kelompok 3

56
B Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Upload: paarief-udin

Post on 04-Jul-2015

3.497 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

B

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

KELOMPOK 3 :A.HUDATURAHMANHUMAYNI

MATERI :SOSIOLOGISEMESTER :2KELAS :XGURU PEMBIMBING :ARIF RAHMANTAHUN AJARAN :2011/2012

TUGAS POWER POINT

Bab 1. Dalam Pembentukan Kepribadian

Nilai dan Norma

Proses sosialisasi

Tujuan sosialisasi

Media sosialisasi

Tahap-tahap sosialisasi

Pola-pola sosialisasi

Faktor-faktor pembentukan kepribadian

Hubungan antara kepribadian dengan masyarakat dan kebudayaan

Bab 2.Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial

Perilaku menyimpang

Perilaku Menyimpang sebagai Hasil sosialisasi Tidak Sempurna

Pengendalian Sosial

Bab3. Pengetahuan Sosiologi dalam Kehidupan Bermasyarakat

Penerapan Sosiologi dalam Kehidupan Bermasyarakat

Hakikat Sosiologi

Nilai

Pengertian Nilai

Jenis-jenis Nilai

Fungsi Nilai

Pengertian Norma

Jenis –jenis Norma

Fungsi Norma

Pengertian Nilai Nilai merupakan konsep yang ada dalam pikiran

sebagian besar manusia mengenai hal-hal yang dianggap mulia.

Nilai selalu berkaitan dengan norma, hanya saja pada norma lebih banyak menekan pada peraturan-peraturan yang disertai dengan sanksi-sanksi yang merupakan faktor pendorong bagi individu ataupun kelompok masyarakat untuk mencapai ukuran nilai-nilai sosial yang dianggap yang terbaik untuk dilakukan.

Nilai budaya merupakan suatu konsep dengan ruang lingkup sangat luas yang ada dalm alam pikiran sebagian besar warga masyarakat mengenai apa yang paling berharga dalam hidup.

Next

Berikut ini merupakan pengertian nilai menurut para ahli.

Young, menyatakan bahwa nilai sosial sebagai asumsi-asumsi yang abstrak sering tidak disadari tentang apa yang benar dan apa yang penting.

Woods, menyatakan bahwa nilai sosial merupakan petunjuk-petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarah tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.

Green, menyatakan bahwa nialai sosial sebagai kesadaran yang secara relatif emosi terhadap objek.

Sedangkan menurut C. Kluckohn, semua nilai kebudayaan alam pada dasarnya mengenai lima masalah pokok, yaitu :

Nilai mengenai hakikat hidup manusia

Nilai mengenai hakikat karya manusia

Nilai mengenai hakikat dari kedudukan manusia dalam ruang dan waktu

Nilai mengenai hakikat dari hubungan manusia dengan alam sekitar

Nialai mengenai hakikat dari hubungan manusia dengan sesamanya, bersifat horizontal

Jenis-jenis Nilai

Nilai kerohanian, adalah berbagai konsepsi mengenai segala sesuatu yang berhubungan kebutuhan rohani manusia.

Nilai material, adalah berbagai konsepsi mengenai segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia

Nilai vital, merupakan berbagai konsepsi mengenai segala sesuatu yang berguna bagi manusia dalam melaksanakan aktivitas.

Jenis-jenis nilai sosial

Nilai sosial adalah suatu ukuran, patokan, anggapan dan keyakinan yang diterima masyarakat dan dijadikan dasar kehidupan manusia.

Menurut pendapat Notonagoro :

Nilai kerohanian, adalah berbagai konsepsi mengenai segala sesuatu yang berhubungan kebutuhan rohani manusia.

Nilai material, adalah berbagai konsepsi mengenai segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia

Nilai vital, merupakan berbagai konsepsi mengenai segala sesuatu yang berguna bagi manusia dalam melaksanakan aktivitas.

Next

. Nilai kebenaran, nilai yang bersumber pada akal

manusia (cipta) Nilai keindahan, nilai yang bersumber pada unsur

perasaan (estetika) Nilai moral, nilai yang bersumber pada unsur

kehendak (karsa) Nilai keagamaan (religiusitas) adalah nilai yang

bersumber pada revelasi (wahyu) dari Tuhan. Menurut ciri-crinya, nilai sosial dapat dibedakan

menjadi dua : a. Nilai yang dominan, adalah nilai-nilai sosial yang

dianggap lebih penting dari nilai lainnya.b. Nilai-nilai yang terencana artinya nilai sosial itu

menjadikan kepribadian bawah sadar, sehingga pelanggaran terhadap nilai tersebut akan menimbulkan rasa malu.

