kelompok 6 ske b

Upload: ragil-putra-jaya-utama

Post on 09-Jan-2016

42 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ssd

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangBlok homeostasis, stress, adaptasi, dan metabolisme adalah blok ke lima pada awal semester II dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario B yang memaparkan kasus Imron 40 tahun, seorang nelayan, berhasil menyelamatkan diri dari kapal miliknya yang karam karena ombak, dan berhasil berpegangan pada sebatang balok. Ia terombang-ambing di tengah laut selama 2 hari. Selama di tenagh laut ia tidak minum dan terpajan sengatan matahari. Imron merasa sangat haus, lemah dan mata berkunang-kunang. Sesekali ia merasa berilusi melihat pulau yang sesungguhnya tidak ada. Setelah hari kedua, ia berhasil ditemukan oleh kapal penyelamat dan langsung dibawa ke klinik kapal. Saat di klinik, ia mengalami kejang dan matanya terlihat bengkak. Hasil pemeriksaan menunjukkan kesadaran imron : mata terpejam namun membuka bila dipanggil, dapat menggerakkan tangan dan kaki sesuai perintah, bisa diajak bicara namun terlihat bingung, Tanda vitalnya : turgor (+), HR: 118x/menit, TD: 100/70 mmHg, RR: 28x/menit, Pemeriksaan laboratoriumnya: Kimia darah : kadar natrium: 168 mEq/L, kadar kalium: 4 mEq/L, lalu Dokter memberikan cairan dextrose 5% pada imron melalui IVFD.

1.2 Maksud dan TujuanAdapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu :1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan pembelajaran diskusi kelompok.3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Data TutorialTutor: dr. Nyanyu Fauziah ZenModerator: Muhammad AimanSekretaris Papan: Ahmad Apria Setia BudiSekretaris Meja: Mia AudinaAnggota : Yolanda PramudyaVivi RizkiEna ApritaRicky TresyanaIndah Ulfanov PratiwiHafiz Rachmad KartonoRara Krisdayanti

Aturan tutorial : 1. Dilarang mengaktifkan ponsel.2. Dilarang makan di dalam ruangan.3. Dilarang keluar tanpa izin tutor.4. Boleh menjawab/mengajukan pertanyaan setelah ditunjuk oleh moderator.

2.2 SkenarioImron 40 tahun, seorang nelayan, berhasil menyelamatkan diri dari kapal miliknya yang karam karena ombak, dan berhasil berpegangan pada sebatang balok. Ia terombang-ambing di tengah laut selama 2 hari. Selama di tengah laut ia tidak minum dan terpajan sengatan matahari. Imron merasa sangat haus, lemah dan mata berkunang-kunang. Sesekali ia merasa berilusi melihat pulau yang sesungguhnya tidak ada. Setelah hari kedua, ia berhasil ditemukan oleh kapal penyelamat dan langsung dibawa ke klinik kapal. Saat di klinik, ia mengalami kejang dan matanya terlihat bengkak. Hasil pemeriksaan menunjukkan: Kesadaran : mata terpejam namun membuka bila dipanggil, dapat menggerakkan tangan dan kaki sesuai perintah, bisa diajak bicara namun terlihat bingung, Tanda vital : turgor (+), HR: 118x/menit, TD: 100/70 mmHg, RR: 28x/menit, Suhu tubuh :36,80C Pemeriksaan laboratorium: Kimia darah : nadar natrium: 168 mEq/L, kadar kalium: 4 mEq/LDokter memberikan cairan dextrose 5% pada imron melalui IVFD.

2.3 Klasifikasi istilah1. Karam: tenggelam ke dasar laut (KBBI)2. Terombang-ambing: terapung naik atau turun, tidak menentu nasibnya(KBBI)3. Terpajan : membiarkan sesuatu terbuka, terpapar (KBBI)4. Mata berkunang-kunang : mata berkelip-kelip, seakan melihat cahaya sepertikunang (biasanya sehabis duduk lalu berdiri) (KBBI)5. Haus : berasa kering kerongkongan dan ingin minum (KBBI)6. Berilusi: keadaan hanya berupa angan-angan atau tidak sesuaidengan pengindraan (KBBI)7. Klinik : balai pengobatan (KBBI)8. Kejang : kaku, urat atau bagain badan tertentu (KBBI)9. Mata terlihat bengkak : mata terlihat menjadi besar karena pengaruh sesuatuyang berasal dari dalam atau luar tubuh (KBBI)10. Tanda vital : tanda penting (Dorland)11. Turgor: kondisi menjadi turgit atau normal (Dorland)12. Kimia darah : zat kimia atau suatu komposisi yang terdapat dalamsel-sel merah atau putih yang mengalir dalam pembuluhdarah manusia (KBBI)13. Cairan dextrose : monosakarida / monohidrat D glukosa (Dorland)14. IVFD : intra venous fluid dreep

