keluarlah dari pada-nya, hai umat-ku! │ bagian 3… · surga memberi imbalan kepada mereka karena...
TRANSCRIPT
Keluarlah Dari Pada-Nya, Hai Umat-Ku! │ Bagian 3
Alkitab menghadirkan kelompok yang sangat spesial dari orang-orang yang, dalam kesediaan dan ketaatan
penuh, mengikuti Pemimpin mereka yang Mulia masuk ke dalam semua kebenaran. Mereka disebut: Anak-anak
Zadok. Surga memberi imbalan kepada mereka karena ketaatan yang penuh kasih dan penyerahan penuh
dengan menghargai mereka dengan jabatan melayani Yahuwah saja! Saat yang lain melayani manusia, Anak-
anak Zadok melayani secara langsung kepada Yahuwah dan hidup dalam hubungan langsung dengan Dia setiap
saat. (Lihat Yehezkiel 44:15.)
Untuk mempersiapkan panggilan besar ini, Anak-anak
Zadok diajar dalam sekolah surga. Guru-guru mereka
adalah para malaikat; buku pelajaran mereka adalah
Alkitab dan alam. Latihan yang mereka terima, instruktur
mereka dalam kebenaran, datang langsung dari surga.
Tidak ada lembaga duniawi yang turut mengambil bagian
pada tugas latihan Anak-anak Zadok untuk panggilan
besar dan kudus mereka.
Pada usia 40 tahun, Musa adalah seorang pangeran Mesir,
seorang jenderal tentara yang sukses. Dia percaya diri
bahwa dia dapat memimpin bangsa Israel. Yahuwah
mengenal betul dan mengirim dia ke padang pasir. Pada
usia 80 tahun, setelah 40 tahun menggembalakan domba
di dalam hutan belantara, Musa yang ramah belum
merasakan apapun terhadap tugas menuntun bangsa
Israel keluar dari Mesir. Kemudian, Yahuwah tahu bahwa
Musa telah siap. 40 tahun dibawah pengawasan langsung
surga, Musa telah memenuhi syarat untuk tugas besar
dalam kehidupannya.
Dalam keduanya yakni latihan yang mereka terima dari
surga dan dalam penyembahan mereka kembali kepada
Sang Pencipta, Anak-anak Zadok telah sering dipanggil
untuk berdiri sendiri. Tidak pernah ada yang lebih benar
dari masa sekarang, pada akhir zaman. Gereja yang
dulunya murni telah menolak kebenaran dan kini
mengajarkan kesalahan. Mereka tidak cocok dengan latihan surga – yanng disebut Anak-anak Zadok. Seperti
Elia, bersembunyi di samping sungai Kerit. Yahuwah mengarahkan dia ke sana untuk keselamatannya. Dia
tidak datang ke rumah ibadat pada hari Sabat, tetapi menyembah dalam kesendirian.
Setelah sungai mengering, Elia diarahkan ke rumah seorang yang ramah, janda yang percaya dan disana dia
tinggal sampai tiga setengah tahun lebih. Selama itu, Elia masih tidak menghadiri pelayanan ibadah apapun.
Dia mengadakan ibadah bersama janda itu dan putranya. Kekuatan rohani yang diperolehnya, mempersiapkan
dia untuk berdiri sendiri dihadapan Ahab dan 850 nabi-nabi Baal dan Asyerah di gunung Karmel.
Yohanes Pembabtis adalah anak-anak Zadok yang lain yang beribadah sendiri mempersiapkannya untuk
melakukan pekerjaan yang besar untuk Yahuwah. Gereja rumah adalah benar-benar tatanan dari Anak-anak
Zadok. Secara langsung, satu per satu beribadah bersama Yahuwah adalah apa yang dipersiapkan Anak-anak
Zadok untuk pelayanan mereka yang unik yakni berdiri dengan setia untuk Yahuwah dalam menghadapi
kemurtadan dunia.
Semua yang taat sepenuhnya pada
panggilan keluar dari Babel ke
dalam kebenaran yang terang,
akan menemukan bahwa
beribadah di rumah tak
terhindarkan. Latihan yang mereka
harus terima dari surga tidak
tersedia di gereja yang sesat. Lagi
pula, kehadiran "gereja" hanya
demi persekutuan yang tidak
disetujui oleh Kitab Suci, seperti
yang Yahuwah firmankan,
"Berjalankah dua orang bersama-
sama, jika mereka belum
berjanji?" (Amos 3:3, NKJV)
Semua yang sepakat untuk
mengikuti kebenaran, apapun
harganya, akan menghadapi
hambatan yang dirancang setan
untuk mencegah mereka. Situasi
yang baru akan terjadi yang
memerlukan iman untuk
mengatasinya. Gereja rumah dapat
membuat kita merasa salah.
