kementerian keuangan republik indonesia

38
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA POKOK POKOK KEBIJAKAN DAK BIDANG KELUARGA BERENCANA DALAM APBD TA 2014 JAKARTA, 2014 KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH

Upload: sulwyn

Post on 13-Feb-2016

87 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. POKOK POKOK KEBIJAKAN DAK BIDANG KELUARGA BERENCANA DALAM APBD TA 2014. KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH . JAKARTA, 2014. ASAS UMUM APBD. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

POKOK POKOK KEBIJAKAN DAK BIDANG KELUARGA

BERENCANA DALAM APBD TA 2014

JAKARTA, 2014

KEMENTERIAN DALAM NEGERIDIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH

Page 2: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

1. Disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan kemampuan pendapatan daerah.

2. Dalam rangka mewujudkan pelayanan kepada masyarakat untuk tercapainya tunjuan bernegara.

3. APBD mempunyai fungsi Otorisasi, Perencanaan, Pengawasan, Alokasi, Distribusi, Stabilisasi.

4. APBD ditetapkan dengan PERDA.5. Semua Penerimaan dan Pengeluaran daerah

dianggarkan dalam APBD.

ASAS UMUM APBD

Page 3: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

APBD

Pendapatan PembiayaanBelanja

STRUKTUR APBD

Page 4: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KELOMPOK PENDAPATAN APBD A. Pendapatan Asli Daerah:

1. Pajak Daerah2. Retribusi Derah3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan4. Lain-lain PAD yang sah

B. Dana Perimbangan:1. Dana Bagi Hasil2. Dana Alokasi Umum3. Dana Alokasi Khusus

C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah:1. Hibah2. Dana Darurat3. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah

lainnya4. Dana Penyesuaian & Dana OTSUS5. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda lainnya

Page 5: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KELOMPOK BELANJA APBDA. Belanja Tidak Langsung:

1. Belanja Pegawai2. Belanja Bunga3. Belanja Subsidi4. Belanja Hibah5. Belanja Bantuan Sosial6. Belanja Bagi Hasil7. Bantuan Keuangan8. Belanja Tak Terduga

B. Belanja Langsung:1. Belanja Pegawai2. Belanja Barang dan Jasa3. Belanja Modal

Page 6: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PKDPP 58/2005

PERDA • PERMENDAGRI 13 /2006

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGANPENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Peraturan KDH

UU 17/2003UU 32/2004UU 33/2004UU 1/2004UU 15/2004UU 25/2004PP 55/2005

OMNIBUS REGULATIONS

• PERMENDAGRI 59 /2007• PERMENDAGRI

20/2009• PERMENDAGRI 59/2010• PERMENDAGRI 21/2011• PERMENDAGRI 27/2013

Page 7: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PELAKSANAAN DAN

PENATAUSAHAAN

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

AKUNTANSI DAN PELAPORAN

RUANG LINGKUP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Page 8: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PROSES PERENCANAAN & PENGANGGARAN APBD TAHUN ANGGARAN 2014

RKA-SKPD

DPA-SKPD

RAPBD PERDA APBD & PERKADA TTG PENJABARAN APBD

RKPD KUA & PPASRPJMD

PELAKSANAAN PROG&KEG

JUNI –JULI 2013MEI-2013

AGUST-SEPT 2013OKT-NOP 2013DES-2013

JANUARI 2014 JAN-DES 2014

PAGU/JUKNIS DAK

APBD-P

SEP-OKT 2014

INFO RESMI KEMENKEU PAGU SEMENTARA

Page 9: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PENGANGGARAN DAK DALAM APBD 2014Permendagri 27/2013

• Penganggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dianggarkan sesuai Peraturan Menteri Keuangan tentang Alokasi DAK Tahun Anggaran 2014.

• Dalam hal Peraturan Menteri Keuangan dimaksud belum ditetapkan, maka penganggaran DAK didasarkan pada alokasi DAK daerah provinsi dan kabupaten/kota Tahun Anggaran 2014 yang diinformasikan secara resmi oleh Kementerian Keuangan atau Surat Edaran Menteri Keuangan setelah Rancangan Undang- Undang tentang APBN Tahun Anggaran 2014 disetujui bersama antara Pemerintah dan DPR-RI.

