kelompok 2 (alat berat loader)

28
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Alat-alat berat yang dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil adalah alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur. Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi dengan skala yang besar. Tujuan penggunaan alat-alat berat tersebut untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah pada waktu yang relatif lebih singkat. Alat berat yang umum dipakai di dalam proyek konstruksi antara lain dozer, alat gali (excavator) seperti backhoe, front shovel, clamshell; alat pengangkut seperti loader, truck dan conveyor belt; alat pemadat tanah seperti roller dan compactor; dan lain-lain. Pada saat suatu proyek akan dimulai, kontraktor akan memilih alat berat yang akan digunakan di proyek tersebut. Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan suatu proyek. Alat berat yang dipilih haruslah tepat sehingga proyek berjalan lancar. Kesalahan di dalam pemilihan alat berat dapat mengakibatkan proyek menjadi tidak lancar. Dengan demikian keterlambatan penyelesaian proyek dapat terjadi yang menyebabkan biaya akan membengkak. Produktivitas yang kecil dan tenggang waktu yang dibutuhkan untuk pengadaan alat lain yang lebih sesuai merupakan hal yang menyebabkan biaya yang lebih besar.

Upload: muhammadalwinalamsyah

Post on 22-Dec-2015

72 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

description about loader, operation and maintenance

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok 2 (Alat Berat Loader)

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangAlat-alat berat yang dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil adalah alat yang

digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu

struktur. Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek-proyek

konstruksi dengan skala yang besar. Tujuan penggunaan alat-alat berat tersebut untuk

memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil yang

diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah pada waktu yang relatif lebih singkat.

Alat berat yang umum dipakai di dalam proyek konstruksi antara lain dozer, alat gali

(excavator) seperti backhoe, front shovel, clamshell; alat pengangkut seperti loader,

truck dan conveyor belt; alat pemadat tanah seperti roller dan compactor; dan lain-lain.

Pada saat suatu proyek akan dimulai, kontraktor akan memilih alat berat yang

akan digunakan di proyek tersebut. Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan

salah satu faktor penting dalam keberhasilan suatu proyek. Alat berat yang dipilih

haruslah tepat sehingga proyek berjalan lancar. Kesalahan di dalam pemilihan alat berat

dapat mengakibatkan proyek menjadi tidak lancar. Dengan demikian keterlambatan

penyelesaian proyek dapat terjadi yang menyebabkan biaya akan membengkak.

Produktivitas yang kecil dan tenggang waktu yang dibutuhkan untuk pengadaan alat

lain yang lebih sesuai merupakan hal yang menyebabkan biaya yang lebih besar.

Produktivitas alat berat dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu kapasitas alat,

waktu siklus dan faktor koreksi. Faktor koreksi atau faktor efisiensi terdiri dari berbagai

hal, diantaranya adalah kondisi medan tempat alat bekerja, kondisi mesin, dan tingkat

keahlian operator. Tingkat keahlian operator akan sangat mempengaruhi produktivitas

alat berat. Pengkategorian operator alat berat yang selama ini dilakukan dibedakan

menjadi 3, yaitu sangat baik, rata-rata baik dan kurang yang berlaku umum untuk semua

jenis alat berat.

Page 2: Kelompok 2 (Alat Berat Loader)

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. Alat Pemindahan MaterialYang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak digunakan

sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu alat

kealat yang lain. Loader adalah salah satu alat pemindahan material

Loader adalah alat yang umum dipakai dalam proyek konstruksi untuk

pekerjaan pemuatan material hasil penggalian ke dalam truk atau membuat timbunan

material. Jarak tempuh loader biasanya tidak terlalu jauh. Pada bagian depan loader

terdapat bucket sehingga alat ini umumnya disebut ront- end loader.

2.2. LoaderLoader Alat penggerak dapat diklasifikasikan sebagai roda crawler atau ban.

Loader beroda crawler atau crawler-tractor-mounted mempunyai roda yang mirip

dengan dozer hanya dipasang lebih maju ke depan untuk menstabilkan alat pada saat

mengangkut material. Loader beroda ban atau wheel-tractor-mounted terdiri atas 4-

wheel-drive dan rear-wheel drive. Rear–wheel–drive bisa dipakai untuk menggali dan

4-wheel-drive cocok untuk membawa bucket bermuatan penuh. Setiap jenis penggerak

mempunyai kegunaan yang berbeda, tergantung pada kondisi jalan.

