kementerian keuangan republik indonesia …api.ning.com/.../33.sulawesibarat.pdf · selayang...

50
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN Tinjauan Ekonomi & Keuangan Daerah PROVINSI SULAWESI BARAT

Upload: lyque

Post on 20-Mar-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

Tinjauan Ekonomi &

Keuangan Daerah

Provinsi SULAWESI BARAT

Page 2: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI BARAT2

Peta Sulawesi Barat

Page 3: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Daftar is i 3

Daftar Isi

Peta sulawesi Barat .................................................................... 2

Daftar isi ..................................................................................... 3

Kata Pengantar ........................................................................... 4

selayang Pandang ..................................................................... 5

Geografis dan Demografis ......................................................... 6

Kondisi Pelayanan Publik ........................................................... 7

Kondisi Perekonomian .............................................................. 16

Kesejahteraan Masyarakat ....................................................... 25

Gambaran Umum Keuangan Daerah ...................................... 29

Kondisi Keuangan Daerah ........................................................ 42

Ucapan Terima Kasih ................................................................ 48

sumber Data ............................................................................ 49

Page 4: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI BARAT4

Kondisi geografis, budaya, tipologi ekonomi yang sangat bervariasi antar-daerah menuntut adanya strategi kebijakan yang berbeda-beda pula agar mampu mendorong akselerasi pembangunan daerah. selaras dengan hal tersebut, otonomi daerah dan desentralisasi fiskal telah pula membuka kesempatan bagi daerah untuk mengarahkan kebijakan publiknya menyesuaikan dengan kebutuhan dan potensi unggulan daerah yang dimilikinya. inovasi, kreatifitas, sensitifitas dan kejelian pemerintah daerah dalam meramu kebijakan akan menjadi kunci keberhasilan pembangunan daerah.

setelah lebih dari satu dasawarsa pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, sudah banyak kemajuan dan peningkatan yang terjadi, baik dari sisi pelayanan publik, kondisi keuangan, maupun imbasnya pada perekonomian daerah. Untuk itulah, informasi dan gambaran mengenai kondisi pelayanan publik, kondisi keuangan daerah maupun profil perekonomian daerah menjadi penting untuk ditinjau lebih jauh dari berbagai sudut pandang.

Buku Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah Prov. sulawesi Barat ini diharapkan mampu memberikan informasi dan gambaran menyeluruh bagi para stakeholder mengenai profil keuangan daerah serta perekonomian daerah di Prov. sulawesi Barat. Kami berharap bahwa buku ini bisa dijadikan sebagai salah satu referensi yang informatif, komprehensif namun juga ringkas, dalam pengambilan kebijakan yang terkait dengan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal.

Jakarta, Desember 2012 Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan

Dr. Marwanto Harjowiryono.

Kata Pengantar

Page 5: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

selayang Pandang 5

Selayang Pandang

Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal 5 oktober

2004 Berdasarkan UU nomor 26 Tahun 2004. Provisi ini merupakan

pemekaran dari Provinsi sulawesi selatan dengan ibu kota Mamuju.

Terdiri dari 5 kabupaten dan wilayah seluas 16.990,77 km2, sulawesi Barat

didominasi oleh suku Mandar (49,13%), selain suku Toraja, Bugis, Jawa

serta suku lainnya.

Pembentukan Provinsi sulawesi Barat bertolak dari ide pembentukan

Provinsi Mandar yang dimulai sejak 1961. Bertolak dari semangat

“Allamungan Batu di Luyo” yang mengikat Mandar dalam perserikatan

“Pitu Ba’bana Binanga salu” dalam sebuah mukhtamar yang melahirkan

“sipamandar”, ide ini dicetuskan terus sampai orde Baru dan kemudian

orde reformasi.

Page 6: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI BARAT6

Geografis dan Demografis

1 Kab. Majene 947,84 5,65 161.107 13,04 170

2 Kab. Polewali Mandar 2022,29 12,05 396.120 34,19 196

3 Kab. Mamasa 2759,23 16,44 140.082 12,09 51

4 Kab. Mamuju 8014,06 47,74 336.973 29,08 42

5 Kab. Mamuju Utara 3043,75 18,13 134.369 11,6 44

70Prov. Sulawesi Barat 16787,17 100,00 1.168.651 100,00

No Kabupaten Luas WilayahPersentase Luas

WilayahDistribusi Penduduk

Kepadatan

Penduduk

Provinsi sulawesi Barat berbatasan dengan sulawesi selatan di sebelah

timur dan selatan, sulawesi Tengah di sebelah utara, serta selat Makassar

di sebelah barat. Posisinya terletak pada 0012' - 3038' Lintang selatan dan

118043'15" - 119054'3" Bujur Timur.

sulawesi Barat memiliki wilayah seluas 16,990,77 km2 yang meliputi 5

kabupaten dan 66 kecamatan dengan wilayah terluas terletak di Kabupaten

Mamuju (8.014,06 km2). Di provinsi ini terdapat 193 buah gunung dengan

gunung tertinggi adalah Gunung Ganda Dewata (3.037 meter dpl) serta

dialiri 8 buah sungai dengan sungai terpanjang yaitu sungai saddang

dan sungai Karama dengan

panjang masing-masing

150 km.

Provinsi sulawesi Barat

mempunyai kelembaban

udara relatif tinggi dengan

rata-rata berkisar antara

76,5% - 82,8% pada tahun

2008 serta kecepatan

angin yang hampir merata

di seluruh kabupaten di

sulawesi Barat, yaitu berkisar 5 - 14 km/jam.

Berdasarkan hasil proyeksi BPs Provinsi sulbar tahun 2010, penduduk

Provinsi sulbar berjumlah 1.168.651 jiwa dengan jumlah terbesar terletak

di Kabupaten Polewali Mandar yaitu 396.120 jiwa serta yang terkecil

di Kabupaten Mamuju Utara (134.369 jiwa). sementara itu, tingkat

kepadatan penduduk tertinggi ada di Kabupaten Polewali Mandar (196

jiwa/km2) serta yang terendah di Kabupaten Mamuju (42 jiwa/km2).

Page 7: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Pelayanan Publ ik 7

Kondisi Pelayanan Publik1. Pendidikan

2. Kesehatan

3. Infrastruktur

4. Perusahaan Air Minum

5. Sumber Daya Listrik

Page 8: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI BARAT8

1 Kab. Majene 173 2.212 22.558 10,20 130,39

2 Kab. Polewali Mandar 315 3.420 52.622 15,39 167,05

3 Kab. Mamasa 235 2.467 23.615 9,57 100,49

4 Kab. Mamuju 409 3.784 58.228 15,39 142,37

5 Kab. Mamuju Utara 130 1.306 20.961 16,05 161,24

No Daerah Sekolah Guru MuridRasio Murid

/ Guru

Rasio Murid

/ Sekolah

141,03Prov. Sulawesi Barat 1.262 13.189 177.984 13,49

Jumlah Sekolah, Murid, Guru,

Rasio Murid terhdap Guru dan

Sekolah SD Negeri

Tahun 2010

Kondisi pelayanan publik di bidang pendidikan tingkat dasar

Provinsi sulawesi Barat pada tahun 2010 menunjukkan bahwa

terdapat 1.262 buah sekolah sD negeri, 13.189 orang guru,

serta 177.984 orang murid. Dari jumlah tersebut, Kab. Mamuju

memiliki jumlah sekolah, guru, dan murid yang paling banyak

yaitu masing-masing sebesar 409 buah, 3.784 orang, dan 58.228

orang, sedangkan Kab. Mamuju Utara memiliki jumlah yang

paling sedikit, yaitu masing-masing sebesar 130 buah sD, 1.306

orang guru, serta 20.961 orang murid.

