kelompok 6 - biaya standart (partial plan)
TRANSCRIPT
-
5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)
1/20
SISTEM BIAYA STANDAR
PARTIAL PLAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Biaya
Dosen: Sukardi Ikhsan
Oleh:Ananta Firjatullah 7211410043
Rizki Arve Dumugi 7211412070
Mutiara Sindi Pricilia 7211412090
Fatma Widiastuti Nugroho 7211412099
Eka Nur Rizqi 7211412108
Dewi Astutik 7211412119
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
-
5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)
2/20
SISTEM BIAYA STANDAR
A. Definisi Biaya StandarBiaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang
seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tetentu,
di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor-faktor lain tertentu.
Biaya standar merupakan biaya yang dijadikan pedoman di dalm pengeluaran biaya yang
sesungguhnya. Jika biaya yang sesungguhnya terjadi menyimpang dari biaya-biaya standar, maka
yang dianggap benar adalah biaya standar, sepanjang asumsi-asumsi yang mendasari penentuannya
tidak berubah.
Sistem biaya standar merupakan suatu sistem akuntansi biaya yang mengolah informasi biayasedemikian rupa sehingga manajemen dapat mendeteksi kegiatan kegiatan dalam perusahaan
yang biayanya menyimpang dari biaya standar yang ditentukan. Sistem akuntansi biaya ini mencatat
biaya yang seharusnya dikeluarkan dan biaya yang sesungguhnya terjadi, dan menyajikan
perbandingan antara biaya standar dengan biaya yang sesungguhnya terjadi serta menyajikan
analisis penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar.
B. Manfaat Sistem Biaya Standar dalam Pengendalian BiayaManfaat dari biaya standar bagi perusahaan adalah :
1. Sebagai pengendali biayaSistem biaya standar dirancang untuk mengendalikan biaya. Biaya standar merupakan alat yang
penting di dalam menilai pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika biaya
standar ditentukan dengan realistis, hal ini akan merangsang pelaksana dalam melaksanakan
pekerjaannya dengan efektif, karena pelaksana telah mengetahui bagaimana pekerjaan seharusnya
dilaksanakan, dan pada tingkat biaya berapa pekerjaan tersebut seharusnya dilaksanakan.
2. Sebagai pedomanSistem biaya standar memberikan pedoman kepada manajemen berapa biaya yang seharusnya
untuk melaksanakan kegiatan tertentu sehingga memungkinkan mereka melakukan pengurangan
biaya dengan cara perbaikan metode produksi, pemilihan tenaga kerja, dan kegiatan yang lain.
3. Sistem biaya standar yang menyajikan analisis penyimpangan biaya sesungguhnya dari biayastandar memungkinkan manajemen melaksanakan pengelolaan mereka dengan prinsip kelainan.
Dengan memusatkan perhatian mereka terhadap keadaan-keadaan yang menyimpang dari kegiatan
yang seharusnya, manajemen diperlengkapi dengan alat yang efektif untuk mengendalikan kegiatan
perusahaan.
-
5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)
3/20
C. Kelemahan Biaya Standar1. Tingkat keketatan atau kelonggaran standar tidak dapat dihitung dengan cepat.2. Standar kecenderungan menjadikan kaku dan tidak fleksibel meskipun untuk jangka waktu
yang pendek.
D. Prosedur Penentuan Biaya StandarProsedur penentuan biaya standar dibagi ke dalam 3 bagian, yaitu:
1. Biaya bahan baku2. Biaya tenaga kerja3. Biaya overhead pabrik
Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku standar terdiri dari :
1. Masukkan fisik yang diperlukan untuk memproduksi sejumlah keluaran fisik tertentu(kuantitas standar). Kuantitas standar bahan baku dapat ditentukan dengan menggunakan:
a. Penyelidikan teknisb. Analisis catatan masa lalu
2. Harga per satuan masukan fisik tersebut, atau disebut pula harga standar.Harga yang dipakai sebagai harga standar dapat berupa:
a. Harga yang diperkirakan akan berlaku di masa yang akan datang, biasanya untuk jangkawaktu satu tahun.
b. Harga yang berlaku pada saat penyusunan standar.c. Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal dalam jangka panjang.
Untuk mengubah kuantitas standar bahan baku menjadi biaya bahan baku standar, maka perlu
ditentukan dengan harga standar bahan baku.
Contoh:
Harga beli Rp 1.000 per satuan
Biaya angkut Rp 100
Dikurangi:
Potongan pembelian (Rp 50)
Harga standar bahan baku Rp 1.050 per satuan
-
5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)
4/20
Biaya tenaga kerja standar
Unsur dalam biaya tenaga kerja standar, yaitu:
Jam tenaga kerja standar Tarif upah standar
Dasar penentuan jam kerja standar :
1. Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan dari kartu hargapokok periode yang lalu.