2.4 Identifikasi masalah1. Imron 40 tahun, seorang nelayan, berhasil menyelamatkan diri dari kapal miliknya yang karam karena ombak, dan berhasil nerpegangan pada sebatang balok. Ia terombang-ambing di tengah laut selama 2 hari. Selama di tengah laut ia tidak minum dan terpajan sengatan matahari.2. Imron merasa sangat haus, lemah dan mata berkunang-kunang.3. Sesekali ia merasa berilusi melihat pulau yang sesungguhnya tidak ada.4. Setelah hari kedua, ia berhasil ditemukan oleh kapal penyelamat dan langsung dibawa ke klinik kapal. Saat di klinik, ia mengalami kejang dan matanya terlihat bengkak5. Hasil pemeriksaan menunjukkan: Kesadaran : mata terpejam namun membuka bila dipanggil, dapat menggerakkan tangan dan kaki sesuai perintah, bisa diajak bicara namun terlihat bingung, Tanda vital : turgor (+), HR: 118x/menit, TD: 100/70 mmHg, RR: 28x/menit, Pemeriksaan laboratorium: Kimia darah :nadar natrium: 168 mEq/L, kadar kalium: 4 mEq/L6. Dokter memberikan cairan dextrose 5% pada imron melalui IVFD.

2.5 Analisis dan sintesis masalah1. Imron 40 tahun, seorang nelayan, berhasil menyelamatkan diri dari kapal miliknya yang karam karena ombak, dan berhasil berpegangan pada sebatang balok. Ia terombang-ambing di tengah laut selama 2 hari. Selama di tengah laut ia tidak minum dan terpajan sengatan matahari.1a. Bagaimana dampak dari tidak minum dan terpajan sengatan matahari selama 2 hari? Jawab:Tidak minum dan terpajan sengatan matahari dapat menyebabkan:1. Dehidrasi 2. Terbentuknya batu pada ginjal

Dampak tidak minum:Karena selama 2 hari Imron tidak mengkonsumsi air minum, imron dapat mengalami dehidrasi atau hipertonisitas karena defisiensi H2O. Pemasukan H2O yang kurang akan menyebabkan kompartemen CES menjadi hipertonik, H2O berpindah keluar sel melalui osmosis kedalam CES yang lebih pekat sehingga osmolaritas CIS sama dengan CES, hal itu juga menyebabkan sel menciut. Hal yang ditakutkan dari penciutan sel adalah terjadi penciutan neuron otak yang akan mengakibatkan terganggunya fungsi otak sehingga menimbulkan kekacauan mental dan irasionalitas pada kasus ringan dan kemungkinan deliriu, kejang / koma pada kondisi hipertonik yang parah. (Sherwood, 2014). Air kemih menurun membuat derajat kejenuhan zat-zat kandungan air kemih me ningkat sehingga terbentuknya batu pada ginjal. (Cahanar dan Suhanda, 2006) Dampak terpajan sengatan matahari:Dampak terpajan sengatan matahari juga dapat menyebabkan dehidrasi, karena dalam cuaca yang sangat panas, keringat akan keluar sangat banyak kira-kira 1,5 liter perjam, yang tentu saja dapat menghabiskan cairan tubuh (Guyton,1990), sehingga bisa terjadi dehidrasi.

Sintesis:

Dampak kekurangan air:1. Membuat sel-sel otak menjadi tidak aktifSaat seseorang kekurangan pasokan airmaka dia akan mengalami dehidras. Dehidrasi ini dapat menyebabkan cairan otak menurun dan asupan oksigen yang seharusnya mengalir ke otak mejadi berkurang. Hal ini mengakibatkan sel-sel otak menjadi tidak aktif dan tidak berkembang bahkan menyusut.2. Menurunkan konsentrasiOtak memiliki komposisi yang terdiri dari cairan, dan apabila otak tidak mendapatkan asupan air yang cukup, maka akan menggangu fungsi kognitif (kepandaian). Otak yang tidak dapat menjalankan fungsi kognitif akan membuat seseorang menjadi mudah lupa, tidak konsentrasi, hingga lemot.3. Menyebabkan halusinasi bahkan kematianDehidrasi dapat menyebabkan gejala ringan seperti haus, sakit kepala, tenggorokan kering, badan panas, lelah, denyut nadi cepat, warna air kencing pekat, ataupun gejala berat seperti halusinasi bahkan kematian.4. Menyebabkan infeksi kandung kemihRentan terhadap infeksi kandung kemih, karena bakteri tidak dapat keluar akibat kurang minum air putih.adapun gejala infeksi kandung kemih berupa suhu badan sedikit naik, nyeri saat buang air kecil, perasaan tidak dapat menahan buang air kecil, terdapat nyeri tekan di atas tulang kemaluan, bahkan mungkin terdapat darah dalam urine.5. Membuat kulit menjadi kusamKurang minum air putih juga dapat membuat kulit menjadi kusam, ini karena aliran darah kapiler di kulit tidak maksimal.6. Menggangu fungsi ginjalKurang minum air putih dapat megganggu fungsi ginjal, karena air putih dapat membantu mempermudah proses peluruhan komponen pembentuk batu ginjal, yang pada akhirnya akan keluar bersama urin saat buang air kecil.7. Memaksa ginjal bekerja ekstra(academia.edu)Jenis gangguan tubuh yang disebabkan karna kekurangan cairan:1. HipovolemiaAdalah: berkurangnya cairan ekstraselular dimana air dan natrium berkurang dalam jumlah yang sebanding. Pada hipovolemia cairan yang berkurang atau hilang hanyalah cairan ekstra sel karena cairan yang keluar atau hilang adalah cairan yang isotonic,maka kadar natrium plasma tetap dalam batas normal.