Next

Menurut Notonagoro, nilai sosial dibedakan menjadi nilai religius, etika, estetika, kebenaran. Nilai religius ( nilai ketuhanan)

Nilai religius merupakan nilai ketuhanan, yaitu nilai kerohanian tertinggi dan mutlak.

Nilai kebaikan atau moral (etika)

Nilai kebaikan atau moral bersumber pada kehendak, kemauan manusia atau etika yang berlaku di masyarakat, serta bersumber pada moralitas manusia.

Nilai keindahan ( estetika)

Nilai yang bersumber pada rasa manusia atau perasaan. Nilai keindahan berasal dari budi dan rasa yang ada dalam diri seseorang.

Nilai kebenaran

Nialai kebenaran merupakan kenyataan-kenyataan yang bersumber pada akal manusia. Nilai kebenaran merupakan nilai yang mutlak sebagai suatu hal yang kodrat.

Fungsi Nilai

Fungsi nilai sosial dalam interaksi sosial antara lain:

Nilai berfungsi mengatur cara-cara berpikir dan bertingkah laku secara ideal.

Nilai berfungsi mengembangkan seperangkat alat yang siap dipakai untuk menetapkan harga sosial dari pribadi grup

Nilai bisa berfungsi sebagai alat pengawas dengan daya tahan dan daya pengikat tertentu

Nilai bisa dapat berfungsi sebagai alat solidaritas di kalangan anggota grup dan masyarakat

Nilai merupakan penentu akhir bagi manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosialnya.

Pengertian Norma

Norma adalah aturan yang berlaku dalam masyarakat yang disertai dengan sanksi atau ancaman bila tidak melakukannya.

Norma merupakan pedoman hidup mengikat setiap anggota masyarakat.

Norma adalah tatanan baik tertulis maupun tidak tertulis yang berlaku di masyarakat dan merupakan pedoman kehidupan sehari-hari.

Jenis-jenis Norma Norma agama, merupakan aturan yang

terkandung dalam nilai-nilai keagamaan yang menjadi pedoman hidup manusia.

Norma hukum, merupakan jenis norma yang paling jelas dan kuat ikatannya karena merupakan norma yang baku.

Norma susila, mengatur bagaimana seseorang berperilaku secara baik dengan pertimbangan moral.

Norma etika, merupakan suatu aturan yang mengatur agar masyarakat beperilaku dengan sopan.

Next

Ditinjau dari tingkat sanksi atau berdasarkan kekuatan yang mengikatnya, norma sosial dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Usage (tata cara), merupakan norma yang paling rendah tingkat

sanksi bagi pelanggarnya.

Folkways (kebiasaan), merupakan cara-cara berperilaku yang disukai oleh banyak orangshingga dilakukan berulang-ulang.

Mores (tata kelakuan), merupakan norma yang bersumber pada filsafat, ajaran agama atau ideologi yang dianut masyarakat.

Costums (adat), merupakan norma yang tidak tertulis namun sangat kuat daya ikatnya dan sangat ditaati masyarakatnya sehingga pelanggaran terhadap adat akan meperoleh sanksi yang berat.

Norma hukum (laws), adalah suatu rangkaian aturan yang ditunjukan kepada anggota masyarakat yang berisi ketentuan-ketentuan, perintah, kewajiban, dan larangan, agar dalam masyarakat tercipta suatu ketertiban dan keadilan.

Norma hukum terbagi dua :

Hukum tertulis (pidana dan perdata)

Hukum tidak tertulis (hukum adat)

Next

Perbedaan nilai dan norma sebagai berikut: Pada hakikatnya, nilai dan norma itu sama. Perbedaannya

bahwa nilai tidak mempunyai sanksi yang tegas

Nilai merupakan sesuatu yang baik sehingga perlu dijaga dan dipelihara. Agar dapat menjaga dan memelihara nilai yang baik diperlukan nilai norma.

Nilai merupakan sikap dan perasaan-perasaan yang diperhatikan oleh perseorangan, grup, ataupun masyarakat secara keseluruhan tentang baik-buuruk, benar-salah, suka-duka, dan sebagainya terhadap objek materiil maupun non materiil.

Norma merupakan aturan-aturan yang disertai sanksi bila dilanggar. Sanksi merupakan untuk mendorong bukan menekan orang, kelompok, atau masyarakat secara keseluruhan untuk mencapai nilai-nilai sosial yang ideal tersebut.