2. Membuat test-run operasi produksi di bawah keadaan normal yang diharapkan.3. Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan di bawah keadaan
nyata yang diharapkan.
4. Mengadakan taksiran yang wajar, yang didasarkan pada pengalaman dan pengetahuanoperasi produksi dan produk.
Dasar penentuan tarif upah standar:
1. Perjanjian dengan organisasi karyawan.2. Data upah lama (rata-rata hitung, rata-rata tertimbang atau median dari upah karyawan
masa lalu).
3. Perhitungan tarif upah dalam keadaan operasi normal.
Biaya Overhead Pabrik
Tarif overhead standar dihitung dengan membagi jumlah biaya overhead yang dianggarkan pada
kapasitas normal denagn kapasitas normal. Manfaat utama tarif overhead standar ini, yang meliputi
unsur biaya overhead pabrik variabel dan tetap, adalah untuk penentuan harga pokok produk dan
perencanaan. Agar supaya tarif overhead standar ini dapat bermanfaat untuk pengendalian biaya,
maka tarif ini harus dipisahkan ke dalam tetap dan variabel. Untuk pengendalianbiaya overhead
pabrik dalam sistem biaya standar, perlu dibuat anggaran fleksibel, yaitu anggaran biaya untuk
beberapa kisaran kapasitas.
E. Analisis Selisih Biaya Prosuksi LangsungAda 3 model analisis selisih biaya produksi langsung, yaitu:
1. Model Satu Selisih2. Model Dua Selisih3. Model Tiga Selisih
-
5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)
5/20
Model Satu Selisih (The One Way Model)
Dalam analisis selisih biaya produksi satu selisih hanya akan dijumpai tiga selisih, yaitu selisih biaya
bahan baku, selisih biaya tenaga kerja langsung dan selisih biaya overhead pabrik.
Untuk menghitung analisis selisih dalam model ini digunakan rumus sebagai berikut:
St=(HSt x KSt)- (HS x KS)
Keterangan :
St = total selisih
HSt = Harga Standar
KSt = Kuantitas Standar
HS = Harga sesungguhnya
KS = Kuantitas Sesungguhnya
Metode Dua Selisih
Dalam metode ini, selisih antara biaya standar dengan biaya yang sesungguhnya terjadi dibagi
menjadi 2, yaitu selisih harga dan selisih kuantitas atau efisiensi.
Rumus :
SH = (HStHS) x KS (Untuk mencari perhitungan selisih harga)
SK = (KStKS) x HSt (Untuk mencari perhitungan selisih kuantitas)
Ket :
SH = Selisih harga HS = Harga Sesungguhnya
SK = Selisih Kuantitas KSt = Kuantitas Standar
HSt = Harga Standar KS = Kuantitas Sesungguhnya
Model Tiga Selisih
Dalam metode ini, selisih antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya dipecah menajdi 3
macam, yaitu selisih harga, selisih kuantitas dan selisih harga/ kuantitas.
Rumus untuk perhitungan selisih harga dan selisih kuantitas dalam kondisi harga dan kuantitas
standar lebih rendahdari harga dan kuantitas sesungguhnya :
SH = (HStHS) x KSt ( Untuk mencari selisih harga)
SK = (KStKS) x HSt ( Untuk mencari selisih kuantitas)
SHK = (HStHS) x (KStKS) (Untuk mencari selisih gabungan yang merupakan selisih
harga/kuantitas)
-
5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)
6/20
Rumus untuk perhitungan selisih harga dan selisih kuantitas dalam kondisi harga dan kuantitas
standar lebih tinggidari harga dan kuantitas sesungguhnya :
SH = (HStHS) x KS ( Untuk mencari selisih harga)
SK = (KStKS) x HS ( Untuk mencari selisih kuantitas)
SHK = (HStHS) x (KStKS) (Untuk mencari selisih gabungan yang merupakan selisih
harga/kuantitas.
F. PencatatanMETODE GANDA (PARTIAL PLAN)
Karakteristik :
1. Rekening Barang Dalam Proses didebit dengan biaya sesungguhnya dan dikredit denganbiaya standar. Biaya bahan baaku dicatat dalam biaya sesungguhnya dan persediaan produk
jadi dan harga pokok penjualan dicatat pada harga pokok standar.