2. HypervolemiaKeadaan dimana terjadinya peningkatan volume cairan ekstrasel khususnya intravascular melebihi kemampuan tubuh mengeluarkan air melalui ginjal, saluran intestinal dan kulit.

3. DehidrasiKeadaan berkurangnya air tanpa elektrolit (natrium) atau berkurangnya air jauh melebihi berkurangnya natrium dari cairan ekstrasel. Pada orang dehidrasi, terjadi hipernaremia karena cairan yang keluar atau hilang adalah cairan hipotonik. Dehidrasi dapat terjadi pada keadaan keluarnya air melalui keringan, penguapan kulit, saluran intestinal dan DM.

4. EdemaSuatu pembengkakan yang dapat diraba akibat penambahan volume cairan intersisium

Paparan sinar matahari merupakan salah satu faktor untuk timbulnya beberapa dampak berikut :1. Hiperpigmentasi spot atau bintik hitam terutama di wajah, tangan dan kaki. Selain bercak hitam, bisa pula timbul bercak putih dengan ukuran 2- 5 mm, di daerah - daerah yang terpajan sinar matahari yaitu: tangan, lengan bawah dan tungkai bawah.1. Hiperplasia kelenjar sebasea (kelenjar minyak) kulit, yang ukurannya bertambah besar, berbentuk bulat, diameter 1-5 mm, menonjol, satu atau lebih, lunak bewarna kekuningan disertai lekukan di tengah, sering terdapat di daerah yang terpajan sinar matahari.1. Karsinoma sel skuamosa, sering dijumpai di daerah tungkai, wajah bagian atas, telinga, dan daerah mukokutan (batas antara kulit dan mukosa). Insidennya meningkat dengan bertambahnya umur dan pajanan sinar matahari. Dapat berupa luka yang meluas dengan tepi keras dan dasar jaringan granulasi mudah berdarah. Dapat pula berupa tumor dengan permukaan berbenjol-benjol seperti kembang kol, bewarna merah atau pucat, berbau khas, rapuh, mudah berdarah.1. Melanoma maligna merupakan tumor kulit yang paling berbahaya, berasal dari sel pigmen kulit. Lokasi dilaporkan terbanyak di tungkai bawah, kemudian badan, kepala / leher, tungkai atas dan kuku. Bentuk klinis yang paling sering dijumpai adalah berupa bercak dengan ukuran beberapa mm sampai beberapa cm, warnanya bervariasi (kehitaman, putih, biru) berbatas tegas dengan sedikit penonjolan di permukaan kulit.Sinar UV yang mempengaruhi kehidupan biologik mempunyai panjang gelombang antara 250-400 nm, dengan pembagian segmen sbb: Segmen UV-A dengan panjang gelombang 320-400 nm, paling banyak mencapai bumi - 100 kali UV-B, tetapi dengan kekuatan lemah - 1:1000 UVB. Segmen sinar ini masuk ke dalam dermis, menyebabkan kerusakan jaringan dermis sehingga proses penuaan dipercepat, menyebabkan reaksi fotosensitivitas dan bersama UV-B berperan dalam proses keganasan kulit. Segmen UV-B, antara 290-320 nm, merupakan sinar terkuat yang mencapai bumi. Kerusakan kulit yang ditimbulkan berada di bagian bawah epidermis, berupa luka bakar (sunburn), kelainan pra-kanker dan keganasan. Lapisan ozon mengabsorpsi 90% segmen UV-B terutama pada panjang gelombang 290-300 nm. Segmen UV-C antara 200-290 nm, merupakan sinar terkuat, yang diabsorpsi oleh lapisan ozon sehingga tidak mencapai permukaan bumi. Tetapi dengan adanya kebocoran lapisan ozon saat ini dan penurunannya sebanyak 8% setiap dekade, maka sinar UV-C dapat mencapai bumi dan sangat membahayakan lingkungan. Pembentukan radikal bebas intrasel yang reaktif akan mempercepat proses kerusakan dan penuaan kulit. (Sukarata,2003)1b. Berapa jumlah asupan cairan normal pada tubuh berdasarkan usia? Jawab: Jumlah cairan tubuh adalah sama dengan jumlah cairan yang harus dikonsumsi atau asupan cairan, karena sesungguhnya intake fungsinya hanya menggantikan cairan yang hilang. Jumlah Cairan TubuhBayi prematur 80% berat badan (Kg)

Bayi normal70-75% berat badan (Kg)

Sebelum pubertas65-70% berat badan (Kg)

Dewasa 50-60% berat badan (Kg)

(Setiati, PDL UI)Sintesis:Kebutuhan normal cairan tubuh setiap hari pada orang dewasa + 2,5 liter, meskipun hal ini sangat bervariasi. Air tubuh total dalam persentase berat badan Bayi baru lahir (75% BB), Dewasa pria 20-40 tahun (60%BB), Dewasa wanita 20-40 tahun (50%BB), Usia lanjut 60+ tahun (45-50%BB) (Price, 2003)

