kelompok b. air 1
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Bendungan Selorejo terletak di desa Selorejo, kecamatan Ngantang,
Kabupaten Malang, Jawa Timur. Lokasi bendungan berada pada sungai Konto, anak
sungai Brantas, tepat dibawah pertemuannya dengan sungai Kwayangan, + 50 Km di
sebelah barat kota Malang. Di hulu bendungan Selorejo terdapat Sabo Dam Tokol
yang berfungsi untuk menangkap sedimen yang akan masuk ke waduk dan hilirnya
terdapat kolam harian Mendalan atau kolam Sekuli, PLTA Mendalan berkapasitas
23MW dan, Sabo Dam Mendalan, PLTA Siman berkapasitas 9,6 MW dan Pondage
Siman digunakan untuk irigasi, dibangun pada zaman Belanda. Dimana PLTA
Mendalan yang berkapasitas 23 MW, dan di PLTA Siman 9,6 MW, itu dapat
mengalirkan listrik ke Surabaya, Malang dan sekitarnya, dan Daerah aliran sungai
dari waduk Selorejo mengalirkan air ke Ngantang, Jombang, Mojoagung, Krian,
Sidoarjo, Surabaya. Dan yang kearah barat meliputi Kediri, Kertosono, Nganjuk.
Bendungan Selorejo yang dibuat pada tahun 1963 – 1970an ini di buat untuk
keperluan untuk kepentingan irigasi pertanian dan sarana mengalirkan air sungai ke
waduk: penampungan dan penyimpanan air, serta pengendali banjir, dan pembangkit
tenaga listrik bendungan ini di buat oleh Pemerintah Daerah Balai Besar Brantas dan
kemudian diserahkan kepada Perum Jasatirta I untuk pengelolaannya. Pemerintah
membuat bangunan air atau waduk tersebut untuk kepentingan irigasi pertanian dan
sarana mengalirkan air sungai ke waduk penampungan dan penyimpanan air,
pembangkit tenaga listrik serta pengendali banjir. Disamping itu juga ada manfaat
lain yaitu untuk perikanan darat dan pariwisata.
Pembagunan dari bendungan Selorejo dilaksanakan dari tahun 1963 sampai
tahun 1970. Pelaksanaan pembagunan mula-mula adalah P.N. Waskita Karya
dibawah pengawasan Direktorat Pengairan sampai Departemen Pekerjaan Umum dan
tenaga listrik dengan supervisi dari Dinas Pengairan provinsi Jawa Timur, kemudian
pada tahun 1965 dilanjutkan atau dilaksanakan sendiri oleh Badan Penyelenggara
Proyek Induk Serba Guna Brantas, BAPPRO Brantas (secara force a count) Kajima
co., Ltd. dan Overseas Construction Co., Ltd. bertindak sebagai pembimbing di
lapangan atau Guidance dengan supervisi dari Nippon Koei Co. Ltd. Pekerjaan Hidro
dan Elektromaknis di suplai oleh Sakai Iron Works Co., Ltd. Dibawah supervisi dari
Nichimen Co., Ltd. Pekerjaan PLTA diselesaikan tahun 1972.
Peresmian Bendungan Selorejo pada tanggal 22 Desember 1970 oleh Presiden
RI Jenderal TNI Soeharto dan PLTA pada tanggal 24 Juli 1973 oleh Menteri PUTL
Ir. Sutami. Jumlah dana/biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan proyek Selorejo
ini meliputi: Bendungan Selorejo: Dana dari APBN sebesar Rp. 3.701.169.780.- dan
dana bantuan pampasan perang dari pemerintah Jepang (Loan & Mispri) sebesar US
$ 6,483,832. Sedangkan PLTA Selorejo dana dari APBN sebesar Rp 296.571.050.-
dan dana Loan sebesar US $ 1,415,436.
1. 2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka kami kelompok I dapat merumuskan:
1. 2. 1 Sungai apa saja yang menjadi debit andalan dari waduk Selorejo tersebut
(Qin)? Dan berapa debitnya (Qin)?
1. 2. 2 Bangunan air apa saja yang ada di dalam waduk Selorejo tersebut? Dan
Bagaimana mengetahui bentuk-bentuk dan fungsi bangunan air yang ada di
waduk Selorejo?
