kemampuan dasar mengajareprints.unpam.ac.id/8603/2/pie02306_modul_kemampuan dasar... · 2020. 3....

185
Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN DASAR MENGAJAR Disusun Oleh Rusmaini, S.Pd., M.Pd.E. Jl. Surya Kencana No. 1 Pamulang Gd. A, Ruang 211 Universitas Pamulang Tangerang Selatan - Banten

Upload: others

Post on 02-Nov-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar i

KEMAMPUAN DASAR MENGAJAR

Disusun Oleh

Rusmaini, S.Pd., M.Pd.E.

Jl. Surya Kencana No. 1 Pamulang

Gd. A, Ruang 211 Universitas Pamulang

Tangerang Selatan - Banten

Page 2: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar ii

LEMBAR IDENTITAS PENERBITAN

KEMAMPUAN DASAR MENGAJAR

Penulis:

Rusmaini, S.Pd., M.Pd.E.

ISBN: 978-602-5867-38-5

Editor:

Saiful Anwar, S.Pd., S.E., M.Pd.

Penyunting:

Putut Said Permana, S.Pd., M.Pd.

Desain Sampul dan Tata Letak:

Ubaid Al Faruq, M.Pd.

Penerbit:

Unpam Press

Redaksi:

Jl. Surya Kencana No. 1

R. 212, Gd. A Universitas

Pamulang Pamulang | Tangerang

Selatan | Banten Tlp/Fax: 021.

741 2566 – 7470 9855

Ext: 1073

Email: [email protected]

Cetakan pertama, 25 Maret 2019

Hak cipta dilindungi undang-undang

Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun

tanpa izin penerbit.

Page 3: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar iii

LEMBAR IDENTITAS ARSIP

Data Publikasi Unpam Press

| Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran

Gedung A. R. 211 Kampus I Universitas Pamulang

Jalan Surya Kencana Nomor 1. Pamulang Barat. Tangerang Selatan.

Banten

Website: www.unpam.ac.id Email: [email protected]

Kemampuan Dasar Mengajar/ 1. Rusmaini, S.Pd., M.Pd.E. -1sted.

ISBN: 978-602-5867-38-5

I. Modul Mata Kuliah Kemampuan Dasar Mengajar II. Rusmaini, S.Pd.,

M.Pd.E.

M028-25032019-1

Ketua Unpam Press: Sewaka

Koordinator Editorial: Aeng Muhidin, Ali Madinsyah, Ubaid Al Faruq

Editor: Saiful Anwar

Koordinator Bidang Hak Cipta: Susanto

Koordinator Produksi: Pranoto

Koordinator Publikasi dan Dokumentasi: Ubaid Al Faruq

Desain Cover: Ubaid Al Faruq

Cetakan pertama, 25 Maret 2019

Hak cipta dilindungi undang-undang

Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara

apapun tanpa izin penerbit.

Page 4: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar iv

KEMAMPUAN DASAR MENGAJAR

IDENTITAS MATA KULIAH

Program Studi : Pendidikan Ekonomi

Mata Kuliah / Kode : Kemampuan Dasar Mengajar/ PIE02306

Jumlah SKS : 3 SKS

Prasyarat : --

Deskripsi Mata Kuliah : Mata Kuliah ini menawarkan kemampuan

dalam pemahaman konsep mengajar

efektif dan efisien dalam berbagai kondisi

yang mungkin terjadi di kelas. Cakupan

mata kuliah kemampuan dasar mengajar

meliputi: 1) konsep pengajaran; 2) konsep

dasar keterampilan dasar mengajar; 3)

keterampilan membuka dan menutup

pelajaran; 4) keterampilan bertanya,

bertanya lanju dan keterampilan

menjelaskant; 5) keterampilan penguatan

dan keterampilan variatif; 6) keterampilan

mengelola kelas dan keterampilan

membimbing kelompok diksusi dan

perorangan; 7) keterampilan demonstrasi

dan penilaian; Tugas yang wajib dikerjakan

oleh mahasiswa yang sedang menempuh

mata kuliah ini ada 2 yaitu: 1. Membuat

materi pelajaran secara sederhana; 2.

mempraktikkan seluruh komponen

keterampilan dasar mengajar secara riil

melalui pembelajaran kelompok micro

sesuai dengan prinsip-prinsip keterampilan

dasar mengajar

Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti mata kuliah

Kemampuan Dasar Mengajar, mahasiswa

diharapkan mampu mempraktikkan

komponen-koponen dalam keterampilan

dasar mengajar secara riil melalui

pembelajaran kelompok micro sesuai

dengan prinsip-prinsip keterampilan dasar

mengajar

Penyusun :

Ketua : Rusmaini, S.Pd., M.Pd.E.

Anggota : -

Page 5: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar v

Ketua Program Studi,

S1 Pendidikan Ekonomi

Ketua Tim Teaching,

Kemampuan Dasar Mengajar

Saiful Anwar, S.Pd., S.E., M.Pd. Rusmaini, S.Pd., M.Pd.E.

NIDN. 0426048503 NIDN. 0422079201

Page 6: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Tiada kata seindah intan permata mutiara di lautan dengan mengucapkan

puji sukur. Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah memberikan penulis

rahmat dan karunia Nya setiap detik dalam bernafas yang segar dan beraktivitas

yang sehat dengan keimanan dan ketaqwa’an kepada Allah SWT, sehingga

penulis dapat menyelesailkan modul mata kuliah “Kemampuan Dasar Mengajar”.

Modul kemampuan dasar mengajar ini merupakan modul yang disusun

sebagai pegangan dosen dan mahasiswa pada mata kuliah kemampuan dasar

mengajar di Universitas Pamulang khususnya pada Program Studi Pendidikan

Ekonomi. Modul ini disiapkan untuk perkuliahan dengan bobot tiga SKS, yang

didalamnya terdapat 18 pertemuan. Modul kemampuan dasar mengajar ini

disusun sesuai dengan teknis pembelajaran serta komponen-komponen

keterampilan dasar mengajar yang sangat bermanfaat bagi guru maupun calon

guru di lapangan ataupun di sekolah.

Kami ucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah terlibat

dalam penyusunan modul kemampuan dasar mengajar ini, khususnya ketua

prodi dan para dosen Pendidikan Ekonomi Universitas Pamulang serta pihak lain

yang menerbitkan modul ini.

Tangerang Selatan, 25 Maret 2019

Tim Penyusun

Rusmaini, S.Pd., M.Pd.E

NIDN. 0422079201

Page 7: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar vi

DAFTAR ISI

COVER DALAM ................................................................................. i

LEMBAR IDENTITAS PENERBITAN ................................................. ii

LEMBAR IDENTITAS ARSIP ............................................................. iii

MODUL MATA KULIAH KEMAMPUAN DASAR MENGAJAR .......... iv

KATA PENGANTAR .......................................................................... v

DAFTAR ISI ........................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xii

PEDOMAN PERKULIAHAN ............................................................... xiii

PERTEMUAN 1 Konsep Belajar........................................................ 1

A. Tujuan Pembelajaran ............................................................... 1

B. Uraian Materi ............................................................................ 1

C. Latihan/Tugas ........................................................................... 8

D. Daftar Pustaka .......................................................................... 8

PERTEMUAN 2 Konsep Pembelajaran ............................................ 10

A. Tujuan Pembelajaran ............................................................... 10

B. Uraian Materi ............................................................................ 10

C. Latihan/Tugas ........................................................................... 17

D. Daftar Pustaka .......................................................................... 17

PERTEMUAN 3 Konsep Strategi Belajar Mengajar ......................... 19

A. Tujuan Pembelajaran ............................................................... 19

B. Uraian Materi ............................................................................ 19

C. Latihan/Tugas ........................................................................... 26

D. Daftar Pustaka .......................................................................... 26

PERTEMUAN 4 Pengantar Kemampuan Dasar Mengajar ............... 28

A. Tujuan Pembelajaran ............................................................... 28

B. Uraian Materi ............................................................................ 28

C. Latihan/Tugas ........................................................................... 36

D. Daftar Pustaka .......................................................................... 36

Page 8: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar vii

PERTEMUAN 5 Keterampilan Membuka Pelajaran ......................... 37

A. Tujuan Pembelajaran ............................................................... 37

B. Uraian Materi ............................................................................ 37

C. Latihan/Tugas ........................................................................... 45

D. Daftar Pustaka .......................................................................... 45

PERTEMUAN 6 Keterampilan Menutup Pelajaran........................... 46

A. Tujuan Pembelajaran ............................................................... 46

B. Uraian Materi ............................................................................ 46

C. Latihan/Tugas ........................................................................... 54

D. Daftar Pustaka .......................................................................... 54

PERTEMUAN 7 Keterampilan Menjelaskan Pelajaran

(Teori Hafalan) ........................................................ 55

A. Tujuan Pembelajaran ............................................................... 55

B. Uraian Materi ............................................................................ 55

C. Latihan/Tugas ........................................................................... 62

D. Daftar Pustaka .......................................................................... 62

PERTEMUAN 8 Keterampilan Menjelaskan Pelajaran

(Teori Praktik) ......................................................... 63

A. Tujuan Pembelajaran ............................................................... 63

B. Uraian Materi ............................................................................ 63

C. Latihan/Tugas ........................................................................... 69

D. Daftar Pustaka .......................................................................... 70

PERTEMUAN 9 Keterampilan Bertanya (Bertanya Dasar) .............. 71

A. Tujuan Pembelajaran ............................................................... 71

B. Uraian Materi ............................................................................ 71

C. Latihan/Tugas ........................................................................... 79

D. Daftar Pustaka .......................................................................... 80

PERTEMUAN 10 Keterampilan Bertanya (Bertanya Lanjut) ........... 81

A. Tujuan Pembelajaran ............................................................... 81

B. Uraian Materi ............................................................................ 81

C. Latihan/Tugas ........................................................................... 88

D. Daftar Pustaka .......................................................................... 88

Page 9: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar viii

PERTEMUAN 11 Keterampilan Menggunakan Variasi Pembelajaran

............................................................................................................ 89

A. Tujuan Pembelajaran ............................................................... 89

B. Uraian Materi ............................................................................ 89

C. Latihan/Tugas ........................................................................... 96

D. Daftar Pustaka .......................................................................... 96

PERTEMUAN 12 Keterampilan Memberikan Penguatan (Verbal) .. 97

A. Tujuan Pembelajaran ............................................................... 97

B. Uraian Materi ............................................................................ 97

C. Latihan/Tugas ........................................................................... 104

D. Daftar Pustaka .......................................................................... 104

PERTEMUAN 13 Keterampilan Memberikan Penguatan (Nonverbal)

..................................................................................................... ....... 105

A. Tujuan Pembelajaran ............................................................... 105

B. Uraian Materi ............................................................................ 105

C. Latihan/Tugas ........................................................................... 112

D. Daftar Pustaka .......................................................................... 112

PERTEMUAN 14 Keterampilan Mengelola Kelas ............................ 114

A. Tujuan Pembelajaran ............................................................... 114

B. Uraian Materi ............................................................................ 114

C. Latihan/Tugas ........................................................................... 121

D. Daftar Pustaka .......................................................................... 121

PERTEMUAN 15 Keterampilan Membimbing Kelompok Kecil dan

Perorangan ........................................................... 122

A. Tujuan Pembelajaran ............................................................... 122

B. Uraian Materi ............................................................................ 122

C. Latihan/Tugas ........................................................................... 129

D. Daftar Pustaka .......................................................................... 130

PERTEMUAN 16 Pembelajaran Kelas Klasikal ................................ 131

A. Tujuan Pembelajaran ............................................................... 131

B. Uraian Materi ............................................................................ 131

C. Latihan/Tugas ........................................................................... 139

D. Daftar Pustaka .......................................................................... 139

Page 10: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar ix

PERTEMUAN 17 Pembelajaran Kelas Virtual .................................. 140

A. Tujuan Pembelajaran ............................................................... 140

B. Uraian Materi ............................................................................ 140

C. Latihan/Tugas ........................................................................... 147

D. Daftar Pustaka .......................................................................... 148

PERTEMUAN 18 Perencanaan Pengajaran dalam Pembelajaran .. 149

A. Tujuan Pembelajaran ............................................................... 149

B. Uraian Materi ............................................................................ 149

C. Latihan/Tugas ........................................................................... 156

D. Daftar Pustaka .......................................................................... 157

GLOSARIUM ...................................................................................... 159 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 160

Page 11: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar x

DAFTAR TABEL

Tabel halaman

1. Perbedaan Pengajaran dan Pembelajaran ................................... 16

2. Konsep dan Sudut Pandang Pembelajaran .................................. 17

Page 12: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran halaman

1. RPS .............................................................................................. 225

2. Form Penilaian Keterampilan Dasar Mengajar .............................. 230

Page 13: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar xii

PEDOMAN PERKULIAHAN

KEMAMPUAN DASAR MENGAJAR

A. PERSYARATAN MENGIKUTI PERKULIAHAN

Untuk dapat mengikuti mata kuliah Kemampuan Dasar Mengajar maka

mahasiswa wajib membawa panduan Kemampuan Dasar Mengajar.

B. TATA TERTIB

Selama mengikuti perkuliahan mahasiswa wajib mentaati tata tertib sebagai

berikut:

1. Berpakaian layaknya seorang guru yaitu sebagai berikut:

a. Perempuan: wajib mengenakan rok kain warna hitam, berkemeja

(tidak memakai kaos), menggunakan sepatu pantofel minimal 3 cm,

merapikan hijab dan rambut bagi yang tidak berhijab dan bermake up;

b. Laki-laki: wajib mengenakan celana bahan warna hitam, berkemeja

(tidak memakai kaos), menggunakan sepatu pantofel minimal 1cm,

dan rambut harus rapi;

2. Berkomunikasi dengan sopan, berperilaku santun dan menjunjung etika

serta kode etik seorang guru;

3. Tidak boleh merokok, membawa makanan dan minuman selama

perkuliahan;

4. Wajib mengisi daftar hadir yang telah disediakan;

5. Menjaga kebersihan dan kenyamanan ruangan kelas;

Page 14: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 1

PERTEMUAN 1

KONSEP BELAJAR

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi pada pertemuan 2 ini, mahasiswa mampu

membedakan konsep belajar menurut behaviorme, kognitivisme, humanisme dan

konstruktivisme.

B. URAIAN MATERI

Gambar 1.1 Peta Konsep Pertemuan 1

1. Hakekat Belajar

Belajar merupakan suatu kewajiban bagi setiap manusia. Saat kita berhenti

belajar di saat itulah kita menjadi tua dan yakin kita hidup bagaikan seekor katak

dalam tempurung yang tak mengetahui apa yang terjadi di luar sana. Tanpa

Tujuan Pembelajaran

Membedakan konsep belajar menurut behaviorme, kognitivisme, humanisme dan

konstruktivisme.

KONSEP

BELAJAR

HAKEKAT

BELAJAR

TEORI-TEORI

BELAJAR

Behaviorisme

Kognitivisme Humanisme

Konstruktivisme

Page 15: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 2

belajar manusia akan sulit menyesuaikan diri dari berbagai sumber belajar

seperti lingkungan, teman sebaya, media sosial, media massa dan lain

sebagainya, karena disetiap kehidupan kita maupun lingkungan merupakan

sumber belajar. Dengan demikian belajar dapat diartikan sebagai suatu proses

dimana setiap individu mampu menyesuaikan melalui media dan sumber belajar.

Belajar merupakan suatu proses dalam mencari ilmu pengetahuan

sehingga merubah hal yang awalnya tidak mengetahui informasi menjadi

mendapatkan informasi, dari yang awalnya tidak tau apa-apa menjadi lebih

mengerti dan terampil. Dengan demikian belajar dapat diartikan sebagai suatu

proses dimana bertambahnya pengetahuan, keterampilan, sikap dan merubah

pola pikir manusia dari yang tidak tau menjadi tau dan dari yang tidak mengerti

menjadi mengerti.

Dalam setiap pembelajaran mengandung beberapa ranah kemampuan

seperti: (1) kognitif yaitu kemampuan pada diri seseorang yang diukur dalam

suatu penilaian, (2) afektif yaitu kemampuan pada diri seseorang dalam

mengontrol emosi, sikap, perilaku dan tutur kata yang disampaikan. (3)

Psikomotorik yaitu kemampuan seseorang dalam melakukan gerakan motorik

baik dalam hal jasmani maupun kreatifitas yang dikeluarkan.

Dari beberapa pertanyaan mengenai definisi belajar, maka belajar memiliki

ciri-ciri sebagai berikut:

a. Adanya penyesuaian diri antara individu dengan sumber belajar

b. Adanya suatu proses dalam mencari informasi dari yang tidak tau menjadi tau

c. adanya perubahan pada diri seseorang dalam bentuk pengetahuan, sikap dan

tingkah laku.

d. Perubahan diri seseorang saat belajar akan dapat dilihat oleh orang lain dan

disimpan dalam waktu yang lama.

Belajar dimulai dengan adanya niat, motivasi, dan keinginan yang timbul

dari dalam diri seseorang untuk mencari tahu sebuah informasi dalam kegiatan

belajar. Kegiatan belajar yang dilakukan dapat merubah pola pikir ke arah yang

lebih baik dan tingkah laku seseorang agar menjadi lebih terampil. Perubahan

pola pikir seseorang setelah belajar dapat dilihat dari kemampuan seseorang

dalam memahami materi ajar, sedangkan perubahan tingkah laku dapat dilihat

dari gerakan-gerakan motorik, sikap belajar yang lebih aktif, perilaku berbicara,

mampu menulis ide-ide dan argumen, pengalaman belajar yang lebih

menyenangkan, sikap belajar yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari dan

cara seseorang dalam memecahkan masalah.

Dalam hal ini, belajar adalah perilaku mengembangkan diri melalui proses

penyesuaian tingkah laku. Hal ini sesuai denga pernyataan Bloom (2010) yaitu

ada tiga pemahaman yang akan didapatkan oleh peserta didik setelah

melakukan proses belajar yaitu pengetahuan, sikap dan keterampilan yang

dapat dilihat dalam perilaku peserta didik. ketiga pemahaman tersebut akan

menjadi lebih baik jika peserta didik benar-benar mengikuti proses belajar

dengan maksimal.

Seseorang yang benar-benar belajar memiliki tujuan belajar yang hendak

dicapai, memiliki motivasi belajar yang tinggi, menerima stimulus dengan baik

Page 16: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 3

sehingga dapat memberikan respon yang baik pula, serta dapat memanfaatkan

lingkungan, teman sebaya, teknologi serta alam sekitar sebagai sumber belajar.

2. Teori Belajar

Proses pembelajaran mengandung makna yang berbeda antara teori

belajar dengan teori pembelajaran. Pada teori belajar peserta didik memperoleh

informasi yang baru, menambah pemahaman terhadap suatu konsep dan

meningkatkan keterampilan peserta didik terhadap apa yang ia pelajari,

sedangkan pembelajaran ialah kegiatan dan langkah-langkah yang harus

ditempuh untuk belajar. Seperti memberikan model pembelajaran yang

bervariasi, metode pembelajaran yang menarik, melakukan strategi

pembelajaran yang efektif, serta melakukan teknik dan taktik pembelajaran yang

tepat sasaran. Berikut ini akan dibahas mengenai teori-teori belajar yaitu:

a. Teori Belajar Behaviorisme

Teori behaviorisme merupakan teori yang dapat mengamati dan

mengukur perilaku/tingkah laku seseorang. Belajar dapat diartikan sebagai

proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus

dan respons. Pada saat belajar seseorang berinteraksi pada lingkungan dan

masyarakat sekitar. Saat berinteraksi maka seseorang akan memperlihatkan

sikap dan emosional yang berbeda-beda. Perbedaan interaksi tersebut

disesuaikan dengan keadaan dan lingkungan sekitar. Teori behaviorisme

memiliki ciri-ciri sebagai: (1) mengurutkan dari hal kecil ke hal besar; (2)

Bersifat mekanistis; (3) masyarakat memiliki peranan yang sangat penting; (4)

adanya interaksi dan respon umpan balik; dan (5) Memberikan latihan-latihan

(Sukmadinata, 2013)

Teori behaviorisme mengatakan bahwa belajar merupakan perubahan

tingkah laku yang dialami oleh peserta didik dalam bentuk sikap dan

tanggapan yang dilakukan. Dengan kata lain, belajar merupakan perubahan

sikap dan tingkah laku yang di alami oleh peserta didik berupa respon dan

perbuatan yang positif setelah melaksanakan pembelajaran.

Menurut teori behaviorisme hal yang paling penting dalam belajar yaitu

adanya pemasukan berupa stimulus dan penerimaan berupa respon. Respon

yang diberikan oleh peserta didik yaitu berupa tingkah laku, jika peserta didik

paham terhadap materi yang telah ia pelajari maka ia akan berperilaku

mencari tau apa-apa saja yang belum ia ketahui, ia akan berusaha belajar

semaksimal mungkin agar materi yang ia pelajari dapat dimengerti. Namun

sebaliknya jika peserta didik belum mengerti materi yang dipelajari maka

peserta didik tersebut akan memberikan respon negatif seperti mengantuk

disaat jam pelajaran, mengganggu teman kelasnya, keluar masuk kelas

hingga tidak memperhatikan penjelasan guru.

Oleh sebab itu, apa saja yang diberikan oleh guru dalam bentuk

stimulus (input) harus semaksimal mungkin, guru harus mampu memberikan

stimulus yang positif terhadap peserta didik dan apa yang diterima peserta

didik dalam bentuk respon (output) akan dapat diukur dan diamati. Mengukur

dan mengamati respon yang diterima peserta didik merupakah suatu hal

penting terhadap perubahan perilaku peserta didik. selain perubahan perilaku

faktor lain yang dapat diukur dan diamati ialah penguatan. Penguatan

Page 17: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 4

merupakan faktor yang dapat memperkuat respon peserta didik. Semakin

tinggi penguatan yang diberikan maka respon peserta didik juga akan

semakin meningkat. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah penguatan

yanag diberikan maka respon yang diterima peserta didik juga akan menjadi

berkurang. Maka dari itu stimulus dalam bentuk penguatan menjadi hal

terpenting.

Aliran belajar behaviorisme sangat mempengaruhi perkembangan teori

dan praktik dalam pendidikan pembelajaran hingga saat ini, sebab aliran ini

lebih membentuk perilaku peserta didik agar memperoleh prestasi belajar

yang maksimal. Tingkat pendidikan mulai dari Kelompok Belajar, Taman

Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah hingga pada jenjang

Perguruan Tinggi memiliki tujuan pembelajaran dalam hal pembentukan

perilaku serta karakter peserta didik agar menjadi lebih baik.

Teori belajar behaviorisme memandang bahwa peserta didik dituntut

untuk bersikap disiplin, rapi, teratur serta berperilaku baik. Belajar tidak hanya

memberikan stimulus dengan respon pengetahuan saja, namun dengan

belajar maka peserta didik dapat membentuk karakter pribadi yang lebih baik

karena dengan belajar dapat merubah perilaku peserta didik dari yang tidak

baik menjadi perilaku yang lebih baik.

Berdasarkan uraian di atas, Inti dari teori belajar behaviorisme, adalah:

1) Dengan belajar perubahan perilaku peserta didik akan berubah;

2) Jika tingkah laku peserta didik telah berubah maka ia dikatakan telah

belajar;

3) Masukan yang berupa stimulus, dan keluaran yang berupa respon

merupakan aspek yang sangat penting;

4) Hal-hal diluar stimulus dan respon tidak dianggap penting;

5) Hanya stimulus dan respon yang dapat diamati dan diukur;

6) Faktor terpenting dalam belajar ialah penguatan;

7) Pengutan dan respon memiliki hubugan yang sangat besar, bila penguatan

ditingkatkan maka respon peserta didik juga akan bertambah;

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa teori belajar

behaviorisme memakai model stimulus-respon (S-R). Model ini menganggap

bahwa perubahan perilaku peserta didik merupakan peranan yang sangat

penting. Sebab perilaku peserta didik akan berubah melalui proses belajar.

Stimulus yang diberikan guru dapat disetting sedemikian rupa. Settingan

tersebut merupakan upaya yang dilakukan guru untuk membentuk perilaku

peserta didik agar menjadi perilaku yang sesuai dengan tujuan pembelajaran

yang telah ditetapkan. Dalam memberikan suatu stimulus-respon guru harus

memperhatikan beberapa unsur di dalamnya. Unsur-unsur tersebut ialah:

1) Semangat dan dorongan

Dengan adanya semangat semangat yang diberikan maka peserta didik

akan merasa terdorong untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan;

2) Stimulus

Stimulus yang diberikan oleh guru memberikan respon peserta didik

Page 18: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 5

3) Respon

Sebagai bentuk stimulus yang diterima peserta didik, maka peserta didik

akan memberikan respon

4) Penguatan

Dengan adanya penguatan yang diberikan oleh guru maka peserta didik

akan termotivasi untuk kembali memberikan respon

b. Teori Belajar Kognitivisme

Teori belajar kognitivisme ini merupakan teori belajar yang memiliki

pandangan bahwa aktivitas belajar yang dilakukan peserta didik jau lebih

penting daripada hasil belajar peserta didik itu sendiri. Belajar tidak hanya

sekedar pemberian stimulus dan respon, namun belajar juga merupakan

proses berpikir yang harus dilakukan oleh peserta didik. Menurut teori

kognitivisme, terdapat hubungan yang saling berkesinambungan antara

proses belajar dengan lingkungan serta sumber belajar lainnya. Hubungan

tersebut tidak dapat dipisahkan antara satu sama lain, sebab proses belajar

akan terlaksana dengan baik apabila memiliki lingkungan serta sumber belajar

yang memadai.

Teori kognitivisme adalah teori yang berhubungan dengan kemampuan

mental peserta didik sehingga untuk mengukur kemampuan tersebut hal yang

dapat dilakukan yaitu dengan cara mengamati, mengidentifikasi, menganalisis

dan memberikan penilaian. Maka dari itu kognitif dikatakan sebagai konsep

pengenalan, yaitu mengenal suatu proses belajar. Teori belajar ini

menyatakan bahwa proses belajar yang terjadi karena adanya aturan yang

menuntut peserta didik untuk dapat mengembangkan pengetahuannya.

Karena teori belajar kognitivisme lebih mengutamakan proses dari pada hasil

maka proses belajar yang dilakukan peserta didik merupakan patokan utama

dalam penilaian, sebab melalui proses belajar dapat merubah cara padang

dan pemahaman peserta didik dari cara pandang dan pemahaman tersebut

maka hasil akhir yang didapatkan peserta ialah hasi belajar berupa nilai baik

itu nilai ulangan, tes, ujian tengah semester maupun ujian semester.

Ciri khas dari teori belajar kognitivisme ini ialah penggunaan objek-objek

yang mewakili pemikiran dari peserta didik untuk mengungkapkan suatu

pengalaman, gagasan dan isyarat tertentu. Misalnya seseorang peserta didik

menceritakan pengalaman belajarnya bersama guru ekonomi di sekolah A

dengan teman-teman lingkungan rumah disekitarnya. Selama belajar dengan

guru ekonomi tersebut ia menjadi peserta didik yang aktif dalam belajar, hasil

belajarnya yang semula dibawah KKM kini meningkat melebihi batas KKM.

Pada saat peserta didik tersebut bercerita maka ia telah mengungkapkan

pengalaman belajarnya yang tertuang dalam gagasan kepada sipendengar

ceritanya.

c. Teori Belajar Humanisme

Menurut teori belajar humanisme, proses belajar harus berhulu dan

bermuara pada manusia. Maksudnya, proses belajar itu dimulai dari manusia

(individu) itu sendiri untuk kepentingan manusia lainnya (masyarakat). Oleh

Page 19: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 6

sebab itu, teori belajar humanisme lebih bersifat intraktif antar sesama

manusia, jika teori behaviorisme membahas perubahan perilaku melalui

penyesuaian dengan lingkungna, maka teori humanisme membahas interaksi

yang terjadi antar sesama manusia. Teori belajar humanisme lebih mengkaji

isi materi yang dipelajari daripada proses pembelajaran tersebut, serta lebih

banyak membahas mengenai cara-cara dan konsep dalam membentuk

manusia agaru dapat mencapai keinginan yang dicita-citakan.

Motivasi memiliki peranan penting dalam kegiatan pembelajaran, karena

dengan adanya motivasi maka peserat didik akan lebih mudah untuk

mendapatkan pengetahuan baru yang bisa lebih mudah dipahami. Dalam teori

humanisme belajar dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja, asalkan

tujuan pembelaran tersebut dapat memanusiakan manusia sehingga dapat

merealisasikan diri untuk belajar secara optimal.

Teori humanisme akan membantu guru untuk menjelaskan kepada

peserta didik tentang materi yang telah sedang dipelajari, sehingga upaya

pembelajaran apapun akan dilaksanakan berdasarkan tujuan pembelajaran

yang hendak dicapai. Teori humanisme ini sering mendapatkan kritikan dari

beberapa ahli sebab teori ini dianggap lebih mendekati pada bidang-bidang

ilmu filsafat. Namun sebenarnya teori humanisme ini memiliki sumbangsi yang

sangat besar dalam bidang pendidikan. Karena teori ini memiliki konsep-

konsep, taksonomi-taksonomi yang sesuai dengan tujuan yang telah

dirumuskan, sehingga penggunaan teori belajar humanisme ini akan

mempermudah guru untuk lebih memahami kejiwaan manusia terutama pada

peserta didik.

Penerapan teori belajar humanisme menuntun peserta didik untuk dapat

berpikir dari hal-hal yang sifatnya lebih luas ke hal yang lebih spesifik atau

secara induktif, memperhatikan pengalaman-pengalaman peserta didik, serta

menimbulkan peran aktif peserta didik dalam proses pembelajaran.

d. Teori Belajar Konstruktivisme

Pada saat belajar maka guru harus mampu membentuk pengetahuan

peserta didik secara konstruktif. Dalam membentuk pengetahuan peserta

didik tersebut maka diperlukanlah teori belajar konstruktivisme. Teori belajar

ini tidak hanya membahas pengetahuan dalam bentuk fakta, konsep ataupun

prinsip yang sudah ada sebelumnya, namun teori belajar konstruktivisme ini

lebih menekankan bahwa peserta didik harus mampu mengkonstruksi atau

membentuk pengetahuan yang sudah ada tersebut dengan memberikan

makna dan mengaplikasikannya melalui kehidupan sehari-hari.

Teori konstruktivisme menyatakan bahwa peserta didik harus bersifat

kreatif yaitu dengan cara menemukan informasi-informasi terbaru, mencari

solusi pada studi kasus yang sedang trend, melakukan revisi pada aturan-

aturan lama yang sudah tidak terpakai, melalakukan terobosan baru pada hal-

hal lama (Slavin,2010). Selanjutnya menurut pemikiran Santrock (2008)

konstruktivisme adalah suatu pendekatan yang dilakukan oleh peserta didik

untuk aktif dalam membentuk pengetahuan dan pemahanan baru.

Page 20: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 7

Untuk lebih memahami konsep teori konstruktisme ini, maka Driver dan

Oldham dalam Siregar (2015) mengemukakan ciri-ciri belajar berbasis

konstruktivisme yaitu sebagai berikut:

1) Orientasi,

Orientasi ini bertujuan agar peserta didik dapat melakukan observasi dalam

pembelajaran serta memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam

mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki.

2) Elisitasi,

Elisitasi ini bertujuan agar peserta didik mampu berpendapat,

mengeluarkan argumen saat berdiskusi, menulis sebuah karya dan

menciptakan hal-hal yang kreatif.

3) Restrukturisasi ide,

Pada restrukriasi ide ini peesrta didk mampu mengumpulkan gagasan-

gagasan baru dari beberapa orang sehingga tercipta ide baru yang lebih

inovatif.

4) Memberikan gagasan baru,

Setelah melakukan restrukturisasi gagasan tersebut kemudian

diaplikasikan dalam pengalaman sehari-hari.

5) Review,

Setelah ide-ide baru tersebut di aplikasi dalam kehidupan sehari-hari

kemudian ide atau gagasan tersebut perlu direvisi dengan menambahkan

atau mengubah sesuatu yang baru.

Padangan konstruktivisme mengungkapkan bahwa dalam membentuk

pengetahuan dan pemahaman peserta didik dalam belajar maka peserta didik

tersebut dituntut untuk aktif dalam pelaksanaan pembelajaran. Keaktifan

peserta didik tersebut dapat berupa aktif dalam mengemukakan pendapat,

aktif dalam tanya jawab diskusi, aktif dalam mencari sesuatu yang baru,

memberikan persepsi tentang apa yang sedang ia pelajari, melakukan inovasi

baru saat belajar, dan yang tidak kalah penting untuk membentuk

pengetahuan dan pemahaman peserta didik ialah niat dari dalam diri peserta

didik tersebut. Lalu peran guru pada teori belajar konstruktivisme yaitu

membantu peserta didik dalam membentuk pengetahuan agar proses

pembentukan pengetahuan tersebut dapat berjalan dengan lancar.

Sedangkan saat proses belajar guru tidak hanya sekedar menyampaikan

materi ajar, namun guru juga harus membantu pesreta didik untuk dapat

mengembangkan pemikirannya dengan cara-cara yang dimiliki oleh peserta

didik tersebut, sehingga peserta didik tersebut akan aktif dalam memberikan

pendapat dan gagasan-gagasan baru mengenai materi yang telah ia pelajari.

Jadi dapat disimpulkan bahwa peranan guru pada pendekatan

konstruktivisme hanya sebagai mediator dan fasilitator bagi peserta didik,

dengan kegiatan-kegiatan yaitu: (1) menyediakan pengalaman yang

memungkinkan peserta didik bertanggung jawab sehingga peserta didik

tersebut memiliki pengalaman langsung dalam belajar dengan tugas-tugas

secara mandiri; (2) memberikan aktivitas belajar yang dapat membantu

peserta didik dalam mengekspresikan pendapatnya sehingga rasa ingin tahu

peserta didik dapat segera teratasi; Dalam hal ini peserta didik diberikan tugas

Page 21: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 8

mengenai studi kasus atau contoh permasalahan berkaitan antara materi

pelajaran dan kehidupan sehari-hari selanjutnya siswa mengemukakan

pendapat masing-masing; (3) memonitior, melakukan evaluasi untuk

mengetahuai tingkatan pemahaman peserta didik terhadap materi yang ia

pelajari. Setelah siswa mendiskusikan studi kasus atau topik permasalahan

yang diberikan oleh guru kemudian guru melakukan komunikasi yaitu

memonitoring dan mengevaluasi jawaban siswa melalui interaksi tanya jawab.

Sarana serta prasarana pembelajaran memiliki peranan utama dalam

proses pembelajaran, dengan adanya sarana dan prasara maka akan

mempermudah peserta didik untuk mencari sumber-sumber informasi maupun

bahan materi yang dipelajari. Sedangkan jika sarana dan prasaran serta unsur

penunjang kurang memadai maka peserta didik akan sulit membentuk

pengetahuan barunya. Pandangan konstruktivisme mengemukakan bahwa

dalam membentuk pengetahuan dan pemahaman sesorang tersebut dapat

melalui pengalaman yang dialami oleh seseorang tersebut. Konstruktivistik

memberikan cara agar seseoarang mampu mengungkapkan pemikirannya

berdasarkan pengalaman, sikap mental dan keyakinan dalam memaknai dan

mengartikan suatu peristiwa yang terjadi.

Dari berbagai uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa teori belajar

konstruktivisme dapat membantu peserta didik untuk mengungkapkan

pemikirannya dapam suatu pengalaman yang telah ia alami. Tidak hanya itu

pembelajaran konstruktivisme juga dapat membantu peserta didik untuk

menemukan dan membentuk hal-hal baru, mencari informasi-informasi

terbaru, memberikan solusi terbaru, mengkreasikan suatu produk melalui

pemikiran terbaru serta mampu menginterprestasikan dan memaknai

pengetahuan yang dimiliki menjadi pengetahuan baru yang lebih baik dalam

kehidupan sehari-hari.

C. LATIHAN/TUGAS

Kerjakanlah latihan dibawah ini..

No. Teori Belajar Pengertian Contoh

1 Behaviorisme

2 Kognitivisme

3 Humanisme

4 Konstruktivisme

D. TOPIK DISKUSI

Jika Saudara menjadi seorang guru, aliran manakah yang paling cocok Saudara

gunakan dikelas? Mengapa?

E. DAFTAR PUSTAKA

Bloom, Benyamin S. (2010). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran,

dan Asesmen (Edisi Revisi).Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Santrock, John W., (2008). Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta: Kencana.

Siregar, Eveline. (2015). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Page 22: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 9

Slavin, R. E. (2010). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa

Media.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2013). Landasan Psikologi Proses Pendidikan.

Bandung : Remaja Rosdakarya.

Page 23: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 10

PERTEMUAN 2

KONSEP PEMBELAJARAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi pada pertemuan 2 ini, mahasiswa mampu

menerapkan Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Sistem Pembelajaran

dikehidupan sehari-hari.

B. URAIAN MATERI

Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa mampu Menerapkan Faktor-faktor yang Berpengaruh

Terhadap Sistem Pembelajaran dikehidupan sehari-hari

` `

Gambar 2.1. Peta Konsep Pertemuan 2

Teori Pembelajaran

Prinsip-prinsip

Pembelajaran

Komponen-komponen

Pembelajaran

Tujuan

Pembelajaran

Materi

Pembelajaran

Model, Pendekatan,

Metode,

Pembelajaran

Media

Pembelajaran

Evaluasi

Pembelajaran

Page 24: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 11

1. Teori Pembelajaran

Dalam dunia pendidikan, pembelajaran merupakan peranan yang sangat

penting dalam mencerdaskan anak bangsa. Pembelajaran merupakan penentu

utama keberhasilan peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran melibatkan guru,

peserta didik, serta unsur pendukung terlaksanakanya sistem pembelajaran.

Guru berperan sebagai pengarah jalannya pembelajaran sedangkan peserta

didik merupakan subjek yang akan kegiatan belajar. Pembelajaran merupakan

suatu antara guru dan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik lainnya,

peserta didik dan lingkungan serta peserta didik dan berbagai sumber belajar

yang ada.

Menurut Corey dalam Sagala (2013) mengartikan bahwa pembelajaran

merupakan suatu proses dimana lingkungan seseorang dikelola dengan

pengetahuan, sikap dan keterampilan khusus terhadap situasi tertentu.

Sedangkan Miarso dalam Siregar (2015) berargumen bahwa pembelajaran

merupakan usaha yang dilakukan oleh guru maupun peserta didik dalam

mencapai target yaitu tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Lebih

lanjutnya Gagne dalam Siregar (2015) mendefinisikan pembelajaran sebagai

rancangan aktivitas belajar secara internal dengan menghasilkan kinerja belajar

yang baik berupa hasil belajar secara eksternal.

Dari beberapa pengertian pembelajaran menurut para ahli diatas, maka

dapat disimpulkan beberapa ciri pembelajaran yaitu: (1) pembelajaran

dipengaruhi oleh lingkungan dan situasi tertentu; (2) Pembelajaran kegiatan

yang dilaksakan secara terencana; (3) pembelajaran dilakukan untuk mencapai

target dan tujuan yang telah ditetapkan; (4) pembelajaran merupakan suatu

proses yang dirancang dalam setiap peristiwa belajar dan (5) melalui

pembelajaran maka seseorang akan mampu mengetahui tingkat

kemampuannya berdasarkan hasil belajar yang ia peroleh.

Kegiatan pembelajaran harus dirancang sesuai dengan jadwal

pembelajaran yang telah ditetapkan. Setelah seseorang atau peserta didik

melaksanakan kegiatan pembelajaran maka ia akan mampu mengukur

kemampuannya sendiri, paham atau tidaknya peserta didik tersebut terhadap

materi pelajaran yang telah ia pelajari dalam kegiatan pembelajaran. Tidak

hanya pada peserta didik, namun kegiatan pembelajaran juga mengharuskan

guru untuk dapat mengidentifikasi hasil belajar peserta didik dari ranah

pengetahuan, sikap maupun keterampilan peserta didik. guru juga harus

mampu mengenali karakteristik peserta didik, tingkat kemampuan, motivasi,

sosial ekonomi serta latar belakang peserta didik. Karena modal utama guru

dalam menyampaikan bahan ajar ialah guru harus mampu mengenal

karakteristik peserta didik.

Istilah belajar mengajar merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi

bagi dunia pendidikan. Dalam kedua istilah tersebut ada istilah “belajar” dan

“mengajar”. Keduanya tidak dapat dipisahkan karena sudah merupakan

komponen saling berhubungan satu sama lain. Namun terkadang ada sebagian

orang yang berpendapat bahwa peserta didik belajar karena ada guru yang

mengajar. Pernyataan tersebut tidak tepat kebenarannya. Karena seseorang

ataupun peserta didik dapat belajar kapan saja dan dimana saja terlepas dari

Page 25: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 12

ada yang mengajar atau tidak. Karena proses belajar dapat terjadi tidak hanya

pada individu ataupun kelompok saja, belajar juga dapat terjadi karena adanya

interaksi individu dengan lingkungannya, atau belajar juga dapat terjadi akibat

pengalaman dari peristiwa yang telah dialami. Maka dari itu, istilah

“pembelajaran” mengandung makna yang sangat luas dari pada “mengajar”,

pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan berdasarkan rencana yang

telah ditetapkan agar kegiatannya dapat berjalan dengan lancar, terarah dan

terencana.

Perbedaan antara istilah “pengajaran” (teaching) dan “pembelajaran”

(instruction) bisa diamati pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.1. Perbedaan Pengajaran dan Pembelajaran

No Pengajaran Pembelajaran

1 Hanya yang berprofesi sebagai pengajara yang dapat melakukannya

Dapat dilakukan oleh siapa saja agar membuat seseorang bisa belajar

2 Tujuannya menyampaikan informasi kepada si belajar (peserta didik)

Tujuannya agar terjadi belajar pada diri si belajar (peserta didik)

3 Cara yang dapat dilakukan salah satunya adalah strategi pembelajaran

Cara yang dapat dikembangkan adalah perencanaan yang telah diorganisir sesuai dengan kebutuhan belajar

4 Aktivitas belajar akan berlangsung jika ada guru

Aktivitas belajar dapat berlangsung dengan ataupun tanpa adanya guru

(Siregar,2015)

Dari tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

antara pengajaran dan pembelajaran. Pembelajaran memiliki makna lebih luas

dari pada pengajaran. Pembelajaran dapat dilakukan dimana saja dan kapan

saja, dengan atau tanpa adanya guru, pembelajaran harus dilakukan secara

terencana dan terorganisir agar peserta didik dapat belajar dengan optimal,

sedangkan pengajaran hanya bisa dilakukan jika ada guru atau seseorang yang

memiliki profesi mengajar, hanya merupakan salah satu dari beberapa

penerapan strategi yang ada, serta mengajar hanya sebatas penyaluran

informasi dari guru kepada peserta didik.

Proses pembelajaran berfungsi dalam membimbing dan

mengembangkan keterampilan diri peserta didik sesuai dengan keahlian yang

dimiliki. Proses pembelajaran tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (a)

tujuan pelajaran yang hendak dicapai; (b) isi/materi pelajaran; (c) peserta didik;

(d) guru; (e) model, metode ataupun strategi pembeljaaran ; (f) suasana belajar;

dan (g) evaluasi (Sardiman dalam Majid,2016).

Ikatan pendidikan komunikasi dan teknologi pendidikan menyatakan

bahwa salah satu bagian terpenting dalam pendidikan adalah pembelajaran.

Tanpa adanya pembelajaran maka pendidikan tidak akan berjalan dengan baik.

Oleh karena itu dalam sistem pembelajran ada beberapa komponen yang harus

Page 26: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 13

diperhatikan, komponen-komponen tersebut ialah: materi, audience, sumber

belajar, media pelajaran, serta sarana dan prasarana.

Secara umum pembelajaran merupakan kegiatan yang telah

direncanakan oleh seseorang untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan

berpatokan pada tujuan pembelajaran, maka kegiatan pembelajaran akan

bermuara pada dua kegiatan pokok yaitu perubahan tingkah laku seseorang

dalam proses pembelajaran serta dan penyampaian materi pelajaran yang

mudah dipahami oleh peserta didik. oleh karena itu maka pembelajaran

mengandung arti bahwa kegiatan mengajar baik yang dilakukan oleh guru

ataupun tidak yang disampaikan oleh peserta didik untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan merupakan arti dari pembelajaran.

Dari penjelasan di atas mendeskripsikan bahwa proses internal peserta

didik disebut belajar sedangkan kondisi eksternal belajar disebut sebagai

pembelajaran. Untuk lebih memahami konsep mengenai pembelajaran maka

dapat dilihat dari berikut:

Tabel 2 Konsep dan Sudut Pandang Pembelajaran

Konsep Sudut Pandang

Belajar (Learning) Peserta didik/Pembelajar

Menganjar (Teaching) Pendidik/Pengajar

Pembelajaran (Instruction) Interaksi antara peserta didik,

pendidik, dan atau media/sumber

belajar.

(Majid, 2016)

2. Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Ada beberapa prinsip pembelajaran yang perlu diperhatikan agar

pelaksanaan pembelajaran dapat menciptakan hasil yang maksimal. Selain

memberikan hasil yang maksimal, dengan memperhatikan prinsip pembelajaran

maka kualitas pembelajaran juga akan menjadi lebih baik. Adapun prinsip

pembelajaran menurut Warsita (2008) sebagai berikut:

a. Proses pembelajaran dapat merubah perilaku peserta didik.

b. Hasil pembelajaran ditandai dengan perubahan perilaku secara keseluruhan.

c. Pembelajaran merupakan suatu proses yang berkesinambungan, sistematis

dan terarah.

d. Pembelajaran dilakukan karena adanya suatu tujuan yang akan dicapai.

e. Proses pembelajaran membentuk pengalaman langsung peserta didik.

Berdasarkan pendapat tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan secara berkesinambungan

dan terarah sehingga menciptakan hasil belajar yang lebih baik melalui

perubahan tingkah laku peserta didik.

3. Komponen-komponen Pembelajaran

Dari pembahasan pengertian dan prinsip pembelajaran dikatakan bahwa

pembelajaran merupakan suatu sistem karena terdapat interaksi antara satu

bagian dengan bagian lainnya, interaksi antara guru dengan peserta didik,

interaksi peserta didik dengan peserta didik lainnya maupun interaksi antara

peserta didik dengan lingkungannya. Maka dari itu pembelajaran dilakukan

Page 27: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 14

dengan bekerjasama untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan.

Menurut Sanjaya (2009) ada beberapa komponen-komponen

pembelajaran yang harus diperhatikan baik guru maupun peserta didik,

komponen-komponen pembelajaran tersebut ialah:

a. Tujuan Pembelajaran

Dengan adanya tujuan pembelajaran yang baik maka suatu harapan atau

cita-cita akan menjadi terarah dalam pelaksanaan suatu kegiatan.

b. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran merupakan isi pelajaran yang disampaikan oleh guru

dalam proses pembelajaran.

c. Model, Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik dan taktik Pembelajaran

Komponen ini mempunyai fungsi yang sangat menentukan. Pembelajaran

yang aktif dan inovatif akan selalu menggunakan model, pendekatan,

strategi, metode, teknik dan taktik pembelajaran yang bervariasi sehingga

membuat peserta didik akan menjadi lebih bersemangant untuk mengikuti

pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

d. Media Pembelajaran

Media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.

Dengan menggunakan media pembelajaran maka akan dapat memudahkan

guru (pengajar) dalam menyampaikan materi pelajaran dan memudahkan

peserta didik dalam menerima dan memahami pelajaran.

e. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi merupakan penilaian yang dilakukan oleh guru kepada peserta

didik setelah melakukan tahapan pembelajaran, evaluasi ini dilakukan diakhir

proses pembelajaran (postest), namun tidak tertutup kemungkinan bahwa

evaluasi dapat juga dilakukan diawal proses pembelajaran yang disebut

dengan pretest. Melalui evaluasi maka guru dapat mengetahui kekurangan

dan kelebihan kemampuan peserta didik selama kegiatan pembelajaran.

4. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Sistem Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran ada beberapa faktor yang saling

mempengaruhi. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses sistem

pembelajaran menurut Sanjaya (2009) adalah:

a. Guru

Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran.

Peran guru tidak hanya sebagai teladan bagi peserta didiknya, namun guru

juga berperan sebagai pengelola kelas, sebagai motivator dan fasilitator,

karena itu kualitas pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas atau

kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.

b. Peserta didik

Peserta didik merupakan subjek yang melakukan kegiatan belajar. Dari

aspek peserta didik ada banyak fakor yang dapat mempengaruhi proses

pembelajaran, faktor tersebut antara lain: kemampuan berfikir peserta didik,

sikap dan cara berperilaku peserta didik, latar belakang, jenis kelamin,

lingkungan, serta jenjang usia peserta didik.

Page 28: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 15

c. Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan alat pendukung yang secara langsung dalam kelancaran

kegiatan pembelajaran, seperti: perlengkapan alat tulis pembelajaran, media

pembelajaran, serta peralatan-peralatan pendukung pembelajaran.

Sedangkan prasarana merupakan suatu yang secara tidak langsung dapat

mendukung keberhasilan proses pembelajaran, seperti: lokasi sekolah,

lingkungan sekolah, kantin sekolah, perpustakaan dan lain sebagainya.

d. Lingkungan

Selain guru, peserta didik dan sarana prasarana, lingkungan juga dapat

mempengaruhi kegiatan pembelajaran. Peserta didik akan selalu

berinteraksi dengan lingkungan yang berbeda-beda baik lingkungan

keluarga, lingkungan sekolah maupun lingkungan bermain sehingga baik

atau buruknya lingkungan peserta didik akan mempengaruhi proses

pembelajaran peserta didik tersebut.

5. Kriteria Keberhasilan Proses Pembelajaran

Setelah melakukan proses pembelajaran maka dapat dinilai seberapa

besar tingkat keberhasilan proses pembelajaran tersebut. Keberhasilan proses

pembelajran menurut Mulyasa (2005) dapat dilihat dalam jangka pendek,

jangka menengah dan jangka panjang. Adapun kriteria keberhasilan proses

pembelajaran tersebut ialah:

a. Kriteria jangka pendek

1) Apabila peserta didik dapat memahami, dan menerapkan isi serta prinsip-

prinsip pembelajaran sekurang-kurangnya 75%;

2) Apabila peserta didik merasakan kemudahan belajar, memiliki semangat

dan motivasi belajar yang tinggi sekurang-kurangnya 75%;

3) Tidak hanya guru yang aktif dalam proses pembelajaran tetapi juga

peserta didik;

4) Materi pembelajaran sangat bermanfaat untuk kehidupan peserta didik

karena materi yang dipelajari sesuai dengan tingkat kebutuhan peserta

didik;

5) Peserta didik dapat belajar lebih lanjut karena minat belajar yang dimiliki

semakin meningkat;

b. Kriteria jangka menengah

1) Terdapat interaksi yang menyenangkan antara guru dan peserta didik;

2) Peserta didik mampu menyelesaikan dan memberikan solusi dari setiap

masalah yang dihadapi;

3) Adanya pengaruh positif yang terjadi antara peserta didik dengan

lingkungan dan masyarakat sekitar.

c. Kriteria jangka panjang

1) Sekolah, guru maupun warga sekolah dapat mengelola sumber-sumber

pendidikan yang ada untuk meningkatkan kemandirian peserta didik;

2) Pengelolaan dan penggunaan sumber-sumber pendidikan dapat

dipertanggungjawabkan sehingga hasilnya lebih efektif dan efisien;

3) Mutu sekolah menjadi lebih baik, karena pemerintah, kepala sekolah,

guru dan orangtua murid saling bekerjasama;

Page 29: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 16

4) Memberikan inovasi terbaru dengan cara berkompetensi secara sehat;

5) Baik peserta didik, guru maupun sekolah menjadi lebih mandiri dan

terampil;

6) Lingkungan sekolah menjadi nyaman, aman dan tertib;

7) Proses pembelajaran memberikan evaluasi baik untuk peserta didik, guru

maupun dalam pelaksanaan pembelajaran.

Ada bebarap tingkatan untuk melihat keberhasilan proses pembelajaran,

tingkatan-tingkatan tersebut menurut Djamarah dan Zain (2010) ialah:

a. Istimewa/maksimal

Apabila peserta didik mampu menguasai seluruh materi pelajaran yang

disampaikan;

b. Baik sekali/optimal

Apabila peserta didik mampu menguasai 76% s.d 99% dari materi pelajaran

yang disampaikan;

c. Baik/minimal

Apabila peserta didik mampu menguasai 60% s.d 75% dari materi yang

disampaikan;

d. Kurang

Apabila peserta didik mampu menguasai kurang dari 60% materi yang

disampaikan.

Pembelajaran yang berlangsung disekolah sudah sangat lazim dipandang

dari aspek pendidikan. Karena kegiatan pembelajaran disekolah merupakan hal

yang mendasar dalam pendidikan, peserta didik dapat memperoleh hasil

belajar setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.

Sedangkan guru sebagai pendidik melakukan kegiatan dalam hal mendidik,

membimbing, dan melatih keterampilan peserta didik. Guru membuat rencana

pembelajaran sebelum pelaksanaan pembelajaran, dalam menyusun rencana

pembelajaran tersebut guru mendesain mater, model dan pekerjaan rumah

yang akan dikerjakan oleh guru, baik tugas mandiri maupun tugas kelompok.

6. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran merupakan cara yang dilakukan oleh guru

kepada peserta didiknya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan. Dalam melakukan pendekatan pembelajaran guru harus mampu

menjelaskan suatu materi yang sesuai dengan bidang studi dan telah disusun

dengan urutan tertentu, dalam menyampaikan materi pelajaran guru dapat

melakukan berbagai cara baik penjelasan materi dari umum ke khusus maupun

penjelasan materi dari khusus ke umum. Pendekatan pembelajaran yang jelas

akan dapat mempermudah peserta didik dalam memahami materi yang

disampaikan guru serta mempermudah guru dalam memberikan layanan

pembelajaran kepada peserta didik. sehingga dengan begitu akan membentuk

proses pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.

Pada saat melakukan pendekatan pembelajaran guru dapat menjelaskan

materi pelajaran dengan cara mengaitkan materi yang satu dengan materi

pelajaran selanjutnya. Sehingga materi pelajaran tesebut akan saling

berkesinambungan dan dapat diaplikasikan oleh peserta didik melalui

kehidupan sehari-hari. Selanjutnya saat guru melakukan pendekatan

Page 30: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 17

pembelajaran guru harus mampu mengaitkan materi pelajaran mulai dari fakta,

prinsip, konsep dan prosedur yang salinng berorientasi dalam suatu bidang.

Selain itu dalam melakukan pendekatan pembelajaran guru harus mampu

merancang kegiatan-kegiatan yang hendak dilaksanakan oleh peserta didik,

mulai dari menyiapkan materi dan media pembelajaran, model, metode, serta

strategi yanag digunakan hingga alat evaluasi pembelajaran. Pendekatan

pembelajaran guru dilakukan dengan maksud untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan. Dalam upaya pencapaian tujuan tersebut

guru maupun peserta didik harus mampu membuat sistem pembelajaran yang

efektif. Sehingga pembelajaran konvensional akan beralih menjadi

pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

Ada beberapa perubahan dalam pendekatan pembelajaran, perubahan

tersebut diantaranya ialah:

a. Prinsip-prinsip pembelajaran dapat diterapakan secara lugas dan terencana;

b. Aspek-aspek perkembangan peserta didik disesuaikan berdasarkan

tingkatan umur dan kemampuan berpikirnya;

c. Peserta didik menikmati dan merasakan proses pembelajaran yang efektif;

d. Perkembangan karakteristik dan kepribadian peserta didik merupakan tolak

ukur pembelajaran;

e. Penggunaan model belajar, pendekatan, metode dan strategi harus

disesuaikan dengan materi pelajaran serta tingkatan peserta didik;

f. Meningkatkan rasa kedisiplinan baik guru maupun peserta didik;

g. Untuk mengetahui tingkatan kemampuan belajar peserta didik maka guru

dapat melakukan tes maupun evaluasi;

h. Penggunaan fasilitas belajar serta sarana prasara yang memadai.

Pendekatan pembelajaran yang baik ialah pendekatan yang dilakukan

secara lugas dan terencana. Maksudnya dalam melakuakn pendekatan guru

hendaknya memikirkan terlebih dahulu materi yang akan diajarkan. Tidak hanya

itu selain materi pelajaran, guru juga harus mampu membuat skenarip

pembelajaran yang menarik sehingga pendekatan yang dilakukan akan lebih

aktif dan efektif.

C. LATIHAN/TUGAS

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jelas!

1. Uraikanlah perbedaan antara pengajaran dengan pembelajaran!

2. Jelaskan komponen-komponen pembelajaran yang saudara ketahui!

3. Analisislah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi sistem pembelajaran?

D. DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rineka Cipta.

Majid, Abdul. (2016). Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2005). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif

dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sagala,Syaiful. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Page 31: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 18

Sanjaya, Wina. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Prenada

Siregar, Eveline, dkk (2015). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Warsita, Bambang. (2008). Teknologi Pembelajaran: Landasan &Aplikasinya.

Jakarta: Rineka

Page 32: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 19

PERTEMUAN 3

KONSEP STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari ini, mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep strategi

belajar mengajar antara model, pendekatan, strategi, metode, teknik dan taktik

dalam proses pembelajaran.

B. URAIAN MATERI

Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa mampu Mengaplikasikan konsep strategi belajar mengajar antara

model pembelajaran, pendekatan, strategi, metode, teknik dan taktik dalam proses

pembelajaran.

Gambar 3.1. Peta Konsep Pertemuan 3

1. Strategi Belajar Mengajar

Perkembangan di Indonesia saat ini sedang mengupayakan reformasi

pembelajaran untuk menjadi lebih baik, untuk mencapai pembelajaran yang

`

Pendekatan Pembelajaran

(Student or Teacher Centered Approach)

Strategi Pembelajaran

(Exposition-Discovery-Group or Individual Learning)

Teknik dan Taktik Pembelajaran

(Spesifik, Individual, dan Unik)

Metode Pembelajaran

(Ceramah, Diskusi, Simulasi, Demonstrasi dll)

Model Pembelajaran

Model Pembelajaran

M

o

d

e

l

P

e

m

b

e

l

a

j

a

r

a

n

M

o

d

e

l

P

e

m

b

e

l

a

j

a

r

a

n

Page 33: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 20

lebih baik maka guru dan calon guru perlu mempelajari berbagai model,

pendekatan, metode, strategi serta teknik dan taktik. Tidak hanya itu berbagai

model-model pembelajaran juga dapat dikembangkan oleh guru dan calon guru

dalam untuk melakukan penelitian akademik maupun penelitian tindakan kelas.

Untuk melakukan tindakan penelitian kelas tersebut tidak semua guru maupun

calon guru dapat mengembangkan model pembelajaran yang inovatif. Namun

jika para guru maupun calon guru dapat telah memahami konsep atau teori

dasar pembelajaran yang merujuk pada proses (beserta konsep dan teori)

pembelajaran, maka pada dasarnya guru pun dapat secara kreatif untuk

mencoba dan mengembangkan model pembelajaran tersendiri yang khas,

sesuai dengan kondisi nyata di tempat kerja masing-masing, sehingga pada

gilirannya akan muncul model-model pembelajaran versi guru yang

bersangkutan, yang tentunya semakin memperkaya khazanah model

pembelajaran yang telah ada.

Dalam dunia pendidikan, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai

suatu rencana pembelajaran desain dan rangkaian pembelajaran untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Bisa juga dikatakan

bahwa strategi belajar mengajar adalah rencana dan cara mengajar yang akan

dilakukan guru dengan menetapkan langkah-langkah utama mengajar sesuai

dengan tujuan pengajaran yang akan dicapai dan telah digariskan. Jadi, strategi

pembelajaran merupakan serangkaian rencana kegiatan yang termasuk

didalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau

kekuatan dalam suatu pembelajaran. Strategi pembelajaran didalamnya

mencakup pendekatan, model, metode dan teknik pembelajaran secara

spesifik.

Dalam proses pembelajaran ada berbagai manfaat yang dapat digunakan

oleh guru jika guru melakukan strategi pembelajaran yang baik, manfaat

tersebut diantaranya adalah dapat melayani kebutuhan peserta didik dalam

proses pembelajaran. tidak hanya itu, strategi pembelajaran juga membantu

guru agar memiliki gambaran bagaimana cara membantu siswa dalam kegiatan

belajarnya. Hal ini dikarenakan siswa memiliki perbedaan dalam hal

kemampuan, motivasi untuk belajar, keadaan latar sosio budaya dan tingkat

ekonominya. Keadaan ini sangat berpengaruh terhadap kegiatan dan hasil

belajar siswa untuk mengembangkan pengetahuan keterampilan dan sikapnya.

Strategi belajar mengajar memiliki komponen-komponen yang dapat

mentukan keberhasilan proses pembelajaran. Menurut Gulo (2008) komponen

strategi belajar mengajar tersebut ialah:

a. Tujuan Pengajaran.

Dalam pembelajaran harus ada tujuan yang jelas. Dengan tujuan pengajaran

yang jelas maka pelaksanaan pembelajaran akan berjalan dengan efektif.

Tujuan pembelajaran dengan penerapan aplikasi maka pelaksanaan

pembelajaran juga harus aplikatif (stimulus).

b. Guru.

Setiap guru memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda, tingkat

kemampuan dan pengalaman yang berbeda, serta wawasan dan gaya

mengajar pun juga berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebut juga akan

Page 34: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 21

berdampak terhadap pemilihan strategi belajar mengajar yang akan dipilih

oleh peserta didik.

c. Peserta Didik.

Peserta didik memiliki karakteristik, perilaku, sikap, latar belakang, gaua

belajar, sosial ekonomi serta kemampuan berpikir yang berbeda-beda.

Perbedaan-perbedaan tersebut akan mempengaruhi peserta didik dalam

penerapan strategi belajar-mengajar.

d. Materi Pelajaran.

Materi pelajaran dibagi menjadi 4 bagian yaitu materi fakta, materi konsep,

materi prinsip dan materi yang berbentuk prosedur. Tidak semua materi

pelajaran mendapatkan perlakuan strategi belajar mengajar yang sama,

penerapan strategi belajar mengajar harus disesuaikan dengan materi

pelajaran yang hendak dicapai.

e. Metode pengajaran.

Metode pengajaran merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh

guru dalam mengelola kelas. Proses pembelajaran akan menjadi lebih aktif

jika terdapat perpaduan atara beberapa metode pengajaran.

f. Media Pengajaran.

Media pengajaran merupakan alat bantu yang digunakan oleh guru maupun

peserta didik dalam memudahkan pelaksanaan proses pembelajaran.

Penggunaan media pengajaran harus disesuaikan dengan materi pelajaran

dan kebutuhan peserta didik.

g. Faktor Administratif dan Finansial.

Faktor ini merupakan faktor pendukung terlaksananya proses pembelajaran

agar berjalan dengan baik, seperti: kurikulum, perpustakaan, sarana

prasarana, kondisi gedung sekolah, serta biaya sekolah peserta didik.

Guru harus mampu menguasai setiap komponen strategi belajar

mengajar dalam proses pembelajaran, serta dalam pelaksanaannya guru juga

harus bisa menyesuaikan penggunaan komponen strategi belajar dengan

kebutuhan dan materi pelajaran peserta didik. sebab jika komponen strategi

belajar mengajar digunakan tidak sesuai dengan kebutuhan peserta didik, maka

proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik.

2. Model Pembelajaran

Model pembelajaran akan terbentuk jika pendekatan, strategi, metode,

teknik dan taktik pembelajaran sudah tersusun menjadi rangkaian yang utuh.

Jadi, model pembelajaran merupakan gambaran suatu pembelajaran yang

dimulai dari awal hingga akhir sehingga membentuk suatu penyajian yang khas

dalam suatu pembelajaran. Joyce dan Weil (Sagala, 2013) mendefinisikan

model pembelajaran sebagai gambaran dari hasil perencanaan pembelajaran,

kebutuhan peserta didik, lingkungan belajar, teknologi komunikasi serta

kurikulum yang berlaku saat ini. Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan

memberikan dampak yang baik dalam pelaksanaan pembelajaran.

Model pembelajaran juga dapat diartikan sebagai kerangka pembelajaran

yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan. Model dapat

dipahami sebagai: (1) suatu desain; (2) gambaran yang mendeskripsikan

Page 35: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 22

sesuatu yang tidak dapat diamati secara langsung; (3) adanya suatu asumsi,

data dan inferensi yang dipakai dan digambarkan secara matematis; (4) suatu

desain yang sederhana dari suatu sistem kerja yang realitas; (5) suatu deskripsi

dadri suatu sistem yang mungkin atau imajiner; (6) penyajian yang diperkecil

agar dapat menjelaskan dan menunjukkan sifat bentuk aslinya

(Komaruddin,2000).

Dari kumpulan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah model dalam proses pembelajaran untuk dapat mencapai

tujuan KI, KD dan indikator sesuai tujuan pembelajaran. Contoh model

pemelajaran antara lain; (1) Numbered Head Together (NHT) ; (2) Debat; (3)

Role Playing (Bermain Peran); (4) Cooperatif Integrated Reading and

Composation (CIRC); (5) Student Teams Achievement Division (STAD); (6)

Jigsaw; (7) Talking Stick; (8) Talking Chips; (9) Two Stay Two Stray (TSTS);

(10) Snowball Throwing (Bola Salju); (11) Make a Match; (12) Picture and

Picture; (13) Project Based Learning; (14) Problem Based Learning; (15)

Course Review Horay; dan lain sebagainya.

Selanjutnya ada empat kategori model pembelajaran, yakni proses,

individu, interaksi dan perubahan tingkah laku. Model pembelajaran yang telah

dikembangkan kemudian diuji dan divalidasi oleh para ahli agar model

pembelajaran tersebut dapat digunakan dan diterapkan secara maksimal. Ada

empat kategori model pembelajaran menurut Joyce dan Weil (Sagala, 2013),

empat kategori model pembelajaran tersebut yaitu:

a. Model pemrosesan informasi.

Model ini dapat digunakan untuk berbagai kalangan baik secara individu

maupun kelompok. Tidak hanya itu, model ini memberikan sejumlah konsep,

pengetaesan hipotesis dan memusatkan perhatian peserta didik.

b. Model personal

Model ini lebih menekankan pada pengembangan kepribadian peserta didik

dalam bertanggung jawab dan bersikap emosional

c. Model sosial

Model ini menitikberatkan pada hubungan sosial perta didik agar saling

menghargai sikap maupun tindakan seseorang dari perbedaan yang ada.

d. Model sistem perilaku

Model ini dibangun atas dasar kerangka teori perubahan perilaku, melalu

bimbingan guru untuk dapat memecahkan masalah belajar yang dihadapai

peserta didik.

3. Pendekatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran yang dipilih guru untuk melakukan dan

penyusunan materi ajar merupakan pendekatan pembelajaran. Pendekatan

pembelajaran dapat memudahkan guru dalam memberikan materi pelajaran

dan juga dapat memudah peserta didik dalam menerima dan memahami materi

ajar yang disampaikan guru.

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai sudut padang

seseorang dalam melaksanakan proses pembelajaran. Dilihat dari

pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1)

Page 36: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 23

pendekatan pembelajaran yang berpusat dan berorientasi pada peserta didik

dan (2) pendekatan pembelajaran yang berpusat dan berorientasi pada guru.

Pendekatan pembelajaran terbentuk karena adanya kebutuhan akan

sistem dan pendekatan tersebut untuk menyakinkan (1) motivasi belajar; dan

(2) peserta didik belum mengetahui materi yang akan diajarkan oleh gru, oleh

karena itu guru perlu melakukan pendekatan pembelajaran untuk mencapai

tujuan pembelajaran.

Pendekatan pembelajaran dilakukan dengan berpedoman pada aspek

psikologis dilihat dari pertumbuhan dan perkembangan anak, kemampuan

intelektual, dan kemampuan lainnya yang mendukung kemampuan belajar.

Pendekatan ini dilakukan sebagai strategi yang dipandang tepat untuk

memudahkan siswa dalam memahami pelajaran dan juga membuat proses

belajar mengajar menjadi aktif, kreatif dan menyenangkan.

Pendekatan pembelajaran tentunya tidak kaku dan harus menggunakan

pendekatan-pendekatan tertentu, tetapi harus lugas dan terencana, artinya

memilih pendekatan harus disesuaikan dengan kebutuhan materi ajar. Adapun

pendekatan pembelajaran yang sudah umum dipakai oleh para guru antara

lain: (1) pendekatan konsep dan proses; (2) pendatan deduktif dan induktif; (3)

pendekatan ekspositori dan heuristik; (4) pendekatan kecerdasan; serta (5)

pendekatan kontekstual (Sagala,2013).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan

pembelajaran adalah suatu kebijakan dalam memulai serta melaksanakan

pengajaran suatu bidang studi. Contoh pendekatan pembelajaran yaitu

pendekatan pembelajaran berorientasi pada guru dan pendekatan

pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik.

4. Strategi Pembelajaran

Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya

diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Konsep dasar strategi

pembelajaran menurut Sagala (2013) mengungkapakan bahwa strategi

pembelajaran meliputi hal-hal: (1) menetapakan spesifikasi dan kualifikasi

perubahan perilaku peserta didik; (2) menentukan pilihan yang berkaitan

dengan pendekatan terhadap masalah pembelajaran, pemilihan prosedur,

metode, teknik dan taktik pembelajaran; (3); serta norma dan kriteria

keberhasilan pembelajaran peserta didik. Strategi dapat diartikan sebagai suatu

garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam rangka mencapai sasaran yang

telah ditentukan. Dikaitkan dengan belajar mengajar, strategi pembelajar bisa

pula diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan pendidik, peserta didik dalam

mencapai tujuan pembelajaran.

Tujuan dari strategi pembelajaran adalah untuk mewujudkan kegiatan

pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif. Pihak-pihak yang terlibat dalam

pembelajaran adalah guru dan peserta didik baik individu maupun kelompok

yang saling berintaeraksi satu sama lain. Isi dari proses pembelajaran terdiri

dari materi ajar yang bersumber sesuai dengan kurikulum yang telah

ditetapkan.

Kegiatan pembelajaran memiliki tahapan-tahapan yang harus dilakui oleh

pendidik dan peserta didik. faktor-faktor yang dapat mendukung kegiatan

Page 37: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 24

pembelajaran berupa fasilitas serta sarana dan prasaran. Dengan adanya

fasilitas serta sarana dan prasaran yang memadai hasil belajar yang menjadi

tujuan akhir pembelajaran akan menjadi lebih baik. Tujuan pembelajaran yang

telah ditetapakkan adakn dapat dicapai bila guru mampu menggunakan strategi

pembelajaran yang sesuai dengan materi dan kebutuhan peserta didik. Strategi

pembelajaran tersebut akan menghasilkan interaksi yang edukatif antara guru

dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik lainnya serta peserta

didik dengan lingkungan belajar dan sumber belajar yang tersedia. Strategi

pembelajaran merupakan rancangan pembelajaran dalam menggunakan

metode dan pemanfaatan berbagai sumber belajar. Dan hasil akhir yang

didapatkan peserta didik setelah mengaplikasikan strategi pembelajaran ialah

nilai dari hasil belajar peserta didik. Dalam hal ini, strategi pembelajaran akan

memberikan kesuksesan dan keberhasilan dalam proses pembelajaran.

Strategi pembelajaran adalah pendekatan yang dilakukan dalam kegiatan

pembelajaran baik berupa pedoman maupun kerangka pembelajaran yang

digunakan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran. Yang dijabarkan dari

pandangan falsafah atau teori belajar tertentu (Majid, 2013). Selanjutnya

ditambahkan lagi oleh Kozma dalam Sanjaya (2008) mengemukakan bahwa

strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dipih, yaitu dapat

memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tecapainya

tujuan pembelajaran.

Dari beberapa pendapat ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

strategi pembelajaran merupakan suatu perencanaan dalam proses

pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Contoh strategi pembelajaran adalah strategi pembelajaran eksploitory, strategi

pembelajaran inquiry, strategi pembelajaran problem solving dan strategi

pembelajaran kontekstual.

Ada empat unsur strategi pembelajaran menurut Newman dan Logan

dalam Majid (2016). Empat unsur strategi tersebut ialah:

a. Pengidentifkasian dan penetapan hasil yanag dicapai serta sasaran yang

hendak dicapai dengan memperhatikan kepuasan dan permintaan

masyarakat

b. Adanya pertimbangan-pertimbangan untuk memilih pendekatan yang sesuai

dengan sasaran yang hendak dicapai

c. Penetapan langkah-langkah yang akan dilakukan dari awal hingga akhir

d. Penetapan nilai yang dijadikan tolak ukur untuk mengukur tingkat

keberhasilan usaha

Empat unsur strategi pembelajaran jika diterapkan dalam konteks

pembelajaran maka sebaiknya guru harus memperhatikan:

a. Profil dan kepribadian peserta didik merupakan aspek penunjang dalam

mencapai tujuan pembelajaran;

b. Dalam memilih sistem pendekatan pembelajaran yang efektif;

c. Pemilihan metode, serta teknik dan taktik pembelajaran perlu

dipertimbangkan untuk melaksanakan langkah-langkah strategi

pembelajaran;

Page 38: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 25

d. Kriteria dan ukuran baku keberhasilan pembelajaran ditetapkan berdasarkan

norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan.

Dilihat dari strateginya, menurut Rowntree dalam Sanjaya (2008)

pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu:

(1) pembelajaran melalui penemuan eksposisi dan (2) kelompok belajar

individu . Ditinjau dari cara pengolahan dan cara penyajiannya, strategi

pembelajaran dapat dibedakan menjadi 2 yaitu strategi pembelajaran induktif

dan strategi pembelajaran deduktif. Strategi pembelajaran sifatnya masih

konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode

pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, menurut Sanjaya (2008) strategi

merupakan suatu perencanaan yang tersusun rapi secara operasional dalam

mencapai tujuan pembelajaran.

5. Metode Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran suatu strategi didapatkan dengan

menggunakan seperangkat metode pembelajaran tertentu. Dalam pengertian

ini maka metode pembelajaran merupakan salah satu unsur dalam strategi

pembelajaran. Unsur seperti sumber belajar, kempetensi guru baik kompetensi

pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial, kemampuan siswa, kondisi

kelas, dan lingkungan merupakan unsur-unsur yang dengan menggunakan

seperangkat metode pembelajaran tertentu. Dalam pengertian ini maka metode

pembelajaran merupakan salah satu unsur dalam strategi pembelajaran.

Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk membuat lingkungan

belajar lebih menarik, dan membuat aktivitas belajar dimana guru dan peserta

didik terlibat selama proses pembelajaran berlangsung. Biasanya metode

digunakan melalui salah satu strategi,tetapi juga tidak tertutup kemungkinan

beberapa metode berada dalam strategi yang bervariasi, artinya penetapan

metode dapat bervariasi melalui strategi pembelajarn yang berbeda-beda

tergantung pada tujuan yang akan dicapai dalam sebuah pembelajaran.

Menurut Majid (2016) implementasi strategi pembelajaran diantaranya

ialah: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium;

(6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan

sebagainya.

Istilah strategi pembelajaran kadangkala sering keliru dengan istilah

metode pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan cara yang dilakukan

guru dalam menyajikan sutu konten pelajaran agar lebih menarik dan efektif .

Selanjutnya proses pembelajaran akan lebih efektif jika penyajian metode

pembelajaran terlaksana dengan baik. Strategi pembelajaran memiliki makna

yang lebih komprehensif dalam ruang lingkupnya dan strukturnya dibandingkan

dengan suatu metode pembelajaran.

6. Teknik dan Taktik Pembelajaran

a. Teknik Pembelajaran

Pengaplikasian metode pembelajaran yang disajikan secara spesifik

disebut dengan teknik pembelajaran. Misalkan, penggunaan metode

ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan

teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan

penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.

Page 39: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 26

Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik

yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang

siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik

meskipun dalam koridor metode yang sama.

b. Taktik Pembelajaran.

Sedangkan taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam

melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya

individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode

ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang

digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi

dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi,

sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih

banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat

menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan

atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan,

pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik

ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekaligus juga seni (kiat).

C. LATIHAN/TUGAS

1. Uraikanlah perbedaan antara model, pendekatan, strategi, metode, teknik dan

taktik pembelajaran

No. Istilah-istilah dalam

Pembelajaran Pengertian Contoh

1 Model Pembelajaran

2 Pendekatan

Pembelajaran

3 Strategi Pembelajaran

4 Metode Pembelajaran

5 Teknik dan Taktik

Pembelajaran

2. Praktikkanlah istilah-istilah pembelajaran model, pendekatan, strategi, metode,

teknik dan taktik pembelajaran dalam kelas.

D. DAFTAR PUSTAKA

Gulo,W. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Grasindo.

Komaruddin.2000. Model Pembelajaran Aktif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Majid, Abdul. (2016). Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sagala,Syaiful. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Page 40: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 27

Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Prenada

Page 41: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 28

PERTEMUAN 4

PENGANTAR KEMAMPUAN DASAR MENGAJAR

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari ini, mahasiswa mampu memahami konsep kemampuan

dasar mengajar

B. URAIAN MATERI

Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa mampu memahami konsep kemampuan dasar mengajar

Gambar 4.1. Peta Konsep Pertemuan 4

Kemampuan Dasar

Mengajar

Kriteria Guru yang

Memiliki

Kemampuan Dasar

Mengajar

Fungsi dan Peran

Guru

Menempuh tingkat kependidikan

Mengembangkan kepribadian

Menguasai materi/bahan pelajaran

Menyusun program pengajaran

Melaksanakan program

pengajaran

Memberikan penilaian

Program bimbingan belajar

Administrasi pendidikan

Berinteraksi/ Berkomunikasi

Menyelenggarakan penelitian

sederhana untuk keperluan

pengajaran

Page 42: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 29

1. Hakekat Kemampuan Dasar Mengajar

Mengajar dapat merupakan cara yang dilakukan oleh guru dalam

mentransfer ilmu kepada peserta didik dengna tujuan agar perserta didik memiliki

pengetahuan, aktif serta terampil dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Guru bertugas dalam hal mengajar, mendidik, membina, dan melatih

keterampilan keterampilan peserta didi. Oleh sebab itu dalam mengajar guru

harus dapat mengembangkan kompetensi profesional dalam hal pengembangan

materi ajar. Mengajar memang merupakan kegiatan yang bersegi banyak,

membutuhkan berbagai keterampilan mengajar.

Salah satu usaha dari keterampilan mengajar yaitu memberikan perubahan

tingkah laku peserta didik melalui pengetahuan, keterampilan serta sikap tertentu

untuk menjadi guru yang profesional yang berbeda dengan profesi lainnya

(Eldarni, 2017). Pembelajaran harus dilaksanakan secara teratur dan saling

berkesinambungan. Oleh sebab itu, guru harus memiliki keterampilan dasar

mengajar agar dapat menciptakan pembelajaran yang kreatif, efektif dan

menyenangkan.

2. Pengertian Kemampuan Dasar Mengajar

Kemampuan dasar mengajar merupakan suatu keahlian yang harus

dimiliki oleh guru dalam memberikan penjelasan materi, mengelola kelas, serta

keterampilan guru dalam memberikan variasi pembelajaran. Dengan demikian

seorang pengajar harus mempersiapkan diri dan bahan-bahan yang diperlukan

untuk mengajar. Persiapan tersebut antara antara lain materi dan bahan ajar,

media pembelajaran, serta cara guru dalam mengelola dan menguasai kelas.

Kemampuan adalah kompetensi yang dimiliki seseorang. Secara umum

keterampilan dasar dapat dikatakan sebagai suatu dasar keterampilan yang

harus dimiliki oleh guru saat melaksanaan proses pembelajaran. Seperti yang

dikatakan oleh Sardiman (2008) bahwa mengajar merupakan sutau usaha untuk

menciptakan sistem lingkungan belajar yang kondusif selama proses

pembelajaran berlangsung. Mengajar pada prinsipnya yaitu membimbing peserta

didik dalam setiap kegiatan pembelajaran yang terorganisir dengan lingkungan

interaksi timbal balik antar gurr dan peserta didik.

Komponen-komponen keterampilan dasar mengajar guru merupakan

kemampuan yang dimiliki seorang guru dalam menciptakan kegiatan belajar

mengajar yang efektif dan efisien. Ada delapan keterampilan dasar yang mutlak

harus dimiliki seorang guru untuk menjadi tenaga pendidik yang baik.

Keterampilan dasar mengajar memiliki peranan yang sangat pendidik dalam

proses pembelajaran. Oleh karena itu guru yang memiliki keterampilan dasar

mengajar yang bagus maka akan menghasilkan proses pembelajaran yang

maksimal.

Dalam pembelajaran ada dua kemampuan pokok yang harus dikuasai

oleh seorang tenaga pengajar, yaitu;

a. Menguasai materi atau bahan ajar yang akan diajarkan (what to teach)

b. Menguasai metode atau cara untuk membelajarkannya (how to teach)

Keterampilan dasar mengajar termasuk kedalam aspek no 2 yaitu

cara membelajarkan peserta didik. Keterampilan dasar mengajar mutlak

harus dimiliki dan dikuasai oleh tenaga pengajar, karena dengan

Page 43: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 30

keterampilan dasar mengajar memberikan pengertian lebih dalam mengajar.

Mengajar bukan hanya sekedar proses menyampaikan materi saja, tetapi

menyangkut aspek yang lebih luas seperti pembinaan sikap, emosional,

karakter, kebiasaan dan nilai-nilai.

Keterampilan dasar mengajar merupakan salah satu penentu

keberhasilan pembelajaran. Keterampilan ini selain dapat digunakan oleh

pendidik tetapi dapat juga digunakan oleh calon pendidik (peserta didik). Namun

jika dilihat pada kenyataannya banyak para guru mengajar dan mengabaikan

keterampilan - keterampilan yang sangat mendasar ini.

Salah satu aspek yang menentukan kualitas pembelajaran yaitu cara guru

dalam melakukan keterampilan mengajar. Keterampilan dasar mengajar memiliki

8 bagian yaitu keterampilan membuka pelajaran, keterampilan menutup

pelajaran, keterampilan menyampaikan materi pelajaran, keterampilan bertanya,

memberi penguatan, mengadakan variasi, mengelola kelas, serta keterampilan

membimbing kelompok kecil dan perorangan.

Mengajar adalah perbuatan yang kompleks yang merupakan

pengintegrasian secara utuh dari berbagai komponen kemampuan. Komponen

kemamapuan tersebut dapat berupa pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai.

Sebagian kemampuan yang ada telah dibentuk secara bertahap melalui

penyampaian teori-teori tentang prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran,

strategi mengajar, rancangan instruksional, media pembelajaran, evaluasi

pembelajaran, dan sebagainya.

3. Unsur-Unsur Kemampuan Dasar Mengajar

Kemampuan dasar mengajar merupakan salah satu cara mengetahui

sekaligus mendemonstrasikan delapan keterampilan dasar mengjar. Dalam

mendemonstrasikan delapan keterampilan dasar mengajar calon guru harus

ataupun guru harus mampu membaca situasi belajar dan mengontrol ekspresi

wajah. Ada beberapa unsur-unsur dalam mendemonstrasikan keterampilan

dasar mengajar yaitu:

a. Tujuan dan sasaran keterampilan

Tujuan pendidikan adalah mencerdasakan anak bangsa sehingga sasaran

utama dunia pendidikan adalah peserta didik. Dengan memberikan ilmu yang

bermanfaat dan meningkatkan keterampilan peserta didik maka secara tidak

langsung guru telah mewujudkan tujuan pendidikan,

b. Perencanaan pembelajaran

Dalam proses pembelajaran guru harus membuat perencanaan pembelajran,

perencanaan tersebut dapat berupa materi ajar/bahan ajar, program tahunan,

program semester, silabus, dan RPP. Guru harus merencanakan media

maupun metode pembelajaran. Sehingga dalam mendemonstrasikan

keterampilan dasar mengajar guru harus mempersiapakan bahan-bahan

sebelum mengajar.

c. Pembinaan

Setelah membuat perencanaan dalam pembelajaran maka mahasiswa atau

calon guru yang akan mendemonstrasikan keterampilan belajar harus

diberikan pembinaan terlebih dahulu.

Page 44: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 31

d. Sarana kegiatan belajar

Guru yang kreatif adalah guru yang mampu memberikan materi pembelajaran

dengan menggunakan sarana maupun media yang menarik perhatian peserta

didik, jadi untuk calon guru harus mampu membuat sarana kegiatan belajar

menjadi lebih menarik dan menyenangkan.

e. Praktik/demonstrasi keterampilan dasar mengajar

Setelah mengetahui tujuan dan sasaran pembelajaran, membuat

perencanaan pembelajaran, melakukan pembinaan dan membuat sarana

maupun media pembelajaran kemudian calon guru diberikan kesempatan

untuk tampil di kelas memprektekkan keterampilan dasar mengajar yang baik.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemamuan dasar mengajar

merupakan suatu latihan dasar mengajar permulaan bagi calon guru yang lebih

kecil dan dilaksanakan di hadapan teman sekelas dan dibawah bimbingan

dosen/instruktur.

4. Tujuan Kemampuan Dasar Mengajar

Adapun tujuan dari keterampilan dasar mengajar agar ini agar guru dan

calon guru mengetahui apa saja keterampilan dasar yang harus dilakukan pada

saat proses pembelajaran berlangsung. Selain itu dengan mengetahui delapan

keterampilan dasar mengajar maka mahasiswa maupun calon guru mampu

mempersiapkan diri untuk praktik mengajar dan memiliki kemampauan dalam

bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai guru profesional.

Sedangkan tujuan instruksional khususnya adalah sebagai berikut:

a. Dapat menganalis tingkah laku mengajar teman-teman sekelas dan diri sendiri

Sebelum melakukan praktik mengajar di sekolah calon guru

(mahasiswa) diajarkan ilmu kemapuan dasar mengajar, calon guru harus

mampu menguasai dan mempraktikkan keterampilan dasar mengajar di

hadapan teman sekelasnya, teman sekelas mereka berperan seolah-olah

menjadi murid dan calon guru yang praktik menjadi guru, hal ini bertujuan

agar guru mampu menganalisis tingkah laku peserta didik melalui tingkah laku

teman sekelasnya.

b. Dapat melaksanakan keterampilan khusus dalam mengajar

Setiap manusia memiliki keterampilan yang berbeda-beda, setiap calon guru

juga pastinya akan memiliki keterampilan khusus yang ia miliki. Keterampilan

tersebut jika bersifat positif maka harus digali lebih dalam dan dimaksimalkan.

c. Dapat mengaplikasikan teknik pembelajaran yang benar kepada peserta didik

dengan berbagai sumber belajar.

d. Menciptakan suasana belajar yang aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan.

e. Memiliki sifat profesional layaknya seorang guru.

5. Kriteria Guru Yang Memiliki Kemampuan Dasar Mengajar

Seorang guru yang profesional menurut Darmadi (2010) adalah guru yang

memiliki kriteria kemampuan dasar mengajar sebagai berikut:

a. Mengembangkan kepribadian

Sebagai seorang guru yang profesional perlu adanya pribadi yang baik

agar dapat dijadikan contoh tauladan untuk peserta didik, karena tingkah laku

dan sikap guru merupakan percontohan untuk peserta didik.

Page 45: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 32

Beberapa penjabaran yang dapat menggambarkan pengembangan

kepribadian seorang guru adalah:

1) Guru melaksanakan ajaran dan kepercayaan yang dianutnya masing-

masing;

2) Memiliki rasa tanggung jawab dan saling menghargai satu sama lain;

3) Agar peserta didik dalam disiplin dalam melaksanakan pembelajaran maka

guru juga harus mencontohkan sikap disiplin kepada peserta didik;

4) Guru harus mampu memberikan sesuatu hal yang baru dalam

pembelajaran, maka dari itu guru dituntut untuk kreatif dan inovatif;

5) Agar peserta didik dapat aktif dalam berpartisipasi maka guru harus

mampu mengembangkan pemikiran peserta didik melalui pendapat dan

gagasa-gagasan yang baik;

6) Sikap guru merupakan pecontohan bagi peserta didik, maka guru

hendaklah harus selalu rendah hati dan terbuka kepada siapa saja;

7) Guru merupakan orang tua di sekolah bagi peserta didik, maka dari itu

sebagai sosok orang tua guru harus memiliki rasa kasih sayang yang

cukup tinggi;

8) Guru harus menjadi sosok tangguh dalam segala hal, sehingga jika terjadi

sebuah persamasalah maka guru harus bisa menyelesaikannya dan tidak

putus asa;

9) Ilmu pengetahuan bisa kita dapatkan dimana saja dengan kecanggihan

teknologi, agar dapat menyesuaikan perkembangan zaman maka guru

harus mampu menguasai dan menggunakan teknologi dengan sebaik-

baiknya.

b. Menempuh tingkat kependidikan

Guru dikatakan profesional apabila telah menempuh pendidikan yang

telah ditetapkan, contoh untuk menjadi seorang guru harus menempuh

pendidikan minimal S1.

Beberapa penjabaran yang dapat menggambarkan guru dalam

menempuh tingkat kependidikan:

1) Tujuan pendidikan nasional dapat dicapai jika guru mampu memahami dan

melaksanakan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan;

2) Dalam kegiatan pembelajaran maka guru harus mengenal apa saja prinsip-

prinsip pendidikan;

3) Memahami kegunaan satuan pendidikan baik bagi diri sendiri maupun

masyarakat.

c. Menguasai materi/bahan pelajaran

Guru berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan fasilitas kepada

peserta didik dalam penyampaian materi pelajaran. Oleh karena itu guru

harus mampu menguasai materi/bahan pelajaran yang akan diajarkan kepada

peserta didik. Beberapa penjabaran yang dapat menggambarkan guru

menguasai materi/bahan pelajaran yaitu:

1) Kurikulum tingkat satuan pendidikan saling berkaitan dengan bahan

pelajaran, sehingga guru harus mampu menguasai bahan pelajaran yang

telah ditetapkan dalam kurikulum pendidikan.

Page 46: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 33

2) Peserta didik yang memiliki nilai diatas kriteria ketuntasan minimal (KKM)

maka harus diberikan program pengayaan, maka dari itu guru harus

mampu menguasai bahan pengayaan yang akan disampaikan oleh peserta

didik;

3) Materi maupun bahan ajar yang akan diajarkan kepada peserta didik dapat

ambil dari berbagai sumber belajar;

d. Menyusun program pengajaran

Sebelum melaksanakan mengajar dikelas guru perlu menyusun program

pengajaran yang berguna sebagai pedoman guru untuk melakukan setiap

kegiatan pembelajaran. Program pengajaran tersebut dapat berupa Program

tahunan (Prota), program semester (Prosem), penetapan kriteria ketuntasan

minimal (KKM) silabus dan RPP.

Beberapa penjabaran yang dapat menggambarkan penyusunan

program pengajaran seorang guru yaitu:

1) Guru menentukan tujuan pembelajaran terlebih dahulu;

2) Guru harus mampu mengembangkan bahan ajar ;

3) Menentukan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang hendak

diajar;

4) Memanfaatkan berbagai sumber belajar.

5) Melaksanakan program pengajaran

Setelah menyusun program pengajaran selanjutnya guru melaksanakan

program pengajaran sesuai dengan program pengajaran yang telah

disusun sebelumnya.

Beberapa penjabaran yang dapat menggambarkan pelaksanaan

program pengajaran guru yaitu:

1) Terciptanya aktivitas pembelajaran yang aktif;

2) Lingkungan belajar menjadi lebih terkelola;

3) Kegiatan pembelajaran dapat menjadi lebih interaktif.

b. Memberikan penilaian (Evaluasi)

Evaluasi merupakan hasil akhir dalam proses pembelajaran, oleh sebab

itu setelah melaksanakan program pengajaran guru harus memberikan

penilaian terhadap hasil kerja peserta didik agar guru mengetahui kemajuan

peserta didik sebelum dan sesudah menerima materi pelajaran.

Beberapa penjabaran yang dapat menggambarkan guru dalam Menilai

hasil dan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan yaitu:

1) Menilai prestasi peserta didik;

2) Menilai setiap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.

c. Menyelenggarakan program bimbingan belajar

Guru sebaiknya menyelenggarakan program bimbingan belajar yang

bertujuan untuk membantuk kesulitan belajar peserta didik. Beberapa

penjabaran yang dapat menggambarkan guru dalam menyelenggarakan

program bimbingan belajar yaitu:

1) Membimbing peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran;

2) Membimbing peserta didik untuk mengembangkan bakatnya;

3) Memberikan arahan kepada peserta didik dalam berbagai untuk dapat

berinteraksi kepada masyarakat.

Page 47: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 34

d. Menyelenggaarkan administrasi pendidikan

Guru sebagai administrator berperan dalam membantu peserta didik

untuk menyelenggarakan administarsi pembelajarannya. Beberapa

penjabaran yang dapat menggambarkan guru dalam menyelenggarakan

program bimbingan belajar yaitu:

1) Mengetahui sistem administrasi pendidikan disekolah;

2) Mengikuti dan mentaati aturan administrasi pendidikan;

3) Saling berkomunikasi dengan masyarakat dalam mencapai tujuan

pendidikan.

e. Berinteraksi/ Berkomunikasi

Guru memiliki kompetensi sosial yaitu guru harus memiliki komunikasi

yang baik dengan peserta didik, teman sejawat, wali murid maupun

lingkungan masyarakat. Karena tujuan pembelajaran dapat berjalan dengan

baik apabila adanya kerjasama yang baik antara sesama guru, guru dengan

peserta didik, dan guru dengan lingkungan masyarakat.

Beberapa penjabaran yang dapat menggambarkan guru dalam

berinteraksi/berkomunikasi yaitu:

1) Komunikasi guru dengan peserta didik;

2) Komunikasi guru dengan guru;

3) Komunikasi guru dengan orang tua peserta didik dan lingkungan

masyarakt;

4) Komunikasi guru dengan atasan instansi pemerintahan.

f. Menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran

Untuk meningkatkan keprofesinal seorang guru maka guru harus

mampu menyelenggarakan penelitian sederhana agar menambah wawasan

terbaru guru dan menambah sumber referensi guru dalam mengajar.

Beberapa penjabaran yang dapat menggambarkan guru dalam

menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran yaitu:

1) Menciptakan karya ilmiah di lingkungan sendiri/sekolah

2) Menciptakan karya ilmiah ke luar lingkungan sekolah

3) Menghasilkan bahan ajar

4) Menulis artikel ilmiah

5) berkarya di media massa

6) Menulis makalah

7) Menjadi narasumber/pemateri

6. Syarat-syarat Kemampuan Mengajar Guru

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh guru dalam kemampuan

dasar mengajar yaitu:

a. Pengetahuan (Knowledge)

Guru harus memiliki pengetahuan di bidang tertentu terutama di bidang

keguruan dan pendidikan baik yang bersifat umum maupun bersifat khusus.

b. Keterampilan (Skill)

Guru harus memiliki keterampilan dibidang keguruan sehingga mampu

memimpin dan menguasai kelas secara efektif

c. Mengevaluasi (Evaluation)

Page 48: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 35

Guru harus mampu memberikan penilaian/mengevaluasi peserta didik untuk

melihat sejauh mana tingkat kemampuan peserta didik dalam memahami dan

mendalami materi pelajaran yang telah disampaiakan oleh guru.

Untuk melihat ukuran kriteria keberhasilan mengajar, maka guru harus

memperhatikan syarat-syarat kemampuan dasar mengajar, adapun persyaratan

tersebut menurut Darmadi (2010) antara lain seperti:

a. Persyaratan fisik

Guru harus memiliki kesehatan jasmani, berbadan sehat dan tidak

mempunyai penyakit menular yang dapat membahayakan orang lain.

b. Persyaratan mental

Guru memiliki mental yang kuat dan bersikap baik serta berdedikasi tinggi

dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.

c. Persyaratan moral

Guru memiliki budi pekerti yang baik dan menjunjung pancasila dan mentaati

aturan-aturan yang berlaku.

d. Persyaratan intelektual

Guru memiliki kemampuan dalam bidang pengetahuan dan keterampilan yang

diperoleh dari lembaga pendidikan agar dapat dijadikan bekal dalam

melaksanakan tanggungjawabnya sebagai pendidik.

7. Fungsi dan Peran Guru Kemampuan Mengajar Guru

Ada lima fungsi dan peran guru dalam menciptakan kemampuan dasar

mengajar menurut Darmadi (2010) yaitu:

a. Guru sebagai pendidik dan pengajar, harus bersikap jujur dan terbuka,

mampu mengontrol emosi, serta peka terhadap perkembangan zaman dan

sumber informasi terbaru yang dapat mendukung proses pembelajaran;

b. Guru sebagai anggota masyarakat, harus mampu bersosialisasi dengan

masyarakat. Guru adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan

orang lain guru tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, maka dari itu

guru perlu berinteraksi pada masyarakat. Untuk itu guru harus menguasai

psikologi sosial.

c. Guru sebagai pemimpin, selain memimpin diri sendiri, guru juga hrus mampu

jalannya proses pembelajaran. Guru harus bisa mengorganisir kegiatan

pembelajaran peserta didik dengan teratur dan seksama agar pembelajaran

berjalan efektif.

d. Guru sebagai pelaksana administrasi, berhubungan dengan adminstrasi yang

harus dikerjakan disekolah. Guru harus memiliki sikap ulet, rajin dan teliti

dalam menyimpan dan melalukan arsip administrasi.

e. Guru sebagai pengelola kegiatan pembelajaran, guru harus mampu

mengelola kelas, menggunakan berbagai model dan metode pembelajaran

yang efektif dan menguasai situasi belajar peserta didik.

Sebagai pendidik, pengajar, pembimbing dan pelatih, fungsi guru dalam

proses pembelajaran menurut Darmadi (2010) meliputi:

a. Guru sebagai pengelola proses Kegiatan Belajar Mengajar

Kelas merupakan suatu organisasi yang harus dikelola dengan baik,

pengelolaan kelas yang baik akan mempengaruhi karakteristik peserta didik

sehingga peserta didik paham akan materi yang disampaikan oleh guru.

Page 49: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 36

b. Guru sebagai moderator

Guru tidak hanya sebagai penyampaian informasi/materi pelajaran kepada

peserta didik, namun guru juga lebih sebagai moderator, yaitu pengatur

jalannya pembicaraan dan komunikasi antara guru dengan peserta didik,

maupun peserta didik dengan peserta didik lainnya. Apabila ada perdebatan

ataupun pembicaraan yang tidak dapat diselesaikan oleh peserta didik maka

guru wajib menjadi penengah dalam mendamaikan perdebatan tersebut.

c. Guru sebagai motivator

Peserta didik memiliki karakter yang berbeda-beda, ada peserta didik yang

berani mengemukakan pendapat dan adapula peserta didik yang pendiam

dan tidak berani mengemukakan pendapatnya. Peserta didik yang memiliki

sifat pendiam dan tidak berani mengemukakan pendapatnya makan guru

harus mampu memotivasi peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran.

d. Guru sebagai fasilitator

Guru sebagai fasilitator memberikan kemudahan dan sarana kepada peserta

didik agar dapat aktif belajar sesuai dengan kemampuannya.

e. Guru sebagai evaluator

Guru sebagai evaluator berperan dalam menilai setiap kegiatan yang

dilakukan oleh peserta didik, baik penilaian berupa pengetahuan, praktik

maupun sikap.

Dalam menerapkan fungsi-fungsi dan peran guru, maka guru dituntut

mampu kreatif dan inovatif dalam hal:

a. Menggunakan model, pendekatan, strategi dan metode yang sesuai dengan

materi dan tujuan pembelajaran;

b. Berinteraksi dengan peserta didik;

c. Mengaplikasikan kemampuan mengajar;

d. Menguasai materi pelajaran;

e. Mengkondisikan perlengkapan pengajaran serta alokasi waktu yang

dibutuhkan;

f. Mempersiapkan media dan perlengkapan pengajaran.

C. LATIHAN/TUGAS

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jelas!

1. Apa tujuan calon pendidik mempelajari kemampuan dasar mengajar?

2. Apa saja kriteria guru yang memiliki kemampuan dasar mengajar!

3. Menurut pendapat saudara apa fungsi dan peran guru kemampuan mengajar

guru!

D. DAFTAR PUSTAKA

A.M., Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo

Persada: Jakarta

Darmadi, Hamid. 2010. Kemampuan Dasar Mengajar. Bandung: Alfabeta

Eldarmi,dkk. 2017 Micro Teaching. Yogyakarta: Media Akademika

Page 50: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 37

PERTEMUAN 5

KETERAMPILAN MEMBUKA PELAJARAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari ini, mahasiswa mampu mendemonstrasikan komponen

keterampilan membuka pelajaran.

B. URAIAN MATERI

Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa mampu mampu mendemonstrasikan komponen keterampilan

membuka pelajaran

Gambar 5.1. Peta Konsep Pertemuan 5

1. Hakekat Keterampilan Membuka Pelajaran

Keterampilan membuka pelajaran merupakan kegiatan untuk

mempersiapakan siswa sebelum pembelajaran dimulai. Keterampilan membuka

pelajaran dimaksud untuk mempersiapkan diri dan mental peserta didik agar siap

dan fokus untuk menerima pelajaran. Keterampilan membuka pelajaran dapat

dilakukan di awal pelajaran, awal kegiatan, awal tanya jawab bahkan dapat juga

Keterampilan

Membuka

Pelajaran

Komponen-komponen

Keterampilan Membuka

Pelajaran

Tujuan

Keterampilan

Membuka Pelajaran

1. Salam

2. Doa

3. Absensi

4. Mengulang materi pada

pertemuan selanjutnya

5. Menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan

dipelajari hari ini

6. Menyampaikan materi pelajaran

Page 51: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 38

dilakukan saat memulai jalannya diskusi di kelas dan dapat juga dilakukan dalam

mengerjakan soal-soal latihan (Darmadi,2010).

Dalam membuka pelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru

yang bertujuan untuk menciptakan kesiapan belajar serta perhatian peserta didik

sebelum pelajaran dimulai (Eldarmi,2017). Kegiatan membuka pelajaran yang

dilakukan oleh guru dimaksudkan agar peserta didik dapat mempersiapkan diri

untuk menerima materi pelajaran. Kegiatan yang dapat dilakukan dalam

membuka pelajaran yaitu: mengucapkan salam, menanyakan kesiapan siswa,

melakukan apersepsi, memberikan motivasi belajar, menanyakan materi

pelajaran yang telah di pelajari sebelumnya serta menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dibahas pada hari ini.

Dalam mengucapkan salam guru harus menyesuaikan waktu apakah

selamat pagi, selamat siang, ataupun selamat sore. Atau bisa juga

menggunakan ucapan Assalamualaikum wr.wb. Sedangkan dalam menanyakan

kesiapan belajar peserta didik guru dapat mengecek kerapian tempat dudu,

pakaian ataupun alat tulis peserta didik. guru juga bisa menanyakan kepada

peserta didik apakah peserta didik telah siap dalam menerima pelajaran.

Selanjutnya menyampaikan apersepsi. Apersepsi bertujuan untuk mengetahui

apakah peserta didik masih ingat materi yang telah diajarkan sebelumnya. Jadi

dengan apersepsi guru mengulangi kembali materi yang telah diajarkan pada

pertemuan sebelumnya.

Memberikan motivasi belajar merupakan bagian dalam keterampilan

membuka pelajaran. Dalam memberikan motivasi belajar guru juga harus melihat

situasi dan kondisi kelas. Apakah kelas tersebut sedang berisik, ataubahkan

banyak peserta didik yang keluar kelas. Pemberian motivasi diawal pelajaran ini

bertujuan agar peserta didik menjadi bersemangat dalam menerima pelajaran.

Selanjutnya penyampaian tujuan pembelajaran yang akan dipelajari. Tujuan guru

meyampaikan tujuan pembelajaran yaitu agar peserta didik mengetahui apa-apa

saja yang hendak dipelajari dan mengetahui tingkatan ketercapaian dari tujuan

pembelajaran tersebut. Dalam menyampaikan tujuan pembelajaran guru juga

dapat menjelaskan gambaran pembelajaran yang akan dilakukan seperti model

pembelajaran yang akan dipakai, indikator pembelajaran, alokasi waktu

pembelajran dan topik bahasan materi yang akan dipelajari. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa membuka pelajaran adalah kegiatan pembelajaran yang

dilakukan diawal kegiatan/diskusi/tanyajawab dengan tujuan untuk

mempersiapkan diri peserta didik dalam menerima pelajaran.

2. Tujuan Keterampilan Membuka Pelajaran

Kegiatan membuka pelajaran merupakan langkah awal yang dilakukan

oleh guru untuk memulai pelajaran dikemukakan oleh Husdarta dan Yudha

(2013) memiliki tujuan yaitu:

a. Peserta didik mempersiapkan diri pada pelajaran yang akan dipelajarinya.

b. Menimbulkan minat dan perhatian peserta didik dalam kegiatan belajar

mengajar.

c. Peserta didik mengetahui tugas yang akan dikerjakan.

Page 52: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 39

d. Peserta didik mengetahui hubungan antara pengalaman-pengalaman yang

telah dikuasainya dengan hal-hal baru yang akan dipelajari atau yang belum

dikenalnya.

Selain itu Darmadi (2010) menyatakan bahwa tujuan keterampilan

membuka pelajaran adalah:

a. Mendorong peserta didik agar mempersiapkan diri dalam memulai

pembelajaran;

b. Menunjukkan kepada peserta didik batas-batas tugas yang dikerjakan;

c. Menunjukkan kepada peserta didik hubungan antar aspek-aspek dalam topik

yang sedang dipelajari

d. Peserta didik mengetahui tentang fakta-fakta penting dalam setiap penjelasan

guru.

Secara umum keterampilan membuka pelajaran dilakukan dengan tujuan

agar proses pembelajaran berjalan dengan baik sehingga hasil belajar yang

dicapai oleh peserta didik menjadi lebih maksimal.