Loader merupakan alat pengangkut material dalam jarak pendek, bila digunakan

sebagai alat pengangkut maka loader dapat bekerja lebih baik dari buldozer, karena

dengan menggunakan loader tidak ada material yang tercecer.

Loader baik yang beroda ban ataupun beroda crawler dapat dipakai untuk

mengangkat material. Namun bagian bawah material harus mempunyai ketinggian

setinggi permukaan dimana alat tersebut berada. Pengangkatan yang lebih dalam

memerlukan ramp (sebuah jalur). Selain itu material yang diangkat haruslah material

yang lepas. Karena di bagian bawah loader tidak terdapat alat pemutar maka pada saat

pembongkaran muatannya loader harus melakukan banyak gerakan.

Loader diberi tambahan attachment seperti bucket, forklift and backhoe sehingga

penambahan alat pada proyek konstruksi dapat dikurangi. Bucket yang dipasangkan

pada loader dapat berupa general purpose bucket dan multipurpose bucket. Pada

multipurpose bucket, bucket terdiri dari dua bagian yang dapat dibuka dibagian

tengahnya seperti clamshell.

Contoh gerakan loader : pada waktu menggali bucket didorong pada material,

Page 3: Kelompok 2 (Alat Berat Loader)

jika bucket sudah penuh traktor mundur dan bucket diangkat untuk selanjutnya material

dibongkar di tempat yang dikehendaki

Bucket digunakan untuk menggali, memuat tanah atau material yang granular,

mengangkatnya dan kemudian di angkut untuk dibuang (dumping) pada suatu

ketinggian pada dump truck dan sebagainya. Loader juga dapat berfungsi sebagai alat

untuk memindahkan suatu material dari tempat yang satu ke tempat yang lainnya.

Bucket yang dipasangkan pada loader dapat berupa general purpose bucket, rock

bucket, side dump bucket, dan multi purpose bucket. Ukuran bucket berkisar antara 0,15

m3 sampai 15 m3. Ukuran yang paling sering digunakan adalah 6 m3.

Gambar 2.1. Loader

Penggunaan loader yang lain adalah untuk menggali pondasi basement, dengan

syarat ruangnya memungkinkan untuk bekerjanya loader. Disamping itu juga dapat

digunakan untuk memuat material yang telah diledakkan, misalnya pada pembuatan

terowongan, pada daerah pengambilan batu (quarrying). Loader juga dapat digunakan

untuk menggali butiran-butiran lepas bebatuan untuk dibongkar “grizly hopper” pada

crusher plant (pemecah batu).

2.3. Jenis-Jenis LoaderDalam pemilihan loader sebagai alat pengangkut, hal yang perlu diperhitungkan

adalah beban harus diperhitungkan jangan sampai berat muatan melebihi berat dari

loader itu sendiri, sebab ada kemungkinan loader dapat terjungkal ke depan, lebih-lebih

jika menggunakan wheel loader. Fungsi utama alat berat loader pada pekerjaan

konstruksi adalah sebagai alat pemuat, terutama untuk memuat material ke dalam dump

truck. Alat ini juga sering digunakan di stock pile untuk memindahkan material hasil

Page 4: Kelompok 2 (Alat Berat Loader)

pemecahan dari stone crusher. Loader menggunakan prime mover tractor, dan dikenal

ada dua macam loader, yaitu :

Loader dengan penggerak crawler tractor (traxcavator)

Loader dengan penggerak wheel tractor (wheel loader)

a. Crawler LoaderLoader jenis ini menggunakan ban dari besi (track) yang cocok digunakan pada

daerah dengan kondisi medan berat dengan permukaan tanah yang tidak rata. Loader

jenis ini dapat beroperasi dengan baik di medan berat karena kontruksi penggeraknya di

desain untuk jalan yang tidak rata dan berbatu. Di bawah ini merupakan gambar 2.2 dari

crawler loader.

