semata-mata

7 Hasil wawancara dengan Ibu Ida S.Pi. ( Guru kelas 6 SD Tanah Tingal ) pada 12 Maret 2013

8 Hasil wawancara dengan Ibu Iin S.Pd.I ( Guru kelas 2 SD Tanah Tingal ) pada 13 Maret 2013

Page 58: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

57

dari adanaya efek motivasi yang kepala sekolah berikan. Hal ini

diperkuat dari penjelasan Ibu Diana guru kelas 4:

Motivasi kerja adalah dorongan untuk bisa terus meningkatkan kinerja

saya di sekolah, Dasar motivasi kerja saya selama bekerja di SD Tanah

Tingal ini bukan karena pimpinan kepala sekolah saya tapi bagi saya

kerja itu adalah salah satu ibadah dan sebuah pengabdian karena jika

kita bekerja karena pimpinan dan di suatu saat pemimpin kita tidak

berkiblat kepada arah yang benar berarti kita akan mengikutinya dan kita

akan selalu mengharapkan penhargaan atau pun penilaian dari

pimpinan. saya bekerja benar-benar dari dalam diri saya sendiri dan

saya selalu bekerja dengan hati sehingga saya bisa nyaman dan motivasi

kerja saya dari situ bisa terbangun.9

Kemudian ada juga yang mengatakan bahwa motivasi yang diberikan

kepala sekolah terkadang tidak sesuai bahkan lebih terkesan memaksa,

namun walaupun begitu guru tersebut tetap mengakui bahwa memang

terkadang motivasi telah di berikan oleh kepala sekolah cukup

membangun motivasi yang ada pada guru kelas 3 ini yaitu Bapak Dasuki

S.Pi:

Kepemimpinan kepala sekolah memang salah satu faktor penyebab

adanya Motivasi kerja yang ada pada diri saya walaupun terkadang

motivasi yang dibangun kepala sekolah ini terkesan memaksa namun

karena terpaksa itulah saya jadi terdorong menyelesaikan atau

mengerjakan salah satu pekerjaan di sekolah tapi pernah suatu ketika

motivasi yang diberikan kepala sekolah itu justru mengakibatkan diri saya

tidak nyaman karena bagi saya terkesan terlalu memaksa atau motivasi

yang sudah ada pada diri saya terkadang hilang karena sikap kepala

sekolah yang tidak sesuai memberikan motivasi kepada saya.10

Motivasi yang dibangun oleh kepala sekolah ternyata hanya kepada

sebagian guru-guru saja namun karyawan yang ada disekolah belum

9 Hasil wawancara dengan Ibu Mardiana, S.Pd (Guru kelas 4 SD Tanah Tingal) pada Tangal 14 Maret

2013

10

Hasil wawancara dengan Bapak Dasuki, S.Pi (Guru kelas 3 SD Tanah Tingal) pada Tangal 15 Maret

2013

Page 59: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

58

pernah merasa bahwa kepala sekolah telah menjadi bagian dalam

menggerakkan motivasi kerjanya. Hal ini diperkuat dari penjelasan dari

Bapak Heri bidang IT Sekolah :

Kepala sekolah tidak pernah memberikan Motivasi kerja kepada saya,

jadi motivasi kerja saya selama disekolah ini karena saya takut dengan

beliau dan yang membuat saya tetap bertahan di sini karena rekan kerja

guru dan karyawan yang lain sangat baik dan membuat saya nyaman,

jadi kepemimpinan kepala sekolah yang membuat saya tidak nyaman itu

saya tidak fikirkan, selalu saya bawa santai saja. Beliau jika

memerintahkan sesuatu itu harus sempurna apabila terjadi kesalahan

maka kita akan dimarahinya.11

Senada dengan ungkapan diatas, Bapak Yudi sebagai karyawan

pramubakti menambahkan:

Kepala sekolah tidak pernah memberikan motivasi kepada saya, dan

arahan pekerjaan yang beliau inginkan juga tidak jelas.

6) Selalu dapat memperhatikan, menghargai apapun yang dihasilkan oleh

para guru dan staf.

Dari hasil wawancara bahwa 9 guru mengatakan bahwa kepala sekolah

telah bisa menghargai apa yang dihasilkan oleh para guru sisanya (9 guru)

mengatakan bahwa kepala sekolah masih belum maksimal dalam

menghargai apa yang telah dihasilkan oleh para guru. Bagi mereka yang

merasa bahwa kepala sekolah telah memberikan penghargaan yaitu kepala

sekolah memberikan pujian secara terbuka kepada guru yang berprestasi

agar guru yang lain bisa termotivasi untuk mengoptimalkan kinerjanya.