3. Komponen dan Aspek Keterampilan Membuka Pelajaran

Komponen-komponen dan aspek-aspek dalam membuka pelajaran yaitu

sebagai berikut:

a. Menarik perhatian peserta didik

Banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru dan calon guru untuk menarik

perhatian peserta didik antara lain:

1) Gaya mengajar guru

Perhatian peserta didik dapat ditimbulkan dengan memberikan variasi gaya

mengajar guru. Guru dapat memberikan variasi dalam hal berbicara,

intonasi suara, metode pembelajaran. Contoh: guru biasanya bertanya apa

kabar semua lalu peserta didik menjawab “baik bu, atau sehat bu”, namun

hal tersebut dapat divariasikan dengan memberikan memberikan jawaban

yang menarik seperti jika guru bertanya apa kabar semua kemudian

peserta didik menjawab “Alhamdulillah, luar biasa Allahu Akbar” atau dapat

juga menjawab “Fantastis”.

2) Penggunaan media pembelajaran

Media pembelajaran merupakan sarana yang dapat digunakan oleh guru

saat menyampaikan materi pelajaran, media tersebut dapat berupa

gambar, diagram, tabel, chart, grafik ataubahkan dapat juga menggunakan

video rekaman dengan tujuan agar dapat menarik perhatian peserta didik.

guru yang menyampaikan materi pelajaran secara konvensional akan

merasakan kejenuhan sehingga peserta didik menjadi acuh tak acuh

terhadap penjelasan guru, namun jika guru menggunakan alat atau media

pembelajaran yang menarik maka peserta didik akan merasa lebih

bersemangat untuk menerima materi pelajaran.

3) Variasi komunikasi yang dilakukan guru

Variasi pola komunikasi guru dengan peserta didik yang biasa, seperti guru

menerangkan materi pelajaran sedangkan peserta didik hanya

mendengarkan atau guru bertanya kemudian peserta didik menjawab, hal

tersebut hanya menimbulkan rangsangan saja. Guru hendaknya

Page 53: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 40

mengadakan pola komunikasi yang bervariasi dalam menyelenggarakan

prose belajar mengajar.

b. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik

Untuk meningkatkan motivasi peserta didik dapat dilakukan dengan cara

antara lain:

1) Memberikan kehangatan dan keantusiasan

Agar peserta didik merasa diperhatikan guru sebaiknya memberikan sikap

ramah, bersahabat, antusias dan hangat. Sebab sikap demikian dapat

mendorong tingkah laku peserta didik untuk lebih termotivasi dalam belajar,

selain itu dengan memberikan kehangatan dan keantusiasan maka

kegiatan pembelajaran akan lebih berwarna dan peserta didik akan lebih

bersemangat dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.

2) Membangkitkan rasa ingin tahu peserta didik

Hal yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan motivasi belajar

peserta didik yaitu dengan cara membangkitkan rasa ingin tahu peserta

didik tersebut. misalnya guru biasa berada di depan kelas kemudian berdiri

dibelakang, suara yang biasa keeras diubah menjadi suara yang lembut

dan bercerita, dan bisa juga dengan menggunakan media pembelajaran

maupun studi kasus.

3) Mengemukakan gagasan-gagasan terbaik

Guru dapat melontarkan gagasan baru dengan mengajukan soal berupa

studi kasus pada pengalaman sehari-hari. Misalnya pada mata pelajaran

IPS (sosiologi) tentang konflik sosial guru dapat mengemukakan

pendapatnya tentang pelanggaran-pelanggaran lalu lintas, peserta didik

yang mencontek di kelas dan guru pun memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya mengenai ide-ide yang

bertentangan tersebut.

4) Memperhatikan minat dan bakat peserta didik

Motivasi belajar peserta didik dapat timbul dengan cara menyesuaikan

topik-topik pelajaran minat dan bakat peserta didik. untuk itu guru harus tau

apa saja minat dan bakat yang dimiliki oleh peserta didik tersebut.

c. Memberi arahan

Dalam memberikan arahan guru harus berusaha mengemukakan suatu

pernyataan dengan spesifik dan singkat serangkaian alternatif yang

memungkinkan peserta didik memperoleh gambaran yang jelas mengenai hal-

hal yang akan dipelajari dan cara yang hendak ditempuh dalam mempelajari

pembelajaran. Usaha yang dapat dilakukan guru dalam memberikan arahan

(petunjuk) adalah:

1) Mengemukakan tujuan pelajaran agar peserta didik memperoleh gambaran

yang jelas tentang ruang lingkup materi pelajaran yang akan dipelajari;

2) Menyampaikan uraian kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada

pemulaan atau pada saaat tertentu penyajian pelajaran, peserta didik akan

terarah kegiatannya jika guru memberikan saran-saran tentang uraian

kegiatan yang akan dilakukan peserta didik;

3) Menginatkan masalah pokok yang akan dibahas. Ada bebarapa cara yang

dapat dilakukan untuk mengingatkan peserta didik dalam membahas

Page 54: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 41

masalah pokok yang dipelajari salah satu caranya yaitu melalui

pertanyaan-pertanyaan yang mengacu pada masalah pokok yang akan

dibahas.

d. Membuat keterkaitan

Guru harus mampu menghubungkan dan mengaitkan hal-hal yang telah

dipelajari dengan kehidupan nyata sehari-hari yang dialami oleh peserta didik.

Usaha yang dapat dilakukan guru dalam memberikan keterkaitan tersebut

dapat berupa:

1) Membuat keterkaitan anatar aspek-aspek yang relevan dari bidan studi

yang telah dipelajari peserta didik;

2) Guru membandingkan pengetahuan baru dengan pengetahuan lama yang

dipelajari peserta didik;

3) Guru menjelaskan konsep atau pengertian lebih dahulu kemudian

menyajikan contoh-contoh secara terperinci.

Selain itu menurut Idris (2008) komponen keterampilan membuka

pelajaran meliputi dua kategori yaitu kategori yang berpengaruh pada proses

asimilasi dan akomodasi ide, dan kategori yang berpengaruh pada motivasi

siswa belajar. Komponen-komponen tersebut yaitu:

1) Membangkitkan minat belajar dan perhatian peserta didik. Ada beberapa

cara yang dapat dilakukan untuk membangkitkan minat belajar dan

perhatian peserta didik yaitu dengan cara:

a) Gaya mengajar guru;

b) Penggunaan media pembelajaran; dan

c) Adanya interaksi antara peserta didik, guru maupun sumber belajar.

2) Meningkatkan motivasi belajar. Peserta didik yang memiliki motivasi belajar

tinggi akan cenderung lebih konsentrasi dalam menerima pelajaran, begitu

pula sebaliknya peserta didik yang tidak memiliki motivasi belajar maka

konsentrasi belajarnya akan cenderung lemah. Cara untuk membangkitkan

motivasi belajar pada peserta didik, antara lain:

a) Bersemangat dalam menerima pelajaran;

b) membangkitkan rasa ingin tahu;

c) Menyampaikan gagasan dan ide-ide terbaru;

d) Memanfaatkan sesuatu yang dapat dijadikan perhatian bagi peserta

didik

3) Memberi acuan atau struktur. Cara memberikan acuan atau struktur dapat

dilakukan guru antara lain:

a) Mengemukakan kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,

alokasi waktu dan bentuk soal-soal latihan;

b) Menyampaikan langkah-langkah pada setiap kegiatan yang akan

dilakukan;

c) Memberikan pertanyaan berdasarkan materi yang telah dibahas.

4) Menunjukkan keterkaitan. Guru harus mampu mengaitkan materi yang

akan dibahas pada pertemuan ini dengan materi yang telah dibahas pada

Page 55: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 42

pertemuan sebelumnya. Menunjukkan keterkaitan dapat dilakukan dengan

cara:

a) Mencari batu loncatan;

b) Materi tersebut saling berkaitan satu sama lain.

c) Selanjutnya guru membandingkan materi yang akan dipelajari dengan

materi yang telah dipelajari sebelumnya.

Perhatian peserta didik akan timbul jika guru mampu memvariasikan

gaya mengajarnya, contohnya guru dapat melakukan gerakan dengan

berjalan dari depan ke belakang, atau berdiri di tengah-tengah peserta didik,

memberikan variasi suara dengan cara adanya penekanan-penekanan suara

pada materi yang lebih penting, memberikan simbol dengan melakukan

gerakan tangan, memperlihatkan ekspresi wajah, dan sebagainya yang

semuanya bermakna.

Selain itu, peserta didik akan tertarik jika guru mampu menggunakan

media pembelajaran yang menarik, seperti gambar, tabel, diagram, chart,

kurva, maupun video rekaman. Variasi penggunaan media pembelajaran

tersebut bertujuan agar peserta didik tidak merasa bosan dan jenus saat

belajar.

Guru yang bijaksana ialah guru yang mampu bersikap ramah dan penuh

semangat dalam mengajar, sebab rasa semangat guru akan mempengaruhi

semagnat dan keaktifan peserta didik dalam menerima pelajaran. Membuka

pelajaran dapat diawali dengan mengungkapkan hal-hal yang sedang aktual

dan relevan dengan materi yang akan dipelajari.

4. Prinsip-prinsip Keterampilan Membuka Pelajaran

Keterampilan membuka pelajaran menurut Marno dan Idris(2008) memiliki

prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Prinsip bermakna.

Penerapan prinsip bermakna adalah mempunyai nilai tercapainya tujuan

penggunaan keterampilan membuka pelajaran. Artinya, cara guru dalam

memilih dan menerapkan komponen keterampilan membuka pelajaran

mempunyai nilai yang sangat tepat bagi siswa dalam mengondisikan kesiapan

dan ketertarikan siswa untuk mengikuti pelajaran. Dalam menarik perhatian

atau memperoleh motivasi peserta didik, guru dapat memilih cara atau alat

yang bermanfaat bagi peserta didik dan memiliki relevansi dengan bahan

pelajaran dan tujuan pengajaran.

b. Kontiniu (berkesinambungan).

Aktivitas yang dilakukan guru dalam memperkenalkan dan merangkum

kembali bagian-bagian pelajaran sebaiknya merupakan suatu satuan yang

utuh. Hal ini bertujuan untuk memperoleh minat peserta didik yang relevan

dna berkesinambungan dna berkaitan antara satu bagian dengan bagian yang

lainnnya dengan pengetahuan sebelumnya. Antara gagasan pembukaan

dengan pokok bahasan tidak terjadi garis pemisah. Oleh karena itu, gagasan

pembukaan dengan pokok bahasan dari segi materi harus ada relevansinya.

Pengurutan materi pokok sangat membantu kesinambungan materi

pembelajaran dan terutama kesinambungan membuka pelajaran.

Page 56: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 43

c. Fleksibel (penggunaan secara luwes).

Berarti penggunaan yang tidak kaku, tidak terputus-putus atau lancar. Fluency

(kelancaran) dalam susunan gagasan, ide, atau cerita dapat memudahkan

peserta didik dalam mengonsepsi keutuhan konsep pembuka dan dapat pula

dengan mudah mengantisipasi pokok bahasan yang akan dipelajari.

d. Antusiasme dan kehangatan dalam mengomunikasikan gagasan. Antusiasme

menandai kadar motivasi yang tinggi dan hasil ini akan berpengaruh pada

motivasi yang tinggi pula pada peserta didik. Dengan antusiasme guru dalam

mengomunikasikan gagasan pembuka, mendorong anak untuk menilai bahwa

pokok bahasan yang akan dipelajari mempunyai arti yang sangat penting.

Dengan demikian, peserta didik akan tinggi perhatian dan minatnya, yang paa

gilirannya akan memengaruhi tingginya aktivitas belajar.

Selain prinsip penerapan membuka pelajaran, ada pula prinsip-prinsip

teknis dalam membuka pelajaran (Marno dan Idris, 2008) yaitu sebagai berikut:

a. Singkat, padat, dan jelas.

Pada keterampilan membuka pelajaran sebaiknya tidak boleh berlama-lama

dan panjang lebar. Dalam menulis RPP kegiatan pendahuluan yang juga

merupakan bagian dari keterampilan membuka pelajaran memiliki durasi

waktu sekitar 5-10 menit, guru memberikan penjelasan materi minggu lalu

dengan waktu yang singkat padat dan jelas.

b. Keterampilan tidak diulang-ulang atau berbelit-belit.

Saat menyampaikan informasi ataupun berbicara pada keterampilan

membuka pelajaran tidak boleh mengulang-ngulang kalimat yang sama dan

berbicaralah dengan jelas tidak berbelit-belit karena perkataan yang berbelit-

belit akan membuat peserta didik menjadi tidak paham akan perkataan guru

c. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak.

Guru harus mampu menyampaikan kalimat/kata-kata sesuai dengan tingkat

pengetahuan peserta didik, guru yang mengajar pada tingkat pendidikan SD

biasanya menggunakan bahasa yang lebih persuasif dan kekanak-kanakan

sedangkan guru yang mengajar pada tingkat pendidikan SMP dan SMA harus

menggunakan bahasa yang lebih dewasa dan mudah dipahami oleh peserta

didik tersebut.

d. Disertai contoh atau ilustrasi seperlunya.

Sebelum menyampaikan inti materi pelajaran guru tidak boleh langsung

menyampaikan pengertian dari materi pelajaran, guru terlebih dahulu harus

memberikan ilustrasi atau contoh-contoh yang terkait dengan materi yang

akan diajarkan. Tujuan guru memberikan contoh atau ilustrasi tersebut agar

peserta didik mampu membayangkan dan mempersiapkan materi yang

hendak dipelajari.

e. Mengikat perhatian peserta didik

Mengikat perhatian peserta didik merupakan prinsip terpenting dalam

keterampilan membuka pelajaran,untuk mengikat perhatian maka guru harus

mampu menyesuaikan isi dan tujuan pembelajaran.

Dalam melakukan keterampilan membuka pelajaran hal-hal yang harus

dilakukan guru atau calon guru yaitu:

Page 57: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 44

a. Menyiapkan peserta didik secara fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.

Kegiatan menyiapkan peserta didik secara fisik dapat dilakukan dengan

melihat kebersihan dikelas, melakukan game diawal pembelajaran

b. Melakukan apersepsi, mengaitkan pengetahuan yang sebelumnya dengan

materi yang akan dipelajari. Sebelum guru menyampaikan materi yang akan

dipelajari, guru harus mengulangi kembali materi yang telah dipelajari

sebelumnya dan mengaitkan materi yang telah dipelajari sebelumnya dengan

materi yang akan dipelajari.

c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.

Setelah melakukan apersepsi guru harus menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dipelajari sehingga peserta didik mengetahui hasil akhir didapatkan

setelah mempelajari materi pelajaran yang telah dipelajari.

d. Menyampaikan gambaran materi yang akan dipelajari dan menjelaskan uraian

kegiatan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah ditetapkan.

Sebelum menjelaskan materi pelajaran guru harus menyampaikan uraian

kegiatan yang akan dilakukan peserta didik, mulai dari mendengarkan

penjelasan guru, berdiskusi maupun melakukan evalusi.

5. Pelaksanaan Membuka Pelajaran

Contoh

Guru : Assalamualaikum wr.wb/selamat Pagi/Siang

(Mengucapkan salam)

Siswa : Walaikumsalam wr.wb/selamat Pagi/Siang bapak/ibu guru

(Menjawab salam guru)

Guru : Sebelum pembelajaran dimulai silahkan kondisikan sampah-

sampah yang ada diruangan ini.

(Siswapun membersihkan sampah-sampah yang ada di kelas)

Guru : Ketua kelas silahkan pimpin doa

(Memulai pembelajaran dengan berdoa)

Siswa : Sebelum pembelajaran dimulai marilah kita berdoa menurut

ajaran dan kepercayaan masing-masing. Berdoa dimulai.

(semua siswa berdoa)

Guru : Siapa yang tidak masuk hari ini?

(Guru mengabsen siswa)

Siswa : Nihil/sakit/izin/alpa

Guru : Ada yang ingat materi minggu lalu?

(Guru menyampaikan apersepsi)

Siswa : (siswa menjawab)

Guru : Materi yang akan kita pelajari hari ini adalah......................

(Menyampaikan informasi kompetensi yang ingin dicapai, agar siswa

mengetahui materi yang akan dikuasai setelah Pembelajaran selesai)

Page 58: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 45

C. LATIHAN/TUGAS

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jelas!

1. Jelaskan arti pentingnya keterampilan membuka pelajaran!

2. Uraikanlah apa saja bentuk kegiatan yang bisa dilakukan seorang guru dalam

keterampilan membuka pelajaran!

3. Demonstrasikan keterampilan membuka pelajaran di hadapan teman-teman satu

kelas!

D. DAFTAR PUSTAKA

Darmadi, Hamid. 2010. Kemampuan Dasar Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Eldarmi,dkk. 2017 Micro Teaching. Yogyakarta: Media Akademika.

Husdarta dan Yudha M. Saputra. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :

Erlangga.

Page 59: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 46

PERTEMUAN 6

KETERAMPILAN MENUTUP PELAJARAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari ini, mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan

konsep keterampilan menutup pelajaran

B. URAIAN MATERI

Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan konsep keterampilan

menutup pelajaran

Gambar 6.1. Peta Konsep Pertemuan 6

1. Hakekat Keterampilan Menutup Pelajaran

Sama seperti halnya keterampilan membuka pelajaran, keterampilan

menutup pelajaran ini harus dilakukan guru tidak saja pada akhir jam pelajaran

tetapi juga pada akhir setiap penggal kegiatan dari inti pelajaran yang diberikan

selama jam pelajaran itu. Seperti halnya keterampilan membuka pelajaran,

keterampilan menutup pelajaran juga tidak mencakup urut-urutan kegiatan rutin

seperti memberi tugas dirumah, tetapi kegiatan yang ada kegiatan langsung

dengan penyampaian materi pelajaran.

Keterampilan

Menutup

Pelajaran

Komponen-komponen

Keterampilan Menutup

Pelajaran

Tujuan

Keterampilan

Menutup Pelajaran

1. Memberikan kesimpulan

(guru bersama peserta didik

memberikan kesimpulan)

2. Memberikan motivasi ataupun

saran-saran yang berkaitan

dengan materi ajar

3. Pemberian tugas

4. Menyampaikan materi yang

akan dipelajari pada pertemuan

selanjutnya

Page 60: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 47

Keterampilan menutup pelajaran merupakan kegiatan yang harus

dilakukan oleh guru dalam menyimpulkan atau mengakhiri kegiatan inti. Mentup

pelajaran juga dapat dilakukan pada akhir setiap penggal kegiatan, misalnya

mengakhiri kegiatan diskusi, tanya jawab, menindaklanjuti pekerjaan rumah yang

telah dikerjakan siswa dan lain-lainnya. Dalam mengakhiri kegiatan inti atau

menyimpulkan materi guru hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengemukakan pendapatnya tentang apa yang telah kita dipelajari selama

pembelajaran berlangsung, setelah siswa menjawab selanjutnya guru

menyimpulkan dengan memperkuat jawaban siswa. Namun jika tidak ada siswa

yang ingin mengemukakan pendapat untuk menyimpulkan isi

materi yang telah dipelajari selama pembelajaran berlangsung maka guru

berhak menunjuk beberapa siswa untuk menjawab pertanyaan dari guru. Tetapi

jika siswa yang ditunjuk tidak mampu menjawab pertanyaan guru maka guru

sebaiknya memberika kata kunci atau arahan-arahan agar siswa termotivasi

dalam menjawab pertanyaan guru terutama dalam hal menyimpulkan

pembelajaran.

Kegiatan menutup pelajaran dilakukan dengan maksud untuk memusatkan

perhatian siswa pada akhir penggal kegiatan atau pada akhir pelajaran, misalnya

merangkum atau membuat garis besar materi yang baru saja dibahas,

mengkonsolidasikan perhatian siswa pada hal-hal pokok dalam pelajaran yang

sudah dipelajari, dan mengorganisasikan semua kegiatan ataupun pelajaran

yang telah dipelajari menjadi satu kebulatan yang bermakna untuk memahami

esensi pelajaran itu (Darmadi,2010)

Dalam pelaksanaan pembelajaran terkadang guru tidak melakukan

keterampilan menutup pelajaran. Setelah jam pelajaran selesai, guru tidak

melakukan keterampilan menutup pelajaran. Ia langsung berkata: “Anak-anak

waktunya sudah habis, pelajaran ini kita lanjutkan besok. Selamat siang anak-

anak”. Kesalahan yang dilakukan oleh guru dalam keterampilan menutup

pelajaran yaitu tidak memberikan kesimpulan diakhir pelajaran, tidak memberikan

motivasi kepada siswa yang berkaitan dengan materi yang diajarkan, tidak

mengadakan refleksi, tidak memberikan umpan balik dan tidak menyampikan

materi pelajaran yang akan dipelajari selanjutnya. Sebagai akibatnya adalah

siswa akan merasa bahwa pelajaran yang diterimanya membosankan, tidak

bermakna baginya, sukar dipahami, dan mereka akan tidak berusaha keras

untuk memahaminya.

Ada berbagai alasan mengapa guru tidak melakukan keterampilan

menutup pelajaran antara lain karena lupa, tidak ada waktu, atau memang belum

mempunyai keterampilan untuk melaksanakannya. Karena pentingnya fungsi

menutup pelajaran ini dalam pembelajaran, maka sangat perlu bagi setiap guru

untuk memperoleh pengalaman serta latihan yang intensif dalam membuka dan

menutup pelajaran.

2. Tujuan Keterampilan Menutup Pelajaran

Kegiatan menutup pelajaran sebagai kegiatan akhir sebuah pembelajaran

memiliki tujuan yaitu:

a. Mengetahui tingkat pemahaman peserta didik dari materi yang telah

disampaikan oleh guru.

Page 61: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 48

Dengan melakukan tanya jawab kepada peserta didik maka guru akan

mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman peserta didik dari materi yang

telah dijelaskan. Jika peserta didik tidak paham terhadap materi pelajaran

tersebut maka guru dapat mengulangi kembali penjelasannya secara singkat,

padat dan jelas.

b. Membantu peserta didik untuk mengemukakan pemikirannya dari materi yang

telah dijelaskan oleh guru

Saat memberikan kesimpulan diakhir kegiatan pembelajaran guru tidak

boleh langsung menyampaikan kesimpulan materi pelajaran tersebut, namun

guru harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mengemukakan pemikirannya berupa kesimpulan dari materi yang telah

dipelajari

c. Membantu siswa untuk mengetahui hubungan antara pengalaman-

pengalaman yang telah di kuasainya dalam hal hal yang baru saja

dipelajarinya

Pada kegiatan akhir pembelajaran guru dapat memberikan contoh dan

menghubungkan materi pelajaran yang telah dipelajari dengan kehidupan

sehari-hari peserta didik. guru dapat juga menghubungkan pengalaman-

pengalaman yang telah dialami dengan materi pelajaran.

d. Memperdalam materi peserta didik

Saat semua materi tersampaikan dan guru telah menyimpulkan materi

yang telah dipelajari selanjutnya guru melakukan tindaklanjut dengan cara

memberikan soal-soal latihan berupa pekerjaan rumah kepada peserta didik.

Hal ini di lakukan dengan tujuan agar peserta didik dapat mengulangi materi

yang telah dipelajari sekaligus memperdalam materi tersebut.

e. Meningkatkan semangat belajar peserta didik

Ketika materi pelajaran telah disampaikan secara keseluruhan maka

selanjutnya guru harus memberikan kata-kata bijak, motivasi, atau arahan

kepada peserta didik. dengan pemberian motivasi yang berkaitan dengan

materi pelajaran yang telah dipelajari maka akan meningkatkan semangat

belajar peserta didik di pertemuan selanjutnya.

f. Menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik

Pada akhir pelajaran guru tidak boleh lupa menyampaikan materi yang

akan dipelajari minggu depan (pertemuan selanjutnya). Dengan

menyampaikan materi apa yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya

maka akan menimbulkan rasa keingintahuan perserta didik mengenai materi

pelajaran selanjutnya.

2.1. Komponen Keterampilan Membuka Pelajaran

Cara yang dapat dilakukan guru pada keterampilan menutup pelajaran

ialah sebagai berikut:

1) Meninjau kembali materi pelajaran yang telah dipelajari

Menjelang akhir jam pelajaran atau pada akhir setiap kegiatan, guru

melakukan tinjauan kembali kepada peserta didik. tinjauan tersebut

bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik dari materi

Page 62: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 49

pelajaran yang telah dipelajari. Ada dua cara yang dapat dilakukan dalam

melakukan tinjauan materi pelajaran yaitu:

2) Merangkum inti pelajaran

Pada dasarnya kegiatan merangkum inti pelajaran ini terdapat sepanjang

proses pembelajaran. Misalnya, pada saat guru selesai menjelaskan

materi tentang elastisitas permintaan dan penawaran, maka siswa

ditugaskan membuat kesimpulan secara lisan dari hasil diskusi yang

ditugaskan pada siswa. Kesimpulan itu dapat berupa pengertian

elastisitas permintaan dan penawaran, jenis-jenis elastisitas permintaan

dan penawaran serta faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas

permintaan dan penawaran. setelah selesai sejumlah pertanyaan dijawab

oleh siswa, pada saat menjelang pergantian topik bahasan, dan tentu

saja pada saat pembelajaran akan diakhiri. Selain guru, siswa dapat juga

diminta untuk membuat rangkuman secara lisan. Tetapi jika rangkuman

yang dibuat oleh siswa itu salah atau kurang sempurna, guru harus

membetulkan atau menyempurnakan rangkuman itu.

3) Membuat ringkasan

Cara lain yang dapat ditempuh untuk memantapkan pokok-pokok materi

yang diajarkan adalah membuat ringkasan. Selain manfaat tersebut,

dengan ringkasan itu siswa yang tidak memiliki buku sumber atau siswa

yang lambat belajar dapat mempelajarinya kembali. Pembuatan ringkasan

itu dapat dilakukan oleh guru, dapat pula dilakukan oleh siswa secara

perorangan atau kelompok, dan dapat pula dilakukan oleh guru dan siswa

bersama-sama. Misalnya, setelah materi tentang permintaan dan

penawaran selesai dibahas, siswa diminta membuat ringkasan cara

tentang jenis-jenis elastisitas permintaan dan penawaran serta cara

penghitungannya. Hasil diskusi tersebut ditulis di kertas lebar dan

menempelkannya di dinding atau di papan tulis serta mengemukakan

hasil rumusan kelompok itu ke seluruh kelas untuk memperoleh

tanggapan.

4) Melakukan Evaluasi

Salah satu upaya untuk mengetahui apakah siswa sudah memperoleh

wawasan yang utuh tentang suatu konsep yang diajarkan selama proses

pembelajaran atau kegiatan tertentu adalah dengan penilaian. Dalam

hasil tersebut guru dapat memberikan kuis atau dapat juga meminta

siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan secara lisan.

Bentuk-bentuk evaluasi pembelajaran yang dapat dilakukan oleh

guru saat melakukan keterampilan menutup pelajaran adalah sebagai

berikut (E.Mulyasa,2005) :

a) Mendemonstrasikan keterampilan.

Pada akhir kegiatan siswa diminta untuk mendemonstrasikan

keterampilannya. Misalnya, setelah guru selesai menerangkan konsep

permintaan dan penawaran, guru meminta siswa untuk mengerjakan

soal perhitungan elastisitas permintaan dan penawaran di papan tulis.

b) Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain.

Page 63: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 50

Misalnya, setelah guru menerangkan konsep permintaan dan

penawaran, setelah itu siswa disuruh mencari tau apa saja faktor-

faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran dalam

kehidupan sehari-hari

c) Mengekspresikan pendapat siswa sendiri.

Guru dapat meminta siswa untuk memberi komentar siswa.

Misalnya, setelah menyampaikan maateri tentang permintaan dan

penawaran siswa diminta untuk mengemukakan pendapat tentang

kasus permintaan dan penawaran pada pangsa pasar indonesia atau

dalam negeri.

d) Soal – soal tertulis.

Guru dapat memberikan soal-soal tertulis untuk dikerjakan siswa. Soal-

soal tertulis itu dapat berbentuk uraian, tes objektif, atau melengkapi

lembaran kerja.

Dapat disimpulkan bahwa komponen-komponen dalam keterampilan

menutup pelajaran adalah meninjau kembali pelajaran yang telah dipelajari

serta mengevaluasi sejauh mana keberhasilan peserta didik dalam kegiatan

pembelajara, evaluasi tersebut dapat dilakukan dengan cara tanya jawab

ataupun memberikan pekerjaan rumah kepada peserta didik. Saat

melakukan keterampilan menutup pelajaran guru sebaiknya menyisipkan

kata-kata bijak yang bertujuan untuk memotivasi peserta didik di akhir

kegiatan pembelajaran.

Dalam melakukan keterampilan menutup pelajaran tidak semua guru

mampu melaksanakan dengan baik, terkadang manajemen alokasi waktu

yang kurang tepat sehingga saat jam pelajaran habis guru lansung menutup

pelajaran dengan mengucapkan salam dan kemudian pergi menginggalkan

ruang kelas, tidak hanya itu ada juga guru yang lupa melakukan

keterampilan menutup pelajaran yaitu saat menyimpulkan materi pelajaran

guru langsung saja menyimpulkan sendiri tanpa melibatkan peserta didik

dalam menyimpulkan inti materi pelajaran. Ada juga guru yang tidak

memberikan motivasi di akhir kegiatan pembelajaran, selain itu ada juga

guru yang menulis perencanaannya di RPP dengan memberikan soal-soal

latihan namun pada saat pengaplikasiannya guru tidak memberikan tindak

lanjut dari kegiatan pembelajaran berupa soal-soal latihan yang ada di RPP.

2.2. Prinsip-prinsip Keterampilan Menutup Pelajaran

Selain membuka pelajaran, Marno dan Idris (2008) keterampilan

menutup pelajaran juga memiliki prinsip-prinsip penerapan menutup

pelajaran yaitu sebagai berikut:

1) Bermakna

Bermakna artinya guru harus memilih cara menutup pelajaran yang

relevan dengan kompetensi dan materi pembelajaran. Dalam memotivasi

peserta didik, guru dapat memilih cara atau alat yang bermanfaat bagi

peserta didik dan memiliki relevansi dengan bahan pelajaran dan tujuan

pengajaran.

2) Berurutan dan berkesinambungan

Page 64: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 51

Prinsip ini berarti guru dalam merangkum kembali pokok-pokok penting

pembelajaran hendaknya merupakan bagian yang utuh. Hal ini bertujuan

untuk memperoleh minat peserta didik yang relevan dan

berkesinambungan antara satu bagian dengan bagian yang lainnnya

dengan pengetahuan sebelumnya. Antara gagasan pembukaan dengan

pokok bahasan tidak terjadi garis pemisah.

3) Luwes (fleksibel)

Prinsip ini dimaksudkan agar susunan gagasan, ide, atau konsep dapat

memudahkan peserta didik memahami keutuhan konsep dan mudah

menghubungkan dengan konsep atau materi yang akan dipelajari pada

kegiatan selanjutnya.

4) Antusias dan penuh kehangatan

Prinsip ini dimaksudkan dalam mengomunikasikan gagasan, hendaknya

dilakukan dengan mendorong peserta didik untuk menilai bahwa konsep

yang dipelajari mempunyai arti penting dan disertai sikap yang hangat,

sehingga diharapkan dapat melahirkan respon yang terbuka dan simpatik

dari peserta didik.

Selain prinsip penerapan menutup pelajaran, ada pula prinsip-prinsip

teknis dalam menutup pelajaran yaitu sebagai berikut:

1) Singkat, padat, dan jelas.

Pada keterampilan menutup pelajaran sebaiknya tidak boleh berlama-

lama dan panjang lebar. Dalam menulis RPP kegiatan akhir yang juga

merupakan bagian dari keterampilan menutup pelajaran memiliki durasi

waktu sekitar 5-15 menit, guru melakukan tinjauan kembali terhadap

materi baik dalam bentuk merangkum maupun membuat ringkasan

dengan singkat padat dan jelas.

2) Menggunakan bahasa ajakan.

Saat menyampaikan informasi ataupun berbicara pada keterampilan

menutup pelajaran guru sebaiknya menggukan bahasa ajakan (persuasif)

yang dapat merangsang peserta didik agar lebih bersemangat dalam

menerima pelajaran di pertemuan selanjutnya.

3) Menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak.

Guru harus mempu menyampaikan kalimat/kata-kata sesuai dengan

tingkat pengetahuan peserta didik, guru yang mengajar pada tingkat

pendidikan SD biasanya menggunakan bahasa yang lebih persuasif dan

kekanak-kanakan sedangkan guru yang mengajar pada tingkat

pendidikan SMP dan SMA harus menggunakan bahasa yang lebih

dewasa dan mudah dipahami oleh peserta didik tersebut.

4) Mengikat perhatian peserta didik

Di jam-jam akhir pembelajaran tidak jarang dari peserta didik tidak fokus

lagi dalam menerima pelajaran, untuk itu kegiatan menutup pelajaran

yang diterapkan hendaknya memberikan respon positif kepada peserta

didik untuk mengikat perhatian dari peserta didik.

2.3. Pelaksanaan Menutup Pelajaran

Tidak hanya keterampilan membuka pelajaran, namun keterampilan

menutup pelajaran juga merupakan hal yang penting dalam kegiatan

Page 65: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 52

pembelajaran. Dengan adanya keterampilan menutup pelajaran maka guru

dapat memberikan kesimpulan dari materi yang telah dibahas. Tidak hanya

itu dengan melaksanakan keterampilan menutup peajaran guru dpaat

memberikan ajakan kepada peserta didik untuk mempelajari materi pada

pertemuan selanjuntnya namun tidak melupakan materi yang telah dipelajari

dengan cara mengulangi dan mempelajari kembali materi tersebut dirumah.

Selanjutnya guru juga bisa membangkitkan motivasi peserta didik melalui

kata-kata motivasi maupun kata-kata bijak, sehingga peserta didik akan

menganggap bahwa materi yang ia pelajari penting untuk kehidupan sehari-

hari.

Tahapan pelaksanaan keterampilan menutup pelajaran yaitu sebagai

berikut:

1) Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman atau simpulan pelajaran. Seluruh rangkaian aktivitas

pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara

bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil

pembelajaran yang telah berlangsung;

2) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. Guru

memberikan tanya jawab kepada peserta didik untuk mengetahui tingkat

pemahaman peserta didik dari materi yang telah dipelajari.

3) Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan terpogram.

Setelah guru melakukan tanya jawab maka guru dapat mengetahui

sampai dimana pemahaman peserta didik dari materi yang telah

dijelaskan, selanjutnya guru melakukan penilaian apa saja materi yang

harus diperkuat atau tidak perlu diulang kembali dalam menjelaskannya.

4) Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik

tugas individual maupun kelompok. Pemberian tugas tersebut agar

peserta didik dapat mempelajari kembali materi yang telah diajarkan

dirumah baik secara mandiri maupun kelompok;

5) Memotivasi peserta didik

Setelah pelajaran berakhir guru menyampaikan kata-kata bijak guna

memotivasi agar peserta didik lebih semangat dalam kegiatan

pembelajaran. Selain itu pemberian motivasi bertujuan agar peserta didik

lebih memahami pentingnya materi yang telah ia pelajari.

6) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Dengan menyampaikan materi pelajaran maka peserta didik akan

berusaha untuk membaca buku dan mempelajari lebih awal materi yang

akan dipelajari sebelum pertemuan selanjutnya dilaksanakan.

Contoh keterampilan menutup pelajaran pada mata pelajaran Ekonomi

Materi Elastisitas Permintaan dan Penawaran.

Guru : Sampai disini dulu materi pembelajaran kita, apakah ada yang

ingin ditanyakan?

(Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya)

Siswa : Mengapa pendapatan seseorang mempengaruhi permintaan

suatu barang? (Siswa menjawab pertanyaan guru)

Page 66: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 53

Guru : (Guru menjawab pertanyaan dari siswa tersebut)

(Setelah beberapa dilakukan umpan balik, selanjutnya guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan

materi pelajaran yang telah dipelajari)

Guru : Apakah ada yang bisa menyimpulkan materi yang telah kita

pelajari?

Siswa : (Beberapa siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari)

Catatan:

Jika saat guru bertanya tidak ada siswa yang mampu menjawab ataupun

menyimpulkan materi yang telah dipelajari maka guru berhak menunjuk

beberapa siswa untuk menjawab pertanyaan dari guru, dan jika setelah guru

menunjuk beberapa siswa ternyata siswa tersebut tidak bisa menjawab

pertanyaan guru atau siswanya hanya diam saja langkah yang harus

dilakukan oleh guru ialah memberikan arahan berupa kata kunci (keyword)

agar peserta didik mampu merespon pertanyaan guru.

Siswa : (siswa yang ditunjuk oleh guru menyampaikan kesimpulan dari

materi yang telah dipelajari)

Guru : (selanjutnya guru memperkuat kesimpulan yang telah

disampaikan oleh siswa secara singkat, padat dan jelas

Guru : Untuk memperdalam materi kerjakan soal latihan di buku paket

halaman 35 bagian A 1-5

(Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan soal-soal

latihan)

Siswa : Baik bu guru.

Guru : Pendapatan merupakan salah satu faktor penentu permintaan

barang dan jasa maka dari itu manfaatkanlah pendapatanmu

untuk mendapatkan barang dan jasa yang sangat berguna,

jangan melakukan permintaan barang yang tinggi sementara

pendapatan minim

(Guru memberikan motivasi kepada peserta didik)

Guru : Jangan lupa untuk materi selanjutnya baca halaman 36-50

tentang pasar.

(Guru menyampaikan tema materi yang akan dipelajari pada

pertemuan selanjutnya)

Siswa : Baik bu guru.

Guru : Sampai disini dulu perjumpaan kita ibu ucapkan

Assalamualaikum wr.wb selamat siang

(guru mengucapkan salam)

Siswa : Walaikumsalam wr.wb selamat siang juga bu

(Siswa menjawab mengucapkan salam)

Page 67: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 54

C. LATIHAN/TUGAS

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jelas!

1. Jelaskan arti pentingnya keterampilan membuka pelajaran!

2. Uraikanlah apa saja bentuk kegiatan yang bisa dilakukan seorang guru dalam

keterampilan membuka pelajaran!

3. Demonstrasikan keterampilan membuka pelajaran di hadapan teman-teman satu

kelas!

D. DAFTAR PUSTAKA

Darmadi, Hamid. 2010. Kemampuan Dasar Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Mulyasa, E. (2005). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif

dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Marno dan Idris, M. 2008. Strategi & Metode Pengajaran: Menciptakan

Keterampilan Mengajar yang Efektif dan Edukatif. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Page 68: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 55

PERTEMUAN 7

KETERAMPILAN MENJELASKAN PELAJARAN

(Teori Hafalan)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari ini, mahasiswa mampu mendemonstrasikan

keterampilan menjelaskan pelajaran pada teori hafalan.

B. URAIAN MATERI

Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa mampu mendemonstrasikan keterampilan menjelaskan pelajaran pada

teori hafalan.

1. Hakekat Keterampilan Menjelaskan Pelajaran

Guru dituntut agar peserta didik dapat menguasai materi palajaran, salah

satu unsur terpenting dalam keberhasilan peserta didik ialah cara guru dalam

menjelasakan materi pelajaran. Keterampilan menjelaskan merupakan aspek

terpenting dalam aktivitas pembelajaran terutama materi pelajaran dalam bentuk

teori hafalan. Penguasaan keterampilan menjelaskan pada teori hafalan bisa

KETERAMPILAN MENJELASKAN

KETERAMPILAN MENJELASKAN

PELAJARAN

(Teori Hafalan)

KETERAMPILAN MENJELASKAN

PELAJARAN

(Praktik)

Menjelaskan

Konsep

Merencana

kan Memberikan contoh

dan Ilustrasi

Page 69: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 56

dilakukan oleh guru dalam bentuk demonstrasi sehingga peserta didik memiliki

pemahaman dan mengerti atas penjelasan yang telah disampaikan oleh guru.

Pada saat memberikan penjelasan guru dapat menyampaikan informasi secara

lisan dan tulisan dengan memberikan ilustrasi-ilustrasi mengenai materi yang

diajarkan. Contohnya guru dapat menyampaikan contoh-contoh dari materi yang

ada, hubungan antara sebab dan akibat, definisi dan pengertian-pengertian,

prinsip-pinsip serta hukum (dalil) yang berlaku. Dalam kegiatan pembelajaran,

keterampilan menjelaskan berarti keterampilan yang harus dimiliki oleh guru

dalam menyajikan informasi-informasi penting ataupun materi pelajaran secara

rinci jelas dan relevan sehingga peserta didik mengerti dan paham atas materi

yang telah diajarkan

Beberapa alasan mengapa keterampilan menjelaskan pelajaran pada teori

hafalan perlu dikuasai, antara lain:

a. Guru lebih mendominasi komunikasi secara lisan;

b. Guru sebagai fasilitator dan motivator dalam menyampaikan materi ajar

c. Secara umum guru terlihat kaku dalam menyampaikan materi aja

d. Peserta didik kurang memahami penjelasan yang disampaikan oleh guru;

e. Informasi yang diterima oleh peserta didik masih terbatas

2. Pengertian Keterampilan Menjelaskan Pelajaran Teori Hafalan

Keterampilan memberikan penjelasan dalam teori hafalan merupakan cara

yang disajikan oleh guru dalam menyampaikan inforamsi lisan pada materi fakta,

konsep dan prinsip sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Ciri utama keterampilan menjelasakan yaitu memberikan informasi yang terarah,

benar, tepat serta sesuai dengan sistematika yang telah ditetapkan.

(Eldarmi,2017). Keterampilan menjelaskan teori hafalan adalah keterampilan

yang dilakukan oleh guru dalam menyajikan informasi lisan sebuah pengertian,

fakta-fakta yang ada serta menghubungkan antar bagian yang satu dengan

bagian lainnya, seperti pengertian-pengertian, macam-macam, jenis-jenis,

prinsip-prinsip, serta contoh-contoh yang ada dalam kehidupan sehari-hari

(Saud,2012).

Guru sebaiknya menyampaikan informasi secara jelas, tepat, ringkas dan

relevan, sebab tingkat pemahaman peserta didik dalam menerima materi ajar

sangat dipengaruhi oleh cara guru dalam menyampaikan informasi. Jika guru

mampu menyampaikan materi ajar dengan efektif maka interaksi yang terjadi

dikelas akan menjadi aktif antara guru dengna peserta didik maupun peserta

didik dengan peserta didik lainnya. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan

bahwa keterampilan menjelaskan pelajaran pada teori hafalan merupakan suatu

seni yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam menyampaikan materi ajar

kepada peserta didik dengan cara memberikan penjelasab mengenai suatu

pengertian, contoh-contoh, prinsip, maupun hubungan sebab akibat. contohnya:

pada pelajaran IPS guru menjelaskan faktor-faktor terjadinya konflik sosial, pada

pelajaran sejarah guru menjelaskan materi tentang sejarah terjadinya gerakan

G30 SPKI.

Keterampilan menjelaskan teori hafalan memiliki peranan berupa:

a. Guru menyampaikan pokok pikiran dan pendapatnya sesuai dengan materi

ajar;

Page 70: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 57

b. Pengorganisasian dalam menyampaiakan pokok pikiran/ide/pendapat

tersebut;

c. Sistematika penyampaian pokok pikiran/ide/pendapat;

d. Hubungan antar satu hal terkandung dalam pokok pikiran/ide/pendapat

dengan hal lainnya;

e. Upaya dalam hal memberikan pemahaman dan kemampuan berpikir peserta

didik.

Hal yang perlu dipersiapkan dalam keterampilan menjelaskan pelajaran

dalam bentuk teori hafalan di antaranya adalah menyiapkan bahan perangkat

pelajaran, menyiapkan sumber referensi/bahan ajar yang berkaitan dengan

materi pelajaran, memberikan contoh-contoh konkrit serta memberikan hasil

pemikiran dalam bentuk pendapat ataupun gagasan yang cemerlang.

3. Tujuan Keterampilan Menjelaskan Pelajaran pada Teori Hafalan

Tujuan dari keterampilan menjelaskan pelajaran pada teori hafalan yaitu:

a. Peserta didik akan lebih memperhatikan penjelasan yang telah disampaikan

guru;

b. Meningkatkan pemahaman peserta didik pada materi pelajaran yang

disampaikan;

c. Membuat proses pembelajaran menjadi aktif dan menyenangkan.

d. Peserta didik dapat mengemukakan pendapat serta gagasan yang ada

dipikirannya;

e. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam bentuk tingkatan pengetahuan

(kognitif).

4. Komponen Keterampilan Menjelaskan Pelajaran

Komponen-komponen yang harus diperhatikan dalam keterampilan

menjelaskan teori hafalan adalah:

a. Merencanakan

Dalam keterampilan menjelaskan pelajaran hal yang perlu direncanakan

adalah:

1) Merencakan Isi Pesan (Materi Ajar)

Hal-hal yang mencakup dalam merencanakan isi pesan yang akan

disampaikan adalah:

a) Menganalisis dan mengidentifikasi hubungan antar sebab dan akibat,

mengaitkan materi yang satu dengan materi lainnya. contohnya dalam

studi kasus maka peserta didik maupun guru harus menganalisis suatu

masalah terlebih dahulu;

b) Mengaitkan antar unsur-unsur yang berbeda. Misalnya unsur yang satu

berbeda atau bertentangan dengan yang lain. Sebagai contoh

perbedaan nilai aktiva dan passiva pada neraca akhir menyebabkan

ketidakseimbangan data yang disajikan dan akan berdampak pada

laporan keuangan yang disajikan

c) Menggunakan rumus-rumus yang sesuai dengan materi yang diajarkan.

Dalam hal ini juga termasuk kemungkinan penerapan hukum tadi dalam

menganalisis laporan keuangan lainnya, misalkan laporan keuangan

dapat dilihat dari selisih pendapatan dan beban-beban selain itu laporan

Page 71: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 58

keuangan juga bisa disajikan melalui neraca perbandingan antara aktiva

dan passiva.

2) Penerimaan pesan (Peserta didik)

Dalam memberikan penjelasan materi guru harus tahu siapa saja

peserta didik yang menerima informasi, apakah peserta didik tersebut

memahami dan mengerti materi yang telah diajarkan, karena keberhasilan

peserta didik dalam tingkat pengetahuan sangat dipengaruhi dari

penjelasan yang telah disampaikan oleh guru.

b. Menyampaikan materi

Guru yang smart adalah guru yang dapat menyampaikan materi ajar

dengan dengan cara yang menarik sehingga peserta didik lebih bisa

memperhatikan penjelasan dari guru tersebut dan pelaksanaan pembelajaran

menjadi lebih menyenangkan sehingga hasil belajar peserta didik juga

menjadi lebih maksimal. Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru

dalam menyampaikan materi ajar yaitu sebagai berikut:

1) Jelas

Guru harus mampu menyampaikan materi secara jelas sehingga

tidak ada kebingungan yang dirasakan peserta didik saat menerima

penjelasan dari guru, Bahasa yang diucapkan oleh guru juga harus jelas

kata per kata, tinggi rendahnya volume suara, intonasi suara. Guru harus

mengucapkan kalimat dan kata-kata secara lantang, jelas dan lancar, tidak

boleh terbatah-batah ataupun kaku yang disebabkan oleh grogi. Kesalahan

yang sering dilakukan guru saat menjelaskan materi ialah terlalu banyak

pengucapan kata “ee”, “aa”, “mm”, “eh” dan sebagainya.

Saat menyampaikan materi gur sebaiknya menyusun tata bahasa

serta pemilihan kata yang baik, jangan mengucapkan kalimat yang

membuat keraguan oleh pesrta didik. karena kalimat tersebut biasanya

bermakna ganda sehingga peserta didik akan sulit memahami perkataan

yang disampaikan guru. Kata-kata yang bermakna ganda dan dapat

meragukan peserta didik tersebut ialah: “kira-kira sekian”, “dua atau tiga

saja cukup”,”sedemikan itu”, “sebaiknya mendahulukan dengan berdoa”,

“ada yang tau tidak tentang materi sebelumnya”, “buatlah kelompok dalam

tiga macam”.

Disamping memperhatikan bahasa yang baik dan tata kalimat yang

jelas, guru hendaknya menggunakan istilah baru dan asing dengan

menerjemahkan kedalam bahasa yang lebih baku. Guru juga sebaiknya

berdiam sejenak untuk memperhatikan peserta didik apakah materi yang

disampaikan bisa dimengerti oleh peserta didik. guru juga dapat

mengetahui kemampuan peserta didik dengan melakukan tanya jawab

mengenai materi yang telah dijelaskan.

2) Penggunaan contoh dan ilustustrasi

Saat menyampaikan materi pelajaran sebaiknya guru menyampaikan

dari materi yang mudah ke materi yang sulit. Sebab peserta akan mudah

memahami materi yang sulit jika ia telah mengerti materi yang mudah

terlebih dahulu. Pemahaman peserta didik terhadap materi-materi yang

sulit dipahami dapat dapat diberikan dengan cara mengaitkan materi yang

Page 72: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 59

sulit tersebut tersebut ke dalam contoh di kehidupan sehari-hari yang

pernah dialami oleh peserta didik. Dalam situasi tertentu pemberian contoh

yang disajikan secara relevan akan sangat membantu keberhasilan siswa

dalam memahami materi pelajaran.

Guru dapat memberikan variasi pembelajaran dengan memberikan

ilustrasi-ilustrasi atau contoh-contoh nyata mengenai materi yang diajarkan.

Tidak hanya itu guru juga dapat meminta peserta didik memberikan contoh

yang beraneka ragam sehingga peserta didik tersebut dapat memahami

materi pelajaran dari beberapa contoh yang telah disampaikan. Salah satu

contoh dan ilustrasi yang dapat digunakan guru ialah konsep-contoh-

konsep, yakni memberikan contoh dari suatu pengertian dengan

menggunakan pola dari umum ke khusus, guru juga dapat memberikan

menggunakan contoh-konsep-contoh yaitu memberikan contoh terlebih

dahulu kemudian peserta didik memberikan penjelasan mengenai defini

materi tersebut dengan menggunakan pola dari khusus ke umum. Jika

materi pelajaran dalam bentuk prosedur maka guru sebaiknya menjelaskan

rumus yang akan digunakan kemudian memberikan contoh soal dan cara

penyelesaiannya. Kemudian guru meminta beberapa siswa untuk

menyelesaikan beberapa soal yang berkaitan dengan materi yang

diajarkan.

Pada umumnya cara menghubungkan contoh dan konsep memiliki

dua pola yaitu:

a) Pola induktif

Pada pola induktif, guru dapat memberikan contoh-contoh terlebih

dahulu kemudian dari contoh tersebut baik guru maupun peserta didik

menarik kesimpulan umum tentang suatu pengertian, definisi atau

konsep (dari khusus ke umum)

b) Pola deduktif

Pola deduktif, guru dapat menyampaikan konsep-konsept terlebih

dahulu kemudian mengaitkannya dari contoh-contoh yang ada (dari

umum ke khusus)

Pola yang yang digunakan guru harus disesuaikan dengan tingkat

kemampuan peserta didik baik dalam segi usia peserta didik, tingkatan

bidang studi ataupun latar belakang peserta didik tersebut.

3) Memberikan penekanan

Saat menjelaskan materi guru harus mampu memusatkan perhatian

peserta didik, salah satu cara yang harus dilakukan untuk memusatkan

perhatian peserta didik ialah memberikan penekanan-penekanan pada hal-

hal penting yang sedang dibahas. Dengan kata lain, dengan pemberian

penekanan-penekanan tersebut maka perhatian peserta didik akan lebih

terpusat dan lebih mudah memahami materi ajar, selain itu dengan

memberikan penekanan saat menyampaikan materi ajar peserta didik akan

lebih tenang dan tidak ribut ataupun mengganggu teman lainnya.

Pada keterampilan menyampaikan materi pelajaran pemberian

penekanan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

a) Guru memberikan gaya mengajar yang bervariasi

Page 73: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 60

Guru dapat memberikan penekanan dalam bentuk suara pada saat

mengucapkan kata-kata penting. Disamping memberikan tekanan suara,

guru juga dapat memvariasikan suara dari yang awalnya keras menjadi

lebut ataupun dari intonasi yang nadanya tinggi menjadi rendah. Saat

memberikan penekanan harus disertai dengan ekspresi wajah, suara

lantang saat sedang gembira ataupun sebaliknya. Guru tidak boleh

menyampaikan materi terlalu cepat, sebab jika terlalu cepat maka

peserta didik akan sulit menangkap makna dari penjelasan yang telah

disampaikan oleh guru tersebut. Guru hendaknya menyampaikan

materi dengan suara yang lantang, tegas, namun juga ada selingan

suara yang lembut. Selanjutnya dalam menyampaikan kata kunci

disetiap materi gunakan penekanan-penekan tertentu sehingga dengan

memberikan penekanan siswa secara tidak langsung akan sadar bahwa

kata kunci tersebut merupakan hal yang penting.

b) Membuat struktur penyajian yang jelas dalam memnyampaikan

informasi

Ada tiga cara yang dapat dilakukan guru dalam membuat struktur

penyajian, diantaranya ialah:

(1) Menyampaikan pengulangan-pengulangan pada materi tertentu

(2) Menyimpulkan jawaban-jawaban siswa secara rinci

(3) Memberikan tanda (isyarat) lisan seperti: jenis elastisitas permintaan

maupun penawaran terdiri dari lima yaitu: pertama inelastisitas

sempurna, kedua inelastisitas, ketiga elastisitas uniter, keempat

elastisitas, dan yang kelima elastisitas sempurna. Dengan

memberikan tanda (isyarat) maka mahasiswa langsung dapat

menyimpulkan bahwa jenis elastisitas permintaan ataupun elastisitas

penawaran terdiri dari 5 (lima) bagian.