Pemasukan cairan setiap hari pada orang dewasa sehatPemasukan Jumlah

Cairan yang diminum1200 ml

Makanan padat (air)1000 ml

Oksidasi makanan (air)300 ml

Jumlah pemasukan total2500 ml

1c. Bagaimana respon tubuh tuan imron selama 2 hari tidak minum dan terombang-ambing? Jawab:Repon tubuh tuan imron, karena 2 hari tidak minum dan terpajar sinar matahari diantaranya dengan mempertahankan keadaan cairan normal dalam tubuh, karena kekurangan cairan (karena- Respirasi dan berkeringat) maka terjadi osmolalitas plasma yang menyebabkan hipotalamus merangsang sekresi hormon ADH (antideuretic Hormone) yang menyebabkan reabsorpsi air lagi di tubulus ginjal sehingga menghemat pengeluar air agar mempertahankan keadaan homeostasis, keluarnya hormon ADH ini jugalah yang memicu rasa haus. (Jeremy, at a glance fisiologi)

1d. Apa kandungan air laut? Jawab: Kandungan air laut tentu saja terdiri dari air sebagai komposisi utamanya, lalu yang paling banyak terdapat pada air laut adalah garam Cl- dan Na+.Jenis ionAir laut %

Kalsium (Ca2+)1,2

Magnesium (Mg2+)3,7

Sodium (Na+)30,6

Potasium (K+)1,1

Karbonat (CO32-)0,4

Sulfat (SO42-)7,7

Klorida (Cl-)55

Total99,7

(Siregar,2005)Sintesis:Kandungan air laut yaitu 97% air sisanya 3% garam dan trace element.- unsur mayor: jumlahnya > 100 mg/liter, contohnya: Cl, Na, SO4, Mg, Ca, K.- unsur minor: jumlahnya < 100 mg/liter, contohnya: Br, C, Sr, B, Si, F.- trace element: jumlahnya < 1mg/liter, contohnya: N, Li, Rb, P, I, Fe, Zn, Mo dan lain-lain.(Susana, 2004).

1e. Mengapa tuan imron tidak minum air laut dan apa dampak jika meminum air laut ? Jawab: Karena jika ia meminum air laut, bukan menghilangkan rasa haus tapi justru membuat ia menjadi lebih haus, sebab telah dijelaskan sebelumnya bahwa air laut mengandung sangat banyak NaCl. Jika ia meminumnya maka plasmanya akan kental karena kelebihan natrium, hal tersebut membuat tekanan osmotik plasma meningkat. Sedangkan untuk mencapai keadaan homeostasis maka harus mampu mempertahankan kadar garam dan air yang sebanding di dalam CES.(Silverthron,2013).Sintesis:Air laut tiga kali lebih asin daripada darah karena air laut mengandung banyak garam (NaCl), jadi meminum air laut meningkatkan kadar Na dalam cairan yang menyebabkan ketidakseimbangan osmolaritas. Minum air laut akan membuat kadar garam tubuh sangat berlebihan sehingga menghancurkan keseimbangan larutan di dalam dan di luar sel. Na+ di sel tinggi maka CIS akan keluar ke CES yang dapat menyebabkan menciutnya sel dan kematian sel. saat keseimbangan tak terjaga lagi maka air dalam sel akan ke luar sel untuk mengoreksi kadar garam dan mengalirkannya keluar tubuh, dengan kata lain jika akibatnya sel akan kehilangan banyak air dan mengalami dehidrasi.Kadar na+ yang tinggi juga menyebabkan osmolalitas cairan sel yang merangsang rasa haus, sehingga air laut tidak melegakan haus melainkan memperparah keadaanya.

1f. Berapa jumlah cairan yang keluar dari tubuh dalam 1 hari? Jawab:Hilangnya air setiap hari (dalam mililiter) Suhu normalCuaca panasGerak badan berat yang lama

(HTT) kulit350350350

(HTT) saluran pernafasan350250650

Urina 14001200500

Keringat 10014005000

Feses 100100100

total230033006600

Keterangan: HTT: hilang tak terasa.

(Guyton, 1990)

Sintesis:

Biasanya pada suhu udara sekita 680F, kira-kira 1400 ml dari masukan air sebesar 2400 ml hilang di dalam urine. 100 ml hilang dalam keringat, dalam 200 ml hilang dalam feses. Sisanya 700 ml hilang dengan penguapan dari traktur respiratorius atau dengan difusi melalui kulit, yang dikenal sebagai kehilangan air tidak terasa karena tidak mengetahui bahwa kita benar-benar sedang kehilangan air pada saat air sedang keluar dari tubuhnya.Dalam cuaca sangat panas, kehilangan air di dalam keringat kadang-kadang meningkat sampai sebanyak 1,5 liter per jam. Yang tentu saja dapat menghabiskan cairan tubuh.Gerak badan meningkatkan kehilangan air dengan dua cara: pertama, ia meningkatkan kecepatan pernapasan, yang mempperbesar kehilangan air melalui traktus respiratorius sesuai dengan peningkatan kecepatan ventilasi. Kedua, dan jauh lebih penting, gerak badan meningkatkan suhu tubuh dan sabagai akibatnya ia mungkin mengakibatkan pengeluaran kerinngat yang berlebihan.(Guyton,1990)