Hal ini diperkuat dari penjelasan Bapak Qosim Guru kelas 1:

Kepala sekolah selalu mengevaluasi apabila ada guru yang mempunyai

prestasi, yaitu pada saat breafing kepala sekolah mengucapkan

terimakasih banyak kepada guru yang mempunyai prestasi atau telah

berhasil melakukan kegiatan sekolah, misalnya kegiatan PERJUSA

(Perkemahan Jum’at sabtu) saya selaku ketua panita kegiatan tersebut

11

Hasil wawancara dengan Bapak Heri D3 (Karyawan IT SD Tanah Tingal) pada Tangal 15 Maret

2013

Page 60: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

59

merasa mendapat penghargaan karena hasil kerja saya bisa dihargai

walaupun hanya ucapan terimakasih.12

Namun untuk guru-guru yang merasa bahwa kepala sekolah belum

maksimal dalam memberikan penghargaan dari apa yang telah dihasilkan

guru-guru, yaitu dengan alasan bahwa apabila suatu pekerjaan telah

dilaksanakan kemudian kepala sekolah melihat hasilnya dan tidak cocok

dengan beliau maka beliau tidak memakainya padahal diawal kesepakatan

bahwa apapun yang dihasilkan oleh guru-guru maka akan kita jalankan,

seperti yang dikemukakan oleh Ibu Nanda Guru bagian Kurikulum,

saya pernah diperintahkan membuat suatu program pembelajaran yang

kreatif, inovatif namun ketika program itu sudah selesai saya kerjakan

dan diperlihatkan hasilnya kepada kepala sekolah dan guru-guru,

ternyata hasil kerja saya tidak terpakai, tetap saja ide dan program

beliaulah yang dijalankan. Saya merasa sedikit kecewa karena pada awal

perjanjian bahwa program yang saya buat akan dijalankan, Saya merasa

jerih payah saya sama sekali tidak di hargai. tapi saya tetap memberi

pengertian kepada diri saya sendiri mungkin program yang saya buat

tidak cocok dengan keinginan kepala sekolah dan kondisi sekolah.13

2. Tipe kepemimpinan kepala sekolah

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan melalui wawancara

sebagaimana telah kami uraikan sehngga dapat kami simpulkan bahwa

kepala sekolah dalam upaya menggerakkan motivasi kerja guru /staf

menerapkan tipe kepemimpinan demokratis, Hal ini bisa di lihat dari hasil

wawancara dari Bapak Dedi Sumardi selaku bidang SDM di SD Tanah

Tingal.

“Pada dasarnya setiap pemimpin itu mempuyai karakter yang berbeda-

beda tentunya apa yang pemimpin terapkan bisa mendatangkan sesuatu

yang sesuai dengan apa yang kita harapkan dan kebaikan bersama.

Disini kita mengharapkan dan menerapkan untuk setiap divisi apapun

untuk bisa bersifat demoktaris dan saya lihat kepemimpinan kepala

12

Hasil wawancara dengan Bapak Qosim, S.Pd (Guru kelas 1 SD Tanah Tingal) pada Tangal 6 Maret

2013

13

Hasil wawancara dengan Ibu Nanda, S.Pd (Guru bidang Kurikulum SD Tanah Tingal) pada Tangal 7

Maret 2013

Page 61: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

60

sekolah kita ini bersifat demokratis namun bagi teman-teman guru

yang merasa cara penyampaian beliau yang terkesan otoriter. saya

mempunyai keyakinan bahwa kepala sekolah pasti mempunyai alasan

yang baik dari sikap beliau tersebut. Nah dari sini kedepan akan kita

coba komunikasikan dan perbaiki sistem atau keadaan yang sudah

terjadi pada saat dialog yang tepat.14

Menurut bapak bidang SDM bahwa Kepemimpinan secara definisi itu

ada tiga hal yang perlu diperhatikan yang pertama adalah pemimpin

yang punya kapabilitas atau kapasitas sebagai seorang pemimpin tetapi

dia tidak mempunyai dukungan dari bawahannya yang kedua adalah

seorang pemimpin yang tidak mempunyai kapabilitas tetapi dia di

dukung oleh bawahannya, dan yang ketiga adalah pemimpin yang

mempunyai kapabilitas dan mempunyai dukungan dari bawahannya atau

kepemimpinan yang ideal. Ini semua yang bisa menghasilkan suatu

kualitas apa yang diinginkan itu bisa berhasil. Hal tersebut diperkuat

penjelasan dari Ibu Mardiana guru kelas 4,

Kepala sekolah adalah seorang yang mempunyai kapabilitas sebagai

seorang pemimpin namun terkadang di dukung oleh bawahannya

kadang tidak, beliau bisa menyesuikan diri terkadang gaya

kepemimpinannya kepala sekolah demokratis yaitu guru dan karyawan

diberikan kesempatan memberikan pendapat, ide ataupun gagasan baik

dalam pengambilan keputusan ataupun dalam memecahkan suatu

masalah tapi ada suatu keadaan dimana kepemimpinan kepala sekolah

bersifat otokratis ketika ada kebijakan yang menurut kepala sekolah

privasi seperti masalah keuangan sekolah, jadi menurut saya kepala

sekolah disini cukup demokratis.15

Namun adakalanya kepala sekolah menerapkan tipe kepemimpinan

pseudo demokratis. karena kepala sekolah hanya menampakan sikapnya

saja yang demokratis, tetapi dibalik itu semua ada maksud tertentu yang

di inginkan oleh kepala sekolah. Kepala sekolah mempunyai tipe

14

Hasil wawancara dengan Bapak Dedi, S.Pd (Bapak SDM SD Tanah Tingal) pada Tangal 18 Maret

2013

15

Hasil wawancara dengan Ibu Nanda S.Pd (Guru kurikulum Tanah Tingal) pada Tangal 19 Maret

