kembar triplet

23
PENGANTAR 10 Oktober 2010 Adalah : zat yang sudah siap untuk kedokteran Sumber obat : tumbuhan, hewan, kimia mineral Farmakognosi : mengenal tumbuhan / zat yang terkandung dalam hewan dan tumbuhan Zat akitf : senyawa-senyawa dalam orang hidup yang menimbulkan kerja biologi Jadi farmasi : ilmu yang mempelajari mengenai biologis dan kimia suatu zat yang berkhasiat dalam ilmu kedokteran. Meliputi : - Farmakognosi - Kimia farmasi - Farmakologi (farmakodinamik) - Farmasi preparasi : - Farmasi Galenis - Farmasi sintesis - Resep/meracik Dragee : tablet salut gula Sintesis : reaksi kimia biasa Ilmu Resep : - Menulis resep : “Ars Prescribradi” - Membuat obat “Ars Preaparandi” Bahan obat : zat aktif yang dapat berfungsi untuk mencegah, menyembuhkan, meringankan dan mengenali penyakit Obat : bentuk-bentuk sediaan tertentu dari bahan- bahan obat yang digunakan pada manusia dan hewan Racun (bahan perusak) : zat aktif yang kerjanya merusak Orang yang pertama kali : Plato --> tubuh merupakan suatu keseimbangan, jika sakit maka keseimbangan terganggu “Paraceleus” --> tubuh terdiri 3 unsur (sulfur, garam, Hg) Jika seseorang kekurangan belerang : dingin Jika seseorang kekurangan Hg : lumpuh Jika seseorang kekurangan garam : hipotensi “Gallens” --> 1550 SM di Mesir --> papirus di atas batu --> tertulis resep DepKes RI - Obat : bahan / campuran bahan organis atau non organis yang digunakan untuk menyembuhkan, meringankan, mencegah dan mendiagnosis penyakit pada manusia dan hewan - Obat rasional : terapi yang diberikan secara tepat dengan memperhatikan efektivitas dan keamanan obat, harga murah dan terjangkau. - Terapi yang tepat : - Pilihan tepat - Dosis tepat - Sediaan tepat - Cara pemakaian - Frekuensi dan waktu pemberian - .............. obat yang tepat - Tidak tepat jika : pemberian obat yang tidak perlu, waktu terlalu singkat / terlalu lama, pilihan obat yang salah, dosis, cara pemberian tidak tepat OBAT Macam sediaan : - Paten (obat jadi) - Formula sudah tertentu, tidak akan berubah-ubah --> Formula Officinale - Dibuat oleh pabrik - Racikan - Disusun oleh dokter dengan menuliskan bahan aktif di resep (Formula Magistrale) yang tidak boleh diubah-ubah oleh apotik - Sesuai kebutuhan pasien - Obat jadi Nama obat : - Generik (umum) - Nama dagang pabrik --> propiatery name (speciality) - Nama kimia untuk mengetahui sifat obat tersebut Contoh : 1. Asam asetil salisilat - Asetosal - Aspirin (Bayer) --> tidak untuk pasien gastritis 2. Iodokloro oksikinolon - Mioklinol - Enteroviform (Ciba), Enterosept 3. Amino benzil penisilin - Ampicilin - Amfipen (Organon), Penbritin 4. Anhidroksiprogestero - Etistero - Progestosil (Organon) Daftar Obat : 1. Daftar O (VMO) --> UU RI No. 9/1976 - Menyebabkan adiksi - Harus dengan resep dokter - O --> Opiat - Termasuk : a. Opium (kasar dan medisinal --> murni / Pulvis Opii) Getah buah muda yang dikeringkan (Papaver Somniferum (tidur)) Dalam opium terdapat : 1. Morfin (10%) 2. Kodein (metil morfin) 3. Thebasin 4. Pantopan 5. Nalorfin 6. Papaverin (tidak menyebabkan adiksi) Pulv / tab Doveri --> terdiri dari - Pulvis Opii 10 g

Upload: mike-sihombing

Post on 24-Apr-2015

146 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

Penanganan kembar triplet

TRANSCRIPT

Page 1: Kembar Triplet

PENGANTAR10 Oktober 2010

Adalah : zat yang sudah siap untuk kedokteranSumber obat : tumbuhan, hewan, kimia mineralFarmakognosi : mengenal tumbuhan / zat yang terkandung dalam hewan dan tumbuhanZat akitf : senyawa-senyawa dalam orang hidup yang menimbulkan kerja biologiJadi farmasi : ilmu yang mempelajari mengenai biologis dan kimia suatu zat yang berkhasiat dalam ilmu kedokteran.

Meliputi :- Farmakognosi- Kimia farmasi- Farmakologi (farmakodinamik)- Farmasi preparasi :

- Farmasi Galenis- Farmasi sintesis- Resep/meracik

Dragee : tablet salut gulaSintesis : reaksi kimia biasaIlmu Resep :- Menulis resep : “Ars Prescribradi”- Membuat obat “Ars Preaparandi”

Bahan obat : zat aktif yang dapat berfungsi untuk mencegah, menyembuhkan, meringankan dan mengenali penyakitObat : bentuk-bentuk sediaan tertentu dari bahan-bahan obat yang digunakan pada manusia dan hewanRacun (bahan perusak) : zat aktif yang kerjanya merusakOrang yang pertama kali : Plato --> tubuh merupakan suatu keseimbangan, jika sakit maka keseimbangan terganggu

“Paraceleus” --> tubuh terdiri 3 unsur (sulfur, garam, Hg)Jika seseorang kekurangan belerang : dinginJika seseorang kekurangan Hg : lumpuhJika seseorang kekurangan garam : hipotensi

“Gallens” --> 1550 SM di Mesir --> papirus di atas batu --> tertulis resep

DepKes RI- Obat : bahan / campuran bahan organis atau

non organis yang digunakan untuk menyembuhkan, meringankan, mencegah dan mendiagnosis penyakit pada manusia dan hewan

- Obat rasional : terapi yang diberikan secara tepat dengan memperhatikan efektivitas dan keamanan obat, harga murah dan terjangkau.

- Terapi yang tepat :- Pilihan tepat- Dosis tepat

- Sediaan tepat- Cara pemakaian- Frekuensi dan waktu pemberian- .............. obat yang tepat

- Tidak tepat jika : pemberian obat yang tidak perlu, waktu terlalu singkat / terlalu lama, pilihan obat yang salah, dosis, cara pemberian tidak tepat

OBATMacam sediaan :- Paten (obat jadi)

- Formula sudah tertentu, tidak akan berubah-ubah --> Formula Officinale

- Dibuat oleh pabrik- Racikan

- Disusun oleh dokter dengan menuliskan bahan aktif di resep (Formula Magistrale) yang tidak boleh diubah-ubah oleh apotik

- Sesuai kebutuhan pasien- Obat jadi

Nama obat :- Generik (umum)- Nama dagang pabrik --> propiatery name

(speciality)- Nama kimia untuk mengetahui sifat obat

tersebutContoh :1. Asam asetil salisilat - Asetosal - Aspirin

(Bayer) --> tidak untuk pasien gastritis2. Iodokloro oksikinolon - Mioklinol -

Enteroviform (Ciba), Enterosept3. Amino benzil penisilin - Ampicilin - Amfipen

(Organon), Penbritin4. Anhidroksiprogestero - Etistero - Progestosil

(Organon)

Daftar Obat :1. Daftar O (VMO) --> UU RI No. 9/1976

- Menyebabkan adiksi- Harus dengan resep dokter- O --> Opiat- Termasuk :

a. Opium (kasar dan medisinal --> murni / Pulvis Opii) Getah buah muda yang dikeringkan (Papaver Somniferum (tidur))Dalam opium terdapat :1. Morfin (10%)2. Kodein (metil morfin)3. Thebasin4. Pantopan5. Nalorfin6. Papaverin (tidak menyebabkan

adiksi)

Pulv / tab Doveri --> terdiri dari- Pulvis Opii 10 g

Page 2: Kembar Triplet

- Pulvis Radix Ipeca 10 g(ekspektoran/mukolitik dan emetik)

- Kalii sulfas (pencahar) 80 g--> untuk obat batuk, dengan pencipta

dr. Doveri(Nama lain : Pulv. opii compositum)di tambah pencahar karena daya kerja opii --> konstipasi, oleh karena K2SO4 disebut Corigensia Actionis (mengkoreksi aksi yang tidak diinginkan)

Preparat Gallenis : obat + pelarut- Ekstraktum opii (padat, kental, cair)- Tinctura opii (cairan)- Tinctura opii crocata- Tinctura opii benzoicos

Derivat Morfin dan Codein1. Dionin (etil morfin)2. Heroin (diasetil morfin)3. Dilaudid (dihidro kodein)4. Eucodal (dihidroksi kodein)

b. Folla Cocca (Erytrokilon Cocca)Terdapat alkaloida : kokain (anestesi lokal)Preparat : inj. HCl kokain --> gigi

c. Herba Canannis Indicae (Ganja)Marijuana, Hacish, THC (Tetra Hidroksi Cannabinol)

d. Morfin sintetis- Analgesik narkotik- Contoh Pethidin (inj. HCl pethidin),

dosis 50 mg/mL, yang lebih kuat : 100 mg/2ml

- Methadon / Dolamidon- Nisentil- Dromoran- Ticurda (antitusif)

