kelompok23 alfiano&fernando absen46&46 tugas2 kimpol01 makalah

16
Reaksi-reaksi Senyawa Organik Tujuan dari pembelajaran ini adalah tidak hanya untuk mengetahui reaksi- reaksia apa saja yang terjadi pada senyawa organik. Namun juga untuk mempelajari mengapa reaksi tersebut terjadi serta bagaimana mekanisme terjadinya reaksi tersebut. A. Jenis-jenis reaksi senyawa organik Dalam pemahaman terhadap reaksi senyawa organik, ada dua hal elementer yang perlu dipahami terhadap reaksi tersebut, yaitu jenis reaksi yang terjadi serta bagaimana reaksi tersebut terjadi. Secara umum ada empat macam jenis reaksi, yaitu adisi, eliminasi, substitusi, dan reaksi penyusunan kembali (rearrangements). 1. Adisi Reaksi adisi adalah reaksi yang terjadi ketika dua buah reaktan ditambahkan secara bersamaan membentuk produk baru, dengan tidak ada satu atom pun yang tersisa. Contohnya reaksi pada alkena seperti etilen yang diadisi oleh HBr sehingga menghasilkan alkil bromide. 2. Eliminasi Reaksi eliminasi adalah reaksi yang berlawanan dengan reaksi adisi. Reaksi ini terjadi ketika sebuah reaktan dipisahkan menjadi dua buah produk, biasanya salah satu produknya adalah H 2 O atau HX. Contohnya reaksi asam-katalis alkohol yang menghasilkan air dan alkena.

Upload: alfiano-fuadi

Post on 25-Nov-2015

39 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

tes

TRANSCRIPT

  • Reaksi-reaksi Senyawa Organik

    Tujuan dari pembelajaran ini adalah tidak hanya untuk mengetahui reaksi-

    reaksia apa saja yang terjadi pada senyawa organik. Namun juga untuk

    mempelajari mengapa reaksi tersebut terjadi serta bagaimana mekanisme

    terjadinya reaksi tersebut.

    A. Jenis-jenis reaksi senyawa organik

    Dalam pemahaman terhadap reaksi senyawa organik, ada dua hal elementer

    yang perlu dipahami terhadap reaksi tersebut, yaitu jenis reaksi yang terjadi

    serta bagaimana reaksi tersebut terjadi. Secara umum ada empat macam

    jenis reaksi, yaitu adisi, eliminasi, substitusi, dan reaksi penyusunan kembali

    (rearrangements).

    1. Adisi

    Reaksi adisi adalah reaksi yang terjadi ketika dua buah reaktan

    ditambahkan secara bersamaan membentuk produk baru, dengan tidak

    ada satu atom pun yang tersisa. Contohnya reaksi pada alkena seperti

    etilen yang diadisi oleh HBr sehingga menghasilkan alkil bromide.

    2. Eliminasi

    Reaksi eliminasi adalah reaksi yang berlawanan dengan reaksi adisi. Reaksi

    ini terjadi ketika sebuah reaktan dipisahkan menjadi dua buah produk,

    biasanya salah satu produknya adalah H2O atau HX. Contohnya reaksi

    asam-katalis alkohol yang menghasilkan air dan alkena.

  • 3. Substitusi

    Reaksi substitusi terjadi ketika adanya pertukaran dua reaktan yang

    menghasilkan dua produk baru. Contohnya adalah reaksi alkana dengan Cl2

    dengan adanya sinar ultraviolet untuk menghasilkan alkil klorida. Sebuah

    atom Cl dari Cl2 untuk satu atom H dari alkana, dan dua produk baru

    terbentuk.

    4. Penyusunan kembali (rearrangements)

    Reaksi penyusunan terjadi jika reaktan tunggal mengalami reorganisasi

    sehingga terbentuk produk yang merupakan isomernya. Contohnya adalah

    konversi dari alkena 1-butena menjadi isomernya 2-butena dengan

    bantuan katalis asam.