4) Balikan

Pembelajaran yang efektif ialah pembelajaran yang disertai dengan

umpan balik antara guru dan peserta didik, sehingga setelah

menyampaikan materi pelajaran guru sebaiknya melakukan tanya jawab

agar peserta didik yang masih merasa bingung dapat mengajukan

pertanyaan. Setelah ada peserta didik yang bertanya guru selanjutnya

memberikan pertanyaan tersebut kepada peserta didik lainnya untuk

menjawab pertanyaan tersebut. Setelah ada beberapa peserta didik yang

menjawab pertanyaan tersebut kemudian guru harus memperkuat jawaban

yang lebih baik lagi dan memberikan kesimpulan dari jawaban-jawaban

peserta didik.

5) Bahasa Tubuh (Body Language)

Dalam menjelaskan materi kepada peserta didik, guru sebaiknya

memberikan bahasa tubuh yang baik dan sopan. Saat hendak menyajikan

materi pelajaran guru harus berdiri sebaik mungkin, memberikan

penjelasan dengan cara duduk, menyender di meja, menyender di dinding

atau papan tulis, memasukkan tangan kedalam kantong celana/rok,

meletakkan tangan kebelakang atau kedepan, berlebihan dalam

memainkan tangan saat menerangkan dan bagi guru perempuan yang

Page 74: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 61

berhijab sebaiknya hindarilah tangan dalam hal memperbaiki hijab atau

memainkan hijab, bagi yang tidak berhijab sebaiknya rapikan rambut dan

hindarilah tangan dalam memainkan rambut atau sibuk merapikan rambut.

Saat menjelaskan materi kepada peserta didik tataplah mata semua

peserta didik baik yang peserta didik yang duduk di depan, tengah maupun

peserta didik yang duduk di kursi bagian belakang. Jangan menyampaikan

materi pelajaran dengan melihat buku catatan, melihat diding kelas

maupun melihat atap kelas. Karena jika guru tidak menatap mata siswa

saat menerangkan pelajaran maka siswa akan merasa tidak dihargai dan

komunikasi dalam pembelajaran menjadi tidak baik.

Dari beberapa keterampilan mengajar yang harus dimiliki guru,

keterampilan menjelaskan materi merupakan keterampilan yang kompleks

karena mempersyaratkan penguasaan terhadap keterampilan dasar lainnya.

5. Prinsip-prinsip Keterampilan Menjelaskan Pelajaran

Ada beberapa prinsip yang harus dikuasai oleh guru dalam menyamapikan

materi pelajaran, khususnya pada materi teori hafalan. Dalam memberikan

penjelasan materi guru harus mampu mengaitkan materi ajar dengan kehidupan

nyata sehari-hari. Materi ajar tersebut mengandung unsur fakta, prinsip, konsep

dan prosedur. Sehingga dengan materi ajar tersebut peserta didik mampu

menerapkan ilmu dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan akhir dalam keterampilan menjelaskan materi yaitu guru tidka

hanya mengajarkan pengetahuan tentang suatu hal, tetapi juga melatih peserta

didik dalam berpikir. Langkah-langkah dalam menjelaskan menurut Wardini

dalam Eldarni (2017) mengemukakan prinsip-prinsip penjelasan antara lain:

a. Guru dapat menyampaikan materi pelajaran pada bagian awal, tengah

ataupun akhir kegiatan pembelajaran

b. Penjelasan yang disampaikan harus relevan dan akurat sehingga peserta

didik tertarik untuk memperhatikan penjelasan guru

c. Guru memberikan umpan balik dalam bentuk tanya jawab kepada peserta

didik

d. Penjelasan yang disampaikan oleh guru mengandung arti yang sangat

bermakna

e. Materi dan contoh-contoh ataupun ilustrasi yang disampikan harus sesuai

dengan latar belakang dan tingkat kemampuan peserta didik.

6. Pelaksanaan Keterampilan Menjelaskan Pelajaran

Pada teori hafalan tindakan yang dilakukan guru dalam menyampaikan

materi pelajaran dengan cara menyampaikan konsep terlebih dahulu selanjutnya

mengaitkan materi tersebut dengan contoh kehidupan siswa sehari-hari. Guru

tidak boleh menjelaskan materi secara kaku dan ketergantungan dengan buku

teks, karena teori hafalan jika hanya tergantung pada buku teks peserta didik

akan sulit memahami isi materi tersebut. Pada teori hafalan ini guru juga dapat

menyampaikan materi dalam bentuk nyata seperti memberikan contoh tentang

kasus-kasus atau berita terbaru mengenai materi yang sedang dipelajari.

Contoh keterampilan menjelaskan materi pada teori hafalan yaitu pada

materi bank dan lembaga keuangan. Dimana peserta didik paham bahwa bank

adalah tempat menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat

Page 75: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 62

sedangkan lembaga keuangan merupakan semua badan yang melakukan

kegiatan keuangan dengan menghimpun dan kemudian menyalurkan kembali

dana tersebut kepada masyarakat. Bank terbagi menjadi 2 yaitu bank

konvensional dan bank syariah.

Saat menjelaskan materi tentang bank dan lembaga keuangan tersebut

guru harus mampu mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari karena jika hanya

hafalan saja maka pemahaman peserta didik mengenai materi tersebut hanya

sesaat. Untuk membantu guru dalam menjelaskan materi dalam bentuk teori

hafalan, maka guru dapat melakukan studi lapangan dengan langsung belajar di

bank agar peserta didik memahami hal-hal yang berkaitan dengan perbankan,

jika tidak dapat melakukan studi lapangan guru dapat menayangkan video

tentang perbankan, namun jika tidak memungkinkan juga maka guru dapat

menampilkan gambar-gambar yang berkaitan dengan perbankan.

C. LATIHAN/TUGAS

Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat dan jelas!

1. Uraikanlah tujuan dari keterampilan menjelaskan?

2. Dalam keterampilan menjelaskan, ada komponen merencanakan. Jelaskan cara

seperti yang harus dilakukan oleh seseorang guru agar mampu merencanakan

pembelajaran itu dengan baik!

3. Demonstrasikan keterampilan menjelaskan pelajaran dalam bentuk hafalan di

hadapan teman-teman satu kelas!

D. DAFTAR PUSTAKA

Eldarmi,dkk. 2017 Micro Teaching. Yogyakarta: Media Akademika

Saud, Udin, Syaefudin. 2010. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Page 76: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 63

PERTEMUAN 8

KETERAMPILAN MENJELASKAN PELAJARAN

(Teori Praktik)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari ini, mahasiswa mampu mendemonstrasikan

keterampilan menjelaskan pelajaran pada materi dalam praktik.

B. URAIAN MATERI

Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa mampu mendemonstrasikan keterampilan menjelaskan pelajaran pada

materi praktik

Gambar 8.1. Peta Konsep Pertemuan 8

1. Hakekat Keterampilan Menjelaskan Pelajaran (Materi Praktik)

Tidak hanya keterampilan menjelaskan pelajaran dalam bentuk materi

hafalan, namun keterampilan menjelaskan pelajaran materi praktik juga harus

KETERAMPILAN MENJELASKAN

KETERAMPILAN MENJELASKAN

PELAJARAN

(Teori Hafalan)

KETERAMPILAN MENJELASKAN

PELAJARAN

(Praktek)

Memberikan simulasi

dan contoh soal

Menyampaikan

Materi

Melaksanakan

praktikum

Page 77: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 64

dipelajari oleh guru, sebab perlakuan guru dalam menjelaskan materi dalam

bentuk praktik berbeda dengan perlakuan menjelaskan materi dalam bentuk

hafalan. Karena pada hakekatnya materi pelajaran terbagi menjadi empat yaitu

dalam bentuk fakta, konsep, prinsip dan prosedur. Materi pelajaran dalam bentuk

fakta, konsep dan prinsip dapat diaplikasikan dalam keterampilan menjelaskan

dalam bentuk hafalan, sedangkan prosedur merupakan langkah-langkah atau

cara yang harus dilakukan maka dari itu materi dalam bentuk prosedur dalam

diaplikasikan dalam bentuk praktik.

Dalam mengaplikasikan keterampilan dalam bentuk praktik guru dapat

memberikan simulasi-simulasi, demonstrasi, maupun dalam bentuk model

pembelajaran bermain peran dan project based learning. Penguasaan

keterampilan menjelaskan dalam bentuk praktik yang disimulasikan oleh guru

akan memungkinkan siswa memiliki pemahaman dan dapat mempraktikkan

langsung ilmu yang dimiliki. Dalam kegiatan pembelajaran, menjelaskan dalam

bentuk praktik berarti menyajikan, pemberian contoh serta melakukan praktik

terhadap materi pembelajaran berdasarkan langkah-langkah tertentu. Pada

materi dalam bentuk praktik, guru tidak hanya melakukan ceramah tetapi juga

harus disertai dengan simulasi dan praktik dengan memberikan soal latihan

dalam bentuk praktik. Oleh sebab itu keterampilan menjelaskan dalam bentuk

praktik jika dilakukan secara maksimal maka akan memberikan efek positif

terhadap peserta didik baik dalam bentuk pengetahuan, gerakan motorik,

maupun sikap peserta didik terhadap materi tersebut.

Beberapa alasan mengapa keterampilan menjelaskan pelajaran dalam

bentuk praktik perlu dikuasai, antara lain:

1. Peserta didik lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran;

Dengan melakukan praktik langsung maka peserta didik dapat

mengaplikasikan materi yang didapatkan sehingga dengan hal tersebut

peserta didik akan berpartisipasi aktif dlaam kegiatan pembelajaran.

2. Guru melakukan praktik dengan cara memberikan simulasi;

Dalam menjelaskan materi pelajaran guru tidak hanya sekedar ceramah,

namun guru juga haru memberikan simulasi bagaimana cara dan langkah-

langkah yang harus dilakukan oleh peserta didik.

3. Peserta didik akan lebih paham jika materi pelajaran bisa langsung

dipraktikkan;

Dengan melakukan praktik secara langsung maka peserta didik dapat dengan

langsung mempelajari lebih dalam materi yang sedang dipraktikkan. Sehingga

pemahaman materi yang sedang dipraktikkan tersebut akan menjadi lebih

luas dan lebih mendalam.

4. Peserta didik lebih aktif baik secara psikomotor maupun afektif dalam

melakukan pembelajaran praktik;

Selain harus mengasah pikiran, peserta didik juga harus mampu melakukan

gerakan motorik, gerakan-gerakan tersebut akan terlatih jika peserta didik

melakukan pembelajaran praktif, selain itu dengan pembelaran praktik peserta

didik juga akan menentukan sikapnya dalam bertindak.

Page 78: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 65

2. Pengertian Keterampilan Menjelaskan Pelajaran Praktik

Keterampilan memberikan penjelasan pelajaran dalam praktik merupakan

adalah cara yang dilakukan oleh guru dalam menyajikan informasi secara

dengan memberikan simulasi atau praktikum sesuai dengan langkah-langkah

dan prosedur yang telah ada. Ciri utama keterampilan menjelasakan yaitu

memberikan informasi yang terarah, benar, tepat serta sesuai dengan

sistematika yang telah ditetapkan. (Eldarmi,2017). Keterampilan menjelaskan

dalam bentuk praktik adalah keterampilan yang dilakukan oleh guru dengan cara

mengorganisir langkah-langkah dan urutan-urutan tertentu secara sistematis

(Saud,2012).

Dalam menyampaikan informasi guru sebaiknya memberikan urutan-urutan

dan langkah-langkah yang tepat, pemberian penjelasan materi praktik dapat

meningkatkan partisipasi peserta didik dalam aktivitas pembelajaran, sebab

peserta didik langsung mempraktikkan dan mengaplikasikan materi yang telah

dijelaskan oleh guru. Sehingga dengan demikian proses pembelajaran akan

menjadi dua arah karena adanya interaksi antara guru dan peserta didik.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa keterampilan menjelaskan

pelajaran materi praktik merupakan seni dan cara guru dalam dalam menyajikan

informasi secara simulasi kepada peserta didik berdasarkan urutan dan langkah-

langkah yang ada contohnya: pada pelajaran kewirausahaan yaitu langkah-

langkah membuat kerajinan tangan dengan menggunakan kain panel, pada mata

pelajaran akuntansi yaitu langkah-langkah atau praktik membuat laporan

keuangan, pada pelajaran ekonomi simulasi bermain peran peserta didik pada

teori pasar serta permintaan dan penawaran.

Keterampilan menjelaskan materi praktik memiliki peranan berupa:

a. Guru menyajikan langkah-langkah yang harus dikerjakan oleh peserta didik

sesuai dengan materi ajar.

b. Pengorganisasian dalam menyampaiakan pokok-pokok yang harus

dikerjakan;

c. Sistematika materi ajar jelas dan ringkas;

d. Prosedur maupun urutan yang satu dengan urutan yang lain saling berkaitan;

e. Upaya dalam hal memberikan stimulus kepada peserta didik agar dapat

bersikap sosial.

Hal yang perlu dipersiapkan dalam keterampilan menjelaskan pelajaran

dalam bentuk praktik di antaranya adalah menyiapkan bahan perangkat

pelajaran, menyiapkan sumber referensi/bahan ajar yang berkaitan dengan

materi pelajaran, menyiapkan alat dan bahan yang harus dikerjakan serta media

pembelajaran yang relevan.

3. Tujuan Keterampilan Menjelaskan Pelajaran

Selain teori hafalan keterampilan menjelaskan pelajaran dalam bentuk

praktik juga memiliki beberapa tujuan diantaranya ialah:

a. Dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik secara praktik

b. Peserta didik akan lebih memahami suatu materi jika langsung dengan cara

praktik

c. Membuat proses pembelajaran menjadi aktif dan menyenangkan.

d. Peserta didik terlibat langsung dalam mempraktikkan materi yang diajarkan

Page 79: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 66

e. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam bentuk tingkatan psikomotor

dan afektif.

4. Komponen Keterampilan Menjelaskan Pelajaran

Komponen-komponen yang harus diperhatikan dalam keterampilan

menjelaskan dalam bentuk praktik tidak jauh berbeda dengan komponen yang

harus diperhatikan pada keterampilan menjelaskan teori hafalan adalah:

a. Menyampaikan materi

Cara penyampaian materi pada teori hafalan berbeda dengan materi

dalam bentuk praktik, jika dalam bentuk teori hafalan guru bisa menjelaskan

dengan cara ceramah saja namun pada materi dalam bentuk praktik guru

tidak bisa menyampaikan materi dengan metode ceramah saja tetapi juga

harus didukung dengan metode simulasi sehingga peserta didik bisa langsung

mengalami langsung dan mempraktikkan langsung langkah-langkah di setiap

aktivitas pembelajaran. Pelaksanaan keterampilan menjelaskan pelajaran

dalam bentuk teori juga memiliki komponen-komponen tertentu, komponen

tersebut terdiri dari:

1) Jelas

Pada saat menjelaskan materi dalam bentuk praktik guru harus

menyampaikan urutan dan langkah-langkah yang jelas, sebab jika guru

tidak jelas dalam menyampaikan instruksi yang harus dikerjakan peserta

didik maka peserta didik akan kebingungan sehingga pelaksanaan aktivitas

pembelajaran menjadi kurang efektif karena waktu yang dibutuhkan oleh

peserta didik dalam menjalankan instruksi yang disampaikan guru cukup

lama. Guru harus lantang, jelas dan ringkas dalam menyampaikan materi

praktik, tidak boleh terlalu keras ataupun dengan intonasi yang terlalu

lembut. Sebab materi praktik menginginkan peserta didik untuk aktif dalam

menjalankan instruksi guru, sehingga jika instruksi yang disampaikan oleh

guru tidak jelas maka peserta didik pun akan merasa kebingungan.

Disamping memperhatikan bahasa yang baik dan tata kalimat yang

jelas, guru hendaknya menggunakan istilah baru dan asing dengan

menerjemahkan kedalam bahasa yang lebih baku. Guru sebaiknya

menggunakan waktu diam sejenak (senyap) untuk melihat apakah materi

yang dijelaskan telah dipahami dan dimengerti oleh peserta didik sebelum

melanjutkan dengan materi berikutnya atau guru juga dapat mengajukan

pertanyaan kepada siswa seputar materi yang telah diajarkan.

2) Pemberian tekanan

Saat menjelaskan materi guru harus mampu memusatkan perhatian

peserta didik, salah satu cara yang harus dilakukan untuk memusatkan

perhatian peserta didik ialah memberikan penekanan-penekanan pada hal-

hal penting yang sedang dibahas. Dengan kata lain, dengan pemberian

penekanan-penekanan tersebut maka perhatian peserta didik akan lebih

terpusat dan lebih mudah memahami materi ajar, selain itu dengan

memberikan penekanan saat menyampaikan materi ajar peserta didik akan

lebih tenang dan tidak ribut ataupun mengganggu teman lainnya..

Sama halnya dengan teori hafalan, keterampilan menyampaikan

materi pelajaran dalam bentuk praktik juga memiliki dua kategori yaitu:

Page 80: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 67

a) Guru memberikan gaya mengajar yang bervariasi

Guru dapat memberikan penekanan dalam bentuk suara pada saat

mengucapkan kata-kata penting. Disamping memberikan tekanan suara,

guru juga dapat memvariasikan suara dari yang awalnya keras menjadi

lebut ataupun dari intonasi yang nadanya tinggi menjadi rendah. Saat

memberikan penekanan harus disertai dengan ekspresi wajah, suara

lantang saat sedang gembira ataupun sebaliknya. Guru tidak boleh

menyampaikan materi terlalu cepat, sebab jika terlalu cepat maka

peserta didik akan sulit menangkap makna dari penjelasan yang telah

disampaikan oleh guru tersebut. Guru hendaknya menyampaikan

materi dengan suara yang lantang, tegas, namun juga ada selingan

suara yang lembut. Selanjutnya dalam menyampaikan kata kunci

disetiap materi gunakan penekanan-penekan tertentu sehingga dengan

memberikan penekanan siswa secara tidak langsung akan sadar bahwa

kata kunci tersebut merupakan hal yang penting.

b) Membuat instruksi yang jelas dalam menyampaikan informasi

Ada tiga cara yang dapat dilakukan guru dalam membuat struktur

penyajian, diantaranya ialah:

(1) Memberikan contoh soal atau latihan-latian;

(2) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyelesaikan

soal latihan atau latihan mempraktikkan suatu materi pelajaran;

(3) Memberikan tanda (isyarat) lisan seperti: laporan keuangan terdiri 5

bagian pertama neraca, kedua laporan laba-rugi, ketiga laporan

perubahan modal, keempat laporan arus kas, dan kelima catatan

atas laporan keuangan. Dengan memberikan tanda (isyarat) maka

mahasiswa langsung dapat menyimpulkan bahwa laporan keuangan

terdiri dari 5 (lima) bagian.

b. Pemberian simulasi dan contoh soal

Sebelum memberkan latihan-latihan kepada peserta didik guru

sebaiknya memberikan contoh soal terlebih dahulu, dengan adanya contoh

soal maka peserta didik akan lebih mudah dalam mengerjakan latihan-latihan

yang diberikan oleh guru. Pemberian contoh soal biasanya diberikan pada

materi pelajaran yang sifatnya kuantitatif seperti mata pelajaran akuntansi

cara menghitung laporan keuangan perusahaan dagang, pada mata pelajaran

ekonomi cara menghitung pajak. Guru juga dapat memberikan contoh dari

langkah-langkah yang akan dikerjakan, misalnya sebelum peserta didik

membuat kreasi dari kain panel guru sebaiknya memberikan contoh

bagaimana memanfaatkan kain panel menjadi sebuah karya, contoh yang

diberikan tersebut biasanya diberikan pada mata pelajaran yang sifatnya

kualitatif misalnya pada mata pelajaran prakarya/kewirausahaan cara

membuat kreasi dari kain panel maka langkah-langkah yang harus dilakukan

yaitu menggunting kain panel sesuai dengan kebutuhan, dan seterusnya.

c. Pelaksanaan Praktikum

Setelah guru menjelaskan materi pelajaran dan memberikan contoh-

contoh soal ataupun simulasi kemudian guru haru memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk mempraktikkan materi yang telah disampaikan.

Page 81: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 68

Peserta didik berkesempatan untuk melakukan mempraktikkan hal-hal yang

telah ia pelajari. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru agar peserta

didik dapat melakukan praktikum. Cara tersebtu yaitu guru dapat memberikan

beberapa soal latihan atau menginstruksikan peserta didik untuk melakukan

beberapa kegiatan prakatik. Setelah peserta didik menyelesaikan instruksi

guru kemudian guru juga harus memberikan umpan balik dari apa yang telah

dikerjakan oleh peserta didik. tidak hanya itu, jika saat mengerjakan atau

mempraktikkan suatu pekerjaan maka bila peserta didik masih merasa ragu

maka peserta didik dapat bertanya secara langsung kepada guru sehingga

pekerjaannya dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat.

Dari beberapa keterampilan mengajar yang harus dimiliki guru,

keterampilan menjelaskan materi merupakan keterampilan yang kompleks

karena mempersyaratkan penguasaan terhadap keterampilan dasar lainnya.

5. Prinsip-prinsip Keterampilan Menjelaskan Pelajaran

Berbeda halnya dengan materi teori hafalan, keterampilan menjelaskan

pelajaran dalam bentuk praktik memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Guru dapat menyampaikan materi pelajaran pada bagian awal, tengah

ataupun akhir kegiatan pembelajaran;

b. Penjelasan yang disampaikan harus relevan dan akurat sehingga peserta

didik tertarik untuk memperhatikan penjelasan guru;

c. Guru menggunakan metode simulasi dalam menjelaskan materi;

d. Guru memberikan contoh soal dan mempraktikkannya terlebih dalulu;

e. Peserta didik mempraktikkan secara langusung materi yang telah dipelajari

baik secara mandiri maupun kelompok;

f. Guru memberikan umpan balik dalam bentuk tanya jawab kepada peserta

didik;

g. Penjelasan yang disampaikan oleh guru mengandung arti yang sangat

bermakna;

Pada prinsipnya dalam menjelaskan materi pelajaran dalam bentuk

praktikum guru harus mengurutkan hal-hal yang paling mudah terlebih dahulu

setelah itu baru dilanjutkan dengan mempelajari hal-hal yang cukup sulit. Sebab

dalam materi praktikum ada hubungan antara materi sebelumnya dengan materi

yang sedang dibahas sekarang dan keterkaitan antara materi yang sedang

dibahas sekarang dengan materi yang akan dibahas selanjutnya, sehingga jika

peserta didik tidak mampu menyelesaikan materi yang mudah maka ia tidak

dapat melanjutan pekerjaan pada materi yang lebih sulit. Karena antar materi

saling berkaitan.

6. Pelaksanaan Keterampilan Menjelaskan Pelajaran

Pada materi praktikum kegiatan yang dilakukan guru dalam menyampaikan

materi pelajaran yaitu dengan cara menyampaikan konsep terlebih dahulu

selanjutnya mengaitkan materi tersebut dengan contoh kehidupan siswa sehari-

hari serta menyampaikan tujuan pembelajaran akan dicapai. Guru harus

menyampaikan materi dengan tegas dan lantang serta menyampaikan prosedur

dengan urutan-urutan yang sesuai dan jelas.

Pada mata pelajaran yang sifatnya praktikum guru harus memberikan

percontohan terlebih dahulu, atau memberikan contoh soal sebelum peserta

Page 82: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 69

didik mengerjakan soal-soal latihan ataupun mempraktikkan arahan yang

disampaikan guru. Setelah peserta didik memahami penjelasan guru maka guru

dapat memberikan instruksi kepada peserta didik untuk mengerjakan ataupun

mempraktikkan materi yang telah disampaikan. Dengan memberikan instruksi

tersebut maka peserta didik memiliki kesempatan untuk dapat mempraktikkan

materi yang ia pelajari. Setelah peserta didik mempraktikkan ilmu yang ia miliki

kemudian guru dapat memberikan penilaian maupun umpan balik berdasarakan

hasil praktik peserta didik.

Contoh keterampilan menjelaskan materi dalam bentuk praktikum yaitu

pada mata kuliah kemampuan dasar mengajar, pada mata kuliah ini peserta didik

dapat mempraktikkan 8 keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai oleh

guru maupun calon guru, pada mata pelajaran kewirausahaan peserta didik

dapat mempraktikkan bentuk usaha yang direncanakan oleh peserta didik,

seperti: (1) menentukan bentuk usaha, (2) membuat proposal wirausaha (3)

mencari modal usaha (4) melakukan praktik berwirausaha dengan berjualan

produk yang dihasilkan. Sedangkan pada mata pelajaran prakarya materi

kerajinan guru memberikan contoh dalam bagaimana cara menyulam kain,

kemudian peserta didik melakukan hal yang sama dengan cara menyulam kain

untuk membuat taplak meja, hiasan dinding dan lain sebagainya.

Contoh lainnya keterampilan menjelaskan materi praktik yaitu pada mata

pelajaran akuntansi materi perusahaan jasa, ada 8 (delapan) siklus tahapan

akuntansi perusahaan jasa, tahapan tersebut terdiri dari:

a. Analisa transaksi (pencatatan dan penggolongan);

b. Neraca saldo;

c. Jurnal penyesuaian;

d. Neraca lajur;

e. Laporan keuangan;

f. Jurnal penutup;

g. Jurnal pembalik; dan

h. Neraca akhir atau awal (setelah penutup).

Pada saat menjelaskan materi ajar tentang analisa transaksi guru harus

memberikan contoh bukti-bukti transaksi, guru dapat menugaskan peserta didik

untuk mencari beberapa contoh bukti transaksi, sedangkan untuk membuatu

neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca lajur, laporan keuangan, jurnal

penutup, jurnal pembalik, dan neraca akhir atau awal (setelah penutup) guru

harus memberikan contoh soal terlebih dahulu sebelum guru memberikan tugas

kepada peserta didik untuk mengerjakan latihan-latihan.

C. LATIHAN/TUGAS

Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat dan jelas!

1. Uraikanlah tujuan dari keterampilan menjelaskan dalam bentuk praktik?

2. Apa saja komponen-komponen yang ada pada keterampilan menjelaskan

pelajaran dalam bentuk praktik?

3. Simulasikan keterampilan menjelaskan pelajaran dalam bentuk praktik di

hadapan teman-teman satu kelas!

Page 83: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 70

D. DAFTAR PUSTAKA

Eldarmi,dkk. 2017 Micro Teaching. Yogyakarta: Media Akademika

Saud, Udin, Syaefudin. 2010. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Page 84: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 71

PERTEMUAN 9

KETERAMPILAN BERTANYA

(Bertanya Dasar)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari ini, mahasiswa mampu mendemonstrasikan

keterampilan bertanya Dasar.

B. URAIAN MATERI

Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa mampu mendemonstrasikan keterampilan bertanya

Gambar 9.1. Peta Konsep Pertemuan 9

KETERAMPILAN BERTANYA

Bertanya Dasar

Bertanya Lanjutan

Singkat dan

jelas

Memberikan

acuan

Terfokus dan

terpusat

Pemindahan

Giliran

Pertanyaan

secara

bergiliran

Memberikan

Arahan

Page 85: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 72

1. Hakekat Keterampilan Bertanya

Bertanya merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh guru

untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik terhadap suatu materi

pelajaran. Dengan bertanya maka akan terjadi interaksi antara guru dan

peserta didik yang dinamis dan multiarah. Ada empat (4) pertanyaan yang

dapat kita gunakan dalam melaksanakan tugas pembelajaran yaitu: (1)

permintaan; (2) mengarahkan dan menuntun peserta didik; (3) menggali

kemampuan peserta didik; (4) pertanyaan yang sebenarnya tidak memerlukan

jawaban.

Kegiatan bertanya akan lebih bermakna dan mengandung nilai tinggi jika

pertanyaan yang disampaikan sesuai dengan materi yang diajarkan dan sesuai

dengan tingkat kemampuan berpikir peserta didik. Adapun tujuan guru

memberikan pertanyaan kepada peserta didik karena: (1) dengan bertanya

peserta didik akan menjadi lebih aktif, (2) pertanyaan yang diberikan akan

memberikan rasa ingin tahu peserta didik dalam menjawabnya (3) merangsang

otak untuk berpikir dan menemukan jawaban, (4) peserta didik akan menjadi

lebih terfokus, (5) latihan-latihan dan soal-soal yang diberikan akan lebih

terstruktur, (7) mengetahui kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik, (8)

mengkomunikasikan pemikiran guru kepada peserta didik, (9) gagasan-

gagasan dan jawaban yang diberikan oleh peserta didik dapat mengakibatkan

terjadinya diskusi.

Baik guru maupun calon guru harus mampu menguasai keterampilan

bertanya, karena dengan adanya pertanyaan maka interaksi pembelajaran

menjadi lebih aktif dan guru akan mengetahui tingkat pemahaman peserta didik

dari materi yang telah dipelajari.

2. Pengertian Keterampilan Bertanya Dasar

Pada proses pembelajaran guru melibatkan peserta didik dalam hal

tanya-jawab. Oleh karena itu peran bertanya merupakan hal yang sangat

penting, sebab pertanyaan yang diutaran dengan baik dan teknik yang tepat

akan memberikan respon positif kepada peserta didik seperti:

a. Timbulnya partisipasi peserta didik dalam menjawab pertanyaan

b. membangkitkan minat dan rasa ingin tahu peserta didik

c. Meningkatkan pola pikir, serta cara keberanian peserta didik dalam

menjawab pertanyaan

Oleh sebab itu dengan jika guru mampu memberikan pertanyaan yang

menarik, maka peserta didik akan bersemangat untuk mencari jawaban

pertanyaan sehingga terciptalah ide-ide baru. Pertanyaan yang baik memiliki

kriteria-kriteria seperti: jelas, informasi lengkap, terfokus pada satu masalah,

akurat, dan dapat memberikan kata kunci (keyword).

3. Komponen-komponen Keterampilan Bertanya Dasar

Adapun komponen-komponen dalam keterampilan bertanya dasar

menurut (Eldarni,2017) adalah sebagai berikut:

a. Pertanyaan yang disampaikan singkat dan jelas

Dalam memberikan pertanyaan guru harus menyampaikannya secara

singkat dan jelas. Penyusunan kalimat harus disesuaikan dengan tingkat

kesulitan materi, usia, dan tingkat perkembangan peserta didik. Guru harus

Page 86: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 73

mampu menyadari bahwa ada perbedaan kalimat antara guru dengan

peserta didik. Oleh karena itu agar pemilihan kalimat dan kata-kata harus

mudah dipahami oleh peserta didik. Demikian pula pertanyaan yang panjang

dan berbelit-belit sulit diikuti peserta didik. Berikut perbandingan pertanyaan

yang salah dan benar pada materi “Kebijakan Pemerintah dalam Bidang

Ekonomi”:

Contoh pertanyaan yang salah:

“ Apa kemiskinan merupakan masalah ekonomi yang utama?”

Contoh pertanyaan yang benar:

“Mengapa kemiskinan merupakan masalah utama yang di hadapi

pemerintah perbaikan ekonomi negara?”

b. Memberikan acuan

Terkadang guru perlu memberikan acuan berupa pertanyaan yang berisi

informasi sebelum mengajukan pertanyaan. Pemberian acuan (structuring)

ini dimaksud agar peserta didik mengelolah informasi untuk menolong

peserta didik dalam mengarahkan pikiriannya pada topik yang sedang

dibahas serta mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

Dalam memberika acuan guru dapat melakukannya pada pemulaan

pelajaran atau sewaktu-waktu sementara pelajaran berlangsung.

Contoh pemberian acuan pada mata pelajaran Ekonomi materi

Kebijakan Pemerintah dalam Bidang Ekonomi: “Kita telah mengetahui bahwa

kemiskinan merupakan salah satu masalah yang dihadapai pemerintah

dibidang ekonomi, selanjutnya bagaimana upaya yang dilakukan oleh

pemerintah dalam mengurangi kemiskinan?”.

Contoh pemberian acuan pada mata pelajaran IPS terpadu materi

Konflik Sosial (Sosiologi): “Mencontek merupakan salah satu contoh dari

konflik sosial, nah bagaimana usaha kalian untuk menghilangkan budaya

mencontek dalam pembelajaran?”

Contoh pemberian acuan pada mata pelajaran Akuntansi materi

Persamaan Dasar Akuntansi: “Sistem pencatatan akuntansi yang baik

apabila terdapat keseimbangan (balance) antara Aktiva (Harta) dengan

Passiva (Kewajiban + Modal). Jika perusahaan aktiva tidak seimbang

dengan passiva maka apa yang akan terjadi?”

Contoh pemberian acuan pada mata pelajaran Kewirausahaan: materi

Perizinan Usaha: “Perizinan usaha adalah alat instrumen untuk membina,

mengarahkan, mengawasi dan menerbitkan penerbitan usaha. Apa yang

akan terjadi jika dalam mendirikan usaha sebuah perusahaan tidak memiliki

alat instrumen yang jelas?”

c. Terfokus dan terpusat

Ada dua macam pertanyaan berdasarkan batas lingkupannya, yaitu

pertanyaan dengan cakupan luas dan pertanyaan dengan cakupan sempit.

Kedua jenis pertanyaan ini dapat dipakai dalam kegiatan belajar mengajar.

Pemakaian cakupan pertanyaan dilakukan berdasarkan pada tujuan

pembelajaran serta pokok diskusi yang sedang dibahas. Pada umumnya

pertanyaan yang terfokus pada cakupan yang luas, kemudian diikuti dengan

Page 87: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 74

pertanyaan yang lebih khusus pada cakupan sempit, kemudian diikuti

dengan tujuan khusus diskusi.

Contoh:

“Apa saja bentuk permasalahan pemerintah dibidang ekonomi?”.

Pertanyaan ini merupakan pertanyaan luas, sebab batas rentangnya luas

pula, yaitu permasalahan pemerintah dalam bidang ekonomi yaitu: (1)

kemiskinan; (2) Inflasi; dan (3) Pengangguran dan lapangan kerja.

Pertanyaan ini dapat disusul dengan pertanyaan sempit seperti “diantara

permasalahan tersebut mana yang merupakan permasalahan utama yang

dihadapai oleh pemerintah dalam perbaikan ekonomi negara?”

Pertanyaan ini lebih sempit ruang lingkupnya, karena dari sekian

banyak permasalah pemerintah dalam bidang ekonomi guru memusatkan

pertanyaan hanya kepada permasalahan yang paling utama yang dihadapi.

Dalam perbaikan ekonomi negara, inilah nantinya yang menjadi pokok

diskusi peserta didik.

d. Pemindahan Giliran

Pertanyaan dari guru terkadang biasanya dijawab oleh beberapa

peserta didik, terutama jika pertanyaan itu bersifat pertanyaan luas, karena

jawaban siswa belum tentu benar dan tepat. Dalam menggunakan teknik

pemindahan giliran, langkah awal yang harus dilakukan guru ialah

memberikan pertanyaan kepada seluruh peserta didik, kemudian pertanyaan

tersebut dijawab oleh beberapa peserta didik secara bergiliran. Dan akhirnya

guru menyimpulkan jawaban peserta didik tersebut.

Contoh: guru mengajukan pertanyaan kepada seluruh peserta didik:

“Apa saja faktor-faktor produksi?” setelah pertanyaan disampaikan kemudian

siswa A menjawab pertanyaan guru, kemudian siswa B menambahkan

jawaban dan selanjutnya siswa C menambahkan jawaban dari teman-

temannya. Maka cara inilah yang dimaksud dengan pemindahan giliran.

Cara ini dapat mempertinggi perhatian dan interaksi antar siswa karena tiap

siswa harus memperhatikan jawaban temannya. Catatan: untuk guru saat

memberikan pertanyaan jangan langsung menunjuk siswa secara langsung,

namun berikan waktu kepada siswa untuk berfikir sejenak dan menjawab

pertanyaan dari guru. Jika saat guru mengajukan pertanyaan tidak ada

satupun peserta didik yang mampu menjawab pertanyaan guru, maka guru

berhak menunjuk secara langsung peserta didik yang hendak menjawab

pertanyaan.

e. Kesempatan menjawab pertanyaan secara bergiliran

Agar pembelajaran menjadi aktif maka guru perlu menyebarkan giliran

menjawab pertanyaan secara acak. Setiap peserta didik memiliki

kesempatan untuk menjawab pertanyaan secara bergiliran. Sehingga

apabila peserta didik “A” kurang tepat dalam menjawab pertanyaan maka

peserta didik lainnya berkesempatan untuk melengkapi jawaban dari

pertanyaan tersebut.

Perlu dipahami ada antara komponen penyebaran pertanyaan: dengan

pemindahan giliran. Pemindahan giliran, beberapa siswa secara beargilir

diminta menjawab pertanyaan yang sama, sedangkan pada penyebaran,

Page 88: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 75

beberapa pertanyaan yang berbeda disebarkan giliran menjawabnya kepada

siswa yang berbeda pula.

Contoh pada mata pelajaran ekonomi materi Perilaku Konsumen dan

Produsen. Pertanyaan pertama, “Apa yang saudara ketahui tentang

konsumen dan produsen?”, pertanyaan pertama tesebut dijawab oleh siswa

A, kemudian pertanyaan kedua, “Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi

konsumsi?’ pertanyaan kedua dijawab oleh siswa B, selanjutnya pertanyaan

ketiga, “ Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi produksi?” pertanyaan

ketiga dijawab oleh siswa C, begitu seterusnya.

f. Memberikan Arahan

Bila jawaban yang disampaikan peserta didik salah atau kurang tepat,

maka guru sebaiknya memberikan arahan kepada peserta didik agar dapat

menemukan jawaban yang benar dengan cara memberikan kata kunci

berdasarkan jawaban pertanyaan tersebut.

Ada beberapa cara yang dipakai guru dalam memberika tuntunan

antara lain:

1) Mengulangi pertanyaan yang sama dengan bahasa dan susunan kata

yang lebih sederhana sehingga mudah dimengerti oleh peserta didik;

2) Apabila peserta didik tidak mampu pertanyaan pertama, maka guru

sebaiknya memberikan pertanyaan dalam bentuk lain guna mengarahkan

peserta didik untuk menemukan jawaban atas pertanyaan pertama;

3) Mengulangi kata-kata penting yang berhubungan dengan pertanyaan

yang diberikan.

g. Memberikan Waktu Untuk Berpikir

Setelah guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik, kemudian

guru harus memberikan beberapa menit waktu agar peserta didik dapat

berpikir dan menemukan jawaban atas pertanyaan guru.

4. Jenis-jenis Pertanyaan

Peningkatan keterampilan bertanya yang menyangkut isi pertanyaan akan

tertuju kepada proses mental, atau lebih tepatnya proses berpikir yang

diharapkan terjadi dalam diri peserta didik. Pertanyaan yang bersifat mamahami

dan menganalisis akan lebih menantang siswa untuk berpikir lebih mendalam

mengenai topik pembelajaran dari pada pertanyaan yang hanya bersifat fakta

atau informasi. Oleh karean itu aspek isi akan saling berkaitan dengan jenis

pertanyaan.

Terdapat beberapa cara menggolongkan jenis pertanyaan menurut

maksudnya, taksonomi bloom dan luas sempitnya pertanyaan.

a. Pertanyaan menurut maksudnya

Ada 4 jenis pertanyaan menurut maksudnya antara lain:

1) Pertanyaan permintaan (compliance question)

Pertanyaan permintaan ialah pertanyaan yang digunakan oleh guru untuk

memerintahkan peserta didik yang diucapkan dalam bentuk pertanyaan.

Contoh: “Siapa yang piket hari ini? Dapatkah yang piket hari ini

menghapus papan tulis” “Ila bisakah kamu menjawab pertanyaan saya?”

2) Pertanyaan retoris (Rhetorical question)

Page 89: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 76

Pertanyaan permintaan retoris ialah pertanyaan yang sebenarnya tidak

memerlukan jawaban, karena jawaban tersebut sudah terkandung secara

tersirat dari pertanyaan yang diberikan. Contoh: “Mengapa Gandung

merupakan barang substitusi? Sebab jika tidak ada beras masyarakat

dapat menggantinya dengan makan pokok lainnya berupa gandung”.

3) Pertanyaan mengarahkan/menuntun (Prompting Question)

Pertanyaan mengarahkan/menuntun diajukan untuk memberi arahan

kepada peserta didik dalam berpikir. Jika tidak ada salah satu peserta

didik yang mampu menjawab pertanyaan dari guru maka guru sebaiknya

menuntun peserta didik untuk dapat menemukan jawaban tersebut.

4) Pertanyaan menggali

Pertanyaan menggali ialah pertanyaan lanjutan yang diberikan oleh

peserta didik dengan tujuan agar peserta didik lebih memahami jawaban

dari pertanyaan pertama. Dengan adanya pertanyaan menggali ini maka

peserta didik akan mampu memberikan jawaban yang lebih baikn dan

berkualitas.

b. Pertanyaan menurut Taksonomi Bloom

Ada 6 jenis pertanyaan menurut taksonomi bloom antara lain:

1) Pertanyaan pengetahuan

Pertanyaan pengetahuan pertanyaan dasar yang bersifat mengingat

tentang materi yang telah dipelajari, untuk penggunaan pertanyaan

pengetahuan maka kata-kata yang sering digunakan ialah apa, kapan,

siapa, sebutkan, dimana.

Contoh:

a) Apa arti konsumsi?

b) Kapan terjadinya pemberontakan G30 SPKI?

c) Siapa nama bapak ekonomi?

d) Sebutkan macam-macam kebutuhan?

e) Dimana terjadinya peristiwa perang dunia ke II?

2) Pertanyaan pemahaman

Pertanyaan pemahaman ialah pertanyaan yang bertujuan untuk

mengetahui tingkat pemahaman peserta didik dari materi yang telah di

pelajari, peserta didik mampu menjelaskan dan menguraikan

pengetahuan yang didapat dengan kata-kata sendiri. Kata-kata yang

sering digunakan pada pertanyaan pemaham seperti: jelaskan/uraikan

dengan kata-kata sendiri, bandingkan/perbedaan.

Contoh:

a) Jelaskan berdasarkan pendapat sendiri tentang manfaat akuntansi

dalam kehidupan sehari-hari?

b) Bagaimana perbedaan antara laporan keuangan berdasarkan PAK

dan IFRS?

c) Informasi apa yang bisa saudara sampaikan dari kurva ini....?

3) Pertanyaan penerapan

Pertanyaan penerapan ialah pertanyaan yang bertujuan agar peserta

didik dapat mengaplikasikan dan melakukan penerapan terhadap

pertanyaan yang disampaikan guru.

Page 90: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 77

Contoh:

a) Berdasarkan informasi laporan neraca akhir, selanjutnya selesaikanlah

laporan keuangan tersebut?

b) Bagaimana aturan yang harus dilakukan untuk menghilangkan konflik

sosial terutama sifat mencontek?

c) Berdasakan penjelasan tentang keterampilan bertanya, silahkan

saudara praktikkan bagaimana keterampilan bertanya didalam kelas?

4) Pertanyaan analisis

Pertanyaan analisis bertujuan agar peserta didk mampu menemukan

jawaban dengan cara mengidentifikasi, menganalisis dan mencari solusi

dari suatu topik permasalahan, kemudian memberikan kesimpulan

berdasarkan hasil analisis tersebut.

Contoh:

a) Semenjak berlakunya MEA maka persaingan pasar semakin

meningkat, dapatkan saudara menunjukkan bukti-buktinya?

b) Dari permasalah ekonomi yang terjadi di Indonesia maka kesimpulan

apa yang dapat kita sampaikan?

5) Pertanyaan sintesis

Pertanyaan sintesis menimbulkan jawaban lebih dari satu dan

meningkatkan potensi serta daya kreasi peserta didik. Dalam hubungan

ini pertanyaan sintesis adalah:

a) Membuat prediksi/ramalan

Contoh: apa yang terjadi jika fungsi manajemen dalam sebuah

perusahaan atau organisasi tidak berjalan dengan baik?

b) Memecahkan masalah berdasarkan imajinasi:

Contoh: bayangkan seolah-olah saudara adalah seorang pimpinan

perusahan, saat perusahaan saudara terancam akan gulung tikar

maka tindakan apa yang akan saudara lakukan?

c) Mencari komunikasi:

Contoh: susunlah sebuah karangan pendek yang akan saudara

lakukan dalam merencanakan suatu program organisasi?

6) Pertanyaan evaluasi

Pertanyaan evaluasi ini bertujuan untuk memberikan penilaian terhadap

topik atau permasalahan yang sedang dibahas.

Contoh:

a) Bagaimana penilaian saudara tentang perekonomian indonesia saat

ini?

b) Menurut pendapat saudara bagaimana cara mengurangi kemiskinan di

indonesia?

c. Pertanyaan menurut luas sempitnya sasaran.

Ada dua jenis pertanyaan berdasarkan luas sempitnya sasaran yaitu:

1) Pertanyaan sempit

Pertanyaan sempit ini membutuhkan jawaban jenis jawaban tertutup dan

biasanya kunci jawabannya telah tersedia.

a) Pertanyaan sempit informasi langsung

Page 91: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 78

Pertanyaan sempit informasi langsung hanya menuntut peserta didik

untuk mengingat dan menghafal informasi yang ada.

Contoh: Ada berapa faktor-faktor produksi?

b) Pertanyaan sempit memuas

Pertanyaan sempit memuas menuntut peserta didik untuk

mengembangkan ide atau jawaban melalui petunjuk tertentu.

Contoh: Bagaimana cara menghitung SHU pada koperasi simpan

pinjam?

2) Pertanyaan luas

Pertanyaan luas memiliki jawaban lebih dari satu, sebab setiap

jawaban belum spesifik, sehingga masih diharapkan hasil yang lebih

lengkap.

a) Pertanyaan luas terbuka

Pertanyaan luas terbuka memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk menjawab pertanyaan berdasarkan cara dan gaya masing-

masing peserta didik.

Contoh: bagaimana cara mengurangi inflasi yang terjadi indonesia saat

ini?

b) Pertanyaan luas menilai

Pertanyaan luas menilai ini melakukan penilaian melalui aspek kognitif

(pengetahuan) dan aspek afektif (sikap). Pertanyaan ini akan menjadi

lebih efektif bila siswa mampu merumuskan pendapat, menentukan

sikap, dan melakukan tukar menukar pikiran terhadap suatu isu yang

sedang dibahas. Contoh: “Bagaimana pendapat saudara mengenai

perdagangan bebas internasional?”

c) Teknik Bertanya

Saat peserta didik maupun pendidik ingin bertanya hal yang paling

dasar diketahui ialah teknik bertanya. Aspek pertanyaan yang

disampaikan harus mampu dipahami agar menjadi pertanyaan yang

efektif dalam proses belajar mengajar. Faktor yang harus dipertahikan

dalam mengajukan pertanyaan antara lain:

d) Kejelasan dan kaitan pertanyaan

Dalam memberikan pertanyaan agar jelas dan tidak terjadi kekeliruan

maka hindari kata-kata seperti: aa, ee, mm, er, anu dan lain-lain.

Contoh pertanyaan yang tidak jelas maksudnya serta kaitannya. Guru:

Nah anak-anak sekarang ee, di sekolah kita kan ada koperasi, mm,

lalu terus eh menurut pendapat bagaimana manfaat koperasi sekolah

bagi peserta didik? (pertanyaan tersebut sangat tidak jelas maksud

dan tujuannya karena terlalu terbelit-belit dalam menyampaikan

pertanyaan sehingga membuat peserta didik tidak paham maksud dari

pertanyaan tersebut)

Contoh pertanyaan yang jelas maksudnya serta kaitannya.

Guru: Nah anak-anak, menurut pendapatmu bagaimana manfaat

koperasi sekolah bagi peserta didik?

Page 92: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 79

e) Kecepatan dan selang waktu

Kecepatan dalam menyampaikan pertanyaan tergantung pada jenis

pertanyaan, pertanyaan yang baik hendaknya memberikan selang

waktu (pause) untuk memberikan kesepatan kepada peserta didik

untuk berpikir.

Berikut ini adalah trik dan tips tata cara menyampaikan

pertanyaan:

(1) Dalam menyampaikan pertanyaan harus tegas dan jelas jangan

tergesa-gesa, karena pertanyaan yang cepat dan tergesa-gesa

akan menimbulkan keraguan kepada peserta didik sehingga

peserta didik akan bingung dalam menjawab pertanyaan yang

diberikan.

(2) Berikan jeda atau selang waktu setelah memberikan pertanyaan

sehingga peserta didik dapat berpikir untuk mencari jawaban dan

sambil menunggu apakah peserta didik sudah ada yang siap

mengajukan jawaban tanpa harus ditunjuk oleh guru.

f) Penunjukkan langsung

Pertanyaan diajukan kepada seluruh peserta didik. Sehingga

mendorong seluruh peserta didik untuk mencari jawabannya. Hanya

dalam keadaan tertentu atau untuk menarik pemusatan perhatian,

pertanyaandapat langsung ditujukan kepada seorang peserta.

Sesudah pertanyaan diajukan kepada seluruh peserta didik, serta

memberikan selang waktu untuk berpikir, selanjutnya menunjuk

seorang siswa untuk menjawabnya. Dalam menunjuk siswa secara

langsung biasanya ditujukan kepada siswa yang mengganggu teman

sebelah, bermain game saat guru menerangkan atau mengantuk

dikelas. Menunjuk siswa secara langsung dimaksud agar siswa yang

awalnya tidak fokus menjadi terfokus kembali dengan adanya perintah

dari guru.

g) Teknik penguatan

Pemakaian yang tepat dari teknik penguatan ini akan menimbulkan

sikap positif serta meningkatkan partisipasi murid dalam kegiatan

belajar mengajar sehingga memungkinkan pencapaian belajar yang

tinggi.

h) Teknik menggali dan menuntun

Teknik menggali dan menuntun dapat digunakan untuk meningkatkan

kualitas dan kuantitas jawaban. Menggali dan menuntun peserta didik

agar ia dapat menemukan jawaban yang lebih benar.

C. LATIHAN/TUGAS

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jelas!

1. Jelaskan arti pentingnya keterampilan bertanya dasar!

2. Uraikanlah apa saja komponen-komponen bertanya dasar!

3. Demonstrasikan keterampilan bertanya dasar di hadapan teman-teman satu

kelas!

Page 93: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 80

D. DAFTAR PUSTAKA

Eldarmi,dkk. 2017 Micro Teaching. Yogyakarta: Media Akademika

Page 94: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 81

PERTEMUAN 10

KETERAMPILAN BERTANYA

(Bertanya Lanjut)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari ini, mahasiswa mampu mendemonstrasikan

keterampilan bertanya

B. URAIAN MATERI

Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa mampu mendemonstrasikan keterampilan bertanya

Gambar 10.1. Peta Konsep Pertemuan 10

Peningkatan

Terjadinya

Interaksi

Penggunaan

pertanyaan

Pelacak Pengaturan

Urutan

Pertanyaan

Pengubahan

Tuntutan Tingkat

Kognitif Dalam

Menjawab

Pertanyaan

KETERAMPILAN BERTANYA

Bertanya Dasar

Bertanya Lanjutan

Page 95: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 82

1. Hakekat Keterampilan Bertanya Lanjut

Terbentuknya keterampilan bertanya lanjut disebabkan adanya oleh

adanya keterampilan bertanya dasar. Pada dasarnya komponen-komponen yang

terdapat pada keterampilan bertanya dasar dapat terpakai pada keterampilan

bertanya lanjut. Sama halnya dengan keterampilan bertanya dasar,

keterampilan bertanya lanjut juga memiliki empat pertanyaan yang dapat

digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran. Empat jenis pertanyaan tersebut

yaitu: (1) permintaan; (2) mengarahkan dan menuntun peserta didik; (3) menggali

kemampuan peserta didik; (4) pertanyaan yang sebenarnya tidak memerlukan

jawaban.

2. Pengertian Keterampilan Bertanya Lanjut

Bertanya lanjut dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan oleh guru

dalam memberikan pertanyaan secara berkelanjutan. Keterampilan bertanya

lanjut dapat terjadi dari beberapa komponen-komponen yang terdapat pada

keterampilan bertanya dasar. Sama halnya dengan keterampilan bertanya dasar,

keterampilan bertanya lanjut yang tepat akan memberikan respon positif dari

peserta didik. respon tersebut dapat berupa:

a. Peserta didik menjadi aktif dalam proses pembelajaran;

Dengan adanya pertanyaan lanjutan maka peserta didik yang awalnya tidak

aktif menjadi lebih aktif dan tertantang untuk menjawab pertanyaan yang

disampaikan oleh guru.

b. Menjawab rasa ingin tahu peserta didik;

Dalam proses pembelajaran terkadang peserta didik belum menguasai penuh

materi yang disampaikan, sehingga timbulah berbagai bentuk pertanyaan-

pertanyaan yang ada dipikiran peserta didik tersebut. Pertanyaan-pertanyaan

tersebut dapat terbantu pada saat guru memberikan pertanyaan lanjutan.