2013

Page 62: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

61

kepemimpinan pseudo demokratis karena bagi guru hanya

memanipulasi suatu keadaan namun kenyataannya pendapatnya sendiri

yang harus disetujui. Hal ini dperkuat dari penjelasan Ibu Nanda guru

kurikulum, saya pernah diperintahkan membuat suatu program

pembelajaran yang kreatif, inovatif persi saya namun ketika program itu

sudah selesai saya kerjakan dan diperlihatkan hasilnya kepada kepala

sekolah dan guru-guru, ternyata hasil kerja saya tidak terpakai, tetap

saja ide dan program beliaulah yang dijalankan. Saya merasa sedikit

kecewa karena pada awal perjanjian bahwa program yang saya buat

akan dijalankan, tapi saya tetap memberi pengertian kepada diri saya

sendiri mungkin program yang saya buat tidak cocok dengan keinginan

kepala sekolah dan kondisi sekolah.16

Hal yang sama dikatakan oleh Bapak Ali guru kelas 5, dalam suatu

kepanitian suatu acara saya dipercaya sebagai seksi acara dimana

disitu saya mempunyai ide untuk membuat drama yang naskahnya saya

yang membuat namun ketika latihan dijalankan selama berminggu-

minggu sampai 3 hari lagi drama tersebut akan ditampilkan kepala

sekolah merubah naskah dan banyak sekali yang ditambahkan sehingga

anak-anak dan guru-guru yang biasa melatih juga bingung. Saya

memberi masukan bahwa tidak usah dirubah dan ditambahkan karena

akan mengakibatkan kebingungan terhadap pemain drama, dan semua

guru-guru pun sepakat dengan pendapat saya namun sangat

disayangkan sekali pendapat kami tidak diterima oleh kepala sekolah.

Kami merasa kecewa dengan sikap beliau yang seperti itu, awalnya

mengatakan bahwa semua di percayakan oleh kita namun pada akhirnya

yang kita buat setangahnya tidak terpakai.17

Setiap pemimpin berhak memiliki tipe kepemimpinan sesuai dengan

karakternya masing-masing. Di sekolah ini pemimpin punya kapabilitas

atau kapasitas sebagai seorang pemimpin tetapi dia tidak mempunyai

16

Hasil wawancara dengan Ibu Nanda S.Pd (Guru kurikulum Tanah Tingal) pada Tangal 19 Maret

2013 17

Hasil wawancara dengan Bapak Ali, S.Pd (Guru kelas 5 SD Tanah Tingal) pada Tangal 19 Maret

2013

Page 63: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

62

dukungan dari bawahannya. Hal ini bisa diperkuat dari penjelasan

Bapak Yudi pegawai pramubakti di SD Tanah Tingal

“Sisi positif kepemimpinan kepala sekolah yaitu beliau sangat hemat

dalam pengajuan anggaran, beliau selalu memanfaatkan sumber daya

yang masih bisa digunakan untuk bisa digunakan kembali. Dan sisi

negatifnya beliau terkadang tidak mendengarkan pendapat atau ide kita,

jadi apa yang beliau mau harus dilaksanakan walaupun salah, nanti

kalau sudah salah barulah menyerahkan kepada kita. Itu membuat

pekerjaan tidak sekali atau dua kali saya kerjakan.18

3. Kriteria kepala sekolah

Dalam pemenuhan persyaratan merujuk kepada Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

pasal 38, persyaratan kepala sekolah Tanah Tingal telah sesuai, hal ini akan

dilihat dari beberapa aspek sebagai berikut:

a. Berstatus sebagai guru SD/MI

Berdasarkan hasil wawancara mengenai status kepala sekolah selain

menjadi pemimpin guru-guru beliau juga merangkap sebagai guru agama

kelas 5 dan kelas 6.

Hal ini diperkuat dari penjelasan Bapak Ikin Ahmad Sodikin, di SD Tanah

Tingal ini selain saya harus bisa memimpin guru-guru saya juga harus

bisa memimpin langsung siswa-siswi saya yaitu dengan cara saya

mengajar sebagai guru agama di kelas 5 dan kelas 6, dan itu juga

ketentuan dari pemerintah yang saya harus penuhi.19

b. Memiliki pengalaman

Dari hasil wawancara mengenai apakah kepala sekolah memiliki

pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun, wawancara

tersebut langsung dijelaskan oleh Bapak Ikin Ahmad Sodikin,

18

Hasil wawancara dengan BapakYudi (Karyawan Pramubakti SD Tanah Tingal) pada Tangal 21

Maret 2013

19

Hasil wawancara dengan Bapak Ikin Ahmad Sodikin, M.Ud. MA (Kepala Sekolah SD Tanah

Tingal) pada Tangal 20 Maret 2013

Page 64: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

63

Di Sekolah Madaniah saya mengajar selama 6 tahun dan sebelumnya

juga saya pernah mengajar dibeberapa sekolah tapi yang menurut yang

paling memiliki suatu quantum atau loncatan pemikiran saya untuk

merasa bahwa pendidikan ini harus mempunyai satu inovasi yaitu selama

saya belajar mengajar di Madaniah dan saya punya kesempatan untuk

mengaplikasikan di SD Tanah Tingal ini.20

Berdasarkan uraian di atas, Nampak secara jelas bahwa kepala sekolah

memiliki pengalaman mengajar lebih dari 5 tahun. Dan juga masuk

kedalam criteria peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 28, untuk menjadi kepala

SD/MI.

c. Memiliki kemampuan kepemimpinan dan kewirausahaan di bidang

pendidikan.

