kementerian keuangan republik indonesia direktorat ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian...

131
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-06/PJ/2012 TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN, PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN SEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK WAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DAN KANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Upload: others

Post on 05-Nov-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN I

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 2: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

TATA CARA PEMBERITAHUAN KEPADA WAJIB PAJAK DAN/ATAUPENGUSAHA KENA PAJAK

1. KPP Lama agar segera mengirim surat pemberitahuan mengenai pemindahan tempat terdaftar Wajib Pajak,yang meliputi tanggal terdaftar, nama, alamat, dan nomor telepon KPP Baru disertai dengan penjelasanumum tentang kebijakan dalam rangka pemindahan Wajib Pajak dan/atau Pengusaha Kena Pajak sesuaicontoh formulir pada Lampiran I-1 Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini. Surat pemberitahuan dimaksuddikirim kepada Wajib Pajak paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sebelum tanggal SMT.

2. KPP Lama agar mengompilasi pengiriman dan penerimaan surat pemberitahuan tersebut, termasuk buktipenerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesiaatau perusahaan jasa kurir lainnya, yang menyampaikan surat pemberitahuan tersebut dalam hal alamatWajib Pajak tidak diketemukan.

3. KPP Lama membuat Daftar Pengiriman Surat Pemberitahuan sesuai contoh formulir pada Lampiran I-2Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini dan menyampaikannya kepada KPP Baru dengan tembusan kepadaKepala Kanwil Lama dan Kepala Kanwil Baru paling lambat pada tanggal SMT.

Page 3: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN I-1

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 4: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP ......................................... (1)KANTOR PELAYANAN PAJAK ......................................... (2)

................................................... (3)...............................................................

.......................................... (4).........................................

Nomor : .............................. (5) .................. 20.....(6)Sifat : Sangat SegeraHal : Pemberitahuan Tempat Terdaftar

Yth. .......................... (7) (........................) (8) .......................... (9)

Sehubungan dengan dilakukannya pemindahan tempat pendaftaran bagi Wajib Pajak tertentu dan/atautempat pelaporan usaha bagi Pengusaha Kena Pajak tertentu, maka dengan ini kami beritahukan bahwa sejaktanggal .................................... (10), Saudara/perusahaan Saudara terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak.................................... (11) dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ..................... (12) yang beralamat di........................... (13), dengan nomor telepon ......................... (14).

Berkenaan dengan hal tersebut di atas, terdapat beberapa hal yang perlu kami informasikan yaitu :

1. Kantor Pelayanan Pajak sebagaimana tersebut di atas selanjutnya akan mengirimkan kepada Saudara SuratKeterangan Terdaftar (SKT), NPWP dan surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dalam halSaudara/perusahaan Saudara telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak. ApabilaSaudara/perusahaan Saudara belum mendapatkan dokumen-dokumen dimaksud, Saudara dapatmenghubungi atau datang langsung ke Kantor Pelayanan Pajak di alamat tersebut di atas.

2. Demi kelancaran dan kemudahan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan, sejak tanggal ............... (15),Saudara/perusahaan Saudara agar menggunakan NPWP baru dalam pemenuhan kewajiban perpajakan.

3. Dalam hal Saudara/perusahaan Saudara menyampaikan SPT dalam bentuk media elektronik (e-SPT),Saudara/perusahaan Saudara harus mengubah NPWP Lama dengan NPWP Baru pada menu profile WajibPajak.

4. Apabila Saudara/perusahaan Saudara membutuhkan informasi lebih lanjut atas pemindahan tempatterdaftar ini, Saudara/perusahaan Saudara dapat menghubungi Kantor Pelayanan Pajak kami denganSaudara .......................... (16) pada nomor telepon ..................... (17) atau langsung datang ke KantorPelayanan Pajak kami atau ke Kantor Pelayanan Pajak .......................... (18).

Demikian kami sampaikan pemberitahuan ini untuk diketahui. Kami mengucapkan terima kasih ataskerjasama Saudara/perusahaan Saudara dalam pemenuhan kewajiban perpajakan yang telahSaudara/perusahaan Saudara laksanakan selama ini di Kantor Pelayanan Pajak kami.

Kepala Kantor,

........................ (19) NIP ...................Tembusan :Kepala KPP .................. (20)

Page 5: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUANKEPADA WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA KENA PAJAK

Angka (1) : Diisi dengan nama Kanwil Lama.Angka (2) : Diisi dengan nama KPP Lama.Angka (3) : Diisi dengan alamat lengkap KPP Lama.Angka (4) : Diisi dengan nomor telepon dan faksimili KPP Lama.Angka (5) : Diisi dengan nomor surat kepada Wajib Pajak.Angka (6) : Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun dibuatnya surat kepada Wajib Pajak.Angka (7) : Diisi dengan nama Wajib Pajak.Angka (8) : Diisi dengan NPWP Lama Wajib Pajak.Angka (9) : Diisi dengan alamat Wajib Pajak.Angka (10) : Diisi dengan tanggal SMT.Angka (11) : Diisi dengan nama KPP Baru.Angka (12) : Diisi dengan NPWP Baru.Angka (13) : Diisi dengan alamat KPP Baru.Angka (14) : Diisi dengan nomor telepon KPP Baru.Angka (15) : Diisi dengan tanggal SMT.Angka (16) : Diisi dengan nama Account Representative atas Wajib Pajak di KPP Lama.Angka (17) : Diisi dengan nomor telepon KPP Lama dari Account Representative atas Wajib Pajak di KPP Lama

yang dapat dihubungi.Angka (18) : Diisi dengan nama KPP Baru.Angka (19) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala Kantor serta cap jabatan.Angka (20) : Diisi dengan nama KPP Baru.

Page 6: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN I-2

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 7: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAKKANTOR WILAYAH DJP ...................... (1)KANTOR PELAYANAN PAJAK ....................... (2)

DAFTAR PENGIRIMAN SURAT PEMBERITAHUAN KEPADA WAJIB PAJAK ATAS PERUBAHAN TEMPAT TERDAFTARUNTUK DISAMPAIKAN KE KPP ............................... (3)

No. Nama Wajib Pajak NPWP AlamatDiterima/Tidak Diterima

Diterima oleh/Surat kembali

Tgl. Terima/Tgl. Kembali

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

..........., ....................20....(4) Kepala Kantor,

............................... (5) NIP .........................

Tembusan :1. Kepala Kanwil DJP ..................... (6);2. Kepala Kanwil DJP ..................... (7);3. Arsip.

Page 8: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR PENGIRIMANSURAT PEMBERITAHUAN KEPADA WAJIB PAJAK

ATAS PERUBAHAN TEMPAT TERDAFTAR

ANGKAAngka 1 : Diisi dengan nama Kanwil atasan Unit KPP yang membuat dan mengeluarkan Daftar Pengiriman

Surat Pemberitahuan kepada Wajib Pajak Atas Perubahan Tempat Terdaftar.Angka 2 : Diisi dengan nama Unit KPP yang membuat dan mengeluarkan Daftar Pengiriman Surat

Pemberitahuan kepada Wajib Pajak Atas Perubahan Tempat Terdaftar.Angka 3 : Diisi dengan nama unit KPP yang menerima Daftar Pengiriman Surat Pemberitahuan kepada

Wajib Pajak Atas Perubahan Tempat Terdaftar.Angka 4 : Diisi dengan tempat, tanggal, bulan dan tahun dibuatnya Daftar Pengiriman Surat Pemberitahuan

kepada Wajib Pajak Atas Perubahan Tempat Terdaftar.Angka 5 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala Kantor serta cap jabatan.Angka 6 : Diisi dengan pejabat Kepala Kanwil atasan Unit KPP yang membuat dan mengeluarkan Daftar

Pengiriman Surat Pemberitahuan kepada Wajib Pajak.Angka 7 : Diisi dengan pejabat Kepala Kanwil atasan Unit KPP yang menerima Daftar Pengiriman Surat

Pemberitahuan kepada Wajib Pajak.

KOLOMKolom 1 : Cukup jelas.Kolom 2 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dikirimi surat pemberitahuan.Kolom 3 : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak.Kolom 4 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak.Kolom 5 : Diisi dengan penerima surat apabila surat diterima oleh Wajib Pajak dan surat kembali apabila

surat tidak diterima.Kolom 6 : Diisi dengan tanggal surat pemberitahuan diterima atau tanggal kembali berdasarkan keterangan

dari pengantar.

Page 9: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN II

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 10: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

TATA CARA PENANGANAN BERKAS WAJIB PAJAKDAN DATA WAJIB PAJAK

A. Kantor Pelayanan Pajak

1. KPP Lama bertanggung jawab atas kelengkapan dan keutuhan seluruh Berkas Wajib Pajak dan DataWajib Pajak yang akan diadministrasikan di KPP Baru.

2. KPP Lama melakukan inventarisasi dan pembenahan Berkas Wajib Pajak dan Data Wajib Pajak yangakan diadministrasikan di KPP Baru.

3. KPP Lama mengumpulkan, meneliti dan memberi tanda khusus dengan warna yang berbeda padaberkas Wajib Pajak yang tidak sedang digunakan dalam memproses pelaksanaan hak danpemenuhan kewajiban Wajib Pajak, meliputi :

a. Berkas Induk, Anak Berkas, dan Berkas Lainnya di Seksi Pelayanan (hijau); b. Berkas Pemeriksaan yang meliputi Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP) dan Laporan Hasil

Pemeriksaan (LHP) serta berkas surat/dokumen lainnya di Seksi Pemeriksaan (merah); c. Berkas Penagihan secara lengkap dan berkas surat/dokumen lainnya di Seksi Penagihan

(biru); d. Berkas Data Wajib Pajak di Seksi PDI (kuning); e. Berkas pengawasan pembayaran masa, berkas penelitian formal permohonan keberatan,

berkas penyelesaian permohonan Wajib Pajak selain permohonan keberatan dan berkassurat/dokumen lainnya di Seksi Pengawasan dan Konsultasi (putih);

4. Setelah seluruh berkas lengkap, KPP Lama : a. mengisi dan melengkapi Daftar Isi Berkas Wajib Pajak pada setiap berkas sesuai checlist

dengan menggunakan formulir pada Lampiran II-1 Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini; b. membuat Berita Acara Serah Terima Berkas Wajib Pajak yang akan diserahkan kepada KPP

Baru dengan menggunakan formulir pada Lampiran II-3 Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini; c. menyerahkan Berkas Wajib Pajak berikut Berita Acara Serah Terima Berkas ke KPP Baru paling

lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal SMT. 5. KPP Lama harus mengembalikan seluruh dokumen yang dipinjam dari Wajib Pajak, kecuali dokumen

tersebut masih digunakan KPP Lama untuk memproses pelaksanaan hak dan pemenuhan kewajibanWajib Pajak.

6. KPP Lama mengirimkan Berkas Wajib Pajak ke KPP Baru paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelumtanggal SMT. Dalam rangka pengamanan dan percepatan pengembalian Berkas Wajib Pajak, KPPBaru dapat melakukan pengambilan berkas ke KPP Lama.

7. KPP Baru agar segera mengadministrasikan Berkas Wajib Pajak yang telah diterima paling lambat 1(satu) bulan sejak diterimanya Berkas Wajib Pajak, agar tidak terjadi permasalahan dalampelayanan kepada Wajib Pajak dan permasalahan dalam penyelesaian proses administrasi lainnya.

B. Kantor Wilayah

1. Kantor Lama bertanggung jawab atas kelengkapan dan keutuhan seluruh berkas Wajib Pajak danData Wajib Pajak di Kanwil Lama.

2. Kanwil Lama melakukan inventarisasi dan pembenahan Berkas Wajib Pajak dan Data Wajib Pajak diKanwil Lama.

3. Setelah seluruh berkas lengkap, Kanwil Lama : a. mengisi dan melengkapi Daftar Isi Berkas Wajib Pajak pada setiap berkas sesuai check list

dengan menggunakan formulir pada Lampiran II-2 Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini; b. membuat Daftar Acara Serah Terima Berkas Wajib Pajak yang akan diserahkan kepada Kanwil

Baru dengan menggunakan formulir pada Lampiran II-3 Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini; c. menyerahkan Berkas Wajib Pajak berikut Berita Acara Serah Terima Berkas ke Kanwil Baru

paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal SMT. 4. Kanwil Lama harus mengembalikan seluruh berkas yang dipinjam dari Wajib Pajak, kecuali Berkas

Wajib Pajak yang masih digunakan Kanwil Lama untuk memproses pelaksanaan hak dan pemenuhankewajiban Wajib Pajak.

5. Kanwil Lama mengirimkan Berkas Wajib Pajak ke Kanwil Baru paling lambat 1 (satu) hari kerjasebelum tanggal SMT. Dalam rangka pengamanan dan percepatan pengambilan Berkas Wajib Pajak,Kanwil Baru dapat melakukan pengembalian berkas ke Kanwil Lama.

Page 11: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN II-1

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 12: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN II-2

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 13: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN II-3

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 14: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP ......................................... (1)KANTOR PELAYANAN PAJAK ......................................... (2)*)

................................................... (3)...............................................................

.......................................... (4).........................................

BERITA ACARANOMOR BA-........................................ (5)

Pada hari ini .................. (6) tanggal ......................(7), bulan ..................... (8), tahun ............... (9) jam..................... (10) bertempat di ......................................... (11), kami masing-masing :

1. ................ (12), ....................... (13), selanjutnya disebut Pihak Pertama dan2. ................ (12), ....................... (13), selanjutnya disebut Pihak Kedua.

telah melaksanakana. Serah terima Berkas Wajib Pajak sesuai daftar terlampir, dimana Pihak Pertama menyerahkan Berkas Wajib

Pajak kepada Pihak Kedua atau sama dengan Pihak Kedua menerima penyerahan Berkas Wajib Pajak dariPihak Pertama;

b. Pengecekan kelengkapan Berkas Wajib Pajak sesuai daftar terlampir, sehingga berkas yang telahdiserahkan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua untuk selanjutnya menjadi tanggung jawab PihakKedua.

Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Direktur Jenderal PajakNomor PER-........................... (16) tentang ................................................................. (17)

Setelah dibacakan, dijelaskan dan dimengerti oleh yang bersangkutan, kemudian dikukuhkan denganmembubuhkan tanda tangan berikut ini.

Dibuat di ........................... (18)

Pihak Kedua, Pihak Pertama,

........................... (21) ........................... (19)NIP ..................... (22) NIP ...................... (20)

Mengetahui/Mengesahkan........................ (23),

......................... (24)NIP .................... (25)

.......................... (26)

Page 15: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

PETUNJUK PENGISIANBERITA ACARA SERAH TERIMA

BERKAS WAJIB PAJAK

Angka 1 : Diisi dengan nama Kanwil atasan Unit KPP yang membuat Berita Acara.Angka 2 : Diisi dengan nama Unit KPP yang membuat Berita Acara. *) dalam hal penyusunan Berita Acara dilakukan antar Kanwil, maka nama Unit KPP tidak

dicantumkan dalam kepala surat.Angka 3 : Diisi dengan alamat lengkap unit Kanwil atau Unit KPP yang membuat Berita Acara (disesuaikan

dengan komposisi kepala surat).Angka 4 : Diisi dengan nomor telepon dan fax Unit Kanwil atau Unit KPP yang membuat Berita Acara

(disesuaikan dengan komposisi kepala surat).Angka 5 : Diisi dengan nomor Berita Acara (disesuaikan dengan kode penomoran unit pembuat Berita

Acara).Angka 6 : Cukup jelas.Angka 7 : Cukup jelas.Angka 8 : Cukup jelas.Angka 9 : Cukup jelas.Angka 10 : Cukup jelas.Angka 11 : Diisi dengan Kota dimana Berita Acara dibuat.Angka 12 : Diisi dengan nama pejabat: a. Kepala Bagian Umum pada Kanwil Lama, dalam hal Berita Acara dibuat di tingkat Unit

Kanwil; b. Kepala Seksi Pelayanan pada KPP Lama, dalam hal Berita Acara dibuat di tingkat Unit KPP.Angka 13 : Diisi dengan NIP dan Jabatan pejabat yang menjadi Pihak Pertama.Angka 14 : Diisi dengan nama pejabat: a. Kepala Bagian Umum pada Kanwil Baru, dalam hal Berita Acara dibuat di tingkat Unit

Kanwil; b. Kepala Seksi Pelayanan pada KPP Baru, dalam hal Berita Acara dibuat di tingkat Unit KPP.Angka 15 : Diisi dengan NIP dan Jabatan pejabat yang menjadi Pihak Kedua.Angka 16 : Diisi dengan nomor Peraturan Direktur Jenderal mengenai Penatausahaan Wajib Pajak dalam

rangka pemindahan dari dan/atau ke KPP di lingkungan Kanwil DJP WP Besar, KPP di lingkunganKanwil DJP Jakarta Khusus, dan KPP Madya.

Angka 17 : Diisi dengan judul Peraturan Direktur Jenderal mengenai Penatausahaan Wajib Pajak dalamrangka pemindahan dari dan/atau ke KPP di lingkungan Kanwil DJP WP Besar, KPP di lingkunganKanwil DJP Jakarta Khusus, dan KPP Madya.

Angka 18 : Diisi dengan Kota dimana Berita Acara dibuat.Angka 19 : Diisi dengan nama pejabat: a. Kepala Bagian Umum pada Kanwil Lama, dalam hal Berita Acara dibuat di tingkat Unit

Kanwil; b. Kepala Seksi Pelayanan pada KPP Lama, dalam hal Berita Acara dibuat di tingkat Unit KPP.Angka 20 : Diisi dengan NIP pejabat yang menjadi Pihak Pertama.Angka 21 : Diisi dengan nama pejabat: a. Kepala Bagian Umum pada Kanwil Baru, dalam hal Berita Acara dibuat di tingkat Unit

Kanwil; b. Kepala Seksi Pelayanan pada KPP Baru, dalam hal Berita Acara dibuat di tingkat Unit KPP.Angka 22 : Diisi dengan NIP pejabat yang menjadi Pihak Kedua.Angka 23 : Diisi dengan Jabatan atasan langsung pejabat yang menyerahkan Berkas Wajib Pajak: a. Kepala Kanwil Lama, dalam hal Berita Acara dibuat di tingkat Unit Kanwil; b. Kepala KPP Lama, dalam hal Berita Acara dibuat di tingkat Unit KPP.Angka 24 : Diisi dengan nama pejabat atasan langsung pejabat yang menyerahkan Berkas Wajib Pajak.Angka 25 : Diisi dengan NIP pejabat atasan langsung pejabat yang menyerahkan Berkas Wajib Pajak.Angka 26 : Kode penunjuk Berita Acara.

Page 16: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN III

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 17: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK OLEH WAJIB PAJAK

1. Pembayaran dan penyetoran pajak yang dilakukan oleh Wajib Pajak sejak tanggal SMT adalah denganmenggunakan NPWP Baru, kecuali pembayaran dan penyetoran pajak dalam rangka impor yang dokumenimpornya belum dapat menggunakan NPWP Baru.

2. Penggunaan NPWP Lama dalam dokumen impor sebagaimana dimaksud pada angka 1 paling lama 2 (dua)bulan sejak tanggal SMT.

3. Apabila pembayaran dan penyetoran pajak dilakukan oleh Wajib Pajak dengan menggunakan NPWP lama,pembayaran dan penyetoran tersebut dianggap sah.

Page 18: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN IV

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 19: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

TATA CARA PELAPORAN, PENERIMAAN, DANPEREKAMAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT), SSP,

DAN DATA ALAT KETERANGAN

A. Pelaporan, Penerimaan Surat Pemberitahuan (SPT), SSP, dan Data Alat Keterangan.

1. Sejak tanggal SMT Wajib Pajak harus melaporkan SPT dengan menggunakan NPWP baru. Dalam halWajib Pajak menyampaikan SPT dalam bentuk media elektronik, Wajib Pajak harus terlebih dahulumelakukan update profile Wajib Pajak dalam aplikasi e-SPT.

2. SPT yang disampaikan oleh Wajib Pajak sejak tanggal SMT, diterima dan diproses oleh KPP Barudengan menerbitkan Bukti Penerimaan Surat dan Lembar Pengawasan Arus Dokumen.

3. Apabila SPT disampaikan oleh Wajib Pajak ke KPP Lama dengan menggunakan NPWP Lama atauNPWP Baru sejak tanggal SMT, baik dalam bentuk media kertas atau media elektronik (e-SPT), KPPLama agar tetap menerima SPT tersebut sampai dengan 2 (dua) bulan sejak tanggal SMT.

Penerimaan SPT tersebut dilakukan melalui menu penerimaan surat lain-lain dengan merekam dataNPWP dengan kode KPP Baru, nama Wajib Pajak, jenis SPT, tanggal penerimaan SPT, jumlahpembayaran, dan Nomor Transaksi Pembayaran Pajak (NTPN), serta menerbitkan Bukti PenerimaanSurat.

4. Apabila SPT sebagaimana dimaksud pada angka 3 disampaikan melalui media elektronik (e-SPT),KPP Lama harus meng-copy seluruh data yang disampaikan oleh Wajib Pajak ke dalam mediaelektronik lain, dan digabungkan dengan Induk SPT untuk dikirim ke KPP Baru.

5. Apabila SPT sebagaimana dimaksud pada angka 3 yang disampaikan dalam media kertas masihmenggunakan NPWP Lama, KPP Lama meminta kepada Wajib Pajak untuk menambahkan kode KPPBaru di atas atau di bawah kode KPP Lama dengan mencoret kode KPP lama pada NPWP yangtercantum dalam seluruh lembar SPT sedemikian rupa sehingga Kode KPP Lama masih tetap dapatterbaca.

6. KPP Lama membuat Surat Pengantar Pengiriman SPT dengan menggunakan formulir sesuai LampiranIV-1 Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini dalam rangkap 2 (dua) dengan dilampiri hasil cetakan(print out) register harian penerimaan surat lain-lain dan memberi tanda khusus atas penerimaanSPT.