Sehingga rasa penasaran dan rasa ingin tahu peserta didik dapat terjawab.

c. Meningkatkan semangat dan motivasi belajar peserta didik;

Tidak semua peserta didik dapat bersemangat dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran. Tugas guru ialah menimbulkan dan meningkatkan semangat

belajar peserta didik. Agar semangat peserta didik tersebut dapat meningkat

maka guru dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan berkelanjutan. Karena

dengan pertanyaan lanjutan maka peserta didik akan tertantang untuk

menjawab pertanyaan guru sehingga dengan hal tersebut semangat dan

motivasi peserta didik akan lebih meningkat.

d. Memberikan rasa keberanian peserta didik dalam menjawab pertanyaan;

Dengan adanya pertanyaan lanjutan maka peserta didik yang awalnya pasif

dan tidak berani memberikan respon maka akan menjadi lebih berani dalam

menjawab pertanyaan guru dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan

pembelajaran.

e. Meningkatkan proses berpikir peserta didik untuk memahami materi yang

lebih luas.

Dengan adanya pertanyaan berkelanjutan maka peserta didik dituntun untuk

terus berpikir menemukan jawaban dari pertanyaan yang disampaikan guru.

Semakin banyak pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan guru maka dalam

Page 96: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 83

proses berpikir peserta didik dan materi yang dipelajari juga akan semakin

luas.

Tidak hanya peserta didik, dengan adanya keterampilan bertanya lanjutan

maka juga akan memberikan manfaat kepada guru. Manfaat tersebut yaitu:

a. Membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran yang belum

tersampaikan;

Dalam menjelaskan materi pelajaran terkadang tidak semua materi dapat

tersampaikan oleh guru, maka dari itu melalui keterampilan bertanya

khususnya bertanya lanjutan maka guru dapat menyampaikan materi

pelajaran yang belum tersampaikan sambil bertanya dan memberikan

penguatan terhadap jawaban-jawaban peserta didik

b. Guru dapat mengetahui tingkat pemahaman dan penguasaan materi peserta

didik;

Setelah menyampaikan materi, maka dengan memberikan pertanyaan guru

dapat mengetahui sebarapa besar tingkat pemahaman dan penguasaan

materi peserta didik, materi yang mampu menjawab pertanyaan guru

tentunya telah memahami materi yang telah dijelaskan, sedangkan peserta

didik yang hanya berdiam dan tidak mampu menjawab pertanyaan guru

berarti belum menangkap sepenuhnya atau bahkan tidak memahami materi

yang disaampaikan oleh guru.

c. Guru tertantang untuk lebih mendalami materi yang akan diajarkan;

Dengan adanya keterampilan bertanya lanjutan maka peserta didik akan

menjadi lebih aktif dalam memberikan partisipasinya saat proses

pembelajaran berlangsung. Partisipasi peserta didik tersebut dapat berupa

jawaban, komentar maupun pertanyaan kembali yang ditujukan kepada

peserta didik. Maka dari itu jika peserta didik saja aktif berarti guru juga harus

aktif, guru harus lebih memperdalam dan menguasai materi yang akan

dipelajari oleh peserta didik.

d. Meningkatkan semangat dan motivasi mengajar guru;

Melalui proses pembelajaran yang aktif maka baik guru maupun peserta didik

akan lebih bersemangat dan termotivasi melaksanakan proses pembelajaran.

Guru akan bersemangat dalam mengajar begitu pula peserta didik akan lebih

bersemangat dalam belajar, sehingga timbullah hubungan yang positif antara

guru dan peserta didik terhadap hasil belajar yang akan diraih oleh peserta

didik.

e. Membuat kelas menjadi lebih aktif dan menyenangkan.

Pertanyaan berlanjut tidak hanya dapat dijawab oleh satu peserta didik saja,

namun beberapa peserta didik juga dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan

yang disampaikan oleh guru. Dengan adanya pertanyaan berkelanjutan

tersebut maka aktivitas pembelajaran menjadi lebih aktif dan menyenangkan

karena peserat didik berlomba-lomba dalam memberikan partisipasinya.

3. Kompoen-komponen Keterampilan Bertanya Lanjut

Ada 4 (empat) komponen dalam keterampilan bertanya lanjut menurut

Eldarni (2017) yaitu sebagai berikut:

a. Pengubahan Tuntutan Tingkat Kognitif Dalam Menjawab Pertanyaan

Page 97: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 84

Pengubahan yang dikemukakan guru dalam mengundang proses mental yang

berbeda-beda. Ada yang menuntut proses mental yang rendah ada ada pula

pertanyaan yang menuntut proses mental yang tinggi. oleh karena itu guru

dalam mengajukan pertanyaan hendaknya dalam berusaha mengubah

tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan dari tingkat yang

sekedar meningat kembali fakta-fakta yang telah dipelajari peserta didik,

keberbagai tingkat kognitif lainnya yang lebih tinggi seperti tingkat

pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.

Contoh pada mata pelajaran Ekonomi kelas X materi Manajemen

Guru: Apa yang dimaksud dengan manajemen? (pertanyaan 1)

Guru: kemukakan apa saja fungsi manajemen? (pertanyaan 2)

Guru: Buatlah perencanaan manajemen terhadap diri sendiri dalam jangka

waktu 5 tahun? (pertanyaan 3)

Guru: Bagaimana penilaianmu mengenai sistem manajemen yang ada di

sekolah? (pertanyaan 4)

b. Pengaturan Urutan Pertanyaan

Pertanyaan yang diajukan hendaknya dapat mengembangkan tingkat kognitif

peserta didik dengan cara mengatur urutan pertanyaan dari pertanyaan yang

lebih mudah ke pertanyaan yang lebih sukar. Misalnya, pertama guru

mengajukan pertanyaan pemahaman, seetelah itu pertanyaan penerapan,

analisis, sintesis dan akhirnya pertanyaan evaluasi. Sebaliknya jangan bolak-

balik tidak menentu, misalnya jika guru sudah sampai pada pertanyaa analisis

lalu kembali lagi pada pertanyaan penerapan atau pemahaman dan setelah

itu kembali pada pertanyaan analisis. Pemindahan secara tidak menentu,

bolak-balik, maju-mundur seperti itu hanya akan menimbulkan keraguan

kepada peserta didik dan karenanya partisipasi peserta didik dalam mengikuti

pelajaran akan dapat menurun. Untuk itu guru hendaknya jangan cepat-cepat

pindah dari pertanyaan-pertanyaan yang bermaksud melacaki atau

membangun tingkat kognitif tertentu, tapi sebaiknya peserta didik dapat

diberik selang waktu untuk berpikir beberapa waktu lamanya pada satu tingkat

tertent, sampai mantap, baru beralih ke tingkat kognitif selanjutnya.

c. Penggunaan pertanyaan Pelacak

Jika jawaban yang diberikan peserta didik dinilai oleh guru benar, tetapi masih

dapat ditingkatkan menjadi lebih sempurna maka guru dapat mengajukan

pertanyaan-pertanyaan pelacak kepada peserta didik tersebut.

Dalam penggunana pertanyaan pelacak, ada 7 (tujuh) teknik pertanyaan

pelacak yang dapat digunakan guru yaitu:

1) Klarifikasi

Jika peserta didik tidak mampu menjawab pertanyaan guru dengan tepat

dan benar, maka guru dapat memberikan pertanyaan lanjutan agar peserta

didik dapat mengklarifikasi jawabannya sehingga mendapatkan jawaban

yang lebih tepat dan benar.

Contoh:

a) Dapatkah kamu mengulangi kembali jawabanmu?

b) Dapatkah kamu menjelaskan berdasarkan pendapat sendiri?

Page 98: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 85

c) Dapatkah kamu menyimpulkan penjelasanmu?

2) Meminta siswa memberikan alasan

Guru dapat meminta siswa memberi bukti untuk menunjang kebenaran

suatu pandangan yang diberkan dalam menjawab pertanyaan guru.

Contoh:

a) Bisakah kamu memberikan bukti dari jawabanmu tadi?

b) Mengapa kamu mengatakan demikian?

c) Bagaimana kamu bisa memberikan kesimpulan seperti itu?

3) Meminta kesepakatan pandangan

Guru dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik lainnya untuk

mengatakan persetujuan atau penolakan mereka serta memberikan

alasan-alasannya terhadap suatu pandangan yang diungkapakan oleh

seseorang peserta didik dengan maksud agar diperoleh padangan yang

benar dan dapat diterima oleh semua pihak.

Contoh:

a) Siapa yang setuju dengan jawaban itu? Mengapa?

b) Adakah yang tidak setuju dengan jawaban tersebut?

c) Bisakah saudara memberikan alasan terhadap jawaban tidak setuju

tersebut?

4) Meminta jawaban yang tepat

Bila dalam menjawab pertanyaan peserta didik belum memberikan

jawaban yang tepat, maka guru sebaiknya memberikan pengarahan agar

peserta didik dapat menjawab kembali dengan jawaban yang lebih tepat.

Pertanyaan yang guru ajukan tidak boleh membuat peserta didik menjadi

malu. Seandainya pesert didik belum mampu menjawab pertanyaan secara

keseluruhan maka guru dapat melakukan teknik pemindahan giriliran.

Contoh:

Guru : Apakah menggunakan sepatu juga merupakan konsumsi?

Siswa : Benar

Guru : Lalu apa itu konsumsi?

Siswa : Konsumsi ialah suatu yang dilakukan untuk menghabiskan atau

mengurangi nilai guna suatu barang/jasa

5) Meminta jawaban yang lebih relevan

Jika jawaban peserta didik kurang relevan dengan pertanyaan yang

diberikan oleh guru, maka guru dapat mengajukan pertanyaan kembali

agar peserta didik dapat menyampaikan jawaban yang lebih relevan..

Contoh

Guru : Apa akibat buruk yang akan terjadi pada daerah industri?

Siswa : Penduduk desa akan berdatangan ke kota mencari

pekerjaan, sehingga upah buruh di kota menjadi murah.

Guru : Bagaimana hubungan jawabanmu itu dengan masalah

polusi yang baru saja ibu sampaikan tadi?

Page 99: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 86

6) Meminta contoh

Bila seorang peserta memberikan jawaban yang tidak meyakinkan atau

terlalu luas, maka guru dapat meminta peserta didik untuk memberikan

ilustrasi atau contoh konkret tentang apa yang dimaksud.

Contoh:

a) Dapatkan kamu memberikan contoh dari jawaban tersebut?

b) Coba buat diagram untuk jawabanmu itu?

7) Meminta jawaban yang lebih kompleks

Jika guru menganggap jawaban yang diberikan peserta didik masih dapat

ditingkatkan menjadi luas dan dalam, ia dapat meminta peserta didik

tersebut untuk memberi penjelasan tau ide-ide penting lainnya.

Contoh:

a) Dapatkah kamu memberikan penjelasan yang lebih luas lagi ide yang

kamu kemukakan tadi?

b) Dapatkan kamu memberikan ide penting lainnya lagi mengenai hal itu?

d. Peningkatan Terjadinya Interaksi

Agar siswa lebih terlibat secara pribadi dan lebih tanggung jawab atas

kemajuan dan hasil diskusi guru hendaknya mengurangi atau menghilangkan

peranan sebagai penanya sentral. Untuk itu ada dua cara yang dapat

ditempuh. Cara pertama, guru mencegah pertanyaannya dijawab oleh

seorang peserta didik, tetapi siswa-siswa diberi kesempatan singkat untuk

mendiskusikan jawabannya bersama teman terdekatnya. Cara kedua, jika

peserta didik mengajukan pertanyaan, guru tidak segera menjawab

pertanyaan tersebut, tetapi melontarkan kembali pertanyaan tersebut kepada

peserta didik untuk didiskusikan. Dengan cara tersebut maka peserta didik

dapat belajar saling menghargai pendapat teman-temannya dan bersikap

sopan dalam memberikan komentar.

4. Tujuan Keterampilan Bertanya Lanjutan

Tujuan seseorang bertanya adalah untuk mendapatkan jawaban atas

sesuatu yang ingin ia ketahui. Sedangkan tujuan dari guru memberikan

pertanyaan kepada peserta didiknya yaitu untuk:

a. Meningkatkan minat belajar dan menjawab rasa ingin tahu peserta didik dari

topik yang telah dibahas;

Dengan adanya pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru maka akan

dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu dari peserta didik. Peserta

didik akan berusaha mencari tau isi jawaban atas pertanyaan yang

diajukan oleh guru.

b. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik;

Pertanyaan yang diberikan oleh guru terutama pertanyaan-pertanyaan yang

sifatnya menantang dapat mendorong peserta didik untuk berpartisipasi aktif

dalam pembelajaran, peserta didik akan berusaha mengeluarkan

pendapat/ide-ide/gagasan/argumentasi dari pertanyaan yang diajukan oleh

guru

c. Memusatkan perhatian siswa terhadap pokok bahasan;

Page 100: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 87

Dalam proses pembelajaran saat guru melihat peserta didik yang tidak

memperhatikan guru sedang menerangkan, maka guru berhak memberikan

pertanyaan seputar materi yang telah dijelaskan. Guru memiliki hak untuk

menunjuk secara langsung peserta didik yang tidak fokus dalam

memperhatikan penjelasan guru. Dengan adanya pertanyaan tersebut maka

peserta didik dapat memusatkan perhatiannya terhadap topik pembahasan

yang sedang dipelajari.

d. Meningkatkan aktivitas pembelajaran peserta didik;

Jika dalam proses pembelajaran peserta didik menjadi pasif maka guru dapat

memberikan pertanyaan kepada peserta didik agar dapat mengaktifkan

kembali peserta didik dalam pembelajaran. Pertanyaan-pertanyaan yang

diberikan oleh guru dapat membangkitkan kembali gairah belajar peserta

didik, sehingga peserta didik akan kembali aktif dalam melaksanakan proses

pembelajaran.

e. Peserta didik menjadi lebih tahu tentang materi pelajaran yang telah dipelajari;

Materi pelajaran yang dijelaskan oleh guru terkadang tidak sepenuhnya

tersampaikan, untuk itu agar peserta didik mampu menguasai semua materi

yang ada maka materi pelajaran yanag belum tersampaikan tersebut dapat

disampaikan melalui sistem tanya jawab. Guru dapat memberikan pertanyaan

seputar materi-materi yang telah telah disamapikan maupun materi yang

belum tersampaikan. Dengan menjajaki hal-hal baru maka peserta didik akan

lebih bersemangat dalam memperhatikan penjelasan dari guru tersebut.

f. Guru harus memahami gejala-gejala kesulitan dan hambatan belajar peserta

didik;

Dengan adanya pertanyaan-pertanyaan yanga diberikan oleh guru kepada

peserta didik maka guru dapat mengetahui apa saja kesulitan-kesulitan

ataupun materi yanag belum dapat dipahami oleh peserta didik. Jika peserta

didik belum mampu memahami materi yang telah dijelaskan oleh guru maka

guru dapat mengulangi penyampaian materi tersebut dengan cara yang lebih

sederhana, menarik dan dapat dipahami oleh peserta didik.

g. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengasimilasikan

informasi;

Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru kepada peserta didik dapat

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat mengasimilasi

informasi yang ada, baik informasi yang didapatkan dari penjelasan guru,

informasi dari buku maupun informasi dari sumber referensi lainnya.

h. Mengevaluasi dan mengukur hasil belajar peserta didik;

Setelah memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada peserta didik, maka guru

akan dapat mengetahui tingkat pemahaman peserta didik dari materi yang

telah dipelajari. Dengan pertanyaan yang diberikan maka guru dapat

mengevaluasi dan mengukur hasil belajar peserta didik selam proses

pembelajaran dilakukan.

i. Peserta didik dapat mengulang kembali materi pelajaran;

Dengan adanya pertanyaan yang diberikan oleh guru kepada peserta didik

maka peserta didik tersebut dapat mengulang kembali materi pelajaran yang

Page 101: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 88

telah dibahas. Karena dengan bertanya maka peserta didik dapat mereview

kembali pemahaman yang telah di dapat.

j. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif peserta didik.

Pemberian pertanyaan kepada peserta didik bertujuan agar peserta didik

dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif dalam mencari

dan menemukan jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh guru

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pemberian pertanyaan yang

diberikan oleh guru kepada peserta didik memiliki berbagai manfaat untuk

peserta didik dalam mengembangkan ilmu pelajaran.

C. LATIHAN/TUGAS

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jelas!

1. Apa perbedaan keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanya

lanjutan?

2. Uraikanlah apa saja komponen-komponen bertanya lanjutan!

3. Demonstrasikan keterampilan bertanya lanjutan di hadapan teman-teman satu

kelas!

D. DAFTAR PUSTAKA

Eldarmi,dkk. 2017 Micro Teaching. Yogyakarta: Media Akademika

Page 102: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 89

PERTEMUAN 11

KETERAMPILAN MENGGUNAKAN VARIASI PEMBELAJARAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari ini, mahasiswa mampu mendemonstrasikan

keterampilan menggunakan variasi pembelajaran

B. URAIAN MATERI

Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa mampu mendemonstrasikan konsep keterampilan menggunakan

variasi pembelajaran

Gambar 11.1. Peta Konsep Pertemuan 11

1. Hakekat Keterampilan Menggunakan variasi pembelajaran

Kebosanan merupakan masalah besar di sekolah, karena setiap hari

peserta didik melakukan kegiatan dan aktivitas yang sama seperti hari-hari

biasanya. Saat berada di dalam kelas, sebagian besar guru saat mengajar tetap

duduk dikursi atau selalu berdiri di samping meja depan papan tulis dan

berbicara dengan menoton, mulai masuk kelas sampai akhir pelajaran. Oleh

karena peserta didik juga memerlukan variasi dalam proses pembelajarn

sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik dan lebih hidup.

KETERAMPILAN MENGGUNAKAN

VARIASI PEMBELAJARAN

Variasi dalam gaya mengajar

guru

Variasi dalam penggunaan media

dan bahan ajar

1. Penggunaan variasi suara

2. Pemusatan perhatian

3. Kesenyapan

4. Mengadakan kontak pandangan

5. Gerakan tubuh dan ekspresi wajah

6. Perpindahan posisi guru

1. Dapat dilihat/media pandang

2. dapat didengar/media dengar

3. dapat diraba dan

dimanipulasi/media taktil

4. pola interaksia

5. Variasi kegiatan peserta didik

Page 103: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 90

Variasi yang berarti beranekaragam maksudnya dalam proses

pembelajaran guru perlu memberikan hal-hal unik yang menarik baik itu

disengaja maupun tidak disengaja, variasi pembelajaran tersebut dapat berupa

intonasi suara, gerakan, mimik wajah, maupun sikap dan tingkah laku guru

terhadap peserta didik. Hal ini bertujuan agar peserta didik tidak merasa monoton

dan jenuh sehingga konsentrasi peserta didik bisa lebih fokus pada pelajaran.

2. Pengertian Keterampilan Menggunakan Variasi Pembelajaran

Sebagai seorang pendidik guru harus mampu mengenal karakterisktik

masing-masing peserta didik. Dengan mengenal karakteristik peserta didik maka

guru akan lebih mudah memahami kemampuan, bakat dan minat peserta didik

tersebut. Peserta didik membutuhkan seorang guru yang mampu memahami

karakterisktiknya sehingga pembelajaran yang dilakukan akan menjadi lebih

hidup dan menarik.

Walaupun pembelajaran dilakukan secara klasikal namun guru perlu

memberikan sentuhan atau perhatian kepada setiap peserta didik. Artinya guru

perlu tidak hanya mengajar dengan menggunakan metode ceramah, namun guru

juga dapt menggunakan metode diskusi, menggunakan media serta sarana dan

prasarana pembelajaran yang mendukung materi pelajaran. Dengan adanya

variasi dalam pembelajaran maka peserta didik akan lebih memperhatikan materi

yang disampaikan oleh peserta didik, selanjutnya jika peserta didik mampu

memahami isi materi tersebut maka hasil belajar peserta didik pun menjadi lebih

maksimal.

Keterampilan menggunakan variasi dalam pembelajaran memberikan

peran penting, sebab dengan memberikan variasi maka baik berupa media

belajar, suara maupun gaya mengajar guru maka akan merubah suasanan

belajar yang membosankan menjadi suasana yang lebih menarik.

3. Tujuan Keterampilan Menggunakan Variasi Pembelajaran

Tujuan dan manfaat menggunakan variasi pembelajaran menurut Eldarni

(2017) adalah:

a. Meningkatkan perhatian dan konsentrasi peserta didik dalam kegiatan

pembelajaran;

b. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih aktif dan menyenangkan;

c. Peserta didik menjadi lebih bersemangat karena kegiatan pembelajaran tidak

membosankan;

d. Menjawab rasa ingin tahu peserta didik dari segala bentuk pertanyaan yang

ada.

Dalam pembelajaran di kelas, tidak semua peserta didik yang memiliki

motivasi belajar yang tinggi dan rasa ingin tahu terhadap pertanyaan yang ada,

namun disini guru berfungsi untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik

melalui variasi pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan.

4. Manfaat Keterampilan Menggunakan Variasi Pembelajaran

Adapun manfaat memberikan variasi dalam proses pembelajaran adalah

sebagai berikut:

a. Membuat pembelajaran menjadi aktif dan menyenangkan

Page 104: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 91

Dengan adanya variasi pembelajaran maka baik guru maupun peserta didik

dapat menjadi lebih aktif karena proses pembelajaran yang dilakukan lebih

menarik dan menyenangkan

b. Peserta didik menjadi lebih berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran

Kegiatan pembelajaran yang bervariasi membuat peserta didik lebih

bersemangat dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas maupun di luar

kelas. Wujud semangat belajar peserta didik dapat dilihat dari tingkat

partisipasinya mengikuti kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.

c. Dapat meningkatkan pola pikir peserta didik menjadi lebih baik

Peserta didik dapat berpikir lebih baik

Pembelajaran yang efektif dan menyenangkan dapat meningkatkan gairah

peserta didik dalam berpikir. Variasi pembelajaran yang diberikan guru akan

dapat melatih peserta didik untuk meningkatkan pola pikirnya menjadi lebih

baik

d. Meningkatkan perhatian dan motivasi belajar peserta didik

Pembelajaran konvensional yang hanya dilakukan satu arah dan guru yang

lebih aktif akan membuat peserta didik merasa jenuh dan tidak dapat

berkonsentrasi penuh, sedangkan pembelajaran yang bervariasi akan

membuat peserta didik lebih fokus dan berkonsentrasi sehingga dapat

meningkatkan perhatian dan motivasi belajar peserta didik.

5. Prinsip Keterampilan Menggunakan Variasi Pembelajaran

Pada keterampilan menggunakan variasi, ada 5 (lima) prinsip yang harus

diperhatikan. Prinsip-prinsip tersebut adalah:

a. Relevan

Variasi pembelajaran digunakan secara relevan untuk mencapai tujuan

pembelajaran

b. Berkesinambungan

Variasi pembelajaran harus digunakan secara baik dan berkesinambungan,

sehingga tidak merusak perhatian peserta didik dalam kegiatan pembelajaran

c. Fleksibel

Variasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru sebaiknya rileks, santai dan

tidak kaku sehingga peserta didik yang akan merasakan kondisi yang lebih

nyaman.

d. Wajar/Tidak berlebihan

Variasi pembelajaran yang dilakukan sebaiknya dalam hal-hal yang wajar-

wajar saja, jangan memberikan variasi yang terlalu berlebihan sehingga

terkesan tidak teratur dan tidak tertib. Pemberian variasi yang tidak berlebihan

akan membuat peserta didik akan tetap tertib dalam mengikuti proses

pembelajaran.

e. Terencana

Sebelum melaksanakan pembelajaran guru sebaiknya membuat perencanaan

pembelajaran yang dibutuhkan seperti: materi ajar, model dan metode

pengajaran serta media pembelajaran, sehingga pelaksanaan pembelajaran

dapat berjalan secara efektif.

6. Komponen Keterampilan Menggunakan Variasi Pembelajaran

Page 105: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 92

Ada banyak variasi yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran baik

dari gaya mengajar guru maupun penggunaan media dan bahan ajar.

a. Variasi dalam gaya mengajar guru

Variasi dalam gaya mengajar guru meliputi antara lain:

1) Penggunaan variasi suara

Pada saat mengajar suara guru dapat bervariasi dalam intonasi,

nada, volume maupun kecepatan. Guru dapat memberikan penekanan

suara untuk memberikan kata kunci materi yang sedang disampaikan, guru

juga bisa berbicara pelan, keras maupun lantang sesuai dengan situasi dan

kondisi materi yang ingin disampaikan. Jika suara guru senantiasa keras

atau terlalu keras, akan sulit diterima oleh siswa karena mereka

menganggap gurunya sedang marah atau seorang yang kejam. Bila sudah

begitu, siswa diliputi oleh rasa cemas dan ketakutan selama proses

pembelajaran. Sebaliknya, bila suara guru terlalu lemah, akan terdengar

tidak jelas oleh siswa dan tidak bisa menjangkau seluruh siswa dalam

kelas, terutama yang duduk di bagian belakang. Bila sudah begitu siswa

akan mengabaikan gurunya dan kurang perhatian pada materi yang

disampaikan. Untuk itu guru perlu menggunakan variasi suara baik dari

segi intonasi, volume, nada dan kecepatan bicara yang disesuaikan

dengan kebutuhan situasi dan kondisi. Variasi suara bisa mempengaruhi

informasi yang sangat biasa sekalipun. Guru dapat menggunakan bisikan

atau tekanan suara untuk hal-hal penting, dan menggunakan kalimat

pendek yang cepat untuk menimbulkan semangat

Contoh: ketika guru sedang menyampaikan materi pelajaran tiba-tiba

ada peserta didik yang tidak fokus, atau mengantuk maka guru dapat

memberikan penekanan suara sehingga peserta didik yang tidak fokus

tersebut menjadi kaget dan dapat fokus kembali.

2) Pemusatan perhatian

Pemberian variasi pembelajaran untuk memusatkan perhatian

peserta didik dapat dilakukan dengan memberikan game (permainan) yang

dapat meningkatkan kembali fokus peserta didik. dengan memberikan

game maka peserta didik yang tidak bersemangat dapat menjadi lebih

bersemangat dalam menerima materi pelajaran.

Contoh: ketika kita mengajar di jam pelajaran ke 2 atau jam pelajaran

3 atau bahkan jika kita mengajar setelah jam pelajaran olahraga. Setelah

olahraga peserta didik biasanya menjadi tidak bersemangat dalam

melanjutkan pelajaran selanjutnya maka dengan itu guru dapat

memberikan game kepada peserta didik agar peserta didik dapat

memusatkan perhatiannya kembali.

3) Kesenyapan

Variasi pembelajaran tidak hanya dilakukan dengan berteriak-teriak

namun dapat pula dilakukan dengan memberikan kesenyapan (waktu

istirahat) kepada peserta didik. kesenyapan dapat dilakukan dengan cara

diam sejenak sehingga baik guru maupun peserta didik bisa beristirahat

agar pembelajaran dapat perfokus kembali.

Page 106: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 93

Contoh: pada saat menyampaikan materi pelajaran, peserta didik

banyak yang ribut atau tidak memperhatikan materi yang disampaikan,

maka guru harus tenang sebentar memberikan kesenyapan kepada

peserta didik agar peserta didik tersebut sadar bahwa telah melakukan

keributan atau tidak memperhatikan penjelasan dari guru.

4) Mengadakan kontak pandangan

Bila guru berbicara atau berinteraksi dengan peserta didik, sebaiknya

mengarahkan pandangannya ke seluruh kelas menatap mata setiap

peserta didik untuk dapat membentuk hubungan yang positif dan

menghindari hilangnya kepribadian. Guru dapat membantuk peserta

dengan menggunakan matanya menyampaikan informasi dan dengan

pandangannya dapat menarik perhatian peserta didik.

Kesalahan yang sering dilakukan guru saat proses pembelajaran

yaitu guru hanya memperhatikan peserta didik yang aktif dan duduk di

bangku bagian depan, sehingga peserta didik yang duduk dibangku bagian

belakang kurang diperhatikan. Maka dari itu eye contact (kontak mata)

perlu dilakukan karena dengan melihat dan memperhatikan seluruh peserta

didik maka peserta didik tersebut merasa lebih diperhatikan dan dihargai

dan peserta didik yang tidak fokus dalam menerima pelajaran akan

ketahuan.

5) Gerakan tubuh dan ekspresi wajah

Variasi dalam bentuk gerakan tubuh seperti menganggukkan kepala,

maupun ekspresi wajah merupakan alat komunikasi yang disampaikan oleh

guru tentang situasi yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.

Tidak hanya untuk menarik perhatian saja, tetapi gerakan badan dan mimik

wajah juga dapat menolong guru dalam menyampaikan arti materi

pelajaran yang disampaikan.

Contoh: saat menerangkan materi ketenagakerjaan mimik wajah guru

terlihat biasanya saja selanjutnya saat masuk pembahasan mengenai

pengangguran dan semakin meningkatnya jumlah pengangguran di

Indonesa gerakan badan guru dan mimik wajah menjadi berubah dan lebih

serius.

Kesalah yang sering dilakukan guru saat melakukan gerakan badan

dan mimik ialah melakukannya secara berlebihan. Guru tidak boleh

melakukan gerakan badan dan mimik secara berlebihan sebab akan

menimbulkan tanggapan negatif dari peserta didik, guru sebaiknya

memberikan gerakan badan dan mimik yang sewajarnya saja agar peserta

didik mampu membaca dan menafsirkan maksud materi yang disampaikan

guru.

6) Perpindahan posisi guru

Saat melaksanakan pengajaran, guru tidak boleh berdiri hanya pada

satu tempat, namun guru juga dianjurkan untuk berpindah posisi.

Perpindahan posisi guru tersebut dapat memberikan variasi pembelajaran.

Perpindahan posisi dapat dilakukan guru dengan cara berjalan dari depan

ke belakang, atau dari ujunt kanan ke ujung kiri. Sehingga dengan

Page 107: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 94

melakukan perpindahan maka guru juga dapat memperhatikan kinerja

peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran.

Dalam menyampaikan materi pelajaran guru tidak boleh hanya

sekedar duduk di kursi sebab jika guru menyampaikan materi pelajaran

dengan hanya duduk di kursi maka tingkat konsentrasi peserta didik

menjadi tidak optimal, dan guru tersebut dapat dikatakan guru pemalas.

Guru juga tidak boleh hanya bersender di depan meja atau berdiri di

hadapan peserta didik yang duduk di bangku depan guru dapat melakukan

aktivitas kecil untuk menghilangkan kejenuhan belajar.

Guru juga tidak boleh hanya berdiri di satu posisi yang sama dibagian

tengah saja, dibagian kiri saja atau dibagian kanan saja karena akan dapat

membuat leher peserta didik menjadi kelelahan karena kelamaan

memperhatian guru yang berdiri di satu posisi. Guru juga boleh melakukan

perpindahan posisi terlalu banyak sebab akan membuat peserta didik

menjadi kebingungan.

b. Variasi dalam penggunaan media dan bahan ajar

Setiap peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda-beda, maka

dari itu dalam pelaksanaan aktivitas pembelajaran guru disarankan tidak boleh

menggunakan media pembelajaran yang itu-itu saja, sebaiknya peserta didik

dapat menggunakan media pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan

materi ajar yang disampaikan guru. Variasi media maupun bahan ajar dapat

disajikan dengan cara mendengarkan (visual), membaca (audio), dan adapula

yang mendengarkan dan membaca (audio-visual). Dengan variasi

penggunaan media, kelemahan idera yang dimiliki tiap peserta didik dapat

dikurangi. Misalnya guru dapat memulai dulu dengan berbicara terlebih dahulu

lalu dilanjutkan dengan menulis di papan tulis dan dilanjutkan kembali dengan

memberikan contoh-contoh konkrit. Dengan penggunaan variasi media

pembelajaran tersebut maka dapat memberikan stimulus terhadap indera

peserta didik sehingga secara tidak langsung stimulus yang didapat akan

memberikan respon ke otak untuk dapat memahami materi yang dijelaskan

oleh guru.

Ada 5 (lima) penggunaan media dan bahan pengajaran yang dapat

dilakukan oleh guru yaitu:

1) Variasi dari media yang dapat dilihat/media pandang

Penggunaan media pandang dapat diartikan sebagai penggunaan alat ajar

khusus untuk komunikasi, seperti buku, majalah, globe, peta, majalah

dinding, model, demonstrasi, dan lain sebagainya.

2) Variasi dari media yang dapat didengar/media dengar

Pada umumnya dalam proses interaksi edukatif di kelas, guru adalah alat

utama dalam komunikasi. Variasi dalam penggunaan media dengar

memerlukan kombinasi dengan media pandang dan media taktil. Sejumlah

media pandang yang dapat dipakai dapat berupa pembicaraan dengan

peserta didik, rekaman, wawancara dan lain sebagainya.

3) Variasi dari media yang dapat diraba dan dimanipulasi/media taktil

Variasi media taktil merupakan penggunaan media yang memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk menyentuh dan memanipulasi

Page 108: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 95

benda atau bahan ajar. Dalam hal ini peserta didik akan dilibatkan dalam

kegiatan pembuatan model pelajaran yang hasilnya dapat dipresentasikan

secara individu ataupun kelompok. Contoh: dalam mata pelajaran sejarah

peserta didik dapat membuat maket desa zaman Majapahit, dalam mata

pelajaran geografi peserta didik dapat membuat model lapisan tanah atau

proses terjadinya reaksi gurung merapi, pada mata pelajaran ekonomi

peserta didik dapat mengumpulkan berbagai jenis uang logam dan pada

mata pelajaran akuntansi peserta didik dapat mengumpulkan berbagai

bentuk bukti transaksi.

4) Variasi pola interaksia

Interaksi merupakan bagian terpenting dalam aktivitas pembelajaran,

sebab dengan adanya interaksi pembelajaran maka guru dan peserta didik

akan menjadi lebih aktif. Variasi dalam pola interaksi antara guru dan

peserta didik saling memiliki korelasi yang positif. Misalnya guru dapat

memberikan kesempatan kepada pesesrta didik untuk bekerja dalam

kelompok kecil melalui diskusi kelompok atau melakukan demonstrasi

secara perorangan. Pola interaksi yang baik ialah pola interaksi yang

dilakukan melalui ceramah yang diberikan guru dan dikombinasikan

dengan diskusi kelompok dan guru tetap membimbing siswa dalam diskusi

kelompok tersebut.

5) Variasi kegiatan peserta didik

Variasi kegiatan peserta didik ialah lanjutan dari variasi pola interaksi.

Dalam proses pembelajaran peserta didik dapat melakukan berbagai

kegiatan positif baik berupa kerja mandiri maupun diskusi kelompok. Dalam

melaksanakan diskusi kelompok, ada banyak pilihan alternatif model

pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru contohnya seperti model

pembelajaran jigsaw, numbered head together, two stay two stray,

snowball throwing, course review horay, talking chips, talking stick, problem

based learning, project based learning dan lain sebagainya.

Penerapan keterampilan mengadakan variasi harus dilandasai dengan

maksud tertentu, relevan dengan tujuan yang ingin dicapai, sesuai dengan

materi dan latar belakang sosial budaya serta kemampuan siswa,

berlangsung secara berkesinambungan, serta dilakukan secara wajar dan

terencana.

7. Pelaksanaan Keterampilan Menggunakan Variasi Pembelajaran

Contoh keterampilan menggunakan variasi pembelajaran pada mata

pelajaran ekonomi materi Pasar di jam pelajaran ke 2 (atau setelah jam pelajaran

olahraga)

Guru : Selamat pagi semua...

Siswa : Selamat pagi bu guru..

Guru : Jam pertama tadi pelajaran olahraga kah?

Siswa A : Iya bu, kita habis olahraga capek.

Guru : Okay, kalau begitu berdiri semua, renggangkan kaki, angkat kedua

tangan, dan katakan horay..

(Guru memberikan variasi pemusatan perhatian)

Siswa : Horay...

Page 109: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 96

(saat menjelaskan materi pelajaran)

Guru : Baiklah, materi kita hari ini adalah Pasar, sebelum ibu

menjelaskan tentang pengertian pasar ibu akan menayangkan video

kegiatan yang terjadi di pasar

(Guru memberikan variasi media yang dapat dilihat dan didengar)

Siswa : Menonton tayangan video

Guru : Setelah menonton video tadi, ada yang bisa mendefinisikan apa

itu pasar?

Siswa B : Tempat jual beli

Guru : Bagus, ada lagi yang lain?

Siswa C : Transaksi jual beli

Guru : Okay, kalau begitu ibu simpulkan.

Pasar adalah kegiatan menjual atau membeli barang atau jasa.

(Guru memberikan penjelasan materi tentang pasar, setelah itu guru membentuk

siswa menjadi beberapa kelompok)

Guru : Baiklah sekarang kita lanjutkan dengan diskusi kelompok, ibu

akan membentuk kalian menjadi beberapa kelompok.

(Guru memberikan variasi interaksi dan kegiatan siswa)

C. LATIHAN/TUGAS

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jelas!

1. Paparkanlah apa saja manfaat menggunakan keterampilan memberikan variasi

dalam pembelajaran!

2. Bagaimana prinsip keterampilan menggunakan variasi pembelajaran!

3. Demonstrasikan keterampilan memberikan variasi di hadapan teman-teman satu

kelas!

D. DAFTAR PUSTAKA

Eldarmi,dkk. 2017 Micro Teaching. Yogyakarta: Media Akademika

Page 110: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 97

PERTEMUAN 12

KETERAMPILAN MEMBERIKAN PENGUATAN

(PENGUATAN VERBAL)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari ini, mahasiswa mampu mendemonstrasikan

keterampilan memberikan penguatan verbal.

B. URAIAN MATERI

Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa mampu mendemonstrasikan keterampilan memberikan penguatan

verbal

Gambar 12.1. Peta Konsep Pertemuan 12

1. Hakekat Keterampilan Memberikan penguatan (reinforcement)

Pada hakekatnya manusia ingin selalui dihargai, dihomati, di puji sesuai

dengan kondisi yang ada. Penghargaan yang diberikan kepada seseorang

memiliki pengaruh yang positif terhadap orang tersebut. Pengaruh positif tersebut

1) Kata-kata seperti bagus,

ya, benar, tepat, bagus

sekali, shiip, okay dan

sebagainya

2) Kalimat seperti jawabanmu

benar sekali, saya senang

dengan jawabanmu,

pekerjaanmu sekalin hari

semakin bagus, cara memberi

pekerjaan sangat teratur

KETERAMPILAN MEMBERIKAN

PENGUATAN

Penguatan Verbal Penguatan

Nonverbal

Page 111: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 98

dapat berupa perubahan pola pikir maupun perubahan tingkah laku yang

diwujudkan dengan hal-hal positif.

Dalam proses pembelajaran, penghargaan mempunyai arti tersendiri.

Semua penghargaan ini tidak berwujud materi, melainkan dalam bentuk kata-

kata, senyuman, anggukan dan sentuhan. Pada dasarnya antara keterampilan

memberikan penguatan dengan keterampilan bertanya saling terkait satu sama

lainnya.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan

memberikan penguatan adalah respons terhadap situasi tingkah laku positif yang

dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.

Penguatan tidak boleh dianggap sepele dan sembarangan, tetapi harus

mendapat perhatian serius.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan keterampilan

memberikan penguatan antara lain:

a. Hindari berkata/berkomentar negatif, jika peserta didik tidak mampu

menjawab pertanyaan guru tidak boleh membentak atau menghina perserta

didik tersebut;

b. Kehangatan, artinya perlihatkan dalam gerakan, mimik, suara serta anggukan

yang serius;

c. Kesungguhan, dilaksanakan dengan serius tidak basa-basi;

d. Bermakna, jika guru bertanya dan peserta didik menjawab, maka guru harus

menjawab seperti bagus, tepat, okay;

e. Adanya variasi dalam memberikan penguatan, seperti anggukan, senyuman,

sentuhan, bagus, gerakan tangan.

2. Pengertian Keterampilan Memberikan penguatan (reinforcement)

Keterampilan memberikan penguatan merupakan cara yang dilakukan guru

dalam merespon hasil pekerjaan peserta didik sehingga perserta didik akan

menjadi lebih aktif lagi dalam memberikan partisipasi saat kegiatan

pembelajaran. Tindakan tersebut dimaksudkan untuk memberikan ganjaran atau

membesarkan hati peserta didik agar mereka lebih giat berpartisipasi dalam

interaksi pembelajaran.

Penguatan yang diberikan oleh guru memiliki makna yang sangat penting

bagi keberhasilan pembelajaran peserta didik. melalui pemberian penguatan

dengan cara memberikan respon positif dalam bentuk pujian maka secara tidak

langung guru telah memberikan motivasi dan semangat kepada peserta didik

agar peserta didik lebih dapat meningkatkan prestasi belajarnya baik prestasi

belajar dibidang akademik maupun prestasi belajar dibidang nonakademik

seperti pengembangan minat dan bakat serta ekstrakulikuler.

Walaupun respon positif tersebut hanya sedekar ucapan terimakasih

namun dengan penghargaan tersebut peserta didik akan merasa senang, karena

mendapatkan pengakuan positif dari guru sehingga rasa semangat belajar

peserta didik akan lebih meningkat. Seyogyanya guru harus, mampu

membiasakan diri dalam memberikan penguatan terhadap hasil karya dan hasil

pekerjaan dari peserta didik, sehingga aktivitas pembelajaran tidak hanya

sebatas materi yang harus dikuasai peserta didik, namun juga memili nilai

Page 112: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 99

edukasi yang dapat membentuk kepribadian peserta didik menjadi lebih baik

(Eldarni,2017).

Teknik pemberian penguatan dapat dilakukan melalui dua cara yaitu

secara verbal dan nonverbal. Penguatan verbal merupakan cara yang dilakukan

guru dalam memberikan penghargaan secara lisan, sedangkan penguatan

nonverbal dinyatakan merupakan cara yang dilakukan oleh guru dalam

memberikan penghargaan dalam bentuk nonlisan, seperti: tulisan, simbol,

bahasa tubuh, ekspresi wajah, maupun pemberian sesuatu dan lain-lainnya.

Dalam melakukan bentuk tindakan pengelolaan kelas, guru dapat melakukan

penguatan baik dalam bentuk penguatan positif maupun penguatan negatif.

Penguatan positif bertujuan untuk agar peserta didik dapat mempertahankan dan

meningkatkan sikap serta prestasi belajar secara positif, sedangkan penguatan

negatif merupakan penguatan perilaku dengan cara menghentikan atau

menghapus tindakan peserta didik yang kurang menyenangkan dan tidak

memiliki manfaat bagi peserta didik sehingga peserta didik dapat meningkatkan

perilaku dan prestasi belajarnya.

3. Prinsip Keterampilan Memberikan Penguatan (Reinforcement)

Guru harus memperhatikan prinsip-prinsip pada keterampilan memberikan

penguatan, prinsip-prinsip tersebut ialah:

a. Semangat dan antusias;

b. Kebermaknaan;

c. Menghindari penggunaan respon yang negatif;

d. Penguatan dapat diberikan kepada pribadi atau kepada kelompok siswa

tertentu;

e. Pemberian penguatan harus dengan sesegera mungkin;

f. Variasi dalam penguatan.

4. Cara-cara Memberikan Penguatan (Reinforcement)

Banyak cara yang dapat dilakukan guru dalam memberikan pengutan,

cara-cara tersebut yaitu:

a. Pemberian penguatan terhadap salah satu peserta didik

Dalam memberikan penguatan harus jelas siapa sasaran pengutan yang akan

diberikan, yaitu dengan cara menyebut nama peserta didik yang akan

diberikan penguatan, sebab jika tidak jelas maka akan menjadi tidak efektif.

Contoh: saat guru bertanya kepada peserta didik mengenai bukti transaksi

maka ada 1 orang siswa bernama Osdhan menjawab pertanyaan tersebut

maka guru langsung memberikan penguatan pribadi dengan menyebut nama

siswa tersebut.

Guru : Dikelas ini ada yang tau apa pengertian bukti transaksi?

Osdhan : Saya bu, bukti transaksi adala suatu dokumen asli yang

menjadi alat untuk merekam seluruh transaksi yang terjadi.

Guru : Bagus, jawaban yang tepat dari osdhan.

(Bentuk penguatan pada pribadi tertentu)

b. Penguatan kepada kelompok siswa

Dalam memberikan diskusi kelompok kepada peserta didik setelah diskusi

tersebut selesai maka guru hendaknya memberikan penguatan kepada

Page 113: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 100

kelompok yang mampu mengerjakan pekerjaan dengan baik dan benar.

Contoh: dalam diskusi kelompok ada kelompok 1, kelompok 2 dan kelompok

3. Saat diskusi kelompok selesai guru memberikan pertanyaan kepada

peserta didik tentang jurnal umu, lalu kelompok 2 mampu menjawab

pertanyaan guru maka kelompok 2 mendapatkan penguatan.

Guru : Dari hasil pembahasan diskusi kelompok kita, ada yang

dapat menyimpulkan apa manfaat dari jurnal umum?

Noni : Saya bu, noni dari kelompok 2 akan menjawab pertanyaan

ibu, manfaat dari jurnal umum adalah untuk mengetahui apakah

ada penambahan/pengurangan saldo akun baik secara debit

atau kredit.

Guru : Bagus sekali, beri tepuk tangan untuk kelompok 2.

(Bentuk penguatan kepada kelompok siswa)

c. Menyegerakan dalam memberikan penguatan

Jika suatu pertanyaan telah dijawab oleh peserta didik maka guru hendaknya

harus menyegerakan dalam memberikan penguatan. Jika guru terlambat

memberika penguatan kepada peserta didik maka penguatan yang diberikan

terlambat tersebut akan dirasa kurang efektif. Saat peserta didik menjawab

pertanyaan dari guru maka guru harus langsung memberikan penguatan dan

jangan menunda-nundanya.

d. Variasi penguatan pembelajaran

Saat melakukan umpan balik yang berupa respon positif, maka guru harus

memberikan suatu penguatan. Penguatan yang diberikan oleh guru kepada

peserta didik hendaklah bervariasi sesuai dengan tingkatan jawaban dan

kesesuaian materi ajar. Variasi penguatan ini bertujuan agar peserta didik

yang aktif berpartisipasi dalam aktivitas pembelajar menjadi lebih aktif dan

menyenangkan. Variasi penguatan tersebut dapat berupa senyum,

menganggukkan kepala, tepuk tangan dan mengacungkan jempol.

5. Keterampilan Memberikan Penguatan dalam Bentuk Verbal

Ada dua jenis penguatan yang dapat dilakukan guru, yaitu penguatan

verbal dan penguatan nonverbal (Eldarni, 2017). Penguatan verbal ini berupa

bahasa lisan dengan menggunakna kata-kata atau kalimat seperti jawabanmu

benar, oke, dan sebagainya. Komentar berupa kata-kata pujian, dukungan, dan

kalimat motivasi sangat berpengaruh untuk meningkatkan tingkah laku peserta

didik menjadi lebih baik.

Penguatan verbal merupakan cara yang dilakukan oleh guru terhadap

suatu hasil pekerjaan/jawaban peserta didik dan biasa disampaikan dengan kata-

kata: benar sekali, sempurna, bagus, betul, pintar, cerdas buat kamu!.

(Usman,2006).

6. Komponen-komponen Penguatan Verbal

Penguatan verbal yang diberikan oleh guru guna sebagai tanda

penghargaan, pujian, dukungan dan pengakuan bahwa pekerjaan/jawaban

peserta didik tersebut benar. Dengan memberikan pengautan verbal maka guru

memberikan umpan balik terhadap hasil pekerjaan tersebut (Marno dan

Page 114: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 101

Idris,2010). Ada dua macam cara yang dapat dilakukan dalam memberikan

penguatan verbal antara lain:

a. Kata-kata seperti oke, benar, bagus, tepat sekali, ya, shiip, mantap dan

sebagainya. Guru dapat memberikan penguatan berupa kata-kata atau

kalimat singkat sehingga mudah dipahami oleh peserta didik.

1) Bagus

Disampaikan saat pekerjaan yang dikerjakan oleh peserta didik benar dan

rapi.

Contoh:

Guru : Siapa yang tau perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi

makro?

Annisa : Saya bu, Ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi

dalam lingkup yang lebih kecil atau sempit. Sebaliknya, ekonomi

makro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup

yang lebih luas

Guru : Bagus Annisa, ada lagi yang bisa melengkapi jawaban dari

annisa perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro?.

Noni : Saya bu, Ekonomi mikro merupakan teori produksi, teori harga

dan teori distribusi.

Guru : Jawaban yag bagus bagus Noni, ada lagi yang ingin menjawab

perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro?.

Keke : Saya bu, Ekonomi mikro merupakan cabang ilmu ekonomi yang

mempelajari tentang variabel-variabel ekonomi dalam lingkup

lebih kecil, seperti perusahaan, perilaku konsumen, permintaan

dan penawaran, produksi, harga, dan lainnya. Sementara

ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara

menyeluruh (agregat), seperti jumlah uang beredar, pendapatan

nasional, pengangguran dan kesempatan kerja, inflasi, neraca

pembayaran internasional, dan pertumbuhan ekonomi.

Guru : Bagus Keke, Jadi dari tiga jawaban tadi dapat kita simpulkan

bahwa Ekonomi mikro difokuskan pada aspek analisis atau

variabel-variabel ekonomi seperti teori produksi, teori harga,

permintaan dan penawaran, elastisitas, analisis biaya dan

manfaat, model-model pasar, industri, perilaku konsumen,

mekanisme pasar, dan lain sebagainya. Sedangkan spek analisis

dalam ekonomi makro meliputi investasi, pendapatan nasional,

pengangguran dan kesempatan kerja, inflasi, moneter, neraca

pembayaran, dan lainnya.

2) Ya/Shiip/Okay

Penguatan yang diberikan oleh guru ketika peserta didik berhasil

mengerjakan tugas yang diberikan guru.

Contoh:

Guru : Ibu akan memberikan pertanyaan, siapa yang bisa menjawab

silahkan angkat tangan. Apa saja jenis-jenis bank?

Page 115: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 102

Azelfa : Saya bu,

Guru : Iya Azelfa, apa saja jenis-jenis bank?

Azelfa : Ada Bank BRI, Bank BNI, dan Bank Indonesia

Guru : Okay, yang lain ada yang mau melengkapi jawaban?

Jamal : Saya bu, jenis bank terdiri dari bank sentral, bank umum dan

bank syariah bu.

Guru : Shiip. Dari jawaban azelfa dan jamal tadi dapat kita simpulkan

bahwa jenis-jenis bank terdiri dari 1) bank sentral contohnya:

bank Indonesia, 2) Bank Umum contohnya: BRI, BNI, BCA, BTN,

dan Bank Mandiri, 3) Bank Syariah contohnya Bank BRI syariah,

Bank Mandiri Syariah dan yang terakhir 4) Bank Perkreditan

rakyat contohnya BPR Setia Budi, BPR Hamka dan sebagainya.

3) Tepat Sekali

Penguatan yang dilakukan oleh guru ketika peserta didik mampu

menyelesaikan tugas atau menjawab pertanyaan guru dengan sempurna

Contoh:

Guru : Dari materi tentang pasar persaingan sempurna yang telah ibu

jelaskan tadi, siapa yang bisa menjawab apa saja kelebihan dan

kekurangan dari pasar persaingan sempurna?

Usman : Saya bu, Kelebihan pasar persaingan sempurna yaitu tidak ada

kekuasaan di dalam pasar persaingan sempurna bu, karena,

hampir seluruh kualitas barang yang dijual dan dibeli dari pasar

persaingan ini adalah sama dari masing-masing penjual. Harga

barang maupun jasa yang ada di pasaran pun cenderung stabil

dan tetap karena jumlahnya yang banyak. Sedangkan

kelemahannya ialah tidak ada variasi barang atau jasa bu,

karena dalam pasar persaingan sempurna hampir seluruhnya

barang memiliki kualitas yang sama maka tidak ada variasi. Hal

ini menyebabkan konsumen tidak dapat memilih varian produk.

Sedangkan untuk para produsen juga kan menimbulkan konflik

keadilan karena ada pendapatan sampai biaya distribusi yang

tidak merata.

Guru : Jawaban yang disampaikan oleh usman sudah benar, ada yang

bisa menambahkan jawaban usman mengenai kelebihan dan

kekurangan pasar persaingan sempurna?

Darma : Saya bu,

Guru : Iya Darma, apa saja kelebihan dan kekurangan pasar persaingan

sempurna?

Darma : Kelebihan pasar persaingan sempurna yaitu dapat meminimalisir

biaya atau pengeluaran untuk iklan dan promosi, karena produk

yang dihasilkan di pasar persaingan sempurna memiliki kualitas

yang sama. Sehingga memungkinkan setiap jenis barang

biasanya juga akan sulit dibedakan satu sama lain. Selanjutnya

informasi mengenai pasar jelas. Pada pasar persaingan

sempurna baik penjual maupun pembeli akan meminimalisir dan

mengantisipasi jika terjadi kecurangan yang dilakukan oleh pihak

Page 116: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 103

tertentu, karena pada pasar persaingan sempurna ada peraturan

umum yang di harus diaati oleh penjual dan pembeli saat

melakukan transaksi jual beli. Sedangkankan kelemahan dari

pasar persaingan sempurna ialah minimnya inovasi, pada pasar

persaingna sempurna semua barang yang dijual adalah sama

maka inovasi barang/jasa baru sangat minim. Keadaan seperti ini

membuat penjual tidak melakukan inovasi terhadap usaha yang

dilakukannya. Dan selanjutnya kelemahan dari pasar persaingan

sempurna ialah efisiensi yang tinggi. usaha yang dilakukan oleh

pasar persaingan sempurna terlalu tinggi sehingga akan

berdampak pada kondisi sosial yang buruk pada pasar.

