kelompok-3

8
Perhitungan Besar Sampel Penelitian Perhitungan besar sampel di tentukan berdasarrkan tujuan anaisis data penelitian.Sehingga beda analisis data yang dilakukan, akan berbeda pula cara menentuan besar sampel yang di perlukan untuk suatu penelitian Kriteria menentukan besar sample : 1. Besar sampel ditentukan berdasarkan tujuan analisis data (uji hipotesis) 2. Jika terdapat byk tujuan penelitian, maka ditentukan berdasarkan tujuan utama 3. Beda analisis data yang akan dilakukan, maka berbeda pula cara menentukan besar sampel Pertimbangan untuk perhitungan besar sampel 1. Kesalahan tipe 1 (nilai α) Nilai α yaitu probabilitasmenolak hipotesis null (Ho) yang seharusnya pada populasi hipotesis null diterima. Nilai α yang biasanya ditetapkan oleh peneliti adalah o,o5untuk dua sisi(2 sided). 2. Kesalahan tipe 2 (nilai β) Nilai β yaitu probabilitas menerima hipotesis null yang seharusnya pada populasi hipotesis null ditolak. Nilai β yang biasanya ditetapkan oleh peneliti adalah 0,20 atau 0,10. Nilai β menentukan power of the test dari suatu penelitian atau sebaliknya. Jika penelitian menetapkan power of the test sebesar 80% maka nilai β adalah sebesar 1,00 – 0,80 = 0,20.

Upload: luthfi

Post on 21-Dec-2015

224 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: kelompok-3

Perhitungan Besar Sampel Penelitian

Perhitungan besar sampel di tentukan berdasarrkan tujuan anaisis data penelitian.Sehingga

beda analisis data yang dilakukan, akan berbeda pula cara menentuan besar sampel yang di

perlukan untuk suatu penelitian

Kriteria menentukan besar sample :

1. Besar sampel ditentukan berdasarkan tujuan analisis data (uji hipotesis)

2. Jika terdapat byk tujuan penelitian, maka ditentukan berdasarkan tujuan utama

3. Beda analisis data yang akan dilakukan, maka berbeda pula cara menentukan besar

sampel

Pertimbangan untuk perhitungan besar sampel

1. Kesalahan tipe 1 (nilai α)

Nilai α yaitu probabilitasmenolak hipotesis null (Ho) yang seharusnya pada populasi

hipotesis null diterima. Nilai α yang biasanya ditetapkan oleh peneliti adalah

o,o5untuk dua sisi(2 sided).

2. Kesalahan tipe 2 (nilai β)

Nilai β yaitu probabilitas menerima hipotesis null yang seharusnya pada populasi

hipotesis null ditolak. Nilai β yang biasanya ditetapkan oleh peneliti adalah 0,20 atau

0,10. Nilai β menentukan power of the test dari suatu penelitian atau sebaliknya. Jika

penelitian menetapkan power of the test sebesar 80% maka nilai β adalah sebesar 1,00

– 0,80 = 0,20.

3. Pengetahuan tentang karakteristik statistic dari kelompok control seperti proporsi atau

nilai mean yang didapat dari literature, pendapatpakar, pengalaman peneliti secara

empiric atau melalui pilot study padasekelompok responden.

4. Effect size

Effect size adalah perbedaan nilai variable dependen (outcome) yang diharapkan

antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penentuan besarnya effect size

didasarkan pada keputusan klinik yang dianggap bermakna antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Jika terdapat lebih dari satu outcome pada suatu

penelitian, maka besar effect size berdasarkan outcome utama.