2. Daftar G (Gevaarlic) = bahaya- Obat kera- Harus pakai resep dokter- Contoh :

a. Semua obat suntik (walaupun air)b. Obat jantungc. Antibiotikd. Sulfae. Antihistamin

3. Daftar Bebas Terbatas- Terdapat juga obat daftar G dosis rendah- Tanpa resep tapi ada peringatan (P1-6)

ditambah etiket dasar hitam tulisan putih- Digunakan sesuai peringatan

- P1 --> awas obat keras, baca aturan pakaiContoh : - Difenhidramin (antihistamin)

maksimal 50 mg- Prometazin (obat batuk), maksimal

1,5 mg/ml

- P2 --> awas obat keras, hanya untuk dikumur tidak untuk ditelan

- P3 --> awas obat keras, hanya untuk luar sajaContoh obat kompres

- P4 --> hanya untuk dibakarContoh Sigalot Asma

- P5 --> awas obat keras, tidak untuk dimakanContoh Sulfanilamid untuk obat luka

- P6 --> awas obat keras, obat wasir, jangan ditelanObat wasir --> mengandung lemak coklat

4. Obat Bebas (OTC : over the counter)5. Obat Psikotropik / Psikofarma --> daftar O

contoh Fenotiazin, valium, amfetamin, benzodiazepin (diazepam), lithium

Tetrasiklin + antasid --> chelate (garam komp) --> sukar diserap

Pemberian :- Oral- Sublingual- Supositoria- Parenteral- Topikal

Waktu pemberian obat :Contoh :- Antasida : 1 - 1/2 jam a.c.

2 jam p.c.- Laksatif- Perangsang lambung --> p.c.- Aspirin --> p.c.- “Enteric coated” --> setelah makan --> tidak

dirusak oleh asam lambung- Ampicillin : a.c. (absorbsi meningkat)- Preparat enzim (Pankreon) --> pcContoh penulisan resep :S 3dd tab I a.c. (sebelum makan)S 3dd tab I p.c. (setelah makan)S 3dd tab I d.c. (selama makan)Garam Inggris : pagiDulcolax : malam

Patokan pemberian nama obat1. Menurut penyusunnya

Contoh Pulv. Doveri, Gargarisma Kan2. Komposisi obat

Contoh - Pulv. opii compositum- Miktura Brometorum (campuran obat

minum bromida)R/ Brometum K 4

Brometum Na 4Brometum NH4 2AquaAqua ad 300

--> obat penenang

Page 3: Kembar Triplet

3. Menurut khasiatContoh :- Potio (obat minum) Neroina- Potio Nigra Kontratussif (OBH)- Potio Alba Kontratussif (OBP)

Simplicia / Simplex dari tumbuhan :- Akar (Radix) contoh Ipecaa- Umbi (Rhizoma) contoh Kurkuma /

temulawak- Batang (Kayu) --> ligurum- Kulit (Kortex)- Daun (Folia)- Bunga (Flores)- Buah (Fructus)- Biji (Seruen)- Tanaman (Herba)

Pemakaian obat- Obat dalam --> melalui mulut dan ditelan- Obat luar --> selain itu

(obat kumur, obat suntik)

- Obat luar : etiket biru- Obat dalam : etiket putih

- Obat jadi : 3 bentuk sediaan :- Padat (tergantung konstituen / bahan

tambahan)- Cair- 1/2 padat

Konstituen : vehiculumContoh bahan tambahan :- Padat : saccarin

- Albun (gula pasir) --> higroskopis- Lactis (gula susu)

- Cair : aqua, spiritus (betadin), gliserin, syrup- 1/2 padat : salep (konstituen : vaseline,

parafin, cera, dll)

Sediaan- Padat : tablet, kapsul, pulvis- Cair : solutio (+ air), tinctura, emulsi- Cair + endapa\n : mixtura agitans (harus

dikocok / agitasi)- 1/2 padat (unguentom) (konsistensi mentega)- Antara cair dan 1/2 padat : cream

(tidak lengket, mudah dihapus)

Mixtura agitans

Padat Air

Pasta Krim

1/2 padat

BSO padat1. Pulvis / Pulveress

Pulv. Radix Ipekaa --> akar ditumbuk, disaring, sebagai obat luar (v.e.)a. Sudah melalui ayakan tertentu --> halusb. Bentuk : halus, keringc. Harus homogen

Pulvis : bedak tabur, purol (vehikulum : talkum)

t.i.d. : ter indie (3x sehari)R/ : ambilahq.s. : quantum satis (secukupnya)N : nomero (jumlah)d.d. : de die (perhari)

ContohObat aktif + VehikulumAsam borax TalcumZinc Oksida

Pulveres : bubuk yang terbagi dan dibungkus untuk 1 kali minum, berat 300 - 1000 mg (500 mg)- Sebagai obat dalam- Obat aktif + vehikulum (sakarin laktis)

Fenobarbital + s.e.15 mg 450 mg(tidak dapat ditimbang, penimbangan minimal = 50 mg)--> dibungkus menjadi 1 bungkus untuk 1 kali minum dengan kertas perkamen

R/ Fenobarbital 15 mgSaccharum latis q.s. (300 - 1000 mg)m.f.pulv I dtd No. X (obat simtomatik : 3 hari)

S 3 dd pulv. p.c(t.i.d)-----------------//-----------------

m : misae : mixf : buatlahdtd : da tales doses : berikan dosis yang sama /

as such dose

R/ Fenobarbital 150 mgSaccharum latis q.s.m.f.pulv No. X

S 3 dd pulv. p.c(t.i.d)-----------------//-----------------

sama dengan resep sebelumnya

Saccharum latis untuk mengurangi kesalahanSaccharum latis sedikit --> kesalahan besarSaccharum latis banyak --> kesalahan kecil

Page 4: Kembar Triplet

Kapsul dibuat jika tidak ada dosis yang tersedia di pasaran

Dosis sebanding BB, umur, IMT, luas permukaanContoh pasaran Phenobarbital 50 mg dan 100 mg

R/ Tab. Phenobarbital 50 mg No. XS 3 dd tab. I.

Harus dibuat puyer / pulveres

Homogen :- Besar partikel- Warnanya--> Oleh karenanya dicampur sedikit demi sedikit

Oralit bukan pulveres karena > 1000 mg --> disebut Sachet

Page 5: Kembar Triplet

SEDIAAN PADATBentuk :- Pulvis / pulveres- Tablet- Kapsul- Supositoria- Ovulab

Resep pulveres dapat berupa :1. Formula officinalis : resep standar

- Pulv. influenza depkes- Pulv. anti asmatici albi

Sekarang telah dibuat dalam bentuk yang lebih praktis --> tablet

2. Formula magistrales : resep racikanDibuat oleh dokter terdiri dari kombinasi beberapa zat yang berkhasiatKeburukan :- Terjadi inkompatibilitas secara kimia /

fisika dan interaksi farmakologiContoh Asetosal + vitamin C --> warna hitam --> toksikContoh fisika --> lembab

- Peracikan lama- Bentuk obat tidak menyenangkan- Tidak dapat disimpan lama (10 hari), tetapi

obat-obat psikiatri dapat lebih 10 hari (1 bulan) --> tergantung obat yang terkandung di dalamnya

Pulvis Adspersorius- Bedak tabur (pulvis : peroral contoh oralit,

jamu)- Terdiri dari :

1. Zat berkhasiat2. Vehikulum (bahan tambahan yang tidak

bereaksi)3. Bahan pembantu / tambahan contoh

pewarna supaya warna bedak menarik)- Syarat khusus :

1. Karena berasal dari alam, mudah terkontaminasi, jadi harus bebas dari bakteri (steril)

2. Tidak untuk luka terbuka

Granules- Merupakan modifikasi dari pulveres dengan

partikel yang lebih kasar, dikemas dalam kantong (sacchet) aluminium foil

- Umumnya sebagai obat paten- Contoh :

- Pankreon for childrenIsi : pankreatin : lipase, amilase, protease, vitamin A, B12I : kurang selera makanKM : 5 gram granul / kantong

- MetamucilIsi : psyllium hydrophilic muciloidI : konstipasi

- FluimuciliIs : asetil sistein

I : zat pencair untuk sekresi mukus

Kapsul- Adalah bentuk sediaan obat terbungkus

cangkang kapsul, keras atau lemak- Cangkang terbuat dari metil selulose, gelatin

yang mudah larut --> mudah diabsorbsi- Jenis Kapsul :

1. Kapsul keras (hard capsule)- Capsulae gelatinosae operculatae- Kapsul dan tutup dengan batas yang

jelas dan umumnya diberi warna untuk obat dibedakan menurut warnanya, juga diberi estetiknya

- Hanya untuk anak lebih dari 6 tahun2. Kapsul lunak (soft / elastic)

- Lunak dan elastis, dengan begitu mudah ditelan

- Untuk anak lebih dari 2 tahun- Syarat kapsul :