Guru : Jawaban yang tepat sekali dari Darma. Baiklah dari jawaban tadi

maka ibu akan menyimpulkan kelebihan dan kekurangan pasar

persaingan sempurna.

Kelebihan pasar persaingan sempurna yaitu:

a) Tidak ada kekuasaan di pasar persaingan sempurna;

b) Dapat mengoptimalkan efisiensi;

c) Terhindar dari pemusatan kekuasaan;

d) Meminimalisir biaya untuk pengeluaran iklan dan promosi; dan

e) Informasi pasar sudah jelas.

Sedangkan kelemahan pasar persaingan sempurna yaitu:

a) Tidak ada variasi barang atau jasa yang diperjualbelikan;

b) Minimnya inovasi produk barang atau jasa yang

dikembangkan;

c) Efisiensi yang tinggi, sehingga berdampak buruk pada kondisi

sosial pasar.

b. Kalimat seperti jawabanmu benar sekali, saya senang dengan jawabanmu,

pekerjaanmu sekalin hari semakin bagus, cara memberi pekerjaan sangat

teratur. Kata-kata penguatan verbal tersebut disusun sebaik mungkin

sehingga pesera didik mengerti maksud guru memberikan penguatan

tersebut.

Contoh:

1) Pekerjakan yang dilakukan oleh Erma sangat bagus!

2) Penjelasan yang disampaikan oleh Alim tepat sekali!

3) Saya senang dengan pekerjaanmu!

Saat memberikan penguatan verbal guru harus mampu menyesuaikan

dengan kondisi, usia dan perkembangan bahasa peserta didik, penguatan yang

diberikan pada anak usia sekolah dasar akan berbeda dengan penguatan yang

diberikan kepada anak di usia sekolah menengah/perguruan tinggi. Dengan

penyesuaian kalimat yang kita gunakan maka peserta didik akan mudah

memahami penghargaan yang kita berikan.

7. Hal-hal yang Perlu Dihindarkan Pada Keterampilan Memberikan Penguatan

Verbal

Apabila saat guru mengajukan pertanyaan namun jawaban yang

disampaikan peserta didik kurang tepat atau salah maka tindakan yang harus

dilakukan guru sebaiknya tidak boleh mengatakan kata-kata negatif seperti:

Page 117: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 104

bodoh, jawaban apaan itu, jawaban asal aja, salah, tidak benar, massa nggak

tau, jawabannya asal saja dan sebagainya. apabila peserta didik melakukan

kesalahan guru sebaiknya memberikan kalimat yang lebih halus lagi seperti:

jawabanya kurang tepat, ada yang bisa melengkapi jawabannya, ada yang bisa

menyempurnakan jawabannya, dengan menggunakan kalimat yang lebih halus

maka peserta didik yang memberikan jawaban yang kurang tepat akan lebih

merasa dihargai. Setelah beberapa peserta didik menjawab pertanyaan dari

guru, maka langkah selanjutnya guru harus memberikan penguatan dengan cara

memberikan kesimpulan jawaban yang lebih tepat dari jawaban beberapa

peserta didik tersebut. Guru yang baik adalah guru yang mampu menghargai

jawaban para peserta didiknya.

C. LATIHAN/TUGAS

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jelas!

1. Apa yang dimaksud dengan keterampilan memberikan penguatan verbal?

2. Deskripsikanlah menurut pendapat saudara apa saja komponen-komponen

keterampilan memberikan penguatan verbal?

3. Paparkanlah hal-hal yang perlu dihindarkan pada keterampilan memberikan

penguatan verbal?

D. DAFTAR PUSTAKA

Eldarmi,dkk. (2017). Micro Teaching. Yogyakarta: Media Akademika.

Marno dan Idris (2010). Strategi dan Metode. Jogjakarta: Ar-ruzz Media Grup.

Mohammad Uzer Usman. (2006). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Page 118: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 105

PERTEMUAN 13

KETERAMPILAN MEMBERIKAN PENGUATAN

(PENGUATAN NONVERBAL)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari ini, mahasiswa mampu:

13.1 Mendemonstrasikan keterampilan memberikan penguatan nonverbal

B. URAIAN MATERI

Tujuan Pembelajaran 13.1

1. Mahasiswa mampu mendemonstrasikan keterampilan memberikan penguatan

nonverbal.

Gambar 13.1. Peta Konsep Pertemuan 13

1. Hakekat Keterampilan Memberikan Penguatan Nonverbal

Setiap peserta didik memiliki cara berpikir, cara bertindak dan karakteristik

yang berbeda-beda, maka dari itu pemberian penguatan yang dilakukan oleh

guru juga harus berbeda. Guru sebaiknya memberikan penguatan nonverbal

KETERAMPILAN MEMBERIKAN

PENGUATAN

Penguatan Verbal Penguatan

Nonverbal

Mendekati

Bahasa tubuh dan

ekspresi wajah

Sentuhan

Kegiatan yang

menyenangkan

Simbol dan

Benda

Penguatan tak

penuh

Page 119: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 106

berdasarkan kondisi dan situasi pembelajaran yang terjadi saat itu. Selain itu

guru juga harus mampu memahami karakterisitk perserta didik yang berbeda-

beda.

Keterampilan memberikan penguatan tidak hanya dapat digunakan melalui

verbal, tetapi juga dapat menggunakan penguatan nonverbal. Penguatan

nonverbal dilakukan dengan cara ekspresi wajah ,pemberian simbol atau benda-

benda tertentu dan guru juga dapat memberikan isyarat ataupun menggunakan

bahasa tubuh untuk memberikan penguatan nonverbal.

2. Pengertian Keterampilan Memberikan Penguatan Nonverbal

Pendekatan nonverbal merupakan cara yang dilakukan oleh guru dalam

memberikan respon kepada peserta didik dalam bentuk gerakan tubuh, ekspresi

wajah dan isyarat sebagai tanda penghargaan bahwa hasil pekerjaan dan

jawaban yang disampaikan oleh peserta didik itu benar. Penguatan nonverbal

merupakan penguatan fisik yang dilakukan oleh guru dalam bentuk senyuman,

acungan jempol, perpindahan gerak, sebagai ekspresi umpan balik dari guru

terhadap jawaban/hasil pekerjaan peserta didik. Dengan pemberian penguatan

nonverbal kepada peserta didik maka secara tidak langsung guru telah

memotivasi semangat belajar peserta didik, sehingga ia akan selalu aktif di

pertemuan selanjutnya (Istadi ,2006).

Sejalan dengan itu Sanjaya (2006) berpendapat bahwa penguatan

nonverbal merupakan respon yang dilakukan guru berupa pergerakan fisik

seperti tepuk tangan, acungan jempol, anggukan ataupun gelengan kepala,

sebagai tanda penghargaan terhadap pekerjaan/jawaban peserta didik

Selanjutnya Usman (2006) mendeskripsikan bahwa penguatan nonverbal

merupakan modifikasi tingkah laku guru sebagai bentuk respon yang diberikan

kepada peserta didik dengan cara memberikan simbol, melakukan pendekatan,

memberikan sentuhan dan sebagainya.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penguatan nonverbal

merupakan bentuk sikap guru dalam merenspon peserta didik secara positif

dalam bentuk mimik, gerakan tubuh, mendekati, memberikan sentuhan,

menunjukkan simbol-simbol tertentu dan melakukan kegiatan yang

menyenangkan sehingga peserta didik merasa tidak jenuh.

3. Komponen Keterampilan Memberikan Penguatan Nonverbal

Guru harus bijak dalam menggunakan keterampilan penguatan nonverbal,

sebab tidak semua komponen keterampilan penguatan non verbal dapat

dilakukan disetiap tingkatan. Dalam memberikan penguatan nonverbal guru

harus menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, materi yang disampaikan,

tujuan pembelajaran serta jengjang kemampuan peserta didik.

Komponen keterampilan memberikan penguatan yang termasuk ke dalam

penguatan nonverbal ialah: a) penguatan dengan melakukan gerakan tubuh b)

penguatan dengan melakukan pendekatan, c) penguatan berupa pemberian

sentuhan, d) penguatan yang diberikan dalam bentuk simbol maupun benda-

benda, e) penguatan dengan melakukan aktivitas belajar yang efektif dan

menyenangkan.

a. Penguatan dengan melakukan gerakan tubuh.

Page 120: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 107

Respon positif yang dapat dilakukan guru dalam bentuk gerakan

tubuh dapat berupa gerakan wajah, ekspresi, ataupun gerakan badan yang

dapat memberikan kesan positif kepada peserta didik. seperti: guru dapat

memberikan tepuk tangan kepada peserta didik yang mampu menjawab

pertanyaannya, memberikan senyuman sebagai anda baahwa guru setuju,

kedipan mata, anggukan kepala sebagai tanda setuju, serta

menungacungkan jempol tangan sebagai tanda bahwa pekerjaan yang

dilakukan oleh peserta didik adalah benar.

b. Penguatan dengan melakukan pendekatan.

Guru dapat menyatakan perhatiannya untuk memberikan penguatan

kepada peserta didik dapat dilakukan dengan cara pendekatan terhadap

peserta didik tersebut. Pendekatan yang dilakukan guru bertujuan untuk

menghargai hasil pekerjaan peserta didik, jawaban peserta penampilan

ataupun perilaku peserta didik. Misalnya, guru berjalan mendekati peserta

didik yang sedang menjawab pertanyaan guru, guru duduk disamping

kelompok diskusi yang sedang aktif mengerjakan pekerjaan yang diberikan

oleh guru.

c. Penguatan berupa pemberian sentuhan.

Penguatan dalam bentuk pemberian sentuhan tidak selamanya dapat

dipakai diberbagai jenjang pendidikan. Biasanya penguatan dalam bentuk

sentuhan dapat diberikan kepada peserta didik yang masih kecil seperti

taman kanak-kanak, sekolah dasar sedangkan untuk sekolah menengah

ataupun perguruan tinggi tidak selamanya pemberian sentuhan dapat

dipakai. Penguatan dalam bentuk pemberian sentuhan dapat berupa

berjabatan tangan, menepuk pundak peserta didik ataupun mengusap

rambut peserta didik yang mampu menjawab ataupun mengerjakan tugas

yang diberikan guru.

d. Penguatan yang diberikan dalam bentuk simbol maupun benda-benda.

Penguatan yang diberikan dalam bentuk ini merupakan cara guru

dalam menghargai hasil pekerjaan maupun jawaban dari pertanyaan guru.

Penghargaan yang diberikan guru dapat berbentuk simbol-simbol ataupun

benda-benda lainnya yang tidak terlalu mahal harganya. Bentuk pemberian

simbol yang dapat dilakukan guru yaitu memberikan tanda cheklist

terhadap lembar jawaban peserta didik jika menjawab benar, memberikan

tulisan Good, very good, ataupun excellent. Sedangkan pemberian benda

dapat dilakukan guru dalam bentuk memberian bintang, permen, makanan,

hadiah yang tidak terlalu mahal harganya. Untuk pemberian benda-benda

ini tidak diperbolehkan dilakukan terus-menerus, karena jika dilakukan

secara terus-menerus maka peserta didik akan menjawab pertanyaan guru

tergantung hadiah yang ia dapatkan.

e. Penguatan dengan melakukan aktivitas belajar menyenangkan.

Guru dapat memberian aktivitas-aktivitas belajar yang menyenangkan

bagi peserta didik yang mampu mengerjakan tugas maupun menjawab

pertanyaan guru dengan benar. Aktivitas-aktivitas tersebut seperti: jika ada

peserta didik yang mampu mengerjakan tugas terlebih dahulu maka guru

memperbolehkannya untuk pulang cepat, peserta didik yang mampu

Page 121: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 108

menjawab pertanyaan guru dengan benar dan tepat maka guru akan

menjadikannya sebagai ketua kelompok ataupun peserta didik yang

menjawab soal-soal latihan dengan benar dan cepat maka peserta didik

tersebut dapat membantu temannya dalam mengerjakan soal-soal latihan

tersebut.

Dalam memberikan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan menurut

Marno dan Idris (2010) guru harus mampu memilih jenis kegiatan belajar

yang tepat, guru juga harus mampu merancang kegiatan dengan sistematis

dan teratur sehingga pembelajaran menjadi lebih aktif dan efektif. Dengan

memberikan kegiatan belajar yang sesuai dengan kondisi dan suasa

belajar yang ada maka peserta didik akan lebih bersemangat dan lebih

termotivasi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kegiatan belajar

yang menyenangkan akan berpengaruh terhadap tingginya intesitas belajar

peserat didik, peserta didik akan lebih aktif dan terus mencari tau informasi-

informasi mengenai pelajaran tersebut. Sehingga dengan intensitas belajar

yang tinggi maka hasil belajar yang akan dicapai oleh peserta didik akan

maksimal.

Senada dengan pendapat ahli diatas Eldarni (2017) menyatakan

bahwa penguatan nonverbal terdiri dari beberapa bagian seperti di bawah

ini:

1) Bahasa tubuh dan ekspresi wajah

Penguatan bahasa tubuh dan ekspresi wajah merupakan penguatan

yang dapat dilakukan oleh guru sebagai bentuk penghargaan guru kepada

peserta didik yang berprestasi. Penguatan berupa bahasa tubuh dan

ekspresi wajah seperti tepuk tangan, menganggukan kepala,

mengacungkan jempol dan tersenyum. Terkadang penguatan berupa

bahasa tubuh dan ekspresi wajah disertai dengan ucapan lisan. Misalnya

ketika guru mengacungkan jempol kearah peserta didik kemudian guru

juga mengucapkan kata-kata benar sekali. namun tak selamanya

penguatan nonverbal diberikan pada saat yang sama dengan penguatan

verbal.

Contoh:

Pada mata pelajaran akuntansi guru menjelaskan tentang materi

buku jurnal.

Guru : Pada perusahaan yang menyelenggarakan akuntansi secara

manual, peralatan dan bahan apa saja yang diperlukan dalam

pengelolaan buku jurnal?

Iil : Saya bu, Peralatan dan bahan yang diperlukan dalam

pengelolaan bku jurnal pada perusahaan yang

menyelenggarakan akuntansi secara manual yaitu:

a) Bukti transaksi yang telah dinyatakan absah

b) Buku jurnal, baik jurnal umum maupun jurnal khusus

c) Alat tulis kantor seperti: kertas, pensil, bolpoin, penghapus

dan penggaris

d) Alat hitung baik manual dan maupun elektronik

e) Formulir laporan

Page 122: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 109

Guru : (Memberikan tepuk tangan sambil tersenyum)

2) Mendekati

Penguatan nonverbal ini dilakukan dengan cara guru mendekati

peserta didik atas jawaban, pekerjaan, serta tingkah laku peserta didik

yang baik dan menyenangkan. Cara tersebut dilaksanakn antara lain

dengan cara guru berpindah arah menuju peserta didik yang sedang

memberikan jawaban. seringkali penguatan ini berfungsi sebagai usaha

memperkuat penguatan verbal.

Misalnya dalam diskusi kelompok guru mendekati satu kelompok

yang mengerjakan pekerjaan kelompok dengan baik, sambil berdiri atau

duduk didekat kelompok terbaik tersebut. Dengan cara seperti ini, peserta

didik akan merasa lebih antusias dan bersemangat dalam mengerjakan

pekerjaan yang diberikan oleh guru, sehingga penguatan verbal yang

diberikan akan diperkuat dengan penguatan nonverbal melalui cara

mendekati peserta didik tersebut.

Contoh:

Pada mata pelajaran ekonomi guru menjelaskan tentang materi

APBN dan APBD. Peserta didik melakukan diskusi kelompok dari materi

tersebut.

Guru : Kelompok siapa yang sudah bisa menjawab pertanyaan tentang

tujuan penyusunan APBN?

Rahmat : Kelompok saya bu. (Jawab rahmat dari kelompok 2)

Guru : (Guru berjalan mendekati kelompok 2)

Ayo silahkan dijawab apa tujuan penyusunan APBN?

Rahmat : Penyusunan APBD memiliki tujuan sebagai pedomanDalam

memperkirakan anggaran pendapatan dan pembelanjaan negara

dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan

kemakmuran masyarakat.

Guru : (Guru kemudian duduk di sebelah kelompok 2 dan melihat

jawaban peserta didik tersebut)

3) Sentuhan

Penguatan nonverbal dengan cara memberikan sentuhan dapat

dilakukan dengan seperti berjatan tangan, ataupun menepuk bahu pundak

peserta didik yang berhasil menjawab pertanyaan guru atau peserta didik

yang mampu mengerjakan tugas dengan baik. Penggunaan penguatan

melalui sentuhan ini harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang

ada, latar belakang etnis dan budaya, gender, dan usia peserta didik.

Memberikan penguatan berupa sentuhan terkadang hanya bisa dilakukan

oleh peserta didik pada tingkat Taman Kanak-kanak dan kelas-kelas

rendah Sekolah Dasar, namun pada tingkat SMP dan SMA maupun

perguruan tinggi penguatan ini tidak sepenuhnya dapat digunakan.

Contoh:

Guru : Siapa nama presiden pertama Republik Indonesia?

Zulyan : Saya bu.

Guru : Apa jawabannya Zulyan (guru sambil menepuk pundak Zulyan)

Page 123: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 110

Zulyan : Nama presiden pertama Republik Indonesia adalah Ir.

Soekarno.

Guru : Jawabannya benar (guru sambil mengangkat tangan peserta

didik)

4) Kegiatan yang menyenangkan

Guru melakukan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan sehingga

sebagai tanda penghargaan terhadap hasil pekerjaan/jawaban peserta

didik. Umpamanya seorang peserta didik yang mampu menjawab

pertanyaan guru dengan baik atau mampu mengerjakan latihan yang

diberikan oleh guru dengan benar maka guru menunjuk peserta didik

tersebut untuk menjadi ketua dalam suatu kelompok belajar.

Contoh:

Pada mata pelajaran ekonomi guru pendapatan nasional, penduduk

dan pendapatan per kapita

Guru : Ibu akan membuat kelompok diskusi tentang materi kita pada

hari ini yaitu pendapatan nasional. Siapa yang bisa menjawab

pertanyaan ibu, maka akan ibu tunjuk sebagai ketua kelompok.

Pertanyaannya adalah apa hubungan antara pendapatan

nasional, penduduk, dan pendapatan perkapita?

Rafif : Bu, (sambil mengangkat tangan dan menjawab pertanyaan

guru). Hubungan pendatapan nasional, penduduk dan

pendapatan per kapita adalah jika pendapatan nasional sebuah

negara tinggi, tetapi jumlah penduduk juga besar, maka

pendapatan per kapitanya akan rendah. Sebaliknya, walaupun

pendapatan nasional rendah, tetapi jumlah penduduk kecil maka

pendapatan per kapitanya akan tinggi. jadi tinggi rendahnya

pendapatan per kapita dipengaruhi oleh jumlah pendapatan

nasional dan jumlah penduduk.

Guru : Bagus Rafif, kamu saya angkat menjadi ketua kelompok 1

(guru memberikan penguatan nonverbal dengan cara

mengangkat peserta didik yang mampu menjawab

pertanyaannya menjadi ketua kelompok)

5) Simbol dan Benda

Guru dapat memberikan simbol-simbol tau suatu benda sebagai

wujud penghargaan guru terhadap pekerjaan dan jawaban yang

disampaikan oleh guru. Penguatan dalam bentuk simbol dapat berupa

tanda ( , komentar tertulis pada buku peserta didik sedangkan benda

dapat berpa kartu gambar, bintang, makanan, alat tulis, coklat dan lain

sebagainya namun tidak terlalu mahal harga benda tersebut. Walaupun

penguatan ini cukup menarik perhatian peserta didik, namun penguatan

dalam memberikan suatu benda tidak boleh dilakukan terlalu sering, sebab

jika dilakukan terlalu sering maka peserta didik akan selalu mengharapkan

suatu benda tersebut dalam menjawab pertanyaan guru.

Page 124: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 111

Contoh 1:

Pada mata pelajaran Akuntansi guru memberikan soal latihan kepada

peserta didik untuk mengerjakan jurnal umum. Dimana dalam soal latihan

tersebut terdapat 10 transaksi yang akan dimasukkan ke dalam jurnal

umum. Dalam memberikan penguatan nonverbal guru akan memberikan

tanda ( untuk yang menjawab benar per transaksi.

Contoh 2:

Pada mata pelajaran ekonomi guru telah menjelaskan materi tentang

perpajakan. Setelah menjelaskan materi guru melakukan kuis dengan cara

menjawab pertanyaan dari guru.

Guru : Ibu akan melakukan kuis, siapa yang bisa menjawab

pertanyaan ibu akan ibu berikan 1 buah coklat. Pertanyaannya

apa yang dimaksud dengan pajak?

Dede : Saya bu,

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang

oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan

undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara

langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-

besarnya kemakmuran rakyat.

Guru : Benar sekali

(Guru memberikan penguatan kepada peserta didik sambil

memberikan coklat yang telah ia janjikan)

6) Penguatan tak penuh

Jika peserta didik tidak mampu menjawab pertanyaan guru ataupun

menyelesaikan tugas dengan sempurna maka respon yang sebaiknya

dilakukan guru yaitu jangan pernah memberikan respon negatif, apalagi

langsung meyalahkan dan menghakimi peserta didik. Tindakan guru yang

harus dilakukan guru yaitu dengan memberikan penguatan tak penuh.

Contoh penguatan tak penuh seperti guru mengatakan “Iya bagus,

jawabanmu sudah bagus tetapi perlu disempurnakan lagi”. Dengan cara ini

peserta didik tadi dapat mengetahui bahwa jawbannya tidak seluruhnya

salah sehingga ia masih mempunyai dorongan untuk berusaha

menemukan jawaban yang sempurna.

Contoh:

Pada mata pelajaran prakarya/kewirausahaan guru memberikan

pertanyaan kepada peserta didik.

Guru : Baiklah ibu akan memberikan pertanyaan.

Pertanyaannya adalah apa saja yang harus dicermati oleh

seorang wirausahawan dalam mencari peluang usaha?

Iyan : (iyan menjawab pertanyaan guru)

Yang perlu dicermati dalam mencari peluang usaha yaitu:

1. Informasi terhadap minat dan daya beli konsumen

2. Informasi pemasaran barang dan jasa

3. Informasi penjualan barang dan jasa

4. Infomasi tenaga kerja

Guru : Iya bagus, jawabanmu sudah bagus tetapi perlu

Page 125: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 112

disempurnakan lagi. (Guru memberikan penguatan nonverbal

walaupun jawaban peserta didik tersebut belum sempurna)

Ada yang bisa menyempurnakan jawaban iyan?

Dani : Saya bu.

Yang perlu dicermati dalam mencari peluang usaha yaitu:

a) Informasi terhadap minat dan daya beli konsumen

b) Informasi pemasaran barang dan jasa

c) Informasi penjualan barang dan jasa

d) Informasi mengenai manajemen usaha

e) Informasi mengenai modal usaha

f) Informasi mengenai tenaga kerja

g) Informasi mengenai perawatan peralatan

h) Informasi mengenai administrasi pembukuan

i) Infomasi mengenai penelitian dan pengembangan

Guru : Bagus sekali, jawaban dari Dani benar semua

(kemudian guru menyimpulkan dari kedua jawaban peserta

didik tersebut)

4. Hal-hal yang Perlu Dihindarkan Pada Keterampilan Memberikan

Penguatan Nonverbal

Guru tidak boleh memberikan bahasa tubuh dan ekspresi wajah marah,

kesal atau penguatan negatif jika ada peserta didik yang tidak mampu atau

belum sempurtan menjawab pertanyaan guru. Guru sebaiknya memberikan

isyarat, simbol atau penguatan nonverbal yang lebih halus namun mudah

dipahami peserta didik.

Dalam memberikan penguatan nonverbal berupa sentuhan harus

diperhatikan terlebih dahulu usia peserta didik. karena peserta didik yang telah

menduduki usia sekolah menengah maupaun perguruan tinggi tidak sesuai jika

diberikan penguatan nonverbal berupa sentuhan. Dan untuk penguatan

nonverbal berupa simbol atau benda, jangan membiasakan dan membelikan

barang yang mahal sebagai reward jika peserta didik mampu menjawab

pertanyaan dari guru.

C. LATIHAN/TUGAS

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jelas!

1. Apa yang dimaksud dengan keterampilan memberikan penguatan nonverbal?

2. Deskripsikanlah menurut pendapat saudara apa saja komponen-komponen

keterampilan memberikan penguatan nonverbal?

3. Paparkanlah hal-hal yang perlu dihindarkan pada keterampilan memberikan

penguatan nonverbal?

D. DAFTAR PUSTAKA

Eldarmi,dkk. (2017). Micro Teaching. Yogyakarta: Media Akademika.

Istadi, Irawati. (2006) Mendidik dengan Cinta, Jakarta: Pustaka Inti.

Marno dan Idris (2010). Strategi dan Metode. Jogjakarta: Ar-ruzz Media Grup.

Mohammad Uzer Usman. (2006). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Page 126: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 113

Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

Page 127: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 114

PERTEMUAN 14

KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari ini, mahasiswa mampu mendemonstrasikan

keterampilan mengelola kelas

B. URAIAN MATERI

Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa mampu mendemonstrasikan keterampilan mengelola kelas

1. Hakekat Keterampilan Mengelola kelas

Masalah pokok yang sering dihadapi guru dalam mengajar adalah

pengelolaan kelas. Guru yang mampu membuat suasana kelas yang nyaman

dan mempertahankan kondisi kelas yang kondusif dan tenang akan mampu

Hangat dan

Antusias

Meningkatkan

kegairahan belajar

peserta didik

Bervariasi

Keluwesan

Memberikan

Penekanan

Kedisiplinan

Keterampilan Mengelola

Kelas

Pendekatan-pendekatan

Keterampilan Mengelola Kelas

Komponen-komponen

Keterampilan Mengelola Kelas

Prinsip-prinsip

Keterampilan Mengelola Kelas

Mengembalikan

kondisi belajar

dengan optimal

Menciptakan dan

memelihara kondisi

belajar

Page 128: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 115

mencapai tujuan pembelajarna yang baik bagi peserta didik. Pengelolaan kelas

yang baik yaitu mampu membuat suasa kelas lebih optimal. Guru yang tidak

mampu mengelola kelas dengan baik maka pembelajaran tidak akan berjalan

dengan efektif, walaupun guru tersebut memiliki ilmu yang lebih tinggi namun

tidak mampu dalam mengelola kelas dengan baik maka ilmu tersebut tidak akan

tersampaikan dengan baik pula oleh peserta didik sehingga tujuan pembelajaran

tidak dapat tercapai.

2. Pengertian Keterampilan Mengelola kelas

Pengelolaan kelas merupakan kemampuan guru dalam menciptakan suasa

kelas yang aktif namun tetap kondusif, bila terjadi permasalahan dikelas maka

guru dapat menyelesaikannya dengan cara yang baik. (Usman dalam Eldarmi,

2017). Pengelolaan kelas adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam

membuat suasana kelas menjadi lebih nyaman dan kondusif sehingga jika terjadi

permasalahan di dalam kelas maka guru dapat menyelesaikannya dan guru

dapat memperbaiki kinerja mengajar di kelas.

Dalam proses pembelajaran guru perlu merencanakan dan menentukan

pengelolaan kelas agar kondisi kelas menjadi aktif dan menyenangkan. Jika

peserta didik di dalam kelas aktif maka peserta didik mampu memahami

pelajaran dengan optimal. Guru harus mampu menyususn strategi untuk

mengantisipasi apabila terjadi kendala-kendala atau hambatan yang muncul,

guru perlu merencanakan dua rencana yang apabila rencana pertama tidak

dapat berjalan dengan baik maka guru dapat melakukan rencana kedua.

Selain itu, pengelolaan kelas lebih berkaitan dengan upaya-upaya untuk

menciptakandan mempertahankan kondisi kelas agar tetap optimal misalnya

menghentikan peserta didik yang berkelahi di kelas, memberi pengarahan bagi

peserta didik yang ribut atau mengganggu teman sekelasnya,memberikan

hukuman kepada peserta didik yang datang terlambat, memberikan situasi kelas

yang menyenangnkan dan lain sebagainya.

3. Pendekatan-pendekatan Keterampilan Mengelola kelas

Ada 8 (delapan) pendekatan-pendekatan keterampilan mengelola kelas

yaitu:

a. Pendekatan Kekuasaan

Seperti yang telah diungkapkan Djamarah (2010) bahwa guru harus

mampu memiliki kekuasaan dalam membuat aturan di dalam kelas. Salah

satu aturan tersebut ialah kedisiplinan. Dengan adanya kedisiplinan maka

peserta didik untuk dapat mentaati aturan-aturan yang berlaku baik di kelas

maupun di luar kelas. Melalui kekuasaan yang dimiliki oleh guru, maka guru

berhak memberikan aturan-aturan kepada peserta didik selama proses

pembelajaran berlangsung, jika peserta didik melanggar aturan tersebut maka

guru juga berhak untuk memberikan hukuman terhadap peserta didik tersebut.

b. Pendekatan Pengajaran

Pendekatan ini didasarkan atas suatu anggapan bahwa perencanaan

dan pelaksanaan akan mencegah munculnya masalah tingkah laku peserta

didik dan pemecahan diperlukan bila masalah itu tidka bisa dicegah.

Pendekatan ini menganjurkan tingkah laku peserta didik yang kurang baik,

Page 129: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 116

peran guru adalah merencanakan dan mengimplementasikan pelajaran yang

baik.

c. Pendekatan Kelas Kelompok

Pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu sistem sosial dan proses

kelompok merupakan yang paling utama. Peranan guru dalam kelas

kelompok ialah mengoptimalkan kegiatan kelompok agar terlaksana dengan

baik dan efektif. Kerja kelompok adalah usaha guru membagi peserta didik ke

dalam beberapa kelompok dengan berbagai pertimbangan dan bersifat

heterogen. Dalam pendekatan kelas kelompok ini guru harus mampu

menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan tidak jenuh. Dalam

diskusi kelompok guru dapat memberikan pendekatan berupa bimbingan

belajar di setiap kelompok, guru harus mampu mengkondisikan kelas agar

tidak terjadi keributan saat diskusi sedang berjalan. Pendekatan yang

dilakukan dengan baik dan objektif akan menghasilkan suasana kelas yang

aktif dan menyenangkan.

d. Pendekatan Ancaman

Pada pendekatan ancaman ini, pengelolaan kelas juga sebagai suatu

proses untuk mengontrol tingkah laku peserta didik. tetapi dalam mengontrol

tingkah laku peserta didik dilakukan dengan cara memberi ancaman, misalnya

melarang peserta didik yang suka pengejek teman sekelasnya, memaksa

peserta didik yang ribut/usil untuk berhenti ribut.

e. Pendekatan Resep

Pendekatan resep dilakukan dengan memberikan daftar yang dapat

menggambarkan apa yang harus dikerjakan guru selama proses

pembelajaran berlangsung. Dalam daftar resep tersebut skenario

pembelajaran yang harus dikerjakan oleh guru berupa skema dan langkah-

langkah kegiatan. Peran guru dalam pendekatan ini hanyalah mengikuti

petunjuk seperti yang tertulis dalam resep tersebut.

f. Pendekatan Perubahan Tingkah Laku

Pendekatan perubahan tingkah laku ini didasarkan pada pandangan

psikologi behaviorisme. Untuk itu dalam pendekatan ini harus memberikan

suatu penghargaan kepada peserta didik yang berperilaku baik dan

sebaliknya memberikan hukuman kepada peserta didik yang berperilaku tidak

baik.

g. Pendekatan Kebebasan

Pendekatan kebebasan dalam hal ini memberikan kebebasan kepada

peserta didik untuk berpendapat, bertanya serta mengerjakan tugas kapan

saja dan dimana saja akan tetapi dikumpulkan sesuai dengan waktu yang

telah ditetapkan/disepakati. Peranan guru dalam pendekatan ini ialah

mengusahakan seoptimal mungkin kebebasan peserta didik.

h. Pendekatan Sosio-Emosional

Pendekatan sosio-emosional akan tercapai secara maksimal apabila

hubungan antar pribadi yang baik berkembang di kelas. Hubungan tersebut

meliputi hubungan antara guru dan peserta didik serta hubungan antar

peserta didik. di dalam hal ini guru merupakan kunci pengembangan

hubungan interaksi tersebut. Oleh karena itu guru seharusnya mampu

Page 130: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 117

mengembangkan iklim kelas yang baik melaluli pemeliharaan interaksi antar

peserta didik.

4. Tujuan Keterampilan Mengelola kelas

Tujuan guru mengelola kelas adalah agar semua siswa yang ada di dalam

kelas dapat belajar dengan optimal dan mengatur sarana pembelajaran serta

mengendalikan suasana belajar yang menyenangkan untuk mencapai tujuan

belajar. Untuk lebih spesifik tujuan mengelola kelas dibagi menjadi 2 tujuan bagi

peserta didik dan bagi guru.

a. Peserta didik

Dengan adanya pengelolaan kelas yang baik maka:

1) Mendorong peserta didik untuk dapat mengontrol diri menjadi pribadi yang

lebih baik;

2) Membantu peserta didik mengetahui tingkah laku yang sesuai dengan

aturan-aturan yang telah disepakati di dalam kelas dan memahami bahwa

teguran guru merupakan suatu peringatan bukan kemarahan;

3) Membangkitkan rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas-tugas

yanag diberikan oleh guru.

b. Guru

Tujuan pengelolaan kelas bagi guru yaitu:

1) Mengembangkan pemahaman dalam menyampaikan materi pelajaran;

2) Menyadari kebutuhan peserta didik dan memiliki kemampuan untuk

memberikan petunjuk serta arahan yang jelas kepada peserta didik;

3) Mempelajari cara merespon tingkah laku peserta didik yang kurang baik;

4) Meningkatkan hubungan komunikasi yang baik di dalam kelas.

5. Prinsip Keterampilan Mengelola kelas

Untuk meminimalisir permasalahan yang terjadi di kelas, guru hendaknya

bersikap seperti yang dikemukakan oleh Djamarah dalam Eldarni (2017) yaitu;

a. Hangat dan Antusias

Guru yang bersikap hangat kepada peserta didik akan menunjukkan

antusiasnya secara baik.

b. Meningkatkan kegairahan belajar peserta didik

Guru sebaiknya memilih kata-kata yang tepat serta dan menggunakan gaya

belajar yang menyenangkan agar peserta didik bersemangat menerima

pelajaran.

c. Bervariasi

Guru yang kreatif adalah guru yang mampu melakukan variasi baik dalam

penggunaan media pembelajaran ataupun gaya mengajar.

d. Keluwesan

Keluwesan tingkah laku untuk mengubah strategi mengajar dapat mencegah

kemunkinan munculnya gangguan pada peserta didik serta menciptakan iklim

kegiatan belajar mengajar yang efektif

e. Memberikan Penekanan

Guru harus menekankan pada hal-hal yang positif dan menghindari pada hal-

hal negatif

f. Kedisiplinan

Page 131: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 118

Guru harus disiplin dalam segala hal, tujuannya agar peserta didik dapat

mengembangkan kedispilinan dari diri sendiri dan seperti yang telah

dicontohkan oleh guru.

6. Komponen Keterampilan Mengelola kelas

Pengelolaan kelas yang biasa dilakukan oleh guru memiliki beberapa

komponen sebagai berikut:

a. Keterampilan yang dilakukan dengan cara menciptakan dan memelihara

kondisi belajar. Keterampilan ini bertujuan untuk mengendalikan jalannya

kegiatan pembelajaran dengan baik. Komponen-komponen itu meliputi:

1) Sikap tanggap

Sikap tanggap yang ditunjukkan guru bertujuan agar peserta didik

merasa nyaman dengan adanya guru. Guru mengetahui setiap kegiatan-

kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik. Hal yang dapat dilakukan guru

dalam mewujudkan sikap tanggap ialah sebagai berikut:

a) Memandang secara seksama

Guru harus memusatkan perhatian kepada peserta didik dengan cara

memandang kegiatan peserta didik secara seksama

b) Gerakan mendekati

saat mengelola kelas guru memberikan tindakan-tindakan dengan cara

mendekati peserta didik yang baik maupun yang tidak baik. Terutama

saat diskusi kelompok, guru harus berusaha mendekati peserta didik

untuk memantau kegiatan peserta didik. gerakan mendekati ini

bertujuan untuk melihat kesiapan belajar peserta didik dan membantu

peserta didik yang menghadapi kesulitan belajar, bukan untuk menakuti

ataupun membatasi ruang gerak peserta didik.

c) Memberikan pertanyaan

Pertanyaan yang diberikan kepada peserta didik dengan tujuan untuk

mengetahui tingkat pemahaman peserta didik terhadap

topik/materi/kasus yang telah dipelajari.

d) Memberikan reaksi dan ketidakacuhan peserta didik

Reaksi yang dapat tunjukkan oleh guru terhadap ketidakacuhan peerta

didik dapat berupa teguran. Guru harus mampu menegur peserta didik

dengan cara dan waktu yang tepat.

2) Membagi perhatian

Pengelolaan kelas yang baik terjadi apabila guru mampu membagi

perhatian di setiap kegiatan peserta didik selam proses pembelajaran.

Membagi perhatian dapat dilakukan dengan cara:

a) Visual

b) Verbal

3) Memusatkan perhatian kelompok

Dalam melaksanakan diskusi kelompok guru harus mampu memperhatikan

setiap kegiatan kelompok yang dilakukan peserta didik, kegiatan

pembelajaran dapat dipertahankan apabila dari waktu kewaktu guru

mampu memusatkan kelompok terhadap tugas-tugas yang dilaksanakan.

Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara:

a) Menyiagakan peserta didik

Page 132: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 119

b) Memotivasi peserta didik untuk lebih bertanggung jawab

4) Memberikan arahan yang jelas

Guru sebagai pembimbing harus mampu membimbing peserta didik

dalam memberikan arahan/petunjuk, petunjuk yang diberikan harus jelas

agar tidak membingunkan peserta didik.

5) Menegur

Dalam proses pembelajaran terkadang tidak semua peserta didik

yang mampu memperhatikan guru secara seksama, terkadang ada peserta

didik yang tidak fokus, mengantuk di kelas, bermain HP, mengganggu

peserta didik lainnya, makan di kelas dan lain sebagainya untuk itu guru

perlu menegur peserta didik yang tidak fokus atau tidak aktif dalam proses

pembelajaran.

6) Memberi penguatan

Pemberian penguatan bertujuan untuk lebih memberikan

penghargaan kepada peserta didik baik itu penguatan positif maupun

penguatan negatif. Penguatan positif dapat berupa memberikan pujikan

bagi peserta yang mampu mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan

baik sedangkan penguatan negatif dapat berupa memberian hukuman atau

sanksi yang mendidik bagi peserta didik yang melakukan kesalahan dalam

proses pembelajaran.

b. Mengembalikan kondisi belajar dengan optimal

Jika guru mampu mengembalikan kondisi belajar yang efektif, maka

guru akan mampu menyelesaikan permasalahan peserta didik yang terjadi

selama proses pembelajaran. Untuk menyelesaikan gangguan atau

permasalahan tersebut maka guru hal-hal yang dapat dilakukan oleh guru

adalah:

1) Modifikasi tingkah laku peserta didik;

2) Guru dan peserta didik bersama-sama memecahkan permasalahan

belajar;

3) Memetakan perilaku peserta didik yang sering membuat

keributan/masalah;

4) Memperbaiki dan mengubah perilaku peserta didik yang sering membuat

keributan/masalah;

5) Memberikan penguatan yang tepat kepada peserta didik yang berperilaku

baik;

6) Mencari solusi dalam pemecahan masalah;

7) Menemukan dan mencari solusi pemecahan masalah yang timbul

7. Peran Guru dalam Mengelola Kelas

Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran,

peran guru menurut Darmadi (2010) adalah:

a. Memperhatikan lingkungan belajar;

b. Membimbing peserta didik

c. Memimpin kegiatan belajar

Tidak hanya peran, guru juga memiliki tugas-tugas guru dalam mengelola

kelas. Tugas guru tersebut ialah:

a. Guru bertugas dalam mengatur dan mengarahkan

Page 133: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 120

b. Guru bertugas mendidik peserta didik

c. Guru bertugas mengajar peserta didik

Untuk menciptakan proses pembelajaran yang kondusif selain menerapkan

prinsip-prinsip pengelola juga kiat-kiat untuk mgatasi kendala tersebut yaitu:

a. Guru tidak boleh campur tangan berlebihan terhadap sisiwa

b. Guru jangan sampai kehilangan konsentrasi yang dapat menimbulkan

kesenyapan atau pembicaraan terhenti dengan tiba-tiba

c. Hindari ketidaktepatan menandai dan mengakhiri suatu kegiatan artinya guru

harus tepat waktu

d. Guru harus dapat mengelola waktu, baru hal ini dapat menimbulkan

penyimpangan yang berkaitan dengan disiplin diri siswa dan

e. Berilah penjelasan yang jelas, sederhatan sistematis dan tidak bertele-tele

atau mengulang-ulang penjelasan karena dapat menimbulkan kebosanan.

8. Kesalahan-kesalahan yang Sering Terjadi Saat Pengelolaan Kelas

Ada 6 kesalahan yang sering terjadi saat pengelolaan kelas dan kesalahan

tersebut harus dihindari dalam usaha untuk mengelola kelas secara efektif:

a. Campur tangan berlebihan

Apabila seorang guru menyela kegiatan yang sedang asik berlangsung

dengan komentar, pertanyaan atau petunjuk yang mendadak, maka kegiatan

ini akan terganggu atau terputus. Guru tidak boleh berlebihan dalam

menganggapi diskusi kelompok mahasiswa.

b. Meninggalkan kelas

Saat peserta didik melakukan diskusi maka guru sebaiknya tetap berada di

kelas, guru tidak boleh mengacuhkan dan meninggalkan kelas.

c. Keliru dalam memulai dan mengakhiri kegiatan pembelajaran

Terkadang dengan durasi waktu yang terbatas guru lupa mengakhiri kegiatan

pembelajaran dengan tepat.

d. Terjadi penyimpangan

Selama penyampaian pelajaran, guru terkadang tidak fokus dalam

menyampaikan materi sehingga terjadi penyimpangan

e. Bertele-tele

Berbicaralah dengan jelas dan tepat jangan terlalu panjang dan suka

mengada-ada. Guru sebaiknya memberikan sesuatu ocehan atau kupasan

yang panjang lebar tentang pola tingkah laku peserta didik yang tidak baik

f. Mengulang-ulang penjelasan yang tidak perlu

Mengulang-ulang penjelasan yang tidak perlu dapat memperlambat kegiatan

pembelajaran. Penjelasan yang tidak perlu disampaikan secara berulang-

ulang akan menimbulkan kejenuhan pada peserta didik.

9. Tips Mengelola Kelas Dalam Pembelajaran

Untuk lebih memudahkah guru dalam mengelola kelas maka Marshall

dalam Eldarni (2017) memberikan tips-tips mengelola kelas sebagai berikut:

a. Meningkatkan kesadaran peserta didik.

Guru harus mampu meningkatkan kesadaran peserta didik akan pentingnya

sebuah proses pembelajaran dengan cara mendorong peserta didik untuk

mau mengungkapkan apa yang dirasakan peserta didik saat ini.

Page 134: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 121

b. Memindahkan benda-benda yang bersifat mengganggu.

Beberapa benda dikelas yang dapat mengganggu perhatian peserta didik

yaitu alat-alat permainan. Maka dari itu guru secara bijaksana dapat

memindahkan benda-benda tersebut.

c. Menyusun kembali program belajar

Jika terjadi pemasalahan saat proses pembelajaran maka guru perlu

menyusun kembali program belajar, misalkan saat siang hari terjadi

kegaduhan dan keributan maka guru perlu merubah program belajar dengan

cara yang berbeda

d. Menghilangkan ketegangan belajar dengan humor

Apabila suasana di kelas menjadi lesu, panas dan tegang karena kegiatan

belajar, maka guru dapat mengatasinya dengan memberikan humor yang

sehat menimbulkan tertawa. Dengan demikian ketegangan pada peserta didik

akan mencair menjadi lebih rileks.

e. Memindahkan penyebab permasalahan di kelas

Saat proses pembelajaran ada peserta didik yang selalu mengganggu peserta

didik lainnya atau ada peserta didik yang tidak dapat mengendalikan dirinya

yang dapat menyebabkan gangguan di kelas maka guru harus melakukan

suatu tindakan dengan cara mengirim peserta didik tersebut ke guru BK atau

guru lain untuk mendapatkan tugas-tugas tambahan, hal ini bertujuan agar

peserta didik yang lain tidak merasa terganggu.

f. Pengekangan fisik

Teknik ini dilakukan apabila ada peserta didik yang tidak mampu

mengendalikan dirinya dalam kemarahan sehingga perlu dicegah agar tidak

melukai peserta didik lainnya.

Keterampilan mengelola kelas merupakan hal harus dipahami oleh guru

dalam melaksankan proses pembelajaran. Guru harus mampu memahami

kondisi peserta didik, guru juga harus mampu menganalisis setiap kegiatan-

kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik agar kegiatan pembelajaran dapat

berjalan dengan efektif.

C. LATIHAN/TUGAS

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jelas!

1. Deskripsikanlah apa saja yang harus dilakukan oleh guru dalam mengelola kelas!

2. Bagaimana tips mengelola kelas dengan baik?

3. Demonstrasikan keterampilan mengelola di hadapan teman-teman satu kelas!

D. DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rineka Cipta.

Eldarmi,dkk. (2017). Micro Teaching. Yogyakarta: Media Akademika.

Page 135: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 122

PERTEMUAN 15

KETERAMPILAN MEMBIMBING

KELOMPOK KECIL DAN PERORANGAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari ini, mahasiswa mampu mendemonstrasikan

keterampilan membimbing kelompok kecil dan perorangan

B. URAIAN MATERI

Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa mampu mendemonstrasikan membimbing kelompok kecil dan

perorangan

Gambar 15.1. Peta Konsep Pertemuan 15

Keterampilan Membimbing

Kelompok Kecil dan Perorangan

Tujuan pembelajaran kelompok kecil:

1. meningkatkan kualitas

pembelajaran yang berdinamika

2. mampu memcahkan masalah

belajar secara bersama-sama

3. mengembangkan sikap sosial

peserta didik

Tujuan pembelajaran perorangan:

1. membangkitkan rasa tanggung

jawab setiap peserta didik

2. meningkatkan kreatifitas

peserta didik

3. membuat proses pembelajaran

menjadi lebih aktif

Komponen-komponen

Keterampilan Membimbing

Kelompok Kecil dan Perorangan

membimbing dan

memudahkan belajar

Pendekatan

secara pribadi

Mengorganisasika

n

merencakan dan

melaksanakan

kegiatan

pembelajaran

Page 136: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 123

1. Hakekat Keterampilan Membimbing Kelompok Kecil dan Perorangan

Mengajar kelompok kecil merupakan bentuk mengajar klasikal biasa yang

memungkinkan guru dalam waktu yang sama menghadapi beberapa kelompok

kecil yang belajar secara kelompok dan beberapa orang peserta didik yang

bekerja atau belajar secara perorangan. Dalam hal ini guru harus mampu

membuat perencanaan kegiatan belajar yang tepat bagi peserta didik baik

secara perorangan maupun kelompok. Untuk membuat perencanaan yang tepat

guru dituntut mampu mendiaknosis kemampuan akademik peserta didik,

mamahami gaya belajar, minat belajar, serta tingkat kedisiplinan peserta didik.

berdasarkan hasil diagnosis tersebut guru diharapkan mampu menetapkan

kondisi dan tuntunan belajar sehingga peserta didik mampu bertanggung jawab

atas pekerjaannya.

Keterampilan membimbing diskusi – kelompok kecil perlu dikuasai oleh

guru karena kebutuhan peserta didik berbeda-beda. Tujuan dari membimbing

diskusi – kelompok kecil ini ialah adanya hubungan interaksi yang positif antara

guru dengan peserta didik dan hubungan positif antar peserta didik,

meningkatkan motivasi belajar, menimbulkan proses pembelajaran yang aktif dan

menyenangkan sehingga menciptakan hasil belajar yang lebih baik bagi peserta

didik.

2. Pengertian Keterampilan Kelompok Kecil dan Perorangan

Keterampilan mengajar kelompok kecil merupakan kegiatan belajar

mengajar kepada sekolompok siswa antara 2-8 orang sedangkan keterampilan

membimbing perorangan dilakukan secara individual

Diskusi kelompok kecil merupakan salah satu format pembelajaran yang

mempunyai ciri-ciri:

a. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok;

b. Adanya tujuan pembelajaran yang jelas;

c. Adanya interaksi tatap muka secara informal;

d. Pelaksanaannya dilakukan secara sistematis.

3. Ciri-ciri Keterampilan Kelompok Kecil dan Perorangan

Kegiatan pembelajaran kelompok kecil ditandai oleh ciri-ciri sebagai

berikut:

a. Pembelajaran terdiri dari beberapa kelompok;

b. Setiap kelompok terdiri dari beberapa siswa;

c. Terjalin hubungan interaksi yang menyenangkan;

d. Peserta didik mendapat bantuan dari guru sesuai dengan kebutuhan

kelompok

e. Meningkatkan partisipasi peserta didik dalam pembelajaran

Sedangkan kegiatan pembelajaran perorangan ditandai oleh ciri-ciri

sebagai berikut:

a. Terjalin hubungan interaksi yang menyenangkan;

b. Kemampuan dan cara belajar peserta didik berbeda-beda;

c. Peserta didik mendapat bantuan dari guru sesuai dengan kebutuhan

perorangan;

Sedangkan menurut Eldarmi (2017) mengajar kelompok kecil dan

perorangan ditandai oleh ciri-ciri sebagai berikut:

Page 137: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 124

a. Terjadinya hubungan atau interaksi aktif dan menyenangkan antara guru dan

peserta didik;

b. Peserta didik memiliki kecepatan dan cara belajar yang berbeda-beda;

c. Guru memberikan bantuan kepada peserta didik sesuai dengan yang

dibutuhkan;

d. Penggunaan sarana dan prasarana sekolah melibatkan peserta didik.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa baik pembelajaran dengan

menggunakan kelompok kecil maupun perorangan harus adanya interaksi yang

aktif antara guru dan peserta didik. Pelaksanaan hal-hal yang tersebut pada point

1 – 4.

4. Tujuan Keterampilan Kelompok Kecil dan Perorangan

Kelompok kecil dan perorangan memiliki tujuan dalam pembelajaran

sebagai berikut:

a. Tujuan pembelajaran kelompok kecil

Tujuan pembelajaran kelompok kecil yaitu (1) meningkatkan kualitas

pembelajaran yang berdinamika; (2) mampu memcahkan masalah belajar

secara bersama-sama; (3) mengembangkan sikap sosial peserta didik.

b. Tujuan pembelajaran perorangan

Tujuan pembelajaran perorangan yaitu (1) membangkitkan rasa tanggung

jawab setiap peserta didik; (2) meningkatkan kreatifitas peserta didik; (3)

membuat proses pembelajaran menjadi lebih aktif.

5. Peran Guru dalam Keterampilan Kelompok Kecil dan Perorangan

Guru memiliki peranan penting dalam keterampilan kelompok kecil dan

perorangan, peran guru tersebut ialah:

a. Guru sebagai organisator kegiatan pembelajaran

Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru harus mampu mempersiapkan

program tahunan, program semester, penetapan KKM, silabus, RPP, jadwal

mengajar dan materi ajar serta media pembelajaran yang digunakan. Guru

harus mampu mengorganisasikan perangkat pembelajaran tersebut dalam

pelaksanaan pembelajaran agar proses pembelajaran berjalan dengan baik

sesuai dengan apa yang telah dirancang.

b. Guru sebagai sumber informasi bagi peserta didik

Guru sebagai pelaksana mengajar informatif, laboratorium, studi lapangan

dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum bagi peserta didik

c. Guru sebagai mediator bagi peserta didik

Saat proses pembelajaran perlu adanya media pembelajaran, guru yang

kreatif adalah guru yang mampu membuat media pembelajaran yang menarik

saat melaksanakna pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. Selain

itu peran guru sebagai mediator juga dapat diartikan sebagai penengah dalam

pelaksanaan pembelajaran, misalnya jika ada perdebatan pendapat antar

sesama peserta didik maka guru dapat menjadi penengah dan memberikan

solusi dari perdebatan tersebut.

d. Orang yang menganalisis dan membantu kesulitan belajar peserta didik

Guru harus mampu mengidentifikasi dan menganalisis kesulitan belajar

peserta didik, kemudian guru membantu memberikan solusi kepada peserta

didik yang mengalami kesulitan dalam belajar

Page 138: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 125

e. Guru sebagai fasilitator bagi peserta didik

Pemberi materi pelajaran dan kesempatan belajar dapat dilakukan oleh guru

dalam kegiatan belajar mengajar. Guru harus mampu memfasilitasi peserta

didik selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan adanya fasilitas

pembelajaran yang memadai maka suasana pembelajaran akan tercipta

secara kondusif dan interaktif.

f. Menampung pendapat dan partisipasi peserta didik

Baik dalam pengajaran kelompok kecil maupun pengajaran perorangan guru

harus mampu menampung pendapat, pertanyaan maupun partisipasi peserta

didik.