rasio murid/guru yang merupakan indikator kualitas pembelajaran

yang diterima murid menunjukkan rata-rata sebesar 13,49 murid/

guru. Artinya adalah rata-rata murid yang diampu seorang guru

adalah sebanyak 13,49 murid. Dari 5 kabupaten yang terdapat

di sulawesi barat pada tahun 2010, Kab. Mamasa memiliki

rasio murid/guru yang paling rendah yaitu 9,57 sedangkan Kab.

mamuju Utara memiliki rasio yang paling besar (16,05).

sementara itu, rasio murid/sekolah menunjukkan rata-rata

sebesar 141,03 murid/sekolah dengan rasio terkecil terdapat

di Kab. Mamasa (100,49) dan yang terbesar di Kab.Polewali

Mandar (167,05).

Page 9: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Pelayanan Publ ik 9

1 Kab. Majene 29 569 7.309 12,85 252,03

2 Kab. Polewali Mandar 56 1.087 16.123 14,83 287,91

3 Kab. Mamasa 59 927 9.836 10,61 166,71

4 Kab. Mamuju 70 1.048 14.620 13,95 208,86

5 Kab. Mamuju Utara 27 379 4.099 10,82 151,81

Rasio Murid /

Guru

Rasio Murid /

Sekolah

215,71

No Daerah Sekolah Guru Murid

Prov. Sulawesi Barat 241 4.010 51.987 12,96

Jumlah Sekolah, Murid, Guru,

Rasio Murid terhdap Guru dan

Sekolah SLTP Negeri

Tahun 2010

Ketersediaan layanan pendidikan dasar khususnya sekolah

menengah pertama di Provinsi sulawesi Barat menunjukkan

bahwa terdapat 241 buah sMP di seluruh wilayah provinsi, 4.010

orang guru, serta 51.987 orang murid. Jumlah sekolah paling

besar terdapat di Kab.Mamuju, yaitu sebesar 70 buah dan yang

terkecil ada di Kabupaten Mamuju Utara (27 buah), sedangkan

jumlah guru terbesar ada di Kab. Polewali Mandar (1.087 orang)

dan yang terkecil di Kab. Mamuju Utara (379 orang). sementara

itu, Jumlah murid yang paling banyak terdapat di Kab. Polewali

Mandar dan Kab. Mamuju Utara memiliki murid yang paling

sedikit dengan 4.099 orang murid.

Daya tampung sMP di provinsi ini menunjukkan angka 215,71

murid/sekolah yang berarti bahwa tiap sebuah sMP di Provinsi

sulawesi Barat terdapat 215,71 murid. Angka rasio ini yang

terbesar terdapat di Kab. Polewali Mandar, yaitu sebesar 287,91

murid/sekolah sedangkan yang terkecil di Kab. Mamuju Utara

(151,81).

Di lain pihak, salah satu indikator kualitas pembelajaran yang

diterima murid sMP negeri di Provinsi sulawesi Barat, yaitu rasio

murid/guru, menunjukkan angka rata-rata 12,96 murid/guru.

Terkait rasio tersebut, Kab. Polewali Mandar memiliki angka yang

tertinggi dengan 14,83 murid/guru, sedangkan Kab. Mamasa

memiliki rasio terendah yaitu 10,61 murid/guru

Page 10: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI BARAT10

2009 2010

1 Kab. Majene 94,71 94,72

2 Kab. Polewali Mandar 83,81 85,92

3 Kab. Mamasa 85,12 86,12

4 Kab. Mamuju 89,08 89,18

5 Kab. Mamuju Utara 95,56 95,57

Prov. Sulawesi Barat

Angka Melek huruf (%)

87,59 88,48

No Daerah Angka Melek Huruf (AMH)

Tahun 2009-2010

Angka melek huruf (AMH) merupakan salah satu indikator

keberhasilan pendidikan. AMH di Provinsi sulawesi Barat

sebesar 87,59 % pada tahun 2009 dan meningkat 88,48% pada

tahun 2010. Artinya adalah dari 100 penduduk Provinsi sulawesi

Barat, terdapat penduduk yang melek huruf sebesar 87.59 orang

(2009) dan 88,48 (2010).

AMH terbesar tahun 2009 terdapat di Kab. Mamuju Utara

(95,56%) dan yang terkecil di Kab.Polewali Mandar (83,81%),

sedangkan untuk AMH tahun 2010, Kab.Mamuju Utara juga

memiliki angka terbesar, yaitu 95,57%, dan Kab. Polewali Mandar

yang terkecil (85,92%). Dari data tersebut, semua kabupaten di

Provinsi sulawesi Barat mengalami kenaikan yang menunjukkan

peningkatan kualitas indikator tersebut.

Page 11: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Pelayanan Publ ik 11

No. Kabupaten / KotaAngka Partisipasi

Kasar (APK)

Angka Partisipasi

Murni (APM)

1 Kab. Majene 94,33 72,39

2 Kab. Mamasa 81,13 61,67

3 Kab. Mamuju 94,24 72,03

4 Kab. Mamuju Utara 81,17 61,6

5 Kab. Polewali Mandar 98,61 74,47

Angka Partisipasi Kasar (APK)

dan Angka Partisipasi Murni

(APM) SMP

Tahun 2009/2010

APK dan APM merupakan salah satu

indikator tolok ukur keberhasilan

pelayanan bidang pendidikan. Pada Tahun

2009/2010, APK dan APM sD di Provinsi

sulbar menunjukkan bahwa Kab. Polewali

Mandar memiliki angka yang paling tinggi

yaitu masing-masing sebesar 120,34 dan

95,65, sedangkan Kab. Mamasa memiliki

angka yang paling rendah dengan angka

masing-masing sebesar 90,80 dan 72,17.

sementara itu, APM dan APK sMP Kab.

Polewali Mandar juga menjadi yang

tertinggi di Provinsi sulbar pada tahun

2009/2010 dengan angka masing-masing

98,61 dan 74,47. sebaliknya, APK

terendah dimiliki Kab. Mamasa dengan

angka 81,13 dan APM terendah terdapat

di Kab.Mamuju Utara dengan angka 61,6.

Page 12: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI BARAT12

No Daerah PuskesmasPuskesmas

Pembantu

Puskesmas

KelilingPoskesdes Posyandu

1 Kab. Majene 9 36 11 18 256

2 Kab. Polewali Mandar 20 62 20 63 509

3 Kab. Mamasa 16 82 16 27 299

4 Kab. Mamuju 27 0 26 160 413

5 Kab. Mamuju Utara 11 40 10 19 158

1635Prov. Sulawesi Barat 83 220 83 287

Banyaknya Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas

Keliling dan Poskesdes Tahun 2010

salah satu tugas pemerintah adalah menyediakan layanan sarana kesehatan. Terkait hal itu, fasilitas

kesehatan yang terdapat di Provinsi sulawesi Barat pada tahun 2010 terdiri dari 83 buah puskesmas, 220

buah puskesmas pembantu, 83 puskesmas keliling, 287 poskesdes, serta 1635 buah posyandu.