Gambar 2.2. Crawler Loader

b. Wheel LoaderWheel loader menggunakan ban karet sehingga memiliki mobilitas yang lebih

tinggi dibandingkan dengan crawler loader. Loader jenis ini menggunakan penggerak

karet, sehingga dapat bermanuver dengan mudah, tanpa mengurangi kekuatan yang

dihasilkan untuk melakukan suatu pekerjaan. Loader jenis ini lebih banyak digunakan

pada kondisi tanah yang relatif rata dan keras, kering, tidak licin karena traksi daerah

basah akan rendah, tetapi tidak mampu mengambil tanah sendiri tanpa dibantu

dozing/stock pilling terlebih dahulu dengan bulldozer.

Wheel loader adalah alat yang digunakan untuk mengangkat material yang akan

dimuat kedalam dump truck atau memindahkan material ke tempat lain. Saat loader

menggali, bucket didorongkan pada material, jika bucket telah penuh maka traktor

mundur dan bucket diangkat ke atas untuk selanjutnya dipindahkan.

Page 5: Kelompok 2 (Alat Berat Loader)

Pada dasarnya wheel loader memiliki kegunaan-kegunaan sebagai berikut :

Pembersihan lapangan atau lokasi pekerjaan (land clearing).

Penggusuran tanah dalam jarak dekat.

Meratakan timbunan tanah dan mengisi kembali galian-galian tanah.

Menyiapkan bahan-bahan dari tempat pengambilan material.

Mengupas tanah bagian yang jelek (stripping)

Meratakan permukaan atau menghaluskan permukaan bidang rata disebut finishing.

Gambar 2.3. Wheel Loader

2.4. Komponen-Komponen Utama Wheel Loader

Gambar 2.4. Komponen-Komponen Utama Wheel Loader

1. Cab

Page 6: Kelompok 2 (Alat Berat Loader)

Cab adalah bagian dari wheel loader dari mana operator menjalankan mesin. Ini

biasanya memiliki pintu, duduk, dan mengendalikan loader. Ini biasanya terlihat seperti

sebuah bilik kaca dipasang di tengah loader dan mungkin tidak tertutup.

2. Lift ArmLift Arm terpasang di depan loader. Inilah yang berguna untuk mengangkat

bucket depan ke atas dan ke bawah.

3. BucketBucket adalah bagian yang paling penting dari sebuah wheel loader. Berbentuk

sekop besar. Sering kali, satu mesin memiliki beberapa jenis bucket yang dapat

ditambahkan jika sedang dibutuhkan. Misalnya, beberapa wheel loader datang dengan

fungsi bucket yang berbeda, satu bucket untuk membawa batu, dan yang satu lagi untuk

membawa batubara.

4. Backward BucketBackward bucket terpasang di bagian belakang wheel loader, dan digunakan

terutama untuk menggali.

5. BoomBoom terpasang ke backward bucket, dan membuatnya bergerak naik dan turun.

2.5. Perlengkapan Kerja LoaderBucket merupakan perlengkapan yang terdapat pada sebuah Wheel Loader.

Fungsi utama bucket pada sebuah wheel loader sama dengan yang terdapat pada alat-

alat yang lain, seperti dozer shovel maupun excavator, yaitu untuk menggali (digging)

dan memuat (loading) material tanah, batu, kayu, dan lain-lain. Berikut ini ditunjukkan

berbagai macam tipe dari bucket yang digunakan pada wheel loader :

1. General Purpose bucket (Stockpile)General purpose bucket digunakan untuk memuat material-material timbunan

(stockpile product), seperti crushed rock atau bahan-bahan konstruksi lainnya.

General purpose bucket (excavating) Bucket ini digunakan untuk menggali dan

memuat batu-batu bekas ledakan (balsted rock) atau untuk menggali tanah biasa.

Bucket ini memiliki sebuah flat blade, straight cutting edge, dan dilengkapi dengan

konstruksi yang kokoh dan anti aus.

2. Light Material Bucket Light material bucket digunakan untuk memuat material-material ringan (specific

grafity: dibawah 1.2 t/m3), seperti salju, pupuk atau makan ternak. Bucket ini

serupa dengan general purpose bucket dengan konstruksi yang lebih lebar,

Page 7: Kelompok 2 (Alat Berat Loader)

sehingga dapat memuat lebih banyak material. Bucket ini juga dapat digunakan

untuk memuat batu bara ringan (specific gravity : dibawah 0.89 t/m3).

3. Spade-Nose Rock Bucket (V-edge type)Spade-nose rock bucket ini digunakan untuk memuat batu-batu bekas ledakan,

bucket ini dirancang dengan cukup kokoh dan tahan terhadap keausan.

