kelompok 3

27
Modul 1 kesadaran menurun Kelompok 3

Upload: fifianariani

Post on 30-Sep-2015

224 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

kk

TRANSCRIPT

  • Modul 1 kesadaran menurunKelompok 3

  • Kelompok 3Indah Yunisari 10542017910Ar Rasfidariandi Nanda Dwi 10542015210Andi Trisnawaty 10542015910Muh. Fadlan Ramadhan 10542017510Mutiah Muchllis 10542020710Muh.Ilham Mulyadi 10542021710Muh.Ichsan L 10542021910Haryono 10542024110Cichi Amalia 10542007110Rahmat Irsanullah 10542011110St. Jaifah Jalias 1102080027Shelvia Agita Ayuba 1102080036

  • skenarioPerempuan 21 tahun dibawa ke puskesmas dalam keadaan tidak sadar. Setelah di letakkan di tempat tidur dan di periksa, penderita tidak memberi respon dan tetap mendengkur dengan irama nafas 40 kali/menit. Muka kelihatan pucat, nadi radial tidak teraba. Ditemukan jejas pada pelipis kanan, bahu kanan, dan perut kiri bawah. Dari beberapa orang yang mengantar tidak satupun yang tinggal dan dapat memberi keterangan tentang keadaan dan apa yang terjadi pada penderita tersebut.

  • Kata kunciperempuan 21 tahun tidak sadar tidak memberi responMendengkur Irama nafas 40 kali/menit nada radial tidak teraba pucat jejas di pelipis kanan, bahu kanan, dan perut kiri bawah multiple trauma tidak ada keterangan tentang kejadian.

  • Identifikasi kasus pada skenarioMendengkur : Pangkal lidah jatuh ke belakang gangguan AirwayIrama nafas 40 kali/menit : Takipneu gangguan BreathingNadi radial tidak teraba : Gangguan SirkulasiMuka kelihatan pucatTidak ada respon : penurunan kesadaran kegawatan pada SSP Multiple Trauma:- Jejas pada pelipis kanan curiga trauma capitis- Jejas pada bahu kanan curiga trauma cervikal- Jejas pada perut kiri bawah curiga trauma abdominal

  • Primary surveyAirwayAirway (kontrol cervical spine) : Look : melihat pernafasan,pengembangan dada dan apakah ada obstruksi jalan nafas lidah jatuh ke belakang listen : mendengar suara nafas dari mulut atau hidung suara mendengkur feel : merasakan hembusan nafas ada hembusan nafasPasien Terdengar Mendengkur (Snoring) Pangkal Lidah Jatuh ke belakang (Relaksasi otot Lidah) lakukan jaw thrust Pasang Oropharyngeal tube (guedel)

    Penanganan : Tripel Airway Manuever : Jaw Thrust (multiple Trauma) indikasi pada kasusHead TiltChin Lift

  • Breathing

    Pada skenario pernapasan pasien 40 kali/menit : tachypneuPenanganan (bantuan nafas): Ventilasi : Mouth to Mouth, Mouth To Nose, Mouth To Mask Oksigenasi : Kanul Hidung, Breathing Mask, Non Breathing Mask

  • Circulation Pada skenario pasien pucat dan nadi radial tidak teraba (syok hipovolemik)Penanganan: Posisi Trendelenberg, Resusitasi Resusitasi : kristaloid atau koloid 20 40 ml/kgBB = 2000 ml dalam 1 jamSetelah resusitasi, evaluasi ulang cari sumber perdarahan tangani perdarahan

  • Disability

  • ExposureCegah hipotermiSelimuti

    Dan pasien harus tetap di control setelah semua tindakan agar tetap normal, baik nadi, perdarahan, pernafasan

  • Secondary Survey Anamnesis :A : AlergiM: Medikasi (obat-obat yang biasa digunakan)P : Past Ilness (Penyakit Penyerta, Pregnancy)L : last mealE : Event/ Environment