Page 13: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Pelayanan Publ ik 13

2009 2010

1 Kab. Majene 65,06 65,38

2 Kab. Polewali Mandar 64,71 64,99

3 Kab. Mamasa 71,07 71,19

4 Kab. Mamuju 68,26 68,51

5 Kab. Mamuju Utara 67,51 67,55

No DaerahAngka Harapan Hidup (tahun)

Prov. Sulawesi Barat 67,60 67,80

Angka Harapan Hidup (AHH)

Tahun 2009-2010

AHH menunjukkan keberhasilan program

kesehatan dan program pembangunan

sosial ekonomi suatu negara atau daerah.

Meningkatnya perawatan kesehatan dan juga

daya beli masyarakat akan meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat serta usia

harapan hidup .

AHH Provinsi sulbar pada tahun 2009

menunjukkan angka 67,6 dan tahun 2010

sebesar 67,8. Dari angka tersebut, Kab.

Mamasa memiliki AHH tertinggi dengan angka

71,07 (2009) dan 71,19 (2010) sedangkan Kab.

Polewali Mandar memiliki AHH terendah dengan

64,71 dan 64,99 untuk kedua tahun tersebut.

secara keseluruhan, AHH di semua kabupaten

mengalami peningkatan.

Page 14: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI BARAT14

2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010

1 Baik 318,06 384,27 439,31 439,31 405,81 1 Baik 51,44 64,00 87,32 123,45 153,65

2 Sedang 76,45 91,87 68,00 68,00 136,23 2 Sedang 81,40 65,17 72,63 125,80 182,90

3 Rusak 109,85 68,40 37,43 37,43 14,84 3 Rusak 25,36 118,31 101,86 76,89 130,73

4 Rusak Berat 36,70 - - - 15,10 4 Rusak Berat 120,87 170,16 155,83 162,61 237,00

2006 2007 2008 2009 2010

1 Baik 820,40 1.388,01 1.831,85 1.982,00 2.199,02

2 Sedang 1.222,78 1.284,04 917,86 1.029,27 1.023,29

3 Rusak 1.994,01 2.350,84 2.376,37 1.596,95 1.589,61

4 Rusak Berat 854,71 1.113,48 1.283,83 1.204,98 993,71

Prov. Sulawesi Barat 541,06 544,54 544,74

Panjang Jalan Nasional (KM) menurut keadaan jalan, Tahun 2006-2010

Tahun

544,74 571,98

No. Keadaan Jalan

Panjang Jalan Kabupaten (KM) menurut keadaan jalan, Tahun 2006-2010

TahunKeadaan Jalan

Panjang Jalan Provinsi (KM) menurut keadaan jalan, Tahun 2006-2010

TahunKeadaan Jalan

Prov. Sulawesi Barat 279,07 417,64 417,64 488,75 704,28

No.

6.409,91 5.813,20 5.805,63

No.

Prov. Sulawesi Barat 4.891,90 6.136,37

Jalan yang melewati Provinsi sulawesi Barat meliputi jalan

nasional, jalan provinsi, maupun jalan kabupaten.

Panjang jalan nasional tahun 2010 sepanjang 571,98 ,

sebagian besar dalam kondisi baik. Panjang jalan nasional

mengalami pingkatan yang signifikan pada tahun 2010.

Untuk jalan provinsi, terdapat kenaikan signifikan panjang

jalan dari 488,75 km tahun 2009 menjadi 704,28 km, namun

sebagian besar dalam kondisi rusak berat.

Untuk Jalan kabupaten, panjang jalan mengalami penurunan

dari 5.813,2 km pada tahun 2009 menjadi 5.805,63 dengan

sebagian besar dalam kondisi baik.

Page 15: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Pelayanan Publ ik 15

Kode

WilayahKabupaten

Air Dalam

KemasanLedeng

Pompa

Air

Sumur

Terlindung

Sumur Tak

Terlindung

Mata Air

Terlindung

1 Kab. Majene 3.493 5.497 2.213 8.211 758 6.977

2 Kab. Polewali Mandar 2.249 9.079 7.546 34.012 6.527 13.308

3 Kab. Mamasa 267 2.054 91 126 316 10.779

4 Kab. Mamuju 9.052 5.564 6.162 16.208 19.528 4.612

5 Kab. Mamuju Utara 3.606 - 4.770 11.876 4.737 2.591

2009 12.236 37.676 21.324 21.324 25.298 22.031

2008 8.709 37.371 23.072 23.072 27.221 19.750

2007 2.119 23.409 16.644 166.440 25.162 27.439

2006 1.814 28.570 8.795 8.795 34.359 24.254

31.866 38.267Prov. Sulawesi Barat 18.667 22.194 20.782 70.433

Jumlah Rumah Tangga menurut Jenis

Sumber Air minum, Tahun 2010

Untuk air dalam kemasan, dari total 18.667 rumah tangga di seluruh sulbar, sebagian besar merupakan rumah tangga

di Kab. Mamuju (9.052), sedangkan dari 22.194 rumah tangga yang menggunakan air ledeng, 9.079 merupakan rumah

tangga di Kab. Polman.

Kab. Polman juga menjadi yang terbesar untuk rumah tangga pengguna sumber air yang berasal dari pompa air (7.546

dari 20.194 rumah tangga), sumur Terlindung (34,012 rumah tangga dari total 70.782 rumah tangga), dan Mata Air

Terlindung (13.308 dari 38.267 rumah tangga). sementara itu, sebagian rumah tangga pengguna air dari sumur tak

terlindung adalah di Kab. Mamuju dengan jumlah 19.528 rumah tangga dari total 31.866 rumah tangga yang ada di

sulawesi Barat)

Page 16: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI BARAT16

Kondisi Perekonomian1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

2. Perhotelan

3. Produksi Tanaman Pangan

4. Produksi Perkebunan

5. Produksi Ternak

6. Produksi Perikanan

7. Industri

Page 17: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Perekonomian 17

Produk Domestik Regional

Bruto Atas Dasar Harga

Berlaku Menurut Lapangan

Usaha (2010)

PDrB atas dasar harga yang berlaku di Provinsi sulbar menunjukkan nilai 9,403, 378 pada

tahun 2009 dan rp.10.986.624 untuk tahun 2010, sedangkan berdasarkan harga konstan

sebesar 4,239.460 92009) dan 4.744.309 (2010). Bidang usaha penyumbang terbesar PDrB

Provinsi sulbar adalah pertanian diikuti bidang jasa serta perhotelan.