    B. Mekanisme terjadinya reaksi

    Setelah mengetahui jenis reaksi yang terjadi, kita juga harus memahami

    bagaimana reaksi tersebut dapat terjadi. Secara umum, penjelasan tentang

    rbagaimana reaksi terjadi biasanya disebut mekanisme reaksi. Mekanisme ini

    menjelaskan secara detail tentang transformasi kimiawi secara bertahap,

  • ikatan mana yang terbentuk ataupun hilang, reaktan yang digunakan, serta

    produk akhir dari reaksi tersebut.

    Semua reaksi kimia melibatkan pemutusan maupun pembentukan ikatan.

    Ketika diberikan dua buah molekul, lalu direaksikan dan menghasilkan sebuah

    produk, ikatan spesifik pada molekul reaktan akan terputus, sedangkan pada

    produk akan terbentuk ikatan. Pada dasarnya, ada dua cara bagaiman ikatan

    kovalen dari dua atom dapat diputus. Sebuah ikatan dapat diputus dengan

    cara elektronik simetris (homolitik) sehingga satu elektron tetap dengan setiap

    fragmen produk, atau ikatan diputus dengan elektronik asimetris (heterolitik)

    sehingga elektron pengikat berpindah pada salah satu fragmen saja.

    Jika pada pemutusan ikatan terdapat dua cara, pada pembentukan ikatan juga

    terdapat dua cara, yaitu elektron didonasikan dengan cara simetris dan tidak

    simetris.

    Proses pemutusan atau pembentukan ikatan dengan cara simetris disebut

    reaksi radikal. Sedangkan pemutusan atau pengikatan dengan cara asimetris

    disebut reaksi polar.

    C. Reaksi reduksi oksidasi

    Oksidasi adalah reaksi pembentukan ikatan antara atom karbon dengan atom

    yang lebih elektronegatif, pada umumnya oksigen. Reduksi adalah

    pembentukan ikatan atom karbon dengan atom yang kurang elektronegatif,

    pada umumnya hidrogen.

  • Bilangan oksidasi adalah bilangan yang menentukan apakah terjadinya

    oksidasi atau reduksi pada redoks senyawa organik.

    Aturan biloks:

    1. Bernilai + jika C mengikat atom yang lebih elektronegatif, bernilai jika C

    mengikat atom yang kurang elektronegatif.

    2. Jika C mengikat C, maka tidak bernilai (0)

    3. Jika ada ikatan rangkap dua atau tiga, maka biloks dihitung dua atau tiga.

    4. Jika biloks naik maka terjadi oksidasi, jika biloks turun terjadi reduksi

    REAKSI ADISI PADA SENYAWA KARBONIL

    A. IKATAN PADA SENYAWA KARBONIL

    Senyawa karbonil utamanya dibentuk oleh unsur karbon dan hirogen. Unsur

    karbon dan hidrogen ini merupakan unsur nonlogam sehingga keduanya akan

    berikatan kovalen untuk membentuk suatu senyawa hidrokarbon. Atom

    karbon memiliki elektron valensi empat ( umumnya dikenal dengan istilah

    memiliki empat tangan ) berikatan secara kovalen dengan atom hidrogen yang

    bervalensi satu. Sehingga secara sederhananya, sebuah atom karbon harus

    berikatan dengan empat atom hidrogen untuk memenuhi hukum oktet ( pada

    karbon ) dan duplet ( hidrogen ).

  • Selain terdiri dari unsur karbon dan hidrogen, umumnya unsur lain juga

    berikatan dengan zat tersebut dan menghasilkan senyawa senyawa yang

    berbeda juga. Unsur seperti oksigen, nitrogen, halogen, dan logam juga dapat

    berikatan dengan senyawa senyawa karbon membentuk alkohol, lemak,

    organologam, asam karboksilat dan sebagainya.