9

Page 10: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN PENGANGGARAN DAK DALAM APBD

1. SEBAGAI AKIBAT ADANYA KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN PAGU DEFINITIF DAN JUKNIS DAK SETELAH KUA/PPAS DITETAPKAN

2. SEBAGAI AKIBAT ADANYA KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN PAGU DEFINITIF DAN JUKNIS DAK SETELAH PERDA APBD DITETAPKAN

Page 11: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PENGANGGARAN PAGU ALOKASI & KEG. DAK

Dalam hal Pemerintah Daerah menerima pagu alokasi DAK setelah kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Pagu Anggaran Sementara (PPAS) ditetapkan (mengalami keterlambatan), dpt ditampung langsung dalam pembahasan RAPBD dgn terlebih dahulu mencantumkan klausul kesepakatan KUA dan PPAS

PERMENDAGRI 20/2009

Page 12: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

“Sambil menunggu pagu alokasi DAK yang ditetapkan Pemerintah, pagu alokasi tersebut dapat langsung ditampung dan/atau disesuaikan pada saat proses pembahasan RAPBD, mengacu pada petunjuk teknis DAK, tanpa perlu melakukan perubahan Nota Kesepakatan KUA dan PPAS”.

PENCANTUMAN KLAUSUL DALAM KUA & PPAS UTK PENYESUAIAN PAGU DEFINITIF DAK

(Permendagri 20/2009)

PAGU DEFINITIF

ALOKASI DAK

NOTA KESEPAKATAN KUA DAN PPAS :

KONSISTENSI KUA & PPAS DGN RAPBD(Psl 44 (2) PP 58/2005)

Hasil Kesepakatan Panja Belanja Daerah DPR

Petunjuk TeknisMasing-masing bidang DAK Persetujuan bersama

RAPBD (31 Desember)

Page 13: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Menetapkan Peraturan Kepala Daerah ttg Perubahan Penjabaran APBD dan memberitahukan kepada Pimpinan DPRD;

Lebih lanjut, ditampung dalam Perda ttg Perubahan APBD pd kode program/kegiatan berkenaan.

Menyusun RKA-SKPD dan mengesahkan DPA-SKPD sebagai dasar pelaksanaan kegiatan;

Langkah-Langkah Pemda untuk Percepatan Pelaksanaan DAK Sebagai Akibat Adanya Keterlambatan Penyampaian Juknis ke daerah & Pagu Alokasi Definitif Setelah Perda APBD ditetapkan(Permendagri 27 Tahun 2013 Pedoman Penyusunan APBD TA 2014)

Page 14: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Pasal 77 ayat (12) Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 Lampiran kode rekening merupakan daftar

nama rekening dan kode rekening yang tidak merupakan acuan baku dalam penyusunan kode rekening yang pemilihannya disesuaikan dengan kebutuhan objektif dan nyata sesuai karakteristik daerah.

Daerah diberikan diskresi untuk menambah/membuat program dan kegiatan sesuai dengan kebutuhan daerah, yang nomenklaturnya belum terdapat dalam Lampiran A.VII Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 (Lampiran kode Program dan Kegiatan)

DISKRESI PENAMBAHAN PROGRAM DAN KEGIATAN

Page 15: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KODE URUSAN WAJIB &ORGANISASI

KODE URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

1 URUSAN WAJIB

1 01 Pendidikan

1 01

01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx

1 02 Kesehatan

1 02

01 Dinas/Badan/Kantor/Rumah Sakit xxxxxxxxxx

1 03 Pekerjaan Umum

1 03

01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx

1 12 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

1 12

01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxxPenganggaran belanja yang bersumber dari DAK dianggarkan pada SKPD

yang berkenaan sesuai dengan tugas dan fungsinya (Permendagri 27/2014)

Page 16: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

1 01 PENDIDIKAN

PROGRAM DAN KEGIATAN PADA LAMPIRAN A.VII PERMENDAGRI 13 TAHUN 2006

(Jo. PERMENDAGRI 21 TAHUN 2011)

1 01 xx 16 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

1 01 xx 16 01 Pembangunan gedung sekolah

1 01 xx 16 02 Pembangunan rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga sekolah

1 01 xx 16 03 Penambahan ruang kelas sekolah

1 01 xx 16 04 Pengadaan peralatan pendidikan

1 01 xx 16 05 Pembangunan laboratorium dan ruang praktikum sekolah

1 01 xx 16 06 Pembangunan ruang penunjang dan prasarana pendukung1 01 xx 16 79 dst…………