7. Surat Pengantar Pengiriman SPT sebagaimana dimaksud pada angka 6 wajib dikirim oleh KPP Lamake KPP Baru, beserta SPT yang diterima sesuai hasil cetakan register harian penerimaan suratlain-lain, paling lambat 3 (tiga) hari kerja berikutnya sejak diterimanya SPT.

8. KPP Baru menerima Surat Pengantar Pengiriman SPT beserta SPT sebagaimana dimaksud padaangka 7 dan mengecek jumlah SPT sesuai hasil cetakan register harian dari KPP Lama.

9. Atas SPT yang diterima sebagaimana dimaksud pada angka 8, KPP Baru merekam tanggalpenerimaan SPT sesuai tanggal penerimaan di KPP Lama dan memproses sesuai ketentuanpengadministrasian SPT yang berlaku.

10. Apabila SPT disampaikan oleh Wajib Pajak ke KPP Baru sejak tanggal SMT dengan menggunakanNPWP Lama, KPP Baru agar meminta kepada Wajib Pajak untuk menambahkan kode KPP Baru diatas atau di bawah kode KPP Lama dengan mencoret kode KPP lama pada NPWP yang tercantumdalam seluruh lembar SPT sedemikian rupa sehingga Kode KPP Lama masih tetap dapat terbaca dankemudian menerima serta memproses SPT sesuai ketentuan peneriman SPT yang berlaku.

11. Apabila SSP yang bukan merupakan lampiran SPT disampaikan Wajib Pajak ke KPP Lama sejaktanggal SMT dengan menggunakan NPWP Lama atau NPWP Baru, KPP Lama agar tetap menerimaSSP tersebut sampai dengan 2 (dua) bulan sejak tanggal SMT. Penerimaan SSP tersebut dilakukanmelalui menu penerimaan surat lain-lain dengan merekam data NPWP dengan kode KPP Baru, NamaWajib Pajak, Jenis pembayaran (Kode MAP), Nomor SKP dan/atau STP, Tanggal pembayaran SSP,Jumlah Pembayaran, serta menerbitkan Bukti Penerimaan Surat.

12. KPP Lama membuat Surat Pengantar Pengiriman SSP dengan menggunakan formulir sesuaiLampiran IV-2 Peraturan Direktur Jenderal ini dalam rangkap 2 (dua) dengan dilampiri hasil cetakan(print out) register harian penerimaan surat lain-lain dan memberi tanda khusus atas penerimaanSSP.

13. Surat Pengantar Pengiriman SSP sebagaimana dimaksud pada angka 12 wajib dikirim oleh KPP Lamake KPP Baru, beserta SSP yang diterima sesuai hasil cetakan register harian penerimaan suratlain-lain paling lambat 3 (tiga) hari kerja berikutnya sejak diterimanya SSP.

B. Perekaman Surat Pemberitahuan (SPT), SSP, dan Data Alat Keterangan.

1. Perekaman SPT dan data dalam bentuk Alat Keterangan yang diterima di KPP Lama sampai dengan 5(lima) hari kerja sebelum tanggal SMT menjadi tanggung jawab KPP Lama.

2. Perekaman SPT dan data dalam bentuk Alat Keterangan yang diterima di KPP Lama sejak 4 (empat)hari kerja sebelum tanggal SMT dan sejak tanggal SMT menjadi tanggung jawab KPP Baru.

3. Dalam hal SPT dalam bentuk media elektronik disampaikan ke KPP Lama sejak tanggal SMT denganmenggunakan NPWP Lama, maka KPP Baru harus memberitahukan ke Wajib Pajak agarmeng-update profile Wajib Pajak dalam aplikasi e-SPT dan menyampaikan kembali data e-SPTdalam bentuk *.csv ke KPP Baru. Tanggal penerimaan SPT yang diakui adalah sesuai tanggalpenerimaan SPT di KPP Lama.

4. KPP Lama mengirimkan daftar Wajib Pajak e-filing ke KPP Baru untuk diterbitkan pemberian nomore-FIN paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal SMT.

5. KPP Baru memberitahukan nomor e-FIN baru kepada Wajib Pajak bersamaan dengan pengirimanSKT.

Page 20: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN IV-1

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 21: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP ......................................... (1)KANTOR PELAYANAN PAJAK ......................................... (2)

................................................... (3)...............................................................

.......................................... (4).........................................

Yth. Kepala KPP ................. (5) .................. 20.....(6)................................................................................

SURAT PENGANTAR PENGIRIMAN SPTSP- ............./........./.......... (7)

No.SPT

NamaWajib Pajak

NPWP Jenis SPTTanggal

PenerimaanJumlah

PembayaranJumlahLembar

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Diterima tanggal ....................(8)Yang menerima............................. (9) Kepala Kantor,

............................. (10) ............................. (11)NIP ....................... NIP ........................

Nomor Telepon : .................................. (12)Nomor Faksimili : .................................. (13)

Page 22: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

PETUNJUK PENGISIANSURAT PENGANTAR PENGIRIMAN SPT

ANGKAAngka 1 : Diisi dengan nama Kanwil atasan Unit KPP yang membuat dan mengeluarkan Surat Pengantar

Pengiriman SPT.Angka 2 : Diisi dengan nama Unit KPP yang membuat dan mengeluarkan Surat Pengantar Pengiriman SPT.Angka 3 : Diisi dengan alamat lengkap Unit KPP yang membuat dan mengeluarkan Surat Pengantar

Pengiriman SPT.Angka 4 : Diisi dengan nomor telepon dan faksimili Unit KPP yang membuat dan mengeluarkan Surat

Pengantar Pengiriman SPT.Angka 5 : Diisi dengan nama Unit KPP yang menerima Surat Pengantar Pengiriman SPT.Angka 6 : Diisi dengan tempat, tanggal, bulan dan tahun dibuatnya Surat Pengantar Pengiriman SPT.Angka 7 : Diisi dengan nomor surat pengantar.Angka 8 : Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun diterimanya Surat Pengantar Pengiriman SPT.Angka 9 : Diisi nama jabatan yang menerima Surat Pengantar Pengiriman SPT.Angka 10 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan nama pejabat dan cap jabatan yang menerima Surat

Pengantar Pengiriman SPT.Angka 11 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala Kantor serta cap jabatan.Angka 12 : Diisi dengan nomor telepon Unit KPP yang menerima surat pengantar.Angka 13 : Diisi dengan nomor faksimili Unit KPP yang menerima surat pengantar.

KOLOMKolom 1 : Cukup jelas.Kolom 2 : Diisi dengan nama Wajib Pajak.Kolom 3 : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak.Kolom 4 : Diisi dengan jenis SPT yang dikirim/disampaikan, seperti SPT Kurang Bayar, SPT Lebih Bayar dan

SPT Nihil.Kolom 5 : Diisi dengan tanggal penerimaan SPT di KPP Lama.Kolom 6 : Diisi dengan jumlah pembayaran pajak.Kolom 7 : Diisi dengan jumlah lembar SPT beserta lampirannya yang dikirim/disampaikan.

Page 23: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN IV-2

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 24: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP ......................................... (1)KANTOR PELAYANAN PAJAK ......................................... (2)

................................................... (3)...............................................................

.......................................... (4).........................................

Yth. Kepala KPP ................. (5) .................. 20.....(6)................................................................................

SURAT PENGANTAR PENGIRIMAN SSPSP- ............./........./.......... (7)

No.SPT

NamaWajib Pajak

NPWPJenis

PembayaranNomor

skp/STPTanggal

PembayaranJumlah

PembayaranJumlahLembar

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Diterima tanggal ....................(8)Yang menerima............................. (9) Kepala Kantor,

............................. (10) ............................. (11)NIP ....................... NIP ........................

Nomor Telepon : .................................. (12)Nomor Faksimili : .................................. (13)

Page 25: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

PETUNJUK PENGISIANSURAT PENGANTAR PENGIRIMAN SSP

ANGKAAngka 1 : Diisi dengan nama Kanwil atasan Unit KPP yang membuat dan mengeluarkan Surat Pengantar

Pengiriman SSP.Angka 2 : Diisi dengan nama Unit KPP yang membuat dan mengeluarkan Surat Pengantar Pengiriman SSP.Angka 3 : Diisi dengan alamat lengkap Unit KPP yang membuat dan mengeluarkan Surat Pengantar

Pengiriman SSP.Angka 4 : Diisi dengan nomor telepon dan faksimili Unit KPP yang membuat dan mengeluarkan Surat

Pengantar Pengiriman SSP.Angka 5 : Diisi dengan nama Unit KPP yang menerima Surat Pengantar Pengiriman SSP.Angka 6 : Diisi dengan tempat, tanggal, bulan dan tahun dibuatnya Surat Pengantar Pengiriman SSP.Angka 7 : Diisi dengan nomor surat pengantar.Angka 8 : Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun diterimanya Surat Pengantar Pengiriman SSP.Angka 9 : Diisi nama jabatan yang menerima Surat Pengantar Pengiriman SSP.Angka 10 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan nama pejabat dan cap jabatan yang menerima Surat

Pengantar Pengiriman SSP.Angka 11 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala Kantor serta cap jabatan.Angka 12 : Diisi dengan nomor telepon Unit KPP yang menerima surat pengantar.Angka 13 : Diisi dengan nomor faksimili Unit KPP yang menerima surat pengantar.

KOLOMKolom 1 : Cukup jelas.Kolom 2 : Diisi dengan nama Wajib Pajak.Kolom 3 : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak.Kolom 4 : Diisi dengan jenis pembayaran.Kolom 5 : Diisi dengan nomor skp dan/atau STP.Kolom 6 : Diisi dengan tanggal pembayaran.Kolom 7 : Diisi dengan jumlah pembayaran.Kolom 8 : Diisi dengan jumlah lembar SSP yang dikirim/disampaikan.

Page 26: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN V

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 27: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

TATA CARA PENERBITAN SURAT KETERANGAN TERDAFTAR (SKT),NPWP DAN SURAT PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP)SERTA SURAT KEPUTUSAN PEMUSATAN TEMPAT PPN TERUTANG

1. KPP Baru menerbitkan SKT, NPWP dan Surat Pengukuhan PKP, termasuk cabang-cabangnya yang wajibmelaporkan kewajiban perpajakannya di KPP Baru, paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak tanggal SMTdengan tanggal SMT sebagai tanggal mulai terdaftar dan tanggal dikukuhkan, serta menyampaikannyadengan surat pengantar sesuai formulir pada Lampiran V-1 kepada Wajib Pajak paling lambat 15 (limabelas) hari kerja sejak tanggal SMT dengan tembusan Kepala KPP lama.

2. Kepala KPP Baru di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar dan KantorWilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus menerbitkan Surat Keputusan Pemusatan Tempat PPNTerutang bagi Pengusaha Kena Pajak paling lambat 1 (satu) bulan sejak tanggal SMT untuk Wajib Pajakyang sebelumnya terdaftar pada KPP lain yang telah melaksanakan pemusatan tempat Pajak PertambahanNilai terutang, meliputi:

a. seluruh tempat kegiatan usaha Wajib Pajak untuk Wajib Pajak yang sebelumnya terdaftar pada KPPdi lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar, Kantor Wilayah DirektoratJenderal Pajak Jakarta Khusus dan KPP Madya, atau

b. sesuai dengan surat keputusan pemusatan sebelumnya, untuk Wajib Pajak yang sebelumnyaterdaftar di KPP Pratama,

yang berlaku sejak tanggal SMT dengan menggunakan formulir V-2.3. Dalam hal KPP Baru adalah KPP Madya, Kepala KPP Baru menerbitkan surat keputusan pemusatan tempat

Pajak Pertambahan Nilai terutang paling lambat 1 (satu) bulan sejak tanggal SMT untuk: a. Wajib Pajak yang sebelumnya terdaftar pada KPP di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal

Pajak Wajib Pajak Besar dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus serta KantorPelayanan Pajak Madya, meliputi seluruh tempat kegiatan usaha Wajib Pajak; atau

b. Wajib Pajak yang sebelumnya terdaftar pada KPP Pratama dan telah diterbitkan surat keputusanpemusatan tempat Pajak Pertambahan Nilai terutang yang masih berlaku pada tanggal SMT, meliputitempat-tempat kegiatan usaha Wajib Pajak sesuai dengan surat keputusan pemusatan tempat PajakPertambahan Nilai terutang sebelumnya,

yang berlaku sejak tanggal SMT sampai dengan 31 Desember tahun SMT dengan menggunakan formulirV-3.

4. Dalam hal KPP Baru adalah KPP Pratama, Kepala KPP Baru menerbitkan surat keputusan pemusatan tempatPajak Pertambahan Nilai terutang bagi Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Pratama berdasarkan KeputusanDirektur Jenderal Pajak paling lambat 1 (satu) bulan sejak tanggal SMT yang berlaku sejak tanggal SMTsampai dengan 31 Desember tahun SMT dengan menggunakan formulir V-3.

5. Paling lambat 2 (dua) bulan sebelum berakhirnya tahun SMT, Kepala KPP di lingkungan Kantor WilayahDirektorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus, danKPP Madya menerbitkan surat keputusan pemusatan Pajak Pertambahan Nilai terutang untuktempat-tempat kegiatan usaha sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:

a. bagi Wajib Pajak yang terdaftar pada KPP di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal PajakWajib Pajak Besar dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus, pemusatan PajakPertambahan Nilai untuk seluruh tempat kegiatan usaha Wajib Pajak; atau

b. bagi Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Madya berstatus pusat, pemusatan Pajak Pertambahan Nilaiuntuk tempat-tempat kegiatan usaha yang berada di wilayah sebagaimana ditetapkan padaLampiran II Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-08/PJ/2012;

yang berlaku sejak tanggal 1 Januari tahun berikutnya setelah tahun SMT dengan menggunakan formulirV-2, kecuali untuk Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf a.

6. Kepala KPP Baru tidak menerbitkan surat keputusan pemusatan tempat Pajak Pertambahan Nilai terutangdalam hal Wajib Pajak yang terdaftar pada KPP Baru berasal dari KPP yang sama dan telah diterbitkan SKPemusatan PPN Terutang oleh Kepala KPP.

7. Dalam rangka mengadministrasikan kewajiban perpajakan Wajib Pajak di KPP Lama sesuai denganPeraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-08/PJ/2012, KPP Lama menerbitkan SKT dan NPWP dengankode cabang kepada Wajib Pajak paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak tanggal SMT danmenyampaikannya paling lambat 15 (lima belas) hari kerja sejak tanggal SMT.

8. Dalam hal kewajiban Pajak Pertambahan Nilai Wajib Pajak wajib dilaporkan di KPP Lama, KPP Lamamenerbitkan Surat Pengukuhan PKP bersamaan dengan SKT dan NPWP.

9. Dalam hal pemusatan tempat Pertambahan Nilai terutang Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada angka8 dilaksanakan di KPP lama, Kepala KPP lama atas nama Direktur Jenderal Pajak menerbitkan SuratKeputusan Pemusatan Tempat PPN Terutang paling lambat 1 (satu) bulan sejak tanggal SMT denganmenggunakan formulir V-3 yang berlaku sejak tanggal SMT sampai dengan berakhirnya masa penetapanpemusatan dalam surat keputusan pemusatan sebelumnya.

Page 28: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN V-1

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 29: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP ......................................... (1)KANTOR PELAYANAN PAJAK ......................................... (2)

................................................... (3)...............................................................

.......................................... (4).........................................

Nomor : .............................. (5) ..........................(6)Sifat : SegeraLampiran : ............................... (7)Hal : Pemberitahuan Tempat Terdaftar

Yth. .......................... (8)..................................................................

Sehubungan dengan dilakukannya pemindahan tempat pendaftaran dan/atau tempat pelaporan usaha bagi WajibPajak Tertentu, maka dengan ini diberitahukan bahwa sejak tanggal ........................... (9) Saudara/PerusahaanSaudara terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak .......................... (10) dengan NPWP : .............................. (11).

Terlampir disampaikan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dan Kartu NPWP yang baru untuk perusahaanSaudara, termasuk SKT dan kartu NPWP untuk cabang yang wajib melaporkan kewajiban perpajakannya di KPPBaru. (daftar terlampir).

Berkenaan dengan hal tersebut di atas, maka terdapat beberapa hal yang perlu kami informasikan, yaitu :

1. demi kelancaran dan kemudahaan, kepada Saudara/Perusahaan Saudara dihimbau untuk menggunakanNPWP Baru dalam seluruh pemenuhan kewajiban perpajakan sejak tanggal .......................... (12).

2. pelaporan SPT yang disampaikan ke KPP Lama dengan NPWP Lama sampai dengan tanggal .............. (13),dianggap telah diterima oleh Direktorat Jenderal Pajak pada tanggal sesuai dengan tanggal pada BuktiPenerimaan Surat yang diterbitkan oleh KPP Lama.

3. pembayaran dan penyetoran pajak oleh Wajib Pajak yang dilakukan dengan menggunakan NPWP Lamadinyatakan sah dan dapat diterima sepanjang pembayaran tersebut dilakukan di Bank/Kantor Pos yangsudah terhubung secara online dengan Direktorat Jenderal Pajak dan atas pembayaran dan penyetorantersebut Wajib Pajak memperoleh Nomor Transaksi Pembayaran Pajak (NTTP) dari Bank/Kantor Pos dimanaWajib Pajak membayar dan menyetor Pajak paling lama tanggal ......................... (14). Setelah tanggaltersebut Wajib Pajak sudah tidak dapat lagi melakukan pembayaran dan penyetoran dengan menggunakanNPWP Lama.

4. Pembayaran dan penyetoran sebagaimana dimaksud pada angka 3 (tiga), diutamakan untuk pembayarandan penyetoran pajak dalam rangka impor yang dokumen impornya belum menggunakan NPWP Baru.

5. dalam hal Saudara/perusahaan Saudara menyampaikan SPT dalam bentuk media elektronik (e-SPT),Saudara/Perusahaan Saudara harus mengubah NPWP Lama dengan NPWP Baru pada menu profile WajibPajak.

6. penggunaan formulir Faktur Pajak Lama yang telah dicetak dan belum digunakan serta penerbitan FakturPajak oleh Wajib Pajak, diatur sebagai berikut:

a. Pengusaha Kena Pajak wajib menggunakan NPWP Baru sesuai dengan ketentuan yang berlaku danmelanjutkan nomor urut Faktur Pajak Lama.

b. Pengusaha Kena Pajak masih dapat menggunakan formulir Faktur Pajak Lama paling lama sampaidengan tanggal ........................(15).

c. penggunaan formulir Faktur Pajak Lama tersebut dilakukan dengan cara menambahkan kode KPPBaru, di atas atau di bawah Kode KPP Lama pada kolom NPWP Lama dengan cara ditulis sedemikianrupa tanpa coretan atau koreksi apapun yang dapat mengakibatkan Faktur Pajak menjadi cacat.

d. kode KPP Lama pada NPWP Lama adalah 3 angka setelah digit ke 9 pada NPWP Lama dan Kode KPPBaru pada NPWP Baru adalah 3 angka setelah digit ke 9 pada NPWP Baru.

Contoh : NPWP Lama : 01.234.567.8-001.000

Kode KPP Lama

NPWP Baru : 01.234.567.8-052.000

Kode KPP Baru e. Faktur Pajak yang diterbitkan oleh Pengusaha Kena Pajak atau diterima oleh Pengusaha Kena Pajak

dari penjual yang masih menggunakan NPWP Lama sampai dengan masa pajak ......................(16),tetap dianggap sah sepanjang memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, danbagi pembeli yang menggunakan Faktur Pajak tersebut tetap dapat mengkreditkan PPN yangtercantum pada Faktur Pajak tersebut sepanjang memenuhi ketentuan sebagai Pajak Masukan yangdapat dikreditkan.

7. Penggunaan formulir Bukti Pemotongan/Pemungutan yang telah dicetak dengan menggunakan NPWP Lamadan belum digunakan serta penerimaan Bukti Pemotongan/Pemungutan oleh Wajib Pajak, diatur sebagaiberikut:

a. Wajib Pajak masih dapat menggunakan formulir Bukti Pemotongan/Pemungutan paling lama sampaidengan tanggal ........................(17).

Page 30: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

b. Penggunaan formulir Bukti Pemotongan/Pemungutan tersebut dilakukan dengan cara menambahkankode KPP Baru, di atas atau di bawah kode KPP Lama pada kolom NPWP Lama pemotong pajak,dengan cara ditulis tanpa coretan atau koreksi apapun.

c. Bukti Pemotongan/Pemungutan atas objek pemotongan dan pemungutan PPh yang masihmenggunakan NPWP Lama, baik yang diterbitkan sebagai Wajib Pajak pemotong/pemungut pajakmaupun yang diterima sebagai Wajib Pajak yang dipotong/dipungut pajak, tetap dianggap sahsepanjang memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan sampai dengan tanggal.............................(18).

Demikian disampaikan untuk diketahui.

Kepala Kantor,

............................. (19) NIP ........................

Tembusan:1. Kepala KPP..............(20)2. Kepala KPP..............(21)3. Kepala KPP..............(21)4. Dst.

Page 31: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

Lampiran Surat Nomor S-.............. Tanggal ...........................

Nama Wajib Pajak : ................................

No. Cabang (22) NPWP Baru (23) NPWP Lama (24)

Page 32: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

PETUNJUK PENGISIANSURAT PEMBERITAHUAN KEPADA WAJIB PAJAKMENGENAI PEMINDAHAN TEMPAT TERDAFTAR

Angka 1 : Diisi dengan nama Kanwil atasan Unit KPP yang membuat dan mengeluarkan suratpemberitahuan kepada Wajib Pajak.

Angka 2 : Diisi dengan nama Unit KPP yang membuat dan mengeluarkan surat pemberitahuan kepadaWajib Pajak.

Angka 3 : Diisi dengan alamat lengkap Unit KPP yang membuat dan mengeluarkan surat pemberitahuankepada Wajib Pajak.

Angka 4 : Diisi dengan nomor telepon dan fax Unit KPP yang membuat dan mengeluarkan suratpemberitahuan kepada Wajib Pajak.