4. Heavy Duty BucketHeavy duty bucket sangat berguna untuk menggali dan memuat batu-batu bekas

ledakan. Konstruksinya sangat kokoh dan memiliki gigi-gigi besar kelas satu.

5. Chip BucketChip bucket merupakan salah satu bucket yang besar dan digunakan untuk memuat

material-material ringan dengan specific gravity di bawah 0.55 t/m3, seperti

serpihan-serpihan kayu atau butiran butiran material ringan. Pada sisi belakang dan

atas bucket terbuat dari anyaman kawat yang bertujuan untuk mengurangi berat

bucket. Bucket ini sangat cocok dipakai di pabrik kertas atau penggergajian.

6. Skeleton BucketSkeleton bucket sangat cocok digunakan untuk menggali dan memuat batu-batu

bekas ledakan atau bekerja di crusher. Bucket ini dirancang memiliki kisi-kisi yang

berfungsi mengeluarkan tanah atau batu-batu kecil, sehingga hanya batu-batu

dengan ukuran tertentu saja yang termuat.

7. Side Dump BucketBucket ini dapat membuang material dengan arah ke depan maupun ke samping,

sehingga sangat cocok digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan konstruksi.

8. Multi Purpose BucketBucket ini adalah bucket serba guna yang dapat digunakan untuk beberpa variasi

pekerjaan, seperti scraping, dozing, scoping, dan loading. Grapple merupakan

salah satu peralatan yang dipasang pada bagian depan wheel loader, seperti halnya

bucket. Grapple ini digunakan untuk memuat kayu atau material yang sejenisnya.

Berikut akan diberikan beberapa contoh grapple yang digunakan pada wheel

loader.

9. Log GrappleLog grapple digunakan untuk memuat batang kayu dengan berbagai variasi ukuran,

dari batang kayu pendek dengan diameter kecil sampai dengan batang kayu panjang

dengan diameter besar. Grapple ini dirancang sedemikian rupa, sehingga ketika

digunakan untuk memuat dan menumpahkan material, alat tetap dalam kondisi

stabil.

Page 8: Kelompok 2 (Alat Berat Loader)

10. Log-Lumber GrappleLog-lumber grapple digunakan untuk memuat potongan-potangan (serpihan)

batang kayu dengan berbagai ukuran, dari ukuran yang terkecil sampai yang

terbesar. Grapple ini memilki fork yang mirip dengan yang dimiliki forklift tetapi

tidak dapat digunakan seperti halnya fork pada forklift karena konstruksinya tetap.

11. Lumber GrappleGrapple ini memilki bentuk “L” dan sangat cocok digunakan untuk memuat

potongan-potongan kayu dengan ukuran kecil (berdiameter kecil dan pendek).

Bagian kanan dan kiri dari fork dapat dilakukan pengaturan (adjustment) guna

menyesuaikan dengan ukuran kayu yang akan dimuat.

12. Pipe GrapplePipe grapple adalah sebuah log grapple dengan tambahan bantalan untuk

digunakan memuat pipa atau material yang sejenis.

13. Log Lumber ForkLog lumber fork memiliki bentuk yang sama dengan log lumber grapple tetapi

tidak memiliki penjepit di bagian atas.

14. Dumping ForkDumping fork digunakan untuk memuat tumpukan serpihan kayu-kayu kecil ke

truck. Atau dapat juga digunakan untuk memuat batanganbatangan kayu dengan

diameter kecil dan pendek

2.6. Cara Kerja LoaderDalam pengoperasian loader, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Hal

yang berkaitan dengan pengisian bucket loader dan pembongkaran muatan loader

penting untuk diketahui agar alat bekerja dengan lebih efisien dalam suatu kondisi

tertentu.

Cara kerja loader ini sama seperti halnya alat berat pada umumnya, dimana alat

penggerak utamanya mengguanakan sistem hidrolik. Karena tenaga hidrolik

mempunyai daya atau tenaga yang sangat besar, sehingga bisa memungkinkan untuk

mengeruk, mengangkut material atau benda yang berukuran besar.