Fungsi Norma

Pedoman bagi perilaku manusia

Kritera perilaku sosial termasuk penyimpangan atau bukan

Pedoman bagi pengandalian sosial

h niniPengertian Sosialisasi

Tujuan Sosialisasi

Pola-pola Sosialisasi

Tahap-tahap Sosialisasi

Media Sosialisasi

Penilaian Sosialisasi

Faktor-faktor Pembentukan Kepribadian

Deskripsi Data Primer atau Sekunder tentang Hubungan Pembentukan Kepribadian dengan Kebudayaan

Hubungan antara Kepribadian dengan Masyarakat dan

Kebudayaan

Pengertian Sosialisasi

Sosialisasi merupakan proses seseorang mempelajari pola-pola hidup dalam masyarakat sesuai dengan nilai, norma, dan kebiasaan yang berlaku untuk berkembang sebagai anggota masyarakat sebagai individu (pribadi).

Pengertian sosialisasi lainnya, yaitu sebagai proses belajar anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati norma-norma serta nilai-nilai masyarakat tempat ia menjadi anggota, sehingga terjadi pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dengan tuntunan atau perilaku masyarakat.

Tujuan Sosialisasi

Memberikan keterampilan kepada seseorang untuk dapat hidup bermasyarakat

Mengembangkan kemampuan seseorang untuk dapat berkomunikasi secara efektif.

Membuat seseorang dapat mengembalikan fungsi-fungsi organik melalui latihan introspeksi yang tepat

Menanamkan nilai-nilai dan kepercayaan kepada seseorang yang mempunyai tugas pokok dalam masyarakat.

Pola-pola Sosialisasi Sosialisasi represif

Sosialisasi dengan cara ini menekan pada penggunaan hukuman terhadap kesalahan. Sosialisasi refresif mempunyai ciri-ciri, seperti penekanan pada kepatuhan anak pada orang tua, penekanan pada komunikasi satu arah pada keinginan orang tua, misalnya ada orang tua yang melakukan hukuman fisik terhadap anak yang dianggap tidak menaati atau menuruti keinginan orang tua yang mengakibatkan anak tersebut cacat.

Sosialisasi partisipatifSosialisasi partisipatif adalah suatu pola sosialisasi yang memberikan apa yang diminta anak apabila berperilaku baik atau sosialisasi yang mengutamakan adanya partisipasi oleh anak.

Tahap-tahap sosialisasi

Tahap persiapan atau preparatory

Tahap meniru atau play stage

Tahap siap bertindak atau game stage Media Sosialisasi

Tahap penerimaan norma kolektif atau generalized other

Media sosialisasi dapat kita kelompokkan menjadi dua. Sosialisasi primer

Sosialisasi primer ialah sosialisasi pertama dilakukan individu secara alamiah, contohnya sosialisasi dalam lingkungan keluarga.

Sosialisasi sekunder Sosialisasi sekunder adalah sosialisasi diluar lingkungan keluarga, meliputi:

a. Teman sepermainanb. Sekolahc. Lingkungan kerjad. Media massae. Masyarakat umum

Penilaian sosialisasi

Ada empat kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur berhasil atau tidaknya proses sosialisasi yaitu: kepuasan psikis, gejala-gejala fisik, efisiensi kerja, dan penerimaan sosial.

Apabila seseorang berhasil dalam sosialisasi, mereka akan mendapatkan kepuasan psikis, bekerja dapat lebih efisien, gejala fisik sehat, selalu menunjukan keceriaan, dan penerimaan sosial terhadap orang lain bersifat positif atau baik.

Faktor-faktor Pembentukan Kepribadian Warisan biologis

Warisan biologis merupakan faktor keturunan yang berpengaruh terhadap perilaku kompulsif (terpaksa dilakukan), kemudahan dalam pergaulan sosial, serta keramhtamahan.

Warisan lingkungan alamAdanya perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya alam menyebabkan manusia harus menyesuaian diri dengan lingkungannya.

Warisan sosialKebudayaan merupakan warisan sosial yang sangat berpanguh terhadap proses sosialisasi manusia.

Kelompok manusiaKehidupan seseorang dipengaruhi oleh kelompok.

Deskripsi Data Primer atau Sekuder tentang Hubungan Pementukan Kepribadian dengan Kebudayaan

Kepribadian seseorang sangat terkait dengan kebudayaan yang berlaku dalam masyarakat dimana ia tinggal. Sebagai contoh, masyarakat jawa memiliki kepribadian sopan, santun, ramah, dan suka berbasa-basi, karena di lingkungan masyarakat jawa prinsip gontong royong dan kekeluargaan sangat diutamakan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kepribadian atau watak seseorang selain dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya, juga dipengaruhi oleh lingkungan fisik (alam). Lingkungan fisik atau alam yang keras dan hanya memiliki sumber daya alam yang sedikit menuntut masyarakat untuk berusaha keras, bersaing, dan berkreativitas dalam memenuhi kebutuhan hidup. Sebaliknya, orang yang hidup di lingkungan yang tidak kompetitif (seperti pedesaan) masyarakatnya cenderung tidak kompeten dalam persaingan, sehingga sikap gotong royong, saling membantu dan gejala aspek kehidupan sangat menonjol.

