kelompok 6 - biaya standart (partial plan)

20
 SISTEM BIAYA STANDAR PARTIAL PLAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Biaya Dosen: Sukardi Ikhsan Oleh: Ananta Firjatullah 7211410043 Rizki Arve Dumugi 7211412070 Mutiara Sindi Pricilia 7211412090 Fatma Widiastuti Nugroho 7211412099 Eka Nur Rizqi 7211412108 Dewi Astutik 7211412119 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Upload: rna-san-prastiawan

Post on 18-Oct-2015

54 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)

    1/20

    SISTEM BIAYA STANDAR

    PARTIAL PLAN

    Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Biaya

    Dosen: Sukardi Ikhsan

    Oleh:Ananta Firjatullah 7211410043

    Rizki Arve Dumugi 7211412070

    Mutiara Sindi Pricilia 7211412090

    Fatma Widiastuti Nugroho 7211412099

    Eka Nur Rizqi 7211412108

    Dewi Astutik 7211412119

    JURUSAN AKUNTANSI

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2013

  • 5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)

    2/20

    SISTEM BIAYA STANDAR

    A. Definisi Biaya StandarBiaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang

    seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tetentu,

    di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor-faktor lain tertentu.

    Biaya standar merupakan biaya yang dijadikan pedoman di dalm pengeluaran biaya yang

    sesungguhnya. Jika biaya yang sesungguhnya terjadi menyimpang dari biaya-biaya standar, maka

    yang dianggap benar adalah biaya standar, sepanjang asumsi-asumsi yang mendasari penentuannya

    tidak berubah.

    Sistem biaya standar merupakan suatu sistem akuntansi biaya yang mengolah informasi biayasedemikian rupa sehingga manajemen dapat mendeteksi kegiatan kegiatan dalam perusahaan

    yang biayanya menyimpang dari biaya standar yang ditentukan. Sistem akuntansi biaya ini mencatat

    biaya yang seharusnya dikeluarkan dan biaya yang sesungguhnya terjadi, dan menyajikan

    perbandingan antara biaya standar dengan biaya yang sesungguhnya terjadi serta menyajikan

    analisis penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar.

    B. Manfaat Sistem Biaya Standar dalam Pengendalian BiayaManfaat dari biaya standar bagi perusahaan adalah :

    1. Sebagai pengendali biayaSistem biaya standar dirancang untuk mengendalikan biaya. Biaya standar merupakan alat yang

    penting di dalam menilai pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika biaya

    standar ditentukan dengan realistis, hal ini akan merangsang pelaksana dalam melaksanakan

    pekerjaannya dengan efektif, karena pelaksana telah mengetahui bagaimana pekerjaan seharusnya

    dilaksanakan, dan pada tingkat biaya berapa pekerjaan tersebut seharusnya dilaksanakan.

    2. Sebagai pedomanSistem biaya standar memberikan pedoman kepada manajemen berapa biaya yang seharusnya

    untuk melaksanakan kegiatan tertentu sehingga memungkinkan mereka melakukan pengurangan

    biaya dengan cara perbaikan metode produksi, pemilihan tenaga kerja, dan kegiatan yang lain.

    3. Sistem biaya standar yang menyajikan analisis penyimpangan biaya sesungguhnya dari biayastandar memungkinkan manajemen melaksanakan pengelolaan mereka dengan prinsip kelainan.

    Dengan memusatkan perhatian mereka terhadap keadaan-keadaan yang menyimpang dari kegiatan

    yang seharusnya, manajemen diperlengkapi dengan alat yang efektif untuk mengendalikan kegiatan

    perusahaan.

  • 5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)

    3/20

    C. Kelemahan Biaya Standar1. Tingkat keketatan atau kelonggaran standar tidak dapat dihitung dengan cepat.2. Standar kecenderungan menjadikan kaku dan tidak fleksibel meskipun untuk jangka waktu

    yang pendek.