Angka 5 : Diisi dengan nomor surat pemberitahuan kepada Wajib Pajak.Angka 6 : Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun dibuatnya surat pemberitahuan kepada Wajib Pajak.Angka 7 : Diisi dengan jumlah lampiran surat pemberitahuan kepada Wajib Pajak.Angka 8 : Diisi dengan nama dan alamat Wajib Pajak.Angka 9 : Diisi dengan tanggal SMT.Angka 10 : Diisi dengan nama Unit KPP yang membuat dan mengeluarkan surat pemberitahuan kepada

Wajib Pajak.Angka 11 : Diisi dengan NPWP Baru Wajib Pajak.Angka 12 : Diisi dengan tanggal SMT.Angka 13 : Diisi dengan tanggal kalender yang terhitung 2 (dua) bulan sejak tanggal SMT.Angka 14 : Diisi dengan tanggal kalender yang terhitung 2 (dua) bulan sejak tanggal SMT.Angka 15 : Diisi dengan tanggal kalender yang terhitung 3 (tiga) bulan sejak tanggal SMT.Angka 16 : Diisi dengan masa pajak yang terhitung 3 (tiga) bulan sejak tanggal SMT. contoh: Juni 2012.Angka 17 : Diisi dengan tanggal kalender yang terhitung 3 (tiga) bulan sejak tanggal SMT.Angka 18 : Diisi dengan tanggal kalender yang terhitung 3 (tiga) bulan sejak tanggal SMT.Angka 19 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala Kantor serta cap jabatan.Angka 20 : Diisi dengan Kepala KPP tempat Wajib Pajak terdaftar sebelumnya untuk Wajib Pajak yang

tercantum di dalam surat keputusan.Angka 21 : Diisi dengan Kepala KPP tempat Wajib Pajak cabang terdaftar sebelumnya untuk cabang yang

wajib melaporkan kewajiban perpajakannya di KPP Baru.Angka 22 : Diisi dengan lokasi cabang Wajib Pajak (dalam hal Wajib Pajak mempunyai cabang).Angka 23 : Diisi dengan NPWP cabang Baru Wajib Pajak.Angka 24 : Diisi dengan NPWP cabang Lama Wajib Pajak.

Page 33: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN V-2

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 34: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR KEP-........./WPJ...../KP...../........ (1)

TENTANG

PEMUSATAN TEMPAT PAJAK PERTAMBAHAN NILAI TERUTANG

DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

Menimbang : Bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 5 ayat (3) Peraturan Direktur Jenderal Pajak NomorPER-49/PJ/2011 tentang Tempat Pendaftaran dan Pelaporan Usaha bagi Wajib Pajak pada KantorPelayanan Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar,Kantor Pelayanan Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus,dan Kantor Pelayanan Pajak Madya, maka perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pajaktentang Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang;

Mengingat : 5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakansebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun2009;

6. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasadan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhirdengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009;

7. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-49/PJ/2011 tentang Tempat Pendaftaran danPelaporan Usaha bagi Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak di Lingkungan KantorWilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar, Kantor Pelayanan Pajak diLingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus, dan KantorPelayanan Pajak Madya;

8. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP- ......................................(2) tentang............................................................................................................................................................................................................... (3);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PEMUSATAN TEMPAT PAJAK PERTAMBAHANNILAI TERUTANG.

KESATU : Menetapkan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang dari Pengusaha Kena Pajak.................(4) NPWP .......................(5) yang beralamat di ..............................(6) untukmelaksanakan pemusatan tempat Pajak Pertambahan Nilai terutang pada Kantor Pelayanan Pajak............................(7) atas tempat kedudukan dan/atau tempat kegiatan usaha sebagai berikut:

1. Nama.......... NPWP.......... alamat....................(8); 2. ............................................................. ; 3. ........................................................ dst.

KEDUA : Pemusatan tempat Pajak Pertambahan Nilai terutang sebagaimana dimaksud pada DiktumKESATU mulai berlaku sejak ....................(9).

KETIGA *) : Dengan berlakunya Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini, maka Keputusan Direktur JenderalPajak Nomor KEP- ....................(10) tentang ...................................................(11)dinyatakan tidak berlaku.

Salinan Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini disampaikan kepada: 1. ................... (12) di .............(13); 2. ................... (14); 3. ................... (15) dst; 4. ................... (16) dst.

Ditetapkan di ................. (17) pada tanggal ................. (18) a.n. DIREKTUR JENDERAL PAJAK KEPALA KANTOR,

.................................. (19) NIP ............................

Page 35: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

PETUNJUK PENGISIAN SURAT KEPUTUSANPEMUSATAN TEMPAT PAJAK PERTAMBAHAN NILAI TERUTANG

(LAMPIRAN V-2)

Angka 1 : Diisi dengan nomor Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Pemusatan Tempat PajakPertambahan Nilai Terutang, yang akan ditetapkan.

Angka 2 : Diisi dengan nomor Keputusan Direktur Jenderal Pajak mengenai penetapan Wajib Pajak terdaftarpada KPP Baru.

Angka 3 : Diisi dengan judul Keputusan Direktur Jenderal Pajak mengenai penetapan Wajib Pajak terdaftarpada KPP Baru.

Angka 4 : Diisi dengan nama Pengusaha Kena Pajak.Angka 5 : Diisi dengan NPWP.Angka 6 : Diisi dengan alamat Pengusaha Kena Pajak.Angka 7 : Diisi dengan unit KPP Baru.Angka 8 : Diisi dengan nama, NPWP dan alamat tempat kedudukan dan/atau kegiatan usaha Pengusaha

Kena Pajak yang dipusatkan.Angka 9 : Diisi dengan tanggal SMT.Angka 10 : Diisi dengan nomor Keputusan Pemusatan Tempat PPN Terutang yang sebelumnya telah

diterbitkan.Angka 11 : Diisi dengan judul Keputusan Pemusatan Tempat PPN Terutang yang sebelumnya telah

diterbitkan.Angka 12 : Diisi dengan nama dan NPWP Pengusaha Kena Pajak.Angka 13 : Diisi dengan alamat Pengusaha Kena Pajak.Angka 14 : Diisi dengan Kepala Kantor Wilayah DJP yang meliputi KPP Baru yang menerbitkan Keputusan

Pemusatan Tempat PPN Terutang.Angka 15 : Diisi dengan Kepala Kantor Wilayah DJP yang meliputi tempat kedudukan dan/atau tempat

kegiatan usaha yang dipusatkan.Angka 16 : Diisi dengan Kepala KPP yang meliputi tempat kedudukan dan/atau tempat kegiatan usaha yang

dipusatkan.Angka 17 : Diisi dengan Kota tempat ditetapkannya keputusan.Angka 18 : Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun ditetapkannya keputusan.Angka 19 : Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan Kepala KPP Lama serta cap jabatan.

Page 36: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN V-3

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 37: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR KEP-........./WPJ...../KP...../........ (1)

TENTANG

PEMUSATAN TEMPAT PAJAK PERTAMBAHAN NILAI TERUTANG

DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

Menimbang : Bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 5 ayat (5) Peraturan Direktur Jenderal Pajak NomorPER-49/PJ/2011 tentang Tempat Pendaftaran dan Pelaporan Usaha bagi Wajib Pajak pada KantorPelayanan Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar,Kantor Pelayanan Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus,dan Kantor Pelayanan Pajak Madya, maka perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pajaktentang Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakansebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun2009;

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasadan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhirdengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009;

3. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-49/PJ/2011 tentang Tempat Pendaftaran danPelaporan Usaha bagi Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak di Lingkungan KantorWilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar, Kantor Pelayanan Pajak diLingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus, dan KantorPelayanan Pajak Madya;

4. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP- ...................(2) tentang.................................................................................................................................................................................................................... (3);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PEMUSATAN TEMPAT PAJAK PERTAMBAHANNILAI TERUTANG.

KESATU : Menetapkan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang dari Pengusaha Kena Pajak.................(4) NPWP .......................(5) yang beralamat di ..............................(6) untukmelaksanakan pemusatan tempat Pajak Pertambahan Nilai terutang pada Kantor Pelayanan Pajak............................(7) atas tempat kedudukan dan/atau tempat kegiatan usaha sebagai berikut:

1. Nama.......... NPWP.......... alamat....................(8); 2. .............................................................; 3. ........................................................ dst.

KEDUA : Penghitungan, penyetoran dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai yang dilakukan pada KantorPelayanan Pajak .........................(9) meliputi seluruh kegiatan Tempat Pemusatan PajakPertambahan Nilai Terutang yang beralamat di ...........................(10) termasuk tempatkedudukan dan/atau tempat kegiatan usaha yang dipusatkan sebagaimana tersebut dalamDiktum KESATU.

KETIGA : Penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak oleh tempat kedudukan dan/atautempat kegiatan usaha yang dipusatkan tetap terutang Pajak Pertambahan Nilai.

KEEMPAT : Tempat kedudukan dan/atau tempat kegiatan usaha yang dipusatkan tersebut dalam DiktumKESATU, tidak diperkenankan menerbitkan Faktur Pajak, sehingga Faktur Pajak hanya diterbitkanoleh Tempat Pemusatan Pajak Pertambahan Nilai Terutang.

KELIMA : Dengan berlakunya Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini, maka Keputusan Direktur JenderalPajak tentang pemusatan tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang atas Pengusaha Kena Pajak..........................(11) NPWP ..........................(12) yang diterbitkan sebelum KeputusanDirektur Jenderal Pajak ini dinyatakan tidak berlaku.

KEENAM : Keputusan ini berlaku sejak Masa Pajak ......................(13) sampai dengan Masa Pajak..........................(14) dengan ketentuan bahwa segala sesuatu akan dibetulkan sebagaimanamestinya apabila kemudian ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan Direktur JenderalPajak ini.

Salinan Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini disampaikan kepada: 1. ................... (15) di .............(16);

Page 38: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

2. ................... (17); 3. ................... (18) dst; 4. ................... (19) dst.

Ditetapkan di ................ (20) pada tanggal ................. (21) a.n. DIREKTUR JENDERAL PAJAK KEPALA KANTOR,

.................................. (22) NIP ............................

Page 39: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

PETUNJUK PENGISIAN SURAT KEPUTUSANPEMUSATAN TEMPAT PAJAK PERTAMBAHAN NILAI TERUTANG

(LAMPIRAN V-3)

Angka 1 : Diisi dengan nomor Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Pemusatan Tempat PajakPertambahan Nilai Terutang, yang akan ditetapkan.

Angka 2 : Diisi dengan nomor Keputusan Direktur Jenderal Pajak mengenai penetapan Wajib Pajak terdaftarpada KPP Baru.

Angka 3 : Diisi dengan judul Keputusan Direktur Jenderal Pajak mengenai penetapan Wajib Pajak terdaftarpada KPP Baru.

Angka 4 : Diisi dengan nama Pengusaha Kena Pajak.Angka 5 : Diisi dengan NPWP.Angka 6 : Diisi dengan alamat Pengusaha Kena Pajak.Angka 7 : Diisi dengan unit KPP Baru.Angka 8 : Diisi dengan nama, NPWP dan alamat tempat kedudukan dan/atau kegiatan usaha Pengusaha

Kena Pajak yang dipusatkan.Angka 9 : Diisi dengan nama Unit KPP Tempat Pemusatan PPN Terutang terdaftar.Angka 10 : Diisi dengan alamat tempat kedudukan dan/atau tempat kegiatan usaha yang dipilih sebagai

Pemusatan PPN Terutang.Angka 11 : Diisi dengan nama Pengusaha Kena Pajak.Angka 12 : Diisi dengan NPWP Pengusaha Kena Pajak.Angka 13 : Diisi dengan Masa Pajak mulai berlakunya pemusatan tempat PPN terutang, yaitu bulan tanggal

SMT. contoh: April 2012.Angka 14 : Diisi dengan Masa Pajak terakhir berlakunya pemusatan tempat PPN terutang, yaitu bulan akhir

tahun SMT. contoh: Desember 2012.Angka 15 : Diisi dengan nama dan NPWP Pengusaha Kena Pajak.Angka 16 : Diisi dengan alamat Pengusaha Kena Pajak.Angka 17 : Diisi dengan Kepala Kantor Wilayah DJP yang meliputi KPP Baru yang menerbitkan Keputusan

Pemusatan Tempat PPN Terutang.Angka 18 : Diisi dengan Kepala Kantor Wilayah DJP yang meliputi tempat kedudukan dan/atau tempat

kegiatan usaha yang dipusatkan.Angka 19 : Diisi dengan Kepala KPP yang meliputi tempat kedudukan dan/atau tempat kegiatan usaha yang

dipusatkan.Angka 20 : Diisi dengan Kota tempat ditetapkannya keputusan.Angka 21 : Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun ditetapkannya keputusan.Angka 22 : Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan Kepala KPP Lama serta cap jabatan.

Page 40: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN VI

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 41: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

TATA CARA PELAYANAN PERMOHONAN PERPAJAKAN

A. Pelayanan Permohonan Wajib Pajak

1. Jenis pelayanan yang diberikan oleh KPP adalah: a. Surat Keterangan Bebas Pajak Penghasilan (SKB PPh); b. Surat Keterangan Fiskal; c. Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai (SKB PPN); d. Keputusan Pengurangan Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25; e. Pelunasan Bea Materai dengan Cara Lain; f. Penerbitan Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB); g. Penerbitan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP); h. Perubahan Metode Pembukaan dan atau Tahun Buku yang Pertama i. Permohonan Angsuran atau Penundaan Pembayaran Pajak; j. Permohonan perpajakan lainnya.

2. Jenis pelayanan yang diberikan oleh Kanwil adalah: a. Perubahan Metode Pembukuan dan atau Tahun Buku Yang Kedua dan Seterusnya; b. Permintaan Penebusan Stiker Lunas PPN; c. Penetapan sebagai Daerah Terpencil; d. Ijin untuk Penyelenggaraan Pembukuan dengan Menggunakan Bahasa Asing dan Mata Uang

Selain Rupiah; e. Penetapan sebagai Wajib Pajak Kriteria Tertentu (Wajib Pajak Patuh).

B. Penyelesaian Permohonan oleh KPP

1. KPP Lama wajib menginventarisasi status penyelesaian permohonan sebagaimana dimaksud padahuruf A angka 1 untuk dilaporkan ke KPP Baru paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal SMTdengan menggunakan formulir sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran VI-1, dan Check List berkaskelengkapan sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran VI-2 Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.

2. Permohonan Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada huruf A angka 1 yang belum selesai diprosessampai dengan tanggal SMT dan jatuh tempo permohonannya 1 (satu) bulan sejak tanggal SMT,diselesaikan oleh KPP Lama dengan menerbitkan surat keputusan atau surat persetujuan/penolakansecara manual, kecuali untuk penerbitan SPMKP.

3. Berkas permohonan SPMKP yang telah diterbitkan SKPLB sebelum SMT, harus dikirim ke KPP Barupaling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sebelum jatuh tempo penerbitan SPMKP, denganmenggunakan Surat Pengantar Khusus.

4. KPP Baru menerima dan merekam surat keputusan atau surat persetujuan/penolakan yangditerbitkan secara manual, dalam sistem informasi perpajakan (SIDJP/SIPMOD) paling lambat 5(lima) hari kerja sejak tanggal SMT atau 5 (lima) hari kerja sejak tanggal diterbitkannya aplikasikonversi dalam sistem informasi perpajakan.

5. Permohonan Wajib Pajak selain yang dimaksud pada huruf B angka 2 yang telah diterima sebelumtanggal SMT namun sampai dengan tanggal SMT belum diterbitkan surat keputusan atau suratpersetujuan/penolakan oleh KPP Lama yang tanggal jatuh temponya lebih dari 1 (satu) bulan sampaidengan 3 (tiga) bulan sejak tanggal SMT, diproses sampai dengan Uraian Penelitian oleh KPP Lamadengan menggunakan NPWP Baru.

6. Permohonan Wajib Pajak selain yang dimaksud pada huruf B angka 2 yang telah diterima sebelumSMT namun sampai dengan tanggal SMT belum diterbitkan Keputusan atau SuratPersetujuan/Penolakan oleh KPP Lama yang tanggal jatuh temponya lebih dari 3 (tiga) bulan sejaktanggal SMT, berkas permohonannya harus dikirim ke KPP Baru paling lambat 1 (satu) hari kerjasebelum tanggal SMT sesuai dengan tata cara pemindahan berkas sebagaimana diatur padaLampiran II Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.

7. Uraian Penelitian atas permohonan Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada huruf B angka 3 danberkas kelengkapannya sebagaimana dimaksud pada huruf B angka 1 dikirimkan ke KPP Baru palinglambat 15 (lima belas) hari sebelum batas jangka waktu penyelesaian dengan menggunakan SuratPengantar Khusus. KPP Baru menerbitkan Keputusan atau Surat Persetujuan/Penolakan ataspermohonan Wajib Pajak berdasarkan Uraian Penelitian yang dibuat oleh KPP Lama denganmenggunakan NPWP Baru.

C. Penyelesaian Permohonan oleh Kanwil

1. Kanwil Lama wajib menginventarisasi status penyelesaian permohonan sebagaimana dimaksud padahuruf A angka 2 untuk dilaporkan ke Kanwil Baru paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggalSMT dengan menggunakan formulir sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran VI-3 dan check listberkas sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran VI-4 Peraturan Direktur Jenderal pajak ini.

2. Permohonan Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada huruf A angka 2 yang belum selesai diprosessampai dengan tanggal SMT dan jatuh tempo permohonannya 1 (satu) bulan sejak tanggal SMT,diselesaikan oleh Kanwil Lama dengan menerbitkan surat keputusan atau suratpersetujuan/penolakan secara manual.

3. Kanwil Baru menerima dan merekam surat keputusan atau surat persetujuan/penolakan yangditerbitkan secara manual, dalam sistem informasi perpajakan (SIDJP/SIPMOD) paling lambat 5(lima) hari kerja sejak tanggal SMT atau 5 (lima) hari kerja sejak tanggal diterbitkannya aplikasikonversi dalam sistem informasi perpajakan.

4. Permohonan Wajib Pajak selain yang dimaksud pada huruf C angka 2 yang telah diterima sebelumtanggal SMT namun sampai dengan tanggal SMT belum diterbitkan keputusan atau SuratPersetujuan/Penolakan oleh Kanwil Lama yang tanggal jatuh temponya lebih dari 1 (satu) bulansampai dengan 3 (tiga) bulan sejak tanggal SMT, diproses sampai dengan Uraian Penelitian olehKanwil Lama dengan menggunakan NPWP Baru.

5. Permohonan Wajib Pajak selain yang dimaksud pada huruf C angka 2 yang telah diterima sebelum

Page 42: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

tanggal SMT namun sampai dengan tanggal SMT belum diterbitkan Keputusan atau SuratPersetujuan/Penolakan oleh kanwil Lama yang tanggal jatuh temponya lebih dari 3 (tiga) bulan sejaktanggal SMT, berkas permohonannya harus dikirim ke Kanwil Baru paling lambat 1 (satu) kerjasebelum tanggal SMT sesuai dengan tata cara pemindahan berkas sebagaimana diatur padaLampiran II Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.

6. Permintaan Penebusan Stiker Lunas PPN (khusus bagi Wajib Pajak yang dipindahkan ke KPP Baru diwilayah DKI Jakarta), diatur sebagai berikut:

a. Permohonan yang diterima paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal SMT diprosesoleh Kanwil Lama sampai dengan Perum Peruri menyerahkan Stiker Lunas PPN sesuai SuratPermintaan Pencetakan Stiker Lunas Pajak Pertambahan Nilai kepada Perum Peruri;

b. Permohonan yang diterima sejak tanggal SMT dikirimkan oleh Kanwil Lama ke Kanwil Barupaling lambat 1 (satu) hari kerja sejak permohonan diterima dengan menggunakan SuratPengantar Khusus.

7. Uraian Penelitian atas permohonan Wajib pajak sebagaimana dimaksud pada huruf C angka 3 danberkas kelengkapannya sebagaimana dimaksud pada huruf C angka 1 dikirimkan ke Kanwil Barupaling lambat 15 (lima belas) hari sebelum batas jangka waktu penyelesaian dengan menggunakanSurat Pengantar Khusus. Kanwil Baru menerbitkan Keputusan atau Surat Persetujuan/Penolakan ataspermohonan Wajib Pajak berdasarkan Uraian Penelitian yang dibuat oleh Kanwil Lama denganmenggunakan NPWP Baru.

Page 43: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN VI-1

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 44: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAKKANTOR WILAYAH DJP ......................................... (1)KANTOR PELAYANAN PAJAK ......................................... (2)

DAFTAR INVENTARISASI PROSES PENYELESAIAN PERMOHONAN WAJIB PAJAKUNTUK DISAMPAIKAN KE KPP ...................... (3)

No. Jenis PermohonanNama

Wajib Pajak NPWPTanggalJatuh

Tempo

StatusPenyelesaian

(1) (2) (3) (4) (5) (6)A. Surat Keterangan Bebas Pajak Penghasilan (SKB PPh) 1. ..................

2. ..................3. ..................

B. Surat Keterangan Fiskal 1. ..................2. ..................3. ..................

C. Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai (SKBPPN)

1. ..................2. ..................3. ..................

D. Keputusan Pengurangan Angsuran Pajak PenghasilanPasal 25

1. ..................2. ..................3. ..................

E. Pelunasan Bea Materai dengan Cara Lain 1. ..................2. ..................3. ..................

F. Pemindahbukuan (Pbk) 1. ..................2. ..................3. ..................

G. Penerbitan Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga(SPMIB)

1. ..................2. ..................3. ..................

H. Perubahan Metode Pembukuan dan atau Tahun BukuYang Pertama

1. ..................2. ..................3. ..................

I. Penundaan Penyampaian Surat Pemberitahuan(SPT)Tahunan

1. ..................2. ..................3. ..................