Waktu hancur tidak boleh lebih dari 15 menit- Contoh : obat paten

1. Hard- Dexytrosin capsul

Isi : eritromisin stearat 250 mg/caps- Tetramisin capsul

Isi : oxytetraciklin HCl 250 mg/caps- Cosadon 5 capsul

Isi : Dihidroergotamin methanSulfonat 0,5 mgMetampiron 125 mgFenorbabital 50 mgCoffein 40 mg

I : Migren2. Soft

- Enatin soft capsule- Heparon plus soft capsule- Hormoviton soft capsule- Supradyn soft capsule

- Guna pemberian dalam bentuk kapsul1. Menutupi rasa yang tidak enak contoh

pahit sekali --> antibiotik2. Menutupi bau tidak enak

Contoh kapsul minyak ikan3. Obat yang menyebabkan muntah4. Obat yang bekerja pada usus, bekerja

dalam bentuk Enteric Coated Capsule5. Obat yang mengiritasi mukosa lambung6. Obat yang diinaktifkan HCl lambung7. Untuk melindungi pengaruh dari luar

Contoh :- Cahaya- Suhu- Kelembaban udara

Spansule- Sustained Release Capsul- Obat berkhasiat yang terdapat di dalamnya

terlarut dan diserap secara bertahap- Contoh :

- Bendigon Capsule

Page 6: Kembar Triplet

Isi : Reserpin 0,15 mgMephrusida 15 mgMeso inosital Hexanic 150 mg

I : anti hipertensi

- Nitroderm capsuleIsi : Nitrogliserin 5 mg

Tablet (sediaan obat yang dicetak)- Bentuk tablet : bulat dan pipih- Obat ditempa menjadi bentuk tertentu

(Kapsul : pengisiannya yang dipabrik)- Komposisi :

- Zat berkhasiat- Zat tambahan

- Zat tambahan, dapat berupa :1. Zat pengisi :

Laktose, glukose, saccharum, kaolin, ca fosfat, dll

2. Zat pengembang :Amilum, pectin, NaCMC

3. Zat pengikatSaccharose, glukose, amilum, gummi arabicum, dll

4. Zat pelicin :Talc, Mg. stearat, Na stearat, dll

- Pembuatan tablet :1. Granulasi kering2. Granulasi basah

- Contoh aspirin 500 mg mengandung asetosal 500 mg, tetapi berat tablet bisa 1 gram karena terdiri dari zat tambahan

- Bentuk-bentuk tablet yang menyimpang dari yang ditetapkan farmakopenya :- Segitiga

Contoh Isodox tablet, Motival tablet- Bentuk seperti kapsul --> kaplet

Contoh Combantrin, Neuralgin- Tablet dengan garis tengah besar

Contoh Flagyl Vaginal tablet- Bentuk lonjong

Contoh Pimafusin Vaginal tablet- Bentuk segi empat

Contoh Hustazol Chewing tablet- Penggolongan tablet menurut cara pakai :

1. Peroral2. Untuk pemakaian luar (bukan topikal) -->

tidak melalui saluran cernaContoh tablet hisap

ad.1.- Tablet biasa- Tablet berkhasiat lokal dalam lambung- Tablet dengan efek lokal dalam usus- Tablet effervescent (contoh CDR)- Sustained Release tablet (tablet pelepas

lambat)Untuk :a. Aktivitas obat diperpanjang (di siang

dan malam hari)b. Dapat mengurangi efek samping

c. Dapat mengurangi frekuensi pemberian obat

d. Meningkatan kepatuhan pasienGuna :a. Obat yang memiliki absorbsi dan

eksresi sangat tinggib. Obat yang memiliki dosis kecilc. Obat diabsorbsi merata dari GITd. Obat untuk pengobatan keadaan kronis

- Chewable tabletObat yang dikunyah memberi residu rasa enak di rongga mulut (dikunyah baru ditelan), mudah ditelan, tidak meninggalkan rasa pahitContoh : Antasida generik

- Pediatic tablet

Tablet yang disalut (coated tablet)1. Tablet salut gula (sugar coated tablet)

Contoh : Librax dragee, Livion B-plex, Sulfas Ferosus, Coritrat dragee, Apracur drageeHati-hati untuk orang DM

2. Tablet salut selaput (film coated tablet)Tablet yang bekerja di lambung saja atau di usus sajaContoh Mikostatin tablet (tidak dapat digerus), ponstan film tablet, Iberet 500 film tablet, mucosulvan film coated tabletOleh karenanya mikostatin dibikin untuk obat tetes

3. Tablet salut enterikContoh Dulcolax tablet, Voltaren tabletUntuk di usus, tidak di lambung

- Maksud penyalutan tablet :a. Tablet kelihatan menarikb. Melindungi terhadap pengaruh luar

(lembab dan CAHAYA)c. Menutupi rasa yang tidak enak / pahitd. Menutupi bau yang tidak enak

- Maksud penyalutan enterik :a. Zat berkhasiat terurai oleh HCl lambungb. Zat berkhasiat iritasi pada mukosa lambungc. Tablet tidak boleh pecah di lambung tetapi

harus pecah di usus karena harus berfungsi di usus

ad. 2 tablet untuk luar- Trochiski / pastile

Cara pakai : dihisap pelan-pelan dalam mulutUntuk pengobatan lokal dalam rongga mulutBiasanya berisi antiseptik untuk mengobati infeksi-infeksi dalam rongga mulut dan tenggorokan Contoh Lozenge, troche, pastilles, seetet, tablet hisapContoh Kalmycin Lozenge, FG Troche

- Tablet BukalCara pakai : ditaruh diantara gusi dan pipi sampai habis. Zat berkhasiat diresorpsi pelan-pelan melalui selaput lendir mulut.

Page 7: Kembar Triplet

Mengandung bahan obat yang tidak tahan terhadap cairan pencernaan atau mengalami intoksikasi di hatiContoh hormon kelamin : progesteron, testosteronContoh Sandroproat Buccal tablet- Tablet kecil- Sustained release

- Tablet sublingualDi bawah lidah sampai habisJuga untuk tablet zat-zat yang tidak tahan HCl lambung atau dirusak di hatiContoh :- Corpubenzon forte tablet- Cedocard sublingual tablet- Capapret sublingual tablet untuk anti

hipertensi- Tablet hypodermic

Sebelum dipakai dilarutkan dulu dalam aqua pro injectiones, lalu disuntik

- Tablet implantasiBentuk : batang silinder kecil, yang disebut pelletBahan obat diserap sedikit-sedikit merupakan depot workingContoh susuk KB

- Syarat tablet :1. Keseragaman bobot2. Keseragaman ukuran3. Keseragaman waktu hancur

ad.2.Diameter tablet tidak lebih dari 3x dan tidak kurang dari 1 1/3 tebal tablet

ad.3.Tablet harus memenuhi syarat waktu hancur yang ditetapkan oleh farmakope Ind.a. Tablet biasa, harus hancur kurang dari 15

menitb. Salut gula dan selaput hancur kurang dari

dengan 60 menitc. Tablet bukal dan sublingual kurang dari 4 jamd. Tablet salut enterik : dalam cairan lambung,

sintetik tidak boleh hancur dalam waktu 3 jam, kemudian dalam cairan usus harus hancur dalam 1 jam

- Kebaikan pemberian obat dalam bentuk tablet :1. Lebih mudah ditela2. Rasa dan bau tidak enak dapat ditutupi

(sebagian atau seluruhnya)3. Obat dapat disimpan lama4. Tablet dibuat sebagai obat paten oleh

pabrik secara besar-besaran --> dosis, ukuran seragam

5. Penulisan resep lebih sederhana

Suppositoria- Bentuk sediaan padat melalui rektal

- Bentuk yang ideal : elips- Komposisi :

- Bahan dasar (basis)- Zat berkhasiat

- Syarat basis : pada suhu kamar bentuknya harus padat, tetapi harus dapat mencair, melarut, melunak pada temperatur tubuh--> disimpan dalam kulkas / air

- Umumnya dipakai :1. Oleum Caccao2. Campuran gliserin dan gelatin

Basis ini bersifat hidrofilik dan paling banyak dipakai

3. Polietilene glikol- Bobot :

Dewasa : 3 gramAnak : 2 gram

- I : kejang (valium), konstipasi pada anak (dulcolax)

- Tujuan pemberian obat :1. Pengobatan lokal contoh hemoroid2. Pengobatan sistemik3. Pengobatan konstipasi

- Cara pemakaian :- Untuk hemoroid : post defekasi- Untuk konstipasi : malam hari sebelum

tidur- Contoh obat paten :

- Anusol Ht suppositorioIsi : Bismuth subgallat, B. resorcine, B. subiodida, Balsem Nicaragua, Acid boric, Zinc oxyda, HC asetatI : hemoroid acute dan kronisMenurunkan peradangan, radang dan gatal sekitar dubur

- Tidak dikerjakan di apotik(yang dikerjakan : pulv, talk, kapsul)- Faktu suppositoria

Isi : hasil kondensasi asam metakresol sulfonat dan metanat, sinchoccrinI : hemoroid interna dan eksterna dengan gejala perdarahan atau peradangan

- Primperan pediatric suppositoriaIsi : metoclopramid 10 mg/suppI : mual dan muntah karena st. obat

- Cara menulis resep- Ditulis nama paten- Jumlah dalam angka romawi

Contoh :R / Borraginol N supp No. V

S supp. 2 dd post defac-----------//----------

R/ Dulcolax p. supp No. IIIS p.t.m. supp I vesp.