    D. Prosedur Penentuan Biaya StandarProsedur penentuan biaya standar dibagi ke dalam 3 bagian, yaitu:

    1. Biaya bahan baku2. Biaya tenaga kerja3. Biaya overhead pabrik

    Biaya Bahan Baku

    Biaya bahan baku standar terdiri dari :

    1. Masukkan fisik yang diperlukan untuk memproduksi sejumlah keluaran fisik tertentu(kuantitas standar). Kuantitas standar bahan baku dapat ditentukan dengan menggunakan:

    a. Penyelidikan teknisb. Analisis catatan masa lalu

    2. Harga per satuan masukan fisik tersebut, atau disebut pula harga standar.Harga yang dipakai sebagai harga standar dapat berupa:

    a. Harga yang diperkirakan akan berlaku di masa yang akan datang, biasanya untuk jangkawaktu satu tahun.

    b. Harga yang berlaku pada saat penyusunan standar.c. Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal dalam jangka panjang.

    Untuk mengubah kuantitas standar bahan baku menjadi biaya bahan baku standar, maka perlu

    ditentukan dengan harga standar bahan baku.

    Contoh:

    Harga beli Rp 1.000 per satuan

    Biaya angkut Rp 100

    Dikurangi:

    Potongan pembelian (Rp 50)

    Harga standar bahan baku Rp 1.050 per satuan

  • 5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)

    4/20

    Biaya tenaga kerja standar

    Unsur dalam biaya tenaga kerja standar, yaitu:

    Jam tenaga kerja standar Tarif upah standar

    Dasar penentuan jam kerja standar :

    1. Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan dari kartu hargapokok periode yang lalu.

    2. Membuat test-run operasi produksi di bawah keadaan normal yang diharapkan.3. Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan di bawah keadaan

    nyata yang diharapkan.

    4. Mengadakan taksiran yang wajar, yang didasarkan pada pengalaman dan pengetahuanoperasi produksi dan produk.

    Dasar penentuan tarif upah standar:

    1. Perjanjian dengan organisasi karyawan.2. Data upah lama (rata-rata hitung, rata-rata tertimbang atau median dari upah karyawan

    masa lalu).

    3. Perhitungan tarif upah dalam keadaan operasi normal.

    Biaya Overhead Pabrik

    Tarif overhead standar dihitung dengan membagi jumlah biaya overhead yang dianggarkan pada

    kapasitas normal denagn kapasitas normal. Manfaat utama tarif overhead standar ini, yang meliputi

    unsur biaya overhead pabrik variabel dan tetap, adalah untuk penentuan harga pokok produk dan

    perencanaan. Agar supaya tarif overhead standar ini dapat bermanfaat untuk pengendalian biaya,

    maka tarif ini harus dipisahkan ke dalam tetap dan variabel. Untuk pengendalianbiaya overhead

    pabrik dalam sistem biaya standar, perlu dibuat anggaran fleksibel, yaitu anggaran biaya untuk

    beberapa kisaran kapasitas.

    E. Analisis Selisih Biaya Prosuksi LangsungAda 3 model analisis selisih biaya produksi langsung, yaitu:

    1. Model Satu Selisih2. Model Dua Selisih3. Model Tiga Selisih

  • 5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)

    5/20

    Model Satu Selisih (The One Way Model)

    Dalam analisis selisih biaya produksi satu selisih hanya akan dijumpai tiga selisih, yaitu selisih biaya

    bahan baku, selisih biaya tenaga kerja langsung dan selisih biaya overhead pabrik.

    Untuk menghitung analisis selisih dalam model ini digunakan rumus sebagai berikut:

    St=(HSt x KSt)- (HS x KS)

    Keterangan :

    St = total selisih

    HSt = Harga Standar

    KSt = Kuantitas Standar

    HS = Harga sesungguhnya

    KS = Kuantitas Sesungguhnya

    Metode Dua Selisih

    Dalam metode ini, selisih antara biaya standar dengan biaya yang sesungguhnya terjadi dibagi

    menjadi 2, yaitu selisih harga dan selisih kuantitas atau efisiensi.