J. Penundaan Jatuh Tempo Pembayaran 1. ..................2. ..................3. ..................

K. Permohonan perpajakan lainnya 1. ..................2. ..................3. ..................

.................., ................20......(4) Kepala Kantor,

............................... (5) NIP ..........................

Page 45: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR INVENTARISASIPROSES PENYELESAIAN PERMOHONAN WAJIB PAJAK

(LAMPIRAN VI-1)

ANGKAAngka 1 : Diisi dengan nama Kanwil atasan Unit KPP yang membuat dan mengeluarkan Daftar Inventarisasi

Proses Penyelesaian Permohonan Wajib Pajak.Angka 2 : Diisi dengan nama, alamat lengkap, nomor telepon dan faksimili Unit KPP yang membuat dan

mengeluarkan Daftar Inventarisasi Proses Penyelesaian Permohonan Wajib Pajak.Angka 3 : Diisi dengan nama unit KPP yang menerima Daftar Inventarisasi Proses Penyelesaian Permohonan

Wajib Pajak.Angka 4 : Diisi dengan tempat, tanggal, bulan dan tahun dibuatnya Daftar Inventarisasi Proses Penyelesaian

Permohonan Wajib Pajak.Angka 5 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala Kantor serta cap jabatan.

KOLOMKolom 1 : Cukup jelas.Kolom 2 : Cukup jelas.Kolom 3 : Diisi dengan nama Wajib Pajak.Kolom 4 : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak.Kolom 5 : Diisi dengan tanggal jatuh tempo penyelesaian permohonan Wajib Pajak.Kolom 6 : Diisi dengan keterangan status penyelesaian permohonan Wajib Pajak.

Page 46: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN VI-2

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 47: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP ......................................... (1)KANTOR PELAYANAN PAJAK ......................................... (2)

................................................... (3)...............................................................

.......................................... (4).........................................

CHECK LIST BERKASPROSES PENYELESAIAN PERMOHONAN WAJIB PAJAK

UNTUK DISAMPAIKAN KE KPP ..................... (5)

Nama Wajib Pajak : ......................................... (6)NPWP : ......................................... (7)

No Berkas/Dokumen Ada Tidak Jumlah Lembar

(1) (2) (3) (4) (5)A. Surat Keterangan Bebas Pajak Penghasilan (SKB PPh) Pasal ...........

1. Surat Permohonan SKB PPh Lengkap2. LPAD3. Uraian Penelitian4. ............................................

B. Surat Keterangan Fiskal1. Surat Permohonan Surat Keterangan Fiskal Lengkap2. LPAD3. Uraian Penelitian4. ............................................

C. Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai (SKB PPN)1. Surat Permohonan SKB PPN Lengkap2. LPAD3. Uraian Penelitian4. ............................................

D. Pengurangan Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 251. Surat Permohonan Pengurangan Angsuran PPh Pasal 25 Lengkap2. LPAD3. Uraian Penelitian4. ............................................

E. Pelunasan Bea Materai dengan Cara Lain1. Surat Permohonan Wajib Pajak Lengkap2. LPAD3. Uraian Penelitian4. ............................................

F. Pemindahbukuan (Pbk)1. Surat Permohonan Pbk Lengkap2. LPAD3. Uraian Penelitian4. ............................................

G. Penerbitan Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB)1. SKPLB2. SKPKB3. STP4. SKPKBT5. SKPPKP6. SPMKP7. Surat Keputusan Keberatan8. Surat Keputusan Banding9. Keputusan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi10. LPAS11. Surat Konfirmasi Utang Pajak12. Nota Penghitungan13. ...................................................................................

H. Perubahan Metode Pembukuan dan atau Tahun Buku Yang Pertama1. Surat Permohonan Lengkap2. LPAD3. Uraian Penelitian4. ............................................

I. Penundaan Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan1. Surat Permohonan2. LPAD

Page 48: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

3. Uraian Penelitian4. Surat Permintaan Kelengkapan Data5. ...............................................

J. Penundaan Jatuh Tempo Pembayaran1. Surat Permohonan Lengkap2. LPAD3. Uraian Penelitian4. ............................................

K. Permohonan perpajakan lainnya1. Surat Permohonan2. LPAD3. Uraian Penelitian4. Surat Permintaan Kelengkapan Data5. .................................................6. .................................................

.................., ................20......(8) Kepala Kantor,

............................... (9) NIP ..........................

Uraian Nama NIP Paraf

Disiapkan oleh Petugas Seksi

Diteliti oleh 1. Kepala Seksi ...2. Kepala Seksi ...3. Kepala Seksi ...

Disegel oleh Kepala Seksi Petugas

Page 49: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

PETUNJUK PENGISIAN CHECK LIST BERKASPROSES PENYELESAIAN PERMOHONAN WAJIB PAJAK

(LAMPIRAN VI-2)

ANGKAAngka 1 : Diisi dengan nama Unit Kanwil atasan Unit KPP yang membuat dan mengeluarkan Check List

Berkas Proses Penyelesaian Permohonan Wajib Pajak.Angka 2 : Diisi dengan nama Unit KPP yang membuat dan mengeluarkan Check List Berkas Proses

Penyelesaian Permohonan Wajib Pajak.Angka 3 : Diisi dengan alamat lengkap Unit KPP.Angka 4 : Diisi dengan nomor telepon dan faksimili Unit KPP.Angka 5 : Diisi dengan nama Unit KPP Baru yang menerima Check List Berkas Proses Penyelesaian

Permohonan Wajib Pajak.Angka 6 : Diisi dengan nama Wajib Pajak.Angka 7 : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak.Angka 8 : Diisi dengan tempat, tanggal, bulan dan tahun dibuatnya Check List Berkas Proses Penyelesaian

Permohonan Wajib Pajak.Angka 9 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala Kantor serta cap jabatan.

KOLOMKolom 1 : Cukup jelas.Kolom 2 : Cukup jelas.Kolom 3 : Diisi dengan tanda check (√), jika berkas/dokumen yang dimaksud ada.Kolom 4 : Diisi dengan tanda check (√), jika berkas/dokumen yang dimaksud tidak ada.Kolom 5 : Diisi dengan jumlah (angka) lembar berkas/dokumen.

Page 50: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN VI-3

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER- 06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 51: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAKKANTOR WILAYAH DJP ......................................... (1)

DAFTAR INVENTARISASI PROSES PENYELESAIAN PERMOHONAN WAJIB PAJAKUNTUK DISAMPAIKAN KE KANWIL ...................... (2)

No. Jenis Permohonan NamaWajib Pajak NPWP

TanggalJatuhTempo

StatusPenyelesaian

(1) (2) (3) (4) (5) (6)A. Perubahan Metode Pembukuan dan atau

Tahun Buku Yang Kedua dan Seterusnya1. ..................2. ..................3. ..................

B. Permintaan Penebusan Stiker Lunas PPN 1. ..................2. ..................3. ..................

C. Penetapan sebagai Daerah Terpencil 1. ..................2. ..................3. ..................

D. Ijin untuk Penyelenggaraan Pembukuandengan menggunakan Bahasa Asing danMata Uang Selain Rupiah

1. ..................2. ..................3. ..................

E. Penetapan sebagai Wajib Pajak KriteriaTertentu (Wajib Pajak Patuh)

1. ..................2. ..................3. ..................

.................., ................20......(3) Kepala Kantor,

............................... (4) NIP ..........................

Page 52: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR INVENTARISASIPROSES PENYELESAIAN PERMOHONAN WAJIB PAJAK

(LAMPIRAN VI-3)

ANGKAAngka 1 : Diisi dengan nama, alamat lengkap, nomor telepon dan faksimili Unit Kanwil yang membuat dan

mengeluarkan Daftar Inventarisasi Proses Penyelesaian Permohonan Wajib Pajak.Angka 2 : Diisi dengan nama unit Kanwil yang menerima Daftar Inventarisasi Proses Penyelesaian

Permohonan Wajib Pajak.Angka 3 : Diisi dengan tempat, tanggal, bulan dan tahun dibuatnya Daftar Inventarisasi Proses Penyelesaian

Permohonan Wajib Pajak.Angka 4 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala Kantor serta cap jabatan.

KOLOMKolom 1 : Cukup jelas.Kolom 2 : Cukup jelas.Kolom 3 : Diisi dengan nama Wajib Pajak.Kolom 4 : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak.Kolom 5 : Diisi dengan tanggal jatuh tempo penyelesaian permohonan Wajib Pajak.Kolom 6 : Diisi dengan keterangan status penyelesaian permohonan Wajib Pajak.

Page 53: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN VI-4

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 54: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP ......................................... (1).......................................................... (2)...............................................................

.......................................... (3).........................................

CHECK LIST BERKASPROSES PENYELESAIAN PERMOHONAN WAJIB PAJAK

UNTUK DISAMPAIKAN KE KANWIL .............. (4)

Nama Wajib Pajak : ................................. (5)NPWP : ................................. (6)

No Berkas/Dokumen Ada Tidak Jumlah Lembar

(1) (2) (3) (4) (5)A. Perubahan Metode Pembukuan dan atau Tahun baku Yang Kedua dan Seterusnya

1. Surat Permohonan Lengkap2. LPAD3. Uraian Penelitian4. ............................................

B. Permintaan Penebusan Stiker Luna PPN1. Surat Permohonan Lengkap2. LPAD3. Uraian Penelitian4. ............................................

C. Penetapan sebagai Daerah Terpencil1. Surat Permohonan Lengkap2. LPAD3. Uraian Penelitian4. ............................................

D. Ijin untuk Penyelenggaraan Pembukuan dengan Menggunakan Bahasa Asing dan Mata Uang Selain Rupiah1. Surat Permohonan Lengkap2. LPAD3. Uraian Penelitian4. ............................................

E. Penetapan sebagai Wajib Pajak Kriteria Tertentu (Wajib Pajak Patuh)1. Surat Permohonan Lengkap2. LPAD3. Uraian Penelitian4. ............................................

.................., ................20......(7) Kepala Kantor,

............................... (8) NIP ..........................

Uraian Nama NIP Paraf

Disiapkan oleh Petugas Seksi

Diteliti oleh 1. Kepala Seksi ...2. Kepala Seksi ...3. Kepala Seksi ...

Disegel oleh Kepala Seksi Petugas

Page 55: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

PETUNJUK PENGISIAN CHECK LIST BERKASPROSES PENYELESAIAN PERMOHONAN WAJIB PAJAK

(LAMPIRAN VI-4)

ANGKAAngka 1 : Diisi dengan nama Unit Kanwil yang membuat dan mengeluarkan Check List Berkas Proses

Penyelesaian Permohonan Wajib Pajak.Angka 2 : Diisi dengan alamat lengkap Unit Kanwil.Angka 3 : Diisi dengan nomor telepon dan faksimili Unit Kanwil.Angka 4 : Diisi dengan nama Unit Kanwil Baru yang menerima Check List Berkas Proses Penyelesaian

Permohonan Wajib Pajak.Angka 5 : Diisi dengan nama Wajib Pajak.Angka 6 : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak.Angka 7 : Diisi dengan tempat, tanggal, bulan dan tahun dibuatnya Check List Berkas Proses Penyelesaian

Permohonan Wajib Pajak.Angka 8 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala Kantor serta cap jabatan.

KOLOMKolom 1 : Cukup jelas.Kolom 2 : Cukup jelas.Kolom 3 : Diisi dengan tanda check (√), jika berkas/dokumen yang dimaksud ada.Kolom 4 : Diisi dengan tanda check (√), jika berkas/dokumen yang dimaksud tidak ada.Kolom 5 : Diisi dengan jumlah (angka) lembar berkas/dokumen.

Page 56: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN VII

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 57: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

TATA CARA ADMINISTRASI DAN PELAKSANAAN PEMERIKSAAN

1. Kepala KPP Lama wajib menginventarisasi seluruh pemeriksaan yang telah selesai sebelum SMT denganmelakukan pengecekan kelengkapan berkas pemeriksaan menggunakan formulir sebagaimana ditetapkandalam Lampiran VII-1 dan mengirimkan berkas pemeriksaan tersebut kepada Kepala KPP Baru palinglambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal SMT dengan surat pengantar.

2. Kepala KPP Lama wajib menginventarisasi seluruh tunggakan pemeriksaan yang belum selesai per 1 (satu)hari kerja sebelum SMT yang terdiri atas:

a. tunggakan pemeriksaan yang instruksi/persetujuan/penugasan/Lembar Penugasan Pemeriksaan(LP2) pemeriksaan telah diterbitkan tetapi Surat Perintah Pemeriksaan belum diterbitkan,

b. tunggakan pemeriksaan yang Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan atau Surat PanggilanDalam Rangka Pemeriksaan belum disampaikan kepada Wajib Pajak, dan

c. tunggakan pemeriksaan yang Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan atau Surat PanggilanDalam Rangka Pemeriksaan telah disampaikan kepada Wajib Pajak,

untuk kemudian, daftar inventarisasi tersebut dikirimkan kepada Kepala KPP Baru paling lambat 5 (lima)hari kerja sejak SMT dengan menggunakan formulir sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran VII-2.

3. Terhadap tunggakan pemeriksaan yang instruksi/persetujuan/penugasan/LP2 pemeriksaan telah diterbitkantetapi Surat Perintah Pemeriksaan belum diterbitkan atau Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapanganatau Surat Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan belum disampaikan kepada Wajib Pajak sebagaimanadimaksud pada angka 2 huruf a dan huruf b maka Kepala KPP Lama mengajukan usul pengalihanpemeriksaan kepada:

a. Direktur Pemeriksaan dan Penagihan dalam hal KPP Baru tidak berada dalam satu Kanwil denganKPP Lama dan/atau instruksi/persetujuan pemeriksaannya diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajakatau Direktur Pemeriksaan dan Penagihan; atau

b. Kanwil Lama dalam hal KPP Baru berada dalam satu Kanwil dengan KPP Lama, paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak SMT dengan menggunakan formulir sebagaimana ditetapkan dalam

Lampiran VII-3.4. Usulan pengalihan pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada angka 3 dilakukan secara kolektif untuk

setiap KPP Baru.5. Usulan pengalihan pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada angka 3 tidak dapat dilakukan apabila

pemeriksaannya adalah pemeriksaan dalam rangka permohonan pengembalian kelebihan pembayaranpajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17B UU KUP yang batas waktu penerbitan surat ketetapanpajaknya kurang dari 6 (enam) bulan, dimana atas pemeriksaan dimaksud proses pemeriksaannya harusdiselesaikan oleh KPP Lama.

6. Terhadap usulan pengalihan pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada angka 3, Direktur Pemeriksaan danPenagihan atau Kepala Kanwil Lama harus memberikan persetujuan atau penolakan pengalihanpemeriksaan paling lama 5 (lima) hari kerja setelah surat usulan pengalihan pemeriksaan diterima. Dalamhal disetujui, persetujuan disampaikan kepada Kepala KPP Baru dengan menggunakan formulir SuratPersetujuan Pengalihan Pemeriksaan sebagaimana ditetapkan pada Lampiran VII-4.Dalam hal ditolak, penolakan disampaikan kepada Kepala KPP Lama dengan menggunakan formulir SuratPenolakan Usulan Pengalihan Pemeriksaan sebagaimana ditetapkan pada Lampiran VII-5.

7. Surat Persetujuan Pengalihan Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada angka 6 digunakan sebagai dasaruntuk mengalihkan Instruksi/ Persetujuan/Penugasan/LP2 pemeriksaan.

8. Berdasarkan tembusan Surat Persetujuan Pengalihan Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada angka 6,Kepala KPP Lama mengirimkan Daftar Pengalihan Pemeriksaan beserta berkas pemeriksaan yang adakepada KPP Baru paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak diterimanya tembusan Surat Persetujuan PengalihanPemeriksaan dengan menggunakan formulir sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran VII-6.

9. Terhadap tunggakan pemeriksaan yang Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan atau Surat PanggilanDalam Rangka Pemeriksaan telah disampaikan kepada Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada angka 2huruf c maka pemeriksaannya diselesaikan oleh KPP Lama dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Terhadap tunggakan pemeriksaan terkait dengan permohonan pengembalian kelebihan pembayaranpajak maka pemeriksaan sudah harus selesai paling lambat 1 (satu) bulan sebelum tanggal jatuhtempo penyelesaian permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak.

b. Terhadap tunggakan pemeriksaan selain sebagaimana dimaksud pada huruf a harus diselesaikan: 1) paling lama 2 April 2012 untuk pemeriksaan yang Surat Perintah Pemeriksaannya terbit

sebelum berlakunya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82/PMK.03/2011; dan 2) sesuai dengan ketentuan jangka waktu pemeriksaan untuk pemeriksaan yang Surat Perintah

Pemeriksaannya terbit sejak berlakunya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82/PMK.03/2011, c. LHP dan Nota Penghitungan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b dibuat dengan ketentuan: 1) Identitas Wajib Pajak dalam LHP dan Nota Penghitungan menggunakan NPWP yang baru

sebagai Wajib Pajak pada KPP Baru. 2) Penyerahan LHP dan Nota Penghitungan ke KPP Baru tergabung dalam berkas pemeriksaan

menggunakan check list berkas sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran VII-2. 3) Pengiriman LHP dan Nota Penghitungan dilakukan oleh KPP Lama paling lambat 3 (tiga) hari

kerja sejak tanggal LHP ke KPP Baru. 4) Nota Penghitungan sebagaimana dimaksud pada angka 1) diterbitkan surat ketetapan pajak

(skp) dan Surat Tagihan Pajak (STP) oleh KPP Baru.

Page 58: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN VII-1

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 59: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP ......................................... (1)KANTOR PELAYANAN PAJAK ......................................... (2)

................................................... (3)...............................................................

.......................................... (4).........................................

CHECK LIST BERKAS PEMERIKSAANYANG SUDAH SELESAI SAMPAI DENGAN PENERBITAN LHP DAN

NOTA PENGHITUNGAN UNTUK DISAMPAIKAN KE KPP .................................... (5)

Nama Wajib Pajak : ........................................ (6)NPWP : ........................................ (7)Kode Pemeriksaan : ........................................ (8)Nomor & Tanggal SP2 : ........................................ (9)Nomor & Tanggal LHP : ........................................ (10)Jenis Pajak : ........................................ (11)Masa / Tahun Pajak : ........................................ (12)

No. Dokumen Ada/Tidak Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5)1. Nota Dinas Penunjukan Supervisor2. Rencana Pemeriksaan (Audit Plan)3. Rencana Program Pemeriksaan dan Realisasi Program

Pemeriksaan4. Surat Perintah Pemeriksaan5. Surat Tugas6. Surat Tugas Membantu Pelaksanaan Pemeriksaan7. Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan/Surat

Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan8. Berita Acara Pertemuan Dengan Wajib Pajak9. Bukti Peminjaman dan Pengembalian Buku, Catatan, dan

Dokumen10. Surat Permintaan Peminjaman Buku, Catatan, dan Dokumen11. Daftar Buku, Catatan, Dokumen Yang Wajib Dipinjamkan

Dalam Rangka pemeriksaan12. Surat Pernyataan Wajib Pajak (fotokopi dan data yang

dikelola secara elektronik sesuai dengan aslinya)13. Surat Permintaan Bantuan Tenaga Ahli14. Surat Peringatan I atau Surat Peringatan II15. Daftar Buku, Catata, dan Dokumen yang Belum Dipinjamkan

Dalam Rangka Pemeriksaan16. Berita Acara Pemenuhan Seluruh Peminjaman Buku,

Catatan, dan Dokumen17. Berita Acara Tidak Dipenuhinya Peminjaman Buku, Catatan,

dan Dokumen18. Pemberitahuan Perpanjangan Jangka Waktu Pemeriksaan19. Surat Pernyataan Penolakan Pemeriksaan20. Berita Acara Penolakan Pemeriksaan21. Surat Pernyataan Penolakan Membantu Kelancaran

Pemeriksaan22. Berita Acara Penolakan Membantu Kelancaran Pemeriksaan23. Berita Acara Wajib Pajak Tidak Berada di Tempat24. Berita Acara Tidak Dipenuhinya Panggilan Pemeriksaan Oleh

Wajib Pajak25. Surat Panggilan I atau Surat Panggilan II untuk Memberikan

Keterangan26. Berita Acara Pemberian Keterangan Wajib Pajak27. Surat Permintaan Keterangan/Bukti28. Surat Peringatan I atau Surat Peringatan II Dalam Rangka

Permintaan Keterangan/Bukti29. Berita Acara Tidak Dipenuhinya Permintaan

Keterangan/Bukti30. Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan31. Daftar Temuan Pemeriksaan32. Surat Pernyataan Penolaksan Menerima Surat

Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan33. Berita Acara Penolakan Menerima Surat Pemberitahuan Hasil

Pemeriksaan

Page 60: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

No. Dokumen Ada/Tidak Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5)34. Lembar Pernyataan Persetujuan Hasil Pemeriksaan35. Surat Pemberitahuan Perpanjangan Jangka Waktu

Penyampaian Tanggapan Hasil Pemeriksaan36. Tanggapan Wajib Pajak atas Hasil Pemeriksaan37. Berita Acara Tidak Disampaikannya Tanggapan Tertulis Atas

Hasil Pemeriksaan38. Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan39. Surat Pernyataan Penolakan Menerima Undangan

Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan40. Risalah Pembahasan41. Berita Acara Ketidakhadiran Wajib Pajak Dalam Rangka

Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan42. Surat Permohonan Pembahasan Dengan Tim

Pembahas/Surat Permohonan Pembahasan Dengan TimQuality Assurance Pemeriksaan

43. Undangan Untuk Menghadiri Pembahasan Dengan TimQuality Assurance Pemeriksaan

44. Risalah Pembahasan Tim Pembahas/Risalah PembahasanTim Quality Assurance Pemeriksaan

45. Berita Acara Ketidakhadiran Wajib Pajak Dalam PembahasanDengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan

46. Surat Panggilan Untuk Menandatangani Berita AcaraPembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan

47. Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan48. Ikhtisar Hasil Pembahasan Akhir49. Surat Pemberitahuan penghentian/Penangguhan

Pemeriksaan yang Ditingkatkan ke Pemeriksaan BuktiPermulaan

50. Konsep LHP51. LHP52. KKP53. Nota Penghitungan54. Alat Keterangan/Produksi Data55. Surat-menyurat lainnya terkait pelaksanaan pemeriksaan

................, ................20......(13) Kepala Kantor,

............................... (14) NIP ..........................