Dari hasil wawancara mengenai kemampuan Kepala sekolah dan

kewirausahaan di bidang pendidikan, semua koresponden (guru dan

karyawan) mengatakan bahwa sebagai kepala sekolah adalah termasuk

orang yang cukup baik kemampuan dan kewirausahaannya di bidang

pendidikan. Hal ini diperkuat dari hasil wawancara ibu Ida guru kelas 6.

Dalam menerapkan prinsip-prinsip kewirausahaan ini berhubungan

dengan peningkatan kompetensi guru, kepala sekolah dapat menciptakan

pembaharuan, salah satu contohnya menugaskan kepada guru-guru untuk

membuat karya melalui pembuatan buku terintegrasi. Dengan pembuatan

buku terintegrasi ini maka biaya pembelian buku paket di sekolah sedikit

lebih berkurang.21

Dalam kemampuan kepemimpinan kepala sekolah dan kewirausahaan di

bidang pendidikan ini memang cukup baik namun sebagaian besar guru

mengatakan keberatan namun tetap menjalankan tugas dari kepala sekolah

20

Hasil wawancara dengan Bapak Ikin Ahmad Sodikin, M.Ud. MA (Kepala Sekolah SD Tanah

Tingal) pada Tangal 20 Maret 2013

21

Hasil wawancara dengan Ibu Ida, S.Pi (Guru kelas 6 SD Tanah Tingal) pada Tangal 22 Maret 2013

Page 65: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

64

untuk membuat buku, ide dalam pembuatan buku dari kepala sekolah

memang baik dengan alasan yaitu untuk terus meningkatkan kualitas guru

dalam pembelajaran, dan menghemat biaya anggaran sekolah. Keberatan

tersebut diperkuat dari penjelasan Bapak dasuki guru kelas 3,

Kepala sekolah dengan sikap kewirauhasaan yang kuat akan berani

melakukan perubahan-perubahan yang inovatif di sekolahnya, termasuk

perubahan dalam hal-hal yang berhubungan dengan proses pembelajaran

siswa beserta kompetensi gurunya. Sejauh mana kepala sekolah dapat

mewujudkan peran-peran di atas, secara langsung maupun tidak langsung

dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kompetensi guru, yang

pada gilirannya dapat membawa efek terhadap peningkatan mutu

pendidikan di sekolah. Namun kondisi dan waktunya saja belum memadai

kita sebagai guru-guru harus mempunyai waktu yang lebih untuk bisa

membuat buku tersebut dan kita mengharapkan ada reward atau imbalan

lebih dari hasil pembuatan buku hasil guru-guru. Tapi kenyataannya

sekarang belum ada imbalan khusus dari pembuatan buku tersebut, itu saja

yang membuat kami kurang semangat. Jadi kami kurang termotivasi dalam

pembuatan buku tersebut.22

Berdasarkan hasil wawancara di atas bahwa kepala sekolah bahwa criteria

yang dimiliki oleh kepala sekolah memang baik namun pada point

kewirausahaan perlu dimaksimalkan kembali agar rencana yang dibuat bisa

membuat guru menjadi termotivasi untuk melaksanakan tugas dengan baik.

Berdasarkan hasil wawancara Kepala sekolah SD Tanah tingal ini

memiliki peranan yang strategis dalam rangka meningkatkan motivasi kerja

guru kepala sekolah dapat mengoptimalkan segenap peran yang

diembannya, secara langsung maupun tidak langsung dapat memberikan

kontribusi terhadap peningkatan kompetensi guru, dan juga dapat

membawa efek terhadap peningkatan motivasi kerja guru di sekolah. Hal

ini akan di lihat dari beberapa fungsi kepala berikut ini :

22

Hasil wawancara dengan Bapak Dasuki S.Pi (Guru kelas 3 SD Tanah Tingal) pada Tangal 23 Maret

2013

Page 66: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

65

a. Kepala sekolah sebagai edukator

Dari hasil wawancara bahwa sebagian guru mengatakan bahwa

peran sebagai edukator, kepala sekolah berperan dalam pembentukan

karakter yang didasari nilai-nilai pendidik. Kepala sekolah mempunyai

kemampuan mengajar/membimbing siswa ini bisa dilihat dari kegiatan

kepala sekolah dalam mengajar di SD Tanah Tingal

Kepala sekolah mempunyai kemampuan membimbing guru yaitu

dengan cara memberikan pelatihan dari luar sekolah ataupun

mendatangkan narasumber untuk mengembangkan kemampuan guru

dalam pembelajaran.