Hubungan Antara Kepribadian dengan Masyarakat dan Kebudayaan

Proses pembentukan kepribadian sesorang individu sangat dipengaruhi oleh kebudayaan setempet. Kebudayaan yang langsung mempengaruhi kepribadian individu umumnya adalah sebagai berikut :

1. Kebudayaan daerah

Kebudayaan disetiap daerah pasti memiliki ciri-ciri khusus yang dapat membedakan dengan masyarakat lainya.

2. Agama yang dianut

Agama adalah ajaran dari Sang Pencipta yang diturunkan melalui wahyu yang disampaikan lewat para nabi.

3. Pekerjaan atau Keahlian ( profesi)

Seorang pemolong mungkin hal yang biasa makan di pinggir jalan, bajunya lusuh, celananya sobek, badannya kotor.

4. Cara hidup di lingkungan desa atau kota

Masyarakat desa umumnya adalah masyarakat agraris, sedangkatn di masyarakat kota sangat heterogen.

5. Kebudayaan khusus kelas sosial

Kebudayaan khusus kelas sosial biasanya terwujud karena keturunan dan status ekonomi melekat pada seseorang.

Pengertian Perilaku Menyimpang

Perilaku menyimpang dapat diartikan sebagai perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan dirinya dengan kehendak masyarakat. Dengan kata lain, perilaku menyimpang adalah perbuatan-perbuatan yan mengabaikan norma, nilai, dan patokan-patokan yang terdapat di dalam masyarakatnya.

Next

Teori-teori penyimpangan sosial Robert Mz Lawang, mendifinisikan

penyimpangan sebagai semua tindakan yang menyimpng dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sestem sosial, dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sestem itu untuk meperoleh perilaku yang menyimpang.

Cohen mendefinisikan perilaku menyimpang adalah tingkah laku yang melanggar, bertentangan, atau menyimpang dari aturan normatif (hukum) maupun dari harapan lingkungan sosial bersangkutan

Robert K. Merton mengumukakan terori Merton bahwa perilaku menyimpang merupakan bentuk adaptasi terhadap situasi tertentu

Next

Macam-macam perilaku Menyimpang

Kenakalan anak-anak

Penyimpangan seksual meliputi homoseksual

Alkoholisme, adalah pecandu alkohol

Penyalah gunaan narkoba

Tindakan kriminal atau kejahatan

Hubungan seksual sebelum nikah

Bentuk-bentuk penyimpangan sosial : Penyimpangan primer : penyimpangan yang bersifat

temporer atau sementara dan hanya menguasai sebagian kecil hidup seseorang.Adapun ciri-ciri penyimpangan primer ;-Bersifat sementara-Gaya hidupnya tidak didominasi oleh perilaku menyimpang-Masyarakat masih menerima/mentolerercontohnya penyimpangan primer ;-seorang anak mencuri mangga tetangga-siswa tidak mengenakan seragam lengkap saat upacara-Siswa tidak mengerjakan tugas

Next

Penyimpangan skunder

Ialah perbuatan yang dilakukan secara khas memperlihatkan periaku menyimpang dan secara umum dikenal sebagai orang yang menyimpang karena sering melakukan tindakan yang meresahkan orang lain.

Adapun ciri penyimpangan skunder ;

-Gaya hidupnya didominasi oleh perilaku menyimpang

-Masyarakat tidak bisa mentolerer perilaku tersebut

Contoh penyimpangan skunder ; semua bentuk tindakan kriminalitas seperti ; curanmor, perampokan, pembunuhan dan sebagainya.

Penyimpangan individu ; penyimpangan yang dillakukan oleh orang yang telah mengabaikan dan menolak norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat.

Penyimpangan kelompok ; penyimpangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tunduk pada norma kelompok yang bertentangan dengan norma masyarakat yang berlaku sebagai contoh, orang yang melakukan penyelundupannarkotik dan obatan terlarang lainnyasecara gelap dan mnyalahgunakan pemakaiannya.