Perasaan kesepian dan menjadi
"terbuang" dapat intens – terutama
jika seseorang itu benar-benar sendiri dan tak ada yang lain yang bersamanya beribadah. Sangat mudah untuk
mempertanyakan apakah atau tidakkah gereja rumah adalah kejadian yang Alkitabiah.
Mengejutkan, Gereja rumah tidak hanya Alkitabiah, Tetapi dalam suatu kesempatan, itu bahkan diperintahkan .
Sebagai gereja Yahushua yang tumbuh dan menyebar, ibadah sendiri di rumah atau peristirahatan tenang di
alam sangat biasa terjadi. Di Filipi, tempat ibadah untuk orang saleh adalah sepanjang sungai. "Pada hari Sabat
kami ke luar pintu gerbang kota. Kami menyusur tepi sungai dan menemukan tempat sembahyang Yahudi, ;
setelah duduk, kami berbicara kepada perempuan-perempuan yang ada berkumpul di situ." (Kisah Para Rasul
16:13, NKJV)
Ternyata, itu adalah "kebiasaan" orang saleh untuk menyendiri untuk berdoa dan menyembah
pada hari Sabat. Ketika berada di sana, Paulus dan Silas berkenalan dengan perempuan bernama
Lidia, seorang penjual kain ungu. Dia dan seluruh keluarganya dibaptis. (Lihat Kisah Para Rasul
16:14-15.)
Sepanjang waktu, Orang-orang beriman telah mengadakan gereja rumah. Henokh berjalan bersama Yahuwah,
tidak dalam keramaian dan hiruk pikuk kehidupan kota, tapi menarik diri untuk menyembah Dia dalam
kesendirian. Dari perjalanan-perjalanan rohani ini, Henokh dikuatkan untuk pergi dan menjadi pengajar
kebenaran.
Bahkan ketika Bani Israel di padang gurun, setiap individu-individu dan keluarga-keluarga mengadakan gereja
rumah! Dari awal, Musa mendirikan sebuah "kemah pertemuan" dimana dia akan pergi berbicara dengan
Yahuwah. Dalam waktu satu tahun, Israel memiliki tempat kudus tepat di depan mereka. Orang akan berpikir
bahwa mereka semua akan dipanggil untuk beribadah setiap hati ketujuh. Siapa yang lebih baik untuk
memberikan khotbah Sabat dari Musa? Namun, ini bukan tentang demikian! Semua orang diperintahkan untuk
tinggal di tenda-tenda mereka.
Yahuwah bahkan menyediakan mereka makanan dengan makanan yang banyak untuk Sabat sehingga setiap
orang dapat tinggal di rumah selama jam-jam kudus.
"Perhatikanlah! [Yahuwah] telah memberikan Sabat itu kepadamu; Itulah sebabnya pada hari ke-enam Ia
memberikan kepadamu roti untuk dua hari. Tinggallah kamu di tempatmu masing-masing, seorang pun tidak
boleh keluar dari tempatnya pada hari ketujuh itu.” (Keluaran 16:29, 30, NKJV)
Meskipun gereja rumah adalah suatu keharusan bagi semua orang yang melarikan diri dari Babel, dibutuhkan
waktu untuk menyesuaikan diri secara
mental dengan cara-cara baru ibadah.
Salah satu janji di Alkitab yang
dinyatakan dalam Matius 18:20: “ Sebab
dimana dua atau tiga orang berkumpul
dalam nama-Ku, di situ Aku ada di
tengah-tengah mereka.” Orang yang
menyembah sendirian dapat mengklaim
janji ini dan menjadi yakin seperti berada
dalam kelompok yang banyak. Alkitab
mengajarkan bahwa semua orang yang
mencintai Yahuwah diberikan malaikat-
malaikat pelindung yang akan mengawasi
dan melindungi mereka. Demikian juga,
bahkan orang yang sendiri tersebut tidak
pernah benar-benar sendiri, tetapi dengan
malaikat pelindungnya, mereka
merupakan sebuah gereja dari dua, dan di sana Yahushua hadir di tengah-tengah mereka.
Beberapa orang memiliki kesempatan untuk beribadah bersama yang lain dalam kelompok yang kecil dalam
rumah-rumah. Mereka yang diberkati memiliki keluarga yang percaya seperti yang mereka percaya untuk
beribadah dengan keluarga mereka. Sebaian besar lagi mereka beribadah sendiri. Baik itu menyembah dalam
kelompok semi formal, dengan keluarga, atau seorang diri di kamar.Ibadah tersebut diterima Yahuwah dan Dia
sangat memberkati penyembah tersebut.