6. Komponen-komponen Keterampilan Membimbing Kelompok Kecil dan

Perorangan

Menurut Eldarni (2017) keterampilan membimbing kelompok kecil dan

perorangan memiliki komponen-komponen sebagai berikut:

a. Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi

Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi memungkinkan

guru menciptakan suasana terbuka, sehingga peserta didik merasa bebas dan

leluasa dalam mengemukakan pendapat dan kesulitan belajar yang dimiliki.

Peserta didik akan merasa yakin bahwa guru siap mendengarkan dan

membantu kesulitan belajar peserta didik. untuk menciptakan suasana

pendekatan secara pribadi yang baik maka guru harus mampu melakukan

cara-cara berikut:

1) Guru harus mampu menunjukkan kehangatan dan kepekaan tehadap

kebutuhan peserta didik;

2) Mendengarkan ide-ide dan pemikiran yang dikemukakan oleh peserta

didik;

3) Memberikan respon positif terjadap partisipasi peserta didik;

4) Membangun hubungan saling menghargai dan saling mempercayai;

5) Menunjukkan tindakan untuk membantu kesulitan belajar peserta didik;

6) Bersaha mengendalikan suasana kelas dalam kondisi apapun;

b. Keterampilan mengorganisasikan

Selama kegiatan kelompok kecil dan perorangan langsung, guru

berperan sebagai organisator yang mengatur memonitor kegiatan dari awal

sampai akhir. Dalam hal ini guru memerlukan keterampilan untuk melakukan

hal-hal berikut:

1) Memberikan orentasi umum tentang tujuan, tugas dan pemecahan

masalah dalam setiap kegiatan pembelajaran;

2) Memvariasikan kegiatan pembelajaran baik dalam bentuk gaya belajar,

peralatan dan media pembelajaran, alokasi waktu kegiatan pembelajaran;

3) Membentuk kelompok yang tepat dalam jumlah tingkat kemampuan dan

lain-lain sehingga peserta didik siap mengerjakan tugas yang diberikan

guru denga berbagai sumber belajar;

4) Menkorrodinasikan kegiatan pembelajaran dengan cara melihat kemajuan

peserta didik dan memberikan bantuan pada saat yang dibutuhkan;

Page 139: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 126

5) Membagi perhatian pada setiap tugas yang diberikan sesuai kebutuhan

peserta didik;

6) Mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan suatu akumulasi yang berupa

laporan hasil yang dicapai peserta didik serta kesimpulan tentang

kemajuan belajar peserta didik.

c. Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar

Keterampilan ini bertujuan untuk membantu peserta didik yang

mengalami kesulitan dalam belajar tanpa mengalam frustasi. Hal-hal yang

dapat dilakukan guru saat membimbing peserta didik dalam kegiatan

pembelajaran yaitu:

1) Memberikan penguatan yang sesuai dalam bentuk, kuantitas dan kualitas

peserta didik;

2) Mengembangkan supervisi proses awal yaitu yang dapat mencakup sikap

tanggap guru terhadap peserta didik secara perorangan maupun

keseluruhan yang memungkinkan guru melihat atau mengetahui apakah

segala sesuatu berjalan dengan lancar dan memadai;

3) Mengadakan supervisi proses lanjt yang memusatkan perhatian pada

penekanan dan pemberian bantuan secara selektif setelah kegiatan

berlangsung bebeapa lama;

4) Interaksi yang aktif dan saling mendukung antar guru dan peserta didik.

Interaksi tersebut dapat berupa:

a) Memberikan pelajaran atau bimbingan tambahan kepada siswa tertentu

yang membutuhkan;

b) Melibatkan diri sebagai peserta dengan hak dan kewajiban yang sama

dengan perserta didik, kehadiran guru dalam kelompok belajar akan

menimbulkan motivasi belajar peerta didik hingga perserta didik mampu

menggali potensi yang dimilikinya;

c) Memimpin diskusi bila perlu, terkadang saat diskusi kelompok peserta

didik mampu memulai diskusi apabila dipimpin dan dicontohkan terlebih

dahulu oleh guru

d) Bertindak sebagai katalisator, yaitu meningkatkan kemampuan peserta

didik untuk berfikir atau belajar melalu pertanyaan, komentar dan saran-

saran yang mendukung

e) Mengadakan supervisi pemaduan, supervisi ini dilakukan guru dengan

mendatangi setiap kelompok belajar melalui kemajuan serta

menyiagakan peserta didik untuk mengikuti kegiatan diskusi sampai

akhir pembelajaran. Salah satu cara yang efektif yaitu mengingatkan

peserta didik mengenai alokasi waktu yang masih tersisa untuk

menyelesaikan tugas yang diberikan.

d. Keterampilan merencakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran

Keterampilan ini mendeskripsikan tugas guru dalam merancang dan

melaksanakan kegiatan pembelajaran. Guru harus mampu membuat

perencanaan pembelajaran yang tepat serta membuat rencana cadangan jika

terdapat hal-hal yang mungkin terjadi di luar rencana yang telah ditetapkan.

Juga harus mampu merancang pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan diskusi kelompok kecil ataupun pembelajaran perorangan.

Page 140: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 127

Untuk membuat perencanaan yang tepat guru dituntuk mampu

menganalisi dan mendiaknosis kemapuan akademik peserta didik, gaya

belajar serta kedisiplinan perserta didik. berdasarkan hasil diagnosis tersebut

guru harus menetapkan kondisi tuntunan belajar yang memungkinkan peserta

didik mampu bertanggung jawab atas tugas-tugas yang dikerjakan. Kondisi

dan tuntunan belajar dapat berupa belajar mandiri, belajar sesama teman

sejawat, belajar sambil bermain dan lain sebagainya semuanya dilakukan

untuk menghayati pengalaman belajar peserta didik.

Hal-hal yang mencakup keterampilan merencanakan dan melaksanakan

pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Membatu peserta didik menetapkan tujuan pembelajaran, kemudian

menyediakan media dan alat pembelajaran yang dapat digunakan oleh

peserta didik baik dalam pembelajaran diskusi maupun perorangan.

2) Menyediakan media pembelajaran dan bahan-bahan ajar yang mampu

meningkatkan semangat belajar peserta didik

3) Memberikan nasehat kepada peserta didik baik dalam berperilaku mapun

bertutur kata.

4) Membantu peesrta didik menilai pencapaian dan kemajuannya sendiri.

Peserta didik diberi kesempatan dalam menilai dirinya sendiri agar peserta

didik tersebut mampu mengintropeksi dirinya melalui kelebihan dan

kekurang yang ia miliki.

Setelah kelompok keterampilan di atas dapat diterapkan baik dalam

pengajaran kelompok kecil, dengan tekanan yang berbeda. Dalam

pembelajan diskusi kelompok kecil hal yang paling utama dalam

pengaplikasiannya ialah pada pengorganisasian dan membimbing belajar

pesera didik tersebut, sedangkan dalam pembelajaran dalam bentuk

perorangan hal yang paling utama dalam pengaplikasiannya ialah

memberikan pendekatan kepada peserta didik secara pribadi serta mampu

merancang dan melaksanakan perangkat pembelajaran.

Dalam menerapkan keterampilan membimbing diskusi-kelompok kecil,

guru harus memperhatikan hal-hal berikut:

1) Harus ada kesamaan latar belakang pengetahuan di antara para anggota

kelompok;

2) Semua anggota diskusi kelompok haru mampu mengemukakan

pendapatnya secara lisan;

3) Topik yang dibahas harus bersifat terbuka untuk menampung banyak

pendapat;

4) Diskusi harus berlangsung dalam suasana keterbukaan;

5) Pelaksanaan diskusi harus mengingat keunggulan dan kelemahan-

kelemannya;

6) Diskusi memerlukan perencanaan dan persiapan yanag matang

7) Guru harus mampu mencegah timbulnya hal-hal yang dapat menghambat

jalannya diskusi

7. Pelaksanaan Keterampilan Membimbing Kelompok Kecil dan Perorangan

Pada saat menyampaikan materi pelajaran dengan metode ceramah

kemudian guru memerintahkan peserta didik untuk membuat kelompok kecil

Page 141: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 128

dengan beberapa kelompok dan beberapa anggota, pemilihan anggota kelompok

dilakukan secara heterogen dengan melihat latar belakang pengetahuan peserta

didik, gender dan lain sebagainya. Guru tidak boleh membentuk kelompok

dengan kemampuan peserta didik menengah ke atas dalam satu kelompok atau

kemapuan peserta didik menengah ke bawah dalam satu kelompok. Sebab jika

itu terjadi maka akan ada kelompok yang paling dominan terlihat sangat baik dan

kelompok yang paling dominan terlihat tidak baik.

Setelah kelompok terbentuk guru memberikan arahan serta langkah-

langkah yang harus dilakukan oleh peserta didik selama diskusi berjalan. Guru

memberikan tugas kepada peserta didik untuk dibahas, model pembentukan dan

langkah-langkah kelompok diskusi dapat bervariasi bisa dalam bentuk

penomoran bersama, bentuk debat (pro-kontra), bermain peran, pemecahan

masalah, pembelajaran projeck, games, ada beberapa peserta yang mencari

jawaban di dalam kelas dan ada juga peserta didik yang mencari jawaban di luar

kelas. Semua model pembelajaran tersebut dapat digunakan sesuai kebutuhan

dan penyesuaian materi pelajaran.

Saat diskusi berjalan guru tidak boleh hanya berdiam diri duduk di kursi

ataupun berdiri di depan peserta didik, guru memantau jalannya diskusi dengan

seksama dengan cara berjalan di setiap kelompok. Karena dengan cara berjalan

dan mendekati setiap kelompok maka peserta didik akan merasakan adanya

perhatian dari guru, selain itu jika guru berjalan dan mendekati kelompok diskusi

maka akan mempermudah peserta didik jika ada yang ingin ditanyakan kepada

guru.

Saat diskusi berjalan guru memberikan bimbingan dan arahan kepada

peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, dengan bimbingan tersebut

maka peserta didik mendapatkan arahan yang jelas untuk menyelesaikan tugas

kelompoknya. Jika terjadi suatu kesalahan dalam diskusi guru tidak boleh

langsung menghakimi peserta didik tanpa alasan yang jelas, guru harus

memberikan kesempatan kepada peserta didik tersebut untuk memperbaiki

kesalahannya dan menyempurnakan kembali jawabannya.

Setelah diskusi selesai maka guru memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk menyampaikan hasil yang telah didiskusikan kepada teman-

temannya, saat kelompok penyaji menyampaikan hasil diskusinya selanjutnya

guru memberikan kesempatan kepada audiens atau kelompok lain untuk

bertanya, menanggapi ataupun berkomentar terhadap hasil diskusi kelompok

penyaji. Setelah semua jawaban dari kelompok lain dijawab kelompok penyaji

guru kemudian memberikan penguatan terhadap hasil diskusi tersebut.

Jika jam pelajaran telah selesai maka guru bersama-sama peserta didik

memberikan kesimpulan dengan cara memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk menyampaikan kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. Setelah

beberapa peserta didik memberikan pendapat maka selanjutnya guru

memperkuat jawaban peserta didik dan menyimpulkan materi yang telah

dipelajari secara singkat, padat dan jelas. Diakhir pelajaran guru harus mampu

memberikan motivasi untuk meningkatkan semangat belajar peserta didik setelah

itu menyampaikan materi yang akan diajarkan minggu depan.

Page 142: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 129

Prinsip memberlajaran diskusi kelompk kecil dan perorangan salah satunya

adanya interaksi aktif dan positif antar sesama, baik guru, peserta didiik,

maupun sumber belajar. Interaksi tersebut akan memberikan komunikasi yang

baik dan menciptakan kondisi belajar menjadi lebih optimal dan efektif.

8. Kesalahan-kesalahan yang Sering Terjadi Saat Melakukan Keterampilan

Membimbing Kelompok Kecil dan Perorangan

Terkadang guru sering melakukan beberapa kesalahan dalam

membimbing kelompok kecil maupun perorangan, kesalahan-kesalahan tersebut

dapat beruap:

a. Guru sulit mendengar pendapat dan partisipasi peserta didik

Kesalahan yang sering terjadi dalam proses pembelajaran yaitu guru merasa

paling benar sehingga sulit mendengarkan pendapat maupun partisipasi

peserta didik yang tidka sesuai dengan yang ia inginkan.

b. Guru tidak mampu menjadi penengah saat terjadi perselisihan pendapat

peserta didik

Saat kegiatan akhir pada diskusi kelompok kecil yang berupa persentasi

ataupun tanya jawab terkadang sering terjadi perselisihan pendapat antar

kelompok pemakalah maupun audience. Terkadang saat perselisihan tersebut

terjadi guru bersikap cuek dan tidak melerai perselisihan pendapat tersebut.

c. Guru tidak memberikan penguatan di akhir kegiatan pembelajaran terhadap

jawaban peserta didik

Pada kegiatan akhir diskusi kelompok kecil maupun perorangan seharusnya

guru memberikan tanggapan berupa kesimpulan dari hasil pembahasan

kelompok pemakalah. Namun kesalahan yang sering terjadi ialah guru tidak

memberikan penguatan di akhir sehingga peserta didik sulit memahami materi

yang presentasikan oleh kelompok pemakalah.

d. Tugas yang diberikan oleh guru telalu mudah atau terlalu sukar

Guru terkadang hanya memberikan soal-soal yang ada di LKS maupun buku

Paket peserta yang dimiliki peserta didik. Tugas maupun latihan yang

diberikan oleh guru kepada peserta didik harus sesuai dengan kebutuhan

belajar peserta didik. sebaiknya tugas maupun latihan yang diberikan

berdasarkan tingkatan pemahaman peserta didik.

e. Guru melakukan penilaian secara subjektif

Dalam melakukan penilaian pada kegiatan pembelajaran guru harus bersifat

objektif, namun tidak banyak dari guru secara tidak sadar melakukan penilaian

secara subjektif. Setiap peserta yang memberikan pendapat memiliki penilian

yang berbeda-beda sesuai dengan jawaban yang diminta dari pihak penanya.

C. LATIHAN/TUGAS

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jelas!

1. Bagaimana peran guru dalam keterampilan kelompok kecil dan perorangan!

2. Uraikanlah apa saja komponen-komponen keterampilan membimbing kelompok

kecil dan perorangan?

3. Demonstrasikan keterampilan membimbing kelompok kecil dan perorangan!

Page 143: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 130

D. DAFTAR PUSTAKA

Eldarmi,dkk. (2017). Micro Teaching. Yogyakarta: Media Akademika

Page 144: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 131

PERTEMUAN 16

PEMBELAJARAN KELAS KLASIKAL

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari ini, mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan

konsep keterampilan kelas klasikal

B. URAIAN MATERI

Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan konsep keterampilan

menjelaskan pelajaran

Gambar 16.1. Peta Konsep Pertemuan 16

Pembelajaran Kelas Klasikal

Ceramah

Tanya jawab

Metode Pembelajaran

Kelas Klasikal

Teknik Pembelajaran

Kelas Klasikal

Menjelaskan

definisi

Membuktikan

rumus

Memberi contoh

Memberikan

soal-soal

latihan

Langkah-langkah

Pembelajaran

Kelas Klasikal dengan

Pendekatan Saintifik

Mengamati

Menanya

Mengumpulkan

Informasi

Mengasosiasi

Mengkomunikasikan

Page 145: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 132

1. Hakekat Pembelajaran Kelas Klasikal

Pada kenyataannya pelaksanaan pembelajaran yang sering terjadi

disekolah-sekolah menengah maupun di perguruan tinggi menggunakan model

pembelajan klasikal, baik guru maupun dosen memberikan penjelasan di awal

kegiatan pembelajaran karena menurutnya pembelajaran klasikal tersebut lebih

efisien digunakan. Saat melaksanakan pembelajaran klasikal peserta didik

melakukan dua kegiatan dalam waktu yang bersamaan, yaitu mendengar dan

menulis. Ada dua pendapat mengenai hal ini. Pendapat pertama menyatakan

mendengar dan mencatat bukan pekerjaan yang sulit bagi mahasiswa. Mereka

dapat melakukan kedua hal itu. Tetapi bagi pelajar sekolah menegah rupanya

kedua hal itu sulit untuk dilakukan. Guru harus mencari waktu khusus untuk

mendiktikan bahan yang harus dicatat oleh murid sebagai cara untuk sedikit

meringankan kesulitan.

Pembelajaran kelas klasikal dapat mencerminkan tingkat kemampuan guru

terutama dalam hal memberikan penjelasan materi. Selain peserta didik, dengan

melakukan pembelajaran secara klasikal guru juga melakukan dua kegiatan

secara bersamaan, kegiatan tersebut yaitu kegiatan mengelola kelas dan

mengelola materi pelajaran. Maksudnya, guru mengelola kelas agar kondisi kelas

menjadi lebih aktif dan kegiatan pembelajaran berjalan degnan baik. Sedangkan

dalam mengelola materi guru harus mampu menyajikan materi dengan bahasa

yang mudah dipahami oleh peserta didik sehingga hasil yang pembelajaran

menjadi lebih maksimal.

Pembelajaran kelas klasikal adalah pola pembelajaran dimana dalam

waktu yang sama, kegiatan dilakukan oleh seluruh anak sama dalam satu kelas.

Model pembelajaran ini merupakan model yang paling awal digunakan di

pendidikan pra sekolah, dengan sarana pembelajaran yang pada umumnya

sangat terbatas, serta kurang memperhatikan minat indidvidu anak. Pengajaran

klasikal adalah model pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru dengan

menjelaskan materi pelajaran diawal kegiatan kepada para peserta didik. Para

siswa mempunyai kemampuan minimum untuk tingkat itu dan diasumsikan untuk

mempunyai minat dan kecepata belajar yang relative sama. Dengan kondisi

seperti ini, konidisi belajar siswa secara individual baik menyangkut kecepatan

belajar, kesulitan belajar dan minat belajar sulit untuk diperhatikan oleh guru.

Pada umumnya cara guru dalam menentukan kecepatan menyajikan dan tingkat

kesukaran materi kepada siswa berdasarkan pada informasi kemampuan siswa

secara umum. Guru terlihat sangat menominasi dalam menentukan semua

kegiatan pembelajaran. Banyaknya materi yang akan diajarkan, urutan materi

pelajaran, kecepatan guru mengajar dan lainnya ada ditangan guru.

Pembelajaran klasikal menurut Aunurrahman (2009:147) yang menyatakan

bahwa model pembelajaran klasikal lebih menitikberatkan pada peran guru

dalam memberikan informasi melalui materi pelajaran yang disajikan. Model

pembelajaran klasikal menggunakan pembelajaran kelas dalam proses

pembelajaran.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa, model / metode pembelajaran klasikal

tidak sepenuhnya berpusat kepada guru saja, akan tetapi peran siswa juga

dituntut secara aktif pada proses kegiatan belajar mengajar.

Page 146: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 133

2. Tujuan Pembelajaran Kelas Klasikal

Pembelajaran kelas klasikal merupakan kemampuan belajar yang utama.

Hal itu disebabkan oleh pengajaran klasikal merupakan kegiatan mengajar yang

tergolong efisien. Secara ekonomis, pembiayaan kelas studi lebih murah, oleh

karena itu ada jumlah minimum siswa dalam kelas. Jumlah siswa dalam kelas

pada umumnya berkisar anara 10 sampai 45 orang. Dengan jumlah tersebut

seorang siswa dapat belajar dengan cara klasikal berarti melaksanakan dua

kegiatan sekaligus, yaitu pengelolaan pelajaran. Penciptaan kelas dapat

menciptakan kondisi yang memungkinkan terselenggaranya kegiatan belajar.

Dalam melaksanakan suatu proses belajar mengajar, sebaiknya setiap

guru melakukannya dengan menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran.

Kegiatan mengajar yang dilakukan guru dengan pendekatan tertentu akan

bermakna, apabila materi yang disajikan kepada siswa dapat dimengerti oleh

sebagian besar siswa atau seluruh siswa. Harus dipahami, bahwa kadang-

kadang guru dalam mengajar, melakukan pendekatan dengan cara lain

sedangkan siswa juga melakukannya dengan pendekatan yang tidak diberikan

oleh gurunya. Misalnya, guru menyampaikan operasi penjumlahan dengan

pendekatan garis bilangan, tetapi siswa dapat melakukannya dengan

pendekatan himpunan. Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam

pembelajaran klasikal biasanya menggunakan pendekatan spiral. Pendekatan

spiral adalah pendekatan yang dipakai untuk mengajarkan konsep. Selanjutnya

dikatakan bahwa pendekatan spiral materi tidak diajarkan dari awal sampai

selesai dalam sebuah selang waktu, tetapi diberikan dalam beberapa selang

waktu yang terpisah-pisah. Pada selang waktu pertama konsep diajarkan secara

sederhana, misalnya dengan cara intuitif melalui benda-benda konkret atau

gambar-gambar sesuai dengan kemampuan murid. Pada tahap berikutnya

konsep yang diajarkan secara sederhana dapat diperluas lagi, sehingga murid

dalam belajar matematika dapat dilakukannya secara sistematik. Secara singkat

dapat dikatakan pendekatan spiral merupakan suatu prosedur yang dimulai

dengan cara sederhana dari konkret ke abstrak, dari cara intuitif ke analisa dari

eksplorasi (penyelidikan) kepenguasaan dalam jangka watu yang cukup lama,

dalam waktu yang terpisah-pisah mulai dari tahap yang paling rendah hingga

yang paling tinggi.

3. Metode yang Biasa Digunakan Dalam Pembelajaran Klasikal

Metode ceramah dan metode tanya jawab merupakan metode yang biasa

digunakan dalam pembelajaran klasikal.

a. Metode ceramah

Ceramah merupakan interaksi satu arah yang lakukan antara pemateri

dan audience. Penggunaan metode ini harus mempersiapkan media, alat dan

bahan materi yang akan disampaikan. Metode ceramah in mudah dipahami

dan dimengerti oleh peserta didik apabila penggunaan bahasa yang

digunakan sesuai dengan situasi dan kemampuan berpikir peserta didik.

Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering

digunakan oleh setiap guru atau instruktur. Hal ini selain disebabkan oleh

beberapa pertimbangan tertentu, juga adanya faktor kebiasaan baik dari guru

ataupun peserta didik. Guru biasanya belum merasa puas jika dalam proses

Page 147: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 134

pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah. Demikian juga dengan

peserta didik, mereka akan belajar jika ada guru yang memberikan materi

pelajaran melalui ceramah sehingga timbul persepsi jika ada guru yang

berceramah berarti ada proses belajar, sedangkan jika tidak ada guru yang

berceramah berarti tidak ada belajar. Metode ceramah merupakan cara yang

digunaka untuk mengimplementasikan strategi ekspositori.

Adapaun beberapa kelebihan dan kelemahan dari metode ceramah

yaitu sebagai berikut:

1) Kelebihan Metode Ceramah

Metode ceramah yang digunakan guru memiliki beberapa kelebihan

diantaranya yaitu.

a) Ceramah merupakan metode yang murah dan mudah untuk dilakukan.

Dikatakan murah karena proses ceramah tidak memerlukan peralatan-

peralatan yang lengkap, berbedan dengan metode lain, seperti

demonstrasi atau peragaan. Dikatakan mudah karena ceramah hanya

mengandalkan suara guru sehingga tidak terlalu memerlukan persiapan

yang rumit.

b) Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya, materi

pelajaran yang cukup banyak dapat diringkas atau dijelaskan pokok-

pokoknya oleh guru dalam waktu singkat.

c) Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan.

Artinya, guru dapat mengatur pokok-pokok materi mana yang perlu

ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.

d) Melaluil ceramah guru dapat mengontrol keadaan kelas karena

sepenuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang memberikan

ceramah.

e) Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi

lebih sederhana. Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang

beragam atau tidak memerlukan persiapan-persiapan yang rumit

asalkan peserta didik dapat menempati tempat duduk untuk

mendengarkan guru, ceramah sudah dapat dilakukan.

2) Kelemahan Metode Ceramah

Disamping kelebihan, ceramah juga memiliki beberapa kelemahan

diantranya ialah:

a) Materi yang dapat dikuasai peserta didik sebagai hasil dari ceramah

akan terbatas pada apa yang dikuasaI guru. Kelemahan ini memang

kelemahan yang paling dominan karena apa yang diberikan guru adalah

apa yang dikuasainya, sehingga apa yang dikuasai peserta didik pun

akan tergantung pada apa yang dikuasai guru.

b) Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan

terjadinya verbalisme.

c) Ceramah sering dianggap sebagai metode yang membosankan jika

guru kurang memiliki kemampuan bertutuur yang baik. Sering terjadi,

walaupun secara fisik peserta didik ada di dalam kelas, tetapi secara

mental peserta didik sama sekali tidka mengikuti jalannya proses

pembelajaran, pikirannya melayang kemana-mana, atau peserta didik

Page 148: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 135

mengantuk yang disebabkan kejenuhan dari penjelasan yang

disampaikan guru tidak menarik.

d) Melalui ceramah sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh peserta

didik sudah mengerti apa yang dijelaskan. Walaupun peserta didik diberi

kesempatan untuk bertanya, kemudian tidak ada seorang pun yang

bertanya, hal itu tidak menjamin peserta didik seluruhnya sudah paham

atas penjelasan guru.

b. Metode Tanya Jawab

Diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan peserat didik

pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk

memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan

memahami pengetahuan peserta didik, serta untuk membuat suatu keputusan

(Killen dalam Majid:2016). Ole karena itu, diskusi bukanlah debat yang

bersifat adu argumentasi. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk

menentukan keputusan tertentu secara bersama-sama.

Selama itu banyak guru yang berasa keberatan untuk menggunakan

metode diskusi dalam proses pembelajaran. Keberatan tersebut biasanya

timbul dari asumsi: 1) diskusi merupakan metode yang sulit dipridiksi hasilnya

karena interaksi antar peserta didik muncul secara spontan sehingga hasil

dan arah diskusi sulit ditentukan; 2) diskusi biasanya memerlukan waktu yang

cukup panjang padahal waktu pembelajaran di dalam kelas sangat terbatas

sehingga keterbatasan itu tidak mungkin dapat menghasilkan sesuatu secara

tuntas. Sebenarnya hal ini tidak perlu dirisaukan oleh guru karena dengan

perencanaan dan persiapan yang matang kejadian semacam itu bisa

dihindari.

Dilihat dari pengorganisasian materi pembelajaran, ada perbedaan yang

sangat prinsip pada metode diskusi dibandingkan dengan metode

sebelumnya, yaitu ceramah dan demonstrasi sudah diorganisir sedemikian

rupa sehingga guru tinggal menyampaikannya, sedangkan pada metode

didskusi bahan atau materi pembelajaran tidak diorganisir sebelumnya serta

tidak disajikan secara langsung kepada peserta didik, materi pembelajaran

ditemukan dan diorganisir oleh peserta didik sendiri karena tujuan utama

metode ini bukan hanya sekedar hasil belajar, tetapi yanag lebih penting

adalah proses belajar.

Secara umum ada dua jenis diskusi yang biasa dilakukan dala proses

pembelajaran, yaitu diskusi kelompok dan diskusi kelompok kecil. Diskusi

kelompok dinamakan juga diskusi kelas. Pada diskusi ini permasalahan yang

disajikan oleh guru dipecahkan oleh kelas secara keselurah. Pengatur

jalannya diskusi adlah guru. Lain halnya pada diskusi kelompok kecil. Pada

diskusi ini peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok

terdiri dadr 2-8 orang. Proses pelaksanaan diskusi ini dimulai dari guru

menyajikan masalah dengan beberapa sub-masalah. Setiap kelompok

memecahkan sub-masalah yang disampikan guru. Proses diskusi diakhiri

dengan laporan setiap kelompok.

Adapaun beberapa kelebihan dan kelemahan dari metode diskusi yaitu

sebagai berikut:

Page 149: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 136

1) Kelebihan Metode Diskusi

Ada beberapa kelebihan metode diskusi manakala diterapkan dalam

kegiatan belajar mengajar yaitu sebagai berikut.

a) Metode diskusi dapat merangsang peserta didik untuk lebih aktif,

khususnya dalam memberikan gagasan dan ide-iden;

b) Dapat melatih peserta didik untuk membiasakan diri bertukar pikiran

dalam mengatasi setiap permasalahan;

c) Dapat melatih peserta didik untuk dapat mengemukakan pendapat atau

gagasan seecara verbal. Disamping itu, diskusi juga bisa melatih

peserta didik untuk menghargai pendapat orang lain;

d) Membiasakan peserta didik untuk saling menghargai dan berkomunikasi

dengan peserta didik lainnya;

e) Melatih kesabaran peserta didik dalam menerima komentar ataupun

kritikan dari kelompok lain.

2) Kelemahan Metode Diskusi

Selain bebarap kelebihan, diskusi juga memiliki beberapa kelemahan

sebagai berikut:

a) Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang

peserta didik yang memiliki keterampilan berbicara;

b) Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas sehingga

kesimpulan menjadi kabur;

c) Memerlukan waktu yang cukup panjang, dan kadang tidak sesuai

dengan yang direncanakan

d) Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat

emosional yang tidak terkontrol. Akibanya, terkadang ada pihak yang

merasa tersinggung sehnigga dapat mengganggu iklim pembelajaran.

4. Teknik yang Biasa Digunakan Dalam Pembelajaran Klasikal

Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan

seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.

Pembelajaran klasikal yang dibahas dalam makalah ini adalah menggunakan

metode ceramah dan tanya jawab dengan teknik probim-promting agar

partisipasi dan aktivitas siswa tinggi. Pada umumnya siswa akan belajar berpikir-

bekerja secara individu, sehingga mereka dapat melatih diri untuk memupuk rasa

percaya diri. Urutan kegiatan dalam pembelajaran klasikal yaitu:

a. Menjelaskan definisi

Saat pembelajaran di mulai guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan

menjelaskan gambaran tentang materi yang ingi disampaikan, selanjutnya

guru menjelaskan definisi materi pelajaran.

b. Membuktikan rumus

Setelah menjelaskan definisi selanjutnya guru membuktikan definisi tersebut

melalui rumus-rumus, prinsip atau ciri-ciri yang terkait dengan definisi materi

pelajaran tersebut.

c. Memberi contoh

Selain mampu menyampaikan materi pelajaran, guru juga harus mampu

memberikan contoh-contoh materi ke dalam kehidupan sehari-hari. Dengan

Page 150: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 137

pemberian contoh nyata maka materi yang dijelaskan akan mampu diserap

oleh peserta didik.

d. Memberi soal latihan

Setelah menjelaskan selanjutnya guru melakukan evaluasi melalui pemberian

soal-soal latihan. Soal-soal latihan yang diberikan harus disesuaikan dengan

materi yang telah dipelajari.

5. Pendekatan yang Tepat dalam Pembelajaran Klasikal

Dalam melaksanakan suatu proses belajar mengajar, sebaiknya guru

melakukannnya dengan menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran.

Kegiatan mengajar yang dilakukan guru dengan pendekatan tertentu akan

bermakna, apabila materi yang diberikan kepada siswa dapat dimengerti oleh

sebagian besar siswa atau seluruh siswa. Harus dipahami bahwa guru kadang-

kadang dalam mengajar melakukan pendekatan denga cara lain sedangkan

siswa juga melakukannya dengan pendekatan yang tidak diberikan oleh gurunya.

Misalnya guru menyampaikan operasi penjumlahan dengan pendekatan garis

bilangan, tetapi siswa dapat melkukannya dengan pendekatan himpuanan.

Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran klasikal

biasanya menggunakan pendekatan spiral. Pendekatan spiral adalah

pendekatan yang dipakai untuk mengajarkan konsep. Selanjutnya dikatakan

bahwa pendekatan spiral materi tidak daiajrkan dari awal sampai selesai dalam

sebuah selang waktu, tetapi diberikan dalam beberapa selang waktu yang

terpisah-pisah.

Pada selang waktu pertama konsep diajarkan secara sederhana, misalnya

dengan cara intuitif melalui benda-beenda konkrit atau gambar-gambar sesuai

dengan kemampuan murid. Pada tahap berikutnyakomsep yang diajarkan secara

sederhana dapat diperluas lagi. Secara singkat dapat diakataka pendekatan

spiral merupakan sauatu prosedur yang dimulai secara sederhana dari konkret

ke abstrak, dari cara intuitif ke analisa dari eklplorasi kepenguasaan dalam

jangka waktu yang cukup lama, dalam waktu yang terpisah-pisah mulai dari

tahap yang paling rendah hingga tahap yang paing tinggi.

6. Langkah-langkah Pembelajaran Klasikal dengan Pendekatan Saintifik

Berikut penjelasan tentang langkah-langkah pembelajaran klasikal dengan

pendekatan saintifik (5M):

a. Mengamati

Pada aktivitas mengamati guru dapat menyampaikan materi, memperlihatkan

video ataupun rekaman, sehingga peserat didik dapat melihat, mendengar

ataupun mengamati suatu objek (tanpa atau dengan alat).

b. Menanya

Setelah mengamati dan mendengarkan penjelasan guru maka peserta didik

diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dari materi yang belum

ia mengerti.

c. Mengumpulkan informasi

Informasi yang ada pada pembelajaran klasikal dengan pendekatan saintifik

tidak hanya didapatkan oleh guru, namun peserta didik juga harus berusaha

mengumpulkan berbagai macam informasi baik dalam bentuk mewawancarai

Page 151: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 138

narasumber ataupun mencari informasi dari media sosial ataupun media

cetak.

d. Mengasosiasi (menalar)

Setelah peserta didik mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya

kemudian informasi yang didapatkan dapat dikelola dan selanjutnya dapat

memberikan makna yang lebih luas.

e. Mengkomunikasikan

Setelah peserta didik mengamati, menanya, mengumpulkan informasi dan

mengasosiasi kemudian peserta didik diberikan kesempatan untuk

mengkomunikasikan hasil yang didapatkan baik secara lisan ataupun tulisan.

7. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kelas Klasikal

a. Kelebihan

1) Pengelolaan kelas menjadi lebih baik;

2) Pengorganisasian kelas berjalan lancar;

3) Banyaknya peserta didik tidak menghalang proses pembelajaran.

4) Perangkat pembelajaran mudah dilaksanakan;

5) Lebih ekonomis waktu;

6) Memberi kesempatan guru untukmenggunakan pengalaman, pengetahuan,

dan kearifan;

7) Membantu peserta didik agar lebih memperhatikan penjelasan guru.

b. Kelemahan

1) Mudah menjadi verbalisme;

2) Bila terlalu sering dugunakan akan membuat bosan.

3) Keberhasilan pembelajaran ini sangat bergantung pada siapa yang

menggunakannya.

4) Pembelajaran kelas klasikal ini cenderung membuat siswa menjadi pasif.

8. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Klasikal

Pembelajaran kelas klasikal memberikan dampak positif terhadap guru dan

peserta didik. guru dapat mengelola kelas dan mengelola materi pelajaran,

sedangkan peserta didik dapat menjadi mendengarkan dan menulis isi materi.

Dalam pelaksanaan pembelajaran kelas klasikal guru dituntut untuk

menggunakan teknik-teknik penguatan dalam pembelajran agar ketertiban

belajar dapat diwujudkan. Pembelajaran klasikal dirasa lebih sesuai dengan

kurikulum yang uniform, yang dinili melaluli ujian uniform pula. Pembelajaran

klasikal merupakan keharusan dalam menghadapi jumlah murid yang membanjiri

sekolah sebagai akibat demokrasi, industrialisasi, pemerataan, dan pendidikan

atau kewajiban belajar.

Kegiatan pembelajaran kelas klasikal lebih bersifat konsep dan hafalan.

Pada umumnya pembelajaran ini diberikan dalam bentuk ceramah, sehingga

semua peserta didik menerima materi yang sama di waktu yang sama. Dalam

melaksanakan pembelarjan, peserta didik dituntut untuk memperhatikan

penjelasan guru sehingga kelas harus tenang. Perserta didik juga harus

mengikuti setiap kegiatan-kegiatan yang dilakuukan dalam pembelajara kelas

klasikal. Pengelolaan pembelajaran ini memiliki tujuan agar peserta didik dapat

mentaati aturan, disiplin dan tertib di dalam kelas. Penciptaan suasana belajar

Page 152: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 139

yang menyenangkan akan memberikan perhatian kepada peserta didik untuk

berkonsentrasi menerima materi pelajaran.

Belajar secara klasikal memberikan efek kepada peserta didik sebagai

pendengar dan penulis isi materi, sehingga peserta didik menjadi leibh pasif

sebagai penerima bahan ajar. Maka dari itu, upaya yang dapat dilakukan agar

peserta didik menjadi aktif dalam setiap pembelajaran yaitu dengan cara

menggunakan diskusi, metode tanya jawab, demontrasi dan lain sebagainya.

Penerapan pembelajaran klasikal dapat menumbuhkan rasa saling menghargai

antar peserta didik dari beberapa perbedaan-perbedaan yang ada, seperti

perbedaan pendapat, perbedaan hasil jawaban, dan perbedaan karya yang

dihasilkan. Dengan melaksanakan pembelajaran klasikal maka peserta didik

ditunutu untuk mempertanggungjawabkan hasil pekerjaan yang telah

diselesaikan. Baik individu maupun kelompok, pembelajaran klasikal ini

memberikan nilai yang sangat baik, karena baik individu maupun kelompok dapat

mewujudkan keterampilan sosialnya baik dalam berinteraksi mapun dalam

menghargai teman-temannya.

C. LATIHAN/TUGAS

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jelas!

1. Apa tujuan dari pembelajaran klasikal?

2. Ada beberapa metode yang biasa digunakan dalam pembelajaran klasikal yaitu

metode ceramah dan metode tanya jawab, jelaskan perbedaan dari kedua

metode tersebut!

3. Uraikanlah langkah-langkah pembelajaran klasikal dengan pendekatan saintifik!

D. DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Majid, Abdul. (2016). Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Page 153: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 140

PERTEMUAN 17

PEMBELAJARAN KELAS VIRTUAL

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari ini, mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan

konsep pembelajaran kelas virtual.

B. URAIAN MATERI

Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan konsep pembelajaran kelas

virtual

Gambar 17.1. Peta Konsep Pertemuan 17

Penambahan/

pengayaan

pembelajaran

Pengganti

sebagian

pembelajaran

Pengganti

seluruh

pembelajaran Web centric

course

Web course

Web enhanced

course

Pembelajaran Kelas Virtual

Fungsi

Pembelajaran Kelas Virtual

Program-program Internet

Pembelajaran Kelas Virtual

Penerapan

Pembelajaran Kelas Virtual

Elearning

Edmodo

Page 154: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 141

1. Hakekat Kelas Virtual

Kelas Virtual biasa dikenal dengan kelas maya yaitu kelas yang

mengadakan proses pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara

pendidik dan peserta didik. Kelas virtual ini berkaitan erat dengan media sosial

seperti internet. Dalam pembelajaran ini guru membuat sebuah forum diskusi

yang harus didiskusikan oleh peserta didik.

Kelas Virtual biasa disebut dengan online learning yaitu pembelajaran

yang dilakukan dengan bantuan perangkat elektronik seperti komputer, laptop

maupun telepon genggam. Pembelajaran virtual dapat diartikan sebagai

pembelajaran yang dapat dilaksanakan tanpa tatap muka yang didukung dengan

bantuan teknologi, seperti komputer, laptop, telepon genggam, tipe recorder,

maupun satelit. Menurut Soekartawi dalam siregar (2014), komputer merupakan

alat bantu dalam proses pembelajaran, karena dengan adanya komputer maka

dapat membantu guru maupun peserta didik dalam memanajemen waktu

sehingga waktu yang dibutuhkan lebih efisien.

Perbedaan antara kelas virtual dengan kelas biasa yaitu adanya batasan

dalam berkomunikasi. Selain dapat digunakan dengan jarak jauh, pembelajaran

virtual ini dapat digunakan sebagai alat pemantau kegiatan belajar peserta didik.

Dan pembelajaran kelas virtual ini juga bisa menjadi unsur penunjang

pembelajaran tatap muka atau yang biasa disebut dengan pembelajaran klasikal.

2. Tujuan Pembelajaran Kelas Virtual

Kelas virtual dibentuk dengan tujuan sebagai berikut:

a. Pembelajaran dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja sesuai dengan

waktu yang telah ditetapkan;

b. Peserta didik menjadi lebih terampil dalam menggunakan teknologi IT;

c. Dapat memaksimalkan kemampuan peserta didik.

3. Manfaat Kelas Virtual

Berikut adalah manfaat menggunakan kelas virtual:

a. Materi lebih luas

Dengan menggunakan kelas virtual maka guru dapat memberikan materi

seluas-luasnya, tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat. Jika di kelas guru

menerangkan materi pelajaran dengan dibatasi oleh waktu dan tempat namun

dengan menggunakan kelas virtual peserta didik dapat mencari materi lebih

luas dari berbagai sumber.

b. Pembelajaran disesuaikan berdasarkan kebutuhan peserta didik

Pembelajaran kelas virtual dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan peserta

didik. Jika setelah melakukan pembelajaran tatap muka peserta didik

mempelajari materi BAB III selanjutnya peserta didik mempelajari materi BAB

IV maka pembelajaran kelas virtual dapat menyesuaikan dengan materi BAB

IV.

c. Mempersingkat waktu tanpa perlu pergi ke kelas

Jika pembelajaran tatap muka dibatasi oleh waktu sehingga waktu

pembelajaran yang dibutuhkan sangat singkat, dengan adanya pembelajaran

virtual guru dapat mempersingkat waktu tanpa harus pergi ke kelas.

d. Belajar tidak hanya dengan menggunakan buku teks namun juga dari

berbagai sumber.

Page 155: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 142

Banyak sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran

guru tidak hanya menjadikan buku teks sebagai sumber belajar, namun

internet, media sosial, pengalaman, lingkungan dan maupun teman sebaya

dapat dijadikan sumber belajar. Dengan adanya pembelajaran kelas virtual

peserta didik tidak hanya bergantung pada buku teks namun peserta didik

dapat menggunakan berbagai sumber pembelajaran lainnya.

e. Menghemat kertas

Jika pembelajaran dengan tatap muka harus menggunakan alat tulis seperti

pulpen, penggaris, maupun buku. Maka pembelajaran kelas virtual akan lebih

menghemat kertas maupun alat tulis lainnya.

f. Mengurangi kerusakan hutan dan polusi udara

Dengan menggunakan pembelajan virtual atau yang disebut dengan kelas

online peserta didik tidak harus datang ke kelas. Sehingga peserta didik yang

biasa nya menggunakan kendaraan untuk datang ke sekolah maka dengan

adanya pembelajaran kelas virtual peserta didk tidak perlu menggunakan

kendaraan untuk belajar sehingga hal ini dapat mengurangi terjadinya global

warming.

g. Mendeteksi Copas

Tidak sedikit dari peserta didik yang mencontek maupun mengcopy paste

jawaban temannya saat mengerjakan tugas. Dengan pembelajaran kelas

virtual maka guru dapat menggunakan turnitin dalam mendeteksi jawaban

peserta didik apabila terdapat plagiarisme.

h. Konektivitas, selama kamu terhubung ke internet, maka tidak akan sulit untuk

mendapat informasi

Selama jaringan internet masih terhubung maka peserta didik maupun guru

tidak akan mengalami kesulitan dalam berinteraksi selama proses

pembelajaran. Selain itu dengan jaringan internet yang bagus maka guru

maupun peserta didik akan mendapatkan informasi seluas-luasnya.

i. Fleksibilitas, belajar dimana saja kapan saja

Online Learning (pembelajaran kelas virtual) tidak dibatasi oleh tempat. Guru

maupun peserta didik dapat melakukan proses pembelajaran secara fleksibel

dimana saja dan kapan saja. Guru maupun peserta didik dapat melakukan

pembelajaran baik dirumah, di taman maupun di kantor dengan tidak batasi

oleh tempat.

j. Interaksi, evaluasi belajar dilaksanakan seketika dan mandiri

Bila interaksi yang dilakukan pada saat pembelajaran di kelas melalui diskusi

tatap muka maka diskusi pembelajaran kelas virtual dapat dilakukan dengan

menggunakan media sosial. Evaluasi pembelajaran kelas virtual dapat

dilakukan pada saat peserta didik berpartisipasi dalam pembelajaran tersebut.

k. Terdapat kerjasama yang dapat dilakukan diluar kelas

Banyak hal yang dapat dilakukan oleh guru maupun peserta didik dalam

melakukan kolaborasi. Kolaborasi tersebut tidak harus dilakukan di dalam

kelas namun dapat juga dilakukan di luar ruang kelas. Baik itu di taman, di

rumah maupun di kantor.

Page 156: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 143

l. Memperkaya ilmu dalam pengembangan teknologi

Dengan menggunakan adanya pembelajaran virtual maka baik guru maupun

peserta didik dapat mengembangkan materi pelajarannya baik melalui media

cetak maupun media sosial. Konten digital dan fitur-fitur pembelajaran virtual

dapat digunakan untuk memperkaya pembelajaran yang dilaksanakan di

dalam kelas.

4. Fungsi Kelas Virtual

Ada banyak fungsi kelas virtual (e-learning) yaitu:

a. Penambahan/pengayaan pembelajaran (supplement)

b. Pengganti sebagian pembelajaran (complement)

c. Pengganti seluruh pembelajaran (replacement)

5. Program-program Internet Pada Pembelajaran Kelas Virtual

Berdasarkan penelitian dan pengalaman yang telah dilakukan di banyak

negara maju, pendayagunaan internet untuk pendidikan atau pembelajarn bisa

dilakukan dalam tiga bentuk (Yuhetty dalam Siregar:2014) program-program

internet tersebut, yaitu sebagai berikut;

a. Web course. Penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran di mana

seluruh bahan belajar, diskusi, konsultas, penugasan, latihan dan ujian

sepenuhnya disampaikan melalui internet. Hubungan (baik secara

asynchronous maupun synchonous). Proses pembelajaran sepenuhnya

dilakukan melalui penggunaan internet seperti e-mail, chatrooms, bulletin, dan

online conference.

b. Web centric course. Sebagain besar bahan belajar, diskusi, konsultasi,

penugasan, latihan disampaikan melalui internet, sedangkan ujian dan

sebagain konsultasi, diskusi dan latihan dilakukan secara tatap muka.

Persentase tatap muka tetap lebih kecil dibandingkan persentase proses

belajar melalui internet.

c. Web enhanced course. Pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan

kualitas pembelajaran di kelas. Web enhanced course dikenal juga dengan

nama web lite course karena kegiatan pembelajaran utama adalah tatap muka

di kelas. Peranan internet di sini adalah untuk menyediakan bagi siswa isi

pelajaran yang sangat kaya dan memberikan fasilitas hubungan ke berbagai

sumber belajar, fasilitas komunikasi dengan guru atau sumber belajar.

Persentase pembelajaran secara tatap muka, karena penggunaan internet

hanya untuk mendukung kegiatan pembelajaran tatap muka.

Pembelajaran kelas virtual dikembangkan melalui pusat teknologi

komunikasi dengan halaman edukasi.net. Halaman edukasi.net merupakan

sebuah situs web yang menyediakan layanan belajar berbasis internet termasuk

penyediaan sumber belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik, guru

dan peserta didik lainnya. Melalui situs ini, peserta didik ataupun guru dapat

memperoleh berbagai sumber belajar untuk menunjang proses pembelajaran di

sekolah, baik pembelajaran secara tatap muka di kelas, individual di rumah

maupun di tempat-tempat pelayanan internet (warnet). Bahan belajar

dikembangkan berdasarkan kurikulum yang berlaku sehingga guru dapat

memanfaatkan situs ini dan mengitegrasikannya ke dalam proses pembelajaran

di kelas. Bahan belajar dirancang dan dikemas dalam bentuk yang menarik dan

Page 157: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 144

menyenangkan sehingga menarik minat peserta didik untuk menggunakannya

atau dapat memotivasi peserta didik untuk belajar. Situs pembelajaran ini juga

dirancang dengan menggunakan peralatan serta sarana koneksi minimum.

Halaman edukasi.net memberikan beberapa keuntungan bagi guru dan peserta

didik, diantaranya adalah sebagai berikut.

a. Sumber belajar dan kurikulum saling berkaitan;

b. Adanya forum diskusi online antara guru dan peserta didik;

c. Informasi yang dikirim maupun diterima melalui via online;

d. Materi pelajaran dapat didownload kapan saja;

e. Sumber belajar dapat digunakan kapan saja dan dimana saja.

Materi pembelajaran online yang dikembangkan pada program studi

pendidikan ekonomi dapat berupa mata pelajaran ekonomi, akuntansi, IPS,

kewirausahaan/prakarya. Pada dasarnya, pembelajaran online dapat

dimanfaatkan oleh siapa saja dan dengan cara-cara yang sangat

beranekaragam. Menurut Siregar (2014) pelaksanaan pembelajaran kelas maya

(virtual) memiliki beberapa pola pemanfaat, yaitu:

a. Laboratorium komputer

Sekolah memiliki fasilitas lab. Komputer guna memenuhi sarana dan

prasarana pada mata pelajaran komputer atau yang biasa disebut dengan

Teknolog Informasi (TI). Penggunaan laboraatorium komputer ini juga dapat

dilakukan pada pembelajaran virtual.

b. Kelas

Jika disekolah memiliki proyektor LCD dan tersambung dengan jaringan

internet, maka proses pembelajaran akan menjadi lebih efektif karena guru

dapat menggunakan media pembelajaran karena fasilatas belajar peserta

didik cukup memadai.

c. Penugasan

Guru dapat memberikan pola penugasan kepada peserta didik, sehingga

dengan menggunakan kelas virtual sehinnga tugas yang diberikan dapat

diselesaikan oleh peserta didik dimana saja seperti: rumah, warnet, ataupun

tempat lainnya yang memiliki jaringan internet.

d. Pemanfaatan individual

Pada pembelajaran virtual ini peserta didik diberikan kebebasan dalam

mengeksplor kemampuannya, peserta didiik dapat berpartisipasi dalam hal

berpendapat dan mengemukakan ide-ide cemerlang.

6. Jenis-jenis Kelas Virtual

a. Learning Management System (LMS)

Learning Management System adalah perangkat lunak atau software

yang digunakan untuk keperluan administrasi, dokumentasi, laporan kegiatan

belajar mengajar dan kegiatan secara online (terhubung ke internet), E-

learning dan materi-materi pelatihan. Dan semua itu dilakukan dengan online.

Aplikasi LMS dibagi menjadi 2, yaitu:

1) LMS proprietary, seperti Saba Software, Apex Learning, Blackboard,

IntraLearn, SAP Enterprise Learning

Page 158: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 145

2) LMS open source, seperti ATutor, Dokeos, dotLRN, Fresstyle Learning,

ILIAS, LON-CAPA, Moodle, OpenACS, OpenUSS, Sakai, Spaghetti

Learning

b. Learning Content Management System

LCMS bekerja untuk membuat, memperbarui, mempublikasikan atau

mengelola isi dari suatu sistem yang terorganisir di internet. LCMS merupakan

pengembangan lebih lanjut dari LMS. Selain itu, LCMS juga digunakan untuk

mengawasi, menyediakan, merincikan, dan melakukan publikasi dokumen

yang spesifik, misalnya artikel, panduan, dan brosur penjualan. LCMS bisa

berisi file komputer yang berupa audio, video, gambar, dokumen elektronik

dan isi website. Contoh LCMS diantaranya claroline, e-doceo solutions.

c. Social Learning Network (SLN)

SLN adalah jejaring social untuk pembelajaran yang terjadi pada skala

yang lebih luas daripada kelompok belajar. Mengingat skala sosialnya yang

lebih besar, media ini bagi sebagian peserta dapat menyebabkan perubahan

sikap dan perilaku, sedangkan bagi sebagian yang lain tidak menimbulkan

dampak apa-apa.SLN merupakan perkembangan lebih lanjut setelah LMS

dan LCMS. SLN digunakan untuk pembelajaran yang lebih laus daripada

kelompok belajar karena menggunakan jejaring sosial. Karena skala sosial

yang lebih besar maka kemungkinan juga bisa menyebabkan perubahan

sikap dan perilaku pada peserta, walaupun tidak semua peserta. Contoh

aplikasi SLN yang populer adalah Edmodo.

7. Fitur Kelas Virtual

Fitur-fitur pada pembelajaran kelas virtual dapat memudahkan guru dan

peserta didik dalam proses pembelajaran, fitur-fitur tersebut berupa:

a. Tujuan pembelajaran dan konten materi memiliki keterkaitan yang relevan;

b. Peserta didik dapat mempreaktekkan secara langsung ilmu yang didapat

dengan menggunakan metode instruksional;

c. Dalam menyajikan materi guru maupun peserta didik dapat memanfaatkan

media gambar ataupun video;

d. Kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan secara langsung secara otodidak

(individu);

e. Menambah wawasan baik guru maupun peserta didik dalam mencapai tujuan

pembelajaran.

