kelompok 2
DESCRIPTION
KELOMPOK 2. Kasus Hak Azasi Manusia Dan Rule Of Law “Human Trafficking”. Ketua: Mario Chandra Sekretaris: Iis Nurmala Moderator: Dicke Aji Nurahman Notulis: Halidah Ismi. Tsaniya Fitriani Yosia Dwi Atmo Welnia Fauziah Rinaldo Yuliser Rama Aditya Nugraha Arief Hamdallah - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
KELOMPOK 2
Kasus Hak Azasi Manusia Dan Rule Of Law
“Human Trafficking”
Ketua : Mario ChandraSekretaris : Iis NurmalaModerator : Dicke Aji
NurahmanNotulis : Halidah Ismi
PENYAJI
Tsaniya FitrianiYosia Dwi AtmoWelnia FauziahRinaldo YuliserRama Aditya NugrahaArief HamdallahTari Mentari
Pengertian Human TraffickingYaitu perekrutan, pengiriman, pemindahan, penampungan, atau penerimaan seseorang dengan ancaman, atau penggunaan kekerasan, atau bentuk-bentuk pemaksaan lain seperti penculikan, penipuan, kecurangan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, memberi atau menerima bayaran atau keuntungan untuk memperoleh ijin dari orang yang mempunyai wewenang atas orang lain, untuk tujuan eksploitasi.
URAIAN KASUSEmpat Perempuan Indonesia Terlibat
Penjualan Anak
Empat perempuan asal Indonesia menjadi tersangka sindikat perdagangan anak, yang dibongkar polisi Kerajaan Malaysia pada pekan ini. Demikian siara pers yang pihak berwenang pada Minggu (18/7).
Kejahatan ini juga terbongkar dari tertangkapnya seorang wanita Indonesia pada Senin (12/7), saat dia hendak menjual seorang bayi berusia 23 hari seharga 10.000 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 29 juta. Dari sana penyelidikan dilakukan secara cepat sehingga para tersangka lainnya tertangkap. Namun polisi belum bisa mengungkap dalang dari sindikat ini. Mereka juga belum bisa mengatakan bahwa sindikat ini terkait dengan sindikat internasional.
Pada Desember 2009 Kepolisian Malaysia juga mengungkap sindikat penjualan anak, menangkap 13 tersangka termasuk seorang dokter, dan menyelamatkan 13 balita. Mereka terancam hukuman 20 tahun penjara jika terbukti bersalah.Sindikat ini biasanya menjual bayi-bayi dari keluarga miskin baik di Malaysia maupun di Indonesia, atau bayi tak diinginkan dari para tenaga kerja Indonesia. Bayi-bayi ini kemudian dijual kepada pasangan yang tak memiliki anak.
Analisis Kasus
Trafficking tidak hanya merampas hak asasi manusia tapi juga membuat mereka rentan terhadap pemukulan, penyakit, trauma dan bahkan kematian. Pelaku trafficking menipu, mengancam, mengintimidasi dan melakukan tindak kekerasan untuk menjerumuskan korban ke dalam prostitusi.
Faktor Penyebab Human trafficking
• Kurangnya kesadaran• Kemiskinan• Keinginan Cepat Kaya• Faktor Budaya• Kurangnya Pencatatan Kelahiran• Korupsi & Lemahnya Penegakan hukum.• Kurangnya Pendidikan
SOLUSI KELOMPOK• pendidikannya harus semakin ditingkatkan merata ke
seluruh elemen masyarakat agar tidak mudah dibodohi
• mempertahankan anak supaya tidak putus sekolah dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
• tersedia lapangan pekerjaan sehingga bila ada yang tidak mampu tersedianya suatu kegiatan untuk memenuhi kebutuhan, sehingga tidak perlu melakukan penjualan manusia.
• Merubah sikap dan pola fikir keluarga dan masyarakat terhadap human trafficking .
SOLUSI PEMERINTAHBerikut ini beberapa peraturan perundang-undangan :• Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP), Pasal 285,
287-298; Pasal 506.• UU RI no 7 tahun 1984 (ratifikasi konvensi Penghapusan
Segala Bentuk diskriminasi terhadap Perempuan/CEDAW; pasal 2,6,9,11,12,14,15,16).
• UU RI no 20/1999 (ratifikasi konvensi ILO no. 138 tentang Usia minimum yang diperbolehkan bekerja),
• UU RI no. 1/2000 (ratifikasi konvensi ILO no 182 tentang Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak),
• UU RI no. 29/1999 (ratifkasi Konvensi untuk Mengeliminasi Diskriminasi Rasial)
• Keppres No 36/1990 ( ratifikasi Konvensi Hak Anak
PENCEGAHANMengatasi permasalahan perdagangan anak tidak hanya melibatkan satu lembaga, akan tetapi harus melibatkan semua pemangku kepentingan yang ada di masyarakat, yaitu instansi-instansi pemerintah, LSM, organisasi kemasyarakatan yang tergabung dalam sebuah kemitraan yang diperkuat oleh peraturan pemerintah, paling tidak keputusan menteri untuk bersama-sama menangani masalah perdagangan anak.
Hambatan Pemberantasan Human Trafficking
• Budaya masyarakat (culture) • Kebijakan pemerintah khususnya peraturan
perundang-undangan (legal substance)• Aparat penegak hukum (legal structure)
TERIMAKASIH
Ada Pertanyaan??