2. Imron merasa sangat haus, lemah dan mata berkunang-kunang.2a. mengapa tuan imron merasa haus, lemas dan mata berkunang-kunang? Jawab: HausHaus terjadi karena, tuan imron mengalami dehidrasi -> Hipovolumia (kekurangan volume cairan) kekurangan cairan di CES yang menyebabkan peningkatan osmolalitas CES. Hal ini mengakibatkan hipotalamus mengsekresi hormon ADH, peningkatan hormon ADH yang menyebabkan rasa haus LemasLemas, terjadi karena cairan dalam darah menjadi berkurang sehingga darah menjadi kental. Kekentalan ini menyebabkan sulitnya memasok O2 dan nutrien ke dalam sel yang menyebabkan metabolisme energi sel terganggu dan lemas. Mata berkunang-kunangMata berkunang kunang disebabkan oleh gangguan fungsi dalam serebrum karena kurangnya pasokan O2 dan nutrien oleh darah.(Jeremy, at a glance fisiologi)Sintesis:mekanisme lemah :

Hipovolemia merupakan kekurangan volume cairan terjadi ketika tubuh kehilangan cairan dan elektrolit ekstraseluler dalam jumlah yang proporsional (isotonik). Kondisi seperti ini disebut juga hipovolemia. Umumnya, gangguan ini diawali dengan kehilangan cairan intravaskuler, lalu diikuti dengan perpindahan cairan interseluler menuju intravaskuler sehingga menyebabkan penurunan cairan ekstraseluler. Untuk untuk mengkompensasi kondisi ini, tubuh melakukan pemindahan cairan intraseluler. Secara umum, defisit volume cairan disebabkan oleh beberapa hal, yaitu kehilangan cairan abnormal melalui kulit, penurunan asupan cairan, perdarahan dan pergerakan cairan ke lokasi ketiga (lokasi tempat cairan berpindah dan tidak mudah untuk mengembalikanya ke lokasi semula dalam kondisi cairan ekstraseluler istirahat). Cairan dapat berpindah dari lokasi intravaskuler menuju lokasi potensial seperti pleura, peritonium, perikardium, atau rongga sendi. Selain itu, kondisi tertentu, seperti terperangkapnya cairan dalam saluran pencernaan.Tanda dan gejala klinik yang mungkin didapatkan pada klien hipovolemia antara lain : pusing, kelemahan, keletihan, sinkope, anoreksia, mual, muntah, haus, kekacauan mental, konstipasi, oliguria. Tergantung pada jenis kehilangan cairan hipovolemia dapat disertai dengan ketidak seimbangan asam basa, osmolar atau elektrolit. Penipisan (CES) berat dapat menimbulkan syok.Mekanisme kompensasi tubuh pada kondisi hipolemia adalah dapat berupa peningkatan rangsang sistem syaraf simpatis (peningkatan frekwensi jantung, inotropik (kontraksi jantung) dan tahanan vaskuler), rasa haus, pelepasan hormon antideuritik (ADH), dan pelepasan aldosteron. Berkurangnya Volume ECF akan mengganggu curah jantung dengan mengurangi aliran balik vena ke jantung. Manisfestasi klinis dari berkurangnya volume mencakup efek langsung dari curah jantung yang berkurang, dan efek sekunder dari mekanisme homeostatic yang diaktifkan sebagai kompensasi penurunan curahh jantung. Sehingga menurunnya tekanan darah.penurunan tekanan darah dideteksi oleh baroreseptor di jantung dan arteri karotis lalu diteruskan ke pusat vasomotor di batang otak, yang kemudia menginduksi respons simpatis, berupa vasokontriksi perifer,peningkatan frekuensi denyut jantung dan kontraktilitas jantung, yang semuanya bertujuan untuk mengembalikan curah jantung dan perfusi jantung,otak dan pembuluh darah paru yang normal. Berkurangnya perfusi ginjal akibat vasokontriksi ginjal diperantarai secara bergantian melalui aktivasi sitem saraf simpatis. Penurunan perfusi ginjal mengakibatkan aktifnya mekanisme rennin-angiotensin-aldosteron. Angiotensi II memperkuat vasokontriksi sistemik dan aldosteron meningkatkan reapsopsi natrium dan air oleh ginjal. Perubahan ini meningkatkan curah jantung dengan memulihkan volume dan tekanan darah efektif ke nilai normal.(Guyton, 2014)

2b. bagaimana mekanisme haus? Jawab: Haus didefinisikan sebagai keinginan akan air secara sadar, berikut mekanisme haus:

Plasma kental (pada kasus ini kelebihan natruim) Tekanan osmotik plasma meningkat merangsang hipotalamus (Nukleus supraoptik di daerah preoptik lateral)

Impuls dari osmoreseptor silepaskan dari nukleus supraoptikus

merangsang pelepasan hormon ADH

terjadi reabsorbsi air berlebihan untuk mengoreksi kadar natrium

menimbulkan rasa haus.(guyton, 1990).