Ini bukan tentang jendela kaca yang indah yang membuat tempat kudus. Ini bukan tentang memiliki menara
gereja di atas atap atau dikelilingi oleh banyak penyembah. Satu-satunya hal yang membuat tempat kudus
adalah hadirat Yahuwah. Bangsa Israel diperintahkan untuk membuat kemah suci selama berada di padang
gurun. Tak ada lantai atau pondasi, tak ada ketinggian; hanya tanah. Yahuwah berkata kepada Musa, “Dan
mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku diam di tengah-tengah mereka. (Keluaran 25:8) Saat
ini Bapa dan Anak mencari penyembah-penyembah yang akan mengundang Bapa dan Anak di tengah-tengah
mereka, dan di mana pun mereka berada mereka menjadi kudus, berada di tempat yang terpisah bagi
persekutuan.
Ketika perkemahan dipindahkan, tak ada yang kudus dengan pasir di mana kemah suci tadi berdiri. Hanya
hadirat Yahuwah yang membuat kemah suci kudus dan yang masih membuat tempat kudus yang mana ibadah
tersebut dipersembahkan kepada Sang Pencipta. Tempat ibadah tersebut bisa saja di suatu tempat tenang di
alam. Kadang-kadang hanya di dalam mobil yang terparkir di pinggir danau – atau bahkan di tempat parkir!
seringkali, mereka yang beribadah seorang diri harus melakukannya di dalam kamar-kamar pribadi mereka.
Dimanapun orang beribadah merupakan tempat kudus karena Yahuwah telah berjanji akan hadir di sana.
Ibadah hanyalah cara dimana cinta dan
pemujaan akan Sang Pencipta
dinyatakan. Seseorang yang pernah
berada dalam tradisi dan bentuk-bentuk
pelayanan gereja mungkin merasakan
pada awalnya keheningan kamarnya
bukanlah benar-benar ibadah. Akan
tetapi, ibadah yang sejati adalah
pemberian kasih. Itu merupakan
pembukaan hati dalam kesetiaan yang
murni kepada Yahuwah. Ibadah yang
berkenan kepada Yahuwah. Seringkali
kejadiannya dimana lebih mudah
mempersembahkan pujian seorang diri,
dari pada di dalam kelompok yang
kurang sopan atau bahkan orang-orang
penghujat.
Jangan takut untuk melangkah sendirian dan mencoba sesuatu yang baru. “Hari Sabat diadakan untuk manusia
dan bukan manusia untuk hari Sabat.” (Markus 2:27) Satu-satunya syarat adalah bagaimanapun dan dimanapun
seseorang itu haruslah sepenuh hati dalam kasih dan syukur kepada Yahuwah. Ini dapat dilakukan seorang diri,
dengan keluarga, atau kelompok keluarga.
Dalam bahasa Ibrani kuno, kata untuk angka tujuh sama dengan kata kerja ”mengagumi.” Oleh karena itu, pada
Kejadian 2:2 dengan memasukkan kata itu akan dibaca:
Dan pada hari “mengagumi”, Yahuwah menyelesaikan pekerjaan-Nya yang dibuat-Nya itu dan
berhentilah Ia pada hari “mengagumi” dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu
Yahuwah memberkati hari “mengagumi” itu dan menguduskannya karena pada hari itulah Ia
berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.
Dapatkah kamu mengagumi hari Sabat melebihi berkat-berkat dalam hidupmu? Dapatkah kamu mengagumi,
menghargai, memuji rencana penyelamatan dan tujuan mengagumkan yang direncanakan untuk menyelamatkan
dunia? Dapatkah kamu mengagumi Dia yang mencintai kita dengan rela mati untuk kita? Hari Sabat, Hari ke
tujuh, akan menjadi kesenangan dan berkat dimana jam-jam tersebut meningkatkan rasa kekaguman kita.
SENDIRI
Mayoritas orang-orang yang meninggalkan Babel melakukan demikian sendiri. Karena beribadah merupakan
sebuah pengalaman aktif, membutuhkan penyesuaian-penyesuaian untuk beribadah sendiri.
Ada banyak cara seseorang
beribadah sendiri yang
dapat memcapai berkat hari
Sabat yang melimpah.