Page 17: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

1 02 KESEHATAN

PROGRAM DAN KEGIATAN PADA LAMPIRAN A.VII PERMENDAGRI 13 TAHUN 2006

(Jo. PERMENDAGRI 21 TAHUN 2011)

1 02 xx 25 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskesmas pembantu dan jaringannya

1 02 xx 25 01 Pembangunan puskesmas1 02 xx 25 02 Pembangunan puskesmas pembantu1 02 xx 25 03 Pembangunan sarana instalasi pengolahan limbah1 02 xx 25 04 Penyediaan alat kesehatan 1 02 xx 25 05 Pembangunan posyandu1 02 xx 25 07 Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas1 02 xx 25 08 Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas pembantu

1 02 xx 25 09 Pengadaan sarana dan prasarana puskersmas di wilayah terpencil/sangat terpencil

1 02 xx 25 10 Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas keliling

1 02 XX 25 24 Dst……

Page 18: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

1 12       Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 1 12 xx15 Program Keluarga Berencana 1 12 xx1501 Penyediaan sarana kerja dan mobilitas1 12 xx1502 Pelayanan KIE1 12 xx1503 Peningkatan Perlindungan Hak Reproduksi Individu 1 12 xx1504 Promosi Pelayanan Khiba1 12 xx1505 Pembinaan Keluarga Berencana1 12 xx1506 Pengadaan sarana mobilitas tim KB keliling1 12 xx1507 Dst…………….. 1 12 xx16 Peningkatan sarana pembinaan tumbuh kembang anak1 12 xx1601 Advokasi dan KIE tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) 1 12 xx1602 Memperkuat dukungan dan partisipasi masyarakat 1 12 xx1603 Penyediaan bina keluarga balita (BKB) kit

1 12 xx1604 Penyediaan kendaraan pendistribusian alokon/pengangkut ekspor

1 12 xx1605 Dst……………..

PROGRAM DAN KEGIATAN PADA LAMPIRAN A.VII PERMENDAGRI 13 TAHUN 2006

(Jo. PERMENDAGRI 21 TAHUN 2011)

Page 19: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

TATA CARA PENYUSUNAN KODE REKENING

kode kelompok pendapatan, belanja & pembiayaan

kode urusan Wajib/Pilihankode organisasi/SKPDkode Program

Kode Akun pendapatan, belanja & pembiayaan

kode Kegiatan

kode jenis pendapatan, belanja & pembiayaankode obyek pendapatan, belanja & pembiayaan kode rincian obyek pendapatan, belanja & pembiayaan

X.XXX.XX.XXXX XX XXXX XXXXXX1 2 3 4 5 6 7 8 9

Page 20: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Pencantuman Sumber Pendanaan Atas Belanja Yang Telah Diarahkan

PERMENDAGRI 21 TAHUN 2011 (Pasal 102 ayat (2) huruf b)

Kegiatan yang Anggarannya Telah Diarahkan Penggunaannya, Harus Mencantumkan Sumber Pendanaannya di dalam kolom penjelasan Penjabaran APBD.

Seperti :

Dana Bagi Hasil Dana Reboisasi (DBH-DR), Dana Alokasi Khusus (DAK) , Dana Penyesuaian Dan Otonomi Khusus, Hibah, Bantuan Keuangan yang Bersifat Khusus, Pinjaman Daerah serta Sumber Pendanaan Lainnya Yang Kegiatannya Telah Ditentukan.

Page 21: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KODE REKENING URAIAN JUMLAH(Rp) PENJELASAN

1 2 3 4

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 12 X 15 Program Keluarga Berencana

1 12 X 15 06 Pengadaan sarana mobilitas tim KB keliling 1.000.000.000

DAK KB TA 2013PMK No :

180/PMK.07/2013

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA*)...PENJABARAN APBD

TAHUN ANGGARAN …..