2c. sistem apa saja yang terganggu pada kondisi tn. Imron? Jawab:System yang terganggu dalam kasus Tn. Imron, antara lain yaitu:3. Sistem saraf4. Sistem endokrin5. Sistem urinaria6. Sistem kardiovaskular 7. Sistem sirkulasi8. Sistem limfatik9. Sistem musculoskeletalSintesis:Tn. Imron mengalami gangguan sistem saraf hal ini terlihat saat ia mengalami mata berkunang-kunang, kejang. Ini dapat terlihat dari jalur mekanisme mata berkunang dan kejang pada Tn. Imron. Pada gangguan sistem endokrin, hal ini berhubungan dengan hormon yang mempengaruhi keseimbangan dalam tubuh Tn. Imron seperti mensekresikan hormon ADH dan adrenalin. Hormon ADH ini keluar dikarenakan hypernatremia yang dialami oleh Tn. Imron sehingga terjadi reabsorbsi yang berlebihan, hal ini juga didukung oleh pernyataan yang terdapat di dalam buku Guyton (1990) yang mengatakan bahwa ADH berhubungan dengan pengaturan osmotik, hormon aldosterone juga berpengaruh dalam kasus ini karena berkaitan dengan konsentrasi natrium. Efek bersih kelebihan aldosterone di dalam plasma adalah meningkatkan jumlah total natrium di dalam cairan ekstrasel.

3. Sesekali ia merasa berilusi melihat pulau yang sesungguhnya tidak ada.3a. Apa yang menyebabkan tuan imron merasa berilusi bagaimana mekanisme berilusi? Jawab:Yang menyebabkan tuan imron berilusi adalah karena ia tidak minum selama 2 hari sehingga cairan tubuhnya sangat kurang, ditambah lagi dengan terpajannya ia dibawah matahari sehingga pengeluaran cairan memalui keringat sangatlah banyak. Kurangnya cairan tubuh itu membuat ia mengalami dehidrasi. Jika seserang mgengalami dehidrasi maka fungsi metablismenya akan terganggu dimana salah satu metabolisme yaitu pengangkutan O2 oleh darah. Jika pengangkutan O2 oleh darah terganggu maka akan menyebabkan O2 lambat untuk sampai di otak. Dengan adanya hal tersebut menyebabkan penurunan kesadaran yang terjadi pada Tn. Imron. Mekanisme berilusi sama dengan mekanisme mata berkunang-kunang, yaitu:HipovolemiaDarah kentalpasokan oksigen ke otak berkurang sel-sel neuron terganggu dan kacau berhalusinasi.

3b. Sistem apa yang telibat saat berilusi? Jawab: Sistem yang terlibat dalam berilusi adalah sistem saraf. Dimana ilusi merupakan bagian dari bingung akut. Ilusi adalah persepsi yang salah pada sensorik yang sebenarnya. (Harrison,1999).

4. Setelah hari kedua, ia berhasil ditemukan oleh kapal penyelamat dan langsung dibawa ke klinik kapal. Saat di klinik, ia mengalami kejang dan matanya terlihat bengkak.4a. bagaimana mekanisme kejang? Jawab:Ada banyak persepsi tentang kejang, diantaranya:Menurut Kania:2010, kejang merupakan akibat dari lepasnya muatan listrik yang berlebihan di neuron otak. Mekanisme dasar terjadinya kejang adalah peningkatan aktifitas listrik yang berlebihan pada neuron-neuron dan mampu secara berurutan merangsang sel neuron lain secara bersama-sama melepaskan muatan listriknya.Sedangkan menurut Puspita: 2014, kejang merupakan akibat loncatan muatan listrik yang berlebihan dan sinkron pada otak atau depolarisasi otak yang mengakibatkan gerakan berulang. Terjadinya depolarisasi pada saraf akibat masuknya natrium.Sintesis:Menurut Guyton: 1990, beikut mekanisme kejang secara umum:Iritasi atau kelainan metabolik lokal pada otot (pada kasus ini hipernatremia)Menimbulkan nyeri atau impuls sensoris lainnyaImpuls dihantarka ke medula spinalisKontraksi otot secara refleksKontraksi merangsang reseptor sensoris yang sama (terjadi umpan balik positif).Medula spinalis makin meningkatkan intensitas kontraksi (terjadi umpan balikpositif).Rangsangan awal yang ringan sebabkan kontraksi makin lama makin kuat sampai kejang.

Kadar Na lebih dari 180 mEq/L dapat menyebabkan coma dan kejang. (Guyton, 1990).Kejang dibagi menjadi 2 kelompok besar dan satu klasifikasi yang tidak dapat dijelaskan atau tidak termasuk dalam kategori yang ada. Berikut klasifikasi kejang:I. Kejang parsial (fokal, lokal)A.Kejang fokal sederhanaB.Kejang parsial kompleksC.Kejang parsial yang menjadi umumII.Kejang umumA.AbsensB.MioklonikC.KlonikD.TonikE.Tonik-klonikF.AtonikIII.Tidak dapat diklasifikasi(Kania, 2010).