Untuk pengoperasian bucket dipakai “kendali hidrolis” (hydraulic controlled),

sedangkan kendali kabel (cabel controlled) sudah jarang digunakan pada excavator-

loader. Penggunaan loader biasanya adalah untuk memuat material dan membawa,

serta membongkar. Jika daerah sekitar material yang dikerjakan datar, maka loader

dapat bergerak dengan leluasa dalam posisi yang menyenangkan.

Page 9: Kelompok 2 (Alat Berat Loader)

Pengisian bucket oleh loader pertama-tama dilakukan dengan cara ujung bucket

menyentuh permukaan tanah. Kemudian loader maju secara perlahan sampai material

masuk dan bucket bergerak turun. Saat material masuk angkat bucket agar material tidak

keluar. Pembongkaran Muatan Bucket Loader Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya

bahwa loader digunakan untuk memuat material kedalam truk. Teknik pemuatan

material dari bucket ke dalam bak truk perlu memperhatikan hal-hal berikut:

a) Sambil bergerak maju, arm serta bucket diangkat

b) Bila bucket telah berada di atas truk maka bucket diputar perlahan ke bawah.

c) Setelah kosong putar bucket ke atas dan mundur perlahan.

d) Sebaiknya pembongkaran dilakukan di sisi pengemudi truk. Pada area yang datar

truk dapat diletakkan di dekat loader sehingga gerakan loader akan lebih mudah.

2.7. Metode Pemuatan MaterialTerdapat tiga metode pemuatan material dari loader ke dalam truk, yaitu :

a) I shape loading.

b) V shape loading.

Page 10: Kelompok 2 (Alat Berat Loader)

c) Pass loading.

Pada metode I shape loading, truk bergerak maju pada saat loader mengambil

material dari timbunan dan kemudian mundur pada saat loader telah siap memindahkan

material ke dalam truk. Pada metode kedua, truk tidak bergerak sampai bak terisi penuh

dan loader melakukan gerakan V dari timbunan ke arah truk. Ada tiga posisi yang

mempengaruhi gerakan loader. Pada pass loading, truk bergerak menuju beberapa

loader yang bucket-nya telah terisi penuh.

Truk bergerak dari satu loader ke loader lainnya sampai bak truck terisi penuh.

Awalnya pemuatan material ke dalam alat pengangkut. Dilakukan oleh power shovel

atau front shovel, namun karena kapasitas loader makin besar maka penggunaan loader

menjadi lebih sering. Loader juga digunakan untuk memuat material hasil peledakan ke

dalam alat pengangkut. Sedangkan di quarry, loader digunakan untuk mengangkut

material ke dalam hopper yang selanjutnya diangkut ke crusher plant. Pada proses

pembersihan lahan loader juga digunakan untuk memindahkan semak, akar pohon, dan

lain-lain. Kapasitas angkat loader dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor

tersebut antara lain :

a) Berat mesin

Berat mesin perlu diketahui agar berat material tidak melampaui berat alat yang

dapat menyebabkan terjadinya jungkir.

b) Lokasi titik berat alat

Titik berat yang tidak tinggi menghidari terjadinya jungkir.

c) Panjang radius antara pusat putaran alat dan attachment

Page 11: Kelompok 2 (Alat Berat Loader)

Daya angkat alat akan semakin kecil dengan semakin besarnya panjang radius.

d) Tenaga alat

Semakin besar tenaga alat semakin besar kemampuan angkat alat.

Pada Umumnya Loader ini juga memiliki kelebihan dan kekurangannya,

diantara lain sebagai berikut :

a. Kelebihan Loader

1. Mobilitas yang tinggi,

2. Manuver daerah pemuatan loading point lebih sempit dibanding dengan track

shovel dan,

3. Kerusakan permukaan loading point lebih kecil karena menggunakan ban karet.

b. Kekurangan Loader

1. Dalam menempatkan muatan ke dalam dump truck kurang merata bahkan

kadang-kadang bisa miring, walaupun faktor ini sangat dipengaruhi oleh skill

operator.

2.8. Power Train pada Loader2.8.1. Definisi

Power train merupakan suatu sistem yang meneruskan tenaga atau power dari

engine sampai ke penggerak akhir atau final drive.

2.8.2. Komponen Utama Power TrainPada dasarnya komponen utama dalam rangkaian power train terdiri dari:

1. Flywheel clutch/torque converter

2. Direct drive/powershift transmission

3. Differential/bevel gear

4. Final drive

Pada beberapa tipe power train yang menggunakan sistem penggerak ganda (4

wheel drives), setelah transmission dipasang transfer gear.

