kelompok 3

18
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Keperawatan Keluarga merupakan bidang kekhususan spesialisasi yang terdiri dari keterampilan berbagai bidang keparawatan. Praktik keperawatan keluarga didefinisikan sebagai pemberian perawatan yang menggunakan proses keperawatan kepada keluarga dan anggota-anggotanya dalam situasi sehat dan sakit. Penekanan praktik keperawatan keluarga adalah berorientasi kepada kesehatan, bersifat holistik, sistemik dan interaksional, menggunakan kekuatan keluarga. Salah satu aspek terpenting dari perawatan adalah penekanannya pada unit keluarga. Keluarga, bersama dengan individu, kelompok dan komunitas adalah klien atau resipien keperawatan. Secara empiris, kami menyadari bahwa kesehatan para anggota keluarga dan kualitas kesehatan keluarga, mempunyai hubungan yang sangat erat. 1.2 Rumusan masalah 1. Apa itu Keperawatan Keluarga ? 2. Apa saja trend dan isu terkait dengan Keperawatan Keluarga ? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengertian Keperawatan Keluarga 2. Untuk mengetahui trend dan isu terkait dengan Keperawatan Keluarga 1

Upload: ahmad-chaeri

Post on 06-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

komunitas

TRANSCRIPT

Page 1: KELOMPOK 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Keperawatan Keluarga merupakan bidang kekhususan spesialisasi yang terdiri

dari keterampilan berbagai bidang keparawatan. Praktik keperawatan keluarga

didefinisikan sebagai pemberian perawatan yang menggunakan proses keperawatan

kepada keluarga dan anggota-anggotanya dalam situasi sehat dan sakit. Penekanan

praktik keperawatan keluarga adalah berorientasi kepada kesehatan, bersifat holistik,

sistemik dan interaksional, menggunakan kekuatan keluarga.

Salah satu aspek terpenting dari perawatan adalah penekanannya pada unit

keluarga. Keluarga, bersama dengan individu, kelompok dan komunitas adalah klien

atau resipien keperawatan. Secara empiris, kami menyadari bahwa kesehatan para

anggota keluarga dan kualitas kesehatan keluarga, mempunyai hubungan yang sangat

erat.  

1.2 Rumusan masalah

1. Apa itu Keperawatan Keluarga ?

2. Apa saja trend dan isu terkait dengan Keperawatan Keluarga ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian Keperawatan Keluarga

2. Untuk mengetahui trend dan isu terkait dengan Keperawatan Keluarga

1

Page 2: KELOMPOK 3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Unit Keluarga menjadi Fokus Sentral dari Perawatan 

 Salah satu aspek terpenting dari perawatan adalah penekanannya pada unit

keluarga. Keluarga, bersama dengan individu, kelompok dan komunitas adalah klien atau

resipien keperawatan. Secara empiris, kami menyadari bahwa kesehatan para anggota

keluarga dan kualitas kesehatan keluarga, mempunyai hubungan yang sangat erat.  Unit

dasar ini memiliki pengaruh yang begitu kuat terhadap perkembangan seorang individu

yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya kehidupan individu tersebut. Keluarga

memiliki pengaruh yang penting sekali terhadap pembentukan identitas seorang individu

dan perasaan harga diri. Prioritas tertinggi keluarga biasanya adalah kesejahteraan

anggota keluarganya.

Minuchin (1977), seorang ahli terapi keluarga ternama, membuat ringkasan

dengan begitu indah tentang peran ganda yang dimainkan oleh keluarga: Keluarga

merupakan matriks dari perasaan beridentitas dari anggota-anggotanya, merasa memiliki

dan berbeda. Tugas utamanya adalah memelihara pertumbuhan psikososial anggota-

anggotanya dan kesejahteraan selama hidupnya secara umum…. Keluarga juga

membentuk unit sosial yang paling kecil yang mentransmisikan tuntutan-tuntutan dan

nilai-nilai dari suatu masyarakat dan dengan demikian melestarikannya. Keluarga harus

beradaptasi dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat sementara keluarga juga membantu

perkembangan dan pertumbuhan anggota sementara itu semua tetap menjaga kontinuitas

secara cukup untuk memenuhi fungsinya sebagai kelompok referensi dari individu

(Friedman, 1998) 

Beberapa alasan mengapa unit keluarga harus menjadi fokus sentral dari

perawatan :

1. Ada semacam hubungan yang kuat antara keluarga dan status kesehatan keluarganya,

bahwa peran dari keluarga sangat penting bagi setiap aspek perawatan kesehatan

anggota keluarga secara individu, mulai dari strategi-strategi hingga fase rehabilitasi.