1. 3. Batasan Masalah
1. 3. 1 Berasal dari sumber/sungai mana sajakah input yang diperoleh waduk
Selorejo?
1. 3. 2 Berapa debit (Qin) dari sungai yang menjadi debit masuk waduk Selorejo?
1. 3. 3 Apa sajakah bentuk-bentuk bangunan air yang terdapat di waduk Selorejo?
1. 3. 4 Bagaimana cara kerja dan fungsi dari bangunan air yang ada di waduk
Selorejo?
1. 4. Tujuan
1. 4. 1 Memperdalam secara riil tentang bangunan air yang terdapat di waduk
Selorejo.
1. 4. 2 Mengetahui tentang sungai-sungai yang menjadi debit/Qin waduk Selorejo.
1. 4. 3 Mengetahui tentang input/Qin yang diterima oleh waduk Selorejo.
1. 4. 4 Mengetahui bentuk-bentuk dan fungsi bangunan air yang ada di waduk
Selorejo.
1. 5. Manfaat
1. 5. 1 Bagi penulis guna memperdalam ilmu bangunan air dan dapat menyelesaikan
tugas makalah kelompok bangunan air.
1. 5. 2 Bagi mahasiswa jurusan teknik sipil, dapat menarik minat tentang bangunan
air yang saat ini minim peminat.
1. 5. 3 Bagi masyarakat umum, dapat memperjelas tentang pentingnya teknik sipil
khususnya dalam perencanaan bangunan air yang memiliki peran central
dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2. 1. Pengertian Bendungan
Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju
air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga
digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air.
Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air
yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.
Bendungan (dam) dan bendung (weir) sebenarnya merupakan struktur yang
berbeda. Bendung (weir) adalah struktur bendungan berkepala rendah (lowhead
dam), yang berfungsi untuk menaikkan muka air, biasanya terdapat di sungai. Air
sungai yang permukaannya dinaikkan akan melimpas melalui puncak/mercu bendung
(overflow). Dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan aliran air di saluran/sungai
dan bisa juga sebagai penggerak pengilingan tradisional di negara-negara Eropa. Di
negara dengan sungai yang cukup besar dan deras alirannya, serangkaian bendung
dapat dioperasikan membentuk suatu sistem transportasi air. Di Indonesia, bendung
dapat digunakan untuk irigasi bila misalnya muka air sungai lebih rendah dari muka
tanah yang akan dialiri.
Jenis bendungan
Bendungan Selorejo, sebuah bendungan tipe urugan dibuat dari beton K 106
yang kedap air namun masih ada rembesan-rembesan air tanah (standart
proktor), di Selorejo Malang, Jatim.
Dam dapat diklasifikasikan menurut struktur, tujuan atau ketinggian.
Berdasarkan struktur dan bahan yang digunakan, bendungan dapat
diklasifikasikan sebagai dam kayu, "embankment dam" atau "masonry dam", dengan
berbagai subtipenya. Tujuan dibuatnya termasuk menyediakan air untuk irigasi atau
penyediaan air di perkotaan, meningkatkan navigasi, menghasilkan tenaga
hidroelektrik, menciptakan tempat rekreasi atau habitat untuk ikan dan hewan
lainnya, pencegahan banjir dan menahan pembuangan dari tempat industri seperti
pertambangan atau pabrik. Hanya beberapa dam yang dibangun untuk semua tujuan
di atas.
Menurut ketinggian, dam besar lebih tinggi dari 15 meter dan dam utama
lebih dari 150 m. Sedangkan, dam rendah kurang dari 30 m, dam sedang antara 30 -
100 m, dan dam tinggi lebih dari 100 m. Kadang-kadang ada yang namanya
Bendungan Sadel sebenarnya adalah sebuah dike, yaitu tembok yang dibangun
sepanjang sisi danau untuk melindungi tanah di sekelilingnya dari banjir. Ini mirip
dengan tanggul, yaitu tembok yang dibuat sepanjang sisi sungai atau air terjun untuk
melindungi tanah di sekitarnya dari kebanjiran.
Bendungan Pengecek check dam adalah bendungan kecil yang didisain untuk
mengurangi dan mengontrol arus erosi tanah. Bendungan kering dry dam adalah
bendungan yang didisain untuk mengontrol banjir. Ia biasanya kering, dan akan
menahan air yang bila dibiarkan akan membanjiri daerah dibawahnya.