Ovulae- Vaginal supp / vaginal tablet- Komposisi :

Page 8: Kembar Triplet

1. Bahan dasar2. Zat berkhasiatVaxilla --> uretra

- Bentuk : ovum- Bobot : antara 3 dan 6 gram (5 gram)- Contoh : obat paten :

- Albothyl ovulae :Isi : hasil polimerisasi dan kondensasi dari asam metakresol sulfon dan metanalI : vaginitis

- Contoh :R / Gyno. travogen vaginal tab. No. IV

S vesp. vag. tab. I

Page 9: Kembar Triplet

SEDIAAN 1/2 PADAT

Bentuk- Salep- Krip- Pasta- Jelly- Linimentae

Salep- Ointment / unguenta- Adalah sediaan 1/2 padat yang mudah

dioleskan dan digunakan sebagai obat luar- Bahan obat harus larut atau terdispersi dalam

dasar salep yang cocok- Terdiri dari :

- Bahan obat- Dasar salep

- Klasifikasi :Pembagian menurut F.I. --> berdasarkan affinitasnya terhadap air1. Dasar salep senyawa hidrokarbon / dasar

salep berlemakSifat fisika :- Hidrofobik- Tidak mengandung air- Tidak tercuci oleh air --> untuk kaki /

tanganContoh : - Vaselin album / flavum- Paraffinum solidum / liquidum- Cera album / flavum- Cetaceum- Campuran vaselin dan cera

Fungsi :- Sebagai vehiculum- Sebagai emolient (pendingin)- Sebagai protektan

Keburukan :Karena merupakan lemak, sukar dibersihkan dari permukaan kulit atau pakaian, lambat melepaskan zat berkhasiat, menyumbat saluran berkeringat dan menghalangi penguapan dan pernafasan kulit

2. Dasar salep serap / absorbsiMembentuk emulsi air dalam lemak (A/M)Sifat fisik :- Tidak mengandung air- Tidak tercuci oleh air, hidrofilik sedikitContoh : Adeps Lanae

3. Dasar salep yang dicuci dengan airMembentuk emulsa minyak dalam air (M/A)Sifat fisik :- Mudah dicuci / dibersihkan dengan air- HidrofiliikContoh : emulsida

4. Dasar salep yang larut dalam air

Sifat :- Tidak mengandung lemak- Larut dan tercuci oleh air- HidrofilikContoh : PEG, gelatin, pectin, carbowax, dll

- Kualitas dasar salep- Lembut, mudah dipakai- Stabil, bebas dari inkompatibilitas, tidak

terpengaruh oleh suhu dan kelembaban- Indifferent- Mudah melepaskan zat berkhasiat pada

kulit- Mempunyai daya absorbsi- Reaksi netral dan tidak menimbulkan iritasi

pada kulit- Contoh :

Salep hitam, Scabisid untuk anak --> harus dibuat di apotikSalep hitam tidak ada dipasaranScabisid untuk anak tidak boelh ada Gamexan karena merangsang SSP, oleh karenanya butuh scabisid yang dibuat sendiri (obat paten tidak ada yang tanpa scabisid gamexan)

- Klasifikasi berdasarkan penetrasi obat :1. Salep epidermik

- Bekerja pada permukaan kulit (epiderm)- Zat berkhasiat yang ditambahkan :

- Antiseptik- Anti infeksi- Parasitid

- Dasar : senyawa hidrokarbon2. Salep endodermik (endodermic ointment)

- Bekerja pada lapisan yang lebih dalam dari kulit (subkutis)

- Berkhasiat bekerja sebagai emolient, stimulant, lokal iritant dan anodynum

- Dasar salep yang dipakai : adeps lanae, lanolin, minyak lemak

3. Salep diadermic- Zat berkhasiat dari salep ini mengalami

penetrasi melalui kulit dan memberikan efek sistemik

- Contoh hormon, vitamin, obat antirematik

- Faktor yang mempengaruhi penetrasi :1. Sifat fisis dari obat yang berkhasiat2. Sifat dan komposisi dasar salep

(vehiculum)3. Segi fisiologi antara lain :

- Keadaan kulit- Cara pemakaian- Jumlah dan lama pemakaian

4. Temperatur kulit5. Keadaan kesehatan pasien

- Syarat salep :- Homogen- Stabil

Page 10: Kembar Triplet

- Contoh :1. Salep epidermik

a. Resep standarUnguentum Ichtioli (salep bisul)R/ Lehtiol 10

Vas. flav ad 100m.f.ungS. u. e.----------//----------

Unguentum oleijekoris aselli (salep minyak ikan) --> salep luka bakarR/ Ol. jekor aselli 40

Cera flava 10Vas. flav 50m.f.ung.----------//----------

2. Salep endodermika. Resep standart

Unguentum Contra Hemorroids (salep wasir)R/ Benzocain 0,200

Tannin 10Adeps lanae 20Vas. flav. ad 100m.f. ungS u.e.----------//----------

Unguentum Methyllis salisilat (Balsem putih)R/ Metholum I

Methilis salicilas Ib. Obat paten

- Locasalen ointmentI : radang kulit sub akut s/d hiperkronis

- Gentacortin OintmentI : antibakteri / jamur; eksimIsi :Gentamisin SO4 0,1%

Quinolon Clorhidroxi 0,5%

3. Salep diadermik1. Resep standar

- Emulsum Peruvian- Unguentum Liniens

2. Obat patent- Tetracortil ointment

I : antiradang dan anti bakteri- Ultradil ointment

I : dermatitis kontakexzema subakut dan kronis

Pastae- Adalah sediaan berupa massa lembek yang

dimasudkan untuk pemakaian luar (tidak pekat daripada salep)

- Komposisi :- Bahan padat- Bahan cair / lembek

- Tujuan :1. Menyerap eksudat2. Menghilangkan / menurunkan rasa gatal3. Memfixer obat ke kulit4. Mendinginkan permukaan kulit

- Beda dengan salep :- Pasta lebih padat daripada salep karena zat

padat lebih banyak (4 macam)Untuk salf 2 macam

- Penetrasi obat kecil- Daya serap terhadap eksudat besar- Tidak berapa berlemakContoh pasta zinc

Cream- Sediaan 1/2 padat, berupa emulsi mengandung

air 60% dan dimaksudkan untuk u.e.- Tipe :

1. Tipe M/ABahan dasar : yang larut dalam air dan dapat dicuci dengan air

2. Tipe A/M --> berlemakBahan dasar : dasar salep serap dan minyak lemak

- Fungsi :- Emolient- Protektant- Vehiculum

- Dalam bahan dasar krim, zat berkhasiat lebih mudah penetrasi ke dalam lapisan kluit, antara lain : antibiotik, hormon, vitamin, fungiside, antiseptik, antiacne, antirematik

- Karena banyak mengandung air, cream mudah tercemar oleh mikroba, sehingga harus ditambah pengawet contoh Nipagin

- Contoh :1. Penergan cream2. Dexatopic cream3. Vitaquin cream

Linimenta- Obat gosok- Adalah sediaan berbentuk liquid atau semi

liquid yang digunakan sebagai obat luar pada kulit

- Berupa :- Larutan / solutio- Campuran beberapa zat berkhasiat dalam

minyak- Larutan sabun yang mengandung alkohol- Emulsi

- Tipe :1. Tidak mengandung alkohol / CHCl32. Mengandung alkohol / CHCl3

- Beda linimenta dengan unguenta :1. Konsistensi lebih cair2. Penetrasi lebih baik3. Cara pemakaian

- Dikemas dalam botol berwarna, dan diberi label : “hanya untuk pemakaian luar”Bila perlu ditambah label : “kocok dulu”

Page 11: Kembar Triplet

- Untuk resep standar, ditulis nama dan jumlah (dalam ml)

- Untuk obat paten, ditulis nama patennya dan jumlah yang dikehendaki (dalam fls)

- Signatura : s.u.e atau s. lin- Contoh resep standar :

Linimentum methylis salicylatis 100 ml --> ditulis oleh dokter

- Contoh obat patenMethoneurin Linimen fl. No. I

Jelly- Adalah suatu sediaan cairan kental yang

berlendir (gelatinous) yang dibuat dari bahan-bahan gelling agent yang dilarutkand alam air

- Jenis :- Gelatin- Amilum- tragacantha- cellulose

- Cara pakai : dioleskan sehingga mendapatkan lapisan yang tipis pada kulit

- Contoh obat paten :- Vitacid jelly (untuk jerawat)- Synalar jelly (untuk radang, pruritus)- Hyrudoid jelly (untuk peradangan varises,

trombosis vena)

Oculenta --> dibuat di apotik karena steril- Salep mata- Adalah salep steril untuk pengobatan mata,

menggunakan dasar salep yang cocok- Syarat :