Pertanian50%

Jasa-Jasa16%

Perdagangan, Hotel dan Restoran

13%

Industri Pengolahan7%

Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan6%

Bangunan dan Konstruksi

4% Pengangkutan dan Komunikasi

2%

Pertambangan1%

Listrik, Gas dan Air Minum

1%

Other21%

Page 18: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI BARAT18

Padi

Sawah

Padi

LadangJagung Kedelai

Kacang

Tanah

Kacang

HijauUbi Kayu Ubi Jalar

2010 72.127 3.796 13.308 2.083 1.439 614 2.735 1.395

2009 60.731 4.242 11.694 2.076 711 803 2.852 1.430

2008 65.913 6.558 9.110 1.498 528 981 3.902 1.442

2007 60.376 6.255 7.359 793 552 817 3.309 846

2006 59.565 4.897 4.954 783 395 705 3.220 590

Jenis Tanaman

Tahun

Luas Panen Tanaman Bahan

Makanan Menurut Jenis

Tanaman, Tahun 2010 (Ha)

Luas panen tanaman di provinsi

sulbar mayoritas mengalami

peningkatan , dihitung dari tahun

2006 hingga tahun 2010, kecuali

tanaman padi ladang (dari 4.897

ha menjadi 3.796 ha), kacang hijau

(dari 705 ha menjadi 614 ha) dan ubi

kayu (dari 3.220 ha menjadi 2.735

ha).

Peningkatan luas panen

menunjukkan potensi sumber

makanan yang dihasilkan oleh

Provinsi sulbar meningkat sehingga

diharapkan mampu mengimbangi

kenaikan konsumsi seiring

peningkatan jumlah penduduk,

demikian pula sebaliknya.

Page 19: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Perekonomian 19

MajenePolewali

MandarMamasa Mamuju

Mamuju

Utara

1 Sapi Perah - - - - - -

2 Sapi Potong 20.482 31.133 2.279 71.306 12.998 138.198

3 Kerbau 218 2.452 5.917 6.879 149 15.615

4 Kuda 175 5.905 2.288 617 157 9.142

5 Kambing 31.391 31.391 167.641 349 31.826 262.598

6 Domba - - - - - -

7 Babi - 11.150 34.422 125.119 3.904 174.595

Provinsi

Sulbar

Kabupaten/Kota

Jenis TernakNo.

Populasi Ternak Besar menurut

Jenis Ternak Tahun 2010 (Ekor)

Populasi ternak besar yang ada di Provinsi sulbar tahun 2010

menunjukkan adanya lima jenis ternak besar yang ada yaitu sapi

potong, kerbau, kuda, kambing, serta babi. Untuk sapi potong, dari

138.198 ekor yang ada di seluruh provinsi, Kab. Majene merupakan

pengahsil terbesar (20.482 ekor) sedangkan mamasa yang terkecil.

Untuk kerbau dan babi, Kab. Mamuju merupakan penghasil terbesar,

sedangkan untuk kuda dan kambing, Kab. Polman dan Kab. Mamuju

Utara masing-masing memiliki populasi yang terbesar.

Page 20: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI BARAT20

Majene Polman Mamasa Mamuju Majene Polman Mamasa Mamuju

1 Umum - 5.130,00 - 11.000,00 - 22.537,00 - 64.600,00

2 Tambak 126,61 9.061,68 - 6.205,95 1.705,00 142.701,00 - 106.947,00

3 Kolam 1,27 122,68 1,30 46,55 9,00 1.507,00 19,00 561,00

4 Keramba 0,28 6,50 4,00 - 2,00 - 82,00 -

5 Sawah - 14,35 127,00 0,45 - 243,00 1.949,00 5,00

6 Telaga - - - - - - - -

2009 170,19 9.529,63 186,00 5.078,75 2.740.326,00 145.566.847,00 2.692.831,00 73.606.710,00

Laut Payau Tawar Jumlah Laut Payau Tawar Jumlah

1 Kab. Majene 50,00 126,61 1,55 178,16 - 1.705,00 12,00 1.717,00

2 Kab. Polman 5.136,50 9.061,68 137,03 14.335,21 22.537,00 142.701,00 1.751,00 166.989,00

3 Kab. Mamasa - - 132,30 132,30 - - 2.051,00 2.051,00

4 Kab. Mamuju 11.000,00 6.205,95 47,00 17.252,95 64.600,00 106.947,00 567,00 172.114,00

5 Kab. Matra 1.372,00 571,90 253,70 2.197,60 6.150,00 19.849,00 4.384,00 30.383,00

2009 1.294,00 10.475,00 364,00 12.133,00 9.025,00 155.419,00 5.694,00 170.139,00

14.335,21 132,30

No.

Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Budidaya menurut jenis budidaya dan kabupaten, Tahun 2010 (Ton)

93.287,00 271.202,00 8.765,00 373.254,00Prov. Sulawesi Barat 17.558,50 15.966,14 571,58 34.096,22

Produksi

Produksi dan Nilai Produksi Ikan menurut jenis budidaya Tahun 2010 (Ton)

Produksi Nilai ProduksiKab/Kota

Nilai ProduksiJenis Budidaya

17.252,95 1.716,00 166.988,00 2.050,00 172.113,00

No.

Prov. Sulawesi Barat 128,16

Terdapat empat kabupaten penghasil

ikan di Prov. sulbar. Dari keempatnya,

Kab. Mamuju merupakan penghasil

terbesar dengan 17.252 ton dengan

nilai rp172,113 milyar diikuti Kab

Polman, Kab Mamasa dan Kab.

Majene.

secara keseluruhan, total produksi

ikan di Provinsi sulbar adalah sebesar

34.096,22 ton dengan nilai 373,254

milyar. Dari jumlah tersebut, produksi

ikan laut merupakan yang terbesar

dengan berat 17.558,5 ton diikuti ikan

air payau seberat 15.966 ton. namun

, dari nilai rupiah yang dihasilkan, ikan

air payau merupakan yang etrbesar

dengan rp271,202 milyar diikuti ikan

laut dengan rp93,287 milyar.

Page 21: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Perekonomian 21

TK Produksi TK Lainnya Jumlah

10 7 1.467 155 1.622 37.987.586

13 1 8 24 32 264.800

15 2 21 21 42 86.340

16 2 60 15 75 841.200

20 1 20 - 20 81.000

31 1 22 1 23 256.100

Jumlah 14 1598 216 1814 39.517.026

Kode

Klasifikasi

Industri

Banyaknya

Perusahaan

Pengeluaran untuk

TK (Ribu Rp)

Tenaga Kerja

Dibidang industri, di Provinsi sulbar

terdapat 14 buah perusahaan ,

1.598 orang tenaga kerja produksi,

216 tenaga kerja lainnya serta

biaya untuk tenaga kerja sebesar

rp39,517 milyar. Dari total tersebut,

industri (kode 10) merupakan yang

terbanyak dengan 7 perusahaan

dan menyerap 1.467 orang tenaga

kerja produksi dan 155 tenaga kerja

lainnya.