Mengkaji/menilai dan memberikan perawatan kesehatan merupakan hal yang penting

dalam membantu setiap anggota kelompok untuk mencapai suatu keadaan sehat

(wellness) hingga tingkat optimum.

2. Melalui perawatan kesehatan keluarga yang berfokus pada peningkatan perawatan diri

(self-care), pendidikan kesehatan dan konseling keluarga serta upaya-upaya yang

berarti yang dapat mengurangi risiko yang diciptakan oleh pola hidup dan bahaya dari

2

Page 3: KELOMPOK 3

lingkungan. Tujuannya adalah mengangkat derajat kesehatan keluarga secara

menyeluruh, yang mana secara tidak langsung mengangkat derajat kesehatan dari

setiap anggota keluarga.

3. Mengingat keluarga merupakan sistem pendukung yang vital bagi individu-individu,

sumber dari kebutuhan-kebutuhan ini perlu dinilai dan disatukan ke dalam

perencanaan tindakan bagi individu-individu (Friedman, 1998).

Ada empat tingkatan keperawatan keluarga, yaitu:

1. Level 1, keluarga menjadi latar belakang individu/anggota keluarga dan fokus

pelayanan keperawatan di tingkat ini adalah individu yang akan dikaji dan

diintervensi.

2. Level 2, keluarga merupakan penjumlahan dari anggota-anggotanya, masalah

kesehatan/keperawatan yang sama dari masing-masing anggota akan diintervensi

bersamaan, masing-masing anggota dilihat sebagai unit yang terpisah.

3. Level 3, fokus pengkajian dan intervensi keperawatan adalah sub-sistem dalam

keluarga, anggota-anggota keluarga dipandang sebagai unit yang berinteraksi, fokus

intervensi: hubungan ibu dengan anak; hubungan perkawinan; dll.

4. Level 4, seluruh keluarga dipandang sebagai klien dan menjadi fokus utama dari

pengkajian dan perawatan, keluarga menjadi fokus dan individu sebagai latar

belakang, keluarga dipandang sebagai interaksional system, fokus intervensi:

dinamika internal keluarga; struktur dan fungsi keluarga; hubungan sub-sistem

keluarga dengan lingkungan luar.

B. Definisi-definisi Keluarga 

 Definisi keluarga sangat bermacam-macam tergantung dari dimensi (sudut

pandang) mana seseorang membuat definisi, perbedaan ini dapat terjadi karena dilihat

dari dimensi sosial, interaksional, formalitas, tradisional atau yang lainnya. Definisi yang

berorientasi pada formalitas atau legalitas “Keluarga berkumpulnya dua orang atau lebih

dan saling berinteraksi yang ada suatu ikatan perkawinan ataupun adopsi”.

Definisi keluarga saat ini harus menggambarkan bentuk-bentuk keluarga yang ada

sekarang di masyarakat.

 Burgess dkk. (1963) membuat definisi yang berorientasi pada tradisi dan digunakan

sebagai referensi secara luas :

1. Keluarga terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan,

darah dan ikatan adopsi.

3

Page 4: KELOMPOK 3

2. Para anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah tangga

atau jika mereka hidup secara terpisah, mereka tetap menganggap rumah tangga

sebagai rumah mereka.

3. Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam peran-peran

sosial seperti suami-istri, ayah dan ibu, anak laki dan perempuan, saudara dan saudari.

4. Keluarga sama-sama menggunakan kultur yang sama, yaitu kultur yang diambil dari

masyarakat dengan beberapa ciri unik tersendiri (Friedman, 1998).