Uraian Nama NIP Paraf

Disiapkan oleh Petugas Seksi

Diteliti oleh 1. Kepala Seksi ...2. Kepala Seksi ...3. Kepala Seksi ...

Disegel oleh Kepala Seksi Petugas

Page 61: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

PETUNJUK PENGISIAN CHECK LIST BERKAS PEMERIKSAAN

ANGKAAngka (1) : Diisi dengan nama Kantor Wilayah DJP atasan KPP Lama.Angka (2) : Diisi dengan nama KPP Lama yang membuat dan mengeluarkan Check list Berkas Pemeriksaan.Angka (3) : Diisi dengan alamat lengkap KPP LamaAngka (4) : Diisi dengan nomor telepon dan faksimili KPP LamaAngka (5) : Diisi dengan nama KPP Baru yang menerima Check list Berkas Pemeriksaan.Angka (6) : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.Angka (7) : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.Angka (8) : Diisi dengan kode pemeriksaan.Angka (9) : Diisi dengan Nomor dan Tanggal Surat Perintah Pemeriksaan.Angka (10) : Diisi dengan Nomor dan Tanggal Laporan Hasil Pemeriksaan (jika proses pemeriksaannya sudah

sampai diterbitkannya LHP).Angka (11) : Diisi dengan jenis pajak yang diperiksa.Angka (12) : Diisi dengan Masa/Tahun Pajak yang diperiksa.Angka (13) : Diisi dengan tempat, tanggal bulan dan tahun dibuatnya Check list Berkas Pemeriksaan.Angka (14) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala KPP Lama serta cap jabatan.

KOLOMKolom (1) : Cukup jelas.Kolom (2) : Cukup jelas.Kolom (3) : Diisi dengan "Ada" jika dokumen yang dimaksud ada atau "Tidak" jika dokumen yang

bersangkutan tidak ada.Kolom (4) : Diisi dengan angka jumlah lembar dokumen.Kolom (5) : Diisi dengan hal lain yang perlu menjadi catatan.

Page 62: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN VII-2

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 63: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP ......................................... (1)KANTOR PELAYANAN PAJAK ......................................... (2)

................................................... (3)...............................................................

.......................................... (4).........................................

DAFTAR INVENTARISASI PELAKSANAAN PEMERIKSAANUNTUK DISAMPAIKAN KE KPP ....................... (5)

A. YANG INSTRUKSI/PERSETUJUAN/PENUGASAN/LP2 PEMERIKSAAN TELAH DITERBITKAN TETAPI SURATPERINTAH PEMERIKSAAN BELUM DITERBITKAN

NoNama

Wajib Pajak NPWPMasa/TahunPajak

NomorInstruksi/Persetujuan/

Penugasan/LP2

KodePemeriksaan Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1.2.3.4.5.

B. YANG SURAT PEMBERITAHUAN PEMERIKSAAN LAPANGAN ATAU SURAT PANGGILAN DALAM RANGKAPEMERIKSAAN BELUM DISAMPAIKAN KEPADA WAJIB PAJAK

NoNama

Wajib Pajak NPWPMasa/TahunPajak

NomorInstruksi/Persetujuan/

Penugasan/LP2

KodePemeriksaan Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1.2.3.4.5.

C. YANG SURAT PEMBERITAHUAN PEMERIKSAAN LAPANGAN ATAU SURAT PANGGILAN DALAM RANGKAPEMERIKSAAN TELAH DISAMPAIKAN KEPADA WAJIB PAJAK

NoNama

Wajib Pajak NPWPMasa/TahunPajak

NomorInstruksi/Persetujuan/

Penugasan/LP2

KodePemeriksaan Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1.2.3.4.5.

................, ................20......(6) Kepala Kantor,

............................... (7) NIP ..........................

Tembusan :1. ..................;2. ..................;3. ................... (8)

Page 64: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

PETUNJUK PENGISIANDAFTAR INVENTARISASI PELAKSANAAN PEMERIKSAAN

ANGKAAngka 1 : Diisi dengan nama Kantor Wilayah DJP atasan KPP Lama.Angka 2 : Diisi dengan nama KPP Lama yang membuat dan mengeluarkan Daftar Inventarisasi Pelaksanaan

Pemeriksaan.Angka 3 : Diisi dengan alamat lengkap KPP LamaAngka 4 : Diisi dengan nomor telepon dan faksimili KPP LamaAngka 5 : Diisi dengan nama KPP Baru yang menerima Daftar Inventarisasi Pelaksanaan Pemeriksaan.Angka 6 : Diisi dengan tempat, tanggal, bulan dan tahun dibuatnya Daftar Inventarisasi Pelaksanaan

Pemeriksaan.Angka 7 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala KPP Lama serta cap jabatan.Angka 8 : Diisi dengan: a. Direktur Pemeriksaan dan Penagihan; b. Kepala Kantor Wilayah DJP atasan Kepala KPP Lama; dan c. Kepala Kantor Wilayah DJP atasan Kepala KPP Baru.

KOLOMKolom (1) : Cukup jelas.Kolom (2) : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.Kolom (3) : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.Kolom (4) : Diisi dengan Masa/Tahun Pajak yang diperiksa.Kolom (5) : Diisi dengan nomor Instruksi/Persetujuan/Penugasan/LP2.Kolom (6) : Diisi dengan kode pemeriksaan yang dilaksanakan.Kolom (7) : Diisi dengan keterangan jika diperlukan.

Page 65: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN VII-3

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 66: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP ......................................... (1)KANTOR PELAYANAN PAJAK ......................................... (2)

................................................... (3)...............................................................

.......................................... (4).........................................

Nomor : ........................ (5) .......................... (6)Sifat : SegeraLampiran : Satu SetHal : Usul Pengalihan Pemeriksaan

Yth. .......................... (7)................................................................

Sehubungan dengan pemindahan Wajib Pajak berdasarkan ......................... (8) maka terhadap WajibPajak sebagaimana terlampir diusulkan untuk dialihkan pemeriksaannya dari ............................ (9) ke........................ (10).

Demikian disampaikan untuk dapat dipertimbangkan.

Kepala Kantor,

............................... (11) NIP ..........................

Tembusan :1. ..............................;2. ..............................;3. .............................. (12)

Page 67: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

DAFTAR WAJIB PAJAK YANG DIUSULKAN UNTUK DIALIHKAN PEMERIKSAANNYA

NoNama

Wajib Pajak NPWPMasa/ Tahun

PajakKode

PemeriksaanNomor

Instruksi/Persetujuan/Penugasan/LP2

(1) (2) (3) (4) (5) (6)1.2.3.4.5.

Kepala Kantor,

............................... (13) NIP ..........................

Page 68: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

PETUNJUK PENGISIAN USUL PENGALIHAN PEMERIKSAAN

ANGKAAngka 1 : Diisi dengan nama Kantor Wilayah DJP atasan KPP Lama.Angka 2 : Diisi dengan nama KPP Lama yang membuat usul pengalihan pemeriksaan.Angka 3 : Diisi dengan alamat lengkap KPP LamaAngka 4 : Diisi dengan nomor telepon dan faksimili KPP LamaAngka 5 : Diisi dengan nomor surat usul pengalihan pemeriksaan.Angka 6 : Diisi dengan tanggal surat usul pengalihan pemeriksaanAngka 7 : Diisi dengan: a. Direktur Pemeriksaan dan Penagihan dalam hal KPP Baru tidak satu Kanwil DJP dengan KPP

Lama; atau b. Kepala Kanwil DJP atasan KPP Lama dalam hal KPP Baru berada dalam satu Kanwil dengan

KPP LamaAngka 8 : Diisi dengan nomor dan tanggal surat keputusan pemindahan Wajib Pajak.Angka 9 : Diisi dengan nama KPP Lama.Angka 10 : Diisi dengan nama KPP Baru.Angka 11 : Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan Kepala KPP Lama serta cap jabatan.Angka 12 : Dalam hal usulan ditujukan kepada Kepala Kanwil DJP atasan Kepala KPP Lama, diisi dengan: Direktur Pemeriksaan dan Penagihan; Kepala Kanwil DJP atasan KPP Baru; dan Kepala KPP Baru. Dalam hal usulan ditujukan kepada Direktur Pemeriksaan dan Penagihan, diisi dengan: Kepala Kanwil DJP atasan KPP Lama; Kepala Kanwil DJP atasan KPP Baru; dan Kepala KPP Baru.Angka 13 : Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan Kepala KPP Lama serta cap jabatan.

KOLOMKolom 1 : Cukup jelas.Kolom 2 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diusulkan untuk dialihkan pemeriksaannya.Kolom 3 : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang diusulkan untuk dialihkan pemeriksaannya.Kolom 4 : Diisi dengan Masa/Tahun Pajak yang diusulkan untuk dialihkan pemeriksaannya.Kolom 5 : Diisi dengan kode pemeriksaan yang diusulkan untuk dialihkan pemeriksaannya.Kolom 6 : Diisi dengan nomor Instruksi/Persetujuan/Penugasan/LP2 Pemeriksaan yang diusulkan untuk

dialihkan pemeriksaannya.

Page 69: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN VII-4

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 70: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

......................................... (1)................................................... (2)

........................................................................................................ (3)

...................................

Nomor : ........................ (4) .......................... (5)Sifat : SegeraLampiran : Satu SetHal : Persetujuan Pengalihan Pemeriksaan

Yth. .......................... (6)................................................................

Sehubungan dengan surat dari .......................... (7) nomor ........................ (8) tanggal ............... (9),dengan ini disampaikan bahwa pemeriksaan terhadap Wajib Pajak sebagaimana terlampir disetujui untukdialihkan pemeriksaannya dari ............................................ (10) ke unit kerja Saudara.

Demikian disampaikan untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Direktur Pemeriksaan dan Penagihan/ Kepala Kanwil DJP

............................... (11) NIP ..........................

Tembusan:1. .....................;2. ..................... ;3. ..................... (12)

Page 71: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

DAFTAR WAJIB PAJAKYANG DISETUJUI USULAN PENGALIHAN PEMERIKSAANNYA

NoNama

Wajib Pajak NPWPMasa/ Tahun

PajakKode

PemeriksaanNomor

Instruksi/Persetujuan/Penugasan/LP2

(1) (2) (3) (4) (5) (6)1.2.3.4.5.

Direktur Pemeriksaan dan Penagihan/ Kepala Kanwil DJP

............................... (13) NIP ..........................

Page 72: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

PETUNJUK PENGISIAN PERSETUJUAN PENGALIHAN PEMERIKSAAN

ANGKAAngka 1 : Diisi dengan: a. Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan, dalam hal yang menerbitkan Surat Persetujuan

Pengalihan Pemeriksaan adalah Direktur Pemeriksaan dan Penagihan; atau b. Kanwil DJP atasan KPP Lama, dalam hal yang menerbitkan Surat Persetujuan Pengalihan

Pemeriksaan adalah Kepala Kanwil DJP atasan Kepala KPP Lama.Angka 2 : Diisi dengan alamat lengkap Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan atau Kanwil DJP atasan KPP

Lama.Angka 3 : Diisi dengan nomor telepon dan faksimili Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan atau Kanwil DJP

atasan KPP Lama.Angka 4 : Diisi dengan nomor surat persetujuan pengalihan pemeriksaan.Angka 5 : Diisi dengan tanggal surat persetujuan pengalihan pemeriksaan.Angka 6 : Diisi dengan Kepala KPP Baru yang menerima pengalihan pemeriksaan.Angka 7 : Diisi dengan Kepala KPP Lama yang mengusulkan pengalihan pemeriksaan.Angka 8 : Diisi nomor surat usul pengalihan pemeriksaan.Angka 9 : Diisi tanggal surat usul pengalihan pemeriksaan.Angka 10 : Diisi dengan nama KPP Lama.Angka 11 : Diisi dengan nama, tanda tangan, NIP Direktur Pemeriksaan dan Penagihan atau Kepala Kanwil

DJP atasan KPP Lama serta cap jabatan.Angka 12 : a. Dalam hal usulan ditujukan kepada Direktur Pemeriksaan dan Penagihan, diisi dengan: 1. Kepala Kanwil DJP atasan KPP Lama; 2. Kepala Kanwil DJP atasan KPP Baru; dan 3. Kepala KPP Lama. b. Dalam hal usulan ditujukan kepada Kepala Kanwil DJP atasan Kepala KPP Lama, diisi

dengan: 1. Direktur Pemeriksaan dan Penagihan; 2. Kepala Kanwil DJP atasan KPP Baru; dan 3. Kepala KPP Lama.Angka 13 : Diisi dengan nama, tanda tangan, NIP Direktur Pemeriksaan dan Penagihan atau Kepala Kanwil

DJP atasan KPP Lama serta cap jabatan.

KOLOMKolom 1 : Cukup jelas.Kolom 2 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dialihkan pemeriksaannya.Kolom 3 : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dialihkan pemeriksaannya.Kolom 4 : Diisi dengan Masa/Tahun Pajak yang dialihkan pemeriksaannya.Kolom 5 : Diisi dengan kode pemeriksaan yang dialihkan pemeriksaannya.Kolom 6 : Diisi dengan nomor Instruksi/Persetujuan/Penugasan/LP2 Pemeriksaan yang dialihkan

pemeriksaannya.

Page 73: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN VII-5

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 74: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

......................................... (1)............................................ (2)

.............................................................................................................................. (3)

................................................

Nomor : ........................ (4) .......................... (5)Sifat : SegeraLampiran : Satu SetHal : Penolakan Usul Pengalihan Pemeriksaan

Yth. .......................... (6)................................................................

Sehubungan dengan surat Saudara nomor ..................... (7) tanggal .......................... (8), dengan inidisampaikan bahwa usulan pengalihan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak sebagaimana terlampir ditolak denganalasan .............................. (9).

Demikian disampaikan untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Direktur Pemeriksaan dan Penagihan/ Kepala Kanwil DJP

............................... (10) NIP ..........................

Tembusan :1. ........................;2. ........................;3. ........................ (11)

Page 75: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

DAFTAR WAJIB PAJAKYANG DITOLAK USULAN PENGALIHAN PEMERIKSAANNYA

NoNama

Wajib Pajak NPWPMasa/ Tahun

PajakKode

PemeriksaanNomor

Instruksi/Persetujuan/Penugasan/LP2

(1) (2) (3) (4) (5) (6)1.2.3.4.5.

Direktur Pemeriksaan dan Penagihan/ Kepala Kanwil DJP

............................... (12) NIP ..........................

Page 76: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

PETUNJUK PENGISIAN PENOLAKAN USUL PENGALIHANPEMERIKSAAN

ANGKAAngka 1 : Diisi dengan: a. Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan, dalam hal yang menerbitkan Surat Penolakan Usul

Pengalihan Pemeriksaan adalah Direktur Pemeriksaan dan Penagihan; atau b. Kanwil DJP atasan KPP Lama, dalam hal yang menerbitkan Surat Penolakan Usul

Pengalihan Pemeriksaan adalah Kepala Kanwil DJP atasan Kepala KPP Lama.Angka 2 : Diisi dengan alamat lengkap Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan atau Kanwil DJP atasan KPP

Lama.Angka 3 : Diisi dengan nomor telepon dan faksimili Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan atau Kanwil DJP

atasan KPP Lama.Angka 4 : Diisi dengan nomor Surat Penolakan Usul Pengalihan Pemeriksaan.Angka 5 : Diisi dengan tanggal Surat Penolakan Usul Pengalihan Pemeriksaan.Angka 6 : Diisi dengan Kepala KPP Lama yang mengusulkan pengalihan pemeriksaan.Angka 7 : Diisi nomor surat usul pengalihan pemeriksaan.Angka 8 : Diisi tanggal surat usul pengalihan pemeriksaan.Angka 9 : Diisi dengan alasan penolakan usul pengalihan pemeriksaan.Angka 10 : Diisi dengan nama, tanda tangan, NIP Direktur Pemeriksaan dan Penagihan atau Kepala Kanwil

DJP atasan KPP Lama serta cap jabatan.Angka 11 : a. Dalam hal usulan ditujukan kepada Direktur Pemeriksaan dan Penagihan, diisi dengan: 1. Kepala Kanwil DJP atasan KPP Lama; 2. Kepala Kanwil DJP atasan KPP Baru; dan 3. Kepala KPP Baru. b. Dalam hal usulan ditujukan kepada Kepala Kanwil DJP atasan Kepala KPP Lama, diisi

dengan: 1. Direktur Pemeriksaan dan Penagihan; 2. Kepala Kanwil DJP atasan KPP Baru; dan 3. Kepala KPP Baru.Angka 12 : Diisi dengan nama, tanda tangan, NIP Direktur Pemeriksaan dan Penagihan atau Kepala Kanwil

DJP atasan KPP Lama serta cap jabatan.

KOLOMKolom 1 : Cukup jelas.Kolom 2 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang usulan pengalihan pemeriksaannya ditolak.Kolom 3 : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang usulan pengalihan pemeriksaannya ditolak.Kolom 4 : Diisi dengan Masa/Tahun Pajak yang usulan pengalihan pemeriksaannya ditolak.Kolom 5 : Diisi dengan kode pemeriksaan yang usulan pengalihan pemeriksaannya ditolak.Kolom 6 : Diisi dengan nomor Instruksi/Persetujuan/Penugasan/LP2 Pemeriksaan yang usulan pengalihan

pemeriksaannya ditolak.

Page 77: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN VII-6

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 78: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP ......................................... (1)KANTOR PELAYANAN PAJAK ......................................... (2)

................................................... (3)...............................................................

.......................................... (4).........................................

Nomor : ........................ (5) .......................... (6)Sifat : SegeraLampiran : Satu SetHal : Daftar Pengalihan Pemeriksaan

Yth. .......................... (7)................................................................

Sehubungan dengan pemindahan Wajib Pajak berdasarkan ................................ (8), danmemperhatikan Surat Persetujuan Pengalihan Pemeriksaan dari Direktur Pemeriksaan dan Penagihan/KepalaKanwil DJP ................................ (9) nomor ............................ (10) tanggal ........................ (11), denganini disampaikan Daftar Pengalihan Pemeriksaan sebagaimana terlampir.

Demikian disampaikan. Atas perhatian dan kerja sama Saudara diucapkan terima kasih.

Kepala Kantor

............................... (12) NIP ..........................

Tembusan :1. ........................;2. ........................;3. ........................ (13)

Page 79: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

DAFTAR PENGALIHAN PEMERIKSAAN

No

• Nama Wajib Pajak• NPWP• Masa/Tahun Pajak• Kode Pemeriksaan• Nomor

Instruksi/Persetujuan/Penugasan/LP2

Berkas Pemeriksaan

SuratUsulan

PemeriksaanKhusus

AnalisRisiko

Surat PersetujuanMelakukan

PemeriksaanKhusus/Instruksi

MelakukanPemeriksaan

Khusus

RencanaPemeriksaan(Audit Plan)

RencanaProgram

Pemeriksaan

BerkasPemeriksaan

Lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)1.2.3.4.5.

Kepala Kantor

............................... (14) NIP ..........................

Page 80: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR PENGALIHAN PEMERIKSAAN

ANGKAAngka 1 : Diisi dengan nama Kantor Wilayah DJP atasan KPP Lama.Angka 2 : Diisi dengan nama KPP Lama.Angka 3 : Diisi dengan alamat lengkap KPP Lama.Angka 4 : Diisi dengan nomor telepon dan faksimili KPP Lama.Angka 5 : Diisi dengan nomor surat penyampaian Daftar Pengalihan Pemeriksaan.Angka 6 : Diisi dengan tanggal surat penyampaian Daftar Pengalihan Pemeriksaan.Angka 7 : Diisi dengan nama dan alamat KPP Baru.Angka 8 : Diisi dengan nomor dan tanggal surat keputusan pemindahan Wajib Pajak.Angka 9 : Diisi dengan nama Kanwil DJP atasan KPP Lama.Angka 10 : Diisi dengan nomor Surat Persetujuan Pengalihan Pemeriksaan.Angka 11 : Diisi dengan tanggal Surat Persetujuan Pengalihan Pemeriksaan.Angka 12 : Diisi nama, NIP dan tanda tangan Kepala KPP Lama serta cap jabatan.Angka 13 : Diisi dengan: a. Kepala Kanwil DJP atasan KPP Lama; b. Kepala Kanwil DJP atasan KPP Baru; dan c. Kepala KPP Baru.Angka 14 : Diisi nama, NIP dan tanda tangan Kepala KPP Lama serta cap jabatan.

KOLOMKolom 1 : Cukup jelas.Kolom 2 : Diisi dengan: • Nama Wajib Pajak; • NPWP; • Masa/Tahun Pajak; • Kode Pemeriksaan; dan • Nomor Instruksi/Persetujuan/Penugasan/LP2.Kolom 3 : Diisi dengan “Ada” atau “Tidak Ada”Kolom 4 : Diisi dengan “Ada” atau “Tidak Ada”Kolom 5 : Diisi dengan “Ada” atau “Tidak Ada”Kolom 6 : Diisi dengan “Ada” atau “Tidak Ada”Kolom 7 : Diisi dengan “Ada” atau “Tidak Ada”Kolom 8 : Diisi dengan nama berkas pemeriksaan lainnya apabila ada.

Page 81: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN VIII

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 82: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

TATA CARA PENGADMINISTRASIAN DAN PELAKSANAANPEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN DAN PENYIDIKAN PAJAK

A. Administrasi Pemeriksaan Bukti Permulaan 1. Kepala Kanwil Lama wajib menginventarisasi Pemeriksaan Bukti Permulaan yang telah selesai

sebelum SMT dan menyerahkan Laporan Pemeriksaan Bukti Permulaan (LPBP), Kertas KerjaPemeriksaan Bukti Permulaan (KKP), serta Berkas Pemeriksaan lainnya kepada Kanwil Baru palinglambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal SMT dengan Surat Pengantar Khusus, dan check listberkas sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran VIII-1.