Bendungan separuh diversionary dam adalah bendungan yang tidak menutup
sungai. sebagian dari arus ditampuh di danau terpisah, di depan bendungan.
Bendungan kayu kadang-kadang digunakan orang karena keterbatasan lokasi dan
ketinggian di tempat ia dibangun. Di Lokasi tempat bendungan kayu dibuat, kayulah
bahan yang paling murah, semen mahal dan sulit untuk diangkut. Bendungan kayu
dulu banyak digunakan, tapi kebanyakan sudah diganti dengan beton, khususnya di
negara-negara industri. Beberapa bendungan dam masih dipakai. Kayu juga bahan
dasar yang digunakan berang-berang, sering juga ditambah lumpur dan bebatuan
untuk membuat bendungan berang-berang.
Manfaat Dan Tujuan Waduk Selorejo:
1. Pengendalian Banjir
Banjir 1.000 tahun sebesar 920 m3/detik dapat dikendalikan menjadi 360 m3/detik.
Banjir 200 tahun sebesra 720 m3/detik dapat dikendalikan menjadi 260 m3/detik.
2. Pemberian Air Irigasi
Pembagian irigasi dapat diperoleh tambahan debit untuk air irigasi di daerah Pare
dan Jombang pada musim kemarau sebesar 4 m3/detik, sehingga menambah luas
daerah irigasi sebesar 5.700 Ha dan menaikkan produksi padi sebesar 7.500
Ton/tahun
3. Pembangkit Tenaga LIstrik
Pembangkit tenaga listrik dengan daya terpasang sebesar 1 x 4.500 Kw dapat
memberikan tambahan energi listrik sebesar ± 49.000.000 Kwh/tahun.
4. Manfaat Lain
Manfaat lain dari waduk Selorejo untuk perikanan darat dan pariwisata.
BAB III
PEMBAHASAN
3. 1.
Siklus tahunan yaitu siklus dengan 6 bulan mengisi dan 6 bulan menguras.
Siklus harian yaitu siklus dengan 12 jam mengisi dan 12 jam menguras.
Keadaan yang memprihatinkan :
Sedimentasi rusak karena pengaruh masyarakat, banyak pohon yang ditebangi,
gunung-gunung resapan air beralih fungsi menjadi pertanian hal ini membuat
sedimentasi cepat mengendap yang masuk ke waduk kira-kira 300.000 m3/tahun
sedimen dari kali Konto dan Kewayangan yang paling banyak debit masuknya ke
Selorejo, kerikil di muara yang di Selorejo lumut dan lumpur, di daerah Ujon, batu
membawa limbah kotoran sapi perah masuk ke Tonton lalu masuk ke Selorejo
sehingga sedimen layang yang berupa enceng gondok menjadi subur. Erosi dan banjir
yang terus menerus mungkin dapat terjadi, jika kegiatan-kegiatan yang merugikan
dan membahayakan seperti itu terus-menerus dilakukan tanpa adanya kesadaran dan
tanggung jawab. Hal ini menunjukkan bagaimana masyarakat daerah di sekitar waduk
Selorejo belum mempunyai kesadaran yang tinggi terhadap sanitasi dan pengendalian
air. Melihat banyak dan besarnya bangunan-bangunan air dapat diperkirakan bahwa
pembangunan dan pemeliharaannya membutuhkan suatu sistem organisasi yang
teratur. Hal ini terbukti dari pengetahuan dan teknologi yang mereka miliki yang
memungkinkan mereka mampu mengendalikan banjir dan menjadikan pusat area
yang terlindungi dan aman dihuni terutama untuk daerah yang berada di hilirnya..
Untuk pengambilan sampah di waduk Selorejo dengan cara disaring dengan
mengunakan tresbom dan tresrek ( jaring-jaring pada besi ).
Selorejo memiliki PLTA Mendalan dan PLTA Siman semua ke jaringan distribusi di
Waru Sidoarjo dan untuk perawatan jaringan dengan cara tersendiri.
Bendungan tipe urugan di buat dari beton K 106 yang kedap air namun masih ada
rembesan-rembesan air tanah (standart proktor) tugas paling besar dari waduk
Selorejo ini adalah untuk pengendali banjir.
