kelompok sosial, novi catur muspita

29

Upload: novi-muspita

Post on 23-Jun-2015

161 views

Category:

Health & Medicine


4 download

DESCRIPTION

Sosiologi Pedesaan

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok Sosial, Novi Catur Muspita
Page 2: Kelompok Sosial, Novi Catur Muspita

PROSES SOSIAL

Proses sosial Gejala perubahan, penyesuaian diri, pembentukan diri

yang terjadi masyarakat dengan individu sebagai sebab maupun sebaliknya

Sosialisasi Proses yang membantu individu belajar untuk

menyesuaikan diri dengan kelompoknya agar dapat mencapai tujuan kelompok

Proses sosial Gejala perubahan, penyesuaian diri, pembentukan diri

yang terjadi masyarakat dengan individu sebagai sebab maupun sebaliknya

Sosialisasi Proses yang membantu individu belajar untuk

menyesuaikan diri dengan kelompoknya agar dapat mencapai tujuan kelompok

Page 3: Kelompok Sosial, Novi Catur Muspita

Tonies dan Loomis 1960 :Manusia mempunyai naluri untuk hidup dengan manusia lain yang disebut sebagai gregariousness dimana hubungan positif diantara manusia selalu bersifat gemeinschalf dan gesellschaft

Tonies dan Loomis 1960 :Manusia mempunyai naluri untuk hidup dengan manusia lain yang disebut sebagai gregariousness dimana hubungan positif diantara manusia selalu bersifat gemeinschalf dan gesellschaft

Interaksi sosial & struktur sosial mencakup persoalan pembentukan kelompok.Pembentukan kelompok pada dasarnya disebabkan adanya interaksi sosial.

Interaksi sosial & struktur sosial mencakup persoalan pembentukan kelompok.Pembentukan kelompok pada dasarnya disebabkan adanya interaksi sosial.

Page 4: Kelompok Sosial, Novi Catur Muspita

bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta langgeng “kekal”

bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta langgeng “kekal”

gemeinschalf

Tonies, tiga type gemeinschalf :1.gemeinschalf by blood, ikatan darah atau keturunan (contoh keluarga dan kekerabatan)2.gemeinschalf by place, pada masyarakat yang bertempat tinggal berdekatan (contoh RT dan RW)3.gemeinschalf of mind masyarakat yang mempunyai idiologi yang sama walaupun tempat tinggal berbeda dan tidak ada ikatan darah.

Tonies, tiga type gemeinschalf :1.gemeinschalf by blood, ikatan darah atau keturunan (contoh keluarga dan kekerabatan)2.gemeinschalf by place, pada masyarakat yang bertempat tinggal berdekatan (contoh RT dan RW)3.gemeinschalf of mind masyarakat yang mempunyai idiologi yang sama walaupun tempat tinggal berbeda dan tidak ada ikatan darah.

Page 5: Kelompok Sosial, Novi Catur Muspita

Mekanis

Terjadi dengan sendirinya oleh pengaruh-pengaruh pertama atas manusia (ikatan geografis, biogenetis,dan keturunan). Mencapai pada tingkat solidaritas mekanis.

Mekanis

Terjadi dengan sendirinya oleh pengaruh-pengaruh pertama atas manusia (ikatan geografis, biogenetis,dan keturunan). Mencapai pada tingkat solidaritas mekanis.

Organisatories Funsionalis

Terjadi dari kesadaran manusia untuk hidup berkelompok dan integritas terjadi karena disiplin terhadap aturan dan undang-undang yang berlaku dalam kelompok.

Organisatories Funsionalis

Terjadi dari kesadaran manusia untuk hidup berkelompok dan integritas terjadi karena disiplin terhadap aturan dan undang-undang yang berlaku dalam kelompok.