Next

Sifat-sifat Penyimpangan Penyimpangan positif, yaitu penyimpangan yang

mempunyai dampak positif karena unsur inovatif, kreatif dan memperkaya alternatif.Penyimpangan positif merupakan penyimpangan yang terarah pada nilai-nilai sosial yang didambakan meskipun cara yang dilakukan tampak menyimpang dari norma yang berlaku, contoh bentuk penyimpangan yang bersifat positif adalah dalam masyarakat tradisional, wanita yang melakukan kegiatan tertentu (berkarier) dianggap tabu. Perilakunya dianggap melakukan penyimpangan. Namun ada dampak negatif misalnya : pencurian, perampokan, pelacuran, perkosaan. Dalam pembahasan selanjutnya, penyimpangan negatif inilah yang dimaksud sebagai perilaku menyimpang.Penyimpangan negatif, yaitu penyimpangan yang cenderung bertindak ke arah nilai-nilai sosial yang dipandang rendah dan berakibat buruk. Misalnya tindakan kejahatan/kriminal.

Next

Faktor-faktor penyebab terbentuknya perilaku menyimpang

Ketidak sanggupan menyerap norma budaya, yaitu seseorang yang menjalani proses sosialisasi yang tidak sempurna menyebabkan ia tidak sanggup menjalankan perannya sesuai dengan perilaku yang diharapkan oleh masyarakat. Misal : anak dari keluarga broken home tumbuh menjadi anak nakal.

Adanya ikatan sosial yang berlainan, yaitu seseorang yang bermasyarakat dangan kelompok-kelompok akan cenderung mengindentifikasikan dirinya dengan kelompok saja daripada dengan kelompok lainnya. Jika kelompok yang ia ikuti ternyata menyimpang, maka ia pun akan menjadi pelaku penyimpangan sosial.

Akibat proses sosialisasi nilai-nilai subkebudayaan menyimpang, yaitu subkebudayaan menyimpang adalah kebudayaan khusus yang normanya bertentangan dangan dengan norma budaya yang umum. Misal: dalam lingkungan kelompok penjudi, berjudi merupakan hal yang wajar.

Akibat kegagalan dalam proses sosialisai, yaitu proses sosialisasi dikatakan tidak berhasil apabila individu tidak mampu mendalami norma-norma masyarakat. Misal: jika keluarga tidak berhasil mendidik para anggotanya maka yang terjadi adalah penyimpangan perilaku. Next

Sikap mental yang tidak sehat, yaitu perilakumenyimpang tidak merasa bersalah dengan apa yang ialakukan. Misal: profesi pelacur.

Keluarga yang broken home, yaitu retaknya keluarga

menyebabkan anggota keluarga mencari kesenangan di luar rumah, misal: kenakalan remaja yang disebabkan rumah tangga orang tua yang tidak harmonis.

Pelampiasan rasa kecewa, yaitu seseorang yang mengalami kekecewaan sering melampiasan kekecewaannya dengan melakukan hal-hal menyimpang, misalnya lari ke narkoba , berjudi dan sebagainya.

Keinginan untuk dipuji, yaitu orang ingin hidup mewah tanpa mau bekerja keras sehingga melakukan tindak kriminal untuk memperoleh kekayaan secara cepat demi penampilannya.

Next

Media Pembentukan Perilaku Menyimpang Keluarga: yang selalu cekcok dan tidak harmonis

menyebabkan keluarga gagal dalam mensosialisasikan nilai-nilai yang baik kepada anak, sehingga anak dapat berperilaku menyimpang.

Lingkungan tempat tinggal, seiring individu tinggal di lingkungan kumuh dengan berbagai perilaku menyimpang yang ada dan terjadi di sekitarnya menyebabkan ia akan tumbuh menjadi orang yang berkepribadian yang menyimpang.

Kelompok bermain dapat mempengaruhi terbentuknya kepribadian seseorang. Pergaulan dengan anak yang suka membolos, membuat keonaran akan berpengaruh pada teman lainnya.

Media massa merupakan media sosialisasi yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang. Banyak pelaku menyimpang yang disebabkan karena pengaruh media massa.

Perilaku Menyimpang Sebagai hasil sosialisasi yang tidak sempurna Kerumunan adalah kumpulan orang yang tidak teratur

dan terjadi secara spontan. Ukuran utama adanya kerumunan adalah kehadiran orang-orang secara fisik, tidak terorganisasi, dapat mempunyai pimpinan, tidak mempunyai sestem pembagian kerja. Identitas seseorang biasanya tenggelam kalau orang yang bersangkutan ikut serta dalam kerumunan.