1. Steril2. Bahan obat ditambahkan ke dalam dasar

salep, berupa larutan steril atau serbuk yang sangat halus

3. Homogen4. Dasar salep tidak boleh mengiritasi dan

harus memberikan kemungkinan obat tersebar dengan perantara air mata

- Contoh :- Stedin salep mata- Cendocetapred opht. oint- Nebacetin salep mataR/ Terracortril oph. oint tube No. I

S oculenta 2 dd DDS----------//----------

Page 12: Kembar Triplet

SEDIAAN CAIRBentuk :- Solutio- Mixtura- Mixtura agitanda- Suspensi- Emulsi- Saturasi- Prep. Galenika- Guttae: obat tetes- Sirupus- Injectio- Aerosol- Infusia/decocta- Elixir

- Solutio- Sediaan cair yang mengandung 1 zat padat

yang larut dalam pelarut air- Mixtura

- Lebih 1 zat padat yang larut dalam pelarut- Mixtura agitanda --> tidak untuk obat karena

dosis tidak pas- Lebih 1 zat padat yang larut dalam pelarut

dan salah satu zat padat tidak larut- Harus dikocok dulu (agitanda --> kocok)- Endapat yang tidak larut merupakan zat

berkhasiat- Suspensi

- Mirip mixtura agitanda- Mengandung zat padat yang tidak larut dan

dibantu oleh zat ke - 3, yaitu “suspending agent”

- Zat padat + suspending agent + pelarut --> terdispersi sempurnaOleh karena itu bisa untuk obat dalam ataupun obat luar karena untuk dosis obat dalam cukup

- Contoh sirup kering antibiotik- Emulsi

- Adalah lemak / minyak dalam suatu pelarut air ditambah “emulsifying agent” --> terdispersi sempurna

- Dapat untuk obat luar / dalam- Saturasi

- Sediaan cair mengandung gas CO2- Contoh sprite, fanta- CO2 sebagai rasa enak, segar

- Prep. Galenika- Sediaan yang mengandung sediaan nabati

- Obat tetes / Guttae- Sediaan yang berdasarkan pemakaian

(tetes)- Sirupus

- Sediaan cair yang mengandung gula 60 - 65%

- Contoh sirupus simplex- Injeksi

- Harus steril, pH tertentu, isotonis- Aerosol

- Obat semprot

- Contoh obat asma- Infusa / decocta

- Sediaan yang direbus 15 menit --> infusa- Contoh jamu rebusan- Beda dengan prep. Gallenika --> diisolasi,

dengan pelarut organik llau diuapkan --> ekstrak tinctura

- Decosta --> direbus 30 menit- Infusa --> bahan lunak (floris, folia)- Decocta --> bahan keras (radix, korteks)

- Elixir- Mirip sulotio, tetapi zat pelarutnya adalah

alkohol

Pemakaian :- Solutio

- Untuk obat dalam, luar atau dimasukkan ke rongga tubuh (rektal)

- Solvens (zat pembawa)1. Air : aqua destilata2. Spirtus3. Eter4. Oleum5. Gliserin6. Parafin liquidum

- Daya larut tergantung :1. Zat yang terlarut / solute2. Solvens3. Perbandingan solute dan solvens4. Suhu (makin tinggi suhu, makin larut)

- Contoh :R/ Acidi borici 6

Aquadest ad 200S boorwater

atau

R/ Sol acidi berici 200 mlS boorwater

Untuk antiseptik luar (lemah)

- Istilah kelarutanJumlah bagian pelarut yang diperlukan untuk melarutkan 1 bagian zat1 - Sangat mudah larut kurang dari 1

bagian2 - Mudah larut 1 - 103 - Larut 10 - 304 - Agak sukar larut 30 - 1005 - Sukar larut 100 - 10006 - Sangat sukar larut 1000 - 10.0007. Praktis tidak larut > 10.000Jadi daya larut zat X dalam air 1 : 10 --> berarti 1 gram zat X dengan 10 ml air --> larut --> larutan jenuh

- Yang lain berdasarkan pemakaian1. Collutoria --> obat cuci mulut

- Bentuk : solutio, mixtura, guttae

Page 13: Kembar Triplet

- Sediaan cair pekat dalam air, mengandung deodorant, antiseptik, anastetik lokal, astrigen

- Pemakaian diencerkan- Bisa dalam bentuk Gargarisma (obat

kumur)- Contoh Solan drops --> obat kumur

(mixtura) Dosis 10 - 20 tetes dalam 1 gelas air 2 - 4 x/hari

2. Collyria --> obat cuci mata- Sediaan berupa larutan steril, jernih,

bebas partikel asing, isotonis, pH tertentu

- Contoh boorwater --> antiseptik 3%3. Potio

- Sediaan cair yang diminum- Contoh OBH, OBP

4. Lotio- Untuk obat luar- Sediaan cair --> suspensi

Emusi O/W --> untuk u.e.- Contoh Lotio Kummerfeldi -->

suspensi o. acne- Keuntungan obat solutio :

1. Homogen2. Dosis dapat diubah (keunggulan obat

racikan)3. Bila zat padat mengiritasi lambung

diencerkan --> iritasi berkurang4. Absorbsi lebih cepat --> onset lebih

cepat5. Mudah ditambah corrigens (rasa, bau,

warna) --> + sirupus simpleks (gula 60 - 65%)

6. u.e. --> mudah dipakai- Kerugian :

1. Volume lebih besar --> tidak praktis2. Ada zat yang tidak stabil dalam solutio

--> contoh asetosal3. Ada zat yang rasa dan bau sukar

ditutupi

- Mixtura- Adalah sediaan caira lebih 1 zat terlarut

atau campuran homogen antara cairan dengan cairan

- Contoh OBH (< 8 tahun)R/ Potio alba otussif 100

S 4 - 6 dd cth I----------//----------

Contoh Coclea teaR/ Sol Amoniae Spirituosa Anisata

(SASA)Sir simplex 10 mlOl. menthol pip gtt IAquadest ad 100 mlS 4 dd cth----------//----------

R/ Potio Nigra c. tussif 150 mlS 3 dd cI----------//----------

R/ Succus Liquiritae 5 --> hitam, ekspektoran

Amonium clorida 3Sol ammon spir anis 3Aqua dest ad 150 mlS 3 dd CI

- Mixtura agitanda- Obat cair mengandung bahan padat yang

tidak larut dalam vehikulum = bahan pembawa --> sebagian berupa endapan --> zat berkhasiat

- Tidak boleh untuk obat minum / potio- Kocok dulu- Contoh

- Lia. Faberi --> untuk biang keringat- Lot. kalamin --> untuk biang keringat

R/ Lig. Faberi 100S u.e.

Komp :R/ Acidum salicylic I --> larut dalam

alkoholZinc oksida 10 --> 2NO (astringen)Talcum Venetum 10 --> tidak larut dalam

alkoholAmilum Oryzae 10 --> tidak larut dalam

alkoholS u.e.

R/ Calamin 15 --> tidak larut dalam airZinc oksida 5Gylserine 5 ml --> larut dalam airAqua rosarum ad. 100 mlS. u.e.

Amylum Orize : tepung beras

- Suspensi- Mengandung bahan obat padat dalam

bentuk halus yang tidak larut, tetapi dispersi dalam cairan / vehikulum

- Zat yang terdispersi halusZat yang tidak cepat mengnedapBila dikocok, endapa segera terdispersi lagi

- Tambah zat tambahan --> stabilitas- Harus mudah dikocok dan mudah

dituangkan- Absorbsi lebih cepat daripada kapsul dan

tablet- Untuk obat dalam dan luar- “Suspending Agent / Emulgator “

Page 14: Kembar Triplet

1. Gummi Arabicum = GOM --> Acacia senegal R/ P.G.A (pulv. G.A.)

2. Tragoncanth --> GOM eksudat --> Astragalus sp.

3. Pulv. gumorus : campuran sama banyak GOM, Trabocanth, saccarosa

- R/Chloramphenicol palmitat 43,1CMC Na 10Tween 80 5 (SA sintetik)Proylen silicol 200 (pelarut)Sirupus Cacao 150Sirupus simplex 150Tinctura vanillae 10Aquadest ad. 1000 mlS susp. cloramph palmitat----------//----------

- Emulsi- Adalah sediaan homogen mengandung

minyak atau lemak yang terdispersi dalam vehiculum di stabilkan oleh emulgator

- Terdiri dari 1. Minyak / lemak --> emulgendum2. Zat tambahan --> emulgator / emulgens3. Vehiculum --> menstrum

- TipeO/W (minyak dalam air) --> bisa diencerkan dengan air, contoh santan, susuW/O (air dalam minyak) --> contoh mentega

- Menurut asalnya :1. Emulsi naturalia : emulsi alami

Contoh mentega, susu, santanEmulgator : protein yang ada didalamnya (kasein)

2.Emulsi artificacia : emulsi buatan- Tujuan :

1. Rasa lebih enakContoh minya ikan di tambah air --> tertutup air (O/W) (Scotch’s Emultion)

2. Absorbsi lebih cepat karena terdiri dari partikel kecil minyak

3. Untuk u.e. --> efektivitas bertambah --> karena partikel halus, luas permukaan bertambah

4. Untuk obat suntik --> emulsi O/W --> partikel minyak tidak lebih besar dari eritrosit

- Tipe emulsi didtentukan oleh jenis emulagtor1. Emulgator yang larut dalam air -->

O/W2. Emulgator yang larut dalam minyak -->

W/O- Contoh Resep Emulsi artificialia (obat

dalam)R/ ol. iecoris aselli 40 (vitamin A,D,E,K,

minyak ikan)pull G.A. 15

Na hipopospit 0,5Ca hipopsopit 0,5Aquadest 20Gylserin 10 --> stabilisatorS Loco Scott’s emulsion----------//-----------

- Saturasi- Sediaan cair mengandung CO2 jenuh

(berfungsi sebagai corrigens rasa)- Mg sitrat- Mg sulfas- Tidak dapat disimpan lama karena CO2

menguap- Prinsip pembuatan

Asam organik + garam bicarbonat --> CO2Asam sitrat + NaHCo3 --> Na Citrat + CO2

- ContohR/ Potio Riveri 100 ml

S in. I vic.