Banyaknya Perusahaan,

Tenaga Kerja, serta

pengeluaran untuk tenaga

kerja industri besar/

sedang menurut kode

klasifikasi Industri di

Sulbar, 2010

15

16/17/23/24

20

21

22

25

26

35

36 Industri Furnitur dan Industri Pengolahan lainya

Industri kayu, barang-barang dari kayu(tidak termasuk furniture) dan barang anyaman dari rotan, bambu dan

Industri Kertas, barang-barang dari kertas dan sejenisnya

Industri Penerbitan, percetakan dan reproduksi media rekaman

Industri Karet, barang dari karet dan barang plastik

Industri Barang Galian bukan Logam

Industri alat angkutan, selain kendaraan bermotor roda empat atau lebih

Industri Makanan dan Minuman

Industri Pengolahan Tembakau/ Industri Tekstil/Industri Barang-barang dari Batu bara, Pengilangan Minyak Bumi

Page 22: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI BARAT22

Jumlah Hotel - 64 77 86 95

Jumlah Kamar - - 969 1.075 1.217

Jumlah Tempat Tidur - - 1.654 1.840 2.039

Jumlah Tamu - 42.988 45.311 53.337 53.073

Nusantara - 42.897 45.211 53.271 53.011

Mancanegara - 91 100 66 62

Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010

Perkembangan jumlah Hotel/Penginapan Dirinci

di Prov Sulbar 2006-2010

Bidang perhotelan mengalami peningkatan pada tahun 2007-2010. Dilihat dari jumlah hotel, terdapat 95 buah pada

tahun 2010, lebih besar dari tahun 2007 sebesar 64 buah. Demikian juga dengan Jumlah kamar yang mengalami

peningkatan dari 969 padatahun 2008 menjadi 1.217 buah (2010), serta jumlah tempat tidur dari 1.654 (2008)

menjadi 2.039 (2010).

Dari jumlah kunjungan wisatawan, terdapat kenaikan dari 42.988 orang pada tahun 2007 menjadi 53.073 orang pada

tahun 2010, yang hampir semuanya merupakan wisatawan nusantara.

Page 23: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Perekonomian 23

Asing Nusantara Asing Nusantara

1 Januari/January - - 1,00 1,20

2 Pebruari/February - - - 1,36

3 Maret/March - - 2,20 1,66

4 April/April - - 2,00 1,56

5 Mei/May - - 1,58 1,70

6 Juni/June - - - 1,69

7 Juli/July - - 2,33 1,70

8 Agustus/August - - 2,08 1,71

9 September/September - - 1,00 1,40

10 Oktober/October - - 2,00 1,48

11 Nopember/November - - 2,00 1,55

12 Desember/December - - 3,00 1,67

Hotel Berbintang Akomodasi LainnyaNo. Bulan

Rata-rata - - 2,00 1,56

Rata-rata Lama Menginap Tamu

Asing dan Nusantara pada hotel

berbintang dan akomodasi

lainnya, Tahun 2010

rata-rata lama menginap tamu di

hotel di wilayah Provinsi sulbar pada

tahun 2010 adalah selama 2 hari

utnuk wisatawan asing dan 1,46 hari

utnuk wisatawan nusantara. periode

tertinggi untuk lama menginap adalah

pada bulan Desember dengan lama

menginap 3 hari utnuk wisatawan

asing, sedangkan utnuk wisatawan

nusantara adalah pada bulan Agustus

selama 1,71 hari.

Page 24: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI BARAT24

Desember Tahunan Desember Tahunan Desember Tahunan

1 MANOKWARI 1,52 7,36 2,71 4,68 1,42 3,64

2 KOTA JAYAPURA 0,31 1,95 1,87 4,43 0,36 3,39

3 KOTA SORONG 0,36 3,28 -1,3 7,9 1,19 0,92

4 KOTA TERNATE 0,94 3,83 1,15 5,25 1,61 4,45

5 KOTA AMBON 3,49 6,41 1,3 8,52 0,43 2,91

6 MAMUJU 0,84 1,77 0,24 5,06 0,03 4,83

7 KOTA GORONTALO -0,82 4,26 0,59 7,29 0,66 4,03

8 KOTA KENDARI 0,11 4,52 0,28 3,87 0,19 5,1

9 KOTA PALOPO 0,21 4,12 0,69 3,94 0,18 3,31

10 KOTA PARE-PARE -0,44 1,39 1,32 5,7 0,69 1,63

11 KOTA MAKASSAR 0,49 3,21 1,15 6,64 0,77 2,85

12 WATAMPONE 0,61 6,67 0,65 6,59 0,04 3,87

13 KOTA PALU 0,88 5,6 1,73 6,3 1,52 4,44

14 KOTA MANADO 0,38 2,34 1,5 6,15 0,94 0,7

No DAERAH2009 2010 2011

Inflasi 66 Kota Tahun 2007-2011

(Desember & Tahunan)

Laju inflasi menunjukkan angka 0,03

% untuk Desember 2011 dan 4,83

untuk keseluruhan tahun 2011. laju

tersebut lebih rendah dibandingkan

periode yang sama untuk tahun 2009

dan 2010.

Page 25: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Kesejahteraan Masyarakat 25

Kesejahteraan Masyarakat1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

2. Tingkat Pengangguran Terbuka

3. Jumlah Penduduk Miskin & Garis Kemiskinan

Page 26: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI BARAT26

2009 2010

1 Kab. Majene 70,83 71,34

2 Kab. Polewali Mandar 66,61 67,38

3 Kab. Mamasa 70,18 70,82

4 Kab. Mamuju 68,89 69,32

5 Kab. Mamuju Utara 69,55 69,99

Prov. Sulawesi Barat 69,18 69,64

IPMNo. Daerah Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Tahun 2009-2010

indeks Pembangunan Manusia di Provinsi

sulbar secara rata-rata adalah sebesar 69,64

pada tahun 2010, meingkat dibandingkan

tahun sebelumnya (69,18).

Kondisi tersebut mengindikasikan peningkatan

kualitas hidup penduduk di Provinsi sulbar.

Dari rata-rata tersebut, angka tertinggi dicapai

Kab. Majene dengan 71,34 (2010) dan 70,83

(2009), sedangkan angka terendah dicvapai

Kab. Polman dengan angka 66,61 dan 67,38

pada tahun 2009 dan 2010.

Page 27: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Kesejahteraan Masyarakat 27

Pengangguran

(Orang)TPT (%)

Pengangguran

(Orang)TPT (%)

Pengangguran

(Orang)TPT (%)

1 Kab. Majene 3.851 5,89 2.618 4,03 2.348 3,46

2 Kab. Polewali Mandar 10.795 6,23 8.229 4,56 6.027 3,14

3 Kab. Mamasa 1.509 1,92 1.426 2,14 1.760 2,65

4 Kab. Mamuju 4.512 3,36 2.483 1,55 4.210 2,63

5 Kab. Mamuju Utara 2.397 4,00 2.548 4,22 1.238 1,90

Prov. Sulawesi Barat 23.064

No. Kabupaten/Kota

Agustus 2009 Agustus 2010 Agustus 2011

2,824,51 17.304 3,25 15.583

Jumlah Pengangguran dan Tingkat

Pengangguran Terbuka (TPT), Tahun 2009-2011

Jumlah pengangguran dan tingkat pengangguran terbuka di Provinsi sulbar mengalami penurunan yang signifikan pada tahun

2010, yaitu masing-masing sebesar 15.583 orang dan 2,82%, lebih rendah dibandingkan jumlah pengangguran tahun 2008 dan