4b. Bagaimana cara mengatasi kejang? Jawab: James a. Hill. Pertolongan pertama1. Bila korban terjatuh, cobalah utk menangkapnya dan rebahkan dengan perlahan-lahan2. Pindahkan benda-benda disekitarnya, pindahkan korban ke tempat lain yang lebih aman dan tidak berbahaya seperti tangga, pintu kaca dan ruangan yang ada apinya (dapur misalnya)3. Bila korban berhenti bernapas, usahakan membantu pernapasan dengan cara membuka jalan napas, kemudian periksa apakah ada benda-benda yang tertelan atau berada dalam tenggorokannya. Lakukan pernapasan buatan jika diperlukan4. Tidak diperbolehkan campur tangan pada korbanyang sedang mengalami kejang, tetapi pastikan ia tidak mengalami luka atau melukai diri sendiri5. Jangan meletakkan sendok atau benda-benda lain ke dalam mulutnya karena hal ini justru menghambat jalan napasnya.6. Jangan mengusap atau mencuci muka dan mulut korban.7. Setelah kejang berlalu, miringkan kepala korban ke samping untuk mencegah ia tersedak bila seaktu-waktu korban mengalami muntah8. Usahakan koban dalam posisi terbaring karena kemungkinan ia akan bingung setelah tersadar kembali.9. Bila perlu hindarkan korban dari kerumunan orang10. Periksa kembali apakah ada luka seperti perdarahan atau patah tulang, lakukan pertolongan bila hal ini terjadi11. Temani korban saat ia menjalani pemulihan12. Bawa pertolongan medis bila kejangnya kembali terulang atau korban dalam keadaan hamil.Sintesis :Menurut Kania:2010, penghentian pada kejang yaitu:

Jadi penghentian kejang menurut Kania:2010, ada beberapa cara menangani kejang berdasarkan lama kejangnya, yaitu:

Untuk waktu kejang 0 -5 menit:- Yakinkan bahwa aliran udarapernafasan baik- Monitoring tanda vital, pertahankan perfusi oksigen ke jaringan, berikan oksigen- Bila keadaan pasien stabil,lakukan anamnesis terarah, pemeriksaan umum dan neurologi secara cepat- Cari tanda: tanda trauma, kelumpuhan fokaldan tanda-tanda infeksi

Untuk waktu kejang 5 10 menit:- Pemasangan akses intarvena- Pengambilan darah untuk pemeriksaan: darah rutin, glukosa, elektrolit- Pemberian diazepam 0,2 0,5 mg/kgbb secara intravena, atau diazepam rektal0,5 mg/kgbb (berat badan < 10 kg = 5 mg; berat badan > 10 kg = 10 mg). Dosis diazepam intravena atau rektal dapat diulang satu dua kali setelah 5 10 menit..- Jika didapatkan hipoglikemia, berikan glukosa 25% 2ml/kgbb.

Untuk waktu kejang 10 15 menit:- Cenderung menjadi status konvulsivus- Berikan fenitoin 15 20 mg/kgbb intravena diencerkan dengan NaCl 0,9%- Dapat diberikan dosis ulangan fenitoin 5 10 mg/kgbb sampai maksimum dosis 30 mg/kgbb.30 menit- Berikan fenobarbital 10 mg/kgbb, dapat diberikan dosis tambahan 5-10 mg/kgdengan interval 10 15 menit.- Pemeriksaan laboratorium sesuai kebutuhan, seperti analisis gas darah, elektrolit, gula darah. Lakukan koreksi sesuai kelainan yang ada. Awasi tanda-tanda depresi pernafasan.- Bila kejang masih berlangsung siapkan intubasi dan kirim ke unit perawatan intensif.

4c. Bagaimana mekanisme mata bengkak? Jawab:Kondisi bengkak pada kulit biasa disebut edema.Bila terjadi resistensi abnormal garam (natrium) di dalam tubuh, air juga akan tertahan. Garam dan air terdistribusi ke seluruh cairan ekstrasel, dan karena cairan interstisial meningkat, edema mudah terjadi. (Guyton,1990).Pada kasus ini cairan ekstrasel yang dimaksud adalah pembuluh darah, jadi pembuluh darah di bawah kulit mata yang tipis akan membesar atau membengkak.

5. Hasil pemeriksaan menunjukkan: Kesadaran : mata terpejam namun membuka bila dipanggil, dapat menggerakkan tangan dan kaki sesuai perintah, bisa diajak bicara namun terlihat bingung, Tanda vital : turgor (+), HR: 118x/menit, TD: 100/70 mmHg, RR: 28x/menit, suhu tubuh: 36,8 0C Pemeriksaan laboratorium: Kimia darah :nadar natrium: 168 mEq/L, kadar kalium: 4 mEq/L5a. bagaimana cara mengukur tingkat kesadaran?Jawab:Secara kualitas:1. Compos Mentis adalah ketika seseorang masih tersadar penuh.2. Apatis adalah yaitu kurangnya respon terhadap keadaan sekeliling ditandai dengan tidak adanya kontak mata atau mata terlihat menerawang dan tidak fokus.3. Samnolen ( letargie ) adalah keadaan dimana seseorang sangat mudah mengantuk dan tidur terus menerus tapi masih mudah di bangunkan.4. Sopor adalah kondisi tidak sadar atau tidur berkepanjangan tetapi masih memberikan reaksi terhadap rangsangan.5. Koma adalah kondisi tidak sadar dan tidak ada reaksi terhadap rangsangan tertentu.6. Delirium adalah penurunan kesadaran disertai kekacauan motorik dan siklus tidur bangun. pasien tampak gaduh, gelisah, kacau, disorientasi, dan meronta-meronta.7. Semi Koma adalah penurunan kesadaran yang tidak memberikan respon rangsangan verbal dan tidak dapat di bangunkan sama sekali ( kornea, pupil ) masih baik. respon nyeri tidak adekuat.8. GCS ( glasgow coma scale ) adalah skala yang dipakai untuk menentukan atau menilai tingkat kesadaran pasien atau klien, mulai dari sadar sepenuhnya hingga koma. teknik ini terdiri dari 3 bagian yang di tunjukan oleh pasien setelah di beri stimulasi tertentu, yakmi respon buka mata, respon motorik terbaik dan respon verbal. setiap penilain mencakup poin dimana total poin tertinggi 15.(Glynn, 1990).