Kelompok Gemeinschalf

Page 6: Kelompok Sosial, Novi Catur Muspita

Kelompok exnocentries :Lebih menyenangi kebudayaan luar dari kelompoknya. Keutuhannya ditentukan oleh :•Faktor psikologis (rasa takut dicela anggota lainnya, kebutuhan mengikuti kelompok) •Faktor sosiologis (norma dalam kelompok , komunikasi dua arah dan kelompok sebagai perwujudan kebutuhan)

Kelompok exnocentries :Lebih menyenangi kebudayaan luar dari kelompoknya. Keutuhannya ditentukan oleh :•Faktor psikologis (rasa takut dicela anggota lainnya, kebutuhan mengikuti kelompok) •Faktor sosiologis (norma dalam kelompok , komunikasi dua arah dan kelompok sebagai perwujudan kebutuhan)

Kelompok ethnocentis :Kelompok yang memegang teguh normanya dan menjauhkan diri dari kelompok lain untuk menjaga masuknya kebudayaan luar. Hidup terisolasi statis dan menjaga diri dari pengaruh luar.

Kelompok ethnocentis :Kelompok yang memegang teguh normanya dan menjauhkan diri dari kelompok lain untuk menjaga masuknya kebudayaan luar. Hidup terisolasi statis dan menjaga diri dari pengaruh luar.

Page 7: Kelompok Sosial, Novi Catur Muspita

Bentuk kehidupan berdama ini disebut ideal-tyous oleh Max Weber, karena dalam kehidupan bentuk tersebut biasanya terdapat dalam campuran saja atau blirgerliche gesellschaft.

Bentuk kehidupan berdama ini disebut ideal-tyous oleh Max Weber, karena dalam kehidupan bentuk tersebut biasanya terdapat dalam campuran saja atau blirgerliche gesellschaft.

Page 8: Kelompok Sosial, Novi Catur Muspita

PEMBENTUKAN KELOMPOK

Kelompok sosial atau social groups :Himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama oleh karena adanya saling hubungan untuk mencapai suatu tujuan.

Kelompok sosial atau social groups :Himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama oleh karena adanya saling hubungan untuk mencapai suatu tujuan.

kebutuhan psikologis lebih berperan atau lebih menentukan kedinamisan dalam mencapai tujuan kelompok

kebutuhan psikologis lebih berperan atau lebih menentukan kedinamisan dalam mencapai tujuan kelompok

Anderson dan Parker (1964) :“kelompok adalah kesatuan dari dua atau lebih individu yang mengalami interaksi psikologis satu sama lain”.

Anderson dan Parker (1964) :“kelompok adalah kesatuan dari dua atau lebih individu yang mengalami interaksi psikologis satu sama lain”.

Page 9: Kelompok Sosial, Novi Catur Muspita

Kelompok terbentuk karena adanya integrasi dari berbagai faktor khususnya dari adanya pembagian tugas, peran dan harapan terhadap pencapaian tujuan.

Kelompok terbentuk karena adanya integrasi dari berbagai faktor khususnya dari adanya pembagian tugas, peran dan harapan terhadap pencapaian tujuan.

Faktornya :1.“We Attitude” ataupun perasaan “Sense of Belonging” 2.Perbedaan tugas atau “Diversified Acts“dengan pengontrolan3.“We Feeling” perasaan “Doing Together” atau “Thinking Together”

Faktornya :1.“We Attitude” ataupun perasaan “Sense of Belonging” 2.Perbedaan tugas atau “Diversified Acts“dengan pengontrolan3.“We Feeling” perasaan “Doing Together” atau “Thinking Together”

Page 10: Kelompok Sosial, Novi Catur Muspita

Fase ideal suatu kelompok :Adanya perbedaan pekerjaan dan dalam kesempatan untuk mencapai tujuan namun masih dalam kondisi integrasi.

Fase ideal suatu kelompok :Adanya perbedaan pekerjaan dan dalam kesempatan untuk mencapai tujuan namun masih dalam kondisi integrasi.

kerjasama, solidaritas, integrasi dalam perbedaan kesempatankerjasama, solidaritas, integrasi dalam perbedaan kesempatan Partisipasi

Derajat partisapasi seorang anggota :intensitas lingkup kesediaan kerjasama dalam kelompokMoral kerja suatu kelompok :Derajat totalitas partisipasi dari anggota-anggota kelompok.