Publik adalah kelompok yang bukan merupakan satu kesatuan. Hubungan publik terjadi secara tidak langsung melalui alat-alat komunikasi seperti radio, handy talky, dan film. Setiap aksi dari publik diprakarsai oleh keinginan individual. Individu-individu dalam suatu publik masih mempunyai kesadaran akan kedudukan sosial yang sesungguhnya dan masih lebih mementingkan diri sendiri daripada tergabung dalam kerumunan.

Pengendalian Sosial Pengendalian sosial adalah suatu cara dan prose

terencana atau tindak yang mengendalikan indiviidu Tujuan pengendalian sosial untuk mencapai

keserasian dan stabilitas kehidupan dalam masyarakat, sehingga tercipta suasana tenang, aman dan damai.

Sifat-sifat pengendalian sosial :-pengendalian sosial preventif, yaitu usaha yang dilakukan sebelum terjadi pelanggaran, atau bertujuan untuk mencegah terjadinya pelanggaran-pengendalian represif, yaitu usaha yang dilakukan setelah suatu pelanggaran terjadi, ditunjukan untuk memulihkan keadaan kepada situasi seperti sebelum terjadinya pelanggaran.-Pengendalian sosial gabungan antara preventuf dan represif

Next

Macam-macam Pengendalian sosiala. Berdasarkan pada posisi waktu dilaksanakan

pengendalian tersebut terhadap terjadinya pelanggaran.1) Pengendalian sosial preventif, yaitu pengendalian sosial yang dialkukan sebelum terjadinya suatu pelanggaran, tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya pelanggaran itu sendiri.2) Pengendalian sosial represif, yaitu usaha yang dilakukan setelah suatu pelanggaran terjadi, tujuannya adalah melakukan atau menjatuhkan hukuman kepada si pelanggar agar jera.

b. Berdasarkan penyampaian atau caranya1) cara paksaan, adalah pengendalian sosial dengan memberikan sanksi agar keserasian hidup tidak terganggu.2) cara bujukan, adalah ajakan-ajakan halus tanpa kekerasan atau tidak melalui paksaan.

Next

Berdasarkan pelaku atau paksaan dari pelaksanaan pengendalian sosial

1) Pengendalian sosial berpribadi, adlah pengaruh baik atau buruk yang datang dari orang-orang tertentu, tokoh yang berpengaruh, atau orang yang sudah dikenal.

2) Pengendalian insitusional, ialah pengaruh dari suatu pola kebudayaan yang dimiliki lembaga tertentu.

3) Pengendalian resmi, adalah suatu pengawasan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga resmi, misalnya lembaga negara atau lembaga agama

4) Pengendalian tidak resmi, dilakukan demi terpeliharanya peraturan-peraturan yang tidak resmi masyarakat. Next

Berdasarkan pada keberadaan kelompok/pengendalian kelompokPengedalian sosial kelompok merupaka suatu prose yang lahir dari kebutuhan individu akan penerimaan kelompoknya.

1) pengendalian pada kelompok primer, terjadi secara formal, spontan, dan tanpa direncanakan.

2) pengendalian pada kelompok skunder, terjadi secara formal. Kelompok skunder pada umumnya lebih besar dan biasanya erupakan lembaga pengendalian yang lebih lemah daripada kelompok primer.

Next

Bentuk-bentu Pengendalian SosialAda beberapa benuk pengendalian sosial di dalam masyarakat untuk mencegah dan mengetasi perilaku menyimpang. Bentuk pengendalian sosial tersebut, antara lain adalah gosip atau desas-desus, teguran, hukuman, pendidikan, dan agama.Meskipun terdapat sestem pengendalian sosial, namun di tengah masyarakat tetap saja terjadi penyimpangan sosial, hal ini disebabkan oleh:a. Adanya kaidah-kaidah/nilai-nialai yang tudak memuaskan bagi pihak tertentu.b. Tidak mungkin mengatur semua kepentingan warga secara merata.c. Kadang-kadang terjadi bahwa pengendalian sosial tidak dapat diterapkan seterusnya. d. Terjadi konflik dalam masyarakat karena perbedaan kepntingan

Next

Jenis-jenis lembaga pengendalian sosial meliputi:

a. Keluarga merupakan lembaga pengendalian sosial primer yang pertama membentengi anggota keluarga/anggota masyarakat untuk tidak melakukan penyimpangan sosial.

b. Kepolisian, bertugas memelihara keamanan dan ketertiban umum dan mengambil tindakan terhadap orang-orang yang melanggar hukum dan undang-undang yang berlaku.

c. Pengadilan, melayani, menengani, menyelesaikan dan mengadili dengan memberikan sanksi-sanksi yang tegas terhadap perselisihan atau tindakan yang melanggar aturan dan undang-undang yang belaku.Kepolisian, pengadilan, adat dan tokoh masyarakat termasuk lembaga pengendalian sosial sekunder.

d. Adat, merupakan aturan, kebiasaan-kebiasaan yang tumbuh dan terbentuk dari suatu masyarakat atau daerah yang memiliki nilai dan dijunjung serta dipatuhi masyarakat pendukungnya.

e. Tokoh masyarakat, adalah warga masyarakat yang memiliki kemampuan, pengetahuan, perilaku, usia ataupun kedudukan oleh anggota masyarakat lainnya dianggap sebagai tokoh atau pemimpin masyarakat.