Karena kebutuhan orang
lain dan batasan perlu
diperhitungkan, jam-jam
kudus tersebut dapat
digunakan dengan
mempelajari Alkitab dan
persekutuan dengan Bapa
dan Anak. CD nyanyian dan
musik rohani dapat diputar
dan dinyanyikan selama
memberikan pujian melalui
musik. Cara lain yang
menyenangkan untuk
menjaga iman adalah dengan memiliki buku doa dan ucapan syukur. Catatan sederhana bisa
juga. Setiap Sabat merekam permohonan doa khusus. Setelah Sabat, rekaman doa dijawab dan
berkat pun diterima sepanjang minggu, dan buatlah daftar baru untuk minggu berikutnya.
Hal ini penting untuk menjadi lebih spesifik dan memperhatikan apa sebenarnya yang diminta
sehinga ketika Yahuwah menjawab, berkat-berkat tersebut dapat diakui dan disyukuri. Berfokus
pada berkat-berkat positif yang diterima sangat penting bagi mereka yang berdiri seorang diri.
Hal ini membangkitkan rasa syukur dan cinta yang selanjutnya akan meningkatkan iman dan
percaya di dalam Sang Penebus.
Aktifitas menyenangkan lainnya yaitu dengan mengambil eCourses pada WLC. Keanggotaan
dalam WLC menyediakan kumpulan buku-buku dalam pelajaran-pelajaran rohani. Buku-buku
ini menyediakan banyak topik untuk belajar. Ada juga artikel di WLC yang menyediakan
makanan bagi pikiran dan perenungan.
Jika kesendirian adalah masalah, jangkaulah orang-orang lain. Jika ada seseorang yang kamu
telah berikan kesaksian, Sabat adalah kesempatan yang luar biasa untuk menjangkau mereka
dalam persekutuan rohani dan berbagi.
Meluangkan waktu di alam selalu menjadi pengalaman yang berharga. Suara Sang Pencipta lebih
mudah terdengar di alam dari pada tempat lain. Ketika Yahushua tinggal di bumi, Dia sering
berada di alam untuk berkomunikasi berhadap-hadapan dengan Bapa-Nya. Dia tahu bahwa
penyembahan yang paling benar dan paling murni adalah komunikasi secara pribadi dengan
Pencipta-Nya. Pengalaman ini akan menjadi milikmu juga, bahkan untuk dirimu sendiri.
KELUARGA-KELUARGA
Suatu berkat yang luar biasa dapat
bersatu dengan keluarga di dalam
ibadah! Beribadah di rumah
membawa berkat yang dahsyat
karena kebutuhan-kebutuhan pribadi
sering lebih mudah terpenuhi
dibanding beribadah dengan
kelompok yang lebih besar.
Bernyanyi bersama adalah sebuah
pengalaman yang mengagumkan. Itu
akan membawa hati kita mendekat
kepada Yahuwah dan sebagian besar
anak-anak suka bernyanyi. Berkat
yang dipelajari melalui penghafalan
kata-kata dari nyanyian akan
bertahan selamanya.
Para ibu dan para ayah dapat menuntun anak-anak, dengan cara yang satu menceritakan cerita di
Alkitab, dan yang lain berbagi sebuah cerita dengan pelajaran atau pelajaran tertentu dari alam
yang tertuju langsung kepada pikiran-pikiran surga. Di sore hari, sekeluarga berjalan-jalan di
cuaca yang bagus merupakan awal yang baik untuk menarik perhatian anak-anak kepada cinta
Sang Pencipta yang ditunjukkan dalam hal-hal yang terjadi di alam.
Perjalanan ziara juga merupakan hal yang bagus untuk dinikmati sebagai keluarga. Itu
merupakan cara yang bagus untuk menjaga anak-anak tetap disibukkan saat yang dewasa sedang
belajar Alkitab. Anak-anak dapat mendengar pelajaran-pelajaran rohani yang mendalam dalam
perjalanan ziara sambil melihat gambar-gambar cerita di Alkitab yang berwarna.1
Orang tua dapat saling membina hubungan mereka dan juga anak-anak mereka dengan belajar
bersama tentang kebenaran di Alkitab dan buku-buku rohani lainnya.
KELOMPOK-KELOMPOK
Mereka yang memiliki kesempatan untuk beribadah bersama dengan yang lainnya yanag
sepikiran diberkati dengan kesempatan yang tidak biasa. Sebagian besar orang yang
meninggalkan babel melakukannya sendiri. Banyak yang menulis ke WLC menanyakan apakah
ada pemelihara-pemelihara
lunar Sabat di daerah mereka.
Beribadah dengan umat percaya
lainnya adalah sebuah
kesenangan dan keistimewaan.
Namun, penting untuk berhati-
hati untuk mengetahui
kebutuhan-kebutuhan pribadi
dari mereka yang terlibat.