2. Selisish biaya sesungguhnya sari biaya standar dihitung pada akhir periode akuntansi,setelah harga pokok persediaan produk dalam proses ditentukan dan harga pokok produk
jadi yang ditransfer ke gudang dicatat dalam rekening BDP.
3. Selisih biaya sesungguhnya dari biaya standar merupakan jumlah total perbedaan antarabiaya standar dengan biaya sesungguhnya.
PENCATATAN DALAM METODE GANDA (PARTIAL PLAN)
1. Pencatatan Bahan BakuPada saat pembelian bahan baku
Persediaan bahan baku xxx
Utang dagang xxx
Pada saat pemakaian bahan baku
Barang dalam proses-BBB xxx
Persediaan Bahan Baku xxx
2. Pencatatan Biaya Tenaga KerjaPada saat pembebanan biaya tenaga kerja
Gaji dan upah xxx
Utang Gaji xxx
Pada Saat pemakaian tenaga kerja
BDP- Biaya Tenaga Kerja xxx
Gaji dan Upah xxx
-
5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)
7/20
3. Pencatatan BOP SesungguhnyaMetode 1 :
Pemakaian BOP sesungguhnya
BOP Sesungguhnya xxx
Berbagai Rekening Dikredit xxx
Pencatatan pada akhir perode
BDP-Biaya Overhead Pabrik xxx
BOP Sesungguhnya xxx
Metode 2:
Pemakaian BOP sesungguhnya
BOP Sesungguhnya xxx
Berbagai Rekening Dikredit xxx
Pembebanan BOP sesungguhnya kepada produk atas dasar tarif standar
BOP Sesungguhnya xxx
BOP yang dibebankan xxx
Penutupan rekening BOP Dibebankan pada akhir periode
BOP yang Dibebankan xxx
BOP Sesungguhnya xxx
4. Pencatatan harga pokok produk jadi:Persediaan produk jadi xxx
BDP-Biaya Bahan Baku xxx
BDP Biaya Tenaga Kerja xxx
BDP-Biaya Overhead Pabrik xxx
5. Pencatatan harga pokok produk dalam proses :Persediaan produk dalam proses xxx
BDP-Biaya Bahan Baku xxx
BDP Biaya Tenaga Kerja xxx
BDP-Biaya Overhead Pabrik xxx
-
5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)
8/20
6. Pencatatan harga pokok produk yang dijualHPP = Kuantitas produk yang dijual x biaya standar per satuan
Harga Pokok Produksi xxx
Persediaan Produk Jadi xxx
7. Pencatatan selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standara. Selisih biaya bahan baku
Selisih Harga Bahan Baku xxx
Barang Dalam Proses-BBB xxx
Selisih Kuantitas xxx
b. Selisih biaya tenaga kerja langsungModel dua selisih
Selisih Efisiensi Upah xxx
Barang Dalam Proses- BTKL xxx
Selisih Tarif Upah xxx
Model tiga selisih
Selisih Efisiensi Upah xxx
Barang Dalam Proses- BTKL xxx
Selisih Tarif Upah xxx
c. Selisih biaya overhead pabrikModel Tiga selisih
Selisih Efisiensi Upah xxx
Barang Dalam Proses- BTKL xxx
Selisih Tarif Upah xxx
BDP-Biaya Overhead Pabrik xxx
-
5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)
9/20
PT ABC menggunakan sistem biaya standar, untuk memproduksi 1 satuan produk diperlukan biaya
produksi menurut standar disajikan dalam tabel sebagai berikut :
Data Biaya Bahan Baku Produksi Standar per Satuan
Nama Biaya Standar penggunaan Total
Biaya bahan baku 5 kg@Rp 2.000 10.000
Biaya Tenaga Kerja 10 jam@ Rp 1.000 10.000
BOP Variabel 10 jam @ Rp 800 16.000
Tetap 10 jam @ Rp 600 12.000
Total 48.000
Kuantitas standar = produk yg dihasilkan x kuantitas standar
Jam kerja normal yang direncanakan adalah 5.200 jam.