Whall (1986) dalam analisis konsep tentang keluarga sebagai unit yang perlu dirawat, ia

mendefinisikan keluarga sebagai kelompok yang mengidentifikasikan diri dengan

anggotanya yang terdiri dari dua individu atau lebih yang asosiasinya dicirikan oleh

istilah-istilah khusus, yang boleh jadi tidak diikat oleh hubungan darah atau hukum, tapi

yang berfungsi sedemikian rupa sehingga mereka menganggap diri mereka sebagai

sebuah keluarga.

Family Service America (1984) mendefinisikan keluarga dalam suatu cara yang

komprehensif, yaitu sebagai ”dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan

kebersamaan dan keintiman”.

 Dalam menyatukan kedua gagasan sentra dari definisi-definisi diatas, keluarga menunjuk

kepada dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan kebersamaan dan ikatan

emosional dan yang mengidentifikasikan diri mereka sebagai bagian dari

keluarga (Hariyanto, 2005).

 Taylor, 1979 memberikan pengertian secara sederhana keluarga dipandang sebagai

sebuah sistem sosial, The family is comprised of a network of a continually evolving

interpersonal unions (structure). It is linked of bonds of closeness, security, identity,

support and sharing (bonding), and is demarcated by genetic heritage, legal sanction,

and interpersonal alliance (boundaries). The family is perpetuated to fill individual

biologic, economic, psychologic and social needs (function).   

Definisi-definisi tambahan tentang keluarga berikut ini mengkonotasikan tipe-tipe

keluarga secara umum yang dikemukakan untuk mempermudah pemahaman terhadap

literatur tentang keluarga:

Keluarga inti (konjugal) yaitu keluarga yang menikah, sebagai orang tua atau

pemberi nafkah. Keluarga inti terdiri dari suami, istri dan anak-anak kandung mereka,

anak adopsi atau keduanya

Keluarga orientasi (keluarga asal) yaitu unit keluarga yang didalamnya seseorang

dilahirkan.

4

Page 5: KELOMPOK 3

Keluarga besar yaitu keluarga inti dan orang-orang yang berhubungan (oleh darah),

yang paling lazim menjadi anggota keluarga orientasi yaitu salah satu teman keluarga

inti. Berikut ini termasuk sanak keluarga, kakek/nenek, tante, paman dan sepupu

(Hariyanto, 2005).

C. Trend dan Isu Keperawatan Keluarga

1. Definisi

Keperawatan gerontik adalah serangkaian kegiatan yang diberi via praktek

keperawatan kepada keluarga untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan

keluarga tersebut dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan..

Keberhasilan keperawatan di R.S dapat menjadi sia – sia jika dilanjutkan oleh

keluarga di rumah. Keluarga sebagai titik sentral pelayanan kesehatan. Keluarga yang

sehat akan mempunyai anggota yang sehat dan mewujudkan masyarakat yang sehat.

Askep yang diberikan berdasarkan pada masalah kesehatan dari setiap anggota

keluarga.

Agar Pelayanan Kesehatan Yang Diberikan Dapat Diterima Oleh Keluarga

- harus mengerti dan memahami tipe dan struktur keluarga

- tahu tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya

- perlu pemahaman setiap tahap perkembangan dan tugas perkembangan

1. Tindakan Pengkajian Yang Dilakukan

Tindakan promosi : Jika keluarga belum memenuhi seluruh tugas perkembangannya.

Tindakan prefentif : Agar keluarga mampu mencegah munculnya masalahpada

perkembangan berikutnya.

2. Tugas Perkembangan Keluarga

Membina hubungan intim yang memuaskan.

Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.

Mendiskusikan rencana memiliki anak / KB.

Beberapa trend dan Isu dalam keperawatan Keluarga diantaranya :

Trend dan isu Global :

1) Dunia tanpa batas (global village) mempengaruhi sikap dan pola perilaku

keluarga.