  • Pemeriksaan FisikPemeriksaan kepalaKelainan kulit kepala dan bola mataTelinga bagian luar dan membrana timpaniCedera jaringan lunak periorbitalPemeriksaan leherLuka tembus leherEmfisema subkutanDeviasi tracheaVena leher yang mengembang

    Pemeriksaan neurologisPenilaian fungsi otak dengan Glasgow Coma Scale (GCS)Penilaian fungsi medula spinalis dengan aktivitas motorikPenilaian rasa raba / sensasi dan refleksPemeriksaan dadaClavicula dan semua tulang igaSuara napas dan jantungPemantauan ECG (bila tersedia)

  • Pemeriksaan sinar-X (bila memungkinkan) untuk :Dada dan tulang leher (semua 7 ruas tulang leher harus nampak)Pelvis dan tulang panjangTulang kepala untuk melihat adanya fraktura bila trauma kepala tidak disertai defisit neurologis fokal

    Pemeriksaan rongga perut (abdomen)Luka tembus abdomen memerlukan eksplorasi bedahPasanglah pipa nasogastrik pada pasien trauma tumpul abdomen kecuali bila ada trauma wajahPeriksa dubur (rectal toucher)Pasang kateter kandung seni jika tidak ada darah di meatus externusPelvis dan ekstremitasCari adanya fraktura (pada kecurigaan fraktur pelvis jangan melakukan tes gerakan apapun karena memperberat perdarahan)Cari denyut nadi-nadi perifer pada daerah traumaCari luka, memar dan cedera lain

  • MEKANISME PERLUKAANKEMUNGKINAN POLA PERLUKAANBenturan FrontalFraktur cervicalRuptur aortaRuptur heparFraktur/dislocation lututBenturan sampingFraktur cervicalRuptur AortaRuptur diaphragmRuptur lien/ginjalBenturan belakangFraktur cervicalTerlempar keluar kendaraanSemua jenis perlukaanPejaln kak >< mobilTrauma kapitisPerlukaan toraks/abdomenFraktur tungkai/pelvis

  • Jejas pada pelipis kanan di curagai terjadi trauma pada kepala (trauma capitis)Jejas pada bahu kanan di curigai terjadi trauma pada leher (trauma cervical)Jejas pada pada perut kiri bawah di curigai terjadi trauma pada perut (trauma abdomen)

  • TRAUMA CAPITISAkselerasi, ketika benda yang sedang bergerak membentur kepala yang diam.Contoh : akibat pukulan lemparan.Deselerasi.Contoh : kepala membentur aspal.Deformitas.Dihubungkan dengan perubahan bentuk atau gangguan integritas bagan tubuh yang dipengaruhi oleh kekuatan pada tengkorak.

  • Jenis-jenis cidera kepala(Suddarth, dkk, 2000, l2210-2213)

    Cidera kulit kepala Fraktur tengkorak rusaknya kontinuitas tulang Klasifikasi Fraktur Tengkorak Terbuka Dura RusakTertutup Dura Rusak Cidera Otak Komosio tidak sadarkan diri dalam waktu selama beberapa detik sampai beberapa menit.(Cedera Kepala Minor dan biasanya tanpa sekuele yang berarti) Kontusio (Memar) Kemungkina Adanya Daerah Haemoragi Haemoragi intrakranial seringkali lambat sampai hematoma tersebut cukup besar untuk menyebabkan distorsi dan herniasi otak serta peningkatan TIK.

  • Hematoma epidural (hamatoma ekstradural atau haemoragi) arteri meningeal tengah putus /rusak (laserasi), dimana arteri ini berada di dura dan tengkorak daerah inferior menuju bagian tipis tulang temporal Peningkatan TIK Hematoma sub dural Hematoma diantara dura dan dasar, suatu ruang yang pada keadaan normal diisi oleh cairan Hematoma sub dural dapat terjadi akut, sub akut atau kronik. Tergantung ukuran pembuluh darah yang terkena dan jumlah perdarahan yang ada Haemoragi intraserebral dan hematoma. Haemoragi ini biasanya terjadi pada cidera kepala dimana tekanan mendesak ke kepala sampai daerah kecil (cidera peluru atau luka tembak; cidera kumpil).