Penilaian kesadaran seseorang secara kuantitatif adalah dengan GCS (Glasgow Coma Scale):MATA (EYE)Pasien membuka mata spontanPasien terpejam, membuka mata bila dipanggil (rangsang suara)Pasien terpejam, membuka mata bila diransang nyeriPasien tidak membuka mata dengan rangsang nyeriSKOR4321

MOTORIK (MOVEMENT)Pasien menggerakkan tubuh (misal ekstremitas) sesuai perintahPasien melokalisir daerah yang dirangsang nyeri (menyingkirkan sumber nyeri)Pasien menghindari (fleksi normal) bila dirangsang nyeriPasien melakukan fleksi abnormal (dekortikasi) bila dirangsang nyeriPasien melakukan ekstensi abnormal (deserebrasi) bila dirangsang nyeriPasien tidak memberi respon terhadap rangsang nyeri65

4321

VERBAL (VERBAL)Pasien menjawab pertanyaan pemeriksa dengan benar dan orientasi yang baikPasien menjawab pertanyaan dengan kata yang dimengerti tapi tidak sistematisPasien menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang tidak jelas (maracau)Pasien memberi respon suara yang tidak jelas (mengerang)Pasien tidak memberi respon suara5

4

321

Tingkat Kesadaran berdasarkan GCS : 15 : Sadar 13-14: Penurunan kesadaran ringan 9-12: Penurunan kesadaran sedang 3-8: Penurunan kesadaran berat (koma)

5b. bagaimana cara mengukur tanda vital?Jawab:Tanda vital merupakan 4 parameter tubuh yaitu, tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, suhu tubuh.a. Tekanan darahAlat pengukur tekanan darah adalah sfogmomanometer atau tensi meter. Cara pengukuran tekanan darah dengan palpasi adalah sebagai berikut:1. Pasien dalam kondisi duduk atau berbaring dan lengan diatur sedemikian rupa sehingga arteri terletak setinggi jantung2. Lengan dalam posisi abduksi, rotasi eksterna, dan sedikit fleksi3. Lilitkan maset yang sudah kempis dengan ketat pada lengan atas sehingga batas bawah manset tersebut kira-kira 1 inci fosa antecubiti4. Rabalah denyut nadi arteri radialis dan pompalah manset sampai denyut tak teraba lagi.5. Perlahan-lahan kempiskanlah manset dan catatlah angka pada saat denyut teraba lagi. Ini adalah tekanan sistolik6. Setelah mengukur tekanan sistolik dengan palpasi, pompa lagi dan stetoskop diletakkan dengan ringan di atas arteri.7. Setelah dipompa, perlahan-lahan kempiskan lagi manset tersebut, bunyi pertama yang terdengar adalah tekanan sistolik8. Perhatikan bunyi yang terdengar, pada saat bunyi menghilang terakhir maka itulah disebut tekanan diastolic.b. Denyut nadi1. Ujung-ujung jari ditekankan makin lama makin kuat di atas arteri sampai denyut maksimum teraba2. Otot yang mengelilingi arteri tersebut harus direlaksasikan3. Jika merapa arteri brakhialis, sokonglah lengan atas pasien dan sikunya sedikit difleksikan4. Jika denyut nadi telah di dapatkan, maka hitunglah denyut nadi semenit penuh, atau bisa dilakukan dengan penghitungan 15 detik dan mengalikannya dengan angka 4.c. SuhuSuhu tubuh mencerminkan keseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran panas. Pengaturan ini di hopitalamus. Pengukuran suhu oral:1. Letakkan thermometer di bawah lidah, sejajar dengan gusi bawah selama 3 menit2. Suhu oral normal adalah 36,8 + 0,3 OCSuhu rektal normal adalah 37,2 + 0,3 OCd. PernapasanKecepatan pernapasan adalah jumlah inspirasi per menit.

5c. bagaimana nilai normal pemeriksaan tanda vital?Jawab:Berdasarkan tabel yang dibuat oleh Berman, untuk tuan imron yang berusia 40 tahun, seharusnya normal tanda vitalnya adalah suhu oral 370C, Nadinya 80 x/menit, pernafasannya 16 x/menit, dan tekanan darahnya 120/80. Berikut tabelnya:

(Berman, 2009)Sintesis:

TEKANAN DARAH

Tekanan sistolik kira-kira 120 mmHg dan diastolik kira-kira 80 mmHg. (guyton,1990).

Waktu istirahat denyut jantung normal adalah sekitar 60-100 per menit, jantung berdenyut kira-kira 70 kali kecepatannya berkurang waktu tidur dan bertambah karena emosi, kerja, demam, dan banyak rangsangan yang lainnya. Denyut nadi maksimum untuk orang dewasa adalah 180-200 denyut per menit dan keadaan ini biasanya hanya dapat berlangsung dalam waktu beberapa menit saja.(Muffichatum, 2006).

Tekanan darahSisitolik (mmHg)Diastolik (mmHg)

Normal 100

Hipertensi sistolik terisolasi> 140