2.8.2.1. Penghubung antara Engine dengan TransmissionAda dua macam penghubung antara transmission pada loader yaitu:

1. Flywheel clutch

2. Torque converter

1. Flywheel clutch

Page 12: Kelompok 2 (Alat Berat Loader)

Flywheel clutch merupakan komponen yang menghubungkan engine dengan

transmission secara mekanikal. Hubungan tersebut dapat disambung atau diputus sesuai

kebutuhan operator.

2. Torque converterTorque converter merupakan komponen yang menghubungkan engine dengan

transmission secara hydraulic. Jadi tidak ada hubungan mekanikal langsung antara

engine dengan transmission.

Terdapat beberapa macam torque converter, antara lain:

1. Torque converter, digunakan pada sebagian besar power shift machine, contohnya

wheel loader tipe kecil, track tipe tractor (D3-D5) dan yang lainnya.

2. Torque divider, digunakan pada track tipe tractor (D6-D11)

3. Variable capacity torque converter (VCTC), digunakan pada machine wheel loader

tipe besar.

4. Torque converter dengan lock up, digunakan pada machine off high way truck,

articulated dump truck dan yang lainnya.

5. Gabungan antara impeller clutch dengan lock up, digunakan pada machine wheel

loader tipe besar.

2.8.2.2. TransmissionTransmission berfungsi untuk:

- Mengubah arah

- Mengubah kecepatan

- Mengubah daya atau torque

Loader mempunyai tiga jenis transmission yaitu:

- Direct Drive Transmission

- Power Shift Transmission

- Hydrostatic Transmission

1. Direct Drive TransmissionDirect Drive Transmission adalah transmission yang menggunakan flywheel

clutch sebagai media penghubung dan pemutus antara engine dengan transmission.

Clutch ini dioperasikan secara manual. Flywheel clutch berguna pada saat awal machine

akan bergerak dan pada saat perpindahan gigi (gear shifting).

Transmission ini dipergunakan pada mesin loader yang aplikasinya di medan

kerja yang relatif rata, tidak terlalu sering mengubah kecepatan ataupun arah dan beban

Page 13: Kelompok 2 (Alat Berat Loader)

kerja yang relatif ringan. Contohnya pada traktor pertanian, motor grader dan

sebagainya.

2. Power Shift TransmissionPower Shift Transmission adalah transmission yang menggunakan clutch fluida

dimana perpindahan giginya langsung tanpa harus memutuskan hubungan antara engine

dengan transmission. Hal ini mempermudah pada saat pengoperasiannya.

Aplikasi dari sistem transmission ini adalah untuk mesin yang sering berubah

kecepatan dan arah maju mundurnya serta beban kerja yang relatif berubah-ubah dan

berat.

Dari cara perpindahan giginya transmission ada dua macam yaitu:

1. Power shift transmission (manual gear shifting)

2. Automatic transmission (automatic shifting)

Adapun jenis dari powershift transmission adalah sebagai berikut:

- Planetary gear set: pengaturan kecepatan dan arah kerja dengan cara meng-

engaged-kan disc dan plate sehingga salah satu dari komponen planetary gear set

meneruskan tenaga ke output shaft dari transmission. Bagian-bagian dari planetary

gear set adalah sun gear, planet gear beserta carrier dan ring gear.

- Counter shaft: menggunakan constant mesh seperti pada direct drive tetapi pada

jenis ini menggunakan clutch pack. Transmission jenis ini biasanya digunakan pada

machine backhoe loader.

Untuk meng-engaged-kan clutch dipakai transmission control valve, jenisnya

antara lain:

- Konventional control valve

- Electric control valve dengan on/off solenoid

- Individual clutch modulation (ICM)

- Electronic clutch pressure control (ECPC)

3. Hydrostatic TransmissionHydrostatic transmission menggunakan sistem hydrolic pada transmisinya

yang berfungsi untuk mengatur kecepatan dan arahnya. System ini menggunakan

pompa hydraulic dan motor sebagai aktuatornya. Cara kerjanya yaitu tenaga dari engine

langsung menggerakkan pompa hydraulic dan selanjutnya melalui rangkaian hydraulic

Page 14: Kelompok 2 (Alat Berat Loader)

lainnya menggerakkan motor untuk mengkonversi menjadi energi mekanikal.