2) Kemajuan dan pertukaran iptek yang semakin global sehingga penyebarannya

semakin meluas

5

Page 6: KELOMPOK 3

3) Kemajuan teknologi di bidang transportasi sehingga tingkat mobilisasi

penduduk yang tinggi seperti migrasi yang besar-besaran yang berpengaruh

terhadap interaksi keluarga yang berubah

4) Standar kualitas yang semakin diperhatikan menimbulkan persaingan yang

ketak serta menumbuhkan munculnya sekolah-sekolah yang mengutamakan

kualitas pendidikan.

5) Kompetisi global dibidang penyediaan sarana dan prasarana serta pelayanan

kesehatan menuntut standar profesionalitas keperawatan yang tinggi.

2. Trend dan Isu Terkait dengan Keperawatan Keluarga

1). Trend dan Isu terkait Keperawatan Keluarga yang Berhubungan dengan Keluarga

1. Kemajuan teknologi di bidang transportasi sehingga tingkat mobilisasi

penduduk yang tinggi seperti migrasi yang besar-besaran yang berpengaruh

terhadap interaksi keluarga yang berubah.

Migrasi akan menyebabkan terjadinya perubahan komposisi keluarga

baik secara biologis, sosial, ekonomi. Perubahan tersebut terjadi pada daerah

asal dan tujuan. Perubahan yang terjadi sangat mempengaruhi terhadap

perkembangan keperawatan keluarga. Di mana perubahan tersebut terjadi tidak

lain adalah adaptasi / penyesuaian situasi yang ada.

Migrasi selain berdampak positif terhadap keluarga migran, secara

ekonomi, juga berdampak negatif khususnya terhadap kesehatan psikologis

anak. Hal ini terlihat dalam lebih tingginya masalah yang menyangkut

emotional symptom, conduct problems, dan hyperactivity pada keluarga�

migran dibandingkan dengan nonmigran. Artinya adalah hilangnya peran salah

satu, ibu atau ayah, atau bahkan kedua-duanya telah memunculkan masalah

tersendiri bagi anak. Untuk itu perlu upaya untuk mengatasi masalah ini secara

komprehensif.

Hal ini merupakan salah satu kesimpulan yang diperoleh dari penelitian

beberapa peneliti UGM dan kampus lain dengan judul :Children health and

Migrant Parents in Southeast Asia (CHAMPSEA) atau dampak migrasi

internasional terhadap keluarga dan anak migran.

2). Trend dan Isu yang Terkait dengan Keperawatan Keluarga yang Berhubungan

dengan Perawat Keluarga.

1. Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat system yang

belum berkembang.

6

Page 7: KELOMPOK 3

2. Sumberdaya tenaga kesehatan yang belum dapat bersaing secara global serta

belum adanya perawat keluarga secara khusus di negara kita.

3. Penghargaan dan reward yang dirasakan masih kurang bagi para tenaga

kesehatan khususnya perawat.

4. Kompetisi global dibidang penyediaan sarana dan prasarana serta pelayanan

kesehatan menuntut standar profesionalitas keperawatan yang tinggi.

5. Pengetahuan dan keterampilan perawat yang masih perlu ditingkatkan.

6. Keperawatan keluarga/ komunitas dianggap tidak menantang.

7. Geografis luas namun tidak ditunjang dengan fasilitas.

8. Lahan praktek yang terbatas, sarana dan prasarana pendidikan juga terbatas.

9. Kerjasama lintas program dan lintas sector belum memadai.

10.Pelayanan keperawatan keluarga yang belum berkembang meskipun telah

disusun pedoman pelayanan keluarga namun belum disosialisaikan secara

umum.

11.Model pelayanan  belum mendukung peranan aktif semua profesi.

12.Pengetahuan dan keterampilan perawat masih rendah.

3). Trend dan Isu Nasional Terkait Keperawatan Keluarga yang Berhubungan dengan

Pemerintahan.

1. Semakin tingginya tuntutan profesionalitas pelayanan kesehatan

2. Penerapan desentralisasi yang juga melibatkan bidang kesehatan

UUD No 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah menjelaskan

pengertian desentralisasi sebagai penyerahan wewenang pemerintahan oleh

pemerintah epada daerah otonom dalam karangka negera kesaruan refublik

Indonesia (NKRI). Terkait dengan penegrtian tersebut , maka desentralisasi

bidang esehatan juga merupakan penyerahan wewenang oleh pemerintah di

bidang kesehatan kepada daerah otonom, sebagai mana diamanat kan oleh pasl

11 ayat ( 2) uud no. 22 tahun 1999.