2. Kepala Kanwil Lama wajib menginvestarisasi instruksi Pemeriksaan Bukti Permulaan yang belumditerbitkan Surat Perintah Pemeriksaan Bukti Permulaan dan menginventarisasi instruksiPemeriksaan Bukti Permulaan yang sudah diterbitkan Surat Perintah Pemeriksaan Bukti Permulaandan Pemeriksaan Bukti Permulaan tersebut belum selesai per 1 (satu) hari kerja sebelum tanggalSMT dan mengirimkan inventarisasi tersebut kepada Kepala Kanwil Baru paling lama 5 (lima) harikerja sejak tanggal SMT dengan menggunakan formulir sebagaimana ditetapkan dalam LampiranVIII-2.

3. Terhadap instruksi Pemeriksaan Bukti Permulaan yang belum diterbitkan Surat Perintah PemeriksaanBukti Permulaan:

a. dikembalikan kepada Direktur Jenderal Pajak dengan tembusan kepada Direktur Intelijen danPenyidikan, dalam hal instruksi Pemeriksaan Bukti Permulaan diterbitkan oleh DirekturJenderal Pajak;

b. dikembalikan kepada Direktur Intelijen dan Penyidikan, dalam hal instruksi Pemeriksaan BuktiPermulaan diterbitkan oleh Direktur Intelijen dan Penyidikan.

c. dikirimkan kepada Kepala Kanwil Baru untuk ditindaklanjuti dengan penerbitan instruksiPemeriksaan Bukti Permulaan yang baru, dalam hal instruksi Pemeriksaan Bukti Permulaanditerbitkan oleh Kepala Kanwil Lama.

4. Terhadap seluruh Surat Perintah Pemeriksaan Bukti Permulaan yang belum diselesaikan sampaidengan tanggal SMT, maka Pemeriksaan Bukti Permulaan diselesaikan oleh Kanwil Lama sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.

5. Kepala Kanwil Lama menyampaikan pemberitahuan kepada Kepala Kanwil Baru mengenaitindaklanjut Pemeriksaan Bukti Permulaan, setelah Pemeriksaan Bukti Permulaan diselesaikan.

6. Dalam hal tindak lanjut Pemeriksaan Bukti Permulaan berupa penerbitan skp maka LPBP dan NotaPenghitungan harus disampaikan ke KPP baru paling lambat 1 (satu) hari kerja sejak tanggal LPBP,dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Identitas Wajib Pajak dalam LPBP dan Nota Penghitungan menggunakan NPWP yang barusebagai Wajib Pajak pada KPP Baru.

b. Penyerahan LPBP dan Nota Penghitungan ke KPP Baru menggunakan check list berkassebagaimana ditetapkan dalam Lampiran VIII-3.

c. Penerbitan skp dan/atau STP atas Nota Penghitungan sebagaimana dimaksud pada angka 1(satu) dilaksanakan oleh KPP Baru.

7. Usulan Pemeriksaan Bukti Permulaan yang belum disetujui sampai SMT, maka usulan tersebutdialihkan ke Kanwil Baru.

B. Administrasi Penyidikan 1. Dalam hal terhadap: a. seluruh Instruksi Penyidikan yang belum diterbitkan Surat Perintah Penyidikan; b. seluruh Surat Perintah Penyidikan yang penyidikannya belum selesai; atau c. seluruh proses penghentian penyidikan sesuai ketentuan Pasal 44A atau Pasal 44B UU KUP

yang belum selesai sampai dengan tanggal SMT, maka prosesnya diselesaikan oleh Kanwil Lama atau Direktorat

Intelijen dan Penyidikan dan tidak diperkenankan untuk dilakukan pemindahan Wajib Pajak.

2. Dalam hal Penyidikan telah selesai dilaksanakan: a. Kanwil Lama wajib menginventarisasi: 1) penyidikan yang telah selesai (berkas perkaranya telah dinyatakan lengkap (P21) oleh

Kejaksaan dan telah dilakukan penyerahan tanggung jawab atas tersangka dan barangbukti sebelum tanggal SMT; atau

2) penyidikan yang dihentikan sesuai ketentuan Pasal 44A atau Pasal 44B UU KUP sebelumtanggal SMT,

dan menyerahkan Berkas Wajib Pajak kepada Kanwil Baru paling lambat 1 (satu) hari kerjasebelum tanggal SMT dengan Surat Pengantar Khusus, dan check list berkas sebagaimanaditetapkan dalam Lampiran VIII-4.

b. Kanwil Lama menyampaikan pemberitahuan kepada Kanwil Baru bahwa Penyidikan telahdiselesaikan dan berkoordinasi mengenai tindak lanjut penanganan perkara di pengadilan.

Page 83: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN VIII-1

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 84: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP ......................................... (1)................................................................ (2)

......................................................................................................... (3)

.........................................

CHECK LIST BERKAS PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAANYANG SUDAH SELESAI UNTUK DISAMPAIKAN KE KANWIL ........................ (4)

Nama Wajib Pajak : ........................................ (5)NPWP : ........................................ (6)Nomor dan Tanggal SPPBP : ........................................ (7)Nomor dan Tanggal LPBP : ........................................ (8)Jenis Pajak : ........................................ (9)Masa / Tahun Pajak : ........................................ (10)

No. Dokumen Ada/Tidak Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5)1. Laporan Hasil Analisis dan Pengembangan IDLP2. Instruksi Pemeriksaan Bukti Permulaan3. Surat Perintah Pemeriksaan Bukti Permulaan4. Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Bukti Permulaan (kepada

Wajib Pajak)5. Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Bukti Permulaan (ke KPP)6. Surat Tugas Penggantian Pemeriksa Bukti Permulaan7. Surat Permohonan Peminjaman Berkas Wajib Pajak (ke KPP)8. Bukti Peminjaman dan Pengembalian Berkas Data9. Daftar Tunggakan Pajak10. Tanda Bukti Peminjaman/Perolehan Buku, Catatan,

Dokumen, dan lain-lain kepada Wajib Pajak11. Tanda Bukti Pengembalian Buku, Catatan, Dokumen, dan

lain-lain kepada Wajib Pajak12. Tanda Bukti Peminjaman Buku, Catatan, Dokumen, dan

lain-lain Intern Pemeriksa13. Tanda Bukti Pengembalian Buku, Catatan, Dokumen, dan

lain-lain Intern Pemeriksa14. Surat Permintaan Peminjaman/Perolehan Buku, Catatan,

dan Dokumen (kepada Wajib Pajak)15. Daftar Buku, Catatan, Dokumen yang diminta kepada Wajib

Pajak untuk dipinjamkan/diperoleh dalam rangkaPermintaan Bukti Permulaan

16. Berita Acara Penyerahan Dokumen Sehubungan denganAdanya Penggantian Pemeriksa Bukti Permulaan (dariPemeriksa yang diganti kepada atasan)

17. Berita Acara Penyerahan Dokumen Sehubungan denganAdanya Penggantian Pemeriksa Bukti Permulaan (dari KabidP4/Kasubdit Pemeriksa Bukti Permulaan kepada PemeriksaPangganti)

18. Surat Peringatan I/II19. Permohonan Perpanjangan Jangka Waktu Pemeriksaan Bukti

Permulaan20. Persetujuan/penolakan Perpanjangan Jangka Waktu

Pemeriksaan Bukti Permulaan21. Surat Pernyataan Penolakan Pemeriksaan Bukti Permulaan22. Berita Acara Penolakan Menandatangani Surat Pernyataan

Penolakan Pemeriksaan Bukti Permulaan23. Surat Panggilan I/II Untuk Memberikan Keterangan24. Berita Acara Permintaan Keterangan25. Surat Permintaan Keterangan atau Bukti (kepada pihak

ketiga)26. Surat Peringatan I/II Permintaan Keterangan atau Bukti27. Laporan kemajuan Pemeriksaan Bukti Permulaan28. Laporan Pemeriksaan Bukti Permulaan29. Berita acara Penelaahan atas Laporan Pemeriksaan Bukti

Permulaan30. Nota Penghitungan31. Pemberitahuan Terjadinya Tindak Pidana selain di bidang

perpajakan32. Laporan Keterlibatan Aparat Pajak

Page 85: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

No. Dokumen Ada/Tidak Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5)33. Risalah Temuan Pemeriksaan Bukti Permulaan34. Laporan Kejadian35. Berita Acara Penyegelan36. Berita Acara Pembukaan Segel

................, ................20......(11) Kepala Kantor,

............................... (12) NIP ..........................

Uraian Nama NIP Paraf

Disiapkan oleh Petugas Seksi

Diteliti oleh 1. Kepala Seksi ...2. Kepala Seksi ...3. Kepala Seksi ...

Disegel oleh Kepala Seksi Petugas

Page 86: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

PETUNJUK PENGISIAN CHECK LISTBERKAS PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN

YANG SUDAH SELESAI

ANGKAAngka 1 : Diisi dengan nama Unit Kanwil yang membuat dan mengeluarkan Check List Berkas Pelaksanaan

Pemeriksaan Bukti Permulaan yang Sudah Selesai.Angka 2 : Diisi dengan alamat lengkap Unit Kanwil.Angka 3 : Diisi dengan nomor telepon dan faksimili Unit Kanwil.Angka 4 : Diisi dengan nama Unit Kanwil Baru yang menerima Check List Berkas Pelaksanaan Pemeriksaan

Bukti Permulaan yang Sudah Selesai.Angka 5 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dilakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan.Angka 6 : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak.Angka 7 : Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Perintah Pemeriksaan Bukti Permulaan.Angka 8 : Diisi dengan nomor dan tanggal Laporan Pemeriksaan Bukti Permulaan.Angka 9 : Diisi dengan nama jenis pajak.Angka 10 : Diisi dengan Masa/Tahun Pajak Pemeriksaan Bukti Permulaan.Angka 11 : Diisi dengan tempat, tanggal, bulan, dan tahun dibuatnya Check List Berkas Pelaksanaan

Pemeriksaan Bukti Permulaan yang Sudah Selesai.Angka 12 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala Kanwil serta cap jabatan.

KOLOMKolom 1 : Cukup jelas.Kolom 2 : Cukup jelas.Kolom 3 : Diisi dengan "Ada" jika dokumen yang dimaksud ada atau "Tidak" jika dokumen yang

bersangkutan tidak ada.Kolom 4 : Diisi dengan jumlah (angka) lembar dokumen.Kolom 5 : Diisi dengan hal lain yang perlu menjadi catatan.

Page 87: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN VIII-2

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 88: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP ......................................... (1)................................................................ (2)

......................................................................................................... (3)

.........................................

DAFTAR INVENTARISASI INTRUKSI PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAANUNTUK DISAMPAIKAN KE KANWIL ...................... (4)

A. DAFTAR INSTRUKSI PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN YANG BELUM DITERBITKAN SURAT PERINTAHPEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN

No NamaWajib Pajak

NPWP Masa/TahunPajak

Nomor /TanggalInstruksi PBP

Kode PBP Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1.2.3.

dst.

B. DAFTAR INSTRUKSI PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN YANG SUDAH DITERBITKAN SURAT PERINTAHPEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN DAN PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TERSEBUT BELUM SELESAI

NoNama

Wajib Pajak NPWPMasa/TahunPajak

NomorTanggal

Instruksi PBP

KodePBP

Nomor/Tanggal

Instruksi SPPBPKeterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)1.2.3.

dst.

................, ................20......(5) Kepala Kantor,

............................... (6) NIP ..........................Tembusan :Direktur Intelijen dan Penyidikan

Page 89: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR INVENTARISASIINSTRUKSI PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN

ANGKAAngka 1 : Diisi dengan nama Unit Kanwil yang membuat dan mengeluarkan Daftar Inventarisasi Instruksi

Pemeriksaan Bukti Permulaan.Angka 2 : Diisi dengan alamat lengkap Unit Kanwil.Angka 3 : Diisi dengan nomor telepon dan faksimili Unit Kanwil.Angka 4 : Diisi dengan nama Unit Kanwil Baru yang menerima Daftar Inventarisasi Instruksi Pemeriksaan

Bukti Permulaan.Angka 5 : Diisi dengan tempat, tanggal, bulan, dan tahun dibuatnya Daftar Inventarisasi Instruksi

Pemeriksaan Bukti Permulaan.Angka 6 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala Kanwil Lama serta cap jabatan.

KOLOM PADA TABEL AKolom 1 : Cukup jelas.Kolom 2 : Diisi dengan nama Wajib Pajak.Kolom 3 : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak.Kolom 4 : Diisi dengan Masa/Tahun Pajak Pemeriksaan Bukti Permulaan.Kolom 5 : Diisi dengan nomor dan tanggal instruksi Pemeriksaan Bukti Permulaan.Kolom 6 : Diisi dengan kode Pemeriksaan Bukti Permulaan.Kolom 7 : Diisi dengan keterangan lain jika diperlukan.

KOLOM PADA TABEL BKolom 1 : Cukup jelas.Kolom 2 : Diisi dengan nama Wajib Pajak.Kolom 3 : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak.Kolom 4 : Diisi dengan Masa/Tahun Pajak Pemeriksaan Bukti Permulaan.Kolom 5 : Diisi dengan nomor dan tanggal instruksi Pemeriksaan Bukti Permulaan.Kolom 6 : Diisi dengan kode Pemeriksaan Bukti Permulaan.Kolom 7 : Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Perintah Pemeriksaan Bukti Permulaan.Kolom 8 : Diisi dengan keterangan lain jika diperlukan.

Page 90: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN VIII-3

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 91: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP ......................................... (1)KANTOR PELAYANAN PAJAK ......................................... (2)

................................................... (3)...............................................................

......................................... (4)...................................

CHECK LIST BERKAS PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAANYANG SUDAH SELESAI SAMPAI DENGAN PENERBITAN LPBP DAN

NOTA PENGHITUNGAN UNTUK DISAMPAIKAN KE KPP ......................... (5)

Nama Wajib Pajak : ........................................ (6)NPWP : ........................................ (7)Nomor dan Tanggal SPPBP : ........................................ (8)Nomor dan Tanggal LPBP : ........................................ (9)Jenis Pajak : ........................................ (10)Masa / Tahun Pajak : ........................................ (11)

No. Dokumen Ada/Tidak Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5)1. Instruksi Pemeriksaan Bukti Permulaan2. Surat Perintah Pemeriksaan Bukti Permulaan3. Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Bukti Permulaan (kepada

Wajib Pajak)4. Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Bukti Permulaan (ke KPP)5. Surat Tugas Penggantian Pemeriksa Bukti Permulaan6. Surat Permohonan Peminjaman Berkas Wajib Pajak (ke KPP)7. Bukti Peminjaman dan Pengembalian Berkas Data8. Daftar Tunggakan Pajak9. Tanda Bukti Peminjaman/Perolehan Buku, Catatan,

Dokumen, dan lain-lain kepada Wajib Pajak10. Tanda Bukti Pengembalian Buku, Catatan, Dokumen, dan

lain-lain kepada Wajib Pajak11. Tanda Bukti Peminjaman Buku, Catatan, Dokumen, dan

lain-lain intern Pemeriksa12. Tanda Bukti Pengembalian Buku, Catatan, Dokumen, dan

lain-lain Intern Peneriksa13. Surat Pemintaan Peminjaman/Perolehan Buku, Catatan, dan

Dokumen (kepada Wajib Pajak)14. Daftar Buku, Catatan, Dokumen yang dimintakan kepada

Wajib Pajak untuk dipinjamkan/diperoleh dalam rangkaPemeriksaan Bukti Permulaan

15. Berita Acara Penyerahan Dokumen Sehubungan denganAdanya Penggantian Pemeriksa Bukti Permulaan (dariPemeriksa yang diganti kepada atasan)

16. Berita Acara Penyerahan Dokumen Sehubungan denganAdanya Penggantian Pemeriksa Bukti Permulaan (dari KabidP4/Kasubdit Pemeriksa Bukti Permulaan kepada PemeriksaPengganti)

17. Surat Peringatan I/II18. Permohonan Perpanjangan Jangka Waktu Pemeriksaan Bukti

Permulaan19. Persetujuan/penolakan Perpanjangan Jangka Waktu

Pemeriksaan Bukti Permulaan20. Surat Pernyataan Penolakan Pemeriksaan Bukti Permulaan21. Berita Acara Penolakan Menandatangani Surat Pernyataan

Penolakan Pemeriksaan Bukti Permulaan22. Surat Panggilan I/II Untuk Memberikan Keterangan23. Berita Acara Permintaan Keterangan24. Surat Permintaan Keterangan atau Bukti (kepada pihak

ketiga)25. Surat Peringatan I/II Permintaan Keterangan atau Bukti26. Laporan Kemajuan Pemeriksaan Bukti Permulaan27. Laporan Pemeriksaan Bukti Permulaan28. Berita Acara Penelaahan atas Laporan Pemeriksaan Bukti

Permulaan29. Nota Penghitungan

Page 92: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

................, ................20......(12) Kepala Kantor,

............................... (13) NIP ..........................

Uraian Nama NIP Paraf

Disiapkan oleh Petugas Seksi

Diteliti oleh 1. Kepala Seksi ...2. Kepala Seksi ...3. Kepala Seksi ...

Disegel oleh Kepala Seksi Petugas

Page 93: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

PETUNJUK PENGISIAN CHECK LISTBERKAS PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN

YANG SUDAH SELESAI SAMPAI DENGAN PENERBITAN LPBP DANNOTA PENGHITUNGAN

ANGKAAngka 1 : Diisi dengan nama Unit Kanwil atasan Unit KPP Lama yang membuat dan mengeluarkan Check

List Berkas Pelaksanaan Pemeriksaan Bukti Permulaan.Angka 2 : Diisi dengan nama Unit KPP Lama yang membuat dan mengeluarkan Check list Berkas

Pelaksanaan Pemeriksaan Bukti Permulaan.Angka 3 : Diisi dengan alamat lengkap Unit KPP Lama.Angka 4 : Diisi dengan nomor telepon dan faksimili Unit KPP Lama.Angka 5 : Diisi dengan nama Unit KPP Baru yang menerima Check List Berkas Pelaksanaan Pemeriksaan

Bukti Permulaan.Angka 6 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dilakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan.Angka 7 : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak.Angka 8 : Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Perintah Pemeriksaan Bukti Permulaan.Angka 9 : Diisi dengan nomor dan tanggal Laporan Pemeriksaan Bukti Permulaan.Angka 10 : Diisi dengan nama jenis pajak.Angka 11 : Diisi dengan Masa/Tahun Pajak Pemeriksaan Bukti Permulaan.Angka 12 : Diisi dengan tempat, tanggal, bulan, dan tahun dibuatnya Check List Berkas Pelaksanaan

Pemeriksaan Bukti Permulaan yang Sudah Selesai.Angka 13 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala Kanwil serta cap jabatan.

KOLOMKolom 1 : Cukup jelas.Kolom 2 : Cukup jelas.Kolom 3 : Diisi dengan "Ada" jika dokumen yang dimaksud ada atau "Tidak" jika dokumen yang

bersangkutan tidak ada.Kolom 4 : Diisi dengan jumlah (angka) lembar dokumen.Kolom 5 : Diisi dengan hal lain yang perlu menjadi catatan.

Page 94: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN VIII-4

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 95: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP ......................................... (1)......................................... (2)

............................................................................................................................. (3)

...................................

CHECK LIST BERKAS PELAKSANAAN PENYIDIKANYANG SUDAH SELESAI UNTUK DISAMPAIKAN KE KANWIL ................ (4)

Nama Wajib Pajak : ........................................ (5)NPWP : ........................................ (6)Nama Tersangka : ........................................ (7)Nomor danTanggal Sprindik : ........................................ (8)Nomor dan Tanggal SPDP : ........................................ (9)Jenis Pajak : ........................................ (10)Masa / Tahun Pajak : ........................................ (11)

No. Dokumen Ada/Tidak Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5)1. Laporan Kejadian2. Surat Perintah Penyidikan3. Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan4. Berkas Perkara5. Surat P21 dari kejaksaan6. Surat Pengantar Penyerahan Tanggung Jawab atas

Tersangka dan Barang Bukti7. Surat Ketetapan Penghentian Penyidikan8. Surat Perintah Penghentian Penyidikan9. Surat Pemberitahuan Penghentian Penyidikan10.dst

................, ................20......(12) Kepala Kantor,

............................... (13) NIP ..........................

Uraian Nama NIP Paraf

Disiapkan oleh Petugas Seksi

Diteliti oleh 1. Kepala Seksi ...2. Kepala Seksi ...3. Kepala Seksi ...

Disegel oleh Kepala Seksi Petugas

Page 96: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

PETUNJUK PENGISIAN CHECK LISTBERKAS PELAKSANAAN PENYIDIKAN YANG SUDAH SELESAI

ANGKAAngka 1 : Diisi dengan nama Unit Kanwil yang membuat dan mengeluarkan Check List Berkas Pelaksanaan

Penyidikan.Angka 2 : Diisi dengan alamat lengkap Unit Kanwil.Angka 3 : Diisi dengan nomor telepon dan faksimili Unit Kanwil.Angka 4 : Diisi dengan nama Unit Kanwil Baru yang menerima Check List Berkas Pelaksanaan Penyidikan.Angka 5 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dilakukan penyidikan..Angka 6 : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak.Angka 7 : Diisi dengan nama Tersangka.Angka 8 : Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Perintah Penyidikan.Angka 9 : Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan.Angka 10 : Diisi dengan jenis pajak yang dilakukan penyidikan.Angka 11 : Diisi dengan Masa/Tahun Pajak yang dilakukan penyidikan.Angka 12 : Diisi dengan tempat, tanggal, bulan, dan tahun dibuatnya Check List Berkas Pelaksanaan

Penyidikan.Angka 12 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala Kanwil serta cap jabatan.