Satu kelompok sebanyak 25
orang akan membutuhkan
organisasi yang lebih dari pada
satu keluarga saja. Para dewasa
tanpa tanggungan akan
memiliki kebutuhan-kebutuhan
yang berbeda dari orang-orang
muda , kebutuhan yang tidak
boleh diabaikan. Tidak boleh juga mengharapkan anak-anak muda untuk duduk selama berjam-
jam tanpa melakukan apa-apa pada saat orang dewasa mendiskusikan hal-hal yang melampaui
tingkat pengertian anak-anak. Banyak orang dewasa mungkin menikmati waktu lama dari belajar
Alkitab, tetapi kebutuhan anak-anak dan ketertarikan anak muda harus diperhatikan baik-baik.
Perhatian dan doa harus dilatih agar berkat dari pertemuan dengan kelompok tidak merosot ke
dalam gaya pelayanan gereja lainnya yang mana dapat mencuri ketenangan dari Hari Sabat.
Khotbah-khotbah yang tepat dapat diberikan, tapi tidak harus menjadi tanggungjawab setiap
individu. Kita harus peduli dan berpikir untuk membentuk serangkaian rutinitas yang mana kita
dapat memilih satu orang pemimpin yang lebih mampu. Seperti rutinitas yang rumit yang dapat
juga mengurangi tuntunan Roh Yahushua yang mungkin memiliki sesuatu yang lain di dalam
pikiran di hari itu.
Sebuah persekutuan makan setelah ibadah memberikan kesempatan yang baik untuk saling
mengunjungi satu sama lain, tapi harus berhati-hati bahwa topik yang dibahas harus tetap pada
tema rohani. Di sore hari, anak-anak muda dapat berjalan-jalan melihat alam. Mereka dapat
mencari sesuatu yang dapat mengajarkan pelajaran tertentu untuk dibagikan di ibadah malam.
Baik itu beribadah sendiri, dengan keluarga atau kelompok, persiapan untuk berkat Sabat dimulai pada Hari
Pertama. Para ibu dan ayah harus mencoba menjaga kekuatan dan energi mereka agar ketika jam-jam kudus
tiba, mereka dapat menghabiskan hari itu bersama-sama dengan anak-anak-anak mereka, dari pada tidur siang,
lakukan itu di hari-hari selama seminggu.
ACTS
Kita perlu menemukan kembali bahwa ibadah yang wajar bagi umat Kristen, seperti orang....
[saleh] Israel yang menulis mazmur, yang kebiasaannya merayakan kebesaran dan keagungan .
. . [Yahuwah] menghasilkan aliran syukur, sukacita dan semangat yang tak berakhir.2
Hal ini dapat sangat membantu di dalam mengorganisir ibadah untuk mengikuti garis-garis besar yang
mencakup unsur-unsur penting dari ibadah yang aktif. ACTS adalah singkatan dari Acknowledgement
(Penghargaan), Confession ( Pengakuan dosa), Thanksgiving (Bersyukur) and Supplication (Berdoa).
Baik itu yang beribadah sendiri, dengan keluarga atau kelompok, mengikuti aturan ini akan sangat membantu.
Penghargaan
Berilah kepada Yahuwah kemuliaan nama-Nya; sujudlah kepada Yahuwah dengan berhiaskan
kekudusan. (lihat Psalm 29:2.)
Tindakan pertama dari menyembah, dapat berupa doa, dalam lagu-lagu atau meditasi yang tenang, adalah untuk
mengakui Yahuwah karena Dia: Sang
Pencipta; sumber yang mengalirkan
segala kasih, kehidupan, pengetahuan dan
setiap berkat yang diterima. Tindakan
mengakui Yahuwah sebagai pusat segala
kehidupan dan kasih mengilhami harapan
dan iman sebagaimana kita juga
mengakui hubungan kita kepada Dia: Dia
adalah Pencipta; kita adalah ciptaan-Nya.
Dia adalah Bapa kita; kita adalah anak-
anak-Nya.
Lagu-lagu pujian dapat dinyanyikan;
mazmur pujian dapat dibacakan dan
direnungkan. Ayat-ayat Alkitab yang
berfokus pada kasih Yahuwah kepada
anak-anak-Nya serta kekuatan dan
kekuasaan-Nya, adalah cara-cara yang sangat baik untuk mengakui Sang Penguasa segalanya. Untuk kelompok
ibadah, objek pelajaran yang menekankan pada hubungan Pencipta/mahluk ciptaan dapat dibagikan. Anak-anak
dapat diceritakan kisah-kisah kasih orangtua yang menunjukkan sifat-sifat kasih yang mulia.