2009 (masing-masing sebesar 23.064 dan 17.304) serta tingkat pengangguran untuk tahun yang sama (masing-masing sebesar

4,51% dan 3,25%)

Page 28: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI BARAT28

Juli-05 Juli-06 Juli-07 Juli-08 Juli-09 Juli-10

1 Kab. Majene 36,10 30,90 30,80 24,40 23,86 27,80

2 Kab. Polewali Mandar 112,20 98,10 88,50 78,30 76,58 84,30

3 Kab. Mamasa 37,20 31,40 31,00 22,50 22,32 22,80

4 Kab. Mamuju 45,50 33,90 30,40 24,70 25,41 27,70

5 Kab. Mamuju Utara 14,60 10,90 9,20 6,90 7,14 8,40

Provinsi Sulbar 245,60 205,20 189,90 156,80 155,31 171,00

Kabupaten/Kota

Jumlah Penduduk Miskin di Provinsi Sulawesi

Barat dalam ribuan orang 2005-2010

Jumlah penduduk miskin di Provinsi sulbar pada bulan Juli 2010 mengalami peningkatan dibandingkan Juli tahun sebelumnya,

yaitu dari 155.310 orang menjadi 171.000 orang. Jumlah penduduk miskin terbesar ada di Kab.Polman sebesar 84,300 orang

sedangkan yang paling sedikit ada di Kab. Mamuju Utara sebesar 8.400 orang.

Page 29: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Keuangan Daerah 29

Gambaran Umum Keuangan Daerah

Page 30: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI BARAT30

Komposisi APBD Prov. sulawesi Barat Agregat Prov., Kab., dan Kota

Keterangan: 2008-2011 realisasi; 2012 Anggaran

2008 2009 2010 2011 2012Pendapatan 2.333,90 2.484,41 2.828,59 3.316,64 3.684,92Belanja 2.391,35 2.618,63 2.728,10 3.190,06 3.728,72Surplus/Defisit (57,45) (134,22) 100,49 126,58 (43,80)Pembiayaan 213,67 206,31 (27,41) (13,94) 17,00

(500,00) -

500,00 1.000,00 1.500,00 2.000,00 2.500,00 3.000,00 3.500,00 4.000,00

Mili

ar R

upia

h

Page 31: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Keuangan Daerah 31

Komposisi Pendapatan APBD Prov. sulawesi Barat Agregat Prov., Kab.,dan Kota

Keterangan: 2008-2011 realisasi; 2012 Anggaran

2008 2009 2010 2011 2012PAD 119,62 114,28 143,39 182,56 228,54Daper 2.132,05 2.246,46 2.261,00 2.576,67 3.133,97L2PyS 82,22 123,67 424,19 557,41 322,42

-

500,00

1.000,00

1.500,00

2.000,00

2.500,00

3.000,00

3.500,00M

iliar

Rup

iah

Page 32: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI BARAT32

Komposisi Belanja APBD Prov. sulawesi Barat Agregat Prov., Kab.,dan Kota

Keterangan: 2008-2011 realisasi; 2012 Anggaran

2008 2009 2010 2011 2012B. Pegawai 948,80 1.041,92 1.263,16 1.503,25 1.766,29B. Barang Jasa 461,19 559,65 570,46 653,13 820,61B. Modal 800,76 820,22 701,71 765,03 812,66B. Lain2 180,61 196,83 192,77 268,65 329,16

- 200,00 400,00 600,00 800,00

1.000,00 1.200,00 1.400,00 1.600,00 1.800,00 2.000,00

Mili

ar R

upia

h

Page 33: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Keuangan Daerah 33

Uraian PAD Pajak daerah Retribusi daerah Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

Lain-lain PAD yang sah

Kabupaten/Kota 57.259 10.671 19.057 6.052 21.480

Provinsi 82.705 71.099 1.676 7 9.923

Komposisi Pendapatan Asli Daerah APBD Prov. sulawesi Barat Agregat Prov., Kab., dan Kota (rata-rata realisasi APBD 2008-2011)

Komposisi PAD Kab/Kota Komposisi PAD Prov.

(Dalam Juta Rupiah)

18,6%

33,3%10,6%

37,5%

Pajak daerah

Retribusi daerah

Hasil pengelolaankekayaan daerahyang dipisahkan

Lain-lain PAD yangsah

86,0%

2,0%

0,0% 12,0%

Page 34: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI BARAT34

Komposisi Pajak Daerah APBD Prov. sulawesi Barat (Perbandingan rata-rata realisasi APBD 2008-2010 dengan realisasi APBD 2011)

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

Pajak Kendaraan Bermotor

Pajak Air Permukaan

Pajak Kendaraan Diatas air

Pajak Air Bawah Tanah

rata-rata 2008-2010 41,277 31,945 26,609 0,068 0,050 0,041

2011 45,969 26,745 27,139 0,000 0,043 0,047

(Dalam Juta Rupiah)

0,0

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

30,0

35,0

40,0

45,0

50,0

Bea Balik NamaKendaraanBermotor

Pajak BahanBakar Kendaraan

Bermotor

Pajak KendaraanBermotor

Pajak AirPermukaan

Pajak KendaraanDiatas air

Pajak Air BawahTanah

%

rata-rata 2008-2010 2011

Page 35: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Keuangan Daerah 35

(Dalam Juta Rupiah)

Komposisi Pajak Daerah APBD Kab./Kota Prov. sulawesi Barat (Perbandingan rata-rata realisasi APBD 2008-2010 dengan realisasi APBD 2011)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pajak Pengambilan dan

Pengolahan Bahan Galian Golongan C

Pajak Penerangan

JalanBPHTB Pajak

RestoranPajak Hotel

Pajak Reklame

Pajak Hiburan

Pajak Sarang Burung

Walet

Pajak Air

Bawah Tanah

Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor

rata-rata 2008-2010 44,37 39,58 0,00 4,59 4,86 5,54 0,47 0,00 0,00 0,00

2011 36,54 31,47 16,45 5,44 4,69 4,42 0,60 0,30 0,09 0,00

0,0

10,0

20,0

30,0

40,0

50,0

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

%

rata-rata 2008-2010 2011

Page 36: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI BARAT36

Tren simpanan Pemda se-Provinsi sulawesi Barat di Perbankan Agregat Prov., Kab., dan Kota

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

Jan feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt sep Okt Nov Des

Mili

ar R

upia

h

2009 2010 2011 2012

Page 37: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Keuangan Daerah 37

Potret Dana simpanan Pemda di Perbankan Prov. sulawesi Barat Dalam bentuk Tabungan, simpanan Berjangka dan Giro Agregat Prov., Kab., dan Kota

2008 2009 2010 2011

SULBAR 119.211 57.839 81.936 146.224

Nasional 71.601.901 59.812.944 62.088.098 80.445.845

0

2.000.000

4.000.000

6.000.000

8.000.000

2008 2009 2010 2011

SULBAR Nasional

10.000.000

30.000.000

50.000.000

70.000.000

90.000.000

Page 38: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI BARAT38

Trend Persentase Dana idle Terhadap realisasi Belanja Daerah Prov. sulawesi Barat