8. Kelebihan dan Kekurangan Kelas Virtual

a. Keuntungan Kelas Virtual

Kelas virtual yang biasa disebut dengan kelas maya memiliki beberapa

keuntungan diantaranya ialah:

1) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dan fleksibel;

2) Peserta didik lebih memiliki waktu luang dala belajar karena tidak terikat

oleh waktu dan tempat;

3) Guru memberikan fasilitas kepada peserta didik dalam aktivitas

pembelajaran;

4) Materi yang disampaikan oleh guru melalui website membuat peserta didik

menjadi lebih aktif;

5) Proses Pembelajaran dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.

Page 159: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 146

b. Kekurangan Kelas Maya

Selain memiliki keuntungan, pembelajaran kelas maya juga memiliki

kekurangan sebagai berikut:

1) Dengan adanya koneksi internet baik di rumah maupun di warnet peserta

didik terkadang lebih lama bermain game online dari pada mencari materi

pelajaran;

2) Pembelajaran online atau kelas maya biasa dilakukan secara individual

sehingga mengurangi sikap sosial peserta didik dalam pembelajran;

3) Apabila peserta didik tidak hati-hati dalam mencari sumber referensi yang

dipercaya maka pemahaman materi peserta didik tersebut akan menjadi

keliru;

4) Pada sekolah dasar penggunaan kelas maya kurang efektif digunakan

karena akan mengurangi tingkat keterampilan menulis, menggambar dan

menghitung peserta didik;

5) Jika spesifikasi software, hardware dan jaringan internet kurang memadai

maka proses pembelajaran menjadi terhambat.

9. Komponen Pendukung Pembelajaran Kelas Virtual

Agar pembelajaran kelas virtual dapat berjalan dengan efektif maka harus

terdapat beberapa komponen pendukung. Komponen-komponen tersebut yaitu:

a. Karena pembelajaran virtual dilakukan tanpa tatap muka maka guru

sebaiknya memberikan konten materi pelajaran sehingga materi yang

dipelajarai peserta didik akan lebih terarah;

b. Adanya perangkat lunak seperti: SLN, LMS dan LCM;

c. Adanya perangkat keras seperti: laptop maupun komputer, smartphone, dan

tablet;

d. Aktivitas pembelajaran dilakukan melalui pengerjaan tugas maupun ujian

secara online;

e. Ketersediaan internet yang memadai merupakan kunci utama agar

pembelajran kelas maya berjalan efektif.

10. Penerapan Pembelajaran Kelas Virtual

a. Elearning

Metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara modern akan

membuat peserta didik lebih aktif daripada metode pembelajaran secara

tradisional. E-learning merupakan salah satu metode yang digunakan dalam

pembelajaran kelas virtual. E-learning tidak hanya sebagai pengganti metode

pembelajaran namun juga dapat dijadikan pengganti materi pembelajaran

yang biasa dilakukan secara tatap muka.

Elemen yang terdapat dalam sistem e-learning sebagai berikut ini:

1) Soal latihan: materi yang disajikan pada e-learning dapat berbentuk modul.

Dengan adanya modul maka peserta didik dapat mengukur

kemampuannya melalui soal-soal latihan;

2) Komunitas: peserta didik dapat membentuk suatu komunitas online untuk

memperoleh berbagai sumber informasi yang dapat mendukung proses

pembelajaran;

Page 160: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 147

3) Pengajar online: guru sebagai fasilitator dan motivator dalam pembelajaran

kelas virtual, sehingga guru selalu online dalam menjawab setiap

pertanyaan-pertanyaan peserta didik dan mengkomentari hasil jawaban

peserta didik;

4) Kesempatan bekerja sama: pembelajaran dapat dilaksanakan secara

bersamaan melalui online sehingga tidak terhambat pada waktu dan jarak;

5) Multimedia: pembelajaran akan menjadi lebih menarik dan efektif karena

adanya perpaduan teknologi audio dan visual (Lantip, D.P., 2010).

b. Edmodo

Selain e-learning, penerapan kelas maya juga dapat dilakukan melalui

pembelajaran edmodo. Edmodo merupakan salah satu jenis Sosial Learning

Network (SLN) yang beredar di www. Edmodo sebagai Social Learning

Network (SLN). Edmodo merupakan salah satu dari beberapa jenis Social

Learning Network yang beredar di World Wide Web. Edmodo dapat dilakukan

secara daring dengan menggabungkan sebagian fitur dari Learning

Management System dan sebagian fitur dari Jejaring Sosial (Social Network)

menjadi sebuah media pembelajaran yang menarik dan mudah digunakan,

kemudian lebih dikenal dengan Jejaring Sosial Pembelajaran (Social Learning

Network). Sama halnya dengan e-learning, edmodo juga dapat dilakukan

dimana saja melalui jaringan internet dan aplikasi edmodo dapat di share

secara gratis.

Pembelajaran kelas virtual dengan menggunakan edmondo memiliki

Kelebihan-kelebihan sebagai berikut:

1) Pembelajaran menjadi lebih mudah dan nyaman karena fasilitas

pembelajaran telah tersedia;

2) Memberikan sarana komunikasi baik pada guru, peserta didik maupun

orang tua peserta didik tersebut,

3) Peserta didik diberi kesempatan belajar berdasarakan kriteria yang ia miliki.

Selain kelebihan, edmodo juga memiliki kekurangan, kekurangan

edmodo antara lain ialah:

1) Hanya bisa diakses dengan menggunakan Bahasa Inggris

2) Belum terintegrasi dengan sosial media seperti Facebook, Twitter, dan

Google+

3) Belum ada Video Conference

Fitur-fitur edmodo yang dapat digunakan dan dikembangan dalam

proses pembelajran yaitu dapat berupa:

1) Closed Group Collaboration merupakan sistem edmodo, sehingga hanya

peserta didik yang memiliki kode grup yang dapat mengikuti kelas edmodo;

2) Baik guru maupun peserta didik dapat berkomunikasi melalui media sosial;

3) Konten pembelajaran didesain sebagus mungkin;

4) Adanya evaluasi pembelajaran untuk mengukur kemampuan peserta didik.

C. LATIHAN/TUGAS

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jelas!

1. Apa saja tujuan pembelajaran kelas virtual?

Page 161: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 148

2. Uraikanlah apa saja program-program internet pada pembelajaran virtual!

3. Jelaskanlah kelebihan dan kekurangan pembelajaran kelas virtual jika

dibandingkan dengan pembelajaran lain!

D. DAFTAR PUSTAKA

Lantip, Prasojo Diat Riyanto. (2011). Teknologi Informasi Pendidikan Yogyakarta :

Gava Media.

Siregar, Eveline, dkk (2015). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Page 162: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 149

PERTEMUAN 18

PERENCANAAN PENGAJARAN DALAM PEMBELAJARAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari ini, mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan

perencanaan pengajaran dalam pembelajaran

B. URAIAN MATERI

Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa mampu memahami dan mempraktikkan perencanaan pengajaran

dalam pembelajaran

Gambar 18.1. Peta Konsep Pertemuan 18

Perencanaan Pengajaran

Dalam Pembelajaran

Prinsip Pengajaran

Dalam Pembelajaran

Prinsip

Perkembangan

Prinsip

Perbedaan

Individu

Minat dan

Kebutuhan

Peserta

didik

Motif dan

Dorongan Belajar

Konsep Pendekatan Sistem

dalam Pengajaran

Perencanaan

tujuan

instruksional

Perencanaan

bahan dan materi

ajar

Perencanaan

alat dan media Perencanaan

Evaluasi

pengajaran

Penyusunan satuan pelajaran

Page 163: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 150

1. Hakekat Perencanaan Pengajaran Dalam Pembelajaran

Pembelajaran pembelajaran yang dilakukan di sekolah dengan milibatkan

guru, peserta didik, staf sekolah, masyarakat, lingkungan dan sumber belajar.

Saat melaksanakan pembelajaran di sekolah guru perlu membuat perencanaan

yang harus dipersiapkan sebelum memulai pelajaran. Perencanaan yanag perlu

dipersiapakan dapat berupa kegiatan apa saja yang akan dilakukan selama satu

tahun, kegiatan pembelajaran selama satu semester, materi-materi yang apa

saja yang akan dipelajari selama satu semester, penentuan kriterian ketuntasan

minimal, rancangan pelaksanaan pembelajaran baik satu semester maupun

perpertumuan, bahan ajar, media pembelajaran serta evaluasi pembelajaran

guna mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran peserta didik apakah

peserta didik mengerti atau tidak tentang materi pelajaran yang telah dijelaskan

oleh guru.

Perencanaan pengajaran yang dapat dilakukan oleh guru dalam bentuk

program pembelajaran tahunan, semester, bulanan, mingguan bahkan harian.

Program tahunan disusun dalam rangka mempersiapkan pembelajaran selama

satu tahun, baik itu kegiatan sekolah, maupun kegiatan yang dilakukan dikelas.

Program tahuna tersebut perpedoman pada kalender akademik dengan melihat

minggu efektif selama satu tahun.

Program semester merupakan pecahan dari program tahunan, dimana

pada program semester ini dibagi menjadi program semester gasal dan program

semester genap. Perencanan pengajaran yang perlu dipersiapkan dalam

program semester ini dapat berupa topik materi yang akan dibahas selama satu

semester, media, serta evaluasi pembelajaran yang digunakan. Hasil akhir dari

program semester ini ialah ujian semester yang dilakukan di semester gasal dan

semester genap. Ujian semester yang dilakukan disemester genap merupakan

penentuan apakah peerta didik tersebut naik kelas/tinggal kelas atau lulus/tidak

lulus.

Sedangkan program bulanan, mingguan dan harian merupakan program

yang harus dipersiapkan oleh guru dalam periode bulan, minggu dan harian.

Program-program ini dapat berupa materi pelajaran, model/metode/strategi

pembelajaran yang digunakan, alat dan bahan yang digunakan serta evaluasi

pembelajaran.

2. Pengertian Perencanaan Pengajaran

Perencanaan pengajaran merupakan perencanaan awal seorang guru

yang harus dipersiapkan sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Perencanaan pengajaran ini berisi hal-hal yang perlu atau harus dilakukan oleh

guru dan peserta didik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran baik dalam

bentuk materi pelajaran, metode/model/strategi/media pembelajaran dan bahkan

evaluasi pembelajaran baik berupa tes maupun nontes.

Rencana pengajaran adalah langkah-langkah yang harus dilakukan oleh

guru dan peserta didik setiap pertemuan kegiatan pembelajaran. Dalam rencana

tersebut, harus ada kegiatan-kegiata apa saja yang perlu dilakukan untuk

mencapai kriteria ketuntansan minimum (KKM). Rencana pengajaran yang dibuat

oleh guru harus berdasarkan pada kompetensi inti dan kompetensi dasar untuk

Kurikulum 2013 sedangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk

Page 164: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 151

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kompetensi inti adalah

kemampuan yang harus ditempuh oleh peserta didik, berupa Ketaatan kepada

Tuhan YME, sikap gotong-royong dan saling tolong- menolong, kemampuan

peserta didik berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik setelah

mengikuti mata pelajaran tersebut.

Perencanaan pengajaran memiliki sudut pandang yang beraneka ragam

yaitu: (1) perencanaan pengajaran merupakan sebuah proses karena suatu

perencanaan yang dikembangkan dengan menggunakan teori-teori

pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

sebelumnya. Perencanaan pengajaran ini termasuk didalamnya materi pelajaran

serta aktivitas pembelajaran; (2) perencanaan pengajaran merupakan sebuah

disiplin karena perenaan pengajaran yang dilakukan lebih memperhatikan

pelaksanaan yang terjadi saat proses belajar mengajar seperti model, metode,

strategi yang digunakan; (3) perencanaan pengajaran merupakan sebuah sains

karena perencanaan pengajaran mampu mengkrasikan suatu alat atau bahan

yang sederhana menjadi media pembelajaran yang lebih inovatif; (4)

perencanaan pengajaran merupakan suatu realita karena perencanaan

pembelajaran yang telah diskenariokan dapat diaplikasikan menjadi nyata dari

waktu ke waktu selama proses pembelajaran berlangsung; (5) perencanaan

pengajaran merupakan suatu sistem pengajaran karena dengan adanya

perencanaan maka baik guru maupun peserta didik akan mengiplementasikan

perencanaan tersebut dalam kegiatan pembelajaran; (6) perencanaan

pengajaran merupakan sebuah teknologi karena suatu perencanaan dapat

mendorong pesera didik dalam mencari informasi dan materi ajar dengan

menggukanan media elektronik baik komputer maupun telepon genggam.

(Sagala,2013).

3. Pentingnya Perencanaan Pengajaran

Perencanaan merupakan unsur terpenting dalam proses pembelajaran.

Karena jika dalam kegiatan pembelajaran tidak ada perencanaan pengajaran

maka kegiatan pembelajaran tersebut tidak akan berjalan dengan baik karena

pedoman dan panduan dalam mengajar tidak ada. Sebaliknya jika sebelum

mengajar perencanaan pengajaran dipersiapkan terlebih dahulu maka kegiatan

pembelajaran akan menjadi aktif, efektif dan menyenangkan, karena baik guru

maupun peserta didik telah dipandu dan diarahkan berdasarkan perencanaan

yang telah dipersiapkan. Arti penting perencanaan pengajaran yaitu:

a. Mengetahui keberhasilan pembelajaran berdasarkan perencanaan pengajaran

yang telah dipersiapkan;

b. Dapat memberikan solusi pemecahan masalah;

c. Sumber belajar dapat dimanfaatkan secara efektif.

Perencanaan pengajaran harus dilakukan secara sistematis dan teratur

sehingga sehingga dapa memberikan manfaat sebagai berikut:

a. Alat untuk menganalisis dan memberikan solusi dari setiap masalah

pembelajaran yang terjadi;

b. Mampu memprediksikan tingkat keberhasilan peserta didik;

c. Memberikan rasa nyaman baik dalam mengajar (guru) maupun dalam belajar

(peserta didik) karena pembelajaran berjalan dengan terarah.

Page 165: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 152

Ada beberapa alasan yang terungkap mengapa guru harus

mempersiapkan rencana pembelajaran sebelum mengajar, alasan tersebut

berupa:

a. Pembelajaran yang dilaksanakan akan lebih sistematis dan terarah;

b. Hasil belajar peserta didik dapat diukur dan diamati oleh guru maupun orang

tua peserta didik;

c. Tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat diukur melalui instrumen tes

baik lisan maupun tulisan;

d. Proses pembelajaran berjalan lebih efektif dan efisien sebab sebelum

mengajar guru telah mempersiapkan model, metode, strategi dan media

pembelajaran ;

e. Pembelajaran didesain semaksimal mungkin, mulai dari pendahuluan, materi

ajar hingga evaluasi pembelajaran.

4. Prinsip Perencanaan Pengajaran

Guru harus mengetahui prinsip-prinsip perencanaan pengajaran. Prinsip-

prinsip tersebut dapat berupa:

a. Prinsip Perkembangan

Pada prinsipnya peserta didik yang sedang belajar di kelas berada pada

proses perkembangan, dan akan terus berkembang yang berarti perubahan.

Kemampuan peserta didik pada jenjang usia dan tingkat kelas berbeda-beda

sesuai perkembangannya. Anak pada jenjang usia atau kelas yang lebih tinggi

memiliki kemampuan lebih tinggi dari pada dibawahnya. Pada waktu memilih

bahan dan metode mengajar, guru hendaknya memperhatikan dan

menyesuaikan dengan kemampuan anak. Karena perubahan ada yang cepat

dan ada yang lambat. Oleh karena itu guru hendaknya mengerti dan bersabar

dalam melaksanakan tugas pelayanan belajar bagi peserta didiknya. Bila

pada suatu saat peserta didik belum memperhatikan kemajuannya, mungkin

membutuhkan satu minggu atau lebih baru kemudian anak dapat mengalami

kemajuan yang berarti. Tantangan inilah yang menjadi bagian penting dari

profesi seorang guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

b. Prinsip Perbedaan Individu

Seorang guru yang menghadapi semua peserta didik di kelas,

sebenarnya bukan hanya menghadapi ciri-ciri satu kelas peserta didik, namun

juga menghadapi berbagai ciri-ciri peserta didik. sebab dalam satu kelas

tersebut karakteristik, sifat, dan sikap peserta didik tersebut beraneka ragam,

bahkan postur tubuh dan kebutuhan peserta didik juga beraneka ragam. Ada

peserta didik yang memiliki sikap cuek dalam melakasanakan kegiatan

pembelajaran, dan ada pula peserta didik yang peduli dan memperhatikan

setiap penjelasan guru. Ada peserta didik yang tidak bisa jika terlalu disapa

namun ada juga peserta didik yang harus selalu disapa dan berkebutuhan

khusus. Bahkan dalam menerima pelajaran juga berbeda- beda. Ada peserta

didik yang lebih suka konsep hitung-hitungan dan ada pula peserta didik yang

suka dan cepat mengerti pada materi hafalan. Untuk itu guru harus mampu

mengenali dan memahami karakteristik setiap peserta didik agar

kesulitan/masalah belajar yang dialami peserta didik dapat segera teratasi.

Page 166: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 153

c. Minat dan Kebutuhan Peserta didik

Setiap peserta didik mempunyai minat dan kebutuhan sendiri-sendiri,

peserta didik yang tinggal di kota memiliki minat dan kebutuhan yang berbeda

dengan peserta didik yang tinggal di lingkungan pedesaan, demikan juga

peserta didik yang tinggal didaerah pantai akan memiliki minat dan kebutuhan

yang berbeda dengan peserta didik yang tinggal di daerah pegunungan. Oleh

karena itu guru perlu memahami minat dan kebutuhan belajar peserta didik.

Guru juga harus mampu mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki oleh

peserta didik.

d. Motif dan Dorongan Belajar

Baik guru maupun peserta didik memiliki motif dalam pelaksanaan

pembelajaran. Motif guru dalam mengajar yaitu untuk mencerdaskan peserta

didik sementara motif peserta didik dalam belajar yaitu agar mendapatkan

pengetahuan dan pemahaman dari setiap materi pelajaran sehingga dapat

diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Motif guru dan peserta didik

tersebut dapat memberikan dorongan belajar untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan.

5. Konsep Pendekatan Sistem dalam Pengajaran

Pengajaran merupakan suatu sistem karena dalam pengaran ada langkah-

langkah yang harus dilakukan melalui sebuah pendekatan. Suatu pengajaran

memiliki hubungan sistematik antar suatu komponen yang dapat membentuk

suatu kesatuan yang utuh agar menjadi pembelajaran yang lebih aktif dan

menyenangkan. Dalam suatu sistem pengajaran, perencanaan memiliki peranan

penting karena dengan adanya perencanaan yang disusun dengan baik maka

pelaksanaan pembelajaran akan berjalan dengan lancar serta evaluasi

pembelajaran juga dapat dilaksanakan semaksimal mungkin.

Pengajaran sebagai suatu sistem tidak hanya memadukan komponen

pembelajaran saja, tetapi pengajaran juga dapat memberikan perpaduan antara

pertemuan sekarang dengan pertemuan selanjutnya atau pertemuan

sebelumnya dengan pertemuan sekarang. Jika dilihat dari konsep pendekatan

sistem pengajaran juga dapat mengaitkan antara kurikulum yang ada dengan

aktivitas belajar mengajar dengan menggunakan fasilitas belajar, model, metode,

strategi, dan media pembelajaran sehingga proses pembelajaran yang dilakukan

akan terasa lebih nyaman dan menyenangkan karena didukung dengan

teknologi dan perencanaan yang matang.

a. Perencanaan Tujuan-tujuan Instruksional

Setiap sekolah pasti memiliki tujuan pembelajaran, tujuan pembelajaran

tersebut dapat berupa tujuan instruksional dengan tujuan tersebut maka baik

guru maupun pihak sekolah akan mengetahui bagaimana perkembangan

ataupun tingkat kemampuan peserta didik dari segi pengetahuan,

keterampilan dan sikap selama proses pembelajaran. Dalam mencapai

tujuan-tujuan instruksional ini maka kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan

yaitu: pertama pengembangan instruksional, kedua pelaksanaan kegiatan

instruksional, dan ketiga evaluasi instruksional.

Dalam menyusun tujuan instruksional harus jelas peserta didik yang

akan diajar, kelas berapa dan semester berapa serta apa saja kompetensi

Page 167: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 154

yang harus dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti pelajaran tersebut.

Contohnya setelah mempelajari mata kuliah kemampuan dasar mengajar

maka mahasiswa mampu mengaplikasikan keterampilan dasar mengajar di

dalam kelas. Atau pada mata pelajaran ekonomi setelah mempelajari materi

tentang bank dan lembaga keuangan maka peserta didik mampu

menganalisis perbedaan bank dan lembaga keuangan serta peserta didik

mampu menyisihkan uang sakunya untuk menabung di bank. Syarat

penyusunan tujuan instruksional yaitu (1) berorientasi pada peserta didik

bukan pada guru maupun pada materi pelajaran; (2) berorintasi pada hasil

yang akan dicapai (hasil belajar) bukan pada pelaksanaan (proses belajar).

Tujuan pembelajaran tersebut di buat di awal tahun ajaran sekolah.

Tujuan pembelajaran tersebut dimulai dari penetapan kriteria ketuntasan

minimal (KKM) kriteria ini ditentukan oleh satuan sekolah. Dimana setiap

jenjang pendidikan memiliki kriteria ketuntasan minimal yang berbeda-beda.

Dalam menentukan KKM hal yang harus diperhatikan ialah kemampuan rata-

rata dari keseluruhan peserta didik tiap angkatan, adanya indikator yang dapat

dijadikan sebagai penanda dalam mencapai kompetesi dasar dan terakhir

ialah kemampuan daya dukung yang berorientasi pada sumber belajar

seperti: guru, biaya pendidikan, sarana dan prasaran, lingkungan, teman

sebaya, fasilitas belajar dan lain sebagainya.

Selanjutnya yaitu program tahunan. Program tahuan merupakan rincian

minggu efektif pembelajaran selama satu tahun. Dalam program tahunan

tersebut terdiri dari jumlah minggu efektif pada semester gasal dan minggu

efektif pada semester genap, jumlah minggu efektif, jumlah jam belajar efektif,

serta jumlah jam cadangan pada saat proses pembelajaran selama satu

tahun.

Setelah program tahunan, selanjutnya guru mengerjakan program

semester yaitu merupakan rencana pembelajaran yang disusun untuk setiap

mata pelajaran yang berlangsung selama satu semester. Hal-hal yang terkait

dengan program semester ialah kompetensi inti dan kompetensi dasar untuk

kurikulum 2013, standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk KTSP,

pelaksanaan ulangan harian, UTS, UAS, serta remedial dan pengayaan.

Kegiatan-kegiatan tersebut harus jelas alokasi waktu serta jadwal kegiatannya

dilihat dari bulan dan minggu efektifnya.

Setelah adanya program semester maka yang harus dipersiapkan ialah

silabus. Silabus merupakan rencana pembelajaran dari suatu mata pelajaran

yang mencakup KI/KD, SK/KD, indikator, materi, alokasi waktu, sumber/alat

belajar serta penilaian. Silabus merupakan pedoman guru dalam

mengerjakan rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang biasa disebut

dengan RPP. RPP merupakan skrip atau pedoman yang dibuat dan

digunakan oleh guru dalam aktivitas pembelajaran.

Tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional sering juga dinamakan

sasaran belajar. Maka dari itu untuk mencapai tujuan instruksional maka guru

harus menetapkan sasaran yang tepat dalam pelaksanaan pembelajarn.

Menurut Ibrahim dalam Sagala (2013) tujuan instruksional yaitu upaya yang

dilakukan oleh guru dalam meningkatkan kemampuan peserta didik dalam

Page 168: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 155

bentuk pengetahuan, keterampilan maupun sikap peserta didik agar menjadi

lebih percaya diri dalam mengikuti aktivitas pembelajaran disekolah. Dalam

tujuan instruksional diharapkan agar setelah mengikuti pembelajaran maka

peserta didik dapat: (1) bertambahnya ilmu pengetahuan dan wawasan; (2)

bersikap disiplin dan percaya diri; (3) memberikan solusi dari setiap kesulitan

belajar; (4) mengaplikasikan ilmu yang didapatkan dalam kehidupan sehari-

hari.

Tujuan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Maka dari itu

dengan adanya tujuan pembelajaran yang jelas maka evaluasi yang diberikan

oleh peserta didik akan lebih terarah dan tepat sesuai dengan materi yang

telah diajarkan. Dilihat dari kawasan atau bidang yang dicakup, tujuan-tujuan

pendidikan dapat dibagi atas: tujuan kognitif, tujuan psikomotor dan tujuan

afektif.

b. Perencanaan Bahan dan Materi Ajar

Sebelum melaksanakan proses pembelajaran maka guru sebaiknya

menyiapkan bahan dan materi ajar yang diperlukan. Prosedur pemanfaatan

alat dan bahan pengajaran haruslah: (1) pemerikasaan awal, bahan

pengajaran yang akan digunakan harus diperiksa lebih dahulu, agar guru

dapat menentukan apakah bahan tersebut dapat berguna bagi peserta didik

dalam mencapai tujuan; (2) persiapan lingkungan, dimanapun penyajian

bahan pengajaran akan berlangsung, semua perlengkapan harus ditempatkan

pada tempat yang baik dan benar; (3) persiapan peserta didik, dari

pengalaman dan penelietian dapat membuktikan bahwa apa yang dapat

dipelajari dari sesuatu sangat tergantung dari “bagaimana peserta didik

dipersiapkan” untuk menerima bahan dan materi pelajaran yang disajikan. (4)

penyajian bahan pengajaran, suatu hasil yang harus dipersiapkan oleh guru

dan ia harus mampu melaksanakannya ialah, menyajikan bahan pelajaran.

Guru merupakan public figur sehingga setiap gerak-gerik dan tingkah laku

guru menjadi sorotan bagi peserta didik, maka dari itu seorang guru harus

bisa memberikan contoh yang baik kepada peserta didik, dengan pemberian

contoh yang baik kepada peserta didik maka perhatian peserta didik akan

fokus tertuju pada penjelasan yang disampaikan oleh guru.

c. Perencanaan Alat dan Media Pengajaran

Alat dan media pengajaran merupakan suatu pendukung keberhasilan

pembelajaran. Apabila alat dan media pengajaran yang disajikan menarik dan

mudah dipahami oleh peserta didik maka hasil belajar peserta didik akan

menjadi lebih maksimal, sebaliknyg jika guru tidak mampu menyajikan alat

dan media pengajaran maka peserta didik akan merasa monoton dalam

mendengarkan penjelasa guru.

Dengan memahami penggunaan alat dan media pengajaran maka guru

akan merasa terbanatu sehingga efektifitas pembelajaran menjadi lebih baik.

Menurut Jerome dalam Sagala (2013) membagi alat instruksional dalam

empat macam menurut fungsinya yaitu:

Page 169: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 156

1. Alat yang disajikan oleh guru kepada peserta didik yang tidak dapat

mereka peroleh dengan pengalaman langsung yang lazim di sekolah. Ini

dapat dilakukan melalui film, televisi, rekaman suara dan lainnya

2. Alat pemodelan dapat berupa melakukan eksperimen ataupun demonstrasi

sehingga peserta didik mengalami secara langsung pelaksanaan

pembelajaran yang dijelaskan oleh guru.

3. Alat dramatisi, yakni yang mendramatisasikan sejarah suatu peristiwa atau

tokoh, film tentang alam yang memperlihatkan perjuangan untuk hidup,

untuk memberi perhatian tentang suatu ide atau gejala.

4. Alat automatisasi yaitu alat yang digunakan dalam menyajikan suatu

masalah dalam urutan yang teratur dan memberi balikan atau feedback

tentang respons peserta didik.

d. Perencanaan Evaluasi Pengajaran

Setelah melaksanakan pembelajaran guru sebaiknya memberikan

evaluasi terhadap kinerjanya sendiri. Evaluasi pengajaran dapat dilakukan

sebelum proses pembelajaran maupun setelah proses pembelajaran. Evaluasi

sebelum proses pembelajaran, misalnya karakteristik peserta didik,

kemampuan peserta didik, metode dan materi pembelajaran yang digunakan.

Evaluasi setelah proses pembelajaran ialah evaluasi yang digunakan untuk

memperbaiki masalah belajar mengajar yang dialami oleh peserta didik, baik

dalam penyampaian materi maupun strategi pembelajaran yang digunakan.

e. Penyusunan Satuan Pelajaran

Satuan pelajaran adalah program pembelajaran dalam satuan terkecil

yang meliputi: tujuan instruksional, materi ajar, pelaksanaan pembelajaran,

metode dan alat bantu mengajar, serta evaluasi pembelajaran. Adapun

program-program yang terkandung dalam pembelajaran meliputi:

1) Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran atau yang biasa disebut dengan tujuan

instruksional menjadi dua yaitu tujuan instruksional umum dan tujuan

instruksional khusus. Tujuan instrusksional umum untuk mengetahui

perubahan perilaku peserta didik yang saat mengikuti aktivitas

pembelajaran, sedangkan tujuan instruksional khusus untuk mengetahui

kemampuan peserta didik baik saat mengikuti ataupun setelah mengikuti

aktivitas pembelajaran dalam bentuk kognitif, afektif dan psikomotor.

2) Pokok Bahasan

Dalam membuat perencanaan pengajaran dalam setiap pokok

bahasan, guru menggunakan cara yang tepat dalam menjelasakan materi

agar sesuai dengan pokok bahasan yang telah ditetapkan. Pokok bahasan

akan disampaikan harus jelas dan tepat sehingga peserta didik mudah

memahami materi pelajaran tersebut.

3) Metode Mengajar

Guru yang hebat adalah guru yang kreatif dan inovatif. Maksudnya

dalam melaksanakan proses pengajaran guru harus mampu mengeluarkan

kreativitas-kreativitasnya dihadapan peserta didik dan memberikan inovasi

yang baik kepada peserta didik sehingga pelaksanaan pembelajaran tidak

itu-itu saja dan tidak monoton. Dengan menggunakan metode pengajaran

Page 170: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 157

yang bervariasi maka peserta didik akan lebih bersemangat dan aktif

berpartisipasi dalam aktivitas pembelajaran. Metode pengajaran juga dapat

membantu guru dalam mengkondisikan kelas sehingga kelas menjadi lebih

aktif dan terkoordinir dengan baik.

4) Media dan Sumber

Media dan sumber belajar dapat dijumpai oleh peserta didik dimana

saja. Namun disini guru berperan sebagai fasilitator yaitu penyedia media

dan sumber belajar bagi peserta didik, karena tidak semua peserta didik

mampu mencari dan menemukan media dan sumber belajar yang tepat.

Dengan mempersiapkan media dan sumber belajar sebelum

melaksanakan pembelajaran maka guru akan terbantu dalam

menyampaikan materi pelajaran. Sehingga peserta didik akan lebih

termotivasi belajar jika guru menggunakan media dan sumber belajar yang

praktis dan relevan.

5) Evaluasi Pengajaran

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik dalam materi

pembelajaran maka guru harus melakukan evaluasi pengajaran. Dalam

perencanaan pengajaran yang tertuang dalam satuan pelajaran, evaluasi

memegang peranan penting dalam segala bentuk pengajaran yang efektif.

Guru yang bijak adalah guru yang mampu memberikan penilaian sendiri

terhadap proses pengajaran yang telah ia lakukan.

6) Alokasi Waktu

Setiap pokok bahasan memiliki alokasi waktu pelaksanaannya. Maka

dari itu dalam mengajar guru juga harus memperhatikan alokasi waktu

pengajaran. Guru tidak boleh mengajar melebihi alokasi waktu yang telah

ditetapkan dan tidak boleh juga mengurangi alokasi waktu yang telah

ditetapkan. Sehingga saat jam pelajaran selesai maka materi dan kegiatan

pembelajaran juga selesai.

C. LATIHAN/TUGAS

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jelas!

1. Seberapa pentingkah perencanaan pengajaran dalam proses pembelajaran?

2. Uraikanlah prinsip-prinsip perencanaan pengajaran!

3. Jelaskanlah konsep pendekatan sistem dalam pengajaran!

D. DAFTAR PUSTAKA

Sagala,Syaiful. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Page 171: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 158

GLOSARIUM

Afektif : Kemampuan pada diri seseorang dalam mengontrol

emosi, sikap, perilaku dan tutur kata yang disampaikan.

Behaviorisme : Mengamati dan mengukur perilaku/tingkah laku

seseorang.

Belajar : Suatu proses dimana bertambahnya pengetahuan,

keterampilan, sikap dan merubah pola pikir manusia dari

yang tidak tau menjadi tau dandari yang tidak mengerti

menjadi mengerti.

Bertanya : Cara seseorang untuk mengetahui sesuatu yang belum

dimengerti.

Ceramah : Interaksi satu arah yang lakukan antara pemateri dan

audience.

Deduktif : Dari Khusus ke Umum.

Diskusi : Metode pembelajaran yang menghadapkan peserat didik

pada suatu permasalahan.

Edmodo : Pembelajaran berbasis jejaring sosial (teknologi internet)

yang diperuntukkan untuk guru, peserta didik serta orang

tua/wali murid.

E-learning : Suatu sistem yang memanfaatkan teknologi informasi

dalam proses belajar mengajar.

Evaluasi : Penaksiran atau penilaian terhadap apa yang telah

dikerjakan.

Humanisme : Proses belajar harus berhulu dan bermuara pada

manusia.

Induktif : Dari khusus ke umum.

Interaksi : Suatu jenis tindakan yang terjadi ketika dua atau lebih

objek saling mempengaruhi dan memberikan timbal balik

satu sama lain.

Klasikal : Kegiatan yang dilakukandalam waktu yang sama, oleh

seluruh anak sama dalam satu kelas.

Kognitif : Kemampuan pada diri seseorang yang diukur dalam suatu

penilaian.

Kognitivisme : Kemampuan mental peserta didik sehingga untuk

mengukur kemampuan tersebut hal yang dapat dilakukan

yaitu dengan cara mengamati, mengidentifikasi,

menganalisis dan memberikan penilaian.

Kolaborasi : Bentuk kerjasama yang dilakukan baik secara individu

ataupun kelompok yang dapat memberikan manfaat satu

Page 172: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 159

sama lain.

Konstruktivisme : Cara menemukan informasi-informasi terbaru, mencari

solusi pada studi kasus yang sedang trend, melalakukan

terobosan baru pada hal-hal lama.

Mengajar : Perbuatan yang kompleks yang merupakan

pengintegrasian secara utuh dari berbagai komponen

kemampuan.

Metode

pembelajaran

: Cara yang dilakukan guru dalam menyajikan sutu konten

pelajaran. agar lebih menarik dan efektif.

Model

pembelajaran

: Kerangka pembelajaran yang digunakan sebagai

pedoman dalam melakukan kegiatan.

Nonverbal : Cara yang dilakukan oleh seseorang dalam memberikan

penghargaan dalam bentuk nonlisan, seperti: tulisan,

simbol, bahasa tubuh, ekspresi wajah, maupun pemberian

sesuatu dan lain-lainnya.

Pembelajaran : Suatu proses dimana lingkungan seseorang dikelola

dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan khusus

terhadap situasi tertentu.

Pendekatan

pembelajaran

: Sudut padang seseorang dalam melaksanakan proses

pembelajaran.

Pendekatan

Saintifik

: Proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa

melaui tahapan-tahapan mengamati, menanya,

mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan.

Pendekatan

spiral

: Pendekatan yang dipakai untuk mengajarkan konsep.

Pengelolaan : Kemampuan dalam menciptakan suasa yang aktif namun

tetap kondusif.

Penguatan : Respons terhadap situasi tingkah laku positif yang dapat

meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah

laku tersebut.

Psikomotorik : Kemampuan seseorang dalam melakukan gerakan

motorik baik dalam hal jasmani maupun kreatifitas yang

dikeluarkan.

Public Figur : Seseorang yang dikenal oleh masyarakat luas, baik

karena profesi maupun kompetensinya.

Strategi

pembelajaran

: Suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam

rangka mencapai sasaran yang telah ditentukan.

Taktik

pembelajaran

: Gaya seseorang dalam melaksanakan metode.

Page 173: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 160

Teknik

pembelajaran

: Cara tertentu yang sifatnya individual.

Verbal : Cara yang dilakukan seseorang dalam memberikan

penghargaan secara lisan

Virtual : Kegiatan yang dilaksanakan tanpa tatap muka yang

didukung dengan bantuan teknologi, seperti komputer,

laptop, telepon genggam, tipe recorder, maupun satelit

Page 174: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 161

DAFTAR PUSTAKA

A.M., Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo

Persada: Jakarta

Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Bloom, Benyamin S. (2010). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran,

Pengajaran, dan Asesmen (Edisi Revisi).Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Darmadi, Hamid. 2010. Kemampuan Dasar Mengajar. Bandung: Alfabeta

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

Eldarmi,dkk. (2017). Micro Teaching. Yogyakarta: Media Akademika.

Gulo,W. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Grasindo.

Husdarta dan Yudha M. Saputra. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :

Erlangga.

Istadi, Irawati. (2006) Mendidik dengan Cinta, Jakarta: Pustaka Inti

Komaruddin.2000. Model Pembelajaran Aktif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Lantip, Prasojo Diat Riyanto. (2011). Teknologi Informasi Pendidikan

Yogyakarta : Gava Media.

Majid, Abdul. (2016). Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Marno dan Idris. (2010). Strategi dan Metode. Jogjakarta: Ar-ruzz Media Grup.

.(2008). Strategi & Metode Pengajaran: Menciptakan

Keterampilan Mengajar yang Efektif dan Edukatif. Yogyakarta: Ar-ruzz

Media.

Mohammad Uzer Usman. (2006). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Page 175: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 162

Mulyasa, E. (2005). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran

Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sagala,Syaiful. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Prenada

. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Prenada

Santrock, John W., (2008). Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta:

Kencana.

Saud, Udin, Syaefudin. 2010. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Siregar, Eveline, dkk (2015). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Slavin, R. E. (2010). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung:

Nusa Media.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2013). Landasan Psikologi Proses Pendidikan.

Bandung : Remaja Rosdakarya.

Warsita, Bambang. (2008). Teknologi Pembelajaran: Landasan &Aplikasinya.

Jakarta: Rineka

Page 176: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 163

Page 177: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 164

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

(RPS)

Program Studi : S1 Pendidikan Ekonomi SKS : 3 SKS

Mata Kulaih/Kode

Semester

: Kemampuan Dasar Mengajar/PIE02306

: Dua (II)

Prasyarat

Kurikulum

: -

: KBK

Deskripsi Mata

Kuliah

: Mata Kuliah ini menawarkan kemampuan dalam

pemahaman konsep mengajar efektif dan

efisien dalam berbagai kondisi yang mungkin

terjadi di kelas. Cakupan mata kuliah

kemampuan dasar mengajar meliputi: 1)

konsep pengajaran; 2) konsep dasar

keterampilan dasar mengajar; 3) keterampilan

membuka dan menutup pelajaran; 4)

keterampilan bertanya, bertanya lanju dan

keterampilan menjelaskant; 5) keterampilan

penguatan dan keterampilan variatif; 6)

keterampilan mengelola kelas dan keterampilan

membimbing kelompok diksusi dan perorangan;

7) keterampilan demonstrasi dan penilaian;

Tugas yang wajib dikerjakan oleh mahasiswa

yang sedang menempuh mata kuliah ini ada 2

yaitu: 1. Membuat materi pelajaran secara

sederhana; 2. mempraktikkan seluruh

komponen keterampilan dasar mengajar secara

riil melalui pembelajaran kelompok micro sesuai

dengan prinsip-prinsip keterampilan dasar

mengajar

Capaian

Pembelajaran

Setelah mengikuti mata kuliah

Kemampuan Dasar Mengajar,

mahasiswa diharapkan mampu

mempraktikkan komponen-

koponen dalam keterampilan

dasar mengajar secara riil

melalui pembelajaran kelompok

micro sesuai dengan prinsip-

prinsip keterampilan dasar

mengajar

Penyusun : 1. Rusmaini, S.Pd., M.Pd.E.

Page 178: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 165

2. Saiful Anwar, S.Pd., SE., M.Pd.

3. Soffi Soffiatun, S.Pd., M.M.Pd.

4. Putut Said Permana, S.Pd., M.Pd.

PERTEMUAN

KE-

KEMAMPUAN AKHIR YANG

DIHARAPKAN

BAHAN KAJIAN

(MATERI AJAR)

METODE

PEMBELAJARAN

PENGALAMAN BELAJAR

MAHASISWA

KRITERIA

PENILAIAN

BOBOT

NILAI

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Mampu membedakan konsep belajar

menurut behavior, konstruktivistik,

kognitif, humanis

Konsep Belajar.

Ceramah dan diskusi Kuliah dan Mendengarkan

penjelasan dosen tentang

konsep belajar serta berdiskusi

sesuai dengan topik terkait

Penilaian

partisipasi

5%

2 Mampu menganalisis konsep

pembelajaran

Konsep

Pembelajaran

Ceramah dan diskusi Kuliah dan mendengarkan

penjelasan dosen tentang

konsep pembelajaran serta

berdiskusi sesuai dengan topik

terkait

Penilaian

partisipasi

5%

3 Mampu mengidentifikasi dan

mengaplikasikan konsep strategi

belajar mengajar

Konsep Strategi

Belajar Mengajar

Ceramah dan diskusi Kuliah dan mendengarkan

penjelasan dosen tentang

konsep strategi belajar mengajar

serta berdiskusi sesuai dengan

topik terkait

Penilaian

partisipasi

5%

4 Mampu mengaitkan konsep

kemampuan dasar mengajar

Pengantar

kemampuan dasar

mengajar

Ceramah dan diskusi Kuliah dan mendengarkan

penjelasan dosen tentang

konsep kemampuan dasar

mengajar serta berdiskusi

sesuai dengan topik terkait

Penilaian

partisipasi

7%

5 Mampu mempraktikkan komponen

keterampilan membuka pelajaran

Keterampilan

Membuka Pelajaran

Ceramah dan

demonstrasi

Kuliah mendengarkan

penjelasan dosen dan

memperrhatikan dosen

Penilaian

individu

Penilaian

7%

Page 179: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 166

PERTEMUAN

KE-

KEMAMPUAN AKHIR YANG

DIHARAPKAN

BAHAN KAJIAN

(MATERI AJAR)

METODE

PEMBELAJARAN

PENGALAMAN BELAJAR

MAHASISWA

KRITERIA

PENILAIAN

BOBOT

NILAI

mendemonstrasikan Partisipasi

6 Mampu mempraktikkan komponen

keterampilan menutup pelajaran

Keterampilan

Menutup Pelajaran

Ceramah dan

demonstrasi

Kuliah mendengarkan

penjelasan dosen dan

memperrhatikan dosen

mendemonstrasikan

Penilaian

individu

Penilaian

Partisipasi

7%

7 Mampu mempraktikkan komponen

keterampilan menjelaskan pada teori

hafalan

Keterampilan

Menjelaskan

(Teori Hafalan)

Ceramah dan

demonstrasi

Kuliah mendengarkan

penjelasan dosen dan

memperhatikan dosen

mendemosntrasikan

Penilaian

individu

Penilaian

partisipasi

6%

8 Mampu mempraktikkan komponen

keterampilan menjelaskan teori

praktikum

Keterampilan

Menjelaskan

(Teori Praktik)

Ceramah dan

demonstrasi

Kuliah mendengarkan

penjelasan dosen dan

memperhatikan dosen

mendemosntrasikan

Penilaian

individu

Penilaian

Partisipasi

6%

9 Mampu mempraktikkan komponen

keterampilan bertanya dasar

Keterampilan

Bertanya

(Bertanya Dasar)

Ceramah dan

demonstrasi

Kuliah mendengarkan

penjelasan dosen dan

memperhatikan dosen

mendemosntrasikan

Penilaian

individu

Penilaian

Partisipasi

5%

UTS

Page 180: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 167

PERTEMUAN

KE-

KEMAMPUAN AKHIR YANG

DIHARAPKAN

BAHAN KAJIAN

(MATERI AJAR)

METODE

PEMBELAJARAN

PENGALAMAN BELAJAR

MAHASISWA

KRITERIA

PENILAIAN

BOBOT

NILAI

10

Mampu mempraktikkan komponen

keterampilan bertanya dasar lanjut

Keterampilan

Bertanya

(Bertanya Lanjut)

Ceramah dan

demonstrasi

Kuliah mendengarkan

penjelasan dosen dan

memperhatikan dosen

mendemosntrasikan

Penilaian

individu

Penilaian

Partisipasi

5%

11

Mampu mempraktikkan komponen

keterampilan memberikan variasi

Keterampilan

Menggunakan

Variasi

Ceramah dan

demonstrasi

Kuliah mendengarkan

penjelasan dosen dan

memperhatikan dosen

mendemosntrasikan

Penilaian

individu

Penilaian

Partisipasi

6%

12

Mampu mempraktikkan komponen

keterampilan memberikan penguatan

verbal

Keterampilan

Memberikan

Penguatan (Verbal)

Ceramah dan

demonstrasi

Kuliah mendengarkan

penjelasan dosen dan

memperhatikan dosen

mendemosntrasikan

Penilaian

individu

Penilaian

Partisipasi

5%

13

Mampu mempraktikkan komponen

keterampilan memberikan penguatan

nonverbal

Keterampilan

Memberikan

Penguatan

(Nonverbal)

Ceramah dan

demonstrasi

Kuliah mendengarkan

penjelasan dosen dan

memperhatikan dosen

mendemosntrasikan

Penilaian

individu

Penilaian

Partisipasi

5%

14 Mampu mempraktikkan komponen

keterampilan mengelola kelas

Keterampilan

Mengelola Kelas

Ceramah dan

demonstrasi

Kuliah mendengarkan

penjelasan dosen dan

memperhatikan dosen

mendemosntrasikan

Penilaian

individu

Penilaian

Partisipasi

6%

15 Mampu mempraktikkan komponen

keterampilan membimbing diskusi

kelompok dan perorangan

Keterampilan

Membimbing

kelompok kecil dan

perorangan,

Ceramah dan

demonstrasi

Kuliah mendengarkan

penjelasan dosen dan

memperhatikan dosen

mendemosntrasikan

Penilaian

individu

Penilaian

Partisipasi

6%

16 Mampu menerapkan keterampilan

pembelajaran kelas klasikal

Keterampilan

Pembelajaran Kelas

Klasikal

Diskusi Kuliah mendengarkan

penjelasan dosen dan

memperhatikan dosen

mendemonstrasikan

Penilaian

individu

Penilaian

Partisipasi

5%

17 Mampu menerapkan komponen

keterampilan pembelajaran kelas

virtual

Keterampilan Kelas

Virtual

Diskusi Melakukan Diskusi sesuai

dengan materi

Penilaian

individu

Penilaian

Partisipasi

5%

Page 181: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 168

PERTEMUAN

KE-

KEMAMPUAN AKHIR YANG

DIHARAPKAN

BAHAN KAJIAN

(MATERI AJAR)

METODE

PEMBELAJARAN

PENGALAMAN BELAJAR

MAHASISWA

KRITERIA

PENILAIAN

BOBOT

NILAI

18 Mampu mamahami dan membuat

perencanaan pengajran dan

pembelajaran

Perencanaan

Pengajaran dan

Pembelajaran

Ceramah dan diskusi Kuliah mendengarkan

penjelasan dosen dan

memperhatikan dosen

mendemonstrasikan

Penilaian

individu

Penilaian

Partisipasi

4%

UAS

Referensi:

A.M., Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada: Jakarta

Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Bloom, Benyamin S. (2010). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen (Edisi Revisi).Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Darmadi, Hamid. 2010. Kemampuan Dasar Mengajar. Bandung: Alfabeta

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Eldarmi,dkk. (2017). Micro Teaching. Yogyakarta: Media Akademika.

Gulo,W. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Grasindo.

Husdarta dan Yudha M. Saputra. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Erlangga.

Istadi, Irawati. (2006) Mendidik dengan Cinta, Jakarta: Pustaka Inti

Komaruddin.2000. Model Pembelajaran Aktif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Lantip, Prasojo Diat Riyanto. (2011). Teknologi Informasi Pendidikan Yogyakarta : Gava Media.

Majid, Abdul. (2016). Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Marno dan Idris. (2010). Strategi dan Metode. Jogjakarta: Ar-ruzz Media Grup.

.(2008). Strategi & Metode Pengajaran: Menciptakan Keterampilan Mengajar yang Efektif dan Edukatif. Yogyakarta: Ar-ruzz

Media.

Mohammad Uzer Usman. (2006). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mulyasa, E. (2005). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sagala,Syaiful. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Page 182: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 169

. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada

. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada

Santrock, John W., (2008). Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta: Kencana.

Saud, Udin, Syaefudin. 2010. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Siregar, Eveline, dkk (2015). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Slavin, R. E. (2010). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2013). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Warsita, Bambang. (2008). Teknologi Pembelajaran: Landasan &Aplikasinya. Jakarta: Rineka

Tangerang Selatan, Maret 2019

Ketua Program Studi

S1 Pendidikan Ekonomi

Ketua Team Teaching

Mata Kuliah Kemampuan Dasar Mengjar

Saiful Anwar, S.Pd., SE., M.Pd. Rusmaini, S.Pd., M,Pd.E.

NIDN. 0426048503 NIDN. 0422079201

Page 183: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 170

FORMAT PENILAIAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

Nama Mahasiswa :

NIM :

Prodi :

No Aspek Kompetensi Aspek yang dinilai Nilai

1. Perencanaan Kemampuan dalam menyiapkan materi yang

akan disampaikan serta alatatau media yang

diperlukan

2. Keterampilan

membuka pelajaran

Menarik perhatian siswa, menggunakan alat

bantu, pola interaksi yang bervariasi,

memberikan motivasi

3. Keterampilan bertanya

dan menjawab

Arah pertanyaan menyeluruh, mengarahkan,

mengggali, menjawab dengan teliti dan tepat

4. Keterampilan

menguasai dan

menjelaskan materi

Penguasaan materi tanpa melihat buku

pelajaran dan menyajikan informasi lisan

disampaiakan secara sistematis, menjelaskan

pesan materi secara terencana

5. Keterampilan

Penggunaan Media

Pembelajaran

Menyiapkan dan menggunakan media

pembealajaran sesuai dengan materi

6. Penampilan

Menampilkan performance, pakaian yang

serasi, gaya berdiri di depankelas, perpindahan

guru

7. Keterampilan

mengelola kelas

Menciptakan suasana pembelajaran yang

optimal, aman, dan kondusif (cepat tanggap,

membagi pehatian, memberikan petunjuk,

teguran)

8. Ketepatan penggunaan

bahasa dan penguatan

Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan

benar atau bahasa yang dimengerti

9. Volume suara dan

variatif

Tekanan dan nada suara, artikulasi, intonasi,

eye contact

10. Keterampilan

mengakhiri/menutup

pelajaran

Meninjau kembali, membuat ringkasan dan

mengucapkan salam

Jumlah Nilai

JumlahNilai = ____

10

Page 184: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 171

RentangNilai

0 - 50 = E

51 - 60 = D

61 - 70 = C

71 - 90 = B

91 - 99 = A

Page 185: KEMAMPUAN DASAR MENGAJAReprints.unpam.ac.id/8603/2/PIE02306_MODUL_KEMAMPUAN DASAR... · 2020. 3. 9. · Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi Kemampuan Dasar Mengajar i KEMAMPUAN

Universitas Pamulang S1 Pendidikan Ekonomi

Kemampuan Dasar Mengajar 172

SURAT PERNYATAAN VERIFIKASI KELAYAKAN,

KEDALAMAN, DAN KELUASAN MATERI

MODUL BAHAN AJAR

Yang bertandatangan di bawah ini

Nama : Rusmaini

Jabatan : Dosen Tetap Pendidikan Ekonomi

Mata Kuliah : Kemampuan Dasar Mengajar

Menyatakan bahwa:

1. Modul bahan ajar telah memenuhi syarat kelayakan, kedalaman, dan

keluasan cakupan materi isi bahan ajar dalam rangka mencapai

Capaian Pembelajaran sebagaimana tercantum dalam Rencana

Pembelajaran Semester (RPS);

2. Bersama dengan dosen pengampu mata kuliah /pengguna bahan ajar

telah melakukan verifikasi/koreksi/perbaikan sebagaimana mestinya

terkait kesesuaian substansi isi materi modul;

3. Modul bahan ajar dapat menjadi pegangan/panduan bagi dosen

pengampu mata kuliah dalam melaksanakan pembelajaran baik di

Reguler “A”, “B”, maupun “C”.

Demikian surat pernyataan kami buat sebaik-baiknya, jika ada kesalahan,

kekurangan atau ketidak sesuaian isi materi, kami bersedia

memperbaikinya di kemudian hari.

Tangerang Selatan, Maret 2019

Mengetahui, Ketua Tim Teaching

Ketua Program Studi Kemampuan Dasar Mengajar

Ttd ttd

Saiful Anwar, S.Pd., S.E., M.Pd. Rusmaini, S.Pd., M.Pd.E.

NIDN: 0426048503 NIDN: 0422079201