Isu strategis yang terkait dengan desentralisasi kesehatan :

Dalam tatanan otonomi daerah, keberhasilan pembagunan nasional di

bidang kesehatan sangat ditentukan oleh keberhasilan pembagunan yang di

selenggarakan oleh daerah daerah ,oleh karna itu, elagsungan pembagunan

kesehatan sangat di tentukan oleh kemauan dan kemampuan daerah.ada

kesatuan visi pembagunan antara pemerintah dengan daerah yang menjadi

perhatian dan pertimbangan , yaitu Indonesia sehat 2010.

7

Page 8: KELOMPOK 3

1. Ketersediaan dan pemerataan sumber daya tenaga kesehatan

Pelayanan kesehatan adalah pelayanan jasa yang tidak terpisahkan dengan

sumber daya tenaga..

2. Kecukupan dalam pembiayaan kesehatan

Pada dasarnya, pembagunan kesehatan harus dilaksanakan bersama antara

pemerintah, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat dalam hal

pembiayaan kesehatan.

3. Keberadaan prasarana dan saran kesehatan

Di era desentralisasi , kepemilikan atau pengelolaan prasarana dan saran

kesehatan dilimpahklan dari pemerintah pusat kepemerintah daerah bagi

kelangsungan kegiatan koprasional kesehatan.

4. Kemampuan manajmen kesehatan

Selain visi, misi, strategi , serta sumber daya keberhasilan pembagunan

kesehatan di daerah sangat di pengaruhi oleh kemampuan manajmen

kesehatan dari aparatur kesehatan itu sendiri.

3. Peran serta masyarakat yang semakin tinggi dalam bidang kesehatan

4. Munculnya perhatian dari pihak pemerintah mengenai masalah kesehatan

masyarakat.

Seperti diberikannya bantuan bagi keluarga miskin serta asuransi

kesehatan lainnya bagi keluarga yang tidak mampu.

Adapun peran pemerintah dalam upaya peningkatan kesehatan

masyarakat terutama keluarga adalah adanya program JKN

jumlah penduduk Indonesia yang sudah mencapai 200 Juta jiwa untuk

permasalahan kesehatan menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh

pemerintah kepada warganya, belum meratanya penanganan kesehatan antara

simiskin dan sikaya yang menjadi polemik hingga saat ini. Saya sendiri merasa

miris mendengarnya kalau mau berobat ke rumah sakit bahkan masuk UGD

diharuskan adanya jaminan atau DP sebelum dirawat, belum lagi kalau harus

rawat inap tentunya uang menjadi prioritas utama untuk memesan kamar

beserta obat-obatnya, mending kalau kita sedang ada uang saat itu kalau tidak

punya siapa yang mau menanggung.

Jaminan kesehatan apa yang diberikan yaitu jaminan berupa

perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan

kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang

8

Page 9: KELOMPOK 3

diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya

dibayar oleh pemerintah.melalui penerapan system kendali biaya dan kendali

mutu,dan diselenggarakan berdasarkan asuransi sosial dan equitas bagi seluruh

penduduk di wilayah Republik Indonesia.

jaminan kesehatan Nasional (JKN) mempunyai multi manfaat, secara

medis dan maupun non medis. Ia mempunyai manfaat secara komprehensive;

yakni pelayanan yang diberikan bersifat paripurna mulai dari preventif,

promotif, kuratif dan rehabilitatif. Seluruh pelayanan tersebut tidak

dipengaruhi oleh besarnya biaya iuran bagi peserta. Promotif dan preventif

yang diberikan bagi upaya kesehatan perorangan (personal care).

JKN menjangkau semua penduduk, artinya seluruh penduduk,

termasuk warga asing harus membayar iuran dengan prosentase atau nominal

tertentu, kecuali bagi masyarakat miskin dan tidak mampu, iurannya dibayar

oleh pemerintah.Hal ini tentu saja sangat meringankan beban keluarga miskin

dimana keluarga dapat meningkatan kesejahteraan kesehatannya tanpa perlu

memikirkan biaya kesehatan.