  • Penurunan perfusi jar. otak

  • Penatalaksanaan1. Airway, Breathing, Circulation.Membersihkan hidung dan mulut dari darah dan muntahanMelonggarkan pakaian yang ketat.Menghisap lendir dari mulut, tenggorok dan hidung.Bila ada gigi palsu sebaiknya dikeluarkan.Bila perlu pasang pipa endotrakhea atau lakukan trakheostomi2.Posisi tidur sebaiknya miring kecuali bila ada kecurigaan fraktur servikal.3.Pada CKB kepala ditinggikan 20-30 dengan kepala dan dada dalam 1 bidang. Jangan fleksi/ laterofleksi. 4.Cairan : 1500-2000 cc/hr. Pada awal dapat diberikan cairan RL.

  • TRAUMA CERVICALTrauma cervical adalah trauma cervical adalah trauma/injuri yang terjadi akibat benturan dibagian leher yang menyebabkan respon penurunan neurovaskuler secara tiba-tiba dan hilangnya fungsi pernafasan, dan ditandai dengan konkusi, kontusio, laserasi, edema.

  • dapat dilakukan pengelolaan medik sebagai berikut :o Cervical traction,o The halo system,o Cervical collar.

  • TRAUMA ABDOMINALBerdasarkan regio1. Rongga peritonialatas : diafragma, hepar, lien, gaster dan colon transversumbawah : usus halus, bagian colon ascendens dan colon descendens, colon sigmoid, dan pada wanita, organ reproduksi internal.2. Rongga pelvis. Di dalamnya ada rectum, vesica urinaria, pembuluh2 iliaca dan pada wanita organ reproduksi internal.3. Rongga retroperitonial. Di dalamnya terdapat aorta abdominalis, vena cava inferior, sebagian besar dari duodenum, pankreas, ginjal dan ureter. Serta sebagian posterior dari colon ascendendens dan colon descendens.Berdasarkan Mekanisme1. Trauma Tumpul misalnya pukulan langsung atau terbentur. Adanya jejas menunjukkan adanya trauma tumpul.2. Trauma Tajam misalnya luka tusuk ataupun luka tembak.

  • PemeriksaanPengambilan sampel darah dan urinePemeriksaan radiologi.- Ro-foto cervical lateral, thorax AP dan pelvis AP dilakukan pada pasien trauma tumpul dengan multitrauma.

  • Penaganan trauma tumpul dan trauma tajam pada adomen antara lain :Mengembalikan fungsi vital dan optimalisasi oksigenasi dan perfusi jaringan.Menentukan mekanisme trauma.Pemeriksaan fisis yang hati-hati diulang berkala.Menentukan cara diagnostic yang khusus bila diperlukan, dilakukan dengan tepat.Tetap curiga bila ada cedera vaskuler maupun retroperitoneal yang tersembunyi.Segera menentukan bila diperlukan operasi.

  • American College of Surgeon, Advanced Trauma Life Support, Edisi 7. 2004Barnes TA, Boudin MB, Cardiopulmonary Resuscitation in: Burton GG, Hpdgkin JE, Ward JJ eds. Respiratory Care : a guide to clinical practice 4th ed. New York : JB Lippincott Campany, 1997Black, Joyce M.Medical Surgical Nursing ; Clinical Management For Continuity Of Care, W.B Sunders Company, 1999Brunner & Suddarth.Buku Ajar Medikal Bedah, edisi bahasa Indonesia, vol. 8, Jakarta, 2001A.H. Menezas, VK. H. Sontag. 1996. Principles of spinal surgery. Vol. 2 York : McGraw Hill, p. 817-885Youmans. 1996. Neurogical surgery. Vol. 3. 2nd ed. W.B. sounders, p. 2037-2041