kelompok 2 metolit.ppt

17
Bab 2 Bab 2 Investigasi Ilmiah Investigasi Ilmiah Kelompok 2 Kelompok 2 Hisella Meliyana Hisella Meliyana 1311011079 1311011079 Jestina Sidauruk Jestina Sidauruk 1311011087 1311011087 Martha Ulina Martha Ulina 1311011105 1311011105 Muhammad Ilham Lubis Muhammad Ilham Lubis 1311011109 1311011109 Rina Wati Rina Wati 1311011137 1311011137 Romulia Insani Romulia Insani 1311011143 1311011143 Zakia Fauzi Zakia Fauzi 1311011179 1311011179

Upload: jestina

Post on 18-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Bab 2Investigasi IlmiahKelompok 2 Hisella Meliyana1311011079Jestina Sidauruk1311011087Martha Ulina 1311011105Muhammad Ilham Lubis 1311011109Rina Wati 1311011137Romulia Insani1311011143Zakia Fauzi 1311011179

  • Definisi Penelitian Ilmiah

    Penelitian sebagai penyelidikan yang terorganisasi, sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif, dan ilmiah terhadap masalah spesifik yang memerlukan solusi.

    Penelitian Ilmiah berfokus pada pemecahan masalah dan mengikuti metode langkah demi langkah logis, terorganisasi dan ketat untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, menganalisisnya dan menarik kesimpulan yang valid dari hal tersebut.Investigasi ilmiah dan pengambilan keputusan manajerial merupakan aspek-aspek integral dari pemecahan masalah yang efektif.Istilah penelitian ilmiah berlaku untuk kedua penelitian dasar dan terapan.

  • Ciri-Ciri Penelitian ilmiahTujuan jelas KetepatanDapat diujiDapat ditiruKetelitian dan KeyakinanObjektifitasDapat digeneralisasiHemat

  • Tujuan jelasFokusnya adalah pada peningkatan komitmen karyawan terhadap organisasi, karena hal ini akan menjadi bermanfaat dalam banyak cara.

  • 2. KetepatanDasar teori yang baik dan desain metodologi yang tepat akan menambah ketepatan pada sebuah studi dengan tujuan yang jelas.Ketepatan mengandung kehati-hatian, kecermatan, dan tingkat ketelitian dalam investigasi penelitian.

  • Contoh kasusSeorang manajer meminta10-12 karyawannya untuk mengungkapkan apayang akan meningkatkan level komitmen mereka terhadap organisasi. Jika hanya berdasarkan respos tersebut, manajer menarik beberapa kesimpulantentang bagaimana komitmen karyawan dapat ditingkatkan, seluruh pendekataninvestigasi tersebut akan tidak ilmiah. Ini akan kekurangan ketepatan karenaalasan berikut:Kesimpulan akan ditarik secara salah karena hal tersebut hanya berdasarkan respons dari sedikit karyawan yang pendapatnya mungkin tidak mewakili seluruh karyawan lain.Cara menyusun dan mengajukan pertanyaan dapat menimbulkan bias atau ketidaktepatan dalam respons, danMungkin ada banyak pengaruh penting lain pada komitmen organisasi , sampel responden yang kecil tidak dapat dikatakan selama wawancara, dan peneliti akan gagal untuk menyertakannya.Dengan demikian, ketepatan penelitian memerlukan dasar teori yang baik danmetodologi yang dipikirkan dengan hati-hati.

  • 3. Dapat diujiPenelitian ilmiah dengan demikian menguji secara logis hipotesis yang disusun untuk melihat apakah data mendukunga perkiraan atau hipotesis yang dibuat setelah studi yang mendalam terhadap situasi masalah.Setelah mewawancarai sekelompok acak karyawan organisasi dan mempelajari penelitian sebelumnya yang dilakukan dalam bidang komitmen organisasi, manajer atau peneliti membuat hipotesis tertentu mengenai bagaimana meningkatkan komitmen karyawan, maka hal tersebut dapat diuji dengan menerapkan uji statistik tertentu untuk data yang dikumpulkan untuk tujuan tersebut.