b. Kepala sekolah sebagai manajer

Berdasarkan hasil wawancara bahwa kepala sekolah telah

melakukan fungsi manajer ini bisa dilihat dari program yang kepala

sekolah buat yaitu Di antaranya; kegiatan seminar, kegiatan presentasi

selama seminggu dua kali. dalam kegiatan presentasi ini guru di minta

mencari sumber yang nantinya akan dishare kepada teman-teman guru

yang lain, sumber yang di minta yaitu tentang seputar proses

pembelajaran. Agar kemampuan guru dalam pengajaran terus

meningkat. Hal ini di perkuat oleh Bapak Qosim guru kelas 1,

Kepala sekolah mempunyai program pengembangan kemampuan

guru dalam pengajaran atau pun cara-cara untuk mengatasi murid-

murid kami, karena di sekolah kita ini Sekolah Tanah Tingal menerima

anak non muslim dan menerima siswa spesial maksimal satu orang

dalam satu kelas. Para siswa tersebut akan diberikan pelajaran yang

sesuai dengan kebutuhan, dan mempunyai guru mendamping,

tujuannya agar kita bisa menghargai dan menghormati setiap

perbedaan baik dalam hal keyakinan, suku bangsa dan bahkan

perbedaan dalam pelajaran.23

23

Hasil wawancara dengan Bapak Qosim S.Pd (Guru kelas 1 SD Tanah Tingal) pada Tangal 23 Maret

2013

Page 67: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

66

Hal yang hampir sama juga di tambahkan oleh Bapak Ali guru

kelas 5,

Karena sekolah ini merupakan sekolah berwawasan alam maka

program yang dibuat kepala sekolah yaitu program peduli lingkungan,

dan program pertanian. Pada program peduli lingkungan, guru di

minta untuk selalu mengajarkan siswa supaya membuang sampah pada

tempatnya, membuat kompos dan memanfaatkan sampah menjadi lebih

berguna. Dan PR untuk guru yaitu guru juga harus bisa

mengaplikasikannya dirumah. Sedangkan program pertanian, guru di

diberi tanggung jawab mengurus tanah seluas satu meter persegi.

Tanah ini dikelola sendiri oleh guru dan anak-anak untuk ditanami

tanaman. Jadi, mereka memahami dan tahu secara praksis, seperti

menanam pohon mentimun dan kacang tanah. Para siswa diberi

tangung jawab untuk menanam benih hingga memanennya.24

Dalam pelaksanaannya, Sekolah Dasar Tanah Tingal mempunyai

program diantaranya dari segi bahasa, aktifitas kelas dan siswa dengan

kebutuhan khusus.

Dalam program bahasa dan aktifitas kelas, bahasa pengantar yang

digunakan dalam pembelajaran adalah bahasa Indonesia tetapi

dianjurkan untuk menggunakan bahasa Inggris ketika berinteraksi

diluar jam pelajaran. Penyampaian materi pelajaran dilakukan lebih

banyak diluar ruangan dengan perbandingan 40 % dikelas, dan 60 %

diluar.

Untuk siswa dengan kebutuhan khusus, Sekolah Tanah Tingal

memberikan kesempatan kepada siswa dengan kebutuhan khusus,

dengan jumlah maksimal dalam 1 kelas 2 orang. Hal ini dilakukan

untuk mengembangkan budaya saling menghargai perbedaan.

Berdasarkan dari uraian di atas bahwa kepala sekolah telah

membuat program-programnya dalam menjalankan fungsi sebagai

manajer. Dengan beberapa program tersebut motivasi kerja guru

meningkat karena kepala sekolah terus mengembangkan kemampuan

24

Hasil wawancara dengan Bapak Ali Imron S.Pd (Guru kelas 5 SD Tanah Tingal) pada Tangal 24

Maret 2013

Page 68: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

67

kinerja guru mengaplikasikan pembelajaran kedalam kehidupan

sehari-hari.

c. Kepala sekolah sebagai adminstrator

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara bahwa Peran kepala

sekolah sebagai administrator sudah cukup baik namun masih kurang

maksimal ini bisa dilihat dari data dalam mengatur tata laksana sistem

administrasi di sekolah :

Kemampuan dalam mengelola administrasi PBM/BK sudah baik

data ini di lihat dari hasil wawancara wali murid, Ibu Otik,

kegiatan PMB di sekolah ini sudah baik ini dilihat dari

keseharian saya melihat dan mengecek buku komunikasi orang tua dan

guru yang di adakan di SD ini, jadi setiap hari saya tau kegiatan apa

saja yang dilakukan oleh anak saya.25

Kepala sekolah sudah dapat mengelola dengan baik administrasi

sarana prasarana disekolah ini, ini bisa dilihat dari setiap sarana dan

prasarana yang ada di sekolah ini benar-benar sudah sangat optimal

kegunaannya. Di lihat dari potensi alam yang mendukung yaitu adanya

kebun, adanya taman anggrek, adanya kolam ikan, labolatorium

komputer yang digunakan untuk media pembelajaran, Namun ada yang

masih kurang maksimal dan perlu di tingkatkan yaitu dalam

Kemampuan mengelola administrasi persuratan, dalam administrasi

persuratan ini, kepala sekolah masih kurang teliti, hal ini bisa dilihat

dari seringnya terjadi kesalahan yaiatu dalam persuratan persuratan

kediknasan. Kepala sekolah suka kurang cermat dan cepat dalam

mendapatkan informasi dari diknas, sehingga terkadang surat yang di

buat salah dan terkadang sukia terlambat untuk menyerahkan surat

tersebut ke diknas.

d. Kepala sebagai supervisor

Kepala sekolah telah berperan dalam upaya membantu

mengembangkan profesionalitas guru dan tenaga kependidikan lainnya. Ini

25

Hasil wawancara dengan Ibu otik (wali kelas murid SD 1 Tanah Tingal) pada Tangal 25 Maret 2013