Agregat Prov., Kab., dan Kota

2009 2010 2011

NAS SULBAR NAS SULBAR NAS SULBAR

Belanja 389,7 2,62 424 2,73 498,1 3,19

Idle 59,8 ,06 62,1 ,08 80,5 ,15

% Idle/Blj 15,35% 2,21% 14,65% 3,00% 16,16% 4,58%

+ Trend persentase dana idle

terhadap realisasi belanja daerah

di wilayah Provinsi sulawesi Barat

mengalami kecenderungan naik

pada tiap tahun anggaran

+ Hal ini menunjukkan bahwa

penyerapan belanja semakin

rendah di wilayah Provinsi

sulawesi Barat2,21%

3,00%

4,58%

15,35% 14,64%

16,15%

0,00%

2,00%

4,00%

6,00%

8,00%

10,00%

12,00%

14,00%

16,00%

18,00%

2009 2010 2011

SULBAR Nasional

Page 39: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Keuangan Daerah 39

Estimasi realisasi Belanja Daerah Agregat Prov., Kab. dan Kota sampai Dengan Bulan september 2012

(Persentase)

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des2011 4.766 8.450 14.016 20.283 26.774 33.085 42.448 54.399 58.753 67.065 76.116 98.8402012 4.890 8.247 13.265 20.141 26.240 34.541 42.777 50.794 57.773

4.766 8.45014.016 20.283

26.77433.085

42.448

54.39958.753

67.06576.116

98.840

4.8908.247

13.26520.141

26.24034.541

42.77750.794

57.773

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

%

2011 2012

secara persentase, estimasi realisasi belanja daerah sampai

dengan bulan september 2012 adalah sebesar 57,8%, lebih rendah

dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun 2011.

Page 40: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI BARAT40

Estimasi realisasi Belanja Daerah Agregat Prov. sulawesi Barat

sampai Dengan Bulan september 2012 (Persentase)

+ rata-rata realisasi APBD 2012 sampai dengan bulan september 2012 agregat per prov. adalah sebesar 57,8%.

+ Terdapat 12 daerah yang mempunyai realisasi belanja di bawah rata-rata sedangkan 21 daerah mempunyai

realisasi belanja di atas rata-rata.

+ realisasi belanja terendah adalah Prov. Kalimantan Timur yaitu sebesar 41,6% sedangkan yang tertinggi adalah

Prov. sulawesi Barat Utara sebesar 71,2%.

57,8

00

10

20

30

40

50

60

70

80

Kalti

m

Riau DK

I

Babe

l

Papu

a

Papb

ar

Kalse

l

Bali

Bant

en

Beng

kulu

Kalb

ar

Sum

ut

Jam

bi

Sum

bar

Jaba

r

DIY

Kalte

ng

Sum

sel

Kepr

i

Aceh

Jate

ng

Sultr

a

NTT

Sulb

ar

NTB

Sulte

ng

Mal

uku

Jatim

Lam

pung

Goro

ntal

o

Sulse

l

Sulu

t

Mal

ut

Page 41: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Keuangan Daerah 41

opini BPK atas LKPD Pemda se-Provinsi sulawesi Barat

Nama DaerahOPINI BPK

2008 2009 2010

Prov. Sulawesi Barat WDP WDP WDP

Kab. Majene WDP WDP

Kab. Mamasa TMP WDP WDP

Kab. Mamuju WDP WDP WDP

Kab. Mamuju Utara TMP WDP WDP

Kab. Polewali Mandar WDP WDP WDP

Page 42: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI BARAT42

Kondisi Keuangan DaerahIndikator Kondisi Keuangan Daerah

1. Rasio Pendapatan Daerah / Jumlah Penduduk

2. Rasio PAD/ Total Pendapatan Daerah

3. Rasio Ruang Fiskal / Total Pendapatan Daerah

4. Rasio Pajak Daerah dan Retribusi Daerah/ PDRB

5. Rasio Belanja Modal / Total Belanja Daerah

6. Rasio Total Pendapatan Daerah / Total Belanja Daerah

7. Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung / Total Belanja Daerah

8. Rasio SiLPA tahun sebelumnya / Belanja Daerah

9. Rasio Pembayaran Pokok Hutang dan Bunga / Total Pendapatan Daerah

Page 43: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Kondis i Keuangan Daerah 43

Kondisi Keuangan Daerah Prov. sulawesi Barat Agregat Prov., Kab., dan Kota

Pendapatan Daerah / Jumlah Penduduk PAD / Total Pendapatan Daerah

+ rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah dalam melayani

per satu orang penduduknya

+ rasio pendapatan daerah per kapita provinsi sulawesi Barat

memiliki tren meningkat seperti tren pendapatan per kapita

nasional. namun demikian, pendapatan per kapita Provinsi

sulawesi Barat lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan

per kapita nasional

+ rasio ini mengukur tingkat kemandirian daerah yaitu kemampuan

daerah dalam mendanai belanjanya dengan pendapatan asli

daerah (PAD)

+ rasio PAD Per Total Pendapatan Daerah Provinsi sulawesi

Barat memiliki tren yang relatif stabil pada tiap tahun anggaran.

namun demikian, rasio PAD per total Pendapatan Daerah

Provinsi sulawesi Barat lebih rendah dibandingkan rasio secara

nasional

1.462,69 1.601,20 1.640,40 1.823,58 2.217,44

1.746,05 2.260,97 2.371,21 2.441,28 2.862,50

0500

1.0001.5002.0002.5003.0003.500

2007 2008 2009 2010 2011

Ribu

an

Nasional prov. Sulawesi Barat

0,16 0,18 0,18 0,19

0,21

0,05 0,05 0,05 0,05 0,06

-

0,05

0,10

0,15

0,20

0,25

2007 2008 2009 2010 2011

Nasional prov. Sulawesi Barat

Page 44: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI BARAT44

Kondisi Keuangan Daerah Prov. sulawesi Barat Agregat Prov., Kab., dan Kota

Ruang Fiskal / Total Pendapatan Daerah Pajak Daerah + Retribusi Daerah / PDRB

+ rasio ini mengukur seberapa besar ruang fiskal atau keleluasaan yang dimiliki daerah dalam menggunakan dananya secara bebas dalam menentukan prioritas belanja yang akan didanai

+ Tren rasio ruang fiskal per total pendapatan daerah Provinsi sulawesi Barat memiliki kecenderungan menurun seperti halnya rasio secara nasional. rasio ruang fiskal per total pendapatan daerah Provinsi sulawesi Barat lebih rendah dibandingkan dengan rasio secara nasional

+ rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah dalam

menggali potensi pajak dan retribusi daerahnya

+ Tren rasio pajak daerah dan retribusi daerah per PDrB

Provinsi sulawesi Barat memiliki tren yang relatif stabil

tiap tahun anggaran. Pada tahun 2011, rasio pajak

daerah dan retribusi daerah per PDrB Provinsi sulawesi

Barat memiliki nilai lebih rendah dibandingkan dengan

rasio secara nasional.