    B. Macam macam Ikatan Pada Senyawa Karbonil

    Pada senyawa karbonil, banyak dikenal berikatan kovalen tunggal karena

    ikatan ini bersifat stabil jika dibandingkan dengan jenis ikatan kovalen lain. Hal

    ini dikarenakan masing masing elektron valensi pada atom karbon tepat

    berikatan dengan satu elektron valensi dari atom lainnya. Dengan demikian,

    potensial elektron pada masing masing ikatan stabil. Namun, pada senyawa

    hidrokarbon, ikatan pada atom karbon dan hidrogen berdasarkan jumlah

    ikatannya adalah :

    a. Ikatan kovalen tunggal ( hidrokarbon jenuh )

    b. Ikatan kovalen rangkap ( hidrokarbon tak jenuh )

    Ikatan kovalen tunggal ditemui pada alkana. Sedangkan ikatan kovalen

    rangkap umumnya ditemui pada alkena ( berikatan rangkap dua ) dan pada

    alkuna ( berikatan rangkap tiga ). Ikatan kovalen tunggal umumnya dikenal

    dengan hidrokarbon jenuh karena hidrokarbon ini bersifat stabil, dan tidak reaktif,

    tidak seperti senyawa karbonil berikatan rangkap yang mana bersifat sangat

    rekatif terutama bila bereaksi dengan halogen.

  • Ikatan rangkap pada senyawa karbonil juga bukan hanya terjadi antara

    atom karbon dan hidrogen saja, namun atom atom lain yang juga berikatan

    dengan senyawa karbonil seperti misalnya oksigen, ada yang berikatan tunggal

    dan berikatan rangkap. Contohnya pada senyawa dibawah ini.

    C. Reaksi Adisi Pada Senyawa Karbonil

    Reaksi Adisi adalah reaksi pemutusan ikatan rangkap, dimana ikatan

    rangkap pada rantai utama hidrokarbon umumnya dipecah ikatan rangkap yang

    lebih sedikit. Reaksi adisi umumnya ditemui pada senyawa hidrokarbon tak jenuh

    alias berikatan rangkap. Seperti defenisi diatas, reaksi adisi memutuskan ikatan

    rangkap. Reaksi adisi merupaka salah satu dari antara reaksi yang terjadi pada

    senyawa hidrokarbon seperti reaksi oksidasi ( pembakaran ), substitusi

    ( penggantian dengan atom lain ), dan eliminasi ( pemutusan ikatan rangkap ).

    Reaksi adisi pada senyawa alkena dan alkuna sebenarnya hampir sama,

    namun ada beberap reaksi adisi pada senyawa alkena yang tidak terjadi pada

    senyawa alkuna. Berikut ini macam macam reaksi adisi pada senyawa alkena

    dan alkuna.

    1. Reaksi Adisi Pada Senyawa Alkena

    Pada alkena reaksi adisi dapat dibedakan berdasarkan zat pereaksi

    adisinya. Reaksi adisi pada alkena diantaranya :

  • a. Reaksi addisi alkena dengan Hidrogen Halida( HX)

    Reaksi adisi alkena dapat terjadi dengan senyawa hidrogen. Reaksi ini

    umumnya terjadi digunakan untuk pembuatan alkana. Contohnya adalah reaksi

    antara Propena dengan asam klorida.

    Pada reaksi adisi alkena dengan halida berlaku hukum markovnikov yang

    berbunyi :

    Atom H dari HX akan terikat pada atom C yang berikatan rangkap yang

    mengikat H lebih banyak atau atom H dari HX akan terikat pada atom C yang

    berikatan rangkap yang mengikat gugus alkil yang lebih sederhana. Atom X akan

    cenderung terikat pada atom karbon yang mengikat gugus alkil yang lebih

    panjang (kecuali bila ada pengaruh gugus lain yang berpengaruh terhadap

    muatan atom C pada ikatan rangkap).

    Hukum markovnikov ini dibuat berdasarkan pengamatan eksperimen.