Urusan Pemerintahan : 1.12 KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERAOrganisasi : 1.12.x.xx xx Dinas/Badan/Kantor Keluarga

Berencana

Page 22: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PENGATURAN PENGADAAN BARANG DAN JASAdalam rangka yang akan diserahkan kepada

Masyarakat dan Pihak ke-3

Belanja barang/jasa digunakan untuk menganggarkan pengadaan barang dan jasa yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (duabelas) bulan dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah, termasuk barang yang akan diserahkan atau dijual kepada masyarakat atau pihak ketiga. (Pasal 50 ayat (1) Permendagri 21 Tahun 2011)

Penganggaran untuk pengadaan barang (termasuk berupa aset tetap) yang akan diserahkan atau dijual kepada pihak ketiga/masyarakat pada tahun anggaran berkenaan, dianggarkan pada jenis belanja barang dan jasa.(Permendagri 27 Tahun 2013)

Page 23: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Perubahan Tujuan dan Sasaran Penggunaan DAK

Apabila terjadi perubahan tujuan dan sasaran penggunaan DAK dari yang telah ditetapkan dalam petunjuk teknis DAK dan/atau Perda tentang APBD, maka sebelum dilaksanakan perubahan perlu dikonsultasikan untuk mendapat persetujuan dari Menteri teknis terkait setelah terlebih dahulu mendapat pertimbangan Menteri Dalam Negeri, yang selanjutnya dijadikan dasar persetujuan DPRD. Permendagri 20/2009Pedoman Pengelolaan Keuangan DAK di Daerah

Page 24: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Penganggaran DAK di DaerahPasal 60 PP55/2005 ttg Dana Perimbangan

• Penggunaan DAK dilaksanakan sesuai dengan Petunjuk Teknis;

• DAK tidak dapat digunakan untuk mendanai:1) Administrasi kegiatan2) Penyiapan kegiatan fisik3) Penelitian, pelatihan dan 4) Perjalanan Dinas.

Page 25: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DANA PENDAMPINGPasal 61 ayat (1) PP 55/2005 ttg Dana Perimbangan

• Penganggaran dana pendamping dalam APBD wajib dialokasikan sekurang-kurangnya 10% (sepuluh persen) dari jumlah alokasi DAK yang ditetapkan masing-masing daerah.

• Kewajiban penyediaan Dana Pendamping menunjukkan komitmen daerah terhadap bidang kegiatan yang didanai dari DAK yang merupakan kewenangan daerah

Page 26: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DANA PENDAMPINGPasal 61 ayat (2) PP 55/2005 ttg Dana Perimbangan

• Dana pendamping dianggarkan untuk kegiatan yang bersifat fisik.

• kegiatan fisik adalah kegiatan diluar kegiatan administrasi proyek, kegiatan penyiapan proyek fisik, kegiatan penelitian, kegiatan pelatihan, kegiatan perjalanan pegawai daerah, dan kegiatan umum lain yang sejenis.

Page 27: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DANA PENDAMPINGPermendagri 20 tahun 2009 Pengelolaan Keuangan DAK di Daerah

• Penyusunan RKA-SKPD untuk dana pendamping

dilakukan menyatu dengan kegiatan DAK. • RKA-SKPD memuat informasi atas capaian sasaran

program, indikator masukan, keluaran dan hasil dari setiap tolok ukur kinerja kegiatan yang direncanakan.

Page 28: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

KEGIATAN DAK BIDANG .................... FormulirRKA - SKPD 2.2.1Provinsi/Kabupaten/Kota …….

Tahun Anggaran …...Urusan Pemerintahan : x. xx. ………………….Organisasi : x. xx. xx. …Program : x. xx. xx. xx. ………………….Kegiatan : x. xx. xx. xx. xx. ………………….Lokasi kegiatan : ………………….Jumlah Tahun n-1 : Rp .................. (......................................................)Jumlah Tahun n : Rp ................ (.........................................................)Jumlah Tahun n+1 : Rp .................. (.......................................................)Jumlah Tahun n+2 : Rp .................. (........................................................)Jumlah Tahun n+3 : Rp .................. (........................................................)

Indikator & Tolok Ukur Kinerja Belanja Langsung

Indikator Tolok Ukur Kinerja Target Kinerja

D A K Dana Pendamping JumlahCapaian Program 1.000.000.000 100.000.000 (10%)MasukanKeluaranHasil 1.100.000.000Kelompok Sasaran Kegiatan : ……………

Rincian Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah

Kode Rekening Uraian

Rincian Penghitungan Jumlah (Rp)volume satuan Harga

satuan1 2 3 4 5 6=(3 x 5)

x x x xx xx

Jumlah……..,tanggal………..