KOLOMKolom 1 : Cukup jelas.Kolom 2 : Cukup jelas.Kolom 3 : Diisi dengan "Ada" jika dokumen yang dimaksud ada atau "Tidak" jika dokumen yang

bersangkutan tidak ada.Kolom 4 : Diisi dengan jumlah (angka) lembar dokumen.Kolom 5 : Diisi dengan hal lain yang perlu menjadi catatan.

Page 97: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN IX

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 98: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

TATA CARA PELAKSANAAN PENAGIHAN AKTIF DANPEMBERIAN ANGSURAN ATAU PENUNDAAN PEMBAYARAN UTANG PAJAK

KEPADA WAJIB PAJAK

1. KPP Lama menyelesaikan perekaman Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), Surat Ketetapan PajakKurang Bayar Tambahan (SKPKBT), Surat Tagihan Pajak (STP), dan data yang menyebabkan penambahanatau pengurangan saldo SKPKB/SKPKBT dan/atau STP pada aplikasi sistem informasi perpajakan(SIDJP/SIPMOD) sebelum tanggal SMT.

2. KPP Lama membuat Daftar Sisa Tagihan Pajak untuk setiap Wajib Pajak yang akan dipindahkan ke KPPBaru.

3. KPP Lama menginventarisasi seluruh Berkas Penagihan sebagai dokumen pendukung Daftar Sisa TagihanPajak sebagaimana dimaksud pada angka 2.

4. KPP Lama melakukan pemindahan Berkas Penagihan ke KPP Baru paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelumtanggal SMT, dengan membuat Daftar Inventarisasi Berkas Penagihan dan Lampirannya sebagaimanaditetapkan dalam Lampiran IX-1.

5. Daftar Inventarisasi Berkas Penagihan harus dilampirkan dengan dokumen-dokumen sebagai berikut: a. Daftar Sisa Tagihan Pajak, dan b. Berkas Penagihan masing-masing Wajib Pajak.6. Setelah melakukan pemindahan Berkas Penagihan, KPP Baru mencocokkan Daftar Inventarisasi Berkas

Penagihan dan Lampirannya tersebut dengan Daftar Sisa Tagihan Pajak dan Berkas Penagihannya.7. Apabila terjadi ketidakcocokkan antara Daftar Inventarisasi Berkas Penagihan dan Lampirannya tersebut

dengan Daftar Sisa Tagihan Pajak dan Berkas Penagihannya, maka KPP Baru segera melakukan konfirmasike KPP Lama dengan tembusan ke Kanwil Lama dan Kanwil Baru. KPP Lama wajib meneliti ulang kembalidan selanjutnya memberitahukan kepada KPP Baru data yang telah diteliti ulang tersebut.

8. Semua tindakan penagihan yang sedang dilakukan oleh KPP Lama, menjadi tanggung jawab KPP Baruterhitung sejak tanggal SMT.

9. Semua kegiatan penagihan aktif, yang dimulai dari penerbitan Surat Teguran sampai dengan pelaksanaanlelang dilakukan sampai dengan tanggal SMT oleh KPP Lama, dan penerbitan Surat Teguran sampai denganpelaksanaan lelang sejak tanggal SMT dilakukan oleh KPP Baru.

10. Terhadap usulan pemberitahuan saldo kekayaan Penanggung Pajak yang tersimpan pada bank yang belummendapat tanggapan dari Bank Indonesia, usulan penghapusan tunggakan pajak, pencegahan danpenyanderaan yang belum terbit Keputusan Menteri Keuangannya, KPP Lama agar memberitahukan keKanwil Lama, Kanwil Baru dan Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan c.q. Subdirektorat Penagihan bahwapenanganan Wajib Pajak tersebut dipindahkan ke KPP Baru.

11. Penyelesaian surat permohonan angsuran atau penundaan pembayaran utang pajak, sebagaimana diaturpada lampiran VI Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, yang telah diterima sebelum tanggal SMTdiselesaikan oleh KPP Lama.

12. Untuk kepentingan pengisian Laporan Perkembangan Piutang Pajak, perlu diperhatikan hal-hal sebagaiberikut:

a. KPP Lama mencatat saldo tunggakan yang dipindahkan ke KPP Baru pada kolom Pengurangan –Wajib Pajak Pindah; sedangkan

b. KPP Baru mencatat saldo tunggakan yang diterima dari KPP Lama pada kolom Penambahan – WajibPajak Pindah.

Page 99: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN IX-1

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 100: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP ......................................... (1)KANTOR PELAYANAN PAJAK ......................................... (2)

................................................... (3)...............................................................

......................................... (4)...................................

DAFTAR INVENTARISASI BERKAS PENAGIHANUNTUK DISAMPAIKAN KE KPP ........................... (5)

No. NPWP NamaWajib Pajak

Jumlah Kohir(lembar)

Saldo TunggakanRp $

(1) (2) (3) (4) (5) (6)1.2.3.dst

Jumlah

................, ................20......(6) Kepala Kantor,

............................... (7) NIP ..........................

Page 101: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

PETUNJUK PENGISIANDAFTAR INVENTARISASI BERKAS PENAGIHAN

ANGKAAngka 1 : Diisi dengan nama Unit Kanwil atasan Unit KPP yang membuat Daftar Inventarisasi Berkas

Penagihan.Angka 2 : Diisi dengan nama Unit KPP yang membuat Daftar Inventarisasi Berkas Penagihan.Angka 3 : Diisi dengan alamat lengkap Unit KPP yang membuat Daftar Inventarisasi Berkas Penagihan.Angka 4 : Diisi dengan nomor telepon dan faksimili Unit KPP yang membuat Daftar Inventarisasi Berkas

Penagihan.Angka 5 : Diisi dengan nama unit KPP yang menerima Daftar Inventarisasi Berkas Penagihan.Angka 6 : Diisi dengan tempat, tanggal, bulan, dan tahun dibuatnya Daftar Inventarisasi Berkas Penagihan.Angka 7 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala KPP Lama serta cap jabatan.

KOLOMKolom 1 : Cukup jelas.Kolom 2 : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib PajakKolom 3 : Diisi dengan nama Wajib Pajak.Kolom 4 : Diisi dengan jumlah lembar kohir per Wajib PajakKolom 5 : Diisi dengan saldo tunggakan Wajib Pajak dalam kurs RupiahKolom 6 : Diisi dengan saldo tunggakan Wajib Pajak dalam kurs Dollar

Page 102: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAKKANTOR WILAYAH DJP ...................... (1)KANTOR PELAYANAN PAJAK ....................... (2)

LAMPIRAN DAFTAR INVENTARISASI BERKAS PENAGIHANUNTUK DISAMPAIKAN KE KPP ................... (3)

Nama Wajib Pajak : .............................................. (4)NPWP : .............................................. (5)No. STP/SKPKB/SKPKBT : .............................................. (6)Saldo Tunggakan : .............................................. (7)

No. Dokumen Ada/Tidak Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5)1 Kartu Tunggakan2 STP / SKPKB / SKPKBT3 SSP4 Bukti Pemindahbukuan5 SK Pembetulan6 SK Pengurangan Sanksi Administrasi7 SK Pembatalan8 SK Keberatan9 Putusan Banding10 Putusan Peninjauan Kembali11 Petikan KMK Penghapusan Piutang12 Surat Teguran13 Surat Paksa14 Berita Acara Penyampaian Surat Paksa15 SPMP16 Berita Acara Pelaksanaan Sita17 Risalah Lelang18 Berita Acara Pemblokiran19 KMK Pencegahan20 Ijin Penyanderaan21 Surat Perintah Penyanderaan22 SK Angsuran Pembayaran Tunggakan Pajak23 SK Penundaan Pembayaran24dst

......................(dokumen terkait lainnya)

Page 103: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

PETUNJUK PENGISIAN LAMPIRANDAFTAR INVENTARISASI BERKAS PENAGIHAN

ANGKAAngka 1 : Diisi dengan nama Unit Kanwil atasan Unit KPP yang membuat Daftar Inventarisasi Berkas

Penagihan.Angka 2 : Diisi dengan nama Unit KPP yang membuat Daftar Inventarisasi Berkas Penagihan.Angka 3 : Diisi dengan nama unit KPP yang menerima Daftar Inventarisasi Berkas Penagihan.Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak.Angka 5 : Diisi dengan NPWP.Angka 6 : Diisi dengan nomor STP/SKPKB/SKPKBTAngka 7 : Diisi dengan saldo tunggakan pajak

KOLOMKolom 1 : Cukup jelas.Kolom 2 : Cukup jelas.Kolom 3 : Diisi dengan "Ada" jika dokumen yang dimaksud ada atau "Tidak" jika dokumen yang

bersangkutan tidak ada.Kolom 4 : Diisi dengan jumlah lembar dokumen.Kolom 5 : Diisi dengan hal lain yang perlu menjadi catatan.

Page 104: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN X

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 105: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

TATA CARA PELAKSANAAN PENYELESAIAN PERMOHONAN PEMBETULAN,KEBERATAN, PENGURANGAN ATAU PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI,PENGURANGAN ATAU PEMBATALAN SURAT KETETAPAN PAJAK YANG TIDAK

BENAR, PENGURANGAN ATAU PEMBATALAN SURAT TAGIHAN PAJAK,PEMBATALAN HASIL PEMERIKSAAN PAJAK ATAU SURAT KETETAPAN PAJAK

DARI HASIL PEMERIKSAAN YANG DILAKSANAKAN TANPA PENYAMPAIANSURAT PEMBERITAHUAN HASIL PEMERIKSAAN ATAU PEMBAHASAN AKHIRHASIL PEMERIKSAAN DENGAN WAJIB PAJAK, PERMINTAAN SURAT URAIANBANDING DAN SURAT TANGGAPAN, DAN MEMORI PENINJAUAN KEMBALI

KE MAHKAMAH AGUNG

A. Pelaksanaan Penyelesaian oleh KPP 1. KPP Lama wajib menyelesaikan permohonan pembetulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 UU

KUP yang merupakan kewenangan KPP dan diterima KPP Lama yang jatuh tempo sampai dengan 1(satu) bulan sejak tanggal SMT, dengan menerbitkan Surat Keputusan paling lambat 1 (satu) harikerja sebelum tanggal SMT.

2. Semua permohonan pembetulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 UU KUP yang merupakankewenangan KPP dan diterima KPP Lama dan belum diselesaikan sebelum tanggal SMT yang jatuhtemponya lebih dari 1 (satu) bulan sejak tanggal SMT, diselesaikan oleh KPP Lama, denganketentuan sebagai berikut:

a. KPP Lama membuat Laporan Penelitian beserta konsep Surat Keputusan, denganmenggunakan NPWP Baru.

b. Laporan Penelitian beserta konsep Surat Keputusan harus disampaikan ke KPP Baru palinglambat 1 (satu) bulan sebelum jatuh tempo.

c. Penyerahan Laporan Penelitian beserta konsep Surat Keputusan ke KPP Baru menggunakanCheck List Berkas Permohonan Pembetulan yang Sudah Selesai untuk Diterbitkan SuratKeputusan sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran X-1.

d. Berdasarkan konsep Surat Keputusan sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf a,diterbitkan Surat Keputusan oleh KPP Baru.

3. KPP Lama wajib: a. melakukan inventarisasi berkas permohonan pembetulan sebagaimana dimaksud pada angka

2 dengan membuat Daftar Nominatif Permohonan Pembetulan yang Merupakan wewenangKPP sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran X-2;

b. mengirimkan Daftar Nominatif Permohonan Pembetulan yang Merupakan Wewenang KPP(Lampiran X-2) ke KPP Baru paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak tanggal SMT.

4. Terhadap: a. Permohonan pembetulan yang merupakan kewenangan Kanwil, b. Pengajuan keberatan, c. Permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi, d. Permohonan pengurangan atau pembatalan surat ketetapan pajak yang tidak benar, e. Permohonan pengurangan atau pembatalan Surat Tagihan Pajak, dan f. Permohonan pembatalan hasil pemeriksaan pajak atau surat ketetapan pajak dari hasil

pemeriksaan yang dilaksanakan tanpa penyampaian surat pemberitahuan hasil pemeriksaanatau pembahasan akhir hasil pemeriksaan dengan Wajib Pajak,

sebagaimana dimaksud dalam UU KUP yang diterima oleh KPP Lama sebelum tanggal SMT, diprosesoleh KPP Lama sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5. Pelaksanaan Surat Keputusan yang berkaitan dengan permohonan atau jabatan atas pembetulan,pengajuan keberatan, permohonan atau jabatan pengurangan atau penghapusan sanksiadministrasi, pengurangan atau pembatalan surat ketetapan pajak yang tidak benar, penguranganatau pembatalan Surat Tagihan Pajak, pembatalan hasil pemeriksaan pajak atau surat ketetapanpajak dari hasil pemeriksaan yang dilaksanakan tanpa penyampaian surat pemberitahuan hasilpemeriksaan atau pembahasan akhir hasil pemeriksaan dengan Wajib Pajak sebagaimana dimaksuddalam UU KUP, yang diterbitkan dan tindak lanjutnya belum dilaksanakan oleh KPP Lama sebelumSMT, berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. pelaksanaan Surat Keputusan yang jatuh temponya paling lama 15 (lima belas) hari sejaktanggal SMT diselesaikan oleh KPP Lama paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggalSMT;

b. pelaksanaan Surat Keputusan yang jatuh temponya lebih dari 15 (lima belas) hari sejaktanggal SMT dialihkan ke KPP Baru paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal SMT.

6. Kepala KPP Lama wajib: a. menginvetarisasi Surat Keputusan yang berkaitan dengan permohonan atau jabatan atas

pembetulan, pengajuan keberatan, permohonan atau jabatan pengurangan atau penghapusansanksi administrasi, pengurangan atau pembatalan surat ketetapan pajak yang tidak benar,pengurangan atau pembatalan Surat Tagihan Pajak, pembatalan hasil pemeriksaan pajak atausurat ketetapan pajak dari hasil pemeriksaan yang dilaksanakan tanpa penyampaian suratpemberitahuan hasil pemeriksaan atau pembahasan akhir hasil pemeriksaan dengan WajibPajak sebagaimana dimaksud pada angka 5 huruf b, dengan membuat Daftar Nominatif SuratKeputusan untuk Ditindaklanjuti sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran X-3;

b. mengirimkan Daftar Nominatif Surat Keputusan untuk Ditindaklanjuti beserta berkasnya keKPP Baru paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal SMT.

7. Pelaksanaan Putusan Pengadilan Pajak atas Banding dan Putusan Peninjauan Kembali MahkamahAgung terkait banding yang diterima oleh KPP Lama dan belum ditindaklanjuti sesuai denganketentuan yang berlaku sebelum tanggal SMT , berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. pelaksanaan putusan yang jatuh temponya paling lama 15 (lima belas) hari sejak tanggal SMTdiselesaikan oleh KPP Lama paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal SMT;

b. pelaksanaan putusan yang jatuh temponya lebih dari dari 15 (lima belas) hari sejak tangalSMT dialihkan ke KPP Baru paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal SMT.

8. Kepala KPP lama wajib: a. menginventarisasi Putusan Pengadilan Pajak atas Banding dan Putusan Peninjauan Kembali

Page 106: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

Mahkamah Agung terkait banding sebagaimana dimaksud pada angka 7 huruf b, denganmembuat Daftar Nominatif Putusan Pengadilan Pajak atas Banding dan Putusan PeninjauanKembali Mahkamah Agung Terkait Banding sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran X-4;

b. mengirimkan Daftar Nominatif Putusan Pengadilan Pajak atas Banding dan Putusan PeninjauanKembali Mahkamah Agung Terkait Banding beserta berkasnya ke KPP Baru paling lambat 1(satu) hari kerja sebelum tanggal SMT.

9. Putusan Pengadilan Pajak atas gugatan yang diterima oleh KPP Lama dan belum ditindaklanjutisebelum tanggal SMT, pelaksanaan putusannya dialihkan ke KPP Baru.

10. Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung terkait gugatan yang diterima oleh KPP Lama danbelum ditindaklanjuti sebelum tanggal SMT, pelaksanaan putusannya dialihkan ke KPP Baru.

11. Kepala KPP lama wajib: a. menginventarisasi Putusan Pengadilan Pajak atas gugatan dan Putusan Peninjauan Kembali

Mahkamah Agung terkait gugatan sebagaimana dimaksud pada angka 9 dan angka 10,dengan membuat Daftar Nominatif Putusan Pengadilan Pajak atas Gugatan dan PutusanPeninjauan Kembali Mahkamah Agung Terkait Gugatan sebagaimana ditetapkan dalamLampiran X-5;

b. mengirimkan Daftar Nominatif Putusan Pengadilan Pajak atas Gugatan dan PutusanPeninjauan Kembali Mahkamah Agung Terkait Gugatan beserta berkasnya ke KPP Baru palinglambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal SMT.

12. Putusan Pengadilan Pajak yang diterima sebelum SMT oleh KPP Lama yang akan diusulkanPeninjauan Kembali ke Mahkamah Agung, maka usulan memori Peninjauan Kembali ke MahkamahAgung diselesaikan oleh KPP Lama.

B. Pelaksanaan Penyelesaian oleh Kanwil 1. Kanwil Lama wajib menyelesaikan: a. Permohonan pembetulan, b. Pengajuan keberatan, c. Permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi, d. Permohonan pengurangan atau pembatalan surat ketetapan pajak yang tidak benar, e. Permohonan pengurangan atau pembatalan Surat Tagihan Pajak, dan f. Permohonan pembatalan hasil pemeriksaan pajak atau surat ketetapan pajak dari hasil

pemeriksaan yang dilaksanakan tanpa penyampaian surat pemberitahuan hasil pemeriksaanatau pembahasan akhir hasil pemeriksaan dengan Wajib Pajak,

sebagaimana dimaksud dalam UU KUP yang jatuh tempo sampai dengan 1 (satu) bulan sejaktanggal SMT, dengan menerbitkan Surat Keputusan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelumtanggal SMT.

2. Semua: a. Permohonan pembetulan, b. Pengajuan keberatan, c. Permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi, d. Permohonan pengurangan atau pembatalan surat ketetapan pajak yang tidak benar, e. Permohonan pengurangan atau pembatalan Surat Tagihan Pajak, dan f. Permohonan pembatalan hasil pemeriksaan pajak atau surat ketetapan pajak dari hasil

pemeriksaan yang dilaksanakan tanpa penyampaian surat pemberitahuan hasil pemeriksaanatau pembahasan akhir hasil pemeriksaan dengan Wajib Pajak,

sebagaimana dimaksud dalam UU KUP yang menjadi kewenangan Kanwil Lama dan belum selesaipada tanggal SMT yang jatuh temponya lebih dari 1 (satu) bulan sejak tanggal SMT, diselesaikanoleh Kanwil Lama, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Kanwil Lama membuat Laporan Penelitian dan/atau Kertas Kerja Penelitian (KKP) besertakonsep Surat Keputusan, dengan menggunakan NPWP Baru.

b. Laporan Penelitian dan/atau Kertas Kerja Penelitian (KKP) beserta konsep Surat Keputusanharus disampaikan ke Kanwil Baru paling lambat 1 (satu) bulan sebelum jatuh tempo.

c. Penyerahan Laporan Penelitian dan/atau Kertas Kerja Penelitian (KKP) beserta konsep SuratKeputusan ke Kanwil Baru menggunakan Check List Berkas Permohonan/Pengajuan yangSudah Selesai untuk Diterbitkan Surat Keputusan di Kanwil sebagaimana ditetapkan dalamLampiran X-6.

d. Berdasarkan konsep Surat Keputusan sebagaimana dimaksud pada huruf a, diterbitkan SuratKeputusan oleh Kanwil Baru.

3. Kanwil Lama wajib: a. melakukan inventarisasi berkas sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf a sampai dengan

angka 2 huruf f, dengan membuat Daftar Nominatif Permohonan atau Pengajuan yangMerupakan Wewenang Kanwil sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran X-7;

b. mengirimkan Daftar Nominatif Permohonan atau Pengajuan yang Merupakan WewenangKanwil ke Kanwil Baru paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak tanggal SMT.

4. Permintaan Surat Uraian Banding dari Pengadilan Pajak yang menjadi wewenang Kanwil Lama yangditerima sebelum SMT diselesaikan oleh Kanwil Lama dan ditembuskan ke Kanwil Baru dan KantorPusat Direktorat Jenderal Pajak.

5. Permintaan Surat Tanggapan (ST) atas gugatan dari Pengadilan Pajak yang menjadi wewenangKanwil Lama dan diterima sebelum SMT diselesaikan oleh Kanwil Lama dan ditembuskan ke KanwilBaru dan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak.

Page 107: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN X-1

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 108: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP ......................................... (1)KANTOR PELAYANAN PAJAK .............................. (2)

................................................................................ (3)...............................................................

............................................. (4)...................................

CHECK LIST BERKAS PERMOHONAN PEMBETULANYANG SUDAH SELESAI UNTUK DITERBITKAN SURAT KEPUTUSAN

DI KPP ................................... (5)

Nama Wajib Pajak : ........................................ (6)NPWP : ........................................ (7)Jenis Keputusan : ........................................ (8)Jenis Pajak : ........................................ (9)Masa/Tahun Pajak : ........................................ (10)

No. Dokumen Ada/Tidak Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5)1. LPAD2. Surat Permohonan3. Fotokopi surat ketetapan pajak / STP4. Check list penelitian formal5. Lembar pengawasan penelitian6. Surat Tugas7. Laporan Penelitian8. Konsep Surat Keputusan Pembetulan9.dst

...........................(dokumen terkait lainnya)

................, ................20......(11) Kepala Kantor,

............................... (12) NIP ..........................

Uraian Nama NIP Paraf

Disiapkan oleh Petugas Seksi

Diteliti oleh 1. Kepala Seksi ...2. Kepala Seksi ...3. Kepala Seksi ...