R/ Acidum citricum 5Aqua 50Epir citri 5Sir. simplex 25NaHCO3 3Aqua 110S in. I vic.----------//----------

- Saturasi yang dimodifikasi --> tab effervescent + air --> CO2 tinggi

R/ Tab Ialsium Redoxan No. XS 1 dd tabl I.

- Gargarisma- Obat kumur- Sediaan : solutio, larutan pekat diencerkan

sebelum dipakai- Untuk terapi infeksi tenggorokan- Contoh

Gargarisma kan 300S garg. 3 dd I

Obat paten : - Betadin Gargle- Listerin Gargle

Komp. Gargarisma kan :R/ Chloret Zincici I

Aluminis I (tawas)Acid salicilici 0,300OI. M.P gtt IIAqua ad 300m.d.s. garg I dd I----------//----------

--> merupakan mixtura (larut dalam air)

- Guttae- Bentuk : solutio, suspensi, emulsi

Page 15: Kembar Triplet

- Dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar

- Digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes baku

- Penetes baku :Pada suhu 20o memberikan tetesan air suling --> beratnya : 47,5 - 52,5 mg (1 ml : 20 tetes air)

- Sediaan :1. Guttae --> obat dalam2. Guttae oris --> tetes mulut3. Guttae auricularis4. Guttae nasalis5. Guttae ophtalmicae

- Contoh R/ Guttae Tempra fl No. I.

S 3dd 0,6 ml --> dengan penetes yang tersedia

----------//----------

atauR/ Tempra drops fl. No. I

S 3 dd 0,6 ml----------//----------

Memilih bentuk sediaan obat :- Bentuk sediaan obat : sediaan mengandung

satu atau lebih zat berkhasiat (Remidium Cardinale) --> tambah vehiculum --> formulasi --> produk --> siap untuk diminum / dipakai

- Tergantung :1. Bahan obat2. Penderita

ad.1.Bahan obat1. Sifat fisiko kimia

Contoh - Bila zat berkhasiat higroskopis --> diberi

dalam bentuk cair (solutis, mixrtura) --> NaBr

- Bila zat tidak larut dalam air (zat padat) --> bisa pulv, tablet, kapsul, suspensi (sebagai obat cair)--> asetosal (tablet karena tidak stabil -->

asam asetat + asam salisilat), cloramphenicol, eritromisin, sulfa (sulfadiazin)

Bila dirusak oleh HCl lambung --> bentuk sediaan cair injeksi --> contoh Penisilin G, adrenalin HCl

2. Hubungan aktivitas / struktur kimia obat- Golongan barbiturat yang efeknya cepat

--> bentuk sediaan injeksi -0-> Tiopenthal (ultra short acting)

- Golongan barbiturat yang long acting (phenobarbital) --> bentuk sediaan padat : tablet, kapsul, pulvis

3. Sifat farmakokinetik

Obat yang mengalami “first past effect” di hati --> bioavailabilitas menurun --> tidak efektif oleh karenanya tidak diberi per oral tetapi sublingual --> contoh nitrogliserin, isosorbid dinitrat

4. Bentuk sediaan yang paling stabilContoh vitamin C --> mudah larut dalam air - Tidak stabil --> solution- Oleh karenanya diberi bentuk sediaan

padat (pulvis, tablet)

ad.2.Penderita1. Umur

- Balita :1. Bentuk sediaan cair (suspensi, solutio,

emulsi) --> lebih mudah diminum2. Bentuk sediaan cair --> pulv

- Dewasa : Bentuk sediaan padat --> lebih stabil daripada cair

- Geriarti : Bentuk sediaan cair : solutio, susp, emulsi --> lebih mudah diminum

2. Lokasi :a. Lokal --> solutio, mixtura, unguentum,

krim, pastaPerlu diperhatikan jenis kulit biasa / berambut (pasta) / mukosa

b. Penyerapan / penetrasi melalui kulit Injeksi, liniment, unguentum, krim

c. Efek sistemik : injeksi, bentuk sediaan cair --> bentuk sediaan padat peroral, perektal

3. Kecepatan dan lama kerja obat- Injeksi lebih cepat diabsorbsi --> peroral,

perektal- Contoh kecepatan penyerapan

Aminophiliin --> injeksi > solutio > pulvis > kapsul

- Tablet / kapsul “sustained release” --> kerja lebih lama daripada tablet / kapsul biasa

4. Keadaan umum penderitaa. Penderita tidak sadar --> inejksi,

suppositoriab. Rawat inap

- Semua bentuk sidiaan bisa karena ada pengawasan dokter

- Rawat jalan --> oralc. Hiperemesis post operasi --> injeksi / rectal

5. Bentuk terapeutik optimal dan efek samping minimala. Emetin HCl ; morphin HCl --> injeksib. Vitamin C --> tablet, bentuk sediaan cair

tidak stabil6. Bentuk sediaan yang paling cocok / enak

a. Rasa pahit contoh kina, cloramphenicol, anti histamin --> tablet, kapsul yang salut gula (dragee)

b. Rasa amis contoh tablet besi (tablet, kapsul, dragee)

PR II

Page 16: Kembar Triplet

1. Beri 2 contoh obat standart / obat patent / obat jadi beserta komposisinya dari bentuk sediaan solutio, mixtura, suspensi, emulsi, elixir

2. Beri 5 contoh obat narkotika (obat bius) + komposisinya

Page 17: Kembar Triplet

PENENTUAN OBAT DAN DOSISNYATujuan :1. Pencegahan / profilaksis2. Diagnostik3. Terapi (terbanyak)

ad.1.- Vaksinasi, antibiotik (terhadap infeksi

sekunder) contoh pada morbilii dimana keadaan umum pasien kurang baik

ad.2.- Test Mantoux, glucose (untuk glukose

toleransi test), Barium (Ba enema)

ad.3.a. Curatifb. Paliatif (simtomatik) --> mengurangi

penderitaanc. Suportif --> membantu kerja obat utamad. Substitutif contoh oralit untuk mengganti

cairan pada orang diare

Diagnose (patofisiologi) :- Perlu obat- Tidak perlu obat

Pemilihan obat berdasarkan :1. Golongan obat secara farmakologis

Contoh antimikroba, anti hipertensi2. Pilihan obat dari golongan tersebut berdasarkan :

- Studi pengobatan pilihan (efektivitas)- Efek samping kurang

3. Tentukan cara pemberian- Peroral- Enterik- Parenteral- Topikal- InhalasiTergantung keadan umum pasien, usia pasien dan obat yang dipilih

4. Bentuk sediaan yang dipilih :Tergantung :- Cara pemberian- Usia- Kondisi pasien- Obat itu sendiri contoh asetosal tidak dapat

diberikan dalam bentuk cair karena tidak stabil

5. Waktu dan frekuensi pemberianWaktu : berhubungan dengan efek dan tujuan pemberian obatFrekuensi : tergantung lama kerja obatContoh diuretik jangan diberi malam hari

6. Dosis terapi, jangka waktu- Untuk dosis yang sudah ada penelitiannya- Jangka waktu, berdasarkan :

- Perjalanan penyakit- Gejalanya

- Untuk obat kausal berdasarkan penelitian

7. Jumlah obat, tergantung :- Dosis obat- Jangka waktu- Frekuensi pemberian

Penggunaan obat rasional :- Diagnosis tepat- Pilihan obat tepat- Dosis obat cukup selama waktu yang cukup

Memilih obat terbaik :- Efektivitas- Keamanan- Biaya / hargaTerutama kalau untuk jangka panjang dan orang banyak

Penggunaan obat irasional- Boros (pakai obat baru yang mahal, padahal

ada obat lama yang sama efektifnya, tetapi jika obat baru lebih baik --> dipakai)Obat baru m ahal supaya biaya / modal

kembali- Berlebihan (obat tersebut tidak diperlukan,

dosis terlalu besar, terlalu lama, jumlah obat yang diberikan lebih besar)

- Memilih obat yang salah (obat tidak diindikasikan untuk penyakit tersebut)

- Berganda (multipel prescribing)Memakai beberapa obat untuk keadaan yang dapat ditanggulangi dengan 1 obat