    Adisi pada hidrokarbon yang bersifat regioselektif. Regioselektif disini dimaksud

    adalah penentuan arah reaksi pengisian elektron. Ini akan menghasilkan

    karbokation yang stabil yang mana nantinya akan menentukan zat mana yang

    lebih banyak dapat diproduksi. Berikut ini adalah contoh tahapan adisi

    berdasarkan hukum markovnikov

    Tahap 1: Pembentukan sebuah karbokation

  • Tahap 2 : Ion halida (X) dari HX akan terikat pada karbokation

    Pada adisi seperti ini, urutan kestabilan karbokation ialah tersier >

    sekunder > primer.

    b. Reaksi Adisi dengan H2O ( hidrasi )

    Pada senyawa alkena reaksi adisi dengan air berlangsung juga dengan

    mengikuti aturan markovnikov. Reaksi ini akan menghasilkan senyawa alkohol.

    Berikut ini adalah penggambaran contoh reaksi adisi dengan H2O.

    c. Reaksi Adisi dengan Halogen

    Pada reaksi halogen dengan senyawa hidrokarbon, adisi berlangsung

    dimana atom halogen mengisi posisi yang berlawanan pada rantai hidrokarbon.

    Berikut penjelasan reaksinya.

  • d. Reaksi Hidroborasi-Oksidasi

    Pada reaksi ini, alkena bereaksi secara bertahap yaitu pertama bereaksi

    dengan Borohidrida ( BH3), kemudian bereaksi dengan hidrogen peroksida dan

    menghasilkan alkohol dan asam borat. Reaksi ini tidak mematuhi hukum

    Markovnikov. Berikut ini adalah penjelasan reaksinya.

    e. Reaksi Halohidrin

    Pada reaksi halohidrin, halogen dengan senyawa alkena direaksikan pada

    lingkungan berair sehingga terbentuk senyawa halolkohol. Berikut ini adalah

    penggambaran reaksinya.

    f. Epoksida Alkena

    Pada epoksida alkena, senyawa alkena bereaksi dengan suatu peroksida

    yang kemudian membentuk oksiran ( epoksida ). Jika epoksida ini mengalami

    hidrolisis lagi, akan dihasilkan suatu glikol.

  • g. Reaksi Adisi dengan Asam Sulfat ( H2SO4)

    Reaksi ini mematuhi hukum markovnikov. Reaksi ini mirip dengan reaksi

    adisi alkena dengan hidrogen halida. Berikut ini penggambaran reaksinya.

    h. Reaksi Oksidasi Alkena

    Ikatan rangkap alkena dapat dioksidasi dengan pereaksi KMnO4, OsO

    4, dan

    ozon (ozonisasi). Bila produk yang dihasilkan diolah lebih lanjut, maka ikatan

  • rangkap alkena akan mengalami pemutusan menghasilkan senyawa keton atau

    aldehid.

    i. Reaksi Polimerisasi Alkena

    Kebanyakan polimer dibuat dengan adisi dari senyawa alkena. Polimerisasi

    pada senyawa alkena dibagi menjadi tiga jenis yaitu :

    Polimerisasi Radikal Bebas, mekanismenya :

    Polimerisasi Anionik, mekanismenya :

  • Polimerisasi Kationik, mekanismenya :

    2. Reaksi Adisi Pada Senyawa Alkuna

    Senyawa alkuna merupakan senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan

    rangkap tiga. Reaksi adisi pada alkuna tidak sebanyak pada reaksi adisi alkena.

    Berikut ini adalah jenis reaksi adisi pada alkuna.

    a. Reaksi Adisi dengan Hidrogen

    Dikatalisis oleh Na, Li, Ni, Pt, Ni2B (nikel borida) atau Pd/CaCO

    3 (Lindlar).

    Addisi dengan 1 molekul hidrogen pada setiap ikatan rangkap 3, menghasilkan

    alkena. Alkena yang dihasilkan secara geometri bisa trans atau cis, tergantung

    dari katalisnya. Dengan katalis Ni2B (nikel borida) atau Pd/CaCO

    3 (Lindlar)

    dihasilkan cis dan dengan Na ataudalam ammonia cair dihasilkan trans-alkena.