Page 69: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

68

bisa dilhat dalam melaksanakan program supervisi, kepala sekolah

melakukan pengawasan 2 kali selama dalam satu semester, hal ini bisa

dilihat dalam kegiatan kepala sekolah datang langsung ke kelas untuk

melihat dan menilai cara pengajaran guru dan melihat RPP yang di buat

oleh guru.

e. Kepala sekolah sebagai leader

Dari hasil observasi dan wawancara bahwa kepala sekolah telah

berperan dalam mempengaruhi orang-orang untuk bekerja sama dalam

mencapai visi dan tujuan bersama. Ini bisa dilihat dari visi dan misi yang

kepala sekolah buat kemudian guru-guru terus berusaha agar dapat

mewujudkan pendidikan berkualitas dengan memperhatikan kecerdasan

majemuk siswa melalui kegiatan eksplorasi lingkungan yang kuat.

kepribadian kepala sekolah sebagai pemimpin sudah tercermin

dalam sifatnya yang: (1) jujur, (2) percaya diri, (3) tanggung jawab, (4)

berani mengambil risiko dan keputusan, (5) berjiwa besar, dan (7) teladan,

Namun emosi kepala sekolah terkadang masih kurang stabil, kepala

sekolah terkadang belum bisa menahan emosi apabila beliau sedang marah.

Hal ini pernah terjadi pada saat rapat guru-guru kepala sekolah marah-

marah terhadap guru.

f. Kepala sekolah sebagai innovator

Berdasarkan hasil wawancara bahwa hampir semua responden

mengatakan bahwa kepala sekolah telah melakukan peran sebagai

innovator di sekolah. Ini bisa dinilai dari kemampuannya dalam mencari,

menemukan, dan melaksanakan berbagai pembaharuan di sekolah.

misalnya carpet time (strategi pembelajaran dari pola kelas yang identik

dengan pembelajaran di kursi dan meja menjadi pembelajaran bisa di atas

karpet, namun kursi dan meja tetap ada dan digunakan bila ada tugas yang

harus dikerjakan dimeja atau kursi. carpet time ini bertujuan supaya dalam

pembelajaran guru dan murid lebih dekat dan mencairkan suasana menjadi

lebih akrab antara guru dan murid. Hal ini diperkuat dari penjelasan

Bapak Ali guru kelas 5,

Page 70: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

69

Peran kepala sekolah sebagai innovator, memang sangat

dibutuhkan dalam suati institusi pendidikan karena produk yang akan kita

hasilkan itu adalah manusia, yang yang membutuhkan suatu situasi

pembelajaran yang dinamis dan kreatif yang tidak terjebak dalam

rutinitas. Dan menurut saya Kepala sekolah telah menciptakan situasi

kerja yang menyenangkan dan memudahkan para guru untuk beradaptasi

dalam melaksanakan tugasnya. Seperti kegiatan carpet time, jadi selama

proses pembelajaran berlangsung murid dan guru merasa akrab,

menjadikan fathner dalam pembelajaran tapi tetap menghormati kita

sebagai guru.26

Hal yang sama juga ditegaskan oleh Ibu Iin guru kelas 2

Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya kepala sekolah

sebagai inovator, beliau telah memberikan kepada guru- guru kebebasan

dalam mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif,

contohnya : kepala sekolah memberikan ide pembelajaran yang tidak

selalu berada didalam kelas, karena potensi alam disekolah kita sangat

mendukung maka kita bisa mengaplikasikan pembelajaran langsung turun

kelapangan. Yang tadi saya sudah katakan dalam menciptakan inovasi

yang berdampak kepada motivasi kerja saya dalam kegiatan

pembelajaran, dalam kegiatan belajar-mengajar dilakukan di saung

terbuka agar siswa bisa belajar langsung dengan alam. Para siswa tidak

akan kesulitan mencari laboratorium belajar di alam. Karena disini

terdapat lahan sawah dan juga danau sehingga untuk tahu transfortasi

air, anak-anak tidak perlu keluar sekolah. Selain itu, di area sekolah

terdapat tanaman hijau yang luas dan juga tanaman hias termasuk

anggrek. Ini merupakan media belajar para siswa.27

Berdasarkan uraian di atas Nampak secara jelas bahwa kepala

sekolah telah mendorong dan membina guru-guru agar dapat berkembang

26

Hasil wawancara dengan Bapak Ali Imron S.Pd (Guru kelas 5 SD Tanah Tingal) pada Tangal 24

Maret 2013

27

27

Hasil wawancara dengan Ibu Iin S.Pd (Guru kelas 2 SD Tanah Tingal) pada Tangal 24 Maret 2013

Page 71: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

70

secara optimal dalam melakukan tugas-tugas yang diembankan yaitu

dalam membuat inovasi dalam proses pembelajaran. Sehingga guru-guru

selalu mempunyai ide mengembangkan dan mengaplikasikan teori

pembelajora. Dan juga menciptakan suasana keakraban dan

menghilangkan kebosanan guru dan anak didik dalam proses

pembelajaran.