- Kurang cukup (under prescribing)- Dosis kurang- Jumlah obat kurang- Lama pemberian kurang

Dosis- Adalah takaran pemberian obat- Merupakan salah satu faktor yang sangat

mempengaruhi khasiat obat- Macam :

- Dosis toksis- Dosis fatal- Dosis letal- Dosis minimal- Dosis maksimal- Ratio terapi --> LD 50 : terapi / dose

(makin tinggi terapi ratio --> obat makin aman)

Faktor yang mempengaruhi respon penderita terhadap obat :Dosis yang diberikan (resep)- Kepatuhan penderita- Kesalahan medikasi

Dosis yang diminumFaktor farmakokinetik

Page 18: Kembar Triplet

- Absorbsi- Distribusi- Biotransformasi- Ekskresi

Kondisi pasienKadar di tempat kerja obat Kondisi patologisFaktor farmakodinamik Genetik- Interaksi obat - reseptor Interaksi obat- Keadaan fungsi jaringan Toleransi- Mekanisme homeostatik

Intensitas efek farmakologi (respon penderita)

Faktor yang mempengaruhi dosis terapi :1. Umur

- Anak lebih sensitif terhadap obat daripada dewasa

- Pada orang tua --> fungsi organ menurun- Beberapa rumus dosis terapi anak :

a. Rumus Clark :BB (pon) x dosis terapi dewasa150

b. Rumus Young :Umur anak (tahun) x dosis terapi

dewasaUmur + 12

c. Rumus Coweing :Umur anak YAD x dosis terapi dewasa24

d. Surface Area Rule --> sulit karena pakai tabelSurface area of patient (m 2 ) x DT

dewasa1,7

--> pada umumnya pada obat sudah ada ketentuan untuk anak

2. Berat badan3. Seks (wanita lebih sensitif terhadap obat)4. Waktu pemberian obat

(Yang sebelum makan, absorbsinya lebih baik)5. Cara pemberian

- Dosis IV < subkutan- Parenteral < oral

6. Kecepatan ekskresi ~ fungsi ginjal- Bahaya intoksikasi

Acetaminophenum (PCT)- 6 - 12 bulan 50 mg 4 x sehari- 1 - 5 tahun 50 - 100 mg 4 x sehari- 5 - 10 tahun 100 - 200 mg 4 x sehari- > 10 tahun 250 mg 4 x sehari

Kodein

1 mg /tahun/kali, 3 - 4 x sehariDosis dewasa terkecil : 10 mgHarus tahu dosis terapi dewasa

Ampicillin50 - 100 mg/kg/hari, dibagi 4 dosisBiasanya diambil dosis terkecilDewasa : 250 - 500 mg

FenobarbitalDosis terapi berdasarkan tujuan- Sedatif

0 - 3 bulan 5 mg 3 - 4 x sehari3 - 7 bulan 7,5 mg 3 - 4 x sehari7 - 12 bulan 10 mg 3 - 4 x sehari> 1 tahun 15 - 20 mg 3 - 4 x sehari

- Anti konvulsan0 - 3 bulan 0,5 mg/kgBB

Rumus dosis terapi anak yang sering dipakai : BB, umurContoh :PCT untuk dewasa : 500 mg, 3x sehariUntuk anak 1 tahun (10 kg)Clark : 20/150 x 500 = 67 mg --> 60 mgBerdasarkan FI : 50 mgYoung : 1/13 x 500 = 40 mg--> jadi hanya untuk pegangan dan harus ditambah pembulatan

Eritromisin untuk oral< 1 tahun 50 mg diberikan tiap 6 jam1 - 5 tahun 100 mg diberikan tiap 6 jam6 - 12 tahun 200 mg diberikan tiap 6 jam

Fenobarbital antikonvulsan oral, IMsekali sehari

0 - 6 bulan 15 mg max 200 mg jika perlu6 - 12 bulan 20 mg max 200 mg dapat1 - 5 tahun 30 - 100 mg diulangi> 5 tahun 100 mg

Asetosal oralsekali sehari

< 1 tahun 10 mg/bulan 30 - 40 mg/bulanmax 60 mg/bulan

1 - 3 tahun 50 - 60 mg/tahun 150 - 240 mg/thn.3 - 6 tahun 40 - 50 mg/tahun 120 - 200 mg/thn.6 - 12 tahun 30 - 40 mg/tahun 90 - 160 mg/thn

Asetaminofensekali sehari

6 - 12 tahun 50 mg 200 mg1 - 5 tahun 50 - 100 mg 200 - 400 mg5 - 10 tahun 100 - 200 mg 400 - 800 mg> 10 tahun 250 mg 1 gram

Page 19: Kembar Triplet

SENI MENULIS RESEP

Pedoman :- Memberi obat yang tepat- Dengan dosis yang tepat- Dalam bentuk yang tepat- Kepada penderita yang tepat- Dengan waktu yang tepat

Dengan dasar :- Aman (tidak terjadi interaksi)- Bermutu- Berkhasiat- Murah- Penderita mau memakai

Resep- Adalah permintaan tertulis dari dokter kepada

apoteker (bukan asisten) agar membuatkan / menyerahkan obat dalam bentuk sediaan tertentu kepada penderita

- Sejarah :- Y : simbol Yupiter (Yunani) --> dewa

penyembuh

- : simbol mata / RA (Mesir) --> dewa matahari (kehidupan)

- Akhirnya R/ : Resipe : ambillah- Resep bagi dokter adlaah finish in touch- Pasien mengharapkan dari resep didapatkan

obat dari apotik yang membawa kesembuhan- Bagi dokter masih timbul pertanyaan besar :

- Betulkah diagnosis saya- Betulkah dosis obat yang saya berikan

- Bagan dari resep : dr. Hjl........... Bdg InscriptioSip :

Jakarta, tanggalR/ Tab A 500 mg No. XII Prescriptio

S 4 dd tab I Signatura--------//-------- tanda tangan

Subscriptio

Pro : Umur :Alamat :

- Tanda tangan --> untuk obat bius (daftar O)Paraf --> untuk bukan obat bius

- Obat bius akan dilaporkan ke Ditjen POM, kalau dibuat di bawah ancaman --> buat tanda tangan palsu, nanti akan ditolak apotik

- Alamat ditulis kalau obat bius

Inscriptio :1. Nama dokter2. Surat izin praktek3. Alamat dokter4. No. telp dan jam praktek

5. Tempat, tanggal, resep, R/

Prescriptio :1. Nama2. Bentuk3. Jumlah4. Cara menyerahkan

Signatura :1. Aturan pakai2. Pro :

- Nama- Umur- Alamat

Subscriptio :- Tanda tangan / paraf

Kertas Resep :- Ukuran (10 - 12 cm) x (12 - 18 cm)- Warna putih- Tulisan : hitam / biru, tulisan yang berupa

promosi tidak ada

Penyimpanan di apotik selama 3 tahun dengan tujuan :1. Barang bukti, bila ada intoksikasi2. Untuk menjawab pertanyaan dokter bila

penulis resep menanyakan kembali3. Untuk menjawab pertanyaan penderita bila

penderita minta ulangan resep (obat khusus / obat bebas)

4. Setelah 3 tahun dimusnahkan

Salinan resep : turunan resep, kopi resep, apograph

- Adalah bukan resep tetapi suatu turunan resep asli

Guna kopi resep :1. Dokter menginginkan obat diulang harus

dikerjakan :- Itcrctur yang keberapa- Resep asli dimana- Nomor resep

2. Jika di apotik I hanya ada sebagian obat3. Untuk dokumen penderita

- Obat yang sudah diberikan ditulis det (detur, sudah diberikan)

- Yang belum diberikan ditulis nedet4. Dengan kopi dokter lain dapat melanjutkan

terapi5. Untuk bukti pengadilan6. Untuk bukti pada instansi yang menanggung

pembayaran obat

Resep cito : adalah resep bila keadaan pasien sedemikian rupa sehingga memerlukan pemberian obat secepat mungkinCito : statim = PIM = urgens = segeraResep cito pembuatannya didahulukan

Page 20: Kembar Triplet

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penulisan resep :1. Tulisan tidak harus baik tetapi harus terbaca

oleh apotek2. Ingat keadan sosio ekonomi penderita agar

tidak dibeli separuhnya3. Sertakan kemasan / ukuran / takaran obat

dengan jelasR/ Salep Garamycin 10 gram Pulv I

4. Aturan pakai harus jelas, dalam bahasa latin / singkatan latin jelasS 4 dd caps I ih.p.c.Jika perlu terangkan pada pasien

5. Beritahu efek samping yang kurang menyenangkan.Contoh : CTM --> efek samping mengantuk

Dosis obat : jumlah obat yang diberika pada penderita dalam satuan berat (gram = g, miligram = mg), ml atau I.u.Kecuali dinyatakan lain maka yang dimaksud dengan dosis obat adalah dosis lazim = dosis terapi = dosis medicinalis.1. Dosis maksimal

Dosis optimum yang maish dapat diberikan kepada orang dewasa sehat tanpa memberikan gejala intoksikasi