0,55 0,49

0,44 0,41 0,40 0,52

0,46 0,42 0,35 0,33

-

0,20

0,40

0,60

2007 2008 2009 2010 2011

Nasional prov. Sulawesi Barat

1,34% 1,42%1,27% 1,33%

1,58%

0,98% 1,04% 0,95% 1,01% 1,02%

0,00%

0,50%

1,00%

1,50%

2,00%

2007 2008 2009 2010 2011

Nasional prov. Sulawesi Barat

Page 45: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Kondis i Keuangan Daerah 45

Kondisi Keuangan Daerah Prov. sulawesi Barat Agregat Prov., Kab., dan Kota

Belanja Modal / Total Belanja

+ rasio ini mengukur seberapa besar daerah mengalokasikan belanja modal terhadap total belanjanya

+ Tren rasio belanja modal per total belanja Provinsi sulawesi Barat cenderung menurun seperti tren rasio secara nasional. namun demikian, rasio belanja modal per total belanja sulawesi Barat lebih tinggi dibandingkan dengan rasio secara nasional

Rasio Total Pendapatan Daerah /

Total Belanja Daerah

+ rasio ini mengukur tingkat kemampuan keuangan daerah

dalam mendanai belanja daerah

+ Tren rasio total pendapatan daerah per total belanja daerah

di Provinsi sulawesi Barat cenderung fluktuatif mengalami

penurunan pada tahun 2009 kemudian naik pada tahun 2010

dan 2011. Pada tahun 2011, rasio total pendapatan daerah

per total belanja daerah Provinsi sulawesi Barat lebih rendah

dibandingkan dengan rasio secara nasional.

28,95% 27,46% 26,19%22,17% 21,67%

32,78% 33,49% 31,32%25,72% 23,98%

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

2007 2008 2009 2010 2011

Nasional prov. Sulawesi Barat

103,64% 102,66%

97,04% 102,22%

105,70%

102,53%

97,60%94,87%

103,68%

103,97%

85,00%

90,00%

95,00%

100,00%

105,00%

110,00%

2007 2008 2009 2010 2011

Nasional prov. Sulawesi Barat

Page 46: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI BARAT46

Kondisi Keuangan Daerah Prov. sulawesi Barat Agregat Prov., Kab., dan Kota

Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung /

Total Belanja DaerahRasio SiLPA Tahun Sebelumnya / Belanja Daerah

+ rasio ini mengukur seberapa besar daerah mengalokasikan

belanja pegawai tidak langsung terhadap total belanjanya

+ rasio belanja pegawai tidak langsung per total belanja daerah

Provinsi sulawesi Barat cenderung menurun berbeda dengan

tren rasio secara nasional yang menaik. Pada tahun 2011,

rasio belanja pegawai tidak langsung per total belanja daerah

Provinsi sulawesi Barat lebih rendah dibandingkan dengan

rasio secara nasional.

+ rasio ini mengukur proporsi siLPA tahun sebelumnya terhadap belanja daerah tahun berjalan

+ rasio siLPA terhadap belanja daerah Provinsi sulawesi Barat cenderung menurun sama dengan rasio secara nasional yang juga cenderung turun. namun demikian, rasio siLPA terhadap belanja Provinsi sulawesi Barat lebih rendah dibandingkan rasio secara nasional.

28,4%35,9%

39,4% 40,6% 40,2%32,2%

23,3%30,9%

6,3% 5,1%

0,0%

10,0%

20,0%

30,0%

40,0%

50,0%

2007 2008 2009 2010 2011

Nasional prov. Sulawesi Barat

20,06%

17,07%

17,56%

12,29% 11,47%

8,06%

8,23%

5,80%2,61% 1,63%

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

2007 2008 2009 2010 2011

Nasional prov. Sulawesi Barat

Page 47: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Kondis i Keuangan Daerah 47

Kondisi Keuangan Daerah Prov. sulawesi Barat Agregat Prov., Kab., dan Kota

Rasio Pembayaran Pokok Hutang dan Bunga /

Total Pendapatan Daerah

+ rasio ini mengukur proporsi pembayaran pokok utang dan bunga

yang harus dibayar dari pendapatan daerah dalam satu periode.

+ rasio pembayaran pokok utang dan bunga per total pendapatan

daerah di Provinsi sulawesi Barat memiliki tren yang cenderung

menaik tiap tahun anggaran. Pada tahun 2011, rasio pembayaran

pokok utang dan bunga per total pendapatan daerah Provinsi

sulawesi Barat lebih tinggi dibandingkan rasio secara nasional.

0,59% 0,45%

0,68%

0,78% 0,70%

0,37% 0,17%

0,81%

2,79%3,55%

0,00%

1,00%

2,00%

3,00%

4,00%

2007 2008 2009 2010 2011

Nasional prov. Sulawesi Barat

Page 48: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI BARAT48

Penyusunan buku “Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah”

dilaksanakan dengan kerjasama yang solid dan tidak akan dapat

terselesaikan tanpa kontribusi dari seluruh pihak di lingkungan

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. oleh karena itu

apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya disampaikan

dalam rangkaian kata berikut ini:

+ Ucapan terima kasih ditujukan kepada Direktur Jenderal

Perimbangan Keuangan Dr. Marwanto Harjowiryono – dan

Direktur Evaluasi Pendanaan dan informasi Keuangan Daerah

Drs. Yusrizal ilyas, MPA – yang telah memberikan arahan dan

bimbingan hingga terselesaikannya penyusunan buku ini.

+ Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada subdirektorat

Data Keuangan Daerah, Direktorat Evaluasi Pendanaan dan

informasi Keuangan Daerah yang telah menyediakan data

ringkasan APBD 2012 dan realisasi APBD 2011 melalui

sistem informasi Keuangan Daerah dan kepada Bagian

Umum, sekretariat Jenderal Perimbangan Keuangan

yang telah menyediakan data Daerah Dalam Angka dan

memfasilitasi hingga tersedianya buku ini.

+ selanjutnya terima kasih kepada tim dari subdirektorat

Evaluasi Dana Desentralisasi dan Perekonomian Daerah

yang terdiri dari Putut Hari satyaka, sE. MPP; Krisnandar,

sE; Prasetyo indro s.,sE, ME; Aris soedjatmiko, s.sos,

MM; Wahyu Widjayanto, sE, MM; Edi soeprijono, s.sos;

Arif Zainuddin Fansyuri, Ak., ME; Femmy Ferdiansyah, sH;

Chrisliana Tri Ferayanti, sE, ME; Lukman Adi santoso, sE.,

ME.; Mauliate H. silitonga, sE; nanag Garendra Timur, s.si;

rizki Anggunani, s.si; shinta Theresia Purba; virgin Marthalia

yang telah melakukan input dan pengolahan data sekaligus

mendukung penulisan dan melakukan editing buku ini.

Terima kasih atas kerja kerasnya.

Ucapan Terima Kasih

Page 49: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

sumber Data 49

siKD, Kementerian Keuangan

Prov. sulawesi Barat Dalam Angka 2007 – 2010, BPs

www.sulbarprov.go.id

Sumber Data

Page 50: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA …api.ning.com/.../33.SULAWESIBARAT.pdf · selayang Pandang 5 Selayang Pandang Provisi sulawesi Barat menjadi provinsi yang ke-33 pada tanggal

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI BARAT50