    Rumus :

    SH = (HStHS) x KS (Untuk mencari perhitungan selisih harga)

    SK = (KStKS) x HSt (Untuk mencari perhitungan selisih kuantitas)

    Ket :

    SH = Selisih harga HS = Harga Sesungguhnya

    SK = Selisih Kuantitas KSt = Kuantitas Standar

    HSt = Harga Standar KS = Kuantitas Sesungguhnya

    Model Tiga Selisih

    Dalam metode ini, selisih antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya dipecah menajdi 3

    macam, yaitu selisih harga, selisih kuantitas dan selisih harga/ kuantitas.

    Rumus untuk perhitungan selisih harga dan selisih kuantitas dalam kondisi harga dan kuantitas

    standar lebih rendahdari harga dan kuantitas sesungguhnya :

    SH = (HStHS) x KSt ( Untuk mencari selisih harga)

    SK = (KStKS) x HSt ( Untuk mencari selisih kuantitas)

    SHK = (HStHS) x (KStKS) (Untuk mencari selisih gabungan yang merupakan selisih

    harga/kuantitas)

  • 5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)

    6/20

    Rumus untuk perhitungan selisih harga dan selisih kuantitas dalam kondisi harga dan kuantitas

    standar lebih tinggidari harga dan kuantitas sesungguhnya :

    SH = (HStHS) x KS ( Untuk mencari selisih harga)

    SK = (KStKS) x HS ( Untuk mencari selisih kuantitas)

    SHK = (HStHS) x (KStKS) (Untuk mencari selisih gabungan yang merupakan selisih

    harga/kuantitas.

    F. PencatatanMETODE GANDA (PARTIAL PLAN)

    Karakteristik :

    1. Rekening Barang Dalam Proses didebit dengan biaya sesungguhnya dan dikredit denganbiaya standar. Biaya bahan baaku dicatat dalam biaya sesungguhnya dan persediaan produk

    jadi dan harga pokok penjualan dicatat pada harga pokok standar.

    2. Selisish biaya sesungguhnya sari biaya standar dihitung pada akhir periode akuntansi,setelah harga pokok persediaan produk dalam proses ditentukan dan harga pokok produk

    jadi yang ditransfer ke gudang dicatat dalam rekening BDP.

    3. Selisih biaya sesungguhnya dari biaya standar merupakan jumlah total perbedaan antarabiaya standar dengan biaya sesungguhnya.

    PENCATATAN DALAM METODE GANDA (PARTIAL PLAN)

    1. Pencatatan Bahan BakuPada saat pembelian bahan baku

    Persediaan bahan baku xxx

    Utang dagang xxx

    Pada saat pemakaian bahan baku

    Barang dalam proses-BBB xxx

    Persediaan Bahan Baku xxx

    2. Pencatatan Biaya Tenaga KerjaPada saat pembebanan biaya tenaga kerja

    Gaji dan upah xxx

    Utang Gaji xxx

    Pada Saat pemakaian tenaga kerja

    BDP- Biaya Tenaga Kerja xxx

    Gaji dan Upah xxx

  • 5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)

    7/20

    3. Pencatatan BOP SesungguhnyaMetode 1 :

    Pemakaian BOP sesungguhnya

    BOP Sesungguhnya xxx

    Berbagai Rekening Dikredit xxx

    Pencatatan pada akhir perode

    BDP-Biaya Overhead Pabrik xxx

    BOP Sesungguhnya xxx

    Metode 2:

    Pemakaian BOP sesungguhnya

    BOP Sesungguhnya xxx

    Berbagai Rekening Dikredit xxx

    Pembebanan BOP sesungguhnya kepada produk atas dasar tarif standar

    BOP Sesungguhnya xxx

    BOP yang dibebankan xxx

    Penutupan rekening BOP Dibebankan pada akhir periode

    BOP yang Dibebankan xxx

    BOP Sesungguhnya xxx

    4. Pencatatan harga pokok produk jadi:Persediaan produk jadi xxx

    BDP-Biaya Bahan Baku xxx

    BDP Biaya Tenaga Kerja xxx

    BDP-Biaya Overhead Pabrik xxx

    5. Pencatatan harga pokok produk dalam proses :Persediaan produk dalam proses xxx

    BDP-Biaya Bahan Baku xxx

    BDP Biaya Tenaga Kerja xxx

    BDP-Biaya Overhead Pabrik xxx

  • 5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)

    8/20

    6. Pencatatan harga pokok produk yang dijualHPP = Kuantitas produk yang dijual x biaya standar per satuan

    Harga Pokok Produksi xxx

    Persediaan Produk Jadi xxx

    7. Pencatatan selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standara. Selisih biaya bahan baku

    Selisih Harga Bahan Baku xxx

    Barang Dalam Proses-BBB xxx

    Selisih Kuantitas xxx

    b. Selisih biaya tenaga kerja langsungModel dua selisih

    Selisih Efisiensi Upah xxx

    Barang Dalam Proses- BTKL xxx

    Selisih Tarif Upah xxx

    Model tiga selisih

    Selisih Efisiensi Upah xxx

    Barang Dalam Proses- BTKL xxx

    Selisih Tarif Upah xxx

    c. Selisih biaya overhead pabrikModel Tiga selisih

    Selisih Efisiensi Upah xxx

    Barang Dalam Proses- BTKL xxx

    Selisih Tarif Upah xxx

    BDP-Biaya Overhead Pabrik xxx

  • 5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)

    9/20

    PT ABC menggunakan sistem biaya standar, untuk memproduksi 1 satuan produk diperlukan biaya

    produksi menurut standar disajikan dalam tabel sebagai berikut :

    Data Biaya Bahan Baku Produksi Standar per Satuan

    Nama Biaya Standar penggunaan Total

    Biaya bahan baku 5 kg@Rp 2.000 10.000

    Biaya Tenaga Kerja 10 jam@ Rp 1.000 10.000

    BOP Variabel 10 jam @ Rp 800 16.000

    Tetap 10 jam @ Rp 600 12.000

    Total 48.000

    Kuantitas standar = produk yg dihasilkan x kuantitas standar

    Jam kerja normal yang direncanakan adalah 5.200 jam.

    Transaksi yang terjadi selama bulan Januari 2012 adalah sebagai berikut :

    1. Jumlah bahan baku yang dibeli adalah 2000 kg@ Rp 2.2002. Jumlah produk yang diproduksi dan selesai diproses dalam bulan Januari adalah 500satuan

    dengan biaya produksi sesungguhnya sebagai berikut :

    a. Biaya bahan baku 2000 kg@ Rp 2.200 = Rp 4.400.000b. Biaya Tenaga Kerja 5.100 jam@ Rp 950 = Rp 4.845.000c. Biaya Overhead Pabrik = Rp 6.500.000

    JAWABAN :

    Biaya Bahan Baku :

    1. Metode Satu Selisih(HSt x KSt) - (HS x KS)

    (Rp 2.000 x (500x5))(Rp 2.200 x 2000) = Rp 600.000 L

    2. Metode Dua SelisihSelisih harga biaya bahan baku

    (HStHS) x KS

    (Rp 2.000Rp 2.200) x 2.000 = Rp 400.000 R

    Selisih kuantitas biaya bahan baku

    (KStKS) x HSt

    (2.5002.000) x Rp 2.000 = Rp 1.000.000 L

    Total Selisih Biaya Bahan Baku Rp 600.000 L

  • 5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)

    10/20

    3. Metode Tiga SelisihSelisih harga biaya bahan baku

    (HStHS) x KS

    (Rp 2.000Rp 2.200) x 2000 = Rp 400.000 R

    Selisih kuantitas biaya bahan baku

    (KStKS) x HSt

    (25002000) x Rp 2.000 = Rp 1.000.000 L

    Selisih kuantitas/harga biaya bahan baku= 0

    Total Selisih biaya bahan baku Rp 600.000 L

    Biaya Tenaga Kerja

    1. Model Satu SelisihSelisih biaya tenaga kerja

    (TUSt x JKSt)(TUS x JKS)