  • Hasil uji hipotesis harus didukung lagi dan lagi ketika jenis penelitian serupa diulangi dalam keadaan lain yang mirip. Dengan kata lain, hipotesis tidak hanya bersifat kebetulan, tetapi merupakan refleksi dari keadaan populasi yang sebenarnya4. Dapat ditiru

  • Ketelitianmengacu pada kedekatan temuan untuk "realitas berdasarkan pada sebuah sampel. Hal ini mencerminkan tingkat keakuratan atau keyakinan dari hasil berdasarkan sampel, terkait apa yang benar-benar eksis dalam keseluruhan.Keyakinan mengacu pada probabilitas ketepatan estimasi kita, karena itu, tidaklah cukup hanya teliti, tetapi juga penting bahwa kita dapat dengan yakin menegaskan bahwa 95% waktu hasil kita benar dan hanya 5% kemungkinan salah.

    5. Ketelitian dan Keyakinan

  • 6. ObjektivitasKesimpulan yang ditarik dari interpretasi hasil analisis data harus objektif yaitu harus berdasarkan fakta-fakta dari temuan yang berasal dari data aktual, dan bukan nilai-nilai subjektif atau emosional kita. Semakin objektif interpretasi data, semakin ilmiah investigasi penelitian.

  • 7. Dapat digeneralisasiDapat digeneralisasi mengacu pada cakupan penerapan temuan penelitian dalam satu konteks organisasi ke konteks organisasi lainnya. Semakin luas jangkauan penerapan solusi yang dihasilkan oleh penelitian, semakin berguna penelitian tersebut bagi para pengguna.

  • 8. Hemat Kesederhanaan dalam menjelaskan fenomena atau persoalan yang muncul, dan dalam menghasilkan solusi masalah, selalu lebih disukai untuk kerangka penelitian yang kompleks yang meliputi jumlah faktor yang tidak dapat dikendalikan. Sifat hemat ini dapat dicapai dengan pemahaman yang baik terhadap masalah dan faktor penting lainnya yang memengaruhi hal tersebut.

  • Keterbatasan Penelitian Ilmiah Dalam Bidang ManajemenDalam bidang manajemen dan ilmu sosial, tidak selalu mungkin untuk melakukan investigasi yang 100% ilmiah, dalam arti bahwa, tidak seperti dalam ilmu pasti, hasil yang diperoleh tidak akan eksak dan bebas kesalahan.

    Metode Hipotetis-DeduktifDipopulerkan oleh Austrian Philoshofer Karl Popper, adalah versi khas dari metode ilmiah. Metode hipotetis-deduktif menyediakan sesuatu yang berguna, pendekatan yang sistematis untuk pemecahan masalah dasar dan manajerial.

  • Tujuh langkah dalam metode hipotetis-deduktif :

    Mengidentifikasi area masalah yang luasTentukan pernyataan masalahmengembangkan hipotesisTentukan langkah-langkahpengumpulan dataanalisis dataInterpretasi data

  • Tipe Penelitian LainnyaStudi kasusStudi kasus meliputi analisis mendalam dan kontekstual terhadap situasi yang mirip di organisasi lain, di mana sifat dan definisi masalah terjadi adalah serupa dengan yang dialami dalam situasi saat ini.Studi kasus, sebagai teknik pemecahan masalah, tidak sering dilakukan dalam organisasi karena studi seperti itu berurusan dengan masalah yang serupa yang dialami oleh sebuah organisasi, terkait ukuran dan dalam jenis konteks tertentu adalah hal yang sulit dilakukan.Penelitian Tindakan

    Peneliti memulai dengan masalah yang telah diidentifikasi dan mengumpulkan data yang relevan untuk menyediakan masalah sementara. Solusi tersebut kemudian dilaksanakan, dengan kesadaran bahwa mungkin ada konsekuensi yang tidak diinginkan yang mengikuti pelaksanaan tersebut. Pengarunya kemudian dievaluasi, didefiniskan dan didiagnosa dan penelitian pun berlanjut hingga masalah telah sepenuhnya diselesaikan.

  • CONTOH VIDEO STUDI KASUS TENTANG PERUSAHAAN BP

  • THANK YOU

    KELOMPOK2