Page 2: kelompok-3

Secara umum terdapat 6 formula yang dapat digunakan untuk menentukan besar sampel

berdasarkan tujuan penelitian :

1. Estimasi besar sampel untuk penelitian yang bertujuan mengetahui proporsi suatu

kejadian (event)

Informasi yang diperlukan peneliti sebelum menghitung besar sampel untuk

penelitian ini adalah :

a. Besar tingkat kepercayaan (confidence level)

Confidence level dapat dihitung dengan rumus : (1 – α). Jika peneliti menetapkan

Confidence level sebesar 95%, maka dapat dihtung kesa;ahan tipe 1(nilai α) = 1 –

0,95 = 0,05.

dalam perhitungan jumlah sampel, digunakan standar normal deviasi untuk nilai α

tertentu yang didapat dari distribusi Z, ebagai berikut :

Tingkat Kesalahan (Error) α (2-tailed) α (1-tailed) atau β

0.01 2.813 2.576

0.05 1.960 1.645

0.10 1.645 1.282

0.20 1.282 0.842

b. Prediksi propori (P) berdasarkan literature atau hasil pilot study.

c. Deviasi dari prediksi proporsi atau presisi absolute.

Rumus besar sampel yang digunakan pada penelitian yang bertujuan mengestimasi

proporsi suatu kejadian adalah :

Z1-α/2 : Standar normal deviasi untuk α

P : Prediksi proporsi berdasarkan literatur atau pilot study

d : Deviasi dari prediksi proporsi atau presisi absolute

Page 3: kelompok-3

2. Estimasi besar sampel untuk penelitian yg bertujuan mengetahui nilai mean suatu

variabel (estimating the population mean)

Z1-α/2 : Standar normal deviasi untuk α

σ : Standar deviasi (σ) yg didapat dari literatur, penelitian terdahulu atau

pilot study.

d : Deviasi dari mean prediksi (absolute precision)

3. Estimasi besar sampel untuk menguji hipotesis beda 2 proporsi kelompok independen

(two proportion independent)

P2 : Proporsi kejadian efek pada kelompok kontrol/standar dr literatur

P1 : Proporsi kejadian efek pada kelompok ujicoba yang didapat dari perbedaan

proporsi yang dianggap bermakna secara klinik.

P : Proporsi gabungan antara kedua kelompok = ½ (P1 + P2)

P1 – P2 : perbedaan proporsi yang dianggap bermakna scr klinik (effect size)

4. Estimasi besar sampel untuk menguji hipotesis beda 2 mean kelompok independen

(two mean independent)

µ1 : Nilai mean klp kontrol (dari literatur atau penelitian terdahulu)

Page 4: kelompok-3

µ2 : Nilai mean klp ujicoba (dari pendapat/judgment) peneliti)

µ1–µ2 : Beda mean yang dianggap bermakna secara klinik antara kedua klp

σ : Estimasi Standar deviasi dari beda mean kedua klp (dsari literatur)

σ2 : Estimasi varian kedua klp yang dihitung dengan rumus : ½ (µ12 + µ2

2 )

5. Estimasi besar sampel untuk menguji hipotesis beda 2 proporsi kelompok

berpasangan

Np : Jumlah pasangan (jumlah sampel)

P2 : Proporsi kejadian sebelum perlakuan (pustaka/penelitian terdahulu

P1 : Proporsi kejadian setelah perlakuan.

P1 – P2 : Perbedaan proporsi yg dianggap bermakna scr klinik (effect size)

f : Proporsi pasangan data responden (pre test dan post test) yang berbeda

(didapat dari literatur atau pilot study)

6. Estimasi besar sampel untuk menguji hipotesis beda 2 mean kelompok berpasangan

n : jumlah sampel

µ1–µ2 : beda mean yg dianggap bermakna scr klinik antara sebelum perlakuan (pre

test) dan setelah perlakuan (post test)

σ : estimasi standar deviasi dari beda mean data pre test dan post test

berdasarkan literatur

7. Estimasi besar sampel pada analisis multivariat

Page 5: kelompok-3

a. Dpt dihitung dgn rule of thumb: jml sampel minimal berkisar antara 5-50 kali

lebih banyak dari jumlah variabel independen

b. Angka yang disarankan adalah 10 kali lebih banyak dari jumlah variabel

independen

8. Koreksi atau penambahan jumlah sampel berdasarkan prediksi sampel drop out dari

penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Page 6: kelompok-3

Dharma, Kelana Kusuma. 2011. Metodologi Penelitian Keperawatan (Pedoman Melaksanan

dan Menerapkan Hasil Penelitian). Jakarta : Trans Info Media (TIM).