Page 11: Kelompok Sosial, Novi Catur Muspita

Integritas (kohesi kelompok) ditentukan oleh :Pola interaksi anggota kelompok dan identifikasi serta derajat identifikasi dari individu dengan kelompoknya.

Integritas (kohesi kelompok) ditentukan oleh :Pola interaksi anggota kelompok dan identifikasi serta derajat identifikasi dari individu dengan kelompoknya.

Norma tuntutan dari anggota atau demended quality sebagai kualitas yang dituntut sebagai way of life dari suatu kelompok

Hubungan yang terjadi dalam pencapaian tujuan akan berjalan dengan baik bila sistem nilai atau norma sebagai standar sikap ataupun perilaku dapat dilaksanakan dengan baik.

Hubungan yang terjadi dalam pencapaian tujuan akan berjalan dengan baik bila sistem nilai atau norma sebagai standar sikap ataupun perilaku dapat dilaksanakan dengan baik.

Page 12: Kelompok Sosial, Novi Catur Muspita

Pendekatan Teori Kelompok

Anderson dan Parker, klasifikasi kelompok :Anderson dan Parker, klasifikasi kelompok :1. Kesatuan ekologi, kelompok terjadi karena adanya ikatan

ekologi secara kebetulan dan terintregasi sebagai akibat dari adanya hubungan ekonomi dan sosial bersama.

2. Terbentuknya kelompok berdasarkan dorongan naluriah yang bertemu dalam lingkungan yang sama, mengadakan komunikasi saling mempengaruhi secara psikologis.

3. Lembaga-lembaga masyarakat sebagai alat untuk mencapai tujuan, karena lembaga bertugas sebagai pengawas proses dan prosedur dalam masyarakat untuk berperilaku.

4. Himpunan ataupun bentuk kolektivitas manusia dengan interaksi psikologis

1. Kesatuan ekologi, kelompok terjadi karena adanya ikatan ekologi secara kebetulan dan terintregasi sebagai akibat dari adanya hubungan ekonomi dan sosial bersama.

2. Terbentuknya kelompok berdasarkan dorongan naluriah yang bertemu dalam lingkungan yang sama, mengadakan komunikasi saling mempengaruhi secara psikologis.

3. Lembaga-lembaga masyarakat sebagai alat untuk mencapai tujuan, karena lembaga bertugas sebagai pengawas proses dan prosedur dalam masyarakat untuk berperilaku.

4. Himpunan ataupun bentuk kolektivitas manusia dengan interaksi psikologis

Page 13: Kelompok Sosial, Novi Catur Muspita

Charles Cooley (1909) dalam surjono (1977) :Charles Cooley (1909) dalam surjono (1977) :Primary group :Ditemukan dalam masyarakat agraris, hubungan erat dengan komunikasi intensif tatap mukan, dan ikatan psikologis erat.

Primary group :Ditemukan dalam masyarakat agraris, hubungan erat dengan komunikasi intensif tatap mukan, dan ikatan psikologis erat.

Secondary group :Kelompok yang mempunyai hubungan lebih renggang dan hubungan resmi, adanya unsur obyektif.

Secondary group :Kelompok yang mempunyai hubungan lebih renggang dan hubungan resmi, adanya unsur obyektif.