Pengakuan Dosa
“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni
segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” 1 Yohanes 1:9
Pengakuan dosa merupakan bagian yang sangat penting dari ibadah. Ketika penyembah tersebut mengakui
kelemahannya, dia dituntun untuk berserah kepada yang Mahakuasa. Tujuan pengakuan sebagai bagian dari
ibadah, adalah untuk mengagungkan pengampunan Bapa, bukan keburukan dosa-dosa kita.
Perhatian harus dilatih disini, bahwa pengakuan yang diumumkan tersebut sesuai dengan waktunya, sesuai
dengan tempatnya dan sesuai dengan hadirin yang mendengarnya. Beberapa pengakuan tidak boleh diumumkan
karena dapat menyebabkan kesakitan dan berbahaya. Dosa-dosa pribadi harus diselesaikan sendiri dihadapan
Yahuwah. Mereka harus membawanya keluar dari kelompok atau bahkan keluarga. Jika seseorang telah
bersalah satu dengan yang lain, ambil waktu terlebih dahulu untuk memperbaiki sebelum kalian datang
bersama-sama untuk beribadah.
Ini penting bahwa setiap pengakuan
dalam ibadah menekankan pada kuasa,
kekuatan dan kehendak Yahuwah untuk
mengampuni, daripada rincian seluk-
beluk dosa-dosa individu. Kadang-
kadang tamu pembicara diundang utuk
membagikan ”kesaksian” mereka tentang
bagaimana Yahuwah menuntun mereka
dari kehidupan penuh dosa, untuk
berserah penuh kepada Juruselamat.
Sering kali, orang-orang ini akan
menghabiskan sebagian waktu mereka
untuk merenungkan kehidupan mereka
yang penuh dosa di masa lalu dan hal-hal
jahat yang pernah mereka lakukan.
Dengan waktu yang tersisa 5 menit saja,
mereka akan mengakhiri dengan
menyatakan: “ kemudian aku berserah kapada Juruselamat dan segalanya berubah.”
Pengakuan-pengakuan semacam ini cenderung untuk memuliakan Setan, dari pada memuliakan kuasa
Yahuwah. Alkitab mengajarkan: “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang mulia, semua yang adil, semua
yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji
pikirkanlah semuanya itu.” (Filipi 4:8, KJV)
Pengakuan yang berfokus pada kekejian, keburukan, kejahatan – kuasa Setan, mencuri fokus kita dari
pengampunan Hakim Agung dan tentunya itu tidak sesuai untuk ibadah umum. Namun, pengakuan yang
menuntun pada pertobatan sejati yang timbul dari hati yang hancur akan mendatangkan karunia pengampunan
dari Yahuwah kita, Penguasa segalanya.
Mengucap Syukur
Bersyukurlah kepada Yahuwah; sebab Ia baik: Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-
Nya.(Lihat Mazmur 106:1.)
Salah satu cara yang paling menggetarkan untuk mempersembahkan ucapan syukur kepada Yahuwah adalah
dengan mengingat-ingat banyaknya cara Dia memberkati kita di minggu sebelumnya. Anak-anak muda dapat
diminta untuk membagikan apa yang membuat mereka bersyukur. Setiap pribadi dan keluarga dapat
menyimpan “Buku yang Memberkati” yang mana di dalamnya mereka telah menuliskan hal-hal yang mereka
syukuri. Kelompok yang lebih besar dapat mengundang siapa saja yang ingin berbicara, memberikan
kesaksiaan tentang berkat-berkat yang mereka telah terima sepanjang minggu.
Kesempatan untuk berbicara tentang
kebesaran dan kebaikan Bapa Sorgawi
tidak boleh diabaikan. Itu akan
menguatkan iman para pendengar yang
mendengarkan bagaimana Yahuwah telah
memberkati orang lain karena mereka
menyadari bahwa jika Dia melakukan hal
itu untuk orang lain, Dia juga akan
melakukan hal yang sama untuk mereka
jika dibutuhkan.
Inilah waktu yang tepat dan berkat akan
menjadi milik semua orang, ketika orang-
orang percaya berkumpul bersama, mereka
membicarakan syukur dan kasih yang
mereka rasakan karena Juruselamat
mereka. Yahuwah mendengar kesaksian-
kesaksian ini dan dimuliakan oleh mereka.