Next

Fungsi pengendalian sosial

Untuk meyakinkan masyarakat tentang kebaikan norma. Usaha itu ditempuh melalui pendidikan, baik dalam keluarga (informal), di sekolah (formal), maupun di dalam masyarakat (nonformal).

Untuk mempertebal kebaikan norma. Hal tersebut dilakukan dengan cara mempengaruhi alam pikiran dengan dongeng-dongeng dengan berisi norma atau cerita tokoh atau pahlawan-pahlawan pejuang yang memiliki nilai-nilai terpuji.

Untuk mempertebal keyakinan norma-norma masyarakat, hal ini dapat dilakukan dengan membandingkan norma-norma tertentu dari masyarakat lain.

Cakupan pengendalian sosial Pengawasan antar individu

contoh:

-Amir menyuruh adiknya agar berhenti berteriak-teriak

-Tono mengawasi adiknya agar tidak berkelahi

Pengawasan individu dengan kelompok

contoh:

-Guru mengawasi ujian dikelas

-Polisi mengatur lalulintas

Pengawasan kelompok dengan individu

-Bapak dan ibu pranoto selalu mengontrol perilaku anak tunggalnya

-Kawanan massa menghajar seorang pencopet

Pengawasan antar kelompok

-Dua perusahaan melakukan joint venture (patongan) selalu melakukan saling pengawasan

-Badan Pemeriksa Keuagan (BPK) memeriksa Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas)

Pengetahuan Sosiologi dalam masyarakat1. Kelahiran sosiologi

lahirnya sosiologi pertama di Eropa sebelum masehi sejak abad ke-19, kawasan itu menjadi pusat tumbuhnya peradaban dunia, hanya Eropalah yang terus menumbuhkan peradaban sehingga berpengaruh ke suluruh dunia.

2. Pengertian SosiologiIstilah sosiologi pertama kali dikemukakan oleh filsafat, moralis dan sekaligus sosiolog yang berkebangsaan Prancis, Auguste comte melalui Course de Philosophie Positive. Menurut Comte, sosiologi berasal dari kata Latin socius yang artinya teman atau sesama, dan logos dari kata yunani yang artinya cerita. Jadi pada awalnya, sosiologi berarti bercerita tentang teman atau kawan (masyarakat).

Ciri serta hakikat sosiologiCiri utamanya adalah sebagai berikut:a. Bersifat empiris, yaitu ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak spekulatif.b. Bersifat teoritis, yaitu ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi.c. Bersifat kumulatif, yang berarti bahwa teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas serta memperhalus teori-teori yang lama.d. Bersifat nonetis, yang berarti bahwa sosiologi tidak mempersoalkan baik atau buruknya fakta tertentu, akan tetapi tujuannya adalah untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis.

Hakikat Sosiologia. Sosiologi adalh ilmu sosial, hal ini sesuai dengan

kenyataan bahwa keduanya mempelajari atau berhubungan dengan gejala-gejala masyarakat.

b. Dalam sosiologi, objek yang dipelajari dibatasi pada apa yang terjadi sekarang dan bukan bukan yang seharusya terjadi saat ini.

c. Dilihat dari penerapannya, sosiologi dapat digolongkan kedalam ilmu pengetahuan murni dan dapat juga menjadi ilmu terapan.

d. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang absrak bukan yang konkret.

e. Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum manusia dan masyarakat.

f. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum, bukan khusus, artinya sosiologi mempelajari gejala-gejala umum yang ada pada interajsi antar manusia.

Objek sosiologi

Objek material. Objek material sosiologi adalah kehidupan sosiologi sosial, gejala-gejala dan proses hubungan antarmanusia yang mempengaruhi kesatuan hidup manusia itu sendiri.

Objek formal. Objek formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat. Dengan demikian objek formal sosiologi adalah hubungan antarmanusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.