Page 14: Kelompok Sosial, Novi Catur Muspita

Kelompok resmi (formal), mempunyai peraturan yang tegas, dan dengan sengaja dibentuk agar dapat mengatur hubungan dalam mencapai tujuan. Kelompok ini mempunyai struktur , hirarkis, pembagian tugas, loyal kepada peraturan yang tertulis

Kelompok resmi (formal), mempunyai peraturan yang tegas, dan dengan sengaja dibentuk agar dapat mengatur hubungan dalam mencapai tujuan. Kelompok ini mempunyai struktur , hirarkis, pembagian tugas, loyal kepada peraturan yang tertulis

Gitter ( 1952) :

Kelompok tidak resmi (non formal), tidak mempunyai struktur, terbentuk karena adanya pertemuan yang berulang kali yang menjadi dasar bagi bertemunya kepentingan-kepentingan dan pengalaman-pengalaman yang sama. Kelompok non formal loyal terhadap sesama anggota , peraturan tidak tertulis, hubungan dilakukan dengan komunikasi interpersonal.

Kelompok tidak resmi (non formal), tidak mempunyai struktur, terbentuk karena adanya pertemuan yang berulang kali yang menjadi dasar bagi bertemunya kepentingan-kepentingan dan pengalaman-pengalaman yang sama. Kelompok non formal loyal terhadap sesama anggota , peraturan tidak tertulis, hubungan dilakukan dengan komunikasi interpersonal.

Page 15: Kelompok Sosial, Novi Catur Muspita

Membership group :Merupakan kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok.

1. Nominal group members anggota masih berinteraksi dengan kelompok walaupun sangat jarang

2. Peripheral group members interaksi anggota sudah tidak terlihat lagi.

Membership group :Merupakan kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok.

1. Nominal group members anggota masih berinteraksi dengan kelompok walaupun sangat jarang

2. Peripheral group members interaksi anggota sudah tidak terlihat lagi.

Merton (1959)

Reference group :Reference group :

Page 16: Kelompok Sosial, Novi Catur Muspita

Ditinjau dari segi kepentingan individu :1.Kelompok berkepentingan / interest groups, yang menitik beratkan realisasi dari tujuan bersama tanpa mempermasalahkan loyalitasnya kepada kelompok.2.Kelompok berkepentingan khusus / spcial interst groups, disini kepentingan menjadi target utama untuk dicapai. Sehingga kepentingan umumpun dapat dikorbankan demi realisasi kepentingan kelompok.3.Kelompok berkepentingan umum general interest groups, merupakan kelompok yang berusaha untuk mewujudkan kepentingan kelompok dan kepentingan umum.

Ditinjau dari segi kepentingan individu :1.Kelompok berkepentingan / interest groups, yang menitik beratkan realisasi dari tujuan bersama tanpa mempermasalahkan loyalitasnya kepada kelompok.2.Kelompok berkepentingan khusus / spcial interst groups, disini kepentingan menjadi target utama untuk dicapai. Sehingga kepentingan umumpun dapat dikorbankan demi realisasi kepentingan kelompok.3.Kelompok berkepentingan umum general interest groups, merupakan kelompok yang berusaha untuk mewujudkan kepentingan kelompok dan kepentingan umum.

Laswell, Kaplan dan Friedrich (1969),

Page 17: Kelompok Sosial, Novi Catur Muspita

Kelompok didasarkan atas hubungan antar manusia dan membagi kelompok sebagai berikut :1.Kelompok yang didasarkan atas territorial2.Didasaarkan atas kepentingan bersama dengan pengorganisasian3.Didasarkan atas kepentingan bersama dengan pengorganisasian, misalnya: kelompok karyawan, tani dan sebagainya

Kelompok didasarkan atas hubungan antar manusia dan membagi kelompok sebagai berikut :1.Kelompok yang didasarkan atas territorial2.Didasaarkan atas kepentingan bersama dengan pengorganisasian3.Didasarkan atas kepentingan bersama dengan pengorganisasian, misalnya: kelompok karyawan, tani dan sebagainya

Mac Iver dan Page (1985)

Page 18: Kelompok Sosial, Novi Catur Muspita

Mac Iver dan Page (1969) :Masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, wewenang, kerja sama antara berbagai kelompok dan pengelompokan serta adanya pengendalian sosial

Mac Iver dan Page (1969) :Masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, wewenang, kerja sama antara berbagai kelompok dan pengelompokan serta adanya pengendalian sosial

Selo Soemardjan (1969) :Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.