Jika orang-orang Kristen akan bersekutu bersama, saling membicarakan kasih [Yahuwah], dan
kebenaran yang berharga tentang penebusan, hati mereka akan disegarkan, dan mereka akan
saling menyegarkan satu dengan yang lainnya. Kita bisa setiap hari belajar banyak tentang Bapa
surgawi kita, memperoleh pengalaman baru dari karunia-Nya; kemudian kita akan rindu untuk
menyaksikan kasih-Nya; dan karenanya, hati kita akan dihangatkan dan dipacuh. Jika kita lebih
banyak memikirkan dan membicarakan [Yahushua] melebihi diri kita sendiri, kita harus
memiliki lebih banyak Hadirat-Nya.3
Ketika seseorang mengambil waktu untuk membicarakan kata-kata pujian yang memuliakan Bapa dan Anak,
Kata-kata tersebut dihargai di surga. Doa-doa kasih dan ucapan syukur lebih sering dibanding doa-doa
permintaan. Saat penyembahan hati diekspresikan, kata-kata tersebut tercatat di Surga, yang akan menjadi saksi
bagi kita terhadap kebaikan besar Yahuwah.
Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan Yahuwah: Yahuwah
memperhatikan dan mendengarnya, sebuah Kitab Peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-
orang yang takut akan Yahuwah, dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya. Mereka
menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman Yahuwah semesta alam, pada hari yang
Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang
melayani dia. (Lihat Maleakhii 3:16, 17.)
Suatu kehormatan besar dapat dikutip di salah satu buku Surga! Itu membuktikan seberapa banyak kata-kata
pujian, kasih, dan ucapan syukurmu dinilai.
Kata-kata yang . . . [Yahuwah] dan para malaikat dengarkan dengan sukacita adalah kata-kata
penghargaan atas karunia besar yang diberikan untuk dunia di dalam Anak Tunggal. . .
[Yahuwah]. Setiap kata-kata pujian karena berkat atas terang kebenaran . . . tertulis di catatan
surga. Setiap kata yang mengakui belas kasihan Bapa Sorgawi kita di dalam pemberian . . .
[Yahushua] untuk menghapus dosa-dosa kita, dan menghubungkan kita pada kebenaran-Nya,
tercatat di dalam Buku Peringatan-Nya. Seperti pernyataan berikut ini "supaya kamu
memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari
kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib." 1 Petrus 2:9.4
Mazmur pujian dapat juga dibacakan. Dalam keluarga, masing-masing orang dapat membacakan satu ayat.
Dalam kelompok yang lebih besar, dapat membacanya bersama-sama atau secara bergantian.
Semua yang turut mengambil bagian di dalam membagikan pengalaman mereka atas berkat Yahuwah yang
dialami didalam kehidupan mereka merupakan pengalaman rohani yang termanis.
Berdoa
Doa merupakan pembukaan hati kita kepada. . . [Yahuwah] sebagai sahabat. Tidak perlu
membuat diri kita dikenal . . . [Yahuwah], tapi buatlah diri kita mampu menerima-Nya. Doa
tidak membawa . . . [Yahuwah] kepada kita, tetapi membawa kita kepada-Nya.5
Doa membawa kita kepada hadirat Bapa
yang Kekal. Sebuah keistimewaan yang
luar biasa yang tidak boleh dianggap
remeh. Namun, tempat dan hadirin juga
harus diperhitungkan selama doa umum.
Doa-doa umum di mana ada orang yang
terus menerus resah memikirkan anak-anak
yang ditinggalkan dan pikiran yang tidak
fokus, tidak dianjurkan. Tempat untuk doa
yang panjang adalah di dalam kehidupan
pribadi masing-masing.
Idealnya, doa umum tidak boleh lebih dari
dua menit. Jika ada kelompok yang lebih
besar, salah satu cara agar semua
mengalami berkat dari doa adalah dengan
membagi ke dalam kelompok yang lebih
kecil yakni tiga sampai empat orang. Ini
memungkinkan masing-masing untuk
berdoa.
Cara lain dari berdoa, keduanya kelompok besar serta lingkaran keluarga adalah bersehati dalam doa. Satu
orang memulai, dan yang lain yang memiliki beban atau ucapan syukur dapat juga berbicara setiap saat
membagikan apa yang ada dalam hatinya. Bahkan anak yang paling muda dapat mengambil bagian dengan
mengatakan sesuatu untuk mengucap syukur. Sikap-sikap berdoa ini memberikan berkat yang melimpah karena
membuka secara langsung pengaruh Roh Kudus. Sesuatu yang didoakan oleh seseorang sering memicu suatu
pemikiran dalam pikiran orang lain. Dari pada menunggu dan menunggu giliran untuk berdoa, sebuah kesan
dapat segera ditanggapi dan pikiran-pikiran dari hati ditunjukkan dalam doa dan ucapan syukur. Penutupnya
dengan mengulangi doa Yahushua untuk murid-muridnya adalah cara indah untuk menutup doa kelompok.