Transmission ini digunakan pada track tipe traktor kecil, track tipe loader dan hydraulic

excavator yang pergerakkan/perpindahan operasi machine relatif kecil.

2.8.2.3. Transfer GearTransfer gear dipakai sebagai penerus tenaga ke differential bagian depan dan

belakang pada machine wheel loader.

2.8.2.4. Differential/Bevel GearKomponen ini berfungsi untuk menghantarkan tenaga dari transmission ke

final drive kiri dan kanan. Differential digunakan pada machine yang menggunakan

roda, sedangkan bevel gear dipasang pada machine yang menggunakan track seperti

track tipe traktor.

Jenis differential antara lain:

- Konventional differential (standard differential)

- Nospin differential

- Limited slip differential

- Differential lock

2.8.2.5. Final DriveFinal drive adalah komponen dari power train sebagai penggerak akhir yaitu

menuju roda atau track. Fungsinya adalah melipatgandakan torque yang paling akhir.

Page 15: Kelompok 2 (Alat Berat Loader)

Gambar 2.5. Komponen Power Train pada Wheel Loader

Gambar 2.6. Komponen Power Train pada Track Tipe Tractor

2.9. Produktivitas LoaderSalah satu faktor utama yang mempengaruhi produktivitas alat berat dalam

suatu pekerjaan konstruksi Teknik Sipil adalah faktor efisiensi kerja operator. Faktor

efisiensi untuk operator alat berat yang tersedia selama ini masih bersifat umum yang

dapat digunakan untuk seluruh alat berat. Terdapat perbedaan angka faktor efisiensi

operator alat berat secara umum dengan tingkat efisiensi operator khusus pada alat

wheel loader, yaitu untuk operator sangat baik, rata-rata baik dan kurang secara

berurutan didapatkan angka koreksi sebesar 1, 0.94 dan 0.85.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan produktivitas loader

adalah sebagai berikut :

a) Kondisi material.

b) Tipe bucket dan kapasitasnya.

c) Area untuk pergerakan loader.

d) Waktu siklus loader.

Page 16: Kelompok 2 (Alat Berat Loader)

e) Waktu efisien loader.

Karena beberapa material menyebabkan alat tidak dapat mengangkut material

secara maksimal maka dibuat tabel untuk menentukan faktor pemuatan bucket.

Cara menghitung produktivitas adalah dengan menggunakan tabel-tabel waktu

yang tergantung pada beberapa faktor. Waktu muat tergantung pada jenis material yang

diangkut. Waktu berputar ditentukan sebesar 0,2 menit. Waktu bongkar ditentukan

berdasarkan tempat atau kemana material ditempatkan. Selain itu diperlukan koreksi

terhadap waktu siklus.

Tabel 2.1 Faktor Pemuatan Bucket

(Sumber: Construction Equipment Guide, 1991)

Tabel 2.2 Waktu Muat (Menit)

(Sumber: Caterpillar Performance Handbook, 1993)

Untuk meghitung waktu angkut (LT) dan waktu kembali (RT) digunakan grafik

yang berbeda untuk setiap jenis loader. Rumus yang digunakan untuk menghitung

produktivitas adalah:

Tabel 2.3 Faktor Penambahan dan Pengurangan Untuk CT (menit)Uraian Factor

Kondisi tanah:  Berbutir campuran  Diameter < 3 mm  Diameter 3-20 mm  Diameter 20-150 mm  Diameter 150 >  Kondisi tanah asli/lepas

+0,02+0,02−0,02

0+0,03+0,04

Timbunan Tinbunan dengan tinggi > 3 m 0

Page 17: Kelompok 2 (Alat Berat Loader)

 Tinbunan dengan tinggi < 3 m Pembongkaran dari truck

+0,01+0,02

Lain-lainPengoperasian tetap −0,04

Uraian Factor

Lain-lain Pengoperasian tetap Pengoperasian tidak tetap Target sedikit Target berresiko

−0,04+0,04+0,04+0,05

Tabel 2.4 Waktu Buang (menit)

Pemuatan DT

 Ditumpah di atas tanah Dimuat ke dalam truck

±0,100,04-0,07

Tabel 2.5 Kapasitas Bucket

Rumus yang digunakan untuk menghitung produktivitas adalah :