Selo Soemardjan (1969) :Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.

Masyarakat jalinan hubungan sosial yang selalu berubah

Individu yang memikirkan kebutuhan

kelompok(groupistic thinking)

Pembentuk Kelompok

Individu yang memikirkan kebutuhan

pribadi(particularistic thinking)

Pembentuk Kelompok

Page 19: Kelompok Sosial, Novi Catur Muspita

SISTEMATIKA KELOMPOK DALAM STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT (Mac Iver 1959)

Page 20: Kelompok Sosial, Novi Catur Muspita

DINAMIKA KELOMPOKDINAMIKA KELOMPOK

Penilaian pencapaian dari tujuan kelompokPenilaian pencapaian dari tujuan kelompok

KelompokKelompokProses Interaksi Proses Interaksi mengikuti suatu mengikuti suatu

struktur struktur tertentutertentu

Tujuan Kelompok Tujuan Kelompok Dan Tujuan PribadiDan Tujuan Pribadi

Page 21: Kelompok Sosial, Novi Catur Muspita

Faktor Utama

1. Anggota atau individu dan pemimppin

kelompok.

2. Adanya interaksi antar manusia dalam

melakukan tugas.

3. Interaksi yang berlaku dapat diterangkan dan

diukur menurut suatu struktur.

4. Tujuan kelompok dan,

5. Tujuan pribadi dari anggota kelompok.

Page 22: Kelompok Sosial, Novi Catur Muspita

Anatomi Kelompok

1. Tujuan kelompok, pencapaian kegiatan kelompok, ditentukan tujuan pribadi dalam kelompok. Bila searah efektif dan efisien.

2. Struktur kelompok, pengaturan diri dalam pencapaian tujuan.3. Fungsi dan tugas, yang dikerjakan para pelaku dalam kelompok dalam

pencapaian tujuan.4. Pembinaan kelompok, usaha untuk meningkatkan partisipasi anggota.

Terutama menambah anggota baru bagian dari pembinaan.5. Kesatuan kelompok, rasa keterikatan antar anggota dan saling

mempercayai/menghargai.6. Atmosfir kelompok, kebebasan anggota berpartisipasi sehingga

timbul suasana untuk dinamika dari kelompok.7. Tekanan pada kelompok, hal yang menimbulkan ketegangan untuk

menumbuhkan kedinamisan baik dari luar dan dari dalam kelompok.8. Efektifitas kelompok, mempunyai pengaruh timbal balik dengan

dinamika kelompok. Kelompok yang efektif akan mengikuti kedinamisan dari kelompok. “produktifitas diukur dari keberhasilan mencapai tujuan, moral dilihat dari motivasi dan sikap para anggota, dan efektifitas dapat dari sisi produktifitas, moral, dan sikap anggota.

1. Tujuan kelompok, pencapaian kegiatan kelompok, ditentukan tujuan pribadi dalam kelompok. Bila searah efektif dan efisien.

2. Struktur kelompok, pengaturan diri dalam pencapaian tujuan.3. Fungsi dan tugas, yang dikerjakan para pelaku dalam kelompok dalam

pencapaian tujuan.4. Pembinaan kelompok, usaha untuk meningkatkan partisipasi anggota.

Terutama menambah anggota baru bagian dari pembinaan.5. Kesatuan kelompok, rasa keterikatan antar anggota dan saling

mempercayai/menghargai.6. Atmosfir kelompok, kebebasan anggota berpartisipasi sehingga

timbul suasana untuk dinamika dari kelompok.7. Tekanan pada kelompok, hal yang menimbulkan ketegangan untuk

menumbuhkan kedinamisan baik dari luar dan dari dalam kelompok.8. Efektifitas kelompok, mempunyai pengaruh timbal balik dengan

dinamika kelompok. Kelompok yang efektif akan mengikuti kedinamisan dari kelompok. “produktifitas diukur dari keberhasilan mencapai tujuan, moral dilihat dari motivasi dan sikap para anggota, dan efektifitas dapat dari sisi produktifitas, moral, dan sikap anggota.