    Adisi lebih lanjut akan menghasilkan senyawa alkana. Berikut ini adalah

    penggambaran dari reaksi adisi alkuna dengan Hidrogen ( H2 )

  • b. Adisi Alkuna dengan Hidrogen Halida ( HX )

    Adisi alkuna dengan hidrogen halida tidak jauh berbeda dengan adisi pada

    alkena. Berikut ini penggambaran reaksinya.

    c. Adisi Alkuna dengan Air ( H2O )

    Reaksi adisi alkuna dengan air menghasilkan enol ( vinil alkohol ). Bila

    dilakukan penyusunan ulang akan dihasil kan senyawa hidrokarbon lain yaitu

    aldehid atau keton. Berikut penggambaran reaksinya.

    Reaksi adisi pada senyawa alkena selain berdasarkan pada zat yang

    bereaksi dengan alkena tersebut, reaksi adisi pada alkena dapat dibedakan lagi

    berdasarkan pada elektronegativitas zat yang bereaksi dengan karbonil tersebut.

    Perbedaan elektronegativitas tersebut akan menentukan apakah karbonil

    tersebut karbonium atau karbanion.

  • Karbonium adalah keadaan dimana zat X yang bereaksi dengan karbonil

    memiliki elektronegativitas yang lebih tinggi dari karbonilnya. Sehingga karbonil

    dianggap memiliki muatan positif. Karbanion adalah keadaan dimana zat X yang

    bereaksi dengan karbonil memiliki elektronegativitas yang lebih rendah sehingga

    karbonil dianggap memiliki muatan negative.

    Dari sifat karbonil yang dapat ditentukan apakah zat tersebut karbonium

    atau karbanion, proses adisi dapat dibagi menjadi dua yaitu :

    1) Adisi elektrofilik

    Pada adisi elektrofilik, sesuai dengan namanya, karbonil yang bereaksi disini

    bersifat elektrofilik. Elektrofilik adalah Elektrofil adalah spesies (atom / ion /

    molekul) yang kekurangan elektron, sehingga ia suka akan elektron. Tahap

    reaksi adisi elektrofilik adalah :

    Tahap 1: serangan terhadap elektrofil E+yang terjadi secara lambat,

    Tahap 2 : serangan nukleofil terhadap karbonium,

    Sebagai contoh apabila etena bereaksi dengan HBr , mekanisme reaksi mengikuti

    langkah sebagai berikut:

  • 2) Adisi nukleofilik

    Adisi nukleofilik sesuai dengan namanya adalah reaksi adisi yang mana

    karbonil bersifat nukleofilik yang mana nukleofilik ini adalah kebalikan dari sifat

    elektrofil. Secara lebih jelasnya, nukleofil adalah spesies (atom / ion/ molekul)

    yang kaya elektron, sehingga dia tidaksuka akan elektron tetapi suka akan

    nukleus (inti yang kekurangan elektron).

    Tahap reaksi adisi nukleofilik adalah:

    Adisi nukleofilik ini khusus untuk HX terhadap senyawa C = C Z, dimana Z

    adalah CHO , COR , COOR , CN, NO2, SO2R, gugus ini mendominasi

    delokalisasi elektron pada senyawa intermediet.

  • Referensi:

    http://www.utdallas.edu/~scortes/ochem/OChem1_Lecture/Class_Materials/17_redox

    _states_carbon.pdf

    http://chemwiki.ucdavis.edu/Organic_Chemistry/Organic_Chemistry_With_a_Biologica

    l_Emphasis/Chapter_16%3A_Oxidation_and_reduction_reactions/Section_16.1%3A__

    Oxidation_and_reduction_of_organic_compounds_-_an_overview

    McMurry Organic Chemistry 7ed (page 137-139)