Meskipun prinsip kuno "bersehati dalam doa" tidak lazim dilakukan saat ini, hal itu dilakukan oleh umat
Yahuwah yang telah diselamatkan. Doa akan berlangsung berjam-jam lamanya, tapi tidak akan ada yang
kelelahan atau bosan dengan itu. Mampu berdoa secara bebas dan seperti digerakkan oleh Roh Kudus adalah
pengalaman yang menggembirakan. Surga mendekat dan yang sakit disembuhkan, mukjizat terjadi dan bahkan
orang-orang mati dibangkitkan. Cobalah cara berdoa ini. Kamu tidak akan pernah ingin berdoa dalam kelompok
dengan cara lain!
Ketika seseorang membuat sebuah keputusan gaya hidup untuk meninggalkan kelompok percaya dalam
denominasi atau kelompok gereja, dampak emosionalnya hampir seperti perceraian. Reaksi dari saudara
sebelumnya dipadukan dengan kesepian dan ketidakpastian tentang bagaimana untuk beribadah sendiri, dapat
membuat seseorang merasa terhukum. Ini semua bagian dari upaya Setan untuk mencegah orang-orang yang
meninggalkan Babel. Dengan membanjiri orang dengan emosi negatif, Setan berusaha untuk mengguncang
tekad seseorang dan dengan demikian menekan dia untuk kembali ke kebiasaan lama - untuk kembali ke Babel.
Berlindung dalam jaminan kasih Bapa untuk Anda dan penerimaan-Nya terhadap ibadahmu.
Demikianlah sekarang tidak ada penghakiman bagi mereka yang ada di dalam . . . [Yahushua
Sang Juruselamat], yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut roh. Dan Dia menyelidiki
hati nurani, mengetahui maksud roh itu, yaitu bahwa Ia sesuai dengan kehendak . . . [Yahuwah],
berdoa untuk orang-orang kudus. Dan kita tahu sekarang, bahwa Yahuwah turut bekerja dalam
segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi . . . [Yahuwah], yaitu
bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana-Nya. (Roma 8:1, 27, 28, KJV)
Rencana Yahuwah yaitu memiliki umat yang percaya di seluruh dunia, sendiri atau dalam kelompok-kelompok
kecil, menyembah Dia di hari kudus-Nya meskipun mendapat kesulitan dan kecaman dari orang lain.
Berjalan maju dalam kepenuhan iman, percaya bahwa Dia yang telah memanggil kamu sesuai dengan rencana-
Nya yang mulia juga menerima kamu sebagai Kekasih. Bila Anda mematuhi panggilan untuk mengikuti
Juruselamat Anda keluar dari Babel, juga membayar harga dari ketaatan tersebut, kamu memuliakan
Penebusmu dan ibadahmu diterima oleh-Nya.
Apa yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Yahuwah dipihak kita, siapa yang akan
melawan kita? Dia yang yang tidak menyayangkan Anak-Nya, tetapi menyerahkan-Nya bagi kita
semua, Bagaimana mungkin Dia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama
dengan Dia?
Siapa yang dapat membinasakan orang-orang pilihan Yahuwah? Yahuwah yang membenarkan!
Siapa yang menghakimi mereka? Yaitu Yahushua yang mati, ya lebih tepatnya, yang telah
bangkit kembali, yang duduk di sebelah kanan Yahuwah, yang juga menjadi perantara bagi kita.
Siapa yang dapat memisahkan kita dari kasih Yahushua? Akankah kesukaran, atau tekanan, atau
penganiayaan, atau kelaparan,atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Tidak ada! Dalam
semua hal-hal ini kita lebih dari pemenang karena Dia yang mengasihi kita.
Sebab Aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-
pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang ada
di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita
dari kasih Yahuwah, yang ada dalam Yahushua, Juruselamat kita. (Lihat Roma 8:31-39.)
Keluarlah Dari Pada-Nya, Hai Umat-Ku! │ Bagian 1
Keluarlah Dari Pada-Nya, Hai Umat-Ku! │ Bagian 2
1 Alkitab berwarna sudah tersedia di hampir semua toko buku Kristen. Halaman berwarna yang gratis juga
dapat didapatkan secara online. Berikut adalah sebagian dari sekian banyak yang telah tersedia:
http://www.coloringpages.net/bible.html
http://www.bible-printables.com/Coloring-Pages/index.htm
http://www.coloring.ws/christian.htm
2 J. I. Packer
3 E. G. White, In Heavenly Places, hal. 92.
4 E. G. White, Our High Calling, hal. 168.
5 E. G. White, Steps to Christ, hal. 93.