2. Dosis terapeutikDosis obat yang dalam keadaan biasa yang dapat menyembuhkan pasien--> dosis umum

3. Dosis toksikDosis yang menyebabkan keracunan (tanpa menyebabkan kematian)

4. Dosis lethal Dosis yang jika dilampaui besarnya akan menyebabkan kematian

Dosis terapi < dosis maksimal < dosis toksik < dosis letalObat-obat luar yang punya dosis maksimal :- Kreosol (antiseptik)- Beta napthol- Gauicol- Iodoform- Sublimat

Cara menghitung dosis terapi untk anak1. Didasarkan perbandingan dengan dosis obat

untuk dewasa- Umur (20 - 24 tahun)- Berat badan (70 kg)- Luas permukaan tubuh (permukaan tubuh

dewasa = 1,73 m2)2. Didasarkan atas ukuran fisik anak secara

individual- Sesuai dengan berat badan anak (kg)- Sesuai dengan LPT anak (LPT anak

dihitung dari tinggi dan berat badan anak menurut rumus Dubois dan Dubois)

Perhitungan dosis terapi dasar : n = ukuran anak (tahun)Dewasa = 20 - 24 tahun

- Young : Da = n x Dd (mg) --> n < 8 tahun

n + 12

- Dilling : Da = n x Dd (mg) 20

- Cowling : Da = n + 1 x Dd (mg) 24

- Fried : Da = n x Dd (mg) m --> dalam bulan

150

- Augsberger : Da = 4n + 20 x Dd 100

Dasar :W = BB (kg)BB dewasa = 70 kg

- Clark : Da = W anak x DdW dewasa

- Augsberger : Da = 1,5 W + 10 x Dd 100

Dasar :n = LPT (m2)LPT dewasa = 1,73 m2

- Crawford - Terry Rourke : Da = LPT anak x Dd (mg)

1,73

- Gabhius Method : < 1 tahun 1/12 Dd2 tahun 1/8 Dd3 tahun 1/6 Dd4 tahun 1/4 Dd7 tahun 1/3 Dd14 tahun 1/2 Dd20 tahun 2/3 Dd>= 21 tahun 1 Dd--> dipakai jika dosis obat tidak diketahui

- Pincus Cattell Formula1 tahun 1/41,5 tahun 1/35 0,47 0,512 0,75>18 1

Contoh soal :

Page 21: Kembar Triplet

1. Hitung DM anak 9 tahun, BB 24 kg dengan rumus Dillus- Codein :

DM 1x = 60 mgDM 1 hari = 225 mg

- AminophilinDM 400 mg/12 gram

- Asetosal DM 1 gram / 8 gram

Dosis maksimal gabung--> bila terdapat 2 atau lebih obat yang bekerja sinergis dalam satu resep maka harus diperhatikan dosis gabungan

Contoh :R/ Sulfas Atropin 0,5 mg

Ekstraktum Belladone 15 mgS.L q.sm.f. pulv dtd No. XS. t.d.d p I

Diketahui :DM 1x SA = 1 mgDM 1 hari SA = 3 mgDM 1x Ext. Bell = 20 mg/80 mg

Penyelesaian :DM SA 1x = 0,5 / 1 x 100% = 50%DM EB 1x = 15/20 x 100% = 75% +

125%

DM 1 hari = (1,5/3 + 45/80) x 100%= 100,025%

--> turunin salah satu obat (dosisnya)

Berdasarkan berat badan1. Diketahui : Ampicillin 50 - 100 mg/kgBB/hari

Jadi dosis untuk usia 4 tahun / 16 kgD1x = 50/4 x 16 = 200 mgDosis 1 hari (4x minum)

2. Dik : Tetracycli 20 - 40 mg/kgBB/hariD1x = 20 x 16

3. Dik : Erytromisin 30 - 50 mg/kgBb/hariD1x =

R/ Ampicillin 200 mgS.L q.s.m.f.pulv dtd No. XXS 4 dd pulv. I----------//----------

R/ Tetracyclin

Dalam suatu kasus harus diobati :

1. Kausal --> antibiotik No. XII2. Simptomatik --> bebas No. I --> p.c.

Antibiotik --> absorbsi terbaik sebelum makan (asam)S 1/2 / 1hari a.c.

Page 22: Kembar Triplet

INTERAKSI OBAT

Faktor yang mempengaruhi :I. Penderita

1. Usia- Bayi / balita = proses metabolik -->

tidak sempurna- Lansia :

- Sering berobat daripada orang muda- Sering menderiota penyakit kronik- Fungsi ginjal dan hepar -->

terganggu- Diet tidak memadai

2. Farmakogenetik- Perbedaan respon obat

3. Penyakit yang sedang diderita- Pemberian obat yang di kontra

indikasikan untuk penyakit tertentu- Contoh obat flue dengan caffein

4. Fungsi hati penderita5. Fungsi ginjal penderita6. Kadar protein dalam darah7. pH urin8. Diet penderita

Contoh :- Tetrasiklin, tidak boleh dengan susu

Tetra + Ca --> tidak larut dalam GIT --> absorbsi tetrasiklin menurun

- Transquilizer (Valium / Diazepam / Phenobarbital)--> depresi SSPJika ditambah alkohol --> potensial efek depresi

- Penisilin + jeruk (asam) --> dekomposisi penisilin --> absorbsi tidak sempurna.Juga pada eritromisin

II. Obat1. Dosis obat2. Pemberian obat yang beragam3. Bentuk sediaan obat

Contoh : suspensul --> lebih lama daripada tablet biasa di GIT

4. Jangka waktu / lama pemberian obat5. Cara meminum obat6. Urutan pemberian obat

Contoh - Linkomisin + kaolin, pectin -->

absorbsi Linkomisin akan terhambatTerapi 2 jam setelah kaolin, diberi Linkomisin --> absorbsi lebih baik

- Penisilin + Cloramphenicol / Tetrasiklin --> kerja Penisilin terhambatTerapi Penisilin diberi dulu, sampai khasiat bakterisidanya (-) --> baru diberi Cloramphenicol / Tetrasiklin

Interaksi obat dibagi :1. Interaksi farmaseutik2. Interaksi farmakokinetik

3. Interaksi farmakologik / farmakodinamik

ad.1. --> in vitroInteraksi fisik :a. Sifat fisik obat

- Higroskopis : NaBr, Kbr- Pembebasan air kristal

MgSO4.7H2O + Na2CO3.H2O- Eutektik : menthol + camphora / thymol

b. Absorbsi- Norit + papaverin / atropin SO4 -->

absorbsi --> dosis turun- Bolus alba / kaolin + obat --> dosis turun

Interaksi kimia :a. Terbentuk zat lebih toksik

Contoh : - Asetosal + kinin --> kinotoksin- Asetosal + chnchonin --> cinchonotoxin- Calowel + KI --> HgI2 (Hidragiri Iodid)

b. Terbentuk garam kompleksContoh :- Tetra + susu (garam Ca)

c. Terbentuk endapanContoh :AgNO3 + Sol NaCl 0,9% --> AgCl

mengendapInj. Tetra + Benadril + Dextrose 6% --> keruhInj. Tetra + Cortison --> keruhInj. Tetra + Phenobarbital --> keruh

Interaksi FarmaseutikContoh :- Phenobarbital --> solutio- Phenobarbital --> tidak larut dalam air -->

diganti Phenobarbital Na- Na Salicylas + Fe --> warna

ad.2. dan 3 --> invivoFaktor :a. Efek langsung obat atau obat-obatab. Modifikasi penyerapan oleh GITc. Modifikasi penyerapan oleh mukosa kulitd. Perubahan distribusi obat dalam tubuhe. Modifikasi biotransformasi obat dalam tubuh

(hepar)f. Ikatan obat - protein plasmag. Modifikasi obat pada reseptornyah. Perubahan ekskresi obat

Akibat interaksi :1. Potensiasi / sinergisme

a. Tidak disadari- Depressan SSP (alkohol) + depressan

SSP (kodein) --> sinergis- Depressan SSP + Anti histamin -->

sinergis- Narkotika + fenotiazin --> sinergis- Sulfa + NH4Cl --> menurunkan

ekskresi sulfa

Page 23: Kembar Triplet

- Kortikosteroid + bilirubin --> mendesak kortikosteroid dari protein --> kadar kortikosteroid sangat tinggi

b. Dengan sadar / disengaja karena menguntungkan- Kodein + asetosal --> dosis keduanya

berkurang --> efek samping berkurang(Analgesik narkotik + OAINS)

- Penisilin + kanamicin --> efek bakterisid penisilin meningkat(Juga penicillin + probenesid --> ekskresi penisilin berkurang)

2. Antagonis :a. Tidak disadari --> rugi

- Parasimptomimetik + Parasimpatolitik --> salah satu adalah antidot yang lain

- Barbiturat + Strichnin --> yang satu antidot yang lain

- Anti hipertensi + simpatomimetik --> simpatomimetik meningkatkan tekanan darah

Bakterisid dengan bakteriostatik- Penisilin + Cloramphenicol -->

Penisilin terhambatb. Disadari

Obat yang satu menurunkan efek samping- Teofilin / Efedrin + Barbiturat

(Transquilizer) --> efek samping stimulan terhadap SSP menurun --> depresi SSP