Disegel oleh Kepala Seksi Petugas

Page 109: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

PETUNJUK PENGISIAN CHECK LISTBERKAS PERMOHONAN PEMBETULAN YANG SUDAH SELESAI

UNTUK DITERBITKAN SURAT KEPUTUSAN DI KPP

ANGKAAngka 1 : Diisi dengan nama Kantor Wilayah DJP atasan KPP Lama.Angka 2 : Diisi dengan nama KPP Lama yang membuat dan mengeluarkan Check list Berkas Permohonan

Pembetulan.Angka 3 : Diisi dengan alamat lengkap KPP LamaAngka 4 : Diisi dengan nomor telepon dan faksimili KPP LamaAngka 5 : Diisi dengan nama KPP Baru yang menerima Check list Berkas Permohonan Pembetulan.Angka 6 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang memohon pembetulan.Angka 7 : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang memohon pembetulan.Angka 8 : Diisi dengan jenis Surat Keputusan yang dibetulkan.Angka 9 : Diisi dengan jenis pajak yang dibetulkan.Angka 10 : Diisi dengan Masa/Tahun Pajak yang dibetulkan.Angka 11 : Diisi dengan tempat, tanggal, bulan, dan tahun dibuatnya Check list Berkas Permohonan

Pembetulan.Angka 12 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala KPP Lama serta cap jabatan.

KOLOMKolom 1 : Cukup jelas.Kolom 2 : Diisi nama dokumen yang dikirim.Kolom 3 : Diisi dengan "Ada" jika dokumen yang dimaksud ada atau "Tidak" jika dokumen yang

bersangkutan tidak ada.Kolom 4 : Diisi dengan jumlah (angka) lembar dokumen.Kolom 5 : Diisi dengan hal lain yang perlu menjadi catatan.

Page 110: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN X-2

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 111: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP ......................................... (1)KANTOR PELAYANAN PAJAK ......................................... (2)

................................................... (3)...............................................................

......................................... (4)...................................

DAFTAR NOMINATIFPERMOHONAN PEMBETULAN YANG MERUPAKAN WEWENANG KPP

UNTUK DISAMPAIKAN KE KPP ............................. (5)

No. NamaWajib Pajak

NPWP Jenis SuratKeputusan

JenisPajak

Masa/Tahun Pajak

Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1.2.3.dst

..............................20......(6) Kepala Kantor,

............................... (7) NIP ..........................

Tembusan :1. ......................................... (8)2. ......................................... (9)

Page 112: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

PETUNJUK PENGISIANDAFTAR NOMINATIF PERMOHONAN PEMBETULAN

YANG MERUPAKAN WEWENANG KPP

ANGKAAngka 1 : Diisi dengan nama Kantor Wilayah DJP atasan KPP Lama.Angka 2 : Diisi dengan nama KPP Lama yang membuat dan mengeluarkan Daftar Nominatif Permohonan

Pembetulan yang merupakan Wewenang KPP.Angka 3 : Diisi dengan alamat lengkap KPP LamaAngka 4 : Diisi dengan nomor telepon dan faksimili KPP LamaAngka 5 : Diisi dengan nama KPP Baru yang menerima Daftar Nominatif Permohonan Pembetulan yang

merupakan Wewenang KPP.Angka 6 : Diisi dengan tempat, tanggal, bulan, dan tahun dibuatnya Daftar Nominatif Permohonan

Pembetulan yang Merupakan Wewenang KPP.Angka 7 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala KPP Lama serta cap jabatan.Angka 8 : Diisi dengan Kepala Kantor Wilayah DJP atasan Kepala KPP Lama.Angka 9 : Diisi dengan Kepala Kantor Wilayah DJP atasan Kepala KPP Baru.

KOLOMKolom 1 : Cukup jelas.Kolom 2 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang memohon pembetulan.Kolom 3 : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang memohon pembetulan.Kolom 4 : Diisi dengan jenis Surat Keputusan yang dibetulkan.Kolom 5 : Diisi dengan Jenis Pajak yang dibetulkan.Kolom 6 : Diisi dengan Masa/Tahun Pajak yang dibetulkan.Kolom 7 : Diisi dengan keterangan lain jika diperlukan.

Page 113: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN X-3

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 114: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP ......................................... (1)KANTOR PELAYANAN PAJAK ......................................... (2)

................................................... (3)...............................................................

......................................... (4)...................................

DAFTAR NOMINATIFSURAT KEPUTUSAN UNTUK DITINDAKLANJUTIUNTUK DISAMPAIKAN KE KPP ............... (5)

No. NamaWajib Pajak

NPWP Nomor SuratKeputusan

TanggalSurat Keputusan

TanggalJatuh Tempo

Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1.2.3.dst

..............................20......(6) Kepala Kantor,

............................... (7) NIP ..........................

Tembusan :1. ......................................... (8)2. ......................................... (9)

Page 115: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

PETUNJUK PENGISIANDAFTAR NOMINATIF SURAT KEPUTUSAN UNTUK

DITINDAKLANJUTI

ANGKAAngka 1 : Diisi dengan nama Kantor Wilayah DJP atasan KPP Lama.Angka 2 : Diisi dengan nama KPP Lama yang membuat dan mengeluarkan Daftar Nominatif Surat

Keputusan untuk Ditindaklanjuti.Angka 3 : Diisi dengan alamat lengkap KPP LamaAngka 4 : Diisi dengan nomor telepon dan faksimili KPP LamaAngka 5 : Diisi dengan nama KPP Baru yang menerima Daftar Nominatif Surat Keputusan untuk

Ditindaklanjuti.Angka 6 : Diisi dengan tempat, tanggal, bulan, dan tahun dibuatnya Daftar Nominatif Surat Keputusan

untuk Ditindaklanjuti.Angka 7 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala KPP Lama serta cap jabatan.Angka 8 : Diisi dengan Kepala Kantor Wilayah DJP atasan Kepala KPP Lama.Angka 9 : Diisi dengan Kepala Kantor Wilayah DJP atasan Kepala KPP Baru.

KOLOMKolom 1 : Cukup jelas.Kolom 2 : Diisi dengan nama Wajib Pajak.Kolom 3 : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak.Kolom 4 : Diisi dengan Nomor Surat Keputusan.Kolom 5 : Diisi dengan tanggal Surat KeputusanKolom 6 : Diisi dengan tanggal jatuh tempo penyelesaian (bila ada).Kolom 7 : Diisi dengan keterangan lain jika diperlukan.

Page 116: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN X-4

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 117: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP ......................................... (1)KANTOR PELAYANAN PAJAK ......................................... (2)

................................................... (3)...............................................................

......................................... (4)...................................

DAFTAR NOMINATIFPUTUSAN PENGADILAN PAJAK ATAS BANDING DAN

PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI MAHKAMAH AGUNG TERKAIT BANDINGUNTUK DISAMPAIKAN KE KPP ................... (5)

A. PUTUSAN PENGADILAN PAJAK ATAS BANDINGNo. Nama

WajibPajak

NPWP NomorSurat

Keputusan

TanggalSurat

Keputusan

TanggalTerima

KPP

TanggalJatuhTempo

Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)1.2.3.dst

B. PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI MAHKAMAH AGUNG TERKAIT BANDINGNo. Nama

WajibPajak

NPWP NomorSurat

Keputusan

TanggalSurat

Keputusan

TanggalTerima

KPP

TanggalJatuhTempo

Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)1.2.3.dst

..............................20......(6) Kepala Kantor,

............................... (7) NIP ..........................

Tembusan :1. ......................................... (8)2. ......................................... (9)

Page 118: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR NOMINATIFPUTUSAN PENGADILAN PAJAK ATAS BANDING DAN

PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI MAHKAMAH AGUNG TERKAITBANDING

ANGKAAngka 1 : Diisi dengan nama Kantor Wilayah DJP atasan KPP Lama.Angka 2 : Diisi dengan nama KPP Lama yang membuat dan mengeluarkan Daftar Nominatif Putusan

Pengadilan Pajak atas Banding dan Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung terkaitBanding.

Angka 3 : Diisi dengan alamat lengkap KPP LamaAngka 4 : Diisi dengan nomor telepon dan faksimili KPP LamaAngka 5 : Diisi dengan nama KPP Baru yang menerima Daftar Nominatif Putusan Pengadilan Pajak atas

Banding dan Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung terkait BandingAngka 6 : Diisi dengan tempat, tanggal, bulan, dan tahun dibuatnya Daftar Nominatif Putusan Pengadilan

Pajak atas Banding dan Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung terkait BandingAngka 7 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala KPP Lama serta cap jabatan.Angka 8 : Diisi dengan Kepala Kantor Wilayah DJP atasan Kepala KPP Lama.Angka 9 : Diisi dengan Kepala Kantor Wilayah DJP atasan Kepala KPP Baru.

KOLOMKolom 1 : Cukup jelas.Kolom 2 : Diisi dengan nama Wajib Pajak.Kolom 3 : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak.Kolom 4 : Diisi dengan Nomor Surat Keputusan.Kolom 5 : Diisi dengan tanggal Surat KeputusanKolom 6 : Diisi dengan tanggal terima Surat Keputusan di KPP Lama.Kolom 7 : Diisi dengan tanggal jatuh tempo penyelesaian.Kolom 8 : Diisi dengan keterangan lain jika diperlukan.

Page 119: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN X-5

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 120: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP ......................................... (1)KANTOR PELAYANAN PAJAK ......................................... (2)

................................................... (3)...............................................................

......................................... (4)...................................

DAFTAR NOMINATIFPUTUSAN PENGADILAN PAJAK ATAS GUGATAN DAN

PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI MAHKAMAH AGUNG TERKAIT GUGATANUNTUK DISAMPAIKAN KE KPP ...................... (5)

A. PUTUSAN PENGADILAN PAJAK ATAS GUGATAN

No.NamaWajibPajak

NPWPNomorSurat

Keputusan

TanggalSurat

Keputusan

TanggalTerima

KPP

TanggalJatuhTempo

Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)1.2.3.dst

B. PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI MAHKAMAH AGUNG TERKAIT GUGATAN

No.NamaWajibPajak

NPWPNomorSurat

Keputusan

TanggalSurat

Keputusan

TanggalTerima

KPP

TanggalJatuhTempo

Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)1.2.3.dst

..............................20......(6) Kepala Kantor,

............................... (7) NIP ..........................

Tembusan :1. ......................................... (8)2. ......................................... (9)

Page 121: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR NOMINATIFPUTUSAN PENGADILAN PAJAK ATAS GUGATAN DAN

PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI MAHKAMAH AGUNGTERKAIT GUGATAN

ANGKAAngka 1 : Diisi dengan nama Kantor Wilayah DJP atasan KPP Lama.Angka 2 : Diisi dengan nama KPP Lama yang membuat dan mengeluarkan Daftar Nominatif Putusan

Pengadilan Pajak atas Gugatan dan Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung terkaitGugatan.

Angka 3 : Diisi dengan alamat lengkap KPP LamaAngka 4 : Diisi dengan nomor telepon dan faksimili KPP LamaAngka 5 : Diisi dengan nama KPP Baru yang menerima Daftar Nominatif Putusan Pengadilan Pajak atas

Gugatan dan Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung terkait Gugatan.Angka 6 : Diisi dengan tempat, tanggal, bulan, dan tahun dibuatnya Daftar Nominatif Putusan Pengadilan

Pajak atas Gugatan dan Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung terkait Gugatan.Angka 7 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala KPP Lama serta cap jabatan.Angka 8 : Diisi dengan Kepala Kantor Wilayah DJP atasan Kepala KPP Lama.Angka 9 : Diisi dengan Kepala Kantor Wilayah DJP atasan Kepala KPP Baru.

KOLOMKolom 1 : Cukup jelas.Kolom 2 : Diisi dengan nama Wajib Pajak.Kolom 3 : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak.Kolom 4 : Diisi dengan Nomor Surat Keputusan.Kolom 5 : Diisi dengan tanggal Surat Keputusan diucapkan.Kolom 6 : Diisi dengan tanggal terima Surat Keputusan di KPP Lama.Kolom 7 : Diisi dengan tanggal jatuh tempo penyelesaian.Kolom 8 : Diisi dengan keterangan lain jika diperlukan.

Page 122: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN X-6

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 123: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP ......................................... (1)................................................... (2)

............................................................................................................................. (3)

...................................

CHECK LIST BERKAS PERMOHONAN/PENGAJUANYANG SUDAH SELESAI UNTUK DITERBITKAN SURAT KEPUTUSAN

DI KANWIL ................ (4)

Nama Wajib Pajak : ........................................ (5)NPWP : ........................................ (6)Jenis Keputusan : ........................................ (7)Jenis Ketetapan : ........................................ (8)Jenis Pajak : ........................................ (9)Masa/Tahun Pajak : ........................................ (10)

No. Dokumen Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4)1. Surat Permohonan/Pengajuan Wajib Pajak2. Laporan Penelitian3. Konsep Surat Keputusan4.dst

...........................(dokumen terkait lainnya)

................, ................20......(11) Kepala Kantor,

............................... (12) NIP ..........................

Uraian Nama NIP Paraf

Disiapkan oleh Petugas Seksi

Diteliti oleh 1. Kepala Seksi ...2. Kepala Seksi ...3. Kepala Seksi ...

Disegel oleh Kepala Seksi Petugas

Page 124: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

PETUNJUK PENGISIAN CHECK LISTBERKAS PERMOHONAN/PENGAJUAN YANG SUDAH SELESAI

UNTUK DITERBITKAN SURAT KEPUTUSAN DI KANWIL

ANGKAAngka 1 : Diisi dengan nama Kantor Wilayah DJP atasan KPP Lama.Angka 2 : Diisi dengan alamat lengkap Kanwil LamaAngka 3 : Diisi dengan nomor telepon dan faksimili Kanwil LamaAngka 4 : Diisi dengan nama Kanwil Baru.Angka 5 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang memohon pembetulan.Angka 6 : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang memohon pembetulan/pengajuan.Angka 7 : Diisi dengan jenis Surat Keputusan keberatan atau non keberatan atas permohonan/pengajuan.Angka 8 : Diisi dengan jenis ketetapan yang diajukan keberatan atau non keberatan.Angka 9 : Diisi dengan jenis pajak yang diajukan permohonan/pengajuan.Angka 10 : Diisi dengan Masa/Tahun Pajak yang dibetulkan.Angka 11 : Diisi dengan tempat, tanggal, bulan, dan tahun dibuatnya Check list Berkas

Permohonan/Pengajuan yang sudah selesai.Angka 12 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala Kanwil Lama serta cap jabatan.

KOLOMKolom 1 : Cukup jelas.Kolom 2 : Diisi nama dokumen yang dikirim.Kolom 3 : Diisi dengan jumlah (angka) lembar dokumen.Kolom 4 : Diisi dengan hal lain yang perlu menjadi catatan.

Page 125: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN X-7

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 126: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP ......................................... (1)................................................... (2)

........................................................................................................ (3)

...................................

DAFTAR NOMINATIFPERMOHONAN/PENGAJUAN YANG MERUPAKAN WEWENANG KANWIL

UNTUK DISAMPAIKAN KE KANWIL .................... (4)

No.Nama

Wajib Pajak NPWPJenis

Permohonan/Pengajuan

JenisPajak

Masa/TahunPajak

Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1.2.3.dst

..............................20......(5) Kepala Kantor,

............................... (6) NIP ..........................

Page 127: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

PETUNJUK PENGISIANDAFTAR NOMINATIF PERMOHONAN/PENGAJUAN

YANG MERUPAKAN WEWENANG KANWIL

ANGKAAngka 1 : Diisi dengan nama Kantor Wilayah DJP atasan KPP Lama.Angka 2 : Diisi dengan alamat lengkap Kanwil LamaAngka 3 : Diisi dengan nomor telepon dan faksimili Kanwil LamaAngka 4 : Diisi dengan nama Kanwil Baru yang menerima Daftar Nominatif Permohonan/Pengajuan yang

merupakan Wewenang Kanwil.Angka 5 : Diisi dengan tempat, tanggal, bulan, dan tahun dibuatnya Daftar Nominatif

Permohonan/Pengajuan yang merupakan Wewenang Kanwil.Angka 6 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala KPP Lama serta cap jabatan.

KOLOMKolom 1 : Cukup jelas.Kolom 2 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang memohon/mengajukan.Kolom 3 : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang memohon/mengajukan..Kolom 4 : Diisi dengan Jenis Permohonan/Pengajuan.Kolom 5 : Diisi dengan Jenis Pajak.Kolom 6 : Diisi dengan Masa/Tahun Pajak.Kolom 7 : Diisi dengan keterangan lain jika diperlukan.

Page 128: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN XI

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 129: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

TATA CARA PELAKSANAANPENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK TERHADAP WAJIB PAJAK

YANG MEMENUHI KETENTUAN SEBAGAIMANA DIATUR DALAMPASAL 17C DAN PASAL 17D UU KUP

SERTA PENGUSAHA KENA PAJAK BERISIKO RENDAHSEBAGAIMANA DIATUR DALAM PASAL 9 AYAT (4C) UU PPN

1. Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak yang diterima sebelum SMT diproses oleh KPPLama.

2. Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak (SKPPKP) yang belum diterbitkan sampaidengan SMT, atas permohonan sebagaimana dimaksud pada butir 1 tetap diproses oleh KPP Lama. KPPLama mengirimkan berkas ke KPP Baru dengan menggunakan identitas NPWP Baru dan penerbitan SKPPKPtersebut dilakukan oleh KPP Baru dengan menggunakan identitas NPWP Baru.

3. Berkas penelitian Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak sebagaimana dimaksud padabutir 2 wajib dikirim ke KPP Baru paling lambat 15 ( lima belas) hari sebelum jatuh tempo penerbitanSKPPKP.

4. Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak yang diterima sejak SMT diproses oleh KPP Baru.5. Berkas Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak yang telah diterbitkan SKPPKP sebelum

SMT, harus dikirim ke KPP Baru paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sebelum jatuh tempo penerbitanSPMKP, dengan menggunakan Surat Pengantar Khusus.

Page 130: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN XII

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAKNOMOR PER-06/PJ/2012

TENTANG

TATA CARA PENATAUSAHAAN,PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSEHUBUNGAN DENGAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU

PENGUSAHA KENA PAJAK DARI DAN/ATAU KE KANTOR PELAYANAN PAJAKDI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAKWAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS, DANKANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

Page 131: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT ... · penerimaan surat dan bukti pengembalian surat dari pegawai Direktorat Jenderal Pajak, PT. Pos Indonesia atau perusahaan jasa

TATA CARA PENGGUNAAN FORMULIR PERPAJAKAN,FAKTUR PAJAK DAN BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN

A. Formulir Perpajakan Selain Faktur Pajak dan Bukti Pemotongan/Pemungutan.

1. Wajib Pajak wajib menggunakan Formulir Perpajakan Baru. 2. Wajib Pajak masih dapat menggunakan Formulir Perpajakan Lama setelah diberlakukannya Surat

Keterangan Terdaftar, sampai dengan Formulir Perpajakan Lama tersebut habis atau paling lama 2(dua) bulan sejak tanggal SMT.

3. Penggunaan Formulir Perpajakan Lama sebagaimana dimaksud pada butir A angka 2 dilakukandengan mengganti kode KPP pada NPWP yang tertera dalam Formulir Perpajakan Lama.

4. Penggantian kode KPP pada NPWP sebagaimana dimaksud pada butir A angka 3 dilakukan denganmenambahkan kode KPP Baru di atas atau di bawah kode KPP Lama dengan mencoret kode KPPlama pada NPWP yang tercantum dalam seluruh lembar SPT sedemikian rupa sehingga Kode KPPLama masih tetap dapat terbaca.

B. Faktur Pajak

1. Pengusaha Kena Pajak wajib menggunakan NPWP Baru sesuai dengan ketentuan yang berlaku danmelanjutkan nomor urut Faktur Pajak Lama.

2. Pengusaha Kena Pajak masih dapat menggunakan formulir Faktur Pajak Lama paling lama 3 (tiga)bulan sejak tanggal SMT.

3. Penggunaan formulir Faktur Pajak Lama sebagaimana dimaksud pada butir B angka 2 dilakukandengan cara menambahkan kode KPP Baru di atas atau di bawah kode KPP Lama pada kolom NPWPLama dengan cara ditulis sedemikian rupa tanpa coretan atau koreksi apapun yang dapatmengakibatkan Faktur Pajak menjadi cacat.

4. Faktur Pajak yang diterbitkan oleh Pengusaha Kena Pajak atau diterima oleh Pengusaha Kena Pajakdari penjual dengan masa pajak yang terhitung paling lama sampai dengan 3 (tiga) bulan sejaktanggal SMT dan masih menggunakan NPWP Lama, tetap dianggap sah sepanjang memenuhiketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, dan bagi pembeli yang menggunakan FakturPajak tersebut tetap dapat mengkreditkan PPN yang tercantum pada Faktur Pajak tersebutsepanjang memenuhi ketentuan sebagai Pajak Masukan yang dapat dikreditkan.

C. Bukti Pemotongan/Pemungutan

1. Penggunaan formulir Bukti Pemotongan/Pemungutan yang telah dicetak dan belum digunakan sertapenerbitan Bukti Pemotongan/Pemungutan oleh Wajib Pajak sebagai pemotong/pemungut pajak,diatur sebagai berikut:

a. Wajib Pajak masih dapat menggunakan formulir Bukti Pemotongan/Pemungutan paling lama 3(tiga) bulan sejak tanggal SMT.

b. Penggunaan formulir Bukti Pemotongan/Pemungutan tersebut dilakukan dengan caramenambahkan kode KPP Baru, di atas atau di bawah kode KPP Lama pada kolom NPWP Lamapemotong pajak, dengan cara diketik tanpa coretan atau koreksi apapun.

2. Bukti Pemotongan/Pemungutan atas objek pemotongan dan pemungutan PPh yang masihmenggunakan NPWP Lama, baik yang diterbitkan sebagai Wajib Pajak pemotong/pemungut pajakmaupun Wajib Pajak yang dipotong/dipungut pajak, tetap dianggap sah sepanjang memenuhiketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan sampai dengan 3 (tiga) bulan sejak tanggalSMT.