Q = q x 60 x E

Cm

dimana :

Q = produksi per-jam (m3/jam)

q = produksi persiklus (m3)

E = effisiensi kerja

Cm = waktu siklus (menit). Waktu siklus akan tergantung kepada metode pemuatan

yang dilakukan oleh loader, untuk

1. Pemuatan melintang : Cm = D/F + D/R + Z

2. Pemuatan bentuk V : Cm = [(D/F) x 2] + [(D/R) x 2] + Z

3. Muat – Angkut : Cm = [(D/F) x 2] + Z

dimana :

Page 18: Kelompok 2 (Alat Berat Loader)

Cm = waktu siklus (menit)

D = jarak gusur (meter)

F = kecepatan maju (meter/menit)

R = kecepatan mundur (meter/menit)

Z = waktu tetap (menit)

BAB IIIPENUTUP

3.1. KesimpulanLoader alat penggerak dapat diklasifikasikan sebagai roda crawler atau ban.

Loader beroda crawler atau crawler-tractor-mounted mempunyai roda yang mirip

dengan dozer hanya dipasang lebih maju ke depan untuk menstabilkan alat pada saat

mengangkut material. Loader beroda ban atau wheel-tractor-mounted terdiri atas 4-

wheel-drive dan rear-wheel drive. Rear–wheel–drive bisa dipakai untu menggali dan 4-

wheel-drive cocok untuk membawa bucket bermuatan penuh. Setiap jenis penggerak

mempunyai kegunaan yang berbeda, tergantung pada kondisi jalan.

Pada dasarnya komponen utama dalam rangkaian power train terdiri dari:

1. Flywheel clutch/torque converter

2. Direct drive/powershift transmission

3. Differential/bevel gear

4. Final drive

Pada beberapa tipe power train yang menggunakan sistem penggerak ganda (4

wheel drives), setelah transmission dipasang transfer gear.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan produktivitas loader

adalah sebagai berikut :

a) Kondisi material.

b) Tipe bucket dan kapasitasnya.

c) Area untuk pergerakan loader.

d) Waktu siklus loader.

e) Waktu efisien loader.

Rumus yang digunakan untuk menghitung produktivitas adalah :

Q = q x 60 x E

Cm

3.2. Saran

Page 19: Kelompok 2 (Alat Berat Loader)

Dalam pemilihan loader sebagai alat pengangkut, hal yang perlu diperhitungkan

adalah beban harus diperhitungkan jangan sampai berat muatan melebihi berat dari

loader itu sendiri, sebab ada kemungkinan loader dapat terjungkal ke depan, lebih-lebih

jika digunakan wheel loader.

DAFTAR PUSTAKA

http://indrachieez.wordpress.com/2011/04/06/altikel-alat-berat- loader / diakses pada hari

Jumat, 5 Desember 2014 pukul 14.00 WIB

http://dunia-atas.blogspot.com/2012/03/ wheel - loader .html diakses pada hari Jumat, 5

Desember 2014 pukul 14.00 WIB

http://saifoemk.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/AB5.pdf diakses pada hari Jumat, 5

Desember 2014 pukul 14.05 WIB

https://adjisutama.files.wordpress.com/2014/02/ptm.pdf diakses pada hari Jumat, 5

Desember 2014 pukul 14.08 WIB

http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/196908301998021-

SRIYONO/PENGAJARAN/ALAT_BERAT/BAHAN_AJAR_UNIT_

%28 LOADER %29/Basic_ Wheel _ Loader .pdf diakses pada hari Jumat, 5

Desember 2014 pukul 14.10 WIB

http://salmanisaleh.files.wordpress.com/2011/05/perhitungan-produksi- loader .pdf

diakses pada hari Jumat, 5 Desember 2014 pukul 14.10 WIB

http://library.um.ac.id/images/stories/bukudiktatdosen/DiktatSony/

AlatBeratdanPemindahanTanahMekanis-Babpembagian%20alat berat.pdf

diakses pada hari Jumat, 5 Desember 2014 pukul 14.15 WIB

http://kelompok5alatberat.blogspot.com/2013/11/dasar-dasar-power-train-

caterpillar.html diakses pada hari Jumat, 5 Desember 2014 pukul 14.16 WIB