Page 23: Kelompok Sosial, Novi Catur Muspita

Kehidupan Kelompok Berdasarkan Proses Pelaksanaan Kehidupan Kelompok Berdasarkan Proses Pelaksanaan Fungsi Dan Peran Yang Telah DitetapkanFungsi Dan Peran Yang Telah Ditetapkan

1. Hubungan antar peran, setiap anggota kelompok mempunyai peran melekat dalam menjalankan tugas dan aktifitasnya. Hubungan antar peran haruslah dipahami oleh masing-masing pihak.

2. Komunikasi, perlu diperhatikan ketepatan waktu dan pemahaman makna dari pesan yang disampaikan.

3. Pengawasan, sebagai control terhadap pelaksanaan tugas dan peran dari anggota.

4. Koordinasi, proses dalam menjaga pelaksanaan tugas dan peran untuk menghindari tumpang tindih fungsi dan peran dalam kelompok.

5. Sosialisai, proses belajar anggota baru untuk kehidupan dalam kelompok agar dapat melaksanakan fungsi secara baik.

6. Pembinaan anggota, usaha untuk meningkatkan kemampuan anggota dalam melaksanakan tugas dan perannya dengan pendidikan formal atau informal.

7. Hubungan dengan kelompok lain, proses ini dilakukan agar terdapat nilai tambah dari hasil hubungan dengan kelompok lain.

1. Hubungan antar peran, setiap anggota kelompok mempunyai peran melekat dalam menjalankan tugas dan aktifitasnya. Hubungan antar peran haruslah dipahami oleh masing-masing pihak.

2. Komunikasi, perlu diperhatikan ketepatan waktu dan pemahaman makna dari pesan yang disampaikan.

3. Pengawasan, sebagai control terhadap pelaksanaan tugas dan peran dari anggota.

4. Koordinasi, proses dalam menjaga pelaksanaan tugas dan peran untuk menghindari tumpang tindih fungsi dan peran dalam kelompok.

5. Sosialisai, proses belajar anggota baru untuk kehidupan dalam kelompok agar dapat melaksanakan fungsi secara baik.

6. Pembinaan anggota, usaha untuk meningkatkan kemampuan anggota dalam melaksanakan tugas dan perannya dengan pendidikan formal atau informal.

7. Hubungan dengan kelompok lain, proses ini dilakukan agar terdapat nilai tambah dari hasil hubungan dengan kelompok lain.

Page 24: Kelompok Sosial, Novi Catur Muspita

KELOMPOKKELOMPOK TANI NELAYAN TANI NELAYAN

Peran dan Fungsi :Sebagai kelas belajar, unit produksi usaha tani nelayan dan wahana kerjasama antar anggota kelompok dan pihak lain.

Peran dan Fungsi :Sebagai kelas belajar, unit produksi usaha tani nelayan dan wahana kerjasama antar anggota kelompok dan pihak lain.

KEPMENTAN No. 881/kpts/OT.210/12/1988 dan SK Sekretariat BP Bimas No. 22/SK/SEK/BPB/V/1990 :Arti Kelompok Tani Dan Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Tingkat Kemampuan Kelompok Tani

KEPMENTAN No. 881/kpts/OT.210/12/1988 dan SK Sekretariat BP Bimas No. 22/SK/SEK/BPB/V/1990 :Arti Kelompok Tani Dan Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Tingkat Kemampuan Kelompok Tani

“Kelompok tani adalah sekumpulan petani yang terikat secara non formal atas dasar keserasian, kesempatan kondisi lingkungan sosial, ekonomi dan sumber daya, keakraban, kepentingan bersama, saling percaya dan mempunyai pimpinan untuk mencapai tujuan bersama”