Elevasi permukaan air Selorejo 620 m di atas permukaan air laut,
Ceck Dam Tokol untuk menampung kerikil
Debit dari sungai Konto = 920 m3/detik
BAB IV
TEORI PEMBAHASAN
4. 1. Sungai Yang Menjadi Pemasukan/Inlet Waduk Selorejo
Lokasi bendungan berada pada sungai Konto, anak sungai Brantas, tepat
dibawah pertemuannya dengan sungai Kwayangan, + 50 Km di sebelah barat kota
Malang.
Layout Bendungan Selorejo beserta Qin-nya
4. 2. Pemasukan Air Pada Waduk Selorejo (Input/Qin)
Letak waduk Selorejo yang berdekatan dengan gunung-gunung, seperti: Anak
Gunung Arjuno, Gunung kawi, Gunung Kelud, sangat berperan penting dalam
pengairan di waduk Selorejo. Dimana daerah pengalirannya adalah seluas 236 km2.
Gunung-gunung yang ada di sekitar waduk Selorejo membentuk suatu ilir-ilir
yang kemudian menjadi banyak kali/sungai. Input yang diperoleh waduk Selorejo
salah satunya berasal dari kali Sambong. Disamping itu ada juga sungai konto yang
sangat menyumbang besar pemasukan debit ke dalam waduk selorejo, debit yang
dapat dialirkan ke waduk adalah 920 m3/ detik. Dengan daerah terendam adalah
sedalam 4 km2.
Input air dalam kapasitas efektif tercatat sebanyak 54.600.000 m3 pada tahun
1970, sedangkan pada tahun 2003 kapasitas efektif pemasukan (input) adalah
sebanyak 41.510.000 m3
Debit masuk rata-rata adalah 11 m3/det. Dengan rincian 8m3/det dari sungai
konto dan 3 m3/det dari sungai kwayangan.
Gambar kali sambong
Gambar ilir-ilir dari pegunungan
Selain itu waduk Selorejo memiliki sarana berupa PLTA, yang berperan aktif
mengirim/mengalirkan sejumlah debit air yang signifikan. Dimana perhitungan
pengiriman air dari PLTA menuju waduk ditentukan berdasarkan rumus yang
diterapkan dalam PLTA, agar air yang dikirim tidak melebihi kebutuhan atau bahkan
kurang dari kebutuhan.
PLTA yang dimiliki waduk selorejo mempunyai spesifikasi fisik dan fungsi-
fungsi serta cara kerja dari spesifikasi tersebut.
Secara keseluruhan debit air yang masuk ke waduk Selorejo adalah 11.00
m3/detik tiap tahunnya, terdapat pula bangunan intake PLTA yang memberikan air
kepada PLTA kemudian air yang dari PLTA dialirkan ke hilir sungai Konto,
Gambar Intake
4. 1 Bangunan Air Di Waduk Selorejo
Bangunan air yang terdapat di Selorejo sudah memasuki kategori beraneka
ragam dan lengkap, bangunan tersebut cukup mengelola sistem pengairan pada
waduk. Yakni mulai dari proses input, pengelolaan sedimen, bahkan hingga terdapat
bangunan yang berfungsi sebagai pengontrol ketinggian per periode.
4.1.1 Bendungan Utama / Main Dam
Tipe : Zoned fill dam dari tanah, tuff sand dan sand & gravel
Panjang Puncak : 450,00 m
Lebar Puncak : 8,00 m
Tinggi : 49,00 m
Lebar Dasar : 312,00 m
Volume : 1.990.000 m3
Elevasi Puncak : El. 625,00 m
Elevasi Dasar : El. 576,00 m
4.1.2 Cek DAM Tokol
Didalam proses input yang berasal dari sungai konto terdapat bangunan air
yang bernama Cek Dam Tokol, yakni berfungsi menampung sedimentasi yang
berdegresi. ini terjadi mengingat dalam proses input menuju waduk selorejo, terdapat
banyak bahan limbah dan krikil kasar yang ikut mengalir / terbawa arus aliran menuju
waduk selorejo. Untuk mengantisipasi banyaknya sedimen yang masuk dan dapat
berdampak negative pada waduk, akibat menumpuknya sedimen yang kian meninggi
hingga kedalaman air yang semakin berubah-ubah, maka perlu adanya penyaring
sedimen berupa Cek Dam Tokol guna meminimalisir limbah sedimen yang mengalir
menuju waduk selorejo.