Kepala SKPD(nama lengkap)

Keterangan :Tanggal Pembahasan :Catatan Hasil Pembahasan :

Tim Anggaran Pemerintah Daerah:No Nama NIP Jabatan Tandatangan

Page 29: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KRITERIA atau PRASYARAT

DPA-L(Psl 31

Permendagri 20/2009)

Sisa DAK yg akan dilanjutkan telah ada di Kas Daerah

Memiliki ikatan kontrak dan dimungkinkan dilakukan adendum kontrak.

Diakibatkan bukan karena kelalaian Pengguna Anggaran atau Rekanan, namun akibat force major.

KEGIATAN LANJUTAN (DPAL)Pasal 31 Permendagri 20 Tahun 2009

Page 30: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SISA DAK

Permendagri 27/2013 (PEDUM APBD 2014)• Dana sisa DAK yang berasal dari tahun-tahun anggaran

sebelumnya, digunakan untuk mendanai kegiatan DAK pada bidang yang sama dengan mengacu pada petunjuk teknis tahun anggaran sebelumnya atau Tahun Anggaran 2014.

• Dana sisa tender kegiatan yang bersumber dari DAK Tahun Anggaran 2014, digunakan untuk mendanai kegiatan baru atau untuk menambah volume/target capaian program dan kegiatan yang sesuai dengan bidang DAK yang sama.

30

Page 31: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SISA DAK

• DAK yang sudah diterima di Kas Daerah, tetapi program dan kegiatan belum dilaksanakan dalam Tahun Anggaran 2014, maka program dan kegiatan tersebut dapat dilaksanakan pada Tahun anggaran 2015 dengan berpedoman pada Petunjuk Teknis Tahun Anggaran 2014.

31

Page 32: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Surat Edaran Bersama MENDAGRI dan Kepala LKPPNo: 027/5308/SJ dan No: 6/SE/KA/2012

Tgl. 27 Desember 2012 Tentang Percepatan Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Page 33: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERKEMBANGAN ALOKASI DAK BIDANG KB TAHUN 2003 SD 2014

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

ALOKASI

ALOKASI

442,9

368,1 329,3329,0 329,0

279,0

462,9

Page 34: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PELAKSANAAN DAK 2014

• Perda APBD & DPA-SKPD ditetapkan sesuai dengan Jadwal berdasarkan Permendagri 13 TA 2006;

• Apabila program & kegiatan dalam RKA tidak sesuai dengan Juknis yang sudah ditetapkan, agar segera merubah dengan Peraturan Kepala Daerah tentang penjabaran APBD tanpa menunggu perubahan APBD.

• Agar Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang bersumber dari DAK segera dilaksanakan dan mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012;

34

Page 35: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Lanjutan....

• Agar memperhatikan dokumen atau laporan yang dipersyaratkan untuk penyaluran DAK setiap tahap, baik dari waktu dan kecermatan pengisian dokumen;

35

Page 36: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

• APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah• KUA : Kebijakan Umum APBD• PAD : Pendapatan Asli Daerah• PPAS : Prioritas Plafon Anggaran Sementara• PPKD : Pejabat Pengelola Keuangan Daerah• PPTK : Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan• RKA-SKPD : Rencana Kerja Anggaran SKPD• BUD : Bendahara Umum Daerah• DPA-SKPD : Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD• DPPA-SKPD : Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran SKPD• DPA-L : Dokumen Pelaksanaan Anggaran Lanjutan• RKPD : Rencana Kerja Pemerintah Daerah • RPJM : Rencana Pembangunan Jangka Menengah• RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

PERISTILAHAN DALAM APBD

Page 37: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

• SiLPA : Sisa Lebih Perhitungan Anggaran TA Sebelumnya• SILPA : Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berjalan• SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah• SKPKD : Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah• SPM : Standar Pelayanan Minimal• SPD : Surat Penyediaan Dana• SPP : Surat Perintah Pembayaran• SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana• SPM : Surat Perintah Membayar• SPM-LS : Surat Perintah Membayar Langsung• SPM-UP : Surat Perintah Membayar Uang Persediaan• SPM-GU : Surat Perintah Membayar Ganti Uang Persediaan• SPM-TU : Surat Perintah Membayar Tambahan Uang• TAPD : Tim Anggaran Pemerintah Daerah

Page 38: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

TERIMA KASIH

SUBDIT DAKDIREKTORAT FASILITASI DANA PERIMBANGAN

Ditjen keuangan daerahKementerian dalam negeri

Tlp/fax 021-3504042