“Kelompok tani adalah sekumpulan petani yang terikat secara non formal atas dasar keserasian, kesempatan kondisi lingkungan sosial, ekonomi dan sumber daya, keakraban, kepentingan bersama, saling percaya dan mempunyai pimpinan untuk mencapai tujuan bersama”

Page 25: Kelompok Sosial, Novi Catur Muspita

Semakin besar suatu kelompok tani, maka semakin kecil adanya kegiatan kolektif dalam bentuk partisipasi, namun kemungkinan terjadinya free rider akan semakin besar

Semakin besar suatu kelompok tani, maka semakin kecil adanya kegiatan kolektif dalam bentuk partisipasi, namun kemungkinan terjadinya free rider akan semakin besar

Tujuan Penilaian Kelompok TaniTujuan Penilaian Kelompok Tani

1.1. Tumbuh dan berkembangnya rasa bangga petani atas Tumbuh dan berkembangnya rasa bangga petani atas eksitensi dan prestasi kelompok tani sebagai piranti eksitensi dan prestasi kelompok tani sebagai piranti belajar, kerjasama usaha tani dan penghubung dengan belajar, kerjasama usaha tani dan penghubung dengan agribisnis dalam meningkatkan produktifitas dan agribisnis dalam meningkatkan produktifitas dan pendapatan.pendapatan.

2.2. Tumbuh dan berkembangnya dinamika kelompok tani Tumbuh dan berkembangnya dinamika kelompok tani dalam berorganisasi untuk memanfaatkan peluang dalam berorganisasi untuk memanfaatkan peluang ekonomi.ekonomi.

3.3. Terbinanya metode binaan dan bimbingan serta Terbinanya metode binaan dan bimbingan serta pelayanan yang sesuai dengan tingkat kemampuan pelayanan yang sesuai dengan tingkat kemampuan kelompok tani.kelompok tani.

1.1. Tumbuh dan berkembangnya rasa bangga petani atas Tumbuh dan berkembangnya rasa bangga petani atas eksitensi dan prestasi kelompok tani sebagai piranti eksitensi dan prestasi kelompok tani sebagai piranti belajar, kerjasama usaha tani dan penghubung dengan belajar, kerjasama usaha tani dan penghubung dengan agribisnis dalam meningkatkan produktifitas dan agribisnis dalam meningkatkan produktifitas dan pendapatan.pendapatan.

2.2. Tumbuh dan berkembangnya dinamika kelompok tani Tumbuh dan berkembangnya dinamika kelompok tani dalam berorganisasi untuk memanfaatkan peluang dalam berorganisasi untuk memanfaatkan peluang ekonomi.ekonomi.

3.3. Terbinanya metode binaan dan bimbingan serta Terbinanya metode binaan dan bimbingan serta pelayanan yang sesuai dengan tingkat kemampuan pelayanan yang sesuai dengan tingkat kemampuan kelompok tani.kelompok tani.

Page 26: Kelompok Sosial, Novi Catur Muspita

Aspek Penilaian KelompokAspek Penilaian Kelompok(10 Jurus Kemampuan) dan Bobot Nilainya(10 Jurus Kemampuan) dan Bobot Nilainya

Aspek Penilaian KelompokAspek Penilaian Kelompok(10 Jurus Kemampuan) dan Bobot Nilainya(10 Jurus Kemampuan) dan Bobot Nilainya

1. Kemampuan mencari, menyampaikan, memanfaatkan dan meneruskaninformasi jurus informasi skor = 50

2. Kemampuan merencanakan kegiatan untuk meningkatkan produktifitas usaha tani memanfaatkan sumber daya alam secara optimal jurus rencana skor = 200

3. Kemampuan kerjasama kelompok dalam melaksanakan rencana secara konsisten jurus kerjasama, skor = 200

4. Kemampuan mengadakan dan mengembangkan fasilitas sarana kerja yang diperlukan kelompok jurus pengembangan fasilitas, skor = 100