Peserta BPJS Kesehatan.:

1. Adalah semua penduduk Indonesia WAJIB menjadi peserta Jaminan

kesehatanyang dikelola BPJS Kesehatan. Artinya mereka tidak boleh tidak

menjadi peserta BPJS Kesehatan meskipun sudah memiliki Jaminan

kesehatanlain.

2. Orang asing yang bekerja minimal 6 bulan di Indonesia dan telah

membayar iuran  Peserta BPJS Kesehatan

Pelayanan keperawatan keluarga belum berkembang tapi DEPKES sudah

menyusun pedoman pelayanan keperawatan keluarga dan model keperwatan keluarga

di rumah tapi perlu disosialisasikan.

Selain itu terdapat trend dan isu yang terkait dengan keperawatan keluarga

dalam bidang pendidikan yaitu :

1. Lahan praktik terbatas; pendirian pendidikan keperawatan cenderung “mudah”

2. Penelitian terkait pengembangan dan uji model masih terbatas.

3. Sarana dan prasarana pendidikan sangat terbatas.

4. Rasio pengajar : mahasiswa belum seimbang.

5. Keterlibatan berbagai profesi selama pendidikan kurang.

Trend dan isu yang terkait keperawatan keluarga dalam bidang profesi yaitu :

9

Page 10: KELOMPOK 3

1. Lahan praktik terbatas; pendirian pendidikan keperawatan cenderung “mudah”

2. Penelitian terkait pengembangan dan uji model masih terbatas.

3. Sarana dan prasarana pendidikan sangat terbatas.

4. Rasio pengajar : mahasiswa belum seimbang.

5. Keterlibatan berbagai profesi selama pendidikan kurang.

6. Standar kompetensi belum disosialisasikan.

7. Belum ada model pelayanan yang dapat menjadi acuan.

8. Kompetensi  berbagai jenjang pendidikan tidak berbatas.

9. Mekanisme akreditasi belum berjalan dengan baik.

10.Peranan profesi di masa depan dituntut lebih banyak.

11.Perlu pengawalan dan pelaksanaan undang-undang praktik keperawatan.

10

Page 11: KELOMPOK 3

BAB 3

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Sikap dan pola perilaku keluarga dapat dipengaruhi oleh dunia tanpa batas

(global village). Kemajuan teknologi di bidang transportasi mengakibatkan tingkat

mobilisasi penduduk yang tinggi seperti migrasi yang besar-besaran yang berpengaruh

terhadap interaksi keluarga yang berubah. Pelayanan keperawatan keluarga belum

berkembang tapi DEPKES sudah menyusun pedoman pelayanan keperawatan keluarga

dan model keperawatan keluarga di rumah tapi perlu disosialisasikan serta munculnya

perhatian dari pihak pemerintah mengenai masalah kesehatan masyarakat seperti

diberikannya bantuan bagi keluarga miskin serta asuransi kesehatan lainnya bagi

keluarga yang tidak mampu. Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga

akibat system yang belum berkembang.

B. Saran

Pelayanan keperawatan keluarga harus dikembangkan karena keperawatan

keluarga dapat mengurangi kejadian atau penderitaan akibat penyakit dengan perubahan

paradigma dari cure menjadi care melalui tindakan preventif.

11

Page 12: KELOMPOK 3

DAFTAR PUSTAKA

Andaners. 2009. Konsep keperawatn keluarga . diakses dari :

http://andaners.wordpress.com/2009/04/27/konsep-keperawatan-keluarga/ . diambil tanggal

14 febuari 2012

Hidayat, A.Aziz Alimul (2007). Pengatar Konsep Dasar Keperawatan. Edisi 2. Jakarta :

Salemba Medika

Iqbal Wahid Mubarak dan Chayatin Nurul.Ilmu Keperawatan Komunitas 1,Pengantar dan

Teori.Jakarta: Salemba Medika,2011

Sudiharto;editor,Esty Wahyuningsih.Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan

Keperawatan Transkultural.Jakarta: EGC,2007

12