g. Kepala sekolah sebagai motivator

Berdasarkan hasil wawancara semua guru mengatakan bahwa

kepala sekolah telah melakukan perannya sebagai motivator sudah, hal ini

bisa dilihat dari kegiatan breafing kepala sekolah yang dilakukan setiap

pagi hari, brefing tersebut selalu diawali dengan do’a untuk keberhasilan

sekolah dan keberhasilan kita bersama, kemudian kepala sekolah selalu

memberikan kata-kata penyemangat untuk memotivasi guru agar memulai

pekerjaan dengan semangat. Namun kegiatan tersebut tidak melibatkan

karyawan sehingga karyawan merasa bahwa kepala sekolah belum

melakukan fungsinya sebagai motivator, hal tersebut dikatakan oleh

Bapak Heri IT SD Tanah Tingal,

Sebagai pemimpin kepala sekolah belum pernah memberikan

motivasi kerja kepada saya, beliau hanya memerintahkan tugas dan tugas

itu harus selesai sesuai dengan keinginan beliau, hanya itu saja. Jadi

motivasi kerja saya hanya karena takut dengan beliau karena harus

menyelesaikan tugas dengan baik. Motivasi kerja saya disini karena saya

senang dengan rekan-rekan kerja guru dan lingkungan sekolah yang

sangat nyaman.28

Untuk guru - guru yang merasa bahwa kepala sekolah telah

melakukan fungsinya sebagai motivator diperkuat dari penjelasan Ibu Ida

guru kelas 6

kepala sekolah memberikan kata - kata motivasi pada waktu brefing

pagi dan juga untuk mengkomunikasikan permasalahan di sekolah supaya

28

Hasil wawancara dengan Bapak Heri (Karyawan IT SD Tanah Tingal) pada Tangal 25 Maret 2013

Page 72: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

71

masalah itu akan lebih mudah dipecahkan dan dari permasalahan

tersebut bisa dijadikan suatu pelajaran untuk bisa lebih baik lagi. Dan

juga berbagi ilmu atau informasi baru yang guru-guru miliki. Maksud

dari kegiatan tersebut juga kepala sekolah ingin meminimalis adanya

kegiatan rapat yang menyita waktu banyak dan ingin memecahkan

permasalahan yang berlarut-larut tidak terselesaikan. Jadi moment di

waktu pagi itu bisa menjadi solusi yang efektif dan efesien.29

Hal tersebut juga dikatakan oleh bapak Dedi Bapak Bidang SDM,

kepala sekolah mampu membangun motivasi kerja yang baik bagi

guru-guru, dan karyawan, Kemampuan dalam membangun motivasi yang

baik akan membangun produktivitas organisasi dan meningkatkan

efisiensi kerja. Hal ini bisa diliihat dari sisi Beliau sangat konsen dalam

hal kehadiran guru-guru dan staf, keaktifan dalam kepersetaan breafing,

meeting, training, dan itu adalah indikator bahwa kepala sekolah telah

meningkatkan motivasi kerja guru.30

29

Hasil wawancara dengan Ibu Ida S.Pi (Guru kelas 6 SD Tanah Tingal) pada Tangal 26 Maret 2013

30

Hasil wawancara dengan Bapak Dedi S.Pi (Bapak bidang SDM SD Tanah Tingal) pada Tangal 27

Maret 2013

Page 73: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam bab-bab yang terdahulu

maka dapat dijelaskan beberapa temuan sebagai berikut :

1. Kepemimpinan kepala sekolah dalam pengembangan motivasi kerja di SD

Tanah Tingal ini berada dalam kategori cukup baik hal tersebut dapat

dilihat dari fungsi kepemimpinan kepala sekolah yang sudah berjalan

yaitu dalam menciptakan kebersamaan diantara guru, kepala sekolah

mengadakan brefing setiap pagi, mengadakan timbel ding. Menciptakan

rasa aman dan nyaman di lingkungan sekolah dengan adanya 4 prinsip SD

Tanah Tingal yaitu disiplin, meghargai, kreatif dan peduli lingkungan.

Kepala sekolah selalu memberikan sugesti positif kepada guru dalam

proses pembelajaran berlangsung, Bertanggung jawab memenuhi dan

menyediakan dukungan yang diperlukan oleh para guru yaitu dengan

menanyakan kepada guru media apa yang dibutuhkan untuk kegiatan

pembelajaran.

2. Kepemimpinan kepala sekolah SD Tanah Tingal dalam pengembangan

motivasi kerja guru jika dilihat dari segi memperhatikan dan menghargai

apapun yang dihasilkan oleh para guru dan staf sudah cukup baik

walaupun guru-guru masih belum cukup puas jika bentuk penghargaan

tersebut hanya sekedar ucapan terimakasih. Guru-guru mengharapkan ada

bentuk reward financial untuk lebih meningkatkan motivasi kerja guru.

3. Dengan menerapkan tipe kepemimpinan demokratis kepala sekolah dapat

mengerakkan menggerakkan motivasi kerja guru /staf kepala sekolah, ini

terlihat dari pemberian kesempatan kepada guru-guru dalam memberikan

pendapat, ide ataupun gagasan baik dalam pengambilan keputusan

ataupun dalam memecahkan suatu masalah, Namun adakalanya kepala

sekolah menerapkan tipe kepemimpinan pseudo demokratis Hal ini bisa di

lihat dari sikap kepala sekolah yang memberikan kebebasan kepada guru

Page 74: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

75

untuk membuat suatu karya namun kenyataannya setelah karya telah

selesai di buat oleh guru dan ternyata tidak sesuai dengan apa yang

diinginkan kepala sekolah, maka pendapat beliau sendiri yang harus

disetujui dan karya yang dibuat oleh guru tidak terpakai.