Akibat banyaknya sedimen yang terendam yang emnumpuk mengakibatkan
input yang masuk tiap taunnya berbeda, tercatat pada tahun 2003 input masuk
maksimal 44.019.000 m3, berkurang drastic dengan perbandingan pada tahun 1970
yakni sebanyak 62.300.000 m3.
4.1.3 Sabo Dam Tokol
Sabo Dam Tokol terdapat di hulu sungai Konto dan Kwayangan yang
berfungsi menyaring sedimen kasar dari kedua sedimen ini sehingga sedimen kasar
tidak masuk ke waduk Selorejo agar livetime dari waduk Selorejo ini dapat terjaga
hingga batas waktu yang ditentukan.
4.1.4 Pintu Air Spillway
Bangunan air yang bernama spillway ini mempunyai kegunaan untuk
mengendalikan tinggi air pada waktu saat terjadinya banjir, dimana pengendalian
spillway ini yakni dengan mengatur kedudukan pintunya.
Pada saat terjadi hujan dengan curah yang tinggi, maka kemungkinan
permukaan air yang ada di waduk selorejo akan semakin tinggi, untuk itu guna
menghindari meluapnya air yang tinggi tersebut maka dapat diatasi dengan membuka
pintu spillway agar kesdudukan air pada waduk dalam keadaan stabil
Selain itu Spillway juga berfungsi mengurangi banyak sedimen yang masuk
ke dalam waduk dengan cara yang sama yakni mengatur buka dan tutupnya pintu air
spillway.Spillway berkapasitas 380 m3/detik, terowongan spilway yang memotong
terowongan intake PLTA,
Tipe : roller gate
Jumlah : 3 buah
Ukuran : 10x2
Motor : 3 x 7,50 kW ; 220 V
Muka air banjir yang terjadi di waduk selorejo yakni El. 623,14 m (untuk
banjir 1000 tahunan) dan El. 622,60 m (untuk banjir 200 tahunan)
Debit banjir rencana 920 m3/det (untuk banjir 1000 tahunan), dan 680 m3/det
(untuk banjir 200 tahunan).
Erosi lahan DAS rencana 300.000 m3/ tahun atau 1,27 mm/tahun.
Gambar Spillway
4.1.4 Pelimpah Spillway
Tipe : Pelimpah samping dengan terowongan
El. Ambang Pelimpah : El. 620,00
Lebar ambang pelimpah : 30,00 m
Kapasitas : 360 m3/det
4.1.5 Terowongan Spillway
Terowongan spillway digunakan sebagai tempat pembuangan air dari waduk
maupun dari intake menuju ke hilir.
TEROWONGAN INCLINED
Ukuran : 8mx11,3 m di ujung masuk diameter 5,5m,
L = 80 m, l = 1:2,5 di pertemuan terowongan
pengelak.
TEROWONGAN HORISONTAL
Ukuran : diameter 5,5 m
Panjang : 321 m
OUTLET CHANNEL
Ukuran : 5,5 m x 5,5 m
Panjang : 114 m termasuk bagian flip bucket
Gambar Terowongan Spillway
4.1.6 Trasboom
Adalah bangunan air yang berfungsi untuk pengambilan sampah di waduk
Selorejo dengan cara disaring dengan mengunakan tresbom dan tresrek
( jaring-jaring pada besi ).
Sampah-sampah yang masuk ke dalam waduk walaupun sudah ditangani
oleh cek dam namun masih terlihat kerena melalui hujan angin dan lain
sebagainya, maka melalui trasbom ini dapat disaring dan dibersihkan
kembali sampah-sampah yang ada di dalam waduk
Trasboom juga digunakan untuk menahan sedimen melayang agar tidak
bisa masuk ke Intake maupun ke Pintu air spilway.
Gambar Trasbom
4.1.7 Surface Point
Adalah bangunan air yang berfungsi untuk mengetahui pergeseran
kedudukan air. Surface Point berbentuk semacam patok sebagai titik acuan.
Kedudukan surface point tidak boleh berubah sebab titik survey tiap
tahunnya dibuat sama agar dapat membandingkan dan memperkirakan
kedudukan air yang diperlukan.
Gambar Surface Point