    (Rp 1.000 x 10 x 500)(Rp 950 x 5100) = Rp 155.000 L

    2. Model Dua SelisihSelisih tarif upah

    (TUSt

    TUS) x JKS

    (Rp 1.000Rp 950) x 5.100 = Rp 255.000 L

    Selisih Efisiensi Upah

    (JKStJKS) x TUSt

    ((10x500)5100) x Rp 1.000 = Rp 100.000 R

    Total Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 155.000 L

    3. Model Tiga SelisihSelisih Tarif Upah

    (TUStTUS) x JKSt

    (Rp 1000Rp 950) x 5000 = Rp 250.000 L

    Selisih Efisiensi Upah

    (JKStJKS) x TUS

    (50005100) x Rp 950 = Rp 95.000 R

    Total Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 155.000 L

  • 5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)

    11/20

    Biaya Overhead Pabrik

    1. Model Satu SelisihSelisih total biaya overhead pabrik :

    Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 6.500.000

    Biaya overhead pabrik yang dibebankan:

    500 x 10 jam x Rp 1400 Rp 7.000.000

    Selisih total biaya overhead pabrik Rp 500.000 L

    2. Model Dua SelisihSelisih Terkendalikan

    BOP Sesungguhnya Rp 6.500.000

    BOP tetap pada kapasitas normal

    5200 x Rp 600 Rp 3.120.000

    BOP variabel sesungguhnya Rp 3.380.000

    BOP variabel pada jam standar

    5.000 jam x Rp 800 Rp 4.000.000

    Selisih terkendalikan Rp 620.000 L

    Selisih Volume

    Jam tenaga kerja pada kapasitas normal 5.200 jam

    Jam tenaga kerja standar 5.000 jam

    Selisih volume 200 jam

    Tarif biaya overhead pabrik tetap Rp 600 per jam x

    Selisih volume Rp 120.000 R

    3. Model Tiga SelisihSelisih Pengeluaran

    BOP Sesungguhnya Rp 6.500.000

    BOP tetap pada kapasitas normal

    5200 x Rp 600 Rp 3.000.000

    BOP variabel sesungguhnya Rp 3.500.000

    BOP variabel yang dianggarkan pada jam kerja sesungguhnya dicapai

    5100 x Rp 800 Rp 4.080.000

    Selisih Pengeluaran Rp 580.000 L

  • 5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)

    12/20

    Selisih Kapasitas

    Kapasitas Normal 5.200 jam

    Kapasitas Sesungguhnya 5.100 jam

    Kapasitas yang tidak terpakai 100 jam

    Tarif BOP tetap Rp 600 per jam X

    Selisih Kapasitas Rp 60.000 L

    Selisih Efisiensi

    Jam Standar 5.000 jam

    Jam sesungguhnya 5.100 jam

    Selisih Efisiensi 100 jam

    Tarif BOP Rp 1.400 X

    Selisih Efisiensi Rp 140.000 R

    4. Selisih Empat SelisihSelsisih Pengeluaran Rp 580.000 L

    Selisih Kapasitas Rp 60.000 L

    Selisih Efisiensi yang dipecah menjadi:

    Selisih efisiensi variabel 100 jam x Rp 800 Rp 80.000 R

    Selisih Efisiensi Tetap 100 jam x Rp 600 Rp 60.000 R

    Total selisih Biaya Overhead Pabrik Rp150.000 L

  • 5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)

    13/20

  • 5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)

    14/20

  • 5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)

    15/20

  • 5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)

    16/20

  • 5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)

    17/20

  • 5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)

    18/20

  • 5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)

    19/20

  • 5/28/2018 Kelompok 6 - Biaya Standart (Partial Plan)

    20/20