Berdasarkan temuan tersebut, maka dapat disimpulkan kepemimpinan

kepala sekolah dalam pengembangan motivasi kerja guru berada dalam

kategori cukup baik.

B. Saran-saran

Berdasarkan paparan dan kesimpulan diatas, maka penulis menyampaikan

saran semoga bermanfaat guna memperbaiki dimasa yang akan datang

khususnya kepemimpinan kepala sekolah dalam pengembangan motoivasi

kerja guru di SD Tanah Tingal, sebagai berikut :

1. Karena kepemimpinan kepala sekolah dalam pengembangan motivasi

kerja guru di SD Tanah Tingal berada dalam kategori cukup baik, maka

bagi kepala sekolah SD Tanah Tingal untuk terus meningkatkan

kepemimpinannya dari segi fungsi kepemimpinan yaitu menciptakan

kebersamaan diantara guru dan karyawan, Menciptakan rasa aman

didalam lingkungan sekolah, Memberikan saran, anjuran dan sugesti

untuk memelihara serta meningkatan semangat para guru staff dan siswa,

Bertanggung jawab memenuhi dan menyediakan dukungan yang

diperlukan oleh para guru, Sebagai motivator, dalam arti mampu

menimbulkan dan menggerakkan semangat para guru, dan staf, Selalu

dapat memperhatikan, menghargai apapun yang dihasilkan oleh para guru

dan staf.

2. Kepemimpinan kepala sekolah dalam pengembangan motivasi kerja guru

yang harus ditingkatkan adalah pemberian reward atas apa yang

dihasilkan oleh para guru dan staf, seharusnya ada bentuk reward financial

untuk lebih meningkatkan motivasi kerja guru, jadi bukan hanya ucapan

terimakasih.

3. Untuk langkah-langkah dalam pengembangan motivasi kerja guru

sebaiknya kepala sekolah hanya menerapkan tipe kepemimpinan

Page 75: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

76

demokrasi saja karena dengan cara mengajak bermusyawarah Dengan

warga sekolah dan mendengarkan pendapat guru maka guru akan merasa

lebih termotivasi lagi dalam melaksanakan tugas karena merasa lebih

dihargai.

Page 76: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

77

DAFTAR PUSTAKA

Handoko, T. Hani. Manajemen. Edisi Kedua. 2000.

Sabri. Alisuf. Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum

Nasional. Jakarta: pedoman Ilmu Jaya, 1996.

Shaleh, Abdul. Rahman. Psikologi & Industri dan Organisasi.

Jakarta: Lembaga Penelitian UIN. 2006.

Yukl Gary, Kepemimpinan Dalam Organisasi. Edisi Kelima

Jakarta: 2005.

Wahyudi, Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Organisasi

Pembelajar. Bandung: Alfabeta. 2009.

Wahyosumidjo. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada. 2007.

Mulyasa. E. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung:

PT. Remaja Rosda Karya. 2007.

Komariah. Aan. Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif.

Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2005.

Fatah. Nanang. Landasan Manajemen Pendidikan Bandung:

PT. Remaja Rosda Karya. 2006.

Page 77: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

78

Sutarto. Dasar-dasar Kepemimpinan Adminisisrasi.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 1991.

Purwanto. M. Ngalim. Administrasi dan Supervisi Pendidikan.

Bandung: PT. RosdaKarya. 2005.

Danim. Sudarwan. Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta: PT.

Bumi Aksara, 2008.

Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: CV. Eko Jaya. 2005.

Wijaya.Cece. dan Rusyan. A. Tabrani. Kemampuan Dasar

Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Karya. 1991.

Sutopo. Hendiyat dan Soemanto.Wasty. Kepemimpinan dan

Supervisi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara. 1988.

Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:

PT. Raja Gafindo Persada. 2006.

Nawawai. Handari. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk

Bisnis Yang Kompetetif. Yogyakarta: Gajah Mada Mada University

Pres. 2000.

Mangkunegara. Anwar. Prabu. Manajemen Sumber Daya

Manusia. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2000.

Thoha. Miftah. Prilaku Organisasi: Konsep Dasar dan

Aplikasinya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2007.

Page 78: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24656/1/Mar... · membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal

79

http://rastodio.com/manajemen/faktor-faktor dan-ciri-ciri-

yang-mempengaruhi-motivasi kerja.html

Sardiman. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta.

PT. Raja Gafindo Persada. 2006.

Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian suatu pendekatan

praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006.

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta : Rineka

Cipta, 2000) cet. Ke -5 hal.132

Margono , Metodelogi Penelitian pendidikan, (Jakarta : Rineka

Cipta, 2007), Cet ke-6, h. 118

Oemar. Hamalik.Proses Belajar mengajar. Jakarta: Bumi

Aksara. 2010.

Usman. Husaini Manajemen, Teori Praktik dan Riset

Pendidikan Jakarta: Bumi Aksara. 2008.