Transaksi yang terjadi selama bulan Januari 2012 adalah sebagai berikut :
1. Jumlah bahan baku yang dibeli adalah 2000 kg@ Rp 2.2002. Jumlah produk yang diproduksi dan selesai diproses dalam bulan Januari adalah 500satuan
dengan biaya produksi sesungguhnya sebagai berikut :
a. Biaya bahan baku 2000 kg@ Rp 2.200 = Rp 4.400.000b. Biaya Tenaga Kerja 5.100 jam@ Rp 950 = Rp 4.845.000c. Biaya Overhead Pabrik = Rp 6.500.000
JAWABAN :
Biaya Bahan Baku :
1. Metode Satu Selisih(HSt x KSt) - (HS x KS)
(Rp 2.000 x (500x5))(Rp 2.200 x 2000) = Rp 600.000 L
2. Metode Dua SelisihSelisih harga biaya bahan baku
(HStHS) x KS
(Rp 2.000Rp 2.200) x 2.000 = Rp 400.000 R
Selisih kuantitas biaya bahan baku
(KStKS) x HSt
(2.5002.000) x Rp 2.000 = Rp 1.000.000 L
Total Selisih Biaya Bahan Baku Rp 600.000 L
-
5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)
10/20
3. Metode Tiga SelisihSelisih harga biaya bahan baku
(HStHS) x KS
(Rp 2.000Rp 2.200) x 2000 = Rp 400.000 R
Selisih kuantitas biaya bahan baku
(KStKS) x HSt
(25002000) x Rp 2.000 = Rp 1.000.000 L
Selisih kuantitas/harga biaya bahan baku= 0
Total Selisih biaya bahan baku Rp 600.000 L
Biaya Tenaga Kerja
1. Model Satu SelisihSelisih biaya tenaga kerja
(TUSt x JKSt)(TUS x JKS)
(Rp 1.000 x 10 x 500)(Rp 950 x 5100) = Rp 155.000 L
2. Model Dua SelisihSelisih tarif upah
(TUSt
TUS) x JKS
(Rp 1.000Rp 950) x 5.100 = Rp 255.000 L
Selisih Efisiensi Upah
(JKStJKS) x TUSt
((10x500)5100) x Rp 1.000 = Rp 100.000 R
Total Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 155.000 L
3. Model Tiga SelisihSelisih Tarif Upah
(TUStTUS) x JKSt
(Rp 1000Rp 950) x 5000 = Rp 250.000 L
Selisih Efisiensi Upah
(JKStJKS) x TUS
(50005100) x Rp 950 = Rp 95.000 R
Total Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 155.000 L
-
5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)
11/20
Biaya Overhead Pabrik
1. Model Satu SelisihSelisih total biaya overhead pabrik :
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 6.500.000
Biaya overhead pabrik yang dibebankan:
500 x 10 jam x Rp 1400 Rp 7.000.000
Selisih total biaya overhead pabrik Rp 500.000 L
2. Model Dua SelisihSelisih Terkendalikan
BOP Sesungguhnya Rp 6.500.000
BOP tetap pada kapasitas normal
5200 x Rp 600 Rp 3.120.000
BOP variabel sesungguhnya Rp 3.380.000
BOP variabel pada jam standar
5.000 jam x Rp 800 Rp 4.000.000
Selisih terkendalikan Rp 620.000 L
Selisih Volume
Jam tenaga kerja pada kapasitas normal 5.200 jam
Jam tenaga kerja standar 5.000 jam
Selisih volume 200 jam
Tarif biaya overhead pabrik tetap Rp 600 per jam x
Selisih volume Rp 120.000 R
3. Model Tiga SelisihSelisih Pengeluaran
BOP Sesungguhnya Rp 6.500.000
BOP tetap pada kapasitas normal
5200 x Rp 600 Rp 3.000.000
BOP variabel sesungguhnya Rp 3.500.000
BOP variabel yang dianggarkan pada jam kerja sesungguhnya dicapai
5100 x Rp 800 Rp 4.080.000
Selisih Pengeluaran Rp 580.000 L
-
5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)
12/20
Selisih Kapasitas
Kapasitas Normal 5.200 jam
Kapasitas Sesungguhnya 5.100 jam
Kapasitas yang tidak terpakai 100 jam
Tarif BOP tetap Rp 600 per jam X
Selisih Kapasitas Rp 60.000 L
Selisih Efisiensi
Jam Standar 5.000 jam
Jam sesungguhnya 5.100 jam
Selisih Efisiensi 100 jam
Tarif BOP Rp 1.400 X
Selisih Efisiensi Rp 140.000 R
4. Selisih Empat SelisihSelsisih Pengeluaran Rp 580.000 L
Selisih Kapasitas Rp 60.000 L
Selisih Efisiensi yang dipecah menjadi:
Selisih efisiensi variabel 100 jam x Rp 800 Rp 80.000 R
Selisih Efisiensi Tetap 100 jam x Rp 600 Rp 60.000 R
Total selisih Biaya Overhead Pabrik Rp150.000 L
-
5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)
13/20
-
5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)
14/20
-
5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)
15/20
-
5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)
16/20
-
5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)
17/20
-
5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)
18/20
-
5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)
19/20
-
5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)
20/20