Sosiologi diantara ilmu lainIlmu murni sekaligus ilmu terapan. Dilihat dari objeknya maka, sosiologi memang termasuk kelompok ilmu sosial bersama-sama dengan ilmu lainnya, sedangkan jika dilihat dari segi penerapannya kedua ilmu tersebut digolongkan:

a. Ke dalam ilmu pengetahuan murni, yaitu ilmu yang bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan pengetahuan secara abstrak untuk mempertinggi mutunya, namun segi penerapannya bukan perhatian utama.

b. Ke dalam ilmu pengetahuan terapan, yaitu ilmu yang bertujuan untuk mencari sosiologi sosial, khususnya sosiologi sosial agak sulit dibedakan dan sering kali keduanya merupakan dua spesialisasi yang digabungkan dalam satu bagian, terutama bisa dilihat lapangan penyelidikan, keduanya menyelidiki perkembangan, persebaran dan terjadinya bermacam-macam kebudayaan manusia di dunia serta masalah-masalah dasar kebudayaan manusia sehingga akan sulit sekali mengadakan pembatasan yang tegas antara kedua ilmu tersebut.

Peran sosialisasi terhadap fenomena sosial budaya Mengidentifikasi fenomena budaya dimasyarakat

jika dilihat dari perwujudannya, unsur budaya merupakan fenomena budaya di masyarakat yang dibedakan menjadi tiga, yaitu :

1. Kebudayaan fisik (kebenaran) berupa benda-benda hasil karya manusia

2. Sistem ilmu pengtahuan dan kesenian

3. Sistem nilai budaya atau adat istiadat sebagai kebudayaan abstrak

Menghadapi fenomena budaya di masyarakat

keragaman budaya harus menyadarkan kita bahwa sangat penting memahami latar belakang sosial budaya yang berasal dari masyarakat lain. Kajian tentang fenomena sosial budaya baik atau buruk , cocok atau tidak cocok bagi suatu masyarakat. Namun melalui ilmu sosiologi kita diajak untuk memahami keragaman budaya sebagai sesuatu yang dapat nenperkaya kebudayaan. Pemenfaatan ilmu tersebut yang lebh praktis sifatnya bisa dilihat pada penggunaan, penyuluhan terhadap masyarakat seperti program keluarga berencana, bahaya narkoba dan penegakan hukum.

Penerapan pengetahuan sosiologi dalam bidang perencanaan sosial

Sosiologi memahami perkembangan kebudayaan manusia

Sosiologi memahami hubungan manusia dangan lingkungan alam, hubungan antar golongan, proses perubahan dan penemuan baru terhadap masyarakat

Sosiologi memiliki disiplin ilmiah yang didasarkan atas objektivitas

Dengan berfikir sosiologis, maka perencanaan sosial dapat dimanfaatkan untuk mengetahui tingkat ketertinggalan dan tingkat kemajuan masyarakat ditinjau dari perkembangan kebudayaan

Penerapan pengetahuan sosiologi dalam bidang penelitian

Pemahaman terhadap pola prilaku masyarakat

Kemampuan untuk mempertimbangkan berbagai fenomena sosial yang timbul dalam kehidupan masyarakat

Kemampuan melihat kecenderungan-kecenderungan arah perubahan pola perilaku anggota masyarakat

Memahami simbol kata dan kode serta berbagai istilah yang digunakan oleh masyarakat

Penerapan pengetahuan sosiologi dalam bidang pembangunan

Dalam bidang pembangunan, sosiologi sangat diperlukan dalam hal penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan, terutama yang menyangkut kepentingan masyarakat.

Penerapan pengetahuan sosiologi dalam bidang pemecahan masalah sosial Psikologis, misalnya penyakit saraf/menal, kasus

bunuh diri, disorganisasi jiwa Kebudayaan, misalnya

kejahatan, perceraian, kenakalan remaja dan lain-lain Ekonomis, misalnya kemiskinan, pengangguran, dan

bencana alam Biologis, misalnya wabah penykit

Penerapan pengetahuan sosiologi yang diperoleh para ilmuwan telah banyak dimanfaatkan oleh lembaga-lembaga baik negara maupun swasta. Beberapa sosiolog dipekerjakan oleh perusahaan-perusahaan, biro-biro pemerintah, badan-badan sosial, penelitian evaluasi, bidang personalia, dan bidang administrasi.

Terimakasih Telah MenyaksikanPower Point yang telah kami buat, jika ada kekurangannya kami banyak-banyak minta maaf, karena kami juga manusia tidak terlepas dari kelebihan dan kekurangan.

Semoga bapak dapat memakluminya, sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terimakasih.

wasalam

Humayni dan A. Hudaturahman