5. Kemampuan melaksanakan dan mentaati perjanjian, dengan pihak lain jurus ketaatan terhadap perjanjian, skor = 50

1. Kemampuan mencari, menyampaikan, memanfaatkan dan meneruskaninformasi jurus informasi skor = 50

2. Kemampuan merencanakan kegiatan untuk meningkatkan produktifitas usaha tani memanfaatkan sumber daya alam secara optimal jurus rencana skor = 200

3. Kemampuan kerjasama kelompok dalam melaksanakan rencana secara konsisten jurus kerjasama, skor = 200

4. Kemampuan mengadakan dan mengembangkan fasilitas sarana kerja yang diperlukan kelompok jurus pengembangan fasilitas, skor = 100

5. Kemampuan melaksanakan dan mentaati perjanjian, dengan pihak lain jurus ketaatan terhadap perjanjian, skor = 50

Page 27: Kelompok Sosial, Novi Catur Muspita

6. Kemampuan pemupukan modal dan pemanfaatan pendapatan secara rasional jurus pemupukan modal, skor = 100

7. Kemampuan mengatasi keadaan darurat jurus mengatasi keadaan daurat, skor = 50

8. Pengembangan kader kepemimpinan dan keahlian dari anggota kelompok untuk melaksanakan tugas khusus jurus pengembangan kader, skor = 50

9. Hubungan yang melembaga antar kelompok tani dan KUD jurus hubungan kerja KUD, skor = 100

10.Tingkat produktifitas dari usaha tani para anggota jurus produktivitas, skor = 100

6. Kemampuan pemupukan modal dan pemanfaatan pendapatan secara rasional jurus pemupukan modal, skor = 100

7. Kemampuan mengatasi keadaan darurat jurus mengatasi keadaan daurat, skor = 50

8. Pengembangan kader kepemimpinan dan keahlian dari anggota kelompok untuk melaksanakan tugas khusus jurus pengembangan kader, skor = 50

9. Hubungan yang melembaga antar kelompok tani dan KUD jurus hubungan kerja KUD, skor = 100

10.Tingkat produktifitas dari usaha tani para anggota jurus produktivitas, skor = 100

Aspek Penilaian KelompokAspek Penilaian Kelompok(10 Jurus Kemampuan) dan Bobot Nilainya(10 Jurus Kemampuan) dan Bobot Nilainya

Aspek Penilaian KelompokAspek Penilaian Kelompok(10 Jurus Kemampuan) dan Bobot Nilainya(10 Jurus Kemampuan) dan Bobot Nilainya

Page 28: Kelompok Sosial, Novi Catur Muspita

Katagori kelompokKatagori kelompokKatagori kelompokKatagori kelompok

1. Kelompok Pemula skor 0 – 250

2. Kelompok Lanjut skor 250 – 500

3. Kelompok Madya skor 501 – 750

4. Kelompok Utama skor 751 – 1000

1. Kelompok Pemula skor 0 – 250

2. Kelompok Lanjut skor 250 – 500

3. Kelompok Madya skor 501 – 750

4. Kelompok Utama skor 751 – 1000

Page 29: Kelompok Sosial, Novi Catur Muspita

Dalam penilaian hendaknya dapat diketahui jurus-jurus kemampuan yang masih lemah dan perlu ditingkatkan

Dalam penilaian hendaknya dapat diketahui jurus-jurus kemampuan yang masih lemah dan perlu ditingkatkan

PeningkatanPeningkatan kemampuan diselenggarakan kemampuan diselenggarakan berdasarkanberdasarkan suatu suatu perencanaanperencanaan dan mencari dan mencari alternatifalternatif yang paling yang paling efektifefektif dan dan sesuaisesuai dengan dengan kondisikondisi yang ada. yang ada. Perencanaan Perencanaan dandan pelaksanaan pelaksanaan diselenggarakan diselenggarakan melalui suatu kegiatan melalui suatu kegiatan Penyuluh LapanganPenyuluh Lapangan secara secara KontinyuKontinyu